BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berkomunikasi baik secara personal yaitu berkomunikasi dengan diri sendiri, maupun secara interpersonal yaitu berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi interpersonal pada dasarnya merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih yang bersifat langsung dan dialogis. Langsung yang dimaksud adalah umpan balik (feedback) dapat diberikan saat komunikasi berlangsung. Dialogis yang dimaksud adalah komunikasi ini bersifat timbal balik atau “dua arah”. Dalam dunia kerja komunikasi interpersonal sangat dibutuhkan setiap orang untuk dapat berinteraksi satu sama lain. Dengan adanya komunikasi yang tercipta dengan baik maka setiap orang untuk bekerja dengan baik dan nyaman saat bekerja baik antara atasan dan bawahan juga sesama karyawan, segala pekerjaan yang dilakukan baik secara individual maupun kelompok akan tercapai sesuai dengan tujuannya ketika seseorang mengetahui apa yang harus dikerjakan melalui komunikasi secara langsung. Luthas (2005:212) mengatakan bahwa working condition adalah keadaan atau suasana di tempat kerja yang merupakan faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja. Bila kondisi kerjanya baik, bersih, atraktif, dan nyaman, maka karyawan akan merasa mudah dalam menjalankan pekerjaannya. Dalam kondisi kerja seperti itu kebutuhankebutuhan fisik dipenuhi dan memuaskan tenaga kerja. working condition biasa dapat berbentuk budaya organisasi. Dari pernyataan di atas dapat dilihat bahwa lingkungan tempat kerja sangat berperan penting untuk mendorong setiap anggota organisasi untuk bekerja dengan lebih maksimal. Saat ini komunikasi sudah berkembang sebegitu canggihnya dengan berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi yang sangat pesat, tetapi pada dasarnya setiap orang akan lebih suka dan lebih nyaman untuk dapat berkomunikasi secara langsung “tatap 1 2 muka” yaitu dalam bentuk komunikasi interpersonal. Hal ini karena komunikasi interpersonal sangat potensial untuk menjalankan fungsi instrumental sebagai alat untuk memperngaruhi atau membujuk oranglain, karena kita dapat menggunakan kelima alat indera kita untuk mempertinggi daya bujuk pesan yang kita komunikasikan kepada komunikan. Berbeda dengan komunikasi lewat media massa seperti surat kabar, televisi ataupun media teknologi lainnya. Hal ini pun disadari oleh PT Summarecon Agung Tbk, dimana Summarecon dalam setiap kegiatan langsung seperti dalam orientasi karyawan baru (OKB), Motivasional Class, outbond, dan forum diskusi Summarecon selalu mengajak setiap karyawan untuk terus membina hubungan Interpersonal yang baik antar sesama, dan selalu mengutamakan setiap karyawan untuk saling membantu sesama melalui celengan bambu yang berfungsi agar setiap karyawan dapat menyisihkan sebagian kecil dana untuk membantu yang membutuhkan. Hal inilah yang membedakan Summarecon dengan perusahaan yang lainnya. PT Summarecon Agung Tbk, adalah salah satu perusahaan properti yang besar di Indonesia dan saat ini Summarecon telah berkembang semakin pesat terutama dengan hadirnya Summarecon Mall Serpong dan Summarecon Mall Bekasi yang mempopulerkan nama Summarecon menjadi lebih dikenal oleh masyarakat. Pada tahun 2013 berdasarkan prestasi yang telah dibangun PT Summarecon Agung Tbk menempati urutan 6 dalam sepuluh perusahaan yang menjadi best of the best 2013 menurut Forbes Indonesia. Kemudian pada Agustus 2013 Summarecon juga menurut majalah SWA menjadi The 6th grade for Indonesia Green Company. Hal yang menjadi masalah dalam penelitian ini dimana Summarecon telah berdiri 37 tahun lamanya dan baru menerapkan budaya perusahaan pada tahun 2012 dan menyadari pentingnya untuk mendukung visi dan misi perusahaan dengan menerapkan budaya perusahaan dengan baik kepada setiap anggota perusahaan. Summarecon awalnya telah membentuk divisi Community Relations, tetapi kemudian pada Juli tahun 2012 telah terjadi perubahan mengganti divisi Community Relations menjadi divisi Corporate Culture & CSR (Corporate Social Responsibilty). 3 Dengan hadirnya divisi Corporate Culture & CSR (Corporate Social Responsibilty) ini bertujuan untuk mengelolah komunikasi internal perusahaan dan event internal maupun eksternal yang berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan. Bagian Corporate Culture bertujuan untuk membangun hubungan yang harmonis antara tiap karyawan agar karyawan agar melaksanakan pekerjaan sesuai dengan budaya Summarecon yaitu “IT IS” Summarecon (intergirty, teamwork, improvement, service excellence) dan juga untuk mewujudkan salah satu misi Summarecon sampai pada tahun 2015 yaitu, fokus dalam pengembangan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, sejahtera serta sesuai dengan nilai dan budaya perusahaan. Bagian CSR (Corporate Social Responsibilty) bertujuan untuk menjalankan kegiatan sosial yang dilakukan Summarecon bagi lingkungan sesuai dengan visi dan misi Summarecon yaitu menjaga lingkungan dan tanggujawab sosial. Dalam CSR juga Summarecon membuat dua program yaitu program CSR untuk internal dan eksternal. Internal sendiri bertujuan untuk melaksanakan tanggung jawab perusahaan bagi setiap karyawan perusahaan dan eksternal adalah tanggu jawab perusahaan terhadap lingkungan. Fokus masalah adalah budaya organisasi di Summarecon baru berjalan sekitar satu tahun sepuluh bulan sampai pada bulan Mei 2014 saat penelitian ini dilakukan, maka dalam setiap komunikasi yang dilakukan terhadap kepada karyawan selalu mencoba untuk menanamkan budaya agar setiap anggota organisasi menegerti akan budaya tersebut dan menaati budaya yang berlaku. Berdasarkan uraian di atas, penelitian ini akan mengangkat judul “Pengaruh Kualitas Komunikasi Interpersonal Terhadap Budaya Organisasi Pada Karyawan di PT. Summarecon Agung Tbk, Kantor Pusat. 