HUBUNGAN PEMBERIAN MOTIVASI TERHADAP PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN PADA PT. JASA RAHARJA KENDARI Ayub Prayudi Arifin Utha H. Akhyar Abdullah Jurusan Ilmu Administrasi Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Halu Oleo [email protected] ABSTRAK Ayub Prayudi (C1A1 11 240), Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Administrasi, Universitas Halu Oleo dengan Judul HubunganPemberian Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Jasa Raharja Kendari. yang dibimbing oleh Arifin Utha dan Akhyar Abdullah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pemberian motivasi terhadap peningkatan kinerja Karyawan pada PT. Jasa Raharja Kendari. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa kuesioner yang dibagikan kepada responden. Responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor PT. Jasa Raharja Kendari yang berjumlah 29 orang. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif, yaitu analisis yang mendeskripkan tentang motivasi dan kinerja pegawai dengan dimensi dan indikator masing-masing variabel serta faktor-faktor yang berhubungan terhadap kinerja karyawan dengan mengemukakan besarnya nilai skor yang diperoleh pada setiap dimensi dan indikator. Hasil analisis Hubungan Pemberian Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Jasa Raharja Kendari adalah berhubungan dengan kategori Tinggi. Hubungan tersebut pada Variabel Motivasi dianalisis dalam tiga dimensi indikator, yaitu menciptakan perbaikan lingkungan kerja, pemberian konpensasi, dan penerapan disiplin kerja. Ketiga dimensi pemberian motivasi tersebut membentuk satu kesatuan yang berhubungan dengan kinerja karyawan dimana dimensi indikator Kinerja Karyawan yaitu , kemampuan menyelesaikan pekerjaan, keahlian dan keterampilam dan kretivitas dan inisiatif dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan maupun bawahan. Hasil analisis nilai skor dari ketiga dimensi pemberian motivasi yang berhubungan dengan kinerja pegawai, diperoleh hasil sebesar 4.05 yang artinya bahwa motivasi yang diberikan oleh pimpinan dapat menyebabkan karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dengan kategori tinggi. Kata kunci : Pemberian Motivasi, Kinerja Karyawan Latar Belakang Berdasarkan keberadaan, kedudukan dan fungsi suatu lembaga pemerintahan sebagai penyelenggara pemerintahan dan pembangunan diperhadapkan pada berbagai tuntutan kebutuhan, baik dalam bentuk fasilitas maupun orientasi dan kualitas sumber daya aparatnya. Kualitas dan kemampuan aparat pemerintahan yang dimaksud adalah dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat dan dalam mengoptimalkan pelaksanaan pembangunan. Oleh karena itu setiap lembaga atau organisasi haruslah berupaya meningkatkan kreatifitas dan produktifitas aparatnya. Peningkatan prestasi kerja sangat bergantung pada integritas sumber daya aparat, motivasi, disiplin dan keterampilan yang dimiliki. Begitu pula profesionalisasi menuntut adanya satuan kerja yang menangani pengelolaan sumber daya manusia yang tidak hanya memenuhi persyaratan kuantitatif akan tetapi juga memenuhi persyaratan kualitatif berupa disiplin kerja, loyalitas, motivasi, rasa pengabdian, sikap mental dan nilai-nilai, pengetahuan, keterampilan dan pengetahuan kerja. Berdasarkan indikasi tersebut, maka mendorong peneliti untuk melakukan penelitian agar dapat mendeskripsikan pengaruh antar beberapa bentuk motivasi terhadap peningkatan kinerja karyawan dengan mengetengahkan judul penelitian “HubunganPemberian Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Jasa Raharja Kendari”. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang pemikiran diatas, maka dapat dirumuskan masalah pada penelitian ini adalah Bagaimanakah hubungan pemberian motivasi terhadap peningkatan kinerja Karyawan pada PT. Jasa Raharja Kendari? Tujuan Penelitan Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui hubungan pemberian motivasi terhadap peningkatan kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja Kendari. Manfaat Penelitian 1. Sebagai masukan kepada pimpinan PT. Jasa Raharja Kendari, dalam memahami kondisi kerja karyawan, sehingga motivasi perlu untuk senantiasa diberikanuntuk dapat meningkatkan kinerjanya. 