Kristenisasi, Strategi dan Solusinya

advertisement
MENGUNGKAP DAN MENYIKAPI:
BAHAYA LATEN PEMURTADHAN AQIDAH
Akhmad Hasan Saleh
A. Modus Gerakan Kristenisasi
Gerakan Kristenisasi nampak begitu gencar, dan dijalankan dalam berbagai
bentuk, seperti ngamen dengan lagu-lagu gospel di bis kota, yang syairnya
menyuruh orang untuk memuja Yesus. Juga, dengan diedarkannya aneka selebaran
yang mendiskreditkan agama Islam, ataupun dengan berbagai upaya lain
sebagaimana dipraktekkan oleh Yayasan Doulos misalnya.
Yayasan Doulos sendiri sebagaimana bisa ditilik dari homepage resminya
(http://www.doulos.or.id/missionary/dept.htm) menyatakan ingin meng-kristen-kan
124 juta penduduk Indonesia dalam waktu sesingkat-singkatnya: ”...In Indonesian
there are 125 tribes with a population of over 10.000 that are neglected by the
gospel, with a total of more than 124 million souls who should be reached urgently
for christ within a very limited time...”
Gerakan dan strategi kristenisasi tetap berlangsung bahkan makin dahsyat
dan kini menggencarkan siasat baru. Selain mengerahkan para pastor dan pendeta
seperti di atas dengan berbagai tuduhan/fitnahnya, mereka juga merangkul para
tokoh Islam Liberal dan aktivis-aktivis kampus. Semboyan persamaan agama,
menjadi nilai bersama. Islam adalah agama palsu, Allah bukanlah Tuhan,
Muhammad bukan seorang Nabi, Islam dikarang oleh orang-orang yang berniat dan
berwatak buruk, serta didukung kekuatan pedang, ujar sejarwan Inggris, Albert
Hourani. Seorang Crusader pada abad ke-13 menyatakan Islam diawali dengan
pedang, dipertahankan dengan pedang dan dengan pedanglah akan diakhiri.
Sedangkan cendekiawan Perancis Maxime Rodinson menyatakan: Umat Kristen di
Barat mempersepsi dunia Muslim sebagai bahaya, jauh sebelum Islam dilihat
sebagai masalah nyata.
1
Jika kita menengok tentang sejarah kristenisasi di Indonesia ini sudah
berlangsung sangat lama. Paling tidak ketika Orde Baru jaya, banyak para pejabat
yang tidak percaya adanya kristenisasi besar-besaran yang telah terjadi di
Indonesia. Tetapi setelah dikeluarkan buku Fakta dan Data tentang kristenisasi di
Indonesia oleh Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, semua pihak terperangah dan
yakin bahwa pihak misionaris zending telah bekerja keras siang-malam untuk
mengkristenkan umat Islam secara khusus.
Pada Orde Reformasi mereka semakin berani melakukan kristenisasi secara
terbuka bahkan keji. Mereka menggunakan Al-Qur`an dan Hadits dengan
diputarbalikkan untuk membenarkan ajaran sesat mereka, dan untuk mengelabui
umat Islam. Beberapa modus lain telah lama digunakan kalangan Kristiani untuk
melakukan kristenisasi atas umat Islam, di antaranya:
1. Pendidikan
Bagi
para
misionaris,
pendidikan
merupakan
jalan
terbaik
untuk
mempengaruhi masyarakat. John Moot, misionaris Amerika, pernah mengatakan,
"Kami harus mengajarkan ajaran agama kepada anak-anak. Sebelum dewasa,
anak-anak itu harus kami tarik ke agama Kristen." (Buletin Al-Islam Edisi 272 : 2)
Karena itu, mereka mendirikan lembaga pendidikan Kristen dari tingkat
taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi, tentu saja dengan kualitas pendidikan
dan fasilitas yang canggih.
2. Kesehatan dan Pengobatan
Di beberapa rumah sakit Kristen, pasien Muslim biasa mendapat brosur
tentang penghiburan dan penyembuhan Yesus Kristus; mereka juga ada yang diajak
berdoa bersama oleh rohaniwan rumah sakit dengan tatacara peribadatan Kristen.
Misalnya saja pada tahun 2003 lalu diselenggarakan Bandung Festival 2003 di GOR
Saparua, Bandung. Dalam poster dan selebaran tertera bahwa di sana akan ada
pengobatan gratis oleh Peter Youngren. Dari susunan acara yang mencantumkan
doa bersama, dari sosok Peter Youngren yang mejeng di poster, dan dari
penyelenggara acara itu, mudah ditebak bahwa itu adalah ajang pemurtadan di
tengah kota (Majalah Sabili, Edisi 12/Desember/2003)
2
3. Perkawinan/Pemerkosaan
Misalnya saja, beberapa waktu lalu, kita dihebohkan oleh berita tentang
Khairiyah Anniswah alias Wawah, siswi MAN Padang, yang diculik dan dijebak oleh
aktivis Kristen. Ia diberi minuman perangsang lalu diperkosa. Setelah tak berdaya, ia
dibaptis. Linda, siswi SPK Aisyah Padang, diculik, disekap, dan diteror secara
kejiwaan supaya murtad ke Kristen dan menyembah Yesus Kristus. Di Bekasi,
seorang pemuda Kristen pura-pura masuk Islam lalu menikahi seorang gadis
Muslimah shalihah. Setelah menikah, mereka melakukan hubungan suami-istri.
