broadband

advertisement
Pertumbuhan Kompetitif
Dan Berkelanjutan
Melalui Bisnis Digital
Berinvestasi pada bisnis digital merupakan keniscayaan bagi
Telkom untuk meningkatkan daya saing sekaligus mempertahankan
pertumbuhan berkelanjutan di masa depan. Sepanjang tahun
2014, program besar Telkom adalah melanjutkan pengembangan
infrastruktur untuk mendukung pertumbuhan bisnis digital.
Telkom mengembangkan jaringan akses berbasis fiber optik yang
hingga akhir tahun 2014 mencapai 13,2 juta homes passed, yang
selanjutnya akan menggelar koneksi fiber optik ke rumah-rumah
dan bangunan (fiber to the home/building) untuk membangkitkan
kembali bisnis fixed line.
Pada unit usaha seluler, sepanjang tahun 2014 kami telah
membangun 15.556 BTS baru, dimana 75% diantaranya merupakan
BTS 3G/4G, sehingga jumlah BTS yang kami miliki seluruhnya
menjadi 85.420 dimana 45% diantaranya merupakan BTS 3G/4G.
Profil infrastruktur BTS tersebut menunjukkan superioritas kami
dalam hal coverage dan kapasitas sekaligus mencerminkan
komitmen kami untuk memberikan pengalaman digital terbaik.
Telkomsel adalah operator pertama yang menyediakan layanan
4G secara komersial di Indonesia untuk semakin meningkatkan
pengalaman digital pelanggan kami. Selain itu, kami juga
membangun 170 ribu titik akses Wi-Fi untuk membantu offloading trafik data pelanggan seluler kami.
Layanan broadband fixed line dan seluler Telkom Group didukung
oleh jaringan backbone yang superior. Hingga akhir 2014 Perseroan
telah membangun jaringan backbone berbasis fiber optik sepanjang
76.700 km. Perseroan terus membangun jaringan backbone
hingga nantinya akan menjangkau seluruh wilayah Nusantara.
Perseroan juga telah membangun 54.800 m2 data center untuk
mendukung layanan komputasi awan (cloud services).
Telkom melengkapi kebutuhan pelanggan dengan mengembangkan
layanan digital (digital services), melalui berbagai content dan
aplikasi yang dapat mendukung gaya hidup digital mereka. Hal
ini merupakan bagian penting dari upaya kami untuk semakin
memicu peningkatan trafik layanan data, dengan diiringi berbagai
program untuk mempercepat adopsi penggunaan perangkat
pintar (smart devices).
Upaya Telkom dalam membangun infrastruktur broadband disertai
berbagai strategi pendukung lainnya telah menampakkan hasil
dengan tingginya pertumbuhan pendapatan dari bisnis digital,
dengan kontribusi terhadap total pendapatan yang terus meningkat
secara signifikan. Bisnis digital akan menjadi penggerak pertumbuhan
perusahaan ke depan.
Telkom berada di jalur yang benar menuju perusahaan digital
(digital company) sekaligus mendukung terwujudnya masyarakat
digital.
KESINAMBUNGAN TEMA
LAPORAN TAHUNAN Kami konsisten pada langkah strategis untuk membangun pertumbuhan
kompetitif yang berkelanjutan (sustainable competitive growth). Hal ini
tercermin dalam Laporan Tahunan kami yang terangkum dalam kesinambungan
tema berikut:
2010
2011
2012
Masa Depan Anda Dimulai
Hari Ini
Melaju Melampaui Batas
Telekomunikasi
Mempelopori Masyarakat
Digital di Indonesia
Dengan fokus pada layanan TIME
(telecommunication, information,
media & edutainment), kami
berkomitmen untuk memastikan
bahwa setiap pelanggan dapat
menikmati gaya hidup masa depan,
mulai hari ini.
Kemajuan teknologi berbasis pita
lebar (broadband) semakin
mempersempit jarak antar pengguna.
Kami memanfaatkan peluang ini
dengan memperkuat infrastruktur
berbasis broadband untuk mendukung
inovasi layanan dan produk menuju
Information, Media, dan Edutainment
(“IME”).
Kami mempelopori masyarakat digital
di Indonesia dengan fokus pada
penyelenggaraan layanan
Telecommunication, Information,
Media, Edutainment and Services
("TIMES"), termasuk pengembangan
Indonesia Digital Network.
2013
2014
Menciptakan Peluang dan
Talenta Global
Pertumbuhan
Kompetitif dan
Berkelanjutan
Melalui Bisnis Digital
Ekspansi internasional telah menjadi
keniscayaan bagi kami agar mampu
mempertahankan tingkat
pertumbuhan tinggi dan berkelanjutan.
Insiatif strategis ini telah
mengantarkan kami mencapai
pertumbuhan double digit dan
memantapkan langkah kami sebagai
perusahaan penyedia layanan TIMES
yang dominan di Indonesia dan
diperhitungkan di kawasan regional.
Kami menjawab tantangan
global market dengan
melakukan transformasi menuju
bisnis digital agar Perseroan
tetap tumbuh secara kompetitif
dan berkelanjutan (Sustainable
Competitive Growth).
Menuju "The King of Digital"
3
PROGRAM UTAMA
TELKOM
Menghadapi tantangan industri telekomunikasi, teknologi
informasi dan media yang dinamis dan cepat berubah,
kami menetapkan fokus bisnis dengan 3 program utama
perusahaan yang kami sebut Mahakarya Telkom 2014.
1. Revenue Telkomsel Double Digit Growth
Kami memperkuat infrastruktur broadband Telkomsel baik secara coverage, kapasitas, maupun
kapabilitas dengan harapan bisnis digital mampu tumbuh tinggi dan menjadi penopang Telkomsel
meraih pertumbuhan pendapatan double digit.
2. Indonesia Digital Network (IDN) 2015
IDN 2015 merupakan visi pengembangan infrastruktur true broadband kami secara end-to-end mulai
dari end user terminal, jaringan akses, jaringan transport hingga layanannya. IDN 2015 dikembangkan
untuk mewujudkan memperluas jangkauan akses, peningkatan kualitas, dan peningkatan kapasitas
infrastruktur broadband di seluruh wilayah Indonesia.
3. International Expansion
International expansion merupakan langkah kami untuk mewujudkan Perseroan “To become a leading
TIMES player in the region”. Kami melakukan pengembangan dan perluasan bisnis di luar Indonesia
untuk memperkuat usaha, memperluas pasar, dan membangun kompetensi sumber daya manusia
yang berkelas dunia.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Revenue
Telkomsel
Double Digit
Growth
2
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PENDAHULUAN
Telkomsel merupakan kontributor utama Perseroan dengan
kontribusi pendapatan sekitar 60%. Untuk mempertahankan
pertumbuhan pendapatannya, Telkomsel berkomitmen
melanjutkan pembangunan infrastrukturnya, khususnya
infrastruktur broadband, guna meningkatkan kualitas dan
coverage layanannya, serta mengadopsi teknologi terkini
untuk meningkatkan pengalaman pelanggan. Perseroan
memastikan Telkomsel memperoleh alokasi belanja modal
terbesar untuk memperkuat bisnisnya dalam mempertahankan
pertumbuhan di atas rata-rata industri.
Triple double digit growth
• 10,4% Pendapatan
• 10,0% EBITDA
• 11,9% Laba Bersih
Operator mobile pertama yang
secara komersial memasarkan
4G LTE di Indonesia
15.500 BTS baru (75% BTS 3G)
dengan total BTS 85.420 unit
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IDN
Telkom Master Plan to Realize
Broadband Network Digital Ecosystem
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
Indonesia Digital Network
Build
Ecosystem
●
●
●
Smart City (Ibukota Propinsi)
Accelerating digital creative community
Nationwide ecosystem-based apps (e-health, e-tourism, etc)
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Service
●
●
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Deploy
Infrastructure
●
100% broadband di kecamatan
Mobile signal 100% desa
100.000km Fiber Optic
Backbone
●
●
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
2020
30 million household fixed broadband
200 mobile broadband cities
Access
4
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Program Indonesia Digital Network dilakukan melalui pembangunan
infrastruktur jaringan akses (Id-Access), jaringan backbone (Id-Ring), dan
integrated NGN untuk multi layanan dan multi layar (Id-Convergence)
sebagai fondasi untuk mewujudkan masyarakat digital. Kami berkomitmen
mendorong terwujudnya masyarakat digital melalui penyediaan infrastruktur
broadband yang menyeluruh dan terintegrasi.
Convergence
Digital
InnovaƟon
Internet Cloud
Telkom Cloud
NaƟonwide
Broadband
Backbone
IP & Optical Transport
True
Broadband
Access
Fixed
Broadband
WiFi
Mobile
Broadband
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Ekspansi Internasional
Perancis
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Italia
05
10
Mesir
09
Saudi
Arabia
06
02
SEA-US
(South East Asia-United States)
Yaman
08
Djibouti
Filipina
01
Sri Lanka
Guam
Batam
Manado
TATA KELOLA PERUSAHAAN
SEA-ME-WE 5
IGG
(Indonesia Global Gateway)
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
04
01
Telekomunikasi Indonesia International Pte. Ltd.
(“Telin Singapore”)
Singapore
02
Telekomunikasi Indonesia International (Hong Kong) Limited.
(“Telin Hong Kong”)
Hong Kong
03
Telekomunikasi Indonesia International (TL) S.A.
(“Telin Timor Leste”)
Dili – Timor Leste
LAMPIRAN
03
(South East Asia-Middle East-Western Europe 5)
6
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Melalui entitas anak, PT Telekomunikasi Indonesia International (Telin), kami memperkuat kehadiran di
kawasan regional dengan model bisnis yang menguntungkan dan risiko yang terkelola dengan baik. Kami
menjalankan skema Mobile Virtual Network Operation (MVNO) di 4 negara yaitu Malaysia, Hong Kong,
Macau dan Arab Saudi, menjalankan skema Mobile Network Operator (MNO) di Timor Leste, melakukan
Business Process Outsourcing (BPO) di Australia dan New Zealand, serta pendirian usaha bidang lainnya
di Taiwan, Myanmar, dan Amerika Serikat. Pasar internasional menawarkan peluang bisnis yang tidak
terbatas.
Lebih lanjut untuk menjadikan Indonesia sebagai "hub" untuk trafik komunikasi data di kawasan, kami
saat ini mengembangkan Indonesia Global Gateway (IGG) yang menghubungkan Indonesia ke Timur
Tengah dan Eropa Barat melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut SEA-ME-WE 5, dan menghubungkan
Indonesia ke Amerika melalui Sistem Komunikasi Kabel Laut SEA-US.
07
Los Angeles
Hawaii
04
Telekomunikasi Indonesia International Pty Ltd.,Australia
(“Telkom Australia”)
Melbourne – Australia
05
Telkom Macau Limited
Macau
06
Telkom Taiwan Limited
07
Telekomunikasi Indonesia International (USA) Inc.
Taipe City – Taiwan
Los Angeles – Amerika Serikat
08
Telekomunikasi Indonesia
International (Malaysia) Sdn. Bhd.
Kuala Lumpur – Malaysia
09
Kantor Cabang Telin di Myanmar
10
Peluncuran produk SIM Card co-branding “simPATI Saudi”
Yangon – Myanmar
Riyadh - Arab Saudi
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
7
DAFTAR ISI
01
02
03
PENDAHULUAN
00
TEMATIK AR TELKOM
01
TIGA PROGRAM UTAMA TELKOM
09
SEKILAS LAPORAN TAHUNAN
10
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN
13 IKHTISAR KINERJA KEUANGAN DAN
KINERJA PENTING
14
Ikhtisar Kinerja Keuangan
16
Ikhtisar Bisnis dan Operasional
18
Ikhtisar Saham
20
Ikhtisar Obligasi
21
Ikhtisar Dividen
23 LAPORAN MANAJEMEN
25
Laporan Dewan Komisaris
31
Laporan Direksi
39 INFORMASI UMUM TELKOM INDONESIA
04
05
40
42
44
46
50
54
55
56
58
Sekilas Telkom Indonesia
Profil Telkom Indonesia
Milestone Telkom Indonesia
Penghargaan dan Sertifikasi
Peristiwa Penting 2014
Identitas Perusahaan Telkom Indonesia
Visi dan Misi
Nilai-Nilai Budaya
Anggaran Dasar
94
Produk dan Layanan
Merek, Hak Cipta, Desain Industri dan Paten
Manajemen Telkom Indonesia
Kelompok Usaha Telkom
Informasi Efek dan Obligasi
Profesi Penunjang Pasar Modal
Mekanisme Perdagangan Pasar Modal & ADS
Telkom
Daftar Alamat Telkom
99 ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS KINERJA TELKOM
INDONESIA
101 Tinjauan Perekonomian dan Industri
106 Tinjauan Bisnis
119 Tinjauan Keuangan
150 Tinjauan Operasional
158 Tinjauan Fungsional
8
58
60
62
76
85
91
92
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
06
175 TATA KELOLA PERUSAHAAN
177 Konsep dan Landasan
177 Penghargaan Tata Kelola Perusahaan
268 Hubungan dengan Pemangku
Kepentingan
178 Rating Penilaian Tata Kelola Perusahaan
269 Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan
178 Road map dan Penguatan Tata Kelola
Perusahaan
271 Sistem Pelaporan Pelanggaran
180 Kerangka Kerja Tata Kelola Perusahaan
275 Konsistensi Implementasi GCG
181 Struktur Tata Kelola Perusahaan
280 Rangkuman Perbedaan Signifikan antara
Praktik Tata Kelola Perusahaan Indonesia
dan Standar Tata Kelola NYSE
237 Manajemen Risiko
260 Permasalahan Hukum
273 Sosialisasi Tata Kelola Perusahaan
262 Akses dan Transparansi Informasi
07
283 TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
284 Komitmen Tanggung Jawab Sosial Telkom
288 Pernghargaan CSR Tahun 2014
289 Pencapaian Kinerja CSR Berbasis ISO 26000
290 Aktivitas dan Program CSR Telkom
293 Tanggung Jawab Telkom Terhadap Ketenagakerjaan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
08
309 LAMPIRAN
310 Daftar Istilah
316 Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No.X.K.6
Laporan Tahunan ini memuat pernyataan yang bersifat pandangan ke
SEKILAS MENGENAI LAPORAN
TAHUNAN TELKOM
depan (forward-looking statement), termasuk tentang ekspektasi dan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero) atau disebut “Telkom”, “Perseroan”,
Pernyataan seperti ini umumnya menggunakan kata seperti “percaya”,
atau “kami”, menyajikan Laporan Tahunan untuk periode tahun yang
“mengharapkan”, “mengantisipasi”, “memperkirakan”, “memproyeksikan”
berakhir pada 31 Desember 2014, yang disusun sesuai dengan Keputusan
atau kata-kata serupa lainnya. Selain itu, seluruh pernyataan yang
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”), pengganti dari Bapepam-LK nomor
bukan merupakan fakta historis, dalam Laporan Tahunan ini dapat
X.K.6 dan X.K.7. Beberapa bagian tertentu dalam Laporan Tahunan ini
dikategorikan sebagai forward-looking statement. Walaupun kami
juga berisi informasi yang dimuat dalam Form 20-F sesuai peraturan
percaya bahwa ekspektasi dalam pernyataan yang mengandung
Securities and Exchange Commission (“SEC”) Amerika Serikat. Namun,
pandangan ke depan adalah cukup beralasan, kami tidak dapat menjamin
tidak ada bagian dari dokumen ini yang digabungkan untuk merujuk
bahwa ekspektasi tersebut akan terbukti benar. Pernyataan yang
pada Form 20-F. Informasi dan data yang disajikan pada Laporan
mengandung pandangan ke depan memuat risiko dan ketidakpastian,
Tahunan ini bersumber pada data keuangan konsolidasian Perseroan
termasuk akibat perubahan-perubahan dalam lingkungan ekonomi,
dan entitas anak.
politik dan sosial di Indonesia. Pada bagian “Manajemen Risiko” dan
proyeksi atas kinerja operasional dan prospek bisnis di masa mendatang.
bagian-bagian lain di Laporan Tahunan ini diungkapkan faktor-faktor
Sebutan “Indonesia” dalam Laporan Tahunan 2014 ini merujuk kepada
penting yang dapat menyebabkan hasil-hasil aktual yang berbeda
Republik Indonesia sedangkan “Pemerintah” adalah Pemerintah
secara material dengan ekspektasi kami.
Indonesia dan “Amerika Serikat” atau “AS” adalah Amerika Serikat.
Penyebutan satuan mata uang “Rupiah” atau “Rp” merujuk pada mata
Informasi lebih lanjut mengenai Laporan Tahunan Telkom dapat Anda
uang resmi Indonesia, sedangkan “Dolar AS” atau “US$” merujuk pada
peroleh dengan menghubungi Investor Relations, Graha Merah Putih
mata uang resmi Amerika Serikat. Beberapa angka tertentu (termasuk
Lantai 5, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52 Jakarta 12710, Indonesia. Tel:
persentase) telah mengalami pembulatan. Kecuali jika disebutkan lain,
+62-21-5215 109, Fax: +62-21-5220 500 atau e-mail: investor@telkom.
semua informasi keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah sesuai
co.id. Anda juga dapat mengunduh dokumen ini secara online melalui
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) Indonesia.
situs kami pada http://www.telkom.co.id.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
9
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Pencapaian Telkom 2014
Sepanjang tahun 2014 Perseroan mampu mencatatkan kinerja
keuangan yang sangat baik dengan tumbuh di atas rata-rata
industri. Ini merupakan buah dari investasi kami dalam membangun
infrastruktur broadband sebagai wujud komitmen Telkom untuk
menjadi pemain terkemuka dalam bisnis digital. Pada tahun 2014
kontribusi pendapatan bisnis digital meningkat signifikan mencapai
32,5% dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 28,2%.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
RINGKASAN LAPORAN TAHUNAN
10
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pendapatan
Rp
89,7 triliun
Aset
triliun
140,9
Rp
Pengguna
Data Mobile
67,9
%
8,1
10,1
%
juta
12,1%
Jumlah
BTS
Seluler
85.420 BTS
Laporan Tahunan 2014
22,3%
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
11
02
IKHTISAR KINERJA
KEUANGAN DAN
KINERJA PENTING
14
Ikhtisar Kinerja Keuangan
16
Ikhtisar Bisnis dan Operasional
18
Ikhtisar Saham
20
Ikhtisar Obligasi
21
Ikhtisar Dividen
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
(dalam miliaran Rupiah, kecuali untuk Laba per lembar Saham dan Laba per ADS)
2014 2013 2011 2010 Jumlah Pendapatan
89.696 82.967 77.143 71.253 68.629 61.393 57.700 54.005 49.960 46.240 Jumlah Beban
2012 EBITDA disesuaikan
46.508
43.626 40.154
36.821 37.549 Laba Bruto
29.377
27.846 25.698 21.958 22.937 Laba (rugi) tahun berjalan
21.446 20.290 18.362 15.470 15.870 • Pemilik Entitas Induk
14.638 14.205 12.850 10.965 11.537 • Kepentingan Non Pengendali
6.808 6.085 5.512 4.505 4.333 Total laba (rugi) komprehensif
21.471
20.402 18.388 15.481 15.904 14.663 14.317 12.876 10.976 11.571 6.808 6.085 5.512 4.505 4.333 149,8 147,4 133,8 111,9 117,3 29.966,7 29.483,6 26.767,6 22.386,8 23.461,6 LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Laba Tahun Berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Laba (rugi) komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
• Pemilik Entitas Induk
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
• Kepentingan Non Pengendali
Laba Bersih per Saham
Laba Bersih per ADS (1 ADS : 200 saham biasa)
Laporan Posisi Keuangan (Neraca) Konsolidasian
(dalam miliaran Rupiah)
2013 2012 140.895 2014 127.951 111.369 103.054 100.501 Liabilitas
54.770 50.527 44.391 42.073 44.086 Ekuitas yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Aset
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
2011 2010 67.807 60.542 51.541 47.510 44.419 Modal kerja bersih (Aset lancar - Kewajiban lancar)
1.976 4.638 3.866 (931)
(1.745)
Investasi pada entitas asosiasi
1.767 304 275 235 254 Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Pengeluaran Modal/Aset Tetap
(dalam miliaran Rupiah)
2014 Telkom
2013 2012 2011 2010 8.099 5.313 4.040 4.202 3.623 13.002 15.662 10.656 8.472 8.197 Entitas Anak lainnya
3.560 3.923 2.576 1.929 831 Jumlah Pengeluaran Modal/ Aset Tetap
24.661 24.898 17.272 14.603 12.651 Rasio Keuangan dan Operasi Konsolidasian
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Telkomsel
LAMPIRAN
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2014 1
Rasio Laba terhadap Jumlah Aset (ROA) (%)
2
10,4
2013 2012 11,1
11,5
2011 2010 10,6
11,5
Rasio Laba terhadap Ekuitas (ROE) (%)
21,6
23,5
24,9
23,1
26,0
Rasio Laba terhadap Pendapatan (Marjin Usaha) (%)3
32,8
33,6
33,3
30,8
33,4
106,2
116,3
116,0
95,8
91,5
80,8
83,5
86,1
88,6
99,3
38,9
39,5
39,9
40,8
43,9
4
Rasio Lancar (%)
5
Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas (%)
6
Rasio Liabilitas terhadap Jumlah Aset (%)
(1) RoA merupakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.
(2) RoE merupakan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dibagi jumlah ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk pada 31 Desember akhir tahun.
(3) Marjin usaha merupakan laba bruto dibagi total pendapatan.
(4) Rasio lancar merupakan aset lancar dibagi liabilitas jangka pendek pada 31 Desember akhir tahun.
(5) Rasio liabilitas terhadap ekuitas merupakan jumlah liabilitas dibagi ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk pada 31 Desember
akhir tahun.
(6) Rasio liabilitas terhadap jumlah aset merupakan jumlah liabilitas dibagi jumlah aset pada 31 Desember akhir tahun.
14
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
(dalam miliaran Rupiah)
(dalam miliaran Rupiah)
(dalam miliaran Rupiah)
Laporan Tahunan 2014
(dalam miliaran Rupiah)
(dalam Rupiah)
(dalam miliaran Rupiah)
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
15
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
IKHTISAR BISNIS DAN OPERASIONAL
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Satuan
2014 2013 2012
Pelanggan Broadband
Fixed broadband (Speedy)
(000) pelanggan
3.400
3.013
2.341
Mobile broadband (Flash)
(000) pelanggan
31.216
17.271
11.039
Blackberry
(000) pelanggan
5.835
7.556
5.764
Total Pelanggan Broadband
(000) pelanggan
40.451
27.840
19.144
(000) pelanggan
2.851
2.489
2.149
Pelanggan Seluler
Pasca bayar (kartuHalo)
Pra bayar (simPATI, Kartu As)
(000) pelanggan
137.734
129.023
122.997
Total Pelanggan Seluler
(000) pelanggan
140.585
131.513
125.146
Fixed wireline
(000) pelanggan
9.698
9.351
8.946
Fixed wireless
(000) pelanggan
4.404
6.766
17.870
Total Pelanggan Telepon Tetap
(000) pelanggan
14.102
16.117
26.816
Pelanggan Telepon Tetap
Pelanggan Lainnya
Datacomm
(000) Mbps
930.327
381.440
281.063
Satelit-transponder
(000) MHz
3.560
3.007
2.650
85.420*
75.579
60.011
Network
BTS
unit
PlasaTelkom
lokasi
572
572
572
GraPARI
lokasi
409
408
410
unit
268
268
-
25.284
25.011
25.683
GraPARI Mobile
Pegawai
orang
* Terkait Program ReFlexi, maka sejak tahun 2014 BTS yang ditampilkan adalah BTS Telkomsel
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Layanan Pelanggan
16
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
(dalam ribuan)
(dalam unit)
Laporan Tahunan 2014
(orang)
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
17
PENDAHULUAN
Berikut kami sajikan laporan harga saham tertinggi, terendah, penutupan, volume perdagangan, jumlah saham beredar
serta kapitalisasi pasar dari saham biasa yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (“BEI”) untuk periode yang tertera:
Tahun
Kalendar
Harga Saham
Tertinggi
Terendah
Volume
Jumlah
Saham
Kapitalisasi
Pasar
(lembar saham)
Beredar
(Rp miliar)
Penutupan
(dalam Rupiah)
2010
1.960
1.390
1.590
28.539.250.000
98.347.123.900
160.272
2011
1.610
1.320
1.410
22.207.895.000
96.931.696.600
142.128
2012
1.990
1.330
1.810
23.002.802.500
95.745.344.100
182.448
2013
2.580
1.760
2.150
27.839.305.000
97.100.853.600
216.720
Triwulan Pertama
2.230
1.760
2.200
5.993.025.000
95.745.344.100
221.760
Triwulan Kedua
2.580
1.900
2.250
8.265.647.500
96.044.401.100
226.800
Triwulan Ketiga
2.450
1.950
2.100
7.206.438.500
97.100.853.600
211.680
Triwulan Keempat
2.375
1.980
2.150
6.374.194.000
97.100.853.600
216.720
3.010
2.060
2.865
24.035.761.600
98.175.853.600
288.792
Triwulan Pertama
2.420
2.060
2.215
6.647.275.800
97.100.853.600
223.272
Triwulan Kedua
2.700
2.150
2.465
6.736.807.600
98.175.853.600
248.472
Triwulan Ketiga
3.010
2.465
2.915
5.313.076.900
98.175.853.600
293.832
Triwulan Keempat
2.930
2.590
2.865
5.338.601.300
98.175.853.600
288.792
September
3.010
2.675
2.915
1.769.250.600
98.175.853.600
293.832
Oktober
2.930
2.680
2.750
2.482.524.900
98.175.853.600
277.200
November
2.830
2.590
2.825
1.559.250.500
98.175.853.600
284.760
Desember
2.890
2.725
2.865
1.296.825.900
98.175.853.600
288.792
2014
2015
Januari
2.930
2.780
2.830
1.403.802.200
98.175.853.600
285.264
Februari
3.020
2.800
2.935
1.785.881.500
98.175.853.600
295.848
(1) Perusahaan melaksanakan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:2 untuk saham biasa dengan nilai nominal Rp500 per lembar saham
menjadi nilai nominal Rp250 per lembar saham sebagaimana diputuskan dalam RUPST pada tanggal 30 Juli 2004, yang efektif pada tanggal 1
Oktober 2004.
(2) Perusahaan melaksanakan pemecahan saham (stock split) dengan rasio 1:5 untuk saham biasa dengan nilai nominal Rp250 per lembar saham
menjadi nilai nominal Rp50 per lembar saham sebagaimana diputuskan dalam RUPST pada tanggal 19 April 2013, yang efektif pada tanggal 2
September 2013.
(3) Harga saham pada seluruh periode yang tertera telah memperhitungkan dua kali stock split.
(4) Kapitalisasi pasar adalah perkalian harga saham dengan modal ditempatkan dan disetor penuh yaitu 100.799.996.400 lembar.
Pada tanggal 30 Desember 2014 harga saham Telkom pada hari terakhir perdagangan BEI di tahun 2014 ditutup di
level Rp2.865.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
IKHTISAR SAHAM
18
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pada tabel di bawah ini, kami sajikan harga tertinggi, terendah, penutupan serta volume perdagangan ADS Telkom
yang tercatat di New York Stock Exchange (“NYSE”) dan London Stock Exchange (“LSE”) untuk periode yang tertera.
Perdagangan ADS dilakukan secara “off exchange” (di luar bursa) di LSE. Berdasarkan peraturan LSE, yang dimaksud
perdagangan “off exchange” adalah perdagangan yang dilakukan di bursa lain. Perdagangan baru dilaporkan ke LSE
setelah transaksi selesai dilakukan.
Harga Per ADS (NYSE)
Tahun Kalender
Tertinggi Terendah
Penutupan
Volume
ADS
(lembar
saham)
(dalam Dolar AS)
Harga Per ADS (LSE)
Tertinggi
Terendah
Penutupan
Volume
ADS
(lembar
saham)
(dalam Dolar AS)
2010
43,80
30,33
35,65
69.803.576
42,00
30,76
34,91
19.673
2011
36,96
30,29
30,74
69.279.100
35,89
21,02
30,50
1.406.292
2012
41,14
29,26
36,95
88.190.589
40,12
30,24
36,50
746.278
50,61
33,75
35,85
67.061.105
50,59
33,44
35,33
6.579.103
45,32
36,17
45,08
13.876.752
45,83
37,06
45,28
12.819
2013
Triwulan Pertama
Triwulan Kedua
50,61
38,75
42,74
15.688.290
50,59
39,31
45,34
6.465.258
Triwulan Ketiga
47,20
34,54
36,31
18.713.653
47,44
35,62
36,27
79.240
Triwulan Keempat
41,69
33,75
35,85
18.782.410
41,69
33,44
35,33
21.786
48,75
33,91
45,23
52.250.948
43,75
38,42
-
12.008
Triwulan Pertama
40,59
33,91
39,37
16.346.799
39,55
38,42
39,55
986
Triwulan Kedua
44,45
39,00
41,66
16.409.533
43,75
39,95
43,00
11.022
Triwulan Ketiga
48,75
41,69
48,10
9.670.921
-
-
-
-
Triwulan Keempat
48,43
42,29
45,23
9.823.695
-
-
-
-
2014
September
48,75
44,85
48,10
2.722.429
-
-
-
-
Oktober
48,43
44,26
45,35
4.383.362
-
-
-
-
November
46,39
34,70
36,54
5.866.608
-
-
-
-
Desember
46,89
42,29
45,23
3.254.644
-
-
-
-
Januari
47,07
43,84
44,10
3.796.653
-
-
-
-
Februari
45,42
44,82
44,91
128.606
-
-
-
-
2015
Pada hari terakhir perdagangan di NYSE untuk tahun 2014, yaitu tanggal 31 Desember, harga penutupan untuk satu
ADS Telkom adalah sebesar US$45,23. Efektif sejak tanggal 5 Juni 2014, kami membatalkan pencatatan saham ADS
kami di LSE karena rendahnya tingkat perdagangan saham kami disana. Harga penutupan transaksi saham ADS
Telkom berakhir di LSE, yaitu tanggal 4 Juni 2014 adalah US$43,00.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
19
PENDAHULUAN
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
IKHTISAR OBLIGASI
Berikut ini adalah tabel ikhtisar obligasi:
Nama
Obligasi
Jumlah
(Rp juta)
Tanggal
Terbit
Tanggal
Jatuh
Tempo
Jangka
Waktu
(tahun)
Tingkat
Bunga
Penjamin
Wali
Amanat
Obligasi II
Telkom Tahun
2010 Seri A
1.005.000
25 Juni
2010
06 Juli 2015
5
9,6%
PT Bahana Securities;
PT Danareksa
Sekuritas;
PT Mandiri Sekuritas;
PT CIMB
Niaga Tbk
id
Obligasi II
Telkom Tahun
2010 Seri B
1.995.000
25 Juni
2010
06 Juli 2020
10
10,2%
PT Bahana Securities;
PT Danareksa
Sekuritas;
PT Mandiri Sekuritas;
PT CIMB
Niaga Tbk
id
20
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Peringkat
AAA
AAA
IKHTISAR DIVIDEN
Pembagian dividen Telkom harus mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”).
Rasio pembayaran dividen untuk tahun buku 2014 akan ditetapkan pada pelaksanaan RUPST pada tahun 2015.
Tabel Kronologis Pembayaran Dividen
Jumlah Dividen
(Rp Juta)
Dividen Per Lembar
Saham setelah stock split
(Rp)
Tahun Dividen
Tanggal RUPST
Rasio Pembayaran (%)(1)
2009
11 Juni 2010
50
5.666.070
57,61
2010
19 Mei 2011
55
6.345.350 (2)
64,52
2011
11 Mei 2012
65
7.127.333 (3)
74,21
2012
2013
19 April 2013
4 April 2014
65
70
8.352.597
(4)
87,24
9.943.294
(5)
102,40
(1) Rasio pembayaran merupakan persentase laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk yang dibayar ke pemegang saham sebagai
dividen.
(2) Termasuk dividen tunai interim yang dibayarkan pada bulan Desember 2010 dan Januari 2011 masing-masing sejumlah Rp276.072 juta dan
Rp250.085 juta.
(3) Terdiri dari dividen tunai sejumlah Rp6.030.820 juta dan dividen tunai spesial sejumlah Rp1.096.513 juta.
(4) Terdiri dari dividen tunai sejumlah Rp7.067.582 juta dan dividen tunai spesial sejumlah Rp1.285.015 juta.
(5) Terdiri dari dividen tunai sejumlah Rp7.812.588 juta dan dividen tunai spesial sejumlah Rp2.130.705 juta.
Dividen Telkomsel
Berdasarkan RUPST yang diselenggarakan pada 1 April 2014, Telkomsel menyetujui, antara lain, dividen tunai sebesar
Rp15.612 miliar yang merupakan 90% dari laba bersih Telkomsel di tahun 2013. Dari dividen yang diumumkan,
sebanyak Rp4.917 miliar telah dibayarkan kepada Singapore Telecom Mobile Pte Ltd (“SingTel Mobile”).
Pada tahun 2012, 2013, dan 2014, dividen tunai dibayarkan kepada SingTel Mobile, pemegang saham minoritas
Telkomsel, masing-masing berjumlah Rp3.231,2 miliar, Rp4.675 miliar, dan Rp4.917 miliar.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
21
03
LAPORAN
MANAJEMEN
25
Laporan Dewan Komisaris
31
Laporan Direksi
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Hendri Saparini
Komisaris Utama
24
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PENDAHULUAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
Mewujudkan Harapan sebagai
Digital Company Terdepan
Sepanjang tahun 2014, Perseroan melanjutkan kinerjanya yang
sangat baik, dengan tumbuh di atas rata-rata industri. Melihat
kinerja yang telah dicapai, kami yakin Perseroan berada di jalur
yang benar untuk mewujudkan harapan menjadi ‘Digital Company’.
Sejalan dengan visi Perseroan, Telkom mengerahkan segenap
potensi untuk memperkuat eksistensi di kawasan regional.
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang
terhormat,
Tahun 2014 ditandai dengan situasi ekonomi dunia yang
secara umum masih dalam pelemahan, khususnya di
kawasan Eropa dan beberapa negara kunci di Asia seperti
Jepang dan China, walaupun Amerika telah menunjukkan
pemulihan ekonomi yang cukup berarti. Perekonomian
Indonesia masih tumbuh cukup baik berkat konsumsi
domestik yang relatif stabil diantaranya akibat pesta
demokrasi pemilu yang mewarnai tahun 2014. Sementara
itu, industri telekomunikasi Indonesia di tahun 2014
ditandai dengan adanya konsolidasi yang mengakibatkan
berkurangnya jumlah pelaku industri. Kami berharap hal
ini adalah bagian dari upaya pemerintah dalam membangun
industri telekomunikasi yang lebih sehat di masa
mendatang.
Pandangan atas Prospek Usaha
Terlepas dari sejumlah tantangan yang ada, seperti
kompetisi di industri seluler dan fixed broadband, kami
menilai bahwa Perseroan memiliki prospek yang baik.
Industri telekomunikasi di Indonesia masih memberikan
peluang yang besar untuk tumbuh, di mana saat ini
peluang terbesar datang dari masih relatif rendahnya
penetrasi dan konsumsi mobile broadband. Perseroan
juga memiliki aset di unit bisnis fixed line yang jika dikelola
dengan strategi yang tepat kami yakini akan mendatangkan
potensi pertumbuhan cukup besar. Dan tentunya, peluang
lainnya juga datang dari kemungkinan-kemungkinan
ekpansi internasional yang memiliki potensi tidak terbatas
untuk dijajaki dan dikembangkan.
Dewan Komisaris telah menilai kecukupan Direksi dalam
memetakan berbagai ruang lingkup yang mempengaruhi
harapan pertumbuhan kinerja Perseroan. Dewan Komisaris
juga memandang bahwa Direksi telah menetapkan
target-target berdasarkan hasil analisis berbagai aspek
termasuk berbagai kondisi internal dan eksternal Perseroan.
Pandangan atas Kinerja Perseroan 2014
Perseroan mencatat kinerja yang sangat baik pada tahun
2014 dengan pendapatan yang tumbuh di atas rata-rata
industri. Kinerja Perseroan terutama di topang oleh anak
usaha di bidang seluler, PT Telekomunikasi Seluler
(Telkomsel), yang melanjutkan kinerjanya yang sangat
baik dengan Pendapatan, EBITDA dan Laba Bersih
tumbuh dua digit. Unit usaha lainnya di bidang fixed
line, infrastruktur telekomunikasi dan unit usaha lainnya
juga tumbuh cukup baik.
Dewan Komisaris memandang bahwa pencapaian kinerja
ini menunjukkan bahwa Perseroan telah memiliki berbagai
strategi yang tepat sekaligus memiliki kemampuan untuk
mengeksekusi strategi-strategi tersebut dengan baik.
Tiga program utama Perseroan yakni Penguatan Telkomsel,
agar terus memiliki kinerja di atas industri seluler,
membangun dan memanfaatkan Indonesia Digital Network
untuk mewujudkan masyarakat digital, serta melakukan
ekspansi internasional dan memperkuat kehadiran di
kawasan regional. Ke depan, Perseroan akan melanjutkan
strategi ini untuk menciptakan kinerja yang lebih baik
lagi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
25
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
dari Kiri ke Kanan: Virano Gazi Nasution Komisaris Independen, Johnny Swandi Sjam Komisaris Independen,
Dolfie Othniel Fredric Palit Komisaris, Hendri Saparini Komisaris Utama, Parikesit Suprapto Komisaris Independen,
Hadiyanto Komisaris, Imam Apriyanto Putro Komisaris
Penerapan Tata Kelola Perusahaan dan
Pengawasan oleh Dewan Komisaris
Pandangan atas Kinerja Komite di Bawah
Dewan Komisaris
Perseroan senantiasa menjunjung tinggi penerapan dan
penegakan tata kelola perusahaan yang baik sesuai best
practices, yang akan memberikan pijakan dasar yang
kokoh bagi Perseroan untuk terus tumbuh secara
berkelanjutan di masa yang akan datang.
Dalam menjalankan fungsi pengawasannya, Dewan
Komisaris dibantu oleh komite-komite yang berada di
bawah Dewan Komisaris, yakni Komite Audit, Komite
Pemantau Risiko, serta Komite Remunerasi dan Nominasi,
yang telah bekerja dengan sangat baik dan memberikan
dukungan yang optimal sehingga Dewan Komisaris dapat
menjalankan tugas dan fungsinya mengawasi pengelolaan
Telkom Indonesia di tahun 2014. Beberapa bidang pokok
di antaranya fungsi pengawasan terhadap pelaksanaan
aksi korporasi, pelaksanaan transformasi organisasi,
pelaksanaan modernisasi jaringan, pengembangan bisnis
internasional, dan performansi kinerja anak usaha. Dewan
Komisaris juga memberikan nasihat kepada Direksi untuk
memastikan strategi bisnis dan tata kelola perusahaan
yang baik telah dijalankan dengan benar. Pengawasan
dan nasihat Dewan Komisaris disampaikan baik melalui
Sejauh ini, Perseroan telah menerapkan praktik tata kelola
perusahaan yang baik, yang tercermin dari sejumlah
penghargaan bergengsi dibidang penerapan tata kelola
perusahaan pada tahun 2014, di antaranya penghargaan
Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA), CGPI
dan lima penghargaan dalam Finance Asia Best Managed
Company 2014. Kedepan, Perseroan akan terus memperkuat
praktik tata kelola yang baik sesuai standar terbaik untuk
memastikan bahwa Perseroan dikelola dengan baik dan
bertanggung-jawab.
26
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Perseroan senantiasa
menjunjung tinggi
penerapan dan
penegakan tata
kelola perusahaan
yang baik sesuai best
practices, yang akan
memberikan pijakan
dasar yang kokoh
untuk terus tumbuh
secara berkelanjutan
Komite Audit, Komite Pemantau Risiko maupun Komite
Nominasi dan Remunerasi dan dipresentasikan serta
dibahas pada rapat Dewan Komisaris.
Perubahan Komposisi Dewan Komisaris
Pada tahun 2014 terjadi perubahan komposisi Dewan
Komisaris Perseroan. Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan (RUPST) pada tanggal 4 April 2014 telah
menyetujui pemberhentian dengan hormat Bapak Gatot
Trihargo dan menunjuk Bapak Imam Apriyanto Putro
sebagai Komisaris Perseroan. Selanjutnya susunan Dewan
Komisaris per tanggal 4 April 2014, menjadi sebagai
berikut :
Jusman Syafii Djamal
Parikesit Suprapto
Hadiyanto
Imam Apriyanto Putro
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
: Komisaris Utama
: Komisaris
: Komisaris
: Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris Independen
Komposisi Dewan Komisaris kembali mengalami perubahan
sesuai hasil RUPS Luar Biasa pada tanggal 19 Desember
2014, yang menyetujui pemberhentian dengan hormat
Bapak Jusman Syafii Djamal dan mengangkat Ibu Hendri
Saparini sebagai Komisaris Utama Perseroan. RUPSLB
juga menyetujui pengangkatan Bapak Dolfie Othniel
Fredric Palit sebagai Komisaris sehingga komposisi
Dewan Komisaris yang semula berjumlah enam orang
menjadi tujuh orang, sebagai berikut :
Hendri Saparini
Dolfie Othniel Fredric Palit
Imam Apriyanto Putro
Hadiyanto
Parikesit Suprapto
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
Laporan Tahunan 2014
: Komisaris Utama
: Komisaris
: Komisaris
: Komisaris
: Komisaris Independen
: Komisaris Independen
: Komisaris Independen
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
27
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Sasaran ke Depan
Dewan Komisaris menilai portofolio bisnis Perseroan yaitu Telecommunication,
Information, Media, Edutainment, dan Services atau TIMES harus semakin diperkuat
di antaranya dengan menciptakan sinergi di antara anak usaha, mengingat industri
yang akan lebih kompetitif di masa mendatang. Unit usaha seluler sebagai kontributor
utama Perseroan harus semakin diperkuat dengan melindungi segmen bisnis legacy,
sekaligus menumbuhkan secara agresif segmen digital businessnya. Pembangunan
Indonesia Digital Network harus membawa kemanfaatan bisnis dan ekonomi yang
besar bagi Perseroan maupun masyarakat Indonesia pada umumnya. Lebih jauh lagi,
Perseroan juga harus mempersiapkan diri dengan baik untuk dapat melakukan ekspansi
internasional, sehingga Perseroan dapat mewakili bangsa Indonesia di Asia.
Apresiasi kepada Pemangku Kepentingan
Pada kesempatan yang baik ini, Dewan Komisaris menyampaikan terima kasih dan
penghargaan yang setinggi-tingginya kepada Bapak Gatot Trihargo dan Bapak Jusman
Syafii Djamal yang telah melaksanakan tugas sebagai bagian dari Dewan Komisaris.
Peran dan sumbangsih mereka berdua turut menghantarkan kinerja luar biasa pada
tahun 2014.
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Unit usaha
seluler sebagai
kontributor
utama Perseroan
harus semakin
diperkuat
dengan
melindungi
segmen bisnis
legacy
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Dewan Komisaris juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya
kepada jajaran Direksi, yang telah bekerja keras untuk mencatatkan kinerja sangat baik.
Secara khusus, Dewan Komisaris mengucapkan selamat bertugas kepada Bapak Arief
Yahya, Direktur Utama Perseroan sampai dengan RUPSLB 2014, yang dipercaya
menjabat sebagai Menteri Pariwisata. Dewan Komisaris memaknai pengangkatan
tersebut sebagai kepercayaan bangsa dan negara terhadap kinerja Perseroan.
Terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya juga kami sampaikan kepada seluruh
jajaran manajemen dan karyawan Telkom Indonesia, atas dedikasi dan kerja kerasnya
sehingga tahun 2014 menjadi tahun yang sangat baik. Semoga pencapaian kinerja
tahun 2014 semakin memacu semangat seluruh pemangku kepentingan untuk
menorehkan kinerja lebih baik lagi pada tahun 2015.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jakarta, 26 Maret 2015
Atas nama Dewan Komisaris,
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Hendri
He
H
endri Saparini
Komisaris Utama
28
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pembangunan Indonesia Digital Network harus
mendatangkan kemanfaatan bisnis dan ekonomi
yang besar bagi Perseroan maupun masyarakat
Indonesia pada umumnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
29
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Alex J. Sinaga
Direktur Utama
30
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PENDAHULUAN
LAPORAN DIREKSI
Mendorong Bisnis Digital
untuk Menciptakan Pertumbuhan yang
Kompetitif dan Berkelanjutan
Telkom mencatat kinerja keuangan dan operasional yang sangat baik sepanjang
tahun 2014, seiring dengan tingginya kinerja anak usaha PT Telekomunikasi
Selular ("Telkomsel"). Pada periode yang sama, Telkom secara agresif terus
melanjutkan pembangunan infrastruktur broadband untuk mendukung pertumbuhan
bisnis digital di masa mendatang.
Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan yang
terhormat,
Atas nama Direksi PT Telkom Indonesia Tbk (Persero),
perkenankan kami menyampaikan laporan pengelolaan
Perseroan selama 2014 beserta pencapaian kinerja utama
kepada para Pemegang Saham dan Pemangku Kepentingan
lainnya.
Kondisi Makro Ekonomi dan Industri
Telekomunikasi 2014
Sepanjang tahun 2014, perekonomian Indonesia tumbuh
cukup baik sebesar 5,1% dengan ditopang oleh konsumsi
domestik di mana salah satunya adalah sektor
telekomunikasi. Seiring dengan bertumbuhnya kelompok
ekonomi kelas menengah yang semakin tinggi
kebutuhannya akan beragam jasa telekomunikasi, sektor
telekomunikasi tumbuh 9,1%, lebih tinggi dari pertumbuhan
ekonomi nasional.
Industri telekomunikasi sendiri bergerak sangat dinamis,
menuntut setiap pemain yang berada didalamnya untuk
berubah dengan cepat pula. Permintaan pelanggan
telekomunikasi bergeser dari legacy voice dan SMS
menuju layanan data. Di sisi lain, tumbuhnya segmen
muda (youth segment) disertai meningkatnya jumlah
kelas menengah yang memiliki karakteristik gaya hidup
yang lebih digital semakin mendorong tingginya
permintaan akan layanan data ini. Sementara itu
pertumbuhan layanan voice dan SMS akan semakin
terbatas dengan hadirnya berbagai aplikasi pengganti
seperti instant messaging application. Adapun tingkat
penetrasi SIM-card diperkirakan telah melampaui 125%
pada akhir tahun 2014 yang menunjukkan tingkat saturasi
yang relatif tinggi.
Kedepan, pertumbuhan industri telekomunikasi akan
ditopang oleh pertumbuhan bisnis digital. Penetrasi data
user di Indonesia masih relatif rendah sekitar 50%, dengan
penggunaan smartphone yang juga masih rendah kurang
dari 30% namun tumbuh sangat tinggi dalam beberapa
tahun terakhir. Trafik data tumbuh sangat tinggi lebih
dari 100% year on year yang terutama didorong oleh
penggunaan data melalui smartphone.
Di saat yang sama, industri telekomunikasi di Indonesia
memiliki tantangan untuk dihadapi. Di antara yang paling
utama adalah munculnya layanan Over the Top (OTT)
yang menawarkan produk substitusi terhadap layanan
tradisional voice dan SMS. Selain itu, pelemahan nilai
tukar Rupiah terhadap Dolar AS juga berpotensi merugikan
mengingat sebagian besar belanja modal (capital
expenditure) sektor telekomunikasi adalah dalam mata
uang asing khususnya Dolar AS. Lebih jauh, diterapkannya
Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015 tentunya
memberikan tantangan tersendiri, mengingat wilayah
persaingan menjadi lebih luas yaitu di kawasan ASEAN.
Sektor telekomunikasi Indonesia di tahun 2014 diwarnai
konsolidasi industri. Kami melihat, konsolidasi di sektor
telekomunikasi yang mengakibatkan berkurangnya jumlah
pelaku dalam industri ini diharapkan memberikan dampak
positif bagi terciptanya tingkat kompetisi yang lebih
sehat.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
31
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
dari Kiri ke Kanan: Abdus Somad Arief Direktur, Honesti Basyir Direktur, Herdy Rosadi Harman Direktur,
Muhammad Awaluddin Direktur, Alex J. Sinaga Direktur Utama, Dian Rachmawan Direktur, Indra Utoyo Direktur,
Heri Sunaryadi Direktur.
Program Kerja Strategis
Untuk mempertahankan pertumbuhan yang berkelanjutan,
di tahun 2014 Telkom meneruskan Tiga Program Utama
yaitu mempertahankan pertumbuhan double digit bisnis
seluler Telkomsel, mengembangkan jaringan pita lebar
dalam platform Indonesia Digital Network, dan
mengembangkan dan memperluas ekspansi internasional.
Telkomsel merupakan kontributor utama Perseroan yang
menyumbangkan pendapatan sekitar 60% terhadap
pendapatan konsolidasi Telkom. Sejalan dengan potensi
pertumbuhan layanan mobile data, maka strategi Telkomsel
adalah terus membangun infrastruktur guna mengantisipasi
permintaan data trafik yang tumbuh sangat tinggi, untuk
memastikan pelanggan Telkomsel mendapatkan
pengalaman layanan mobile data terbaik. Sekitar 60%
hingga 65% belanja modal Telkom dialokasikan kepada
Telkomsel. Selain itu, Telkomsel juga tetap berusaha
mengeksploitasi pertumbuhan pendapatan dari layanan
voice dan SMS di antaranya melalui strategi penetapan
harga yang cerdas berdasarkan klaster, dan menganalisis
32
Laporan Tahunan 2014
berbagai faktor di antaranya tingkat kompetisi dan
utilisasi jaringan di masing-masing klaster.
Adapun Indonesia Digital Network atau IDN merupakan
fondasi infrastruktur untuk mendukung layanan data
baik melalui unit bisnis selular maupun fixed line. Telkom
fokus untuk memberikan pengalaman terbaik bagi
pelanggannya, dengan membangun infrastruktur jaringan
pita lebar yang unggul baik dari sisi jangkauan (coverage),
kapasitas (capacity) maupun kemampuan (capability).
IDN terdiri dari Id-Access, merupakan akses broadband
berkecepatan tinggi melalui jaringan serat optik, kemudian
Id-Ring, yang merupakan jaringan backbone serat optik
berskala nasional dan berbasis internet protocol (IP)
serta Id-Convergence yang mencakup pusat data
berkapasitas tinggi yang terintegrasi dengan jaringan
Telkom.
Selain itu, kami juga memperluas bisnis dengan berekspansi
secara internasional, dan memperkuat kehadiran di
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
kawasan regional dengan model bisnis yang
menguntungkan dan risiko yang terkelola dengan baik.
Dengan skema Mobile Virtual Network Operation (MVNO),
Telkom hadir di 4 negara yaitu Malaysia, HongKong,
Macau dan Arab Saudi. Telkom juga memiliki anak usaha
yang beroperasi secara penuh sebagai Mobile Network
Operator (MNO) di Timor Leste. Selain itu, kami hadir di
Australia dan New Zealand menjalankan Business Process
Outsourcing (BPO), serta di beberapa negara lainnya
untuk melakukan bisnis terkait satelit dan jaringan.
Keseluruh program-program yang dijalankan oleh Telkom
di atas merupakan upaya terintegrasi dalam rangka
mencapai tujuan menjadi perusahaan digital (digital
company), dengan tolak ukur utama adalah kontribusi
dari bisnis digital lebih dari setengahnya. Kami berharap,
predikat sebagai perusahaan digital tersebut dapat kami
raih dalam beberapa tahun ke depan.
Kinerja Perseroan 2014
Pencapaian kinerja Perseroan tahun 2014 menjadi bukti
bahwa kami sudah berada di jalur yang benar untuk
membawa Telkom menuju digital company. Secara
konsolidasi, kontribusi segmen data, internet dan IT
meningkat menjadi 32,5% dari 28,2% di tahun sebelumnya.
Adapun kontribusi pendapatan segmen digital business
pada anak usaha seluler kami meningkat cukup signifikan
menjadi sekitar 23,6% dari 19,4% tahun lalu. Pertumbuhan
kontribusi pendapatan digital business ini didukung oleh
jumlah pengguna data yang meningkat 12,1% menjadi
71,1 juta pelanggan pada akhir tahun 2014.
Telkom mencatatkan kinerja keuangan yang sangat baik
sepanjang tahun 2014. Pendapatan konsolidasi tumbuh
8,1% mencapai Rp89,7 triliun. Segmen Data, Internet &
IT (tidak termasuk SMS) tumbuh paling tinggi sebesar
24,0% seiring dengan meningkatnya permintaan atas
segmen ini yang ditunjang oleh infrastruktur yang sangat
baik.
Perseroan juga mampu mengelola biaya operasi dengan
efisien, di mana biaya operasi tumbuh 6,5% menjadi
Rp43,9 triliun. Sehingga Perseroan mampu mencatat
pertumbuhan EBITDA yang cukup tinggi sebesar 9,7%
menjadi Rp46,1 triliun dengan marjin EBITDA sebesar
51,1% atau lebih baik dari tahun sebelumnya dengan
marjin 50,4%.
Sementara itu Laba Bersih meningkat 3,0% menjadi
Rp14,6 triliun. Relatif rendahnya pertumbuhan laba bersih
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
33
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
tersebut di antaranya oleh karena adanya pendapatan
dari hasil divestasi 80% kepemilikan Telkom Vision pada
tahun 2013.
Dari aspek operasional, anak usaha kami Telkomsel terus
memperkuat infrastruktur jaringannya. Sehingga pada
akhir tahun 2014 memiliki 85.420 BTS, meningkat 22,3%
dari tahun sebelumnya, di mana 45% di antaranya
merupakan BTS 3G dan 200 BTS 4G, guna mendukung
pertumbuhan layanan data. Adapun trafik data meningkat
sangat besar sebesar 143% menjadi 235 Peta-Bytes yang
terutama dipicu oleh penggunaan layanan data melalui
smartphone. Hingga akhir tahun, pengguna smartphone
Telkomsel tercatat sebanyak 40,4 juta atau tumbuh 71%
dari tahun sebelumnya.
Untuk mempertahankan posisi Telkomsel sebagai yang
terdepan, kami senantiasa mengadopsi teknologi yang
paling mutakhir. Pada bulan Desember 2014, Telkomsel
berhasil melakukan commercial launch 4G yang pertama
di Indonesia untuk meningkatkan pengalaman pelanggan
dalam menggunakan layanan data.
Sementara itu, pada 2014 kami telah memutuskan untuk
menghentikan layanan fixed wireless, yaitu Flexi, dan
mendorong pelanggan Flexi untuk beralih ke anak usaha
selular kami Telkomsel. Selain itu, spektrum pada 800MHz
yang sebelumnya digunakan oleh Flexi telah diputuskan
oleh Pemerintah untuk dialokasikan kepada Telkomsel.
Sehingga kami berkeyakinan bahwa penutupan layanan
fixed wireless kami akan terkompensasi oleh penguatan
layanan selular yang secara keseluruhan akan lebih
optimal bagi Perseroan.
Disisi lain, Telkom semakin memperkuat infrastruktur
broadband untuk mendukung layanan digital business,
baik untuk kebutuhan unit bisnis selular maupun fixed
line. Hingga akhir tahun 2014, Telkom telah membangun
jaringan fiber-based backbone berskala nasional sepanjang
76.700 km yang menghubungkan kawasan Indonesia
dari Aceh hingga Papua, serta memasang 170 ribu titik
akses Wi-Fi. Kami telah menggelar jaringan fixed
broadband dengan kapasitas 13,2 juta homes-passed,
sebagai dampak ikutan aktivitas fiberisasi unit bisnis
selular dan pasar korporasi. Sementara itu, 54.800 m2
data center telah kami bangun untuk memenuhi kebutuhan
akan layanan cloud.
Secara konsisten kami mempertahankan tingkat belanja
modal (capital expenditure) yang memadai untuk
menunjang pertumbuhan. Sepanjang tahun 2014, kami
34
Laporan Tahunan 2014
membelanjakan Rp24,8 triliun atau meningkat dari Rp19,6
triliun pada tahun sebelumnya, untuk berinvestasi
membangun infrastruktur dengan fokus mendukung
layanan data. Sekitar 60% dari belanja modal tersebut
dialokasikan untuk membangun infrastruktur terkait
bisnis seluler. Sekitar 20% digunakan untuk pembangunan
infrastruktur untuk memperkuat lini usaha fixed broadband
dan penguatan akses, sedangkan selebihnya digunakan
untuk pengembangan bisnis entitas anak usaha lainnya
di bidang menara telekomunikasi, teknologi informasi,
dan ekspansi internasional.
Pada tahun 2014 kami melakukan beberapa aksi korporasi
dalam rangka menciptakan nilai sinergi dengan unit-unit
usaha yang telah berjalan. Beberapa diantaranya yaitu
pembelian 25% saham Tiphone Mobile Indonesia Tbk
yang merupakan salah satu distributor gadget terbesar
di Indonesia; pendirian Joint Venture Company antara
Telkom Metra dan operator terbesar Australia, Telstra;
serta akuisisi 75% saham Contact Centres Australia Pty
Ltd (CCA).
Prospek Perseroan
Dengan investasi yang telah dilakukan dalam beberapa
tahun terakhir khususnya untuk membangun infrastruktur
broadband, kami berkeyakinan bahwa Perseroan memiliki
prospek yang baik. Untuk unit usaha seluler, hampir
setengah dari BTS Telkomsel telah mendukung layanan
data. Dengan pengguna data kurang lebih sebesar 50%
dan penetrasi smartphone yang juga masih rendah sekitar
30%, maka segmen bisnis data memiliki potensi
pertumbuhan yang sangat tinggi dimana secara industri
pertumbuhan trafik data sepanjang tahun lalu lebih dari
100%. Kami juga memiliki kemampuan IT sangat baik
untuk mendukung strategi penetapan harga yang kompleks
untuk layanan voice dan SMS sehingga kami dapat
mengeksploitasi pertumbuhan dari bisnis legacy.
Perseroan juga memiliki aset di unit bisnis fixed line yang
jika dikelola dengan strategi yang tepat akan mendatangkan
potensi pertumbuhan cukup besar. Kami akan mengerahkan
segenap upaya kami dalam rangka membangkitkan
kembali bisnis fixed line melalui IndiHome triple-play
dengan akses fiber optik yang merupakan produk
bundling yang terdiri dari layanan internet kecepatan
tinggi, fixed voice dan IP TV.
Di samping itu kami juga akan bertumbuh secara anorganik
salah satunya melalui ekpansi internasional, yang memiliki
potensi tidak terbatas untuk dijajaki dan dikembangkan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Melalui entitas anak, PT Telkom Indonesia Internasional,
kami telah hadir di 10 negara dengan berbagai model
bisnis. Kami akan melebarkan dan memperkuat bisnis
di negara-negara dimana kami telah memiliki jejak, serta
mencari peluang-peluang bisnis baru untuk dikembangkan.
Kami berkomitmen untuk memperluas pasar, memperkuat
usaha dan meningkatkan kompetensi sumber daya
manusia sehingga siap dalam menghadapi Masyarakat
Ekonomi ASEAN 2015.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Pelaksanaan CSR kami selaraskan dengan visi dan misi
serta portofolio bisnis Perseroan. Kami mendefinisikan
keberadaan CSR sebagai entitas bisnis melalui tema
“Telkom Indonesia untuk Indonesia”. Program-program
CSR Telkom dilakukan dalam upaya mendukung kemajuan
masyarakat Indonesia, termasuk masyarakat tertinggal,
terpencil dan terluar dalam memperoleh kesejahteraan,
melalui rangkaian kegiatan pada tiga pilar utama CSR
kami, yaitu menciptakan Lingkungan Digital, Masyarakat
Digital, dan Ekonomi Digital.
Tata Kelola Perusahaan
Telkom menjunjung tinggi penerapan Good Corporate
Governance (GCG), dan secara konsisten dilakukan
peningkatan dari tahun ke tahun. Perkembangan signifikan
dalam implementasi GCG Telkom adalah penguatan
strukur tata kelola organisasi berkarakteristik holding,
melalui penerapan mekanisme Board of Executive untuk
entitas anak. Kami juga menerapkan Enterprise Risk
Management (ERM) secara menyeluruh, membuat pakta
integritas dalam ruang lingkup grup, penguatan tata
kelola IT, dan remediasi pengendalian internal untuk
menjamin keandalan laporan keuangan. Terkait penyusunan
laporan keuangan, sejak tahun 2010 kami telah mengadopsi
standar International Financial Reporting Standards
(IFRS).
Telkom telah memenuhi kriteria ASEAN Corporate
Governance Scorecard, yang menilai kualitas penerapan
GCG pada perusahaan-perusahaan publik di enam negara
ASEAN.
Pengakuan akan kualitas penerapan GCG Telkom tercermin
dari penghargaan yang kami terima. Pada tahun 2014
kami menerima penghargaan “Most Trusted Company”
untuk keenam kali berturut-turut. Selain itu pada IMAC
2014, kami meraih penghargaan Best Managed Companies,
Best Corporate Governance, Best Investor Relations,
Best Corporate Social Responsibility, dan Most Committed
Company to a Strong Dividend Policy sekaligus. Pada
Anugerah Perusahaan Terbuka 2014, kami meraih
penghargaan Best Listed Company of The Year, The Best
CEO Listed Company 2014, CEO of The Year, dan terpilih
sebagai pemenang pertama kategori Corporate
Communication, Risk Management, dan Kelompok Kerja
Infrastruktur. Kami juga memperoleh penghargaan Most
Trusted Company untuk keenam kali berturut-turut dalam
survei Corporate Governance Perception Index (CGPI)
dan penghargaan Capital Market Award 2014 untuk
kategori Emiten Besar di Bursa Efek Indonesia.
Kami berupaya melakukan berbagai program terkait
pelestarian lingkungan hidup yang terangkum dalam
program Telkom Go Green Action. Program ini meliputi
upaya meminimalkan emisi karbon, melakukan efisiensi
energi gedung perkantoran, melakukan efisiensi energi
BTS, pemakaian energi terbarukan, mendorong
diterapkannya konsep kantor tanpa kertas, pengelolaan
limbah, serta pengelolaan dan daur ulang air.
Dari semua objek pengembangan sosial kemasyarakatan
yang disalurkan melalui Program Bina Lingkungan,
Perseroan memprioritaskan pemberian bantuan untuk
bidang pendidikan dan kesehatan serta pengembangan
creative camp untuk menumbuhkan industri kreatif
digital. Atas semua usaha tersebut, kami memperoleh
penghargaan utama kategori Platinum untuk sembilan
bidang dan program dalam anugerah Indonesian CSR
Award 2014. Penghargaan tersebut adalah bukti
pencapaian kinerja kami sejalan dengan landasan CSR
berbasis ISO 26000.
Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kami menyusun strategi pengelolaan sumber daya
manusia yang terdiri dari tiga komponen, dengan karakter
(Character) memiliki bobot terbesar yakni 50%, selanjutnya
kompetensi (Competence) memiliki bobot 30%, dan
Coopetition memiliki bobot 20%. Kami terus-menerus
mengembangkan program kepemimpinan, mengacu
pada Arsitektur Kepemimpinan Telkom Group dengan
filosofi “Always The Best” melalui Talent Development
Framework. Untuk membangun sumber daya manusia
yang berdaya saing global, kami juga memiliki program
Global Leadership Capability Development.
Strategi pengembangan sumber daya manusia ini seiring
dengan transformasi bisnis Perseroan yang berfokus
pada TIMES. Untuk mengantisipasi perubahan kebutuhan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
35
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM TELKOM
INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kami memiliki The Telkom Way,
yang merupakan sistem nilai
(belief system) dan nilai-nilai
rujukan bagi seluruh karyawan
Telkom
kompetensi, kami melakukan penguatan kompetensi
SDM melalui pelatihan dan pendidikan yang terstruktur
dan terencana, guna mempersiapkan SDM kami menuju
era digital.
Setiap tahun, kami memberikan berbagai penghargaan
sebagai bentuk apresiasi terhadap dedikasi dan kerja
keras karyawan. Keberhasilan program kami di antaranya
sebanyak sembilan karyawan memperoleh penghargaan
dari Pemerintah Republik Indonesia berupa Satyalencana
Pembangunan dan Satyalencana Wira Karya atas dedikasi
mereka membesarkan nama Telkom.
Terima kasih juga kami sampaikan kepada Saudara
Sukardi Silalahi, Saudara Rizkan Chandra, Saudara
Priyantono Rudito, dan Saudara Ririek Adriansyah, yang
telah menjalankan tugas pada jajaran Direksi sejak
diangkat dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan
(RUPST) Telkom tanggal 23 April 2013 hingga pelaksanaan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Telkom pada 19 Desember 2014.
Selanjutnya, sejak 19 Desember 2014, susunan Direksi
baru adalah sebagai berikut:
Alex J. Sinaga
Indra Utoyo
Abdus Somad Arief
Heri Sunaryadi
Herdy Rosadi Harman
Dian Rachmawan
Honesti Basyir
Muhammad Awaluddin
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Apresiasi
Budaya Perusahaan
Kami memiliki The Telkom Way, yang merupakan sistem
nilai (belief system) dan nilai-nilai rujukan bagi seluruh
karyawan Telkom, sekaligus merupakan pilar penopang
budaya Perseroan yang mengandung tiga unsur inti,
yaitu Philosophy to be the Best yang berisi filosofi-filosofi
dasar bagi seluruh karyawan Perseroan untuk menjadi
insan terbaik; Principles to be the Star yang merupakan
nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip dasar untuk
menjadi insan bintang yang mengandung tiga nilai inti
yang disebut 3S, yaitu Solid, Speed, Smart, serta Practices
to be the Winner yang merupakan standar perilaku
(standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur
untuk menjadi insan pemenang. Adapun konsep
pengembangan budaya organisasi Telkom Group
didasarkan atas elemen 8S, yaitu Spirituality, Style, Shared
Values, Strategy, Staff, Skill, System dan Structure.
Atas nama seluruh jajaran Direksi kami mengucapkan
terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada
seluruh pemegang saham, Dewan Komisaris, dan seluruh
karyawan atas kerja keras dan pencapaian kinerja yang
luar biasa ini. Penghargaan yang tinggi juga kami
sampaikan atas kepercayaan para pelanggan dan seluruh
mitra Perseroan yang telah memberikan dukungan
kepada kami sepanjang tahun.
Selanjutnya, kinerja dan berbagai pencapaian Perseroan
2014, disampaikan secara komprehensif pada buku
Laporan Tahunan ini, termasuk Laporan Keuangan tahun
buku 2014 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
Purwantono, Suherman & Surja dengan opini laporan
keuangan konsolidasian Telkom menyajikan wajar dalam
semua hal yang material sesuai Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia.
Perubahan Komposisi Direksi
LAMPIRAN
:
:
:
:
:
:
:
:
Izinkan kami menyampaikan rasa terima kasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada jajaran direksi
pendahulu kami, terutama kepada Saudara Arief Yahya,
yang menjabat Direktur Utama hingga 19 Desember
2014. Kita patut berbangga karena putera terbaik Perseroan
diberi kepercayaan menjadi salah satu menteri dalam
Kabinet Kerja.
36
Laporan Tahunan 2014
Jakarta, 26 Maret 2015
Alex J
J. Si
Sinaga
Al
Direktur Utama
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pencapaian kinerja Perseroan tahun 2014
menjadi bukti bahwa kami sudah berada di
jalur yang benar untuk membawa Telkom
menuju digital company
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
37
04
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
40
42
44
46
50
54
55
56
58
Sekilas Telkom Indonesia
Profil Telkom Indonesia
Milestone Telkom Indonesia
Penghargaan dan Sertifikasi
Peristiwa Penting 2014
Identitas Perusahaan Telkom
Indonesia
Visi dan Misi
Nilai-Nilai Budaya
Anggaran Dasar
58
60
62
76
85
91
92
94
Produk dan Layanan
Merek, Hak Cipta, Desain Industri
dan Paten
Manajemen Telkom Indonesia
Kelompok Usaha Telkom
Informasi Efek dan Obligasi
Profesi Penunjang Pasar Modal
Mekanisme Perdagangan Pasar
Modal & ADS Telkom
Daftar Alamat Telkom
PENDAHULUAN
Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara (“BUMN”) yang bergerak di bidang jasa
layanan jasa dan jaringan telekomunikasi di Indonesia. Pemegang saham mayoritas
Perseroan adalah Pemerintah Republik Indonesia sebesar 52,56% sedangkan 47,44%
sisanya dikuasai oleh publik. Saham Perseroan diperdagangkan di BEI dan NYSE.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
SEKILAS TELKOM INDONESIA
40
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kami terus berinovasi serta membangun sinergi seluruh produk, layanan,
dan solusi melalui seluruh entitas anak kami.
Kami memperkuat organisasi dengan pembentukan Board of Executive
(“BoE”). BoE mewadahi mekanisme parenting terhadap entitas anak dengan
mengelompokkan entitas anak dalam empat kategori, yaitu bisnis seluler,
media, infrastruktur, dan internasional. Bisnis seluler dipimpin PT Telekomunikasi
Indonesia Selular (“Telkomsel”), bisnis media dipimpin PT Multimedia
Nusantara (“TelkomMetra”) bisnis infrastruktur berada dalam koordinasi PT
Infrastruktur Telekomunikasi Indonesia (“TelkomInfra”), sedangkan bisnis
internasional dikendalikan oleh PT Telekomunikasi Indonesia International
(“Telin”).