2. Sebagai salah satu referensi kepada peneliti lainnya yang akan melakukan penelitian dengan mengkaji tentang pengaruh pemberian motivasi dari pimpinan kepada bawahan untuk dapat meningkatkan kinerja. Kerangka Pikir Berdasarkan beberapa teori tentang motivasi yang telah dikemukakan sebelumnya, maka sebagai landasan dalam penelitian ini memfokuskan pada teori yang dikemukakan oleh Kartono (1985:165), yang menguraikan tentang 1) kondisi lingkungan kerja, 2) pemberian kompensasi, dan 3) penerapan disiplin sebagai bentuk dari motivasi pegawai. Kemudian untuk menjelaskan apakah terjadi peningkatan kinerja pegawai, maka sebagaimana yang dikemukakan oleh Bacal (2002:75) bahwa kinerja adalah tingkat pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan, yang dicerminkan dalam 3 (tiga) aspek, yaitu 1) kemampuan menyelesaikan pekerjaan pada waktunya, 2) keahlian dan keterampilan dalam bekerja, 3) kreativitas dan inisiatif. Untuk lebih jelasnya keterkaitan hubungan variabel Motivasi (X) dan variabel Kinerja Pegawai (Y), sebagaimana digambarkan pada bagan kerangka pikir sebagai berikut : PEMBERIAN MOTIVASI (X): 1. Perbaikan Lingkungan Kerja 2. Pemberian Kompensasi 3. Penerapan Disiplin Kerja KINERJA KARYAWAN (Y): 1. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu 2. Keahlian dan keterampilan 3. Kreativitas dan inisiatif Populasi dan Sampel Populasi penelitian ini adalah seluruh pegawai pada Kantor PT. Jasa Raharja Kendari yang berjumlah 28 orang (tidak termasuk Pimpinan Perusahaan). Mengingat jumlah anggota populasi relatif sedikit jumlahnya, maka semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel penelitian (total sampling). Sedangkan Pimpinan perusahaan sebagai informan yang memberikan motivasi kepada para karyawan. Jenis dan Sumber Data Jenis dan sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari para responden melalui kuesioner dan kepada informan penelitian melalui wawancara. Data sekunder bersumber dari berbagai buku-buku, laporan-laporan baik yang di peroleh di perpustakaan maupun yang diperoleh di lokasi penelitian dalam bentuk laporan tentang bentuk pemberian motivasi oleh pimpinan terhadap karyawan sebagai bawahannya. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data lapangan adalah dengan menggunakan beberapa teknik, yaitu sebagai berikut: 1. Wawancara (interview). 2. Daftar Pertanyaan (Quetionaire) Teknik Analisis Data Data yang telah dikumpulkan baik data primer maupun data sekunder, kemudian dianalisis dengan teknik analisis deskriptif, yaitu analisis yang mendeskripkan tentang motivasi dan kinerja pegawai dengan dimensi dan indikator masing-masing variabel serta faktor-faktor yang berhubungan terhadap kinerja karyawan dengan mengemukakan besarnya nilai skor yang diperoleh pada setiap dimensi dan indikator. Klasifikasi kategori nilai skor adalah sebagai berikut : π°πππππππ π²πππππππ = JARAK PENGUKURAN − 1 KRITERIA PENGUKURAN πΌππ‘πππ£ππ πΎππ‘πππππ = 5−1 = 0,8 5 Dengan nilai interval kategori tersebut, maka batas kategori ditetapkan sebagai berikut : 1,00 1,81 2,61 3,41 4,21 - 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00 = = = = = Kategori Sangat Rendah, Kategori Rendah Kategori Sedang Kategori Tinggi Kategori Sangat Tinggi Operasionalisasi Varibel Variabel penelitian ini terdiri dari variabel pemberian motivasi yang dinyatakan sebagai variabel bebas (X), dan variabel peningkatan kinerja karyawan yang dinyatakan sebagai variabel terikat (Y). VARIABEL DIMENSI INDIKATOR PEMBERIAN MOTIVASI (X) 1. Menciptakan Perbaikan Lingkungan Kerja a. Memberikan kerangka tugas dan tanggung jawab kepada karyawan b.Mengharuskan staf menjalankan tugas dan tanggungjawab dengan baik 2.Pemberian Kompensasi 3.Penerapan Disiplin KINERJA KARYAWAN(Y) 1.Kemampuan menyelesaikan pekerjaan 2.Keahlian dan Keterampilan 3.Kreativitas dan Inisiatif c.Memberikan kesempatan dan mengirim staf untuk mengikuti diklat-diklat dalam rangka peningkatan kemampuan karyawan d. Mengharuskan staf menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan jujur e.Mengharuskan staf menjaga kewibawaan dan kerahasiaan Pimpinan dan Organisasi. a.Menyediakan honor-honor kepada staf yang menjalankan tugas dengan baik; b.Memberikan penghargaan kepada staf yang mempunyai kinerja baik; c. Memberikan promosi kenaikan pangkat kepada staf yang bekerja dengan baik; d. Adanya keadilan dalam memperoleh konpensasi honor dan fasilitas lain. a. Memberikan sanksi kepada staf yang tidak menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik; b.Adanya konsistensi pengawasan dari pimpinan terhadap staf a. Penyelesaian pekerjaan dengan teliti b.Menyelesaikan atau melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien c.perhatian terhadap mutu pekerjaan a. Volume pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan pegawai b.jumlah pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan volume yang diberikan c.adanya kemampuan aparat memberikan pelayanan a.Rekan kerja memberi semangat dan dorongan b. Kesetiakawanan sesama aparat c.Suasana ramah dan sopan serta saling menghormati antar aparat Gambaran Umum Lokasi Penelitian Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi perusahaan-perusahaan milik Belanda oleh Pemerintah Republik Indonesia. Pada tahun 1994, sejalan dengan diterbitkan UU No.