jurnall - stt injili betania • stt injili betania

advertisement
EFESUS 3:14-21
Kata ‘itulah sebabnya’ (ay 14) menghubungkan Ef 3:1-13 dan Ef 3:14-21. Dalam
Ef 3:1-13, Paulus tahu bahwa Allah menghendaki ia untuk PI kepada orang-orang non
Yahudi (ay 8). Itulah sebabnya Paulus berdoa untuk orang-orang kafir tsb (Ef 3:14-21).
Dari sini bisa kita lihat bahwa pemberitaan Firman Tuhan dan doa selalu berjalan
bersama-sama.
Penerapan; Bagi saudara-saudara yang mengajar Sekolahh Minggu, yang
mengabarkan Injil secara pribadi, yang berkotbah, apakah saudara banyak berdoa?
I)PENDAHULUAN:
A)’Sujud’ (ay 14).
NIV menterjemahkan ‘I kneel’.
NASB menterjemahkan ‘I bow my knees’
Jadi Paulus berdoa dengan posisi berlutut. Pada jaman itu, posisi yang lebih
umum adalah berdiri (Luk 18:11,13). Tetapi posisi pada waktu doa sebenarnya tidaklah
terlalu penting, yang penting adalah sikap hati kita terhadap Tuhan.
B)’Bapa’ (ay 14).
William Barclay mengatakan bahwa Yesus bukanlah orang yang pertama yang
menyebut Allah dengan sebutan Bapa. Orang-orang Yunani menye-but dewa Zeus
dengan sebutan ‘Bapa dari allah dan manusia’. Orang- orang Roma menyebut allah
tertinggi mereka dengan sebutan Jupier yang berarti Allah Bapa. Tetapi mereka semua
menyebut Allah dengan sebutan Bapa karena menekankan Allah sebagai pencipta.
Dan memang ditinjau dari sudut penciptaan, Allah adalah bapa dari semua orang (bdk.
Luk 3:38). Tetapi ditinjau dari sudut penebusan, Allah adalah Bapa dari semua orang
percaya saja (Yoh 1:12). Orang yang tidak percaya kepada Kristus adalah anak-anak
setan (Yoh 8:41-44 1Yoh 3:7-10).
C)’Yang dari padaNya semua turunan yang di dalam surga dan di atas bumi
menerima namaNya’ (ay 15).
- ‘turunan’ (patria) = family / fatherhood.
- ‘semua turunan’ tidak boleh diartikan banyak keluarga (jamak), tetapi harus diartikan
seluruh keluarga (tunggal) atau ‘the whole family’.
- ‘di surga dan di bumi’. Calvin mengatakan bahwa kata-kata ‘di surga’ menunjuk
kepada malaikat. Tetapi banyak penafsir lain yang tidak setuju, karena kontexnya
berhubungan dengan penebus- an, sedangkan malaikat tidak mengalami penebusan
(Ibr 2:16). Jadi, kata-kata ‘di surga’ menunjuk kepada orang percaya yang sudah mati
dan sudah berada di surga.
- Dari ay 15 ini bisa kita lihat persatuan antara orang percaya (disebut the whole family).
Bahkan antara yang hidup dan yang sudah matipun masih bersatu.
D)’Menurut kekayaan kemuliaanNya’ (ay 16).
Ini adalah sumber yang tidak akan habis! Allah menjawab doa kita menurut
kekayaan kemuliaanNya, dan itu berarti Ia selalu bisa menjawab doa kita.
II)PERMINTAAN PAULUS:
Catatan: dalam bahasa Yunaninya, ay 14-19 adalah satu kalimat. Dalam bahasa
Indonesia dibagi menjadi 4 kalimat dan kalimat ke 2,3,4 masing-masing dimulai dengan
kata-kata ‘Aku berdoa’ yang se- harusnya tidak ada dalam bahasa aslinya. Kalimat
panjang (ay 14-19) ini sukar diterjemahkan sehingga para penafsirpun mempunyai
banyak sekali perbedaan pendapat.
William Hendriksen membagi permintaan Paulus menjadi 3 macam:
a)Dikuatkan oleh Roh Kudus dalam batin (ay 16). Roh Kuduslah yang menyebabkan
kita kuat! Segala yang baik yang dapat kita lakukan adalah karena kasih karunia Allah,
tetapi yang jahat kita laku-kan sendiri (bdk. 1Kor 15:9-10).
b)Kristus tinggal dalam hatimu oleh iman (ay 17).
Dalam bahasa Yunani, ada 2 kata yang artinya ‘tinggal’ / ‘diam’ (= to dwell):
- PAROIKEO - digunakan untuk orang asing (bdk. Ef 2:19 ‘orang asing’ = PAROIKOI).
- KATOIKEO - digunakan oleh pemilik rumah. Jadi artinya adalah ‘tinggal secara
permanen’.
