Variable Costing versus Absorption Costing Drs. Devie., Ak., RFC., CFP., AEPP., CMA., CBA BIAYA DALAM PELAPORAN KEUANGAN Product Cost (BIAYA PRODUK) and Period Cost (BIAYA PERIODE) NERACA BIAYA PRODUK BIAYA DALAM PELAPORAN KEUANGAN PERSEDIAAN HARGA POKOK PRODUK HARGA POKOK PENJUALAN LAPORAN LABA RUGI BIAYA PERIODE BEBAN LAPORAN LABA RUGI ABSORPTION COSTING BIAYA PRODUK PEMAKAIAN BAHAN BAKU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG BIAYA VARIABEL OVERHEAD PABRIK BIAYA TETAP OVERHEAD PABRIK BIAYA VARIABEL PENJUALAN BIAYA TETAP PENJUALAN BIAYA VARIABEL UMUM DAN ADMINISTRASI BIAYA TETAP UMUM DAN ADMINISTRASI BIAYA PERODE √ √ √ √ √ √ √ √ VARIABLE COSTING BIAYA PRODUK PEMAKAIAN BAHAN BAKU BIAYA TENAGA KERJA LANGSUNG BIAYA VARIABEL OVERHEAD PABRIK BIAYA TETAP OVERHEAD PABRIK BIAYA VARIABEL PENJUALAN BIAYA TETAP PENJUALAN BIAYA VARIABEL UMUM DAN ADMINISTRASI BIAYA TETAP UMUM DAN ADMINISTRASI BIAYA PERODE √ √ √ √ √ √ √ √ Variable Costing versus Absorption Costing Harga jual per unit Unit yang diproduksi Unit yang terjual Biaya variabel per unit : Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya overhead pabrik Biaya administrasi dan penjualan Biaya tetap : Biaya overhead pabrik Biaya administrasi dan penjualan Rp 180,000 30,000 unit panci 20,000 unit panci Tidak memiliki persediaan awal Rp 45,000 Rp 27,000 Rp 9,000 Rp 18,000 Rp 1,080,000,000 Rp 135,000,000 • BERAPA HARGA POKOK PENJUALAN • BERAPA LABA KOTOR BIAYA PRODUKSI Tipe biaya Biaya bahan baku Biaya tenaga kerja Biaya variabeloverhead pabrik Biaya tetap overhead pabrik (1,080,000,000 : 30,000 unit) Total biaya produksi Absorption costing 45,000 27,000 9,000 36,000 Variable costing 45,000 27,000 9,000 ‐ 117,000 81,000 LAPORAN LABA RUGI Absorption Costing Perusahaan BIMA Laporan laba rugi Periode 1 maret‐31 maret 2011 Absorption costing Penjualan (20,000 unit x Rp 180,000) 3,600,000,000 Harga pokok penjualan Persediaan, 1 maret ‐ Harga pokok produksi (30,000 x Rp 117,000) 3,510,000,000 Barang tersedia untuk dijual 3,510,000,000 Persediaan, 31 maret ( 10,000 unit x Rp 117,000) 1,170,000,000 Harga pokok penjualan(20,000 x Rp 117,000) 2,340,000,000 Laba kotor 1,260,000,000 Biaya variabel administrasi dan penjualan (20,000 unit x Rp 18,0 360,000,000 Biaya tetap administrasi dan penjualan 135,000,000 495,000,000 Laba operasi 765,000,000 LAPORAN LABA RUGI Variable Costing Perusahaan BIMA Laporan laba rugi Periode 1 maret‐31 maret 2011 Variable costing Penjualan (20,000 unit x Rp 180,000) Harga pokok penjualan Persediaan, 1 maret Harga pokok produksi variabel(30,000 x Rp 81,000) Barang tersedia untuk dijual variabel Persediaan, 31 maret ( 10,000 unit x Rp 81,000) Harga pokok penjualan variabel (20,000 x Rp 81,000) Biaya variabel administrasi dan penjualan (20,000 unit x Rp 18,000) Marjin kontribusi Biaya tetap overhead pabrik Biaya tetap administrasi dan penjualan Laba operasi 3,600,000,000 ‐ 2,430,000,000 2,430,000,000 810,000,000 1,620,000,000 360,000,000 1,980,000,000 1,620,000,000 1,080,000,000 135,000,000 1,215,000,000 405,000,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN Informasi volume produksi Saldo awal