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian, yang antara lain mengharuskan bahwa Perusahaan Asuransi yang telah menyelenggarakan program asuransi sosial dilarang menjalankan asuransi lain selain progam asuransi sosial, maka terhitung mulai tanggal I Januari l994 Jasa Raharja melepaskan usaha non wajib dan surety bond dan kembali menjalankan program asuransi sosial yaitu mengelola pelaksanaan [JU. No.33 tahun 1964 danUU. No.34 tahun 1964 Untuk membantu perusahaan dalam memperluas daerah kerja, maka PT. Jasa Raharja membuka kantor cabang di setiap Provinsi di Indonesia dan perusahaan cabang yang di Kendari bernama PT. Jasa Raharja Kota Kendari. PT. Jasa Rarja Kota mempunyai Visi Misi yaitu.: Visi : Menjadi perusahaan terkemuka di bidang Asuransi dengan mengutamakan penyelenggaraan program Asuransi sosial dan asrransi wajib sejalan dengan kebutuhan masyarakat. Misi : - Bakti kepada masyarakat, dengan mengutamakan perlindungan dasar dan pelayanan prima sejalan dengan kebutuhan masyarakat. - Bakti kepada negara, dengan mewujudkan kinerja terbaik sebagai penyelenggulra program asuransi sosial dan asuransi wajib, serta sebaga BUMN. - Bakti kepada perusahaan, dengan mewujudkan keseimbangan kepentingan agar produktivitas dapat tercapai secara optimal demi kesinambungan perusahaan. - Bakti kepada lingkungan, dengan memberdayakan potensi sumber daya bagr keseimbangan dan kelestarian lingkungan. Struktur Organisasi a. b. c. d. e. f. g. Kepala Cabang Peik PKBL Unit operasional Unit pelayanan Unit SDM & Umum Unit Keuangan Perwakilan Tingkat II Keadaan Karyawan Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan keadaan karyawan PT. Jasa Raharja Kota Kendari sebanyak 29 orang. Untukmengetahui lebih jelasnya keadaan karyawan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari, berikut ini penulis menyajikan data mengenai rincian Karyawanmenurut jenis kelamin, tingkat pendidikan, pangkat dan golongan sertaunit kerja sebagai berikut.: a. Keadaan menurut jenis kelamin Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data tentang jenis kelamin karyawan pada PT. Jasa RaharjaKota Kendari yang digunakan sebagai responden berjumlah 29 orang. Persentase jenis kelamin responden disajikan dalam tabel berikut. Tabel 1.Keadaan Karyawan PT. Jasa Raharja Kota Kendari Menurut Jenis Kelamin, 2016 NO Jenis Kelamin Jumlah Persentase (%) 1 Laki-Laki 19 65,51 2 Perempuan 10 34,49 29 100,00 JUMLAH Sumber : Data Sekunder,20l6 Tabel di atas menunjukkan bahwa menurut jenis kelamin karyawan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari yang terdiri dari laki- laki berjumlah 19 orang atau 65,51% dan perempuan berjumlah l0 orang atau 34,49%. Dengan demikian tugasipekerjazm yang ada pada organisasi kerja ini dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. b. Keadaan menurut tingkat pendidikan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilalalkan, maka diperoleh data tentang tingkat pendidikan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari sebagai berikut: Tabel 2. Keadaan Karyawan PT. Jasa Raharja Kota Kendari Tingkat No Jumlah Persentase (%) Pendidikan 1 SMA 6 20,68 2 Diploma 3 10,33 3 Sarjana 20 68,96 Jumlah 29 100,00 Menurut Tingkat Pendidikan, 2016 Sumber : Data Sekunder, 2016 Tabel di atas memrnjukkan bahwa menurut tingkat pendidikan karyawan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari tingkat SMA sebanyak 6 orang atau 20,68Yo, karyawan yang mempunyai pendidikan diploma berjumlah 3 orang atau 10,33o/o dan sarjana berjumlah 20 orang atau 68,960 . Hal ini menunjuklian sebagian besar karyawan yang ditempatkan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari masih perlu meningkatkan pendidikan, karena masih ada karyawan yang berpendidikan SMA atau Diploma. c. Keadaan karyawan menurut jabatan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data tentang jabatan kantor PT. Jasa Raharja Kota Kendari, dimana para karyawan memiliki tingkat jabatan yang dapat menunjang kinerja mereka. Selanjutnya untuk mengetahui keadaan PT. Jasa Raharja Kota Kendari menurut jabatan ditam;ikan pada tabel berikut. Tabel 3. Keadaan Karyawan PT. Jasa Raharja Kota Kendari Menurut Pangkat dan Golongan, 2016 No 1 2 3 4 Tingkat Jabatan