penerapan kebijakan penjualan secara tunai dan kredit pada pt

advertisement
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENERAPAN KEBIJAKAN PENJUALAN SECARA TUNAI
DAN KREDIT PADA PT. RATNA JAYA MEBEL
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Syarat - Syarat Mencapai Gelar
Ahli Madya Manajemen Pemasaran
Disusun oleh :
STEFANUS AGUNG SAPUTRA
F 3208087
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENERAPAN KEBIJAKAN PENJUALAN SECARA TUNAI DAN KREDIT
PADA
PT RATNA JAYA MEBEL
STEFANUS AGUNG SAPUTRA
F3208087
Penjualan merupakan satu bagian dari promosi dan promosi adalah satu bagian
dari program pemasaran secara keseluruhan.
Menjual adalah ilmu dan seni untuk
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar
bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya. Jadi,dengan adanya penjualan
dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antar penjual dan pembeli.
Tujuan
umum
dalam
penjualan
adalah
untuk
mencapai
volume
penjualan
tertentu,mendapatkan laba tertentu,dan menunjang pertumbuhan perusahaan.
Tujuan yang
hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan atau
membandingkan antara penjualan tunai dan kredit. Penelitian ini semoga dapat
memberi sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan yang
terbaik untuk para pelanggan dalam melakukan penjualannya dan bagi penulis dapat
bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama masa studi,
serta memenuhi persyaratan gelar Ahli Madya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT Ratna Jaya Mebel,penjualan tunai
lebih banyak dilakukan dan lebih menguntungkan dibanding penjualan secara kredit.
Adapun saran yang penulis dapat sampaikan bagi PT Ratna Jaya Mebel adalah
harus tetap meningkatkan penjualan secara tunai, karena sangat menguntungkan
perusahaan dan mengurangi kemacetan pertukaran uang.
Kata kunci: Kebijakan penjualan tunai dan kredit
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSETUJUAN
Telah disetujui dan diterima dengan baik oleh pembimbing Tugas Akhir
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret guna melengkapi
Dan memenuhi syarat-syarat untuk memperoleh gelar
Ahli Madya jurusan Manajemen Pemasaran
Surakarta, juni 2012
Telah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Ahmad Mujahid, SE, M. SC
NIP : 320700001
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PENGESAHAN
Tugas Akhir dengan judul:
PENERAPAN KEBIJAKAN PENJUALAN SECARA TUNAI DAN KREDIT
PADA PT RATNA JAYA MEBEL
Telah di sahkan oleh tim penguji akhir Program Studi Diploma III Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
Surakarta, Juli 2012
Tim Penguji Tugas Akhir
Pram Suryanadi, SE, M. SI
(
NRP : 320800001
Dosen penguji
Ahmad Mujahid, SE, M. SC
(
NRP : 320700001
Pembimbing
commit to user
)
)
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Jangan mencari perbedaan diantara kita, karena pada hakekatnya setiap manusia
diciptakan berbeda tetapi carilah dan bertemu untuk saling mengasihi didalam
persamaan kalian.
(kaka-slank)
Bahagiakan orang-orang yang anda cintai termasuk orang tuamu sebelum mereka
meninggalkanmu untuk selamanya.
(penulis)
Janganlah anda terlalu membanggakan diri dan sombong atas suatu jabatan atau
harta yang anda miliki soalnya roda kehidupan ini berputar.
(bimbing-slank)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
HALAMAN PERSEMBAHAN
Tak akan lupa kusampaikan rasa syukurku yang paling dalam pada Tuhan YANG
MAHA ESA atas karuniaNya hingga terselesaikan tugas akhir ini dan
kupersembahkan karya kecil ini untuk:
- Bapak Markus Soepardjo (alm)
- Ibu Markus Soepardjo tercinta
- Mb Ninik, mb Tatik, Ms wawan, dhek lia
- My Lovely
- Temen-temen MP
- Almamaterku
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis memanjatkan puji syukur kepada
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmatNya sehingga penulis dapat
menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan judul “ PENERAPAN KEBIJAKAN
PENJUALAN SECARA TUNAI DAN KREDIT PADA PT RATNA JAYA
MEBEL “. Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk
mendapatkan sebutan Ahli Madya pada program Manajemen Pemasaran Fakultas
Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
Penulis menyadari dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini tidak lepas dari
bantuan banyak pihak, untuk itu atas segala bantuan yang diberikan penulis
menyampaikan terima kasih kepada :
1. DR. Wisnu Untoro. MS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas
Maret Surakarta.
2. Drs. Djoko Purwanto, MBA selaku Ketua Program Studi Manajemen
Pemasaran Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta.
3. Ahmad Mujahid, SE, M. SC selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan
meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan serta saran dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret Surakarta
yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada penulis.
5. Mamah tercinta, terma kasih atas segala doa, dorongan moral maupun
material, nasehat dan bimbingan serta pengorbanan kepada penulis selama
ini.
6. Kakak-kakaku yang selalu membimbingku dan memberiku dorongan dan
inspirasi.
7. Adikku Elia, terima kasih atas dorongan dan semangatnya.
8. Kakek – nenekku atas dorongan semangat.
9. Almarhum papah saya sewaktu hihup memberi inspirasi dan nasehat sampai
sekarang aku ingat terus.
10.Cewekku yang telah menemaniku selama 5 tahun, terimakasih atas dorongan,
doa, kasih sayang, dan semangat yang telah dia berikan.
11.Semua teman – teman D III Manajemen Pemasaran angkatan 2008.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini tidak lepas dari kekurangan baik isi
maupun penyajiannya. Oleh karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun
sangatlah penulis harapkan demi penyempurnaan Tugas Akhir ini.
Semoga Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi penulis dan pembaca serta
dapat menambah khasanah keilmuan untuk masa yang akan datang.
Surakarta, juli 2012
Penulis
Stefanus Agung Saputra
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i
ABSTRAK.................................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN...................................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................... iv
HALAMAN MOTTO................................................................................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN.................................................................................... vi
KATA PENGANTAR................................................................................................. vii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. x
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................... xiii
BAB I.
PENDAHAULUAN ...................................................................................... 1
I.
Latar Belakang ........................................................................................... 1
II.
Rumusan Masalah ...................................................................................... 4
III.
Tujuan penelitian ........................................................................................ 4
IV.
Manfaat penelitian ...................................................................................... 5
V.
Metode Penelitian ....................................................................................... 6
BAB II. LANDASAN TEORI .................................................................................... 8
I.
Tinjauan Pustaka ........................................................................................ 8
II.
Kerangka Pemikiran ................................................................................... 17
BAB III. GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN ................................................. 19
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
I.
digilib.uns.ac.id
Gambaran Umum Perusahaan ................................................................... 19
1. Nama dan Alamat Perusahaan ............................................................................. 19
2. Sejarah Berdirinya Perusahaan ............................................................................ 19
3. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................................................... 20
4. Permodalan ......................................................................................................... 25
5. Pemasaran .......................................................................................................... 25
6. Kegiatan Perusahaan ........................................................................................... 26
7. Personalia ............................................................................................................. 26
II.
Laporan Magang Kerja ............................................................................... 27
1.Lokasi Magang Kerja ............................................................................................. 27
2.Pelaksanaan Magagng Kerja ................................................................................. 28
III.
Pembahasan Masalah ................................................................................ 29
Sistem Dan Prosedur Penjualan ............................................................................... 29
Penjualan Tunai ........................................................................................................ 31
Penjualan Kredit ....................................................................................................... 34
Data Penjualan Tunai ............................................................................................... 39
Data Penjualan Kredit ............................................................................................... 40
Data Omset Penjualan ............................................................................................. 41
BAB IV. PENUTUP ................................................................................................... 44
I.
