Modul Pendidikan Agama Islam [TM3]

advertisement
MODUL PERKULIAHAN
Peradaban Islam
1. Definisi Sejarah Peradaban Islam
2. Jejak Kegemilangan Umat Islam di
Pentas Sejarah Dunia
3. Kontribusi Dunia Islam Bagi Sains
Modern
Fakultas
Program Studi
Ekonomi
Manajemen
Pertemuan
Online
03
Kode MK
Disusun Oleh
90002
Hidayah, Dr, M.Si
Abstract
Kompetensi
Islam sebagia agama rahmatan lil
'alamintentu saja telah menorehkan
sejarah yang panjang dalam
perkembangan penyebarannya.
Peradaban Islam telah meninggalkan
jejak gemilangnya bagi seluruh umat di
bumi ini. Bukan hanya di bidang
filosofisnya saja melainkan pula di
bidang sains modern. Apa sajakah
jejak kegemilangan tesebut?
Mahasiswa diharapkan mampu: (1)
menyebutkan pengertian dan makna
peradaban Islam; (2) mengetahui jejak
kegemilangan umat Islam; (3)
mengetahui dan mempelajari kontibusi
peradaban Islam bagi dunia sains
modern.
Peradaban Islam
3.1 DEFINISI SEJARAH PERADABAN ISLAM
Kata sejarah berasal dari bahasa arab yakni dari kata "Syajarotun " yang mengandung
makna sebagai pohon, hal ini berarti bahwa sejarah bila dikaji secara simetris maka hampir
menyerupai pohon, dimana dalam tubuh pohon terdapat ranting, cabang, yang mana
pertumbuhannya dimulai dari sebuah bibit dan kemudian berkembang menjadi besar dengan
waktu yang cukup lama kemudian menjadi tumbang. Di sisi lain sejarah dikatakan sebagai
sebuah kata silsilah, kisah, hikayat menurut bahasa islam. Yang mana dalam memaknai
sejarah maka akan diberikan 2 konsep besar yang mengartikan sejarah adalah:
Susunan dari rangkaian peristiwa pada masa lampau, keseluruhan hasil pengalaman
manusia dan sebagai suatu cara fakta fakta dapat terseleksi, dan kemudian diubah dan
dijabarkan dan lalu di analisis.
Pengertian Sejarah Peradaban Islam
Konsep yang perlu diketahui adalah: (1) Konsep sejarah akan memberikan pemahaman
akan arti objektif tentang masa lampau atau yang telah lewat. (2) Sejarah adalah menunjukan
makna yang subjektif karena masa lalu tersebut adalah sebuah kisah atau cerita.
Dengan pemahaman mengenai sejarah dan artinya secara luas maka disini anda akan
dijelaskan mengenai pengertian sejarah peradaban islam menurut para ahli. Dimana para
orang pemikir atau para ahli yang berasal dari umat islam mengartikan sejarah peradaban
islam merupakan suatu perkembangan dari kemajuan kebudayaan Islam dalam kacamata
sejarahnya dan peradaban Islam mengandung berbagai pengertian yang sangat luas lainnya.
(1) Sejarah peradaban Islam merupakan hasil dari kemajuan dari tingkat kecerdasan akal ada
dalam satu periode kekuasaan islam yang dimulai dari periode Nabi Muhammad SAW
hingga perkembangan Islam saat ini. (2) Kedua, sejarah peradaban Islam merupakan
kumpulan hasil hasil yang telah dicapai oleh umat islam pada lapangan kesusastraan, ilmu
pengetahuan serta kesenian. (3) Ketiga, sejarah peradaban Islam merupakan kemajuan dari
politik kekuasaan islam yang telah perperan dalam melindungi pandangan hidup islam
2016
2
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
terutama dalam kaitannya dengan ibadah, penggunaan bahasa, dan kebiasaan hidup yang ada
di masyarakat.
3.2 JEJAK KEGEMILANGAN UMAT ISLAM DI PENTAS SEJARAH DUNIA
Sejarah perjuangan umat Islam dalam pentas peradaban dunia berlangsung sangat lama
kira-kira 13 abad, yaitu sejak masa kepemimpinan Rasulullah SAW di Madinah (622-632M);
Masa Daulat Khulafaur Rasyidin (632-661M); Masa Daulat Umayyah (661-750M) dan Masa
Daulat Abasiyah (750-1258 M) sampai tumbangnya Kekhalifahan Turki Utsmani pada
tanggal 28 Rajab tahun 1342 H atau bertepatan dengan tanggal 3 Maret 1924 M, dimana
masa-masa kejayaan dan puncak keemasannya banyak melahirkan banyak ilmuwan muslim
berkaliber internasional yang telah menorehkan karya-karya luar biasa dan bermanfaat bagi
umat manusia yang terjadi selama kurang lebih 700 tahun, dimulai dari abad 6 M sampai
dengan abad 12 M. Pada masa tersebut, kendali peradaban dunia berada pada tangan umat
Islam.
Pada saat berjayanya peradaban Islam semangat pengertan ilmu sangat kental dalam
kehidupan sehari-hari. Semangat pengertan ilmu yang berkembang menjadi tradisi intelektual
secara historis dimulai dari pemahaman (tafaqquh) terhadap al-Qur'an yang diwahyukan
kepada Nabi Muhammad SAW yang kemudian dipahami, ditafsirkan dan dikembangkan oleh
para sahabat, tabi'in, tabi' tabi'in dan para ulama yang datang kemudian dengan merujuk pada
Sunnah Nabi Muhammad SAW.
3.2.1 Era Rasulullah dan Periode Khulafaurasyidin
Kesuksesan Rasulullah Muhammad SAW dalam membangun peradaban Islam yang
tiada taranya dalam sejarah dicapai dalam kurun waktu 23 tahun, 13 tahun langkah persiapan
pada periode Makkah (Makiyyah) dan 10 tahun periode Madinah (Madaniyah). Periode 23
tahun merupakan rentang waktu kurang dari satu generasi, dimana Beliau SAW telah berhasil
memegang kendali kekuasaan atas bangsa-bangsa yang lebih tua peradabannya saat itu
khususnya Romawi, Persia dan Mesir
Seorang pemikir Perancis bernama Dr. Gustave Le Bone mengatakan:
2016
3
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
"Dalam satu abad atau 3 keturunan, tidak ada bangsa-bangsa manusia dapat
mengadakan perluasan yang berarti. Bangsa Prancis memerlukan 30 keturunan atau 1000
tahun baru dapat mengadakan suatu masyarakat Prancis. Hal ini terdapat pada seluruh bangsa
dan umat, tak terkecuali selain dari umat Islam, sebab Muhammad El-Rasul sudah dapat
mengadakan suatu masyarakat baru dalam tempo satu keturunan (23 tahun) yang tidak dapat
ditiru atau diperbuat oleh orang lain".
Masa kerasulan Muhammad SAW pada akhir periode Madinah merupakan puncak
(kulminasi) peradaban Islam, karena disitulah sistem Islam disempurnakan dan ditegakkan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
"Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan
kepadamu nikmatKu, dan telah Ku-ridhai Islam itu jadi agama bagimu".
(QS. Al-Maidah ayat 3).
Generasi masa itu merupakan generasi terbaik sebagaimana firman Allah SWT:"Kamu
adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf dan
mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah".
(QS. Ali Imran ayat 110).
