Expectorant Obat untuk golongan ini yang paling banyak digunakan adalah Guaifenesin. Expectorant bertujuan untuk mengencerkan dahak sehingga mudah di keluarkan melalui saluran pernapasan. Penelitian terhadap penggunaan guaifenesin pada orang dewasa tidak memberikan perubahan dalam kualitas dahak maupun jumlah, ataupun dalam frekuensi atau keseringan batuk, walaupun pasien melihat bahwa terjadi penurunan kekentalan lendir dan kuantitas. Tidak terbukti adanya keuntungan kepada anak-anak ketika menggunakan obat ini. Obat Mukolitik. Obat yang masuk kedalam kelompok Mukolitik, akan bekerja dalam memecahkan rantai sulfhydryl dan secara langsung akan mengencerkan dahak. Sediaan obat mukolitik, biasanya diberikan langsung diminum atau dengan di hirup oleh beberapa orang yang memiliki gangguan saluran pernapasan yang bersifat kronik, yang ditandai dengan produksi dahak yang berlebih, seperti Cystic Fibrosis dan Bronkhitis Kronik. Walaupun obat jenis mukolitik akan mempengaruhi kekentalan dahak, obat ini juga dapat menimbulkan sugest dari pasien. Sehingga hal ini akan mempengaruhi evaluasi terhadap fungsi pernapasan atau fungsi paru-paru. Tidak ditemukan adanya penelitian yang di umumkan mengenai obat mukolitik yang bekerja pada anakanak di bandingkan dengan pemberian obat yang sama kepada orang dewasa. Efek Samping Obat Mukolitik Efek samping yang telah di laporkan setelah obat tersebut diberikan secara langsung diminum meliputi spasme bronkus (bronkospasm), gangguan saluran pencernaan, dan demam. Beberapa antibiotika seperti Ampicillin, Erythromicyn, dan tetracycline secara fisik tidak dapat diminum secara bersamaan, atau dapat hilang efeknya apabila diminum bersama dengan obat mukolitik (acetylsistine). Kesimpulan Ketika terapi ini dipilih sebagai mukolitik yang dapat memberikan perbaikan keluhan kepada mereka yang mengalami penyakit gangguan pernapasan kronik, tidak ada data yang mendukung penggunaan obat tersebut pada anak-anak dengan penyakit saluran pernapasan akut, seperti pada common cold.