Kesimpulan ................................................................................................. 44
II.
Saran .......................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3. 1
:Personalia PT Ratna Jaya Mebel.......................................
27
Tabel 3. 2
:Jadwal kegiatan pada waktu magang kerja......................
28
Tabel 3. 3
:Data penjualan sofa secara tunai.....................................
39
Tabel 3. 4
:Data penjualan sofa secara kredit....................................
40
Tabel 3. 5
:Data omset penjualan sofa...............................................
41
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2. 1
:Proses pertukaran.........................................................
10
Gambar 2. 2
:Bagan kerangka pemikiran...........................................
17
Gambar 3. 1 :Struktur organisasi PT Ratna Jaya Mebel.................... 22
Gambar 3. 2 :Tahap-tahap penjualan..............................................
29
Gambar 3. 3 :Proses penjualan tunai PT Ratna Jaya Mebel..............
32
Gambar 3. 4 :Proses penjualan kredit PT Ratna Jaya Mebel.............
35
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK
PENERAPAN KEBIJAKAN PENJUALAN SECARA TUNAI DAN KREDIT PADA
PT RATNA JAYA MEBEL
STEFANUS AGUNG SAPUTRA
F3208087
Penjualan merupakan satu bagian dari promosi dan promosi adalah satu
bagian dari program pemasaran secara keseluruhan. Menjual adalah ilmu dan seni
untuk mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain
agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya. Jadi,dengan adanya
penjualan dapat tercipta suatu proses pertukaran barang atau jasa antar penjual dan
pembeli. Tujuan umum dalam penjualan adalah untuk mencapai volume penjualan
tertentu,mendapatkan laba tertentu,dan menunjang pertumbuhan perusahaan.
Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk menerapkan
atau membandingkan antara penjualan tunai dan kredit. Penelitian ini semoga dapat
memberi sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam menentukan kebijakan yang
terbaik untuk para pelanggan dalam melakukan penjualannya dan bagi penulis
dapat bermanfaat sebagai sarana untuk menerapkan ilmu yang diperoleh selama
masa studi, serta memenuhi persyaratan gelar Ahli Madya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di PT Ratna Jaya Mebel,penjualan tunai
lebih banyak dilakukan dan lebih menguntungkan dibanding penjualan secara kredit.
Adapun saran yang penulis dapat sampaikan bagi PT Ratna Jaya Mebel adalah
harus tetap meningkatkan penjualan secara tunai, karena sangat menguntungkan
perusahaan dan mengurangi kemacetan pertukaran uang.
Kata kunci: Kebijakan penjualan tunai dan kredit
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang Masalah
Setiap usaha pasti memiliki tujuan–tujuan yang harus dicapai melalui
bidang usaha. Kelangsungan hidup sebuah usaha tetap terjaga, harapan untuk
maju dan berkembang di masa yang akan datang serta mendapatkan
keuntungan yang memuaskan dari kegiatan usaha tersebut. Bagi perusahaan
pada umumnya mempunyai tiga tujuan utama dalam penjualannya, yaitu
mencapai volume penjualan tertentu, mendapatkan laba tertentu dan menunjang
pertumbuhan perusahaan. Untuk itu perusahaan harus menilai kebutuhan
konsumen dan daya beli mereka. Di dalam perusahaan yang berkonsentrasi
kepada pasar, perusahaan harus mengetahui apakah yang diinginkan oleh
konsumen dan bagaimana cara memenuhi kebutuhan mereka dengan sebaik
mungkin sehingga memberikan kelangsungan hidup bagi perusahaan agar dapat
tetap terjaga, terus maju dan berkembang serta diperoleh keuntungan yang
memuaskan bagi perusahaan.
Dalam
proses pemasaran suatu produk usaha kerapkali mengalami
berbagai tantangan dan tingkat persaingan yang cukup ketat. Oleh karena itu
suatu usaha dituntut dapat mengatasi masalah dan tantangan tersebut. Salah
satunya adalah memberikan koordinasi manajemen yang baik terhadap faktor–
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
faktor penjualan dan sumber daya manusia yang dimanfaatkan untuk menunjang
kemajuan usaha tersebut.
Tidak dipungkiri dalam periode masa kini mebel atau perabotan rumah
tangga sangat diminati bagi masyarakat, baik masyarakat kalangan menengah
mau masyarakat kalangan menengah keatas.
Biasanya orang yang mempunyai rumah baru, ingin supaya isi rumahnya
kelihatan bagus, mewah dan nyaman, maka ingin membeli perabotan rumah
tangga berupa mebel. Dengan diminatinya mebel bagi masyarakat, maka
penjualan mebel semakin luas dan diminati oleh para pengusaha. Sehingga
pengusaha perusahaan mebel sangat ini semakin banyak dan apalagi sekarang
mebel dari luar negri juga masuk ke Indonesia, sehingga persaingan semakin
ketat. Oleh karena itu perusahaan harus mampu bertahan dan mencapai
tujuannya. Hal ini dapat dilihat dengan munculnya perusahaan–perusahaan baru
di kota pada umumnya dan khususnya di kota Solo. Salah satunya adalah PT
RATNA JAYA MEBEL, yang terletak di Palur, Karanganyar.
PT RATNA JAYA MEBEL, bergerak pada bidang penjulan mebel. Dalam
perusahaan ini selain menjualan mebel juga merupakan distributor mebel.
Barang-barang mebel dalam perusaahan ini dibuat sendiri lalu dijual secara
eceran ataupun disetorkan kepada toko–toko yang lain. Mebel yang dibuat
dalam perusahaan ini misalnya sofa dengan berbagai merek dan berbagai
bentuk, lemari dan dipan tempat tidur. Tetapi dalam perusahaan ini yang paling
banyak diproduksi atau dijual adalah sofa.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PT RATNA JAYA MEBEL ini sangat dikenal sebagai pembuat atau
perajin sofa yang paling bagus bentuknya dan paling rapi. Selain dijual di
tokonya sendiri, mebel yang dibuat oleh perusahaan tersebut juga dikirimkan ke
toko–toko mebel lainnya. Pengiriman mebel ke toko lain itu sampai ke luar kota,
misalnya: Semarang, Salatiga, Jogja, Surabaya. Dalam penjualan mebel di PT
RATNA JAYA MEBEL, bisa dilakukan secara tunai maupun secara kredit.
Penjualan
secara
tunai
atau
cash
yaitu
penjualan
yang
cara
pembayarannya dilakukan secara langsung atau tunai pada saat transakasi
penjualan itu dilakukan. Sedangkan penjualan secara kredit yaitu penjualan yang
cara pembayarannya dilakukan secara bertahap atau berangsuran dengan batas
waktu yang telah ditentukan oleh perusahaan, dan penbeli juga memperoleh
beban bunga yang harus ditanggung pada setiap pembayarannya.
PT RATNA JAYA MEBEL harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen
serta meningkatkan mutu penjualannya agar memperoleh keuntungan dan
menghindari
kerugian
dari
masing–masing
penjualan
yang
dilakukan.
Keuntungan yang diperoleh di bidang penjualan adalah dari selisih harga per unit
(harga penjualan per unit dikurangi biaya produksi per unit).
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas mengenai kegiatan
penjualan mebel yang dilakukan PT RATNA JAYA MEBEL pada bagian
penjualan, maka penulis mengambil judul sebagai berikut :
“PENERAPAN KEBIJAKAN PENJUALAN SECARA TUNAI DAN KREDIT
PADA PT RATNA JAYA MEBEL”
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang seperti yang telah diuraikan di atas, maka
permasalahan yang harus diselesaikan adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana penerapan sistem penjualan secara tunai, dan penjualan
secara kredit pada PT RATNA JAYA MEBEL?