3.2.2 Periode Daulah Umayah (661-750M)
Masa Kedaulatan Umayyah berlangsung selama lebih kurang 90 tahun. Beberapa orang
Khalifah besar Bani Umayyah ini adalah Muawiyah bin Abi Sufyan (661-680 M), Abdul
Malik bin Marwan (685- 705 M), Al-Walid bin Abdul Malik (705-715 M), Umar bin Abdul
Aziz (717- 720 M) dan Hasyim bin Abdul Malik (724- 743 M).
Awal berlangsungya periode Daulat Umayyah lebih memprioritaskan pada perluasan
wilayah kekuasaan. Ekspansi wilayah yang sempat terhenti pada masa Khalifah Utsman dan
Khalifah Ali dilanjutkan kembali oleh Daulat Umayyah. Pada zaman Muawiyah, Tunisia
ditaklukkan. Di sebelah Timur, Muawiyah dapat menguasai daerah Khurasan sampai ke
sungai Oxus dan Afganistan sampai ke Kabul. Angkatan lautnya melakukan seranganserangan ke ibu kota Bizantium, Konstantinopel. Ekspansi ke timur yang dilakukan
Muawiyah kemudian dilanjutkan oleh khalifah Abdul Malik. Dia mengirim tentara
2016
4
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
menyeberangi sungai Oxus dan dapat berhasil menundukkan Balkh, Bukhara, Khawarizm,
Ferghana dan Samarkand. Tentaranya bahkan sampai ke India dan dapat menguasai
Balukhistan, Sind dan daerah Punjab sampai ke Maltan.
Ekspansi ke Barat secara besar-besaran dilanjutkan pada zaman Al-Walid bin Abdul
Malik. Masa pemerintahan Walid adalah masa ketenteraman, kemakmuran dan ketertiban,
dimana umat Islam merasa hidup bahagia. Pada masa pemerintahannya yang berjalan kurang
lebih sepuluh tahun, tercatat bahwa pada tahun 711 M merupakan suatu ekspedisi militer dari
Afrika Utara menuju wilayah Barat Daya, benua Eropa. Setelah Al-Jazair dan Marokko dapat
ditundukan, Tariq bin Ziyad, panglima pasukan Islam, dengan pasukannya menyeberangi
selat yang memisahkan antara Marokko dengan benua Eropa, dan mendapat di suatu tempat
yang sekarang dikenal dengan nama Gibraltar (Jabal Tariq). Tentara Spanyol dapat
dikalahkan. Dengan demikian, Spanyol menjadi sasaran ekspansi selanjutnya. Ibu kota
Spanyol, Cordova, dengan cepatnya dapat dikuasai. Menyusul setelah itu kota-kota lain
seperti Sevi'e, Elvira dan Toledo yang dijadikan ibu kota Spanyol yang baru setelah jatuhnya
Cordova. Pasukan Islam memperoleh kemenangan dengan mudah karena mendapat
dukungan dari rakyat setempat yang sejak lama menderita akibat kekejaman penguasa. Pada
zaman Umar bin Abdul Aziz, serangan dilakukan melalui pegunungan Piranee. Serangan ini
dipimpin oleh Aburrahman bin Abdullah AI-Ghafiqi. la mulai dengan menyerang Bordeau,
Poitiers. Dari sana ia mencoba menyerang Tours. Namun, dalam peperangan yang terjadi di
luar kota Tours, Al-Ghafiqi terbunuh, dan tentaranya mundur kembali ke Spanyol. Disamping
daerah-daerah tersebut di atas, pulau-pulau yang terdapat di Laut Tengah juga jatuh ke tangan
Islam pada zaman Bani Umayyah.
Dengan keberhasilan ekspansi ke beberapa daerah, baik di Timur maupun barat,
wilayah kekuasaan Islam masa Bani Umayyah ini betul-betul sangat luas. Daerah-daerah itu
meliputi Spanyol,Afrika Utara, Syria, Palestina, Jazirah Arabia,Irak, sebagian Asia Kecil,
Persia, Afganistan, daerah yang sekarang disebut Pakistan, Purkmenia, Uzbek, dan Kirgis di
Asia Tengah.
Disamping ekspansi kekuasaan Islam, Bani Umayyah juga banyak berjasa dalam
pembangunan di berbagai bidang.,Pada bidang perkembangan keilmuan, Daulat Umayyah
mengawalinya dengan mengeluarkan sebuah kebijakan startegis. Adalah Khalifah Abdul
Malik (685-705M) merupakan Khalifah pertama yang berhasil melakukan berbagi
pembenahan administrasi pemerintahan dimana beliau memerintahkan penggunaan Bahasa
2016
5
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Arab sebagai bahasa resmi administrasi pemerintahan dan kenegaraan di seluruh wilayah
Islam yang membentang dari Pegunungan Thian Shan di sebelah Timur sampai Pegunungan
Pyrenees di Sebelah Barat termasuk dalam berbagai administrasi kenegaraan lainnya yang
pada perkembangan selanjutnya Bahasa Arab menjadi bahasa umum sebagai bahasa
pengantar dunia (lingua franca), juga menjadi bahasa diplomatik antar Bangsa diantara Barat
dan Timur bahkan berkembang menjadi bahasa ilmiah sampai kepada zaman renaissance,
hingga Roger Bacon (1214-1294 M) dari Oxford ahli pikir Inggeris terbesar itu, menurut
Ecyclopedia Britanica,1951, volume 11, halaman 191-197, mendorong sedemikian rupa
untuk mempelajari Bahasa Arab guna memperoleh pengetahuan yang sangat murni, yang
menyatakan bahwa: "Roger Bacon, placing Averroes beside Aristole and Avicenna,
recomends the study of Arabic as the only way of getting the knowledge which bad versions
obscured", yakni "menganjurkan mempelajari Bahasa Arab sebagai jalan satu-satunya bagi
memperoleh ilmu yang telah dikaburkan oleh versi-versi yang jelek" sebelumnya.
Kemajuan tradisi intelektual dan ilmu pengetahuan pada zaman Daulat Umayyah di
Andalusia dirasakan oleh masyarakat Eropa. Oliver Leaman menggambarkan kondisi
kehidupan intelektual di sana sebagai berikut:
"...pada masa peradaban agung [wujud] di Andalus, siapapun di Eropa yang ingin
mengetahui sesuatu yang ilmiyah ia harus pergi ke Andalus. Di waktu itu banyak sekali
problem dalam literatur Latin yang masih belum terselesaikan, dan jika seseorang pergi ke
Andalus maka sekembalinya dari sana ia tiba-tiba mampu menyelesaikan masalah-masalah
itu. Jadi Islam di Spanyol mempunyai reputasi selama ratusan tahun dan menduduki puncak
tertinggi dalam pengetahuan filsafat, sains, tehnik dan matematika. la mirip seperti posisi
Amerika saat ini, dimana beberapa universitas penting berada".
Pada bidang lainnya, pembangunan yang dilakukan Muawiyah diantaranya mendirikan
dinas pos dan tempat-tempat tertentu dengan menyediakan kuda yang lengkap dengan
peralatannya di sepanjang jalan. Dia juga berusaha menertibkan angkatan bersenjata dan
mencetak mata uang. Pada masanya, jabatan khusus seorang hakim (qadhi) mulai
berkembang menjadi profesi tersendiri. Qadhi adalah seorang spesialis di bidangnya.