Visi kami adalah “To Become a Leading Telecommunications, Information,
Media & Edutainment and Services (TIMES) Player in the Region”. Misi
Perseroan adalah “To Provide More for Less TIMES Services” dan “To be the
Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation”. Untuk mencapai
visi dan misi tersebut, kami melakukan transformasi menyeluruh dalam lima
aspek: transformasi SDM, transformasi bisnis, transformasi struktur, transformasi
budaya, serta transformasi infrastruktur dan sistem. Konsep pengelolaan
Telkom Group didasarkan pada 8S, yaitu Spirituality, Style, Shared Values,
Strategy, Staff, Skill, System, dan Structure.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
41
PENDAHULUAN
Nama Perusahaan
Alamat
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk
Gedung Graha Merah Putih, Jl. Japati No. 1, Bandung,
Indonesia 40133
Nama Panggilan
Telepon
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
+62-22-4521404
Nama Komersial
Faksimili
Telkom
+62-22-7206757
Bidang Usaha
Call Center
Jasa dan jaringan telekomunikasi
147
Kegiatan Usaha
Website
Perdagangan barang dan jasa
www.telkom.co.id
NPWP
Email
01.000.013.1-093.000
[email protected], [email protected].
TDP
Hasil Pemeringkatan
101116407740
id
SIUP
Tanggal Berdiri Sebagai Persero
510/3-0689/2013/7985-BPPT
19 November 1991
AAA (Pefindo) untuk tahun 2012, 2013 dan 2014
Domisili
Bandung - Jawa Barat
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PROFIL TELKOM INDONESIA
42
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Telkom Property
Dasar Hukum Pendirian
Kantor
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.25 tahun 1991,
status Perusahaan diubah menjadi perseroan terbatas
milik negara (“Persero”) berdasarkan Akta Notaris Imas
Fatimah, S.H. No.128 tanggal 24 September 1991 yang
disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No.C2-6870.HT.01.01.Tahun.1991
tanggal 19 Nopember 1991 dan diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No.5 tanggal 17 Januari 1992,
Tambahan No.210. Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan
terakhir berdasarkan akta notaris A. Partomuan Pohan,
S.H., LLM. No.4 tanggal 6 April 2006 dan telah diumumkan
dalam Berita Negara RI No.51 tanggal 27 Juni 2006,
Tambahan No.666, antara lain mengubah kewenangan
dan tanggung jawab Direksi dan Komisaris.
-
1 Kantor Pusat
7 Kantor Divisi Regional (“Divre”) dan 58 Wilayah
Telekomunikasi (“Witel”)
Kantor Layanan terdiri dari:
-
572 outlet Plasa Telkom
409 GraPARI (termasuk yang dikelola oleh pihak
ketiga)
268 unit Mobile GraPARI
Bursa Terdaftar
-
Bursa Efek Indonesia ("BEI")
New York Stock Exchange ("NYSE")
Sejak 5 Juni 2014, saham Telkom tidak lagi
diperdagangkan di London Stock Exchange ("LSE").
Modal Dasar
1 saham Seri A Dwiwarna dan 399.999.999.999 saham
Seri B
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1 saham Seri A Dwiwarna dan 100.799.996.399 saham
Seri B
Akuntan Publik
Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman, & Surja
Anggota dari Ernst & Young Global Limited
Biro Administrasi Efek
PT Datindo Entrycom
Kepemilikan
-
Profesi Penunjang Pasar Modal
Pemerintah Republik Indonesia 52,56%
Publik 47,44%
Wali Amanat
PT Bank CIMB Niaga Tbk.
Kode Saham
-
TLKM di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), Jakarta,
Indonesia.
TLK di New York Stock Exchange (“NYSE”), New
York, Amerika Serikat.
Kustodian
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia
Agen Pemeringkat
PT Pemeringkat Efek Indonesia
Pencatatan di Bursa Saham
Saham Perseroan dicatatkan di NYSE, Bursa Efek Indonesia
(Sebelumnya Bursa Efek Jakarta) dan Bursa Efek Surabaya
(yang bergabung dengan Bursa Efek Jakarta pada tahun
2007) pada 14 November 1995.
Depositary Receipts
The Bank of New York Mellon
Detail profesi penunjang pasar modal dapat dilihat di
Informasi Umum Telkom Indonesia – Informasi Efek.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
43
PENDAHULUAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
MILESTONE TELKOM INDONESIA
1856-1884
Pada tanggal 23 Oktober 1856,
pemerintahan kolonial Belanda
melakukan pengoperasian layanan jasa
telegrap elektromagnetik pertama di
Indonesia, yang menghubungkan wilayah
Jakarta (Batavia) dan wilayah Bogor.
Kami menganggap peristiwa ini sebagai
awal sejarah Telkom dan menetapkan
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Perumtel berubah menjadi perseroan
Undang Undang Nomor 36/1999
terbatas dengan nama Perusahaan
tentang Penghapusan Monopoli
Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Penyelenggaraan Telekomunikasi
Indonesia (Telkom) berdasarkan PP No.25
yang berlaku efektif pada
Tahun 1991. Kegiatan usaha kami dibagi
September 2000, memfasilitasi
dalam 12 Wilayah Telekomunikasi (Witel)
masuknya pemain baru sehingga
yang kemudian pada tahun 1995 ditata
mendorong persaingan usaha di
ulang menjadi tujuh Divisi Regional (Divre),
industri telekomunikasi.
dan sekitarnya, Divre III Jawa Barat, Divre
Telkom.
IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divre
Pada tahun 1884 pemerintah kolonial
VI Jawa Timur, Divre VI Kalimantan, dan
Belanda membentuk badan swasta “Post
Divre VII Indonesia Bagian Timur.
en Telegraafdienst” untuk menyediakan
layanan pos dan telegrap.
1
TATA KELOLA PERUSAHAAN
1999
yaitu Divre I Sumatera, Divre II Jakarta
tanggal 23 Oktober sebagai hari jadi
2
3
4
6
7
1995
Pada tahun 1906, Pemerintah Kolonial
Pada 26 Mei 1995, kami bersama Indosat
2001
Belanda membentuk sebuah lembaga
mendirikan Telkomsel. Pada tanggal 14
Telkom mengakuisisi 35% saham
pemerintah yang mengatur layanan pos
November 1995, kami melakukan Penawaran
Telkomsel dari PT Indosat sebagai
dan telekomunikasi di Indonesia, bernama
Umum Perdana saham (Initial Public Offering/
bagian restrukturisasi industri jasa
Jawatan Pos, Telegrap, dan Telepon
IPO) di Bursa Efek Jakarta (sekarang Bursa
telekomunikasi di Indonesia, yang
(Post, Telegraph en Telephone Dienst/
Efek Indonesia) dan Bursa Efek Surabaya
ditandai dengan penghapusan
PTT). Tahun 1961, status jawatan berubah
(BES). Saham kami juga tercatat di NYSE
kepemilikan bersama dan
menjadi Perusahaan Negara Pos dan
dan LSE dalam bentuk American Depositary
kepemilikan silang antara Telkom
Telekomunikasi (PN Postel). Pada tahun
Shares (ADS) dan publicly offered without
dengan Indosat. Dengan transaksi
1965, pemerintah memisahkan jasa pos
listing (POWL) di jepang.
ini, kami mengendalikan 77,7%
dan telekomunikasi menjadi Perusahaan
saham Telkomsel. Indosat kemudian
Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro)
mengambil alih 22,5% saham kami
(PN Telekomunikasi).
1974
PN Telekomunikasi berubah menjadi
Perusahaan Umum Telekomunikasi Indonesia
(Perumtel), yang melayani jasa telekomunikasi
domestik dan internasional, dan selanjutnya
PT Industri Telekomunikasi Indonesia (PT
INTI) yang memproduksi perangkat
telekomunikasi memisahkan diri menjadi
perusahaan independen.
LAMPIRAN
5
1906-1965
serta Perusahaan Negara Telekomunikasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
1991
44
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
di Satelindo dan 37,7% saham kami
di PT Lintasarta Aplikanusa. Pada
saat yang sama, kami kehilangan
hak eksklusif sebagai satu-satunya
operator layanan telepon tetap di
Indonesia.
2009
Telkom bertransformasi dari perusahaan
Infokom menjadi perusahaan penyelenggara
TIME. Image baru perkenalkan kepada publik
dengan menampilkan logo dan tagline
2002
Perseroan yang baru “the world in your
Kami melakukan divestasi 12,72% saham
hand”.
Telkomsel kepada Singapore Telecom
Pte, Ltd (SingTel Mobile), sehingga
Telkom memiliki 65% saham Telkomsel.
Kami membeli seluruh saham Pramindo
melalui tiga tahap, yaitu 30% saham
pada saat ditandatanganinya perjanjian
jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002,
2013
2010
15% pada tanggal 30 September 2003
Kami mulai beroperasi di tujuh
Proyek kabel serat optik bawah laut
dan sisanya 55% saham pada tanggal
JaKaLaDeMa yang menghubungkan
31 Desember 2004.
Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar,
dan Mataram telah berhasil dirampungkan
negara termasuk Hong KongMacau, Timor Leste, Australia,
Myanmar, Malaysia, Taiwan, dan
Amerika Serikat.
pada April 2010.
8
9
10
11
12
13
2004
2011
Telkom meluncurkan layanan
Reformasi infrastruktur telekomunikasi
sambungan langsung internasional
melalui proyek Telkom Nusantara Super
untuk telepon tidak bergerak
Highway yang menyatukan Nusantara
dengan kode akses 007.
mulai dari Sumatera hingga Papua, serta
14
15
16
proyek True Broadband Access yang
menyediakan akses internet berkapasitas
2014
20-100 Mbps untuk pelanggan di seluruh
Telkom melalui entitas anak
Telkomsel adalah operator
pertama di Indonesia yang
meluncurkan layanan 4G secara
komersial di bulan Desember
2014.
Indonesia.
2005
2012
Satelit Telkom-2 diluncurkan untuk
Kami meningkatkan penetrasi broadband
menggantikan seluruh layanan transmisi
melalui pembangunan Indonesia Wi-Fi
satelit yang sebelumnya dilayani oleh
untuk merealisasikan Indonesia Digital
Satelit Palapa B-4. Peluncuran ini
Network (“IDN”). Kami melakukan
menjadikan jumlah satelit yang telah
perubahan portofolio bisnis dari TIME
diluncurkan oleh kami menjadi delapan
menjadi TIMES untuk meningkatkan
satelit, termasuk Salelit Palapa A-1.
business value creation.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom
Telekomunikasi
Indonesia
Indonesia,
Tbk (Persero)
Tbk
45
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PENGHARGAAN & SERTIFIKASI
4 Januari 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
• 1st in Infrastructure, Utilities and Transportations,
• The Best 20 of Most Admired Companies in Indonesia,dan Highest
Leap in FIMAC Ranking
Majalah Fortune Indonesia dan Hay Group Indonesia
30 April 2014
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Platinum Winner Anugerah Kartini BUMN 2014, Executive General
Manager Divisi Enterprise Service.
BUMN Track dan Leadership Inc
13 Mei 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Emiten Terbaik 2014
Capital Market Awards
14 Mei 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN
• TOP IT, TOP Green IT, TOP IT Solution, TOP Telco 2014
• Top IT Agility in Telco 2014 untuk KartuHalo (post paid), simPATI, dan
Kartu As (prepaid) dan Telkomsel Flash (wireless internet).
• Top Data Center Services, Top Cloud Application Provider (TelkomSigma)
• Top Contact Center Solution 2014 (Infomedia)
• TOP IT Innovation in IT Services for Health 2014 (AdMedika)
TOP IT & TOP Telco 2014
28 Mei 2014
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Platinum The Best Team Work, Platinum The Best Technology
Innovation, Gold The Best Operation, Gold The Best Bussiness
Contribution, Gold The Best Technology Innovation, Silver The
Best HR Retention Program, Silver The Best Operation, Silver The
Best HR Retention Program, Silver The Best Bussiness
Contribution
Indonesia Contact Center Association (ICCA)
46
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
30 Mei 2014
Gold Technology Company, Silver
Customer Service of The Year
The 1st Asia-Pacific Stevie Awards,
Seoul
19 Juni 2014
Best SME Service melalui
program Indonesia Digital
Interpreneur (IndiPreneur) dan
Project of The Year Indonesia
Digital School (IndiSchool)
Asia Communication Awards
2014,
Total Telecom di Singapura.
4 Juni 2014
Internet Provider dan Perusahaan Telekomunikasi
Corporate Image Award – Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC),
Frontier Consulting Group dan Majalah Tempo.
5 Juni 2014
Best Managed Companies, Best Corporate Governance, Best Investor
Relations, Best CSR, Most Committed Company to a Strong Dividend
Policy.
Finance Asia Best Managed Companies” & “Corporate Image Award
Indonesia’s Most Admired Companies (IMAC)” 2014,
Frontier Consulting Group dan Majalah Tempo.
26 Juni 2014
Best Suistanable Business Innovation
Company in Green
Telecommunication Technology dan
Best Green CEO 2014
Social Business Innovation Award
2014, Warta Ekonomi.
16 Juli 2014
Winner 2014 Indonesia MAKE
Award
Dunamis Organization Services
16 Juli 2014
2nd Rank Indonesia Top 100 Most
Value Brand 2014, 1st Rank In
Strongest Indonesia Brands, 2nd Rank
of The Highest Brand Value Growth In
Indonesia.
SWA dan Brand Finance
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
47
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
31 Juli 2014
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Sustainable Marketing Excellence Award melalui program Telkom
Solution, Marketing Campaign of the Year melalui program Indonesia
Digital School (IndiSchool), Effective Use of Marketing Communication
Award melalui program Indonesia Digital Entrepreneur (IndiPreneur),
Marketing Professional of the Year
5th CMO Asia Awards for Excellence in Branding & Marketing 2014 di
Singapura
21 Agustus 2014
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Gold Winner for Strategic Marketing & Tactical Marketing dan
First The Best Chief Marketing Officer (CMO)
BUMN Marketing Awards 2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
23 September 2014
29 Agustus 2014
Best Listed Company of The Year, The Best CEO Listed
Company 2014, 1st winner kategori Corporate Communication, 1st
winner untuk kategori Risk Management, 1st winner untuk
kategori Kelompok Kinerja (Infrastruktur).
Anugerah Perusahaan Terbuka Indonesia 2014
• Data Communication Service
Provider, Telecom Service
Provider of the Year 2014
(Telkom)
• Green BTS Operator, Mobile
Broadband Service Provider,
Mobile Data Service Provider,
Mobile Service Provider of the
Year 2014 (Telkomsel)
• Contact Center Outsourcing
Service Provider of the Year
(Infomedia)
• Data Service Provider of the
Year (Telkomsigma)
Frost & Sullivan Indonesia
Excellence Awards 2014
28 November 2014
TATA KELOLA PERUSAHAAN
• Grand Platinum, “Kebebasan Berserikat dan Berkumpul” (kategori HAM)
• Telkom Go Green Action: Mitigasi emisi karbon dioksida dan stimulasi
kegiatan Bisnis Ramah Lingkungan (kategori Lingkungan)
• Kepuasan Pelanggan Telkom Berbasis Global Customer Satisfacftion
Standard (GCSS) berupa Pengukuran CSI dan CLI (kategori Konsumen).
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Indonesian CSR Awards 2014 (ICA 2014)
2 Desember 2014
• Telkom menerima World Communication Awards (WCA) 2014 yang
berlangsung di London, Inggris. Ajang yang diikuti seluruh operator
Telco di dunia ini memberikan penghargaan kategori "Best Small Business
Service" kepada program IndiPreneur (Indonesia Digital Entrepreneur)
dari Telkom.
WCA 2014
48
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1
2
5
6
3
7
4
8
9
SERTIFIKASI
No
Tahun
Sertifikasi
Penerima
Pemberi
Masa Berlaku
1
2013
ISO 9001:2008
PT Dayamitra Telekomunikasi
(Mitratel)
United Register for System
(URS)
2016
2
2013
ISO 9001:2008
Divisi Business Service
TUV Rheinland Cert GmbH
2016
3
2013
ISO 9001:2008
PT Telkom Akses
TUV Rheinland Cert GmbH
2016
4
2012
ISO 9001:2008
PT Finnet
DQS GmbH
2015
5
2012
AS/NZS ISO 9001:2008
PT Administrasi Medika
(AdMedika)
Verification New Zealand
Limited
2015
6
2012
ISO/IEC 27001:2005
PT Finnet
DQS Gmbh
2015
7
2012
ISO/IEC 27001:2005
Divisi Infratel dan Divisi Access
TUV Rheinland Japan Ltd
2015
8
2011
ISO 9001:2008
Divisi Telkom Flexi
TUV Rheinland Cert GmbH
2014
9
2011
ISO 9001:2008
Divisi Enterprise Service
TUV Rheinland Cert GmbH
2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
49
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PERISTIWA PENTING 2014
JANUARI
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
10 Melalui anak perusahaan, PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma), Telkom memiliki
data center keempat dan kelima pada tahun 2014. Data center spesifikasi tier 3
dan 4 ini berlokasi di Balikpapan, Kalimantan Timur, dan area industri Cikarang,
Jawa Barat.
22 Telkom Group membangun 11 Posko Layanan Terpadu untuk pengungsi korban
erupsi Gunung Sinabung di Kabupaten Karo, Sumatera Utara. Telkom Group juga
menyalurkan bantuan sembako, obat-obatan, dan penyediaan air bersih dengan
mengerahkan lima mobil.
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
FEBRUARI
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
8
TATA KELOLA PERUSAHAAN
14 Launching UseeTV dilakukan bersamaan dengan pergelaran seni 40 Tahun Erros
Djarot Berkarya di Jakarta Convention Center. Konser ini disiarkan secara eksklusif
live streaming menandai siaran perdana Channel U-Live UseeTV.
21 Telkomsel bersinergi dengan Telkom menghadirkan solusi Mobile Wi-Fi Seamless
pertama di Indonesia, Telkomsel Flashzone-Seamless yang memanfaatkan jaringan
Wi-Fi Telkom sebagai jaringan seluler tambahan. Kolaborasi ini memberikan
pengalaman berinternet dengan kecepatan dan kestabilan tinggi. Selain itu juga
memungkinkan pelanggan melakukan perpindahan koneksi jaringan dari 2G/3G
ke Wi-Fi secara otomatis (auto connect).
MARET
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Turut menyukseskan kembali beroperasinya Bandara Halim Perdana Kusuma untuk
penerbangan komersial, Telkom menggelar layanan internet Indonesia Wifi (Wifi.
id) yang berbasis wifi di bandara tersebut.
6-7 Telkom Internasional (Telin) bersama dengan 17 perusahaan telekomunikasi global
lain melakukan penandatanganan kerjasama pembangunan kabel bawah laut,
South East Asia - Middle East - Western Europe 5 (SEA-ME-WE 5) di Kuala Lumpur,
Malaysia.
50
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
13 Melalui anak perusahaan, Telkom Akses, Telkom melakukan percepatan pembangunan
infrastruktur jaringan pita lebar (broadband) untuk memenuhi program pemerintah
dalam menyediakan akses internet cepat di seluruh Indonesia. Infrastruktur broadband
akan melewati 20 juta titik/rumah hingga tahun 2015 di sekitar 900 pulau berpenghuni
di Indonesia. Saat ini, infrastruktur broadband Telkom mencakup 13,2 juta rumah
(home passed).
27 Telkom untuk kali pertama mengoperasikan teknologi vending machine yang
terintegrasi dengan layanan e-ticketing di Bandara Internasional Kualanamu,
Sumatera Utara. Hal ini dikatakan Direktur EBIS Muhammad Awaluddin di sela-sela
peresmian bandara oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono.
APRIL
4
RUPS Tahunan dengan agenda perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Telkom.
22 Pengembangan layanan TMoney Telkom mulai menyasar pada layanan transportasi
kereta api. E-ticketing KRL Jabodetabek sudah mencapai 600.000 transaksi setiap
hari. Dari jumlah tersebut, sekitar 55% adalah pengguna kartu multi trip (KMT).
28 Telkom menyelenggarakan program “Indonesia Digital Creative” yang merupakan
pelatihan dengan sertifikasi internasional yang diselenggarakan bersama Intel
Indonesia Corporation serta didukung penuh oleh MIKTI, IWAPI, dan PGRI dengan
target 100.000 peserta pada tahun 2015.
JUNI
10 Telkom meluncurkan WiFi Corner 100 Mbps di Surabaya dan Denpasar. Inovasi ini
didorong oleh makin besarnya kebutuhan masyarakat terhadap akses data dengan
kecepatan tinggi.
JULI
10 Telkom mendukung program digitalisasi Indonesia pada 2015 untuk meningkatkan
daya saing global, terutama dalam teknologi dan komunikasi. Hal itu disampaikan
Direktur ISP Indra Utoyo saat bertemu Menteri Komunikasi dan Informatika Tiffatul
Sembiring dan Hermawan Kartajaya di GMP, Jakarta.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
51
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
22 Telkom meluncurkan layanan Delima Remittance di Taiwan untuk memberikan
layanan pengiriman uang bagi masyarakat Indonesia yang berada di Taiwan.
Launching layanan Delima Remittance di Taiwan tersebut ditandai dengan
Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara Direktur Utama Finnet
Indonesia (anak perusahaan Telkom), Otong Iip dengan Direktur Indonesia
Delivery Express (Index) Chou Lin Chieh di Taipei City, Taiwan.
AGUSTUS
17 Menyemarakkan momentum Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-69, Telkom
menerima penghargaan dari Museum Rekor Indonesia atas keberhasilan menggelar
1.000 WiFi.ID Corner 100 Mbps di seluruh Indonesia dalam waktu satu bulan.
Penghargaan diserahkan Direktur MURI Jaya Suprana pada upacara HUT
Kemerdekaan RI di halaman Gedung GMP, Jakarta.
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
SEPTEMBER
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
17 – 18 Telkom melakukan penyampaian paparan kinerja melalui acara Investor
Summit and Capital Market Expo yang dilaksanakan di The Ritz-Carlton Pacific
Place Jakarta.
OKTOBER
TATA KELOLA PERUSAHAAN
20 Telkom memberikan dukungan penuh dalam salah satu kegiatan Syukuran Rakyat
yaitu “Video Conference Presiden Joko Widodo Bersama Rakyat.” Telkom
menyediakan layanan Video Conference atau yang disebut dengan e-Blusukan
yang diikuti relawan dari delapan kota.
NOVEMBER
3
tahun 2015 akan ada 1.000.000 UKM yang tergabung dan terhubung dengan
berbagai aplikasi yang telah dikembangkan.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Direktur Enterprise & Business Service Telkom meluncurkan CRM Mobile Apps
UKM Hebat yang diberi nama ZAPA di Jakarta. Telkom mengharapkan, pada
DESEMBER
19 RUPSLB, dengan agenda perubahan susunan Dewan Komisaris dan Direksi
Telkom.
52
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
SINERGY AMONG US
IS A MUST
IT MAKES US
UNBEATABLE
Alex J. Sinaga
PENDAHULUAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
IDENTITAS PERUSAHAAN TELKOM INDONESIA
LOGO
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Logo baru Perseroan ditetapkan berdasarkan Peraturan Perusahaan No.PD.201.03/
2014 tentang New Corporate/Brand Identity tanggal 20 Juni 2014.
Tagline: the world in your hand
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Yang bermakna “Dunia dalam genggaman Anda” dimana pesan yang disampaikan
adalah bahwa Telkom akan membuat segalanya menjadi lebih mudah dan lebih
menyenangkan dalam mengakses dunia.
Makna Logo
Mengacu pada filosofi Telkom Corporate, yaitu Always The Best – sebuah keyakinan
dasar untuk selalu memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan yang dilakukan
dan senantiasa memperbaiki hal-hal yang biasa menjadi sebuah kondisi yang lebih
baik, dan pada akhirnya akan membawanya menjadi yang terbaik.
Filosofi Warna
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Merah – Berani, Cinta, Energi, Ulet
Mencerminkan spirit kami untuk selalu optimis dan berani dalam menghadapi
tantangan dan perusahaan.
Putih – Suci, Damai, Cahaya, Bersatu
Mencerminkan spirit kami untuk memberikan yang terbaik bagi bangsa.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Hitam – Warna Dasar
Melambangkan kemauan keras.
Abu – Warna Transisi
Melambangkan teknologi
54
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
VISI DAN MISI
Visi dan Misi tercantum dalam rencana jangka panjang perusahaan yang disetujui
Dewan Komisaris pada 30 Mei 2014 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris
No 11/KEP/DK/2014/RHS dan perubahannya disetujui pada tanggal 31 Desember
2014 melalui Surat Keputusan Dewan Komisaris No 18/KEP/DK/2014/RHS.
Visi
To become a leading Telecommunication, Information,
Media, Edutainment and Services (TIMES) player
in the Region.
Misi
●
●
Menyediakan layanan “more for less” TIMES.
Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik
di Indonesia.
Penjelasan Visi dan Misi:
Leading memiliki arti kinerja kami pada aspek finansial (pendapatan dan laba) dan
kapitalisasi pasar termasuk dalam kelompok operator telekomunikasi unggulan (baik
yang hanya memiliki portofolio telekomunikasi maupun TIMES) di kawasan regional.
Region memiliki arti kawasan Asia, sehingga kinerja kami akan dibandingkan dengan
para operator telekomunikasi di kawasan Asia.
More for Less adalah suatu model bisnis baru yang mengutamakan benefit lebih tinggi
dari harga. Model bisnis ini sering disebut sebagai Paradox Marketing, yaitu memberikan
benefit atau value yang lebih banyak (more) dengan harga yang lebih rendah (for less).
Kualitas layanan dan pelayanan dikembangkan berdasarkan Telkom Quality System
yang berbasis standar internasional. Kami melakukan pengelolaan bisnis dengan
menggunakan metode dan alat bantu terbaik yang diterapkan oleh perusahaanperusahaan kelas dunia sehingga diharapkan dapat menjadi perusahaan terbaik di
Indonesia dan role model bagi perusahaan lain.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
55
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
NILAI-NILAI BUDAYA
Telkom Corporate Philosophy
Telkom Leadership Architecture : Lead by Heart, Managed by Head
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
The Telkom Way
LAMPIRAN
: Always The Best
: Solid-Speed-Smart
Telkom Corporate Philosophy: Always The Best
Corporate Philosophy Always the Best adalah sebuah spirit dasar untuk selalu memberikan yang terbaik
dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Always the Best adalah sebuah sikap mental untuk selalu
menjadi yang terbaik, yang memiliki esensi Ihsan yang mengandung tiga makna, yaitu memperbaiki,
lebih baik dan terbaik.
Telkom Leadership Architecture: Lead by Heart, Managed by Head
Leadership Architecture mengandung tiga unsur inti yang disebut sebagai 3P, yaitu philosophy, principle
dan practice.
Leadership Philosophy to be the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi
dasar bagi seluruh jajaran Telkom untuk menjadi pemimpin yang terbaik; keyakinan dasar (basic belief)
yang harus selalu menciptakan harmoni antara Heart dan Head (2H) dan menciptakan sinergi antara
Spirit dan Strategy (2S); serta komitmen yang harus selalu tertanam dalam diri seluruh jajaran.
Leadership Principles to be the Star yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip-prinsip dasar
untuk menjadi pemimpin bintang, yang mencakup dua nilai inti, yaitu Lead by Heart & Managed by
Head. Principles Lead by Heart dan Managed by Head tersebut diterjemahkan ke dalam perilaku
practices dalam mencapai goal-nya, yaitu menjadi pemenang dalam persaingan bisnis TIMES.
Leadership Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktikpraktik luhur menjadi pemimpin pemenang.
The Telkom Way
The Telkom Way mengandung tiga unsur inti 3P, yaitu philosophy, principle, dan practice.
Philosophy to be the Best: Always The Best
Philosophy Always the Best adalah keyakinan dasar (basic belief) yang berisi filosofi-filosofi dasar bagi
seluruh jajaran Telkom untuk menjadi insan terbaik.
Principles to be the Star: Solid-Speed-Smart (3S)
Principles to be the Star, yaitu nilai-nilai inti (core values) yang berisi prinsip dasar untuk menjadi insan
bintang. Principle to be the Star mengandung tiga nilai inti yang disebut 3S: Solid, Speed, Smart.
56
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Solid adalah terwujudnya satu hati (hati yang bersih), satu pikiran, dan satu tindakan. Solid merupakan
terjemahan dari Always the Best yang pertama, yaitu integrity.
Speed adalah bertindak secara cepat dalam setiap pekerjaan. Speed merupakan penerjemahan dari
unsur Always the Best yang kedua, yaitu enthusiasm.
Smart adalah bersikap, berpikir, dan bertindak secara cerdas dalam pekerjaan melalui intuisi yang
tajam, olah rasio melalui kreativitas dan inovasi yang menghasilkan terobosan, dan olahraga melalui
aksi-aksi yang impresif. Smart merupakan penerjemahan dari unsur Always the Best yang ketiga,
yaitu totality.
Practices to be the Winner: Imagine-Focus-Action
Practices to be the Winner yaitu standar perilaku (standard behaviors) yang berisi praktik-praktik luhur
untuk menjadi insan pemenang.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
57
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
ANGGARAN DASAR
Anggaran Dasar Perusahaan (“Anggaran Dasar”) telah didaftarkan sesuai Undang-undang Perseroan Terbatas
No.1/1995 dan telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri Kehakiman
No.C2-7468.HT.01.04.TH.97 Tahun 1997. Sehubungan dengan diterbitkannya UUPT No.40/2007 yang menggantikan
Undang-undang Perseroan Terbatas No.1/1995, Perusahaan telah menyesuaikan Anggaran Dasarnya dan telah
disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (“HAM”) Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Menteri
Hukum dan HAM No.AHU.46312.AH.01.02/2008 tanggal 31 Juli 2008 dan telah didaftarkan pada Berita Negara
Republik Indonesia No.84 tanggal 17 Oktober 2008, Lampiran Berita Negara No.20155.
Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan yang terakhir antara lain tentang perubahan struktur modal melalui pemecahan
nilai nominal saham Perseroan (stock split) dari semula sebesar Rp250,- menjadi Rp50,- dan dihapuskannya Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) dari Rencana Kerja dan Anggaran Perseroan. Perubahan Anggaran Dasar
tersebut telah dilakukan berdasarkan akta notaris Ashoya Ratam, SH, MKn. No.11 tanggal 8 Mei 2013. Pemberitahuan
atas perubahan Anggaran Dasar tersebut telah diterima oleh Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia berdasarkan
Surat No.AHU-AH.01.10-22500 tanggal 7 Juni 2013.
PRODUK DAN LAYANAN
Perseroan menyediakan layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan
telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi selular, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan
komunikasi data. Kami juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk
cloud-based dan server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal
lainnya.
Telkom terus melakukan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi serta membangun sinergi di antara seluruh
produk, layanan dan solusi. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012, kami mengubah portofolio bisnis
menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnis
tersebut, berdasarkan BoE kami mengelompokkan entitas anak menjadi empat kelompok, yaitu bisnis selular dipimpin
oleh Telkomsel, bisnis internasional dipimpin oleh Telin, bisnis multimedia dipimpin oleh Telkom Metra, dan bisnis
infrastruktur dipimpin oleh Telkom Infra.
Telecommunication
Kami memberikann layanan fixed services (fixed phone, fixed broadband dan Wi-Fi), mobile services (full dan limited
mobility), network & infrastructure services (interconnection & international traffic, network service, satelit dan
tower).
Information
Layanan informasi terdiri dari platform services (managed application & SI, BPM, e-payment, premise integration,
data center & cloud, M2M ), big data dan ecosystem solution (e-health, e-logistic, e-tourism, e-transportation dan
e-governance).
Media dan Edutainment
Layanan Media dan Edutainment ini menawarkan digital life, digital home, dan digital advertising.
Services
Services menjadi salah satu model bisnis Perseroan yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer
Portfolio kami kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, Business, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
58
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Strategy Framework – Strategy Formulation
Vision & Mission
To Become a Leading
TIMES Player in the Region
Corporate
Strategic
Objective
Creating
Superior
Value
Corporate Strategy
Directional Strategy :
Sustainable Competitive
Growth
Portfolio Strategy :
Converged TIMES
Portfolio
To Provide More for Less
TIMES Services
To be the Role Model as the
Best Managed Indonesian
Corporation
Parenting Strategy :
Strategic Guidance
STRATEGIC OBJECTIVE TELKOM
Kami menetapkan strategi Perseroan secara umum sebagai berikut:
1. Directional Strategy : Sustainable Competitive Growth
2. Portfolio Strategy
: Converged TIMES Portfolio
3. Parenting Strategy : Strategic Guidance
Directional Strategy ditetapkan sebagai strategi pertumbuhan kompetitif yang berkelanjutan untuk mendukung dan
meningkatkan kapitalisasi pasar kami.
Portfolio Strategy ditetapkan sebagai strategi pengembangan portofolio converged TIMES yang menyediakan
layanan konvergensi secara seamless (multiservice pada multidevice) dengan memanfaatkan sinergi Telkom Group.
Parenting Strategy ditetapkan bahwa kami mengelola multibisnis dengan tingkat maturity yang berbeda. Untuk
mendukung growth maka yang dikendalikan meliputi aspek perencanaan dan optimalisasi sinergi.
Untuk memastikan transformasi bisnis ini berjalan baik dan menyeluruh dari level korporat hingga level fungsional,
maka diterapkan model penyusunan strategi secara berjenjang. Corporate Strategy dibuat mulai dari Strategic
Situation Analysis (SSA), Strategy Formulation (SF), Strategy Implementation (SI), Strategy Evaluation & Control
(SEC) dan diterjemahkan lebih tajam dan mendalam di level divisi hingga fungsional
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
59
PENDAHULUAN
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
MEREK, HAK CIPTA, DESAIN INDUSTRI DAN PATEN
Kami selalu berusaha untuk melakukan inovasi baru dalam layanan dan produk sejalan dengan dinamika portofolio
bisnis Perusahaan. Untuk melindungi sekaligus memberikan penghargaan terhadap kreativitas tersebut, kami telah
mendaftarkan sejumlah hak kekayaan ìntelektual yang terdiri dari merek, hak cipta, desain industri dan paten di
Direktorat Jenderal Hak Kekayaan lntelektual (“Ditjen HKI”), Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia.
Hak kekayaan intelektual yang kami daftarkan meliputi: (i) merek dagang atas produk dan layanan, serta logo dan
nama Perusahaan; (ii) hak cipta atas logo nama Perusahaan, logo produk dan layanan Perusahaan, program-program
komputer, karya tulis dan lagu; dan (iii) paten sederhana dan paten biasa atas penemuan-penemuan di bidang
teknologi berupa produk, sistem dan metode di bidang telekomunikasì.
Berikut ini daftar merek yang diajukan permohonan pendaftaran untuk periode tahun 2013 dan 2014:
No
1
Judul
No. Permohonan
Tanggal Permohonan
IndiHome
J002014043700
25 September 2014
2
t-money
J002014028601
23 Juni 2014
3
Bos Toko
J002014028602
23 Juni 2014
4
Telkom Indonesia
J002014028603
23 Juni 2014
5
Telkom Indonesia (dengan tag line “the world in your hand’)
J002014028604
23 Juni 2014
6
Delima (logo baru)
J002014028605
23 Juni 2014
7
U See Zone
J002013014812
2 April 2013
8
UTV
J002013014813
2 April 2013
9
U Zone
J002013014814
2 April 2013
10
U
J002013014815
2 April 2013
11
U meet me
J002013022833
16 Mei 2013
Berikut ini daftar surat pendaftaran hak cipta yang diterima pada periode tahun 2014:
No
Judul Ciptaan
No. Permohonan
Tanggal
Permohonan
Tanggal
Terdaftar
Nomor Ciptaan
1
Program Komputer “Super Resolution di
Speedy Monitoring”
C00201400479
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67906
2
Program Komputer “Monitoring
Penerimaan Pendapatan Tunai”
C00201400480
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67907
3
Program Komputer “Kesehatan Ibu dan
Anak (KIA) Online”
C00201400481
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67908
4
Program Komputer “Upoint”
C00201400482
5 Februari 2014
17 Maret 2014
67909
5
Program Komputer “Wifi.id finder”
C00201400483
14 Maret 2014
14 Maret 2014
67827
60
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Berikut daftar hak cipta yang sudah diajukan pendaftarannya pada periode tahun 2013 dan 2014:
No
Judul Ciptaan
Jenis Ciptaan
No.
Permohonan
Tanggal
Permohonan
Tanggal
Terdaftar
1
New Indihome
Logo
C00201403674
25 Sept 2014
-
2
Aplikasi Telkom Game Center
Program Komputer
C00201300509
7 Februari 2013
-
3
Aplikasi ART Promo
Program Komputer
C00201300510
7 Februari 2013
-
4
Aplikasi Telkom Store
Program Komputer
C00201300511
7 Februari 2013
-
5
Aplikasi Qonnect
Program Komputer
C00201300512
7 Februari 2013
-
6
Telkom SNS Hub Client
Program Komputer
C00201300513
7 Februari 2013
-
7
U See Zone
Logo
C00201301288
2 April 2013
-
8
U Zone
Logo
C00201301289
2 April 2013
-
9
U
Logo
C00201301290
2 April 2013
-
10
U TV
Logo
C00201301291
2 April 2013
-
11
Firmware Telkom Homegateaway
12
Indi Home
Program Komputer
C00201301292
2 April 2013
-
Logo
C00201305330
3 Desember 2013
-
Tidak terdapat paten yang diajukan pendaftarannya maupun terdaftar di tahun 2013 dan 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
61
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
MANAJEMEN TELKOM INDONESIA
Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Telkom tanggal 4 April
2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi adalah sebagai berikut:
Komisaris
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Jusman Syafii Djamal
Parikesit Suprapto
Hadiyanto
Gatot Trihargo
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
:
:
:
:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direksi
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Arief Yahya
Honesti Basyir
Indra Utoyo
Sukardi Silalahi
Muhammad Awaluddin
Rizkan Chandra
Priyantono Rudito
Ririek Adriansyah
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Sesuai dengan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan
pada 19 Desember 2014, susunan Dewan Komisaris dan Direksi mengalami perubahan sebagai berikut:
Komisaris
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Hendri Saparini
Dolfie Othniel Fredric Palit
Imam Apriyanto Putro
Hadiyanto
Parikesit Suprapto
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
:
:
:
:
:
:
:
Komisaris Utama
Komisaris
Komisaris
Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris Independen
Komisaris Independen
:
:
:
:
Direktur Utama
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direktur
Direksi
Alex J. Sinaga
Indra Utoyo
Abdus Somad Arief
Heri Sunaryadi
Herdy Rosadi Harman
Dian Rachmawan
Honesti Basyir
Muhammad Awaluddin
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
:
:
:
:
:
:
62
Laporan Tahunan 2014
:
:
:
:
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
63
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
STRUKTUR ORGANISASI TELKOM
Senior Vice President
Corporate Secretary
Department
●
VP Legal & Compliance
VP Regulatory Management
VP Corporate Office Support
VP Corporate Communication
●
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
President Director/
Direktur Utama
●
●
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Senior Vice President
Program Management
Office
●
PMO Controller
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Head of Internal
Audit
●
VP Infrastructure & Operations Audit
VP Support & Subsidiary Audit
VP Enterprise Management Audit
●
TATA KELOLA PERUSAHAAN
●
Direktur Consumer
Service
Direktur Enterprise
& Business Service
Direktur Wholesale &
International Service
●
●
●
VP Consumer Product Planning
VP Consumer Relationship
Management
VP Consumer Marketing & Sales
VP Consumer Service Supervision
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
●
●
●
●
EGM Divisi Regional 1-7
●
●
●
●
●
LAMPIRAN
●
64
Laporan Tahunan 2014
VP Enterprise Business
Strategy
VP Enterprise Service
VP Business Service
VP Marketing & Operation
Alignment
EGM Divisi Enterprise Service
EGM Divisi Business Service
EGM Divisi Government Service
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
●
●
●
VP Wholesale & International
Development
VP Wholesale & International
Voice Service
VP Wholesale & International
Network Service
EGM Divisi Wholesale Service
Kami sudah mengadopsi sebuah pendekatan holding company ke
dalam pengelolaan korporasi, yang kami percaya akan menyediakan
productive flexibility bagi seluruh entitas bisnis kami sesuai dengan
karakteristik masing-masing unit.
Direktur Human Capital
Management
●
●
●
●
●
●
●
●
VP Human Capital Policy
VP Industrial Relation
VP Organisation Development
VP Telkom Smart Office
SGM Human Capital Center
SGM Community Development Center
SGM Telkom Corporate University Center
SGM Assessment Center Indonesia
Direktur Keuangan
●
●
●
●
●
●
●
●
VP Management Accounting
VP Corporate Finance
VP Financial & Logistic Policy
VP Investor Relation
VP Risk & Process Management
VP Supply & Planning Control
SGM Finance Billing & Collection Center
SGM Supply Center
Dalam rangka implementasi pengelolaan korporasi dengan
berkarakteristik holding company, maka:
1. Peran corporate office difokuskan pada Corporate Level Strategy
(directing strategy, portfolio strategy dan parenting strategy)
2. Parenting style disesuaikan dengan karakteristik dan tingkat
maturity entitas bisnisnya.
3. Empowerment entitas bisnis sesuai dengan karakteristiknya.
Selain itu untuk mewadahi mekanisme pengelolaan parenting terhadap
seluruh portfolio kami secara Group, maka telah dibentuk Board of
Executive yang beranggotakan seluruh Direksi Telkom dan beberapa
Chief of Business. Chief of Business merupakan sebutan untuk posisi
“senior business expert” yang ditempatkan sejajar dengan Direksi
Telkom untuk melaksanakan peran sebagai penasehat dalam
merumuskan keputusan-keputusan corporate level strategy,
mengupayakan harmonisasi hubungan antara entitas anak dengan
Telkom sebagai parent.
Direktorat Network, IT & Solution ("NITS")
Fokus pada pengelolaan Infrastructure Strategy and Governance, IT
Strategy and Governance, dan Solution serta pengendalian operasi
unit-unit melalui Divisi IT dan Service Solution, Divisi Network of
Broadband, Divisi Wireless Broadband serta Divisi Broadband.
Direktur Innovation &
Strategic Portofolio
●
SVP Strategic Investment
- VP Strategic Investment Execution
- VP Strategic Investment Planning
● SVP Sinergy
- VP Integration & Portfolio Management
● VP Corporate Strategic Planning
● VP Innovation Strategy
● EGM Divisi Digital Business
● SGM Innovation & Design Center
Direktur Network, IT &
Solution
●
●
VP Infrastructure Service &
Governance
VP Information Technology
Strategy & Governance
VP Solution
●
EGM Divisi Broadband
●
EGM Divisi Wireless Broadband
EGM Divisi Network of Broadband
EGM Divisi Information Technology
Service & Solution
●
●
●
Direktorat Innovation & Strategic Portfolio ("ISP")
Fokus pada pengelolaan Corporate Strategic Planning, Strategic
Investment Department, Synergy Department, Innovation Strategy
dan pengendalian operasi unit-unit: Divisi Digital Business dan
Innovation and Design Center.
Direktorat Consumer Service ("CONS")
Fokus dalam pengelolaan Consumer Product Planning, Consumer
Relationship Management, Consumer Marketing & Sales dan
Consumer Service Supervision.
Direktorat Enterprise & Business Service ("EBIS")
Fokus pada pengelolaan Marketing & Operation Alignment,
Enterprise Business Strategy, Enterprise Service, Business Service
serta pengelolaan Divisi Enterprise Services, Divisi Business
Services dan Divisi Government Services.
Direktorat Wholesale & International Service ("WINS")
Fokus pada pengelolaan fungsi penanganan bisnis segmen
wholesale dan international, serta pengendalian operasional Divisi
Wholesale Services.
Direktorat Human Capital Management ("HCM")
Fokus pada manajemen SDM Perusahaan serta penyelenggaraan
operasional SDM secara terpusat melalui unit Human Capital
Center, Human Capital Policy, Organization Development, Industrial
Relations serta pengendalian operasi unit Telkom Corporate
University Center, Assessment Center Indonesia serta Community
Development Center.
Direktorat Keuangan ("KEU")
Fokus pada pengelolaan manajemen keuangan perusahaan melalui
unit Corporate Finance, Management Accounting, Investor
Relations, Financial Logistic Policy, Risk and Process Management
serta mengendalikan operasi keuangan secara terpusat melalui
unit Finance, Billing and Collection Center dan Supply Center.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
65
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PROFIL DEWAN KOMISARIS
DR. HENDRI SAPARINI (KOMISARIS UTAMA)
DR
Pribadi
Prib
Lahi
Lahir
Usia
: Kebumen, 16 Juni 1964.
: 50 tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili
Kew
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Warg
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Jaba
Pres
Presiden
Komisaris, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang
diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
disel
Pendidikan
Pen
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
S1 Fakultas
Fa
Ekonomi UGM Tahun 1988, S2 di International Development Policy
University of Tsukuba Jepang, dan S3 International Political Economy Universitas
Univ
Tsukuba Jepang.
Tsuk
Perjalanan Karir
Perj
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Hend Saparini sebelumnya adalah Staf Ahli Menteri Koperasi dan UKM/Kepala
Hendri
Badan Pengembangan UKM RI (2001-2002), Dosen Ekonomi Program Magister
Bada
Manajemen UGM, dan Program Doktoral Fakultas Ekonomi UMS, Konsultan
Man
Ekonomi di beberapa lembaga keuangan, Bank Indonesia dan lembaga
Ekon
internasional. Saat ini Hendri Saparini menjabat sebagai Managing Director
inter
Center of Reformation (CORE Indonesia).
Cent
DOLFIE OTHNIEL FREDRIC PALIT (KOMISARIS)
Pribadi
Lahir
Usia
: Kijang, Kep. Riau, 27 Oktober 1968.
: 46 tahun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kewarganegaraan dan Domisili
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Komisaris, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan
pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Institut Teknologi Bandung, 1995
Perjalanan Karir
Dolfie Othniel Fredric Palit pernah menjabat sebagai Direktur Eksekutif di
Yayasan Bumi Indonesia (2001-2003), Direktur Eksekutif di Lembaga Konsultan
Strategis (Strategic Planning) Riset Kebijakandan Otonomi Daerah - REKODE
(2004-2009), sebagai anggota DPR RI (2009-2014), Anggota Panitia Khusus
Undang-Undang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian
Uang, Anggota Tim Pengawas Bank Century, Anggota Badan Anggaran DPR
RI, dan Anggota Panitia Khusus Undang-Undang tentang BPJS.
66
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
IMAM APRIYANTO PUTRO (KOMISARIS)
IMA
Pribadi
Priba
Lahir
Usia
: Cilacap, 22 Maret 1964.
: 50 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewa
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Warg
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Jaba
Komi
Komisaris,
ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19
Desember 2014. Imam Apriyanto Putro menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak April
Desem
2014.
Pendidikan
Pend
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang, Magister Manajemen dari Institut
Fakul
Bisnis Indonesia (IBI) Jakarta, dan S3 Manajemen Sumber Daya Manusia dari Universitas
Negeri Jakarta.
Nege
Perjalanan Karir
Perja
Imam Apriyanto Putro sebelumnya menjadi Komisaris PT Semen Indonesia Tbk dan
saat iini menjabat sebagai Sekretaris di Kementerian BUMN.
HADIYANTO (KOMISARIS)
Pribadi
Lahir
Usia
: Ciamis, 10 Oktober 1962
: 52 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Komisaris, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan pada 19
Desember 2014. Hadiyanto menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak 11 Mei 2012.
Pendidikan
Sarjana Hukum dari Universitas Padjajaran, Bandung, Master of Law (LLM) dari Harvard
University Law School, AS, dan gelar doktor di bidang Ilmu Hukum dari Universitas
Padjajaran, Bandung.
Perjalanan Karir
Saat ini Hadiyanto juga menjabat sebagai Direktur Jenderal Kekayaan Negara di
Kementerian Keuangan RI. Sebelumnya, Hadiyanto pernah menjabat sebagai Kepala
Biro Hukum Sekretariat Jenderal Departemen Keuangan dan Alternate Executive
Director World Bank. Di lingkungan korporasi, Hadiyanto pernah menjabat sebagai
Komisaris Utama PT Garuda Indonesia, Tbk (2007-2012) dan Komisaris Utama PT Bank
Eskpor Indonesia (2007-2009).
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
67
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
JOHNNY SWANDI SJAM (KOMISARIS INDEPENDEN)
JOHN
Pribadi
Pribad
Lahir
Usia
: Jakarta, 15 Agustus 1960
: 54 tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewar
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Jabata
Komisa Independen, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan
Komisaris
pada 19 Desember 2014. Johnny Swandi Sjam menjabat sebagai Komisaris Independen
Telkom sejak 1 Januari 2011.
Pendidikan
Pendid
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Diplom III bidang Ahli Teknik Komputer dari Institut Teknologi Bandung, Diploma IV
Diploma
bidang Manajemen Industri dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri Departemen Perindustrian,
Sarjana bidang Manajemen Informatika dari Universitas Gunadarma, Jakarta dan Master
di bida
bidang Administrasi dan Kebijakan Bisnis dari Universitas Indonesia, Jakarta.
Perjalanan Karir
Perjala
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Johnny Swandi Sjam pernah menjabat sebagai Komisaris PT INTI (2010-2011), Direktur
Utama PT Indosat Tbk (2005-2007), Presiden Direktur Satelindo (2002-2003) dan
beberapa jabatan penting lain di entitas anak Indosat seperti Sisindosat dan Intikom
bebera
(1997-2002).
(1997-2
PARIKESIT SUPRAPTO (KOMISARIS INDEPENDEN)
Pribadi
Lahir
Usia
: Surabaya, 8 Agustus 1951
: 63 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Komisaris Independen, ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan
pada 19 Desember 2014. Parikesit Suprapto menjabat sebagai Komisaris Telkom sejak 11
Mei 2013.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Sarjana bidang Ekonomi Perusahaan dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri, Master di
bidang Economic Development dari Indiana University AS, dan gelar doktor di bidang
Development Economics dari University of Notre Dame, Indiana AS.
Perjalanan Karir
Saat ini Parikesit Suprapto menjabat sebagai Komisaris di Kustodian Sentra Efek Indonesia
(KSEI). Parikesit Suprapto pernah menjabat sebagai Deputi Bidang Usaha Jasa, Kementerian
BUMN (2010-2012), Deputi Bidang Usaha Industri Perbankan dan Pembiayaan, Kementerian
BUMN (2008-2010) dan Penasihat Ahli Menteri Negara Koperasi dan UKM Bidang Usaha
Kecil (2006-2008). Di lingkungan korporasi, Parikesit Suprapto pernah menjabat sebagai
Komisaris PT Indosat Tbk (2011-2012) dan Komisaris PT Bank Negara Indonesia (Persero)
Tbk.
68
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
VIRANO GAZI NASUTION (KOMISARIS INDEPENDEN)
Pribadi
Lahir
Usia
:B
Bandung, 23 Agustus 1968
46 tahun.
:4
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewargan
Warga Neg
Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan
d Dasar Penunjukan
Komisaris Independen,
In
ditunjuk berdasarkan hasil RUPSLB Telkom yang diselenggarakan
pada 19 Desember
Des
2014. Virano Gazi Nasution menjabat Komisaris Independen Telkom
sejak 11 Mei 2012.
Pendidikan
Pendidika
S1 di bidang System Engineering, University of Arizona dan Master di bidang Engineering
Economic, Stanford
S
University Amerika Serikat.
Perjalanan Karir
Virano Gazi Nasution pernah menjabat sebagai Direktur Niaga PT Indonesia Comnet
Plus, entitas anak PT PLN (2009-2012), Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika
(2008-2009), dan Direktur Utama PT Bakrie Telecom Tbk (2001-2005).
(2008-2009
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
69
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PROFIL DIREKSI
ALEX J. SIN
SINAGA (DIREKTUR UTAMA)
Pribadi
Pematang Siantar, 27 September 1961.
Lahir
: Pem
Usia
: 53 ta
tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewarganega
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan D
Dasar Penunjukan
Direktur Utama, ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Telkom
Telko yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Sarjana Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung dan Master di bidang Telematika
dari Universitas Surrey, Guidford-Inggris.
Perjalanan Ka
Karir
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Alex J. Sinaga sebelumnya menjabat sebagai Direktur Utama Telkomsel, Direktur
Utama PT Multi
Multimedia Nusantara, Kepala Divisi Fixed Wireless Network, Kepala Divisi
Enterprise Serv
Service, Komisaris Utama PT Sigma Cipta Caraka, Vice President Toba Lake
Golf Club, General
Gene Manager Telkom Jakarta Barat, Senior Manager Performansi – Divisi
Regional II Jaka
Jakarta.
ABDUS SOMA
SOMAD ARIEF (DIREKTUR)
Pribadi
: Sidoarjo,
Lahir
Sidoarjo 25 September 1963.
Usia
: 51 tahun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewarganegaraa
Warga Negara Indo
Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasa
Dasar Penunjukan
Direktur, ditunjuk berdasarkan
b
hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Telkom yang
y
diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Sarjana Teknik Elektro
Elek
Institut Teknologi Bandung dan Master Sistem Informasi dan
Teknologi Institut Te
Teknologi Bandung.
Perjalanan Karir
Karir Abdus Somad Arief lebih banyak di Telkom. Sebelumnya, Abdus Somad Arief
adalah Direktur of N
Network Telkomsel, Executive General Manager Enterprise Service
Division Telkom (2009-2012),
(20
Vice President of Business Development – Enterprise &
Wholesale Telkom (2008-2009),
(
dan Deputy Executive General Manager - Enterprise
Service Division Telkom
Te
(2007-2008). Abdus Somad Arief juga pernah menjabat
Komisaris Utama PT Pramindo Ikat Nusantara (2011-2012) dan Komisaris PT Infomedia
Nusantara (2010-2011).
(2010-20
70
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
MUHAMMAD AWALUDDIN (DIREKTUR)
M
Pribadi
Pr
La
Lahir
Usia
Us
: Jakarta, 15 Januari 1968.
: 46 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili
Ke
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
W
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Ja
D
Direktur,
ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
(R
Pendidikan
Pe
Sa
Sarjana
Teknik Elektro dari Universitas Sriwijaya (1990) dan Master of Business
Administration dari European University Antwerp Belgium (1998).
Ad
Perjalanan Karir
Pe
M
Muhammad
Awaluddin memulai karir di Telkom sejak 1991. Awaluddin pernah menjabat
sebagai General Manager Kandatel Bogor, General Manager Kandatel Jakarta Pusat,
se
Executive General Manager Divre I Sumatera, Vice President Public dan Marketing
Ex
Communications dan Executive General Manager Divisi Access. Sebelumnya, Awaluddin
Co
adalah Direktur Utama PT Infomedia Nusantara.
ad
HERI S
SUNARYADI (DIREKTUR)
Pribadi
Lahir
Usia
: Jember, 26 Juni 1965.
: 49 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewarg
Warga Negara
N
Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Jabata
Direktur ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Direktur,
(RUPSLB) Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
(RUPSL
Pendidikan
Pendid
Sarjana Fakultas Teknologi Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (1987).
Perjalanan Karir
Perjala
Heri Sunaryadi
Sun
sebelumnya adalah Direktur Utama PT Bahana Pembinaan Usaha
Indonesia (Persero) pada 2009 – 2013 dan Direktur Utama PT Kustodian Sentral Efek
Indones
Indonesia (2013 – 2014).
Indones
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
71
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
HONESTI BASYIR (DIREKTUR)
HON
Pribadi
Pribad
Lahir
Usia
: Padang, 24 Juni 1968.
: 46 tahun.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewa
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Jabat
Direktu ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Direktur,
Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
Pendi
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Sarjana Teknik Industri Institut Teknologi Bandung (1992) dan Master Corporate Finance
Sekolah Tinggi Manajemen Bandung (2004).
Sekola
Perjalanan Karir
Perjal
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Hones Basyir pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan Tekom (2012-2014), Vice
Honesti
President Strategic Business Development Direktorat IT Solution and Strategic Portfolio
Preside
Telkom. Assistant Vice President Business and Finance Analysis dan Project Controller-1
Telkom
Project Management Office Telkom.
Projec
HERDY RO
ROSADI HARMAN (DIREKTUR)
Pribadi
Lahir
Usia
: Ban
Bandung, 28 Juni 1963.
: 51 ttahun.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewarganeg
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Direktur, ditunjuk
ditunj berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Telkom yang diselenggarakan
d
pada 19 Desember 2014.
Pendidikan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Sarjana hukum dari Universitas Padjadjaran Bandung (1986), MBA dari Asian Institute
Management Philippines-Institute Management Telkom University, dan Master of Law
(LLM) dari Washington
Wa
College of Law, DC Amerika Serikat.
Perjalanan K
Karir
Herdy Rosad
Rosadi Harman sebelumnya adalah Direktur Human Capital Management
Telkomsel (2012-2014).
(20
Herdy Rosadi Harman pernah menjabat sebagai VP Legal &
Compliance Telkom
T
(2006-2007) serta VP Regulatory Management Telkom (20072012).
72
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
DIAN RACHMAWAN (DIREKTUR)
DIA
Pribadi
Priba
Lahir
Usia
: Bangil, 14 Mei 1964.
: 50 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewa
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Warg
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Jaba
Direk
Direktur,
ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014.
Telko
Pendidikan
Pend
Master of Telecommunication Engineering, Bradford University, Inggris.
Maste
Perjalanan Karir
Perja
Dian Rachmawan sebelumnya adalah CEO PT Telekomunikasi Indonesia International
(Hongkong) Limited atau Telin HK.
(Hon
INDRA UTOYO (DIREKTUR)
INDR
Pribadi
Pribad
Lahir
Usia
: Bandung, 17 Februari 1962.
: 53 tahun.
Kewarganegaraan dan Domisili
Kewar
Warga Negara Indonesia, berdomisili di Indonesia.
Jabatan dan Dasar Penunjukan
Jabata
Direktu ditunjuk berdasarkan hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
Direktur,
Telkom yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014. Indra Utoyo menduduki posisi
Direktur sejak 28 Pebruari 2007 dan sempat menjabat sebagai Plt Direktur Utama
Direktu
berdasarkan surat Dewan Komisaris No.201/SRT/DK/2014 tanggal 31 Oktober 2014.
berdas
Pendidikan
Pendid
Sarjan Teknik Elektro Telekomunikasi Institut Teknologi Bandung dan Master
Sarjana
Communication and Signal Processing dari Imperial College of Science, Technology
Comm
and Me
Medicine, University of London Inggris.
Perjalanan Karir
Perjala
Indra Utoyo
U
bergabung dengan Telkom sejak 1986. Indra Utoyo pernah menjabat
sebagai Senior General Manager Information System Center Telkom, dan Direktur IT
sebaga
Solution and Supply Telkom.
Solutio
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
73
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
DAFTAR PEJABAT
EKSEKUTIF
Jabatan
Nama
Senior Vice President Corporate Secretary Department
Triana Mulyatsa
Senior Vice President Program Management Office Department
Ikhsan
Head of Internal Audit
Mohammad Nuhin
Program Management Office Controller
Agus Widjajanto
Vice President Corporate Communication
Arif Prabowo
Vice President Regulatory Management
Henry Christiadi
Vice President Corporate Office Support
Dodi Irawan
Vice President Legal and Compliance
Rudy Agustian
Vice President Infrastructure and Operations Audit
Rubi Handojo
Vice President Support and Subsidiary Audit
Purwadi Siswana
Vice President Enterprise Management Audit
Purwoto
Vice President Financial and Logistic Policy
Agus Hery Prasetyo
Vice President Management Accounting
Edi Witjara
Vice President Corporate Finance
Roby Roediyanto
Vice President Risk and Process Management
Jajat Sutarjat
Vice President Supply Planning and Control
I K Dody Wirawan
Vice President Investor Relation
Andi Setiawan
Senior General Manager Finance Billing and Collection Center
Martinus Wisnu Adji
Senior General Manager Supply Center
Weriza
Vice President Human Capital Policy
Aris Hartoni
Vice President Organization Development
Danang Baskoro
Vice President Industrial Relation
Djonet Hartono
Vice President Telkom Smart Office
Ardi Purwanto
Senior General Manager Human Capital Center
Nurdito Waluyo
Senior General Manager Telkom Corporate University Center
Dwi Heriyanto B.
Senior General Manager Assessment Center Indonesia
Rini Lestari Utami
Senior General Manager Community Development Center
Nur Hassim Haji Rusdi
Vice President Corporate Strategic Planning
Andy Revara
Executive Vice President Strategic Investment
N/A
Vice President Strategic Investment Execution
Setyanto Hantoro
Vice President Strategic Investment Planning
Yusuf Wibisono
Vice President Innovation Strategy
IGN. Wiseto Prasetyo Agung
Senior Vice President Synergy Department
Joddy Hernady
74
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Jabatan
Nama
Vice President Integration & Portfolio Management
N/A
Executive General Manager Digital Business
Achmad Sugiarto
Senior General Manager Innovation & Design Center
Saiful Hidajat
Vice President Consumer Product Planning
Teni Agustini
Vice President Consumer Relationship Management
Agus Winarno
Vice President Consumer Marketing & Sales
Jemy
Operational Vice President Consumer Service Supervision
Sujito
Vice President Marketing & Operation Alignment
Bagyo Nugroho
Vice President Enterprise Business Strategy
Wisnu Haryadi
Vice President Enterprise Service
Indrawan Ditapradana
Vice President Business Service
Ilmianto
Executive General Manager Enterprise Service Division
Siti Choiriana
Executive General Manager Business Service Division
Yusron Hariyadi
Executive General Manager Government Service Division
Mohammad Salsabil
Vice President Wholesale & International Development
Mohamad Ramzy
Vice President Wholesale & International Voice Service
Erik Orbandi
Vice President Wholesale & International Network Service
Budi Satria Dharma Purba
Executive General Manager Wholesale Service Division
Faizal Rochmad Djoemadi
Vice President Infrastructure Service & Governance
Arief Musta’in
Vice President IT Strategy & Governance
Alip Priyono
Vice President Solution
Dani Ramdani
Executive General Manager Broadband Division
Revolin Simulsyah
Executive General Manager Wireless Broadband Division
Pramasaleh Hario Utomo
Executive General Manager Network of Broadband Division
Era Kamali Nasution
Executive General Manager IT Service & Solution Division
Halim Sulasmono
Executive General Manager Regional 1 Division
Teuku Muda Nanta
Executive General Manager Regional 2 Division
Prasabri Pesti
Executive General Manager Regional 3 Division
Suparwiyanto
Executive General Manager Regional 4 Division
Rosydul Umam Aly
Executive General Manager Regional 5 Division
Iskriono Windarjanto
Executive General Manager Regional 6 Division
Joko Raharjo
Executive General Manager Regional 7 Division
Mohammad Firdaus
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
75
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
KELOMPOK USAHA TELKOM
Untuk menjalankan portofolio bisnis sesuai prinsip-prinsip good corporate governance dan best practises, serta
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku, Telkom Group membentuk Board of
Executive (“BoE”) yang mewadahi mekanisme parenting terhadap entitas anak. Entitas anak dikelompokkan
berdasarkan kategori bisnis selular yang dipimpin Telkomsel, media dipimpin Telkom Metra, infrastruktur dipimpin
Telkom Infra, dan internasional dipimpin Telin
STRUKTUR KELOMPOK USAHA TELKOM
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Struktur kelompok usaha berdasarkan parenting system atau kategori bisnis tersaji dalam diagram berikut.
76
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
77
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
ENTITAS ANAK DAN ASOSIASI
Sesuai dengan Board of Executive Charter Telkom Group yang diputuskan pada 19 Desember 2013, struktur pengelolaan
dikelompokkan berdasarkan Corporate Strategic Scenario (“CSS”). CSS ini mengatur kerangka aturan, prinsip dasar,
dan acuan dalam pengelolaan serta mekanisme hubungan antara kami dan entitas anak secara terpadu. CSS ini
diterapkan agar dapat mencapai tujuan perusahaan dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (“GCG”)
dan best practices, serta tetap memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Tabel berikut menyajikan struktur perusahaan yang dikelompokkan berdasarkan parenting system atau kategori
bisnis seluler, internasional, multimedia, dan infrastruktur.
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Bisnis Seluler
Shareholdings
PT Telekomunikasi
Selular (“Telkomsel”),
Jakarta
65%
Line of Business
Telekomunikasi
Operation
Status
Beroperasi
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Company
78
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Description
Telkomsel yang didirikan pada 26 Mei 1995
merupakan operator fasilitas telekomunikasi
dan jasa telepon selular. Menggunakan
teknologi Global System for Mobile
Communication (GSM).
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Usaha Internasional
Perusahaan
PT Telekomunikasi
Indonesia
International
(“Telin”),
Jakarta
Telekomunikasi
Indonesia
International Pte.
Ltd.
(“Telin
Singapore”),
Singapore
Telekomunikasi
Indonesia
International
(Hong Kong)
Limited.
(“Telin Hong
Kong”),
Hong Kong
Telekomunikasi
Indonesia
International (TL)
S.A. (“Telin Timor
Leste”),
Dili
Kepemilikan
Saham
100%
100% melalui
Telin
100% melalui
Telin
Bidang Usaha
Telekomunikasi
Telekomunikasi
Telekomunikasi
Status
Operasi
Deskripsi
Beroperasi
Telin yang sebelumnya bernama PT Ariawest International
berdiri pada tanggal 31 Juli 2003 dan merupakan entitas
anak yang sepenuhnya dimiliki oleh Telkom. Saat ini Telin
memiliki lisensi Jartaptup dan lisensi Network Access
Provider. Layanan yang disediakan oleh Telin adalah
menyediakan layanan jaringan dan jasa telekomunikasi
serta bisnis internasional.
Beroperasi
Telin Singapore didirikan pada tanggal 6 Desember 2007
berdasarkan hukum Republik Singapura. Telin Singapore
merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh
Telin Indonesia. Lisensi yang dimiliki adalah Facility Based
Operator. Layanan yang saat ini disediakan adalah
wholesale data dan Managed Service.
Beroperasi
Telin Hong Kong didirikan di Hong Kong pada tanggal 8
Desember 2010. Telin Hong Kong merupakan entitas anak
yang dimiliki sepenuhnya oleh Telin Jakarta. Lisensi yang
dimiliki adalah Unified Carrier License pada tanggal 1 Maret
2011, Service Based Operator for MVNO tanggal 27 Juli 2011
dan Operating Money Service tanggal 18 Juli 2012. Layanan
yang saat ini disediakan adalah wholesale voice, wholesale
data dan retail mobile service. Untuk Layanan MVNO
menggunakan nama produk Kartu As 2in1.
Beroperasi
Telin Timor Leste merupakan entitas anak Telin Indonesia
didirikan pada tanggal 17 September 2012. Telin Timor
Leste memiliki lisensi radio spectrum dan general
registration certificate. Layanan yang disediakan saat ini
adalah layanan Fixed Telephone Connections; Mobile
Connections; Internet Connections; Traffic-Fixed Line;
Traffic-Mobile
100% melalui
Telin
Telekomunikasi
Telekomunikasi
Indonesia
International Pty
Ltd.,Australia
(“Telkom
Australia”),
Melbourne
100% melalui
Telin
Bisnis
telekomunikasi
dan layanan
berbasis IT
Beroperasi
Telkom Australia merupakan entitas anak yang dimiliki
sepenuhnya oleh Telin Indonesia. Didirikan pada tanggal 14
Januari 2013, dengan menjalankan Business Process
Outsourcing (BPO), Information Technology Outsourcing
(ITO), dan Telecommunication Services.
Telkom Macau
Limited,
Macau
100% melalui
Telin Hong
Kong
Layanan MVNO
Beroperasi
Telkom Macau merupakan entitas anak Telin Hong Kong
yang didirikan pada tanggal
13 Mei 2013.
Telkom Taiwan
Limited,
Taipe City
100% melalui
Telin Hong
Kong
Layanan MVNO
Beroperasi
Telkom Taiwan merupakan entitas anak Telin Hong Kong
yang didirikan pada tanggal
3 Juni 2013.
Telekomunikasi
Indonesia
International
(USA) Inc.,
Los Angeles
100% melalui
Telin
Layanan
Telekomunikasi
dan TI
Beroperasi
Telekomunikasi Indonesia International (USA), Inc.
merupakan entitas anak yang dimiliki sepenuhnya oleh
Telin Indonesia. Didirikan pada tanggal 11 Desember 2013.
Telekomunikasi
Indonesia
International
(Malaysia) Sdn.
Bhd.
