Penderitaan Tuhan Yesus Bagi Orang Percaya

advertisement
Penderitaan Tuhan Yesus Bagi Orang Percaya
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 13:32
“Karena Begitu besar Kasih Allah akan dunia ini, sehingga IA
mengaruniakan Anak-Nya
yang tunggal, supaya barang siapa yang
percaya pada Dia tidak binasa melainkan
beroleh hidup yang kekal”
(Yohanes 3 16)
Jikalau hari ini ada orang bertanya kepada kita, begitu gampangkah
kita
diselamatkan oleh Tuhan Yesus, hanya dengan percaya kepada-Nya
saja! Sudah
cukupkah itu? Maka jawaban kita yang paling tegas itu
adalah, “Ya”? Tetapi permisi
tanya lagi mengapa bisa segampang itu?
Jawabannya adalah, karena yang sulitnya
sudah dikerjakan oleh Tuhan
Yesus melalui kematian-Nya di atas Kayu salib di bukit
Golgota.
Terlepas dari perdebatan dan protes orang-orang Yahudi terhadap
filmnya Mel
Gibson, “The Passion Of The Christ, kemudian dilanjutkan
dengan
perdebatan-perdebatan para hamba Tuhan baik di Indonesia
maupun yang di luar
negeri, baik yang sudah ataupun yang belum
menonton film tersebut. Penderitaan
Tuhan Yesus adalah fakta sejarah
yang tidak dapat kita pungkiri dan ALkitab kita tidak
pernah
menyembunyikan hal ini.
Bagi orang-orang yang sudah mengalami kasih Kristus itu ia boleh
merasakan
bahwa sesungguhnya penderitaan Yesus Kristus itu sangat
berarti dalam hidupnya,
namun bagi mereka yang belum mengalamai
Kasih Kristus itu, mungkin ia akan
mencemoohnya dengan mengatakan “
mengapa Tuhan Yesus begitu “bodoh”, harus
dibantai habis-habisan dan
disalibkan?? Pertanyaan ini akan terjawab, apabila orang
tersebut
mau mengakui bahwa sesungguhnya ia adaalh manusia yang berdosa juga,
yang pantas mendapat hukuman , namun karena Tuhan kita Kasih dan
Adil, IA
mengutus Anak-Nya satu-satunya , menggntikan kita untuk
menerima hukuman itu,
sehingga sekarang yang dihukum adalah Tuhan
Yesus, sedangkan manusia yang
percaya bebas dari hukuman tersebut.
Timbul pertanyaan sekarang, bagaimana kita menjelaskan kepada orang
lain
bahwa kematian Tuhan Yesus suatu yang tidak sia-sia? Lalu kalau
memang bermakna,
maka apa maknanya? Hari ini kita akan melihat tiga
makna Penderitaan Tuhan Yesus
bagi kita:
I. PENDERITAAN TUHAN YESUS MEMBEBASKAN MANUSIA
Sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa, maka semua manusia di
dunia ini
sudah tercemar oleh dosa. Hubungan manusia dengan Alllah
terputus, manusia diikat
oleh kuasa dosa, dan siap-siap menghadapi
hukuman dari Allah. Rasul Paulus
mengatakan “ Karena semua orang
telah berbuat dosa dan telah kehilangan kemuliaan
Allah” Namun Allah
itu mengasihi umat manusia, bagaimanapun keadaannya, manusia
adalah
ciptaan-Nya. Bagaimanapun keadaan manusia, manusia itu ciptaan-Nya.
Ia seperti seorang bapa yang mengasihi anak-anaknya, walaupun
anaknya itu kadang
kala jahat sekali. Itulah sebabnya Allah
merancang suatau karya besar yakni jalan
keselamatan bagi umat
manusia.