Khalifah Abdul Malik mengubah mata uang Bizantium dan Persia yang dipakai di daerahdaerah yang dikuasai Islam. Untuk itu, dia mencetak uang tersendiri pada tahun 659 M
dengan memakai kata-kata dan tulisan Arab. Keberhasilan Khalifah Abdul Malik diikuti oleh
puteranya AI-Walid bin Abdul Malik (705-715 M) seorang yang berkemauan keras dan
2016
6
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berkemampuan melaksanakan pembangunan. Dia membangun panti-panti untuk orang cacat.
Semua personel yang terlibat dalam kegiatan yang humanis ini digaji oleh negara secara
tetap. Dia juga membangun jalan-jalan raya yang menghubungkan suatu daerah dengan
daerah lainnya, pabrik-pabrik, gedunggedung pemerintahan dan masjid-masjid yang megah.
Pada lapangan perdagangan yakni pada saat peradaban Islam telah menguasai dunia
perdagangan sejak permulaan Daulat Umayyah (661-750M), dimana pesisir lautan Hindia
sampai ke Lembah Sind, sehingga terjalin kesatuan wilayah yang luas dari Tintur sampai
Barat yang berimplikasi terhadap lancarnya lalu-lintas dagang di dataran antara Tiongkok
dengan dunia belahan Barat pegunungan Thian Shan melalui Jalan Sutera (Silk Road) yang
terkenal itu, yang kemudian terbuka pula jalur perdagangan melalui Teluk Parsi, Teluk Aden
yang menghubungkannya dengan kota-kota dagang di sepanjang pesisir Benua Eropa,
menyebabkan "kebutuhan Eropa pada saat itu amat tergantung pada kegiatan dagang di dalam
wilayah Islam'.
3.2.3 Periode Daulat Abasyiyah (13213/750M s.d. 656H/1258 M)
Masa Kedaulatan Abbasiyah berlangsung selama 508 tahun, sebuah rentang sejarah
yang cukup lama dalam sebuah peradaban. Berdasarkan perubahan pola pemerintahan dan
politik, para sejarawan biasanya membagi masa pemerintahan Bani Abbas menjadi lima
periode: (1)
Periode Pertama (132 H/750 M-232 H/847 M), disebut periode pengaruh Persia
pertama; (2) Periode Kedua (232H/847M-334H/945 M), disebut periode pengaruh Turki
pertama; (3) Periode Ketiga (334 H/945 M-447 H/1055 M), masa kekuasaan dinasti Buwaih
dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah. Periode ini disebut juga masa pengaruh Persia
kedua; (4) Periode Keempat (447 H/1055 M-590 H/1194 M), masa kekuasaan dinasti Bani
Seljuk dalam pemerintahan khilafah Abbasiyah; biasanya disebut juga dengan masa pengaruh
Turki kedua; (5) Periode Kelima (590 H/1194 M-656 H/1258 M), masa khalifah bebas dari
pengaruh dinasti lain, tetapi kekuasaannya hanya efektif di sekitar kota Bagdad.
Tidak seperti pada periode Umayyah, Periode pertama Daulat Abbasiyah lebih
memprioritaskan pada penekanan pembinaan peradaban dan kebudayaan Islam daripada
perluasan wilayah. Fakta sejarah mencatat bahwa masa Kedaulatan Abbasiyah merupakan
2016
7
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
pencapaian cemerlang di dunia Islam pada bidang sains, teknologi dan filsafat. Pada saat itu
dua pertiga bagian dunia dikuasai oleh Kekhilafahan Islam.
Masa sepuluh Khalifah pertama dari Daulat Abbasiyah merupakan masa kejayaan
(keemasan) peradaban Islam, dimana Baghdad menguami kemajuan ilmu pengetahuan yang
pesat. Secara politis, para khalifah betul-betul merupakan tokoh yang kuat dan merupakan
pusat kekuasaan pohtik dan agama sekaligus. Di sisi lain, kemakmuran masyarakat mencapai
tingkat tertinggi. Periode ini juga berhasil menyiapkan landasan bagi perkembangan filsafat
dan ilmu pengetahuan dalam Islam. Namun setelah periode ini berakhir, pemerintahan Bani
Abbas mulai menurun dalam bidang politik, meskipun filsafat dan ilmu pengetahuan terus
berkembang.
Pada masa sepuluh Khalifah pertama itu, puncak pencapaian kemajuan peradaban Islam
terjadi pada masa pemerintahan Harun Al-Rasyid (786-809 M). Harun Al-Rasyid adalah figur
khalifah shaleh ahli ibadah; senang bershadaqah; sangat mencintai ilmu sekaligus mencintai
para 'ulama; senang dikritik serta sangat merindukan nasihat terutama dari para 'ulama. Pada
masa pemerintahannya dilakukan sebuah gerakan penerjemahan berbagai buku Yunani
dengan menggaji para penerjemah dari golongan Kristen dan penganut agama lainnya yang
ahli. la juga banyak mendirikan sekolah, yang salah satu karya besarnya adalah pembangunan
Baitul Hikmah, sebagai pusat penerjemahan yang berfungsi sebagai perguruan tinggi dengan
perpustakaan yang besar. Perpustakaan pada masa itu lebih merupakan sebuah universitas,
karena di samping terdapat kitab-kitab, di sana orang juga dapat membaca, menulis dan
berdiskusi.
Harun AI-Rasyid juga menggunakan kekayaan yang banyak untuk dimanfaatkan bagi
keperluan sosial. Rumah sakit, lembaga pendidikan dokter, dan farmasi didirikan. Pada
masanya sudah terdapat paling tidak sekitar 800 orang dokter. Disamping itu, pemandianpemandian umum juga dibangun. Kesejahteraan, sosial, kesehatan, pendidikan, ilmu
pengetahuan, dan kebudayaan serta kesusasteraan berada pada zaman keemasannya. Pada
masa inilah negara Islam menempatkan dirinya sebagai negara terkuat yang tak tertandingi.
Terjadinya perkembangan lembaga pendidikan pada masa Harun Al Rasyid
mencerminkan terjadinya perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Hal ini sangat
ditentukan oleh perkembangan bahasa Arab, baik sebagai bahasa administrasi yang sudah
berlaku sejak zaman Bani Umayyah, maupun sebagai bahasa ilmu pengetahuan.
2016
8
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pada masa pemerintahan Abbasiyah pertama juga lahir para imam mazhab hukum yang
empat hidup Imam Abu Hanifah (700-767 M); Imam Malik (713-795 M); Imam Syafi'i (767820 M) dan imam Ahmad bin Hanbal (780-855 M).
Pencapaian kemajuan dunia Islam pada bidang ilmu pengetahuan tersebut tidak terlepas
dari adanya sikap terbuka dari pemerintahan Islam pada saat itu terhadap berbagai budaya
dari bangsa-bangsa sebelumnya seperti Yunani, Persia, India dan yang lainnya. Gerakan
penterjemahan yang dilakukan sejak Khalifah AI-Mansur (745-775 M) hingga Harun AlRasyid berimplikasi terhadap perkembangan ilmu pengetahuan umum, terutama di bidang
astronomi,, kedokteran, filsafat, kimia, farmasi, biologi, fisika dan sejarah.
Menurut Demitri Gutas proses penterjemahan di zaman Abbasiyah didorong oleh motif
sosial, politik dan intelektual. Ini berarti bahwa para pihak baik dari unsur masyarakat, elit
penguasa, pengusaha dan cendekiawan terlibat dalam proses ini, sehingga dampaknya secara
kultural sangat besar.
