BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Indek LQ-45 Indeks LQ-45 hanya terdiri dari 45 saham yang terpilih setelah melalui beberapa kriterian. Saham LQ-45 menggambarkan sekelompok saham pilihan yang memenuhi kriteria pemilihan sehingga akan terdiri dari saham-saham yang memiliki likuiditas tinggi dan juga mempertimbangkan kapitalisasi pasar. Indeks LQ-45 mulai digunakan pada bulan Januari 1997 dan diperkenalkan secara resmi bulan Februari 1997. Nilai pasar agregat dari saham-saham tersebut meliputi sekitar lebih dari 72% dari total kapitalisasi pasar di Bursa Efek Indonesia. Nilai agregat ini juga meliputi sekitar 72,5% dari total transaksi di pasar regular. Dengan demikian Indeks LQ-45 ini memberikan gambaran yang akurat akan perubahan nilai pasar dari seluruh saham yang aktif diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI). (Fakhuddin dan Hadianto, 2001: 203 ) Untuk dapat masuk dalam Indeks LQ-45 saham-saham harus memenuhi kriteria tertentu dan melewati seleksi utama sebagai berikut: 1. Masuk dalam ranking 60 terbesar dari total transaksi saham di pasar reguler (rata-rata nilai transaksi selama 12 bulan terakhir). 2. Rangking berdasarkan kapitalisasi pasar (rata-rata kapitalisai pasar selama 12 bulan terakhir). 3. Telah tercatat di BEJ selama minimum 3 bulan. 51 4. Keadaan keuangan perusahaan dan prospek pertumbuhannya, frekuensi dan jumlah hari perdagangan transaksi pasar regular. Kedudukan saham-saham pada kelompok LQ-45 tidak bersifat tetap, setiap tiga bulan sekali dilakukan review pergerakan rangking saham-saham yang akan dimasukkan dalam perhitungan Indeks LQ-45 dan setiap enam bulan sekali ada penetapan kembali saham yang memenuhi kriteria serta mengeliminasi saham yang tidak lagi memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan. Posisi saham yang tereliminasi akan diisi oleh saham pada ranking yang memenuhi kreiteria. Indeks LQ-45 tidak dimaksudkan untuk mengganti IHSG yang sudah ada saat ini,tetapi justru sebagai pelengkap IHSG dan indeks sektoral. Indeks LQ-45 bertujuan untuk menyediakan saran obyektif dan terpercaya bagi analis keuangan, manajer investasi, investor dan pemerhati pasar modal lainnya dalam memonitor pergerakan harga dari saham-saham aktif diperdagangkan. Portofolio investasi pada saham-saham LQ-45 cenderung menguntungkan jika keadaan pasar membaik, dengan sifat sensitif terhadap perubahan pasar akan menikmati keuntungan lebih dulu sebaliknya apabila pasar cenderung menurun maka harga sahamnya juga cenderung turun lebih dulu dibandingkan dengan saham yang lainnya. Kenaikan atau penurunan harga saham-saham pada LQ-45 akan di pengaruhi oleh kenaikan atau penurunan pada IHSG. 52 Daftar perusahaan yang masuk dalam penghitungan indeks LQ-45 selama dua periode (Periode Agustus 2007 s/d Januari 2008 dan Februari 2008 s/d Juli 2008 ) sebagai berikut: Periode Agustus 2007 s/d Januari 2008 No Kode Efek No 1 AAL1 24 2 ADHI 25 3 ANTM 26 4 ASII 27 5 BBCA 28 6 BBKP 29 7 BBR1 30 8 BDMN 31 9 BH1T 32 10 BLTA 33 11 BMRI 34 12 BMTR 35 13 BNBR 36 14 BNGA 37 15 BNII 38 16 BRPT 39 17 BTEL 40 18 BUMI 41 19 CMNP 42 20 CPRO 43 21 CTRA 44 22 CTRS 45 23 ELTY Sumber: www.jsx.co.id Kode Efek ENRG INCO INDF INKP 1SAT KJJA KLBF LSIP MEDC PGAS PNBN PNLF PTBA SMCB SULI TINS TLKM TOTL TRUB TSPC UNSP UNTR Periode Februari 2008 s/d Juli 2008 No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 Kode Efek AALI ADHI ANTM ASII BBCA BBNI BBRI BDMN BHIT BKSL BLTA BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BRPT BTEL BUMI CPIN CPRO CTRA ELTY No 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39 40 41 42 43 44 45 Kode Efek ENRG FREN INCO INDF INKP ISAT KIJA KLBF MEDC PGAS PNLF PTBA SMCB SULI TBLA TINS TLKM TOTL TRUB UNSP UNTR UNVR Saham-saham yang akan dimasukkan pada perhitungan portofolio optimal hanya saham-saham yang masuk pada indeks LQ45 selama dua periode dan memiliki Beta posistif, dari karakteristik tersubut dapat di 53 tentukan saham apa saja yang yang akan dimasukkan dalam perhitungan portofolio optimal, sebagai berikut: No Kode No Kode 