Yohanes 3 :16 mencatat bahwa “Karena begitu besar kasih Allah, maka
IA
1/5
Penderitaan Tuhan Yesus Bagi Orang Percaya
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 13:32
mengaruniakan AnakNya yang Tunggal” . Rancangan Alalh yang
terbesar ini adalah IA
mengirim Anak-Nya, sebagai manusia seutuhnya
dan juga Tuhan seutuhnya yakni
Yesus sebagai penyelamat manusia. Dan
Yesus yang dikirim itu harus mati di atas
kayu salib untuk
menggantikan kita, sehingga kita yang seharusnya menjalankan
hukuman
itu, saat ini tidak lagi.
Memang tidak gampang menggantikan umat manusia itu, Yesus berhadapan
dengan kayu salib. Biasanya orang yang hendak disalibkan itu
terlebih dahulu disiksa
dengan cambuk. Korban ditelanjangi,
tangannya diikat ke belakang, lalu ia diikat lagi
pada suatu tonggak
dengan punggungnya dibungkukkan sehingga terbuka terhadap
cambuk.
Nah, cambuk itu sendiri adalah suatu tali yang terbuat dari kulit
yang
panjang, yang ditaburi dengan potongan-potongan tulang dan
butiran-butiran timah
yang sangat runcing, and bentuknya tidak
merata. Pemcambukan seperti itu dilakukan
terlebih dahulu sebelum
orang tersebut disalib, sehingga menjadikan tubuh orang
tersebut
seperti dikuliti dan berupa cabikan-cabikan daging mentah, dan
bilur-bilur yang meradang dan berdarah. Ada orang yang tidak kuat
terhadap keadan ini
akan mati sebelum disalibkan, biasanya sedikit
orang yang sadar sehabis
pencambukan itu.
Di Malaysia atau negara lain kalau seseorang dicambuk dengan cambuk
yang
biasa saja, maka itu sudah merupakan penderitaan dan penyiksaan
yang hebat.
Apalagi kalau seseorang dicambuk dengan cambuk Romawi.
Pada saat cambuk itu
dicambukkan ke punggung yang sudah
ditelanjangi, maka benda-benda tajam yang
ada pada cambuk itu
menancap di punggung dan menggoresnya, mengirisnya; itu baru
cambukkan yang pertama. Pada saat cambukan yang kedua diberikan,
maka
bisa saja benda-benda tajam pada cambuk itu menancap persis
pada bagian yang
sudah terluka atau teriris oleh cambukkan pertama
tadi. Tentu ini juga memperdalam
luka. Demikian seterusnya sampai
pada punggung yang dicambuki itu secara hurufiah
hancur luluh,
menjadi seperti pita-pita, seperti bubur, dan organ tubuh bagian
dalam terlihat jelas. Belum lagi ada tambahan secara khusus di
kepala Tuhan Yesus
dipasangi sebuah mahkota berduri, walaupun
tujuannya hanya untuk mengejek, namun
karena ada durinya, tentu
cukup menyakitkan. Satu-satunya yang enak bagi orang
yang dicambuk
seperti itu adalah keadaan ini dapat mempercepat kematiannya.
Inilah sekilas awal persiapan seseorang itu disalibkan. Bukan hanya
itu, orang
yang akan disalibkan itu juga dipaksa membawa kayu
salibnya sendiri menuju ke atas
gunung (menurut tradisi yang dipikul
itu bukan seluruh salib, tetapi bagian
horizontalnya, namun yang itu
saja sudah cukup berat, karena tubuh Yesus sudah
lemah IA tidak
sanggup memikul salib tersebut, maka Simon dari Kirene
menggantikanNya). Dan sesudah sampai ke atas gunung, biasanya orang
tersebut
dibaringkan, kedua tangannya di paku, dan juga kakinya.