Gerakan penerjemahan pada zaman itu kemudian diikuti oleh suatu periode kreativitas
besar, karena generasi baru para ilmuwan dan ahli pikir muslim yang terpelajar itu kemudian
membangun dengan ilmu pengetahuan yang diperolehnya untuk mengkontribusikannya
dalam berbagai bidang i1mu pengetahuan.
Menurut Marshall, proses pengislaman tradisi-tradisi itu telah berbuat lebih jauh dari
sekadar mengintegrasikan dan memperbaiki, hal itu telah menghasilkan energi kreatif yang
luar biasa. Menurutnya, periode kekhalifahan dalam sejarah Islam merupakan periode
pengembangan di bidang ilmu, pengetahuan dan kebudayaan, dimana pada zaman itu telah
melahirkan tokoh-tokoh besar di bidang filsafat dan ilmu pengetahuan seperti Ibnu Sina, Ibnu
Rusyd, Al-Farabi. Berbagai pusat pendidikan tempat menuntut ilmu dengan perpustakaanperpustakaan besar bermunculan di Cordova, Palermo, Nisyapur, Kairo, Baghdad, Damaskus,
dan Bukhara, dimana pada saat yang sama telah mengungguli Eropa yang tenggelam dalam
kegelapan selama berabad-abad. Kehidupan kebudayaan dan politik baik dari kalangan orang
Islam maupun non-muslim pada zaman kekhilafahan dilakukan dalam kerangka Islam dan
bahasa Arab, walaupun terdapat peradaban-perbedaan agama dan suku yang plural.
Pada saat itu umat Islam telah berhasil melakukan sebuah akselerasi, jauh
meninggalkan peradaban yang ada pada saat itu. Hidupnya tradisi keilmuan, tradisi
intelektual melalui gerakan penerjemahan yang kemudian dilanjutkan dengan gerakan
2016
9
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
penyelidikan yang didukung oleh kuatnya elaborasi dan spirit pencarian, pengembangan ilmu
pengetahuan yang berkembang secara pesat tersebut, mengakibatkan terjadinya lompatan
kemajuan di berbagai bidang keilmuan yang telah melahirkan berbagai karya ilmiah yang
luar biasa.
Menurut Oliver Leaman proses penterjemahan yang dilakukan ilmuwan muslim tidak
hanya menterjemahkan karya-karya Yunani secara ansich, tetapi juga mengkaji teks-teks itu,
memberi komentar, memodifikasi dan mengasimilasikannya dengan ajaran Islam. Proses
asimilasi tersebut menurut Thomas Brown terjadi ketika peradaban Islam telah kokoh. Sains,
filsafat dan kedokteran Yunani diadapsi sehingga masuk kedalam lingkungan pandangan
hidup Islam. Proses ini menggambarkan betapa tingginya tingkat kreativitas ilmuwan muslim
sehingga dari proses tersebut telah melahirkan pemikiran baru yang berbeda sama sekali dari
pemikiran Yunani dan bahkan boleh jadi asing bagi pemikiran Yunani.
Pada masa-masa permulaan perkembangan kekuasaan, Islam telah memberikan
kontribusi kepada dunia berupa tiga jenis alat penting yaitu paper (kertas), compass (kompas)
and gunpowder (mesiu). Penemuan alat cetak (movable types) di Tiongkok pada penghujung
abad ke-8 M dan penemuan alat cetak serupa di Barat pada pertengahan abad 15 oleh Johann
Gutenberg, menurut buku Historians' History of the World, akan tidak ada arti dan gunanya
jika Bangsa Arab tidak menemukan lebih dahulu cara-cara bagi pembuatan kertas.
Pencapaian prestasi yang gemilang, sebagai implikasi dari gerakan terjemahan yang
dilakukan pada zaman Daulat Abbasiah sangat jelas terlibat pada lahirnya para ilmuwan
muslim yang mashur dan berkaliber internasional seperti: Al-Biruni (fisika, kedokteran);
Jabir bin
Hayyan (Geber) pada ilmu kimia; AI-Khawarizmi (Algorism) pada ilmu matematika;
Al-Kindi (filsafat); Al-Farazi, Al-Fargani, Al-Bitruji (astronomi); Abu Ali AI-Hasan bin
Haythami pada bidang teknik dan optik; Ibnu Sina (Avicenna) yang dikenal dengan Bapak
Ilmu Kedokteran Modern; Ibnu Rusyd (Averroes) pada bidang filsafat; Ibnu Khaldun
(sejarah, sosiologi). Mereka telah meletakkan dasar pada berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Beberapa ilmuwan muslim lainnya pada masa Daulat Abbasiyah yang karyanya diakui
dunia diantaranya:
Al-Razi (guru Ibnu Sina), berkarya dibidang kimia dan kedokteran, menghasilkan 224
judul buku, 140 buku tentang pengobatan, diterjemahkan ke dalam Bahasa Latin. Bukunya
2016
10
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
yang paling masyhur adalah AI-Hawi Fi'Ilm At Tadawi (30 jilid, berisi tentang jenis jenis
penyakit dan upaya penyembuhannya). Buku-bukunya menjadi bahan rujukan serta panduan
dokter di seluruh Eropa hingga abad 17. Al-Razi adalah tokoh pertama yang membedakan
antara penyakit cacar dengan measles. Dia juga orang pertama yang menyusun buku
mengenai kedokteran anak. Sesudahnya, ilmu kedokteraan berada di tangan Ibnu Sina;
Al-Battani (Al-Batenius), seorang astronom. Hasil perhitungannya tentang bumi
mengelilingi pusat tata surya dalam waktu 365 hari; 5 jam, 46 menit, 24 detik, mendekati
akurat. Buku yang paling terkenal adalah Kitab Al Zij dalam bahasa latin: De Scienta
Stellerum u De Numeris Stellerumet Motibus, dimana terjemahan tertua dari karyanya masih
ada di Vatikan;
• AI Ya'qubi, seorang ahli geografi, sejarawan dan pengembara. Buku tertua dalam
sejarah ilmu geografi berjudul Al Buldan (891), yang diterbitkan kembali oleh Belanda
dengan judul Ibn Waddih qui dicitur al-Ya'qubi historiae;
• Al Buzjani (Abul Wafa). la mengembangkan beberapa teori penting di bidang
matematika (geometri dan trigonometri).
Sejarah telah membuktikan bahwa kontribusi Islam pada kemajuan ilmu pengetahuan
di dunia modern menjadi fakta sejarah yang tak terbantahkan. Bahkan bermula dari dunia
Islamlah ilmu pengetahuan mendalami transmisi (penyebaran, penularan), diseminasi dan
proliferasi
(pengembangan) ke dunia Barat yang sebelumnya diliputi oleh masa'the Dark Ages'
mendorong munculnya zaman renaissance atau enlightenment (pencerahan) di Eropa.
Melalui
dunia
Islam-lah
mereka
mendapat
akses
untuk
mendalami
dan
mengembangkan ilmu pengetahuan modern. Menurut George Barton, ketika dunia Barat
sudah cukup masak untuk merasakan perlunya ilmu pengetahuan yang lebih dalam,
perhatiannya pertama-tama tidak ditujukan kepada sumber-sumber Yunani, melainkan
kepada sumber-sumber Arab.