Jumlah Persentase TJ4 TJ7 TJ8 TJ9 Jumlah I 4 7 17 29 3,44 13,80 24,13 58,63 100,00 Sumber data ; Data Sekunder, 2016 Tabel di atas dijelaskan bahwa karyawan yang bekerja pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari yarrg mempunyai tingkat jabatan TJ 4 yang berjumlah 1 orang atas 3,44%, kemudian disusul oleh karyawan yang mempunyai tingkat jabatan 7 sebanyak 4 orang atau 13,807oKemudian karyawan yang mempunyai jabatan TJ 8 sebanyak 7 orang atau 24,13%. Sedangkan yang memiliki jabatan TJ 9 berjumlah 17 orang atau 58,63% d. Keadaan karyawan menurut usia Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka diperoleh data tentang usia karyawan PT. Jasa Raharja Kota Kendari sebagai berikut: Tabel 4. Keadaan Karyawan PT. Jasa Raharja Kota Kendari Menurut Usia 2016 No Tingkat Usia Jumlah I 2 3 25 -35 tahun 36 - 45 tahun 45 - 55 tahun Jumlah 10 12 7 29 Persentase (%) 34,48 41,37 24,13 100,00 Sumber data : Data Sekunder, 2016 Pada tabel di atas menunjukkan usia karyawan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari terbanyak 25 - 35 tahun berjumlah 10 orang atau 34,48%, dari kelompok usia 36 - 45 tahun berjumlah 12 orang atau 41,39%. Sedangkan kelompok usia 45 - 55 tahun berjumlah 7 orang ataa24,l3%. Ditinjau dari tingkat usia karyawan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari sudah memadai dan bila dihubungkan dengan kinerja karyawan maka tingkat usia karyawan tersebut pada hakekatnya udah dapat menunjang kinerja pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari. Keadaan Sarana dan Prasarana PT. Jasa Raharja Kota Kendari Salah satu faktor penunjang dalam pelaksanaan berbagai aktivitas Karyawan pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari adalah tersedianya berbagai sarana dan prasrirana kerja yang dapat menunjang aktivitas kerja Karyawan guna memperlancar pelaksanaan pekerjaan dalam rangka pencapaian tuj uan organi sasi. Adapun berbagai sarana dan prasarana pendukung pelaksanaan pekerja pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 5. Keadaan Sarana dan Prasarana Kerja pada PT. Jasa Raharja Kota Kendari Tahun 2016 No Jenis Jumlah Keadaan 5 6 10 I 2 5 5 l5 2 2 3 3 2 l0 5 2 1 I 5 5 2 I 3 10 Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Baik Peralatan/Barang 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 l8 l9 20 21 22 23 24 Mobil dinas Motor dinas Komputer induk Telepon Lemari bufet Kursi tamu Meja biro Meja setengah biro Kursi panjarrg Rak buku Lemari arsip Mesin ketik Kaca meja Kursi putar Cermin Jam dinding Foto presiden Foto wakil presiden Meja panjang Kipas angin gantung Bendera merah putih Laminating Mesin potong rumput Kursi plastic Sumber data; Data Sekunder,2016 Tabel di atas memrnjukkan bahwa pada dasamya keadaan sarana dan prasarana penrinjang yang dimiliki oleh PT. Jasa Raharja Kota Kendari sudah cukup manadai dalam mendukung tugas organisasi tetapi seiring dengan perkembangan waktu dengan kondisi kerja semakin besar dan kompleks maka sarana dan prasarana penunjang tersebut agar selalu diperhatikan keadaannya sehingga pelaksanaan tugas-tugas organisasi ke depannya tepat berjalan dengan baik. Bentuk Pemberian Motivasi Kerja Oleh Pimpinan Motivasi yang dimaksudkan dalam penelitian ini adalah dorongan untuk meningkatkan kinerja yang lebih baik yang selanjutnya akan mengembangkan karier karyawan itu sendiri. Berbagai bentuk motivasi yang telah diberikan oleh pimpinan dalam hal ini Pimpinan sebagai bentuk kepedulian kepada bawahan untuk senantiasa melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai aparat pemerintah yang mempunyai tanggung jawab terhadap pekerjaan sebagai Karyawan. beberapa macam bentuk motivasi kepada Karyawan untuk meningkatkan kinerjanya, yaitu sebagaimana penjelasan berikut : 1. Perbaikan Lingkungan Kerja Kantor Perbaikan lingkungan kerja kantor dirinci dalam 5 (lima) indikator yang merupakan pertanyaan dan sekaligus pernyataan dari responden terhadap perbaikan lingkungan kerja kantor, yaitu: a. Memberikan kerangka tugas dan tanggung jawab kepada staf; b. Mengharuskan staf menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik; c. Memberikan kesempatan dan mengirim staf untuk mengikuti diklat-diklat dalam rangka peningkatan Sumber Daya Aparatur PNS; d. Mengharuskan staf menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan jujur; e. Mengharuskan staf menjaga kewibawaan dan kerahasiaan Pimpinan dan Organisasi. 