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 AALI ADHI ANTM ASII BBCA BBRI BDMN BHIT BLTA BMRI BMTR BNBR BNGA BNII BRPT BTEL BUMI 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 CPRO CTRA ELTY ENRG INCO ISAT KIJA MEDC PGAS PNLF PTBA SMCB TINS TLKM TOTL UNSP UNTR Sumber: data diolah B. Analisis Data 1. Pengukuran tingkat pengembalian saham saham individual (Ri), tingkat pengembalian pasar (Rm) dan tingkat bunga bebas risiko (RBr) a. Pengukuran tingkat pengembalian saham individual (Ri) Tingkat pengembalian saham individual dihitung dengan mengurangi harga penutupan dengan harga penutupan bulan sebelumnya dan dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya. 54 Secara matematis dapat ditulis dengan persamaan: R i P P P t t 1 t 1 Hasil penghitungan dari tingkat pengembalian saham individual dapat dilihat pada lampiran. Sebagian besar tingkat pengembalian bulanan dari saham-saham anggota Indeks LQ-45 bernilai negatif. Tingkat pengembalian yang negatif ini sebagai implikasi dari single index model bahwa harga saham cenderung dipengaruhi oleh indeks pasar atau (IHSG). Untuk mencari nilai Return espektasi E(Ri) peneliti menggunakan fungsi moving average untuk tiap-tiap saham, dari perhitungan ini dapat ditentukan nilai MAE(Ri) masing-masing saham. Hasil penghitungan dapat dilihat pada tabel 4.1: sebagai berikut; Tabel 4.1: Nilai MA E(Ri) Kode TINS PTBA BNII AALI BUMI UNTR BNBR UNSP ANTM BLTA ENRG BMRI ELTY PGAS ASII BBRI BDMN max MAE(Ri) 14.79276 13.84719 9.533138 9.291352 7.284989 6.884532 6.204608 5.640553 4.176046 4.028672 3.654695 3.653205 2.373878 1.992327 1.158759 -2.06582 -2.99341 14.79276 Kode KIJA SMCB ISAT CTRA BNGA TLKM INCO PNLF MEDC CPRO ADHI BRPT BMTR BHIT BBCA TOTL BTEL min MA E(Ri) -3.16048 -3.47217 -3.69815 -3.89367 -3.90584 -4.01894 -4.23773 -5.80233 -6.54697 -6.91826 -7.4385 -8.85933 -9.07987 -10.4654 -11.7397 -12.7405 -16.5102 -16.5102 55 MAE(Ri) tingkat pengembalian dari 34 saham yang terbesar adalah TINS sebesar 14.79276% dan rata-rata tingkat pengembalian perusahaan yang terendah adalah BTEL sebesar -16.5102% Dari perhitungan ini jika investor hanya melihat pada nilai MAE(Ri) saja, maka dapat diketahui bahwa seorang investor tersebut akan memilih pengembalian dari setiap sekuritas yang memiliki MAE(Ri) yang tinggi dengan mengabaikan pegembalian dari setiap sekuritas yang memiliki MAE(Ri) rendah, dengan asumsi investor setiap kali ingin menanamkan dananya pasti mengharapkan tingkat pengembalian yang maksimal. Investor akan memilih tingkat MAE(Ri) pada saham TINS dibandingkan dengan saham BTEL. b. Pengukuran tingkat pengembalian pasar (RM) Tingkat pengembalian pasar adalah besarnya tingkat pengembalian dari keseluruhan saham yang beredar dibursa (pasar). Tingkat pengembalian pasar dihitung dengan mengurangi harga penutupan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan harga penutupan bulan sebelumnya dan dibagi dengan harga penutupan bulan sebelumnya. Pengukuran tingkat pengembalian pasar secara matematis ditulis dengan persamaan: R m, t IHSG t IHSG t 1 IHSG t 1 Hasil perhitungan dari tingkat pengembalian pasar dapat dilihat bahwa tingkat pengembalian Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 56 sebagian besar bernilai negatif. Saham-saham yang tergabung dalam Indeks LQ-45 tidak begitu menjanjikan dalam memberikan pengembalian berupa capital gain karena Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagian besar bernilai negatif. Untuk mencari nilai E(Rm) peneliti menggunakan fungsi moving average. Hasil perhitunggan MA E(Rm) dapat dilihat pada tabel 4.2: sebagai berikut; Tabel 4.2: Nilai MA E(Rm) dan A σm2 Bulan Aug-07 Sep-07 Oct-07 Nov-07 Dec-07 Jan-08 Feb-08 Mar-08 Apr-08 IHSG 10,700 10,950 11,200 10,700 10,150 9,250 9,800 9,650 8,650 MA E(Rm) σm2 Rm 0.023365 0.022831 -0.044643 -0.051402 -0.088670 0.059459 -0.015306 -0.103627 -0.03218050 0.0030852 0.0030263 0.0001553 0.0003695 0.0031911 0.0083979 0.0002847 0.0051046 Aσm2=0.00295182 Sumber: data diolah Dari tabel 4.2: dapat dilihat bahwa hasil MAE(Rm) adalah sebesar -3,218050%. Asumsi