OLEH: Ns. SATRIA GOBEL, M.Kep, Sp. Kom DOC. SATRIA 7/25/2017 1 Depresi adalah suatu jenis keadaan perasaan atau emosi dengan komponen psikologis seperti rasa sedih, susah, merasa tidak berguna, gagal, putus asa dan penyesalan atau berbentuk penarikan diri, kegelisahan atau agitasi. Depresi merupakan gejala psikotik bila keluhan yang bersangkutan tidak sesuai lagi dengan realitas, tidak dapat menilai realitas dan tidak dapat dimengerti oleh orang lain. DOC. SATRIA 7/25/2017 2 Depresi adalah suatu bentuk gangguan suasana hati yang mempengaruhi kepribadian seseorang. Depresi juga merupakan perasaan sinonim dengan perasaan sedih, murung, kesal, tidak bahagia dan menderita. Individu umumnya menggunakan istilah depresi untuk merujuk pada keadaan atau suasana yang melibatkan kesedihan, rasa kesal, tidak mempunyai harga diri, dan tidak bertenaga. (Suryantha Chandra, 2002) DOC. SATRIA 7/25/2017 3 EMOSIONAL -Perasaan kesal/patah hati -Perasaan negatif terhadap diri sendiri -Hilangnya rasa puas -Hilangnya keterlibatan emosional -Kecenderungan untuk menangis diluar kemauan -Hilangnya respon terhadap humor KOGNITIF -Rendahnya evaluasi diri -Citra tubuh yang terdistorsi -Harapan yang negatif -Menyalahkan dan mengkritik diri sendiri -Keragu-raguan dalam mengambil keputusan ASPEK DEPRESI MOTIVASIONAL Meliputi pengalaman yang disadari penderita, yaitu tentang usaha, dorongan, dan keinginan DOC. SATRIA 7/25/2017 FISIK -Kehilangan nafsu makan -Gangguan tidur -Kehilangan libido -Kelelahan 4 Faktor Biologis - Faktor Genetik : - Gangguan Pada Otak - Gangguan Neurotransmitter - Perubahan Endokrin Faktor Psikologis - Penyimpangan Perilaku - Penyimpangan Psikodinamis - Penyimpangan Kognitif Faktor Sosial DOC. SATRIA 7/25/2017 5 Struktur neocortical dorsal mengalami hipometabolis dan struktur limbic ventral mengalami hipermetabolis selama dalam keadaan gangguan depresif. Selain itu jalur fronto-striatal pada otak memediasi antisipasi yang mengarah ke afek (alam perasaan) yang positif, dan abnormalitasnya bisa menghasilkan satu ketidaksanggupan untuk mendorong antisipasi. Terjadinya kerusakan pada sirkuit fronto-orbital dapat menimbulkan iritabilitas, dan pengurangan sensitifitas pada isyaratisyarat sosial. Begitu pula kerusakan cingulata anterior dapat menyebabkan apatis dan menurunnya inisiatif. Kerusakan sirkuit dorsolateral dapat menyebabkan kesulitan dalam merubah tempat, dalam belajar dan generasi daftar kata. Begitu pula hipoaktivitas korteks prefrontodorsolateral dan gyrus angularis telah dihubungkan pula dengan gangguan psikomotor dan gangguan depresif. DOC. SATRIA 7/25/2017 6 Depresi dan dysphoria Suicide Menangis Gejala-gejala psikoti Ansietas dan agitasi Gangguan Perilaku Menurunnya energi dan kelelahan (fatigue) Anhedoni Retardasi fisik Defisit kognitif Somatisasi Hypokhondriasis Insight DOC. SATRIA 7/25/2017 7 Suasana Hati Fisik - Sedih - Merasa lelah - Kecewa - Pegal-pegal - Murung - Sakit - Putus Asa - Kehilangan nafsu - Rasa cemas dan tegang makan - Kehilangan berat - Menangis - Perubahan suasana hati badan - Gangguan tidur - Mudah tersinggung - Tidak bisa bersantai - Berdebar-debar - Berkeringat - Agitasi - Konstipasi DOC. SATRIA 7/25/2017 8 Depresi ringan Suasana perasaan yang depresif, Kehilangan minat, kesenangan dan mudah lelah, konsentrasi dan perhatian kurang. Depresi Sedang