2. Pemberian Kompensasi Karyawan Pemberian konpensasi dimaksudkan adalah pihak pimpinan memberikan berbagai macam konpensasi berupa honor dan penghargaan kepada pegawai yang melaksanakan tugas dan fungsinya dengan menunjukan prestasi kerja. Pemberian kompensasi dirinci dalam 4 (empat) indikator yang merupakan pertanyaan dan sekaligus pernyataan dari responden terhadap pemberian kompensasi, yaitu : a. Menyediakan honor-honor kepada staf yang menjalankan tugas dengan baik; b. Memberikan penghargaan kepada staf yang mempunyai kinerja baik; c. Memberikan promosi kenaikan pangkat kepada staf yang bekerja dengan baik; d. Adanya keadilan dalam memperoleh kompensasi honor dan fasilitas lain 3. Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Penerapan disiplin adalah pihak pimpinan memberikan berbagai macam ketegasan kepada Karyawan untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsinya dengan baik berdasarkan tanggung jawab atas tugas yang diembannya. Penerapan disiplin dirinci dalam 2 (dua) butir indikator yang merupakan pertanyaan dan sekaligus pernyataan dari responden terhadap penerapan disiplin, yaitu : a. Memberikan sanksi kepada staf yang tidak menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik; b. Konsistensi pengawasan dari pimpinan terhadap staf. Pembahasan Variabel Motivasi Kinerja Karyawan Untuk menganalisis motivasi kerja, maka terlebih dahulu digambarkan bagaimana motivasi kerja yang dimiliki karyawan secara umum berdasarkan karakteristik motivasi kerja karyawan. Berkenaan dengan kenyataan motivasi kerja, maka digunakan skala 1-5, yang menunjukkan penilaian atau persepsi karyawan mengenai kenyataan motivasi kerja yang dilihatnya, sehingga terdapat gambaran kontinum dari tiap-tiap karakteristik motivasi kerja. Sangat setuju (skor 5) pada tiap pernyataan pada masing-masing karakteristik menunjukkan karakteristik tersebut berada pada kontinum yang sangat tinggi, sedangkan sangat tidak setuju (skor 1) menunjukkan karakteristik berada pada kontinum yang sangat rendah. Perbaikan Lingkungan Kerja Kantor Untuk mengkaji motivasi kerja pada aspek perbaikan lingkungan kerja kantor pengaruhnya terhadap kinerja digunakan 5 (lima) butir indikator sebagai pernyataan responden sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya tentang bentuk-bentuk pemberian motivasi oleh pimpinan. Pernyataan responden mengenai indikator tersebut dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 6. Pendapat Responden Mengenai Perbaikan Lingkungan Kerja Kantor 2016 Indikator Nilai Skor Setiap Skor RataIndikator Rata Setiap Indikator 5 4 3 2 1 1 2 3 4 5 9 8 7 10 16 13 12 12 10 10 7 9 11 9 3 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4.06 3.96 4.00 4.03 4.44 Nilai skor rata-rata pada semua 4,09 Indikator Sumber data : Nilai skor dianalisis, 2016. Tabel tersebut menunjukan jumlah skor nilai dari 5 (lima) pertanyaan atau indikator pada 29 orang responden. Dari semua pertanyaan dapat digambarkan bahwa pendapat responden mengenai perbaikan lingkungan kerja yang memiliki nilai skor yang paling sedang adalah pada pernyataan nomor 2, yaitu mengharuskan staf menjalankan tugas dan tanggung jawab dengan baik dengan nilai skor 3,96. Sedangkan pernyataan responden yang memiliki nilai skor yang kategori paling tinggi adalah pada indikator atau pernyataan nomor 5, yaitu mengharuskan staf menjaga kewibawaan dan kerahsasiaan pimpinan dan organisasi nilai skor 4.44. Dari keseluruhan nilai skor indikator atau pernyataan responden, jika dirata-ratakan maka berada pada nilai skor 4.09. Hal tersebut dapat diartikan bahwa hubungan motivasi pada dimensi perbaikan lingkungan kerja dikategorikan tinggi. Pemberian Kompensasi Gaji Motivasi kerja yang diberikan oleh pimpinan pada aspek pemberian kompensasi, digunakan 4 (empat) indikator yang merupakan pertanyaan pada setiap responden, yaitu mengenai perwujudan sikap pimpinan yang memberikan kelayakan kompensasi honor yang pantas dan wajar diterima kepada bawahan, adanya keadilan dalam memperoleh konpensasi honor dan fasilitas lain, adanya promosi oleh atasan untuk menjabat/kenaikan pangkat kepada pegawai yang bekerja dengan baik, dan adanya kepuasan pegawai atas honor yang diterima. Pendapat responden mengenai aspek ini dapat dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 7. Pendapat Responden Mengenai Pemberian Kompensasi Gaji Indikator Nilai Skor Setiap Skor RataIndikator Rata Setiap Indikator 5 4 3 2 1 1 9 12 10 0 0 4.24 2 11 12 6 0 0 4.17 3 9 14 6 0 4.44 4 10 8 11 0 3.96 0 Nilai skor rata-rata pada semua indikator 4.13 Sumber data : Nilai skor dianalisis, 2016. Dari 4 (empat) indikator pertanyaan yang menunjukan bahwa nilai skor berada pada antara 3,36 sebagai nilai skor sedang sampai dengan 3,44 