model indeks tunggal menyebutkan bahwa harga dari suatu sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks pasar. Secara khusus dapat diamati bahwa kebanyakan saham cenderung mengalami kenaikan harga jika indeks harga saham naik, juga sebaliknya jika indeks harga saham turun maka kebanyakan saham mengalami penurunan harga (Jogianto; 2000:203). c. Pengukuran tingkat bunga bebas risiko Tingkat bunga bebas risiko merupakan alternatif investasi yang mempunyai risiko sama dengan nol. Investasi ini dapat dilakukan 57 dengan menanamkan dana pada deposito atau pada Sertifikat Bank Indonesia (SBI). Tabel 4.3: Tingkat bunga bebas risiko Bulan Agustus September Oktober November Desember Januari Februari Maret April rata2 RBR Suku Bunga SBI (%) 8.250 8.250 8.250 8.250 8.625 8.000 7.940 7.533 7.982 8.120 0.902226 Sumber: data diolah Perhitungan tingkat bunga bebas risiko pada table 4.3: dilakukan dengan mencari rata-rata tingkat bunga SBI kemudian dibagi dengan jumlah bulan selama periode penelitian. Hasil perhitungan menunjukkan tingkat bunga bebas risiko sebesar 0.902226% yang berarti apabila investor melakukan investasi pada SBI, maka akan mendapatkan tingkat pengembalian sebesar 0.902226%. 2. Pengukuran Risiko a. Risiko Sistematis Risiko sistematis merupakan risiko yang tidak dapat di diversifikasi karena disebabkan oleh kejadian di luar kegiatan emiten. Risiko sistematis atau risiko pasar ( β 58 2 p σ 2 m ) terdiri dari Beta dan varian pasar. Beta dihitung dengan menggunakan persamaan regresi linier sederhana dengan menggunakan rumus: b X Y X Y /n n X Y X Y n X X X X /n i i 2 i i i i 2 i i i 2 2 i i i keterangan: X = return pasar (Rm) Y = return saham (Ri) n = periode dari rumus di atas maka akan di dapat nilai βi masing-masing saham sebagai berikut: Tabel 4.4: Nilai beta (βi) Kode INCO BBCA ELTY PGAS BTEL ASII BBRI ANTM KIJA ADHI ENRG CTRA BDMN PNLF BHIT ISAT BUMI β 4.270494 2.162279 1.868120 1.640314 1.589447 1.519139 1.513170 1.484416 1.463867 1.461859 1.436487 1.430323 1.404548 1.384538 1.318986 1.276493 1.246848 Kode BNGA CPRO BLTA BMRI BNII AALI TLKM TOTL BRPT SMCB PTBA BMTR UNSP TINS UNTR MEDC BNBR β 1.225790 1.124233 1.064496 1.004765 1.001795 0.895950 0.894179 0.871083 0.840476 0.665986 0.633777 0.626345 0.578843 0.463272 0.368363 0.343350 0.071869 Dari tabel 4.4: dapat dilihat saham yang memiliki Beta tertinggi adalah INCO yaitu sebesar 4.270494 dan yang memiliki beta terendah adalah BNBR yaitu sebesar 0.071869. Varian pasar merupakan risiko pasar. Nilai varian pasar dapat dilihat pada tabel 4.2: adalah sebesar 0.295182%. Dari 59 perhitungan risiko sistematis maka investor akan memilih nilai beta terendah dengan asumsi investor yang rasional pasti akan menghindari risiko, apalagi risiko itu sifatnya sistematis yang terjadi karena kejadian-kejadian diluar perusahaan. Untuk mencari nilai risiko sistematis secara umum mengunakan rumus ( i . m ). 2 2 Hasil perhitungan risiko sistematis dapat dilihat pada tabel 4.5: Nilai risiko sistematis tertinggi adalah INCO sebesar 5,383269 dan nilai risiko terendah adalah BNBR sebesar 0,001525. dari hasil ini dapat diketahui investor yang rasional akan memilih saham yang memiliki nilai risiko sistematis yang kecil dengan mengabaikan risiko sistematis yang lebih besar, sebab risiko sistematis tidak dapat dihilangkan dengan cara diversifikasi kepemilikan saham. 60 Tabel 4.5: Risiko Sistematis βi βi 2 0.071869 0.463272 0.368363 1.246848 0.633777 0.895950 1.001795 0.578843 1.064496 1.484416 1.436487 1.519139 0.665986 1.868120 1.640314 1.513170 1.589447 1.404548 1.430323 1.276493 1.004765 1.225790 4.270494 0.894179 1.384538 2.162279 1.463867 1.461859 1.124233 1.318986 0.840476 0.626345 0.343350 0.871083 0.005165 0.214621 0.135691 1.554630 0.401673 0.802726 1.003593 0.335059 1.133152 2.203491 2.063495 2.307783 0.443537 3.489872 2.690630 2.289683 2.526342 1.972755 2.045824 1.629434 1.009553 1.502561 18.237119 0.799556 1.916945 4.675450 2.142907 2.137032 1.263900 1.739724 0.706400 0.392308 0.117889 0.758786 max min Kode BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP BLTA ANTM ENRG ASII SMCB ELTY PGAS BBRI BTEL BDMN CTRA ISAT BMRI BNGA INCO TLKM PNLF BBCA KIJA ADHI CPRO BHIT BRPT BMTR MEDC TOTL Risiko Sistemetis 0.001525 0.063352 0.040054 0.458899 0.118567 0.236950 0.296243 0.098903 0.334486 0.650431 0.609107 0.681216 0.130924 1.030147 0.794226 0.675873 0.745731 0.582322 0.603890 0.480980 0.298002 0.443529 5.383269 0.236015 0.565848 1.380109 0.632547 0.630813 0.373080 0.513535 0.208517 0.115802 0.034799 0.223980 5.383269 0.001525 Sumber: data diolah b. Risiko Tidak Sistematis. Risiko tidak sistematis merupakan risiko yang dapat dihilangkan dengan melakukan diversifikasi. Risiko ini sifatnya unik 61 untuk suatu perusahaan, yaitu hal buruk terjadi di suatu perusahaan dapat diimbangi dengan hal yang baik terjadi di perusahaan lain, maka risiko ini dapat didiversifikasi di dalam portofolio. Risiko tidak sistematis dihitung dengan menggunakan persamaan: σ 2 ei 1 n n t 1 R it α βR i i mt 2 Hasil perhitungan risiko tidak sistematis ini dapat dilihat pada table 4.6: risiko tidak sistematis yang terbesar adalah BRPT sebesar 0.094764 dan yang terendah adalah TLKM sebesar 0,000073. Pada perhitungan ini maka diketahui investor sebagai penghindar risiko akan memilih risiko tidak sistematis terendah yaitu TLKM. Tabel : 4.6: Risiko tidak Sistematis Kode BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP BLTA ANTM ENRG ASII SMCB ELTY PGAS BBRI BTEL max A σei2 0.023267 0.021078 0.018645 0.029514 0.019791 0.023237 0.014430 0.024785 0.023584 0.022950 0.029022 0.019918 0.030030 0.018248 0.006003 0.005782 0.003794 0.098188 Kode BDMN CTRA ISAT BMRI BNGA INCO TLKM PNLF BBCA KIJA ADHI CPRO BHIT BRPT BMTR MEDC TOTL min A σei2 0.001618 0.019999 0.007675 0.003400 0.003899 0.098188 0.000090 0.003924 0.022788 0.023454 0.016212 0.020121 0.021146 0.095987 0.009337 0.023047 0.006774 0.000090 Sumber: data diolah 62 c. Total Risiko Table 4.7: Total risiko Kode BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP BLTA ANTM ENRG ASII SMCB ELTY PGAS BBRI BTEL BDMN CTRA ISAT BMRI BNGA INCO TLKM PNLF BBCA KIJA ADHI CPRO BHIT BRPT BMTR MEDC TOTL βi 0.071869 0.463272 0.368363 1.246848 0.633777 0.895950 1.001795 0.578843 1.064496 1.484416 1.436487 1.519139 0.665986 1.868120 1.640314 1.513170 1.589447 1.404548 1.430323 1.276493 1.004765 1.225790 4.270494 0.894179 1.384538 2.162279 1.463867 1.461859 1.124233 1.318986 0.840476 0.626345 0.343350 0.871083 βi 2 0.005165 0.214621 0.135691 1.554630 0.401673 0.802726 1.003593 0.335059 1.133152 2.203491 2.063495 2.307783 0.443537 3.489872 2.690630 2.289683 2.526342 1.972755 2.045824 1.629434 1.009553 1.502561 18.237119 0.799556 1.916945 4.675450 2.142907 2.137032 1.263900 1.739724 0.706400 0.392308 0.117889 0.758786 βi2. σM2 0.001525 0.063352 0.040054 0.458899 0.118567 0.236950 0.296243 0.098903 0.334486 0.650431 0.609107 0.681216 0.130924 1.030147 0.794226 0.675873 0.745731 0.582322 0.603890 0.480980 0.298002 0.443529 5.383269 0.236015 0.565848 1.380109 0.632547 0.630813 0.373080 0.513535 0.208517 0.115802 0.034799 0.223980 A σei2 0.023267 0.021078 0.018645 0.029514 0.019791 0.023237 0.014430 0.024785 0.023584 0.022950 0.029022 0.019918 0.030030 0.018248 0.006003 0.005782 0.003794 0.001618 0.019999 0.007675 0.003400 0.003899 0.098188 0.000090 0.003924 0.022788 0.023454 0.016212 0.020121 0.021146 0.095987 0.009337 0.023047 0.006774 max min Total Risiko 0.024792 0.084430 0.058699 0.488413 0.138358 0.260187 0.310673 0.123688 0.358070 0.673381 0.638129 0.701134 0.160954 1.048395 0.800229 0.681655 0.749525 0.583940 0.623889 0.488655 0.301402 0.447428 5.481457 0.236105 0.569772 1.402897 0.656001 0.647025 0.393201 0.534681 0.304504 0.125139 0.057846 0.230754 5.481457 0.024792 Sumbe : data diolah Hasil perhitungan total risiko ini dapat dilihat pada table 4.7: total risiko yang terbesar adalah INCO sebesar 5,481457 dan yang terendah adalah BNBR sebesar 0,024792. Pada perhitungan ini maka 63 diketahui investor sebagai penghindar risiko akan memilih total risiko terendah yaitu BNBR. 3. Portofolio Optimal Dalam pembentukan portofolio, para