Sesudah itu salib tersebut diberdirikan, sesuai dengan gravitasi
bumi, maka
tubuh orang itu akan terdorong ke bawah. Pada saat berat
tubuh orang tersebut
menekan ke bawah, maka lubang tempat cantolan
paku baik di tangan dan kaki akan
semakin mengoyak dan melebar, pada
saat itulah kesakitan akan sangat terasa. Dan
2/5
Penderitaan Tuhan Yesus Bagi Orang Percaya
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 13:32
itu akan berlangsung
terus-menerus, karena memang proses menuju ke meninggal
sangat
lambat. Sementara orang yang disalibkan, pacu jantungnya berjalan
sangat cepat, hal tersebut membuat orang yang disalibkan itu
bergerak badannya,
tentu sangat mempengaruhi kesakitannya.
Untuk mempercepat orang tersebut mati, maka kakinya dipatahkan,
sehingga
tubuhnya tertarik secara keseluruhan ke bawah. Pada saat
penyaliban Tuhan Yesus,
kaki Tuhan Yesus memang tidak sempat
dipatahkan, karena pada saat itu IA sudah
mati terlebih dahulu.
Sehingga hal itu tidak dipercayai oleh para pengawal, sehingga
mereka harus menusuk tombak ke perut-Nya, untuk membuktikan bahwa
Yesus
itu benar-benar sudah mati. Ketika kita mencoba mengingat
kembali peristiwa
pengorbanan Tuhan Yesus bagi kita, terutama
penderitaanNya, kita patut sekali
berterimaksih. Karena tidak ada
pengorbanan yang lebih besar lagi selain pengorbanan
Tuhan Yesus
Kristus itu.
Tatkala seorang gadis yang bernama Francis Ridley Havergal melihat
sebuah
gambar Yesus tersalib dengan kata-kata dibawahnya : “:Aku
melakukan hal ini
untukmu, apa yang kau perbuat bagi-Ku?” Maka
segera ia menulis sebuah sajak, tetapi
ia tidak puas dengan sajaknya
dan dilemparkan di dalam perapian. Ternyata kertas
sajak itu tidak
terbakar! Kemudian atas anjuran ayahnya, ia menerbitkan saja itu dan
menyanyikannya. Lagu buku Kidung Puji-Pujian Kristen terbitan SAAT,
Malang,
nomer 399, syairnya sebagai berikut:
“Nyawa Ku dibrikan, darah Ku tercurah, Kau dapat tebusan, dari mati
Nyawa Ku brikan bagimu, apa Kau bri pada Ku?”
bagkitlah.
Penderitaan Tuhan Yesus ini dari sudut pandangan manusia adalah
suatu
yang kejam, namun dari sudut Allah, IA menyerahkan nyawa untuk
menusia. Ia
membebaskan manusia. Bagi anda yang sudah percaya pada
Tuhan Yesus, anda
sudah bebas, nah kalau sudah bebas janganlah
mengikat diri lagi kepada kuasa-kuasa
lain. Kadang kita begitu
terikat dengan uang, sehingga gara-gara uang kita tinggalkan
Tuhan,
kita begitu terikat dengan pacar, gara-gara pacar Tuhan
ditinggalkan,
kita begitu terikat dengan teman-teman, gara-gara
teman-teman, Tuhan juga
ditringgalkan. Kita begitu terikat dengan
masalah hidup kita, gara-gara masalah hidup
Tuhan ditinggalkan. Kita
terikat dengan sakit yang kita derita, gara-gara itu semua
Tuhan
ditinggalkan. Ingat Tuhan sudah melepaskan kita dari ikatan itu.
II. PENDERITAAN TUHAN YESUS MEMBERIKAN HARAPAN BARU
Memang pada saat manusia sudah jatuh ke dalam dosa, maka harapan
untuk
perubahan sudah tidak ada lagi. Manusia seperti berjalan
sendiri, tanpa arah yang
bermakna, bahkan selangkah demi selangkah
menuju kepada maut
click here
for more
.
Namun Allah kita adalah Allah yang maha Kasih,
IA tidak mau umat ciptaan-Nya
binasa. Satu-satunya jalan adalah
mengutus Anaknya datang ke dunia ini, untuk
menggantikan kita.