Kuala Lumpur
49% melalui
Telin
Telekomunikasi,
Beroperasi
Jasa MVNO
Telekomunikasi Indonesia International (Malaysia) Sdn. Bhd.
merupakan perusahaan ventura bersama dengan
Compudyne. Sdh. Bhd., yang menyediakan layanan MVNO
setelah menerima lisensi Applications Service Provider
Class (“ASPCC”) pada 23 Juli 2013 dan Network Service
Provider (“NSP”) pada 23 Agustus 2013. Resmi beroperasi
tanggal 25 Agustus 2013.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
79
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Usaha Media
Perusahaan
PT Multimedia
Nusantara
(“Telkom Metra”),
Jakarta
Kepemilikan
Saham
Bidang Usaha
Status
Operasi
Deskripsi
Beroperasi
Telkom Metra, didirikan pada 9 Mei
2003, merupakan holding entitas anak
yang menangani bisnis multimedia kami.
Telkom metra berfokus pada layanan
pembangunan, pengembangan,
pemeliharaan jaringan dan jasa serta
layanan multimedia (jasa sistem
komunikasi data, jasa portal dan jasa
transaksi online).
100%
Jasa jaringan
telekomunikasi
dan multimedia
100%
Jasa dan
pembangunan
telekomunikasi
Beroperasi
PINS pada awalnya didirikan untuk
menyelenggarakan KSO di wilayah
Sumatera dan diakuisisi pada tanggal
15 Agustus 2002.
100%
Jasa sistem
komunikasi
satelit, jasa-jasa
dan sarana
terkait.
Beroperasi
Patrakom didirikan pada tanggal
28 September 1995. Perseroan
menambah kepemilikannya di Patrakom
sebesar 40% dan 20%.
100% melalui
Telkom
metra
Jasa teknologi
informatika
- implementasi
dan integrasi
sistem,
outsourcing, dan
pemeliharaan
lisensi dan
piranti lunak
Beroperasi
Telkomsigma didirikan pada tanggal
1 Mei 1987 dengan fokus pada
penyediaan jasa IT dan solusi.
PT Infomedia
Nusantara
(“Infomedia”),
Jakarta
100%
(termasuk
melalui 49%
kepemilikan
oleh
Perusahaan)
Jasa data dan
informasi
– menyediakan
jasa informasi
telekomunikasi
dan jasa
informasi lainnya
dalam bentuk
media cetak dan
elektronik, serta
jasa call center
Beroperasi
Infomedia diakuisisi pada tanggal
22 September 1999 untuk
menyelenggarakan KSO di Sumatera.
Infomedia telah melakukan transformasi
bisnis dari tiga pilar bisnis (layanan
direktori, layanan contact center dan
layanan konten) menjadi layanan
Business Process Outsourcing dan
Digital Media and Rich Content.
PT Metra Digital
Media (“MD
Media”),
Jakarta
99,99%
melalui
Telkom
metra
Jasa Layanan
Informasi dalam
Bentuk Direktori
khusus
Beroperasi
MD Media didirikan pada tanggal
22 Januari 2013.
Beroperasi
Finnet didirikan pada tanggal
31 Oktober 2005, dengan fokus pada
penyediaan infrastruktur TI, aplikasi dan
konten untuk melayani kebutuhan sistem
informasi dan transaksi keuangan bagi
industri perbankan dan jasa keuangan
lainnya.
PT PINS Indonesia
(“PINS”),
Jakarta
PT Patra
Telekomunikasi
Indonesia
(“Patrakom”),
Depok
PT Sigma Cipta
Caraka
(“Telkomsigma”),
Tangerang
PT Finnet
Indonesia
(“Finnet”),
Jakarta
60% melalui
Telkom
metra
Jasa teknologi
informatika
PT Administrasi
Medika (“Ad
Medika”),
Jakarta
75% melalui
Telkom
metra
Jasa administrasi
dan asuransi
kesehatan
Beroperasi
Ad Medika didirikan pada tanggal
25 Februari 2010, yang melayani jasa
claim online antara pihak rumah sakit
dan perusahaan asuransi kesehatan.
PT Metra Plasa
(“Metra Plasa”),
Jakarta
60% melalui
Telkom
metra
Jasa jaringan
dan e-commerce
Beroperasi
Metra Plasa didirikan tanggal 9 April
2012
PT Metranet
(“Metranet”),
Jakarta
99,99%
melalui
Telkom
metra
Jasa portal
multimedia
Beroperasi
Metranet didirikan pada tanggal
17 April 2009.
80
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Perusahaan
Kepemilikan
Saham
Bidang Usaha
Status
Operasi
Deskripsi
PT Pojok Celebes
Mandiri
(“Pointer”),
Jakarta
51% melalui
Telkom
metra
Jasa agen/biro
perjalanan
wisata
Beroperasi
Pointer didirikan pada tanggal 18 April
2008. Pada tanggal 30 Agustus 2013
Metra melakukan perubahan kepemilikan
saham pointer menjadi 51%.
PT Satelit
Multimedia
Indonesia
(“SMI”),
Jakarta
99,99%
melalui
Telkom
metra
Jasa
penyelenggaraan
perdagangan
dan jasa jaringan
telekomunikasi,
satelit, serta alat
multimedia
Beroperasi
SMI didirikan pada tanggal
25 Maret 2013.
PT Metra Digital
Investama
(“MDI”),
Jakarta
99,99%
melalui
Telkom
metra
Perdagangan
dan atau jasa
yang berkaitan
dengan informasi
dan teknologi,
multimedia,
hiburan dan
investasi
Beroperasi
MDI didirikan tanggal 8 Januari 2013.
PT Metra TV
(“Metra TV”),
Jakarta
99,83%
melalui
Telkom
metra
Jasa penyiaran
berlangganan
Beroperasi
Metra TV didirikan pada tanggal
8 Januari 2013.
PT Indonusa
Telemedia
(“TelkomVision”),
Jakarta
20%
(termasuk
melalui
4,33%
kepemilikan
oleh Telkom
metra)
TV berlangganan
dan konten
Beroperasi
TelkomVision didirikan pada tanggal
7 Mei 1997, dengan fokus pada
penyediaan layanan multimedia (TV
berbayar dan layanan internet). Sejak
tahun 2007, TelkomVision merupakan
operator Pay TV pertama di Indonesia
yang meluncurkan produk DTH Prepaid
(Prepaid Satellite Pay-TV) dengan nama
“TelkomVision”. Pada tanggal 8 Oktober
2013, Perusahaan telah menjual
1.036.059.483 lembar saham (setara
dengan 80%) PT Indonusa kepada PT
Trans Corpora.
PT Integrasi
Logistik Cipta
Solusi (“ILCS”),
Jakarta
49% melalui
Telkom
metra
Jasa layanan
e-trade logistic
dan jasa terkait
lainnya
Beroperasi
Telkom Metra mendirikan ILCS bersama
dengan Pelindo II pada tanggal 21
September 2012.
PT Melon
Indonesia
(“Melon”),
Jakarta
PT Citra Sari
Makmur (“CSM”),
Jakarta
PT Pasifik Satelit
Nusantara
(“PSN”),
Jakarta
51% melalui
Telkom
metra
Jasa Digital
Content
Exchange Hub
(“DCEH”)
Beroperasi
Melon merupakan perusahaan ventura
bersama antara Telkom dengan SK
Telecom Korea. Melon didirikan pada
tanggal 16 Agustus 2010. Perusahaan ini
tumbuh berekspansi menjadi bisnis
media dan edutainment, menyediakan
musik digital dan layanan konten terkait
untuk telepon selular, komputer, saluran
elektronik konsumen dan digital media
lainnya.
25%
Jasa penyediaan
VSAT, aplikasi
jaringan dan
konsultasi
teknologi
telekomunikasi
dan sarana
terkait
Beroperasi
CSM didirikan pada tanggal 14 Februari
1986.
14,60%
Jasa penyewaan
transponder
satelit dan
penyelenggaraan
jasa komunikasi
berbasis satelit
di wilayah Asia
Pasifik
Beroperasi
PSN didirikan pada tanggal 2 Juli 1991,
melakukan IPO atas saham biasa dan
mencatatkan sahamnya di National
Associaton of Securities Dealers Automated
Quotations ("NASDAQ”) pada bulan Juni
1996, namun melakukan delisting pada
tanggal 6 November 2001 setelah gagal
memenuhi persyaratan tertentu dari
NASDAQ National Market Listing.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
81
PENDAHULUAN
Perusahaan
PT Infrastruktur
Telekomunikasi
Indonesia
(“Telkom Infra”),
Jakarta
Kepemilikan
Saham
Bidang Usaha
Status
Operasi
Deskripsi
100%
Pembangunan,
Jasa dan
perdagangan
bidang
telekomunikasi
Beroperasi
Pada tanggal 16 Januari 2014,
Perusahaan mendirikan entitas anak
dengan nama PT Infrastruktur
Telekomunikasi Indonesia
Beroperasi
Mitratel menyediakan layanan telepon
tidak bergerak, penyediaan saranaprasarana telekomunikasi, dan jasa
telekomunikasi. Diakuisisi pada
tanggal 17 Mei 2001, Mitratel telah
bertransformasi dengan menggarap
bisnis penyediaan infrastruktur
telekomunikasi, termasuk penyediaan
menara telekomunikasi untuk
memenuhi kebutuhan penempatan
BTS bagi para operator telekomunikasi
di seluruh Indonesia. Pada tanggal
9 Oktober 2014, kami telah
menandatangani Perjanjian Pertukaran
Saham Bersyarat dengan PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk (“ TBI" )
untuk menukar 49% kepemilikan kami
di Dayamitra dengan 5,7% kepemilikan
di TBI. Selanjutnya terdapat opsi untuk
menukar sisa 51% kepemilikan kami di
Dayamitra dalam jangka waktu 2 tahun
sehingga kepemilikan kami di TBI akan
menjadi 13,7%. Sampai dengan tanggal
penerbitan laporan konsolidasian ini,
transaksi ini masih dalam proses
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Entitas Anak dan Asosiasi Kategori Usaha Infrastruktur
PT Dayamitra
Telekomunikasi
(“Mitratel”),
Jakarta
100%
Telekomunikasi
99,99%
Penyewaan
kantor dan
manajemen
gedung dan jasa
pemeliharaan,
konsultan sipil
dan pengembang
Beroperasi
TelkomProperty diakuisisi pada
tanggal 25 April 2001. TelkomProperty
memiliki cakupan wilayah kerja di
seluruh Indonesia dan melakukan
pengelolaan gedung-gedung milik
Perusahaan dan pihak ketiga.
PT Telkom
Landmark Tower
(“TLT”), Jakarta
55% melalui
Telkom
Property
Jasa
pengembangan
dan manajemen
properti
Beroperasi
TelkomProperty mendirikan TLT
bersama dengan Yakes Telkom pada
tanggal 1 Februari 2012.
PT Graha Yasa
Selaras (“GYS”),
Jakarta
51% melalui
Telkom
Property
Jasa pariwisata
Belum
beroperasi
TelkomProperty mendirikan GYS
bersama dengan Yakes Telkom pada
tanggal 27 April 2012 untuk berbisnis
di bidang jasa hospitality/perhotelan.
100%
Pembangunan,
jasa dan
perdagangan
bidang
telekomunikasi
Beroperasi
Telkom Akses didirikan pada tanggal
26 November 2012. Perusahaan mulai
beroperasi secara komersial bulan
Februari 2013.
99,99%
melalui
Telkom
Property
Jasa pengelolaan
gedung dan hotel
Belum
beroperasi
NSS didirikan pada 1 September 2014.
Jasa dan
Perdagangan
Belum
beroperasi
NSI didirikan pada 1 September 2014.
Jasa dan
Perdagangan
Belum
beroperasi
NSR didirikan pada 1 September 2014.
PT Graha Sarana
Duta
(“TelkomProperty”
atau "GSD" ),
Jakarta
PT Telkom Akses
(“Telkom Akses”),
Jakarta
PT Nusantara
Sukses Sarana
(“NSS”),
Jakarta
PT Nusantara
Sukses Investasi
(“NSI”),
Jakarta
LAMPIRAN
PT Nusantara
Sukses Realti
(“NSR”),
Jakarta
82
99,99%
melalui
Telkom
Property
99,99%
melalui
Telkom
Property
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
83
PENDAHULUAN
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
INFORMASI EFEK DAN OBLIGASI
KOMPOSISI PEMEGANG SAHAM
Modal dasar Perseroan terdiri dari 1 lembar saham Seri A Dwiwarna, dan 399.999.999.999 saham Seri B (saham
biasa). Modal dasar ditempatkan dan disetor penuh 100.799.996.400, terdiri dari 1 saham Seri A Dwiwarna dan
100.799.996.399 saham Seri B. Satu lembar saham Seri A Dwiwarna tersebut merupakan milik Pemerintah Republik
Indonesia (“Pemerintah”).
Komposisi Pemegang Saham Telkom Pada
Tanggal 31 Desember 2014
Saham Seri A
Dwiwarna
Saham Seri B
(Saham Biasa)
persentase
kepemilikan (%)
Pemerintah
1
51.602.353.559
52,56
Publik
-
46.573.500.040
47,44
Sub Total Modal (ditempatkan dan disetor penuh)
1
98.175.853.599
100,00
Saham Treasuri (Saham yang dibeli kembali)
-
2.624.142.800
-
Total
1
100.799.996.399
100,00
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Komposisi pemegang saham Telkom per 31 Desember 2014 secara detail adalah sebagai berikut:
1. Pemegang Saham dengan Kepemilikan Lebih dari 5% (Pemegang Saham Utama/
Pengendali)
Jenis Saham
Identitas Orang atau Kelompok
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan (%)
Seri A
Pemerintah
1
-
Seri B
Pemerintah
51.602.353.559
52,56
Pemerintah adalah pemegang saham mayoritas dan
pengendali. Pemerintah juga bertindak sebagai regulator
yang membuat, mengawasi, dan menegakkan peraturan
yang berkaitan dengan pengaturan sektor telekomunikasi,
menetapkan tarif serta menerbitkan lisensi. Di satu sisi,
Pemerintah juga merupakan salah satu pelanggan dan
pemberi pinjaman bagi Perseroan.
Dalam bagian ini, istilah “Pemerintah” diartikan sebagai
Pemerintah Republik Indonesia dan kementerian,
departemen dan lembaga Pemerintah, namun tidak
termasuk BUMN.
Pemerintah Sebagai Pemegang Saham
Hubungan yang terjalin antara kami dengan Pemerintah
sangat menyeluruh dalam berbagai hal. Pemerintah
merupakan pemegang saham mayoritas dan pengendali
utama yang menguasai 52,56% kepemilikan saham kami
sampai dengan 31 Desember 2014. Kepemilikan Pemerintah
atas satu Saham Seri A Dwiwarna memberikannya hak
suara khusus dan hak veto. Menurut peraturan yang
berlaku, “kepemilikan” saham biasa dan satu Saham Seri
84
Laporan Tahunan 2014
A Dwiwarna kami berada di bawah Kementrian Keuangan
RI (“Kemenkeu”) yang kemudian memberikan kewenangan
kepada Menteri BUMN untuk menggunakan hak-hak
yang diberikan dalam saham ini sebagai “pemegang
saham pengendali” kami.
Sebagai pemegang saham mayoritas dan pengendali,
Pemerintah berkepentingan atas kinerja kami, baik terkait
dengan layanan yang kami berikan kepada bangsa
maupun kemampuan kami untuk beroperasi secara
komersial. Hak dan batasan material yang berlaku untuk
saham biasa juga berlaku untuk Saham Seri A Dwiwarna,
dengan pengecualian Pemerintah tidak boleh mengalihkan
kepemilikan Saham Seri A Dwiwarna dan Pemerintah
memiliki hak khusus untuk, (i) pengajuan, pengangkatan
dan pemberhentian Direksi, (ii) pengajuan, pengangkatan
dan pemberhentian Komisaris, (iii) penerbitan saham
baru, dan (iv) perubahan terhadap Anggaran Dasar
Perusahaan, termasuk tindakan untuk menggabungkan
atau membubarkan Perusahaan, meningkatkan atau
mengurangi modal dasar, atau mengurangi modal
ditempatkan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pemerintah sebagai Regulator
Pemerintah dalam perannya sebagai regulator berwenang
mengatur sektor telekomunikasi melalui Menteri
Komunikasi dan Informasi (“Menkominfo”). Menkominfo
berwenang menerbitkan peraturan pelaksanaan atas
undang-undang, yang umumnya memiliki lingkup yang
luas. Keputusan Menkominfo mendefinisikan struktur
industri, menetapkan formula tarif, menentukan Kewajiban
Pelayanan Universal (“KPU”), dan mengendalikan berbagai
faktor yang dapat mempengaruhi posisi persaingan,
operasional dan keuangan kami. Melalui Direktorat
Jenderal Pos dan Telekomunikasi (“Ditjen Postel”),
Menkominfo mengatur alokasi frekuensi dan menentukan
jumlah sambungan telepon tidak bergerak.
Kami diharuskan untuk memperoleh lisensi dari Ditjen
Postel untuk setiap jenis layanan yang ditawarkan,
termasuk frekuensi yang dipergunakan (sebagaimana
dialokasikan oleh Menkominfo). Kami dan operator lain
diharuskan membayar biaya hak penggunaan frekuensi.
Telkomsel memiliki beberapa lisensi yang diterbitkan
oleh Menkominfo (beberapa sebelumnya dikeluarkan
oleh Menteri Perhubungan) untuk penyediaan jasa
selulernya dan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal
Indonesia terkait dengan investasi oleh Telkomsel untuk
pembangunan jasa sambungan telepon seluler dengan
jangkauan nasional, termasuk perluasan jangkauan
jaringannya. Pemerintah, melalui Menkominfo sebagai
regulator, berwenang untuk memberikan lisensi baru
untuk pendirian ventura bersama dan pengaturan baru
lainnya, khususnya di bidang telekomunikasi.
Pemerintah Sebagai Pemberi Pinjaman
Pada bulan Juli 1994, Pemerintah mengatur sebuah
fasilitas dengan sejumlah institusi asing untuk menyediakan
dana bagi kami dalam bentuk pinjaman penerusan.
Sejumlah Departemen
dan Lembaga
Pemerintah
memanfaatkan layanan
kami sebagai pelanggan
langsung secara
komersial.
Pinjaman tersebut adalah pinjaman tanpa jaminan yang
diperoleh Pemerintah dan kemudian diteruskan kepada
Perseroan. Sampai dengan 31 Desember 2014, saldo
pinjaman penerusan sebesar Rp1.615 miliar (US$130 juta),
termasuk jumlah yang jatuh tempo dalam satu tahun.
Kami diwajibkan untuk membayar bunga dan
mengembalikan pokok pinjaman kepada Pemerintah,
yang selanjutnya akan dibayarkan oleh Pemerintah
kepada masing-masing pemberi pinjaman. Sampai
dengan 31 Desember 2014, 72,9% dari pinjaman penerusan
tersebut merupakan pinjaman dalam mata uang asing.
Sisanya, sebesar 27,1% dari pinjaman tersebut dalam
mata uang Rupiah. Pada tahun 2014, tingkat suku bunga
tahunan atas pinjaman yang harus dibayar kembali adalah
sebesar 8,5% dalam Rupiah, 4,0% dalam Dolar Amerika
Serikat dan 3,1% dalam Yen Jepang.
Pemerintah sebagai Pelanggan
Sejumlah departemen dan lembaga Pemerintah
memanfaatkan layanan kami sebagai pelanggan langsung
secara komersial. Tidak ada layanan yang diberikan
secara cuma-cuma. Kami melayani departemen dan
lembaga Pemerintah tersebut sebagai pelanggan terpisah.
Pada tahun 2014, jumlah pendapatan yang bersumber
dari departemen dan lembaga Pemerintah sebesar Rp749
miliar, berkisar 1,95% terhadap total pendapatan
konsolidasian serta bukan merupakan jumlah yang
material terhadap pendapatan Perusahaan. Departemen
dan lembaga Pemerintah ini diperlakukan sama halnya
dengan pelanggan perumahan terkait biaya koneksi dan
biaya bulanan dengan tarif yang lebih rendah dari tarif
layanan bisnis. Hal ini tidak berlaku terhadap tarif untuk
sambungan lokal, jarak jauh dan SLI.
Kami memiliki kebijakan untuk tidak melakukan transaksi
dengan perusahaan afiliasi kecuali persyaratannya tidak
kurang menguntungkan dibandingkan bila kami
melakukannya dengan pihak ketiga. Kementerian BUMN
telah menyarankan kami untuk menghindari transaksi
dengan entitas lain di bawah kendali mereka kecuali
dengan persyaratan yang konsisten dengan kebijakan
kami sebagaimana dimaksud di atas.
Berdasarkan Peraturan OJK, setiap transaksi yang terdapat
benturan kepentingan dengan emiten BEI lain, harus
disetujui oleh mayoritas pemegang saham biasa kami
yang tidak memiliki benturan kepentingan terhadap
transaksi yang dimaksud, kecuali benturan kepentingan
tersebut telah ada sebelum Perusahaan tercatat dan
sepenuhnya diungkapkan dalam prospektus.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
85
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
2. Kepemilikan Saham oleh Direksi dan Komisaris
Pada tanggal 31 Desember 2014 tidak ada Direksi atau manajer senior kami yang memiliki lebih dari 1,0% saham
Perusahaan. Selain itu, pada tanggal 31 Desember 2014 tidak ada Komisaris yang memiliki saham Perusahaan.
Direksi atau Komisaris
Jumlah Saham
Persentase Kepemilikan (%)
Direksi
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Indra Utoyo
Honesti Basyir
Dian Rachmawan
Jumlah
27.540
<0,01
540
<0,01
60.540
<0,01
88.620
<0,01
3. Pemegang Saham dengan Kepemilikan Kurang Dari 5%
Jumlah Saham Biasa Yang
Dimiliki
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Kelompok
Persentase Kepemilikan Saham
Biasa Beredar (%)
Asing
Badan usaha
Perorangan
38.969.793.385
39,69
14.222.600
0,01
2.415.515.005
2,46
2.383.296.000
2,43
Lokal
Badan usaha
Perusahaan Terbatas
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Reksadana
Perusahaan Asuransi
Dana Pensiun
Lain-lain
Perorangan
Total
1.672.652.600
1,70
563.724.750
0,57
74.945.790
0,08
479.349.910
0,49
46.573.500.040
47,44
Pada tanggal 31 Desember 2014, sebanyak 42.508 pemegang saham, termasuk Pemerintah, terdaftar sebagai
pemegang saham biasa kami, termasuk 39.971.745.785 saham biasa yang dimiliki oleh 1.971 pemegang saham di luar
Indonesia, Hingga tanggal 31 Desember 2014, terdapat 98 pemegang saham ADS yang memiliki 55.381.118 ADS
(1 ADS setara dengan 200 saham biasa).
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
4. Persentase Saham yang Dimiliki di Indonesia dan di Luar Indonesia
86
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5. Daftar 20 Pemegang Saham Publik Terbesar
Berikut ini adalah daftar 20 pemegang saham publik terbesar kami pada 31 Desember 2014 :
No
Nama Pemegang Saham
Persentase Kepemilikan (%)
1
BPJS KETENAGAKERJAAN-JHT
1,07
2
BNYM SA/NV AS CUST OF EMPLOYEES PROVIDEN
1,06
3
BBH BOSTON S/A VANGRD EMG MKTS STK INFD
0,97
4
GIC S/A GOVERNMENT OF SINGAPORE
0,95
5
JPMCB-VIRTUS EMERGING MARKETS OPPORTUNIT
0,72
6
PT PRUDENTIAL LIFE ASSURANCE-REF
0,64
7
HSBC BANK PLC S/A SAUDI ARABIAN MONETARY
0,58
8
BBH BOSTON S/A MATTHEWS PACIFIC TIGER FU
0,52
9
RBC ISB S/A VONTOBEL FUND-EMERGING MARKE
0,48
10
SSB OBIH S/A ISHARES MSCI EMERGING MARKE
0,43
11
THE NORTHERN TRUST CO S/A SAUDI ARABIAN
0,41
12
JPMCB-STICHTING DEPOSITARY APG EME MRKT
0,39
13
SSB 1BA9 ACF MSCI EQUITY INDEX FUND B-IN
0,39
14
JPMCB-JPMORGAN FUNDS -2157804185
0,38
15
SSB ZM47 S/A INVESCO DEVELOPING MARKETS
0,35
16
JPMCB-VANGUARD TOTAL INTERNTNL STOCK IND
0,34
17
PT AIA FINL - UL EQUITY
0,32
18
HSBC BK PLC RE AGUS FUND MANAGER S/A ABU
0,31
19
BNYM SA/NV AS CUST OF NEWTON ASIAN INCOM
0,31
20
BBH BOSTON S/A MATTHEWS ASIA DIVIDEND FU
0,26
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
87
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
KRONOLOGIS PENCATATAN SAHAM
Komposisi Kepemilikan Saham
Tanggal
13/11/1995
Pemerintah
Republik
Indonesia
Tindakan Korporasi
Pra-Penawaran Umum Perdana
IPO
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
14/11/1995
Emisi saham baru Telkom
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
- - - (933.334.000)
- - - - 933.334.000 - - 933.333.000 - 80,0 1.866.667.000 20,0 11/12/1996
Block Sale saham milik Pemerintah
(388.000.000)
- 388.000.000 - Komposisi kepemilikan saham
7.078.666.000 75,8 2.254.667.000 24,2 15/05/1997
Pemerintah membagikan saham insentif kepada
para pemegang saham publik
- 2.670.300 - 75,8 2.257.337.300 24,2 7.075.995.700 Block Sale saham milik Pemerintah
898.000.000)
Komposisi kepemilikan saham
02/08/1999
Pembagian bonus saham (emisi) (setiap 50 saham
mendapatkan 4 saham)
07/12/2001
Block Sale saham milik Pemerintah
Komposisi kepemilikan saham
Block Sale saham milik Pemerintah
- 3.155.337.300 33,8 494.239.656 - 252.426.984 - 6.672.235.356 66,2 3.407.764.284 33,8 - 1.200.000.000 - 54,3 4.607.764.284 45,7 (312.000.000)
Pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:2
21/12/2005
Komposisi kepemilikan saham
2 Program pembelian saham kembali (II)
Komposisi kepemilikan saham
Program pembelian saham kembali (III)3 Komposisi kepemilikan saham
19/05/2011
Program pembelian saham kembali (IV)4 14/06/2013
Pengalihan program pembelian saham kembali III
kepada karyawan melalui program ESOP
Komposisi kepemilikan saham
Komposisi kepemilikan saham
30/07/2013
898.000.000 66,2 5.472.235.356 Program pembelian saham kembali (I)1 20/06/2008
- 6.177.995.700 (1.200.000.000)
01/10/2004
29/06/2007
(2.670.300)
Komposisi kepemilikan saham
Komposisi kepemilikan saham
TATA KELOLA PERUSAHAAN
100,0 - 16/07/2002
Pengalihan program pembelian saham kembali I
melalui private placement
Komposisi kepemilikan saham
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
8.400.000.000 %
7.466.666.000 Komposisi kepemilikan saham
LAMPIRAN
Publik
Komposisi kepemilikan saham
07/05/1999
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Penjualan saham milik Pemerintah
%
- 312.000.000 - 5.160.235.356 51,2 4.919.764.284 48,8 10.320.470.712 51,2 9.839.528.568 48,8 - - 10.320.470.712 51,7 - - 10.320.470.712 52,3 9.628.238.068 (215.000.000)
9.413.238.068 48,3 - 47,7 - - 52,5 9.348.954.068 47,5 - - (520.355.960)
- 10.320.470.712 53,9 8.828.598.108 46,1 - - 59.811.400 0,3 10.320.470.712 53,7 8.888.409.508 46,3 - - 211.290.500 - 10.320.470.712 53,1 9.099.700.008 46,9 53,1 45.498.500.040 46,9 Pemecahan nilai nominal saham dengan rasio 1:5
51.602.353.560 13/06/2014
Pengalihan program pembelian saham kembali II
melalui private placement
- 51.602.353.560 - (64.284.000)
- 10.320.470.712 02/09/2013
Komposisi kepemilikan saham
(211.290.500)
- 1.075.000.000 - 52,6 46.573.500.040 47,4 (1) Program pembelian kembali saham tahap pertama dimulai pada tanggal 21 Desember 2005 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut
disetujui) dan berakhir pada bulan Juni 2007.
(2) Program pembelian kembali saham tahap kedua dimulai pada tanggal 29 Juni 2007 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut disetujui)
dan berakhir pada bulan Juni 2008.
(3) Program pembelian kembali saham tahap ketiga dimulai pada tanggal 20 Juni 2008 (bertepatan dengan RUPSLB ketika program tersebut
disetujui) dan berakhir pada bulan Desember 2009.
(4) Program pembelian kembali saham tahap ketiga dimulai pada tanggal 19 Mei 2011 (bertepatan dengan RUPST ketika program tersebut disetujui)
dan berakhir pada bulan November 2012.
88
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1. Program Kepemilikan Saham Karyawan Telkom
Program kepemilikan saham karyawan atau Employee
Stock Ownership Program (“ESOP”) merupakan suatu
program yang memungkinkan partisipasi karyawan untuk
memiliki saham Perusahaan. Pada saat penawaran saham
perdana tanggal 14 November 1995, terdapat jumlah
saham Telkom sebanyak 116.666.475 lembar saham
dimiliki oleh 43.218 pegawai. Pada tanggal 14 Juni 2013,
Perusahaan telah mengalihkan sebagian saham yang
diperoleh kembali dalam bentuk ESOP sebagai bagian
dari insentif kerja tahunan tahun buku 2012. Sebanyak
59.811.400 lembar saham (setara dengan 299.057.000
lembar saham setelah pemecahan saham) yang diperoleh
kembali dialihkan kepada 24.993 karyawan dengan nilai
wajar keseluruhan Rp661 miliar. Pada tanggal 31 Desember
2014, sebanyak 139.140.010 lembar saham kami dimiliki
oleh 16.805 pegawai dan pensiunan. Pada tahun 2014,
kami tidak mengadakan program ESOP.
2. Pembelian Efek oleh Penerbit dan Penerbit Terafiliasi
Program
Pembelian
Kembali
Saham
Dasar Pembelian
Periode
pembelian
Jumlah saham
yang diperoleh
kembali
Harga
rata-rata
yang
dibayarkan
per lembar
saham (Rp)
Jumlah lembar
saham yang
diperoleh
kembali sesuai
program yang
diumumkan
kepada publik
Jumlah
lembar saham
maksimum
yang masih
dapat dibeli
sesuai
program
SBB I
RUPSLB
21 Desember
2005
21 Desember
2005 20 Juni 2007
1.056.452.500 1.731 1.056.452.500 - SBB II
RUPST 29 Juni
2007
29 Juni 2007
- 28 Desember
2008
1.075.000.000 1.832 1.075.000.000 - SBB III
RUPST 20 Juni
2008
20 Juni 2008
- 20 Desember
2009
321.420.000 1.448 321.420.000 - SBB IV
RUPST 19 Mei
2011
19 Mei 2011 20 November
2012
2.601.779.800 1.461 2.601.779.800 - Sampai dengan 31 Desember 2012, kami telah membeli
kembali saham sebanyak 5.054.652.300 lembar saham
biasa atau setara dengan 5,0% dari saham biasa yang
diterbitkan dan beredar dengan harga agregat pembelian
kembali senilai Rp8.067 miliar, belum termasuk biaya
broker dan kustodian. Selama program pembelian kembali,
Telkom telah membeli kembali saham biasa dengan
perincian sebagai berikut: 591.882.500 lembar saham
di tahun 2006; 631.820.000 lembar saham di tahun 2007,
1.229.170.000 lembar saham di tahun 2008, 1.415.427.300
lembar saham di tahun 2011 dan 1.186.352.500 lembar
saham di tahun 2012. Pada program pembelian yang
terakhir, yaitu SBB IV tahun 2011 dan 2012, kami telah
melakukan pembelian kembali saham biasa sebanyak
2.601.779.800 lembar dengan harga agregat pembelian
kembali sebesar Rp3.803 miliar.
Pada 19 April 2013, sesuai dengan hasil keputusan RUPST
dan Peraturan Bapepam No.XI.B.2 No. 4 huruf a angka
(3), kami telah melaksanakan pengalihan 299.057.000
lembar saham seri B dari program pembelian saham
kembali tahap III melalui Program Kepemilikan Saham
Karyawan.
Pada 30 Juli 2013, kami telah menjual melalui private
placement 1.056.452.500 lembar, yang diperoleh dari
program pembelian saham kembali tahap I. Harga
penjualan sebesar Rp2.280 per lembar saham yang tidak
lebih rendah dari harga rata-rata pembelian sebesar
Rp1.731, harga penutupan rata-rata dalam 90 hari sebelum
penjualan sebesar Rp2.258 per lembar saham dan Rp2.280
yang menjadi harga penutupan satu hari sebelum tanggal
penjualan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
89
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Pada 13 Juni 2014, kami telah menjual melalui private placement 1.075.000.000 lembar yang diperoleh dari progam
pembelian saham kembali tahap II. Harga penjualan sebesar Rp2.405 per lembar saham yang tidak lebih rendah
dari harga rata-rata pembelian sebesar Rp1.832 harga penutupan rata-rata dalam 90 hari sebelum penjualan sebesar
Rp2.330 per lembar saham dan Rp2.405 yang menjadi harga penutupan satu hari sebelum tanggal penjualan.
Pada tanggal 31 Desember 2014 saldo saham yang diperoleh kembali adalah 2.624.142.800 lembar saham, atau
setara dengan 2,6% dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dimana terdiri dari pembelian saham kembali
tahap III dan IV dengan harga rata-rata pembelian kembali setelah stock split adalah Rp1.454, diluar biaya broker
dan kustodian. Lihat Catatan 25 Laporan Keuangan Konsolidasian Telkom.
Nilai nominal tersebut diatas telah memperhitungkan hasil pemecahan saham 1:5, yang berlaku efektif 2 September
2013.
C. Kronologis Penerbitan Obligasi
Perusahaan menerbitkan obligasi sebesar Rp1.000 miliar pada tanggal 16 Juli 2002, pada harga nominal untuk jangka
waktu lima tahun. Obligasi ini dikenakan bunga tetap sebesar 17% per tahun, yang dibayarkan secara triwulan sejak
16 Oktober 2002. Obligasi ini diperdagangkan di Bursa Efek Surabaya dengan jatuh tempo pada tanggal 16 Juli
2007. Wali amanat obligasi ini adalah BRI, yang sejak 17 Januari 2006 efektif menggantikan BNI. PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia bertindak sebagai kustodian. Perusahaan telah melakukan pelunasan atas utang obligasi tersebut
pada tanggal 16 Juli 2007.
Kami menerbitkan obligasi rupiah kedua pada tanggal 25 Juni 2010, masing-masing sebesar Rp1.005 miliar untuk
Seri A dengan jangka waktu lima tahun dan Rp1.995 miliar untuk Seri B dengan jangka waktu sepuluh tahun. Penerbitan
obligasi tersebut telah dicatatkan di BEI dengan penjamin pelaksana emisi obligasi ini adalah PT Bahana Securities,
PT Danareksa Sekuritas, dan PT Mandiri Sekuritas. Wali amanat adalah PT CIMB Niaga Tbk. PT Pemeringkat Efek
Indonesia (Pefindo) pada tanggal 31 Desember 2014 memberikan peringkat obligasi idAAA (stable outlook).
90
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Profesi Penunjang
Pasar Modal
AUDITOR
EKSTERNAL
KAP Purwantono,
Suherman & Surja
(Member firm of
Ernst & Young
Global Limited)
Alamat
Gedung Bursa Efek Jakarta
Tower 2, Lantai 7
Jl. Jend. Sudirman Kav.
52-53
Jakarta 12100
Jasa
Melakukan Integrated Audit
PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk (“Telkom”)
dan Audit Umum atas
laporan keuangan entitas
anak perusahaan.
Periode
Penugasan
2012, 2013, dan
2014
Penerbitan Consent Letter.
BIRO
ADMINISTRASI
EFEK
PT Datindo
Entrycom
Wisma Sudirman
Jl. Jend. Sudirman
Kav. 34-35
Jakarta 10220
Bertindak sebagai lembaga
penyimpanan (Kustodian)
saham biasa Telkom yang
diperdagangkan di BEI.
Sejak IPO
Telkom 1995
WALI AMANAT
PT Bank CIMB
Niaga Tbk.
Graha Niaga, Lantai 20
Jl. Jend. Sudirman
Kav. 58, Jakarta 12190
Mewakili kepentingan
pemegang Obligasi dengan
Perusahaan untuk obligasi II
Telkom.
2010
KUSTODIAN
SENTRAL
PT Kustodian
Sentral Efek
Indonesia
Gedung Bursa Efek Jakarta
Tower 1, Lantai 5
Jl. Jend. Sudirman Kav.
52-53
Jakarta 12190
Menyediakan jasa kustodian
sentral dan penyelesaian
transaksi saham di BEI.
Layanan jasa penyimpanan
dan penyelesaian transaksi
efek, distribusi hasil
corporate action.
Sejak 1995
AGEN
PEMERINGKAT
PT Pemeringkat
Efek Indonesia
Panin Tower Senayan City,
Lantai 17
Jl. Asia Afrika Lot. 19
Jakarta 10270
Menyediakan peringkat atas
risiko kredit atas penerbitan
obligasi Telkom.
2012, 2013,
2014
BANK
KUSTODIAN ADS
The Bank of New
York Mellon
Depositary
Receipts
101 Barclay Street, New York,
Amerika Serikat 10286
Bertindak sebagai lembaga
penyimpanan (Kustodian)
saham ADS yang
diperdagangkan di NYSE .
Sejak 1995
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
91
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
MEKANISME PERDAGANGAN PASAR MODAL DAN ADS TELKOM
Saham biasa kami tercatat dan diperdagangkan di BEI. Selain BEI, saham kami juga tercatat di NYSE melalui
mekanisme ADS. Satu lembar saham ADS mewakili 200 lembar saham dari Saham Biasa.
A. Pasar Saham Indonesia
Pasar saham Indonesia yang dikenal dengan BEI sejak 1 Desember 2007, merupakan penggabungan dua bursa
saham yang beroperasi di dua lokasi berbeda di Indonesia, yaitu Bursa Efek Jakarta yang berlokasi di Jakarta dan
Bursa Efek Surabaya yang berlokasi di Surabaya, Jawa Timur.
Pada tanggal 31 Desember 2014, BEI memiliki 506 emiten dan 110 anggota perusahaan pialang aktif. Selama tahun
2014, volume perdagangan di BEI mencapai 169 miliar lembar saham. Pada tanggal 31 Desember 2014 total kapitalisasi
pasar BEI senilai Rp5.227 triliun (US$429,5 miliar).
Perdagangan saham dibagi menjadi tiga segmen, yaitu pasar reguler, pasar negosiasi dan pasar tunai (kecuali untuk
right issue yang hanya dapat diperdagangkan di pasar tunai dan pasar negosiasi pada sesi pertama). Pasar reguler
merupakan mekanisme perdagangan saham dalam lot standar di pasar lelang yang dilakukan secara terus menerus
selama jam bursa. Lelang di pasar regular dan pasar tunai berlangsung sesuai dengan prioritas harga dan waktu.
Prioritas harga merujuk pada pemberian prioritas untuk pesanan pembelian dengan harga yang lebih tinggi atau
pesanan penjualan dengan harga yang lebih rendah. Jika pesanan pembelian atau penjualan ada pada harga yang
sama, maka prioritas diberikan kepada pembeli yang lebih dahulu menempatkan pesanannya (prioritas waktu).
Perdagangan saham di pasar negosiasi dilakukan melalui negosiasi langsung: (i) antara anggota BEI, (ii) antara klien
melalui satu anggota BEI, (iii) antara klien dan anggota BEI atau (iv) antara anggota BEI dengan Kliring Penjaminan
Efek Indonesia (“KPEI”). KPEI menyediakan jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa. Hal ini juga
meningkatkan efisiensi dan kepastian penyelesaian transaksi di BEI.
Pada tanggal 14 November 2012 BEI mengeluarkan Keputusan Direksi No.Kep-00399/BEI/11-2012 perihal Perubahan
Peraturan Nomor IIA tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas yang menyebutkan perubahan jam perdagangan
BEI, berlaku mulai tanggal 2 Januari 2013, dengan sesi perdagangan sebagai berikut:
Sesi Perdagangan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sesi Pra-pembukaan
Sesi 1
Pasar
Hari
Jam Perdagangan
Reguler
Senin - Jumat
08.45.00-08.55.00
Reguler
Senin-Kamis
09.00.00-12.00.00
Tunai
Jumat
09.00.00-11.30.00
Negosiasi
Reguler
Sesi 2
Negosiasi
Senin-Kamis
13.30.00-15.49.59
Jumat
14.00.00-15.49.59
Senin-Kamis
13.30.00-16.15.00
Jumat
14.00.00-16.15.00
Sesi Pra-penutupan
Reguler
Senin-Jumat
15.50.00-16.00.00
Sesi Pasca Penutupan
Reguler
Senin-Jumat
16.05.00-16.15.00
Pada tanggal 8 November 2013 BEI mengeluarkan Keputusan Direksi No.Kep-00071/BEI/11-2013 perihal Perubahan
Peraturan Nomor IIA tentang Perdagangan Efek bersifat Ekuitas yang menyebutkan perubahan satuan lot, fraksi
harga dan perubahan harga maksimum, yang berlaku mulai 2 Januari 2013.
92
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Satuan lot berubah dari 500 lembar saham menjadi 100 lembar saham, sedangkan fraksi harga dan perubahan harga
maksimum berubah sebagai berikut:
Sebelumnya
Baru
Kelompok Harga
Fraksi Harga
Perubahan Harga
Maksimum
Rp200
Rp1
Rp10
Rp200 – Rp500
Rp5
Rp50
Rp500 – Rp2.000
Rp10
Rp100
Rp2.000 – Rp5.000
Rp25
Rp250
Rp5.000
Rp50
Rp500
Kelompok Harga
Fraksi Harga
Perubahan
Harga
Maksimum
Rp500
Rp1
Rp20
Rp500 – Rp5.000
Rp5
Rp100
Rp5.000
Rp25
Rp500
Transaksi di pasar regular BEI harus diselesaikan selambat-lambatnya pada hari perdagangan ketiga setelah transaksi
dilakukan. Transaksi di pasar negosiasi dapat diselesaikan melalui kesepakatan antara anggota bursa yang menjual
dan yang membeli, untuk setiap transaksi yang dilakukan. Transaksi di pasar tunai harus diselesaikan pada hari
transaksi tersebut dilakukan dan dilaporkan kepada BEI. Jika anggota bursa gagal melakukan pembayaran, saham
terkait dapat diperdagangkan melalui negosiasi langsung berdasarkan persyaratan tunai dan langsung (cash and
carry). Setiap anggota bursa harus membayar biaya transaksi sesuai aturan BEI. Untuk setiap keterlambatan
pembayaran biaya transaksi, BEI mengenakan denda sebesar 1,0% dari jumlah yang terhutang untuk setiap hari
keterlambatan. BEI berhak mengenakan sanksi kepada anggota bursa atas pelanggaran terhadap peraturan bursa,
yang dapat berupa denda, peringatan tertulis, skorsing, hingga pencabutan ijin sebagai anggota bursa.
Untuk setiap transaksi yang dilakukan di BEI, setiap anggota bursa diwajibkan untuk membayar biaya transaksi
untuk transaksi di pasar regular dan pasar tunai sebesar 0,03% dan jaminan sebesar 0,01% dari nilai transaksi serta
PPN dan kewajiban pajak lainnya. Untuk pasar negosiasi, biaya transaksi sebesar 0,03% atau tergantung kepada
kebijakan bursa. Besaran biaya transaksi bulanan minimal adalah Rp2 juta, sebagai kontribusi untuk penyediaan
fasilitas bursa dan tetap berlaku untuk anggota bursa dalam keadaan suspensi atau yang Surat Persetujuan Anggota
Bursa-nya (“SPAB”) dicabut.
B. Perdagangan Saham di NYSE
Bank of New York Mellon (sebelumnya The Bank of New York) bertindak sebagai lembaga penyimpan (“Kustodian”)
saham ADS, yang diperdagangkan di NYSE.
Investor dapat membayar biaya penjaminan secara langsung atau melalui pialang yang mewakili mereka untuk
pengiriman dan penyerahan ADS demi keperluan penarikan saham. Kustodian berhak menerima bayaran saat
pendistribusian saham kepada investor dengan mengurangi jumlah yang didistribusikan dengan biaya kustodian
atau dengan menjual sebagian dari property yang akan didistribusikan untuk membayar biaya kustodian. Kustodian
dapat menarik iuran tahunan untuk layanan penjaminan dengan mengurangi distribusi kas, atau secara langsung
mengirim tagihan ke investor atau dengan menagih ke rekening pihak yang mewakili mereka. Kustodian dapat
menolak memberikan layanan sebelum investor menyelesaikan tagihan atas layanan tersebut.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
93
PENDAHULUAN
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
DAFTAR ALAMAT TELKOM INDONESIA
Kantor Pusat
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Japati No. 1
Bandung 40133
q 022-4521108
p 022-4240313
1.
Sekretariat Direktur Utama
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 114/112
p 021-5202702
2. Direktur Human Capital
Management
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 106
p 021-5209632
9. Departemen Corporate Secretary
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 124
p 021-5203322
10. Internal Auditor
Graha Merah Putih, lt. 5
Jl. Japati No. 1
Bandung 40133
022-4525227
p 022-7206870
3. Direktur Consumer Service
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 108
p 021-5209637
11. Departemen Project Management
Office
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710,
q 021-52920014
p 021-52922511
4. Direktorat Wholesale &
International Business Service
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 117
p 021-5205072
12. Finance & Billing Collection
Center (FBCC)
Graha Merah Putih, lt. 3
Jl. Japati No. 1
Bandung 40133
q 022-4523371
p 022-4523377
5. Direktur Innovations & Strategic
Portfolio
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 104
p 021-52963102
13. Human Capital Center
Graha Merah Putih, lt. 5
Jl. Japati No. 1
Bandung 40133
q 022-4525121
p 022-7206986
6. Direktur Network IT & Solution
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 121
p 021-5209835
7. Direktur Enterprise & Business
Service
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 102
p 021-5213834
8. Direktur Keuangan
Graha Merah Putih, lt. 1
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52922007 ext. 110/118
p 021-5220900
94
Laporan Tahunan 2014
14. Telkom Corporate University
Center
Jl. Gegerkalong Hilir No. 47
Bandung 40152
q 022-2014343
p 022-2014429, 022-2013238
15. Supply Center
Graha Merah Putih, lt. 6
Jl. Japati No. 1
Bandung 40133
q 022-4526170, 022-4526327
p 022-7206583, 022-4526431
16. Innovation & Design Center
(IDeC)
Jl. Gegerkalong Hilir No. 47
Bandung 40152
q 022-4574784, 022-2014669,
022-2013505
p 022-2014669
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
17. Community Development Center
(CDC)
Graha Merah Putih, lt. 8
Jl. Japati No. 1
Bandung 40133
q 022-4528219
p 022-4528206
18. Human Resource Assessment
Service (Assesment Center
Indonesia)
Jl. Kapten Tendean No. 1
Bandung 40141
q 022-2035269, 022-2035287,
022-2035259
p 022-2034201
19. Divisi ITSS
Graha Merah Putih, lt. 4
Jl. Japati No. 1
Bandung 40133
q 022-4524228
p 022-7201890
20. Divisi Enterprise Service
Gedung Menara Multimedia lt. 19,
Jl. Kebon Sirih No. 12
Jakarta Pusat 10110
q 021-23515000
21. Divisi Business Service
Jl. S. Parman Kav. 8
Jakarta Barat 11440
q 021-5656500, 021-5651700
p 021-5652600, 021-5656000
22. Divisi Wholesale Service
Graha Merah Putih, lt, 8
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52917007
p 021-52892080
23. Divisi Broadband
Graha Merah Putih, lt. 7
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-52903482
p 021-5221300
24. Divisi Wireless Broadband
Jl. Kebon Sirih No. 36
Jakarta Pusat 10110
q 021-3447070 ext. 103
p 021-3440707
25. Divisi Network of Broadband
Graha Merah Putih, lt. 9
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-5221500, 021-5221400
p 021-5229600
26. Divisi Solution Convergence
Gedung Menara Multimedia lt. 17
Jl. Kebon Sirih No. 12
Jakarta Pusat 10110
q 021-38600500
p 021-3860300, 021-3860370
27. Divisi Regional I Sumatera
Jl. Prof HM Yamin SH No. 2,
Medan 20111
q 061-4151747
p 061-4150747
28. Witel Sumatera Utara Barat
Jl. Prof HM Yamin SH
Medan 20111
q 061-4530011
29. Witel Bangka Belitung
Jl. Rustam Effendi No.03,
Pangkalpinang 33128
q 0717-421861
30. Witel Riau Kepulauan
Jl. Jaksa Agung R Suprapto,
Sekupang, Batam
q 0778-322000
p 0778-322720
31. Witel Lampung
Jl. Majapahit No. 14,
Lampung 35118
q 0721-266525
p 0721-263699
32. Witel Sumatera Utara Timur
Jl. Asahan Km 4.5,
Pematangsiantar
q 0622-7550300
p 0622-7554082
33. Witel Sumatera Selatan
Jl. Jendral Sudirman No. 459 KM - 3,5
Palembang 30129
q 0711 - 360360
p 0711 - 310444
34. Witel Sumatera Barat
Jl. KH Ahmad Dahlan No. 17,
Padang 25138
q 0751-7050000
p 0751-7050001
35. Witel Riau Daratan
Jl. Jend. Sudirman 199,
Pekanbaru 28111
q 0761-31000
p 0761-40404
37. Witel Jambi
Jl. Sumantri Brojonegoro No. 54,
Jambi
q 0741-60000
p 0741-64000
48. Witel Jawa Barat Barat
Jl. Padjadjaran No. 37
Bogor
q 0251-8301107
p 0251-8329999
38. Witel Bengkulu
Jl. Soeprapto No. 132,
Bengkulu 38221
q 0736-28000
p 0736-20000
49. Divisi Regional III Jawa Barat
JL. WR. Supratman No. 66A
Bandung
q 022-4532225
p 022-4532134
39. Divisi Regional II Jakarta
Graha Merah Putih, lt, 10
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 52
Jakarta 12710
q 021-5215100
p 021-5202733
50. Witel Jawa Barat Utara
Jl. Tuparev No. 24
Karawang
q 0267-404444
p 0267-410002
40. Witel Banten Barat (Serang)
Jl. Raya Jakarta Km. 9,5
Ciruas Serang
q 0254-282001
51. Witel Jawa Barat Selatan
JL. Mesjid No. 17
Sukabumi
q 0266-212710
p 0266-225765
41. Witel Banten Timur (Tangerang)
Graha Telkom BSD,
Jl. Pahlawan Seribu
Serpong Tangerang
q 021-5380000
p 021-5371500
42. Witel Jakarta Barat
Jl. S Parman Kav. 8
Jakarta Barat
q 021-56969100
p 021-5655100
43. Witel Jakarta Pusat
Jl. Kebon Sirih No. 36
Jakarta Pusat
q 021-3447070
44. Witel Jakarta Selatan
Jl. Sisingamangaraja Kav 4 - 6
Kebayoran Baru,
Jakarta Selatan
q 021-7257171
p 021-7228400
45. Witel Jakarta Utara
Jl Yos Sudarso Kav. 23 - 24
Jakarta Utara
q 021-4366000
p 021-43921550
46. Witel Jakarta Timur
Jl. DI Panjaitan Kav. 42
Jakarta Timur 13350
q 021-8560000
p 021-8560196
47. Witel Jawa Barat Barat Utara
Jl. Rawa Tembaga No. 4
Bekasi 17141
q 021-8890000
p 021-8894100
36. Witel Nanggroe Aceh Darussalam
Jl. S.A Mahmudsyah No.10,
Banda Aceh
q 0651-32500
p 0651-21818
52. Witel Jawa Barat Tengah
JL. Lembong No.11
Bandung
q 022-4540362
53. Witel Jawa Barat Timur
JL. Papagongan No. 11
Cirebon
q 0231-255001
p 0231-201800
54. Witel Jawa Barat Timur Selatan
JL. Merdeka No. 23
Tasikmalaya
q 0265-322400
55. Divisi Regional IV Jawa Tengah &
DI Yogyakarta
Jl. Pahlawan No. 10,
Semarang
q 024-8303306
56. Witel Jawa Tengah Barat Utara
Jl. Merak No. 2,
Pekalongan
q 0285-421000, 0285-459118
p 0285-424355
57. Witel Jawa Tengah Barat Selatan
Jl. Merdeka No. 26,
Purwokerto
q 0281-645122, 0281-645201
58. Witel Jawa Tengah Utara
Jl. Pahlawan No. 10,
Semarang
q 024-8303627, 024-8303628
59. Witel Jawa Tengah Timur Utara
Jl. Jenderal Sudirman No. 66 - 68
Kudus
q 0291-4250293
60. Witel Jawa Tengah Selatan
JL. Yos Sudarso No. 2,
Magelang
q 0293-364755, 0293-362757
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
95
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
61. Witel Yogyakarta
JL.Yos Sudarso No.9,
Yogyakarta
q 0274- 577200, 0274-577227
74. Witel Kalimantan Timur Tengah
Jl. Awang long No.54
Samarinda 75121
q 0541-732000
p 0541-762010
86. Witel Sulawesi Selatan Barat
Jl. Andi Isa No.7
Pare-Pare
q 0421-24044
p 0421-24697
62. Witel Jawa Tengah Timur Selatan
Jl. Mayor Kusmanto No. 1,
Solo 57113
q 0271-634400, 0271-678253
75. Witel Kalimantan Timur Utara
Jl. Simpang Tiga
Tarakan 77111
q 0551-21000
87. Witel Sulawesi Tengah
Jl. Ir. Juanda No. 25
Palu 94125
q 0451-421759
p 0451-421759
76. Witel Kalimantan Timur Selatan
Jl. MT.Haryono no 169
Balikpapan 76114
q 0542-873500
p 0542-873030
63. Divisi Regional V Jawa Timur
Jl. Ketintang No. 156
Surabaya 60231
q 031-8297100
p 031-8286080
77. Witel Kalimantan Barat
Jl. Teuku Umar No.2
Pontianak 78117
q 0561-734055
p 0561-78000
64. Witel Jawa Timur Tengah
Jl. Hayam Wuruk No. 45 - 47
Kediri 64122
q 0354-680942
65. Witel Jawa Timur Barat
Jl. D.I Panjaitan No. 19
Madiun
q 0351 - 493900
p 0351-494104
78. Witel Kalimantan Tengah
Jl. A.Yani No.45 Palangkaraya 73111
q 0536-3221116
p 0536-3224321
79. Witel Kalimantan Selatan
Jl. Pangeran Samudra No 42
Banjarmasin 70111
q 0511-436500
p 0551-3366220
67. Witel Jawa Timur Selatan
Jl. A Yani No. 11
Malang 65125
q 0341-489100
p 0341-499111
68. Witel Jawa Timur Utara
Jl. Wachid Hasyim No. 11
Gresik 61444
q 031-3977000
p 031-3971000
80. Divisi Regional VII Kawasan
Timur Indonesia
Jl. AP. Pettarani No.2
Makassar 90221
q 0411-867777
p 0411-881651
69. Witel Jawa Timur Suramadu
Jl. Ketintang No. 156
Surabaya 60231
q 031 - 8298837
p 031-8299350
81. Witel Bali Selatan
Jl. Raya Puputan Renon No. 33,
Denpasar
q 0361-222021
p 0361-262111
70. Witel Jawa Timur Tengah Timur
Jl. Sultan Agung No. 48
Sidoarjo 61211
q 031 - 8941000
p 031-8962500
82. Witel Bali Utara
Jl. Letkol Wisnu No. 2,
Singaraja
q 0362-231187
p 0362-231187
71. Witel Jawa Timur Timur
Jl. Gajah Mada No. 182-184
Jember
q 0331 – 353200
p 0331-483321
83. Witel Nusa Tenggara Barat
Jl. Pendidikan No.23
Mataram
q 0370-632000
p 0370-632000
72. Witel Jawa Timur Selatan Timur
Jl. Alun-Alun No. 1
Pasuruan
q 0343-432100
84. Witel Nusa Tenggara Timur
Jl. WJ. Lalamentik No.93
Kupang 85111
q 0380-840000
p 0380-840000
73. Divisi Regional VI Kalimantan
Jl. MT.Haryono No.169
Balikpapan 76114
q 0542-872104
p 0542-873340
85. Witel Sulawesi Selatan
Jl. AP. Pettarani No.2
Makassar 90221
q 0411-880000
p 0411-888804
96
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
88. Witel Sulawesi Tenggara
Jl. A. Yani No.8
Kendari 93117
q 0401-3912100
p 0401-3912100
89. Witel Sulawesi Utara & Maluku
Utara
Jl. WR. Supratman No.5
Manado 95112
q 0431-853000
p 0431-853000
90. Witel Maluku
Jl. JB. Sintala No.9
Ambon 97115
q 0911-349100
p 0911-349100
91. Witel Papua Barat
Jl. A.Yani No. 16,
Sorong
q 0951-3102009
p 0951-3102009
92. Witel Papua
Jl. Kayu Batu Base G,
Jayapura
q 0967-541499
p 0967-541499
93. PT Telkomsel
Wisma Mulia,
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav. 42
Jakarta 12710,
www.telkomsel.com
q 021-5240811, 021-52906090
p 021-52906123
94. PT Telekomunikasi Indonesia
Internasional (Telin)
Menara Jamsostek North Tower lt.
24,
Jl. Gatot Subroto No. 38 Jakarta
12710
www.telin.co.id
q 021-29952330, 021-2962358
p 021-52962358
95. PT Multimedia Nusantara (Metra)
Gedung EAST lt. 37,
Jl. Dr. Ida Anak Agung Gede
Agung Kav. E.3.2. No. 1, Kuningan
Timur
Setiabudi Jakarta selatan 12950,
www.metra.co.id
q 021-521013
p 021-5210124
96. PT Infrastruktur Telekomunikasi
Indonesia (Telkom Infra)
Mugi Griya Building lt.5,
JL. MT Haryono Kav 10 Jakarta,
www. telkominfra.com
q 021-83708471
97. PT Dayamitra Telekomunikasi
(Mitratel)
Gedung Graha Pratama tl.5,
Jl. MT Haryono kav. 15 Jakarta
12810,
www.mitratel.co.id
q 021-83709593
p 021-83709591
98. PT Infomedia Nusantara
Jl. Fatmawati No. 77 - 81, Jakarta
Selatan 12510
q 021-7201221
p 021-720126, 021-7258116
99. PT MD Media
Mulia Business Park Building J,
Jl. MT Haryono Kav 56 - 60,
Jakarta Selatan 12780, www.
mdmedia.co.id
q 021-7997488, 021-7997469
p 021-7258116
100. PT Sigma Cipta Caraka (Telkom
Sigma)
Desa Sigma, German Center 5th
Floor,
Jl. Kapt. Subijanto Dj BSD
Tangerang 15321,
www.telkomsigma.co.id
q 021-5388538
p 021-5388505
101. PT Metra-Net (Plasa MSN)
Menara DEA 8th Floor, Kawasan
Mega Kuningan,
Jl. Mega Kuningan Barat IX Kav.
E.4.3
Jakarta Selatan,
www.metranet.co.id
q 021-5762150
p 021-5762155
102. PT PINS Indonesia (PINS)
Plasa Kuningan, Gd. Anex lt. 7
Kav.C 11 - 14,
Jl. HR Rasuna Said
Jakarta selatan 12940,
MuliaBusiness Park Building J,
Jl. MT Haryono Kav 56 - 60,
Jakarta Selatan 12780,
www.pramindo.com
q 021-79187250, 021-5202560
p 021-79187252, 021-52920156
103. PT Administrasi Medika
(AdMedika)
STO Gambir Gedung C,
Jl. Medan Merdeka Selatan
No.12, Jakarta Pusat ,
www.admedika.co.id
q 021-34831100
p 021-34830101
105. PT Melon Indonesia
Jl. Sisingamangaraja Kav. 4 - 6,
Jakarta Selatan, www2.melon.
co.id
q 021-7244956, 021-7244390
106. Telkom Property (PT Graha
Sarana Duta)
Jl. Kebon Sirih No. 10 - 12,
Jakarta Pusat 10110, www.
telkomproperty.co.id
q 021-3800900, 02134830653, 021-3800686,
021-500473
p 021-34835489
107. PT Telkom Akses
Jl. S Parman Kav. 8 ,
Jakarta Barat 11440, www.
telkomakses.co.id
q 021-29337000, 02129336000
p
104. PT Finnet Indonesia
Menara Bidakara lt. 12,
Jl. Jenderal Gatot Subroto Kav.
71 - 73 Pancoran, Jakarta 12780,
www.finnet-indonesia.com
q 021-8299999
p 021-8281999
DAFTAR ALAMAT ENTITAS ANAK TELKOM DI LUAR NEGERI
1.
Telin Singapore
1Maritime Square, #09-63
Harbour Front Center,
Singapore - 099253
q +65 6278 8189
p +65 6273 1169
2. Telin Hong Kong
Suite 905, 9/F, Ocean Center,
5 Canton Road, Tsim Sha Tsui,
Kowloon, Hongkong
q +852 3102 3309
p +852 3102 3306
3. Telin Timor-Leste
www.telkomcel.tl
Timor Plaza Lantai 4, Rua
Presidente Nicolao Lobato,
Comoro, Dili
q +670 737373
p +670 747474
4. Telkom Australia
www.telkom.com.au
Lantai 5, 30 Collins Street,
Melbourne VIC 3000
q +613 963 98 270
5. Telkom Macau
Av.Praia Grande No. 369, Keng Ou,
Commercial Building, 17/FL,
Macau
q +853 2855 3191
6. Telkom Taiwan
10F No.15 Sec.2, Keelung Road,
Xinyi District, Taipei City
Taiwan 11052
q +886 2875 2507102
Laporan Tahunan 2014
7. Telin Malaysia
Suite 23 A-1, 23 A Floor, Wisma
UOA II, Number 21, Jalan
Pinang, 50450 Kuala Lumpur,
Malaysia
q +60 3233 20680
p +60 3216 12276
8. Telkom USA
The Bloc Executive Suites
700 S. Flower Street, 11th floor,
Office no: 36, 37A-B, Los
Angeles, CA 90017
9. Kantor Cabang Telin di Myanmar
No.#0502, Level 5, Sakura Tower
Nomor.339, Bogyoke Aungsan
Street Kyauktada township,
Yangon, Myanmar
q +95 9420182434
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
97
05
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN ATAS KINERJA
TELKOM INDONESIA
101 Tinjauan Perekonomian dan Industri
106 Tinjauan Bisnis
119 Tinjauan Keuangan
150 Tinjauan Operasional
158 Tinjauan Fungsional
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Melanjutkan kinerja yang solid
Kami mendasarkan analisa dan pembahasan manajemen
atas kinerja perusahaan ini dalam Laporan Tahunan ini
dari Laporan Keuangan Konsolidasi Perusahaan untuk
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2012, 2013, dan 2014. Penyajian Laporan Keuangan
Konsolidasi ini didasarkan pada SAK di Indonesia, yang
dalam beberapa hal berbeda dengan IFRS.
Sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan usaha utama
kami adalah menyediakan layanan telekomunikasi lokal,
domestik, dan internasional di Indonesia. Melalui Telkomsel,
entitas anak dengan kepemilikan 65% kami adalah
penyedia layanan telepon seluler terbesar di Indonesia.
Pendapatan konsolidasi tumbuh sebesar 8,1% menjadi
Rp89.696 miliar. Kami sukses mempertahankan tingkat
profitabilitas yang tinggi dengan margin EBITDA sebesar
51,1%, meningkat dari tahun sebelumnya sebesar 50,4%.
Sementara margin laba bersih tercatat sebesar 16,3%
sedikit lebih rendah dari tahun sebelumnya sebesar 17,1%.
Pada 31 Desember 2014, kami memiliki 140,6 juta pelanggan
telepon seluler, 9,7 juta pelanggan sambungan telepon
tidak bergerak kabel, dan 4,4 juta pelanggan sambungan
telepon tidak bergerak nirkabel. Pelanggan broadband
kami terdiri dari pengguna Telkomsel Flash sebanyak
31,2 juta, pengguna Blackberry sebanyak 5,8 juta dan
fixed broadband sebanyak 3,4 juta. Kami juga menyediakan
beragam layanan komunikasi lain, termasuk layanan
multimedia, data dan layanan terkait komunikasi internet,
sewa transponder satelit, sirkit langganan, interkoneksi,
televisi kabel dan layanan VoIP, serta menjalankan bisnis
multimedia, seperti konten dan aplikasi.
100
Laporan Tahunan 2014
Perekonomian Indonesia tahun 2014 yang diukur
berdasarkan Produk Domestik Bruto (PDB) atas dasar
harga berlaku, tumbuh cukup baik sebesar 5,1% dengan
ditopang oleh konsumsi domestik yang kuat. Sementara
itu, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berdasarkan
nilai tukar Bank Indonesia mencapai Rp12.440 terdepresiasi
2,1% pada penutupan 31 Desember 2014, lebih baik dari
tingkat depresiasi pada tahun sebelumnya sebesar 25,8%.
Kondisi perekonomian dunia yang masih dalam tahap
pemulihan tidak banyak berdampak pada usaha kami.
Namun demikian nilai tukar mata uang asing berpotensi
memberikan risiko atas transaksi pembelian dan pinjaman
terutama yang didenominasi dalam mata uang asing.
Hasil usaha Perusahaan mencerminkan pertumbuhan
pendapatan sepanjang periode 2012 sampai 2014.
Pertumbuhan pendapatan ini terutama didorong oleh
peningkatan pendapatan data, internet, dan jasa teknologi
informatika yang meningkat sebesar 15,7%. Peningkatan
pendapatan ini disebabkan oleh pertumbuhan pemakaian
data serta penambahan pelanggan mobile broadband.
Selain itu pertumbuhan pendapatan juga didorong oleh
peningkatan pendapatan seluler voice sebesar 6,7%.
Sepanjang tahun 2012 hingga 2014 mencerminkan
peningkatan beban khususnya beban operasi &
pemeliharaan dan beban depresiasi, seiring dengan
pembangunan infrastruktur untuk meningkatkan kapasitas
jaringan yang diperlukan untuk mendukung pelayanan
kami terhadap pelanggan, terutama layanan internet
dan data, baik pelanggan fixed line maupun seluler.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN PEREKONOMIAN DAN
INDUSTRI
MAKRO EKONOMI DUNIA
Secara umum perekonomian dunia sepanjang tahun
2014 masih menunjukkan tren pelemahan. Kondisi
perekonomian Eropa relatif belum stabil dengan salah
satu persoalan utama krisis Yunani dan beberapa Negara
lainnya belum sepenuhnya pulih. Hal ini mendorong bank
sentral Eropa (ECB) untuk melakukan pemangkasan
sukubunga serta berencana melakukan stimulus moneter
sebagai upaya menggerakkan perekonomian.
Sementara Tiongkok sebagai lokomotif ekonomi di Asia
menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi
meskipun masih pada tingkat yang cukup tinggi di atas
7%. Penurunan laju pertumbuhan ini sebagai akibat
pelemahan ekspor sebagai dampak penurunan permintaan
global mengingat peran ekspor sangat penting bagi
perekonomian Tiongkok. Namun demikian, perlambatan
ini masih tertolong oleh pertumbuhan ekonomi India
dan beberapa Negara ASEAN yang mencatat tren
pertumbuhan positif.
Pemulihan perekonomian yang terjadi di Amerika Serikat
sepanjang tahun 2014 menjadi angin segar di tengah
menurunnya kinerja ekonomi penggerak ekonomi dunia
lainnya. Pemulihan ekonomi Amerika Serikat merupakan
hasil dari serangkaian kebijakan moneter diantaranya
stimulus oleh Federal Reserve. Indikator penting
perekonomian telah menunjukkan pemulihan seperti
penciptaan lapangan kerja dan kinerja sektor riil.
Untuk tahun 2015 perdagangan global diperkirakan akan
tumbuh lebih baik. Pertumbuhan volume perdagangan
global tersebut didorong oleh mulai pulihnya aktivitas
ekonomi di negara-negara maju maupun berkembang,
termasuk pulihnya perekonomian Amerika Serikat dan
sebagian Negara Eropa yang diharapkan dapat
meningkatkan volume ekspor menuju negara-negara
tersebut. Di kawasan ASEAN, terbentuknya Masyarakat
Ekonomi ASEAN akan mendorong aktivitas produksi
dan perdagangan antar Negara di kawasan.
MAKRO EKONOMI INDONESIA
Sepanjang tahun 2014, pertumbuhan perekonomian
Indonesia mampu tumbuh cukup baik sebesar 5,1%
dengan ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan
ekspor komoditas primer. Kuatnya konsumsi rumah
tangga didorong oleh bertambahnya kelas menengah,
yang didukung oleh struktur demografi Indonesia yang
berada di usia produktif serta peningkatan pendapatan
per kapita. Selain itu, aktivitas politik Pemilu dan
Pemilukada sepanjang tahun 2014 turut mendorong
tingginya konsumsi domestik. Namun demikian,
perkembangan dinamika ekonomi mengharuskan
kedisiplinan dan konsistensi dalam penentuan kebijakan
untuk menjaga stabilitas dan keberlanjutan pertumbuhan
ekonomi.
