MODUL SENI BUDAYA (seni teater) KELAS XI SEMESTER 4 TAHUN PELAJARAN 2016/2017 KD: 2.1 Merancang Persiapan Pergelaran Teater MATERI AJAR A. Manajemen Produksi Teater Urutan proses pengorganisasian kegiatan pertunjukkan teater: 1. Merinci pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai sasaran organisasai. 2. Mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan. 3. Pembagian tugas sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan. 4. Menyusun mekanisme untuk mengoordinasi pekerjaan agar semua anggota konsisten dengan sasaran organisasi serta mengurangi masala-masalah yang timbul. Aspek pengoorganisasian kegiatan pertunjukkan teater, yaitu: 1. Organisasi Seni Pertunjukkan Susunan organisasi dalam seni pertunjukkan adalah: a. Kerabat produksi, yaitu unsur organisasi seni pertunjukkan yang menangani masalah manajemen produksi suatu pergelaran, terdiri dari: 1. Pimpinan Produksi, bertugas: a. Mengoordinasi seluruh panitia b. Menyiapkan anggaran belanja yang diajukan bagian artistik c. Menyiapkan penyediaan kebutuhan seluruh pertunjukkan d. Memeriksa perkembangan pekerjaan seluruh anggota produksi 1 e. Mengontrol biaya produksi f. Bertanggung jawab mengurus perizinan pertunjukkan g. Membentuk dan membubarkan panitia, menandatangani surat-surat kontrak yang berhubungan dengan pertunjukkan atas nama panitia h. Memimpin kerja harian. 2. Sekretaris Bertugas megurus surat-menyurat yang hubungannya dengan seni pertunjukkan, mengurus dan memperbanyak naskah, serta mengurus dokumentasi semua tentang kegiatan. 3. Bendahara Bertugas membuat pembukuan keuangan, melaporkan keadaan keyangan secara periodik, membantu pimpro dalam menyusun anggaran belanja, serta menyimpan dan membayarkan uang. 4. Publikasi Bertugas mempropagandakan pertunjukkan dan memberitakan pertunjukkan yang berhubungan dengan wartawan. 5. Transportasi Bertugas mengatasi kendaraan sebaik-baiknya dengan meminjam atau menyewa dan mengatur pemakaian kendaraan. 6. Pengurus kesejahteraan Bertugas mengurus konsumsi, mengurus kesehatan pemain, membantu panitia umum bila keadaan memungkinkan, dan mengurusi keamanan gedung waktu pertunjukkan sedang berlangsung. 7. Pengurus Gedung Bertugas mengurusi pengadaan gedung pertunjukkan, mengurus penerimaan penonton, dan mengawasi kebutuhan penonton dalam gedung. b. Kerabat Artistik, yaitu organisasi yang berurusan dengan isi kegiatan pertunjukkan yang diselenggarakan, terdiri dari: 1) Sutradara, bertugas menentukan naskah yang akan dimainkan, menentukan staf artistik, menentukan pemain, menentukan jadwal latihan, memimpin latihan, mengoordinasi pekerjaan staf artistik, dan memimpin jalannya pertunjukkan. 2 2) Asisten Sutradara, bertugas menulis catatan penyutradaraan secara rinci dan memimpin latihan yang sudah digariskan sutradara. 3) Penata set dekorasi, bertugas membuat perencanaan set dekorasi, serta menjaga kerapian dan kebersihan panggung. 4) Penata pakaian atau kostum, bertugas membuat rancangan pakaian yang akan dipakai dan harus disetujui oleh sutradara serta melaksanakan pengadaan pakaian. 5) Penata rias, bertugas melaksanakan tata rias yang rancangannya sudah disetujui oleh sutradara, memperbaiki riasan yang rusak pada saat pemain keluar masuk dalam berakting, mempersiapkan peralatan rias. 6) Penata lighting atau lampu, bertugas membuat tata lampu yang sudah disetujui sutradara, mengurus pengadaan lampu, melaksanakan rancangan tata lampu yang sudah disetujui. 7) Penata suara, bertugas mengatur pengadaan semua peralatan tata suara, melaksanakan pengaturan tata suara, dan selalu siap di samping amplifier (pengatur suara) saat pertunjukkan berlangsung. 