Pengorbanan dan penderitaan yang dialami Tuhan Yesus itu tidak
sia-sia, malahan telah membuka pengharapan baru. Inilah yang biasa
kita sebut
3/5
Penderitaan Tuhan Yesus Bagi Orang Percaya
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 13:32
dengan Anugerah. Anugerah adalah sesuatu yang tidak layak
kita dapatkan, namun
diberikan begitu saja kepada kita. Orang
Malaysia bilang diberikan “percuma” kepada
manusia, artinya Gratis.
Mengapa harus gratis, karena manusia tidak sanggup
membelinya dengan
uang. Dan satu-satunya yang gratis ini bukan sesuatu yang
dianggap
remeh. Modal manusia hanya percaya!! Mengapa hanya percaya?
Sepertinya gampang sekali??
Seorang hamba Tuhan pernah meberitakan Injil kepada seorang pekerja
tambang. Tatkala pekerja tambang itu mendengar bahwa untuk bisa
diselamatkan ia
hanya perlu percaya kepada Tuhan Yesus, maka ia
berkata “Hanya percaya pada
Tuhan Yesus saja, dapat keselamatan itu?
Kenapa gampang sekali? Lalu sang hamba
Tuhan bertanya kepadanya,
dimana kamu bekerja? Pekerja tambang itu menjawab,
puluhan atau
bahkan ratusan meter di bawah permukaan tanah. Hamba Tuhan itu
bertanya lagi “Wah, tentu sukar sekali bagi kamu untuk turun ke
bawah, lalau naik
lagi ke atas”. Pekerja itu menjawab “ Oh tidak,
sama sekali tidak sukar, karena
perusahaan saya memasang lift, dan
saya hanya tinggal masuk ke lift itu, pencet
tombolnya, dan say bisa
dengan leluasa naik dan turun” Lalu hamba Tuhan itu berkata,
sama
seperti perusahaanmu sudah bersusah payah memasang lift tersebut,
sekarang ini anda tinggal menikmati yang gampangnya, demikian juga
Tuhan Yesus
Kristus kita yang sudah bersusah payah menderita dan
mati di kayu salib untuk
menyediakan keselamatan bagimu, sekarang
kamu tiggal gampangnya. Kamu hanya
perlu masuk ke dalam Yesus,
percaya kepda Yesus dan Yesus mengangkat kamu ke
surga!! Ini suatu
pengharapan baru yang diberikan TUhan Yesus buat setiap orang
yang
percya.
Harapan Baru itu tidak sulit kita dapatkan, hanya kalau dari dan
hati kita mau
merendah dan percya kepadaNya, dan menerima DIa
sepenuhnya di dalam hidup kita
sudah cukup. Ini dasar yang paling
penting dari awal kehidupan orang percaya.
Baptisan tidak dapat
menyelamatkan kita, yang dapat menyelamatkan kita hanya
percaya pada
DIa sebagai Juruselamat kita. Perhatikan bahwa, tatkala Tuhan YEsus
disalibkan, ada dua orang penjahat yang turut disalibkan. Yang satu
mengenyek
Tuhan Yesus, namun yang satu lagi tidak, bahkan ia menaruh
harapan sepenuhnya
pada Tuhan Yesus. Alkitab mencatat , bahwa Tuhan
Yesus katakan pada orang
tersebut, bahawa hari ini juga engaku
berada di Taman Firdaus.
III. PENDERITAN TUHAN YESUS MEMBAWA KEMENANGAN
Mengapa saya katakan penderitaan Tuhan Yesus membawa kemenangan?