Adegan ranjang yang telah direncanakan itu difoto oleh kawan pemuda Kristen itu.
Setelah dicetak, foto itu ditunjukkan kepada sang Muslimah dibarengi pertanyaan,
"Tetap Islam atau pindah ke Kristen?" Jika tidak pindah agama, foto-foto telanjang
Muslimah itu akan disebarluaskan. Karena tidak kuat mental, akhirnya sang
Muslimah terpaksa dibaptis demi menghindari aib (www.alhikmah.com)
Dengan aneka kelicikan, kebrutalan dan bahkan pemerkosaan seperti
tersebut di atas, jumlah orang Kristen di Indonesia makin menanjak secara drastis.
Dari hanya 2,8% pada tahun 1931 menjadi 7,4% pada 1971 dan hampir 10% pada
1990. Kebrutalan dan kebiadaban mereka itu menimbulakan aneka konflik pula
secara bertubi-tubi. Diantaranya kerusuhan antara Muslimin dan Nasrani di Dili
Timor Timur (1994), Maumere NTT (1995), Surabaya dan Situbondo Jatim (1996),
Tasikmalaya (1997), Ketapang dan Kupang, serta Ambon dan Sambas (1999).
(Dialog, Jumat, 6 Agustus 1999. hal 4)
Pertemuan 300 pimpinan gereja dari 50 negara di Singapura, Januari 1989,
kemudian pada 6 Januari 1991 dilancarkan apa yang disebut Dekade Evangelisasi,
yakni Manifestasi Kristus kepada gentiles (non Kristen). Berdasarkan interpelasi
angka Gereja dari 5.100.000.000 penduduk dunia dewasa ini, orang Kristen
berjumlah 1.665.000.000. Berarti ada sekitar 3.435.000.000 penduduk dunia yang
harus dikristenkan, menurut mereka. (Media Dakwah, Agustus 1999, hal. 16)
Dari memperkosa muslimah lalu memurtadkan, sampai mengamen di busbus kota dengan lagu Gerejani telah mereka gencarkan. Maka benar dan terbuktilah
firman Allah SWT pada Q.S. Al-Baqarah : 120.
3
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung
dan penolong bagimu”.
4. Narkoba
Beberapa tahun lalu misalnya, di Desa Langensari, Lembang, Bandung,
Yayasan Sekolah Tinggi Theologi (STT) Doulos menyebarkan Kristen dengan cara
merusak moral calon korbannya terlebih dulu. Di sana, para pemuda berusia 15
tahunan dicekoki minuman keras dan obat-obatan terlarang sampai kecanduan
berat. Setelah kecanduan, para pemuda itu dimasukkan ke panti rehabilitasi Doulos
untuk disembuhkan sambil dicekoki injil (www.alhikmah.com)
5. Penerbitan Buku
Buku yang diterbitkan ada yang berwajah Islam dan ada yang langsung
menghujat Islam. Contoh yang berwajah Islam adalah Ayat-ayat al-Quran karya Drs.
A. Poernarna Winangun, sementara Islamic Invasion: Confronting the World's
Fastest Growing Religion oleh Robert Morey adalah contoh yang menghujat. Masih
banyak lagi buku-buku sejenis seperti yang dilakukan Yayasan Nehemia yang
dipelopori Dr. Suadi Ben Abraham, Kholil Dinata dan Drs. Poernama Winangun alias
H. Amos (www.eramedia.com). Mereka bahkan telah mengeluarkan beberapa buku
diantaranya:
a. Upacara Jama’ah Haji
b. Ayat-ayat yang menyelamatkan
c. Isa alaihis salam dalam pandangan Islam
d. Riwayat singkat pusaka peninggalan Nabi Muhammad saw
e. Membina kerukunan umat beragama
f.
Rahasia jalan ke surga
g. Siapakah yang bernama Allah itu?
Isi buku-buku dan brosur tersebut di atas diantaranya menuduh bahwa :
4
a. Upacara Ibadah Haji adalah penyembahan berhala tertutup. Ibadah Haji dituduh
sebagai penyembahan berhala tertutup, itu tuduhan keji. Tidak bolehnya orang
non muslim ke Mekkah bukan untuk menutupi upacara ibadah haji. Dan ibadah
haji itu tidak ada penyembahan berhala seperti dituduhkan H. Amos orang
Kristen (www.eramuslim.com). Sebenarnya itu adalah perintah langsung dari
Allah SWT, dan Allah berfirman (At-Taubah):
“Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya orang-orang yang musyrik itu
najis 1, Maka janganlah mereka mendekati Masjidilharam 2 sesudah tahun ini 3.
dan jika kamu khawatir menjadi miskin 4, Maka Allah nanti akan memberimu
kekayaan kepadamu dari karuniaNya, jika Dia menghendaki. Sesungguhnya
Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana”.
Tuduhan itu juga bertentangan dengan kenyataan, karena upacara ibadah haji
ditayangkan pula ke berbagai negara di dunia lewat televisi. Terbukti tak ada
penyembahan berhala dalam upacara ibadah haji dan tidak tertutup.
b. Tuduhan bahwa Nabi Muhammad saw hanya rasul untuk bangsa Arab, dan tidak
akan selamat di akhirat. Tuduhan itu sangat jahat, karena Allah SWT telah
menegaskan dalam Al-Qur`an, Q.S. Al-Anbiya:107:
“Dan Tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi
semesta alam”.
Q.S. Saba`:28,
“Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada umat manusia
seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui”.
