19-07-2017 1/1 Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Artikel ini diambil dari : www.kemkes.go.id INDONESIA BEBAS KAKI GAJAH 2010 Tanggal Publikasi : FRI, 08 JAN 2016 00:00:00, Dibaca : 328 Kali Lymphatic filariasis, biasa disebut filariasis saja atau kaki gajah, masih menjadi momok di Indonesia. Kaki gajah penyakit infeksi yang disebabkan parasit yang dapat menyebabkan perubahan pada sistem limfatik, serta pembesaran tak normal pada bagian tubuh. Penyakit ini menyebabkan rasa sakit pada penderitanya, cacat berat, dan menyematkan stigma sosial. Data Badan Kesehatan Dunia menunjukkan lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia terinfeksi filariasis. Empat puluh juta di antaranya mengalami cacat dan lumpuh karenanya. Indonesia sendiri menjadi negara dengan jumlah penderita kaki gajah terbesar kedua di dunia setelah India. Kementerian Kesehatan mencatat 105 juta penduduk tanah air rentan terserang penyakit tersebut. India telah melakukan tindakan eliminasi terhadap penyebaran kaki gajah sejak 2000 dan penderitanya terus berkurang. Kita di Indonesia pun bertekad mewujudkan negeri ini bebas kaki gajah pada 2020 lewat program Bulan Eliminasi Penyakit Kaki Gajah (BELKAGA). Program ini dicanangkan Presiden Joko Widodo pada 1 Oktober lalu di Cibinong, Jawa Barat. BELKAGA digelar setiap dan sepanjang Oktober, selama 5 tahun berturut-turut, menyasar kelompok orang-orang yang rentan tertular penyakit kaki gajah. Dalam program ini, setiap penduduk kabupaten/kota endemi kaki gajah serentak minum obat pencegahan. Bagaimana seseorang bisa tertular kaki gajah? Kaki gajah disebabkan oleh cacing filaria yang ditularkan melalui berbagai jenis nyamuk. Cacing berpindah ketika nyamuk menggigit orang yang telah tertular sebelumnya, kemudian ganti menggigit orang lainnya yang masih sehat. Cacing dewasa hidup dalam sistem limfatik dan mengganggu kekebalan tubuh. Cacing dapat hidup hingga 6-8 tahun. Selama hidup, mereka menghasilkan jutaan mikrofilaria atau larva dewasa yang beredar dalam darah. Nyamuk terinfeksi mikrofilaria saat menelan darah ketika menggigit tubuh orang yang menjadi inangnya. Mikrofilaria kemudian tumbuh menjadi larva infektif dalam nyamuk. Saat nyamuk yang terinfeksi tadi menggigit orang, larva parasit dewasa yang diendapkan pada kulit orang tersebut masuk ke dalam tubuh. Larva kemudian bermigrasi ke pembuluh limfatik dan berkembang menjadi cacing dewasa. Siklus penularan pun berlanjut. Apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah penularan penyakit kaki gajah? Cara yang paling mudah adalah menjaga kebersihan lingkungan agar perkembangan nyamuk terhenti. Pemberantasan nyamuk, terutama di wilayah endemi kaki gajah, sangat penting untuk memutus mata rantai penularan penyakit ini. Meminum obat pencegahan juga dapat dilakukan, yaitu dua kapsul sekali minum dalam setahun setiap Oktober. Obat ini tidak memiliki efek samping obat dan mampu menangkal penyebaran penyakit kaki gajah. (*) 1