investor berusaha untuk memaksimumkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari investasi tertentu dengan tingkat risiko yang dapat diterima atau dengan risiko yang terendah untuk memperoleh tingkat pengembalian tertentu. Portofolio yang memenuhi dan memuaskan persyaratan ini disebut portofolio yang efisien, diasumsikan bahwa para investor dalam pembuatan keputusan investasi berperilaku sebagai penghindar risiko. Pembentukan portofolio yang optimal berdasarkan model indeks tunggal akan dimulai dengan menghitung sebuah angka yang dapat menentukan apakah suatu saham dapat dimasukkan ke dalam portofolio optimal. Angka tersebut adalah rasio excess return to Beta yang diformulasikan dengan: ERB i ER i R BR β i Excess return didefinisikan sebagai selisih expected return dengan return aktiva bebas risiko (risk-free rate of return). Excess return to Beta berarti mengukur kelebihan return relatif terhadap satu unit risiko yang tidak dapat didiversifikasi yang diukur dengan Beta. Rasio excess return to Beta juga menunjukkan hubungan antara dua faktor penentu investasi, yaitu return dan risk. (Jogiyanto. 2000: 225) 64 Portofolio yang optimal akan berisi dengan saham-saham yang mempunyai nilai rasio excess return to Beta yang tinggi. Saham-saham dengan rasio excess return to Beta yang rendah tidak akan di masukkan ke dalam portofolio yang optimal. Dengan demikian diperlukan sebuah titik pembatas (cut-off point) yang menentukan batas nilai excess return to Beta berapa yang dikatakan tinggi. Besarnya titik pembatas ini dapat ditentukan dengan langkah-langkah sebagai berikut. Mengurutkan saham-saham berdasarkan nilai excess return to Beta terbesar ke nilai yang terkecil dengan return aktiva bebas risiko sebesar 0.902226%. Saham-saham dengan nilai excess return to Beta yang terbesar merupakan kandidat untuk dimasukkan ke portofolio yang optimal. 65 Tabel 4. 8: Nilai E(RBi) Kode BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP BLTA ANTM ENRG ASII SMCB ELTY PGAS BBRI BTEL BDMN CTRA ISAT BMRI BNGA INCO TLKM PNLF BBCA KIJA ADHI CPRO BHIT BRPT BMTR MEDC TOTL MA E(Ri) 6.204608 14.79276 6.884532 13.84719 7.284989 9.533138 9.291352 5.640553 4.176046 4.028672 3.654695 3.653205 1.992327 2.373878 1.158759 -2.06582 -3.89367 -4.01894 -4.23773 -3.69815 -2.99341 -3.90584 -16.5102 -3.16048 -5.80233 -11.7397 -8.85933 -9.07987 -7.4385 -10.4654 -6.91826 -6.54697 -3.47217 -12.7405 βi 0.071869 0.463272 0.368363 1.246848 0.633777 0.895950 1.001795 0.578843 1.064496 1.484416 1.436487 1.519139 0.665986 1.868120 1.640314 1.513170 1.589447 1.404548 1.430323 1.276493 1.004765 1.225790 4.270494 0.894179 1.384538 2.162279 1.463867 1.461859 1.124233 1.318986 0.840476 0.626345 0.343350 0.871083 ERBi 73.778430 29.983539 16.240247 10.382151 10.070992 9.633254 8.374095 8.185859 3.075465 2.106179 1.916111 1.810880 1.636823 0.787772 0.156393 -1.961476 -3.017336 -3.503736 -3.593563 -3.603918 -3.877161 -3.922422 -4.077380 -4.543504 -4.842450 -5.846575 -6.668335 -6.828358 -7.419037 -8.618458 -9.304830 -11.893120 -12.740341 -15.661798 Sumber : data diolah Dari tabel 4.8: dapat diketahui saham yang memiliki ERBi tertinggi yaitu BNBR sebesar 73,778430% dan yang terendah yaitu TOTL sebesar -15,661798%. Dari perhitungan ini maka investor yang rasional akan cenderung memilih ERBi yang tertinggi yaitu BNBR sebesar 73,778430%. 66 Hitung nilai Ai dan Bi untuk masing-masing sekuritas ke-i dengan RBR sebesar 0.902226% sebagai berikut: A ER R β i i BR σ 2 i , dan ei β B σ 2 i i 2 ei Tabel 4.9: Nilai Ai dan Bi Kode BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP BLTA ANTM ENRG ASII SMCB ELTY PGAS BBRI BTEL BDMN CTRA ISAT BMRI BNGA INCO TLKM PNLF BBCA KIJA ADHI CPRO BHIT BRPT BMTR MEDC TOTL MA E(Ri) 6.204608 14.792760 6.884532 13.847190 7.284989 9.533138 9.291352 5.640553 4.176046 4.028672 3.654695 3.653205 1.992327 2.373878 1.158759 -2.065820 -3.893670 -4.018940 -4.237730 -3.698150 -2.993410 -3.905840 -16.510200 -3.160480 -5.802330 -11.739700 -8.859330 -9.079870 -7.438500 -10.465400 -6.918260 -6.546970 -3.472170 -12.740500 βi 