Q.S. At-Takwir: 27,
“Al Qur'an itu tiada lain hanyalah peringatan bagi semesta alam”.
1
Maksudnya: jiwa musyrikin itu dianggap kotor, karena menyekutukan Allah.
Maksudnya: tidak dibenarkan mengerjakan haji dan umrah. menurut Pendapat sebagian
mufassirin yang lain, ialah kaum musyrikin itu tidak boleh masuk daerah Haram baik untuk
keperluan haji dan umrah atau untuk keperluan yang lain.
3 Maksudnya setelah tahun 9 Hijrah.
4 Karena tidak membenarkan orang musyrikin mengerjakan haji dan umrah, karena
pencaharian orang-orang Muslim boleh Jadi berkurang.
2
5
Q.S. Al-Qalam : 52,
“Dan Al Quran itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat”.
6
Q.S. An-Nahl : 44,
“Keterangan-keterangan
(mukjizat)
dan
kitab-kitab.
dan
Kami
turunkan
kepadamu Al Quran, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang
telah diturunkan kepada mereka 5 dan supaya mereka memikirkan”.
Q.S. Al-Ahzab : 40,
“Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu
6
, tetapi Dia adalah Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha
mengetahui segala sesuatu”.
c. Tuduhan bahwa Islam mengajarkan penyembahan berhala batu hitam bernama
Hajar Aswad, itu tuduhan yang amat keji dan licik. H. Amos memutarbalikkan
fakta, Hajar Aswad dianggap sebagai berhala yang disisakan setelah 359
berhala dihancurkan, dengan mengutip hadits Bukhori tanpa disertai teksnya.
Ternyata H. Amos sebagai orang Kristen bohong, karena Hajar Aswad bukan
termasuk
berhala.
Teksnya
Hadits
Bukhari
nomor
832,
terjemahnya:
Dari Ibnu `Abbas ra katanya: Ketika Rasulullah saw mula-mula tiba di Makkah,
beliau enggan hendak masuk Ka`bah karena di dalamnya banyak patung. Beliau
memerintahkan supaya mengeluarkan patung-patung itu, maka dikeluarkan
mereka semuanya termasuk patung Nabi Ibrahim dan Isma`il yang sedang
memegang Azlam (alat untuk mengundi). Melihat itu Rasulullah saw bersabda:
Terkutuklah orang yang membuat patung itu!, Demi Allah sesungguhnya mereka
tahu bahwa keduanya tidak pernah melakukan undian dengan Azlam, sekali-kali
tidak. Kemudian beliau masuk ke dalam Ka`bah, lalu takbir di setiap pojok dan
beliau saw sholat di dalamnya. (Shahih Bukhari No. 832)
d. Tuduhan tentang waktu sholat sangat kacau, itu tuduhan yang sangat mengadaada. Penuduh membentrokkan ayat-ayat dengan hadits Bukhari tanpa mau
memahami Q.S. Al-Isra 78 dan Q.S. Hud 114.
5
Yakni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat
dalam Al Quran.
6
Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. bukanlah ayah dari salah seorang sahabat, karena itu janda Zaid
dapat dikawini oleh Rasulullah s.a.w.
7
“Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan
(dirikanlah pula shalat) subuh 7. Sesungguhnya shalat subuh itu disaksikan (oleh
malaikat)”.
“Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan
pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan
yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah
peringatan bagi orang-orang yang ingat”.
Kemudian juga dibentrokkannya saurat-surat tersebut dengan hadits Bukhari
nomor 211, lalu dikomentari bahwa yang dipakai hadits, bukan Al-Qur`an. Maka
dituduh kacau. Padahal kalau mau memahami, ayat-ayat maupun hadits
tersebut semuanya bermakna bahwa sholat wajib adalah 5 waktu sehari
semalam, yaitu Shubuh, Dhuhur, Ashar, Maghrib, dan `Isya.
e. Nabi Muhammad saw dituduh memperkosa gadis dibawah umur, itu tuduhan
yang sangat menghina. Tuduhan itu hanya menunjukkan kebencian yang amat
sangat, dan tidak bisa mengemukakan bukti-bukti larangan tentang menikahi
gadis dalam batasan umur. Padahal umur 9 tahun seperti Aisyah yang mulai
diajak berumah tangga oleh Nabi saw setelah dinikahi pada umur 6 tahun, itu
tidak ada larangan. Sedangkan gadis-gadis Arab-pun dalam usia 9 tahu sudah
mungkin sekali haid, berarti dewasa. Jadi tuduhan itu hanyalah kebencian yang
membabi buta.
Ada dua target yang ingin dicapai dengan menerbitkan buku-buku berwajah
Islam. Pertama, target ke dalam, yaitu memantapkan ajaran Kristen, seolah-olah
ajaran Kristenlah yang benar. Kedua, target ke luar, yakni mengelabui umat Islam
yang masih dangkal pemahaman agamanya, agar mau membaca lalu meyakini
doktrin Kristen.
6. Strategi Budaya
Dalam bidang budaya mereka membuat 3F (Triple F: fun: hiburan, food:
makanan, fashion: pakaian). Hasil dari strategi tersebut berujung pada krisis
identitas dan bahkan menimbulkan ketakutan untuk mengaku sebagai muslim.
7
Ayat ini menerangkan waktu-waktu shalat yang lima. tergelincir matahari untuk waktu shalat Zhuhur
dan Ashar, gelap malam untuk waktu Magrib dan Isya.
