BUDAYA PERUSAHAAN DAN ETIKA Menurut Sathe (1982), Budaya Perusahaan diartikan sbg sebuah asumsi penting yg dipegang oleh anggota perusahaan, yaitu berupa suatu sistem dari nilai-nilai yg dipegang bersama ttg apa yg penting serta keyakinan ttg bagaimana dunia itu berjalan. Ada 3 faktor yg menjelaskan perbedaan pengaruh budaya yg dominan terhadap perilaku, yaitu: 1. Keyakinan dan nilai-nilai bersama; 2. Dimiliki bersama secara luas; 3. Dpt diketahui dgn jelas, mempunyai pengaruh yg lebih kuat terhadap perilaku. Budaya perusahaan dpt diartikan sbg representasi ttg interaksi kelompok dan pengharapan kelompok. Budaya perusahaan juga mencerminkan permintaan manajerial pd perusahaan. Budaya perusahaan mencakup semua a. kebijakan, b. prosedur, c. tujuan, d. strategi dan e. tindakan manajemen. Menurut Fredrick, Post dan David (1992), nilai-nilai pribadi dan karakter moral mempunyai peranan yg sangat penting dlm meningkatkan kinerja etis sebuah perusahaan. Budaya perusahaan: kombinasi dari ide, adat istiadat, praktik, tradisional, nilai2 prusahaan . Budaya perusahaan sering menentukan kemampuan utk mengubah (change) atau utk menyesuaikan dgn kondisi lingkungan yg baru. Budaya perusahaan yg berkembang secara langsung dan tdk langsung telah memberikan arah kpd setiap anggota perusahaan utk memberikan pengabdian terbaiknya guna tujuan kemanusiaan. Kemampuan dan kemauan utk meyelaraskan perilaku pribadi dgn kebutuhan, prioritas dan sasaran organisasi bukan lagi dianggap sbg beban ttp sbg kesadaran, di antaranya sbb: a. Berusaha menyesuaikan diri, menghormati norma organisasi dan mengerjakan apa yg diharapkan. b. Memahami dan mendukung secara katif misi dan tujuan organisasi; c. Melakukan tindakan yg sesuai dgn misi dan menjaga nama baik organisasi. d. Melakukan pengorbanan pribadi. e. Menempatkan kepentingan organisasi di atas kepentingan sendiri termasuk kepentingan pribadi dan keluarga. f. Mendukung keputusan yg menguntungkan organisasi meskipun tdk disenangi orang lain. g. Memberikan kejelasan ttg sasaran dan bgmn kontribusi setiap peran anggota dlm mencapai sasaran. h. Meningkatkan efektifitas, moral dan produktivitas kelompok. Ini termasuk berusaha utk membentuk semangat kelompok. i. Menjaga dan melindungi kelompok dan reputasinya serta memastikan bahwa kebutuhan praktis kelompok terpenuhi dan menyediakan sumber daya yg dibutuhkan. j. Memastikan bahwa orang lain menerima misi, tujuan, agenda, iklim dan kebijakan pimpinan. Budaya perusahaan, biasanya dimulai dr tindakan2 dan nilai2 dr pemimpin perusahaan, yg biasanya juga adalah pemilik dan pendiri perusahaan. Tanpa disadari, nilai2 dan tindakan2 membudaya dgn sendirinya. Di perusahaan yg unggul terus menerus mencatat prestasi hingga puluhan tahun spt Mercedes Benz, General Motors, coca Cola, Toyota mempunyai budaya perusahaan yg sangat kuat yg diyakini sbg salah satu faktor penting penentu keberhasilan yg berkesinambungan. Suatu perusahaan yg sedang berkembang pesat, terjadi pembajakan besar2an thdp karyawan shg pemimpinnya kewalahan. Tawaran gaji 2-3 kali lipat dgn mudah perusahaan baru tsb menarik orang2 terbaik. Timbul pemikiran, jika perusahaan ini mempunyai budaya perusahaan yg kuat, tdk semudah itu karyawan pindah hanya krn diiming-iming materi krn diyakini setiap karyawan mempunyai nilai2 yg dianut dan dipercaya. Bila perusahaan yg menawari mempunyai nilai2 dan budaya yg tdk sama diyakini, karyawan tdk akan mau pindah meskipun di tawari benefit yg lebih banyak. (tentu saja dgn catatan benefit yg diterima/diperoleh diperusahaan sudah cukup) Untuk perusahaan farmasi, tdk cukup benefit saja, ttp harus, melakukan kegiatan “branding” utk mempromosikan nilai2 dan budaya perusahaan. Krn karyawan akan mau bergabung jika nilai perusahaan yg sesuai dgn dianut. Nilai dlm setiap perilaku yg sangat mempengaruhi semua karyawan, spt selalu memberikan pelayanan yg