Senam Diabetes Untuk Kontrol Kadar Gula Darah Saat ini, penyakit diabetes mellitus (kencing manis) bukan hanya milik kaum lansia. Semua kalangan usia, mulai balita hingga orang dewasa, juga bisa terjangkit salah satu jenis sindrom metabolic tersebut. Ada tiga terapi pengobatan penyakit kencing manis. Yakni, menjalani pola hidup sehat, rutin senam diabetes, dan minum obat. “Namun, obat bukan terapi utama untuk diabetisi,” kata Andri Sumarni, instruktur senam diabetes dari Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) Unit RSU dr. Soetomo. Diabetisi adalah sebutan untuk penderita diabetes mellitus. Karena itu, diabetisi dianjurkan melakukan senam diabetes secara rutin 3-4 kali seminggu. Rutin senam terbukti bisa mengontrol kadar gula darah tubuh agar tak bertambah tinggi. “Kalau senam, harus rutin tiap hari. Jangan hari ini senam, besok absen,” kata perempuan 53 tahun tersebut. “Hasilnya tak akan terasa bila senamnya tak rajin,” lanjut dia. Andri menjelaskan, senam diabetes dibuat oleh tim ahli yang terdiri atas tiga dokter, spesialis rehabilitasi medis, penyakit dalam, olahraga kesehatan, serta ahli gizi dan sanggar senam. Gerakan senam itu energik, tapi tak mengentak seperti senam kesegaran jasmani (SKJ). Tapi, senam diabetes juga tidak low impact seperti senam lansia. “Meski gerakannya tidak high impact, senam ini bisa membakar kalori tubuh,” jelasnya. Variasi gerakan dalam senam diabetes cukup banyak. Senam tersebut bisa mengolah semua organ tubuh manusia, mulai otak hingga ujung kaki. Sebab, dampak penyakit kencing manis menyerang seluruh tubuh. Dampak paling ringan adalah kaki kesemutan. Sedangkan yang terparah adalah menderita stroke. “Gerakan yang bervariasi membuat otak bekerja untuk bisa menghafalnya. Membiasakan otak bekerja bisa meningkatkan daya ingat dan memperkuat konsentrasi,” papar Andri. “Itu merupakan terapi untuk stroke ringan serta mencegah terjadinya demensia (pikun),” tuturnya. Karena manfaatnya banyak, senam diabetes tidak hanya diperuntukkan bagi kalangan diabetisi. Tapi, senam itu juga bisa dilakukan oleh orang yang belum jadi penderita diabetes. Tujuannya, mencegah agar tak terkena penyakit tersebut. Andri mencontohkan dirinya sendiri. Dia bukan diabetisi, namun pemerhati diabetes. Sebelum mengenal senam diabetes, dia rajin melakukan senam aerobik. Gerakan Senam Pemanasan 1 Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke atas selurus bahu. Kedua tangan bertautan. Lakukan bergantian dengan posisi kedua tangan di depan tubuh. Pemanasan 2 Berdiri di tempat. Angkat kedua tangan ke depan tubuh hingga lurus bahu. Kemudian, gerakkan kedua jari tangan seperti hendak meremas. Lalu, buka lebar. Lakukan secara bergantian, namun tangan diangkat ke kanan dan kiri tubuh hingga lurus bahu. Inti 1 Posisi berdiri tegap. Kaki kanan maju selangkah ke depan. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian. Inti 2 Posisi berdiri tegap. Kaki kanan diangkat hingga paha dan betis bentuk sudut 90 derajat. Kaki kiri tetap di tempat. Tangan kanan diangkat ke kanan tubuh selurus bahu. Sedangkan tangan kiri ditekuk hingga telapak tangan mendekati dada. Lakukan secara bergantian. Pendinginan 1 Kaki kanan agak menekuk, kaki kiri lurus. Tangan kiri lurus ke depan selurus bahu. Tangan kanan ditekuk ke dalam. Lakukan secara bergantian. Pendinginan 2 Posisi kaki bentuk huruf V terbalik. Kedua tangan direntangkan ke atas dengan membentuk huruf V.