27 DAFTAR PUSTAKA Agus, F. dan Subiksa, I.G.M. 2008, Lahan

advertisement
DAFTAR PUSTAKA
Agus, F. dan Subiksa, I.G.M. 2008, Lahan Gambut: Potensi untuk Pertanian dan
Aspek Lingkungan. Balai penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre
(ICRAF). Bogor. 40 hal.
Agustiyani, D., R.M. Kayadoe dan H. Imamuddin. 2010, Oksidasi Nitrit oleh
Bakteri Heterotrofik pada Kondisi Aerobik. Jurnal Biologi Indonesia 6
(2): 265-275.
Alexander, M. 1997. Introduction to Soil Microbilogy. New York: John Wiley
and Sons.
Allen, O.N. and E.K. Allen. 1991. The Leguminosae. A source book of
characteristics. Uses and Nodulation. Winconsin: The University of
Winconsin Press.
Ardi, R. 2009. Kajian Aktivitas Mikroorganisme Tanah Pada Berbagai
Kelerengan dan Kedalaman Hutan Alam. Skripsi. Departemen Kehutanan
Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara.
Buckman dan N.C. Brady. 1982. Ilmu Tanah. Bhatara Karya Aksara. Jakarta. 788
hal.
Dewi, I. M. 2008. Isolasi Bakteri dan Uji Aktifitas Kitinase Termofilik Kasar dari
Sumber Air Panas Tinggi Raja, Simalungun, Sumatera Utara. Tesis.
Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.
.
Dwidjoseputro, D. 2005. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Djambatan. Jakarta. 214 hal.
Fardiaz, S. 1992. Enumerasi Total Populasi Bakteri Penambat Nitrogen (N) Tanah
Gambut Di Kebun Kelapa Sawit Rakyat. Jurnal Ekologi Tanah, 2(1) :1-6.
Fardiaz, S. 1989. Penuntun Praktek Mikrobiologi Pangan. Jurusan Teknologi
Pangan dan Gizi Fakultas Teknologi Pertanian. IPB Press. Bogor.
Fitri, L dan Y. Yasmin. Isolasi Dan Pengamatan Morfologi Koloni Bakteri
Kitinolitik. Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 3(2) :20-25.
Hajoeningtijas, O. D. 2012. Mikrobiologi Pertanian. Graha Ilmu. Yogyakarta. 197
hal.
Hamastuti, H. dan E.O. Dwi. (2012) Peran Mikroorganisme Azotobacter
chroococcum, Pseudomonas fluorescens, dan Aspergillus niger pada
Pembuatan Kompos Limbah Sludge Industri Pengolahan Susu. Jurnal
Teknik POMITS, 1(1): 1-5
27
Hardjowigeno, S. 1987. Ilmu Tanah. Medyatama Sarana Perkasa. Jakarta. 233 hal.
Hardjowigeno, S. 1993. Klasifikasi Tanah dan Pedogenesis. Akademika
Pressindo, Jakarta.
Hastuti, R. D. 2007. Bakteri Penambat Nitrogen Hidup Bebas. In: Metode Analis
Biologi Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya
Lahan Pertanian. Bogor. 23-30 hal.
Hidayat, N. 2013. Isolasi dan Enumerasi Bakteri Tanah Gambut di Perkebunan
Kelapa Sawit PT. Tambang Hijau Kecamatan Tambang Kabupaten Kampar.
Skripsi. Jurusan Agroteknologi. Universitas Islam Negeri Riau.
Husen, E. 2007. Pengambilan Contoh Tanah untuk Analisis Mikroba. In: Metode
Analis Biologi Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. 5-12 hal.
Husen, E., R. Saraswati, dan R. C. B. Ginting. 2006. Mikroorganisme Pelarut
Fosfat. In: Pupuk Organik dan Pupuk Hayati. Balai Besar Penelitian dan
Pengembangan Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor. 141-158 hal.
Kanti. 2007. Penapisan Khamir Selulotik Cryptocoous sp. yang diisolasi dari
Tanah Kebun Biologi Wamena Jaya Wijaya Propinsi Papua. Laporan
Penelitian Bidang Mikrobiologi. Bogor: Pusat Penelitian Biologi-LIPI.
Lay, W. B. 1994. Analisis Mikroba di Laboratorium. PT Raja Grafindo Persada,
Jakarta.
LPPM IPB. 2013. Masterplan Hutan Larangnan Adat Kenegerian Rumbio dan
Hutan Adat Buluh Cina Kabupaten Kampar Provinsi Riau. IPB. Hal 217
Mariana, S. 2013. Total Populasi Mikroba dan Aktifitas Protase pada Tanah
Gambut di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil-Bukit Batu Riau. Skripsi.
Jurusan Biologi. FMIPA. Universitas Riau.
Marista E., S. Khotimah dan R.Linda. 2013. Bateri Pelarut Fosfat Hasil Dai Tiga
Jenis Tanah Rhizofer Tanaman Pisang Nipah (Musaparadisiaca var. nipah)
di kota Sikawang. Jurnal protobion, 2(2): 93-101
Nurjana. 2001. Isolasi, Identifikasi, dan penentuan Jumlah Bakteri Asal Tambak
Tanah Gambut. Buletin Teknik Pertanian 6(2): 77-80.
Omar, I. C., D. Ibrahim, dan B. Salleh. 1996. Mikrobiologi Makanan. Dewan
Bahasa dan Pustaka. Kuala Lumpur. 310 hal.