terbaik utk pelanggan, bekerja dgn semangat tinggi, menghargai gagasan setiap orang dlm Tim dsb Seberapa penting budaya perusahaan? Bgmn mengefektifkan orang2 yg terdapat dlm suatu organisasi/perusahaan, diperlukan “perekat” yakni nilai2 yg dapat diterima oleh semua orang, yg dapat memotivasi mereka utk bekerja sama dgn efektif. Budaya perusahaan secara singkat dpt didefinisikan sbg “serangkaian nilai atau keyakinan yg menghasilkan pola perilaku tertentu secara kolektif dlm korporasi”. Dengan nilai bersama tsb, permasalahan yg muncul sbg akibat perubahan2 lingkungan, dpt diatasi secara efketif krn ada kebersamaan yg dibangun atas dasar rasa saling percaya satu sama lain. Pemahaman Dlm Implementasi Konsep Budaya Budaya perusahaan yg memperlihatkan perilaku interaksi ke dalam organisasi dirumuskan sbb: 1. Sistem nilai dan keyakinan organisasi yg mewarnai perilaku karyawan dan kegiatan organisasi. 2. Metode atau kebiasaan kerja yg telah membudaya (tertanam). 3. Suatu pola terpadu dr tingkah laku karyawan al pemikiran, tindakan, pembicaraan, ritual/upacara dan benda-benda. Unsur budaya dikaitkan dgn: 1. Nilai (Value), apa yg penting dan kurang penting, apa yg baik/kurang baik dan yg benar dan kurang benar. Nilai budaya dpt berbentuk: disiplin murni (taat bekerja dgn penuh kesadaran), kreatif individu/kelompok, inovasi organisasi, mengutamakan mutu dan produktivitas, kepuasan bersama, profesional, proaktif, jiwa pelayanan yg ikhlas, ramah, kerjasama, adaptif, tabah, menghargai waktu dsb. 2. Norma, aturan/kaidah yg dipakai sbg tolok ukur penilaian. Atau aturan yg mengikat sbg panduan, tatanan dan kendali tingkah laku individu dlm organisasi. 3. Wewenang (Authority), kemampuan utk mengambil keputusan sesuai dgn nilai dan norma yg berlaku. Wewnang: kekuasaan yg sah utk melaksanakan peranan sesuai dgn jabatan utk mewujudkan harapan2 selaras dgn nilai2 budaya perusahaan. Wewenang adalah alat utk memasyarakatkan nilai2 dan norma2 budaya perusahaan. 4. Imbal Jasa/Penghargaan (Reward), diberikan secara wajar, adil baik bersifat keuangan maupun bukan keuangan. Atau ganjar: imbalan dlm bentuk penghargaan atas prestasi positif dan hukuman utk negatif. Ganjar mendorong terwujudnya budaya perusahaan dan tercapainya sasaran. Faktor-faktor Yg Menentukan Dlm Menciptakan Budaya Perusahaan Perlu mendapat perhatian dan memahami faktor apa yg disebut dgn: Iklim organisasi; salah satu faktor penentu yg menggambarkan suasana hubungan kerja antar individu/kelompok di dlm organisasi yg mempengaruhi motivasi, prestasi dan kepuasan kerja. Gaya kepemimpinan; Kinerja. Iklim organisasi digambarkan dgn ciri-ciri sbb 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. Kejelasan dgn tanggung jawab; Kejelasan sasaran kerja; Kejelasan penilaian kerja; Adanya tantangan kerja bagi setiap individu dlm melaksanakan kerja. Adanya bimbingan kerja bagi setiap individu; Adanya keinginan kerja keras; Adanya penghargaan kpd yg berprestasi; Kejelasan karir; Adanya pengakuan dr atasan dan teman sejawat; Adanya keluwesan dlm melaksanakan tugas; Kejelasan dlm mengambil risiko setiap peran; Adanya keterbukaan; Adanya keakraban hubungan kerja; Adanya sikap toleran; Adanya kepedulian; Adanya rasa memiliki; Adanya kerjasama yg akrab; Adanya salsing percaya; Manfaat Budaya Perusahaan Menurut Susanto (1997), budaya perusahaan dimanfaatkan sbg daya saing andalan organisasi dlm menjawab tantangan dan perubahan. Menurut Robbin (1993), manfaat budaya perusahaan sbb: 1. Membatasai peran yg membedakan antara organisasi krn setiap organisasi mempunyai peran yg berbeda shg perlu memiliki akar budaya yg kuat dlm sistem dan kegiatan. 2. Menimbulkan rasa memiliki identitas anggota. 3. Mementingkan tujuan bersama dibandingkan individu. 