Sebelum Islam datang, menurut Gustav Le Bon, Eropa berada dalam kondisi
kegelapan, tak satupun bidang ilmu yang maju bahkan lebih percaya pada tahayul. Sebuah
kisah menarik terjadi pada zaman Daulat Abbasiah saat kepemimpinan Harun Al-Rasyid,
tatkala beliau mengirimkan jam sebagai hadiah pada Charlemagne seorang penguasa di
2016
11
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Eropa. Penunjuk waktu yang setiap jamnya berbunyi itu oleh pihak Uskup dan para Rahib
disangka bahwa di dalam jam itu ada jinnya sehingga mereka merasa ketakutan, karena
dianggap sebagai benda sihir. Pada masa itu dan masa-masa berikutnya, baik di belahan
Timur Kristen maupun di belahan Barat Kristen masih mempergunakan jam pasir sebagai
penentuan waktu.
Bagaimana kondisi kegelapan Eropa pada zaman pertengahan (Abad 9 M) bukan hanya
pada aspek mental-dimana cenderung bersifat takhayul, demikian pula halnya dalam aspek
fisik material. Hal ini sebagaimana digambarkan oleh William Drapper:
"Pada zaman itu Ibu Kota pemerintahan Islam di Cordova merupakan kota paling
beradab di Eropa,113.000 buah rumah, 21 kota satelit, 70 perpustakaan dan toko-toko buku,
masjid-masjid dan istana yang banyak. Cordova menjadi mashur di seluruh dunia, dimana
jalan yang panjangnya bermil-mil dan telah dikeraskan diterangi dengan lampu-lampu dari
rumah-rumah di tepinya. Sementara kondisi di London 7 abad sesudah itu (yakni abad 15 M),
satu lampu umumpun tidak ada. Di Paris berabad-abad sesudah zaman Cordova, orang yang
melangkah ambang pintunya pada saat hujan, melangkah sampai mata kakinya ke dalam
lumpur"
Menurut Philip K. Hitti, jarak peradaban antara kaum muslimin di bawah
kepemimpinan Harun Al-Rasyid jauh melampaui peradaban yang ada pada orang-orang
Kristen pimpinan Charlemagne. Pertengahan abad 9 M peradaban Islam telah meliputi
seluruh Spanyol. Masuknya Islam ke Spanyol yaitu setelah Abdur Rahman ad-Dakhil (756
M) berhasil membangun pemerintahan yang berpusat di Andalusia.
Melalui Spanyol, Sicilia dan Perancis Selatan yang berada langsung di bawah
pemerintahan Islam, peradaban Islam memasuki Eropa. Bahasa Arab menjadi bahasa
internasional yang digunakan berbagai suku bangsa di berbagai negeri di dunia. Baghdad di
Timur dan Cordova di Barat, dua kota raksasa Islam menerangi dunia dengan cahaya gilanggemilang. Sekitar tahun 830 M, Alfonsi-Raja Asturia telah mendatangkan dua sarjana Islam
untuk mendidik ahli warisnya. Sekolah Tinggi Kedokteran yang didirikan di Perancis (di
Montpellier) dibina oleh beberapa orang Mahaguru dari Andalusia. Keunggulan ilmiah kaum
muslimin tersebar jauh memasuki Eropa dan menarik kaum intelektual dan bangsawan Barat
ke negeri-negeri pusatnya. Diantara mereka terdapat Roger Bacon (Inggeris); Gerbert
d'Aurillac yang kemudian menjadi Paus Perancis pertama dengan gelar Sylvester II, selama 3
2016
12
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
tahun tinggal di Todelo mempelajari ilmu matematika, astronomi, kimia dan ilmu lainnya
dari para sarjana Islam.
Tidaklah mengherankan, karena pada saat kekhilafahan Islam berkuasa saat itu Spanyol
menjadi pusat pembelajaran (centre of learning) bagi masyarakat Eropa dengan adanya
Universitas Cordova. Di Andalusia itulah mereka banyak menimba ilmu, dan dari negeri
tersebut muncul nama-nama 'ulama besar seperti Imam Asy-Syathibi pengarang kitab AIMuwafaqat, sebuah kitab tentang Ushul Fiqh yang sangat berpengaruh; Ibnu Hazm AlAndalusi pengarang kitab Al-Fashl fi al-Milal wa al-Ahwa' wa an-Nihal, sebuah kitab tentang
perbandingan sekte dan agama-agama dunia, dimana bukti tersebut telah mengilhami penulispenulis Barat untuk melakukan hal yang sama.
Di Andalusia (Spanyol bagian Selatan), berbagai universitasnya pada saat itu dipenuhi
oleh banyak mahasiswa Katolik dari Perancis, Inggeris, Jerman dan Italia. Pada masa itu,
para pemuda Kristen dari berbagai negara di Eropa dikirim berbondong-bondong ke sejumlah
perguruan Tinggi di Andalusia guna menimba ilmu pengetahuan dan teknologi dari para
ilmuwan muslim. Adalah Gerard dari Cremona, Campanus dari Navarra; Aberald dari Bath;
Albert dan Daniel dari Morley yang telah menimba ilmu demikian banyak dari para ilmuwan
muslim, untuk kemudian pulang dan menggunakannya secara efektif bagi penelitian dan
pengembangan di masing-masing bangsanya. Dari sini kemudian sebuah revolusi pemikiran
dan kebudayaan telah pecah dan menyebarluas ke seluruh masyarakat dan seluruh benua.
Para pemuda Kristen yang sebelumnya telah banyak belajar dari para ilmuwan muslim, telah
berhasil melakukan sebuah transformasi nilai-nilai yang unggul dari peradaban Islam yang
kemudian diimplementasikan pada peradaban mereka (Barat) yang selanjutnya berimplikasi
terhadap kemajuan di berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Semaraknya pengembangan ilmu dan pengetahuan di dunia Islam diindikasikan dengan
bangsanya perpustakaan tersebar di kota-kota dan negeri-negeri Islam yang jumlahnya sangat
fantastis. Sejarah mencatat perpustakaan di Cordova pada abad 10 Masehi mempunyai
600.000jilid buku. Perpustakaan Darul Hikmah di Cairo mempunyai 2.000.000 jilid buku.
Perpustakaan Al Hakim di Andalusia mempunyal berbagai buku dalam 40 kamar yang setiap
kamarnya berisi 18.000 jilid buku. Perpustakaan Abudal Daulah di Shiros (Iran Selatan)
buku-bukunya memenuhi 360 kamar. Sementara ratusan tahun sesudahnya (abad 15 M),
menurut catatan Catholik Encyclopedia, perpustakaan Gereja Canterbury yang merupakan
2016
13
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
perpustakaan dunia Barat yang paling kaya saat jumlah bukunya tidak melebihi 1.800 jilid
buku.
Sejarah juga mencatat bahwa Uskup Agung Raymond di Spanyol mendirikan Badan
Penterjemah di Todelo yang ditujukan guna menterjemahkan sebagian besar karangan
sarjana-sarjana Muslim tentang ilmu pasti, astronomi, kimia, kedokteran, filsafat, dll, dimana
waktu yang dibutuhkan untuk menterjemahkannya yaitu lebih dari sate setengah abad (11351284 M).
