Zamrud Khatulistiwa, Nyiur Bahasa Asia Tenggara

advertisement
Zamrud Khatulistiwa, Nyiur Bahasa Asia Tenggara
Pesona Indonesia sebagai bangsa yang berjubahkan aneka ragam gelar ini sangatlah
kuat di Asia Tenggara. Sejarah telah mencatatkan Indonesia sebagai salah satu bangsa yang
pernah berdikari dan bertengger kokoh sebagai raksasa dari timur. Indonesia yang populer
dengan sebutan gemah ripah loh jinawi ini memang memiliki kekayaan yang berlimpah ruah.
Kekayaan alam yang luas membentang ini juga dilengkapi dengan beraneka ragam
kebudayaan dan kearifan lokal endemik yang masing-masing memiliki ciri khas dan
kharisma tersendiri bagi siapa saja yang bisa merasakannya.
Sejarah mencatat bahwa bangsa Indonesia di masa lalu pernah menjadi raksasa
ekonomi, pusat peradaban serta kebudayaan di belahan timur bumi. Diantaranya adalah pada
masa kerajaan Sriwijaya dan dinasti kerajaan Majapahit. Dua kerajaan maritim itu sempat
menjadi pengendali kekuasaan di wilayah timur, khususnya di Asia Tenggara. Cikal bakal
inilah yang kemudian menjadi bukti nyata akan kuatnya pengaruh Indonesia diberbagai
bidang serta menjadi penyebab munculnya kemiripan-kemiripan kebudayaan maupun bahasa
pada negara-negara Asia Tenggara.
Kegagahan kerajaan Majapahit dibawah kendali sang patih, Mahamantrimukya
Rakarian Gajah Mada telah berhasil mempersatukan nusantara dibawah satu kibaran bendera
Majapahit yang menjulang tinggi dan ditakuti oleh banyak musuh asing. Bahkan, hampir
semua kerajaan lain pun tunduk pada peradaban yang dipimpin oleh Prabu Hayam Wuruk
tersebut. Wilayah Majapahit bahkan membentang luas hingga ke Semenanjung Malaya,
Singapura, dan Filipina. Sementara itu, kerajaan ini juga memiliki hubungan diplomatis yang
sangat baik dengan negara ASEAN lainnya seperti Kamboja, Vietnam dan Brunei. Hal ini
terbukti dengan dikirimkannya wakil-wakil rakyat negara tersebut ke Majapahit guna
menyerap ilmu dan mempelajari berbagai kebudayaan yang ada. Majapahit menjadi pusat
perdagangan, keagamaan, peradaban ilmu, budaya, serta kesenian. Hal inilah yang
menyebabkan Majapahit menjadi “Raksasa Timur” yang sangat ditakuti oleh bangsa-bangsa
barat pada abad ke-14 hingga abad ke-15 .
Majapahit berhasil menguasai dan memanfaatkan tanah agraris Indonesia dengan
sangat baik, serta menguasai seluruh perairan dan memanfaatkannya untuk membangun
armada perang yang sangat tangguh dan tidak terkalahkan. Sistem politik yang diterapkan
oleh dinasti tersebut juga sangat matang, yaitu kerajaan yang pemangku tahtanya adalah
seorang keturunan raja dengan Mahapatih sebagai pengendali pemerintah. Sistem ini mirip
seperti “Monarki Demokrtis” yang diterapkan oleh Britania Raya dengan Buckingham
sebagai istananya.
Kematangan yang dimiliki oleh Majapahit adalah salah satu ciri khas dan sumber dari
kepribadian bangsa Indonesia. Masyarakatnya terkenal tangguh, berkualitas tinggi, cerdas,
berani, religius, taat pada norma yang berlaku, serta mencintai dan melestarikan berbagai
kebudayaan dan kearifan lokal yang ada. Hal inilah yang secara turun temurun diwariskan
kepada generasi bangsa Indonesia sehingga bumi pertiwi ini bisa menguasai peradaban pada
masa itu.
Sejarah telah melukiskan bahwa bangsa Indonesia memang memiliki pengaruh besar
di Asia Tenggara. Bahkan hingga saat ini pun Indonesia masih memiliki potensi dan modal
besar untuk merajai belahan timur. Kekayaan seni dan kebudayaan di bumi pertiwi ini
memiliki nilai estetis yang sangat tinggi dan akan menjadi senjata yang sangat sakti apabila
bisa dilestarikan dan di kemas dengan cara yang tepat. Posisi silang Indonesia menjadi salah
satu penyebab akan banyaknya macam kesenian dan kebudayaan. Hal ini tentu saja sangat
menguntungkan bangsa Indonesia karena ini menunjukkan sifat keluwesan yang bisa diterima
oleh pihak manapun.