Dalam ay 17, kata bahasa Yunani yang dipergunakan adalah ‘KATOI­KEO’. Ini
menunjukkan 2 hal:
* Kristus adalah pemilik diri / hidup kita.
* Kristus tinggal di dalam diri kita secara permanen. Sekali Ia masuk dalam hidup / diri
kita, tidak mungkin Ia keluar lagi!
Pertanyaan: Mengapa Paulus berdoa supaya Kristus tinggal dalam hati orang
Efesus? Bukankah orang-orang Efesus itu sudah per-caya, dan dengan demikian
Kristus pasti sudah ada dalam hidup mereka. (bdk. Ro 8:9-10 1Kor 6:19 Ef 1:13).
Jawaban: Memang mereka sudah punya Kristus, tapi ‘tinggal’ mem- punyai
tingkat-tingkat (degrees). Sama halnya kalau kita berdoa supaya Allah hadir dalam
kebaktian. Allah itu maha ada dan Ia pasti sudah hadir, tetapi toh diminta hadir lagi.
Mengapa? Karena kehadiran Allah mempunyai tingkat-tingkat / degrees. Allah hadir
dengan cara dan sikap yang berbeda.
Dua permintaan Paulus tsb di atas (ay 16 dan ay 17) sebetulnya adalah sama.
Baik Roh Kudus maupun Kristus tinggal dalam hati / batin orang percaya.
2)Kamu berakar dan berdasar dalam kasih’ (ay 17).
‘Berakar’ menunjuk pada pohon, sedangkan ‘berdasar’ menunjuk pada
bangunan. Kalau kita berakar dan berdasar dalam kasih, kita menjadi seperti pohon /
bangunan yang kokoh.
2b)’Kasih Kristus’ (ay 18-19).
Kalau kita berakar dan berdasar di dalam kasih, maka kita bisa memahami
luasnya kasih Kristus.
‘bersama-sama dengan segala orang kudus’ (ay 18). Orang kristen yang hidup
menyendiri hanya bisa mengerti sedikit sekali tentang kasih Kristus. Tetapi bersamasama dengan segala orang kudus (yang sudah berakar dan berdasar dalam kasih)
maka ia bisa lebih mengerti kasih Kristus.
Kasih Kristus melampaui pengetahuan. Ini berbeda dengan berten-tangan
dengan akal!!
3)’Supaya kamu dipenuhi dalam seluruh kepenuhan Allah (ay 19).
‘kepenuhan’ = kesempurnaan.
Ada 2 kemungkiinan tentang arti ay 19 ini:
a)Paulus minta supaya meereka dipenuhi oleh kepenuhan Allah.
b)Paulus minta supaya mereka dipenuhi / disempurnakan sampai men- capai
kepenuhan Allah.
Kalau melihat Mat 5:48 dan 1Pet 1:15-16, maka kemungkinan besar arti ke dua yang
benar. Jadi kepenuhan / kesempurnaan Allah adalah standard / tujuan yang harus kita
capai.
Dari 3 bagian doa Paulus ini, bisa kita lihat bahwa Paulus mendoa-kan supaya
orang-orang yang sudah percaya makin maju dalam keroha-nian mereka dan mereka
harus menjadikan kesempurnaan Allah sebagai tujuan. Orang kristen tidak boleh punya
iman yang statis. Imannya harus dinamis. Terus bertumbuh!! Jangan pernah puas
dengan keroha-nian / tingkat iman / pengenalan akan Allah / kesucian yang telah
saudara capai!!
Kita baru akan disempurnakan pada waktu kita mati (Ibr 12:23).
III)DOXOLOGY/KATA-KATA PUJIAN (ay 20-21):
A)Paulus mengawali (ay 15) dan mengakhiri doanya (ay 20-21) dengan pujian.
Seringkah saudara memuji Tuhan dalam doa?
B)Doxology ini menunjukkan iman Paulus bahwa Allah bisa menjawab doa, karena ia
mengatakan: ‘Allah dapat melakukan jauh lebih ba- nyak dari semua yang kita doakan
atau pikirkan’ (catatan: Alki­tab Indonesia kurang kata ‘semua’).
Paulus memang meminta sesuatu yang besar, tetapi pikirannya ditujukan kepada Allah
yang jauh lebih besar dari permintaannya. Contoh lain dalam Kitab Suci: 2Raj 19:1-19
(perhatikan khususnya ay 15) dan Kis 4:23-31 (perhatikan khusunya ay 24b).
Penerapan: Pada waktu berdoa, jangan terus menujukan pikiran pada besarnya
kesukaran saudara, tetapi tujukanlah pada kebesa-ran / kemaha kuasaan Tuhan yang
jauh lebih besar daripada kesu-karan saudara!
Download