8
Solusinya adalah kita harus bisa memiliki keimanan yang kuat sehingga kita bangga
dengan identitas kita sebagai muslim dan tidak takut dalam menyikapi kearoganan
non muslim, sebab dengan keimanan yang kuat akan memberikan faedah pada diri
kita, yaitu:
a. Buah dari iman yang kuat adalah mahabbah. Yaitu seorang hamba akan
mencintai Tuhannya, dan juga sebaliknya. Seperti firman Allah SWT. Q.S.5:54,
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui”.
Q.S.3:31,
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang.
Q.S.5: 54,
“Hai orang-orang yang beriman, Barangsiapa di antara kamu yang murtad dari
agamanya, Maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah
mencintai mereka dan merekapun mencintaiNya, yang bersikap lemah lembut
terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir,
yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka
mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendakiNya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha mengetahui”.
7. Mistik
Para misionaris kini kerap menggunakan jurus-jurus alam gaib untuk
memurtadkan orang Islam. Majalah Sabili (Edisi 12/Desember/2003) dan Gatra
(Edisi 51, 31/Oktober/2003), misalnya, pernah menurunkan laporan mengenai
maraknya aksi pemurtadan lewat jin, sihir, dan hipnotis di Sumatra Barat. Banyak
Muslimah di sana yang dibuat kesurupan lantas diajak masuk Kristen. Beberapa
modus kristenisasi di atas disinyalir masih tetap dilakukan kalangan Kristiani
terhadap umat Islam.
9
8. Strategi Pemburukan Citra atau Stigmatisasi Terhadap Islam
Strategi pemburukan citra atau stigmatisasi terhadap Islam itu misalnya saja
pandangan banyak cendekiawan Kristen (juga Yahudi) serta pendeta-pendeta
Kristen tentang Islam. Misalnya, Pendeta Filemon bersembunyi sampai sekarang,
setelah berkampampanye dimana-mana, bahwa Zaenuddin MZ telah dibaptis secara
Kristen.
Pengakuan Filemon itu disebarkan lewat
VCD,
Zaenuddin telah
membantahnya dan mengadukan Filemon ke kepolisian. Sebelumnya muncul
pendeta Suradi menyebarkan isu yang menghina Nabi Muhammad, Al Qur’an dan
Islam. Beberapa pendeta AS yang dekat dengan presiden Bush, beberapa waktu
yang lalu juga membuat opini di media massa bahwa Nabi Muhammad adalah
teroris (http://swaramuslim.net/more.php?id=1710_0_1_0_M)
Di Indonesia, sejak masa pendeta Yusuf Roni, tahun 70-an. Dalam sebuah ceramah
di Gereja Maranatha, Surabaya (16 September 1973) pendeta Yusuf Roni yang saat
ini masih hidup, menyatakan tentang sebab-sebab ia murtad (Gatra, edisi 51,
31/Oktober/2003)
”Saya adalah orang yang memegang dan taat sekali melaksanakan ajaran Islam.
Karena saya dari aliran Darul Islam, yang dipimpin oleh almarhum Kartosuwiryo. Bila
ditanya ideologi yang paling saya benci, tentu saja ideologi itu adalah Kristen.
Karena Kristen adalah ideologi lawan Islam yang paling saya benci. Karena itu, saya
memimpin pembakaran gereja di Majalaya Kabupaten Bandung tahun 1967. Juga
memimpin perusakan gereja di Ciwidei Kabupaten Bandung pada tahun 1966. Saya
juga memimpin pengusiran misi penginjilan Immanuel dan perusakan sebuah rumah
tangga yang dipakai kebaktian di jalan Bima, Bandung. Banyak sekali aktivitas saya
waktu itu yang melawan Kristen. Semua itu adalah bentuk konsekuensi terhadap Al
Qur’an. Didalam Al Qur’an ada ayat ”As sidau alal kufar”, yang artinya ”Potong itu
orang-orang Kristen”. Kemudian dilanjutkan ”La ta’khiduuna kaafirina auliya”, artinya,
”Jangan engkau dekat-dekat dengan mereka, karena kelak engkau mati dalam
kesesatan”. Inilah doktrin yang kami pegang. Sehingga kami bergerak agresif sekali.
Ayat ini “zahidu fi sabilillah“ artinya,“berpeganglah engkau di jalan Allah“. Kemudian
ada hadits berbunyi, „ma qoddamin illa bil saef“, artinya, “Tidak akan tegak Islam,
kecuali dengan pedang“. Dengan kata lain, Islam tidak akan tegak tanpa kekerasan.
Inilah ayat-ayat dan hadis yang saya pegang, sehingga saya membenci Kristen“.
Meski ungkapan Yusuf Roni itu penuh kebohongan dan lafadz-makna ayat Al
Qur’an keliru, tapi ucapan pendeta radikal itu, menjadi pegangan banyak orang
Kristen. Sehingga nama Yusuf Roni sekarang tetap ngetop di kalangan gereja. Hal
10
inilah bagian dari strategi pemburukan citra atau stigmatisasi terhadap Islam oleh
pihak kristen.
Bahkan secara pribadi, Yusuf Roni mendirikan Sekolah Tinggi Teologia
(STT) Apostolos di Jakarta. Apostolos ini selain berfungsi sebagai sekolah tinggi,
juga tempat penggodokan kader-kader para penginjil. Mahasiswa yang kuliah di
Apostolos ini, selain mendapat pengajaran tentang ajaran-ajaran Kristen, juga
mendapat pengajaran tentang Islamologi 40 sks. Bahkan dosen Apostholos justru
cukup banyak mengambil dari UIN.