Perekonomian global yang masih relatif lemah, berpotensi
memberikan tekanan kepada perekonomian dalam negeri.
Belum pulihnya pertumbuhan ekonomi negara-negara
emerging market telah mengurangi permintaan terhadap
ekspor Indonesia, khususnya produk-produk primer.
Pemerintah dan Bank Indonesia telah memberikan
respons kebijakan yang tepat dan terintegrasi sehingga
perekonomian Indonesia tetap tumbuh cukup baik.
Pada tanggal 18 November 2014 pemerintah memutuskan
untuk mengurangi besaran subsidi secara signifikan
dengan menaikkan harga BBM. Kebijakan ini membuat
Pemerintah memiliki struktur APBN yang lebih sehat
dengan alokasi yang lebih besar untuk pembangunan
infrastruktur. Dengan alokasi belanja modal untuk
pembangunan infrastruktur penunjang yang lebih besar,
diharapkan dapat memberikan dampak multiplier lebih
luas kepada perekonomian.
Hampir sepanjang tahun 2014, tingkat suku bunga BI
Rate berada pada level 7,5% yang menunjukkan stabilitas
perekonomian dalam negeri. BI Rate mengalami
peningkatan pada bulan November 2014 sebesar 25 bps
menjadi 7,75% sebagai langkah hati-hati BI dalam
merespons kenaikan harga BBM. Sementara itu, nilai
tukar rupiah terhadap dolar AS mencapai Rp12.440 atau
terdepresiasi hanya sebesar 2,1% pada penutupan 31
Desember 2014, lebih baik dari tingkat depresiasi pada
tahun sebelumnya sebesar 25,8%.
Pemerintah diharapkan tetap mempertahankan kelonggaran
ruang fiskal dan meningkatkan penyerapan belanja untuk
infrastruktur. Alokasi belanja yang cukup untuk
pembangunan infrastruktur akan mendorong tumbuhnya
investasi rill yang akan meningkatkan lapangan kerja,
dan pada gilirannya akan semakin meningkatkan konsumsi
domestik. Lebih lanjut, diperlukan pula berbagai insentif
seperti penyederhanaan perijinan untuk meningkatkan
arusi investasi asing ke Indonesia yang akan semakin
mendorong pertumbuhan ekonomi. Pemerintah berharap
dapat mencapai pertumbuhan ekonomi domestik dalam
kisaran 5,4%-5,8% pada tahun 2015.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
101
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
PERKEMBANGAN INDUSTRI
TELEKOMUNIKASI DI INDONESIA
Sejak Pemerintah mengubah pola pengelolaan sektor
telekomunikasi di Indonesia dari monopoli menjadi
kompetisi melalui UU No.36 Tahun 1999 tentang
Telekomunikasi, industri telekomunikasi Indonesia
memperlihatkan pertumbuhan yang sangat pesat.
Pertumbuhan ini juga diakselerasi oleh kemajuan teknologi
komunikasi yang menggunakan spektrum radio frekuensi
sebagai alternatif sarana telekomunikasi yang sebelumnya
hanya mengandalkan jaringan kabel dan satelit.
Terdapat beberapa faktor atau kondisi yang mendukung
prospek pertumbuhan industri telekomunikasi di Indonesia,
antara lain:
1. Kondisi demografi di Indonesia, dengan populasi
terbesar keempat di dunia dan kelas menengah yang
tumbuh pesat, serta ekonomi Indonesia yang
memperlihatkan pertumbuhan yang baik dan stabil
dalam tahun-tahun belakangan ini, diharapkan akan
terus mendorong permintaan akan layanan
telekomunikasi dan data.
2. Penetrasi internet yang relatif masih rendah
dibandingkan negara-negara lain di kawasan ini,
sementara di sisi lain masyarakat semakin terbuka
terhadap globalisasi gaya hidup digital, dan terutama
meningkat pesatnya penggunaan perangkat ponsel
cerdas dengan harga yang semakin terjangkau maupun
tingginya aktivitas di jejaring sosial, yang diharapkan
102
Laporan Tahunan 2014
akan mendorong pertumbuhan layanan mobile internet.
Kami berharap pertumbuhan layanan mobile internet
ini akan terus berlanjut seiring dengan meningkatnya
popularitas smartphone, tablet dan perangkat mobile
lain yang memiliki akses internet, semakin cepatnya
transmisi data jaringan nirkabel dan bertambahnya
perangkat cerdas dan layanan internet yang terjangkau.
3. Persaingan antar operator telekomunikasi yang
semakin terbuka dan ketat, yang diharapkan akan
berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan,
efisiensi industri yang lebih tinggi, maupun munculnya
inovasi-inovasi pada produk dan layanan, sehingga
pada akhirnya akan mendorong semakin tumbuhnya
industri telekomunikasi di Indonesia. Konsolidasi
industri telekomunikasi terkait merger XL dan Axiata
mengarah pada penurunan jumlah pesaing besar
yang beroperasi. Road Map teknologi masa depan
mengarah pada teknologi Neutral, 4G/LTE dan jaringan
berbasis IP. Jaringan 4G/LTE akan meningkatkan
kapasitas dan kecepatan jaringan data nirkabel
dibandingkan dengan jaringan saat ini, dengan
tantangan terbesar terkait ketersediaan frekuensi di
pasar domestik. Pergelaran jaringan berbasis IP yang
menyeluruh akan berdampak pada transformasi biaya
dan daya saing. Trend dan teknologi digital baru,
terutama yang bisa menjadi pengganti untuk produk
legacy kami, bisa menjadi ancaman industri
telekomunikasi sekaligus dapat memberikan peluang
baru bagi para operator.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PERSAINGAN
Langkah-langkah yang diambil pasca adopsi Undangundang Telekomunikasi di tahun 2001 mengubah sektor
telekomunikasi Indonesia dari duopoli antara Indosat
dan Telkom menjadi beberapa penyedia layanan
telekomunikasi. Lihat “Analisa dan Pembahasan Manajemen
atas Kinerja Telkom Indonesia - Tinjauan Keuangan –
Dampak Perubahan Peraturan Terhadap Perusahaan Munculnya Persaingan dalam Industri Telekomunikasi di
Indonesia”.
Undang-Undang Persaingan
Pemerintah saat ini berkampanye mengenai liberalisasi
persaingan dan transparansi di sektor telekomunikasi,
walaupun pemerintah tidak berupaya mencegah para
operator untuk memperoleh dan meningkatkan
dominasinya di pasar. Pemerintah sebaliknya melarang
para operator untuk menyalahgunakan posisi dominannya
tersebut. Pada bulan Maret 2004, Menteri Perhubungan
menerbitkan Keputusan No.33/2004, yang berisi larangan
untuk melakukan penyalahgunaan oleh para penyedia
layanan dan jaringan yang memiliki posisi dominan.
Sebuah penyedia dinilai memiliki posisi dominan
berdasarkan faktor seperti cakupan bisnis, jangkauan
wilayah layanan dan apakah salah satu penyelenggara
mengendalikan pasar tertentu. Secara khusus, Keputusan
No.33/2004 melarang dumping, penetapan harga yang
merugikan, subsidi silang, kewajiban menggunakan
layanan penyelenggara tertentu (kecuali para pesaing)
dan menghambat interkoneksi wajib (termasuk diskriminasi
terhadap penyelenggara tertentu).
Persaingan di sektor telekomunikasi, sebagaimana seluruh
sektor usaha di Indonesia, diatur secara lebih umum
dalam UU No.5/1999 tanggal 5 Maret 1999 mengenai
Larangan Praktik Monopoli dan Persaingan Bisnis Tidak
Sehat (“UU Anti Monopoli”). UU Anti Monopoli melarang
perjanjian dan kegiatan yang mengarah pada persaingan
bisnis tidak sehat, serta penyalahgunaan posisi dominan
di pasar. Sebagaimana ditetapkan dalam UU Anti Monopoli,
Komite Pengawas Persaingan Usaha ("KPPU") dibentuk
dengan fungsi sebagai pengawas anti monopoli di
Indonesia yang berwenang untuk menerapkan ketentuan
UU Anti Monopoli.
UU Anti Monopoli diterapkan bersama peraturan lainnya,
termasuk Peraturan Pemerintah No.57/2010 tanggal 20
Juli 2010 mengenai Merger dan Akuisisi yang dapat
Mengarah pada Praktik-praktik Monopoli atau Praktik
Bisnis yang Tidak Sehat. Peraturan Pemerintah No.57/2010
membolehkan konsultasi secara sukarela dengan KPPU
sebelum dilakukannya sebuah aksi merger atau akuisisi,
yang mengakibatkan KPPU mengeluarkan pendapat
yang tidak mengikat. Peraturan Pemerintah No.57/2010
juga mewajibkan penyerahan laporan kepada KPPU
setelah sebuah merger atau akuisisi diselesaikan jika
transaksi melebihi batas nilai aset atau penjualan.
Sambungan Telepon Kabel Tidak Bergerak,
dan SLJJ
Hak eksklusif Telkom untuk menyediakan layanan
sambungan kabel tidak bergerak untuk jangkauan
domestik di Indonesia berakhir setelah diterapkannya
UU Telekomunikasi pada tahun 2000. Menteri Perhubungan
menerbitkan lisensi kepada Indosat untuk melayani
sambungan telepon kabel tidak bergerak untuk jangkauan
domestik pada bulan Agustus 2002 dan untuk SLJJ
pada bulan Mei 2004. Telkom membuat kesepakatan
interkoneksi dengan Indosat pada tanggal 23 September
2005 yang memungkinkan interkoneksi antara layanan
sambungan telepon kabel tidak bergerak di Jakarta,
Surabaya, Batam, Medan, Balikpapan, Denpasar dan
wilayah tertentu lainnya. Pada 2006, Indosat dapat
melayani SLJJ ke seluruh penjuru Tanah Air melalui
jaringan nirkabel tidak bergerak berbasis CDMA, jaringan
telepon tidak bergerak dan kesepakatan interkoneksi
dengan kami.
Dalam upaya meliberalisasi SLJJ, Pemerintah mewajibkan
tiap penyedia SLJJ untuk menerapkan kode akses tiga
digit yang dapat diputar oleh pelanggan yang melakukan
panggilan SLJJ. Peraturan ini pertama kali diterapkan
di Balikpapan pada tahun 2008, di mana penduduk
Balikpapan diberi pilihan untuk melakukan panggilan
SLJJ secara normal atau untuk memilih kode akses tiga
digit yang diberikan kepada Indosat atau kepada Telkom.
Dengan peraturan yang berlaku saat ini, sistem ini akan
diterapkan secara nasional mulai tanggal 27 September
2011. Lihat “Analisa dan Pembahasan Manajemen atas
Kinerja Telkom Indonesia - Tinjauan Keuangan – Dampak
Perubahan Peraturan Terhadap Perusahaan - Munculnya
Persaingan dalam Industri Telekomunikasi di Indonesia”.
Kami bersaing dengan penyedia layanan broadband
tetap besar lainnya seperti PT First Media Tbk dan PT
Supra Primatama Nusantara (Biznet Networks) serta
pesaing baru dan yang akan datang, PT Media Nusantara
Citra. Kami siap untuk menghadapi peningkatan persaingan
khusus pada kota-kota besar di masa depan. Meskipun
demikian, kami berharap permintaan untuk layanan
broadband tetap meningkat sebagai akibat pertumbuhan
kelas menengah dan perubahan trend pelanggan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
103
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Seluler
Kami mengoperasikan bisnis layanan seluler melalui
entitas anak, Telkomsel, dengan kepemilikan saham
mayoritas. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014,
pasar seluler Indonesia didominasi oleh Telkomsel, Indosat
dan XL Axiata, yang secara gabungan menguasai 97,5%
dari pasar seluler bergerak. Para penyedia layanan lainnya
adalah Hutchinson, Smart Telecom dan Bakrie Telecom.
Sampai dengan 31 Desember 2014, terdapat 270 juta
pelanggan seluler bergerak di Indonesia, menurun sebesar
12,9 % dari sekitar 310 juta pelanggan yang tercatat pada
31 Desember 2013.
Kami percaya bahwa Telkomsel dapat bersaing secara
efektif di pasar seluler Indonesia dari sisi harga, jangkauan,
kualitas layanan, dan layanan bernilai tambah. Sampai
dengan tanggal 31 Desember 2014, Telkomsel tetap
menjadi penyedia layanan seluler terbesar di Indonesia
yang melayani sekitar 140,6 juta pelanggan dan menguasai
pangsa pasar 52,1% dari pasar seluler bergerak. Di urutan
kedua dan ketiga, terdapat Indosat dan XL Axiata, dengan
penguasaan pangsa pasar sebesar 23,3% dan 22,1%,
berdasarkan perkiraan jumlah pelanggan yang dilayani
per 31 Desember 2014. Selain operator GSM yang
beroperasi secara nasional, sejumlah penyelenggara
GSM dengan cakupan wilayah lebih kecil, layanan analog,
dan telepon nirkabel tidak bergerak, juga beroperasi di
Indonesia.
Hutchison juga menyediakan layanan seluler di Indonesia
telah mendapatkan spectrum 20 MHz.
SLI
Kami bersaing dalam layanan SLI tradisional (non-VoIP)
di Indonesia terutama dengan Indosat serta Bakrie
Telecom. SLI juga menghadapi persaingan dengan VoIP
dan layanan suara berbasis internet lainnya seperti Skype
dan Google Talk.
VoIP
Kami secara resmi meluncurkan layanan VoIP pada bulan
September 2002. VoIP menggunakan komunikasi data
untuk mengalihkan trafik suara ke internet, yang umumnya
menawarkan penghematan biaya yang sangat besar
kepada pelanggan. Sejumlah perusahaan, antara lain:
XL Axiata, Indosat, Atlasat Solusindo Pte. Ltd., PT Gaharu
Sejahtera, PT Satria Widya Prima, PT Primedia Armoekadata
Internet dan PT Jasnita Telekomindo juga menyediakan
layanan VoIP berlisensi di Indonesia. Operator lain yang
tidak berlisensi juga melayani VoIP yang dapat diakses
104
Laporan Tahunan 2014
melalui situs atau melalui piranti lunak yang memungkinkan
komunikasi suara melalui internet dengan menggunakan
komputer atau smartphone.
Operator VoIP bersaing terutama berdasarkan harga
dan kualitas layanan. Operator VoIP, termasuk Telkom,
telah mulai menawarkan budget call dan produk lainnya
yang ditujukan bagi pengguna yang sensitif terhadap
harga seperti kartu panggil prabayar, yang diharapkan
dapat menghasilkan persaingan lebih besar di antara
operator VoIP dan penyedia layanan SLI. Saat ini kami
menawarkan layanan utama VoIP Telkom Global-01017
dan Telkom Save sebagai alternatif yang lebih rendahbiaya. Telkom Save menawarkan potongan harga untuk
negara-negara tertentu yang memiliki trafik terbesar
untuk panggilan dari Indonesia, sedangkan untuk negaranegara lain kami menawarkan tarif VoIP reguler. Selain
operator VoIP lain, kami juga bersaing dengan layanan
suara berbasis internet seperti Skype dan Google Talk.
Satelit
Kawasan Asia-Pasifik, khususnya wilayah Asia Tenggara,
masih membutuhkan satelit sebagai infrastruktur
telekomunikasi maupun infrastruktur penyiaran
(broadcasting). Kebutuhan ini disebabkan oleh beberapa
faktor yaitu tingginya permintaan untuk layanan-layanan
antara lain celluler backhaul, broadband backhaul,
enterprise network, OUTV (Occasional Usage TV), video
distribution, military and goverment network, DTH
television, flight conectivity, dan solusi pemulihan pada
saat bencana alam (disaster recovery).
Supply transponder yang ada di Asia Tenggara saat ini
baru bisa memenuhi sekitar 75% dari demand yang ada.
Beberapa operator sedang melakukan proses
pembangunan satelit pada posisi slot orbit dan coverage
Asia Tenggara antara lain: satelit MEASAT-3B (91.8oBT),
satelit Telkom-4 (108oBT), satelit SES-9 (108.2oBT), satelit
Telkom-3S (118oBT), satelit THAICOM-7 (119oBT), satelit
APSTAR-9 (142oBT), satelit PSN-VI (146oBT), dan BRI
SAT (150.5oBT). Pada tahun 2019 diperkirakan supply
akan mendekati demand, namun masih tetap kurang.
Terdapat 18 operator satelit yang mempunyai satelit
yang melayani Asia Tenggara:
1. SES Global (Luxembourg)
2. Eutelsat Asia (France)
3. APT Satellite (Hong Kong)
4. AsiaSat (Hong Kong)
5. JSAT (Japan)
6. MEASAT (Malaysia)
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
MCI – Media Citra Indostar (Indonesia)
Indosat (Indonesia)
VinaSat (Vietnam)
SingTel/Optus (Singapore)
Telkom (Indonesia)
ChinaSat (China)
Mabuhay (Philippines)
Thaicom (Thailand)
ABS (Hong Kong)
Lippo Star (Indonesia)
Intelsat (US)
Telesat (Kanada)
menara-menara tersebut, yang tentunya akan memberikan
pendapatan sewa. Pesaing utama kami dalam bisnis ini
adalah XL Axiata, Indosat, Bakrie Telecom dan PT Tower
Bersama Infrastructure Tbk.
Lain-lain
Penyelenggaraan layanan satelit pada intinya terdiri dari
penyewaan transponder satelit kepada penyiar
(broadcaster) dan operator penyedia layanan VSAT
backhaul, jaringan enterprise dan jaringan militer. Dalam
penyediaan transponder persaingan relatif tidak tinggi,
persaingan terdapat pada penyedia layanan VSAT. Kondisi
ini menyebabkan harga sewa transponder satelit di
pasaran tetap stabil. Perbedaan harga disebabkan oleh
kualitas power.
Melihat peluang pasar dan keterbatasan transponder
satelit, kami mengembangkan bisnis satelit dengan
membangun Telkom-3S dan satelit Telkom-4. Saat ini
satelit Telkom-3S sedang dalam proses pabrikasi dengan
target RFS pada akhir tahun 2016, sedangkan satelit
Telkom-4 sedang dalam proses perencanaan. Satelit
Telkom-4 sebagai pengganti satelit Telkom-1 pada slot
orbit 108oBT akan digunakan untuk menjaga kelangsungan
layanan existing. Untuk perluasan layanan di pasar
internasional, kami melakukan pengembangan beam ke
India dengan kapasitas 24 TPE C-Band melalui Telkom-4.
Trend perkembangan bisnis satelit adalah pengembangan
satelit broadband. Dengan telah penuhnya penggunaan
pita frekuensi C dan Ku, maka pemanfaatan Ka-Band
menjadi pilihan. Teknologi untuk pita frekuensi ini telah
berkembang pesat dalam 10 tahun terakhir ini. Satelit
broadband menggunakan pita frekuensi Ka-band dengan
pola reuse. Dengan konfigurasi ini, kapasitas satelit
broadband dapat mencapai 100 Gbps. Telkom sedang
dalam proses kajian design & demand untuk satelit
broadband.
BTS
Sampai dengan 31 Desember 2014, Kami mengoperasikan
85.420 BTS di seluruh Indonesia. Melalui entitas anak,
Mitratel, kami menyewakan ruang kepada operator lain
untuk menempatkan peralatan telekomunikasinya pada
Deregulasi di sektor telekomunikasi Indonesia telah
membuka peluang persaingan yang berkenaan dengan
bisnis multimedia, internet, dan layanan yang terkait
dengan komunikasi data. Ragam bisnis ini mencapai
momentumnya sehingga memunculkan persaingan yang
sangat ketat, khususnya dalam hal harga, rentang layanan
yang disediakan, kualitas maupun jangkauan jaringan,
serta kualitas layanan kepada pelanggan.
PROGRAM KERJA STRATEGIS
TAHUN 2014
Sebagai bagian dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN),
pada tahun 2014, kami mendapat mandat khusus dari
Presiden Republik Indonesia dan Menteri BUMN dalam
menjalankan bisnis.
Mandat Presiden RI adalah:
menjadi perusahaan global (global player) dengan
masuk ke dalam jajaran Fortune -500, yakni termasuk
500 perusahaan terkemuka di dunia,
● menjadi perusahaan dengan saham blue chips,
● membangun infrastruktur broadband yang unggul
sebagai wahana integrasi bangsa.
●
Mandat dari Menteri BUMN diterjemahkan ke dalam 3E
yakni Existence of the nation, Engine of growth, dan
Emperor of the region. Menteri BUMN memberi mandat
kepada kami untuk:
● memperkuat ketahanan nasional,
● menjadi garda depan lokomotif pertumbuhan ekonomi
nasional,
● ekspansi dan bersaing di pentas global
Untuk menjawab tantangan global market serta
melaksanakan kedua mandat tersebut, kami menetapkan
Program Utama Tahun 2014 yang disusun dengan kerangka
3S (Sustaining – Scaling – Scoping). Program utama
tersebut dilandasi oleh Great Spirit Solid - Speed - Smart
dan Grand Strategy serta melalui pemilihan portofolio
yang tepat (fokus pada pusat pertumbuhan) dan alokasi
sumber daya yang tepat.
Kami memililiki 3 Program Utama 2014, yaitu Telkomsel
Revenue Double Digit Growth (Sustaining), Indonesia
Digital Network 2015 (Scaling), dan International
Expanssion & King of Digital (Scoping).
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
105
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TINJAUAN BISNIS
PORTOFOLIO BISNIS
●
Sebagai perusahaan BUMN penyelenggara terbesar jasa
TIMES, kami melayani jutaan pelanggan di seluruh
Indonesia. Kami membukukan pendapatan sebesar
Rp82.967 miliar pada tahun yang berakhir 31 Desember
2013 dan Rp89.696 miliar untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2014.
●
Mobile Service (full mobility atau selular dan limited
mobility atau fixed wireless services)
Network and Infrastructure Services (interconnection
(termasuk internasional) traffic, network service,
satellite dan tower)
Sampai dengan saat ini, secara historis, bagian terbesar
dari pendapatan usaha kami bersumber dari layanan
terkait telekomunikasi, data dan internet. Sebagai
perusahaan penyelenggara TIMES, kami terus
mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain
telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara
seluruh produk, layanan dan solusi.
Bisnis Informasi
Portofolio bisnis Informasi kami terdiri dari:
● Platform Service (Managed Application & System
Integration, Business Process Management, e-payment,
premise integration, data center & cloud, dan M2M
(machine to machine)
● Big Data
● Ecosystem Solution (e-health, e-logistic, e-tourism,
e-transportation, dan e-governance)
Converged TIMES Portfolio kami merupakan bagian dari
transformasi bisnis. Saat ini kami memiliki 15 portofolio
bisnis yang terdiri dari sembilan portofolio produk dan
enam portofolio customer.
Bisnis Media dan Edutainment
● Digital Life
● Digital Home
● Digital Advertising
Portofolio bisnis kami dikelompokkan menjadi beberapa
lini bisnis sebagai berikut:
Portofolio pelanggan Kami terdiri dari
● Personal
● Home/Consumer
● Business
● Enterprise
● Wholesale
● International
Bisnis Telekomunikasi
Portofolio bisnis Telekomunikasi kami terdiri dari:
● Fixed Services (fixed wireliene services, fixed
broadband, dan Wi-Fi)
106
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN OPERASI PER SEGMEN USAHA
Sebagai bagian dari strategi bisnis Perseroan untuk memberikan layanan one-stop solution kepada pelanggan, sejak
tahun 2013 kami telah melakuan perubahan pendekatan segmen usaha dari berbasis produk menjadi berbasis
pelanggan. Dampak dari perubahan ini adalah terjadinya perubahan penyajian informasi segmen, yaitu dari segmen
sambungan kabel tidak bergerak, sambungan nirkabel tidak bergerak, seluler, dan lain-lain menjadi segmen korporat,
perumahan, perorangan, dan lain-lain.
Kami memiliki empat segmen operasi utama, yang dijelaskan lebih rinci sebagai berikut:
●
●
●
●
Segmen korporat menyediakan jasa telekomunikasi, di antaranya interkoneksi, sirkit langganan, satelit, VSAT,
contact center, broadband access, usaha layanan informasi teknologi serta data dan internet kepada perusahaan
dan institusi;
Segmen perumahan menyediakan jasa telekomunikasi tidak bergerak, TV berlangganan serta data dan internet
kepada pelanggan perumahan;
Segmen perorangan menyediakan jasa telekomunikasi seluler bergerak dan sambungan nirkabel tidak bergerak
kepada pelanggan perorangan;
Segmen lain-lain menyediakan jasa pengelolaan gedung.
Layanan per Segmen Pelanggan
Tahun yang berakhir 31 Desember
Satuan
2014
2013
2012
Segmen Korporat
Satelit-transponder
(000) MHz
3.560
3.007
2.650
Leased Channel & Satellite
(000) e1
91.817
415.540
388.462
IPLC
(000) Mbps
8.639
9.421
15.782
Datacomm
(000) Mbps
930.327
381.440
281.063
Corporate Internet
(000) Mbps
93.368
62.687
66.340
Fixed wireline
(000) pelanggan
1.465
1.408
1.343
Fixed broadband (Speedy)
(000) pelanggan
353
315
263
Fixed wireline
(000) pelanggan
8.233
7.943
7.603
Fixed broadband (Speedy)
(000) pelanggan
3.047
2.698
2.078
Seluler
(000) pelanggan
140.585
131.513
125.146
Fixed wireless (Classy + Trendy)
(000) pelanggan
4.404
6.766
17.870
Mobile broadband (Flash)
(000) pelanggan
31.216
17.271
11.039
Blackberry
(000) pelanggan
5.835
7.556
5.764
Segmen Perumahan
Segmen Perorangan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
107
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Hasil Operasi Berdasarkan Segmen
Tahun-tahun yang berakhir 31 Desember
2013
2012
(Rp miliar)
2014
(US$ juta)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
Pendapatan eksternal
18.763
1.515
17.041
Pendapatan antar segmen
10.652
860
8.549
6.468
Jumlah pendapatan segmen
29.415
2.375
25.590
22.047
(22.575)
(1.823)
(20.375)
(17.976)
6.840
552
5.215
4.071
(2.699)
(218)
(2.423)
(2.079)
(184)
(15)
(994)
(92)
Pendapatan eksternal
6.682
540
6.669
7.360
Pendapatan antar segmen
2.667
215
2.794
2.223
Korporat
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Pendapatan
Beban Segmen
Hasil Segmen
Penyusutan dan amortisasi
Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang
15.579
Perumahan
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Pendapatan
Jumlah pendapatan segmen
Beban Segmen
9.349
755
9.463
9.583
(8.894)
(718)
(8.885)
(7.939)
Hasil Segmen
Penyusutan dan amortisasi
455
37
578
1.644
(1.495)
(121)
(1.487)
(1.168)
(467)
(38)
(390)
(505)
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang
Perorangan
Pendapatan
Pendapatan eksternal
64.000
5.168
59.028
54.087
Pendapatan antar segmen
2.686
217
2.358
2.188
Jumlah pendapatan segmen
66.686
5.385
61.386
56.275
(44.769)
(3.615)
(39.463)
(36.372)
21.917
1.770
21.923
19.903
(12.071)
(975)
(11.234)
(10.940)
(805)
(65)
(596)
(247)
(133)
(11)
(202)
(318)
Beban Segmen
Hasil Segmen
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Penyusutan dan amortisasi
Penurunan nilai aset tetap
Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang
Lain-lain
Pendapatan
Pendapatan eksternal
251
20
229
117
Pendapatan antar segmen
1.632
132
909
648
Jumlah pendapatan segmen
1.883
152
1.138
765
Beban Segmen
(1.718)
(139)
(1.008)
(685)
Hasil Segmen
165
13
130
80
Penyusutan dan amortisasi
(61)
(5)
(40)
(22)
-
-
(35)
-
Provisi penurunan nilai piutang dan persediaan usang
108
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tahun yang berakhir 31 Desember 2014
dibandingkan dengan tahun yang berakhir
31 Desember 2013
Segmen Korporat
Pendapatan segmen korporat meningkat sebesar Rp3.825
miliar, atau 14,9%, dari Rp25.590 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp29.415 miliar pada tahun 2014. Peningkatan
pendapatan segmen ini terutama disebabkan kenaikan
pendapatan layanan telekomunikasi lain-lain Rp 1.855,5
miliar, atau 41,1%, karena kenaikan pendapatan sewa
tower Rp 678,1 miliar, atau 34,1%, sejalan dengan
pertumbuhan jumlah tower 31,2% dan pertumbuhan
tenant 31,4%, pendapatan CPE Rp 342 miliar, atau 29,1%,
pendapatan manajemen service Rp391,4 miliar, atau
1261,7%, dan pendapatan E-payment Rp341,2 miliar, atau
180,7%. Pendapatan network naik Rp694,7 miliar, atau
18,6% karena kenaikan pada pendapatan transponder
Rp691,9 miliar, atau 41,7%. Pendapatan data dan internet
naik Rp554,6 miliar, atau 8,1% yang disebabkan peningkatan
pada pendapatan ASTInet Rp390,6 miliar, atau 71,2%,
dan pendapatan Metro E Rp430,3 miliar, atau 43,3%.
Pendapatan interkoneksi naik Rp394,5 miliar, atau 7,0%
karena kenaikan pada pendapatan voice wholesale
Rp146,5 miliar, atau 25,1%, pendapatan IP Transit Rp 130,8
miliar, atau 16,8%, pendapatan interkoneksi incoming
SLI 007 Rp 91,2 miliar, atau 6,1%. Pendapatan wireline
naik Rp 309,1 miliar, atau 6,6%, karena kenaikan pendapatan
call center Rp 393,6 miliar, atau 33,9%.
Beban segmen korporat meningkat sebesar Rp2.200
miliar, atau 10,8%, dari Rp20.375 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp22.575 miliar pada tahun 2014, terutama
disebabkan kenaikan pada beban operasi dan pemeliharaan
Rp1.219,9 miliar, atau 12,9%, akibat kenaikan pada beban
sewa tower Rp599 miliar, atau 129,2%, sejalan dengan
peningkatan pendapatan sewa tower, beban operasional
site Rp300,9 miliar, dan beban managed service Rp292,4
miliar, atau 1.928,1%. Beban depresiasi naik Rp322,4 miliar,
atau 14,7%, karena kenaikan pada beban depresiasi
peralatan dan instalasi transmisi Rp186,9 miliar, atau
33,7%, dan beban depresiasi power supply Rp115,1 miliar,
atau 50,7%. Beban interkoneksi naik Rp178 miliar, atau
4,6%, karena kenaikan beban interkoneksi transit jarak
jauh seluler Rp121,9 miliar, atau 20,3%, dan beban
interkoneksi Telkom Global 017 Rp109,4 miliar, atau
68,4%, serta diakibatkan penurunan keuntungan forex
Rp616,1 miliar, atau 92,5%.
Segmen Perumahan
Pendapatan segmen perumahan menurun sebesar Rp114,3
miliar, atau 1,2%, dari Rp9.463,3 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp9.349,0 miliar pada tahun 2014 yang terutama
disebabkan penurunan pada pendapatan wireline Rp399,5
miliar, atau turun 8,6% turunnya local usage. Penurunan
ini sebagian di offset oleh kenaikan pada pendapatan
data dan internet Rp287,7 miliar, atau naik 8,0%, yang
disebabkan kenaikan pada pendapatan speedy sejalan
dengan tumbuhnya pelanggan speedy dari 3.013 ribu
menjadi 3.400 ribu atau naik 12,8% selama 2014.
Beban segmen perumahan meningkat sebesar Rp9 miliar,
atau 0,1%, dari Rp8.885 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp8.894 miliar pada tahun 2014, terutama disebabkan
oleh penurunan pada pendapatan lainnya sebesar Rp511
miliar, atau 70,6%, dan penurunan pada selisih nilai wajar
investasi sebesar Rp228,2 miliar atau 98,3%. Penurunan
ini dikompensasi oleh penurunan pada beban operasi
sebesar Rp266.9 miliar, turun 2,9%, karena penurunan
beban personal sebesar Rp461.6 miliar, atau 12,4%, yang
disebabkan oleh penurunan pada beban bonus sebesar
Rp200,4 miliar, atau 23,3%, dan beban pensiun berkala
bersih sebesar Rp170,9 miliar, atau 80,2%.
Segmen Perorangan
Pendapatan segmen perorangan meningkat sebesar
Rp5.300 miliar, atau 8,6%, dari Rp61.386 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp66.686 miliar pada tahun 2014,
terutama disebabkan kenaikan pada pendapatan data
dan internet sebesar Rp4.270,0 miliar, atau 18,3% yang
meningkat pada pendapatan data komunikasi seluler
telkomsel Rp4.007,9 miliar, atau 38,6%, sejalan dengan
kenaikan pada jumlah pelanggan pengguna data, yang
pada 2014 mencapai 67,9 juta atau 48,3% dari total
pelanggan seluler (termasuk pay as you use). Total trafik
data payload naik menjadi 234.862 TB atau tumbuh
142,9%. Pendapatan SMS seluler naik Rp547,8 miliar, atau
tumbuh 4,2%. Pendapatan seluler naik Rp2.035,0 miliar,
atau 6,3% karena peningkatan pada pendapatan langganan
bulanan seluler Rp1.200,0 miliar, atau tumbuh 17,8%,
pendapatan seluler jarak jauh Rp487,8 miliar, atau 5,4%,
dan pendapatan seluler lokal Rp380,8 miliar, atau 2,7%.
Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pelanggan seluler
dari 131,5 juta pada 2013 menjadi 140,6 juta pada tahun
2014 atau tumbuh 6,9%. MoU chargable tumbuh 15,0%
menjadi 161,4 miliar menit pada 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
109
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Beban segmen perorangan meningkat sebesar Rp5.306
miliar, atau 13,4%, dari Rp39.463,0 miliar pada tahun
2013 menjadi Rp44.769 miliar pada tahun 2014, terutama
karena kenaikan pada beban Operasi, pemeliharaan dan
telekomunikasi Rp4.192,7 miliar, atau naik 25,4% akibat
beban O&M antena dan tower Rp1.014,5 miliar, atau
40,8% dan beban O&M radio base station naik Rp446,9
miliar, atau 11,7% karena pertumbuhan BTS sebesar 22,3%
menjadi 85.420 unit pada 2014 dari 69.864 unit pada
2013. Beban O&M sewa jaringan naik Rp799,3 miliar, atau
8027,4%, beban O&M transmisi satelit naik Rp411,5 miliar,
atau 9724,6%, beban outsourcing naik Rp432,5 miliar,
atau 5714,3%. Beban O&M tanah dan bangunan naik
Rp270,1 miliar, atau 65,5% sejalan dengan peningkatan
pada jumlah BTS dan Grapari. Beban USO naik Rp222,9
miliar, atau 29,4%, dan beban sewa bangunan naik Rp159,2
miliar, atau 21,9%.
Beban depresiasi dan amortisasi meningkat Rp837 miliar,
atau 7,45% dan beban penurunan nilai aset tetap meningkat
Rp209 miliar, atau 35%, karena kenaikan pada depresiasi
peralatan dan instalasi transmisi Rp1.279,0 miliar, atau
18,6%, yang di offset dengan penurunan pada beban
depresiasi sewa aset – peralatan dan instalasi transmisi
Rp264,2 miliar, atau 29,5%, Impairment aset tetap naik
Rp209,6 miliar, atau 35,2%.
Segmen Lain-lain
Pendapatan segmen lain-lain meningkat sebesar Rp745
miliar, atau 65,5%, dari Rp1.138 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp1.883 miliar pada tahun 2014 disebabkan
peningkatan pada pendapatan pengelolaan properti
sebesar Rp499,3 miliar, atau 112,6%, karena penambahan
pengelolaan gedung yang dikontribusi pengelolaan
energy, dan tambahan penyewaan dari gedung-gedung
yang selesai dibangun. Jumlah luasan gedung yang
disewakan pada 2014 bertambah 5,5%, pendapatan jasa
transport management Rp66,5 miliar, atau 116,8%.
Pendapatan jasa pengamanan Rp55,1 miliar, atau 20,6%,
akibat adanya penambahan personel dan kenaikan pada
UMR 2014, dan pendapatan proyek manajemen Rp50,2
miliar, atau 29,6%.
Beban segmen lain-lain meningkat sebesar Rp710 miliar,
atau 70,4%, dari Rp1.008 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp1.718 miliar pada tahun 2014 terutama karena
peningkatan pada beban operasi dan pemeliharaan
sebesar Rp652,8 miliar, atau 79,0%, karena kenaikan
pada beban listrik Rp494,7 miliar, atau 345,8%, beban
operasional jasa pengamanan Rp40,7 miliar, atau 17,2%,
karena penambahan jumlah personel dan kenaikan gaji
110
Laporan Tahunan 2014
akibat UMR, beban pengembangan properti Rp71,3 miliar,
atau 22,2%, karena penjualan properti. Peningkatan
beban juga disebabkan kenaikan pada beban karyawan
Rp27,2 miliar, atau 28,7%, terutama disebabkan peningkatan
pada beban outsourcing.
Tahun yang berakhir 31 Desember 2013
dibandingkan dengan tahun yang berakhir
31 Desember 2012
Segmen Korporat
Pendapatan segmen korporat meningkat sebesar Rp3.543
miliar, atau 16,1% dari Rp22.047 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp25.590 miliar pada tahun 2013. Peningkatan
pendapatan segmen ini terutama disebabkan kenaikan
layanan telekomunikasi lainnya sebesar Rp1.192,4 miliar,
atau 35,7% karena kenaikan pendapatan sewa menara
sejalan dengan pertumbuhan tenancy ratio, serta naiknya
pendapatan support CPE. Pendapatan jaringan naik
Rp516,9 miliar, atau 16,1% disebabkan terutama karena
kenaikan pendapatan langganan bulanan satelit C band,
karena besarnya permintaan pasar, serta pendapatan
International Ethernet Private Line ("IEPL"). Pendapatan
Internet dan data meningkat naik Rp1.395,1 miliar, atau
27,0% karena kenaikan pada pendapatan Value Added
Services dan pendapatan bulanan Metro-E E-line karena
migrasi low cap connectivity ke high cap connectivity.
Pendapatan interkoneksi naik Rp347,4 miliar, atau 6,2%
dikarenakan naiknya pendapatan langganan IP transit
bulanan, akibat tumbuhnya permintaan internet
connectivity terutama dari ISP dan pelanggan korporat,
serta pendapatan wholesale voice. Penurunan terjadi
pada pendapatan interkoneksi retail SLI 007 origin OLO
sebesar Rp243,4 miliar, atau 29,3%.
Beban segmen korporat meningkat sebesar Rp2.399
miliar, atau 13,3% dari Rp17.976 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp20.375 miliar pada tahun 2013, terutama
disebabkan karena kenaikan beban operasi dan
pemeliharaan sebesar Rp1.985,3 miliar, atau 26,9% yang
disebabkan kenaikan beban sewa tower dan beban
integrasi sistem hardware seiring dengan pertumbuhan
solution services yang diberikan kepada pelanggan
korporat. Beban umum dan administrasi naik Rp1.087
miliar, atau 99% akibat kenaikan beban penyisihan
piutang, bonus Direksi dan beban training sejalan dengan
Global Talent Program. Beban marketing naik Rp252,7
miliar, atau 52,6% terutama karena peningkatan beban
edukasi pelanggan dan marketing. Penurunan terjadi
pada beban lain-lain sebesar Rp897,6 miliar, atau, 69,2%
karena penurunan pada beban non operasi lainnya
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
sedangkan beban karyawan turun sebesar Rp6,4 miliar,
atau 0,2% dikarenakan penurunan beban pesangon yang
dikompensasi dengan kenaikan tunjangan kesehatan
setelah pensiun.
Segmen Perumahan
Pendapatan segmen perumahan menurun sebesar Rp120
miliar, atau 1,3% dari Rp9.583 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp9.463 miliar pada tahun 2013 yang terutama
disebabkan penurunan pendapatan telepon tetap sebesar
Rp710,9 miliar, atau 13,2 % karena adanya penurunan
pada pendapatan pemakaian lokal dan pendapatan
langganan bulanan karena bergesernya perilaku pelanggan
dalam berkomunikasi. Penurunan ini diimbangi oleh
kenaikan pada pendapatan jasa telekomunikasi lainnya
senilai Rp225,9 miliar, atau 24,6% terutama karena naiknya
pendapatan sewa CPE dan penjualan handset Flexi.
Pendapatan internet dan data naik Rp159,3 miliar, atau
4,7% disebabkan karena kenaikan pada pendapatan
speedy langganan sejalan dengan peningkatan jumlah
pelanggan Speedy sebesar 28,7% menjadi 3 juta.
Pendapatan interkoneksi naik Rp197,3 miliar, atau 98,2%
karena kenaikan pada pendapatan lokal seluler.
Beban segmen perumahan meningkat sebesar Rp946
miliar, atau 11,9% dari Rp7.939 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp8.885 miliar pada tahun 2013. terutama
disebabkan kenaikan beban operasi dan pemeliharaan
sebesar Rp1.496,7 miliar, atau 136,8% karena naiknya
beban operasi & pemeliharaan Radio Base Station ("RBS").
Kenaikan beban interkoneksi Rp193,9 miliar, atau 103,2%
yang disebabkan karena kenaikan beban interkoneksi
domestik wireline seluler. Penurunan terjadi pada beban
lain-lain sebesar Rp568,5 miliar, atau 86,0% akibat
penurunan beban non operasi lainnya dan Biaya Pokok
Penjualan ("BPP") konstruksi.
Segmen Perorangan
Pendapatan segmen perorangan meningkat sebesar
Rp5.111 miliar, atau 9,1% dari Rp56.275 miliar pada tahun
2012 menjadi Rp61.386 miliar pada tahun 2013, terutama
disebabkan peningkatan pendapatan seluler sebesar
Rp1.316,8 miliar, atau naik 4,3% pada pendapatan
pemakaian seluler jarak jauh dan pendapatan langganan
bulanan seluler akibat peningkatan base pelanggan
sebesar 5,1% menjadi 131,5 juta pelanggan. Pendapatan
interkoneksi naik sebesar Rp203 miliar, atau 5,4% karena
kenaikan pada IDD seluler dan seluler lokal. Pendapatan
internet dan data naik senilai Rp3.275,1 miliar, atau 16,3%
karena naiknya pendapatan komunikasi data seluler yang
didukung oleh peningkatan pengguna data menjadi 60,5
juta atau naik 10,8% dan tumbuhnya trafik data hingga
86,1%. Pendapatan SMS seluler meningkat yang disebabkan
keberhasilan promo simPATI dan kartu AS. Pendapatan
jasa telekomunikasi lainnya naik sebesar Rp270,9 miliar,
atau 114,3% pada pendapatan USO. Pendapatan jaringan
naik sebesar Rp173,5 miliar, atau 64,8 % karena peningkatan
pendapatan kolokasi leased. Penurunan terjadi pada
pendapatan fixed wireless sebesar Rp221,5 miliar, atau
18,2% karena penurunan pemakaian prepaid dan postpaid
lokal Rp42,4 miliar, atau 31,7% sebagai akibat dari strategi
untuk me-retrench bisnis fixed wireless.
Beban segmen perorangan meningkat sebesar Rp3.091
miliar, atau 8,5% dari Rp36.372 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp39.463 miliar pada tahun 2013, terutama
karena peningkatan beban depresiasi Rp1.475,5 miliar,
atau 14,6% yang disebabkan oleh peningkatan pada
cadangan kerugian impairment aset tetap dan depresiasi
sewa aset. Beban operasi dan pemeliharaan Rp1.930,3
miliar, atau 13,2 % akibat kenaikan pada beban operasi
dan pemeliharaan fasilitas pendukung, operasi dan
pemeliharaan antena dan tower karena akselerasi
pembangunan BTS Telkomsel, dan operasi dan
pemeliharaan instalasi gedung.
Segmen Lain-lain
Pendapatan segmen lain-lain meningkat sebesar Rp373
miliar, atau 48,8% dari Rp765 miliar pada tahun 2012
menjadi Rp1.138 miliar pada tahun 2013 disebabkan
peningkatan pendapatan layanan telekomunikasi lainnya
dari TelkomProperty sebesar Rp372 miliar, atau 48,6%
sebagai hasil dari peningkatan pendapatan jasa
pemeliharaan gedung sebesar Rp105 miliar, atau 31,0%
dan pendapatan jasa keamanan karena penyesuaian
besaran tarif. Pendapatan manajemen proyek meningkat
sebesar Rp57,5 miliar, atau 51,3% karena peningkatan
proses sinergi Telkom Grup, pendapatan jasa transportasi
manajemen meningkat senilai Rp56,9 miliar, atau 100%
dari tahun 2012 sebagai lini bisnis baru, sedangkan
pendapatan sewa gedung meningkat senilai Rp46,2
miliar, atau 65,0% karena adanya peningkatan biaya
sewa.
Beban segmen lain-lain meningkat sebesar Rp323 miliar,
atau 47,2% dari Rp685 miliar pada tahun 2012 menjadi
Rp1.008 miliar pada tahun 2013 terutama karena
peningkatan beban operasi dan pemeliharaan sebesar
Rp260,4 miliar, atau 46% yang disebabkan peningkatan
beban manajemen proyek, beban tagihan listrik dan
beban kerjasama pihak. Beban karyawan naik Rp28,9
miliar, atau 44,0% karena kenaikan beban upah outsourcing.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
111
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
TINJAUAN PER PRODUK
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Bisnis Telekomunikasi
1. Fixed Wireline Services
3. Cellular Services
Produk-produk dalam lini layanan sambungan telepon
kabel tidak bergerak adalah layanan Plain Old Telepone
Services (“POTS”), layanan nilai-tambah (“VAS”), layanan
Intelligent Network (“IN”) dan layanan Session Initiation
Protocol (“SIP”). Layanan IN merupakan layanan jaringan
berbasis Internet Protocol (“IP”) yang terkoneksi dengan
jaringan telekomunikasi dan sistem exchange Telkom.
Layanan SIP merupakan layanan berbasis IP Multimedia
Subsystem (“IMS”) yang memadukan teknologi nirkabel
dan kabel untuk komunikasi suara dan data.
Kami menyediakan jasa komunikasi seluler dengan
teknologi GSM melalui entitas anak, Telkomsel. Layanan
voice dan SMS menjadi kontributor terbesar bagi
pendapatan konsolidasian di tahun 2014. Produk dan
layanan seluler yang kami tawarkan dibagi ke dalam dua
layanan, yaitu layanan pascabayar yang disajikan melalui
produk kartuHalo, serta layanan prabayar melalui produk
simPATI, Kartu As dan Loop.
Di tahun 2014, kami melanjutkan program “More for Less
yang membantu mempromosikan bisnis telepon kabel
tidak bergerak dengan menawarkan fixed broadband
dan layanan IPTV sebagai bagian dari product bundling
kami.
Di tahun 2014, Telkomsel mengadopsi teknologi terbaru
4G untuk mobile devices. Telkomsel juga meluncurkan
“Loop” sebagai independent brand yang secara spesifik
menyasar segmen kaum muda dengan menawarkan
beragam paket data atraktif.
-
2. Fixed Broadband
Merupakan layanan internet broadband non seluler yang
menggunakan teknologi ADSL dan kabel serat optik,
dengan nama komersial “Speedy” (Produk Speedy telah
di re-branding menjadi “IndiHome” yang merupakan
layanan bundling triple play). Selain itu, kami juga
menyediakan layanan broadband internet Pay As You
Used (on demand internet) yaitu layanan internet
broadband secara on-demand dengan memanfaatkan
akses Speedy maupun Wi-Fi dengan nama komersial
“Speedy Instan”.
112
Laporan Tahunan 2014
-
-
kartuHalo adalah layanan telekomunikasi pasca bayar
untuk pasar premium, profesional dan korporat. Pada
31 Desember 2014, kartuHalo memiliki 2,9 juta
subscribers, di bandingkan dengan 2,5 juta pelanggan
pada 31 Desember 2013.
simPATI adalah layanan prabayar untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat menengah akan layanan
telekomunikasi yang berkualitas dalam bentuk starter
pack dan voucher isi ulang. Brand preposition kami
adalah 'Discover Excitement'
Kartu As merupakan kartu prabayar dengan segmen
pasar menengah ke bawah, yang menawarkan harga
yang lebih menarik.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
-
Loop adalah layanan prabayar yang menargetkan
segmen kaum muda melalui penawaran paket data
yang menarik.
untuk jangka waktu yang lama untuk periode layanan
satu sampai lima tahun
7. Satellite
Pada tahun 2014, kami melanjutkan program pemasaran
layanan seluler untuk mempromosikan penjualan dan
meningkatkan kesadaran merek Telkomsel. Sebagai
contoh, kartuHalo. Kami berfokus pada program loyalitas
kami, seperti Poin Telkomsel, yang lebih menarik bagi
pelanggan. Kami juga menyediakan insentif kepada
pelanggan Flexi melalui voucher yang bisa digunakan
untuk pembelian ponsel GSM secara tunai atau kredit.
Kami percaya program promosi Telkomsel telah berhasil
memperkuat bisnis selular di Indonesia. Pelanggan seluler
kami meningkat dari 131,5 juta pada akhir 2013 menjadi
140,6 pada akhir 2014, meningkat 6,9% atau 9,1 juta
pelanggan.
Layanan satelit kami terdiri dari penyewaan kapasitas
transponder satelit untuk penyiaran dan operator VSAT,
selular, SLI dan ISP, serta menyediakan satelit stasiun
bumi yang menghubungkan pengguna domestik dan
internasional.
Mengingat peluang pasar dan terbatasnya pasokan, kami
berencana untuk memperluas bisnis satelit kami dengan
pembangunan Telkom-3S melalui pola kemitraan dengan
mengakuisisi slot orbit. Satelit Telkom-3S saat ini sedang
dalam pengembangan.
Kami mengelola layanan satelit melalui entitas anak kami,
Metra dan Patrakom.
4. Fixed Wireless Services
Layanan telepon nirkabel tidak bergerak, yang
menggunakan teknologi CDMA dengan merek "Flexi",
bisnis-nya dipindahkan ke entitas anak kami, Telkomsel,
efektif per tanggal 1 Oktober 2014. Namun kami akan
terus melayani pelanggan Flexi yang belum bermigrasi
hingga akhir tahun 2015, setelah itu kami akan menghentikan
layanan Flexi. Selama tahun 2014, dengan strategi migrasi,
kami terus mendorong pelanggan telepon tetap nirkabel
kami untuk masuk ke dalam rencana yang dioperasikan
oleh Telkomsel. Jumlah pelanggan telepon nirkabel tidak
bergerak kami terus menurun pada tahun 2014, dari
sekitar 6,8 juta pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi
4,4 juta pada 31 Desember 2014.
5. Interconnection Services
Kami juga memperoleh pendapatan dari perusahaan
operator telekomunikasi lainnya yang memanfaatkan
infrastruktur jaringan kami yang luas di Indonesia, baik
untuk panggilan yang berakhir atau hanya transit melalui
jaringan kami. Kami juga membayar biaya interkoneksi
kepada operator telekomunikasi lain untuk penggunaan
jaringan mereka saat perusahaan menyambungkan
panggilan dari pelanggannya. Layanan interkoneksi yang
kami berikan kepada perusahaan operator telekomunikasi
lainya terdiri dari layanan interkoneksi domestik dan
international.
6. Network Services
Kami mengelola secara langsung penyediaan layanan
jaringan bagi pelanggan yang merupakan mitra usaha,
pelaku bisnis maupun operator telekomunikasi pemegang
lisensi lainnya (“OLO”). Pelanggan layanan jaringan kami
dapat membuat perjanjian untuk memperoleh layanan
singkat seperti siaran beberapa menit atau perjanjian
8. Tower
Melalui anak perusahaan kami, Dayamitra, kami
menyewakan space bagi operator lain untuk menempatkan
peralatan telekomunikasi-nya pada tower yang kami
miliki.
Bisnis Informasi
Portofolio bisnis informasi kami meliputi :
1.
Layanan Platform, meliputi Pengelolaan Aplikasi dan
Sistem Integrasi, Manajemen Proses Bisnis, E-Payment,
Premises Integration, Data Center dan Cloud, Machine
to Machine("M2M") . Pengelolaan Aplikasi dan Sistem
Integrasi menawarkan layanan berbasis cloud dan
manajemen berbasis server serta layanan konsultasi
TI. Layanan Manajemen Proses Bisnis menyediakan
CRM, konsultasi analitik, jasa manajemen operasi dan
layanan enterprise shares. Layanan E-Payment
termasuk pembayaran tagihan, pengiriman uang,
e-money dan e-Voucher . Premises Integration memiliki
berbagai penawaran produk yang meliputi perdagangan
CPE dan pengelolaan CPE, pengelolaan jaringan dan
pengelolaan keamanan jaringan. Data Center dan
Layanan Cloud termasuk colocation server, hosting,
disaster recovery center, content delivery network
center, Infrastructures as a Service ("laas") (infrastruktur
sebagai layanan, yang menawarkan virtual server
yang dapat dikonfigurasi dan penyimpanan) dan
Software as a Service ("SaaS") (software sebagai
layanan, yang menawarkan software berbasis cloud
dan layanan IaaS).
Untuk melengkapi dan meningkatkan bisnis informasi,
melalui entitas anak Telkom Metra, kami membentuk
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
113
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
2. Big Data, meliputi mobile subscriber pattern analytic,
churn prevention, infrastructure site deployment
recommendation, targeted digital advertising, post
call marketing dan analytic, M2M analytic, data
monetization for enterprise service providers serta
sentiment analytic. Kami terus mengksplorasi peluang
dalam menyediakan layanan di bisnis ini.
3. Ecosystem Solution, meliputi layanan terkait e-Tourism,
e-Gov, e-logistic, e-Education, e-Health dan
e-Transportation. Kami terus mengekplorasi peluang
dalam menyediakan layanan di bisnis ini
Bisnis Media dan Edutainment
Portofolio bisnis media dan edutainment kami meliputi:
1. Digital Life, mengacu pada layanan konten digital
(seperti musik dan e-book), aplikasi dan games yang
didistribusikan melalui aplikasi toko dan toko online,
pasar e-commerce, portal, e-radio dan internet
berbasis UseeTV.
2. Digital Home, mengacu pada pengembangan layanan
konergensi konten media home multi-screen/device,
dan multi-platform.
Layanan siaran televisi terdiri dari:
- Pay TV, adalah layanan TV berbayar yang disiarkan
melalui link satelit dan menawarkan premium
grade contents untuk berita, olahraga, hiburan,
dan lain-lain.
- IPTV, adalah televisi berbasis Internet Protocol
("IPTV") dengan nama komersial "UseeTV Kabel".
Layanan ini digelar menggunakan jaringan akses
broadband Speedy, dan menawarkan fitur "pause
and rewind", fitur content video-on-demand, FTA
TV, TV premium, radio internet dan TV on demand,
yang memungkinkan pemutaran konten program
hingga tujuh hari terakhir.
- OTT TV (Over the Top TV) adalah layanan TV
internet dengan nama komersial "UseeTV" yang
dapat diakses dari jaringan internet Telkom,
menawarkan konten gratis seperti program videoon-demand, TV, radio internet, dan beberapa
video berbayar. Mirip dengan UseeTV kabel, OTT
TV juga mampu memungkinkan pemutaran content
program hingga tiga hari terakhir.
3. Digital Advertising, adalah layanan komersial untuk
promosi produk atau jasa pihak ketiga yang disajikan
dalam media digital atau cetak, seperti radio, televisi,
internet, surat kabar, brosur/leaflet dan billboard.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
joint venture pada tanggal 29 Agustus 2014 dengan
Telstra untuk menyediakan layanan aplikasi jaringan
untuk perusahaan Indonesia, perusahaan multinasional
dan perusahaan Australia yang beroperasi di Indonesia.
Usaha patungan tersebut akan fokus pada empat bidang
utama, yaitu managed network services, managed security
services, unified communications dan cloud solutions.
114
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN TARIF JASA
TELEKOMUNIKASI
Dalam menjalan usaha, kami menerapkan tarif jasa
telekomunikasi sesuai dengan peraturan pemerintah
yang berlaku. Tarif penyelenggaraan jaringan dan/atau
jasa telekomunikasi ditetapkan oleh penyelenggara
berdasarkan jenis tarif, struktur dan dengan mengacu
pada formula batasan tarif jasa telekomunikasi yang
ditetapkan oleh Pemerintah. Hal tesebut diatur dalam
Undang-Undang No.36/1999 dan Peraturan Pemerintah
No.52/2000.
Tarif Telepon Tidak Bergerak
Pemerintah telah mengeluarkan formula penyesuaian
tarif baru yang diatur dalam Peraturan Menkominfo
No.15/PER/M.KOMINFO/4/2008 tanggal 30 April 2008
tentang "Tata Cara Penetapan Tarif Jasa Teleponi Dasar
yang disalurkan melalui Jaringan Tetap".
Berdasarkan Peraturan tersebut, struktur tarif jasa teleponi
dasar yang disalurkan melalui jaringan tetap terdiri dari:
- biaya aktivasi;
- biaya berlangganan bulanan;
- biaya penggunaan; dan
- biaya fasilitas tambahan.
Tarif Telepon Seluler
Pada tanggal 7 April 2008, Menkominfo menerbitkan
Peraturan Menteri No.09/PER/M.KOMINFO/04/2008
(“Peraturan Menkominfo No.09/2008”) tentang Tata
Cara Penetapan Tarif Jasa Telekomunikasi yang Disalurkan
melalui Jaringan Bergerak Seluler yang memberikan
pedoman untuk menentukan tarif seluler dengan formula
yang terdiri dari unsur biaya elemen jaringan dan biaya
aktivitas layanan retail.
Berdasarkan Peraturan tersebut, jenis tarif penyelenggaraan
jasa telekomunikasi yang disalurkan melalui jaringan
bergerak seluler terdiri dari tarif jasa teleponi dasar, tarif
jelajah dan/atau tarif jasa multimedia, dengan struktur
tarif sebagai berikut:
- biaya aktivasi;
- biaya berlangganan bulanan;
- biaya penggunaan; dan
- biaya fasilitas tambahan.
Berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Penyelenggaraan
Pos dan Informatika No.201/KEP/ DJPPI/KOMINFO/7/2011
tanggal 29 Juli 2011, BRTI menyetujui revisi Dokumen
Penawaran Interkoneksi (“DPI”) Perusahaan terkait tarif
interkoneksi. Melalui surat No.262/BRTI/XII/2011 tanggal
12 Desember 2011, BRTI memutuskan untuk mengubah
tarif interkoneksi SMS dari berbasis sender keep all
(“SKA”) menjadi berbasis biaya ("Non-SKA") efektif sejak
tanggal 1 Juni 2012 berlaku untuk seluruh operator
penyelenggara telekomunikasi.
Kami memperoleh pendapatan yang cukup besar dari
jasa interkoneksi karena memiliki jaringan terbesar di
Indonesia sehingga pesaing kami harus membayar tarif
bila terhubung ke jaringan kami. Sebagaimana diatur
oleh Menkominfo, meskipun tarif interkoneksi SMS
sebagai dampak dari surat BRTI No.60/BRTI/III/2014
dan No.125/BRTI/IV/2014 sejak April 2104 meningkat
dari Rp23 ke Rp24, tarif interkoneksi SMS telah menurun
dalam beberapa tahun terakhir dan dapat menurunkan
lagi di masa depan.
Tarif Sewa Jaringan
Pemerintah mengatur bentuk penyediaan, jenis, struktur
tarif, dan formula tarif layanan untuk sewa jaringan
melalui Peraturan Menkominfo No.03/PER/M.
KOMINFO/1/2007 tanggal 26 Januari 2007 tentang
"Sewa Jaringan". Sebagai tindak lanjut dari Peraturan
Menkominfo tersebut, Pemerintah mengeluarkan
Keputusan Direktur Jenderal Pos dan Telekomunikasi
No.115/2008 tanggal 24 Maret 2008 tentang "Persetujuan
terhadap Dokumen Jenis Layanan Sewa Jaringan, Besaran
Tarif Sewa Jaringan, Kapasitas Tersedia Layanan Sewa
Jaringan, Kualitas Layanan Sewa Jaringan, dan Prosedur
Penyediaan Layanan Sewa Jaringan Tahun 2008 Milik
Penyelenggara Dominan Layanan Sewa Jaringan", sebagai
persetujuan atas usulan Perusahaan.
Tarif Jasa Lainnya
Tarif sewa satelit dan jasa teleponi dan multimedia lainnya
ditentukan oleh penyedia layanan dengan memperhitungkan
berbagai pengeluaran dan harga pasar. Pemerintah hanya
menetapkan formula tarif untuk layanan teleponi dasar.
Tidak ada aturan untuk tarif atas jasa-jasa lainnya.
Tarif IMES
Tarif Interkoneksi
Berdasarakan surat No.227/BRTI/XII/2010 tanggal 31
Desember 2010, BRTI memutuskan untuk menerapkan
tarif interkoneksi baru yang berlaku efektif sejak tanggal
1 Januari 2011 untuk jaringan bergerak seluler, jaringan
bergerak satelit, dan jaringan tetap lokal dan berlaku
efektif sejak tanggal 1 Juli 2011 untuk jaringan tetap lokal
tanpa kabel dengan mobilitas terbatas.
Sebagai penyelenggara layanan IMES yang merupakan
bisnis New Economy perusahaan, kami bekerjasama
dengan beberapa mitra. Kerjasama ini didasarkan kepada
pertimbangan kapabilitas, time to market dan creation
idea. Tarif layanan IMES ditentukan melalui kesepakatan
dengan mitra berdasarkan pada pola dan skema kerjasama
antara kami dengan mitra.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
115
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Jaringan Distribusi
Berikut adalah saluran distribusi pemasaran utama,
layanan dan produk kami.
1. Plasa Telkom dan GraPARI
2. Contact Center
Outlet/lokasi yang berfungsi sebagai walk-in customer
service points. Pelanggan dapat mengakses seluruh
produk dan layanan, termasuk tagihan, pembayaran,
penangguhan langganan, promosi hingga penyampaian
keluhan. Sampai 31 Desember 2014, kami mengelola 572
outlet Plasa Telkom dan 88 GraPARI di Indonesia dan
satu GraPARI di Hong Kong, dan memiliki 321 outlet
GraPARI yang di kelola oleh mitra bisnis kami.
Contact center yang memungkinkan pelanggan kami
mendapatkan akses informasi terkait produk dan layanan
termasuk informasi tagihan, penanganan keluhan, dan
akses promosi terkait layanan.
Beberapa outlet GraPARI beroperasi 24 jam. Kami juga
mengoperasikan 268 mobile GraPARI outlet dalam
kendaraan yang dapat menjangkau pelanggan keseluruh
pelosok Negeri.
Jumlah inbound call ke contact center kami semakin
menurun disebabkan perpindahan metode yang digunakan
pelanggan dalam mencari informasi produk, berlangganan,
maupun keluhan pelanggan dari sebelumnya menggunakan
voice call menjadi online/web request/browsing.
Kami mengoperasikan 24 jam contact centers yang
berlokasi di 5 kota besar yakni Medan, Jakarta, Bandung,
Makasar dan Surabaya.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ASPEK PEMASARAN DAN
PROMOSI
116
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Partnership Store
5. Dealer Resmi dan Gerai Ritel
Partnership Store adalah perpanjangan jalur distribusi
melalui kerjasana dengan outlet pemasaran pihak ketiga
seperti toko komputer, toko elektronik, bank, dan
sebagainya.
Outlet pendistribusian beragam produk telekomunikasi
seperti penjualan kartu Speedy Instan, starter pack, kartu
SIM prabayar dan voucher isi ulang. Dealer ini bersifat
non-eksklusif dan mendapat potongan harga atas seluruh
produk yang mereka terima. Outlet ritel juga termasuk
outlet kerjasama antara kami, Telkomsel dan PT Pos
Indonesia, serta outlet lain seperti bank.
Untuk meningkatkan penjualan, kami juga menggunakan
saluran pemasaran above and below dengan
mempromosikan kepada pihak dan komunitas tertentu.
Kami juga menempatkan iklan di media cetak dan
elektronik dan menerapkan beberapa metode pemasaran
seperti point of sales broadcasting, serta promosi dan
menjadi sponsor acara tertentu.
Sejalan dengan pergeseran perilaku dan gaya hidup
pelanggan kami juga mengembangkan program kemitraan
bersekala nasional dengan beberapa mitra seperti Intel
dan Bank BTN. Melalui kemitraan tersebut kami menjual
bundel produk di outlet penjualan mitra.
4. Feet on The Street
Dealer penjualan produk kami, terutama Speedy, yang
melakukan aktivitas pemasaran secara langsung melalui
door-to-door, open table, pameran, demo produk dan
aktivitas sejenis.
6. Team Account Manager
Mengelola relasi dengan pelanggan kami baik individual,
bisnis dan korporat. Kami juga menyediakan layanan
Tele Account Management untuk mendukung pelanggan
atau pelanggan bisnis prospektif melalui panggilan
inbound dan outbound untuk pra-penjualan, penjualan
dan layanan kepada pelanggan lainnya.
7. Telkom Solution Houses
Tempat dimana pelanggan enterprise dapat memperoleh
informasi mengenai beragam solusi TIMES, layanan dan
produk, serta teknologi terkini. Informasi yang disajikan
di TSH ditayangkan dalam bentuk live demo for free
(seperti Speedy, Hotspot, PDN, IPPhone), live demo
untuk kepentingan komersial (seperti video conference),
konsultasi enterprise dan solusi ecosystem business yang
disesusaikan dengan kebutuhan TIMES korporasi, dan
demo simulasi (seperti e-Payment & VPN melalui GSM
dan Flexi).
8. SME Center
Untuk meningkatkan
penjualan, kami juga
menggunakan saluran
pemasaran above and
below the line dengan
mempromosikan kepada
komunitas-komunitas
tertentu
Fasilitas untuk pelanggan bisnis yang berfungsi sebagai
communication center dengan dukungan fasilitas
perkantoran yang canggih, sebagai community center
tempat berinteraksinya pelanggan, serta sebagai
commerce center terutama untuk melayani solusi
e-commerce.
9. Website
Website kami yaitu www.telkom.co.id dan www.telkomsel.
com memungkinkan pelanggan untuk mengakses produk
dan jasa kami. Layanan yang tersedia meliputi pendaftaran,
e-billing, pendaftaran tagihan kolektif dan penyampaian
keluhan.
10. Social Media
Kami menggunakan media sosial terutama Facebook
dan twitter, untuk memungkinkan pelanggan dapat
berinteraksi mengenai produk dan layanan kami.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
117
PENDAHULUAN
Kami menggunakan kerangka paradox marketing dalam mengelola pemasaran, yang digambarkan dalam diagram
di bawah ini:
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Strategi Pemasaran
Pada kerangka paradox marketing tersebut, konsep more for less mendasari value proposition dari produk dan
layanan yang kami tawarkan kepada pelanggan. Pelanggan mendapatkan manfaat lebih yang relevan dengan biaya
lebih hemat, disesuaikan dengan persyaratan pelanggan terhadap masing-masing produk.
Pada segmen konsumer, khususnya segmen Home, telah dikembangkan layanan Indihome sebagai salah satu inovasi
kami untuk pelanggan. Indihome merupakan layanan TIMES yang terpadu, dengan harga satuan yang lebih hemat
karena mengoptimalkan sinergi Telkom Group. Lingkup layanan meliputi akses internet broadband, teleponi, IPTV
(dengan brand USeeTV) dan home automation.
Kami menerapkan strategi pemasaran yang komprehensif untuk memperkuat merek dagang serta meningkatkan
penjualan Perusahaan, termasuk melalui aktivitas komunikasi pemasaran serta pengembangan jaringan distribusi
produk dan layanan. Outlet Plasa Telkom merupakan salah satu saluran distribusi utama produk dan layanan kami,
di samping beberapa jaringan distribusi layanan kami lainnya.
118
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN KEUANGAN
SEKILAS KINERJA TELKOM INDONESIA 2014
TINJAUAN POSISI KEUANGAN
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2014 (Rp
miliar)
(US$
juta)
2013 2012*
(Rp
miliar)
(Rp
miliar)
POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Jumlah Aset Lancar
Jumlah Aset Tidak Lancar
33.762 2.726 33.075 27.973 107.133 8.650 94.876 83.396 140.895 11.376 127.951 111.369 Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
31.786 2.566 28.437 24.107 Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
22.984 1.856 22.090 20.284 Jumlah Liabilitas
54.770 4.422 50.527 44.391 Ekuitas yang dapat didistribusikan ke pemilik entitas induk
67.807 5.475 60.542 51.541 Jumlah Aset
*Direklasifikasi, lihat Catatan 48 pada Laporan Keuangan Konsolidasian
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2013
1. Aset
a. Aset Lancar
Pada tanggal 31 Desember 2014 posisi aset lancar mencapai Rp33.762 miliar (US$2.726 juta) dibandingkan
Rp33.075 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan aset lancar kami terutama disebabkan oleh meningkatnya
kas dan setara kas sebesar Rp2.976 miliar, atau 20,3 % serta uang muka dan beban dibayar di muka sebesar
Rp796 miliar, atau 20,2%.
Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh menurunnya aset keuangan lancar lain sebesar Rp4.075 miliar,
atau 59,3%.
b. Aset Tidak Lancar
Pada tanggal 31 Desember 2014, posisi aset tidak lancar mencapai Rp107.133 miliar (US$8.650 juta) dibandingkan
Rp94.876 miliar pada 2013. Peningkatan aset tidak lancar terutama disebabkan oleh:
- Peningkatan aset tetap sebesar Rp8.048 miliar, atau 9,3%;
- Peningkatan uang muka dan aset tidak lancar lainnya sebesar Rp1.684 miliar, atau 35,1%.
- Peningkatan penyertaan jangka panjang sebesar Rp1.463 miliar, atau 481,3%; serta
2. Liabilitas dan Ekuitas
a. Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember 2014, posisi liabilitas jangka pendek mencapai Rp31.786 miliar (US$2.566 juta)
dibandingkan Rp28.437 miliar pada 31 Desember 2013. Peningkatan liabilitas jangka pendek kami terutama
disebabkan oleh:
- Peningkatan utang bank jangka pendek sebesar Rp1.378 miliar, atau 319,0%;
- Peningkatan pinjaman jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam satu tahun sebesar Rp 806 miliar, atau
Rp15,8%; dan
- Peningkatan utang pajak sebesar Rp678 miliar, atau 39,9%.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
119
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
b. Liabilitas Jangka Panjang
Pada 31 Desember 2014 posisi liabilitas jangka panjang
mencapai Rp22.984 miliar (US$1.856 juta) dibandingkan
Rp22.090 miliar pada 31 Desember 2013. Liabilitas
jangka panjang kami mengalami peningkatan terutama
karena peningkatan utang bank sebesar Rp2.243
miliar, atau 39,8%. Peningkatan tersebut dikompensasi
dengan penurunan obligasi dan wesel bayar sebesar
Rp834 miliar, atau 27,1%.
c. Ekuitas
Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp8.701 miliar,
atau 11,2%, dari Rp77.424 miliar pada 31 Desember
2013 menjadi Rp86.125 miliar pada 31 Desember 2014.
Peningkatan jumlah ekuitas terutama disebabkan
oleh peningkatan jumlah laba komprehensif tahun
berjalan sebesar Rp21.470 miliar pada 31 Desember
2014, penjualan modal saham yang diperoleh kembali
sebesar Rp1.969 miliar dan tambahan modal disetor
sebesar Rp576 miliar. Peningkatan ini diimbangi
dengan dividen tunai sebesar Rp9.943.6 miliar. Sebagai
hasilnya, laba ditahan mengalami peningkatan sebesar
Rp4.695 miliar, atau 8,0% dan total ekuitas yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk meningkat
sebesar Rp7.265 miliar, atau 12,0% dari Rp60.542
miliar pada tanggal 31 Desember 2013 menjadi Rp67.807
miliar pada tanggal 31 Desember 2014.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2012
1. Aset
a. Aset Lancar
Pada tanggal 31 Desember 2013 posisi aset lancar
mencapai Rp33.075 miliar (US$2.718 juta) dibandingkan
Rp27.973 miliar pada 31 Desember 2012. Peningkatan
aset lancar kami terutama disebabkan oleh
meningkatnya aset keuangan lancar lain sebesar
Rp2.534 miliar, atau 58,4% kas dan setara kas sebesar
Rp1.578 miliar, atau 12,0% serta piutang usaha pihak
ke tiga kami sebesar Rp604 miliar, atau 13,3%.
Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh
tagihan restitusi pajak sebesar Rp426 miliar, atau
97,7%.
b. Aset Tidak Lancar
Pada tanggal 31 Desember 2013 posisi aset tidak
lancar mencapai Rp94.876 miliar (US$7.796 juta)
dibandingkan Rp83.396 miliar pada 2012. Peningkatan
120
Laporan Tahunan 2014
aset tidak lancar terutama disebabkan peningkatan
aset tetap sebesar Rp9.714 miliar, atau 12,6% serta
uang muka dan aset tidak lancar lainnya sebesar
Rp1.784 miliar, atau 50,8%. Peningkatan di atas
sebagian dikompensasi oleh penurunan beban manfaat
pensiun dibayar di muka sebesar Rp105 miliar, atau
10,2%.
2. Liabilitas dan Ekuitas
a. Liabilitas Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember 2013 posisi liabilitas jangka
pendek mencapai Rp28.437 miliar (US$2.337 juta)
dibandingkan Rp24.107 miliar pada 31 Desember
2012. Peningkatan liabilitas jangka pendek kami
terutama disebabkan oleh:
- Peningkatan utang usaha pihak ketiga sebesar
Rp3.926 miliar, atau 57,3%
- Peningkatan pendapatan diterima di muka sebesar
Rp761 miliar, atau 27,9%.
Peningkatan di atas sebagian dikompensasi oleh
penurunan beban yang masih harus dibayar sebesar
Rp899 miliar, atau 14,6%.
b. Liabilitas Jangka Panjang
Pada 31 Desember 2013 posisi liabilitas jangka panjang
mencapai Rp22.090 miliar (US$1.815 juta) dibandingkan
Rp20.284 miliar pada 2012. Liabilitas jangka panjang
kami mengalami peningkatan terutama disebabkan
oleh peningkatan utang sewa pembiayaan sebesar
Rp2.507 miliar, atau 138,2% Peningkatan tersebut
dikompensasi dengan penurunan utang bank sebesar
Rp1.148 miliar, atau 16,9%.
c. Ekuitas
Jumlah ekuitas meningkat sebesar Rp10.446 miliar,
atau 15,6% dari Rp66.978 miliar pada 31 Desember
2012 menjadi Rp77.424 miliar pada 31 Desember
2013. Peningkatan jumlah ekuitas terutama disebabkan
oleh peningkatan jumlah laba komprehensif tahun
berjalan sebesar Rp14.317 miliar pada 31 Desember
2013. Penjualan modal saham yang diperoleh kembali
sebesar Rp2.262 miliar dan tambahan modal disetor
sebesar Rp1.250 miliar. Peningkatan ini diimbangi
dengan dividen tunai sebesar Rp7.068 miliar. Sebagai
hasilnya, laba ditahan mengalami peningkatan sebesar
Rp5.851 miliar, atau 15,6% dan total ekuitas yang
dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
meningkat sebesar Rp9.001 miliar, atau 17,5% dari
Rp51.541 miliar pada tanggal 31 Desember 2012
menjadi Rp60.542 miliar pada tanggal 31 Desember
2013.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TINJAUAN LABA RUGI
Tabel berikut menunjukkan Laba Komprehensif Telkom selama tiga tahun dari tahun 2014 sampai dengan 2012,
dengan setiap item dinyatakan dalam persentase dari total pendapatan atau beban:
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2014
(Rp miliar)
2013
(US$ juta)
%
(Rp miliar)
2012
%
(Rp miliar)
%
Pendapatan
Pendapatan Telepon
Seluler
Pendapatan pemakaian
32.972 2.662 36,8 30.722 37,0 29.477 38,2 Fitur
751
61
0,8
686
0,8
558
0,7
Pendapatan abonemen bulanan
567 46 0,6 730 0,9 696 0,9 34.290 2.769 38,2 32.138 38,7 30.731 39,8 Pendapatan pemakaian
5.347 432 6,0 6.453 7,8 7.323 9,5 Pendapatan abonemen bulanan
2.697 218 3,0 2.682 3,2 2.805 3,6 736 59 0,8 324 0,4 228 0,3 Jumlah pendapatan seluler
Tidak Bergerak
Call center
Pendapatan instalasi
31 2 0 12 0 112 0,1 70 6 0,1 230 0,3 194 0,3 8.881 717 9,9 9.701 11,7 10.662 13,8 43.171 3.486 48,1 41.839 50,4 41.393 53,6 Internet, komunikasi data dan jasa teknologi
informatika
23.550 1.902 26,3 19.267 23,3 14.857 19,3 Short Messaging Service (“SMS”)
14.034 1.133 15,7 13.134 15,8 12.631 16,4 103
8
0,1
83
0,1
55
0,1
25 2 0 119 0,1 81 0,1 Jumlah pendapatan data, internet dan jasa
teknologi informatika
37.712 3.045 42,1 32.603 39,3 27.624 35,9 Interkoneksi
4.708 380 5,3 4.843 5,9 4.273 5,5 Jaringan
1.280 103 1,4 1.253 1,5 1.208 1,6 Lain-lain
Jumlah pendapatan tidak bergerak
Jumlah pendapatan telepon
Data, Internet dan Jasa Teknologi Informatika
e-Business
VoIP
Jasa telekomunikasi lainnya
2.825 228 3,1 2.429 2,9 2.645 3,4 89.696 7.242 100 82.967 100 77.143 100 12.583 1.016 20,5 10.667 18,5 9.012 16,7 3.207 259 5,2 3.098 5,4 3.002 5,6 Beban hak penyelenggaraan dan Kewajiban
Pelayanan Universal
1.818 147 3,0 1.595 2,8 1.452 2,7 Listrik, gas dan air
1.180 95 1,9 1.063 1,8 879 1,6 Beban pokok penjualan telepon, set top box, kartu
SIM dan RUIM
1.031 83 1,7 752 1,3 687 1,3 Sewa sirkit dan CPE
758 61 1,2 440 0,8 407 0,8 Sewa kendaraan dan fasilitas pendukung
581 47 0,9 439 0,8 293 0,5 Beban pokok jasa teknologi infomatika
357
29
0,6
677
1,2
222
0,4
Jumlah Pendapatan
Beban Usaha
Beban operasi, pemeliharaan dan jasa
telekomunikasi
Operasi dan pemeliharaan
Beban pemakaian frekuensi radio
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
121
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
2014
(Rp miliar)
Asuransi
335 27 Beban Manajemen Proyek
180 Lain-lain
258 ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
2012
%
(Rp miliar)
%
0,6 671 1,2 15 0,3 138 0,2 102 0,2 21 0,4 89 0,2 76 0,1 22.288 1.800 36,2 19.332 33,6 16.803 31,1 17.131 1.383 27,9 15.780 27,3
14.456 26,8 Gaji dan tunjangan
3.759 303 6,1 3.553 6,2 3.257 6,0 Cuti, insentif dan tunjangan lainnya
3.182 257 5,2 3.252 5,6 3.400 6,3 PPh karyawan
1.317 106 2,1 1.160 2,0 1.022 1,9 Beban pensiun berkala bersih
645 52 1,1 873 1,5 789 1,4 Perumahan
224
18
0,4
220
0,4
200
0,4
Beban LSA
115
9
0,2
19
0
121
0,2
Jumlah beban operasi, pemeliharaan dan jasa
telekomunikasi
Beban penyusutan dan amortisasi
Beban karyawan
Imbalan karyawan lainnya
108
9
0,2
71
0,1
38
0,1
Asuransi
98
8
0,2
92
0,2
83
0,2
Beban imbalan kesehatan pasca kerja berkala
bersih
74 6 0,1 374 0,7 90 0,2 Beban imbalan pasca kerja lainnya
61 5 0,1 66 0,1 65 0,1 Program Pendi
0 0 0 0 0 699 1,3 33
3
0,1
53
0,1
22
0,1
Jumlah beban karyawan
9.616 776 15,8 9.733 16,9 9.786 18,2 Beban Interkoneksi
4.893 395 8,0 4.927 8,5 4.667 8,6 Beban Pemasaran
3.092 250 5,0 3.044 5,3 3.094 5,7 Beban Umum dan Administrasi
3.963 320 6,5 4.155 7,2 3.036 5,6 Rugi (laba) selisih kurs bersih
Beban lain-lain
Penghasilan lain-lain
TATA KELOLA PERUSAHAAN
(Rp miliar)
374 Jumlah Beban
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
%
0,5 Lain-lain
Laba Usaha
Penghasilan pendanaan
14 1 0 249 0,4 189 0,3 396 32 0,6 480 0,8 1.973 3,7 61.393 4.957 100 57.700 100 54.004 100 1.074 87 2.579 2.559 29.377 2.372 27.846 25.698 1.238 100 836 596 (1.814) (146) (1.504) (2.055) (17) (1) (29) (11) Laba sebelum pajak penghasilan
28.784 2.324 27.149 24.228 Beban pajak penghasilan
(7.338) (592) (6.859) (5.866) Laba Tahun Berjalan
21.446 1.732 20.290 18.362 Biaya pendanaan
Bagian rugi bersih perusahaan asosiasi
Jumlah Pendapatan Komprehensif Lain - Bersih
25 2 112 26 Jumlah Laba Komprehensif Tahun Berjalan
21.471 1.734 20.402 18.388 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada pemilik entitas induk
14.638 1.182 14.205 12.850 Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan
kepada kepentingan non pengendali
6.808 550 6.085 5.512 Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada pemilik entitas induk
14.663 1.184 14.317 12.876 6.808 550 6.085 5.512 147.42 133.84 Laba komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada kepentingan non pengendali
LAMPIRAN
2013
(US$ juta)
Laba per saham dasar (dalam jumlah penuh)
122
Laporan Tahunan 2014
149.83 PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2014 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2013
1. Pendapatan
Jumlah pendapatan meningkat sebesar Rp6.729 miliar,
atau 8,1%, dari Rp82.967 miliar pada 2013 menjadi
Rp89.696 miliar pada 2014. Peningkatan pendapatan di
tahun 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan
pendapatan data, internet dan jasa teknologi informatika,
pendapatan seluler, serta pendapatan jasa telekomunikasi
lainnya.
a. Pendapatan Telepon Seluler
Pendapatan telepon seluler meningkat sebesar Rp2.152
miliar, atau 6,7%, dari Rp32.138 miliar pada 2013
menjadi Rp34.290 miliar pada 2014.
Pendapatan pemakaian meningkat sebesar Rp2.250
miliar, atau 7,3%, dari Rp30.722 miliar di tahun 2013
menjadi Rp32.972 miliar di tahun 2014 selain disebabkan
karena peningkatan jumlah pelanggan, pascabayar
maupun prabayar, sebesar 6,9%, dan didukung
peningkatan pemakaian lokal dan SLJJ. Pendapatan
fitur meningkat sebesar Rp65 miliar, atau 9,5% dari
Rp686 miliar di tahun 2013 menjadi Rp751 miliar di
tahun 2014 disebabkan meningkatnya penggunaan
fitur seluler oleh pelanggan. Sedangkan pendapatan
abonemen bulanan menurun sebesar Rp163 miliar,
atau 22,3% dari Rp730 miliar di tahun 2013 menjadi
Rp567 miliar di tahun 2014.
Pendapatan seluler kami menyumbang 38,2% dari
pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2014.
b. Pendapatan Telepon Tidak Bergerak
Pendapatan telepon tidak bergerak menurun sebesar
Rp821 miliar, atau 8,5%, dari Rp9.701 miliar pada 2013
menjadi Rp8,881 miliar pada 2014. Penurunan
pendapatan telepon tidak bergerak terjadi karena
penurunan pendapatan telepon kabel dan telepon
nirkabel tidak bergerak masing-masing sebesar 4,8%
dan 42,1%, dan penurunan pendapatan pemakaian
sebesar Rp1.106 miliar, atau 17,1% terjadi karena
penurunan pemakaian lokal dan SLJJ.
c. Pendapatan Data, Internet dan Jasa Teknologi
Informatika
Pendapatan data, intenet dan jasa teknologi informasi
kami menyumbang 42,0% dari pendapatan
konsolidasian pada tahun yang berakhir 31 Desember
2014 dibandingkan 39,3% pada 31 Desember2013.
Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informasi
meningkat sebesar Rp5.109 miliar, atau 15,7%, dari
Rp32.603 miliar pada 2013 menjadi Rp37.712 miliar
pada 2014. Peningkatan pendapatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan pendapatan internet,
komunikasi data dan jasa teknologi informatika
sebesar Rp4.283 miliar, atau 22,2%, yang dipicu oleh
pertumbuhan pendapatan pemakaian data mobile
broadband sebesar Rp3.817 miliar serta peningkatan
jumlah pelanggan Flash sebesar 80,7% dari 17,3 juta
pelanggan di tahun 2013 menjadi 31,2 juta pelanggan
di tahun 2014.
Pendapatan SMS meningkat sebesar Rp900 miliar
atau 6,9% dari Rp13.134 miliar pada 2013 menjadi
Rp14.034 miliar pada 2014.
d. Pendapatan Interkoneksi
Pendapatan interkoneksi terdiri dari pendapatan
interkoneksi dari sambungan telepon tidak bergerak
Telkom dan pendapatan interkoneksi dari jaringan
seluler Telkomsel. Pendapatan interkoneksi termasuk
sambungan langsung international incoming dari
layanan SLI (TIC-007).
Pendapatan interkoneksi menurun sebesar Rp135
miliar, atau 2,8% dari Rp4.843 miliar pada 2013 menjadi
Rp4.708 miliar pada 2014 disebabkan oleh penurunan
panggilan interkoneksi lokal pelanggan seluler kami
dan panggilan jarak jauh dan internasional.
e. Pendapatan Jaringan
Pendapatan jaringan meningkat sebesar Rp27 miliar,
atau 2,2%, dari Rp1.253 miliar di 2013 menjadi Rp1.280
miliar pada 2014 terutama disebabkan oleh peningkatan
pada pendapatan sewa transponder satelit sebesar
Rp278 miliar, atau 71,0%, dari Rp392 miliar di tahun
2013 menjadi Rp670 miliar di tahun 2014 sebagai
dampak peningkatan sewa transporder yang meningkat
sebesar 18,4% dari 3.007 juta Mhz ditahun 2013
menjadi 3.560 juta MHz ditahun 2014.
Penurunan tersebut juga dikompensasi dengan
meningkatnya pendapatan call center sebesar Rp412
miliar, atau 127,2%.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
123
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
2. Beban
Jumlah beban meningkat sebesar Rp3.693 miliar, atau
6,4% dari Rp57.700 miliar pada 2013 menjadi Rp61.393
miliar pada 2014. Adapun tinjauan atas beban yang
terjadi dapat kami jelaskan lebih lanjut sebagai berikut:
a. Beban Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi
Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi
meningkat sebesar Rp2.956 miliar, atau 15,3%, dari
Rp19.332 miliar pada 2013 menjadi Rp22.288 miliar
pada 2014.
Peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan jasa
telekomunikasi lainnya juga disebabkan oleh hal-hal
berikut:
- Beban operasi dan pemeliharaan meningkat
sebesar Rp1.916 miliar, atau 18%, disebabkan oleh
meningkatnya beban yang terkait dengan
pemeliharaan jaringan guna meningkatkan kinerja
bisnis seluler kami;
- Peningkatan beban sewa sirkit dan CPE sebesar
Rp318 miliar, atau 72,3% yang digunakan untuk
operasional dan pemeliharaan sirkit langganan
sebagai dampak dari peningkatan proyek dari
pelanggan korporasi kami;
- Beban pokok penjualan telepon, set top box, kartu
SIM dan RUIM meningkat sebesar Rp279 miliar,
atau 37,1%, dari Rp752 miliar di tahun 2013 menjadi
Rp1.031 miliar di tahun 2014. Peningkatan ini
disebabkan karena peningkatan penjualan
terminal/handset dan penjualan modem.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Pendapatan Jasa Telekomunikasi Lainnya
Pada 2014, pendapatan Telkom dari jasa telekomunikasi
lainnya meningkat sebesar Rp396 miliar, atau 16,3%,
dari Rp2.429 miliar pada 2013 menjadi Rp2.825
miliar pada 2014. Peningkatan pendapatan ini
terutama berasal dari kenaikan pendapatan Customer
Premise Equipment (CPE) dan terminal sebesar
Rp730 miliar, atau 240,9% dari Rp303 miliar di tahun
2013 menjadi Rp1033 miliar di tahun 2014.
Dikompensasi dengan penurunan pendapatan
kompensasi pelayanan universal sebesar Rp327
miliar, atau 64,4% dari Rp508 miliar di tahun 2013
menjadi Rp181 miliar di tahun 2014.
g. Pendapatan Lain
Pendapatan lain menurun sebesar Rp1.505 miliar
dari Rp2.579 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp1.074
miliar pada tahun 2014 disebabkan adanya penjualan
80% kepemilikan kami pada PT Indonusa di tahun
2013.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
f.
124
Laporan Tahunan 2014
Peningkatan di atas dikompensasi dengan penurunan
beban pokok jasa teknologi informatika yang sebesar
Rp320 miliar, atau 47,3%, dari Rp677 miliar di tahun
2013 menjadi Rp357 miliar di tahun 2014. yang
merupakan efisiensi atas penggunaan perangkat
sistem yang telah terintegrasi.
b. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar
Rp1.351 miliar, atau 8,6%, dari Rp15.780 miliar pada
2013 menjadi Rp17.131 miliar pada 2014 terutama
disebabkan peningkatan kualitas dan kuantitas
peralatan dan jaringan sebagai upaya kami untuk
meningkatkan pelayanan kepada pelanggan, terutama
bisnis seluler. Peningkatan beban penyusutan ini
juga disebabkan oleh penurunan nilai aset tetap
dipercepat karena perubahan strategi atas bisnis
telepon nirkabel tidak bergerak kami.
c. Beban Karyawan
Beban karyawan menurun sebesar Rp117 miliar, atau
1,2%, dari Rp9.733 miliar pada 2013 menjadi Rp9.616
miliar pada 2014. Penurunan tersebut berasal dari
beban imbalan kesehatan pasca kerja bersih sebesar
Rp300 miliar, atau 80,2%, serta penurunan beban
pensiun berkala bersih sebesar Rp228 miliar, atau
26,1%, sesuai dengan perhitungan aktuarial.
Penurunan tersebut juga diimbangi dengan
peningkatan beban gaji dan tunjangan sebesar
Rp206 miliar, atau 5.8% disebabkan penambahan
jumlah karyawan sebesar 1,37% dari tahun 2013
yang berjumlah 25.011 orang menjadi 25.284 orang
pada tahun 2014. Hal ini juga berakibat pada
peningkatan beban PPh Karyawan sebesar Rp157
miliar, atau 13.5% dari Rp1.160 miliar di tahun 2013
menjadi Rp1.317 miliar ditahun 2014.
d. Beban Interkoneksi
Beban interkoneksi menurun sebesar Rp34 miliar,
atau 0,7%, dari Rp4.927 miliar pada tahun 2013
menjadi Rp4.893 miliar pada tahun 2014, disebabkan
oleh menurunnya beban interkoneksi domestik dan
akses sebesar Rp81 miliar, atau 2,2%.
e. Beban Pemasaran
Beban pemasaran meningkat sebesar Rp48 miliar,
atau 1,6%, dari Rp3.044 miliar pada 2013 menjadi
Rp3.092 miliar pada tahun 2014, terutama disebabkan
oleh peningkat beban customer education sebesar
Rp80 miliar, atau 15,1% dari tahun 2013 yang digunakan
untuk proses edukasi pelanggan terhadap layanan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
f.
broadband kami. Peningkatan ini dikompensasi
penurunan beban iklan dan promosi sebesar Rp18
miliar, atau 0,7% yang disebabkan oleh pemilihan
media yang lebih selektif serta peningkatan sinergi
group dalam pemasaran produk.
5. Beban Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan meningkat sebesar Rp479 miliar,
atau 7,0%, dari Rp6.859 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp7.338 miliar pada tahun 2014, mengikuti peningkatan
laba sebelum pajak.
Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi menurun sebesar
Rp192 miliar, atau 4,6%, dari Rp4.155 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp3.963 miliar pada tahun 2014,
sebagian disebabkan oleh penurunan provisi
penurunan nilai piutang sebesar Rp805 miliar, atau
50,7%. Penurunan ini diimbangi dengan meningkatnya
beban umum sebesar Rp292 miliar, atau 43,3%, serta
beban pelatihan, pendidikan dan rekrutmen sebesar
Rp116 miliar, atau 28,2%.
6. Pendapatan Komprehensif Lain
Pendapatan komprehesif lain turun sebesar Rp87 miliar,
atau 77,7%, dari Rp112 miliar pada 2013 menjadi Rp25
miliar pada tahun 2014 disebabkan karena penurunan
selisih kurs penjabaran laporan keuangan sebesar
Rp96 miliar, atau 80%.
g. Laba (rugi) selisih kurs - bersih
Rugi selisih kurs bersih menurun sebesar Rp235
miliar, dari sebesar Rp249 miliar pada tahun 2013
menjadi sebesar Rp14 miliar pada tahun 2014.
h. Beban Lain-lain
Beban lain-lain menurun sebesar Rp84 miliar dari
Rp480 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp396 miliar
pada tahun 2014.
3. Laba Operasi dan Marjin Laba Operasi
Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan di atas, laba
usaha meningkat sebesar Rp1.531 miliar, atau 5,5%, dari
Rp27.846 miliar pada tahun 2013 menjadi Rp29.377 miliar
pada tahun 2014. Marjin laba menurun dari 33,6% pada
tahun 2013 menjadi 32,8% pada tahun 2014.
4. Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak
Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan sebelumnya,
laba sebelum pajak meningkat sebesar Rp1.634 miliar,
atau 6,0%, dari Rp27.149 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp28.784 miliar pada tahun 2014. Marjin laba sebelum
pajak menurun dari 32,7% pada tahun 2013 menjadi 32,1%
pada tahun 2014.
7. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan
kepada Pemilik Entitas Induk
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp433 miliar,
atau 3,0%, dari Rp14.205 miliar pada tahun 2013 menjadi
Rp14.638 miliar pada tahun 2014.
8. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan
kepada Kepentingan Non Pengendali
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan non pengendali meningkat sebesar
Rp723 miliar, atau 11,9%, dari Rp6.085 miliar pada tahun
2013 menjadi Rp6.808 miliar pada tahun 2014.
9. Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba komprehensif tahun berjalan meningkat sebesar
Rp1.069 miliar, atau 5,2%, dari Rp20.402 miliar pada
tahun 2013 menjadi Rp21.471 miliar pada tahun 2014.
10. Laba Bersih per Saham
Laba bersih per saham meningkat sebesar Rp2,4 atau
1,6%, dari Rp147,42 di tahun 2013 menjadi Rp149,83 di
tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
125
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012
1. Pendapatan
Jumlah pendapatan meningkat sebesar Rp5.824 miliar,
atau 7,5% dari Rp77.143 miliar pada 2012 menjadi Rp82.967
miliar pada 2013. Peningkatan pendapatan di tahun 2013
disebabkan oleh peningkatan di seluruh sub pendapatan
kecuali telepon tidak bergerak. Peningkatan terutama
disumbangkan oleh pendapatan telepon seluler serta
pendapatan data. internet dan jasa teknologi informatika.
a. Pendapatan Telepon Seluler
Pendapatan telepon seluler meningkat sebesar
Rp1.407 miliar, atau 4,6%. dari Rp30.731 miliar pada
2012 menjadi Rp32.138 miliar pada 2013 disebabkan
oleh peningkatan di semua sub pendapatan. Hal ini
terutama disebabkan oleh peningkatan jumlah
pelanggan seluler kami sebesar 5,1%.
Pendapatan pemakaian meningkat sebesar Rp1.245
miliar, atau 4,2% dari Rp29.477 miliar di tahun 2012
menjadi Rp30.731 miliar di tahun 2013 selain disebabkan
karena peningkatan jumlah pelanggan baik pasca
bayar maupun pra bayar, juga karena tumbuhnya
pemakaian SLJJ. Pendapatan fitur meningkat sebesar
Rp128 miliar, atau 22,9% dari Rp558 miliar di tahun
2012 menjadi Rp686 miliar di tahun 2013. Sedangkan
pendapatan abonemen bulanan meningkat sebesar
Rp34 miliar, atau 4,9% dari Rp696 miliar di tahun
2012 menjadi Rp730 miliar di tahun 2013 terutama
disebabkan oleh peningkatan pelanggan pasca bayar
kami sebesar 15,8%.
Pendapatan seluler kami menyumbang 38,7% dari
pendapatan konsolidasian pada tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2013 dibandingkan dengan 39,8%
pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2012.
b. Pendapatan Sambungan Telepon Tidak Bergerak
Pendapatan sambungan telepon tidak bergerak
menurun sebesar Rp961 miliar, atau 9,0% dari Rp10.662
miliar pada 2012 menjadi Rp9.701 miliar pada 2013.
Penurunan pendapatan sambungan telepon tidak
bergerak terjadi karena penurunan pendapatan
pemakaian sebesar Rp870 miliar, atau 11,9% dan
penurunan pendapatan abonemen bulanan sebesar
Rp123 miliar, atau 4,4% disebabkan karena penurunan
126
Laporan Tahunan 2014
pemakaian lokal dan SLJJ karena beralihnya pengguna
ke layanan telepon seluler.
c. Pendapatan Data, Internet dan Jasa Teknologi
Informatika
Pendapatan data, intenet dan jasa teknologi informasi
kami menyumbang 38,2% dari pendapatan
konsolidasian pada tahun yang berakhir 31 Desember
2013 dibandingkan 35,9% pada 31 Desember 2012.
Pendapatan data, internet dan jasa teknologi informasi
meningkat sebesar Rp4.085 miliar, atau 14,8% dari
Rp27.624 miliar pada 2012 menjadi Rp31.709 miliar
pada 2013. Peningkatan pendapatan ini terutama
disebabkan oleh peningkatan pendapatan internet.
komunikasi data dan jasa teknologi informatika
sebesar Rp3.516 miliar atau 23,7% yang dipicu oleh
pertumbuhan pendapatan:
-
-
-
-
pemakaian data oleh pelanggan mobile broadband
salah satunya karena peningkatan jumlah pelanggan
Flash sebesar 56,5% dari 11,0 juta pelanggan di
tahun 2012 menjadi 17,3 juta pelanggan di tahun
2013.
pendapatan abonemen Speedy disebabkan karena
peningkatan pelanggan Speedy sebesar 28,7%
dari 2,3 juta pelanggan di tahun 2012 menjadi 3
juta pelanggan di tahun 2013.
pendapatan komunikasi data Ethernet yang
disebabkan peningkatan volume data yang melalui
metro ethernet sebesar 39,4% dari 240.315 Mbps
di 2012 menjadi 334.935 Mbps di 2013 serta
pendapatan komunikasi data VPN yang disebabkan
peningkatan volume data yang melalui jaringan
VPN sebesar 14,1% dari 40.750 Mbps di 2012
menjadi 46.505 Mbps di 2013.
Pendapatan SMS meningkat sebesar Rp503 miliar,
atau 4,0% dari Rp12.631 miliar pada 2012 menjadi
Rp13.134 miliar pada 2013 didukung oleh peningkatan
volume SMS sebesar 25,2% dari 118,1 miliar SMS
menjadi 147,9 miliar SMS di tahun 2013. Efektif pada
1 Juni 2012 sejalan dengan rezim interkoneksi berbasis
biaya untuk panggilan voice pemerintah menerapkan
interkoneksi berbasis biaya untuk SMS. Secara historis
Telkomsel memiliki jumlah SMS masuk yang lebih
besar dari pada jumlah SMS keluar, karena itu penerapan
interkoneksi berbasis biaya untuk SMS memberi
keuntungan bagi pendapatan SMS Telkomsel.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
d. Pendapatan Interkoneksi
Pendapatan interkoneksi terdiri dari pendapatan
interkoneksi dari sambungan telepon tidak bergerak
Telkom dan pendapatan interkoneksi dari jaringan
seluler Telkomsel. Pendapatan interkoneksi termasuk
sambungan langsung internasional incoming dari
layanan SLI (TIC-007).
Pendapatan interkoneksi meningkat sebesar Rp570
miliar, atau 13,3% dari Rp4.273 miliar pada 2012
menjadi Rp4.843 miliar pada 2013. Peningkatan
pendapatan interkoneksi disebabkan oleh peningkatan
pendapatan interkoneksi domestik dan transit sebesar
Rp353 miliar, atau 13,5% yang terutama disebabkan
peningkatan interkoneksi seluler sebesar Rp335 miliar
atau 14,5% dan pendapatan interkoneksi internasional
meningkat sebesar Rp218 miliar, atau 13,2% yang
disebabkan adanya promo tarif panggilan internasional
ke semua negara tujuan dan meningkatnya jumlah
panggilan masuk ke pelanggan seluler.
e. Pendapatan Jaringan
Pendapatan jaringan meningkat sebesar Rp45 miliar,
atau 3,7% dari Rp1.208 miliar di 2012 menjadi Rp1.253
miliar pada 2013 terutama disebabkan oleh peningkatan
pada pendapatan sewa sirkit sebesar Rp37 miliar,
atau 4,5% dari Rp824 miliar di tahun 2012 menjadi
Rp861 miliar di tahun 2013 sebagai hasil peningkatan
jumlah pelanggan kami sebesar 27.078, atau 7,0%.
f.
Pendapatan Jasa Telekomunikasi Lainnya
Pada tahun 2013. pendapatan Telkom dari jasa
telekomunikasi lainnya meningkat sebesar Rp678
miliar, atau 25,6% dari Rp2.645 miliar pada 2012
menjadi Rp3.323 miliar pada 2013. Peningkatan
pendapatan ini terutama berasal dari peningkatan
pendapatan sewa sebesar Rp260 miliar atau 64,8%
peningkatan pendapatan dari kompensasi KPU yang
disebabkan oleh peningkatan proyek KPU untuk
membangun layanan pusat internet di berbagai ibu
kota provinsi di tahun 2013 serta peningkatan
pendapatan Customer Premise Equipment ("CPE")
dan terminal sebesar Rp151 miliar, atau 14,4%.
Di sisi lain terdapat penurunan di pendapatan TV
berbayar sebesar Rp131 miliar atau 32,3% disebabkan
oleh aksi korporasi penjualan TelkomVision salah satu
unit usaha kami dalam TV berbayar.
g. Pendapatan Lain
Pendapatan lain meningkat sebesar Rp20 miliar dari
Rp2.559 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp2.579
miliar pada tahun 2013.
2. Beban
Jumlah beban meningkat sebesar Rp3.695 miliar, atau
6,8% dari Rp54.005 miliar pada 2012 menjadi Rp57.700
miliar pada 2013. Peningkatan jumlah beban terutama
disebabkan oleh meningkatnya beban operasi dan
pemeliharaan, beban depresiasi dan amortisasi dan
beban umum dan administrasi dengan penjelasan lebih
lanjut sebagai berikut:
a. Beban Operasi, Pemeliharaan dan Jasa Telekomunikasi
Beban operasi pemeliharaan dan jasa telekomunikasi
meningkat sebesar Rp2.529 miliar, atau 15,1% dari
Rp16.803 miliar pada 2012 menjadi Rp19.332 miliar
pada 2013.
-
-
-
Peningkatan beban operasi, pemeliharaan dan
jasa telekomunikasi lainnya juga disebabkan oleh
hal-hal berikut:
Beban operasi dan pemeliharaan meningkat
sebesar Rp1.655 miliar, atau 18,4% disebabkan
oleh meningkatnya beban yang terkait dengan
peningkatan kapasitas stasiun penerima dan
transmisi serta layanan broadband Telkomsel.
Beban pokok jasa teknologi informatika meningkat
sebesar Rp455 miliar, atau 205% dari Rp222 miliar
di tahun 2012 menjadi Rp677 miliar di tahun 2013.
Peningkatan beban tersebut disebabkan karena
peningkatan beban sistem integrasi.
Beban pemakaian listrik, gas dan air meningkat
sebesar Rp184 miliar, atau 20,9% dari Rp879 miliar
di tahun 2012 menjadi Rp1.063 miliar di tahun
2013. Peningkatan ini disebabkan oleh peningkatan
beban listrik karena peningkatan jumlah BTS dan
jaringan untuk layanan broadband Telkomsel serta
peningkatan tarif listrik.
Peningkatan di atas diimbangi oleh hal-hal berikut
penurunan beban asuransi sebesar Rp297 miliar atau
44,3% dari Rp671 miliar di tahun 2012 menjadi Rp374
miliar di tahun 2013 disebabkan oleh tidak adanya
beban asuransi aset tetap bagi satelit Telkom-3.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
127
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Beban operasi, pemeliharaan dan jasa telekomunikasi
kami memberikan kontribusi sebesar 33,5% dari
jumlah beban konsolidasian untuk tahun yang berakhir
31 Desember 2013 dibandingkan dengan 31,1% untuk
tahun yang berakhir 31 Desember 2012.
b. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban penyusutan dan amortisasi meningkat sebesar
Rp1.324 miliar, atau 9,2% dari Rp14.456 miliar pada
2012 menjadi Rp15.780 miliar pada 2013 terutama
karena peningkatan beban depresiasi sebesar Rp1.476
miliar, atau 10,8% dari Rp13.635 miliar pada tahun
2012 menjadi Rp15.109 miliar pada 2013. Peningkatan
beban depresiasi ini terutama disebabkan oleh
depresiasi instalasi dan peralatan transmisi sebesar
Rp1.065 miliar, atau 14,0% dan peningkatan beban
penurunan nilai sebesar Rp349 miliar, atau 141,3%
dibandingkan pada tahun sebelumnya.
c. Beban Karyawan
Beban karyawan menurun sebesar Rp53 miliar, atau
0,5% dari Rp9.786 miliar pada 2012 menjadi Rp9.733
miliar pada 2013. Penurunan beban karyawan ini
disebabkan oleh tidak dilaksanakannya program
pensiun dini di tahun 2013 sehingga terjadi penurunan
beban pensiun dini sebesar Rp699 miliar, atau 100,0%.
Penurunan tersebut diimbangi dengan peningkatan
beban gaji dan tunjangan sebesar Rp296 miliar, atau
9,1% dari Rp3.257 miliar pada tahun 2012 menjadi
Rp3.553 miliar di tahun 2013 dan peningkatan beban
imbalan kesehatan pasca kerja bersih sebesar Rp284
miliar, atau 315,6%.
d. Beban Interkoneksi
Beban interkoneksi meningkat sebesar Rp260 miliar,
atau 5,6% dari Rp4.667 miliar pada tahun 2012 menjadi
Rp4.927 miliar pada tahun 2013 terutama disebabkan
oleh naiknya beban interkoneksi domestik dan transit
sebesar Rp256 miliar, atau 7,4%. seiring dengan
peningkatan pendapatan interkoneksi domestik dan
transit sebesar 13,5%.
128
Laporan Tahunan 2014
e. Beban Pemasaran
Beban pemasaran menurun sebesar Rp50 miliar, atau
1,6% dari Rp3.094 miliar pada 2012 menjadi Rp3.044
miliar pada 2013. terutama disebabkan oleh penurunan
beban iklan dan promosi sebesar Rp93 miliar, atau
3,9% yang disebabkan oleh pemilihan media yang
lebih selektif serta peningkatan sinergi group.
f.
Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi meningkat sebesar
Rp1.119 miliar, atau 36,9% dari Rp3.036 miliar pada
2012 menjadi Rp4.155 miliar pada 2013 sebagian
disebabkan oleh peningkatan beban provisi piutang
sebesar Rp674 miliar, atau 73,7% dari Rp915 miliar di
tahun 2012 menjadi Rp1.589 miliar di tahun 2013.
Peningkatan ini terutama berasal dari penilaian
individual dan kolektif tahun berjalan atas penurunan
nilai piutang serta peningkatan beban pelatihan.
pendidikan dan rekruitmen sebesar Rp153 miliar, atau
59,0% sedangkan beban umum juga meningkat
sebesar Rp148 miliar, atau 28,1% di tahun 2013.
Peningkatan di atas diimbangi sebagian dengan
penurunan beban sumbangan sosial sebesar Rp44
miliar atau 34,4%.
g. (Laba) Rugi Selisih Kurs - Bersih
Rugi selisih kurs bersih meningkat sebesar Rp60
miliar dari sebesar Rp189 miliar pada 2012 menjadi
sebesar Rp249 miliar pada 2013. Peningkatan ini
terutama disebabkan oleh menguatnya nilai tukar
US Dollar terhadap Rupiah sebesar 26,3%.
h. Beban Lain-lain
Beban lain-lain menurun sebesar Rp1.493 miliar dari
Rp1.973 miliar pada tahun 2012 menjadi Rp480 miliar
pada tahun 2013. Penurunan ini terutama berkaitan
dengan pengakuan kembali di tahun 2012 dari nilai
tercatat Satelit Telkom-3 sebesar Rp1.606 miliar yang
telah dibangun dan diluncurkan tetapi gagal mencapai
orbitnya.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Laba Operasi dan Marjin Laba Operasi
Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan di atas. laba
usaha meningkat sebesar Rp2.148 miliar, atau 8,4% dari
Rp25.698 miliar pada 2012 menjadi Rp27.846 miliar pada
2013. Marjin laba meningkat dari 33,3% pada 2012 menjadi
33,6% pada 2013.
7. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
pemilik entitas induk meningkat sebesar Rp1.355 miliar,
atau 10.5% dari Rp12.850 miliar pada 2012 menjadi
Rp14.205 miliar pada 2013.
4. Laba Sebelum Pajak dan Marjin Laba Sebelum Pajak
Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan sebelumnya.
laba sebelum pajak meningkat sebesar Rp2.921 miliar,
atau 12,1% dari Rp24.228 miliar pada 2012 menjadi
Rp27.149 miliar pada 2013. Marjin laba sebelum pajak
meningkat dari 31,4% pada 2012 menjadi 36,7% pada
2013.
8. Laba Tahun Berjalan yang dapat Diatribusikan kepada
Kepentingan Non Pengendali
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada
kepentingan non pengendali meningkat sebesar Rp573
miliar. atau 10,4% dari Rp5.512 miliar pada 2012 menjadi
Rp6.085 miliar pada 2013.
5. Beban Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan menurun sebesar Rp993 miliar,
atau 16,9% dari Rp5.866 miliar pada 2012 menjadi Rp6.859
miliar pada 2013, mengikuti peningkatan laba sebelum
pajak.
6. Pendapatan Komprehensif Lain
Pendapatan komprehesif lain meningkat sebesar Rp86
miliar atau 330,8% dari Rp26 miliar pada 2012 menjadi
Rp112 miliar pada 2013 disebabkan karena peningkatan
di selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
sebesar Rp89 miliar diimbangi dengan penurunan pada
perubahan selisih bersih nilai wajar aset keuangan tersedia
untuk dijual sebesar Rp3 miliar.
9. Laba Komprehensif Tahun Berjalan
Laba komprehesif tahun berjalan meningkat sebesar
Rp2.014 miliar, atau 11% dari Rp18.388 miliar pada 2012
menjadi Rp20.402 miliar pada 2013.
10. Laba Bersih per Saham
Laba bersih per saham meningkat sebesar Rp14 atau
10,4% dari Rp133,84 di tahun 2012 menjadi Rp147,42 di
tahun 2013.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
129
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
TINJAUAN LAPORAN ARUS KAS
Tabel berikut menyajikan informasi yang berhubungan dengan arus kas konsolidasi Perusahaan, seperti yang disajikan
dalam (dan disiapkan dalam basis yang sama) pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
2014 (Rp miliar)
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
2012 (Rp miliar)
(Rp miliar)
Arus Kas Bersih:
dari kegiatan operasi
37.736 3.047 36.574 27.941 untuk kegiatan investasi
(24.748)
(1.998)
(22.702)
(11.311)
untuk kegiatan pendanaan
(10.083)
(814)
(13.327)
(13.314)
2.905 235 545 3.316 Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas
Dampak perubahan kurs terhadap kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
LAMPIRAN
(US$ juta)
2013 Saldo akhir anak perusahaan yang dijual
Kas dan setara kas pada akhir tahun
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2014 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013
1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Pada tahun 2014 arus kas bersih yang dihasilkan dari
kegiatan operasi mencapai Rp37.736 miliar (US$3.047
juta), meningkat dibandingkan Rp36.574 miliar pada
tahun 2013. Peningkatan arus kas kami terutama
disebabkan oleh peningkatan penerimaan pendapatan
dari pelanggan sebesar Rp7.549 miliar, atau 9,8%. Selain
itu pendapatan bunga diterima juga meningkat sebesar
Rp404 miliar, atau 48,6%. Peningkatan tersebut juga
dikompensasikan dengan pembayaran kas untuk beban
sebesar Rp5.707 miliar, atau 20,8% dan bertambahnya
pembayaran pajak pertambahan nilai sebesar Rp493
miliar.
2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi
Pada tahun 2014 arus kas bersih yang digunakan untuk
kegiatan investasi meningkat menjadi sebesar Rp24.748
miliar (US$1.998 juta) dibandingkan dengan Rp22.702
miliar pada tahun 2013. Peningkatan penggunaan kas
tersebut terutama disebabkan oleh bertambahnya
pembayaran kas untuk pembelian aset tetap sebesar
Rp5.154 miliar, atau 26,2%, penempatan dana rekening
penampungan sebesar Rp2.121 miliar serta penambahan
penyertaan jangka panjang sebesar Rp1.467 miliar.
130
Laporan Tahunan 2014
71 6 1.039 168 14.696 1.187 13.118 9.634 - - (6)
- 17.672 1.428 14.696 13.118 Kegiatan investasi tersebut juga dikompensasi dengan
peningkatan penarikan hasil dari deposito berjangka
sebesar Rp8.466 miliar, atau 370,0%, menurunnya uang
muka dan aset lancar lainnya sebesar Rp783 miliar, atau
99,0%, serta meningkatnya hasil dari penjualan aset
tetap sebesar Rp35 miliar, atau 7,5%.
3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan
Pada tahun 2014 arus kas bersih yang digunakan untuk
kegiatan pendanaan menurun menjadi sebesar Rp10.083
miliar (US$814 juta) dibandingkan dengan Rp13.327
miliar di tahun 2013. Penurunan tersebut disebabkan
oleh meningkatnya pembayaran utang bank jangka
pendek sebesar Rp1.840 miliar, atau 452,1%, serta
meningkatnya pembayaran dividen kas kepada pemegang
saham perusahaan dan pemegang saham non pengendali
entitas masing-masing Rp1.589 miliar, atau 19,0% dan
Rp795 miliar, atau 17,0%.
Tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2013 dibandingkan dengan
tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012
1. Arus Kas dari Kegiatan Operasi
Pada tahun 2013 arus kas bersih yang dihasilkan dari
kegiatan operasi mencapai Rp36.574 miliar (US$3.005
juta), meningkat dibandingkan Rp27.941 miliar pada
tahun 2012. Peningkatan arus kas kami terutama
disebabkan oleh peningkatan penerimaan pendapatan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
dari pelanggan sebesar Rp5.103 miliar, atau 7,1% serta
dari operator lain sebesar Rp528 miliar, atau 13,2% yang
disebabkan peningkatan pendapatan usaha kami. Hal
ini juga disebabkan penurunan pembayaran kas untuk
beban usaha kami sebesar Rp6.211 miliar, atau 18,5%.
Peningkatan ini diimbangi dengan bertambahnya
pengeluaran kan untuk pembayaran pajak penghasilan
sebesar Rp1.809, atau 32,4%, serta disebabkan peningkatan
pembayaran kepada karyawan sebesar Rp1.721 miliar
atau 21,1%.
serta meningkatnya penerimaan divestasi dari entitas
anak dan perusahaan asosiasi sebesar Rp926 miliar.
3. Arus Kas untuk Kegiatan Pendanaan
Pada tahun 2013 arus kas bersih yang digunakan untuk
kegiatan pendanaan meningkat menjadi sebesar Rp13.327
miliar (US$1.095 juta) pada tahun 2013 dibandingkan
dengan Rp13.314 miliar di tahun 2012. Peningkatan
sebesar Rp13 miliar, atau 0,1% tersebut terutama disebabkan
oleh adanya peningkatan penerimaan dari penjualan
saham yang dibeli kembali sebesar Rp2.368 miliar di
tahun 2013 disertai dengan tidak adanya pengeluaran
kas untuk pembayaran pembelian saham kembali sebesar
Rp1.744 seperti pada tahun 2012. Hal ini diimbangi dengan
meningkatnya pembayaran dividen kepada pemegang
saham kami sebesar Rp1.227 miliar, atau 17,2% serta
dividen kepada pemilik minoritas sebesar Rp1.083 miliar,
atau 30,0% karena peningkatan laba usaha kami dan
menurunnya penerimaan kas dari pinjaman Bank sebesar
Rp1.271 miliar.
2. Arus Kas untuk Kegiatan Investasi
Pada tahun 2013 arus kas bersih yang digunakan untuk
kegiatan investasi meningkat menjadi sebesar Rp22.702
miliar (US$1.865juta) dibandingkan dengan Rp11.311 miliar
pada tahun 2012. Peningkatan penggunaan kas tersebut
terutama disebabkan oleh bertambahnya pembayaran
kas untuk pembelian aset tetap sebesar Rp11.423 miliar
diimbangi dengan menurunnya penempatan dana pada
deposito berjangka sebesar Rp1.720 miliar, atau 42,9%
KEWAJIBAN DAN KOMITMEN
A. Kewajiban Kontraktual
Tabel berikut menyajikan informasi tentang kewajiban kontraktual pada tanggal 31 Desember 2014.
Jatuh Tempo Pembayaran
Kewajiban Kontraktual
(1)(5)
Utang Jangka Panjang
Jumlah
Kurang dari 1
tahun (7)
1-3 tahun (7)
3-5 tahun (7)
Lebih dari
5 tahun (7)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
16.853 5.328 5.035 3.059 3.431 4.789 571 1.175 1.163 1.880 29.373 3.847
6.791
6.426
12.309
Bunga atas Utang Jangka Panjang dan Utang
Sewa Pembiayaan(6)
6.097 1.718 2.323 1.337 719 Kewajiban Pengadaan yang Tidak Bersyarat(4)
16.195 16.195 0 0 0 Utang Sewa Pembiayaan(2)
Utang Sewa Operasi(3)
Jumlah
73.307
(1) Lihat Catatan 18-21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian;
(2) Terkait dengan sewa pembiayaan untuk penyewaan ruang dimenara
telekomunikasi (slot) dan lokasi menara, aset tetap PBH, peralatan,
dan instalasi transmisi, peralatan pengolahan data, peralatan kantor,
kendaraan, dan aset CPE;
(3) Terkait dengan sewa jaringan, peralatan telekomunikasi serta tanah
dan bangunan;
27.659
15.324
11.985
18.339
(4) Belanja modal yang disepakati di bawah pengaturan kontraktual;
(5) Tidak termasuk komitmen kontraktual untuk suku bunga;
(6) Lihat “Manajemen Risiko - Risiko-Risiko Terkait Dengan Bisnis Kami
- Risiko-Risiko Keuangan - Risiko Suku Bunga”.
(7) Kurang dari satu tahun = 2015, 1-3 tahun = 2016-2017, 3-5 tahun=2018-2019,
lebih dari 5 tahun = 2020 dan selanjutnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
131
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Lihat Catatan 41 Laporan Keuangan Konsolidasian untuk detail lebih lanjut mengenai komitmen kontraktual. Sebagai
tambahan atas kewajiban kontraktual di atas, pada tanggal 31 Desember 2014, Telkom memiliki kewajiban jangka
panjang untuk pensiun, imbalan kesehatan pascakerja dan mengalokasikan sebesar Rp226 miliar untuk program
tersebut. Lihat catatan 36 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
B. Kewajiban Pokok Terutang
Saldo utang konsolidasian yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjang serta pinjaman lainnya
pada tanggal 31 Desember 2014, 2013 dan 2012, tercantum pada tabel berikut:
Tahun - tahun yang berakhir pada 31 Desember
2014 (Rp miliar)
Rupiah Indonesia
Dolar Amerika Serikat
(1)
(2)
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Yen Jepang
Jumlah
(US$ juta)
2013 2012 (Rp miliar)
(Rp miliar)
20.013 1.615 17.543 16.192 2.643 213 1.734 2.052 796 64 979 1.031 23.452 1.892 20.256 19.275 (1) Jumlah pada tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014, yang dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs Rp9.645, Rp12.180 dan Rp12.390 =
US$ 1, yaitu nilai jual Reuters untuk Dolar Amerika Serikat pada setiap tanggal tersebut.
(2) Jumlah pada tanggal 31 Desember 2012, 2013 dan 2014, yang dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs Rp111,8, Rp115,9 dan Rp103,6 = Yen 1,
yaitu nilai tukar jual Reuters untuk Yen pada setiap tanggal tersebut.
Dari seluruh utang Telkom Group pada tanggal
31 Desember 2014, pembayaran dijadwalkan akan dilakukan
pada tahun 2015, 2016-2017, 2018-2019 dan selanjutnya
masing-masing sebesar Rp7.709 miliar, Rp6.210 miliar
dan Rp4.222 miliar, dan Rp5.311 miliar
Untuk informasi lebih lengkap mengenai utang, lihat
Catatan 17-21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
C. Kontrak Material
Pada 2014 dan 2013, kami tidak mengajukan kontrak
material baru atau mengubah kontrak material yang
sudah ada, di luar kontrak yang sudah dimasukkan atau
diubah dalam kegiatan usaha biasa.
LIKUIDITAS
Sumber Likuiditas
Sumber utama likuiditas perusahaan adalah kas yang
diperoleh dari kegiatan operasional dan pinjaman jangka
panjang melalui pasar modal serta pinjaman jangka
panjang dan jangka pendek melalui fasilitas bank. Kami
membagi sumber likuiditas kami menjadi likuiditas internal
dan eksternal.
132
Laporan Tahunan 2014
A. Likuiditas Internal
Dalam memenuhi kewajiban yang jatuh tempo kami
terutama mengandalkan likuiditas internal kami. Pada
tanggal 31 Desember 2014, kami memiliki kas dan setara
kas sebesar Rp17.672 miliar yang meningkat sebesar
Rp2.976 miliar dibanding tahun 2013 yang hanya
mencatatkan Rp14.696 miliar. Hal ini juga didukung
dengan peningkatan arus kas yang dihasilkan dari kegiatan
operasi terutama penerimaan kas dari pelanggan sebesar
Rp84.748 miliar.
Kami mencatatkan pembayaran kembali bersih atas
utang tahun berjalan untuk pinjaman sebesar Rp5.843
miliar di tahun 2012, Rp6.239 miliar di tahun 2013, dan
Rp7.724 miliar di tahun 2014. Arus kas keluar pada tahun
2014 terutama digunakan untuk pembayaran pinjaman
jangka pendek dan pinjaman lainnya sebesar Rp2.247
miliar dan pinjaman lainnya sebesar Rp4.538 miliar.
Kami menjaga likuiditas internal kami dengan rasio lancar,
yaitu perbandingan antara aset lancar dibandingkan
liabilitas jangka pendek, tetap di atas 100%. Untuk tahun
2014 rasio lancar kami mencapai 106,2% dibanding tahun
sebelumnya 116,3%.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
B. Likuiditas Eksternal
Sumber likuiditas eksternal kami yang paling utama
adalah utang bank jangka pendek dan jangka panjang,
pinjaman penerusan, obligasi dan wesel bayar. Selama
tahun 2014 likuiditas eksternal yang kami gunakan adalah
utang bank sebesar Rp6.626 miliar dan pinjaman jangka
pendek sebesar Rp3.580 miliar.
C. Sumber Likuiditas yang belum digunakan
Fasilitas kredit yang tersedia tetapi belum kami manfaatkan
antara lain:
- CIMB Niaga sebesar Rp820 miliar;
- Bank BNI sebesar Rp234 miliar;
- Bank BRI, sebesar Rp6 miliar;
- Bank Danamon sebesar Rp20 miliar;
- Bank Ekonomi Raharja sebesar Rp70 miliar dan
- Sindikasi BNI, BRI dan Mandiri sebesar Rp103 juta;
-
Penurunan substansial aset keuangan lancar lainnya
sebesar Rp4.075 miliar;
Penurunan aset tersedia untuk dijual sebesar Rp48
miliar;
Penurunan nilai persediaan, setelah dikurangi provisi
persediaan usang, sebesar Rp35 miliar, dan
Penurunan piutang lain-lain, setelah dikurangi provisi
penurunan nilai piutang, sebesar Rp12 miliar;
Hal di atas diimbangi dengan:
- Peningkatan utang bank jangka pendek sebesar
Rp1.378 miliar;
- Peningkatan pinjaman jangka panjang yang jatuh
tempo dalam satu tahun sebesar Rp806 miliar.
- Peningkatan pendapatan diterima dimuka sebesar
Rp473 miliar, dan
- Peningkatan utang usaha kepada pihak ketiga sebesar
Rp286 miliar;
MODAL KERJA BERSIH
Modal kerja bersih, dihitung dari selisih antara aset lancar
dan liabilitas jangka pendek, berjumlah sebesar Rp4.638
miliar pada 31 Desember 2013 dan Rp1.976 miliar (US$160
juta) pada 31 Desember 2014. Penurunan modal kerja
bersih terutama disebabkan oleh:
Kami meyakini bahwa modal kerja kami memadai untuk
memenuhi ketentuan yang ada saat ini. Telkom berharap
modal kerja bersih dapat dipenuhi dari berbagai sumber
pendanaan termasuk penerimaan kas dari kegiatan
operasional dan pinjaman bank.
KEMAMPUAN MEMBAYAR UTANG
Kemampuan Perusahaan membayar utangnya, baik jangka pendek ataupun jangka panjang, sangat dipengaruhi
oleh sumber likuiditas Perusahaan. Lihat pembahasan pada bagian “Likuiditas”.
A. Liabilitas Jangka Pendek
Kemampuan Perusahaan untuk membayar liabilitas jangka pendeknya dapat dilihat melalui rasio-rasio pada tabel
berikut:
2014
2013
2012
Rasio lancar (current ratio)
106,2%
116,3%
116,0%
Rasio cepat (quick ratio)
104,7%
114,5%
113,6%
Rasio kas (cash ratio)
64,4%
75,8%
72,4%
Rasio
B. Liabilitas Jangka Panjang
Kemampuan Perusahaan untuk membayar utang jangka panjang dapat dilihat melalui rasio-rasio pada tabel di
bawah ini:
2014
Rasio
2013
2012
Rasio utang terhadap ekuitas (debt to equity ratio)
34,6%
33,5%
37,4%
Rasio utang terhadap EBITDA (debt to EBITDA)
50,4%
46,4%
48,0%
25,6 kali
29,0 kali
19,5 kali
Rasio EBITDA terhadap beban bunga (times interest earned ratio)
Untuk pembahasan mengenai utang Perusahaan, lihat Catatan 17-21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
133
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
KOLEKTIBILITAS PIUTANG
Tingkat kolektibilitas piutang Perusahaan dapat dilihat
melalui rasio lama penagihan rata-rata (average collection
period) yang menunjukkan waktu rata-rata yang
dibutuhkan Perusahaan dalam menagih piutangnya dan
rasio perputaran piutang (receivable turnover) yang
menunjukkan berapa kali dana yang ditanam dalam
piutang berputar dalam setahun.
Rasio lama penagihan rata-rata adalah sebesar 25,4 hari
di tahun 2014 dan 24,7 hari di tahun 2013, sedangkan
rasio perputaran piutang untuk tahun 2014 dan 2013
adalah sebesar 14,4 dan 14,8.
Perusahaan telah membentuk provisi atas penurunan
nilai piutang berdasarkan pada nilai ketertagihan dari
tingkat penurunan nilai historis dan nilai individual dari
kualitas kredit dan historis kredit dari para pelanggan
sebesar Rp3.096 miliar di tahun 2014 dan Rp2.872 miliar
di tahun 2013.
Pada tanggal 31 Desember 2014 dan 2013, nilai tercatat
piutang usaha Perusahaan dan entitas anak yang
dipertimbangkan telah jatuh tempo tetapi tidak diturunkan
nilainya masing-masing sebesar Rp3.355 miliar dan
Rp2.418 miliar. Manajemen menyimpukan bahwa piutang
yang telah jatuh tempo tetapi tidak diturunkan nilainya,
termasuk dengan piutang usaha yang tidak jatuh tempo
dan juga tidak diturunkan nilainya, adalah terutang dari
para pelanggan dengan historis piutang yang tertagih
dengan baik dan diharapkan dapat terpulihkan.
Untuk pembahasan mengenai piutang Perusahaan, lihat
Catatan 6 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
STRUKTUR MODAL
Struktur modal Telkom per 31 Desember 2014 adalah sebagai berikut:
Jumlah
Porsi (%)
(Rp miliar)
Utang Jangka Pendek
1.810
1,99
Utang Jangka Panjang
21.642
23,76
Total Utang
23.452
25,7 5
Modal
67.807
74,25
Jumlah Modal Yang Investasikan
91.259
100
Kami melakukan pendekatan kualitatif untuk menentukan struktur permodalan dan tingkat utang. Berdasarkan
perjanjian sindikasi pinjaman utang dengan BNI dan BRI per tanggal 16 Juni 2009, kami diminta untuk menjaga
tingkat rasio utang terhadap modal tidak lebih dari 2,0 dan debt service coverage ratio diatas 1,25 kali. Pada tanggal
31 Desember 2014. Rasio utang terhadap modal (“DER”) Telkom adalah 34,6% dan debt service coverage ratio adalah
4,8 kali, mengindikasikan kemampuan perusahaan yang tinggi dalam melunasi utangnya. Tingkat utang ditentukan
pada strategi usaha saat ini dan masa depan. Untuk mendapatkan tingkat utang yang optimal, kami juga
mempertimbangkan tingkat rasio utang dengan membandingkan sesama industri telekomunikasi di kawasan regional.
Lihat Catatan 45 pada Laporan Keuangan Konsolidasian untuk informasi kebijakan Manajemen atas manajemen
modal.
134
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
BELANJA MODAL
Pada tahun 2014, belanja modal Perusahaan sebesar Rp24.661 miliar (US$1.991 juta). Kami mengelompokkan kategori
belanja modal berikut ini untuk keperluan perencanaan, yaitu:
- Broadband services, terdiri dari akses broadband, IT, aplikasi dan konten, serta service node;
- Network infrastructure, terdiri dari jaringan transmisi, metro ethernet and Regional Metro Junction (“RMJ”), dan
IP backbone serta satelit;
- Optimazing legacy, terdiri dari telepon nirkabel tidak bergerak dan telepon kabel tidak bergerak; dan
- Belanja modal pendukung.
Belanja modal Telkom Group pada tahun 2014, mencapai Rp24.661 miliar, dimana dari jumlah tersebut, Telkom
sebagai entitas induk mengeluarkan belanja modal sebesar Rp8.099 miliar (US$654 juta), Telkomsel sebesar Rp13.002
miliar (US$1.050 juta) dan belanja modal entitas anak lainnya sebesar Rp3.560 miliar (US$287 juta) dengan rincian
sebagai berikut:
Tabel realisasi belanja modal
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Telkom (entitas induk)
2014 2013 2012 (Rp miliar)
(Rp miliar)
(Rp miliar)
8.099 5.313 4.040 13.002 15.662 10.656 3.560 3.923 2.576 Entitas anak
Telkomsel
Lainnya
Subtotal untuk entitas anak
16.562 19.585 13.232 Jumlah untuk Telkom Group
24.661 24.898 17.272 Jumlah aktual pengeluaran belanja modal dapat berbeda dari angka-angka yang dicantumkan di atas karena beberapa
sebab, termasuk namun tidak terbatas pada, perekonomian Indonesia, nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS, Euro
ataupun mata uang asing lainnya yang relevan, ketersediaan pembiayaan dari pemasok atau fasilitas lain dengan
persyaratan yang dapat kami terima, masalah teknis dan non-teknis dalam pengadaan serta instalasi peralatan,
maupun kemungkinan kami memasuki bisnis-bisnis yang baru.
BATASAN MATERIALITAS
IKATAN MATERIAL UNTUK INVESTASI
BARANG MODAL
Batasan material pada Laporan Keuangan Konsolidasian
kami mengacu pada Keputusan Ketua Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP-347/
BL/2012 tentang Penyajian Dan Pengungkapan Laporan
Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik tanggal 25
Juni 2012 dengan lampiran laporan nomor VIII.G.7:
Penyajian Dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Perusahaan Atau Perusahaan Publik yaitu 5% dari jumlah
seluruh aset untuk pos-pos aset, 5% dari jumlah seluruh
liabilitas untuk pos-pos liabilitas, 5% dari jumlah seluruh
ekuitas untuk pos-pos ekuitas, 10% dari pendapatan
untuk pos-pos laba-rugi komprehensif, dan 10% dari laba
dari operasi yang dilanjutkan sebelum pajak untuk
pengaruh suatu peristiwa atau transaksi.
A. Tujuan dari Ikatan
Di tahun 2014, kami memiliki ikatan material untuk belanja
modal sebesar Rp16.195 miliar dengan beberapa kontraktor,
terutama sehubungan dengan pengadaan dan instalasi
peralatan sentral telepon, peralatan transmisi dan jaringan
kabel. Hal ini diantaranya terkait dengan proyek modernisasi
jaringan akses kabel tembaga melalui optimalisasi aset
jaringan kabel tembaga dengan pola Trade In/Trade Off,
proyek Sistem Komunikasi Kabel Laut (“SKKL”) LuwukTutuyan Cable System, proyek Outside Plant Fiber To
The Home (OSP FTTH), proyek Sulawesi Maluku Papua
Cable System, proyek ekspansi dan jasa Maintenance
Support Metro Ethernet Platform ALU, proyek ekspansi
DWDM Platform ALU, proyek WIFI CISCO, proyek
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
135
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
perangkat IP Radio untuk Backhaul Node-B, proyek
SKKL Divisi Network of Broadband 2014, proyek Telkom-3
Subtitution (T3S) Satelite System.
Entitas anak kami, Telkomsel, juga memiliki ikatan material
untuk investasi barang modal, diantaranya terkait dengan
proyek combined 2G and 3G CS Core Network Rollout,
proyek jaringan 2G GSM BSS dan 3G UMTS Radio Access
Network, proyek peralatan dan jasa terkait Next Generation
Convergence (“NGC”) IP RAN Rollout and Technical
Support, proyek peralatan dan jasa terkait NGC Core
Transport Rollout and Technical Support, proyek Online
Charging System (“OCS”) and Service Control Points
(“SCP”) System Solution Development, proyek jasa
technical support untuk OCS dan CSP, proyek Customer
Relationship Management dan Contact Center Solutions,
proyek CS Core System Rollout dan CS Core System
Technical Support, proyek OSDSS Solution, proyek GGSN
service complex rollout, proyek dukungan teknik untuk
pengadaan Gateway GPRS Support Node Service Complex.
Selain itu, PT Graha Sarana Duta (“TelkomProperty”),
dan Telin masing-masing memiliki ikatan material
pembangunan dan pekerjaan facade Unitized System
gedung Telkom Landmark Tower, pembangunan gedung
Infomedia, proyek Operational Supporting System, Base
Sub Station, Value Added System, System Rollout, Radio
Access Network dan Core System Rollout.
Untuk informasi lebih lengkap mengenai ikatan material,
lihat Catatan 41 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
B. Sumber Dana
Secara historis, kami memiliki tingkat leverage yang baik
dan mampu membiayai belanja modal baik dari kas
aktivitas operasional maupun dana eksternal yang masih
dalam struktur capital yang optimal. Di tahun 2014, kami
mengalokasikan belanja modal yang meningkat signifikan
sesuai dengan rencana expansi bisnis perusahaan, dalam
besaran rasio capex pada revenue pada kisaran 25%30%. Peningkatan anggaran belanja modal yang signifikan
tersebut sebagian besar akan dialokasikan secara
proporsional ke layanan broadband dan juga peningkatan
ke entitas anak perusahaan.
Sumber dana yang digunakan untuk memenuhi ikatan
di atas diharapkan berasal dari sumber dana internal
maupun eksternal Perusahaan. Lihat pembahasan pada
bagian “Belanja Modal”.
136
Laporan Tahunan 2014
C. Mata Uang yang Menjadi Denominasi
Pada tanggal 31 Desember 2014, rincian ikatan material
untuk pembelian barang modal berdasarkan mata uang,
adalah sebagai berikut:
Mata Uang
Jumlah dalam
Mata Uang Asing
(dalam jutaan)
Setara Rupiah
Rupiah
Dolar AS
9.837
512
6.349
Euro
0,35
5
SGD
0,40
4
16.195
D. Langkah-Langkah untuk Melindungi Risiko dari
Posisi Mata Uang Asing yang Terkait
Perusahaan rentan terhadap risiko nilai tukar mata uang
asing atas transaksi penjualan, pembelian dan pinjaman
yang didenominasi dalam mata uang asing, terutama
dalam Dolar AS dan Yen Jepang. Namun demikian,
eksposur risiko nilai tukar mata uang asing Perusahaan
tidak material.
Manajemen mempunyai kebijakan tertulis untuk manajemen
risiko valuta asing sebagian besar melalui penempatan
deposito berjangka dan lindung nilai untuk mengantisipasi
risiko fluktuasi valuta asing untuk jangka waktu 3 sampai
dengan 12 bulan. Risiko nilai tukar mata uang asing
terhadap liabilitas Perusahaan yang meningkat diharapkan
dapat disalinghapus dengan deposito berjangka dan
piutang dalam mata uang asing yang ditetapkan minimal
25% dari liabilitas jangka pendek terutang.
Untuk pembahasan lebih detail mengenai ikatan material
untuk investasi barang modal, dan resiko nilai tukar mata
uang asing, lihat Catatan 41 dan 44 pada Laporan
Keuangan Konsolidasian.
