aliran positif bahwa tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi

advertisement
Assalamualaikum, Wr.Wb
Tugas Hukum Pidana
•
•
•
•
•
•
•
Nama
Npm
Semester
Prodi
Fakultas
No Hp
Dosen
:
:
:
:
:
:
:
Yadi Cahyadi
1241173300176
II (dua) Sore A
Ilmu Hukum
Hukum
0813-9853-8631/0857-1994-8176
Bpk M. Holyone Singadimedja, SH., MH
Universitas Singaperbangsa Karawang
2012-2013
HUKUM PIDANA OBYEKTIF
Hukum pidana dalam arti obyektif juga disebut ius poenale yang merupakan
sejumlah peraturan yang mengandung larangan-larangan atau keharusankeharusan dimana terhadap pelanggarnya diancam dengan hukuman.
Hukum pidana dalam arti objektif (ius poenale) ini dapat dipilah lagi menjadi
dua yaitu:
Pertama, Hukum pidana Materiil yang berisikan peraturan-peraturan tentang:
1.Perbuatan yang diancam dengan hukuman (straafbar feiten);misalnya :
- Mengambil barang milik orang lain (pencurian).
- Dengan sengaja merampas nyawa orang lain(pembunuhan).
-Dengan sengaja melakukan tindakan yang merugikan keuangan negara
(korupsi).
-Tindakan ingin membunuh Kepala dan atau Wakil Kepala Negara (makar).
2.Siapa-siapa yang dapat dihukum, atau dengan kata lain mengatur tentang
pertanggungjawaban pidana.
3.Hukuman apa yang dapat dijatuhkanterhadap orang yang melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan undang-undang hukum pidana,dengan
kata lain mengatur tentang pidana dan pemidanaan (hukum
penitensier/penitentier recht)
Kedua, Hukum pidana formil, yaitu sejumlah peraturan-peraturan yang
mengandung cara-cara negara mempergunakan haknya untuk melaksanakan
hukuman. Ada juga sarjana yang menyebut hukum pidana materiil sebagai hukum
pidana dalam arti ”abstracto” yaitu, yang terdapat dalam KUHP dan peraturanperaturan pidana lainnya, dan hukum pidana “ Hukum Pidana “ formil sebagai
hukum pidana dalam arti ”concreto” yaitu, hukum yang mengandung peraturanperaturan bagaimana hukum pidana ”in abstracto” dibawa kedalam suatu ”in
concreto”
HUKUM PIDANA SUBYEKTIF
Hukum pidana dalam arti subyektif disebut juga sebagai ”ius puniendi” yang
merupakan sejumlah peraturan yang mengatur hak-hak negara untuk
menghukum seseorang yang melakukan atau tidak melakukan perbuatan yang
dilarang atau disuruh oleh undang-undang hukum pidana. (ingat isi hukum
pidana suruhan atau larangan dengan kata lain berbuat atau tidak berbuat)
ALIRAN HUKUM PIDANA KLASIK
Aliran yang muncul pada abad ke-18 merupakan respon dari ancietn regime
di Perancis dan Inggris yang banyak menimbulkan ketidakpastian
hukum,ketidaksamaan hukum dan ketidakadilan. Aliran ini berfaham
indeterminisme mengenai kebebasan kehendak (free will) manusia yang
menekankan pada perbuatan pelaku kejahatan sehingga dikehendakilah
hukum pidana perbuatan (daad-strefrecht). Aliran klasik pada prinsipnya
hanya menganut single track system berupa sanksi tunggal, yaitu sanksi
pidana. Aliran ini juga bersifat retributif dan represif terhadap tindak pidana
karena tema aliran klasik ini,sebagaimana dinyatakan oleh Beccarian adalah
doktrin pidana harus sesuai dengan kejahatan.Sebagai konsekuensinya,
hukum harus dirumuskan dengan jelas dan tidak memberikan kemungkinan
bagi hakim untuk melakukan penafsiran. Hakim hanya merupakan alat
undang-undang yang hanya menentukan salah atau tidaknya seseorang dan
kemudian menentukan pidana
AlLIRAN HUKUM PIDANA MODERN/POSITIF
Menurut aliran modern atau disebut juga aliran kriminologi/ aliran positif
bahwa tujuan hukum pidana adalah untuk melindungi masyarakat
terhadap kejahatan.
ALIRAN HUKUM SOSIOLOGIS
Merupakan aliran kompromis dari kedua aliran diatas yaitu dengan
mengambil sistem pidana dan hukum pidana yang didasarkan atas
kesalahan dari aliran klasik dan mengambil sistem tindakan yang
melindingi masyarakat terhadap kejahatan dari aliran modern.
Download