Dari pusat-pusat peradaban Islam yang meliputi Baghdad, Damaskus, Cordova, Sevilla,
Granada dan Istanbul, telah memancarkan sinar gemerlap yang menerangi seluruh penjuru
dunia terlebih Cordova, Sevilla, Granada yang merupakan bagian dari kekuasaan Islam di
Spanyol telah banyak memberikan kontribusi besar terhadap tumbuh dan berkembangnya
peradaban modern di dunia Barat.
3.2.4 Periode Setelah Daulat Abbasiyah Sampai Tumbangnya Kekhilafahan Turki
Utsmani
Pada masa Khilafah Utsmani, para ahli sejarah sepakat bahwa zaman Khalifah
Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566 M) merupakan zaman kejayaan dan kebesaran yang pada
masanya telah jauh meninggalkan negara-negara Eropa di bidang militer, sains dan politik.
Pasca berakhirnya keluasaan Daulat Abbasiyah, kepemimpinan Islam berlanjut dengan
kepemimpinan Daulat Utsmaniyah. Daulat Utsmaniyah yang juga dikenal dengan sebutan
Kesultanan atau Kekaisaran Turki Ottoman, didirikan oleh Bani Utsman, yang selama lebih
dari enam abad kekuasaannya (1299 s.d.1923) dipimpin oleh 36 orang sultan, sebelum
akhirnya runtuh dan terpecah menjadi beberapa negara kecil.
Kesultanan ini menjadi pusat interaksi antar Barat dan Timur selama enam abad. Pada
puncak kekuasaannya, Kesultanan Utsmaniyah terbagi menjadi 29 propinsi dengan
Konstantinopel (sekarang Istambul) sebagai ibukotanya. Pada abad ke-16 dan ke-17,
Kesultanan Usmaniyah menjadi salah satu kekuatan utama dunia dengan angkatan lautnya
yang kuat. Kekuatan Kesultanan Usmaniyah terkikis secara perlahan-lahan pada abad ke-19,
sampai akhirnya besar-benar runtuh pada abad 20. Musuh-musuh Islam membutuhkan waktu
selama satu abad untuk melepaskan ikatan ideologi Islam dari tubuh umat Islam, yang pada
2016
14
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
akhirnya tanggal 3 Maret 1924 M yang bertepatan dengan tanggal 28 Rajab 1342 Hijriah,
melalui Mustafa Kemal Attaturk yang merupakan agen Inggris dan anggota Freemasonry
(sebuah organisasi Yahudi), membubarkan institusi Kekhilafahan Islam terakhir di Turki dan
menggantikannya dengan Republik Turki. Maka, sejak saat itu ideologi Islam besar-benar
terkubur ditandai dengan dihilangkannya institusi khilafah oleh majelis nasional Turki dan
diusirnya Khalifah terakhir.
3.3 KONTRIBUSI DUNIA ISLAM BAGI SAINS MODERN
Sejak sekitar abad ke-8 M hingga abad ke-20 M, Islam telah melahirkan ribuan
ilmuwan, baik dalam bidang ilmu filsafat, kalam, tasawuf maupun sains, tekhnologi, dan seni.
Apa pun bidangnya, mereka adalah tokoh-tokoh langka yang telah memperkaya dunia ilmu
pengetahuan bahkan secara khusus menjadi simbol kemajuan peradaban Islam. Berikut
diantara sarjana-sarjana Muslim terkenal beserta karyanya yang penulis kutip dari berbagai
sumber.
3.3.1 Ibnu.Musa AI-Khawarizmi (Astronom, Penemu Algoritma dan Aljabar).
Tak banyak anak didik yang tahu, siapa yang orang yang dikenal sebagai bapak dan
penemu dua cabang ilmu matematika, yaitu Algoritma dan Aljabar. Dialah Abu Abdullah
Muhammad Ibnu Musa AI-Khawirzmi, ilmuan Muslim penemu Algoritma dan Aljabar.
Nama Algoritma sendiri diambil dari nama penemunya, yaitu Al-Khawarizmi. Di karangan
ilmuan Barat ia lebih dikenal dengan nama Algorizm. Abu Abdullah Muhammad Ibnu Musa
AI-Khawarizmi (770-840 M.) ilmuan yang berjasa besar dalam memajukan ilmu
pengetahuan ini lahir di Khawarizm (Kheva), kota di selatan sungai Oxus (kind Uzbekistan)
pada tahun 770 M. Kedua orang tuanya kemudian pindah ke sebuah tempat di selatan kota
Baghdad (Irak), ketika ia masih kecil. AlKhawarizmi hidup di masa kekhalifahan Bani
Abbasiyah, yakni Al-Makmun, yang memerintah pada 813-833 M.
Nama Aljabar sendiri diambil dari bukunya yang terkenaI, yakni Al-Jabr wa-alMugabilah. la mengembangkan tabel rincian trigonometri yang memuat fungsi sinus,
kosinus, tangen dan kotangen serta konsep diferensiasi. Tak hanya itu, di bidang ilmu ukur,
Al-Khawarizmi juga dikenal sebagai peletak rumus ilmu ukur dan penyusun daftar logaritma
2016
15
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
serta hitungan desimal. Sayangnya beberapa sarjana Barat seperti John Napier (1550-1620
M.) dan SimonStevin (1548-1620 M.) mengklaim bahwa penemuan tersebut merupakan hasil
pemikiran mereka. Masih berkaitan dengan masalah perhitungan, ternyata Al-Khawarizmi
juga seorang ahli ilmu bumi. Bukunya Kitab Surat Al-ard, menjadi dasar ilmu bumi Arab.
Naskah itu hingga kini masih disimpan di Strassburg, Jerman oleh Abdul Fida, seorang ahli
ilmu bumi terkenaI.
Petualangan dan pengabdian panjangnya itu baru berakhir pada tahun 840 M. ketika
Sang Khaliq memanggilnya. Al-Khawarizmi meninggalkan warisan khazanah dalam ilmu
pengetahuan dunia.
3.3.2 Ibnu Khaldun (Bapak Ilmu Sosiologi Politik)
Sejatinya pemikir dan ulama peletak dasar ilmu sosiologi dan politik melalui karya
magnum opus-nya, Al Muqaddimah. la lahir di Tunisia pada 1 Ramadhan 732 H/27 Mei 1332
dengan nama Abdurrahman bin Muhammad bin Muhammad bin Muhammad bin Al Hasan
bin Jabir bin Muhammad bin Ibrahim bin Abdurrahman bin lbnu Khaldun. Moyangnya
berasal dari Hadramaut, Yaman yang bermigrasi ke Sevilla, Andlusia (Spanyol). Namun
keluarganya harus pindah ketika Sevilla dikuasai Kristen
Pendidikannya dimulai di Tunisia dan di Fez (Maroko) dengan mempelajari berbagai
bidang ilmu: menghafal Al-Qur'an, mempelajari tata bahasa, hukum Islam hadis, retorika,
filologi dan puisi. Selain itu ia mempelajari sastra Arab, filsafat, matematika dan astronomi.
Khaldun sangat terlibat dengan politik. Kariernya di bidang politik membawanya keluar
masuk istana, ia sebagai pemenang maupun pecundang. Usia mudanya dihabiskan sebagai
pendamping, penasihat sultan menduduki beraneka jabatan.
