Title - Sintak

advertisement
Kebijakan
moneter
A. Ika Rahutami
Stabilitas moneter vs stabilitas keuangan
• Stabilitas moneter terkait dengan stabilitas
tingkat harga secara umum (inflasi)
• Stabilitas keuangan adalah stabilitas lembaga
keuangan dan pasar keuangan yang
membentuk sistem keuangan
– Menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi
deposan dan investor
– Meningkatkan intermediasi keuangan
– Meningkatkan fungsi pasar keuangan dan
memperbaiki alokasi sumberdaya
– Mengembangkan sistem keuangan yang sehat dan
transparan
– Mengurangi gejolak dan resiko sistemik
ika
2
• Kebijakan moneter merupakan kebijakan
otoritas moneter atau bank sentral dalam
bentuk pengendalian besaran moneter untuk
mencapai perkembangan kegiatan
perekonomian yang diinginkan
• Kebijakan moneter dapat dibedakan menjadi
– counter-cyclical monetary policy yaitu kebijakan
moneter yang secara aktif bersifat memperlunak
perkembangan kegiatan ekonomi yang cenderung
menuju titik balik ekstrim. Kebijakan ini biasanya
diterapkan agar perekonomian terhindar dari
gejolak struktural (shocks)
– pro-cyclical monetary policy atau accomodative
monetary policy yaitu kebijakan yang
mengakomodasi fluktuasi ekonomi.
ika
3
Kerangka kerja kebijakan moneter
Kerangka operasional
Instrumen
•OPT
•Fas. diskonto
•GWM
•Imbauan dll
Sasaran operasional
Kerangka strategis
Sasaran antara
•Suku bunga SR
•Uang primer
•Suku bunga LR
•M1, M2, kredit
Sasaran akhir
•Inflasi
•Pertumb ekonomi
Jangkar nominal
•Nilai tukar
•Besaran moneter
•Inflasi
•Output nominal
•No explicit
ika
4
Inflation targeting
Kerangka kebijakan moneter yang ditandai oleh
pemberitahuan kepada masyarakat mengenai
target inflasi yang hendak dicapai dalam kurun
waktu tertentu, dimana laju inflasi yang rendah
dan stabil dijadikan sasaran utama jangka
panjang
Ciri IT
• Target inflasi diumumkan eksplisit
• Kebijakan moneter harus dilakukan secara
forward looking
• Transparansi dan akuntabilitas
ika
5
Mengapa IT?
• Bila regim nilai tukar adalah flexible ER 
pilihannya monetary or inflation targeting
• Fokus pada kestabilan harga  ekspektasi
berperan
• Meningkatkan transparansi kebijakan moneter
• Ada kejelasan ukuran – akuntabilitas
• Bersifat FL dan perhitungkan lag kebijakan
moneter
• Tidak memerlukan asumsi stabilitas hubungan
uang beredar, output dan harga
• Best practices negara lain
ika
6
Kebijakan perbankan Indonesia pasca krisis
Program stabilisasi dan reformasi perekonomian
• Kebijakan makroekonomi
– Kebijakan fiskal
• Mengurangi subsidi
• Transparansi fiskal
• Penundaan/pembatalan proyek
– Kebijakan moneter
• Meningkatkan suku bunga
• Intervensi valas
• Restrukturisasi sektor keuangan
– Pencabutan ijin usaha bank tidak sehat
– Penyediaan bantuan likuiditas
– Merger bank
Penyehatan
dan
pemulihan
perekonomia
n Indonesia
• Reformasi struktural di sektor riil
– Perdagangan LN
– Investasi
– Deregulasi dan privatisasi
• Jaringan pengamanan sosial
– Meningkatkan bantuan ke rakyat kecil
ika
7
• Penutupan bank  hilangnya kepercayaan
masyarakat thd bank  bank runs dan krisis
perbankan
• Krisis perbankan  masalah likuiditas dan
solvabilitas
• Kebijakan yang diambil pemerintah dan BI:
– Pemberian bantuan likuiditas bank indonesia
– Program penjaminan pemerintah
– Pendirian badan penyehatan perbankan
nasional (BPPN)
– Retrukturisasi perbankan
ika
8
Pemberian BLBI
• Bank runs resiko sistematik pada