Volume produksi Unit yang terjual Saldo akhir Informasi keuangan Harga jual per unit Biaya produksi variabel/unit Biaya tetap overhead pabrik setahun Biaya tetap overhead pabrik/unit Biaya penjualan dan administrasi variabel/unit Biaya penjualan dan administrasi tetap 2008 0 300 300 0 12,000,000 7,200,000 18,000,000 60,000 150,000 2,400,000 2009 0 300 240 60 2010 60 300 360 0 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN Perusahaan NINJA Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 2008 Absorbtion costing Penjualan (Rp12,000,000x300 unit) Harga pokok penjualan (Rp 7,260,000x300 unit) Laba kotor Biaya penjualan dan administrasi variabel/unit Biaya penjualan dan administrasi tetap 3,600,000,000 2,178,000,000 1,422,000,000 45,000,000 2,400,000 47,400,000 Laba operasi 1,374,600,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN Perusahaan NINJA Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 2008 Variable costing Penjualan (Rp12,000,000x300 unit) 3,600,000,000 Harga pokok penjualan variabel (Rp 7,200,000x300 unit) 2,160,000,000 Biaya penjualan dan administrasi variabel( Rp150,000x300unit 45,000,000 2,205,000,000 Marjin kontribusi 1,395,000,000 Biaya tetap overhead pabrik setahun 18,000,000 Biaya penjualan dan administrasi tetap 2,400,000 20,400,000 Laba operasi 1,374,600,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN Perusahaan NINJA Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 2009 Absorption costing Penjualan (Rp12,000,000x240 unit) Harga pokok penjualan (Rp 7,260,000x240unit) Laba kotor Biaya penjualan dan administrasi variabel/unit Biaya penjualan dan administrasi tetap 2,880,000,000 1,742,400,000 1,137,600,000 36,000,000 2,400,000 38,400,000 Laba operasi 1,099,200,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN Perusahaan NINJA Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 2009 Variabel costing Penjualan (Rp12,000,000x240 unit) 2,880,000,000 Harga pokok penjualan variabel (Rp 7,200,000x240 unit) 1,728,000,000 Biaya penjualan dan administrasi variabel( Rp150,000x240unit 36,000,000 1,764,000,000 Marjin kontribusi 1,116,000,000 Biaya tetap overhead pabrik setahun 18,000,000 Biaya penjualan dan administrasi tetap 2,400,000 20,400,000 Laba operasi 1,095,600,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN Perusahaan NINJA Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 2010 Absorbtion costing Penjualan (Rp12,000,000x360 unit) Harga pokok penjualan (Rp 7,260,000x360unit) Laba kotor Biaya penjualan dan administrasi variabel/unit Biaya penjualan dan administrasi tetap 4,320,000,000 2,613,600,000 1,706,400,000 54,000,000 2,400,000 56,400,000 Laba operasi 1,650,000,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN Perusahaan NINJA Laporan laba rugi untuk tahun yang berakhir 2009 Variabel costing Penjualan (Rp12,000,000x360 unit) 4,320,000,000 Harga pokok penjualan variabel (Rp 7,200,000x360 unit) 2,592,000,000 Biaya penjualan dan administrasi variabel( Rp150,000x360unit) 54,000,000 2,646,000,000 Marjin kontribusi 1,674,000,000 Biaya tetap overhead pabrik setahun 18,000,000 Biaya penjualan dan administrasi tetap 