Pendeta
lain
yang
gencar
juga
melakukan
Kristenisasi
dengan
melaksanakan strategi pemburukan citra atau stigmatisasi terhadap Islam adalah
Pendeta Bambang Noorsena. Bambang mengumpulkan jamaatnya dengan sebutan
Kanisah Ortodoks Syiria. Ia mensosialisasikan kaligrafi Arab yang lafadz-lafadznya
memuji Yesus dan juga aktif menerbitkan buku-buku. Salah satu buku Bambang
Noorsena diberi kata pengantar oleh KH Agil Siradj menyatakan bahwa tidak ada
perbedaan Tauhid yang berarti antara Kristen dan Islam.
9. Strategi ”perang pemikiran”
Saat ini strategi mereka, selain seperti yang dicontohkan di atas”,
“menyerang” pada tataran pemikiran. Kita mungkin dapat menyebutnya dengan Tiga
Serangkai Musuh Islam yaitu Kristenisasi, Orientalisme dan Penjajahan yang
menjadi tiga serangkai dan tidak dapat dipisahkan. Masing-masing mempunyai
tugas untuk menghancurkan umat Islam. Kristenisasi bertugas untuk merusak
aqidah; orientalisme memporak-porandakan pemikiran Islam; dan penjajahan
melumpuhkan fisik.
Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut
(ucapan-ucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan
cahaya-Nya, walaupun orang-orang kafir tidak menyukai. (Q.S. At-Taubah 32)
“Mereka berkehendak memadamkan cahaya (agama) Allah dengan mulut (ucapanucapan) mereka, dan Allah tidak menghendaki selain menyempurnakan cahayaNya,
walaupun orang-orang yang kafir tidak menyukai”.
11
Tujuan utama missionaris ini adalah menyeret orang-orang Islam ke Kristen.
Jika hal itu sulit dilakukan, maka akan ditempuh dengan upaya bagaimana cara
mengaburkan pengertian Islam bagi kaum muslimin. Misionaris bertindak sebagai
antek-antek dan mata-mata penjajah Barat demi merusak kesatuan Islam. Tujuan itu
diperjelas oleh Pendeta Simon, bahwa misionaris adalah faktor penting sebagai
penghancur kekuatan persatuan umat Islam.
Strategi gerakan Kristen seperti ini ada tiga : pertama, menjauhkan kaum
Muslim dari ajaran Islam. Kedua, menguasai dunia, dengan menguasai ekonomi
(politik), budaya dan media. Ketiga, strategi multiplikasi rohani yaitu dengan:
memanggil, membina, melatih dan mengutus (menjalankan misi).
Saat ini kaum penginjil juga aktif menyusup ke kantor-kantor, kampus,
perusahaan dan lain-lain, untuk mengadakan doa bersama dan khotbah-khotbah
Kristiani. Berbagai cara ditawarkan di Kampus, misalnya dengan membantu
pencarian kos mahasiswa, kursus bahasa Inggris dan lain-lain. Di Kampus-kampus
Bandung, diantaranya di Universitas Pendidikan Indonesia (tadinya IKIP) penginjilpenginjil dari Kanada dan Amerika aktif mengadakan kursus bahasa Inggris gratis,
untuk menyelubungi misi Kristennya.
Selain itu ini yang perlu diwaspadai gerakan-gerakan penginjilan melakukan
program-program pendekatan ke masyarakat Islam, dengan kegiatan doa bersama,
kegiatan bersama antar agama dan penyebaran faham penyamaan agama. Disinilah
kepentingan Islam Liberal dan Misi Kristen bertemu.
Di Yogyakarta, Mahasiswa Fakultas Ushuluddin IAIN Sunan Kalijaga
membentuk forum kerjasama resmi dengan mahasiswa STT Apostolos, dengan
nama STAFUKA. Dalam kegiatannya mereka diantaranya mengadakan Pekan
Agama Islam dan Kristen, berupa pentas drama, doa bersama dan lain-lain.
Mahasiswa Islam yang mengadakan kerjasama dengan mahasiswa Apostolos itu,
dikenal sebagai sebagai mahasiswa yang mempunyai paham Islam Liberal. Selain
mengadakan kerjasama dengan IAIN Suka, mahasiswa-mahasiswa Kristen itu juga
melakukan pendekatan ke aktivis-aktivis HMI. Di Jakarta, sejumlah mahasiswa UIN
Sahid mengadakan Kajian Kristologi dengan mengundang Yusuf Roni Majalah Sabili
(Gatra, Edisi 51, 31/Oktober/2003)
12
Di Jakarta, pendeta-pendeta dan umat Kristen sering mengundang Ulil
Abshar untuk berceramah tentang Islam. Dan Ulil Abshar sebagai tokoh ICRP
(Indonesian Conference on Religion and Peace) aktif mewadahi kerjasama dengan
Kristen dan agama-agama lain, sekaligus menjadi sponsor dengan dana melimpah
dari Asia Foundation dan Ford Foundation (AS) (Gatra, Edisi 51, 31/Oktober/2003)
Begitulah kehidupan, persatuan komunitas terjadi karena kesamaan ide,
kesamaan kepentingan dan kesamaan melihat musuh bersama. Al Qur’an jelas-jelas
melarang kerjasama dengan orang-orang yang memusuhi Islam dan melarang
kerjasama dengan orang-orang yang memusuhi Allah dan Nabi Muhammad saw.