2. Dengan system penjualan tunai dan kredit, sistem penjualan mana
yang paling menguntungkan bagi PT RATNA JAYA MEBEL?
III. Tujuan Penelititan
Tujuan merupakan sasaran yang ingin dicapai dalam melakukan suatu
kegiatan. Tujuan yang diharapkan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk mengetahui penerapan sistem penjualan tunai dan penjualan
secara kredit, pada PT RATNA JAYA MEBEL.
2. Untuk
mengetahui
sistem
penjualan
mana
yang
paling
menguntungkan bagi PT RATNA JAYA MEBEL.
IV. Manfaat Penelitian
Dari penelitian ini diharapkan dapat memperoleh hasil yang bermanfaat
dan berguna sebagai berikut :
1.
Bagi Penulis
Untuk menambah pengetahuan dan wawasan menerapkan teori
yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan serta sebagai
dasar
penyusunan Tugas Akhir yang merupakan syarat wajib untuk pencapaian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
gelar Ahli Madya pada fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Pemasaran
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2.
Bagi Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan bantuan dan
sumbangan suatu pemikiran bagi PT RATNA JAYA MEBEL dalam
menentukan kebijakan terbaik bagi pelanggan dalam melakukan penjualan
sistem tunai, maupun penjualan dengan sistem kredit.
3.
Bagi Peneliti Lain
Sebagai sumber informasi bagi kelengkapan suatu penelitian yang
akan datang bagi penelitian yang lain.
V. Metode Penelitian
1. Desain Penelitian
Dalam melakukan penelitian, penulis menggunakan studi kasus dengan
cara mengurangi dan pengembangkan obyek penelitian, pada PT RATNA JAYA
MEBEL dengan masalah yang terjadi. Kasus yang dipelajari dan diuraikan
adalah sistem kebijakan penjualan yang dilakukan pada PT RATNA JAYA
MEBEL, yaitu dengan membandingkan antara penjualan tunai dan kredit pada
tahun 2010 sampai 2011.
2. Tempat Obyek Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada PT RATNA JAYA MEBEL yang beralamat
di Jalan Nusa Indah, RT.3 RW.9, Palur, Karanganyar.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Jenis Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Data Primer
Data yang diperoleh secara langsung dari sumber pertama yaitu pada
lokasi penelitian Sumber datanya adalah:
-
Wawancara langsung kepada pimpinan dan karyawan PT RATNA
JAYA MEBEL.
-
Observasi secara langsung pada PT RATNA JAYA MEBEL.
b. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber pertama,
melainkan data yang diperoleh dari pihak lain yang berhubungan dengan
penelitian ini. Sumber data tersebut adalah arsip dan dokumen dari PT RATNA
JAYA MEBEL serta dari buku–buku litertaur.
4. Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara
Yaitu pengumpulan data dengan cara tanya jawab secara langsung
kepada pimpinan dan karyawan PT RATNA JAYA MEBEL sehubungan dengan
data–data yang diperlukan sehubungan dengan data tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
b. Observasi
Yaitu teknik pengumpulan data secara langsung dengan melakukan
penelitian pada obyek yang diteliti dan mencatat hal–hal yang diperlukan
sehubungan dengan data tersebut.
c. Studi Pustaka
Yaitu dengan membaca literaur buku–buku yang berkaitan dengan
masalah penelitian yang dilakukan.
5. Teknik Pembahasan
Analisis data yang dipergunakan untuk menyusun Tugas Akhir ini
menggunakan analisis deskriptif, yaitu analisis yang berupa uraian yang
berdasarkan hasil observasi dan informasi yang diperoleh dari pihak
perusahaan serta membandingan dengan konsep–konsep (teori) yang ada.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB II
LANDASAN TEORI
I. Tinjauan Pustaka
Jika dalam suatu perusahaan ingin mencapai penjualan yang bisa dikatakan
optimal maka dari itu diperlukan suatu sistem penjualan yang terencana dengan
baik. Untuk pencapaian suatu tujuan tersebut suatu perusahaan harus menerapkan
sistem penjualan yang benar pada perusahaan. Disini penulis akan menguraikan
hal–hal yang berkaitan dengan masalah di atas:
1. Pemasaran
Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan–kegiatan pokok yang dalam
usahannya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang
dan
mendapatkan
laba.
Dalam
suatu
perusahaan
bisnis,
pemasaran
menghasilkan pendapatan yang dikelola oleh orang–orang keuangan dan
kemudian didayagunakan oleh orang–orang produksi untuk menciptakan produk
atau jasa.
Pemasaran (William J. Stanton dalam Basu Swasta, 1996: 10) adalah “Sistem
keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan,
menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa
yang dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli yang ada maupun pembeli
potensial”.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Penjualan
a. Kebijakan
“Kebijakan adalah rangkaian konsep dan asas yang menjadi pedoman
dan dasar rencana dalam pelaksanaan suatu pekerjaan, kepemimpinan, dan
cara bertindak. Istilah ini dapat diterapkan pada pemerintahan, organisasi
dan
kelompok
sektor
swasta,
serta
individu.”
(http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan)
Kebijakan atau kajian kebijakan dapat pula merujuk pada proses
pembuatan keputusan–keputusan penting organisasi, termasuk identifikasi
berbagai alternatif seperti prioritas program atau pengeluaran, dan
pemilihannya berdasarkan dampaknya. Kebijakan juga dapat diartikan
sebagai mekanisme politis, manajemen, finansial, atau administratif untuk
mencapai suatu tujuan eksplisit.
b. Sistem
Yaitu, ”Interaksi secara teratur atau sekelompok bagian–bagian yang saling
tergantung yang membentuk satu kesatuan secara menyeluruh”. (Webster’s
New Collegiate Dictionary dalam Basu Swastha, 1996: 33).
c. Penjualan
Banyak orang mengartikan bahwa penjualan sama dengan pemasaran.
Padahal kedua istilah tersebut mempunyai arti yang berbeda. Perbedaannya
adalah pemasaran meliputi kegiatan yang luas, sedangkan penjualan
hanyalah merupakan satu kegiatan saja di dalam pemasaran (Basu Swasta,
1998: 8).
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Menurut Basu Swasta,(1998: 8), menjual adalah “Ilmu dan seni
mempengaruhi pribadi yang dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang
lain agar bersedia membeli barang atau jasa yang ditawarkannya”.
Basu Swasta, (1998: 9) mengartikan penjualan sebagai “proses
pertukaran barang dan jasa
antara penjual dan pembeli”. Jadi dengan
adanya penjualan dapat tercipta suatu proses atau transaksi pertukaran
barang dan jasa antara penjual dan pembeli. Secara sederhana, transaksi
penjualan yang dilakukan oleh penjual dan pembeli dapat dilihat sebagai
proses pertukaran pada gambar :
Penjual
Barang atau jasa
Pembeli
Uang
Gambar 2.1
Proses Pertukaran
Sumber: Basu Swasta, (1998: 9)
Semakin pandai seseorang untuk menjual akan semakin cepat pula
mencapai sukses dalam melaksanakan tugas–tugasnya, sehingga tujuan yang
siinginkan akan segera terlaksana. Dalam segala bidang dan tingkatan, taktik
penjualan harus digunakan agar pelayanan yang diberikan kepada orang lain
dapat memberikan kepuasan.