1.2 Perumusan Masalah Mengacu pada judul penelitan di atas maka rumusan masalah yang akan diteliti adalah apakah terdapat hubungan dan pengaruh kualitas komunikasi interpersonal terhadap budaya organisasi pada karyawan di PT. Summarecon Agung Tbk, Kantor Pusat. 4 1.3 Identifikasi Masalah Mengacu dari latar belakang mengenai masalah yang akan diteliti yaitu selama 37 tahun Summarecon berdiri perusahaan tersebut baru menanamkan budaya organisasi yang secara nyata pada Juli 2012 pada karyawan, maka itu sampai saat ini Summarecon berusaha untuk dapat menanamkan budaya yang telah dibentuk agar ditaati oleh para karyawan. Maka muncul identifikasi masalah tersebut dapat diutarakan dalam beberapa pertanyaan, yaitu: 1. Apakah ada hubungan antara kualitas komunikasi interpersonal dengan budaya organisasi pada karyawan di PT. Summarecon Agung Tbk, Kantor Pusat ? 2. Apakah ada pengaruh antara kualitas komunikasi interpersonal terhadap budaya organisasi pada karyawan di PT. Summarecon Agung Tbk, Kantor Pusat ? 1.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.4.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini dimaksudkan untuk memperoleh data dan informasi mengenai pengaruh kualitas komunikasi interpersonal terhadap budaya organisasi pada karyawan pada PT. Summarecon Agung Tbk. Adapun tujuan khusus penelitian ini adalah untuk: 1. Untuk mengetahui hubungan yang terjadi antara kualitas komunikasi interpersonal dengan budaya organisasi pada karyawan di PT. Summarecon Agung Tbk, Kantor Pusat. 2. Untuk mengetahui pengaruh kualitas komunikasi interpersonal terhadap budaya organisasi pada karyawan di PT. Summarecon Agung Tbk, Kantor Pusat. 5 1.4.2 Manfaat Penelitian Manfaat Akademik : 1. Tulisan ini dapat memberikan sebuah kontribusi untuk penelitian lebih lanjut dalam bidang Public Relations mengenai komunikasi interpersonal dan budaya organisasi. 2. Tulisan ini dapat memberikan kontribusi dalam pengembangan Ilmu Marketing Communication dalam bidang akademis baik untuk sekarang maupun untuk masa yang akan datang. 3. Tulisan ini sebagai salah satu pembuktian terhadap teori-teori yang telah dikemukakan oleh para ahli khususnya dalam ilmu komunikasi. 4. Tulisan ini sebagai harapan dapat memperkaya mata kuliah Professional Image and Acting yang ada diperkuliahan Binus University. Manfaat Praktis : 1. Sebagai Informasi bahwa dengan komunikasi interpersonal dapat menanamkan budaya organisasi pada karyawan di PT. Summarecon Agung Tbk. 2. Sebagai referensi bagi tim Corporate Culture and CSR (Corporate Social Responsiblity) PT Summarecon Agung Tbk, kantor pusat untuk mengembangkan strategi dalam membangun komunikasi interpersonal untuk dapat menanamkan budaya organisasi pada karyawan. Manfaat Masyarakat/Umum : 1. Untuk memberi pengetahuan bagi setiap organisasi yang ada bahwa pentingnya untuk mengelolah komunikasi interpersonal dan budaya dalam perusahaan. 1.5 Sistematika Penulisan Penelitian ini terdiri atas 5 bab yang dibagi menjadi beberapa sub-sub bab sebagai pendukung isi dari setiap bab yang saling berhubungan satu sama lainnya. Adapun sistematika penulisan skripsi ini, disusun sebagai berikut : 6 Bab 1 : Pendahuluan Menjelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, identifikasi masaah, tujuan dan manfaat, dan sistematika penulisan dalam penelitian ini. Bab 2 : Kajian Pustaka Bab ini berisi mengenai penelitian sebelumnya yang betujuan untuk memperlihatkan perbandingan penelitian sebelumnya dan penelitian yang akan dilakukan, kemudian landasan teori berisikan teori-teori yang mendukung serta berkaitan dengan judul dan topik yang sedang diangkat dalam penelitian ini. Yang diantaranya meliputi teori Komunikasi Interpersonal dan Budaya Organisasi. Bab 3 : Metodologi Penelitian Bab ini memuat tentang pendekatan penelitian, tipe dan jenis penelitian, metode penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, analisis regresi, hipotesis dan opersional variabel operasional. Bab 4 : Hasil Penelitian Bab ini akan membahas mengenai deskripsi obyek penelitian, gambaran umum responden, deskripsi variabel penelitian, analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Bab ini berisikan garis besar kesimpulan atas dari penelitian yang telah dilakukan melalui penelitian kuantitatif yang bersifat informasi. Dalam bab ini juga membahas mengenai saran-saran yang diberikan berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti sebagai referensi untuk tindak lanjut yang lebih baik dari hasil pemecahan masalah.