Firman Allah SWT dalam QS Al-Mujaadilah : 22.
”Kamu tak akan mendapati kaum yang beriman pada Allah dan hari akhirat, saling
berkasih-sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya,
Sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak atau saudara-saudara
ataupun keluarga mereka. meraka Itulah orang-orang yang telah menanamkan
keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan 8yang
datang daripada-Nya. dan dimasukan-Nya mereka ke dalam surga yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya. Allah ridha terhadap mereka,
dan merekapun merasa puas terhadap (limpahan rahmat)-Nya. mereka Itulah
golongan Allah. ketahuilah, bahwa Sesungguhnya hizbullah itu adalah golongan
yang beruntung”.
10. Strategi Kontekstualisme
Penipuan adalah esensi dari strategi kontekstualisme. Caranya bisa
dengan memakai atribut keislaman, bahasa setempat dan lain sebagainya. Seperti
dipaparkan Djuyoto dalam bukunya 8 Strategi Kristenisasi di Indonesia (2001: 90).
Contoh strategi kontekstualisasi misalnya penggunaan nama-nama Islam
oleh para pendeta, kemudian juga nama-nama gereja-gereja pun kini banyak yang
memakai nama Arab. Di Surabaya, misalnya, kita mengenal ada gereja Isa Almasih,
juga dekat Kalimas ada gereja Bukit Zaitun, di tempat lain ada gereja Almukaromah,
gereja Siti Maryam, dan seterusnya.
Djuyoto (2001: 90) juga memaparkan bahwa sebuah gereja di kawasan
Sunter, Jakarta Utara, sejak 1998, tiap acara kebaktian di hari Minggu, jemaatnya
8
Yang dimaksud dengan pertolongan ialah kemauan bathin, kebersihan hati, kemenangan terhadap
musuh dan lain lain.
13
mengenakan pakaian ala para santri pondok pesantren. Mereka mengenakan kain
sarung, terkadang stelan celana baju koko, berkopiah warna hitam atau putih, dan
lainnya. Hal serupa juga ditemui di Bekasi, di Selatan Depok dan sebuah gereja di
kawasan Tugu, Jakarta Utara.
Kasus serupa juga pernah terjadi di Gereja Katolik Servatius di Kampung
Sawah, Pondok Gede, beberapa tahun lalu. Saat memperingati Natal, semua
jemaatnya memakai pakaian Betawi yang selama ini sudah identik dengan budaya
Islam. Yang laki memakai baju koko lengkap dengan sarung dan peci. Sedang yang
perempuan memakai kebaya dengan kerudung.
Mencermati kasus-kasus di atas, cara-cara pemurtadan seperti itu lazim
disebut dengan strategi kontekstualisme. Jadi mereka, dalam melancarkan upaya
pemurtadannya terhadap umat Islam, memakai segala atribut keislaman. Esensinya
adalah penipuan.
Berdasarkan perkembangan pemurtadan, strategi ini sesungguhnya sudah
lama dipergunakan. Satu contoh kecil adalah patung Yesus yang wajahnya berbeda
di setiap negara. Misalnya Patung Yesus di Jepang, maka wajahnya akan sipit mirip
orang Jepang dan berkulit terang; Patung Yesus di Eropa, maka Yesus-nya pun
mirip orang Eropa, berambut bule; Jika di Afrika, maka Yesus-nya pun berambut ikal
kecil-kecil, berkulit hitam, legam, dan berbibir tebal. Ini sudah berjalan sangat lama.
Ada pun strategi ini dalam perkembangannya menggunakan identitasidentitas keislaman, maka hal itu bisa jadi baru belakangan saja. Sebab itu,
sekarang ini umat Islam harus ekstra waspada. Banyak stiker berbahasa Arab di jual
di pasaran, namun bukan berisi ayat Al Qur?an melainkan ayat-ayat Injil. Ada pula
kaset tilawah Injil yang juga berbahasa Arab, mirip sekali dengan suara tilawah Al
Qur’an. Nama-nama orang pun demikian.
Orang yang bernama Muhammad sekarang ini, belum tentu muslim.
Strategi kontekstualisme dalam upaya pemurtadan dari hari ke hari akan lebih berani
lagi, jika tidak ada perlawanan dari umat Islam. Sebab itu, harus dipikirkan cara dan
strategi yang matang untuk mengantisipasi upaya pemurtadan seperti itu.
14
B. Solusi Dan Antisipasi
1. Kepedulian Pemerintah
Selama ini kristenisasi telah sering meresahkan umat Islam. Sayangnya,
keresahan dan protes umat Islam selama ini tidak serta-merta ditanggapi secara
serius oleh Pemerintah. Padahal, tidak jarang, kasus-kasus kristenisasi terselubung
itulah yang justru sering memicu konflik antar umat beragama (Muslim-Kristen).
Berbagai konflik tersebut sebenarnya tidak selayaknya terjadi jika unsur-unsur yang
mempunyai tanggung jawab, dalam hal ini Pemerintah, cepat tanggap. Pemerintah
seharusnya
mengayomi
dan
menjaga
akidah
setiap
individu
masyarakat.
Pemerintah juga harus menjaga kehidupan yang harmonis antar umat beragama.
