Tips Menghadapi Trauma Pada Gigi Anak

advertisement
Tips Menghadapi Trauma Pada Gigi Anak
Trauma pada gigi biasanya sering terjadi akibat jatuh saat bermain dan berolahraga.Trauma
tersebut dapat terkena langsung seperti ketika benda keras langsung mengenai gigi maupun
tidak langsung seperti ketika benturan mengenai dagu sehingga menyebabkan benturan keras
pada gigi rahang atas dengan kekuatan dan tekanan yang besar.
Prevalensi trauma pada gigi meningkat pada anak usia 2-5 tahun dimana mereka sedang aktif
berjalan dan berlari dan pada usia 8-13 tahun dimana mereka sedang senang beraktifitas
diluar rumah seperti olah raga dan bermain. Trauma pada gigi dapat menyebabkan pergeseran,
patah sampai dengan terlepasnya gigi dari soket. Orang tua harus mengetahui tindakan
emergensi apa yang harus dilakukan pada anak yang mengalami trauma pada gigi.
Pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan oleh dokter gigi dan berkenaan dengan tindakan
yang dilakukan :
1. Kapan kecelakaan tersebut terjadi ?
2. Dimana terjadinya kecelakaan ?
3. Bagaimana kronologi kejadiaanya ?
4. Adakah gejala lain yang timbul ?
5. Adakah gigi yang hilang?
6. Apakah pemberian imunisasi sesuai jadwal ?
Hal-hal tersebut di atas dapat membantu dokter gigi untuk mengetahui tingkat keberhasilan
dalam perawatan dan tindakan seperti apakah yang perlu diberikan suntikan tetanus berkaitan
dengan tempat terjadinya kecelakaan apakah di tempat yang bersih atau kotor.
Dengan kasus gigi yang terlepas dari soket atau avulsi (dapat juga dilakukan untuk patahan gigi
yang masih cukup besar), orang tua harus dapat melakukan tindakan sebagai berikut:
1. Pegang gigi yang tanggal pada bagian mahkotanya, bukan pada bagian akar.
2. Hindari atau jangan membersihkan atau menggosok gigi dengan menggunakan benda
apapun.
3. Bilas gigi dengan menggunakan cairan saline atau cairan pembersih lensa kontak yang
mengalir selama ±10 detik.
4. Jika masih memungkinkan, tempatkan gigi kembali pada tempat semula. Selanjutnya
gigit kain yang telah dibasahi air dingin untuk menahan gigi yang tanggal kembali pada posisi
semula.
5. Jika langkah-langkah di atas tidak memungkinkan, masukkan gigi pada cairan susu
ataupun saline.
6. Gigi dapat juga disimpan di rongga mulut anak apabila memungkinkan. Letakkan gigi di
bawah lidah atau diantara gusi dan pipi.
7. Segera pergi ke dokter gigi (semakin cepat tingkat keberhasilan akan semakin baik).
1/2
Tips Menghadapi Trauma Pada Gigi Anak
Dalam menghadapi kasus trauma pada gigi diharapkan orang tua atau pendamping dapat
bersikap setenang mungkin dan menenangkan penderita. Waktu sangat berharga, segeralah
datang ke dokter gigi atau UGD terdekat.
Drg. Henny O. Danan, Sp.KGA, MPH
2/2
Download