Bagi suatu perusahaan pada umumnya mempunyai tujuan dalam penjualannya,
yaitu: (Basu Swasta, 1996: 404)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1. Untuk mendapatkan laba tertentu
2. Menunjang pertumbuhan perusahaan
3. Mencapai volume penjualan tertentu
Dalam pencapaian tujuan–tujuan tersebut tidak hanya dilakukan oleh para
penjual atau pelaksana penjual saja. Namun dalam hal ini diperlukan adanya
kerjasama yang baik diantara fungsionaris dalam suatu perusahaan (bagian
keuangan, produksi, personalia, dan bagian promosi).
Suatu kegiatan penjualan pada kenyataannya dapat dipengaruhi oleh
beberapa faktor, menurut Basu Swasta (1998, 129-131) yaitu:
1. Kondisi dan kemampuan penjual
Transaksi jual-beli atau pemindahan hak milik secara komersial atas
barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu penjual
sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Di sini penjual
harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat berhasil mencapai
sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud tersebut penjual harus
memahami beberapa masalah penting yang sangat berkaitan, yakni:
a. Jenis dan karakteristik barang yang ditawarkan.
b. Harga produk.
c. Syarat penjualan, seperti: pembayaran,
dan sebagainya.
commit to user
pelayanan purna jual, garansi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Kondisi Pasar
Pasar sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi sasaran dalam
penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan penjualannya. Adapun faktorfaktor kondisi pasar yang perlu diperhatikan adalah:
a. Jenis pasarnya:
- Pasar Konsumen adalah pasar yang menyediakan semua kebutuhan
konsumen.
- Pasar Industri adalah pasar produsen yang terdiri dari perorangan dan
organisasi yang memerlukan barang dan jasa untuk diproduksikan
menjadi barang dan jasa dalam bentuk lain dan kemudian dijual kepada
pihak lain.
- Pasar Penjual adalah pasar yang terdiri dari beberapa kumpulan
penjual untuk measarkan produknya kepada konsumen.
- Pasar Pemerintah adalah pasar yang disediakan untuk jual beli asetaset Negara.
- Pasar Internasional adalah kegiatan pemasaran yang dilakukan antara
negara satu dengan yang lain atau perusahaan dari Negara satu
dengan konsumen atau perusahaan Negara lain.
b. Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.
c. Daya belinya.
d. Frekuensi pembeliannya.
e. Keinginan dan kebutuhan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
3. Modal
Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual produknya bila lokasi
penjualan belum dikenal oleh calon pembeli atau apabila lokasi pembeli jauh
dari
tempat
penjual.
Dalam
keadaan
seperti
ini,
penjual
harus
memperkenalkan dulu atau membawa barangnya ke tempat pembeli. Untuk
melaksanakan maksud tersebut diperlukan adanya sarana serta usaha,
seperti: alat transportasi, tempat peragaan baik di dalam perusahaan maupun
di luar perusahaan, usaha promosi dan sebagainya. Semua ini hanya dapat
dilakukan apabila penjual memiliki sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.
Modal
mempunyai
peranan
yang
sangat
penting
dalam
perusahaan..dengan modal perusahaan dapat melaksanakan kegiatan
operasionalnya, perusahaan juga harus mempunyai modal primer yaitu
standar modal yang wajib dimiliki oleh perusahaan agar perusahaan tersebut
mampu melaksanakan kegiatan operasionalnya. Modal harus dihitung
dengan sangat teliti terhadap kebutuhannya baik itu per hari atau per bulan
agar perusahaan tidak mengalami kekurangan atau kelebihan uang. Besar
kecilnya
modal
yang
dimiliki
perusahaan
sangat
mempengaruhi
kelangsungan hidup dari perusahaan.
4. Kondisi Organisasi Perusahaan
Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini ditangani oleh
bagian tersendiri (Bagian penjualan) yang dipegang orang-orang tertentu/ ahli
di bidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan kecil di mana masalah
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
penjualan ditangani oleh orang yang juga melakukan fungsi-fungsi lain. Hal
ini disebabkan oleh karena jumlah tenaga kerjanya lebih sedikit, sistem
organisasinya lebih sederhana, masalah-masalah yang dihadapi serta sarana
yang dimilikinya juga tidak sekompleks perusahaan besar. Biasanya,
masalah penjualan ini ditangani oleh pimpinan dan tidak diberikan kepada
orang lain.
5. Faktor Lain
Faktor–faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye, pemberian
hadiah, sering mempengaruhi penjualan.
3.
Penjualan Tunai
Penjualan tunai menurut Mulyadi (1997: 457)
“Penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mewajibkan
pembeli melakukan pembayaran harga barang lebih dahulu sebelum barang
diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli, setelah uang diterima oleh
perusahaan, barang kemudian diserahkan kepada pembeli dan transaksi
penjualan dicatat oleh perusahaan”.
Keuntungan yang diperoleh dari penjualan tunai adalah :
- Resiko keuangan macet tidak ada.
- Perusahaan langsung mendapat keuntungan atau laba dari selisih jual
dengan harga beli.
- Perusahaan langsung menerima uang kas dari pembeli.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Sedangkan kerugian dari penjualan tunai ini adalah :
- Volume penjualan relatif rendah.
- Laba perusahaan menjadi turun.
4. Penjualan Kredit
Penjualan kredit menurut Mulyadi (1997: 212)
“Penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirimkan
barang sesuai dengan order yang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu
tertentu perusahaan mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut”.
Keuntungan yang diperoleh dari penjualan kredit adalah :
- Keuntungan perusahaan diperoleh dari selisih harga per unit dan
pendapatan bunga dari kredit jangka panjang ataupun jangka pendek.
- Volume penjualan relatif tinggi.
- Laba perusahaan menjadi naik.
Kerugian dari penjualan kredit:
- Adanya resiko kredit macet dari konsumen.
- Semakin besarnya biaya yang timbul yaitu: untuk biaya promosi, penggajian
devisi kredit (surveyor, bagian administrasi perkreditan, bagian debt
collector), transportasi.
Apabila perusahaan melakukan penjualan dengan kredit, perusahaan memiliki
piutang. Semakin besar proporsi dan jumlah penjualan kredit, semakin besar pula
piutang yang dimiliki oleh perusahaan. Selain adanya kebiasaan konsumen atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
pelanggan dalam pelunasan hutangnya yang mempengaruhi besar kecilnya piutang
perusahaan, ada pula karena faktor dari perekonomian dan pengaruh dari kebijakan
oleh perusahaan mengenai sistem perkreditan yang diberikan kepada pelanggan
tersebut.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam kebijaksanaan perkreditan tersebut
adalah sebagai berikut: (www.pksm.mercubuana.ac.id)
1. Standar
kredit
atau
kualitas
langganan
yang
akan
diperkenankan
memperoleh kredit.
2. Jangka waktu kredit, yaitu berapa lama seorang langganan yang membeli
secara kredit harus sudah membayar hutangnya.
3. Potongan atau discount yang diberikan kepada para pelanggan.
Ketiga faktor tersebut akan menentukan berapa besar jumlah barang yang
akan dimiliki oleh perusahaan, berapa lama juga piutang tersebut diharapkan
akan secara total terkumpul dan berapa besar proporsi piutang yang tidak
terbayar atau tidak sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan.
Untuk memperbesar dan meningkatkan volume penjualan perusahaan,
kebanyakan perusahaan menjual produknya dengan menggunakan sistem kredit.