Kesulitan nyata mengikuti kegiatan sosial Depresi Berat Kehilangan harga diri dan perasaan tidak berguna. DOC. SATRIA 7/25/2017 9 Tekanan darah tinggi Gastritis Vertigo Migrain Kanker Stroke Penyakit Jantung Dimensia Reumatik DOC. SATRIA 7/25/2017 10 Diri Sendiri ( Lansia) - Berfikir positif - Terbuka bila ada masalah - Menerima kondisi - Ikut Kegiatan pengajian - Tidur yang cukup - Olahraga teratur - Optimis - Rajin beribadah - Latihan relaksasi - Ikut beraktivitas sesuai kemampuan Keluarga - Dukung berkomunikasi DOC. SATRIA - Ajak lansia berdiskuasi - Mendengarkan keluahan - Dukung kegiatan lansia - Memberikan lansia beraktivitas sesuai kemampuan Masyarakat - Sediakan sarana posbindu untuk pelayanan kesahatan lansia - Siapkan tempat dan waktu latihan aktivitas - Support group 7/25/2017 11 DOC. SATRIA 7/25/2017 12 Identitas diri klien Riwayat Keluarga Riwayat Penyakit Klien Kaji ulang riwayat klien dan pemeriksaan fisik untuk adanya tanda dan gejala karakteristik Kaji adanya depresi. Singkirkan kemungkinan adanya depresi dengan scrining yang tepat, seperti geriatric depresion scale. Ajukan pertanyaan-pertanyaan pengkajian keperawatan Wawancarai klien, pemberi asuhan atau keluarga. Lakukan observasi langsung terhadap : - Perilaku. - Afek - Respon kognitif DOC. SATRIA 7/25/2017 13 Luangkan waktu bersama pemberi asuhan atau keluarga - Identifikasi berapa lama sudah menjadi pemberi asuhan dikeluarga tersebut. - ldentifikasi sistem pendukung yang ada bagi pemberi asuhan dan anggota keluarga yang lain. - Identifikasi pengetahuan dasar tentang perawatan klien dan sumber daya komunitas - Identifikasi sistem pendukung spiritual bagi kelrga. - Identilikasi kekhawatiran tertentu tentang klien dan kekhawatiran pemberi asuhan tentang dirinya sendiri. Mengkaji Klien Lansia Dengan Depresi - Untuk melakukan pengkajian pada lansia dengan depresi, harus membina hubungan saling percaya dengan pasien lansia. 14 7/25/2017 DOC. SATRIA Data Subyektif - Lansia Tidak mampu mengutarakan pendapat - Sering mengemukakan keluhan somatic - Merasa dirinya sudah tidak berguna lagi, tidak ada tujuan hidup - Pasien mudah tersinggung dan ketidakmampuan berkonsentrasi. Data Obyektif - Gerakan tubuh yang terhambat - Ekspresi wajah murung - Kadang-kadang dapat terjadi stupor. - Pasien tampak malas, lelah - Proses berpikir terlambat, konsentrasi terganggu DOC. SATRIA 7/25/2017 15 Mencederai diri berhubungan dengan depresi. Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptif. Ketidak berdayaan Risiko bunuh diri Gangguan pola tidur DOC. SATRIA 7/25/2017 16 DOC. SATRIA 7/25/2017 17 Dx 1 : Mencederai diri berhubungan dengan depresi. Kriteria Hasil: - Lansia dapat mengungkapkan perasaanya. - Lansia tampak lebih bahagia. - Lansia sudah bisa tersenyum ikhlas. Intervensi - Bina hubungan saling percaya dengan lansia. - Lakukan interaksi dengan pasien sesering mungkin dengan sikap empati dan Dengarkan pemyataan pasien dengan sikap sabar empati dan lebih banyak memakai bahasa non verbal. - Pantau dengan seksama resiko bunuh diri/melukai diri sendiri. DOC. SATRIA 7/25/2017 18 Dx 2 : Gangguan alam perasaan: depresi berhubungan dengan koping maladaptive Kriteria Hasil : - Klien dapat meningkatkan harga diri - Klien dapat menggunakan dukungan sosial - Klien dapat menggunakan obat dengan benar Intervensi - Kaji dan kerahkan sumber