sebagai nilai skor tertinggi. Jika dirataratakan nilai skor pada semua indikator, maka nilai skor adalah 4.13 Dari nilai skor tersebut dapat diartikan bahwa hubungan motivasi pada dimensi pemberian kompensasi adalah dikategorikan tinggi. Penerapan Disiplin Kerja Karyawan Menganalsis motivasi kerja pada karakteristik atau dimensi penerapan disiplin kerja digunakan 2 (dua) butir indikator yang merupakan pernyataan responden sebagaimana yang telah dikemukakan pada bentuk-bentuk pemberian motivasi oleh pimpinan. Pernyataan responden mengenai dimensi ini dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 8. Pendapat Responden Mengenai Penerapan Disiplin Kerja. Indikator Nilai Skor Setiap Skor Rata-Rata Indikator Setiap Indikator 5 4 3 2 1 1 13 10 6 0 0 4.24 2 12 12 5 0 0 4.24 Nilai skor rata-rata pada semua indikator 4.24 Sumber data : Nilai Skor dianalisis, 2016. Hasil analisis menunjukan bahwa nilai skor dari dua indikator adalah memperoleh nilai yang sangat tinggi, yaitu sama-sama memeiliki skor 4.24 Rekapitulasi Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Karyawan. Berdasarkan analisis nilai skor pada aspek pemberian motivasi kerja oleh pimpinan dalam hubungannya dengan kinerja Karyawan pada dimensi perbaikan lingkungan kerja kantor, pemberian kompensasi gaji, dan penerapan disiplin kerja, maka secara sistematis dapat ditunjukan pada tabel berikut sebagai hasil rekapitulasi dari nilai skor setiap dimensi sebagai berikut : Tabel 9.Rekapitulasi Hubungan Motivasi Dengan Kinerja Karyawan Pada PT. Jasa Raharja Kendari, 2016 No Dimensi-Dimensi Skor RataKategori Motivasi Rata Hubungan Hubungannya Dimensi Dengan Kinerja Karyawan 1 Perbaikan 4.09 Tinggi Lingkungan Kerja 2 Perbaikan 4.13 Tinggi Kompensasi 3 Penerapan 4.24 Sangat Disiplin Tinggi Nilai Skor Rata-Rata Hubungan Antara 4.15 Tinggi Motivasi Dengan Kinerja karyawan Sumber data : Tabel 6, 7, 8 (dianalisis). Dari tabel tersebut menunjukan bahwa motivasi perbaikan lingkungan kerja kantor merupakan aspek yang lebih besar hubungannya dibandingkan dengan dua dimensi lain, yaitu perbaikan konpensasi dan penerapan disiplin. Kemudian dari ketiga aspek tersebut juga dapat dianalisis bahwa dimensi pemberian motivasi yang ketiga, yaitu penerapan disiplin kerja adalah dimensi yang paling rendah pengaruhnya terhadap kinerja pegawai, yaitu hanya 3,31 yang dikategorikan sebagai pengaruh yang sedang. Namun jika dirata-ratakan secara keseluruhan ketiga aspek tersebut, maka nilai skor berada pada nilai 3,55. Jadi dapat disimpulkan bahwa pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dalam penyelesaian tugas adalah dikategorikan mempunyai hubungan yang tinggi. Pembahasan Variabel Kinerja Karyawan Dalam menganalisis hubungan motivasi terhadap kinerja pegawai, akan dijelaskan terlebih dahulu bagaimana menciptakan kinerja karyawan dengan melihat hasil penilaian dari jawaban responden terhadap kuesioner kinerja karyawan berdasarkan indikator-indikator yng terdiri dari 1.Kemampuan menyelesaikan pekerjaan. 2) Keahlian dan Keterampilan 3) Kreativitas dan Inisiatif Pembahasan masing-masing indikator adalah sebagai berikut : 1. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan. Kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan pada karakteristiknya kualitas pekerja digunakan 3 (tiga) butir pertanyaan yaitu : 1) Penyelesaian pekerjaan dengan teliti. 2) Menyelesaikan atau melaksanakan pekerjaan secara efektif dan efisien 3) perhatian terhadap mutu pekerjaan Pendapat responden mengenai karakteristik ini dapat dijelaskan pada tabel berikut Tabel 10. Pendapat responden tentang Kemampuan menyelesaikan pekerjaan 5 Skor setiap indikator 4 3 2 1 Jumlah skor Responden 1 8 15 4 2 - 101 29 Nilai skor tiap indikaor 3.48 2 7 16 4 2 - 115 29 3.96 3 9 13 5 3 - 118 29 4.06 Indikator Rata-rata nilai skor keseluruhan 3.83 Sumber data : Hasil Kuesioner di analisis, 2016 Tabel 10 tersebut menunjukan jumlah skor nilai dari 3 (tiga) pertanyaan pada 29 orang responden. Dari semua pernyataan responden dapat dijelaskan semuanya memiliki nilai skor tinggi, namun perhatian terhadap mutu pekerjaan yaitu 4,06 yang mempunyai nilai tinggi diantara tiga indicator tersebut. Dengan demikian jika keseluruhannya di rataratakan dari tiga pernyataan responden dengan masing-masing skor adalah 3,83. Dengan nilai skor rata-rata keseluruhan tersebut, maka dapat diartikan bahwa Kemampuan menyelesaikan pekerjaan yang dilakukan oleh karyawan berada pada kategori tinggi. 