Penjualan kredit tidak segera menghasilkan penerimaan kas bagi perusahaan,
tetapi menimbulkan sejumlah piutang, dan baru ketika hari jatuh pembayaran
angsurannya, terjadi aliran kas masuk (cash inflows) yang berasal dari
pengumpulan piutang tersebut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
II. Kerangka Pemikiran
PEMASARAN
PENJUALAN
Penjualan Kredit
Penjualan Tunai
Keuntungan
Kerugian
Harga total ratarata penjualan
Rasio
Gambar 2.2
Bagan kerangka Pemikiran
Sumber: Basu Swasta, (1996: 10)
commit to user
Volume
penjualan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, mendistribusikan barang-barang yang dapat
memuaskan keinginan dan jasa baik kepada para konsumen saat ini maupun
konsumen potensial.
Penjualan merupakan bagian dari promosi yang merupakan satu bagian dari
program pemasaran. Menjual adalah ilmu atau seni mempengaruhi pribadi yang
dilakukan oleh penjual untuk mengajak orang lain agar bersedia membeli barang atau
jasa yang ditawarkan. Penjualan merupakan satu kegiatan saja didalam ruang lingkup
pemasaran.
Sistem penjualan pada PT RATNA JAYA MEBEL :
1. Penjualan secara tunai atau cash
Dalam penjualan secara tunai seorang calon pembeli langsung datang ke
toko/perusahaan kemudian antara penjual dan pembeli melakukan negosiasi dan
kesepakan harga, setelah kedua belah pihak sepakat, pembeli dapat langsung
membayar sebesar harga yang telah disepakati.
2. Penjualan secara kredit
Dalam penjualan secara kredit, pembeli langsung datang ke toko/perusahaan
untuk melakukan kesepakatan harga dan kesepakatan lainnya, yaitu penentuan
beban bunga yang harus dibayarkan setiap kali angsuran dibayarkan besarnya
angsuran dan jangka waktu kredit, serta potongan (diskon) bila memungkinkan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN PEMBAHASAN
I.
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
1. Nama dan Alamat Perusahaan
Perusahaan yang ditempati untuk melaksanakan magang kerja sebagai
syarat penulisan tugas akhir adalah PT RATNA JAYA MEBEL, yang
beralamatkan di Jalan Nusa Indah1Ngringo, Karangayar.
2.
Sejarah Berdirinya PT RATNA JAYA MEBEL
PT RATNA JAYA MEBEL merupakan perusahaan penjual mebel,
perusahaan ini merupakan perusahaan keluarga milik pribadi. Pertama yang
mendirikan perusahaan ini adalah bapak/ibu Jakmiko, tetapi karena usia
beliau sudah tua sekarang dikelola oleh anaknya. Pertama berdirinya
perusahaan ini cuma penjual mebel yang diambil dari distributor, lalu lama
kelamaan dengan adanya modal perusahaan tersebut memproduksi mebel
sendiri. Dimulai dari toko yang kecil dan tempat produksi yang sederhana,
perusahaan ini memproduksi sebuah mebel dimulai dari meja dan kursi. Hasil
produksi mebel itu pertama dijual ditokonya sendiri, dengan adanya relasi
dari temen, mebel tersebut dipasarkan ke toko-toko mebel lainya. Dengan
hasil produksi yang bagus, berkualitas dan harga agak murah, maka adanya
banyak berbagai pesannya dari konsumen dan toko-toko mebel lainnya,
maka perusahaan ini sekarang memproduksi berbagai macam mebel seperti
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
sofa, lemari, tempat tidur dan berbagai macam mebel lainya. Dengan
banyaknya pesannya dan kemajuan dalam usaha, sekarang perusahaan ini
menjadi besar dan membuka toko-toko cabang, dan sekarang perusahaan ini
juga merupakan distributor mebel.
Perusahaan Ratna Jaya Mebel merupakan badan usaha yang berbentuk
Perseroan
Terbatas
(PT)
dengan
perijinan
usaha
yaitu:
NPWP
1.515.637.5.526. 9 Desember 1997 SIUP. 189/ 11.16. PB/IX/1993, dimana
badan usaha Ratna Jaya Mebel bergerak pada bidang penjualan dan
penyedian hasil produksi mebel.
Segmen pasar dari PT RATNA JAYA MEBEL adalah dari kalangan atas,
menengah dan bawah. Untuk menjangkau kalangan menengah ke bawah
dengan mudah dan untuk membantu bagi mereka yang tidak mampu
membeli secara tunai dapat memperoleh mebel tersebut, maka perusahaan
menawarkan sistem pembelian secara kredit.
3.
Struktur Organisasi PT RATNA JAYA MEBEL
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka dari garis otoritas
wewenang dan tanggungjawab dari suatu organisasi mulai dari tingkat
pimpinan sampai dengan tingkat bawahan. Suatu struktur oragnisasi dapat
menerangkan hubungan antara kedudukan fungsi dan tanggungjawab
masing–masing dalam pekerjaannya sesuai dengan susunan dan satuan–
satuan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Fungsi dari dibentuknya struktur organisasi adalah memberikan gambaran
secara global tentang pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing–
masing unit maupun kelompok yang ada dalam organisasi tersebut. Struktur
organisasi juga memiliki tujuan untuk memberikan kepastian dalam garis
wewenang. Koordinasi dan pengawasan untuk menghindari hal–hal yang
tidak diinginkan. Tujuan lain dari struktur organisasi ini adalah agar
perencanaan anggaran menjadi lebih baik.
Sebagai pendukung tercapainya tujuan tersebut adalah tersedianya
sumber daya manusia. Dalam segala pengelolaan yang paling menentukan
adalah faktor manusia, karena semua faktor produksi seperti alam dan modal
tidak dapat berjalan dengan baik tanpa adanya menusia yang memenuhi
persyaratan agar dapat bekerja secara efektif, maka dalam perusahaan PT
Ratna Jaya Mebel kepada semua karyawan dikasih kesejangan sosial dan
kesehatan karyawan ditanggung oleh perusahaan. Karyawan yang berkerja
di PT Ratna Jaya Mebel yang tidak mempunyai armada untuk berangkat
bekerja dipinjemi sepeda motor dari perusahaan. Dan setiap tutup tahun PT
Ratna Jaya Mebel mengasih bonus kepada semua karyawan dan biasanya
juga diajak berlibur bareng- bareng oleh direktur dan para stafnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Direktur
Pimpinan
Cabang
Kepala
Penjualan
Sales
Counter
dan
Hunter
Kepala
Akuntansi
Kredit
Kepala
Produksi
Bagian
Produksi
Kasir
Driver
Office
Boy
Gambar 3. 1.
Struktur Organisasi PT RATNA JAYA MEBEL
Sumber: PT Ratna Jaya Mebel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Adapun tugas dan wewenang untuk masing–masing bagian adalah sebagi
berikut:
1. Direktur
Tugas dan wewenang dari direktur adalah:
a. Bertugas membuat kebijakan–kebijakan sehubungan dengan perusahaan.
b. Mengawasi dan memantau seluruh kegiatan dalam perusahaan.
c. Bertanggungjawab terhadap kelangsungan jalannya perusahaan.
2. Pimpinan Cabang
Tugas dan wewenang pimpinan cabang adalah:
a. Membuat kebijakan–kebijakan yang berhubungan dengan cabang.
b. Mengawasi pelaksanaan kegiatan yang dilakukan pada kantor cabang.
c. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada general manager.
3. Kepala Penjualan
Tugas dan wewenang dari kepala penjualan adalah:
a. Membuat
kebijakan–kebijakan
yang
berkaitan
dengan
penjualan
perusahaan.
b. Mengatur dan mengawasi kinerja sales.
c. Membuat
laporan
pertanggungjawaban
mengenai penjualan.
commit to user
kepada
pimpinan
cabang
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Kepala Penjualan membawahi:
1) Sales Counter/sales
yang memberi pelayanan kepada konsumen
yang datang ke perusahaan.