2. Islam Memperlakukan Non-Muslim dengan Adil
Islam adalah agama yang adil, termasuk terhadap non-Muslim. Tidak
sebagaimana Kristen yang sering menggunakan cara-cara 'kasar' sebagaimana
dalam kasus-kasus kristenisasi di atas, Islam tidak pernah memaksa umat nonMuslim masuk Islam. Islam juga tidak membenarkan pengrusakan rumah-rumah
ibadah non-Muslim. Akan tetapi, Islam pun jelas tidak akan mentoleransi upayaupaya non-Muslim untuk melakukan pemurtadan terhadap kaum Muslim. Islam
membiarkan non-Muslim untuk hidup berdampingan dengan kaum Muslim selama
mereka tidak memusuhi dan memerangi kaum Muslim.
Lebih dari itu, dalam Daulah Khilafah Islamiyah, Muslim maupun non-Muslim
akan mendapatkan perlakuan sesuai dengan ketentuan-ketentuan syariat. Orangorang non-Muslim yang hidup dalam Daulah Khilafah Islamiyah, atau disebut
dengan kafir dzimmi, juga mendapatkan perlakuan dan hak yang sama dengan
kaum Muslim. Harta dan darah mereka terjaga sebagaimana terjaganya darah dan
harta kaum Muslim. Bahkan Rasulullah saw. pernah bersabda dalam sebuah hadis
hasan,
sebagaimana
dituturkan
al-Khathib
dari
Ibnu
Mas'ud:
Siapa saja menyakiti kafir dzimmi, maka aku berperkara dengannya. Siapa saja
yang berperkara denganku, maka aku akan memperkarakannya pada Hari Kiamat.
(As-Suyuthi, Al-Jâmi' ash-Shaghîr).
15
Kafir dzimmi tidak akan pernah dipaksa meninggalkan agama mereka, tetapi
mereka diwajibkan sekadar membayar jizyah saja. Mereka tidak dipungut biayabiaya lain, kecuali jika hal itu merupakan syarat yang disebut dalam perjanjian. (AnNabhani, Asy-Syakshiyyah al-Islâmiyyah, II/237).
Urwah bin Zubair berkata, bahwa Rasulullah saw. pernah menulis surat
kepada penduduk Yaman (yang artinya): Siapa saja yang tetap memeluk agama
Nasrani dan Yahudi, mereka tidak akan dipaksa untuk keluar dari agamanya;
mereka hanya wajib membayar jizyah. (HR Ibnu Ubaid).
3. Khatimah
Kita sepakat bahwa kita harus membangun Indonesia agar lebih baik dari
sekarang. Kita pun tidak menginginkan terjadinya perselisihan bahkan pertengkaran
yang menjurus pada bentrokan fisik antar umat beragama. Kita pun berkeinginan
hidup rukun. Persoalannya, pertengkaran dan konflik antar pemeluk agama
(khususnya antara Muslim dan Kristen), yang bahkan menjurus pada bentrok fisik
selama ini, sebetulnya bukan disebabkan oleh umat Islam yang selama ini dikenal
toleran; tetapi justru lebih banyak dipicu oleh orang-orang Kristen. Bukankah
munculnya berbagai konflik sejak 1997 yang melibatkan pemeluk Islam dan Kristen
di Kalbar, Timtim, NTT, Ambon, Irian, Poso, dan Maluku, sebenarnya tidak lain
adalah buah dari aktivitas kristenisasi yang tak kunjung padam dan dipadamkan?
Karena itu, untuk menghindari konflik antar pemeluk agama dan agar tercipta
kerukunan antar umat beragama, tidak ada jalan lain kecuali dengan menerapkan
syariat Islam dalam wadah Daulah Khilafah Islamiyah. Sejarah telah membuktikan,
bahwa selama berabad-abad, hanya dalam sistem Islamlah, yakni dalam Daulah
Khilafah Islamiyah, kerukunan antar umat beragama bisa terwujud dan konflik antar
pemeluk agama bisa dihindarkan.
Salah satu caranya mungkin dengan melakukan dakwah bagi masing-masing
kita untuk melindungi diri dan lingkungan kita dari serangan kristenisasi. Dakwah
bisa menjadi salah satu solusi dan antisipasi atas bahaya kristenisasi. Kita harus
menggiatkan dakwah Islam sebagai upaya menyikapi dan menghadapi gerakan
kristenisasi. Dakwah merupakan upaya dam media untuk mengajak yang menyeruh
16
kepada individu atau masyarakat kepada perubahan yang baik dan meninggalkan
yang jelek, dalam artian kembali kepada undang-undang yang telah ditentukan oleh
Allah SWT. yaitu Al-qur’an dan hadits.
Kehidupan ini mungkin sudah banyak dicontohkan oleh orang dahulu
sebelum kita, seperti pada zaman Rasulullah SAW bagaimana beliau merubah suatu
peradaban jahiliyyah menuju kehidupan islamiyyah dan bahkan terhadap aturanaturan yang diturunkan pada zaman nabi-nabi sebelumnya. Firman Allah SWT (QS
Ali - Imran: 110).
“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada
yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya
ahli kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang
beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik”.
Adapun persiapan-persiapan yang perlu dipersiapkan dalam melaksanakan
dakwah ini antara lai, pertama, kita harus memiliki pemahaman yang benar dan
kâfah tentang ilmu syari’ah (Qur’an dan hadits) dan ilmu-iilmu lainnya. Karena ketika
kita berdakwah maka kita mencoba kembali meyakinkan keimananseorang musalin
atas tuhannya, sebagaimana firman Allah SWT QS Muhammad :19.
“Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan, Tuhan) selain
Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin,
laki-laki dan perempuan. dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat
kamu tinggal”.
