PEMANFAATAN 1’-ACETOXYCHAVICOL ACETATE PADA RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga L) PADA SEDIAAN TABLET HISAP SEBAGAI ALTERNATIF TERAPI PADA PENDERITA KANKER Author : WILDAN ALFIAN NOOR Abstract : RINGKASAN Sampai saat ini kanker masih menjadi penyebab kematian terbesar kedua di dunia setelah penyakit jantung dan pembuluh darah (WHO, 2007a). Kanker adalah suatu proses pertumbuhan sel yang tidak terkendali, yakni kehilangan pengendali keseimbangan antara pembelahan sel (proliferasi) dengan kematian sel, sehingga terus membelah tanpa kontrol. Dewasa ini telah dilakukan usaha-usaha penelitian terhadap pencarian bahan obat antikanker yang lebih selektif namun belum berhasil. Indonesia memiliki keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia (Konthen dan Sastrowardoyo, 2007). Termasuk potensi obat herbal seperti lengkuas. Lengkuas (Alpinia galanga L) Potensi pengembangan obat dari lengkuas memiliki peluang besar. Dapat kita lihat dari data statistik produksi lengkuas sebesar 59,332,313 Kg dan produktivitas lengkuas sebesar 2,98 Kg/m2 di Indonesia. Salah satu senyawa potensial yang terdapat pada rimpang lengkuas adalah 1′-Acetoxychavicol Acetate (ACA), Senyawa organik yang memiliki aktivitas sebagai antitumor, antikanker bahkan sebagai inhibitor replikasi virus HIV tipe 1. Belum adanya pemanfaatan ACA dalam obat herbal membuat penulis terdorong untuk menuliskan gagasan untuk membuat tablet hisap ACA sebagai alternatif terapi bagi penderita kanker. Tujuan penulisan karya tulis ilmiah ini adalah memaksimalkan potensi lengkuas dengan kandungan senyawa 1’-acetoxychavicol acetate dalam sediaan tablet hisap sebagai alternatif terapi penderita kanker yang aman dan praktis. Metode penelitian dan penulisan yang dipilih adalah dengan penelusuran pustaka, dimana data dan informasi diperoleh dari buku, jurnal, dan literatur lain. Kajian difokuskan pada kanker, menjelaskan peran ACA dalam menghambat kanker serta pembuatan dan pengembangan tablet hisap lengkuas sebagai inovasi terapi antikanker. Informasi yang diperoleh dikumpulkan kemudian dilakukan seleksi dan klasifikasi menurut fokus kajian. Berdasarkan jurnal ilmiah yang diperoleh bahwa retinoblastoma adalah tumor supressor dan dapat memicu tumbuhnya tumor pada banyak manusia. p27kip1 adalah protein yang mengontrol siklus sel, yang apabila terdelokalisasi dari inti sel ke sitoplasma dapat menyebabkan mutasi sel. Pembuatan tablet hisap dapat menggunakan metode granulasi basah, granulasi kering dan cetak langsung. Bahan tambahan yang digunakan berupa pengisi, pengikat, pelicin dan perasa. Sebelum di up scale dilakukan optimasi terlebih dahulu mulai dari dosis sampai evaluasi mutu dan keamanan tablet hisap. Kesimpulan dari gagasan yang diajukan adalah ACA dapat menghambat laju perkembangan sel kanker dengan mekanisme meningkatkan hipofosforilasi dari Retinoblastoma (Rb) dan menghambat translokasi p27kip1 di nukleus. Kelebihan tablet hisap adalah memiliki rasa manis, mudah dalam penggunaan, kepastian dosis, dan praktis. Diperlukan uji klinis, laboratorium dan keamanan yang menyeluruh untuk penelitian ACA karena sampai saat ini penemuan obat antikanker hanya sampai uji pada hewan coba. Potensi obat herbal ACA ini dapat segera di paten-kan dan memanfaatkan kerjasama pihak-pihak yang strategis dalam implementasinya mengingat berbagai penemuan telah begitu besar di dunia ini sehingga Indonesia dengan keanekaragaman hayati dapat menjadi suatu acuan pengembangan obat herbal di dunia. (end) Page 1