2) Sales Hunter/sales lapangan, sales yang mencari
konsumen di luar
perusahaan.
4. Kepala Akuntansi
Tugas dan wewenang dari kepala akuntansi adalah:
a. Mengatur berbagai transaksi keuangan kantor cabang.
b. Membuat kebijakan tentang keuangan kantor cabang.
c. Mengawasi dan membawahi kasir.
d. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada kepala pimpinan cabang
mengenai keuangan cabang.
5. Kasir
Tugas dari kasir adalah:
a. Bertanggungjawab atas keuangan yang ada.
b. Memeberikan laporan gaji kepada kepala akuntansi.
c. Bertugas menerima pembayaran dari pembeli.
6. Kredit
a. Bertanggungjawab atas pelayanan kredit dari konsumen.
b. Membuat laporan pertanggungjawaban kepada kepala akuntansi.
c. Bertanggungjawab menarik kembali barang yang dikredit oleh konsumen
apabila konsumen tidak dapat membayaran angsuran kredit.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
7. Kepala Produksi
Bertugas mengawasi dan bertanggung jawab atas hasil produksi dalam
PT
Ratna Jaya Mebel dan membawahi bagian produksi.
8. Bagian Produksi
Bertugas dalam pembuatan mebel yang akan diproduksi.
9. Driver
Bertugas mengantar barang yang telah dipesan oleh konsumen ke alamat
yang telah ditentukan.
10. Office Boy
Bertanggungjawab mengatur dan memberikan peralatan kantor serta
beratanggungjawab atas kebersihan kantor.
4.
Permodalan
Modal yang digunakan oleh PT RATNA JAYA MEBEL berasal dari
perorangan yang bernama Bapak Jakmiko dan sebagian dari bank.
5.
Pemasaran
Pemasaran mebel perusahan ini diwilyah solo, salatiga, semarang dan
jogja.
Proses pemasaran barang pada PT RATNA JAYA MEBEL dapat
dilakukan dengan beberapa cara yaitu:
-
Customer dapat langsung datang ke perusahan
-
Door to door antara salesman dan customer
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Upaya yang dilakukan oleh PT RATNA JAYA MEBEL untuk meningkatkan
volume penjualan dengan berbagai promosi diantaranya adalah:
1.
Pembuatan brosur tentang spesifikasi dan price list berbagai jenis
mebel.
2.
Iklan baris di media informasi.
3.
Sales promotion.
6.
Kegiatan Perusahaan
Kegiatan yang dilakukan oleh PT RATNA JAYA MEBEL yaitu sebagai
berikut:
1)
Penjualan
Yaitu
dengan
melaksanakan
penjualan
unit
mebel
dengan
pembayaran tunai ataupun kredit.
7.
Personalia
Adapun jumlah personalia pada PT RATNA JAYA MEBEL ditampilkan
dalam tabel sebagai berikut:
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tabel 3. 1
Personalia PT RATNA JAYA MEBEL
No
Nama Jabatan
Jumlah (orang)
1
Direktur
1
2
Pimpinan Cabang
1
3
Kepala penjualan
1
a.
Sales Hunter
b.
Sales counter
Kepala Akuntansi
4
4
2
1
a. Kasir
1
b. Kredit
1
Kepala Poduksi
1
a. Bagian Produksi
6
6
Driver
1
Office Boy
1
7
8
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Jumlah
21
Sumber: Data PT RATNA JAYA MEBEL
II. LAPORAN MAGANG KERJA
1. Lokasi dan Waktu Magang Kerja
a. Lokasi Magang Kerja
Bardasarkan persetujuan yang telah tersepakati magang kerja dilaksanakan
di PT Ratna Jaya Mebel yang beralamat di Jalan Nusa Indah1Ngringo,
Karangayar
b. Waktu Magang Kerja
Magang kerja dilaksanakan mulai tanggal 7 febuari sampai 7 maret 2011
dengan menyesuaikan jadwal kuliah. Dengan demikian tidak mengganggu
perkuliahan maupun pemagangan. Magang kerja dilakukan sama dengan
karyawan yaitu mulai dari jam 08.30–16.00 WIB.
2. Pelaksanaan Magang Kerja
Penulis magang kerja ditempatkan pada bagian pelayanan penjualan. Pada
bagian penjualan mebel berkaitan dengan penjualan berbagai jenis mebel di PT
Ratna Jaya Mebel.
Berikut adalah jadwal kegiatan pada waktu magang yang dilaksanakan setiap
hari senin sampai sabtu:
Tabel 3. 2
Jam
Kegiatan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
08.00
digilib.uns.ac.id
Saya sebagai peserta magang datang ke lokasi magang.
08.30-11.30 Saya/peserta magang disuruh dibagian gudang untuk melihat
cara memprodusi mebel dan apabila ingin jga diperbolehkan.
11.30-12.30 Istirahat(makan siang)
12.30-16.00 Ditempatkan dibagian penjualan untuk melayani pembeli.
III. PEMBAHASAN MASALAH
1. Sistem dan Prosedur Penjualan yang dilakukan oleh PT Ratna Jaya Mebel.
Salah satu aspek yang ada dalam penjualan dengan bertemu muka dengan
calon pembeli. Adapun tahap–tahap yang harus ditempuh adalah:
Persiapan
Penentuan calon
pembeli
Penentuan lokasi
pembeli
Penjualan
Gambar 3. 2
Sumber: PT Ratna Jaya Mebel
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Tahap–Tahap Penjualan
a. Persiapan Sebelum Penjualan
Mempersiapkan tenaga penjualan dengan memberikan pengertian
tentang barang yang dijualnya, pasar yang dituju, dan teknik-teknik penjualan
yang harus dilakukan.
b. Penentuan Lokasi Pembelian Pontensial
Pada tahap ini ditentukan segmen pasar yang menjadi sasarannya. Dari
lokasi ini dapat dibuat sebuah daftar tentang konsumen atau perusahaan
yang secara logis merupakan pembeli potensial dari produk yang ditawarkan.
c. Pendekatan Pendahuluan
Sebelum melakukan penjualan harus mempelajari semua masalah
tentang
individu
atau
perusahaan
yang
dapat
diharapkan
sebagai
pembelinya.
d. Melakukan Penjualan
Penjualan yang dilakukan bermula dari usaha untuk memikat perhatian
calon konsumen, kemanusian diusahakan untuk mengetahui daya tarik atau
minat mereka. Dan akhirnya penjual melakukan penjualan produknya.
e. Pelayanan Purna Jual
Kegiatan penjualan tidak berakhir pada saat pesanan dari pembeli telah
dipenuhi, tetapi masih perlu dilanjutkan dengan memberikan pelayanan atau
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
service kepada konsumen. Beberapa pelayanan purna jual yang diberikan oleh
penjual berupa:
-
Pemberian garansi.
-
Penghantaran barang yang telah dibeli sampai ke rumah konsumen.
Pada dasarnya peningkatan jumlah pembeli adalah kunci pokok untuk
meningkatkan volume penjualan. Dalam praktek penjualannya, PT RATNA JAYA
MEBEL sebagai salah satu usaha yang bergerak pada bidang penjualan mebel
menggunakan sistem penjualan yang dapat dijadikan pilihan oleh calon konsumen.
Di sini, konsumen dapat memilih salah satu cara penjualan yang ditawarkan oleh
PT RATNA JAYA MEBEL yang sekiranya cocok dan sesuai dengan keinginan
serta kemampuan konsumen tersebut. Sistem penjualan yang ditawarkan yaitu
penjualan tunai dan penjualan kredit.