internal individu - Kaji dan manfaatkan sumber ekstemal individu - Kaji sistem pendukung keyakinan - Bantu mengidentifikasi sumber-sumber harapan - Bantu untuk memahami bahwa klien dapat mengatasi keputusasaannya. - Lakukan rujukan sesuai indikasi DOC. SATRIA 7/25/2017 19 Dx 3 : Ketidakberdayaan Tujuan : Berpartisipasi dalam memutuskan perawatan dirinya, Melakukan kegiatan dalam menyelesaikan masalahnya. Tindakan pada Lansia : - Beri kesempatan bagi pasien untuk bertanggung jawab terhadap perawatan dirinya - Beri kesempatan memilih tujuan perawatan dirinya - Beri kesempatan untuk memilih aktifitas perawatan diri Tujuan : Keluarga mampu mengidentifikasi kemampuan yang dimiliki pasien, Keluarga mampu membantu pasien mengoptimalkan kemampuannya. Tindakan pada Keluarga - Diskusikan dengan keluarga kemampuan yang pernah dimiliki pasien - Bersama keluarga memilih kemampuan untuk dilakukan pasien - Anjurkan keluarga untuk memberikan pujian - Anjurkan keluarga untuk membantu sesuai kemampuan DOC. SATRIA 7/25/2017 20 Dx 4 : Resiko Bunuh Diri Tujuan : Klien tidak membahayakan dirinya sendiri, Pasien mempunyai alternatif penyelesaian masalah yang konstruktif. Tindakan pada Lansia - Diskusikan dengan pasien tentang ide-ide bunuh diri - Buat kontrak dengan pasien untuk tidak melakukan bunuh diri - Bantu pasien mengenali perasaan yang menjadi penyebab timbulnya ide bunuh diri - Bantu pasien untuk memilih cara menyelesaikan masalah secara konstruktif. - Beri pujian terhadap pilihan yang telah dibuat. Tujuan : Mengidentifikasi tanda-tanda perilaku bunuh diri pasien, Menciptakan lingkungan yang aman untuk mencegah perilaku bunuh diri Tindakan : - Diskusikan dengan keluarga tentang tanda-tanda perilaku ide bunuh diri - Diskusikan tentang cara mencegah perilaku bunuh diri pada pasien - Anjurkan keluarga meluangkan waktu bersama klien - Anjurkan keluarga untuk membantu klien untuk menggunakan koping positif 21 7/25/2017 DOC. SATRIA Dx 5 : Gangguan Pola Tidur Tujuan : Klien mampu mengidentifikasi penyebab gangguan pola tidur, Klien mampu memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur Tindakan pada Lansia - Bersama klien mengidentifikasi gangguan pola tidur - Diskusikan cara-cara utuk memenuhi kebutuhan tidur - Anjurkan pasien untuk memilih cara yang sesuai dengan kebutuhannya - Berikan pujian jika pasien memilih cara yang tepat untuk memenuhi kebutuhan tidurnya Tujuan : Keluarga mampu mengidentifikasi tanda dan gejala gangguan pola tidur, Keluarga dapat membantu pasien untuk memenuhi kebutuhan tidur Tindakan pada Keluarga - Diskusikan dengan keluarga tentang tanda dan gejala gangguan pola tidur pada pasien - Anjurkan keluarga untuk menciptakan lingkungan yang tenang untuk memfasilitasi agar pasien dapat tidur DOC. SATRIA 7/25/2017 22 Gangguan depresi merupakan salah satu gangguan mental-emosional yang cukup sering dijumpai pada orang usia lanjut. Hal ini dapat disebabkan oleh karena faktor penyebab dari gangguan depresif begitu besar kemungkinan akan dialami oleh orang usia lanjut. Di lain pihak, walaupun terapi untuk gangguan depresif tersebut bisa dilaksanakan namun hasilnya tidaklah dapat mencapai hasil yang maksimal, mengingat kekurangan secara fisik dan psikososial pada orang usia lanjut tidaklah dapat dikembalikan seperti semula DOC. SATRIA 7/25/2017 23 DOC. SATRIA 7/25/2017 24