8) Penata musik ilustrasi, bertugas menciptakan dan melaksanakan tata music yang sudah disetujui sutradara. 9) Pemain, bertugas selalu datang apabila latihan, mempelajari peran seteliti mungkin, dan memainkan peran sebaik-baiknya. 2. Pengarahan Anggota Proses pengarahan dilakukan oleh piimpinan organisasi yang bertujuan supaya seluruh anggota organisasi melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan harapan organisasi. Proses pengarahan anggota ini meliputi: a. Bagaimana memberikan instruksi atau mengomunikasikan harapan organisasi. b. Memimpin dan memotivasi seluruh anggota agar melaksanakan tugasnya dengan baik. c. Mengembangkan kemampuan, melatih, dan membimbing. B. Perencanaan Pergelaran Teater Persiapan pergelaran teater meliputi pemilihan teks drama, sutradara, pembantu sutradara, pemain, dan penyusunan buku kerja. 3 1. Jadwal Kegiatan Pergelaran Menurut D. Djajakusumah dan Tarigan, Kegiatan dalam pergelaran teater meliputi: a. Tahap Persiapan 1) Memilih teks drama (naskah) Teks drama yang baik harus memenuhi syarat, antara lain memiliki nilai pendidikan, memiliki keindahan, dan dapat membimbing manusia ke arah tata susila yang baik, sehingga pertunjukkan bersifat menghibur dan menyenangkan. 2) Memilih sutradara Sutradara yang baik adalah sutradara yang dapat membimbing semua komponen pelaksana pergelaran teater, bersedia bekerja sama, serta harus aktif dan kreatif. 3) Memilih pembantu sutradara Orang yang membantu sutradara adalah asisten sutradara dan perencana setting (dekorasi, tata rias, busana, lampu, dan musik). 4) Memilih pemain (casting) Memilih pemain adalah tugas sutradara. Pemain hendaknya dipilih sesuai dengan karakter tokoh yang akan diperankan. Pemain yang baik adalah pemain yang dapat mengahayati dan menjiwai tokoh yang diperankan, kreatif, wajar, dan dapat mengesankan para penonton. b. Tahap Latihan 1) Pemanasan, meliputi olah tubuh, olah pikiran, dan olah suara (olah vokal). 2) Inti, meliputi beberapa tahap: a) Latihan membaca, pada latihan ini para pemain membaca naskah atau teks drama secara knyaring. b) Latihan blocking, yaitu letihan gerak dan pengelompokkan pelaku. c) Latihan karya, yaitu memadukan gerak dengan dialog. d) Latihan Pelicine, yaitu latihan secara menyeluruh dari adegan demi adegan, dari babak demi babak, hingga selesai. e) Latihan umum, yaitu latihan menyeluruh yang dipadukan dengan dekorasi dan tata musik. 3) Penenangan, tahap penenangan dilakukan agar pemain kembali pada keadaan semula, tidak terus terbawa emosi tokoh yang diperankan. 4 c. Tahap Pergelaran Pada setiap pergelaran faktor yang penting adalah factor penonton. Karena sebaik apapun latihan yang telah dilakukan, tetapi jika penontonnya tidak tertib maka pertunjukkan tidak akan sukses. 2. Teknik Permainan Teater Renda dalam bukunya “Tentang Bermain Drama”, menjelaskan sebelas teknik bermain drama, yaitu: a) Mengumpulkan tindakan-tindakan pokok yang harus dilakukan oleh sang pemeran dalam drama. b) Mengumpulkan sifat-sifat (watak) sang peran. Kemudian dihubungkan dengan tindakan pokok. c) Mencari sifat-sifat yang harus ditonjolkan oleh pemeran. d) Mencari tekanan-tekanan kata pada kalimat yang harus diucapkan oleh pemeran. e) Memadukan gerakan-gerakan (pantomimic) dengan air muka (mimik) agar dapat mengekspresikan watak tokoh yang diperankan. f) Mengatur ketepatan waktu (timing) agar gerakan-gerakan yang dilakukan dan air muka sesuai dengan ucapan. g) Memerhatikan teknik penonjolan ucapan dan penekanan watak tokoh yang diperankan. h) Membuat perincian watak-watak yang disajikan dalam tangga menuju puncak. i) Usahakan perincian jangan berbenturan dengan rencana penyutradaraan. j) Mengusahakan business dan blocking, yang sudah ditetapkan bagi sang peran, untuk dihafal. k) Memusatkan perhatian pada pikiran dan perasaan peran yang dibawakan. 