Modul ke: 01 Teori Komunikasi Pendekatan-pendekatan Keilmuan Fakultas Fakultas Ilmu Komunikasi Program Studi Advertising dan Marketing Communication Martina Shalaty Putri, M.Si. Pendekatan dalam keilmuan • Hal ini penting karena pandangan-pandangan tersebut merupakan kerangka dasar dari berbagai teori dan model yang ada dalam ilmu komunikasi. Ilmu? • ilmu adalah pengetahuan tentang suatu hal, baik yang menyangkut alam atau sosial (kehidupan masyarakat) yang diperoleh manusia melalui proses berpikir. • Pengertian ilmu dalam dunia ilmiah memiliki tigas ciri. – Pertama ilmu merupakan suatu pengetahuan berdasarkan logika, – kedua, ilmu harus terorganisasikan secara sistematik, – ketiga, ilmu harus berlaku umum. 3 Aliran Pendekatan Ilmu • secara umum dunia masyarakat ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok pengamatannya dapat dibagi dalam 3(tiga) kelompok atau aliran pendekatan. Ketiga kelompok tersebut adalah pendekatan – scientific (ilmiah empiris), – pendekatan humanistic (humaniora-interpretatif), – pendekatan social sciences (ilmu-ilmu sosial). Pendekatan Scientific • Aliran pendekatan scientific umumnya berlaku di kalangan para ahli ilmu eksakta seperti fisika, biologi, kedokteran, dan lain-lain. Menurut pandangan ini ilmu diasosiasikan sebagai objektivitas. • ciri utama lainnya dari kelompok pendekatan ini adalah adanya pemisahan yang tegas antara known (objek tau hal yang ingin diketahui dan diteliti) dan knower (subjek pelaku atau pengamat). Pendekatan Humanistic • Dalam konteks ilmu sosial, salah satu bentuk metode penelitian humanistic adalah partisipasi observasi. Melalui metode ini peneliti mengamati sikap dan perilaku dari orang yang ditelitinya dengan membaur dan melibatkan diri secara aktif dalam kehidupan orang yang ditelitinya. • Interpretasi atas sikap dan perilaku dari orang yang diteliti tidak hanya didasarkan atas informasi yang diperoleh melalui wawancara tapi juga dengan pengamatan langsung dengan objek yang diteliti. Pendekatan Social Science • Kelompok social sciences (ilmu pengetahuan sosial) merupakan gabungan dari scientific dan humanistic. • Pendekatan ini merupakan perpanjangan (extension) dari pendekatan ilmu alam (naturan science) karena beberapa metode yang diterapkan banyak yang diambil dari ilmu alam. Fisika, namun pendekatan humanistic juga diterapkan. Pendekatan Social Science • Menggunakan dua pendekatan yang berbeda antara scientific dan humanistic karena yang menjadi objek studi adalah kehidupan manusia. • Ahli ilmu sosial harus mampu mencapai kesepakatan consensus mengenai hasil pengamatannya, meskipun kesepakatan yang dicapai sifatnya relative dalam arti dibatasi oleh faktor waktu, situasi dan kondisi tertentu. • Ilmu sosial juga mengutamakan faktor penjelasan dan interpretasi. Dua Kubu Ilmu Pengetahuan Sosial • Dalam perkembangan, ilmu pengetahuan sosial ini terbagi kedalam dua kubu: ilmu pengetahuan tingkah laku (behavioral science) dan ilmu pengetahuan sosial (social science). • Kubu pertama menekankan pengkajian pada tingkah laku individu manusia, • sedangkan kubu kedua pada interaksi antar manusia. • Perbedaan terletak pada aspek permasalahan yang diamati, sementara metode pengamatannya cenderung sama. Ilmu Komunikasi • Ilmu komunikasi sebagai salah satu ilmu pengetahuan sosial, pada dasarnya difokuskan pada pemahaman tentang bagaimana tingkah laku manusia dalam menciptakan, mempertukarkan, dan menginterpretasikan pesan-pesan untuk tujuan tertentu. Namun dengan adanya dua pendekatan scientific dan humanistic, dalam