1. Penjualan Tunai
Dari beberapa alternatif sistem penjualan yang ditawarkan oleh PT RATNA
JAYA MEBEL, konsumen dapat memilih metode penjualan tunai. Penjualan
tunai ini dilakukan oleh konsumen, karena mereka sudah mempunyai cukup
uang untuk membeli produk mebel secara tunai di PT RATNA JAYA MEBEL.
Dengan melakukan penjualan tunai lebih menguntungkan dari pada penjualan
kredit, baik yang diperoleh PT RATNA JAYA MEBEL maupun pihak konsumen.
Keuntungan tersebut adalah:
a. Bagi PT RATNA JAYA MEBEL
1) Pihak PT RATNA JAYA MEBEL langsung menerima uang kas dari
pembeli.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2) Tidak ada resiko piutang tak tertagih karena pembayaran
dilakukan
pada saat itu juga.
3) PT RATNA JAYA MEBEL langsung mendapat laba dari selisih harga jual
dengan biaya produksi.
b. Bagi konsumen
1)
Harga mebel yang ditawarkan PT RATNA JAYA MEBEL dengan
sistem penjualan tunai lebih murah jika dibandingkan dengan sistem
penjualan kredit karena dalam pembayarannya tidak disertai dengan
bunga.
2)
Barang langsung bisa dikirim.
3)
Pihak konsumen sudah tidak mempunyai tanggungan kepada
perusahaan tersebut karena pembayaran sudah dilunasi pada saat itu
juga.
Berikut ini adalah proses penjualan tunai PT RATNA JAYA MEBEL.
Pembeli
Informasi
Pembelian
Transaksi
penjualan
Pengambilan
Barang
Nota
Penjualan
Gambar 3. 3
Sumber Data: PT RATNA JAYA MEBEL
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Proses Penjualan Tunai pada PT RATNA JAYA MEBEL
1). Informasi pembelian
Sebelum
melakukan
pembelian,
calon
konsumen
biasanya
mengumpulkan berbagai informasi tentang barang yang akan dibeli. Sebelum
memutuskan membeli mebel pada PT RATNA JAYA MEBEL mereka telah
datang ke perusahaan mebel lain untuk mendapatkan informasi mengenai
harga, mutu dan kualitas produk untuk dijadikan pertimbangan sebelum
melakukan pembelian tersebut. Jika informasi yang diperoleh calon
konsumen dirasa cukup dan produk yang dikehendaki telah sesuai dengan
keinginan kemudian calon konsumen dipersilahkan untuk memilih mebel
tersebut dengan didampingi oleh sales dan mengecek barang tersebut cacat
apa tidak
secara keseluruhan dapat dilakukan langsung di depan calon
pembeli.
2). Transaksi Penjualan
Setelah konsumen cocok dengan produk mebel yang dikehendaki,
kemudian PT Ratna Jaya Mebel menetapkan harga produk tersebut. Harga
yang ditetapkan Ratna Jaya Mebel tidak harus disetujui oleh calon konsumen
karena harga yang ditawarkan tidak tetap. Konsumen dan pihak Ratna Jaya
Mebel dapat melakukan tawar menawar. Setelah harga yang ditawarkan
dirasa cocok dan disetujui kedua belah pihak, kemudian konsumen
membayar di kasir/ bagian keuangan.
3). Nota Penjualan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setelah PT Ratna Jaya Mebel menerima uang hasil penjualan, kemudian
kasir membuat dua lembar nota penjualan yang diberikan kepada:
a). Pihak Konsumen
Nota lembar pertama diberikan kepada konsumen sebagai bukti
bahwa konsumen tersebut telah membeli produk mebel secara tunai di
Ratna Jaya Mebel.
b). Bagian Keuanagan PT Ratna Jaya Mebel
Nota lembar kedua digunakan sebagai arsip bagian keuangan PT
Ratna Jaya Mebel yang kemudian dilanjutkan dengan membuat laporan
keuangan yang dilakukan oleh kasir.
4). Pengambilan Barang
Setelah melakukan pembayaran, produk mebel yang sudah dicek
barangnya secara langsung oleh konsumen maka barang bisa langsung
dibawa pulang oleh konsumen atau PT Ratna Jaya Mebel melakukan
pengiriman ke konsumen sesuai alamat konsumen.
5). Pembeli
Mebel yang sudah dibayar tunai bisa langsung dimiliki oleh konsumen
secara penuh. Dalam hal ini PT Ratna Jaya Mebel memberikan pelayanan
purna jual sehingga barang yang sudah keluar masih menjadi tanggungan
penjual untuk mengirim barang sampai ke tempat tujuan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
2. Penjualan kredit
Untuk meningkatkan volume penjualan, maka PT RATNA JAYA MEBEL juga
menawarkan sistem penjualan secara kredit. Dengan meningkatkan volume
penjualan, maka laba yang diperoleh perusahaan pun meningkat. Dalam
penjualan kredit ini, konsumen bisa langsung membayar ke pihak perusahaan.
Cara pembayaran yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :
a. Pihak konsumen membayar uang muka sebesar 20% dari total harga
mebel yang akan dibelinya.
b. Menyerahkan fotokopi kartu tanda penduduk yang masih berlaku dan
kartu keluarga (KK).
c. Sisa dari pembayaran uang muka dapat diangsur setiap bulan
ditambah dengan bunga yang telah disepakati.
Berikut ini adalah proses penjualan mebel secara kredit pada PT RATNA JAYA
MEBEL.
Pembeli
Informasi
penjualan
Pengajuan
kredit
Langsung ke
perusahaan
survei
Perjanjian
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pembayaran
uang muka
Langsung ke
perusahaan
Pengambilan
barang
Angsuran
Selesai
Gambar 3. 4
Sumber Data: PT RATNA JAYA MEBEL
Proses Penjualan Kredit PT RATNA JAYA MEBEL
1). Informasi Pembelian
Sebelum membeli sebuah mebel yang diinginkan, seorang konsumen
biasanya mencari informasi tentang perusahaan mana yang menjual
mebel dengan harga yang rendah dan berkualitas. Setelah konsumen
mendapatkan perusahaan/toko yang cocok, kemudian konsumen tersebut
bisa meminta informasi bagaimana cara melakukan pembelian secara
kredit serta persyaratan apa saja yang harus dipenuhi.
2). Pengajuan Kredit
Setelah konsumen merasa cukup dengan informasi yang dibutuhkan
tentang produk mebel yang akan dibeli, konsumen bisa langsung
mengajukan kredit ke perusahaan.
3). Survei
Setelah pembeli mengajukan pembelian produk mebel secara kredit,
PT Ratna Jaya Mebel kemudian mengadakan survey mengenai mampu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
dan tidaknya seorang konsumen membayar angsuran tiap bulannya agar
tidak terjadi piutang tak tertagih.
4). Perjanjian Pembelian Kredit
Setelah pengajuan kredit diterima, PT Ratna Jaya Mebel dan pihak
pembeli kemudian membuat perjanjian yang berisi hak–hak dan
kewajiban kedua belah pihak. Dalam perjanjian ini juga berisi sanksisanksi jika pihak pembeli tidak memenuhi kewajibannya selama jangka
waktu pembayaran kredit yang telah ditentukan.
5). Pembayaran Uang Muka
Uang muka adalah sejumlah uang yang harus dibayarkan pertama
kali oleh konsumen ke pihak penjual atas barang yang dibelinya. PT
Ratna Jaya Mebel sebagai perusahaan penjualan produk mebel
menetapkan uang muka yang harus dibayar sebesar 20% dari total harga
mebel yang disetujui oleh kedua belah pihak.