3. Kebutuhan Pergelaran Teater a. Kebutuhan artistik teater 1) Dekorasi, berhubungan dengan tata panggung dan kelengkapan panggung. 2) Busana 3) Lampu 4) Sound system 5) Musik, berfungsi untuk ilustrasi musik atau back sound. 5 b. Handprop, adalah benda-benda atau perlengkapan yang sering digunakan pemain, seperti rokok, kacamata, topi, paying, tas, koper, tas wanita, dan tongkat. c. Panggung, bentuk panggung ada bermacam-macam yaitu berbentuk persegi panjang, jajaran genjang, atau setengah lingkaran, tapal kuda. C. Pergelaran teater Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pergelaran teater, antara lain: 1. Acara Pergelaran a. Pembukaan b. Sambutan dari ketua panitia penyelenggara c. Informasi sekilas tentang drama yang akan dipentaskan oleh sutradara d. Pengenalan para pelaku e. Pergelaran teater f. penutup 2. Penataan Ruangan Pergelaran a. Penataan ruangan pergelaran yang tertua adalah bentuk panggung Yunani Kuno, yaitu berbentuk lingkaran. Tempat pertunjukkan (theatron) dan tempat penonton masih berbentuk dasar. Antara tempat pertunjukkan dan penonton terdapat garis pembatas yang disebut proscenium. b. Penataan ruangan pergelaran zaman Romawi mengalami perubahan. Dari depan ke belakang bertingkat-tingkat semakin tinggi. Arena ini biasanya digunakan untuk mengadu manusia (gladiator) dengan binatang buas. 3. Teknik Penyajian Pergelaran Teknik penyajian pergelaran secara umum dapat dibedakan menjadi 2, yaitu teknik pertunjukkan dengan panggung dan pertunjukkan dengan arena (tidak ada panggung) TUGAS Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa yang yang menjadi tugas utama aktor? 2. Menurut pendapat kalian untuk apa aktor harus selalu mengingat apa tema pokok dari lakon itu dan dari perannya? 6 3. Apa yang harus dilakukan agar mampu memilih tema yang menarik? 4. Apa yang kalian ketahui tentang sutradara? Jelaskan secara singkat! 5. Apa tujuan konsentrasi bagi pemain teater? TUGAS TERSTRUKTUR ANALISISLAH TENTANG PENGARUH SINETRON PADA LAYAR KAYA TERHADAP INDIVIDU ATAU MASYARAKAT! KD: 2.2 Mempersiapkan produksi teater MATERI AJAR A. Menentukan staf produksi teater Tugas yang dipikul oleh kelompok staf produksi meliputi hal sebagai berikut: 1. Penyusunan dan pencetakan proposal kegiatan 2. Mengedarkan proposal kepada pihak-pihak tertentu, termasuk (jika memungkinkan) ajakan kerja sama dengan pihak atau dunia sponsor 3. Pengadaan perlengkapan pementasan 4. Menghubungi gedung pertunjukkan 5. Membuat spanduk, pamflet, dan poster pementasan 6. Pencetakan undangan dan pengedarannya 7. Penyelesaian izin pementasan 8. Usaha-usaha pencairan dana 9. Perencanaan pengamanan, dll. B. Berlatih Penggarapan Naskah Prosedur latihan penggarapan naskah teater, tersusun beberapa langkah: 1. Berlatih membaca naskah dan memberikan tafsiran dialog. Tahap ini meliputi membaca seluruh naskah dari awal hingga akhir, membaca bagian demi bagian naskah, 7 memberikan tafsiran atas dialog dan karakter dasar, serta penafsiran-penafsiran lainnya yang berkembang selama latihan. 2. Latihan penyesuaian yang meliputi latihan pembuatan bloking pentas (posisi pemain di atas pentas) untuk setiap adegan, melatih bloking dan pergerakan pemain berulang kali sehingga menjadi sebuah kebiasaan. 