Bukankah Tuhan Yesus benar-benar sudah mati? Lalu bagaimana
dikatakan itu
sebagai suatu kemenangan? Bagi mereka yang tidak
percaya pada Tuhan Yesus,
kematian ini saja sudah merupakan
kekalahan besar. Yesus seakan-akan tidak berbuat
apa-apa, hanya
pasrah menyerahakan diri untuk dibantai habis-habisan. Sampai ada
ada salah seorang anggota gereja yang mengatakan, dia tidak mau
menonton
film The Passion Of The Christ, dia sedih karena di dalam
film itu Yesus dibantai terus
tak ada daya untuk membalas. Mari
ingat, Yesus bukan tidak berdaya untuk membalas,
tetapi Yesus tidak
mau membalas. Jadi di sini letak perbedaannya, Yesus tidak mau
membalas, karena IA mau taat melaksanakan karya keselamatan ini.
Justru
4/5
Penderitaan Tuhan Yesus Bagi Orang Percaya
Ditulis oleh Saumiman Saud
Kamis, 30 April 2009 13:32
dengan ketaatan ini, maka kita sebut sebagai suatu
kemenangan. Karena Yeus yang
disalibkan itu saat ini sudah bangkit
dan naik ke Surga. Dan di sana IA sedang
mempersiapkan tempat untuk
meyambut kedatangan umatNya yang percaya
kepadaNya.
Di atas kayu salib kita masih mendengar Tuhan Yesus mengucapkan
tujuh
perkataan yang terakhir. Walaupun sesunguh pada saat itu Yesus
meras
pedih,sakit,capek dan sebagainya, namun IA tidak pernah
menaruh benci apalagi
dendam kepada merak yang meyalibkan Dia.
Bahkan IA mengatakan “Ya Bapa,
ampunilah mereka sebab mereka tidak
tahu apa yang mereka perbuat?:” Suatu
pengampunan yang luar biasa
dari Tuhan kita. Padahal yang meyalibkan Dia ada di
depan mata.
Inilah ciri khas kemenangan Tuhan Yesus.
Selain mengampuni orang yang menyalibkan Dia, Tuhan Yesus juga
mengucapkan sebuah kata yang sangat terkenal yakni Tetelestai. Kata
“Tetelestai” ini
diterjemahkan dengan “Sudah Genap” atau “Sudah
Selesai”. Sudah selesai di sini
bukan maksud Tuhan Yesus sudah tidak
ada pengharapan lagi atau sudah musnah
yang diharapkan? Bukan juga
berarti penderitaan atau kesakitannya sudah selesai atau
berhenti,
tetapi pengertian sudah selesai di sini berarti apa yang ditugaskan
Allah Bapa kepada Tuhan Yesus ke dalam dunia ini sudah di jalankan
dengan baik dan
sudah beres. Manusia yang pada pada hakikatnya
berdosa itu , asal percaya
kepada-Nya, maka mereka akan mendapatkan
hidup yang kekal. Ini sutu janji dari
Tuhan Yesus sendiri.
Yang menjadi masalah saat ini adalah, tugas Tuhan Yesus datang ke
dunia ini
saat ini sudah selesai, namun tugas yang diberikan pada
kita masih ada. Selama
kehidupan masih ada, maka tugas panggilan
yang diberikan kepada kita masih berlaku.
Perintah Tuhan kepada kita
yakni memperkenalkan berita keselamatan ini kepada
orang lain juga.
Itu sebanya ia memberikan perintah kepoada kitya semua yakni
“Karena
itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka
dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan
segala
sesuatu yang telah Ku- perintahkan kepadamu. Dan ketahuilah,
Aku menyertai kamu
senantiasa sampai kepada akhir zaman” Namun
apakah kita dapat melaksanakan
perintah itu? Sebelum TUhan Yeus naik
ke SUrga, ada satu jaminan yang diberikan
kepada kita, yakni Roh
Kudus yang selalu menolong kita bahkan memberikan kuasa
kepada kita.
Lihat Kisah 1: 8 “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus
turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan
di seluruh
Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi." Amin
Campbell, San Jose
April 12, 2004
Saumiman Saud
5/5
Download