6). Nota Penjualan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Setelah PT Ratna Jaya Mebel menerima sejumlah uang dari hasil
penjualan secara kredit, bagian kasir kemudian membuat dua lembar nota
penjulan yang diberikan pada:
(a). Pembeli
Nota ini diberikan kepada konsumen sebagai bukti bahwa
konsumen telah membayar uang muka untuk pembelian secara kredit
di PT Ratna Jaya Mebel
(b). Bagian Keuangan PT Ratna Jaya Mebel
Nota ini dipegang oleh bagian keuangan sebagai arsip bahwa di
PT Ratna Jaya Mebel telah terjadi transaksi penjualan secara kredit.
7). Angsuran Pembelian
Angsuran yang terdapat pada PT Ratna Jaya Mebel adalah tiap bulan
dan lamanya tergantung dari jangka waktu yang diambil oleh pembeli
(maksimal 1 tahun). Dalam prakteknya angsuran dapat dilakukan oleh
pembeli sendiri atau diwakilkan dengan syarat orang tersebut membawa
surat kuasa dan KTP dari pembeli tersebut. Jika dalam dua bulan pembeli
tidak membayar angsuran dan bunganya secara berturut, maka PT Ratna
Jaya Mebel bisa langsung mengambil barang mebel tersebut dari pihak
pembeli dan uang muka yang telah dibayarkan menjadi milik PT Ratna
Jaya Mebel.
2. Sistem Penjualan yang menguntungkan pada PT RATNA JAYA MEBEL.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai perbandingan antara sistem
penjualan tunai dan sistem penjualan kredit. Berikut ini disajikan data penjualan
secara tunai dan penjualan secara kredit dari PT RATNA JAYA MEBEL selama
periode 2011.
Tabel 3. 3
Data Jumlah Penjualan Sofa Secara Tunai Tahun 2011
No
Bulan
Unit
Harga (Dalam Rupiah)
1
Januari
40
128.000.000
2
Februari
49
156.800.000
3
Maret
30
96.000.000
4
April
32
102.400.000
5
Mei
35
112.000.000
6
Juni
35
112.000.000
7
Juli
40
128.000.000
8
Agustus
45
144.000.000
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
9
September
47
150.400.000
10
Oktober
60
192.000.000
11
November
70
224.000.000
12
Desember
79
252.800.000
562
1.798.400.000
Sumber: PT Ratna Jaya Mebel, 2
Tabel 3. 4
Data Jumlah Penjualan Sofa Secara Kredit Tahun 2011
No
Bulan
Unit
Harga (Dalam Rupiah)
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
1
Januari
26
83.200.000
2
Februari
23
73.600.000
3
Maret
20
64.000.000
4
April
19
60.800.000
5
Mei
42
134.400.000
6
Juni
39
124.800.000
7
Juli
26
83.200.000
8
Agustus
38
121.600.000
9
September
47
150.400.000
10
Oktober
12
38.400.000
11
November
20
64.000.000
12
Desember
30
96.000.000
342
1.094.400.000
Sumber: PT Ratna Jaya Mebel, 2011
Tabel 3. 5
Data Omset Penjualan Sofa Tahun 2011
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
No
digilib.uns.ac.id
Bulan
Volume Penjualan (Rp)
1
Januari
211.200.000
2
Februari
230.400.000
3
Maret
160.000.000
4
April
163.200.000
5
Mei
246.400.000
6
Juni
236.800.000
7
Juli
211.200.000
8
Agustus
265.600.000
9
September
300.800.000
10
Oktober
230.400.000
11
November
288.000.000
12
Desember
348.800.000
2.892.800.000
Sumber : PT Ratna Jaya Mebel, 2011
Dari data omset penjualan pada PT RATNA JAYA MEBEL tersebut dapat diketahui
prosentasi dari masing–masing jenis penjualan yang dilakukan PT RATNA JAYA
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MEBEL. Prosentase ini dihitung dengan cara membandingkan berdasarkan total harga
setiap penjualan per tahun dengan total volume penjualan per tahun. Total harga
diperoleh dari jumlah akhir harga setiap penjualan dalam waktu satu periode dan total
volume penjualan diperoleh dari jumlah akhir harga pada kedua jenis penjualan dalam
waktu satu periode tertentu. Berikut disajikan hasil perhitungan dari setiap penjualan:
1.
Penjualan Tunai
=
=
= 62,17%
2.
Penjualan Kredit
=
=
× 100%
= 37,83%
Prosentase di atas menunjukkan bahwa ratio dari penjualan tunai 62,17% dan
penjualan kredit sebesar 37,83%.
Berdasarkan analisis prosentase dari penjualan tersebut maka dapat diketahui
bahwa penjualan secara tunai paling besar prosentasenya, yaitu 62,17%. Penjualan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
tunai yang lebih besar memang dapat menguntungkan perusahaan karena perusahaan
bisa langsung menerima uang kas dari penjualan mebel dan perusahaan tidak harus
menanggung resiko yang ditimbulkan dari penjulan kredit, seperti banyak kasus yang
dijumpai sekarang adalah kredit macet, resiko piutang tak tertagih serta biaya-biaya lain
yang timbul akibat penjualan kredit. Dengan besarnya penjualan tunai juga dapat
memperlancar perputaran modal dan pengadaan barang lebih lanjut.
Setiap perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang lebih besar, dengan
penjualan secara tunai keuntungan yang diperoleh berasal dari selisih harga per unit
(harga penjualan per unit dikurangi harga produksi per unit). Untuk itu perusahaan
harus bisa meningkatkan terus penjualan secara tunai agar memperoleh keuntungan
yang lebih dan mengurangi kemacetan dalam perputaran uang.
BAB IV
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan analisa data penelitian dan pengumpulan data, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa pada tahun 2011 hasil prosentase dari masingmasing penjualan menunjukkan, penjualan tunai 62, 17 % dan penjualan kredit
37, 83 %. Maka sistem penjualan tunai pada PT RATNA JAYA MEBEL
sebaiknya terus ditingkatkan
karena penjualan tunai lebih baik dan
menguntungkan perusahaan karena perusahaan bisa langgsung menerima kas,
memperoleh laba langsung dari penjualan dan juga mengurangi kemacetan
perputaran uang.
II. Saran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Dari kesimpulan di atas. maka penulis menyarankan pada PT RATNA JAYA
MEBEL untuk:
1. Untuk meningkatkan penjualan secara tunai.
2. Memberikan diskon khusus kepada konsumen apabila melakukan pembelian
secara tunai.
3. Memberikan hadiah langsung setiap pembelian secara tunai agar menarik
konsumen.
4. Memberikan bonus atau tip kepada sales apabila bisa melakukan penjualan
secara tunai sehingga membuat semangat para sales
Daftar Pustaka
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
Basu Swasta. 1996. Azas – azas Marketing. Edisi ke-3. Yogyakarta: Liberty.
Basu Swasta. 1998. Manajemen Penjualan. Edisi ke-3. Yogyakarta: BPFE.
Basu Swasta dan Irawan. 1990. Manajemen Pemasaran Modern. Yogyakarta: Liberty.
http://id.wikipedia.org/wiki/Kebijakan.
http://universitaspendidikanindonesia/leasing.
Mulyadi. 1997. Sistem Akuntansi. Yogyakarta: STIE YKPN.
www.smfranchise.com
www.pksm.mercubuana.ac.id/new/elearning/files_modul/99017-7- 238569088114.doc .
commit to user
Download