0.071869 0.463272 0.368363 1.246848 0.633777 0.895950 1.001795 0.578843 1.064496 1.484416 1.436487 1.519139 0.665986 1.868120 1.640314 1.513170 1.589447 1.404548 1.430323 1.276493 1.004765 1.225790 4.270494 0.894179 1.384538 2.162279 1.463867 1.461859 1.124233 1.318986 0.840476 0.626345 0.343350 0.871083 A σei2 2.326715 2.107835 1.864547 2.951436 1.979081 2.323672 1.443037 2.478544 2.358382 2.295045 2.902209 1.991838 3.003032 1.824760 0.600300 0.578188 0.379410 0.161822 1.999854 0.767483 0.339970 0.389929 9.818777 0.009005 0.392399 2.278817 2.345401 1.621152 2.012132 2.114642 9.598711 0.933655 2.304742 0.677374 Sumber: data diolah 67 ERBi 73.778430 29.983539 16.240247 10.382151 10.070992 9.633254 8.374095 8.185859 3.075465 2.106179 1.916111 1.810880 1.636823 0.787772 0.156393 -1.961476 -3.017336 -3.503736 -3.593563 -3.603918 -3.877161 -3.922422 -4.077380 -4.543504 -4.842450 -5.846575 -6.668335 -6.828358 -7.419037 -8.618458 -9.304830 -11.893120 -12.740341 -15.661798 Ai 0.163783 3.052941 1.181874 5.468661 2.044003 3.327864 5.823956 1.106596 1.477695 2.022159 1.362371 2.098122 0.241753 1.506621 0.700974 -7.767643 -20.091254 -42.713685 -3.676167 -7.651437 -11.513365 -15.114750 -7.573210 -403.418810 -23.656310 -11.995422 -6.092613 -9.001264 -4.660191 -7.090439 -0.684772 -4.997313 -0.651678 -17.544144 Bi 0.002220 0.101821 0.072774 0.526737 0.202959 0.345456 0.695473 0.135184 0.480478 0.960108 0.711008 1.158620 0.147697 1.912510 4.482142 3.960102 6.658606 12.190895 1.022986 2.123089 2.969535 3.853422 1.857372 88.790237 4.885195 2.051701 0.913663 1.318218 0.628140 0.822704 0.073593 0.420185 0.051151 1.120187 a. Hitung nilai Ci dengan σM2 (varian pasar) sebesar: 0,289660% i σ A 2 C i M 1 σM j1 2 j i B j1 j Tabel 4.10: Nilai cut of point Kode BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP BLTA ANTM ENRG ASII SMCB ELTY PGAS BBRI BTEL BDMN CTRA ISAT BMRI BNGA INCO TLKM PNLF BBCA KIJA ADHI CPRO BHIT BRPT BMTR MEDC TOTL ERBi 73.77843 29.983539 16.240247 10.382151 10.070992 9.633254 8.374095 8.185859 3.075465 2.106179 1.916111 1.81088 1.636823 0.787772 0.156393 -1.961476 -3.017336 -3.503736 -3.593563 -3.603918 -3.877161 -3.922422 -4.07738 -4.543504 -4.84245 -5.846575 -6.668335 -6.828358 -7.419037 -8.618458 -9.30483 -11.89312 -12.740341 -15.661798 Ai 0.163783 3.052941 1.181874 5.468661 2.044003 3.327864 5.823956 1.106596 1.477695 2.022159 1.362371 2.098122 0.241753 1.506621 0.700974 -7.767643 -20.09125 -42.71368 -3.676167 -7.651437 -11.51337 -15.11475 -7.57321 -403.4188 -23.65631 -11.99542 -6.092613 -9.001264 -4.660191 -7.090439 -0.684772 -4.997313 -0.651678 -17.54414 Bi 0.002220 0.101821 0.072774 0.526737 0.202959 0.345456 0.695473 0.135184 0.480478 0.960108 0.711008 1.158620 0.147697 1.912510 4.482142 3.960102 6.658606 12.190895 1.022986 2.123089 2.969535 3.853422 1.857372 88.790237 4.885195 2.051701 0.913663 1.318218 0.628140 0.822704 0.073593 0.420185 0.051151 1.120187 Sumber: data diolah 68 Aj 0.163783 3.216724 4.398598 9.867259 11.911263 15.239126 21.063083 22.169679 23.647374 25.669533 27.031904 29.130026 29.371779 30.878401 31.579375 23.811731 3.720478 -38.993207 -42.669374 -50.320811 -61.834176 -76.948925 -84.522135 -487.940946 -511.597256 -523.592678 -529.685291 -538.686554 -543.346745 -550.437184 -551.121956 -556.119270 -556.770947 -574.315091 Bj 0.002220 0.104040 0.176815 0.703552 0.906511 1.251967 1.947440 2.082624 2.563102 3.523210 4.234219 5.392839 5.540535 7.453045 11.935188 15.895290 22.553896 34.744791 35.767778 37.890866 40.860401 44.713823 46.571195 135.361432 140.246627 142.298327 143.211991 144.530209 145.158348 145.981052 146.054645 146.474831 146.525981 147.646168 max Ci 0.048314 0.921227 1.233982 2.411771 2.773769 3.284502 3.947961 4.052688 3.973786 3.714327 3.546582 3.317552 3.289748 2.848354 2.060923 1.234854 0.143417 -1.022571 -1.089741 -1.219053 -1.397441 -1.599718 -1.691832 -3.516712 -3.561803 -3.593979 -3.613140 -3.641793 -3.657765 -3.685088 -3.687856 -3.710862 -3.713943 -3.802557 4.052688 b. Menentukan besarnya cut-off point (C*). Besarnya cut-off point adalah nilai Ci dimana nilai ERBi terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci. Pada tabel 4.10: Nilai C* sebesar 4,052688 yaitu untuk sekuritas PT. Bakrie Sumatra Plantation Tbk (UNSP) dengan nilai ERB sebesar 8,185859 yang merupakan nilai ERBi terakhir kali masih lebih besar dari nilai Ci. Nilai ERBi selanjutnya, yaitu PT. Berlian Laju Tangker (BLTA) dengan nilai ERBi sebasar 3,075465 sudah lebih kecil dari nilai Ci yaitu sebesar 3,973786 . Nilai ERBi yang lebih kecil dari Ci menyebabkan saham PT. Berlian Laju Tangker (BLTA) tidak menjadi bagian dari portofolio optimal. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai nilai ERBi lebih besar atau sama dengan nilai ERBi di titik C*. Sekuritas-sekuritas yang mempunyai ERB lebih kecil dengan ERBi di titik C* tidak dimasukkan dalam pembentukan portofolio optimal. Sekuritas-sekuritas yang membentuk portofolio optimal adalah sekuritas-sekuritas yang mempunyai ERBi lebih besar dari Ci, yaitu sekuritas: BNBR, TINS, UNTR, PTBA, BUMI, BNII, AALI, UNSP. c. Menentukan proporsi masing-masing sekuritas tersebut di dalam portofolio optimal. Besarnya proporsi untuk sekuritas ke-i adalah sebesar: W i X X i k j1 j 69 dengan nilai Xi adalah sebesar: β X σ i i 2 ERB C * ej Tabel 4.11: Proporsi dana. Kode BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP βi 0.071869 0.463272 0.368363 1.246848 0.633777 0.895950 1.001795 0.578843 A σei2 2.326715 2.107835 1.864547 2.951436 1.979081 2.323672 1.443037 2.478544 ERBi 73.77843 29.983539 16.240247 10.382151 10.070992 9.633254 8.374095 8.185859 Ci 0.048314 0.921227 1.233982 2.411771 2.773769 3.284502 3.947961 4.052688 jumlah Xi 2.153731 5.699230 2.407794 2.673911 1.927290 2.151727 3.000036 0.965267 20.978988 Wi 0.102661 0.271664 0.114772 0.127457 0.091868 0.102566 0.143002 0.046011 1 Sumber: data diolah Pada Tabel 4.11: dapat dilihat sekuritas yang terpilih sebagai portofolio optimal ada delapan sekuritas dengan karakteristik sebagai berikut: 1) PT. Bakrie & Brothers Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 6.204608 % dan total risiko sebesar 2,479166% masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 10,266136%. 2) PT. Timah Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 14.792760% dan total risiko sebesar 8,443024%, masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 27,166374%. 3) PT. United Tractors Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 6.884532 % dan total risiko sebesar 5,8443024%, masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 11,477171%. 70 4) PT. Bumi Resources Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 13.847190% dan total risiko sebesar 48,841277%, masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 12,745664%. 5) PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 7.284989% dan total risiko sebesar 13,835772%, masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 9,186763%. 6) PT. Astra Agro Lestari Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 9.291352% dan total risiko sebesar 26,018728%, masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 10,256580%. 7) PT. Bank International Indonesia Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 9.291352% dan total risiko sebesar 31,067265%, masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 14,300196%. 8) PT. Bakrie Sumatra Plantations Tbk. dengan return ekspektasi sebesar 5.640553% dan total risiko sebesar 12,368845%, masuk ke dalam portofolio optimal dengan proporsi dana sebesar 4,601114%. 4. Expected Return dan Varian Portofolio a. Expected Return Portofolio Return ekspektasi dari suatu portofolio merupakan rata-rata tertimbang dari return ekspektasi individual masing-masing sekuritas yang membentuk portofolio, yaitu: 71 E R α β ER P P M P dimana: N β W β P i i 1 i N α W α P i 1 i i dan hasil perhitungannya dapat di lihat pada tabel 4. 