2. Keahlian dan Keterampilan Dalam meneliti Keahlian dan Keterampilan digunakan 3 (tiga) butir pernyataan, yaitu: 1) Volume pekerjaan yang dihasilkan sesuai dengan kemampuan pegawai 2) .jumlah pekerjaan yang diselesaikan sesuai dengan volume yang diberikan. 3) adanya kemampuan aparat memberikan pelayanan Pernyataan responden mengenai dimensi ini dapat dijelaskan pada tabel berikut Tabel 11. Pernyataan responden tentang Keahlian dan Keterampilan yang dihasilkan. Indikator 1 9 16 3 1 - 120 29 Nilai skor tiap indikaor 4.13 2 8 17 2 1 - 116 29 4.00 3 10 15 2 2 - 120 29 4.13 5 Skor setiap indikator 4 3 2 1 Jumlah skor Responden Rata-rata nilai skor keseluruhan 4.08 Sumber data : Hasil Kuesioner di analisis, Tahun 2016. Tabel 11 tersebut menunjukan pernyataan responden yang menyangkut kuantitas kerja yang dihasilkan pegawai. Dari 3 (tiga) indikator pertanyaan menunjukan bahwa nilai skor berada antara 4, sebagai nilai skor terendah sampai dengan 4,13 sebagai nilai skor tertinggi. Setelah dirata-ratakan nilai skor semua indikator, maka nilai skor rata-rata keseluruhan adalah sebesar 4,08. Dari nilai skor tersebut dapat diartikan bahwa kinerja karyawan dalam dimensi kuantitas kerja karyawan berada pada “tinggi”. 3. Kreativitas dan Inisiatif. Kreativitas dan Inisiatif karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan pada karakteristik ini digunakan 3 (tiga) butir pertanyaan kepada responden, yaitu : 1) Rekan kerja memberi semangat dan dorongan 2) Kesetiakawanan sesama aparat. 3) Suasana ramah dan sopan serta saling menghormati antar aparat. Pernyataan responden mengenai dimensi ini dijelaskan pada tabel berikut: Tabel 12. Pernyataan responden mengenai Kreativitas dan Inisiatif. karyawan. Indikator 1 8 9 10 2 - 110 29 Nilai skor tiap indikaor 3.79 2 9 10 7 3 - 112 29 3.86 3 10 8 9 2 - 121 29 4.17 5 Skor setiap indikator 4 3 2 1 Jumlah skor Responden Rata-rata nilai skor keseluruhan 3.94 Sumber data : Hasil Kuesioner dianalisis, Tahun 2016 Hasil analisis menunjukan bahwa nilai skor dari tiga indikator menunjukan nilai yang relatif tinggi, yaitu antara 3,79 sampai dengan 4.17. Dari nilai skor tersebut, setelah dirata-ratakan berada pada nilai skor 3,94. Dengan nilai skor rata-rata tersebut, maka dapat diartikan bahwa kinerja karyawan pada dimensi Kreativitas dan Inisiatif karyawan adalah “tinggi”. 4. Rekapitulasi Nilai Skor Variabel Kinerja Karyawan. Berdasarkan analisis nilai skor pada 3 (tiga) dimensi kinerja karyawan sebagai dampak dari motivasi kerja karyawan yang baik untuk dapat meningkatkan kinerja karyawan, yaitu pada dimensi kualitas kerja, kuantitas kerja, dan kerja sama antar pegawai, sebagaimana yang telah diuraikan dan dianalisis sebelumnya, maka secara sistematis ketiganya dirangkum sebagai hasil rekapitulasi nilai skor akhir dari keseluruhan dimensi kinerja pegawai adalah sebagaimana pada tabel berikut : Tabel 16. Rekapitulasi Nilai Skor Variabel Kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja Kendari Tahun 2016 No 1 Dimensi Kinerja Karyawan Kemampuan menyelesaikan pekerjaan. Skor RataRata 3,83 Kategori Penilaian Tinggi 2 Keahlian dan 4,08 Tinggi Keterampilan 3 Kreativitas dan 3,94 Tinggi Inisiatif Skor Rata-Rata Variabel Kinerja 3,95 Tinggi Pegawai Sumber data: Tabel 13, 14, dan 15 (dianalisis) Berdasarkan hasil rekapitulasi nilai skor pada dimensi-dimensi kinerja karyawan, maka secara rata-rata nilai skor berada pada nilai 3,95 (kategori tinggi). Jadi dapat disimpulkan bahwa kinerja karyawan pada PT. Jasa Raharja Kendari dalam melakukan pelayanan kepada masyarakat adalah dengan penilaian atau kategori “tinggi”. Pemberian Hubungan Motivasi Terhadap Kinerja Karyawan Pemberian Hubungan Motivasi terhadap kinerja karyawan sangat berpengaruh terhadap peningkatan kinerja karyawan karena berbagai hasil koesioner yang dilakukan di PT. Jasa Raharja Kendari Melihat pula hasil tingkat kategori pada pemberian motivasi kerja karyawan dengan nilai skor 4.15 dengan kategori tiggi pemberian motivasi yang dilakukan pimpinan perusahaan kepada bawahan/karyawan yang ada dalam perusahaan sangat mempengaruhi penuh atas peningkatan dan kemajuan suatu perusahaan. Dimana pemberian motivasi yang dilakukan seorang pimpinan sangat berpengaruh untuk meningkatkan kinerja karyawan dimana pada nilai skor variabel kinerja karyawan masuj pada kategori tinggi dengan skor 3.95 sehingga bila dirata-ratakan hubungan motivasi terhadap peningkatan kinerja karyawan yaitu (4,15 + 3.95)/2 = 4.05 artinya kategori tinggi menandakan bahwa pada PT. Jasa Raharja Kendari disamping pemberian motivasi dalam meningkatkan kinerja karyawan disamping itu pula untuk memajukan perusahaan PT. Jasa Raharja Kendari Sebagai Perusahaan Yang melayani asuransi ternama dan terbesar di kendari maupun ditingkat Provinsi Sulawesi Tenggara. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan yang ada maka dapat disimpulkan bahwa Hubungan Pemberian Motivasi Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan Pada Perseroan Terbatas (PT) Jasa Raharja Kendari adalah berhubungan dengan kategori Tinggi. Hubungan tersebut pada Variabel Motivasi dianalisis dalam tiga dimensi indikator, yaitu menciptakan perbaikan lingkungan kerja, pemberian konpensasi, dan penerapan disiplin kerja. Ketiga dimensi pemberian motivasi tersebut membentuk satu kesatuan yang berhubungan dengan kinerja karyawan dimana dimensi indicator Kinerja Karyawan yaitu , kemampuan menyelesaikan pekerjaan, keahlian dan keterampilam dan kretivitas dan inisiatif dalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab sebagai pimpinan maupun bawahan. Hasil analisis nilai skor dari ketiga dimensi pemberian motivasi yang berhubungan dengan kinerja pegawai, diperoleh hasil sebesar 4.05 yang artinya bahwa motivasi yang diberikan oleh pimpinan dapat menyebabkan karyawan untuk meningkatkan kinerjanya dengan kategori tinggi. Saran Berdasarkan pada kesimpulan di atas yang menunjukan bahwa hubungan antara motivasi dengan kinerja Karyawan dalam hal pelaksanaan tugas dan tanggungjawab sebagai Pinpinan berhubungan dengan kategori tinggi, maka untuk itu dapat disarankan bahwa pemberian motivasi dari pimpinan kepada bawahannya perlu terus dilakukan untuk dapat mendukung pelaksanaan tugas dan tanggungjawab Bawahan, dimana dengan pemberian motivasi oleh pimpinan akan dapat meningkatkan kinerja Karyawan. DAFTAR PUSTAKA Agus Dharma. 1998, Perencanaan Pelatihan, Jakarta:Pusdiklat Pegawai Depdikbud. Bacal, Robert, 2002. Performance Management. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Bernardin, H. John & Joyce E. A. Russell, 1993, Human Resource Management. Singapore : McGraw Hill Inc. Buchari Zainun. 1989. Manajemen dan Motivasi. Jakarta : Balai Aksara. Gibson, James L, Jhon M. Ivancevich dan James H. Donnelly Jr., 1996. Organisasi :Perilaku, Sruktur, Proses.,Jilid 1. Jakarta: Binapura Aksara. Gomes, Faustino Cardoso, 2003, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Andi Offset. Handoko, T. Hani, 1995. Manajemen, Edisi 2, Yogyakarta, BPFE. Haryono, Slamet, 2004. “DP3: Salah Satu Indikator Akuntabilitas Internal Unit Kerja Organisasi”, Buletin Pengawasan No. 45. Herujito, Yayat, 2004. Dasar-dasar Manajemen. Jakarta: Grasindo. Koontz, Harold & Cyril O’Donnel & Heinz Weihrich. 1986. Manajemen. Jilid 2. Terjemahan: Gunawan Hutauruk. Jakarta: Penerbit Erlangga. Kuswadi, 2004. Cara Mengukur Kepuasan Karyawan.Jakarta. PT Elex Media Komputindo. Manullang, M., dan Marihot AMH, Manullang, 2001. Manajemen Personalia. Edisi Ke-3. Yogyakarta, Gajda Mada Univrsity Press. Mardiasmo, 2005. Akuntansi Sektor Publik. Penerbit Andi, Yogyakarta. Prawirosentono, Suryadi. 1999. Kebijakan Kinerja Karyawan. Yogyakarta: BPFE. Rasul, Syahruddin, 2003. Pengintegrasian Sistem Akuntabilitas Kinerja dan Anggaran dalm Perspektif UU No. 17/2003 Tentang Keuangan Negara: Problem dan Solusi Penganggaran di Indonesia. Jakarta: Percetakan Negara Republik Indonesia. Rusli Syarif. I991. Teknik Manajemen Latihan dan pembinaan, Bandung : Angkasa Sadili Samsudin. 2005. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bandung Pustaka Setia. Saxena, A.P., 1986. “Penigkatan Produktivitas Tatalaksana Pemerintahan”, Majalah Prisma, Edisi November, Nomor 11. Siagian, Sondang P.,1988. Organisasi, Kepemimpinan, dan Perilaku Administrasi. Jakarta, CV Haji Masagung. Sugiyono, 2001. Statistik Non Parametris untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta. Sugiono, 2003. Metode Penelitian Administrasi. Penerbit Alfabeta. Bandung Simamora, Henry. 2004 Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: YKPN S. Ruky. A. 2001. Sistem Manajemen Kinerja: Performance Management System, Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama Supardi U.S, 2013. Aplikasi Statistika Dalam Penelitian : Konsep Statistika Yang Lebih Komprehenshif. Change Publication, Jakarta Selatan. Thoha, Mifta, 1988. Perilaku Organisasi, Konsep Dasar dab Aplikasiny. Jakarta, Rajawali Pers. Umar, Husein, 1999. Riset Sumber Daya Manusia dalam Organisasi. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama. Westra, Pariata; Sunarto; dan Ibnu Syamsi, 1982. Ensiklopedi Administrasi. Jakarta, Gunung Agung. Zainun, Buchari, 1992. Administrasi dan Manajemen Kepegawaian Pemerintah Negara Indonesia. Jakarta: CV Haji Masagung.