Negeri yang memiliki lebih dari 700 suku bangsa yang terbentang dari Pulau We
hingga ke Pulau Rote ini memiliki lebih dari 3000 tarian tradisional yang beraneka ragam
jenisnya. Penduduk pribumi yang jumlahnya lebih dari 250 juta ini adalah sosok-sosok yang
terlahir dengan bakat dan kualitas pribadi yang sangat tinggi berkat titisan dari nenek moyang
bangsa ini. Tiap sudut dari tanah pusaka ini juga memiliki alunan simfoni masing-masing.
Ada lebih dari 100 lagu daerah di Indonesia yang alunannya memiliki kharisma tersendiri dan
kelestariannya masih tetap terjaga hingga saat ini sekalipun gempuran modernisasi kian
mengobrak-abrik budaya lokal. Lagu-lagu tersebut bahkan diiringi dengan lantunan alat-alat
musik tradisional yang pada akhirnya menciptakan alunan simfoni yang menggetarkan hati.
Apabila kita mengkaji lebih jauh tentang kebudayaan Indonesia, hal yang sangat
menarik adalah originalitas dari kebudayaan itu sendiri. Seni dan budaya yang keberadaannya
sudah ada sejak puluhan atau bahkan ratusan tahun yang lalu itu sungguh mengagumkan. Jika
peradaban pada masa itu masih bersifat konvensional namun seni budaya yang tercipta
bernilai sangat tinggi, itu menunjukkan betapa maha hebatnya kualitas nenek moyang bangsa
Indonesia. Para penyair melantunkan syair yang abadi sifatnya seperti kidung-kidung yang
saat ini masih bisa kita dengar. Para pemahat mampu menciptakan berbagai artefak, replika,
patung, bahkan candi yang maha dahysat bentuknya. Para penari mampu memvisualisasikan
gerak alunan tubuh yang gemulai, indah, dan sangat estetis. Itu semua adalah sebagian contoh
kecil dari maha dahsyatnya kearifan lokal zamrud khatulistiwa yang potensial bagi bangsa
Indonesia untuk merajai Asia Tenggara.
Hal lain yang tidak kalah unik adalah eksistensi dari bahasa Indonesia. Pemilihan
bahasa Indonesia menjadi bahasa nasional adalah sesuatu yang menarik untuk di kaji. Pada
dasarnya, Indonesia memiliki lebih dari 700 bahasa daerah. Hampir setiap suku memiliki
bahasa lokal dengan dialek yang berbeda-beda. Masing-masing bahasa tersebut sebenarnya
sangat potensial untuk bisa dijadikan sebagai bahasa nasional. Uniknya, yang terjadi justru
dipilihnya satu bahasa yang tidak berpihak ataupun berasal dari suku manapun untuk
dijadikan bahasa nasional, yaitu bahasa Indonesia. Hal ini merupakan bukti nyata akan
tingginya rasa saling menghargai antar suku di tanah air ini.
Bahasa Melayu adalah induk dari bahasa Indonesia. Hal ini tidak bisa terelakkan
karena kuatnya pengaruh bahasa melayu sebagai bahasa Astronesia. Namun uniknya, bahasa
Melayu yang juga menjadi induk bahasa dari beberapa negara di Asia Tenggara ini bisa
memiliki pengaruh yang sangat kuat berkat penggunaannya oleh kerajaan Sriwijaya sebagai
pusat perdagangan terbesar pada masa itu. Lagi-lagi sejarah telah membuktikan bahwa nenek
moyang bangsa Indonesia pun memiliki pengaruh besar di bidang kebahasaan.
Fakta-fakta sejarah telah membuktikan kehebatan pengaruh dari Zamrud Khatulistiwa
terhadap bangsa-bangsa di Asia Tenggara. Kuatnya kepribadian bangsa ini, beragamnya seni
dan budaya, serta kegagahan bahasa Indonesia adalah modal yang sangat besar dan potensial
untuk mampu menjadi bangsa yang berpengaruh besar bagi negara-negara di Asia Tenggara.
Negeri ini telah menjadi motor dan penggagas dalam banyak hal. Diantaranya adalah sosial,
budaya, kesenian,politik, bahkan bahasa. Bangsa Indonesia yang diibaratkan sebagai
permadani yang sejuk serta merupakan serangkaian simfoni yang irama lantunannya
mengalun indah dan berkharisma ini adalah anugerah yang harus di syukuri dan dijaga
martabat, kesucian, serta kehormatannya.
Download