2,400,000 20,400,000 Laba operasi 1,653,600,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI KONSTAN UNIT YANG DIPRODUKSI = UNIT YANG DIJUAL MAKA LABA OPERASI ABSORPTION COSTING UNIT YANG DIPRODUKSI > = LABA OPERASI VARIABLE COSTING UNIT YANG DIJUAL MAKA LABA OPERASI ABSORPTION COSTING UNIT YANG DIPRODUKSI < > LABA OPERASI VARIABLE COSTING UNIT YANG DIJUAL MAKA LABA OPERASI ABSORPTION COSTING < LABA OPERASI VARIABLE COSTING Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI BERFLUKTUASI • Mengapa penjualan yang dicapai sama, tetapi laba operasi tahun 2010 mengalami peningkatan dari Rp.10,000,000 menjadi Rp.30,000,000 ? Divisi A Laporan laba rugi tahun 2010 Absorption costing tahun 2009 Penjualan (Rp 25,000 x 10,000 unit) 250,000,000 Harga pokok penjualan ( Rp 16,000 x 10,000 unit ) 160,000,000 ( Rp 14,000 x 10,000 unit ) Laba kotor 90,000,000 Biaya penjualan dan administrasi variabel (Rp 5,000 x 10,000 unit ) 50,000,000 Biaya penjualan dan administrasi tetap 30,000,000 Laba operasi 10,000,000 tahun 2010 250,000,000 140,000,000 110,000,000 50,000,000 30,000,000 30,000,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI BERFLUKTUASI • Informasi yang diperoleh untuk menelusuri peningkatan laba operasi: tahun Persediaan awal unit diproduksi unit terjual Harga jual /unit Biaya produksi variabel per unit Biaya tetap overhead tetap Biaya variabel penjualan dan administrasi variabel per unit Biaya tetap penjualan dan administrasi Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 2010 ‐ 10,000 10,000 25,000 Rp. 10,000 Rp. 60,000,000 Rp. 5,000 30,000,000 2009 ‐ 15,000 10,000 25,000 10,000 60,000,000 5,000 30,000,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI BERFLUKTUASI Penggunaan absorption costing pada volume produksi bervariasi menyebabkan biaya produksi per unit bervariasi Total biaya produksi per unit ~ biaya produksi variabel ~ biaya overhead tetap per unit (Rp 60,000,000 : 10,000 unit) (Rp 60,000,000 : 15,000 unit) Total biaya produksi per unit Jika perusahaan memproduksi 10,000 unit 15,000 unit Rp 10.000 Rp 10,000 Rp 6,000 Rp 16,000 Rp 4,000 Rp 14,000 PENURUNAN BIAYA PRODUKSI PER UNIT KARENA PENINGKATAN VOLUME PRODUKSI Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI BERFLUKTUASI GUNAKAN VARIABLE COSTING UNTUK MENGIDENTIFIKASI PENINGKATAN LABA YANG TIDAK DIPICU OLEH PENINGKATAN PENJUALAN Divisi A Laporan laba rugi Variable costing Penjualan (Rp 25,000 x 10,000 unit) Harga pokok penjualan variabel (Rp10,000 x 10,000 unit ) Biaya penjualan dan administrasi variabel (Rp 5,000 x 10,000 unit ) Marjin kontribusi Biaya overhead tetap Biaya penjualan dan administrasi tetap Laba operasi 2009 10,000 unit 250,000,000 2010 15,000 unit 250,000,000 100,000,000 100,000,000 50,000,000 100,000,000 60,000,000 30,000,000 10,000,000 50,000,000 100,000,000 60,000,000 30,000,000 10,000,000 Variable Costing versus Absorption Costing PADA VOLUME PRODUKSI BERFLUKTUASI PERUBAHAN VOLUME PRODUKSI BIAYA PRODUKSI LABA OPERASI VOLUME PRODUKSI MENINGKAT ANTAR PERIODE MENURUN MENINGKAT VOLUME PRODUKSI MENURUN ANTAR PERIODE MENINGKAT MENURUN Variable Costing versus Absorption Costing