3. Tahap pengembangan yang meliputi kegiatan analisis atas dialog dan karakter, memperinci karakter setiap tokoh, mengembangkan bisnis, melatih penyesuaian tempo, mengembangkan improvisasi. 4. Tahap akhir dari latihan berupa latihan busana, latihan musik dan tata bunyi, serta latihan ketentuan permainan. Tahap keempat latihan penggarapan naskah ini tidak dapat berlangsung lama karena berkaitan dengan penggunaan baha- bahan serta property dan aksesoris yang digunakan pada pementasan. Pada akhir tahap ini dilakukan pula latihan gladi kotor dan gladi bersih, setelah siap maka kelompok itu hanya tinggal menunggu jam saat pementasan dimulai. C. Menghadapi Pementasan Teater 1. Melakukan Promosi Pementasan Hal-hal yang perlu disampaikan pada promosi adalah sebagai berikut: a. Judul drama yang akan dipentaskan ditulis dengan huruf besar dan mencolok (pada poster dan spanduk) b. Nama pencipta drama yang dituliskan selalu di bawah judul secara mencolok c. Sutradara yang menggarap drama tersebut dituliskan namanya dengan jelas d. Tempat, tanggal, dan waktu pertunjukkan dituliskan secara lengkap e. Jika diperlukan, berikan keterangan atau penjelasan kepada publik dimana mereka dapat memperoleh tiket masuk f. Jika promosi dilakukan melalui pers release, sertakan synopsis singkat drama yang akan dipentaskan serta bentuk garapan yang akan disajikan. 2. Pelaksanaan Pementasan Hal-hal yang harus diperhatikan oleh staf produksi, yaitu perlengkapan yang harus siap sebelum penonton memasuki ruang perunjukkan, yaitu: a. Leaflet atau booklet pementasan yang menjelaskan esensi pementasan, synopsis cerita, susunan pemain, para pekerja teater serta staf produksi. 8 b. Buku tamu disediakan pula oleh staf produksi untuk diisi oleh para undangan khusus. c. Kotak penampungan kritik dan saran yang disediakan diluar ruang pertunjukkan. d. Dokumentasi pementasan yang terdiri dari berbagai hal. Pada akhir pementasan kelompok teater harus memiliki dokumentasi sebagai berikut: 1. Berbagai arsip surat-surat penting serta proposal kegiatan. 2. Naskah lakon yang digarap beserta segala catatan perubahan, pengembangan, penambahanan, dan penyesuaiannya. 3. Poster kegiatan, undangan, buku tamu, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan penonton atau publik. 4. Property yang digunakan baik kostum maupun aksesoris yang digunakan pada saat pementasan. 5. Potret-potret kegiatan, meliputi masing-masing: a. Potret masing-masing pemeran dengan kostum dan rias yang digunakannya b. Potret adegan demi adegan yang dianggap penting dan mewakili c. Potret keadaan ruang pertunjukkan sebelum ada penonton dan setelah ada penonton d. Potret setting pentas dengan penataan cahaya. 6. Rencana tata artistik serta penggarapan musik dan suara 7. Jika memungkinkan, adanya rekaman audio visual melalui video sejak awal pertunjukkan hingga akhir pertunjukkan. pertunjukkan dengan panggung dan pertunjukkan dengan arena (tidak ada panggung) TUGAS Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar! 1. Apa yang kalian ketahui tentang pimpinan produksi? 2. Carilah pengertian : a. Blocking b. Run-through c. Potensi driya 9 3. Sebutkan pedoman dasar yang dijadikan acuan dalam melakukan casting! 4. Sebutkan langkah-langkah prosedur latihan dalam penggarapan sebuah naskah lakon! 5. Buatlah sebuah contoh poster teater yang akan dipentaskan! *SELAMAT MENGERJAKAN* Ambarawa, Januari 2017 Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran Bambang Gunaryo, M.Pd Fita Indriyani, S.Pd. NUPTK : 5641744646200002 NIP/NUPTK : ---- 10