Jika kita kaitkan dengan gerakan kristenisasi yang begitu maraknya di
Indonesia, yang menjadikan banyaknya umat Islam yang kemudian menjadi seorang
kristen, penyebab utama yang paling mendasar adalah tidak adanya pemahaman
yang benar tentang maksud dan makna yang terkandung dalam agama Islam dan
tidak paham akan agama kristen sesungguhnya.
Padahal kalau kita mempelajari kembali sejarah kristen, bahwa Nabi Isa yang
disebut Tuhan oleh orang kristen itu, ternyata Yesus (Isa) itu baru dilantik dan
dipertuhankan kurang lebih pada tahun 325 M, jadi sebelum tahun 325 M, Yesus
belum menjadi Tuhan dan yang melantik Yesus menjadi tuhan adalah seorang
Kaisar Romawi yang bernama Konstanti, di sebuah kota yang disebut Nesia. Dalam
bahasa Romawi disebut konsily yang berarti konfensi atau muktamar. Jadi pada
17
tahun tersebut, diselenggarakan mukt amar bukan untuk memilih pemimpin tapi
untuk melilih dan mempertuhankan Isa as sebagai Tuhan. Tahun itu disebut
konsilynesia.
Kesimpulannya, Yesus adalah Tuhan yang dipertuhankan oleh manusia. Ini
tidak sah dan sayangnya 95% orang kristen tidak tahu sejarah gereja ini. Lalu
kenapa kristenisasi dan pemurtadan di negeri kita marak sekali? Jawabannya
adalah orang kristen tidak paham sejarah gereja mereka (ibarat tong kosong yang
nyaring bunyinya), kita pun umat Islam tidak mengerti sehingga tidak bisa menolak
ajakan mereka dan tak bisa menyikapi upaya mereka, laksana orang buta memimpin
orang buta). Solusinya ialah kita harus memahami Islam dengan baik dan memiliki
pengetahuan sehingga tidak mudah dibodohi.
Kedua, dalam berdakwah harus memiliki keimanan yang kokoh. Harus yakin
bahwa Islam adalah hidayah Allah, dan dia Allah yang memerintah menyampaikan
kepada manusia. Selain Islam adalah salah dan sesat, seperti firman Allah dalam
surat Al-Baqarah: 120.
“Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu
mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah
petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka
setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung
dan penolong bagimu”.
Ataupun firman Allah dalam Surat Yunus : 32.
“Maka (Zat yang demikian) Itulah Allah Tuhan kamu yang sebenarnya; Maka tidak
ada sesudah kebenaran itu, melainkan kesesatan. Maka Bagaimanakah kamu
dipalingkan (dari kebenaran)?”.
Sebab dengan keimanan yang kuat dan benar akan Islam, maka akan
membuat kita tegar dalam menjalankan hidup di bawah naungan Islam.
(QS: Al-An;am :56-57)
Katakanlah: "Sesungguhnya aku dilarang menyembah tuhan-tuhan yang kamu
sembah selain Allah". Katakanlah: "Aku tidak akan mengikuti hawa nafsumu,
sungguh tersesatlah aku jika berbuat demikian dan tidaklah (pula) aku Termasuk
orang-orang yang mendapat petunjuk".
18
Katakanlah: "Sesungguhnya aku berada di atas hujjah yang nyata (Al Quran) dari
Tuhanku 9, sedang kamu mendustakannya. tidak ada padaku apa (azab) yang kamu
minta supaya disegerakan kedatangannya. menetapkan hukum itu hanyalah hak
Allah. Dia menerangkan yang sebenarnya dan Dia pemberi keputusan yang paling
baik".
Q.S. Ar-Ra’d :14,
“Dan Kami pasti akan menempatkan kamu di negeri-negeri itu sesudah mereka.
yang demikian itu (adalah untuk) orang-orang yang takut (akan menghadap)
kehadirat-Ku dan yang takut kepada ancaman-Ku 10".
Keimanan yang kuat sangat penting bagi setiap muslim untuk membendung
dan mengkanter hal-hal yang jauh dari nilai-nilai kebenaran.
9
Maksudnya: Nabi Muhammad s.a.w. mempunyai bukti yang nyata atas kebenarannya.
10
Menghadap ke hadirat Allah ialah Pertemuan dengan Allah SWT pada hari kiamat untuk dihisab.
19
Rujukan:
Djuyoto, 2001, 8 Strategi Kristenisasi
H. Insan L.s. Mokoginta, 1998, Muallaf Meluruskan Pendeta, Yayasan Muhtadin :
Jakarta.
---------------------------------, 1998, Muallaf Membimbing Pendeta ke Surga, Yayasan
Muhtadin : Jakarta.
---------------------------------, 1999, Pendeta menghujat, Muallaf meralat, Mokoginta,
Fakta : Jakarta,
M. Natsir, 2002, Islam dan Kristen di Indonesia, Media Dakwah
Media Dakwah, Agustus 1999
Media Dakwah, Agustus 2003
Dialog, Jumat, 6 Agustus 1999
http://swaramuslim.net/more.php?id=1710_0_1_0_M
http://www.alhikmah.com
http://www.republika.co.id/cetak_detail.asp?id=132196&kat_id=3
http://swaramuslim.net/more.php?id=1710_0_1_0_M
Buletin al-Islam, Edisi 272
Majalah Sabili (Edisi 12/Desember/2003)
Gatra (Edisi 51, 31/Oktober/2003)
20
Download