Kariernya menanjak saat ia membantu Sultan Abu Salem dalam memjatuhkan AlMansyur, musuh politiknya. la diberi jabatan sekretaris selama lebih dari dua tahun, lalu
ditugaskan sebagai qadi (hakim). Sultan Abu Salim tak lama kemudian dijatuhkan oleh Wazir
Omar. Gagal mendapatkan kedudukan di pemerintahan yang baru, Ibnu Khaldun
meninggalkan Fez dan pergi ke Andalusia. Salah satu di antara karya Ibnu Khaldun bahwa ia
memetakan masyarakat dengan interaksi sosial, politik, ekonomi dan geografi yang
melingkupinya. Pendekatan ini dianggap menjadi terobosan yang sangat signifikan.
Menurutnya, organisme dapat tumbuh dan matang karena sebab-sebab nyata yang
2016
16
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
mempengaruhinya. Formasi masyarakat, fikiran yang dituangkan dalam karya besarnya,
Muqaddimah, misalnya, dikatakan sebagai hasrat manusia untuk berkumpul, bersaing, lalu
memperebutkan kepemimpinan. Mereka diikat dengan solidaritas ashabiyah (ungkapan praIslam) yang diarahkan oleh para pimpinannya. la memperkirakan bahwa solidaritas itu
berlangsung empat generasi. Model ini menempatkan Ibnu Khaldun sebagai penganut teori
siklus sejarah. Masyarakat lahir, tumbuh, berkembang, lalu mati untuk diganti dengan yang
lain, demikian seterusnya. Kontribusi Ibnu Khaldun dalam Ilmu petahuan memang tidak
sedikit. Setidaknya berkatnyalah dasar-dasar ilmu sosiologi politik dan filsafat dibangun, tak
heran jika warisannya itu banyak diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa
Indonesia. Seorang sejarawan Barat, Dr Boer, menulis "Ibnu Khaldun tak pelak lagi, adalah
orang pertama yang mencoba menerangkan dengan lengkap evolusi dan kemajuan suatu
kemasyarakatan, dengan alasan adanya sebab-sebab dan faktor-faktor tertentu, iklim, alat,
produksi, dan lain sebagainya, serta akibat-akibatnya pada pembentukan cara berfikir
manusia, dan pembentukan masyarakatnya. Dalam derap majunya peradaban ia mendapatkan
keharmonisan yang terorganisasikan dalam dirinya sendiri "
3.3.3 Jabir Ibnu Hayyan (Bapak Kimia).
Mungkin tidak banyak orang Yang tahu bahwa embrio persenjataan nuklir yang banyak
digunakan oleh negara-negara maju, entah mereka gunakan untuk hal-hal positif maupun
negatif, semua itu bermula dari ilmu kimia. Sebenarnya ilmu kimia sudah ada sejak puluhan
abad silam. Memang belum pada bentuk modern seperti sekarang yang telah diadopsi
sedemikian canggihnya. Ilmu kimia di kemudian hari berkembang sangat pesat dan dikenal
banyak orang. Tapi, hanya sedikit yang mengetahui siapa sejatinya orang pertama yang
menemukan ilmu eksakta tersebut. la adalah Abu Musa Jabir Ibnu Hayyan (721-815 H)
ilmuan muslim pertama yang menemukan dan mengenalkan disiplin ilmu kimia tadi.
3.3.4 Ibnu Sina
Nama lengkapnya Abu Ali Al-Husain Ibnu Abdullah Ibnu Sina. Lahir pada 980 di
Ifsyia Karmitan, Asia Tengah, dan wafat pada 1037. Pada usia 10 tahun, ia sudah hafal
Alquran. Ibnu Sina dikenal sebagai the father of doctors (bapak kedokteran). Selain
kedokteran, ia juga menguasai fisika, matematika, astronomi, sejarah, dan filsafat.
2016
17
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Sebagai dokter, ia lebih suka tindakan preventif daripada kuratifan selalu menguatkan
aspek spiritual dan fisik pasien secara simultan dalam pengobatannya. Bahwa temperatur,
makanan, minuman, limbah, udara, keseimbangan gerak dan fikiran, tidur dan kerja
mempengaruhi kesehatan, itu semua terbukti, dan sekarang menjadi masalah lingkungan yang
utama. Katanya, udara yang terkontaminasi uap dari rawa, danau, saluran drainase, asap atau
jelaga dapat membahayakan kesehatan. Kini diketahui, gas itu adalah hasil proses anaerobik
air limbah yakni CH4 (metana), H2S dan NH3.
Dari sejumlah risalah kesehatannya, Ibnu Sina punya dua teori segitiga pengobatan.
Pertama, Triangular Theory of Islamic Medicine yang menyatakan kaitan antara Allah,
manusia, dan pengobatan. Teori kedua, adanya 'hubungan antara badan, fikiran, dan
semangat' pada kesehatan manusia. Topik artikelnya yang lain adalah tentang penyakit
jantung yang ada di dalam Kitab Adwiyat al-Qalbiyah (risalah obat untuk sakit jantung).
Kitab ini diterjemahkan Arnold of Villanova dengan judul De Viribus Cordis di Spanyol.
Karya lainnya, Urjuzah fit Tibb, sebuah manual medis, dibahasalatinkan oleh Armengaud
Blasius (meninggal tahun 1312) menjadi Cantica di Montpellier, Perancis. Termasuk, risalah
penyakit malaria yang diadopsi sembilan abad kemudian oleh Prof Wagner von Jauree dari
Vienna sehingga menerima Nobel bidang fisiologi tahun 1927.
Karya medis pemilik magnum opus untuk buku al-Qanun fit Tibb atau Canon of
Medicine ini, menurut MS Khan, ada sekitar 48 buah dalam bentuk buku dan risalah,
sebagian menyatakan mencapai ratusan judul.
3.3.5 Ibnu Majid
Ibnu Majid adalah seorang navigator Arab terbesar yang bergelar "singa laut". Pada
usianya yang ke-15, Ibnu Majid sudah memimpin sebuah pelayaran. Navigator yang lahir di
Julfar, Mesir, tahun 1421 M ini memiliki nama lengkap Shihabud Din Ahmad bin Majid bin
Muhammad bin Amir bin Duwayk bin Yusuf bin Husain bin Abi Ma'lak as-Sa'di bin Abi arRaka'ib an-Najdi.
Sifat yang patut kita teladani dari Ibnu Majid adalah ketekunannnya dalam mempelajari
ilmu navigator yang ia dapatkan dari ayah dan kakeknya dengan cara menjalankan kapal laut
atau kapal terbang. Selain itu, ia juga menguasai ilmu geografi dan astronomi sebagai syarat
utama untuk menjadi navigator ulung. Diantara buku-buku karya Ibnu Majid berjudul al2016
18
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Hijaziah (sejarah negeri hijaz), Urjuza (melagukan syair dengan prosa raja-raja) terdiri dari 3
jilid, Hawiyatul-Ikhtisar fi Ushul Ilmil-Bihar (ringkasan ilmu navigator) yang ia tulis pada
tahun 1490 M. Buku ini berisi tentang rute-rute laut sepanjang pantai India hingga Sumatera,
Cina, Taiwan dan sepanjang pantai Samudra Hindia, serta tanda-tanda dekatnya daratan.
3.3.6 Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu Rusyid, 1126 - Marrakesh, Maroko, 10 Desember 1198)
dalam bahasa Latin Averroes, adalah seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada tahun 520 Hijriah
(1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah hakim-hakim terkenal pada masanya.
Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia
mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan filsafat. Ibnu Rusyd
mendalami filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia dengan pengetahuan
ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar diberikan untuk mengabdi sebagai "Qadi"
(hakim) dan fisikawan. Di dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator
terbesar atas filsafat Aristoteles yang mempengaruhi filsafat Kristen di abad pertengahan,
termasuk pemikir semacam St. Thomas Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd
untuk mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Karya-karya Ibnu Rusyd meliputi bidang filsafat, kedokteran dan fikih dalam bentuk
karangan, ulasan, essai dan resume. Hampir semua karya-karya Ibnu Rusyd diterjemahkan ke
dalam bahasa Latin dan Ibrani (Yahudi) sehingga kemungkinan besar karya-karya aslinya
sudah tidak ada. Di antara karyanya adalah: Bidayat Al-Mujtahid (kitab ilmu fikih), Kulliyaat
fi At-Tib (buku kedokteran), Fasl AI-Magal fi Ma Bain Al-Hikmat Wa Asy-Syari'at (filsafat
dalam Islam dan menolak segala paham yang bertentangan dengan filsafat). Filsafat Ibnu
Rusyd ada dua, yaitu filsafat Ibnu Rusyd seperti yang dipahami oleh orang Eropa pada abad
pertengahan; dan filsafat Ibnu Rusyd tentang akidah dan sikap keberagamaannya.
3.3.7 AI Farabi
2016
19
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Nama sebenarnya Abu Nasr Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Tarkhan Ibnu Uzlaq Al
Farabi. Beliau lahir pada tahun 874M (260H) di Transoxia yang terletak dalam Wilayah
Wasij di Turki. Bapaknya merupakan seorang anggota tentara yang miskin tetapi semua itu
tidak menghalanginya dari pada mendapat pendidikan di Baghdad. Beliau telah mempelajari
bahasa Arab di bawah pimpinan Ali Abu Bakr Muhammad ibn al-Sariy. Selain itu, dia juga
merupakan seorang pemusik yang handal. Lagu yang dihasilkan meninggalkan kesan secara
langsung
kepada pendengarnya. Selain mempunyai kemampuan untuk bermain musik, beliau
juga telah mencipta satu jenis alat musik yang dikenali sebagai gambus.
Sebagai
seeorang
ilmuwan
yang
tulen,
AI-Farabi
turut
memperlihatkan
kecenderungannya menghasilkan beberapa kajian dalam bidang perubatan. Walaupun
kajiannya dalam bidang ini tidak menjadikannya masyhur tetapi pandangannya telah
memberikan sumbangan yang cukup bermakna terhadap perkembangan ilmu perubatan di
zamannya.
Karya-karya al-Farabi dapat dibagi menjadi dua, satu diantaranya mengenai Iogika dan
yang lainnya mengenal bidang lain. Karya-karya tentang logika menyangkut bagian-bagian
berbeda dari Organon-nya Aristoteles, baik yang berbentuk komentar maupun ulasan
panjang.
Sedang karya-karya kelompok kedua menyangkut berbagai cabang pengetahuan
filsafat, fisika, matematika, metafisika, etika dan politik.
3.3.8 Ibnu Bajjah
Abu Bakr Muhammad Ibn Yahya al-Saigh atau lebih terkenal sebagai Ibnu Bajjah
terlahir di Saragossa tahun 1082 M dan meninggal tahun 533 H/1138 M. Para ahli sejarah
sama memandangnya sebagai orang yang berpengetahuan luas dan mahir dalam berbagai
ilmu. Fath ibn Khaqan, yang menuduh ibn Bajjah sebagai ahli bid'ah dan mengecamnya
dengan pedas dalam karyanya Qala'id al-'Igyan, pun mengakui keluasan dan pengetahuannya
dan tidak meragukan keamatpandaiannya. Karena menguasai sastra, tatabahasa dan filsafat
kuno, oleh tokoh-tokoh sezamannya dia telah disejajarkan dengan al-Syaikh al-Rais ibn Sina.
2016
20
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Selain itu, Ibnu Bajjah juga ahli di bidang musik dan pemain gambus yang handal. la
juga seorang yang hafal Alquran. DaIam waktu yang sama, Ibnu Bajjah amat terkenal dalam
bidang perobatan dan merupakan salah seorang dokter terkenal yang pernah dilahirkan di
Andalusia.
Ibnu Bajjah juga telah menulis sebuah buku yang berjudul AI-Nafs yang membicarakan
persoalan yang berkaitan dengan jiwa. Pembicaraan itu banyak dipengaruhi oleh gagasan
pemikiran filsafat Yunani. Oleh sebab itulah, Ibnu Bajjah banyak membuat ulasan terhadap
karya dan hasil tulisan Aristoteles, Galenos, al-Farabi, dan al-Razi.
Ilmu sains dan fisika digunakan oleh Ibnu Bajjah untuk menguraikan persoalan benda
dan rupa. Menurut Ibnu Bajjah, benda tidak mungkin terwujud tanpa rupa tetapi rupa tanpa
benda mungkin wujud. Oleh sebab itu, kita boleh menggambarkan sesuatu dalam bentuk dan
rupa yang berbeda-beda.
3.3.9 AI-Razi
AI-Razi atau nama sebenarnya Abu Bakar Muhammad bin Zakaria al-Razi, lahir pada
tahun 236H bersamaan 850M. Setengah pendapat mengatakan yang beliau lahir pada 1
Sya'ban 251H bersamaan 865M. Beliau anak kelahiran bumi Iran yaitu di Ray dekat Tehran
merupakan seorang tokoh falsafah yang masyhur pada kurun ke-3 Hijrah.
Beliau pada zaman mudanya menjadi pemain gambus (rebab, rebana) sambil menyanyi,
kemudian dia meninggalkan pekerjaan itu dan mempelajari bidang perubatan dan falsafah.
Beliau belajar ilmu kedoktoran dengan Ali ibn Rabban al-Thabari (192 - 240H bersamaan
808 855M) dan belajar ilmu falsafah dengan al-Balkhi. Dalam masa yang sama beliau juga
belajar matematik, astronomi, sastera, dan kimia. Penemuan al-nazi berkenaan sakit campak
cacar tulen (smallpox) dan campak biasa (measal) turut menjadi bahan rujukan perubahan di
dunia Barat malah turut diulangi penerbitannya beberapa kali sehingga abad ke-18M. Keduadua karya ini juga merupakan sumber kurikulum tradisional di kalangan para pengamal
perubatan Islam.
Kitab al-Mansur (Liber medicinalis ad al Mansorem) juga karya agung al-Razi dalam
dunia perubatan. Al-Razi telah menghasilkan buku ini ketika beliau di Khurasan di bawah
pemerintahan Gabenor al-Mansur Ibnu Ishaq. Dalam buku ini terkandung 10 penemuan
2016
21
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
berkaitan tentang amalan sent dan sains perubatan. Buku ini dianggap satu karya beliau yang
tulen dan mencerminkan kematangan dan kepakaran beliau dalam amalan perubahan modern.
Al-Razi turut memberi sumbangan yang besar dalam bidang kimia dengan terhasilnya
Kitab al-Asrar (The Book of Secrets). Buku ini telah diterjemahkan ke dalam bahasa Latin
dan merupakan sumber utama maklumat bahan kimia sehingga abad ke-14M. Antara lain
kejayaan al-Razi dalam dunia perubahan ialah penemuan rawatan kepada penyakit cacar dan
pengasingan alkohol dalam penghasilan antiseptik.
2016
22
Pendidikan Agama Islam
Dra Yayah Hidayah M,Si
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Download