komunikasi juga muncul kelompok masyarakat ilmuwan komunikasi yang berbeda baik dalam spesifikasi objek permasalahan, maupun dalam aspek metodologis serta teori dan model yang dihasilkan. Ilmu Komunikasi • Ilmu komunikasi adalah salah satu cabang ilmu pengetahuan sosial yang bersifat multidisipliner. Disebut demikian, karena pendekatanpendekatan yang dipergunakan berasal dari dan menyangkut berbagai bidang keilmuan lainnya seperti linguistik, sosiologi, psikologi, antropologi, politik, dan ekonomi. Merupakan Ilmu Pengetahuan Terapan • Ilmu komunikasi bukan hanya ilmu pengetahuan yang bersifat murni teoritis akademis, juga merupakan ilmu pengetahuan terapan yang diperlukan berbagai praktisi, sebab ilmu komunikasi juga menjelaskan tentang seni memproduksi sistem-sistem tanda dan lambang yang mencakup berbagai aspek dan tingkat kepentingan yang amat luas. Berger dan Chaffe (1987) • Menurut Berger dan Chaffe (1987) ilmu komunikasi adalah suatu pengamatan terhadap produksi, proses dan pengaruh dari sistem-sistem tanda dan lambang melalui pengembangan teori yang dapat diuji dan digeneralisasi dengan tujuan menjelaskan fenomena yang berbaitan dengan produksi, proses dan pengaruh dari sistem tanda dan lambang. Teori Dalam Ilmu Sosial • Secara umum istilah teori dalam ilmu sosial mengandung beberapa pengertian sebagai berikut: – Teori adalah abstraksi dari realitas – Teori terdiri dari sekumpulan prinsip-prinsip dan defenisi-defenisi yang secara konseptual mengorganisasikan aspek-aspek dunia empiris secara sistematis – Teori terdiri dari asumsi, proposisi, dan aksioma dasar yang berkaitan – Teori terdiri dari teorema yakni generalisasi yang diterima/terbukti secara empiris – Teori pada dasarnya merupakan “konseptualisasi atau penjelasan logis dan empiris tentang suatu fenomena. 2 Ciri Umum Teori • Teori memiliki 2 ciri umum: – Semua teori adalah abstraksi tentang suatu hal. Dengan demikian teori sifatnya terbatas. – Semua teori adalah konstruksi ciptaan individual manusia. Oleh sebab itu sifatnya relative Hypothetic-deductive Method • Proses pengembangan atau pembentukan teori umumnya mengikuti model pendekatan eksperimental yang lazim dipergunakan dalam ilmu pengetahuan alam. Hypothetic-deductive method, proses pengembangan teori melibatkan empat tahap: 1. 2. 3. 4. Developing question Forming hypotheses (membentuk hipotesis) Testing the hypotheses (menguji hipotesis) Formulating Theory /(memformulasikan teori) Tolok Ukur Kesahihan Teori • Ada beberapa patokan yang dapat dijadikan sebagai tolok ukur dalam mengevaluasi kesahihan teori antar lain : 1. Cakupan teoritis (theoritical scope ) yang menjadi permasalahan pokok disini adalah apakah suatu teori yang dibangun memiliki prinsip ”generality” atau keberlakuuan umum 2. Kesesuaian ( appropriateness ), yakni apakah isi teori sesuai dengan pertanyaan-peertanyaan / permasalahan-permasalahan teoritis yang diteliti. 3. Heuristic. Yang dipertanyakan adalah apakah suatu teori yang diebntuk punya potensi untuk menghasilkan penelitian atau teori-teori lainnya yang berkaitan 4. Validitas ( validity) atu konsistensi internal dan eksternal. Konsistensis internal mempersoalkan apakah konsep dan penjelasan teori konsisten dengan pengamatan. Konsistensi eksternal mempertanyakan apakah teori yang dibentuk didukung oleh teori teori lainnya yang telah ada 5. Parsimony (kesederhanaan ). Inti pemikirannya adalah bahw teori yang baik adalah teori yang berisikan penjelasan-penjelasan yang sederhana. Terima Kasih Martina Shalaty Putri Pane, M.Si.