Pelczar, M.J dan E. C. Shan. 1986. Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jilid I. Alih
Bahasa oleh Hadieotomo, R. S., T. Imas, S. S. Tjitrosomo,dan S. L.
Angka. UI Press. Jakarta. 443 hal.
28
Pratita M.Y dan S.R. Putra. 2012. Isolasi Dan Identifikasi Bakteri Termofilik Dari
Sumber Mata Air Panas Di Songgoriti Setelah Dua Hari Inkubasi. Jurnal
Teknik Pomits., 1(1): 1-5
Purwaningsih, S., 2005, Isolasi, Enumerasi, dan karakterisasi Bakteri Rhizobium
dari Tanah Kebun Biologi Wamena, Papua. Jurnal Biodiversitas., 6(2): 8284
Purwaningsih, S. 2009. Populasi Bakteri Rhizobium di Tanah Pada Beberapa
Tanaman Dari Pulau Buton, Kabupaten Muna, Propinsi Sulawesi
Tenggara. Jurnal Tanah Trop., 14(1): 65-70.
Ritonga, A., M. Mardhiansyah dan Kausar. 2013. Identifiasi Kearifan Lokal
Masyarakat Hutan Larangan Adat Rumbio Kabupaten Kampar Terhadap
Perlindungan Hutan. Departemen Kehutanan Fakultas Pertanian,
Universitas Riau.
Rosmimik dan E. Yuniarti. 2007. Mikroba Perombak Bahan Organik. In: Metode
Analisis Biologi Tanah. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan
Sumberdaya Lahan Pertanian. Bogor.
Rostinawati, T. 2008. Skrining dan Identifikasi Bakteri Penghasil Enzim Kitinase
Dari Air Laut di Perairan Pantai Pondok Bali. Penelitian Mandiri. Fakultas
Farmasi Universitas Padjadjaran Jatinangor.
Saraswati, R dan Sumarno. 2008. Pemanfaatan Mikroba Penyubur Tanah Sebagai
Komponen Teknologi Pertanian. Jurnal Iptek Tanaman Pangan, 3(1) :4158.
Saraswati, R. E. Santosa, and E. Yuniarti. 2004. Organisme Perombak Bahan
Organik. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian. Bogor.
Saraswati, R., E. Santosa, dan E. Yuniarti. 2006. Organisme Perombak Bahan
Organik. Mikroorganisme Pelarut Fosfat. Pupuk Organik dan Pupuk
Hayati. Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Sumberdaya Lahan
Pertanian. Bogor. 211-230 hal.
Sumarsih, S. 2003. Mikrobiologi Dasar. Fakultas Pertanian UPN Veteran.
Yogyakarta. 201 hal
Surtiningsih T, Farida dan T. Nurhariyati. 2009. Biofertilizer Bakteri Rhizobium
pada Tanaman Kedelai (Glycine Max (L) Merr.). Jurnal Berk. Penel. Hayat:
15: 31-35.
Suryanto, D. dan E. Munir. 2006. Potensi Pemanfaatan Isolat Bakteri Kitinolitik
Lokal untuk Pengendali Hayati Jamur. Prosiding Seminar Hasil-Hasil
Penelitian USU, Medan. Hal: 15-25.
29
Sutedjo, M.M. 1991. Mikrobiologi Tanah. Rieneka Cipta. Jakarta. 446 hal.
Syulasmi, A., Y. Hamdiyati Dan Kusnadi. 2005. Petunjuk Praktikum
Mikrobiologi. Fakultas MIPA. Universitas Pendidikan Indonesia.
Bandung.
Utomo, B. 2008. Eksplorasi Fungi Pada Tanah Gambut yang Berada Pada Lapis
Fibrik, Hemik, dan Saprik. Media Unika No. 73 edisi ke 4
Waluyo, L. 2008. Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Universitas Muhamadiyah
Malang Press. Malang. 356 hal.
Widawati, S dan Suliasih. 2006. Populasi Bakteri Pelarut P (BPF) di Cikini,
Gunung Botol dan Ciptarasa serta Kemampuannya dalam melarutkan P
Terikat di Media Pikovskaya Padat. Jurnal Biodiversitas. 7(2) : 109 - 113.
Widyati, E. 2007. Formulasi inokulum Mikroba: MA, BPF dan Rhizobium Asal
Lahan Bekas Tambang Batubara untuk Bibit Acacia crassicarpa Cunn.
Jurnal Biodiversitas 8 (3) : 238 - 241.
Widiyawati, I., Sugianta, A. Junaedi dan R. Widyastuti. 2014. Peran Bakteri
Penambat Nitrogen untuk Mengurangi Dosis Pupuk Nitrogen Anorganik
pada Padi Sawah. Jurnal Agron. Indonesia 42 (2): 96 – 102.
Wulandari,S., 2001, Efektifitas Bakteri Pelarut Fosfat Pseudomonas sp.
Terhadap Pertumbuhan Tanaman Kedelai (Glycine max L.) pada Tanah
Podsolik Merah Kuning, Jurnal Natur Indonesia , 4(1): 21-25
Zahidah, D dan M. Shovitri, 2013, Isolasi, Karakterisasi dan Potensi Bakteri
Aerob Sebagai Pendegradasi Limbah Organik, Jurnal Sains dan Seni
POMITS, 2(1): 12-15
30
Download