perbankan nasional  BLBI
• BLBI  untuk jaga kepercayaan masyarakat
 cegah rush
• BLBI  LOLR
 bantuan likuiditas darurat untuk cegah
systemic risk. (LOLR adalah pinjaman untuk
bank yang alami liquidity missmatch)
ika
9
Program penjaminan pemerintah
• Tidak terdapatnya program penjaminan nasabah pada
saat penutupan bank dan asymmetric info nasabah
akibatkan hilangnya kepercayaan nasabah
• Untuk cegah bank runs, pemerintah berikan blanket
guarantee pada akhir januari 1998 sesuai dengan
keppres no 26/1998
• Kebijakan BG  pemberian jaminan atas kewajiban
bank thd deposan dan kewajiban kreditur dalam dan luar
negeri
• penjaminan sampai akhir 2001 Diperpanjang sampai
akhir 2003. secara bertahap dikurangi dan dihapus
sejalan dengan pendirian LPS
ika
10
Pembentukan BPPN
• Lembaga independen untuk menyehatkan
perbankan bermasalah sehingga BI dapat lebih
berkonsentrasi mengawasi dan membina bank
• Didirikan berdasar Keppres no. 27/1998. PP No
17/1998  tugas BPPN 5 tahun :
– Melakukan penyehatan bank yang ditetapkan dan
diserahkan oleh BI
– Menyelesaikan aset bank baik aset fisik maupun non
fisik melalui unit pengelolaa aset
– Mengupayakan pengembalian uang negara yang
telah tersalur di bank2
ika
11
Restrukturisasi perbankan
ada dua program utama
• Penyehatan perbankan:
– Program penjaminan
– Program rekapitalisasi BU
– Program restrukturisasi kredit
• Program pemantapan ketahanan sistem
perbankan:
– Pengembangan infrastruktur perbankan
– Peningkatan mutu pengelolaan perbankan
– Pemantapan pengawasan bank
ika
12
Arsitektur Perbankan Indonesia (API)
• Banyaknya tantang perbankan nasional baik internal,
nasional maupun global  penataan industri perbankan
ke depan agar lebih sehat dan mampu bersaing
• 2003 BI blue print API
• API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan
Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan
arah, bentuk dan tatanan industri perbankan untuk 5-10
tahun ke depan
• Visi API: mencapai suatu sistem perbankan yang sehat,
kuat dan efisien guna menciptkan kestabilan sistem
keuangan dalam rangka mendorong pertumbuhan
ekonomi nasional
ika
13
6 pilar API
1. Menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat
yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan
mendorong pembangunan ekonomi nasional yang
berkesinambungan.
2. Menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank
yang efektif dan mengacu pada standar internasional.
3. Menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki
daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam
menghadapi risiko.
4. Menciptakan good corporate governance dalam rangka
memperkuat kondisi internal perbankan nasional.
5. Mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung
terciptanya industri perbankan yang sehat.
6. Mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen
jasa perbankan.
ika
14
Tantangan-tantangan ke depan
• Kapasitas pertumbuhan kredit perbankan yang
masih rendah
• Struktur perbankan yang belum optimal
• Pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap
pelayanan perbankan yang dinilai oleh masyarakat
masih kurang
• Pengawasan bank yang masih perlu ditingkatkan
• Kapabilitas perbankan yang masih lemah
• Profitabilitas dan efisiensi operasional bank yang
tidak sustainable
• Perlindungan nasabah yang masih harus
ditingkatkan
• Perkembangan Teknologi Informasi
ika
15
Download