TES AWAL PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI MENGHADAPI SELEKSI TK. KAB./KOTA 2016 HOTEL BUNGA BUNGA JAKARTA, 11 – 13 Februari 2016 Pembina: Judhistira Aria Utama, M.Si. Sifat: Closed Book PERATURAN TES: BACALAH DENGAN SAKSAMA! Anda DIPERKENANKAN menggunakan kalkulator dan spreadsheet (misal: MS EXCEL dari MicroSoft) dalam komputer untuk menjawab soal-soal di bawah ini. Soal 1 [50 poin] Bulan adalah satu-satunya satelit alam milik Bumi. Relatif terhadap bintang-bintang yang jauh (fixed stars), Bulan satu kali “mengorbit Bumi” dalam waktu 27 1/3 hari yang disebut sebagai periode sideris. Dalam geraknya tersebut, ada kalanya Bulan pada saat fase purnama berada di sekitar ekliptika (bidang orbit Bumi mengitari Matahari) yang membuatnya terperangkap oleh bayang-bayang Bumi; memberikan tontonan atraksi langit yang dikenal sebagai gerhana Bulan. Dari pengamatan fenomena GBT (Gerhana Bulan Total) pada 15 Juni 2011 silam di kota Cape Town, Afrika Selatan ( = 330 55’ Lintang Selatan ; = 180 22’ Bujur Timur) diperoleh catatan waktu-waktu kontak (persinggungan antara sisi Bulan dengan sisi bayang-bayang Bumi) berikut ini. Waktu kontak I (U1): 20.25 (waktu setempat) Waktu kontak II (U2): 21.25 (waktu setempat) Waktu kontak III (U3): 23.02 (waktu setempat) Waktu kontak IV (U4): 00.02 (waktu setempat) Hasil pengamatan Aristarchus (310 – 230 SM) memberikan informasi yang berharga terkait ukuran fisik Bulan, yakni diameternya membentang sebesar 0,5 derajat di langit. Menurut Aristarchus, radius Bulan adalah sekira ¼ kali radius Bumi. Sementara, pengukuran keliling Bumi yang telah dilakukan oleh Eratosthenes (276 – 195 SM) memberikan nilai sekitar 40.000 km. Perolehlah jarak Bulan dari Bumi pada saat gerhana di atas terjadi beserta persentase perbedaan hasil yang Anda peroleh terhadap nilai ratarata Bulan dari Bumi (384.400 km)! Soal 2 [20 poin] Pada Senin 11 Januari 2016, Bulan sabit yang terlihat pertama kali saat senja di kota Gorontalo sejak fase konjungsi adalah pada 12 menit setelah terbenamnya Matahari. Diketahui waktu terbenamnya Matahari dan Bulan di kota tersebut adalah sebagai berikut: Matahari terbenam: 17:56 WITA Bulan terbenam: 18:58 WITA a. Taksirlah ketinggian Bulan dari ufuk/cakrawala pada saat Matahari terbenam! (Abaikan efek refraksi!) b. Taksirlah ketinggian Bulan dari ufuk/cakrawala pada saat pertama kali dapat diamati! Soal 3 [30 poin] Karena kemiringan sumbu rotasi Bumi terhadap ekliptika (sekitar 23,5) dan revolusi Bumi mengitari Matahari, Matahari terlihat memiliki gerak semu tahunan di bola langit. Posisi-posisi khas Matahari untuk tanggal-tanggal tertentu sepanjang tahun dalam koordinat ekuatorial ditunjukkan dalam tabel berikut ini. Asensio rekta (jam) Deklinasi (Derajat) a. b. 21 Maret 22 Juni 23 September 22 Desember 0 6 12 18 0 +23,5 0 –23,5 Dengan mengabaikan fakta bahwa Matahari adalah objek langit membentang (extended light source), dapatkan koordinat Matahari pada saat terbit dan terbenam menurut sistem koordinat horison pada tanggal-tanggal istimewa di atas untuk pengamat yang berada di lintang 45 LS! [10 poin] Gambarkan di bola langit lintasan semu harian Matahari pada tanggal-tanggal istimewa di atas untuk pengamat yang berada di lintang 45 LS! [20 poin] Selamat Bekerja! “Yakin Usaha Sampai”