4. Menjaga stabilitas organisasi. Oleh krn itu, nilai2 yg ada dlm organisasi perlu ditanamkan sejak dini pd diri setiap anggota. Hubungan etika dgn budaya perusahan Dlm kerangka konsep etika bisnis terdapat pengertian ttg etika perusahaan, etika kerja dan etika perorangan yg menyangkut hubungan2 sosial antara perusahaan, karyawan dan lingkungannya. Etika perusahaan; menyangkut hubungan perusahaan dgn karyawan sbg satu kesatuan dgn lingkungannya (misalnya, dgn perusahaan lain atau masyarakat setempat). Etika kerja; terkait antara perusahaan dgn karyawan. Etika perorangan; mengatur hubungan antar karyawan. Perilaku etis akan mencegah pelanggan, pegawai dan pemasok bertindak opurtunis, dan tumbuhnya saling percaya. Budaya perusahaan memberi kontribusi yg signifikan thdp pembentukan perilaku etis krn budaya perusahaan merupakan seperangka nilai dan norma yg membimbing tindakan karyawan. Kebijakan perusahaan umumnya secara formal didokumentasikan dlm bentuk Kode Etik (Code of Conduct). Dlm iklim keterbukaan dan globalisasi, kode etik memiliki peran yg semakin penting sbg buffer dlm interaksi intensif beragam ras, pemikiran, pendidikan dan agama. 1. 2. 3. Terdapat 3 faktor yg memungkinkan terciptanya iklim etika dlm perusahaan. Terciptanya budaya perusahaan yg baik Terbangunnya suatu kondisi organisasi berdasarkan saling percaya (trust-based organization). Terbentuknya manajemen hubungan antar pegawai (employee relationship management). Iklim etika dlm perusahaan dipengaruhi oleh adanya interaksi berberapa faktor, yaitu: faktor kepentingan sendiri, keuntungan perusahaan, pelaksanaan efisiensi, dan kepentingan kelompok. Dari knowledge menjadi habit Memahami etika perusahaan sbg ilmu tdk sulit, namun menerimanya sbg suatu nilai dan kemudian mengimplemnetasikannya dlm pekerjaan sehari2 merupakan suatu yg tdk mudah. Terdapat: o proses internalisasi dlm diri individu dan kelompok di satu sisi, dan o proses teknis serta administratif di sisi lain. o Proses internalisasi, individu dan kelompok sangat penting krn mereka akan bertindak baik sbg obyek (yg akan diatur) maupun sbg subyek (yg akan mengatur). o Proses internalisasi meliputi lima tahap yg harus dilalui berurutan; awarness, understanding, assessment, acceptance dan implementation. Proses teknis dan adminsitratif meliputi beberapa langkah, yaitu: 1. Menyediakan dan menyelenggarakan pelatihan yg ekstensif ttg analisis dan resolusi dilema etika dlm bisnis. 2. Memasukkan penasehat etika utk membantu manajemen dlm memastikan pesan etika secara tepat. 3. Secara berkala mengomunikasikan informasi dr manajemen tk atas sp kpd semua karyawan bahwa etika bisnis penting utk menjamin keputusan bisnis yg baik. 4. Pentingnya dibentuk komite etika dan/atau dewan pengawas etika yg bertugas meninjau aktivitas organisasi dan menyediakan rekomendasi yg proaktif utk aktivitas mendatang dan proses pengambilan keputusan. 5. Dlm rangka pengendalian, perlu bekerja sama dgn konsultan etika atau auditor utk melakukan chek dan recheck keseluruhan pelaksanaan etika bisnis dlm perusahaan dan melakukan penyempurnaan jika diperlukan. Pengaruh etika terhadap budaya perusahaan Etika seseorang dan etika bisnis adalah satu kesatuan yg terintegrasi shg tdk dpt dipisahkan satu sama lainnya dan saling melengkapi dlm memengaruhi perilaku individu dam kelompok, yg kemudian menjadi perilaku organisasi yg akan berpengaruh kpd budaya perusahaan. Jika suatu etika menjadi nilai dan keyakinan yg terinternalisasi dlm budaya perusahaan, hal tsb akan berpotensi menjadi dasar kekuatan perusahaan. Etika bisnis: output pendidikan seseorang masa kecil dan dipengaruhi oleh lingkunganya (sosial dan budaya). Kemampuan seorang profesional utk dpt mengerti dan peka akan adanya masalah etika dlm profesinya sangat dipengaruhi oleh lingkungan sosial, budaya dan masyarakat di mana dia berada. Budaya perusahaan memberi sumbangan yg sangat berarti terhdp perilaku etis. Perusahaan akan menjadi lebih baik jika membudayakan etika dlm lingkungan perusahan.