INFORMASI MATERIAL MENGENAI
INVESTASI, EKSPANSI, DIVESTASI,
AKUISISI DAN RESTRUKTURISASI
HUTANG/MODAL
Pada tahun 2014, Perseroaan melakukan beberapa
kegiatan terkait investasi, divestasi, akuisi dan
rekstrukturisasi hutang/modal. Adapun kegiatan tersebut
adalah sebagai berikut :
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
A. Investasi
- Pada tanggal 29 Agustus 2014, Telkom Metra
menandatangani perjanjian pemegang saham dengan
Telstra Holding Singapore Pte. Ltd untuk mendirikan
perusahaan patungan dengan nama PT Teltranet
Aplikasi Solusi (“Teltranet”). Telkom Metra memperoleh
kepemilikan 51% atau sebesar US$4,29 juta dari total
US$8,43 juta modal saham ditempatkan, akan tetapi
Telkom Metra tidak memiliki pengendalian dalam
menentukan kebijakan keuangan dan operasi dari
Teltranet. Teltranet bergerak dalam bidang jasa dan
sistem komunikasi.
-
B. Ekspansi
- Pada tanggal 16 Januari 2014, Perseroaan mendirikan
entitas anak dengan nama PT Infrastruktur
Telekomunikasi Indonesia (“Telkom Infra”) yang telah
mendapatkan persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat No. AHU-03196.AH.01.01.2014
tanggal 23 Januari 2014 dengan kepemilikan 100%.
Telkom Infra bergerak dalam bidang pembangunan,
jasa dan perdagangan telekomunikasi.
- Pada tanggal 27 Agustus 2014, berdasarkan akta
notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 21 tanggal 27 Agustus
2014, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-22722.
40.10.2014 tanggal 1 September 2014, Telkom Property
membentuk entitas anak bernama PT Nusantara
Sukses Sarana (“NSS”) dengan kepemilikan 99,99%.
NSS bergerak dalam bidang jasa pengelolaan gedung
dan hotel serta jasa lainnya.
- Pada tanggal 27 Agustus 2014, berdasarkan akta
notaris Zulkifli Harahap, S.H., No. 22 tanggal 27
Agustus 2014, yang telah mendapatkan persetujuan
dari Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-22723.
40.10.2014 tanggal 1 September 2014, Telkom Property
membentuk entitas anak bernama PT Nusantara
Sukses Realti (“NSR”) dengan kepemilikan 99,99%.
NSR bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan.
- Pada tanggal 27 Agustus 2014, berdasarkan akta
notaris Zulkifli Harahap, S.H.,No. 23 tanggal 27 Agustus
2014, yang telah mendapatkan persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat No. AHU-22724.
40.10.2014 tanggal 1 September 2014, Telkom Property
membentuk entitas anak bernama PT Nusantara
Sukses Investasi (“NSI”) dengan kepemilikan 99,99%.
NSI bergerak dalam bidang jasa dan perdagangan.
C. Divestasi
Di tahun 2014 Perseroan tidak memiliki informasi
transaksi divestasi.
Pada tanggal 11 September 2014, berdasarkan akta
notaris Jimmy Tanal, S.H., M.H., No. 118 tanggal 11
September 2014, PINS membeli 25% saham beredar
PT Tiphone Mobile Indonesia, Tbk (“Tiphone”) dengan
harga perolehan sebesar Rp1.395 miliar. Tiphone
berdiri pada 25 Juni 2008 dengan nama Tiphone
Mobile Indonesia Tbk, dengan kegiatan utama
menjalankan usaha-usaha di bidang perdagangan
perangkat telekomunikasi berupa telepon seluler
berikut suku cadang, aksesoris, pulsa serta jasa
perbaikan dan penyediaan konten melalui anak
perusahaan.
D. Akuisisi
- Pada tanggal 25 September 2014, Telin melalui Telkom
Australia melakukan akuisisi atas 75% saham Contact
Centres Australia Pty.Ltd. (“CCA”) dengan harga
perolehan sebesar AU$10.843.000 atau setara dengan
Rp116 miliar. CCA adalah perusahaan swasta yang
berbasis di Surry Hills, Sydney dan dirikan pada tahun
2002. Perusahaan ini memberikan solusi Business
Process Outsourching (“BPO”), bergerak di bidang
contact centre service for fundraising (not for profit
organization) and commercial business, yang
komprehensif dan terintegrasi dengan layanan lain
untuk solusi end-to end yang lengkap.
E. Restrukturisasi Hutang/Modal
Di tahun 2014 Perseroan tidak memiliki informasi
transaksi restrukturisasi hutang/modal.
INFORMASI TRANSAKSI MATERIAL YANG
MENGANDUNG BENTURAN KEPENTINGAN
DAN ATAU TRANSAKSI DENGAN PIHAK
AFILIASI
Di tahun 2014 Perseroan tidak memiliki informasi transaksi
material yang mengandung benturan kepentingan dan
atau transaksi dengan pihak afiliasi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
137
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
INFORMASI DAN FAKTA MATERIAL
SETELAH TANGGAL LAPORAN AKUNTAN
konsolidasian, dan tidak berdampak pada laporan posisi
keuangan dan kinerja Perusahaan.
Tidak terdapat informasi dan fakta material yang signifikan
setelah tanggal laporan akuntan sampai dengan tanggal
penerbitan Laporan Tahunan ini.
PSAK 4 (2013),“Laporan Keuangan Tersendiri”, yang
diadopsi dari IAS 4. Perubahan standar akuntansi ini
tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan
dan kinerja Perusahaan.
PERUBAHAN KEBIJAKAN AKUNTANSI
PSAK 15 (2013),“Investasi pada Entitas Asosiasi dan
Ventura Bersama”, yang diadopsi dari IAS 28. Perubahan
standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan
posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.
Laporan keuangan konsolidasian Grup disusun sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”) di Indonesia
yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(“PSAK”) di Indonesia dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (“ISAK”) di Indonesia yang dikeluarkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan
Indonesia dan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal
dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No.VIII.G.7
tentang “Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan
Emiten atau Perusahaan Publik”, yang terlampir dalam
surat KEP-347/BL/2012.
Perubahan pada pernyataan standar akuntansi keuangan
dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan.
Pada tanggal 1 Januari 2014, kami menerapkan PSAK
baru dan revisi yang efektif pada tahun 2014. Perubahan
kebijakan akuntansi grup telah diterapkan seperti yang
disyaratkan dan sesuai dengan ketentuan transisi dalam
masing-masing standar dan interpretasi.
Penerapan dari interpretasi baru berikut tidak mempunyai
dampak signifikan terhadap laporan keuangan
konsolidasian:
ISAK 27, “Pengalihan Aset dari Pelanggan”
ISAK 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan
Instrumen Ekuitas”
Beberapa standar akuntansi dan interpretasi pernyataan
standar akuntansi keuangan yang telah disahkan oleh
Dewan Standar Akuntansi Keuangan ("DSAK") yang
dipandang relevan terhadap pelaporan keuangan
Perseroan namun berlaku efektif untuk laporan keuangan
dengan periode pada tanggal atau setelah 1 Januari
2015.
Berlaku efektif sejak awal atau setelah 1 Januari 2015
PSAK 1 (2013),“Penyajian Laporan Keuangan”, yang diadopsi
dari International Accounting Standards (“IAS”) 1. Perubahan
standar akuntansi ini hanya akan berdampak pada
penyajian dan pengungkapan laporan keuangan
138
Laporan Tahunan 2014
PSAK 24 (2013),“Imbalan Kerja”, yang diadopsi dari IAS
19. Perubahan standar akuntansi ini akan berdampak
pada laporan posisi keuangan dan kinerja Perusahaaan,
untuk hal-hal perubahan pada: beban jasa lalu yang tidak
dapat ditangguhkan dan diakui sepanjang periode
vesting; laba rugi aktuaria yang harus diakui sekaligus;
beban bunga dan proyeksi imbal hasil aset program
digantikan dengan nilai beban bunga bersih yang dihitung
menggunakan tingkat bunga diskonto terhadap kewajiban
manfaat pasti bersih atau aset pada setiap awal periode
pelaporan.
PSAK 46 (2014),”Pajak Penghasilan”, yang diadopsi dari
IAS 12. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan
berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja
Perusahaan.
PSAK 48 (2014),”Penurunan Nilai Aset”, yang diadopsi
IAS 36. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan
berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja
Perusahaan.
PSAK 50 (2014),”Intrumen Keuangan: Penyajian”, yang
diadopsi dari IAS 32. Perubahan standar akuntansi ini
hanya akan berdampak pada penyajian laporan keuangan
konsolidasian, dan tidak berdampak pada laporan posisi
keuangan dan kinerja Perusahaan.
PSAK 55 (2014),”Instrumen Keuangan: Pengakuan dan
Pengukuran”, yang diadopsi dari IAS 39. Perubahan
standar akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan
posisi keuangan dan kinerja Perusahaan.
PSAK 60 (2014),”Instrumen Keuangan: Pengungkapan”,
yang diadopsi dari International Financial Reporting
Standards (“IFRS”) 7. Perubahan standar akuntansi ini
hanya akan berdampak pada penyajian laporan keuangan
konsolidasian, dan tidak berdampak pada laporan posisi
keuangan dan kinerja Perusahaan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PSAK 65,“Laporan Keuangan Konsolidasi”, yang diadopsi
dari IFRS 10. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan
berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja
Perusahaan.
PSAK 66,“Pengaturan Bersama”, yang diadopsi dari
IFRS 11. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan
berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja
Perusahaan.
PSAK 67,“Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas
Lain”, yang diadopsi dari IFRS 12. Perubahan standar
akuntansi ini tidak akan berdampak pada laporan posisi
keuangan dan kinerja Perusahaan.
PSAK 68,“Pengukuran Nilai Wajar”, yang diadopsi dari
IFRS 13. Perubahan standar akuntansi ini tidak akan
berdampak pada laporan posisi keuangan dan kinerja
Perusahaan.
ISAK 26 (2014),”Penilaian Kembali Derivatif Melekat”,
yang diadopsi dari IFRIC 9. Interpretasi standar akuntansi
ini tidak akan berdampak pada laporan posisi keuangan
dan kinerja Perusahaan.
RANGKUMAN PERBEDAAN
SIGNIFIKAN ANTARA SAK
INDONESIA DENGAN IFRS
a. Imbalan karyawan
Berdasarkan PSAK, keuntungan dan kerugian aktuarial
diakui sebagai pendapatan atau beban apabila akumulasi
keuntungan atau kerugian aktuarial bersih yang belum
diakui pada akhir tahun pelaporan sebelumnya melebihi
10% dari nilai kini imbalan pasti. Keuntungan atau kerugian
ini diakui dengan menggunakan metode garis lurus
berdasarkan sisa masa kerja rata-rata karyawan. Perubahan
kewajiban imbalan pasti yang disebabkan perubahan
program menyangkut manfaat yang telah menjadi hak
(vested) diakui di laporan laba rugi sementara perubahan
yang menyangkut manfaat yang belum menjadi hak
(unvested) akan ditangguhkan selama periode sampai
dengan manfaat menjadi vested. Pendapatan bunga
atas aset program ditentukan menggunakan taksiran
tingkat pengembalian jangka panjang aset program.
PSAK tidak mengatur tentang bagian biaya administrasi
yang termasuk dalam pengembalian aset program.
Berdasarkan IFRS, pengukuran kembali yang terdiri dari
keuntungan atau kerugian aktuaria, termasuk perbedaan
antara pengembalian aktual aset program (bersih setelah
pajak dan biaya administrasi) dengan pengembalian
yang dihitung menggunakan tingkat diskonto, dan
perubahan pada batasan atas aset, diakui secara langsung
ke pendapatan komprehensif lainnya. Seluruh perubahan
dalam kewajiban imbalan pasti yang disebabkan perubahan
program diakui di laporan laba rugi. Bunga bersih dari
liabilitas atau aset imbalan pasti terdiri dari beban bunga
atas kewajiban imbalan pasti dan pendapatan bunga
atas aset program yang diukur dengan menggunakan
tingkat diskonto di awal periode. Hanya biaya administrasi
yang terkait langsung dengan manajemen aset program
yang dimasukkan sebagai bagian dari pengembalian
aset program.
b. Hak atas tanah
Berdasarkan PSAK, hak atas tanah dicatat sebagai bagian
dari aset tetap dan tidak diamortisasi kecuali terdapat
bukti yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau
pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau
pasti tidak diperoleh. Biaya pengurusan perpanjangan
atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset
takberwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum
hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek.
Berdasarkan IFRS, hak atas tanah dicatat sebagai sewa
pembiayaan dan disajikan sebagai bagiandari aset tetap.
Hak atas tanah diamortisasi selama masa sewa.
c. Transaksi dengan pihak berelasi
Berdasarkan Peraturan Bapepam-LK No VIII.G.7 tentang
Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten
atau Perusahaan Publik, entitas berelasi dengan pemerintah
merupakan entitas yang dikendalikan, dikendalikan
bersama atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan.
Pemerintah dalam hal ini adalah Menteri Keuangan atau
Pemerintah Daerah yang merupakan pemegang saham
dari entitas.
Berdasarkan IFRS, entitas berelasi dengan pemerintah
adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama
atau dipengaruhi oleh suatu pemerintahan. Pemerintah
dalam hal ini mengacu pada pemerintah, instansi
pemerintah dan lembaga sejenis baik lokal, nasional
maupun internasional.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
139
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
d. Saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan
Berdasarkan PSAK, aset keuangan dan liabilitas
keuangandisalinghapuskan dan nilai netonya disajikan
dalam laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
simultan. PSAK tidak mengatur keadaan-keadaan dimana
hak saling hapus harus dapat dipaksakan secara hukum
untuk memenuhi kriteria hak yang berkekuatan hukum
untuk melakukan saling hapus.
Berdasarkan IFRS, aset keuangan dan liabilitas keuangan
disalinghapuskan dan nilai netonya disajikan dalam
laporan posisi keuangan ketika entitas saat ini memiliki
hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan
saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan
berintensi untuk menyelesaikan secara neto atau untuk
merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara
simultan. Hak saling hapus tersebut harus dapat dipaksakan
secara hukum dalam seluruh keadaan sebagai berikut:
(a) situasi bisnis yang normal, (b) peristiwa kegagalan
dan (c) peristiwa kepailitan atau kebangkrutan dari
entitas dan seluruh pihak lawan.
bertempat tinggal di Indonesia dan tidak hadir secara
fisik di Indonesia paling banyak 183 hari dalam jangka
waktu 12 bulan, selama periode dimana individu bukan
penduduk tersebut menerima penghasilan sehubungan
kepemilikan atau pelepasan saham biasa atau ADS dan
"badan non-penduduk" adalah perusahaan atau badan
non-perusahaan yang didirikan, berdomisili atau yang
didirikan berdasarkan hukum yurisdiksi selain Indonesia
dan tidak memiliki tempat tetap bisnis atau menjalankan
usaha atau melakukan kegiatan melalui bentuk usaha
tetap di Indonesia selama tahun pajak Indonesia, dimana
entitas non-penduduk tersebut menerima penghasilan
sehubungan dengan kepemilikan atau pelepasan saham
biasa atau ADS. Dalam menentukan tempat tinggal
perorangan atau badan, akan dipertimbangkan ketentuan
perjanjian pajak berganda yang berlaku di Indonesia.
a. Perpajakan Indonesia
1. Dividen
Dividen yang kami umumkan untuk dibagikanl dari laba
ditahan, dan dibayarkan kepada Pemegang Saham Bukan
WNI terkait saham biasa atau ADS dikenakan pajak
penghasilan di Indonesia, yang pada tanggal diterbitkannya
Laporan Tahunan ini tarifnya adalah 20% atas jumlah
yang dibayarkan (dalam hal pembayaran dividen tunai)
atau atas porsi kepemilikan pemegang saham dari nilai
yang dibagikan. Tarif yang lebih rendah yang ditetapkan
oleh Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (“P3B”)
dapat diterapkan apabila penerima dividen memenuhi
persyaratan sebagai berikut: (i) penerima dividen adalah
pemilik yang mendapat manfaat dari dividen, (ii) penerima
penghasilan harus dapat menyerahkan formulir Surat
Keterangan Domisili (“SKD”) yang telah ditetapkan oleh
Kantor Pajak Indonesia yang berisikan penghasilan yang
diperoleh penerima dan disahkan oleh otoritas yang
berwenang di negara dimana penerima berdomisili, (iii)
penerima penghasilan tidak menyalahgunakan aset
terkait perjanjian pajak sesuai ketentuan tentang
pencegahan penyalahgunaan perjanjian pajak. Indonesia
memiliki P3B dengan sejumlah negara, termasuk Australia,
Belgia, Kanada, Perancis, Jerman, Jepang, Malaysia,
Belanda, Singapura, Swedia, Swiss, Inggris dan AS. Di
bawah P3B Indonesia-AS, tarif pajak penghasilan atas
dividen umumnya, tanpa memperhitungkan hak suara
yaitu sebesar 25%, dapat berkurang menjadi 15%.
Berikut ini adalah ikhtisar prinsip dasar perpajakan di
Indonesia atas kepemilikan dan pelepasan saham biasa
atau ADS kepada perorangan asing atau Perusahaan
asing yang memiliki saham biasa atau ADS (“Pemegang
Saham asing”) yang merupakan Wajib Pajak Luar Negeri
(“WPLN”). Individu bukan penduduk adalah warga negara
asing yang tidak bertempat tinggal atau berniat untuk
2. Capital Gains
Penjualan atau pengalihan saham biasa melalui BEI
dikenakan pajak penghasilan final dengan tarif 0,1% dari
nilai transaksi. Pialang yang melakukan transaksi diwajibkan
memotong pajak tersebut. Kepemilikan saham pendiri
atau penjualan atau pengalihan saham pendiri melalui
Detail perbedaan signifikan antara SAK Indonesia dengan
IFRS, lihat Catatan 48 Laporan Keuangan Konsolidasian.
PERPAJAKAN
Berikut adalah ikhtisar konsekuensi pajak Indonesia dan
Federal Amerika Serikat (”AS”) terkait dengan pembelian,
kepemilikan dan penjualan ADS atau saham biasa. Ikhtisar
ini tidak dimaksudkan untuk menjelaskan seluruh aspek
perpajakan yang mungkin relevan terkait dengan keputusan
pembelian, pemilikan atau penjualan ADS atau saham
biasa.
Investor diharapkan berkonsultasi dengan penasihat
pajak mereka mengenai konsekuensi pajak Indonesia
dan pajak AS atas transaksi pembelian, kepemilikan dan
penjualan ADS atau saham biasa.
140
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
BEI, berdasarkan peraturan pajak Indonesia yang berlaku
saat ini, akan dikenakan tambahan pajak penghasilan
final dengan tarif 0,5%.
BEI dengan mengisi formulir SKD yang diisi oleh penerima
penghasilan dan disahkan oleh pejabat yang berwenang
dari negara di mana penerima.
Dengan diberlakukannya peraturan pelaksanaan, perkiraan
laba bersih yang diterima atau masih akan diterima dari
penjualan aset bergerak di Indonesia, yang dapat
mencakup saham biasa yang tidak tercatat di BEI atau
ADS, oleh Pemegang Saham bukan WNI (kecuali penjualan
aset berdasarkan Pasal 4 ayat (2) Undang-undang Pajak
Penghasilan Indonesia) dapat dikenakan pajak penghasilan
di Indonesia dengan tarif 20%. Pada tahun 1999, Menteri
Keuangan mengeluarkan keputusan yang menyatakan
perkiraan laba bersih untuk penjualan saham yang
diterima oleh wajib pajak bukan penduduk di Perusahaan
non-publik sebesar 25% dari harga jual, yang menghasilkan
tarif efektif pajak penghasilan sebesar 5% dari harga
penjualan. Pajak ini merupakan pajak penghasilan final
dan kewajiban membayar berada di pihak pembeli
(apabila merupakan wajib pajak Indonesia) atau
Perusahaan (apabila pembeli adalah wajib pajak bukan
WNI). Pembebasan dari pemotongan pajak atas
penghasilan dari penjualan saham di perusahaan nonpublik mungkin tersedia untuk penjual non-penduduk
saham tergantung pada ketentuan perjanjian pajak
berganda yang relevan. Dalam rangka memperoleh
manfaat dari pembebasan atas perjanjian pajak berganda
yang relevan, penjual bukan WNI harus menyerahkan
formulir khusus yang ditetapkan oleh Kantor Pajak
Indonesia yang berlaku sebagai SKD, yang diisi oleh
penerima penghasilan dan disahkan oleh otoritas yang
berwenang di negara di mana pembeli atau perusahaan
adalah penduduk penerima dan kepada Kantor Pajak
Indonesia yang memiliki yurisdiksi atas pembeli atau
perusahaan (jika pembeli adalah wajib pajak bukan
penduduk).
3. Bea Meterai
Transaksi saham di Indonesia dikenakan bea meterai.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.24 Tahun 2000
tentang Perubahan Tarif Bea Materai dan Besarnya Batas
Pengenaan Harga Nominal yang dikenakan Bea Materai,
bea meterai sebesar Rp3.000 dikenakan untuk nilai
transaksi sampai dengan Rp1.000.000 sedangkan bea
meterai sebesar Rp6.000 dikenakan untuk nilai transaksi
nilai lebih dari Rp1.000.000.
Dalam hal pembeli atau pialang Indonesia, berdasarkan
undang-undang perpajakan Indonesia, diharuskan
memotong pajak dari pembayaran atas pembelian saham
biasa atau ADS, maka pembayaran tersebut dapat
dibebaskan dari pemotongan pajak penghasilan Indonesia
atau pajak Indonesia lainnya berdasarkan P3B. Namun,
untuk penjualan atau pengalihan saham di perusahaan
non-publik, peraturan perpajakan Indonesia saat ini tidak
memberikan prosedur khusus untuk menghilangkan
kewajiban pembeli atau pialang Indonesia untuk memotong
pajak dari hasil penjualan tersebut. Untuk mendapat
keuntungan dari keringanan perjanjian pajak berganda,
Pemegang Saham bukan WNI mungkin harus mencari
pengembalian dana dari Kantor Pajak Indonesia melalui
b. Pertimbangan Tertentu Mengenai
Pajak Penghasilan Federal AS
Berdasarkan persyaratan Internal Revenue Service (“IRS”)
yang berlaku secara umum, informasi pajak dalam laporan
ini (termasuk lampirannya) tidak dimaksudkan untuk
digunakan dan tidak dapat digunakan, untuk tujuan (i)
menghindari denda yang dikenakan berdasarkan US
Internal Revenue Code, atau (ii) mempromosikan,
memasarkan, atau merekomendasikan kepada orang
lain segala hal yang berhubungan dengan pajak.
Berikut ini adalah rangkuman beberapa konsekuensi
pajak penghasilan AS yang berhubungan dengan akuisisi
kepemilikan dan pengalihan ADS atau saham biasa oleh
Pemegang Saham Warga Amerika yang memiliki ADS
atau saham biasa mereka sebagai aset modal (umumnya,
properti yang dimiliki sebagai investasi) di bawah seksi
1221 US Internal Revenue Code (“Tax Code”). Ringkasan
ini berdasarkan hukum Federal AS tentang pajak
penghasilan yang berlaku, yang dapat diartikan secara
berbeda atau dapat berubah, kemungkinan dengan
dampak retroaktif.
Ringkasan ini tidak membahas seluruh aspek pajak
penghasilan federal AS yang mungkin penting bagi
investor tertentu sesuai dengan situasi investasi masingmasing, termasuk investor yang menjadi subyek pajak
khusus (misalnya, lembaga keuangan, perusahaan asuransi,
broker-dealer, kemitraan dan pasangan mereka, dan
organisasi bebas pajak (termasuk yayasan swasta),
pemegang saham yang Pemegang AS, investor yang
akan memegang ADS atau saham biasa sebagai bagian
dari straddle, lindung nilai, konversi, penjualan konstruktif,
atau transaksi terpadu lain dengan pendapatan tujuan
pajak federal AS, atau investor yang memiliki mata uang
fungsional selain Dolar AS, yang semuanya dapat dikenakan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
141
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
aturan pajak yang sangat berbeda dari yang dirangkum
di bawah ini. Selain itu, ringkasan ini tidak membahas
pertimbangan pajak harta milik dan hibah dari federal
AS negara bagian, lokal, atau pertimbangan pajak nonAS. Setiap pemegang saham disarankan untuk berkonsultasi
dengan konsultan pajaknya mengenai AS federal, negara
bagian, lokal dan non-AS pendapatan, dan pertimbangan
pajak lainnya dari investasi mereka di ADS atau saham
biasa.
Untuk tujuan ringkasan ini, "pemegang saham AS" adalah
pemilik ADS atau saham biasa yang, untuk tujuan pajak
penghasilan federal AS, (i) individu yang merupakan
warga negara atau penduduk AS, (ii) sebuah perusahaan,
atau entitas lain yang diperlakukan sebagai perusahaan
untuk keperluan pajak penghasilan federal, dibuat dalam,
yang didirikan berdasarkan hukum AS atau negara atau
District of Columbia, (iii) setiap entitas dibuat atau
disusun dalam atau di bawah hukum yurisdiksi lain jika
diperlakukan sebagai perusahaan dalam negeri sesuai
dengan undang-undang pajak, (iv) penghasilan harta
milik yang tercakup dalam pendapatan kotor untuk
keperluan pajak penghasilan federal yang terlepas dari
sumbernya, atau (v) dana perwalian (A) yang
pelaksanaannya merupakan subyek dari pengawasan
utama pengadilan AS dan yang memiliki satu atau lebih
orang Amerika yang memiliki kewenangan untuk
mengendalikan semua keputusan besar kepercayaan
atau (B) yang sebaliknya dipilih untuk diperlakukan
sebagai warga AS di bawah undang-undang pajak.
Jika kemitraan (atau entitas lain yang diperlakukan
sebagai entitas "pajak transparan" untuk tujuan pajak
AS adalah pemilik ADS atau saham biasa, maka perlakuan
pajak atas mitra dalam kemitraan (atau pemegang
kepentingan dalam entitas "pajak transparan") umumnya
tergantung pada status mitra (atau pemegang saham)
dan kegiatan kemitraan (atau entitas "pajak transparan").
Untuk tujuan pajak penghasilan federal, Warga AS
pemegang ADS akan diperlakukan sebagai pemilik yang
menerima manfaat Saham Biasa diwakili oleh ADS.
1. Perihal Klasifikasi Ambang Perusahaan Investasi
Asing Pasif (“PIAP”)
Suatu perusahaan non AS seperti Telkom akan diperlakukan
sebagai PIAP, untuk keperluan pajak penghasilan Federal
AS, jika 75% atau lebih dari pendapatan kotornya terdiri
dari penghasilan “pasif” tertentu atau 50% atau lebih
asetnya adalah pasif. Berdasarkan pendapatan dan aset
Perusahaan di tahun 2014, kami meyakini bahwa kami
tidak diklasifikasikan sebagai PIAP. Oleh karena status
142
Laporan Tahunan 2014
PIAP ditentukan oleh fakta intensif yang dibuat secara
tahunan, tidak ada jaminan bahwa Perusahaan tidak
atau tidak akan diklasifikasikan sebagai PIAP. Diskusi di
bawah ini tentang “Dividen” dan “Penjualan atau Pengalihan
Lainnya atas ADS atau Saham Biasa” ditulis dengan
dasar bahwa Perusahaan tidak akan diklasifikasikan
sebagai PIAP untuk keperluan pajak penghasilan Federal
AS.
2. Dividen
Setiap pembagian tunai yang dibayar oleh Perusahaan
dari keuntungan dan laba sebagaimana ditentukan oleh
prinsip-prinsip pajak penghasilan Federal AS, akan
dikenakan pajak sebagai penghasilan dividen dan akan
dimasukkan dalam penghasilan kotor Pemegang Saham
Warga Negara AS pada saat diterima. Penerima penghasilan
dividen yang bukan Perusahaan pada umumnya akan
dikenakan pajak penghasilan dividen dari suatu
“Perusahaan asing yang memenuhi persyaratan” dengan
tarif pajak Federal AS maksimum 15%, bukan tarif pajak
marjinal yang berlaku pada penghasilan biasa, sepanjang
telah memenuhi persyaratan periode kepemilikan tertentu.
Perlu dicatat bahwa terhitung sejak tanggal 1 Januari
2011, dividen dari sebuah Perusahaan asing yang memenuhi
syarat diperlakukan sebagai pendapatan biasa dengan
tarif pajak maksimum sebesar 39,6% untuk penerima
dividen non-perusahaan setelah akhir 2010.
Sebuah perusahaan non-AS (selain PFIC) pada umumnya
akan dianggap sebagai perusahaan asing yang memenuhi
syarat (i) jika memenuhi syarat untuk mendapatkan
manfaat dari perjanjian pajak AS secara keseluruhan
dengan yang ditetapkan Menteri Keuangan AS memenuhi
tujuan dari ketentuan ini dan termasuk program pertukaran
informasi atau (ii) sehubungan dengan dividen yang di
bayar dalam bentuk saham (atau ADS yang didukung
oleh saham tersebut) yang siap untuk diperdagangkan
pada bursa saham yang didirikan di Amerika Serikat.
Saat perjanjian pajak yang berlaku antara AS dan Indonesia
yang telah ditetapkan Menteri Keuangan telah memenuhi
tujuan ini dan kami percaya bahwa kami memenuhi syarat
untuk manfaat dari perjanjian. Selain itu, karena ADS
tercatat di NYSE, pasar sekuritas mapan di AS, maka
dianggap mudah diperdagangkan di bursa itu.
Jumlah tunai yang dibagikan dalam Rupiah harus sama
dengan nilai Dolar AS dalam Rupiah tersebut pada
tanggal tanda terima pembagian, terlepas dari apakah
Rupiah sebenarnya dikonversi menjadi Dolar AS pada
waktu itu. Keuntungan atau kerugian, jika ada, diakui
pada penjualan berikutnya, konversi, atau pelepasan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
lainnya dalam Rupiah pada umumnya akan menjadi
sumber pendapatan atau kerugian biasa. Dividen yang
diterima dari ADS atau saham biasa umumnya tidak
memenuhi syarat untuk pemotongan dividen yang
diterima perusahaan.
Dividen umumnya akan dianggap sebagai penghasilan
dari sumber-sumber asing untuk keperluan kredit pajak
luar negeri AS. Pemegang saham AS mungkin memenuhi
persyaratan, tunduk pada sejumlah keterbatasan yang
kompleks, untuk mengklaim kredit pajak asing sehubungan
dengan pemotongan pajak asing yang dikenakan atas
dividen yang diterima karena ADS atau saham biasa.
Pemegang saham AS yang tidak memilih untuk mengklaim
kredit pajak asing untuk pajak asing yang dipotong,
bukan dapat mengklaim pengurang, untuk tujuan pajak
penghasilan federal, sehubungan pemotongan tersebut,
tetapi hanya selama satu tahun di mana pemegang
saham memilih untuk melakukannya untuk semua pajak
penghasilan asing yang dikreditkan.
3. Penjualan atau Pengalihan Lainnya atas ADS atau
Saham Biasa
Pemegang Saham Warga Negara AS umumnya mengakui
keuntungan atau kerugian modal dari penjualan atau
pengalihan lainnya atas ADS atau saham biasa sebesar
selisih antara jumlah yang terealisasi pada saat pengalihan
terjadi dengan basis pajak yang telah disesuaikan bagi
pemegang saham untuk ADS atau saham biasa tersebut.
Suatu keuntungan ataupun kerugian modal bersifat
jangka panjang apabila ADS atau saham biasa telah
dimiliki selama lebih dari satu tahun dan umumnya akan
menjadi sumber keuntungan atau kerugian AS untuk
keperluan kredit pajak asing AS.
4. Konsekuensi PIAP
Jika Perusahaan diklasifikasikan sebagai PIAP pada suatu
tahun pajak, Pemegang Saham Warga Negara AS harus
mematuhi aturan-aturan khusus yang umumnya
dimaksudkan untuk mengurangi atau menghapuskan
manfaat penangguhan pajak penghasilan Federal AS
yang dapat diperoleh Pemegang Saham Warga Negara
AS dari investasinya di suatu Perusahaan non-AS yang
tidak membagikan semua labanya pada basis saat ini.
Dalam hal ini, Pemegang Saham Warga Negara AS
mungkin dikenakan tarif pajak penghasilan biasa atas
(i) keuntungan yang diakui pada penjualan ADS atau
saham biasa dan (ii) kelebihan distribusi yang dibayarkan
atas ADS atau saham biasa (umumnya merupakan
pembagian yang melebihi 125% dari rata-rata pembagian
tahunan yang kami bayarkan selama tiga tahun pajak
sebelumnya). Di samping itu, Pemegang Saham Warga
Negara AS akan dikenakan bunga atas keuntungan atau
kelebihan distribusi tersebut. Selain itu, tarif maksimum
15% terhadap dividen Perusahaan tidak akan dikenakan
jika Perusahaan dikategorikan sebagai PIAP.
5. Cadangan Pajak Penghasilan dan Persyaratan
Pelaporan Informasi
Cadangan pajak penghasilan dan persyaratan pelaporan
informasi AS pada umumnya berlaku untuk beberapa
pembayaran kepada pemegang saham non-korporasi
tertentu. Suatu pihak pembayar pajak akan diwajibkan
untuk menahan cadangan pajak penghasilan dari setiap
pembayaran dividen, atau hasil dari penjualan atau
pelunasan ADS atau saham biasa dalam teritori AS atau
oleh pembayar AS atau perantara AS kepada pemegang
saham, selain penerima yang dikecualikan, jika pemegang
saham tersebut gagal untuk memberikan nomor pokok
wajib pajak yang benar atau tidak dapat memenuhi
pengecualian dari persyaratan cadangan pajak penghasilan.
Besarnya tarif cadangan pajak penghasilan adalah 25%
pada tahun-tahun sampai dengan 2014.
Cadangan pajak penghasilan bukanlah pajak tambahan
dan dapat dikreditkan terhadap liabilitas pajak penghasilan
Federal AS dari Pemegang Saham Warga Negara AS
atau, apabila dalam hal melebihi liabilitasnya, maka akan
dikembalikan oleh Kantor Pajak AS atau Internal Revenue
Service (“IRS”) apabila klaim untuk pengembalian uang
telah disampaikan kepada IRS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
143
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
DAMPAK PERUBAHAN PERATURAN
TERHADAP PERUSAHAAN
Kerangka kerja untuk industri telekomunikasi terdiri dari
Undang-undang tertentu, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Menteri dan Keputusan Menteri yang dikeluarkan dan
diberlakukan dari waktu ke waktu. Kebijakan telekomunikasi
pertama kali diformulasikan dan diartikulasikan dalam
“Cetak Biru Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang
Telekomunikasi” yang termaktub dalam Keputusan
Menteri Perhubungan KM.72/1999 tanggal 17 September
1999.
-
Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.4/2001
tanggal 16 Januari 2001 tentang Penetapan Rencana
Dasar Teknis Nasional 2000 Pembangunan
Telekomunikasi Nasional sebagaimana telah diubah
terakhir dengan Peraturan Menteri Komunikasi dan
Informatika No.17/2014 tanggal 4 Juni 2014 tentang
Perubahan Ketujuh atas Keputusan Menteri
Perhubungan No.KM.4/2001 tentang Penetapan
Rencana Dasar Teknis Nasional 2000 Pembangunan
Telekomunikasi Nasional.
2. Regulator Telekomunikasi
1. Undang-undang Telekomunikasi
Secara umum sektor telekomunikasi diatur melalui
Undang-undang No.36/1999 (“Undang-undang
Telekomunikasi”), yang berlaku sejak 8 September 2000.
Undang-undang Telekomunikasi menetapkan panduan
dalam reformasi industri, termasuk liberalisasi industri,
memfasilitasi masuknya pemain baru dan meningkatkan
transparansi dan kompetisi.
Undang-undang Telekomunikasi menghapuskan konsep
”badan penyelenggara” sehingga mengakhiri tanggung
jawab kami dan Indosat sebagai badan penyelenggara
untuk melakukan koordinasi layanan telekomunikasi
dalam negeri dan internasional. Dalam rangka meningkatkan
persaingan, Undang-undang Telekomunikasi melarang
praktik monopolistik dan persaingan tidak sehat antar
sesama operator telekomunikasi.
Undang-undang Telekomunikasi telah diimplementasikan
melalui berbagai Peraturan Pemerintah, Peraturan Menteri
dan Keputusan Menteri. Beberapa peraturan teknis yang
fundamental diantaranya adalah:
- Peraturan Pemerintah No.52/2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi.
- Peraturan Menkominfo No.1/PER/M.KOMINFO/01/2010
tertanggal 25 Januari 2010 tentang Penyelenggaraan
Jaringan Telekomunikasi.
- Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.21/2001
tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Komunikasi dan Informatika No.8 Tahun 2015
tentang Perubahan Keempat atas Keputusan Menteri
Perhubungan No.KM.21/2001 tentang Penyelenggaraan
Jasa Telekomunikasi.
- Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.33/ 2004
tentang Pengawasan Kompetisi yang Sehat dalam
Penyelenggaraan Jaringan Tetap dan Penyelenggaraan
Jasa Telepon Dasar.
144
Laporan Tahunan 2014
Pada bulan Februari 2005, kewenangan untuk mengatur
industri telekomunikasi beralih dari Departemen
Perhubungan ke kementerian yang baru terbentuk yaitu
Kementerian Komunikasi dan Informatika (“Kemkominfo”).
Berdasarkan kewenangan yang diamanatkan dalam
Undang-undang Telekomunikasi. Menteri Komunikasi
dan Informatika (“Menkominfo”) melaksanakan fungsi
penetapan kebijakan, pengaturan, pengawasan dan
pengendalian industri telekomunikasi di Indonesia. Pada
28 Oktober 2010, Menkominfo melakukan reformasi
organisasi dan tata kerja termasuk mengalihkan
kewenangan perizinan dan otoritas pengaturan kepada
dua direktorat jenderal baru, yaitu Direktorat Jenderal
Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika dan
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Pos dan Informatika,
sesuai Peraturan Menkominfo No.17/PER/M.
KOMINFO/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menyusul
reformasi tersebut, dilakukan penyesuaian melalui
Peraturan Menkominfo No.15/PER/M.KOMINFO/06/2011
tertanggal 20 Juni 2011 tentang Penyesuaian Kata Sebutan
pada Sejumlah Keputusan dan/atau Peraturan Menteri
Komunikasi dan Informatika yang Mengatur Materi Muatan
Khusus di Bidang Pos dan Telekomunikasi serta Keputusan
dan/atau Peraturan Direktur Jenderal Pos dan
Telekomunikasi sehingga hal-hal yang terkait dengan
materi muatan khusus bidang pos dan telekomunikasi
beralih kepada Direktorat Jenderal Penyelenggaraan
Pos dan Informasi (“DJPPI”) antara lain perizinan,
penomoran, interkoneksi, kewajiban pelayanan universal
dan persaingan usaha. Adapun hal-hal terkait spektrum
frekuensi radio dan standarisasi alat dan perangkat
telekomunikasi beralih ke Direktorat Jenderal Sumber
Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (“SDPPI”).
Menyusul pemberlakuan Undang-undang Telekomunikasi,
Kementerian Perhubungan membentuk badan regulasi
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri
Perhubungan No.KM.31 Tahun 2003 tertanggal 11 Juli
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2003 tentang Penetapan Badan Regulasi Telekomunikasi
Indonesia (”BRTI”), yang kemudian dicabut dengan
Peraturan Menkominfo No.36/PER/M.KOMINFO/10/2008
tertanggal 31 Oktober 2008 tentang hal yang sama
(kemudian diubah dengan Peraturan Menkominfo No.01/
PER/M.KOMINFO/02/2011 tertanggal 7 Februari 2011)
(”Peraturan Menkominfo No.36/2008”). Sesuai Peraturan
Menkominfo No.36/2008, BRTI mempunyai kewenangan
mengatur industri telekomunikasi di Indonesia termasuk
penyediaan jaringan dan jasa telekomunikasi. BRTI yang
diketuai oleh Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informasi
ini terdiri dari sembilan anggota, yaitu enam dari elemen
masyarakat dan tiga dari lembaga pemerintah (Dirjen
SDPPI dan Dirjen PPI serta wakil Pemerintah ketiga
ditunjuk oleh Menkominfo).
3. Klasifikasi dan Perizinan
Penyelenggaraan Telekomunikasi
Undang-undang Telekomunikasi membagi penyelenggaraan
telekomunikasi ke dalam tiga kategori, yaitu: (1) penyelenggaraan jaringan telekomunikasi, (2) penyelenggaraan
jasa telekomunikasi, dan (3) penyelenggaraan
telekomunikasi khusus.
Setiap penyelenggaraan telekomunikasi harus memiliki
izin yang diterbitkan oleh Menkominfo. Peraturan
Menkominfo No.1/2010 dan Keputusan Menteri
Perhubungan No.KM21/2001 tertanggal 31 Mei 2001
tentang Penyelenggaraan Layanan Telekomunikasi seperti
amandemen terbaru Peraturan Menkominfo No.8 Tahun
2015 tentang Amandemen keempat Peraturan Menkominfo
No.21/20001 tentang Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi,
adalah peraturan pelaksanaan dasar yang mengatur
perizinan.
Peraturan Menkominfo No.1/2010 membagi
penyelenggaraan jaringan menjadi penyelenggaraan
jaringan tetap dan bergerak. Keputusan Menteri
Perhubungan No.KM.21/2001 membagi penyelenggaraan
jasa menjadi penyelenggaraan jasa teleponi dasar, jasa
nilai tambah teleponi dan penyelenggaraan jasa multimedia.
4. Munculnya Persaingan dalam Industri
Telekomunikasi di Indonesia
Tahun 1995, kami memperoleh hak monopoli untuk
menyediakan layanan telekomunikasi lokal tidak bergerak
yang berlaku hingga 31 Desember 2010, dan layanan
SLJJ hingga 31 Desember 2005. Indosat dan Satelindo
(yang kemudian melebur ke dalam Indosat) memperoleh
hak duopoli untuk memberikan layanan telekomunikasi
internasional dasar hingga tahun 2004.
Sebagai konsekuensi pemberlakuan Undang-undang
Telekomunikasi, Pemerintah mengakhiri hak eksklusif
kami untuk meneyediakan sambungan telepon kabel
tidak bergerak dalam negeri dan sambungan langsung
jarak jauh, dan hak duopoli Indosat dan Satelindo untuk
menyediakan layanan sambungan teleponi dasar
internasional. Pemerintah sebaliknya menerapkan kebijakan
duopoli dengan menciptakan persaingan antara kami
dan Indosat sebagai penyelenggara layanan dan jaringan
yang lengkap.
5. Layanan SLJJ
Dalam rangka liberalisasi layanan SLJJ, Pemerintah
mengubah Rencana Teknis Telekomunikasi Nasional
berdasarkan Keputusan Menkominfo No.6/P/M.
KOMINFO/5/2005 tertanggal 17 Mei 2005 “Keputusan
Menkominfo No.6/2005” yang memberikan kepada tiap
penyelenggara layanan SLJJ suatu kode akses tiga digit
yang memperbolehkan pelanggan memilih penyedia
layanan SLJJ alternatif dengan cara memutar kode akses
tiga digit tersebut. Keputusan Menkominfo No.6/2005
tidak mengharuskan adanya penerapan langsung kode
akses tiga digit untuk panggilan SLJJ, namun sebagai
penyedia layanan SLJJ pertama, kami harus secara
bertahap membuka jaringan untuk kode akses tiga digit
di seluruh wilayah berkode di Indonesia mulai 1 April
2010. Kami diberikan kode akses SLJJ 017 sedangkan
Indosat diberikan kode akses 011. Menkominfo kemudian
mengubah kembali Rencana Telekomunikasi Nasional
berdasarkan Keputusan Menkominfo No.43/P/M.
KOMINFO/12/2007 tertanggal 3 Desember 2007
“Keputusan Menkominfo No.43/2007” yang menunda
penerapan akses tiga digit untuk panggilan SLJJ di
seluruh wilayah berkode di Indonesia hingga tanggal 27
September 2011.
Berdasarkan Keputusan Menkominfo No.43/2007, kami
membuka jaringan bagi layanan akses tiga digit 01X di
Balikpapan pada 3 April 2008. Sejak tanggal tersebut,
para pelanggan kami dapat melakukan panggilan SLJJ
dari Balikpapan dengan menggunakan kode Indosat
“011” sebagai prefiks. Seperti disyaratkan dalam Keputusan
Menkominfo 43/2007, kami juga membuka jaringan ke
seluruh Indonesia untuk penerapan kode akses tiga digit
untuk panggilan SLJJ tidak bergerak kabel dan tidak
bergerak nirkabel 01X bagi Indosat dan operator berlisensi
lainnya mulai tanggal 27 September 2011. Hingga saat
ini tidak ada operator telekomunikasi lain telah mengirimkan
permintaan kepada kami untuk menghubungkan
jaringannya dan membuka akses SLJJ.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
145
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
6. Layanan SLI
Kami memperoleh izin penyelenggaraan SLI pada Mei
2004 dan mulai menawarkan layanan SLI bagi pelanggan
layanan telepon tidak bergerak dengan menggunakan
kode akses “007” pada Juni 2004. Sedangkan kode
akses untuk pengguna layanan SLI Indosat adalah “001”.
Pada Desember 2005, perjanjian interkoneksi dengan
Indosat membuat pelanggan Indosat dapat mengakses
layanan SLI kami dengan memutar “007” dan pelanggan
layanan kami dapat mengakses layanan SLI Indosat
dengan memutar “001”.
7. Layanan Nirkabel Mobilitas Terbatas
Keputusan Menteri Perhubungan No.KM.35/2004
tertanggal 11 Maret 2004 tentang Penyelenggaraan
Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel dengan Mobilitas
Terbatas (kemudian diubah dengan Keputusan Menkominfo
No.16/PER/M.KOMINFO/06/2011 tertanggal 27 Juni 2011)
(“Keputusan Menhub No.KM.35/2004”) mengatur bahwa
hanya penyelenggara jaringan tetap lokal yang telah
memperoleh izin dari Menteri yang dapat menawarkan
layanan akses nirkabel mobilitas terbatas (atau nirkabel
tidak bergerak). Keputusan Menhub No.KM.35/2004
juga menyatakan bahwa tiap penyelenggara layanan
nirkabel mobilitas terbatas harus menyediakan layanan
teleponi dasar. Indosat, Bakrie Telecom dan Mobile-8
juga memiliki izin penyelenggaraan layanan nirkabel
mobilitas terbatas.
8. Seluler
Layanan telekomunikasi seluler di wilayah Indonesia
dilakukan melalui spektrum pita frekuensi radio 1,8 GHz
(teknologi DCS), 2,1 GHz (teknologi UMTS) dan 900 MHz
(teknologi GSM dan UMTS). Dalam pelaksanaannya,
Kementrian Komunikasi dan Informatika yang mengatur
penggunaan dan pengalokasian pita spektrum frekuensi
radio yang digunakan untuk penyelenggaraan jaringan
bergerak seluler. Telkomsel telah mendapatkan alokasi
frekuensi untuk penyelenggaraan layanan seluler pada
pita frekuensi 900 MHz, 1.8 GHz dan 2.1GHz. Untuk
pengalokasian pita spektrum frekuensi radio 2.1 GHz,
pada tahun 2006 pemerintah mengalokasikannya melalui
proses tender untuk alokasi sebesar 5 MHz, sedangkan
untuk alokasi pita spektrum radio tambahannya
dialokasikan melalui mekanisme evaluasi pada tahun
2009 dan seleksi pada tahun 2013 dimana masing-masing
penambahannya adalah sebesar 5 MHz. Adapun penetapan
pengalokasian pita spectrum frekuensi radio 2.1 GHz
diatur dalam beberapa peraturan sebagai berikut:
- Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.19/
KEP/M.KOMINFO/2/2006 tertanggal 14 Februari
tentang Penetapan pemenang seleksi penyelenggaraan
146
Laporan Tahunan 2014
-
-
Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 pada Pita
Frekuensi Radio 2,1 GHz.
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika
No.268/KEP/M.KOMINFO/9/2009 tentang Penetapan
Alokasi Tambahan Blok Pita Frekuensi Radio, Besaran
Tarif dan Skema Pembayaran Biaya Hak Penggunaan
Spektrum Frekuensi Radio Bagi Penyelenggara
Jaringan Bergerak Seluler IMT-2000 Pada Pita
Frekuensi Radio 2.1 GHz
Keputusan Menteri Komunikasi dan Informatika No.191
Tahun 2013 tentang Penetapan PT Telekomunikasi
Selular Sebagai Pemenang Seleksi Pengguna Pita
Frekuensi Radio Tambahan Pada Pita Frekuensi Radio
2.1 GHz Untuk Penyelenggaraan Jaringan Bergerak
Seluler IMT-2000.
9. Interkoneksi
Undang-undang Telekomunikasi secara tegas melarang
praktik bisnis monopoli dan tidak adil, dan mewajibkan
penyedia jaringan untuk mengizinkan pengguna dalam
satu jaringan untuk mengakses pengguna atau layanan
di jaringan lainnya dengan membayar biaya interkoneksi
yang disepakati oleh tiap operator jaringan. Peraturan
Pemerintah No.52/2000 tertanggal 11 Juli 2000 tentang
Penyelenggaraan Telekomunikasi menyatakan pengenaan
biaya interkoneksi antara dua operator jaringan atau
lebih harus transparan, adil dan disepakati oleh kedua
belah pihak.
Pada tanggal 8 Februari 2006, Menkominfo menerbitkan
Peraturan No.8/PER/M.KOMINFO/02/2006 tentang
Interkoneksi (“Peraturan Menkominfo No.8/2006”), yang
mengatur penerapan skema tarif interkoneksi berbasis
biaya bagi seluruh operator layanan dan jaringan
telekomunikasi sebagai ganti dari skema pembagian
pendapatan. Dengan skema baru tersebut biaya
interkoneksi ditentukan oleh operator jaringan panggilan
berakhir berdasarkan rumusan tarif pada biaya inkremen
jangka panjang (long run incremental).
Sesuai ketentuan dalam Peraturan Menkominfo No.8/2006
operator harus memasukkan proposal Dokumen Penawaran
Interkoneksi (“DPI”) kepada BRTI yang berisi pengajuan
tarif interkoneksi untuk tahun berikutnya. Operator wajib
menggunakan metode berbasis biaya dalam menyiapkan
proposal DPI, BRTI dan Menkominfo wajib menggunakan
metode yang sama dalam mengevaluasi DPI dan
menyetujui tarif interkoneksi.
Terkait dengan Peraturan Menkominfo No.8/2006 dan
Surat BRTI No.246/BRTI/VIII/2007 tertanggal 6 Agustus
2007, kami mengajukan proposal DPI pada Oktober
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2007, yang meliputi penyesuaian atas penyelenggaraan,
konfigurasi, teknis dan layanan yang ditawarkan. Pada
Desember 2007, kami dan seluruh operator jaringan
menandatangani perjanjian interkoneksi baru yang
menggantikan seluruh perjanjian interkoneksi antara
kami dan operator jaringan lainnya yang ditandatangani
pada Desember 2006.
Pada tanggal 5 Februari 2008, BRTI mengharuskan kami
dan operator lainnya untuk mulai menerapkan tarif
interkoneksi berbasis biaya. Pada tanggal 11 April 2008,
sesuai dengan Keputusan Dirjen Postel No.205/2008,
BRTI dan Menkominfo menyetujui DPI dari semua operator
untuk menggantikan perjanjian interkoneksi sebelumnya.
DPI yang disetujui pada tahun 2008 berlaku hingga 29
Juli 2011, ketika biaya interkoneksi baru diimplementasikan
sebagaimana diatur dalam surat BRTI No.227/BRTI/
XII/2010 tanggal 31 Desember 2010 perihal Implementasi
Biaya Interkoneksi 2011. Penetapan ini sebagai hasil dari
perhitungan ulang biaya interkoneksi yang dilakukan di
tahun 2010 oleh Kemkominfo dan disepakati oleh seluruh
operator yang dituangkan dalam bentuk Kesepakatan
Bersama. Hasil perubahan biaya interkoneksi ini berakibat
pada turunnya besaran biaya interkoneksi.
Pada tanggal 12 Desember 2011, BRTI menetapkan
kebijakan perubahan skema biaya interkoneksi dari basis
sender keeps all menjadi berbasis biaya yang mengharuskan
perubahan terhadap DPI Tahun 2011 yang telah disepakati.
Peraturan Menkominfo No.8/2006 mengatur bahwa DPI
milik penyelenggara jaringan telekomunikasi dengan
pendapatan usaha (operating revenue) 25% atau lebih
dari total pendapatan usaha seluruh penyelenggara
telekomunikasi dalam segmentasi layanannya, wajib
mendapatkan persetujuan BRTI, yang mengharuskan
perubahan terhadap DPI kami dan Telkomsel yang
kemudian disetujui BRTI pada tanggal 20 Juni 2012.
Sampai dengan laporan ini diterbitkan, perhitungan
ulang biaya interkoneksi untuk tahun 2012 tidak dilakukan
karena terlebih dahulu perlu dilakukan evaluasi terhadap
implementasi biaya interkoneksi tahun 2011.
10. VoIP
Pada Januari tahun 2007, Pemerintah memberlakukan
peraturan interkoneksi baru serta sistem kode akses lima
digit untuk layanan VoIP berdasarkan Keputusan
Menkominfo No.06/P/M.KOMINFO/5/2005. Berdasarkan
keputusan ini, kode akses awal untuk VoIP, yang sebelumnya
01X, berubah menjadi 010XY. Pada tanggal 27 April 2011,
diterbitkan Peraturan Menkominfo No.14/PER/M.
KOMINFO/04/2011, sebagian dicabut oleh Peraturan
Menkominfo No.11 Tahun 2014 yang menekankan standar
kualitas terkait layanan VoIP dan berlaku efektif tiga bulan
kemudian, yang mengharuskan kami dan operator lainnya
mematuhi peraturan tersebut dalam melayani VoIP.
11. IPTV
Beberapa Ketentuan dalam Peraturan Menkominfo No.11/
PER/M.KOMINFO/07/2010 Tentang Penyelenggaraan
Layanan Televisi Protokol Internet (IPTV) telah diubah
dengan Peraturan Menkominfo No. 15 Tahun 2014 Tentang
Perubahan Atas Peraturan Menkominfo No.11/PER/M.
KOMINFO/07/2010 tentang Penyelenggaraan Layanan
Televisi Protokol Internet (IPTV)yang menjadi dasar
hukum untuk pemberian izin dan penyediaan layanan
IPTV, termasuk hak dan kewajiban penyedia layanan
IPTV, standar teknis, persyaratan kepemilikan asing dan
penggunaan penyedia konten dalam negeri.
Peraturan Menkominfo No.11/2010 mengakui bahwa IPTV
adalah bentuk konvergensi dari telekomunikasi, penyiaran,
multimedia dan transaksi elektronik dan menyatakan
bahwa hanya konsorsium yang terdiri dari setidaknya
dua entitas bisnis Indonesia dapat memperoleh izin
sebagai penyedia IPTV. Berdasarkan Peraturan Menkominfo
No.15 Tahun 2014, izin yang kami perlukan antara lain:
(a) Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal, Jaringan
Bergerak Seluler atau Izin Jaringan Tetap Tertutup; (b)
Izin Penyelenggaraan Jasa Akses Internet / ISP; dan (c)
Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran
Berlangganan Jasa Penyiaran Televisi. Konsorsium hanya
dapat menyediakan layanan IPTV pada area cakupan
dimana konsorsium memiliki ketiga izin yang disyaratkan.
Hal ini sejalan dengan dihapusnya ketentuan mengenai
Izin Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran
Berlangganan melalui kabel, menjadi Izin Penyelenggaraan
Penyiaran Lembaga Penyiaran Berlangganan Jasa
Penyiaran Televisi.
Dalam Peraturan Pemerintah No.52 Tahun 2005 tentang
Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran
Berlangganan (“LPB”) menyebutkan bahwa penyiaran
dapat diselenggarakan melalui satelit, kabel dan terestrial.
Penyiaran melalui satelit dapat menjangkau secara
nasional, sedangkan kabel dan terestrial memiliki jangkauan
wilayah tertentu. Izin LPB Penyiaran melalui satelit yang
dimiliki PT Indonusa (Telkomvision) menjadi dasar hukum
Telkom memberlakukan layanan IPTV secara nasional.
12. Satelit
Bisnis satelit internasional kami sangat diatur
keberadaannya. Selain menjadi subyek dari pemberian
izin domestik di Indonesia, seperti peraturan penggunaan
slot orbit dan frekuensi radio, pengoperasian satelit kami
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
147
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
juga menjadi subyek Badan Komunikasi Radio dari
Persatuan Telekomunikasi Internasional.
Lebih lanjut, Peraturan Menkominfo No.37/P/M.
KOMINFO/12/2006 tertanggal 6 Desember 2006
mengharuskan operator satelit asing memiliki izin hak
labuh untuk beroperasi di Indonesia dengan kriteria: (i)
operator satelit asing tersebut harus melakukan koordinasi
dengan operator satelit domestik untuk menjamin tidak
ada satelit dan sistem teresterial milik Indonesia yang
akan terganggu, dan (ii) negara asal operator satelit
asing tersebut harus juga memberikan izin kepada
operator satelit Indonesia untuk beroperasi di negara
tersebut.
Berdasarkan Undang-undang Telekomunikasi, setiap
penyelenggara jaringan harus mampu menjamin
perlindungan hak-hak konsumen, antara lain terkait
dengan kualitas layanan, tarif dan kompensasi. Konsumen
yang dirugikan oleh penyelenggaraan yang ceroboh
14. Kewajiban Pelayanan Universal (”KPU”)
Seluruh penyelenggara telekomunikasi baik penyelenggara
jaringan dan/atau jasa terikat oleh peraturan KPU yang
mensyaratkan mereka untuk berkontribusi menyediakan
fasilitas dan infrastruktur telekomunikasi dalam rangka
pemerataan sarana telekomunikasi di seluruh wilayah
Republik Indonesia, yang pada umumnya dilakukan
melalui kontribusi secara finansial. Peraturan Menkominfo
No.32/PER/M.KOMINFO/10/2008 tertanggal 1 Oktober
2008 mengenai KPU (diubah dengan Peraturan
Menkominfo No.03/2010 tertanggal 1 Februari 2010)
(Peraturan Menkominfo No.32/2008) menyebutkan dana
KPU yang diterima akan digunakan untuk membiayai
layanan teleponi, SMS dan akses internet di wilayah
terpencil dan wilayah-wilayah lain di Indonesia yang
tidak ekonomis yang ditentukan sebagai wilayah KPU.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
13. Perlindungan Konsumen
dapat mengajukan klaim ganti rugi kepada penyedia
layanan tersebut. Peraturan perlindungan konsumen
telekomunikasi menyediakan standar layanan bagi
operator telekomunikasi.
148
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pembayaran KPU yang disyaratkan dihitung dari persentase
pendapatan kotor tidak terkonsolidasi yang dikurangi
piutang tidak tertagih dari penyelenggaraan telekomunikasi
(misalnya beban biaya piutang tidak tertagih) dan
pembayaran yang diterima dari biaya interkoneksi yang
dimiliki pihak selain Kami dan Telkomsel. Sesuai dengan
Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika No.
45/2012 tanggal 28 Desember 2012 mengenai Petunjuk
Pelaksanaan Tarif Atas Penerimaan Negara Bukan Pajak
Dari Kontribusi Kewajiban Pelayanan Universal, tarif KPU
yang berlaku adalah 1,25% dari pendapatan kotor.
15. Beban Regulatory Telekomunikasi
Pada tanggal 16 Januari 2009, Pemerintah menerbitkan
Peraturan Pemerintah No.7/2009, yang mengatur jenis
dari penerimaan negara bukan pajak yang berlaku untuk
Menkominfo yang berasal dari berbagai layanan, termasuk
telekomunikasi.
Pada tanggal 13 Desember 2010, Pemerintah menerbitkan
Peraturan Pemerintah No.76/2010 yang mengubah
Peraturan Pemerintah No.7/2009. Berdasarkan Peraturan
Pemerintah No.76/2010, Telkom tidak lagi memiliki
kewajiban untuk membayar biaya atas hak penggunaan
yang dihitung berdasarkan stasiun radio yang kami
dirikan di jaringan kami, kecuali stasiun radio yang
didirikan di backbone Telkom, terhitung sejak 15 Desember
2010. Akibatnya, biaya atas hak penggunaan Telkom
dihitung berdasarkan lebar pita (bandwidth) spektrum
frekuensi radio yang kami gunakan.
Selain biaya atas hak penggunaan spektrum frekuensi
radio, Peraturan Pemerintah No.7/2009 mewajibkan
seluruh operator telekomunikasi untuk membayar biaya
hak penyelenggaraan telekomunikasi, sebesar 0,5% dari
pendapatan kotor non konsolidasi yang dapat dikurangi
dengan piutang yang nyata-nyata tidak tertagih dari
penyelenggaraan telekomunikasi dan pembayaran
kewajiban interkoneksi dan/atau ketersambungan yang
diterima oleh penyelenggara telekomunikasi yang
merupakan hak pihak lain.
Berdasarkan Undang-Undang No.28/2009 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah (“Undang-Undang
No.28/2009”), Pemerintah Daerah dapat mengenakan
retribusi atas menara telekomunikasi. Retribusi ini tidak
lebih dari 2% NJOP PBB menara telekomunikasi. Saat
ini terdapat sekitar 525 Pemerintah Daerah Tingkat I dan
Tingkat II yang berpotensi mengenakan retribusi terhadap
menara telekomunikasi Telkom yang berada dalam
wilayah hukumnya. Telkom mengantisipasi jumlah
peraturan daerah yang mengenakan biaya ini akan
meningkat ke depannya.
16. Menara Telekomunikasi
Pada tanggal 17 Maret 2008, Menkominfo menerbitkan
Peraturan Menkominfo No.02/PEER/M.KOMINFO/3/2008
tentang Pedoman Pembangunan dan Penggunaan
Menara Telekomunikasi Bersama (“Peraturan Menkominfo
No.02/2008”). Sesuai Peraturan Menkominfo No.02/2008
tersebut pembangunan menara telekomunikasi
membutuhkan izin dari lembaga pemerintah terkait,
sedangkan Pemerintah Daerah menentukan penempatan
dan lokasi pendirian menara telekomunikasi tersebut.
Selain itu, penyedia layanan telekomunikasi yang memiliki
menara telekomunikasi dan pemilik menara lainnya harus
memberikan izin kepada operator telekomunikasi lainnya
untuk menggunakan menara telekomunikasi mereka,
tanpa diskriminasi dengan memperhatikan kemampuan
teknis menara.
Oleh karena Penyenggaraan menara telekomunikasi
terkait dengan beberapa instansi Pemerintahan tanggal
30 Maret 2009, diterbitkan peraturan bersama dalam
bentuk Peraturan Menteri Dalam Negeri No.18/2009,
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.07/PRT/M/2009,
Peraturan Menkominfo No.19/PER/M.KOMINFO/03/2009
dan Peraturan Kepala Badan Koordinasi Penanaman
Modal No.3/P/2009 mengenai pedoman Pembangunan
dan Penggunaan Menara bersama Telekomunikasi
(“Peraturan Bersama”).
Peraturan Bersama itu mengatur bahwa izin pembangunan
menara telekomunikasi diberikan oleh Bupati atau
Walikota yang mengepalai pemerintahan lokal di Indonesia,
dan gubernur khusus untuk Provinsi DKI Jakarta. Peraturan
Bersama itu juga memuat standar pembangunan dan
mensyaratkan agar menara telekomunikasi dibangun
untuk dapat digunakan bersama oleh para penyedia
layanan telekomunikasi. Pemilik menara telekomunikasi
diizinkan untuk mengenakan biaya tertentu, yang
dinegosiasikan dengan merujuk pada biaya terkait dengan
biaya investasi dan operasional, pengembalian investasi
dan keuntungan. Tidak diperbolehkan adanya praktik
monopoli terkait kepemilikan dan pengelolaan menara
telekomunikasi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
149
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
ASET TETAP
Aset tetap kami digunakan untuk operasional
telekomunikasi, yang sebagian besar terdiri peralatan
dan instalasi transmisi jaringan kabel dan peralatan
sentral telepon. Penjelasan lebih lanjut atas aset tetap
dapat dilihat pada Catatan 11 pada Laporan Keuangan
Konsolidasian.
Berdasarkan Undang-Undang No.5 Tahun 1960 tentang
Pokok-Pokok Agraria, hak kepemilikan atas tanah dimiliki
Negara Republik Indonesia, kecuali hak kepemilikan yang
diberikan kepada individu di Indonesia. Penggunaan
tanah diberlakukan melalui hak atas tanah termasuk Hak
Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Guna Usaha (“HGU”).
Pemegang hak atas tanah dapat menggunakan tanah
sepenuhnya untuk periode tertentu, yang harus diperbarui
dan diperpanjang. Hak atas tanah secara umum dapat
diperjualbelikan dan dapat dijaminkan dalam kesepakatan
untuk memperoleh pinjaman tertentu.
Kami memiliki beberapa bidang tanah yang terletak di
seluruh Indonesia dengan HGB untuk jangka waktu 1045 tahun, yang akan jatuh tempo antara tahun 2015
sampai dengan tahun 2053. Manajemen berkeyakinan
bahwa tidak akan ada kesulitan dalam memperoleh
perpanjangan hak atas tanah pada saat jatuh tempo.
Berdasarkan PP No.40/1996, maksimal waktu berlakunya
HGB adalah 30 tahun dan dapat diperbarui untuk 20
tahun berikutnya. Kami tidak memiliki masalah lingkungan
yang dapat mempengaruhi penggunaan properti.
Seluruh aset kami telah dijaminkan dalam perjanjian
obligasi dan sebagian aset entitas anak juga dijaminkan
dalam beberapa perjanjian pinjaman. Lihat Catatan 17,
20 dan 21 pada Laporan Keuangan Konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2014, jumlah tercatat bruto
dari setiap aset tetap Perusahaan dan entitas anak yang
telah disusutkan secara penuh dan masih digunakan
adalah sebesar Rp47.910 miliar. Perusahaan dan entitas
anak saat ini sedang melakukan modernisasi aset jaringan
untuk menggantikan aset tetap yang sudah disusutkan
secara penuh. Lihat Catatan 11 pada Laporan Konsolidasian
ASURANSI
Pada tanggal 31 Desember 2014, aset tetap milik Grup
kecuali tanah, dengan nilai tercatat bersih sebesar
Rp85.352 miliar telah diasuransikan terhadap risiko
kebakaran, pencurian, gempa bumi dan risiko lainnya,
termasuk gangguan bisnis, dengan jumlah keseluruhan
150
Laporan Tahunan 2014
pertanggungan sebesar Rp15.244 miliar, US$119 juta,
EURO133 ribu, HKD19 juta dan SGD29 juta. Manajemen
berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan asuransi tersebut
memadai untuk menutupi kemungkinan kerugian atas
aset yang dipertanggungkan.
TINJAUAN OPERASIONAL
PERKEMBANGAN INFRASTRUKTUR
JARINGAN
Infrastruktur jaringan kami terbagi menjadi infrastruktur
jaringan nasional dan internasional. Infrastruktur jaringan
nasional dibuat untuk mewujudkan salah satu program
utama kami, yaitu Indonesia Digital Network (“IDN”).
Jaringan Internasional
Kami mengoperasikan gateways internasional di Batam,
Jakarta, dan Surabaya untuk rute panggilan keluar dan
panggilan masuk pada layanan SLI (007).
Setelah Batam Singapore Cable System (BSCS), Asia
America Gateway (AAG), dan South East Asia Japan
Cable System (SJC), di tanggal 7 Maret 2014, Telin, entitas
anak kami bersama dengan 17 perusahaan telekomunikasi
global lain melakukan penandatanganan kerjasama
pembangunan kabel bawah laut, South East Asia - Middle
East - Western Europe 5 "SEA-ME-WE 5" di Kuala Lumpur,
Malaysia. SEA-ME-WE 5 merupakan sistem kabel bawah
laut dengan panjang 20.000 km dari Dumai, Indonesia
ke beberapa negara di Asia Tenggara, Perancis, dan
Italia. Dengan jaringan yang langsung dari Indonesia ke
Eropa, SEA-ME-WE 5 akan mampu meningkatkan kualitas
layanan data dan internet dari Indonesia ke Eropa.
Pengembangan infrastruktur sistem kabel bawah laut
juga dilakukan dengan menandatangani perjanjian
kerjasama South East Asia – United States (SEA-US)
Cable System, dimana Telin bergabung dalam konsorsium
bersama dengan 6 perusahaan telekomunikasi global
lain. SEA-US menghubungkan Manado (Indonesia),
Davao (Philippines), Piti (Guam), Oahu (Hawaii, United
States), dan Los Angeles (California, United States).
Selaras dengan SEA-ME-WE 5, sistem kabel bawah laut
ini mampu mengakomodir kebutuhan data dan internet
dari Indonesia langsung ke pemilik sebagian besar konten
internet dunia yaitu di Silicon Valley.