13, terlihat bahwa Beta portofolio sebesar 0,263129, alpha portofolio sebesar 0,128823 dan expected return portofolio sebesar 0,1203555 Tabel : 4.13.: Expected Return Kode BNBR TINS βi 0.002220 0.101821 αi 0.0965390 0.1628360 Wi 0.1026614 0.2716637 βp 0.000228 0.027661 αp 0.009911 0.044237 UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP 0.072774 0.526737 0.202959 0.345456 0.695473 0.135184 0.0806990 0.1785960 0.0932450 0.1241630 0.1251520 0.0750330 0.1147717 0.1274566 0.0918676 0.1025658 0.143002 0.0460111 0.008352 0.067136 0.018645 0.035432 0.099454 0.006220 0.263129 MA E(Rm) E(Rp) 0.009262 0.022763 0.008566 0.012735 0.017897 0.003452 0.128823 -0,0321805 0.1203555 Sumber: Data diolah ER P αP β ER M P 0,128823 ( 0,263129 X 0,0321805) 0,1203555 b. Varian Portofolio Varian dari portofolio terdiri dari dua bagian, yaitu risiko sistematis ( β 2 p σ 2 m N ) dan risiko tidak sistematis ( i 1 W σ 72 i 2 ). ei Risiko tidak sistematis ini akan semakin kecil nilainya dengan semakin banyaknya sekuritas yang tergabung dalam portofolio. Penjumlahan dari kedua risiko ini disebut sebagai risiko total dari portofolio, yaitu: σ 2 P β P 2 σ 2 M N Wi σei i 1 2 Dari tabel 4.14: hasil perhitungan dapat diketahui tingkat risiko portofolio sebesar 0,0663274. Tabel 4.14.: Varian portofolio Kode Wi BNBR TINS UNTR BUMI PTBA AALI BNII UNSP 0.102661 0.271664 0.114772 0.127457 0.091868 0.102566 0.143002 0.046011 βi 0.002220 0.101821 0.072774 0.526737 0.202959 0.345456 0.695473 0.135184 βp (Wi . βi) 0.000228 0.027661 0.008352 0.067136 0.018645 0.035432 0.099454 0.006220 0.263129 σei2 0.023267 0.021078 0.018645 0.029514 0.019791 0.023237 0.014430 0.024785 (Wi . σei2) 0.002389 0.005726 0.002140 0.003762 0.001818 0.002383 0.002064 0.001140 0.021422 βp2 (Wi . σei2)2 0.0692368 0.00045890 0.045890 2 2 P N M W i ei P i 1 0,0692368 X 0,295182% 0,045890% 2 2 0.020437 % 0,045890% 2 P 0.0663274 C. Pembahasan Hasil Analisis Data Dilihat dari hasil analisis data dapat dikatakan bahwasanya asumsiasumsi model indeks tunggal dapat di terima, hal ini dapat dilihat dari hasil perhitungan nilai return pasar yang negatif dan return investasi yang sebagian besar bernilai negatif, keadaan ini sesuai dengan asumsi-asumsi model indeks 73 tunggal yang mengimplikasikan bahwa harga dari sekuritas berfluktuasi searah dengan indeks harga pasar. Hasil analisis data dari penelitian ini diketahui bahwa saham-saham LQ-45 pada periode Agustus 2007 s/d Januari 2008 dan Februari 2008 s/d Juli 2008 terdapat 8 saham yang masuk dalam portofolio saham optimal, yaitu: BNBR, TINS, UNTR, BUMI, PTBA, AALI, BNII, UNSP. Dari saham yang termasuk dalam kelompok portofolio optimal kemudian dikombinasikan, dari 8 saham yang terpilih diketahui tingkat pengembalian portofolio E(Rp) sebesar 0.12035546 dengan risiko portofolio (σ P ) sebesar 0,0663274. 2 Kesimpulan dari hasil perhitungan yang dilakukan bahwa jika tingkat pengembalian investasi rendah maka tingkat risiko juga rendah . Hal ini sesuai dengan pernyataan dalam manajemen keuangan yang menyebutkan bahwa jika semakin tinggi tingkat pengembalian yang didapat maka akan semakin tinggi pula tingkat risiko yang dihadapi investor. 74 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil perhitungan pada teknik analisa data, saham-saham yang termasuk Indeks LQ-45 pada periode Agustus 2007 s/d Januari 2008 dan periode Februari 2008 s/d Juli 2008 maka dapat ditarik kesimpulan bahwa portofolio optimal dari saham-saham Indeks LQ-45 terdiri dari 8 yaitu: BNBR, TINS, UNTR, PTBA, BUMI, BNII, AALI, UNSP dengan kombinasi tingkat pengembalian portofolio portofolio E(Rp) sebesar 0.12035546 dengan risiko portofolio (σ P ) sebesar 0,0663274. 2 B. Implikasi Berdasarkan kesimpulan di atas, ada beberapa masukan yang diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam melakukan investasi: 1. Bagi Investor saham yang masuk kategori Indeks LQ-45 Bagi Investor yang memiliki saham masuk kategori Indeks LQ-45, disarankan untuk menanamkan investasi pada saham BNBR, TINS, UNTR, PTBA, BUMI, BNII, AALI, UNSP. 2. Bagi peneliti selanjutnya Bagi peneliti selanjutnya, disarankan jika akan melakukan penelitian yang serupa agar memperhatikan dengan baik dalam melakukan analisis pembentukan portofolio optimal, agar hasil yang diperoleh bisa akurat. 75