Untuk lebih mendukung layanan internasional baik voice
maupun data, Telin telah mengoperasikan 16 point of
presence (“POP”) di berbagai belahan dunia antara lain
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
di Asia (Dubai, Singapura, Hong Kong, Malaysia, dan
Tokyo), Eropa (London, Frankfurt dan Amsterdam) dan
Amerika (Ashburn, New York, Los Angeles, San Jose
dan Palo Alto).
Jaringan Nasional
Dalam Master plan jaringan dan infrastruktur IDN, kami
menargetkan untuk melakukan modernisasi jaringan dari
jaringan legacy menjadi jaringan yang menggunakan
infrastruktur broadband access. Kami telah mengoperasikan
akses broadband sejumlah 13,3 juta homepass sementara
jaringan digital Telkomsel diperkuat oleh infrastruktur
yang terdiri dari 85,420 BTS.
Pembangunan jaringan infrastruktur yang efisien dan
kompetitif dari sisi biaya yang merupakan bagian dari
program pemerintah dalam Masterplan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (“MP3EI”)
untuk mendukung transformasi menjadi penyedia layanan
TIMES terus dilakukan melalui pengembangan IDN.
Dalam rangka membangun infrastruktur yang berkualitas
tinggi, efisien dan kompetitif dari sisi biaya dalam
menyalurkan layanan-layanan, kami terus mengupayakan
pengembangan dan peningkatan infrastruktur jaringan
yang dibangun dan dioperasikan bersama di Telkom
Group yang dikenal dengan Telkom One Network.
Perwujudan IDN dilakukan melalui tiga program
pengembangan sebagai berikut:
1. id-Convergence (id-Con): pengembangan infrastruktur
jaringan service node menuju integrated NGN untuk
multi-layanan dan multi-layar.
2. id-Ring: pengembangan infrastruktrur jaringan
transport menuju IP-based and optical backbone
network.
3. id-Access: pengembangan infrastruktur jaringan
akses ke arah pelanggan menjadi high speed broadband
access melalui jaringan serat optik dan Wi-Fi.
Pengembangan Jaringan Telepon Kabel Tidak Bergerak
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2014, kami mengelola 9.7 juta sambungan telepon kabel tidak bergerak.
Masterplan jaringan dan infrastruktur IDN menargetkan untuk melakukan modernisasi jaringan dari jaringan legacy
menjadi jaringan yang menggunakan infrastruktur broadband access.
Sampai dengan akhir 31 Desember
Statistik Operasi
2014
2013
2012
2011
2010
Kapasitas sentral
13.946.801
13.918.369
13.908.003
12.180.214
11.237.229
Sambungan terpasang
10.341.807
10.650.652
11.109.156
11.005.208
10.510.048
Sambungan terpakai*
9.698.255
9.350.806
9.034.010
8.688.526
8.302.818
* Sambungan terpakai terdiri dari sambungan pelanggan dan telepon umum, juga termasuk sejumlah sambungan yang kami operasikan untuk pola
bagi hasil.
Pengembangan Sambungan Telepon Nirkabel Tidak Bergerak
Kami mempunyai infrastruktur sambungan telepon nirkabel tidak bergerak yang terdiri dari mobile switching center
(“MSC”) yang terhubung dengan setiap sentral trunk lainnya. Setiap MSC terkait dengan base station sub system
(“BSS”) yang terdiri dari base station controller (“BSC”) dan base transceiver station (“BTS”). Berdasarkan Surat
Keputusan Menteri Komunikasi dan informasi Republik Indonesia (“Menkominfo”) No.934 tanggal 26 September
2014 yang menyetujui pengalokasian penggunaan pita frekuensi radio 8 MHz rentang 880-887,5 MHz berpasangan
dengan 925-932,5 MHz dari Perseroan kepada Telkomsel. Pada tanggal 27 Juni 2014, kami menandatangani Perjanjian
Pengalihan Bisnis Bersyarat dengan Telkomsel untuk mentransfer bagian dari bisnis telepon tetap nirkabel dan
bermigrasi ke pelanggan Telkomsel. Namun, kami berencana untuk terus mengoperasikan layanan Flexi sampai akhir
2015 atau sampai tersisa pelanggan Flexi kami telah bermigrasi ke Telkomsel, bila lebih awal.
Pengembangan Jaringan Seluler
Layanan seluler kami yang dioperasikan oleh entitas anak, Telkomsel, memiliki cakupan terbesar dibandingkan
operator seluler lainnya di Indonesia. Saat ini Telkomsel mengoperasikan layanan pada jaringan GSM/DCS, GPRS,
EDGE, 3,5G dan 4G. Jaringan GSM/DCS terdiri dari bandwidth 7,5 MHz pada frekuensi 900 MHz dan bandwidth 22,5
MHz pada frekuensi 1,8 GHz. Alokasi bandwidth total pada jaringan 3G menjadi 15 MHz pada frekuensi 2,1 GHz.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
151
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jangkauan layanan telepon seluler berbasis GSM yang
disediakan oleh entitas anak kami Telkomsel, menjangkau
semua kota/kabupaten di Indonesia. Pada tahun 2014,
Telkomsel telah menambah 15.556 BTS. Hingga 31
Desember 2014, jumlah BTS yang dibangun Telkomsel
menjadi 85.420 unit.
Pengembangan Jaringan Data dan Internet
Pada tahun 2014, kami terus memperbaiki kualitas
jaringan data dengan menambah kapasitas dan
cakupannya. Di tahun ini, kami telah mengoperasikan
akses broadband sejumlah 13,3 juta homepass. Kami
melakukan penambahan kapasitas dan cakupan metro
ethernet maupun perluasan baru, meliputi perluasan
cakupan dan kapasitas IP core melalui penerapan IP
berbasis lambda 10 Gbps dan 40 Gbps serta implementasi
terra router. Sampai dengan 31 Desember 2014, kami
telah memperluas jaringan metro ethernet menjadi
874.450 Mbps yang mampu menyediakan layanan
broadband ke seluruh Indonesia. Metro ethernet juga
digunakan sebagai penghubung utama dari IP DSLAM,
MSAN untuk broadband Speedy (Speedy selanjutnya
akan berganti merk menjadi IndiHome), softswitch, VPN
IP serta GPON broadband baik untuk mobile backhaul,
solusi bisnis korporasi serta layanan triple play. Sampai
akhir tahun, kami menambahkan 11.802 BTS node B
menjadi 38.836 BTS node B.
Sampai dengan 31 Desember 2014, kami telah menambah
kapasitas gateway internet sehingga kapasitas terpasang
mencapai 390,2 Gbps. Hal ini dilakukan untuk memastikan
kecukupan kapasitas gateway internet agar mampu
mengantisipasi pertumbuhan trafik broadband yang
diperkirakan tinggi baik untuk fixed maupun mobile.
Pada tahun 2014 kami juga telah mengoperasikan content
distribution network ("CDN") bekerjasama dengan
Akamai, Google, dan Yahoo dengan kapasitas 261 Gbps.
Sepanjang tahun 2014, kami terus memperluas cakupan
layanan Indonesia Wi-Fi dengan menggelar jaringan
access point tambahan, baik melalui program
pengembangan internal maupun melalui berbagai pola
kerjasama pihak ketiga. Sebanyak 177.514 access point
telah terpasang sampai dengan Desember 2014.
Pengembangan Data Center
Entitas Anak, Telkomsigma, mengelola data center kami.
Dengan dukungan jaringan Telkom Indonesia yang
tersebar di seluruh pelosok Indonesia, Telkomsigma akan
mencapai total luas bangunan data center hingga
100.000m2 pada tahun 2015. Dengan kekuatan jaringan
inilah Telkomsigma mampu menyediakan solusi
penyimpanan data terintegrasi bagi banyak sekali
perusahaan di Indonesia, termasuk yang berlokasi jauh
dari kota besar.
Pengembangan Jaringan Transmisi
Selama tahun 2014, kami fokus pada pengembangan jaringan broadband, yang berperan sebagai tulang punggung
(backbone) infrastruktur jaringan kami secara keseluruhan. Backbone jaringan telekomunikasi terdiri dari jaringan
transmisi, fasilitas sentral (switching) jarak jauh serta core routers yang menghubungkan beberapa akses node.
Sambungan-sambungan transmisi antara node dan fasilitas switching mencakup jaringan transmisi terestrial, yaitu
jaringan serat optik, gelombang mikro, dan kabel bawah laut, maupun jaringan transmisi satelit dan teknologi transmisi
lainnya.
Kapasitas
(jumlah sirkit medium transmisi)
Total Jaringan Transmisi
E1
STM-1
STM-4
STM-16
STM-64
STM-256
2012
131.546
720
92
55
260
3
2013
131.303
736
100
58
337
3
2014
129.557
708
108
63
398
2
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Sampai dengan 31 Desember
Catatan:
152
Satuan transmisi backbone menggunakan satuan E1, STM1 (setara dengan 63 E1), STM4 (setara dengan 4 STM1), STM16 (setara dengan
4 STM4), STM64 (setara dengan 4 STM16) dan STM256 (setara dengan 4 STM64). STM (“Synchronous Transfer Mode”) merupakan
satuan transmisi yang umum diterapkan pada jaringan transmisi backbone. Untuk memfasilitasi layanan broadband, dibutuhkan jaringan
transmisi berkapasitas besar dengan satuan nxSTM-1. Satuan E1 digunakan untuk mendukung layanan legacy.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kami mengoperasikan dua satelit, yaitu Satelit Telkom-1
dan Telkom-2. Satelit Telkom-1 mempunyai kapasitas 36
transponder yang terdiri dari 24 Transponder Standar
C-Band dan 12 Transponder extended C-band, sedangkan
satelit Telkom-2 mempunyai kapasitas 24 transponder
Standar C-band. Kedua satelit tersebut dikendalikan dari
stasiun pengendali utama di Cibinong, Bogor, Jawa Barat
dan untuk menjamin kelangsungan layanannya sejak
awal tahun 2014 telah disediakan stasiun pengendali
backup di Banjamasin Kalimantan.
Sebagai tambahan Satelit Telkom-1 dan Telkom-2 milik
sendiri, kami juga menyewa 35 TPE (transponder equivalent
@36 Mhz), yaitu dari Satelit JSAT-5A (132 BT) sebesar
9 TPE, Etuelsat 172A (172 BT) sebesar 10 TPE, Chinasat-10
(110 BT) sebesar 8 TPE, Intelsat-8 (169 BT) sebesar 6
TPE, dan Koreasat (75BT) sebesar 1 TPE.
melalui sewa jangka panjang, pembangunan bersama
satelit pada slot orbit yang mencakup Indonesia dan
akuisisi satelit di orbit.
RISET DAN PENGEMBANGAN
Sebagai perusahaan berbasis teknologi, kami terus
melakukan inovasi produk dan layanan dengan terus
menerus melakukan riset dan pengembangan untuk
menghasilkan inovasi-inovasi baru. Kegiatan riset dan
pengembangan berada di bawah pengelolaan Direktorat
Innovation & Strategic Portfolio dan dilaksanakan oleh
unit Innovation & Design Center (“IDeC”). Adapun aktifitas
utama IDeC meliputi:
●
Selain mengoperasikan satelit, kami juga menyediakan
link-link backhaul IP untuk jaringan Telkom sebanyak 161
link atau 322 stasiun bumi dengan kapasitas sebesar 1.36
Gbps. Kapasitas transponder untuk link ini sebagian
besar melalui sewa kapasitas transponder dari Asing.
Untuk menjaga kelangsungan dan pengembangan bisnis,
kami melakukan pembangunan Telkom-3S (substitute)
dan persiapan pengadaan Telkom-4 sebagai pengganti
Telkom-1. Telkom-3S mempunyai kapasitas 49 TPE yang
terdiri dari 24 TPE Standar C-Band, 12 TPE Extended
C-Band dan 13 TPE Ku-Band. Sementara itu, satelit
Telkom-4 sebagai pengganti Telkom-1 dengan
pengembangan cakupan ke India mempunyai kapasitas
60 TPE yang terdiri dari 24 TPE Standar C-Band dengan
cakupan Indonesia, 24 TPE standar C-band dengan
cakupan India serta 12 TPE extended C-band dengan
cakupan Indonesia. Telkom-3S yang saat ini sedang
dalam konstruksi direncanakan akan meluncur pada akhir
tahun 2016, sementara Telkom-4 direncanakan akan
meluncur pada akhir tahun 2017.
Seiring dengan pembangunan Telkom-3S dan Telkom-4,
saat ini sedang direncanakan penempatan Telkom-2
pasca RFS Telkom-3S dan Telkom-1 pasca RFS Telkom-4.
Dengan penempatan kedua satelit ini, maka pada tahun
2018 Telkom akan mengoperasikan 4 satelit dengan total
kapasitas 169 TPE.
Untuk meningkatkan value, Telkom menyusun kebijakan
satu pintu dalam penyediaan kapasitas untuk seluruh
Telkom Group. Untuk implementasi atas kebijakan ini,
saat ini sedang dijajaki pola-pola kerjasama dengan
operator antara lain kerjasama penyediaan kapasitas
●
●
Sebagai TIMES product development center melalui
pengelolaan inkubasi inovasi, baik yang berasal dari
internal perusahaan maupun eksternal perusahaan.
Kegiatan inovasi produk dilaksanakan melalui proses
inkubasi produk inovasi yang mengadopsi metode
Lean Startup. Dengan metode ini maka akan dihasilkan
produk-produk yang dicintai pelanggan karena mampu
menjadi solusi bagi permasalahan pelanggan. Tahapan
inkubasi produk inovasi mencakup customer/problem
validation, product validation, business model validation,
dan market validation. Tahapan ini berlaku untuk
inovasi yang berasal dari internal perusahaan maupun
eksternal yang diusulkan oleh para Startup melalui
program Indigo.
Pengembangan ekosistem bisnis baru.
Melalui pemikiran konvergen dan upaya koheren yang
dilakukan maka beberapa ekosistem bisnis digital
baru telah dikembangkan. Pengembangan ekosistem
bisnis digital ini dilakukan melalui tahapan analisa
bisnis terhadap ekosistem yang sudah berjalan dan
menambahkan keuntungan-keuntungan baru yang
dapat diperoleh melalui implementasi teknologi
digital. Dalam setiap ekosistem bisnis digital tersebut
terdapat berbagai produk yang dapat dikembangkan.
Riset terhadap teknologi, infrastruktur, produk dan
bisnis baru.
Riset infrastruktur merupakan kegiatan pengkajian
penerapan teknologi baru yang dimulai dengan
technology scanning hingga penetapan standarisasi
sistem/perangkatnya, riset operasional, pelaksanan
prove of concept dan pelaksanaan quality assurance
yang dilakukan melalui kegiatan pengujian laboratorium
maupun uji petik implementasinya. Infrastruktur yang
dikembangkan merupakan pendukung dan bagian
terintegrasi dengan produk dan layanan yang
dikembangkan. Kegiatan riset infrastruktur ini mengacu
kepada roadmap teknologi yang ditetapkan oleh
Direktorat NITS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
153
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
●
●
Penyusunan standar teknologi dan pelaksanaan product & infrastructure quality assurance.
Sebagai kelanjutan dari penyiapan implementasi teknologi dan produk, maka disusun standar teknologi sebagai
acuan spesifikasi penggunaan perangkat-perangkat infrastruktur. Standar teknologi ini selanjutnya akan menjadi
acuan pengujian quality assurance terhadap perangkat-perangkat infrastruktur yang akan diimplementasikan.
Disamping melakukan quality assurance terhadap perangkat infrastruktur, dikembangkan juga fungsi product
quality assurance untuk menguji kehandalan produk-produk yang dikembangkan sebelum memasuki tahapan
komersial. Pelaksanaan product quality assurance ini mencakup antara lain pengujian application security, response
time, dan user experience/ user interface.
Memberikan solusi atas permasalahan-permasalahan operasional dalam bentuk technical analysis.
Disamping mengembangkan teknologi baru dan melakukan quality assurance, Unit IDeC mendukung pemecahan
masalah (problem solving) permasalahan operasional dalam bentuk technical analysis. Untuk mendukung
pelaksanaan fungsi ini telah dikembangkan juga sebuah test bed infrastruktur untuk mensimulasikan perilaku
infrastruktur dan mensolusikan permasalahan yang terjadi.
Sesuai dengan Progam Utama tahun 2014, maka IDeC memiliki 10 program utama meliputi: Creative Center & Indigo
Incubator, e-Tourism, Portal Hi Indonesia, Application Hi City, Mini Lab IDN, Radio 2.0, Smart Home Box, Smart
Building, Upoint Phase 2, Integrasi SDP & IMS.
Khusus untuk program inovasi eksternal yang dilakukan melalui Program Indigo Incubator tahun 2014, terdapat 398
proposal yang disampaikan para Startup dan setelah melalui proses seleksi terdapat 17 inovasi produk yang diinkubasi
melalui inkubator bisnis Bandung Digital Valley (BDV) dan Jogja Digital Valley (JDV).
LAMPIRAN
Kami secara rutin melakukan investasi untuk meningkatkan produk dan layanan. Pengeluaran yang telah dilakukan
mencapai sekitar Rp13 miliar, Rp14 miliar dan Rp4 miliar (US$3 juta) masing-masing untuk tahun 2012, 2013, dan
2014.
154
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PERIZINAN
Seluler
Dalam menyelenggarakan layanan telekomunikasi secara
nasional, kami memiliki sejumlah izin atas beberapa
produk dan layanan sesuai dengan Undang-undang,
peraturan atau keputusan yang berlaku.
Telkomsel mempunyai izin untuk penyelenggaraan
jaringan bergerak seluler secara nasional pada pita
spektrum frekuensi radio 900 MHz dengan lebar pita
sebesar 7,5 MHz, pita spektrum frekuensi radio 1,8 GHz
dengan lebar pita sebesar 22,5 MHz dan pita spektrum
frekuensi radio 2,1 GHz dengan lebar pita sebesar 15
MHz. Izin tersebut tidak memiliki batas waktu masa
berlaku, akan tetapi akan dievaluasi setiap lima tahun.
Berdasarkan izin yang dikeluarkan oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM), Telkomsel dapat
menyelenggarakan dan mengembangkan layanan seluler
dengan jangkauan nasional, termasuk memperluas
kapasitas jaringannya. Selain dari Pemerintah Pusat,
Telkomsel juga memiliki izin dan lisensi serta registrasi
pada pemerintah daerah tertentu dan/atau instansi
pemerintah, terutama terkait dengan operasinya di
wilayah bersangkutan, infrastruktur/properti yang dimiliki
dan/atau pembangunan dan penggunaan BTS.
Dengan adanya Peraturan Menkominfo No.01/PER/M.
KOMINFO/01/2010 (“Peraturan Menkominfo No.01/2010”)
tertanggal 25 Januari 2010 mengenai Ketentuan Jaringan
Telekomunikasi, kami diwajibkan untuk menyesuaikan
lisensi yang dimiliki agar dapat menyediakan layanan
telekomunikasi. Kami telah memiliki beberapa lisensi
baru yang telah disesuaikan sesuai ketentuan yang baru,
sebagai berikut:
Jaringan Tetap dan Layanan Jasa Teleponi
Dasar
Berdasarkan laporan kami mengenai pelaksanaan
penyelenggaraan jaringan tetap, serta dalam rangka
penyesuaian terhadap Keputusan Menkominfo No.01/2010,
kami telah mendapatkan penyesuaian izin di tahun 2010
untuk penyelenggaraan jaringan tetap lokal, SLJJ, SLI
dan jaringan tetap tertutup, sebagai berikut:
- Ke p u t u s a n M e n ko m i n f o N o. 3 8 1 / K E P/ M .
KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Lokal dan Jasa
Teleponi Dasar PT Telekomunikasi Indonesia Tbk;
- Ke p u t u s a n M e n ko m i n fo N o. 3 8 2 / K E P/ M .
KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan
Langsung Jarak Jauh dan Jasa Teleponi Dasar
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk;
- Ke p u t u s a n M e n ko m i n fo N o. 3 8 3/ K E P/ M .
KOMINFO/10/2010 tanggal 28 Oktober 2010 tentang
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Sambungan
Internasional dan Jasa Telepon Dasar PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk; dan
- Ke p u t u s a n M e n ko m i n fo N o. 3 9 8 / K E P/ M .
KOMINFO/11/2010 tanggal 12 November 2010 tentang
Izin Penyelenggaraan Jaringan Tetap Tertutup
PT Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Dengan diterbitkannya Keputusan Menkominfo No.381,
382 dan 383 di atas, izin penyelenggaraan jaringan tetap
dan jasa teleponi dasar yang sebelumnya kami miliki
berdasarkan Keputusan Menhub No.KP.162/2004 tanggal
13 Mei 2004, dinyatakan tidak berlaku lagi. Masing-masing
izin tersebut di atas tidak memiliki batas waktu masa
berlaku, namun akan dievaluasi setiap lima tahun sekali.
Sehubungan dengan pengalihan bisnis Flexi ke Telkomsel,
pada bulan September 2014, Menkominfo melalui
Keputusan No.934 tahun 2014, menyetujui realokasi
spektrum frekuensi 800 MHz yang digunakan untuk
bisnis Flexi kami ke Telkomsel. Realokasi ini diharapkan
berlangsung setelah kami mengakhiri layanan Flexi kami
pada awal tanggal 31 Desember 2015 atau pada saat
berpindahnya migrasi pelanggan Flexi ke Telkomsel.
SLI
Kami memulai layanan sambungan internasional sejak
tahun 2004. Lisensi operasi jaringan tetap dari layanan
sambungan internasional mengalami penyesuaian pada
tahun 2010 untuk memenuhi ketentuan dalam Keputusan
Menkominfo No.01/2010 dengan penerbitan Keputusan
Menkominfo No.383/2010. Lisensi tersebut tidak memiliki
tanggal kadaluwarsa, tetapi akan dievaluasi pada tahun
2015.
Kami juga memiliki lisensi untuk mengoperasikan jaringan
tetap tertutup berdasarkan Keputusan Menkominfo
No.398/KEP/M.KOMINFO/11/2010 yang menyesuaikan
lisensi sebelumnya, untuk memenuhi ketentuan dalam
Keputusan Menkominfo No.01/2010. Lisensi ini
memungkinkan Telkom untuk menyewakan jaringan
tetap tertutup yang terpasang kepada operator jaringan
dan layanan telekomunikasi lainnya, termasuk menyediakan
fasilitas transmisi telekomunikasi internasional melalui
SKKL langsung ke Indonesia untuk operator telekomunikasi
luar negeri.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
155
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Menurut Keputusan Menkominfo No.16/PER/M.
KOMINFO/9/2005 tanggal 6 Oktober 2005 tentang
ketentuan Sarana Transmisi Telekomunikasi Internasional
melalui SKKL, operator telekomunikasi luar negeri yang
akan memberikan fasilitas transmisi telekomunikasi
internasional melalui SKKL langsung ke Indonesia
diwajibkan untuk membangun kemitraan dengan penyedia
layanan jaringan tetap tertutup. Sejalan dengan Keputusan
Menkominfo No.16/2005, fasilitas transmisi telekomunikasi
internasional yang disediakan melalui SKKL mengacu
pada hak labuh, yang melekat pada lisensi untuk
mengoperasikan jaringan tetap layanan panggilan
internasional. Kami juga memiliki hak labuh berdasarkan
surat hak labuh No.006-OS/DJPT.6/HLS/3/2010 tanggal
2 Maret 2010 dari Menkominfo.
Pada tanggal 2 Maret 2010, Menkominfo mengeluarkan
keputusan No.75/KEP/M.KOMINFO/03/2010 yang
memberikan lisensi untuk operasi jaringan tetap tertutup
kepada Telin, entitas anak kami, yang memungkinkan
Telin untuk menyediakan layanan infrastruktur internasional.
Secara terpisah, Telin mendapat jaminan hak labuh di
Indonesia dari Dirjen Postel untuk memberikan fasilitas
transmisi telekomunikasi internasional melalui SKKL.
ITKP
Kami memiliki izin penyelenggaraan jasa Internet Teleponi
untuk Keperluan Publik (“ITKP”) sesuai Keputusan Ditjen
Postel No.384/KEP/DJPT/M.KOMINFO/11/2010 tanggal
29 November 2010 untuk menyediakan layanan VoIP.
Izin tersebut di atas tidak memiliki batas waktu masa
berlaku, namun akan dievaluasi setiap lima tahun.
Telkomsel juga memiliki izin penyelenggaraan jasa ITKP
sesuai Keputusan Dirjen Postel No.226/DIRJEN/2009
untuk menyediakan layanan ITKP dimana izin tersebut
tidak memiliki batas waktu masa berlaku, namun akan
dievaluasi setiap lima tahun oleh Pemerintah.
ISP
Kami memiliki izin untuk menyediakan layanan internet
sesuai Keputusan Ditjen Postel No.83/KEP/DJPPI/
KOMINFO/4/2011 pada tanggal 7 April 2011. Izin
penyelenggaraan ini tidak memiliki batas masa berlaku,
namun akan dievaluasi setiap lima tahun.
Telkomsel juga memiliki izin menyelenggarakan layanan
multimedia jasa akses internet dengan wilayah
penyelengaraan nasional sesuai Keputusan Dirjen Postel
No.213/DIRJEN/2010 dimana izin tersebut tidak memiliki
batas waktu masa berlaku, namun akan dievaluasi setiap
lima tahun oleh Pemerintah.
156
Laporan Tahunan 2014
Jasa Interkoneksi Internet
Kami memiliki izin untuk menyediakan jasa interkoneksi
internet sesuai Keputusan Dirjen Penyelenggaraan Pos
dan Informatika No.331 Tahun 2013 tanggal 24 September
2013 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa Interkoneksi
Internet (Network Access Point) PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk. Izin penyelenggaraan ini tidak memiliki
batas waktu untuk masa berlakunya, namun akan dievaluasi
setiap lima tahun.
BWA
Pada bulan Juli 2009, kami mendapatkan lisensi BWA
untuk dua belas zona, yang terdiri dari tujuh zona lisensi
3,3 GHz (Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Sumatera
Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Barat,
JABODETABEK dan Banten) dan lima zona berlisensi
untuk 2,3 GHz (Jawa Tengah, Jawa Timur, Papua, Maluku
dan Sulawesi bagian Utara).
Pada bulan Agustus 2009, Menkominfo menerbitkan
Keputusan Menteri No.237/KEP/M.KOMINFO/7/2009
tentang Penunjukan Pemenang Lelang untuk Packet
Switched Berbasis Akses Jaringan Tetap Lokal
Menggunakan Operator 2,3 GHz Frekuensi Radio untuk
Layanan Broadband Nirkabel. Karena beberapa pemenang
tender mengalami kesulitan dalam implementasi
menggunakan standar teknologi yang ditetapkan oleh
Kemkominfo, Menkominfo lalu menerbitkan Permen
No.19/PER/M.KOMINFO/09/2011 tertanggal 14 September
2011 (“Peraturan Menkominfo No.19/2011”), yang
membebaskan operator yang memberikan layanan di
frekuensi radio 2,3 GHz untuk tidak wajib menggunakan
teknologi khusus seperti disyaratkan untuk frekuensi
radio 2,3 GHz, yang diatur dalam Permen No.22/PER/M.
KOMINF0/04/2009 April 24, 2009 (“Peraturan Menkominfo
No.22/2009”). Terkait dengan Peraturan Menkominfo
No.19/2011, operator yang melayani pada frekuensi radio
2,3 GHz sekarang diizinkan untuk bebas memilih teknologi
mereka untuk menyediakan layanan BWA di frekuensi
radio 2,3 GHz, yang disesuaikan dengan persyaratan
bahwa mereka harus membayar biaya hak penggunaan
tahunan pada tahun ketiga hingga kesepuluh dari masa
berlaku lisensi perubahan teknologi dari yang disyaratkan
Peraturan Menkominfo No. 22/2009. Pada tanggal
9 Januari 2012, Menkominfo mengumumkan rencananya
untuk mengadakan tender tambahan untuk frekuensi
radio 2,3 GHz di range 2300-2360 MHz untuk layanan
BWA dengan menggunakan teknologi netral.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Peraturan Menkominfo No.19/2011 juga mengatur kewajiban
komponen tertentu bagi perangkat dan perlengkapan
telekomunikasi yang digunakan dalam melayani BWA
di frekuensi radio 2,3 GHz. Kewajiban komponen domestik
sebelumnya ditetapkan 30% untuk stasiun pelanggan
dan 40% untuk base stations, dan akan dinaikkan menjadi
50% dalam lima tahun.
Akibat perubahan ke teknologi netral sesuai Peraturan
Menkominfo No.19/2011, kami kehilangan dukungan
vendor bagi teknologi pilihan kami yang berdasarkan
teknologi fixed. Vendor sebaliknya memilih mendukung
teknologi BWA bergerak yang dipilih oleh operator lain.
Teknologi BWA bergerak bersaing dengan Telkomsel.
Oleh karena itu kami mengembalikan 4 IPSFR dari 5
zona yang kami menangkan. Kami mempertahankan
IPSFR zona Maluku sehingga kami dapat tetap memenuhi
kualifikasi sebagai operator BWA frekuensi 2,3 GHz dan
mendapat akses ke jaringan BWA yang dikelola oleh
operator lain.
Menjadi operator BWA sejalan dengan transformasi
bisnis kami menuju TIMES yang menuntut kami untuk
memiliki infrastruktur dengan kemampuan merespons
pasar yang semakin kompleks dan permintaan produk
dan layanan yang semakin konvergen, baik pada pelanggan
personal, enterprise atau wholesale.
Metode Pembayaran dengan e-Money
Dengan diterbitkannya Peraturan Bank Indonesia No.11/11/
PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No.11/10/
DASP tanggal 13 Mei 2009 tentang pengoperasian Alat
Pembayaran Menggunakan Kartu (“APMK”) dan Peraturan
Bank Indonesia No.11/12/PBI/2009 dan Surat Edaran
Bank Indonesia No.11/11/DASP tentang e-money, Bank
Indonesia telah mengatur kembali definisi dari “Penerbit”
dan “Pengakuisisi” dalam kegiatan APMK dan bisnis
e-money. Bank Indonesia telah mengkonfirmasikan status
Telkom sebagai penerbit e-money berdasarkan surat
Direktorat Akuntansi dan Sistem Pembayaran Bank
Indonesia No.11/13/DASP pada tanggal 25 Mei 2009.
Kami menjalankan bisnis e-money dengan brand “T-Cash”.
Dengan diterbitkannya Surat Edaran Bank Indonesia
No.9/9/DASP tanggal 19 Januari 2007, Telkomsel juga
telah mendapat persetujuan menyelenggarakan kegiatan
APMK dengan menerbitkan kartu prabayar Telkomsel
Tunai.
Kegiatan Usaha Pengiriman Uang
Berdasarkan tanda izin dari Bank Indonesia No.11/23/
Bd/8 tertanggal 5 Agustus 2009 dan No.12/48/DASP/13,
Telkom dan Telkomsel telah mendapatkan izin sebagai
penyedia layanan transfer uang.
IPTV
Pada bulan Juli 2011, kami mendapat lisensi untuk
mengoperasikan paket switched didasarkan pada jaringan
tetap lokal dengan mengacu pada Keputusan Menkominfo
No.331/KEP/M.KOMINF0/07/2011 tanggal 27 Juli 2011
tentang Izin Usaha Packet Switched Berbasis Jaringan
Tetap Lokal PT Telekomunikasi Indonesia Tbk. Lisensi
ini tidak memiliki batas waktu kadaluwarsa. tetapi akan
dievaluasi setiap tahun, dengan evaluasi secara menyeluruh
setiap lima tahun.
Pada tanggal 27 April 2011, kami dan TelkomVision
memperoleh persetujuan penyelenggaraan layanan IPTV
melalui Keputusan Menkominfo No.160/KEP/M.
KOMINFO/04/2011 perihal Persetujuan Penyelenggaraan
Layanan IPTV Komsorsium Telkom dan TelkomVision.
Sesuai dengan Peraturan Menkominfo No.15 Tahun 2014
tentang Perubahan Atas Peraturan Menkominfo No.11/
PER/M.KOMINFO/07/2010 tentang Penyelenggaraan
Layanan Televisi Protokol Internet (“IPTV”), bahwa
layanan IPTV dapat diberlakukan secara nasional.
Sistem Komunikasi Data (“SISKOMDAT”)
Kami menyelenggarakan layanan SISKOMDAT berdasarkan
Keputusan Dirjen PPI No.169/KEP/DJPPI/KOMINFO/6/2011
tanggal 6 Juni 2011 tentang Izin Penyelenggaraan Jasa
Sistem Komunikasi Data PT Telekomunikasi Indonesia,
Tbk. Masa berlaku izin ini tidak terbatas namun Kemkominfo
melakukan evaluasi tahunan dan lima tahunan secara
menyeluruh terhadap izin ini.
Ijin Usaha Jasa Konstruksi (“IUJK”)
Pemerintah Kota Bandung pada tanggal 6 Juni 2012
telah menerbitkan IUJK untuk Telkom dengan No.1-3273858971-2-001772. IUJK ini berlaku untuk melakukan
usaha jasa pelaksanaan konstruksi di seluruh wilayah
Republik Indonesia dengan bidang pekerjaan meliputi:
arsitektur, sipil, mekanikal dan elektrikal. Izin ini berlaku
sampai dengan tanggal 5 Juni 2015. Kami sedang dalam
proses untuk memperpanjang lisensi ini.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
157
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
TINJAUAN FUNGSIONAL
SUMBER DAYA MANUSIA
Dalam upaya memenangkan kompetisi global. kami secara berkesinambungan mengembangkan profesionalisme
Sumber Daya Manusia (“SDM”) melalui program sertifikasi dan program global talent. Hal ini sebagai bentuk dalam
menghadapi ASEAN Economic Community (“AEC”) pada tahun 2015 mendatang. Kami memahami keberadaan SDM
memiliki peran dan posisi strategis dalam upaya pencapaian visi menjadi perusahaan berstandar global. Untuk itulah
kami terus mengembangkan SDM yang ada sekaligus membangun hubungan ketenagakerjaan yang baik dengan
para karyawan.
GLOBAL TALENT PROGRAM (“GTP”)
Sebagai perusahaan penyelenggara TIMES yang memiliki visi menjadi pemain di tingkat global. sumberdaya manusia
memegang peranan sangat penting. Untuk memenangkan kompetisi internasional dibutuhkan kepemimpinan yang
kuat dan karyawan hebat dengan pengalaman internasional dan sertifikasi yang diakui dunia.
Kualitas pemimpin dan karyawan berskala global tersebut disiapkan melalui Global Talent Program ("GTP") dengan
memberikan penugasan khusus kepada karyawan terpilih. GTP dilakukan berdasarkan Kebijakan Pengembangan
Kompetensi didasakan pada keputusan No.PR.206.03/ 2013 tanggal 12 April 2013. Dalam kebijakan tersebut. GTP
adalah penugasan khusus kepada karyawan bertalenta untuk dibentuk menjadi Great People. Penugasan khusus ini
bertujuan memenangkan persaingan dan mencapai sasaran-sasaran bisnis perusahaan melalui pengalaman penugasan
internasional dan sertifikasi.
158
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
GTP adalah bagian dari Corporate University (CorpU). Kami telah berkomitmen dengan menetapkan Center of
Excellence sebagai Strategic Initiative Perusahaan yang pertama dan utama untuk mewujudkan learning organization.
CorpU menjadi wahana peningkatan kompetensi dengan memanfaatkan pengetahuan untuk mendukung kebutuhan
bisnis Perusahaan agar terbentuk Center of Excellent Human Capital bertaraf internasional di industri TIMES. Hal ini
dilakukan untuk mendukung peningkatan performansi bisnis dan implementasi budaya baru dengan tagline “from
Competence to Commerce. Tagline ini mempunyai makna. karyawan yang kompeten yang akan meng-create bisnis.
JUMLAH DAN KOMPOSISI KARYAWAN
Jumlah karyawan kami pada tahun 2014 sebanyak 25.284 orang terdiri dari 17.279 orang karyawan Telkom dan 8.005
orang karyawan entitas anak. Karyawan Telkom mengalami penurunan sebesar 3,4% dibandingkan posisi per
31 Desember 2013 sejalan dengan berlanjutnya program multi exit sebagai bagian dari upaya revitalisasi dan
peningkatan efisiensi SDM sejak tahun 2002.
Komposisi Jumlah Karyawan Telkom
Komposisi Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan
Perubahan komposisi terhadap
tahun sebelumnya (%)
Karyawan Telkom sampai dengan 31 Desember.
2012
19.185
2013
17.881
(6,8)
2014
17.279
(3,4)
2012
6.498
-
2013
7.130
9,7
2014
8.005
12,3
Karyawan Entitas Anak sampai dengan 31 Desember.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
159
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Profil karyawan Telkom Group berdasarkan posisi mengalami perubahan. Pada tahun 2014, jumlah karyawan pada
tingkat manajemen senior berjumlah 541 orang. meningkat dari tahun 2013 yang berjumlah 441 orang. Jumlah
karyawan pada posisi manajemen madya meningkat dari 3.987 orang di tahun 2013 menjadi 4.181 orang di tahun
2014. Peningkatan jumlah karyawan berdasarkan posisi juga terjadi pada tingkat supervisor dari 12.031 orang di
tahun 2013 menjadi 13.077 di tahun 2014. Sementara itu, untuk jumlah karyawan pada posisi yang lainnya mengalami
penurunan dari 8.552 orang di tahun 2013 menjadi 7.485 orang di tahun 2014.
Jabatan
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
(%)
Jabatan di tahun 2014
Manajemen Senior
151
390
541
2,2
Manajemen Madya
2.939
1.242
4.181
16,5
10.233
2.844
13.077
51,7
Lainnya
3.956
3.529
7.485
29,6
Jumlah di tahun 2014
17.279
8.005
25.284
100,0
Manajemen Senior
135
306
441
1,8
Manajemen Madya
2.711
1.276
3.987
15,9
Pengawas
9.936
2.095
12.031
48,1
Lainnya
5.099
3.453
8.552
34,2
Jumlah di tahun 2013
17.881
7.130
25.011
100,0
Pengawas
Jabatan di tahun 2013
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Profil karyawan berdasarkan posisi jabatan
2.2%
1.8%
16.5%
15.9%
29.6%
TATA KELOLA PERUSAHAAN
34.2%
Manajemen Senior
Manajemen Madya
Pengawas
2014
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
48.1%
51.7%
160
Laporan Tahunan 2014
2013
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Lainnya
Komposisi karyawan kami berdasarkan jenjang pendidikan pada tahun 2014 didominasi lulusan universitas dengan
11.769 orang, sementara lulusan diploma berjumlah 5.184 orang, prakuliah 5.995 orang, dan pacasarjana 2.336 orang.
Profil karyawan berdasarkan tingkat pendidikan
Tingkat Pendidikan
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
(%)
Pra Kuliah
5.289
706
5.995
23,7
Lulusan Diploma
4.093
1.091
5.184
20,5
Lulusan Universitas
6.159
5.610
11.769
46,6
Pasca Sarjana
1.738
598
2.336
9,2
17.279
8.005
25.284
100,0
Pra Kuliah
5.632
665
6.297
25,2
Lulusan Diploma
4.260
974
5.234
20,9
Lulusan Universitas
6.262
5.002
11.264
45,0
1.727
489
2.216
8,9
17.881
7.130
25.011
100,0
Tingkat Pendidikan di tahun 2014
Jumlah di tahun 2014
Tingkat Pendidikan di tahun 2013
Pasca Sarjana
Jumlah di tahun 2013
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
161
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Profil karyawan beradasarkan usia pada tahun 2014 adalah sebagai berikut: karyawan dengan usia di atas 45 tahun
berjumlah 13.740 orang, sedangkan karyawan berusia di bawah 30 tahun berjumlah 2.643 orang, dan usia 31-45
tahun berjumlah 8.901 orang.
Profil karyawan berdasarkan usia
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Kelompok Usia
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
(%)
680
1.963
2.643
10,5
31 - 45
3.784
5.117
8.901
35,2
>45
12.815
925
13.740
54,3
Jumlah di tahun 2014
17.279
8.005
25.284
100,0
756
1.644
2.400
9,6
4.170
2.001
6.171
24,7
12.955
3.485
16.440
65,7
17.881
7.130
25.011
100,0
Kelompok usia di tahun 2014
<30
Kelompok usia di tahun 2013
<30
>45
Jumlah di tahun 2013
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
31 - 45
162
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Bila dilihat dari sisi gender, komposisi karyawan lebih didominasi pria dengan 78.8% pada tahun 2014 dan 79.4%
pada tahun 2013. Komposisi karyawan berdasarkan gender selengkapnya tersaji dalam tabel berikut.
Profil karyawan berdasarkan gender
Kelompok Gender
Telkom
Entitas Anak
Telkom Group
%
14.091
5.824
19.915
78,8
3.188
2.181
5.369
21,2
17.279
8.005
25.284
100,0
14.662
5.204
19.866
79,4
Wanita
3.219
1.926
5.145
20,6
Jumlah di tahun 2013
17.881
7.130
25.011
100,0
Kelompok jenis kelamin di tahun 2014
Pria
Wanita
Jumlah di tahun 2014
Kelompok jenis kelamin di tahun 2013
Pria
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
163
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
PENGELOLAAN SUMBER DAYA
MANUSIA
Perseroan telah menyusun Human Capital Master Plan
untuk mengoptimalkan potensi human capital yang ada
di Telkom Group. Penyusunan Human Capital Master
Plan dilakukan secara terpadu dengan merujuk pada
perencanaan korporasi jangka panjang maupun tahunan
serta strategi bisnis masing-masing Perusahaan yang
tergabung di Telkom Group. Penyusunan Human Capital
Master Plan juga didasarkan pada analisis penawaran
dan permintaan yang akurat serta terukur, yaitu dengan
menggunakan referensi data acuan, terutama acuan
rasio produktivitas pada beberapa Perusahaan sejenis.
Informasi yang ada dalam Human Capital Master Plan
Telkom Group terdiri dari:
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
●
●
●
proyeksi mengenai jumlah human capital yang dihitung
berdasarkan portofolio bisnis selama periode lima
tahun ke depan;
proyeksi tentang komposisi human capital secara
rinci dengan mengacu pada komposisi job stream,
pendidikan, usia dan jabatan; dan
rencana ketenagakerjaan yang berisi rencana SDM
tahunan di masing-masing Perusahaan yang termasuk
jajaran Telkom Group.
164
Laporan Tahunan 2014
Penyusunan Human Capital Master Plan Telkom Group
yang terpadu membantu Perusahaan dalam
memproyeksikan kebutuhan human capital secara tepat,
baik dari sisi jumlah dan kompetensinya; serta menyusun
rencana pengalokasian karyawan dan rencana
pengembangan karir; dan mengukur produktivitas human
capital.
Pemenuhan kebutuhan SDM serta infrastruktur terkait
dilakukan dengan berdasar pada prinsip sinergi dan
optimalisasi sumber daya internal yang ada di jajaran
Telkom Group.
Strategi pengelolaan SDM kami menekankan pada
harmonisasi jumlah dan kompetensi SDM searah dengan
portofolio bisnis yang semakin fokus pada TIMES. Kami
juga berupaya meningkatkan sinergi dan efisiensi di
antara Perusahaan di jajaran Telkom Group dan terus
menekankan penerapan nilai-nilai Perusahaan yang telah
ditetapkan. Upaya ini diimplementasikan dengan menyusun
rencana pengalokasian karyawan untuk lima tahun ke
depan dan rencana ketenagakerjaan setiap tahun agar
dapat memberikan informasi yang lebih akurat untuk
mendukung pertumbuhan perusahaan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Rekrutmen
Program rekrutmen kami memiliki tujuan strategis dalam
rangka mendapatkan talenta terbaik yang ada di pasar
tenaga kerja, yang dimaksudkan tidak hanya untuk
regenerasi leader Telkom masa depan, namun juga untuk
memperkuat keunggulan kami dalam bisnis. Program
ini dilakukan melalui rekrutmen fresh graduate untuk
menjaring potensi leader masa depan yang memiliki
standar global, maupun rekrutmen profesional untuk
mendapatkan tenaga ahli profesional yang memiliki
keahlian mendalam (deeper skill). Serangkaian seleksi
yang ketat dilakukan untuk menjamin kesesuaian kandidat
dengan kebutuhan Perseroan.
Kami melaksanakan program rekrutmen dengan
mengoptimalkan sumber daya internal melalui sinergi
antara Perseroan dengan entitas anak yang mencakup:
pelaksanaan career days, pelaksanaan campus recruitment,
pengelolaan sharing database, sharing infrastruktur &
fasilitas, termasuk dalam bentuk sinergi lainnya sesuai
dengan kebutuhan.
Sampai dengan 31 Desember 2014, kami telah merekrut
224 orang karyawan baru.
Kompetensi yang disusun berdasarkan model kompetensi
yang terdiri atas Mandatory Competency (values), Generic
Competency (Personal Quality), dan Specific Competency
(Skill & Knowledge). Ketiga model ini dikembangkan,
disesuaikan, dan disempurnakan untuk mendukung
penilaian kemampuan karyawan secara adil dan transparan.
Konsep pengelolaan kompetensi Telkom Group didasarkan
atas elemen 8S’s yaitu Spiritual, Style, Share values,
Strategy, Staff, Skill, System, Structure. “Spiritualitas”
akan menjadi panduan seorang “Leader” dalam
menjalankan kepemimpinan, budaya, dan elemen lain
dalam perusahaan.
Pengembangan kompetensi karyawan dititikberatkan
pada:
● pengembangan budaya, yang memfokuskan pada
internalisasi dan penguatan core values Perusahaan
sebagai basis pembentukan budaya, yaitu Solid,
Speed, Smart atau disebut Telkom 3S;
● pengembangan kemampuan peran, yang terfokus
pada pengembangan kualitas pribadi yang dibutuhkan
oleh setiap kategori peran yang dipilih/didefinisikan;
dan
● pengembangan kemampuan sesuai tuntutan pekerjaan.
Pengembangan Kompetensi SDM
Competency Based Human Resources
Management (”CBHRM”)
Kami menetapkan strategi pengembangan kompetensi
human capital yang dituangkan dalam Human Capital
Master Plan selaras dengan strategi bisnis Perseroan
melalui CSS dan Corporate Annual Message (“CAM”).
Selanjutnya strategi pengembangan kompetensi tersebut
dijabarkan secara berjenjang melalui Learning Blueprint,
Development of Curriculum (DACUM), Learning Road
Map, dan Human Capital Development Plan (“HCD Plan”).
HCD Plan senantiasa diperbaharui setiap tahunnya guna
menyesuaikan dengan dinamika bisnis.
Konsisten dengan yang kami lakukan pada tahun-tahun
sebelumnya, kami menerapkan pendekatan CBHRM
dalam pengelolaan seluruh kesisteman human capital
termasuk penilaian kompetensi karyawan. Penilaian
dilakukan dengan mengacu pada kompetensi-kompetensi
yang dipersyaratkan dalam pekerjaan yang tertuang
dalam Distinct Job Manual (DJM) pada setiap posisi.
Kami memiliki daftar kompetensi melalui Direktori
Menindaklanjuti transformasi bisnis yang fokus pada
bisnis TIMES, penguatan kompetensi SDM dilakukan
dengan pelatihan dan pendidikan yang bersifat
pengembangan kompetensi, baik yang terkait langsung
maupun tidak langsung terhadap strategi bisnis dan
operasional. Dalam mempersiapkan kompetisi di tahun
2015, Kami mulai mempersiapkan pengembangan
kompetensi dan skill menuju era digital company. Selain
hard skill (Telco 1.0) terkait infrastruktur diperlukan juga
soft skill (Telco 2.0) terkait product innovation business
(service development, partnership, software and design,
customer experience management, customer data,
financial model), big data terkait pemanfaatan database
khususnya data customer behaviour (psychology, statistic,
math), digital (user experience, user interface, design).
Remunerasi Karyawan
Telkom memberikan paket remunerasi yang kompetitif
sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku
dan secara periodik melaksanakan benchmark harga
pasar.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
165
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Tujuan dari penerapan sistem remunerasi Telkom terdiri
dari 4 (empat) pilar utama, yaitu:
a. To attract
Sistem Remunerasi Telkom dirancang dan
dikembangkan sedemikian rupa sehingga dapat
menarik (attract) calon karyawan potensial dan
berkualitas tinggi, baik fresh graduate maupun tenaga
professional yang akan langsung ditempatkan di
posisi posisi tertentu.
b. To retain
Sistem Remunerasi Telkom dirancang sebagai salah
satu tools untuk menciptakan iklim kerja yang nyaman
sehingga dapat mempertahankan dan meningkatkan
loyalitas high quality professional employee.
c. To motivate
Sistem Remunerasi Telkom dirancang sebagai salah
satu sarana untuk meningkatkan motivasi setiap
karyawan untuk senantiasa dapat lebih meningkatkan
kualitas pribadi dan menjadi high performed employee.
d. To support
Sistem Remunerasi Telkom dirancang untuk dapat
mendukung manajemen dalam mencapai tujuan,
sasaran kinerja dan strategi bisnis perusahaan secara
keseluruhan.
Berdasarkan tujuan pemberian remunerasi, komponen
sistem remunerasi Telkom dibagi menjadi 3 (tiga) bagian
utama yang disebut dengan 3P Remuneration System,
yaitu:
a. Pay for Person
Yaitu komponen remunerasi yang diberikan untuk
menghargai kompetensi individu setiap karyawan
sesuai dengan profil kompetensi yang diperlukan
pada posisi yang dipangkunya dan masa kerja.
Pergerakan pay for person melalui Penyesuaian
Remunerasi ditentukan berdasarkan hasil competency
assessment serta disesuaikan dengan kondisi
comparatio remunerasi tersebut.
b. Pay for Position
Yaitu komponen remunerasi yang diberikan untuk
menghargai kebijakan, kepakaran, dan akuntabilitas
yang dipersyaratkan untuk suatu posisi. Pergerakan
pay for position melalui Penyesuaian Remunerasi
ditentukan oleh kelas posisi karyawan serta Karakteristik
Job dan Fungsi Unitnya.
166
Laporan Tahunan 2014
c. Pay for Performance
Yaitu komponen remunerasi yang diberikan untuk
menghargai kinerja atau performansi karyawan dalam
memenuhi target yang telah ditetapkan pada periode
tertentu. Proses penetapan remunerasi karyawan
pada komponen pay for performance dilakukan
dengan mempertimbangkan Nilai Kinerja Individu
("NKI") dan Nilai Kinerja Unit ("NKU").
Berdasarkan jenis dan sifat komponen remunerasi,
Struktur Remunerasi Telkom terdiri dari 2 (dua) komponen
utama, yaitu :
a. Compensation
Komponen ini terdiri dari Monthly Salary, Tunjangan
Hari Raya, Tunjangan Cuti Tahunan, dan Pajak
Penghasilan (PPh 21).
b. Benefit
Komponen ini terdiri dari Fixed Benefit dan Variabel
Benefit. Kedua sub komponen ini diberikan dalam
bentuk Cash Benefit dan Non Cash Benefit.
Untuk pemberian bonus, Perseroan menganggarkannya
pada tahun berjalan, namun baru akan mendistribusikannya
pada tahun berikutnya setelah terbit Laporan Keuangan
audited serta mendapat persetujuan Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS). Pemberian bonus hanya
dilakukan apabila target net income dapat dicapai.
Penghargaan Karyawan
Setiap tahun, kami memberikan beberapa bentuk
penghargaan untuk meningkatkan semangat kerja
karyawan dalam mendukung pencapaian sasaran bisnis,
corporate value, kualitas layanan kepada pelanggan, dan
performansi karyawan.
Pelayanan SDM Berbasis Teknologi Informasi
Layanan-layanan SDM berbasis teknologi informasi (“TI”)
yang telah kami kembangkan sejak tahun 2009 terus
dioptimalkan, seperti e-Learning, Pendaftaran Beasiswa
Online, Sasaran Kerja Individu (“SKI”) Online, Presensi
Online, Surat Perintah Perjalanan Dinas (“SPPD”) Online,
Cuti Online, Career Online, Competency Assessment,
Distinct Job Manual Online, SPT Online, Aplikasi Pensiun,
Learning Card, Aplikasi Jual Beli Saham ESOP, Aplikasi
Knowledge Management (KAMPIUN), dan Website
Informasi Kesehatan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kami juga menerapkan berbagai aplikasi proses otomatisasi
seperti nota dinas elektronik, virtual meeting, unified
communication, shared files, online survei, personal
workbook, dan intranet.
Program Pensiun
Kami memiliki dua program pensiun yaitu Program
Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) dan Program Pensiun
Iuran Pasti (“PPIP”)
Disamping itu, dalam rangka untuk memperkuat komunikasi
internal, terutama yang terkait dengan kebijakan SDM,
maka disediakan website Human Capital Management
serta employee helpdesk yang dapat diakses oleh karyawan
yang ingin mengetahui berbagai kebijakan dan informasi
lain terkait pengelolaan dan pengembangan SDM.
a. Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Perhitungan pensiun bagi peserta PPMP didasarkan atas
masa kerja, tingkat gaji pada saat pensiun dan dapat
dialihkan kepada tanggungan jika karyawan tersebut
meninggal. Dana Pensiun Telkom bertugas mengelola
program ini dan sumber utama Dana Pensiun ini berasal
dari iuran karyawan dan Perusahaan. Partisipasi karyawan
dalam program ini sebesar 18% dari gaji pokok (sebelum
bulan Maret 2003, tingkat kontribusi karyawan adalah
sebesar 8,4%) sedangkan Perseroan memberikan kontribusi
sisanya. Minimum manfaat pensiun bulanan untuk karyawan
yang pensiun sekitar Rp425.000 setiap bulannya.
Kontribusi Perseroan kepada Dana Pensiun mencapai
Rp186 miliar, Rp182 miliar dan Rp nihil masing-masing
untuk tahun-tahun yang berakhir 31 Desember, 2012,
2013 dan 2014.
Kami juga mengoptimalkan media relasi karyawan dan
pusat pelayanan SDM untuk memastikan isu-isu yang
berhubungan dengan karyawan dapat ditangani dan
dikomunikasikan secara efektif. Selain itu juga menyiapkan
sarana telepon, layanan personal, email dan website agar
dapat memfasilitasi komunikasi antara karyawan dan
pihak SDM.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
167
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Telkomsel juga melaksanakan PPMP bagi karyawannya.
Dengan program ini, karyawan berhak mendapatkan
manfaat pensiun yang dihitung berdasarkan gaji dasar
atau gaji bersih terakhir yang diterima dan masa bakti
karyawan PT Asuransi Jiwasraya (Persero), mengelola
program ini berdasarkan kontrak asuransi tahunan.
Hingga tahun 2004, kontribusi karyawan kepada program
ini adalah sebesar 5% dari gaji yang dibayarkan bulanan
sementara Telkomsel membayar sisa kontribusi yang
ditetapkan. Sejak 2005, kontribusi terhadap program
dilakukan sepenuhnya oleh Telkomsel. Selain itu, Telkomsel
juga menyediakan program penghargaan bagi karyawan
dengan masa bakti yang lama dalam bentuk uang tunai
atau tambahan cuti. Penghargaan ini diberikan kepada
karyawan yang telah bekerja selama jangka waktu tertentu
atau pada saat pemutusan hubungan kerja.
Infomedia juga menyelenggarakan PPMP bagi karyawannya.
b. Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Telkom menyelenggarakan Program Pensiun Iuran Pasti
bagi karyawan tetap yang direkrut sejak tanggal 1 Juli
2002. PPIP dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan
(“DPLK”), dimana karyawan dapat memilih di antara
berbagai DPLK yang menyelenggarakan program ini.
Kontribusi tahunan Perusahaan terhadap PPIP ditetapkan
berdasarkan persentase tertentu dari gaji dasar karyawan
peserta, yaitu mencapai Rp5 miliar, Rp6 miliar, dan Rp5
milliar masing-masing untuk tahun-tahun yang berakhir
31 Desember 2012, 2013, dan 2014.
Untuk menciptakan lingkungan bisnis yang lebih efektif
dan kompetitif, kami juga memiliki program Pensiun Dini
(“Pendi”). Program ini sejalan dengan pelaksanaan Human
Capital Master Plan 2014-2018 yang diperkirakan akan
mengurangi jumlah karyawan Telkom untuk memperbaiki
komposisi karyawan. Program ini ditawarkan secara
sukarela kepada karyawan yang dianggap telah memenuhi
persyaratan tertentu terkait pendidikan, usia, jabatan,
dan kinerja. Sejak tahun 2002 hingga 31 Desember 2014,
Perusahaan telah mengalokasikan dana sebesar Rp7,3
triliun sebagai kompensasi bagi 14.195 karyawan yang
mengikuti program ini.
Program Pelayanan Kesehatan
Layanan kesehatan bagi karyawan beserta keluarga inti
yang menjadi tanggungannya dikelola oleh Yakes.
Diharapkan layanan kesehatan ini berdampak pada
perbaikan produktivitas perusahaan. Setiap tahun kami
menyelenggarakan medical check up bagi karyawan,
yang hasilnya berupa status kesehatan (stakes).
168
Laporan Tahunan 2014
Kami telah menerbitkan kebijakan paradigma hidup
sehat. Jaminan kesehatan juga disediakan untuk seluruh
karyawan yang telah pensiun, termasuk keluarga yang
menjadi tanggungan, dalam dua jenis pendanaan, yakni:
● Karyawan yang diangkat sebagai pegawai sebelum
tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja
lebih dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan layanan
kesehatan yang dikelola oleh Yakes Telkom; dan
● Semua karyawan tetap lain memperoleh layanan
kesehatan dalam bentuk tunjangan asuransi.
Karyawan entitas anak diberikan tunjangan kesehatan
melalui program jaminan kesehatan yang disponsori
oleh pemerintah, yang dikenal sebagai BPJK.
Jumlah biaya yang kami keluarkan untuk program jaminan
kesehatan bagi karyawan dalam lima tahun terakhir
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Biaya Pelayanan
Kesehatan
Karyawan
Jumlah (Rp miliar)
2010
2011
2012
2013
2014
136
121
150
162
153
Pengelolaan Hubungan Industrial
Merujuk pada Keputusan Presiden No.83/1998 tentang
Ratifikasi Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai
Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak
Membentuk Organisasi, karyawan Telkom mendirikan
“Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”. Hingga Agustus
2014, SEKAR beranggotakan 15.526 karyawan atau 89,9%
dari jumlah karyawan Telkom.
Sesuai dengan UU No.13/2003 tentang Ketenagakerjaan
dan Perjanjian Kerja Bersama (“PKB”) dan Peraturan
Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No.16/2011 tentang
Tata Cara Pembuatan dan Pengesahan Peraturan
Perusahaan serta Pembuatan dan Pendaftaran Perjanjian
Kerja Bersama, SEKAR berhak mewakili karyawan dalam
perundingan PKB dengan manajemen Perusahaan.
Pada tahun 2014, berlaku PKB V yang telah disahkan
pada tahun 2014. PKB senantiasa di-review melalui forum
Lembaga Kerja Sama (LKS) Bipartit. Beberapa bentuk
komunikasi yang dilakukan Perseroan dan serikat pekerja
adalah sebagai berikut:
●
●
●
●
Mengevaluasi kesepakatan PKB.
Rapat insidentil, untuk membahas hal-hal teknis
terkait realisasi PKB.
Sosialisasi bersama management dan SEKAR terkait
PKB dan kebijakan-kebijakan Perusahaan.
Pelatihan hubungan industrial untuk pengurus SEKAR.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Sampai dengan bulan November 2014, telah dilaksanakan
tujuh pertemuan antara Perseroan dengan SEKAR untuk
membahas berbagai hal terkait kebijakan Perseroan.
Telkomsel dan Infomedia juga memiliki serikat pekerja.
Serikat karyawan di Telkomsel, “SEPAKAT” atau "Serikat
Pekerja Karyawan Telkomsel” beranggotakan 3.723
karyawan atau 81,1% dari jumlah karyawan Telkomsel.
Aktivitas Ekstrakurikuler
Kami memberikan kesempatan kepada seluruh karyawan
untuk berpartisipasi dalam berbagai aktivitas
ekstrakurikuler, terutama yang dapat mendukung
produktivitas karyawan.
Aktivitas ekstrakurikuler karyawan meliputi bidang
keagamaan, budaya dan olahraga. Di bidang keagamaan,
aktivitas ekstrakurikuler yang diselenggarakan antara
lain Perayaan Natal Telkom Bandung Raya, Perayaan
Paskah Telkom Bandung Raya, Bedah Buku, Kompetisi
pembacaan Al-Qur’an, Utsawa Dharma Gita (Hindu),
Musabaqoh Tilawatil Quran, Pesantren Ramadhan, dan
lain-lain. Di bidang budaya, aktivitas yang dilakukan
antara lain Kesenian Gamelan, Keroncong, Bakti Bagi
Negeri, Fotografi (FOTO – 135), Toastmaster Club (Public
Speaking & Leadership), dan lain-lain. Untuk olahraga,
kegiata yang dilakukan adalah Tenis, Basket, Sepeda,
Sepeda Motor, Tenis Meja, Pecinta Alam, Zumba, Yoga,
Aerobic, dan lain-lain.
INVESTASI SUMBER DAYA MANUSIA
Untuk pelaksanaan program pelatihan dan pendidikan
selama tahun 2014, kami mengalokasikan dana
Rp195 miliar, atau rata-rata sebesar 7,7 juta per karyawan
yang mengikuti program tersebut. Pada tahun 2013,
biaya yang dikeluarkan adalah Rp265,3 miliar, atau ratarata Rp10,6 juta per karyawan.
TEKNOLOGI INFORMASI
Peranan teknologi informasi sangatlah vital bagi Perseroan
dalam mendukung proses bisnis, baik front office maupun
back office. Sebagai satu bagian tak terpisahkan dari
seluruh rangkaian fungsi organisasi, bidang teknologi
informasi dijalankan berdasarkan arahan strategis berupa
visi dan misi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
169
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Selanjutnya visi tersebut perlu diwujudkan dengan
menjalankan misi “Nurturing digital curture in providing
integrated, effective, and efficient business solution as
well as competitive IT service innovation”. Misi ini
menetapkan arah pengelolaan teknologi informasi melalui
upaya menumbuhkan dan menerapkan budaya digital
dengan prinsip-prinsip sebagai berikut:
●
●
Solusi sistem informasi sebagai business enabler
Telkom harus merupakan suatu solusi yang terintegrasi
Kualitas solusi teknologi informasi Telkom harus
diciptakan efektivitas dan produktivitas proses bisnis
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Pengelolaan teknologi informasi Telkom dilandasi visi
yang kuat yaitu “To become an excellent IT service &
solution provider.” Visi ini menggambarkan bahwa
Teknologi Informasi Telkom menjadi penyedia layanan
IT sebagai bisnis inti Perseroan menuju suatu bisnis yang
andal dan unggul dengan pemanfaatan yang excellent
melalui suatu proses dan lingkungan inovasi yang
terstruktur dan terkendali.
●
●
dan bisnis yang didukungnya.
Pengelolaan teknologi informasi diarahkan kepada
suatu pengelolaan yang efisien dan cost effective
untuk memberikan value maksimal kepada perusahaan.
Pengembangan lingkungan yang kondusif bagi
lahirnya inovasi TI yang mampu mendukung
transformasi bisnis Telkom.
Penciptaan IT Solution yang excellent agar dapat
memberikan diferensiasi dan value yang kompetitif
bagi upaya Telkom memenangkan persaingan digital
market.
Struktur Tata Kelola IT
Pengelolaan teknologi informasi Telkom Group yang
demikian kompleks membutuhkan suatu tata kelola yang
baik dan kokoh. Tata kelola teknologi informasi Telkom
Group diarahkan untuk dapat memberikan dukungan
operasional dan bisnis kepada perusahaan melalui
penyediaan Shared Services IT yang dikembangkan
dengan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki.
Berikut ini adalah bagan struktur tata kelola dimaksud:
OSS BSS Development
& Operation
ERP Development
& Operation
IT Shared
Services thru
Center of IT
Excellence
Shared Services Center
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Data Center
Infrastructure &
Operation
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
●
Cloud Services
Data Analytics
IT Service
(Integration &
Solution)
Service Delivery
Platform
IT Operation
Outsourching
Office Operation
System
170
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Teknologi informasi Telkom Group dikelola oleh SDM yang memiliki kompetensi dan skill yang selaras dan sesuai
dengan perencanaan, pengembangan, operasi dan dukungan bisnis Perseroan. Beberapa pengetahuan yang wajib
dimiliki oleh insan IT Telkom antara lain:
●
●
●
TM Forum Framework overview knowledge yang mencakup proses bisnis, aplikasi, dan informasi.
ITIL Foundation
COBIT Foundation
Dengan bekal pengetahuan ketiga hal tersebut, diharapkan SDM IT Telkom dapat memahami dan memberikan solusi
atas permasalahan dan kebutuhan bisnis Perseroan. Peningkatan pengetahuan dan kemampuan personil selanjutnya
disesuaikan dengan lingkup pekerjaan dan keahlian yang dimiliki. Untuk keperluan sertifikasi personal disesuai
dengan kebutuhan Perseroan/unit dengan tingkat kuantitas yang mencukupi yaitu Expert/Master/Career Certification,
Specialized Certification, dan Fundamental/Basic Certification sebagaimana digambarkan dalam bagan berikut ini:
Expert/Master/Career Certification
TMForum
Career
Cert.
CISA,CISM
C GEIT
CRISC
Open Group
Cert.Architec
IT Specialist
CISSP
CSSLP
ISO/IEC
Lead Auditor
CDCE
Vendor Prncipal
Specific Sertification
Master Level
Specialized Certification
CISA, CISM,
C3EIT, CRISC
Open Group
TOGAF Cert.
Expert Level
EC
Council
BCM
Institut
CDCS
ISO/IEC
Auditor
Associate Level
Fundamental/Basic Certification
ITIL
Project
Management
COBIT
ISACA
Framework
TMForum
Enterprise
Solution
Architecture
Agile/SDLC
Data Center
I/S Security
TAGIHAN, PEMBAYARAN DAN
PENAGIHAN
Kami menerapkan sistem tagihan periodik sesuai dengan
karakteristik produk maupun segmen pelanggan. Kami
menyediakan berbagai jenis moda pembayaran untuk
memudahkan pelanggan jasa telekomunikasi dengan
cara bekerja sama dengan Collecting Agents (“CA”),
seperti bank umum nasional, bank umum daerah, PT
Pos Indonesia, koperasi pegawai, mini market, dan lainlain. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun
non tunai. Pembayaran tunai dapat dilakukan melalui
loket-loket pembayaran jasa Telkom seperti loket Plasa
Telkom, Koperasi, Bank, kantor pos, minimarket dan sub
CA lainnya, sedangkan pembayaran non tunai dilakukan
melalui auto debit, kartu kredit, transfer ke rekening
Telkom (khusus pelanggan korporasi/OLO), Anjungan
Tunai Mandiri (“ATM”), mobile banking, internet banking
ataupun source of fund (Mcash, atau Tcash).
Khusus untuk pengguna layanan seluler, Telkomsel salah
satu entitas anak kami, telah menerapkan sistem penagihan
yang berbasis Online Charging System (“OCS”), yang
berlaku untuk produk prabayar maupun pascabayar.
Sistem yang baru ini diharapkan dapat meningkatkan
kualitas pelayanan kepada pelanggan melalui kemudahan
untuk memilih metoda pembayaran serta memberikan
keleluasaan Telkomsel untuk melakukan regional/cluster
based pricing.
Sebelumnya, Telkomsel menerapkan sistem tagihan
secara periodik dengan sistem yang sudah tersentralisasi,
akurat dan standar di setiap wilayah. Pelanggan layanan
pascabayar kartuHalo memperoleh lembar tagihan yang
dikirim ke alamat domisili pelanggan setiap bulan dengan
hitungan pemakaian berdasarkan: (i) jumlah menit
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
171
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
penggunaan untuk layanan seluler; (ii) layanan nilaitambah yang dikenakan biaya penggunaan jangka waktu
tertentu; dan (iii) biaya langganan untuk layanan dasar
dan layanan lain. Pada bulan Juli 2013 Telkomsel
memberikan kemudahan bagi pelanggan pascabayar
melalui tagihan e-billing dimana pemberitahuan tagihan
dikirimkan melalui email.
Pembayaran tagihan Telkomsel dapat dilakukan melalui
pembayaran langsung di gerai Plasa GraPARI ataupun
melalui ATM, pembayaran tunai melalui teller bank, phone
banking, internet banking, mobile banking, kartu kredit
dan auto debit. Telkomsel juga telah bekerja sama dengan
CA, yaitu Bank Umum Nasional, Bank Pembangunan
Daerah dan PT Pos Indonesia, yang dapat menerima
pembayaran dari pelanggan kartuHalo. Selain itu,
pelanggan juga dapat membayar melalui web TCare
(https://my.telkomsel.com).
Pengelolaan Piutang Pelanggan
Unit Finance, Billing and Collection Center (“FBCC”)
mengelola penagihan dan pembayaran atas piutang
kepada pelanggan yang dikelompokkan sesuai konsep
pengelolaan layanan pelanggan dan segmen produknya,
dengan menggunakan aplikasi Telkom Revenue
Management System (“TREMS”). Aplikasi TREMS memiliki
fasilitas antara lain:
- Memungkinkan pelanggan membayar tagihannya di
seluruh wilayah layanan.
- Penerimaan pembayaran tunai maupun non-tunai.
- Penerapan Security Deposit (“SD”) untuk pelanggan
yang akan berhenti berlangganan yang jumlahnya
diestimasi berdasarkan tagihan rata-rata, warm usage
ataupun pro-rata, dimana SD akan dihitung ulang
pada tagihan berikutnya.
- Menerima pembayaran di muka sebagai uang muka
tagihan yang akan terbit bulan berikutnya.
- Pembayaran secara parsial untuk pelanggan korporat.
- Pembayaran secara angsuran.
- Fitur Telkom Single Invoice (“TSI”) yang menggabungkan
beberapa tagihan dari beberapa layanan menjadi
satu tagihan, selain berbagai kemudahan traksaksi
pembayaran lainnya.
Dalam hal pelanggan belum melakukan pembayaran
sampai dengan tanggal jatuh tempo, pelanggan akan
dikenakan sanksi sesuai dengan jenis produk dan
layanannya. Sanksi yang dikenakan dapat berupa
pengenaan biaya keterlambatan, isolir sampai pencabutan
172
Laporan Tahunan 2014
layanan, yang telah tercantum dalam Kontrak Berlangganan.
Telkom telah menerapkan Integrated Dunning Management
System (“IDMS”) yang digunakan untuk memberikan
informasi tagihan perdana serta melakukan reminding
call untuk tagihan bulan berjalan, tunggakan satu bulan
dan tunggakan dua bulan. IDMS juga digunakan untuk
electronic billing statement (“eBS”) yaitu pengiriman
informasi tagihan melalui email pelanggan. Untuk
pelanggan korporasi dan OLO, tagihan dicetak dan
dikirim melalui kurir khusus.
Telkomsel telah memiliki mekanisme bagi penagihan
piutang pelanggan. Untuk pembayaran yang tidak
diterima hingga jatuh tempo dari tagihan yang
bersangkutan, Telkomsel akan mengenakan sanksi berupa
penghentian seluruh panggilan keluar. Apabila Telkomsel
masih belum menerima pembayaran hingga dua bulan
sejak tanggal tagihan, sanksi akan ditingkatkan menjadi
penutupan nomor pelanggan. Sementara itu, Telkomsel
tetap mengupayakan adanya pembayaran dari pelanggan,
termasuk kerja sama dengan mitra/institusi jasa penagih
utang.
Bagi pelanggan yang telah ditutup nomor pelanggannya
tapi masih ingin berlangganan layanan Telkomsel, harus
menyelesaikan seluruh tunggakan dan mengajukan
kembali permohonan layanan seluler baru. Telkomsel
tidak membebankan biaya atau bunga atas keterlambatan.
TINJAUAN PELAYANAN
Sebagai salah satu bentuk penerapan good corporate
governance (“GCG”) kepada pelanggan dan masyarakat,
kami terus menjaga komunikasi dengan para pelanggan.
Kami percaya bahwa komunikasi yang efisien dan proaktif
berperan penting bagi kelangsungan bisnis Perusahaan,
serta untuk memastikan kualitas yang selalu di atas
standar.
Layanan Kepada Pelanggan
Pengukuran pemenuhan Service Level Guarantee (SLG)
dilakukan pada tahap proses delivery, assurance & billing
layanan. SLG yang telah ditetapkan untuk masing-masing
produk dan segmen pelanggan, meliputi proses layanan
pasang baru, penanganan gangguan dan penanganan
keluhan pelanggan. Setelah proses delivery & assurance
layanan selesai, dilakukan kembali pengukuran Post
Delivery Survey (PDS) yang merupakan survey kepuasan
pelanggan terhadap kualitas delivery layanan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Perlindungan Konsumen
Sepanjang tahun 2014, kami terus mengupayakan berbagai
inisiatif dan penyempurnaan di bidang pengelolaan
keamanan produk (product safety), layanan pengaduan
dan jaminan purna jual untuk memberikan kenyamanan
dan jaminan perlindungan konsumen, antara lain:
● Memastikan suatu produk yang baru dikembangkan
dapat menjadi produk yang tepat sebagai produk
komersial yang diterima baik di pasar. Kami menerapkan
suatu pedoman standar bagi pelaksanaan proses
inkubasi produk inovasi melalui tahapan-tahapan
idea submission, customer and idea validation, product
validation, business model validation, dan market
validation.
● Memegang prinsip untuk memastikan produk dan
layanan yang dihasilkan berkualitas tinggi dan mampu
memberikan manfaat secara maksimal serta
berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.
● Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk
(penjualan langsung), beriklan dan berpromosi.
● Menerapkan praktik beriklan yang beretika dengan
memperhatikan ketentuan kode etik periklanan di
Indonesia.
● Memastikan bahwa produk dan layanan purna jual
dapat secara mudah tersedia bagi publik.
● Mendukung penerapan prinsipprinsip dan praktik
persaingan yang sehat.
● Selalu berorientasi pada kepuasan pelanggan.
● Senantiasa berupaya untuk memenuhi tolak ukur
yang dipersyaratkan dalam beberapa Peraturan
Menteri yang mengatur standar kualitas layanan,
yaitu Peraturan Menteri tentang Pencapaian Standar
Kualitas Layanan Jaringan Tetap Lokal, Jaringan Tetap
SLJJ, Jaringan Tetap Sambungan Internasional,
Jaringan Tetap Lokal fixed wireless access (“FWA”),
dan Jasa Internet Teleponi untuk Keperluan Publik
(“ITKP”).
● Memberikan kompensasi jika pelayanan tidak sesuai
dengan tolak ukur yang dipersyaratkan.
Pengukuran Kualitas Pelayanan
Pengukuran kualitas pelayanan dilakukan pada beberapa
tahap sesuai proses layanan. Pada proses interaksi dengan
channel distribusi, dilakukan mystery shopping dan
mysteri calling untuk memastikan standar pelayanan
diterapkan secara konsisten dan berkualitas. Indikator
hasil pengukuran tersebut adalah Service Quality Index
yang dimonitor dan dievaluasi setiap bulan.
Secara end-to-end, tiap tahun dilakukan Customer
Satisfaction and Loyalty Survey ("CSLS"). Indikator yang
diukur adalah Customer Satisfaction Indiex (CSI), Customer
Dissatisfaction Index (CDI) dan Customer Loyalty Index
(CLI). Indikator tersebut diukur dari kepuasan pelanggan
terhadap empat pilar: produk, harga, promosi dan
pelayanan.
Selain dilakukan pengukuran terhadap indikator-indikator
tersebut, dipetakan prioritas perbaikan dari atributatribut layanan dari keempat pilar tersebut di atas,
sehingga bisa dilakukan evaluasi dan tindak lanjut yang
efektif terhadap usaha peningkatan kualitas pelayanan
dan kepuasan pelanggan.
Upaya Peningkatan Kualitas Pelayanan
Program peningkatan kualitas pelayanan dan kepuasan
pelanggan yang kami lakukan terdiri dari:
Higher Speed Same Price (“HSSP”)
Program HSSP adalah program retensi kepada pelanggan
untuk menaikkan Paket Speedy yang digunakan pelanggan
menjadi satu atau lebih kenaikan paket di atasnya dengan
price yang tetap agar pelanggan mendapatkan experience
yang lebih baik sebagai bagian dari appresiasi kepada
pelanggan yang loyal.
Indihome Suggested Package (ISP)
Program ISP adalah program penawaran paket bundling
Indihome kepada pelanggan eksisting dengan
menggunakan “suggested package”, yaitu paket Indihome
tertentu yang disesuaikan kepada setiap pelanggan
secara spesifik.
TAM – Tele Account Management
TAM adalah pengelolaan pelanggan pada segment retail.
Beberapa pelanggan dikelola oleh satu agent dalam
rangka melakukan caring ataupun selling atas pelanggan
yang dimaksud.
Telkom Membership
Telkom Membership adalah kartu membership bagi
pelanggan setia yang memiliki berbagai manfaat dan
keuntungan. Program tersebut kami laksanakan dengan
melibatkan perbankan (Bank Mandiri). Manfaat dan
keuntungan yang diperoleh pelanggan meliputi:
a. penawaran pembayaran tagihan Telkom dengan Kartu
Kredit Mandiri
b. penawaran paket promosi untuk cross-sell dan upgrade
produk
c. penawaran "special" sales promotion untuk pelanggan
Kartu Kredit Mandiri.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
173
06
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
177 Penghargaan Tata Kelola Perusahaan
268 Hubungan dengan Pemangku
Kepentingan
178 Rating Penilaian Tata Kelola Perusahaan
269 Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan
178 Road map dan Penguatan Tata Kelola
Perusahaan
271 Sistem Pelaporan Pelanggaran
180 Kerangka Kerja Tata Kelola Perusahaan
275 Konsistensi Implementasi GCG
181 Struktur Tata Kelola Perusahaan
280 Rangkuman Perbedaan Signifikan
antara Praktik Tata Kelola
Perusahaan Indonesia dan Standar
Tata Kelola NYSE
177 Konsep dan Landasan
237 Manajemen Risiko
260 Permasalahan Hukum
262 Akses dan Transparansi Informasi
273 Sosialisasi Tata Kelola Perusahaan
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Kami menjadikan tahun 2014 sebagai momentum dalam menguji tata kelola perusahaan
yang baik (Good Corporate Governance - GCG). Terbukti, melalui evaluasi tahunan oleh
The Indonesian Institutes for Corporate Governance (IICG), lembaga independen pemeringkat
GCG di Indonesia, Perseroan kembali memperoleh predikat sebagai The Most Trusted
Company sesuai tema penilaian GCG tahun 2013/2014 yaitu “GCG dalam Perspektif
Organisasi Pembelajar”.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Dalam evaluasi sebagai “BUMN Bersih” yang dilakukan oleh Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan (BPKP), Telkom juga memperoleh predikat sangat memuaskan dimana
kriteria “bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih” secara garis besar meliputi
penilaian prinsip-prinsip GCG yakni transparency, accountability, responsibiity, independency
dan fairness terhadap Dewan Direksi dan Dewan Komisaris. Hasilnya, Telkom mendapatkan
nilai 8,3 (skala 0 – 10). Program “BUMN Bersih” sudah diterapkan dengan baik dalam GCG
Perseroan.
Dengan implementasi tata kelola perusahaan yang baik akan memperkuat reputasi sebagai
korporasi yang sehat, berdaya saing serta memberikan penciptaan nilai tambah perusahaan
(sustainable value creation) secara beretika dan bermartabat yang berkesinambungan
dalam jangka panjang.
176
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KONSEP DAN LANDASAN
Kami menerapkan prinsip-prinsip GCG kepada semua
organ dan jenjang secara terencana, terarah dan terukur.
Hal ini bertujuan agar penerapan GCG berlangsung
konsisten sesuai praktik-praktik terbaik penerapan GCG.
Bukti kesungguhan penerapan GCG ialah dengan
ditandatanganinnya pernyataan Pakta Integritas oleh
seluruh Dewan Komisaris dan Direksi kami.
Sebagai emiten yang tercatat dan diperdagangkan di
BEI dan NYSE, maka penerapan GCG yang dilakukan
oleh Perseroan selain mematuhi peraturan perundangundangan yang berlaku di Indonesia dan Pedoman Umum
Good Corporate Governance Indonesia yang dikeluarkan
Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”),
Perseroan juga mematuhi Sarbanes Oxley Act (“SOA”)
tahun 2002 serta peraturan SEC lain.
Sedikitnya, ada dua peraturan SOA yang relevan dengan
Perseroan. Pertama, SOA Section 404 yang menyatakan
manajemen bertanggung jawab dalam pengendalian
internal terhadap pelaporan keuangan, Internal Control
Over Financial Reporting (“ICOFR”), untuk memastikan
keandalan pelaporan keuangan dan persiapan penerbitan
laporan keuangan. Kedua, SOA Section 302 yang
menghendaki tanggung jawab dari manajemen terhadap
pembuatan, pemeliharaan dan evaluasi terhadap efektivitas
prosedur untuk memastikan bahwa informasi dalam
laporan telah sesuai dengan ketentuan UU Pasar Modal
AS.
Pada tahun 2014 Perseroan dan seluruh group usaha
mempertajam pelaksanaan GCG agar penerapannya
selaras dengan tuntutan bisnis dan perubahan industri
mutakhir. Penguatan GCG Telkom Group dibangun dan
dikembangkan agar tercipta praktik bisnis yang beretika
(GCG as ethics) dan bermartabat.
Dalam implementasi GCG, kami berupaya memastikan
bahwa perusahaan terkelola dengan baik. Pada tahap
ini, selain mampu mengelola risiko dengan baik, Perseroan
juga mampu merespon berbagai perubahan yang terjadi
serta memanfaatkan perubahan tersebut menjadi sesuatu
yang dapat meningkatkan kapasitas dan nilai perusahaan
sehingga mendukung pencapaian tujuan dan keberlanjutan
Perusahaan dalam jangka panjang.
PENGHARGAAN TATA KELOLA PERUSAHAAN
Sepanjang 2014, Perseroan telah memperoleh sejumlah penghargaan di bidang Tata Kelola Perusahaan. Itu menunjukkan
penerapan tata kelola perusahaan sudah menuju Good Corporate Governance Excellence.
Penghargaan yang diraih, sebagai berikut :
1. Penghargaan Indonesia Sustainability Reporting Awards (ISRA).
2. Finance Asia Best Managed Company 2014, terdiri dari :
- Best Managed Companies,
- Best Corporate Governance,
- Best Investor Relations,
- Best CSR,
- Most Committed Company to a Strong Dividend Policy.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
177
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
ROAD MAP DAN PENGUATAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Pencapaian kinerja GCG Perseroan dimonitor melalui
evaluasi tahunan oleh The Indonesian Institutes for
Corporate Governance (“IICG”), sebuah lembaga
independen pemeringkat GCG di Indonesia. IICG secara
rutin melakukan riset dan pemeringkatan Corporate
Governance Perception Index (“CGPI”) terhadap
perusahaan publik (emiten), BUMN maupun perusahaan
lain diluar kategori emiten dan BUMN.
Implementasi GCG Telkom terus dipertajam terutama
terkait dengan inisiatif-inisiatif baru untuk mengintegrasikan
pengelolaan Governance Risk and Compliance (GRC)
secara terpadu melalui pengelolaan kinerja usaha, GCG,
manajemen risiko, kepatuhan hukum, dan tanggung
jawab sosial yang satu sama lain saling mendukung untuk
terwujudnya pertumbuhan dan kelangsungan usaha
Perseroan.
Adapun proses penilaian dan pemeringkatan CGPI
meliputi empat tahap dengan bobot nilai yang berbeda:
Kami senantiasa menumbuhkan keyakinan bahwa GCG
bukan penghambat melainkan sebaliknya harus mampu
menopang pertumbuhan kinerja usaha yang berkelanjutan.
Penerapan GCG kami telah diakui baik oleh penilai
eksternal maupun persepsi investor. Untuk itu kami terus
berupaya memperbaiki kebijakan dan infrastuktur sistem
pendukung GCG melalui inisiatif-inisiatif baru penguatan
tata kelola yang kami kelompokkan menjadi Tiga Pilar
Utama meliputi:
1. Tahap self assessment. Perseroan diminta untuk
mengisi kuesioner (self assessment) sesuai tema
penilaian GCG.
2. Tahap observasi dokumen. Perseroan menyampaikan
kebijakan, prosedur, dan bukti-bukti lain yang
menunjukan penerapan GCG di Perusahaan.
3. Tahap penilaian makalah dan presentasi. Perseroan
menyusun makalah yang menjelaskan kegiatan
perusahaan dalam menerapkan GCG sesuai tema
penilaian dan mempresentasikan makalahnya kepada
dewan juri.
4. Tahap pengamatan. Dewan Juri IICG mengunjungi
Perseroan untuk melakukan tanya jawab, pengamatan
dan peninjauan lokasi untuk menelaah kepastian
penerapan GCG di Perusahaan dengan mengacu
pada hasil self assessment, pengamatan dokumen
dan makalah.
Dari hasil penilaian dan pemeringkatan tersebut, Telkom
kembali memperoleh predikat terbaik sebagai The Most
Trusted Company sesuai tema penilaian GCG tahun
2013/2014 yaitu “GCG dalam Perspektif Organisasi
Pembelajar”.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
RATING PENILAIAN TATA
KELOLA PERUSAHAAN
178
Laporan Tahunan 2014
1. Penguatan Struktur Tata Kelola
Membangun inisiatif tata kelola untuk lebih menguatkan
efektivitas komunikasi dan hubungan organ Perseroan.
Ini dilakukan untuk menghindari potensi terjadinya agency
problem serta mencapai efektivitas chemistry antar
elemen dalam organisasi Perseroan dengan tetap
memperhatikan check and balances. Penguatan Struktur
Tata Kelola bercirikan kecepatan dan keakuratan
pengambilan keputusan melalui: evaluasi dan penguatan
BoD/BoC/Audit Charter; pemberdayaan komite; penerapan
“six eyes principles” untuk menjamin akuntabilitas inisiatif
bisnis; pelaksanaan kuasa notariil; dan lain-lain.
2. Penguatan Proses Tata Kelola
Membangun inisiatif tata kelola untuk lebih menguatkan
tata laksana pengelolaan perusahaan yang efektif dan
efisien. Dilakukan melalui: penerapan Enterprise Risk
Management; penerapan pakta integritas dalam ruang
lingkup grup usaha; penguatan tata kelola IT; dan remediasi
pengendalian internal untuk menjamin keandalan laporan
keuanggan penguatan sistem kepemimpinan; dan lainlain.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Penguatan Budaya
Menanamkan tata nilai luhur melalui penerapan budaya Perusahaan dan etika bisnis sebagai modal dipraktikkannya
etika usaha yang bermartabat dan dimilikinya karyawan dengan integritas dan moral terpuji melalui: penerapan
segregation of duties (“SOD”) dalam proses bisnis, role modeling kepemimpinan, memastikan dijalankannya etika
bisnis dan praktik usaha yang amanah/menjalankan prinsip kehati-hatian (prudensial), terus menguatkan tata nilai
Perusahaan, dan lain-lain.
Berikut road map penerapan dan penguatan GCG dari 2010-2016:
PERIODE
AKTIVITAS
2010
• Penguatan organ tata kelola melalui kebijakan kuasa notariil dan penguatan budaya Perusahaan The
Telkom Way.
• Penguatan proses tata kelola melalui pengelolaan risiko sebagai budaya yang melekat.
2011
• Penguatan organ tata kelola melalui inisiatif membangun GCG Telkom Group dengan penetapan
Pedoman GCG Telkom Group sebagaimana yang diatur dalam kebijakan Perusahaan No.PD.602/2011.
• Penguatan proses tata kelola untuk memastikan pengelolaan risiko dan kepatuhan berjalan efektif
di Perusahaan.
2012
• Penguatan organ tata kelola melalui pemberdayaan GCG Telkom Group, perancangan checklist
penerapan GCG dan pedoman self assessment GCG bagi entitas anak, dan penetapan Direksi entitas
anak sebagai members of executive board Telkom Group dan Vice President Telkom sesuai bidang
tugas dan tanggungjawabnya sebagai Group Head Telkom Group sebagaimana diatur dalam Kebijakan
Organisasi Kantor Perusahaan No.PD.202/2012.
• Penguatan proses tata kelola untuk memastikan proses bisnis selaras dengan transformasi bisnis dan
transformasi organisasi.
2013
• Penguatan organ tata kelola melalui pengembangan, penerapan GCG yang melibatkan group usaha
melalui penyusunan Board of Executive dalam kerangka mengondisikan kemampuan perusahaan
dalam menjalankan langkah strategis dalam pengelolaan portofolio yang didukung dengan mekanisme
parenting yang lebih sesuai dengan tuntutan ekosistem bisnis.
• Melanjutkan penguatan proses tata kelola untuk memastikan proses bisnis selaras dengan transformasi
bisnis dan transformasi organisasi “New Telkom” sesuai dengan Kebijakan Organisasi Kantor Perusahaan
Telkom Group No.202.11/2013.
2014
• Penguatan organ tata kelola melalui GCG untuk implementasi organisasi yang berkarakteristik holding
yang mencakup entitas anak melalui penerapan mekanisme Board of Executive dan perbaikan
penerapannya.
• Penguatan proses tata kelola melalui penerapan disiplin proses berbasis ISO/sertifikasi ISO
untukorganisasi baru “New Telkom”.
• Implementasi COSO 2013 Framework sebagai dasar penerapan Internal Control dan Integrated Audit
2015
•
•
•
•
2016
• Implementasi “Governance Risk and Compliance (GRC)”.
• Penguatan Mekanisme Board of Executive.
Penajaman kebijakan Etika Bisnis yang mencakup Telkom Group.
Pencanangan Tahun Budaya.
Penguatan organ tata kelola melalui pelaksanaan assessment GCG untuk entitas anak.
Penguatan proses tata kelola untuk memastikan sertifikasi/surveillance ISO.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
179
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
KERANGKA KERJA TATA KELOLA PERUSAHAAN
Komitmen Perseroan dalam menerapkan GCG terwujud pada Keputusan Direksi tentang
Pedoman GCG No.29/2007 dan Pedoman GCG Group No.602/2011. Keputusan Direksi tersebut
memuat beberapa sistem penerapan GCG untuk menjamin bahwa GCG telah diterapkan baik
untuk transaksi internal maupun eksternal yang beretika dan sesuai praktik tata kelola
perusahaan yang baik dan benar.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Sistem penerapan GCG yang dimaksud meliputi: etika bisnis, kebijakan dan prosedur, manajemen
risiko, pengendalian dan pengawasan internal, kepemimpinan, pengelolaan tugas dan tanggung
jawab, pemberdayaan manajemen dan kompetensi karyawan, evaluasi kinerja, serta penghargaan
dan pengakuan.
Telkom membangun kerangka GCG dan road map guna memastikan bahwa penerapan GCG
disusun berdasarkan kesepahaman bersama antara manajemen dengan seluruh elemen
perusahaan serta terinternalisasi berdasarkan 4 (empat) pilar utama, meliputi:
Pelaksanaan etika bisnis yang didalamnya memuat tata nilai budaya Perusahaan, yang
setiap tahun dikomunikasikan dan disurvei pemahamannya kepada karyawan;
2. Pengelolaan kebijakan dan prosedur operasional yang efektif sesuai dengan tuntutan
bisnis, sebagai pedoman pengelolaan Perusahaan dan menjadi panduan bekerja karyawan;
3. Penerapan manajemen risiko secara terpadu berbasis COSO Enterprises Risk Management;
dan
4. Pengawasan internal dan penerapan pengendalian internal berbasis COSO Internal Control
utamanya pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
1.
Untuk mencapai hal tersebut Telkom telah menyusun sistem GCG Telkom sebagai berikut:
BoD
Charter
BoC
Charter
Audit
Charter
Audit
Independent
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Kinerja
Usaha
Tata
Kelola
Struktur Tata Kelola
Komite
Six Eyes Kuasa
Eksekutif Principles NotariiI
ERM
PMS
Komite Audit KEMPR
Internal
Control
IT
Governance & CSA
Note Regularisasi
& Discrepancies
Early
Program
Warning Report
Anti Fraud
Risiko
Proses Tata Kelola
Kebijakan
Sistem
Pengembangan Penghargaan
Tata Pakta
Job
Kelola Integritas Manual & Prosedur Kepemimpinan Kompensasi & Hukuman
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Kepatuhan
Hukum
Tanggung
Jawab
Sosial
SOD
Prudential
Komunikasi
Kultur
Role
Modelling
Etika
Bisnis
Nilai Internal
Nilai Prinsip Organisasi
180
Laporan Tahunan 2014
Sistem
Whistle
blowing
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Hukum &
Kepatuhan
Keberlanjutan
Organisasi
RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM
STRUKTUR TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Kami selalu memperbaiki pelaksanaan GCG baik dari
struktur maupun prosedur pelaksanaannya, serta
memastikan penerapan prinsip transparansi, akuntabilitas,
tanggung jawab, independensi dan kewajaran. Hal itu
untuk memitigasi potensi risiko benturan kepentingan
di tingkat Dewan Komisaris, Direksi, maupun karyawan.
Secara internal, struktur dan prosedur GCG diatur dalam
Keputusan Direksi tentang Pedoman Pengelolaan GCG
No.29/2007 dan No.602/2011 yang pada pokoknya untuk
setiap transaksi internal maupun eksternal telah sesuai
praktik tata kelola yang baik dan benar.
Setiap tahun, kami mengevaluasi efektivitas setiap
penerapan kebijakan. Pada saat yang sama, kami menjamin
pengawasan pelaksanaan GCG dilakukan secara
independen dan menyeluruh. Tujuannya: mencapai target
efesiensi di seluruh lini organisasi, sekaligus menjaga
integritas perusahaan di mata otoritas dan publik.
Rapat Umum Pemegang Saham ("RUPS") baik RUPS
Tahunan ("RUPST") maupun RUPS Luar Biasa ("RUPSLB")
adalah lembaga tertinggi dalam tata kelola perusahaan
juga forum utama pemegang saham menggunakan hak
dan wewenangnya terhadap manajemen perusahaan.
RUPST wajib diselenggarakan setahun sekali, sedangkan
RUPSLB dapat dilaksanakan sesuai kebutuhan. Dalam
melaksanakan wewenangnya, RUPS harus memperhatikan
kepentingan pengembangan dan kesehatan Perseroan,
kepentingan para stakeholders serta hak-hak Perseroan.
1. Pemegang Saham Telkom
Pemegang saham kami diklasifikasikan dalam 2 (dua)
jenis yaitu satu lembar saham Seri A Dwiwarna (sebagai
pemegang saham pengendali) dan 100.799.996.400
Saham Seri B. Untuk lebih detail tentang diagram komposisi
pemegang saham kami, lihat Informasi Umum Telkom
Indonesia – Informasi Efek – Komposisi Pemegang Saham.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
181
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Dalam RUPST dan RUPSLB pemegang saham berhak
memperoleh perlakuan yang sama dan kedudukan yang
seimbang, terutama dalam menyuarakan pendapatnya
dan berkontribusi dalam proses pengambilan keputusan
penting dan strategis terkait dengan:
1. Pengangkatan dan pemberhentian Dewan Komisaris
dan Direksi Telkom;
2. Penetapan jumlah remunerasi dan tunjangan Dewan
Komisaris dan Direksi Telkom;
3. Menilai kinerja Perusahaan untuk tahun buku yang
ditelaah;
4. Penentuan dan persetujuan terhadap penggunaan
laba Perusahaan termasuk dividen;
5. Perubahan Anggaran Dasar; dan
6. Seluruh aksi korporasi yang membutuhkan keputusan
RUPS sebagaimana tertuang di dalam anggaran dasar
Perusahaan.
RUPS Tahunan juga berwenang untuk mengesahkan
Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perseroan.
Pemerintah Republik Indonesia sebagai pemegang saham
pengendali yang terwujud dalam kepemilikan saham
Seri A Dwiwarna wajib memperhatikan tanggung jawabnya
saat menggunakan haknya untuk mempengaruhi keputusan
manajemen perusahaan, baik saat menggunakan hak
suara maupun dalam hal lain. Pemerintah memiliki hak
khusus yang dapat digunakan ketika memberikan
persetujuan terhadap rencana penggabungan usaha
(merger), akuisisi, divestasi atau likuidasi melalui forum
RUPST dan RUPSLB.
3. Tata Cara Pelaksanaan Rapat Umum
Pemegang Saham
Mekanisme penggunaan hak suara oleh para pemegang
saham dalam RUPST ataupun RUPSLB telah diatur
sedemikian rupa sehingga pemegang saham dapat
menggunakan hak suaranya secara langsung maupun
melalui kuasanya. Sebagaimana dinyatakan dalam UndangUndang tentang Perseroan Terbatas dan Anggaran Dasar
Perseroan, RUPS Tahunan diselesenggarakan paling lama
enam bulan setelah tahun buku berakhir.
Selama RUPS Tahunan, Dewan Komisaris dan anggota
Direksi mempresentasikan hal-hal berikut:
1. Buku Laporan Tahunan.
2. Rekomendasi penggunaan laba bersih sepanjang
Perseroan mencatat laba bersih.
3. Rekomendasi tentang Kantor Akuntan Publik untuk
melakukan audit laporan keuangan perseroan untuk
tahun buku berjalan, berdasarkan pada saran Dewan
Komisaris, atau mentransfer wewenang penunjukan
KAP ke Dewan Komisaris.
4. Hal-hal lain yang memerlukan persetujuan pemegang
saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham demi
kepentingan Perseroan tanpa prasangka pada
ketentuan Anggaran Dasar.
Sebagai BUMN, Telkom tunduk pada Undang-Undang
No.19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara
dan Undang-Undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan
Terbatas yang mewajibkan Dewan Komisaris untuk
menyerahkan laporan tahunan. Maka lima bulan setelah
akhir tahun buku, Dewan Komisaris Perseroan harus
menyerahkan laporan tahunan kepada pemegang saham
dalam RUPS untuk dimintakan pengesahan paling lambat
lima bulan setelah akhir tahun buku.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
2. Hak & Tanggung Jawab Pemegang
Saham dalam Rapat Umum Pemegang
Saham
182
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pada umumnya tahapan pelaksanaan RUPS adalah sebagai berikut:
Kegiatan
Surat Pemberitahuan kepada Otoritas Jasa Keuangan
H-44
Iklan Pemberitahuan RUPS
H-37
Batas waktu penyampaian usulan Agenda RUPS oleh pemegang saham 5%
H-29
Penyampaian bahan rapat dan proxy ke BNY Mellon
H-24
Recording Date yang berhak menghadiri RUPS
H-23
Iklan Pemanggilan RUPS
H-22
RUPS
H
Iklan Pemberitahuan Hasil RUPS
-
-
-
Waktu
H+2
Perseroan harus membuat pengumuman/pemberitahuan akan diadakannya RUPS 14 hari sebelum undangan/
pemanggilan disebar.
Perseroan mengundang/memanggil pemegang saham melalui surat tercatat atau iklan di surat kabar yang
diterbitkan sedikitnya 21 hari sebelum tanggal pelaksanaan RUPS, di luar tanggal undangan dan tanggal rapat.
Sebagai perseroan terbuka, agar menjamin koherensi informasi tentang rencana atau pelaksanaan RUPS, dan
sesuai dengan Peraturan OJK No.32/POJK.04/2014, perseroan harus memberikan detil dari rencana tersebut ke
OJK sedikitnya tujuh hari sebelum undangan disebar.
Sesudah penyelenggaraan RUPS, perseroan harus melaporkan hasil RUPS ke OJK selambat-lambatnya dua hari
kerja dan mengumumkan keputusan RUPS melalui sedikitnya satu surat kabar berbahasa Indonesia yang beredar
secara nasional.
Semua saham yang diterbitkan memiliki satu hak suara jika tidak dinyatakan lain oleh Anggaran Dasar Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
183
PENDAHULUAN
RUPS
Jadwal
RUPST
Jumat, 4
April 2014
Tempat
Ballroom 2
Hotel Mulia
Senayan
Jl. Asia Afrika
Senayan
Jakarta
Selatan 10270
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Selama tahun 2014 kami telah mengadakan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa masing-masing sebanyak satu kali
dengan rincian keterangan sebagai berikut :
Ballroom III,
The Ritz
Carlton
Jakarta
Pacific Place
Lt. 4
Jl Jenderal
Sudirman Kav
52-53
Sudirman
Central
Business
District
Jakarta
Selatan 12190
1. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perseroan
Tahun Buku 2013, termasuk Laporan Tugas
Pengawasan Dewan Komisaris.
2. Pengesahan atas Laporan Keuangan Perseroan
dan Laporan Tahunan Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2013, serta
Pembebasan Tanggung Jawab Anggota
Direksi dan Dewan Komisaris.
3. Penetapan Penggunaan Laba Bersih Perseroan
Tahun Buku 2013.
4. Penetapan Remunerasi bagi anggota Direksi
dan Dewan Komisaris untuk Tahun Buku
2014.
5. Penunjukan Kantor Akuntan Publik untuk
memeriksa Laporan Keuangan Perseroan
untuk Tahun Buku 2014 termasuk Audit
Pengendalian Internal atas Pelaporan
Keuangan dan Penunjukan Kantor Akuntan
Publik yang akan memeriksa Laporan
Keuangan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Tahun Buku 2014.
6. Perubahan Susunan Pengurus Perseroan.
Perubahan Pengurus Perseroan
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
RUPSLB 19 Desember
2014
Agenda
184
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Surat kabar
Iklan Pengumuman pada surat
kabar Investor Daily, Bisnis
Indonesia dan The Jakarta Post
tanggal 5 Maret 2014.
Iklan Panggilan pada surat kabar
Investor Daily, Bisnis Indonesia
dan The Jakarta Post tanggal
20 Maret 2014.
Iklan Pengumuman Hasil RUPS
pada surat kabar Investor Daily,
Bisnis Indonesia dan The Jakarta
Post tanggal 8 April 2014.
Iklan Pengumuman pada surat
kabar Investor Daily, Bisnis
Indonesia dan The Jakarta Post
tanggal 19 November 2014.
Iklan Panggilan pada surat kabar
Investor Daily, Bisnis Indonesia
dan The Jakarta Post tanggal 4
Desember 2014.
Iklan Pengumuman Hasil RUPSLB
pada surat kabar Investor Daily,
Bisnis Indonesia dan The Jakarta
Post tanggal 23 Desember 2014.
4. Pelaksanaan Rapat Umum Pemegang Saham
Pelaksanaan RUPS Tahun 2014
Pada tahun 2014 kami telah mengadakan RUPS Tahunan pada 4 April 2014 dengan agenda dan keputusan sebagai
berikut:
Agenda
Keputusan
Agenda 1
Menyetujui Laporan Tahunan Perseroan sebagaimana pokok-pokoknya telah disampaikan dalam Rapat
oleh Direksi mengenai keadaan dan jalannya Perseroan Tahun Buku 2013 termasuk Laporan Pelaksanaan
Tugas Pengawasan Dewan Komisaris Perseroan Tahun Buku 2013.
Agenda 2
1. Mengesahkan:
a. Laporan Keuangan Perseroan (Konsolidasian) Tahun Buku 2013 yang telah diaudit oleh Kantor
Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited)
sesuai dengan laporannya Nomor: RPC- 4912/PSS/2014 tanggal 28 Februari 2014 menyatakan
bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi
keuangan konsolidasian Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan
entitas anaknya tanggal 31 Desember 2013 serta kinerja keuangan dan arus kas konsolidasian untuk
tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia;
b. Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2013, yang disusun
berdasarkan peraturan Kementerian Negara BUMN yang merupakan basis akuntansi komprehensif
selain prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan
Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global Limited) sesuai
dengan laporannya Nomor: RPC-4744/PSS/2014 tanggal 14 Februari 2014 menyatakan bahwa
laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan
Pusat Pengelolaan Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan (Community Development
Center) Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk dan entitas anaknya
tanggal 31 Desember 2013 serta aktivitas dan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal
tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik.
2. Selanjutnya dengan disetujuinya Laporan Tahunan Perseroan Tahun Buku 2013 serta disahkannya
Laporan Keuangan Perseroan Tahun Buku 2013 dan Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan Perseroan Tahun Buku 2013, maka Rapat memberikan pelunasan dan pembebasan tanggung
jawab sepenuhnya (volledig acquit et decharge) kepada para anggota Direksi atas tindakan pengurusan
Perseroan dan anggota Dewan Komisaris atas tindakan pengawasan Perseroan, serta terhadap
pengurusan dan pengawasan atas Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang telah dijalankan
selama Tahun Buku 2013, sepanjang tindakan tersebut bukan merupakan tindakan pidana atau tidak
melanggar ketentuan dan prosedur hukum yang berlaku dan tercatat pada Laporan Keuangan Perseroan
Tahun Buku 2013 serta Laporan Tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Perseroan Tahun
Buku 2013.
Agenda 3
1. Menyetujui penetapan penggunaan laba bersih Perseroan Tahun Buku 2013 yang seluruhnya berjumlah
Rp14.204.705.801.896,- diperuntukkan sebagai berikut:
a. Dividen Tunai sebesar 55% dari laba bersih atau sejumlah Rp7.812.588.191.043,- atau minimal sebesar
Rp80,458 per saham, berdasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan (tidak termasuk saham
yang telah dibeli kembali) oleh Perseroan per tanggal Rapat;
b. Dividen Spesial Tunai sebesar 15% dari laba bersih atau sejumlah Rp2.130.705.870.284,- atau minimal
sebesar Rp21,943 per saham bedasarkan jumlah saham yang telah dikeluarkan (tidak termasuk
saham yang telah dibeli kembali) oleh Perseroan per tanggal Rapat;
c. Dibukukan sebagai Laba Ditahan sejumlah Rp4.261.411.740.569,- yang akan digunakan untuk
membiayai pengembangan usaha Perseroan.
2. Menyetujui pembagian Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tunai Tahun Buku 2013 dilaksanakan dengan
ketentuan sebagai berikut:
a. Yang berhak menerima Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tunai adalah para pemegang saham yang
namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan per tanggal 2 Mei 2014 sampai dengan
pukul 16.00 WIB;
b. Dividen Tunai dan Dividen Spesial Tunai akan dibayarkan secara sekaligus pada tanggal 19 Mei 2014.
3. Kepada Direksi diberikan wewenang untuk mengatur lebih lanjut tata cara pembagian dividen tersebut
dan mengumumkannya dengan memperhatikan peraturan yang berlaku pada bursa efek dimana saham
Perseroan dicatatkan.
Agenda 4
Melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat
persetujuan Pemegang Saham Seri A Dwiwarna cq Deputi Industri Strategis dan Manufaktur, untuk
menetapkan besarnya tantiem yang diberikan kepada anggota Direksi dan Dewan Komisaris untuk tahun
buku 2013 serta gaji/honorarium, fasilitas, dan tunjangan serta benefit lainnya bagi anggota Direksi dan
Dewan Komisaris untuk tahun 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
185
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Keputusan
Agenda 5
1. Menunjuk kembali Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst &
Young Global Limited) untuk melaksanakan Integrated Audit Tahun Buku 2014 yang mencakup audit
Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Audit Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan
serta penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun Buku 2014.
2. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris untuk menetapkan besaran imbalan jasa audit
dan persyaratan penunjukan lainnya yang wajar bagi Kantor Akuntan Publik tersebut.
3. Melimpahkan kewenangan kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan
pemegang saham Seri A Dwiwarna untuk menunjuk Kantor Akuntan Publik Pengganti dan menetapkan
kondisi dan persyaratan penunjukannya, jika Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tersebut tidak dapat
melaksanakan atau melanjutkan tugasnya karena sebab apapun, termasuk tidak tercapai kata sepakat
mengenai besaran imbalan jasa audit.
Agenda 6
1. Menyetujui pemberhentian dengan hormat Bapak Gatot Trihargo sebagai Komisaris Perseroan terhitung
sejak ditutupnya Rapat, dengan ucapan terimakasih atas kontribusi yang telah diberikan selama ini;
2. Menyetujui pengangkatan Bapak Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris Perseroan untuk menggantikan
Bapak Gatot Trihargo tersebut dengan masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat dan berakhir
pada penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang ke-lima setelah pengangkatannya, yaitu pada penutupan
RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019.
3. Sehingga susunan selengkapnya anggota Dewan Komisaris Perseroan selengkapnya sejak ditutupnya
Rapat adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Bapak Jusman Syafii Djamal sebagai Komisaris Utama;
Bapak Parikesit Suprapto sebagai Komisaris;
Bapak Hadiyanto sebagai Komisaris;
Bapak Virano Nasution sebagai Komisaris Independen;
Bapak Johnny Swandi Sjam sebagai Komisaris Independen;
Bapak Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris;
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Agenda
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
dengan masa jabatan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada
tahun 2017 kecuali Bapak Jusman Syafii Djamal dan Bapak Johnny Swandi Sjam sampai dengan
penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2015; adapun Bapak Imam
Apriyanto Putro sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun
2019.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
4. Memberi Kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan Rapat ke
dalam Akta Notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris
Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM RI dan mendaftarkannya dalam Daftar Perusahaan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
186
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pelaksanaan RUPSLB Tahun 2014
Pada tahun 2014 kami telah mengadakan RUPSLB pada 19 Desember 2014 dengan agenda dan keputusan sebagai
berikut:
Agenda
Agenda 1
Keputusan
Dengan ini diberitahukan kepada para pemegang saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk., disingkat Telkom, (selanjutnya disebut “Perseroan”), bahwa Rapat Umum Pemegang
Saham Luar Biasa (“RUPSLB” atau “Rapat”) yang diselenggarakan pada tanggal 19 Desember 2014 di
Jakarta dengan satu-satunya agenda dari Rapat, yaitu Perubahan Pengurus Perusahaan, telah menyetujui
dan memutuskan:
Rapat dengan suara terbanyak 71,865% dari seluruh jumlah suara yang dikeluarkan dalam Rapat memutuskan
menyetujui:
1. Mengukuhkan pemberhentian dengan hormat Bapak Arief Yahya sebagai Direktur Utama Perseroan
terhitung sejak tanggal 27 Oktober 2014 dengan ucapan terimakasih atas sumbangan tenaga dan
pikiran yang diberikan selama menjabat sebagai Direktur Utama.
2. Memberhentikan dengan hormat:
a. Bapak Ririek Adriansyah sebagai Direktur;
b. Bapak Rizkan Chandra sebagai Direktur;
c. Bapak Sukardi Silalahi sebagai Direktur
d. Bapak Priyantono Rudito sebagai Direktur;
e. Bapak Jusman Syafii Djamal sebagai Komisaris Utama
yang berlaku efektif sejak ditutupnya Rapat dengan ucapan terimakasih atas sumbangan tenaga dan
pikiran yang diberikan selama menjabat.
3. a . Mengangkat:
i. Bapak Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama;
ii. Bapak Heri Sunaryadi sebagai Direktur;
iii. Bapak Abdus Somad Arief sebagai Direktur;
iv. Bapak Herdy Rosadi Harman sebagai Direktur;
v. Bapak Dian Rachmawan sebagai Direktur;
vi. Ibu Hendri Saparini sebagai Komisaris Utama;
vii. Bapak Dolfie Othniel Fredric Palit sebagai Komisaris
dengan masa jabatan Direktur Utama, Direktur, Komisaris Utama dan Komisaris tersebut efektif
sejak ditutupnya Rapat sampai dengan RUPS Tahunan yang ke-5 sejak pengangkatan yang
bersangkutan tanpa mengurangi hak RUPS untuk memberhentikan sewaktu-waktu.
b. Mengalihkan jabatan Bapak Parikesit Suprapto dari Komisaris menjadi Komisaris Independen dengan
masa jabatan melanjutkan sisa masa jabatan sebelumnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
187
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Agenda
Dengan demikian susunan selengkapnya anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan sejak
ditutupnya Rapat adalah sebagai berikut:
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
DIREKSI:
Bapak Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama;
Bapak Indra Utoyo sebagai Direktur;
Bapak Muhammad Awaluddin sebagai Direktur;
Bapak Honesti Basyir sebagai Direktur;
Bapak Heri Sunaryadi sebagai Direktur;
Bapak Abdus Somad Arief sebagai Direktur;
Bapak Herdy Rosadi Harman sebagai Direktur;
Bapak Dian Rachmawan sebagai Direktur.
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
DEWAN KOMISARIS:
Ibu Hendri Saparini sebagai Komisaris Utama;
Bapak Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris;
Bapak Hadiyanto sebagai Komisaris;
Bapak Parikesit Suprapto sebagai Komisaris Independen;
Bapak Dolfie Othniel Fredric Palit sebagai Komisaris
Bapak Johnny Swandi Sjam sebagai Komisaris Independen;
Bapak Virano G. Nasution sebagai Komisaris Independen;
dengan masa jabatan:
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
DIREKSI:
− Bapak Indra Utoyo; Bapak Muhammad Awaluddin; Bapak Honesti Basyir tersebut sampai dengan
penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2017;
− Bapak Alex J. Sinaga; Bapak Heri Sunaryadi; Bapak Abdus Somad Arief; Bapak Herdy Rosadi
Harman; Bapak Dian Rachmawan sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan
diadakan pada tahun 2019.
DEWAN KOMISARIS:
− Bapak Johnny Swandi Sjam tersebut sampai dengan penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang
akan diadakan pada tahun 2015;
− Bapak Hadiyanto; Bapak Parikesit Suprapto; Bapak Virano G. Nasution tersebut sampai dengan
penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2017;
− Bapak Imam Apriyanto Putro; Ibu Hendri Saparini; Bapak Dolfie Othniel Fredric Palit sampai dengan
penutupan RUPS Tahunan Perseroan yang akan diadakan pada tahun 2019.
4. Pemberian Kuasa kepada Direksi dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali keputusan
Rapat ke dalam Akta Notaris dan selanjutnya memberitahukan perubahan susunan Pengurus
Perseroan tersebut kepada Menteri Hukum dan HAM RI dan mendaftarkannya dalam Daftar
Perusahaan serta melakukan tindakan lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Keputusan
Informasi Pemegang Saham Pengendali
Pemegang saham pengendali Telkom adalah Pemerintah Republik Indonesia sejumlah 52,56% selebihnya dimiliki
oleh publik sebesar 47,44%.
188
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
DEWAN KOMISARIS
Untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan tugas dan
fungsi Dewan Komisaris dan untuk memastikan agar
pelaksanaan tugas dan fungsi Dewan Komisaris sejalan
dengan prinsip-prinsip Good Corporate Governance,
Dewan Komisaris memandang perlu untuk menerbitkan
Charter Dewan Komisaris.
6.
Kriteria dan Ketentuan Dewan Komisaris
Kriteria ditetapkan Pemegang Saham Seri A, khusus
untuk Komisaris Independen jumlahnya minimal 30%
dari seluruh Anggota Dewan Komsiaris.
7.
Charter (Board Manual) Dewan Komisaris
Menurut Charter Dewan Komisaris No.16/KEP/DK/2013
yang ditetapkan pada 17 Desember 2013 bahwa Dewan
Komisaris memiliki code of conduct sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris merupakan majelis dan setiap
anggota Dewan Komisaris tidak dapat bertindak
sendiri-sendiri melainkan berdasarkan keputusan
Dewan Komisaris.
2. Yang dapat diangkat sebagai anggota Dewan Komisaris
adalah orang perorangan yang berkewarganegaraan
Indonesia yang cakap melakukan perbuatan hukum,
kecuali dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum
pengangkatan pernah: (a) dinyatakan pailit, (b)
menjadi anggota direksi atau anggota Dewan Komisaris,
atau anggota dewan pengawas yang dinyatakan
bersalah menyebabkan suatu Perseroan atau Perum
dinyatakan pailit, dan (c) dihukum karena melakukan
tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/
atau BUMN dan/atau yang berkaitan dengan sektor
keuangan.
3. Anggota Dewan Komisaris diangkat dari Warga
Negara Indonesia yang memenuhi persyaratan sesuai
peraturan perundang-undangan. Antara para anggota
Dewan Komisaris dan antara anggota Dewan Komisaris
dengan anggota Direksi tidak boleh ada hubungan
keluarga sedarah sampai dengan derajat ke-3 (tiga),
baik menurut garis lurus maupun garis ke samping,
ataupun hubungan yang timbul karena perkawinan
(semenda).
4. Masa jabatan anggota Dewan Komisaris adalah untuk
jangka waktu 5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal
yang ditetapkan oleh RUPS yang mengangkatnya
sampai dengan ditutupnya RUPST kelima setelah
pengangkatannya.
5. Ketentuan tentang masa jabatan anggota Dewan
Komisaris tersebut tidak mengurangi hak RUPS untuk
memberhentikan anggota Dewan Komisaris tersebut
sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir.
8.
9.
Pemberhentian tersebut dapat dilakukan apabila
anggota Dewan Komisaris tersebut, antara lain: (a)
tidak dapat melaksanakan tugasnya dengan baik,
(b) tidak melaksanakan ketentuan peraturan
perundang-undangan atau ketentuan Anggaran
Dasar, atau (c) terlibat dalam tindakan yang merugikan
Perseroan atau Negara.
Setelah masa jabatannya berakhir anggota Dewan
Komisaris dapat diangkat kembali hanya untuk satu
kali masa jabatan oleh RUPS.
Anggota Dewan Komisaris dilarang memangku jabatan
rangkap sebagai: (a) anggota Direksi pada BUMN,
BUMD, dan badan usaha milik swasta, (b) jabatan
lainnya sesuai dengan ketentuan peraruran perundangundangan, pengurus partai politik dan/atau calon/
anggota legislatif dan atau calon kepala daerah/wakil
kepala daerah, dan atau (c) jabatan lainnya yang
dapat menimbulkan benturan kepentingan.
Seorang anggota Dewan Komisaris berhak
mengundurkan diri dari jabatannya dengan memberitahukan secara tertulis mengenai maksud tersebut
kepada Perseroan dengan tembusan kepada pemegang
saham Seri A Dwiwarna, Dewan Komisaris dan anggota
Direksi Perseroan lainnya paling lambat 60 (enam
puluh) hari sebelum tanggal pengunduran dirinya.
Apabila permohonan pengunduran diri tidak
mencantumkan tanggal efektif pengunduran diri dan
tidak ada keputusan RUPS mengenai pengunduran
diri tersebut, maka anggota Dewan Komisaris tersebut
efektif berhenti sejak lewatnya waktu 60 (enam puluh)
hari dari tanggal diterimanya surat permohonan
pengunduran diri.
Jabatan Dewan Komisaris berakhir apabila: (a) masa
jabatannya berakhir, (b) mengundurkan diri sesuai
dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar, (c) tidak
lagi memenuhi persyaratan peraturan perundangundangan, (d) meninggal dunia, dan (e) diberhentikan
berdasarkan RUPS.
Tugas Dewan Komisaris
1.
2.
Mengawasi kebijakan pengurusan Perseroan yang
dilakukan Direksi serta memberikan nasihat kepada
Direksi termasuk mengenai rencana pengembangan
Perseroan, rencana kerja dan anggaran tahunan
Perseroan, pelaksanaan ketentuan Anggaran Dasar
Perseroan dan keputusan RUPS serta peraturan
perundang-undangan dengan memperhatikan
kepentingan Perseroan.
Melakukan tugas, wewenang dan tanggung jawab
sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan
dan keputusan RUPS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
189
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
3.
Wewenang Dewan Komisaris
1.
2.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
3.
4.
5.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
6.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani Laporan Tahunan
tersebut.
7.
Memberikan pendapat dan saran kepada RUPST mengenai laporan berkala dan laporan lain dari Direksi.
Mengawasi pelaksanaan rencana kerja dan anggaran Perseroan (termasuk anggaran investasi) untuk tahun buku
sebelumnya serta menyampaikan hasil penilaian serta pendapatnya kepada RUPST.
Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan dalam hal Perseroan menunjukkan gejala kemunduran, segera
meminta Direksi untuk mengumumkan kepada para pemegang saham dan memberikan saran mengenai langkah
perbaikan yang harus ditempuh.
Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS mengenai setiap persoalan lain yang dianggap penting bagi
pengurusan Perseroan.
Mengusulkan kepada RUPS, melalui Direksi, penunjukan kantor akuntan publik yang akan melakukan audit atas
Laporan Keuangan Perseroan termasuk audit pengendalian internal atas pelaporan keuangan, sesuai ketentuan
yang berlaku dari otoritas pasar modal di mana saham Perseroan terdaftar dan/atau dicatat.
Memberikan laporan tentang tugas pengawasan yang telah dilakukan selama tahun buku yang baru lampau
kepada RUPS.
Melakukan tugas pengawasan lainnya yang ditentukan oleh RUPS.
Komposisi Dan Masa Jabatan Dewan Komisaris
Pada RUPST yang diselenggarakan pada 4 April 2014 pemegang saham memberhentikan dengan hormat Gatot
Trihargo dari posisi Komisaris yang efektif bersamaan dengan berakhirnya RUPST ini. Dalam RUPST tersebut
pemegang saham menyetujui penunjukan Imam Apriyanto Putro sebagai Komisaris menggantikan Gatot Trihargo
dengan masa bakti sejak berakhirnya RUPST ini sampai dengan berakhirnya RUPST kelima yang akan dilaksanakan
pada tahun 2019. Dengan demikian komposisi selengkapnya dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Jabatan
Jusman Syafii Djamal
Komisaris Utama
2011
Parikesit Suprapto
Komisaris
2012
Hadiyanto
Komisaris
2012
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
2014
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
2011
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
2012
Komposisi Dewan Komisaris kembali mengalami perubahan sesuai dengan hasil RUPSLB yang diselenggarakan pada
19 Desember 2014. Dengan demikian komposisi selengkapnya dari anggota Dewan Komisaris adalah sebagai
berikut:
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Dewan Komisaris
LAMPIRAN
Masa Jabatan Sejak
Jabatan
Masa Jabatan Sejak
Hendri Saparini
Komisaris Utama
2014
Dolfie Othniel Fredric Palit
Komisaris
2014
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
2014
Hadiyanto
Komisaris
2012
Parikesit Suprapto
Komisaris Independen
2012
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
2011
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
2012
Profil singkat anggota Dewan Komisaris disajikan pada halaman topik Informasi Umum Telkom Indonesia – Manajemen
Telkom Indonesia – Profil Dewan Komisaris.
190
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Uji Kelayakan dan Kepatutan Dewan Komisaris
Uji kelayakan dan kepatutan (“UKK”) Dewan Komisaris dilakukan berdasarkan Permen BUMN No.Per-19/MBU/10/2014
tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan
Pengawas Badan Usaha Milik Negara dan Perubahannya yaitu Permen BUMN No.PER-21/MBU/11/2014 tentang
Perubahan Atas Permen BUMN No.PER-19/MBU/10/2014 Tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan
Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris Dan Dewan Pengawas Badan Usaha Milik Negara.
Dalam melakukan Penilaian terhadap Calon Komisaris, Menteri membentuk Tim Penilai yang terdiri dari:
1. Deputi Teknis (sebagai Ketua Tim);
2. Sekretaris Kementerian BUMN;
3. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis; dan
4. 2 (dua) orang Staf Khusus Menteri BUMN.
Dengan telah diterbitkannya Permen BUMN No.PER-02/MBU/2015 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pengangkatan
dan Pemberhentian Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas BUMN, maka kedepannya kami akan mengadopsi
peraturan tersebut.
Independensi, Rangkap Jabatan dan Kepemilikan Saham
Independensi Dewan Komisaris
Keanggotaan Dewan Komisaris telah memenuhi peraturan perundang-undangan khususnya peraturan di bidang
Pasar Modal yang berlaku terkait independensi anggota Dewan Komisaris maupun jumlah Komisaris Independen,
untuk menjaga independensi fungsi pengawasan Dewan Komisaris dan menjamin terlaksananya mekanisme check
and balance. Antar anggota Dewan Komisaris, dan antara anggota Dewan Komisaris dan anggota Direksi tidak ada
hubungan keluarga sedarah sampai dengan derajat ketiga, baik menurut garis lurus maupun garis ke samping atau
hubungan semenda. Jumlah Komisaris Independen adalah 3 (tiga) orang, atau 43% dari jumlah seluruh anggota
Dewan Komisaris.
Jumlah ini telah melewati batas minimum jumlah komisaris independen yang ditetapkan oleh OJK dan Bursa Efek
Indonesia yaitu 30%. Tugas utama Komisaris Independen, selain melakukan pengawasan, juga memperjuangkan
kepentingan pemegang saham minoritas.
Rangkap Jabatan Dewan Komisaris
Nama
Rangkap Jabatan pada
Dewan Komisaris
Jabatan di Instansi/
Perusahaan lain
Nama Instansi/ Perusahaan lain
Hendri Saparini
Komisaris Utama
Direktur Eksekutif
Center of Reforma on
Economics (CORE Indonesia)
Hadiyanto
Komisaris
Dirjen Kekayaan Negara
Kementerian Keuangan
Dolfie Othniel Fredric Palit
Komisaris
Tidak rangkap jabatan
Tidak ada
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
Sekretaris
Kementerian BUMN
Parikesit Suprapto
Komisaris Independen
Komisaris
Kliring Penjamin Efek Indonesia
(KPEI)
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
tidak rangkap jabatan
tidak ada
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
tidak rangkap jabatan
tidak ada
Kepemilikan Saham Dewan Komisaris
Seluruh Dewan Komisaris tidak memiliki saham di Telkom dan perusahaan lainnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
191
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Laporan Pelaksanaan Tugas Dewan Komisaris Tahun
2014
Sepanjang tahun 2014 Dewan Komisaris telah melakukan
serangkaian kegiatan dalam rangka tugas pengawasan
sebagai berikut:
1. Pelaksanaan aksi Korporasi.
2. Pelaksanaan transformasi organisasi.
3. Penetapan modernisasi jaringan.
4. Migrasi Flexi.
5. Pengembangan bisnis Internasional.
6. Performansi kinerja selular.
Dalam praktiknya bentuk pengawasan Dewan Komisaris
dilakukan melalui aktifitas sebagai berikut:
1. Melalui Rapat Gabungan Dewan Komisaris dengan
Direksi yang diadakan minimal setiap bulan 1 kali.
Pada rapat tersebut Direksi menyampaikan kinerja
Perseroan baik operasional maupun finansial dan
harga saham secara utuh dalam laporan yang disebut
Laporan Manajemen.
2. Melalui rapat-rapat lain dengan Manajemen yang
dikoordinasi melalui Sekretariat Dewan Komisaris
maupun komite-komite di lingkungan Sekretariat
Dewan Komisaris.
3. Melalui monitoring lapangan yaitu Dewan Komisaris
bersama tim melakukan kunjungan ke lapangan baik
terkait pencapaian kinerja dengan Telkom di lokasi
tersebut atau memantau perkembangan pembangunan
investasi yang dilakukan.
4. Menerima laporan atas proses-proses yang dinilai
strategis yang menjadi perhatian bersama
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Rapat Dewan Komisaris
Dewan Komisaris menyelenggarakan rapat sekurangkurangnya sebulan sekali atau pada setiap waktu jika
dianggap perlu oleh salah satu atau lebih anggota Dewan
Komisaris, atau atas permintaan tertulis dari salah satu
atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya
sepersepuluh saham dari seluruh saham yang beredar.
Kuorum untuk seluruh rapat Dewan Komisaris adalah
lebih dari separuh jumlah anggota Dewan Komisaris
yang hadir atau diwakili kuasa yang diberikan kepada
salah satu Komisaris yang hadir pada rapat tersebut.
Mekanisme dalam pengambilan keputusan rapat Dewan
Komisaris didasarkan atas musyawarah untuk mufakat.
Apabila mufakat tidak dapat tercapai, maka pengambilan
keputusan didasarkan pada suara mayoritas anggota
Dewan Komisaris yang hadir atau yang diwakili pada
rapat. Apabila jumlah suara berimbang, maka keputusan
yang diambil adalah yang sesuai dengan pendapat Ketua
Rapat.
Rapat Internal Dewan Komisaris
Selama 2014, Dewan Komisaris telah menyelenggarakan rapat internal Dewan Komisaris sebanyak 15 (lima belas)
kali.
Nama
Jabatan
Rapat yang Dihadiri
Jusman Syafii Djamal
Komisaris Utama
13 dari 13
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
15 dari 15
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
11 dari 15
Hadiyanto
Komisaris
11 dari 15
Parikesit Suprapto
Komisaris
14 dari 15
Komisaris
4 dari 4
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
6 dari 11
Hendri Saparini(4)
Komisaris Utama
2 dari 2
Komisaris
2 dari 2
(1)
Gatot Trihargo(2)
(3)
(5)
Dolfie Othniel Fredric Palit
(1)
(2)
(4)
(5)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014
mulai tgl 19 Desember 2014
LAMPIRAN
Dari serangkaian pengawasan yang telah dilakukan
Dewan Komisaris sepanjang tahun 2014, Dewan Komisaris
berpandangan bahwa pelaksanaan manajemen di tahun
2014 cukup baik. Manajemen mampu menciptakan
pertumbuhan pendapatan di atas rata-rata industri,
tercapainya pertumbuhan positif pada bisnis POTS,
pertumbuhan pendapatan seluler yang double digit.
Seluruhnya juga tercermin melalui performansi harga
saham yang tumbuh baik dibanding index bursa.
192
Laporan Tahunan 2014
sampai dengan tgl 4 April 2014
mulai tgl 19 Desember 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
(3)
mulai tgl 4 April 2014
Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris juga menyelenggarakan rapat gabungan antara Dewan Komisaris dan Direksi sebanyak
15 (lima belas) kali pada 2014.
Nama
Jabatan
Jusman Syafii Djamal(1)
Komisaris Utama
Rapat yang Dihadiri
14 dari 14
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
13 dari 15
Virano Gazi Nasution
Komisaris Independen
12 dari 15
Hadiyanto
Komisaris
13 dari 15
Parikesit Suprapto
Komisaris
15 dari 15
Gatot Trihargo(2)
Komisaris
4 dari 4
Komisaris
8 dari 11
(3)
Imam Apriyanto Putro
(4)
Hendri Saparini
Komisaris Utama
1 dari 1
Dolfie Othniel Fredric Palit(5)
Komisaris
1 dari 1
Arief Yahya(6)
Direktur Utama/CEO
9 dari 10
Muhammad Awaluddin
Direktur Enterprise & Business Service
12 dari 15
Honesti Basyir
Direktur Keuangan
14 dari 15
Priyantono Rudito
Direktur Human Capital Management
14 dari 14
Rizkan Chandra(8)
Direktur Network, IT & Solution
11 dari 14
(7)
(9)
Sukardi Silalahi
Direktur Consumer Service
13 dari 14
Ririek Adriansyah(10)
Direktur Wholesale & International Service
14 dari 14
Indra Utoyo
Direktur Innovation & Strategic Portfolio
14 dari 15
(11)
Alex J. Sinaga
Direktur Utama/CEO
1 dari 1
Heri Sunaryadi(12)
Direktur Keuangan
1 dari 1
(13)
Herdi Rosadi Harman
Direktur Human Capital Management
1 dari 1
Abdus Somad Arief(14)
Direktur Network, IT & Solution
1 dari 1
Dian Rachmawan(15)
Direktur Konsumer
1 dari 1
(1)
(2)
3)
(4)
(5)
(6)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014
Mulai tgl 19 Desember 2014
(7)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014
(10)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014
(13)
mulai tgl 19 Desember 2014
sampai dengan 4 April 2014
Mulai tgl 19 Desember 2014
(8)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014
(11)
mulai tgl 19 Desember 2014
(14)
mulai tgl 19 Desember 2014
Mulai tgl 4 April 2014
Sampai dengan 27 Oktober 2014
(9)
sampai dengan tgl 19 Desember 2014
(12)
mulai tgl 19 Desember 2014
(15)
mulai tgl 19 Desember 2014
Remunerasi Dewan Komisaris
Setiap anggota Dewan Komisaris berhak atas remunerasi
bulanan dan tunjangan-tunjangan. Mereka juga berhak
mendapatkan tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian
Perseroan, yang besarannya ditentukan oleh pemegang
saham dalam RUPS. Anggota Dewan Komisaris juga
berhak mendapatkan tunjangan secara lumpsum pada
saat mereka berhenti dari posisinya.
Pemberian remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris
dihitung berdasarkan formula yang disusun oleh Komite
Nominasi dan Remunerasi dan yang juga dipakai untuk
penentuan gaji Direksi, dan besarannya mengacu pada
persentase gaji Direktur Utama yang telah disetujui oleh
RUPS. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN PER-
04/MBU/2014, RUPS dapat menetapkan penghasilan
dengan jenis dan/atau besaran tertentu yang berbeda
dengan yang diatur dalam Peraturan Menteri tersebut.
Prosedur dan Mekanisme Remunerasi
Dewan Komisaris
Remunerasi Dewan Komisaris ditetapkan melalui prosedur
sebagai berikut:
- Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan
Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan
remunerasi Dewan Komisaris.
- Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak
independen untuk menyusun kerangka kerja untuk
remunerasi Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
193
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
-
Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris.
Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris kepada RUPS.
RUPS melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Dewan Komisaris.
Jumlah Remunerasi Dewan Komisaris Tahun 2014
Pada 2014, total remunerasi yang dibayarkan untuk seluruh Dewan Komisaris kami sebesar Rp25,3 miliar atau masingmasing Komisaris menerima remunerasi sebesar Rp3,6 miliar. Pajak dari remunrasi yang dibayarkan sebesar Rp17,2
miliar.
Total remunerasi dibayar dimuka seluruh Dewan Komisaris sebesar Rp37,1 miliar yang terdiri atas tunjangan jangka
panjang dan tunjangan pesangon. Total remunerasi seluruh Dewan Komisaris dari entitas anak di tahun 2014 sebesar
Rp80,2 miliar.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Dewan Komisaris
Nilai (Rp Juta)
Honorarium
Tantiem & THR
Tunjangan
Total
Hendri Saparini
-
-
-
-
Dolfie Othniel Fredric Palit
-
-
-
-
Imam Apriyanto Putro
577,5
72,3
477,2
1.127,0
Hadiyanto
868,1
2.909,2
410,7
4.187,9
Parikesit Suprapto
868,1
2.909,2
420,8
4.198,0
Johnny Swandi Sjam
868,1
2.909,2
592,0
4.369,3
Virano Gazi Nasution
868,1
2.909,2
407,0
4.184,3
964,5
3.232,4
614,9
4.811,8
289,4
1.969,2
229,4
2.487,9
(2)
Jusman Syafii Djamal
(1)
Gatot Trihargo
Keterangan:
(1)
sampai dengan RUPST 4 April 2014
(2)
sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014
Program Pelatihan Dan Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
Sepanjang 2014, Dewan Komisaris mengikuti beberapa program pelatihan peningkatan kompetensi sebagai berikut:
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Peningkatan Kompetensi Dewan Komisaris
Nama
Program
Lokasi
Tanggal
Jusman Syafii
Djamal
Group CEO SingTel
Singapore
29 Januari 2014
Parikesit Suprapto
Group CEO SingTel
Singapore
29 Januari 2014
Hadiyanto
Technology Development Updated
Swedia
25 – 29 April 2014
Johnny Swandi
Sjam
• Indonesia Corporate Day
• LTE Technology Development
• Inggris & Amerika
Serikat
• Amerika Serikat
• 30 Agustus – 6 September
2014
• 5 – 13 September 2014
Imam Apriyanto
Putro
European HR Summit
Inggris
22 – 24 September 2014
Assessment Terhadap Kinerja Anggota Dewan Komisaris
Secara keseluruhan, RUPS merupakan pihak yang melakukan penilaian atas kinerja Dewan Komisaris, terkait dengan
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris dalam tahun yang bersangkutan. Pertanggungjawaban
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014 dilakukan dalam RUPS yang akan
diselenggarakan di tahun 2015.
194
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Assessment GCG Terhadap Dewan Komisaris
Kami juga melakukan assessment atas kinerja implementasi GCG yang dilakukan oleh Dewan Komisaris sebagai
salah satu organ GCG. Proses assessment dilakukan oleh IICG sebagai pihak independen yang melakukan pemeringkatan
CGPI atas Telkom. Terdapat dua belas aspek penerapan GCG yang dinilai dalam rangka mewujudkan bisnis yang
beretika, bermartabat dan bertanggung jawab secara berkeadilan, yaitu aspek komitmen, transparansi, akuntabilitas,
responsibilitas, independensi, keadilan, kompetensi, kepemimpinan, strategi,etika visi-misi-nilai, budaya, dan
implementasi organisasi pembelajar.
Atas assessment GCG ini, Telkom meraih predikat “Indonesia Most Trusted Company”.
Selain assessment tersebut, kami juga diassess oleh
BPKP dalam program “BUMN Bersih”. Program ini
dicanangkan oleh Menteri BUMN yang ditandai dengan
penandatanganan komitmen oleh seluruh Direktur Utama
BUMN.
sampai dengan pertanggungjawaban, komitmen untuk
tidak melakukan segala bentuk fraud/kecurangan,
termasuk di dalamnya segala bentuk tindakan korupsi,
menerima dan/atau memberikan gratifikasi yang terkait
dengan jabatan.
Assessment “BUMN Bersih” dilakukan dengan tujuan
untuk menjadikan seluruh BUMN menjadi Perusahaan
yang menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) baik secara administratif
maupun substantif serta dapat mewujudkan BUMN yang
tangguh (profesional dan tahan godaan), unggul
(mengutamakan sistem, mutu, dan inovasi) serta
bermartabat (bersih dari segala bentuk penyimpangan
dan kecurangan, termasuk korupsi).
Oleh karenanya ketika BPKP melakukan assessment
kepada seluruh jajaran Direksi dan Komisaris, kami patut
bersyukur dari nilai hasil survei, Telkom berada di atas
nilai 8,3 (range 10). Artinya, program “BUMN Bersih”
telah terimplementasikan dalam Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance).
Assessment dilakukan secara cascading dan bertahap.
Tahap pertama, yaitu assessment kepada jajaran Direksi
dan Dewan Komisaris pada bulan ke-3 sejak
penandatanganan komitmen “BUMN Bersih”. Kriteria
“bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih”
secara garis besar meliputi penilaian prinsip-prinsip GCG
yakni transparency, accountability, responsibiity,
independency, dan fairness. Kelima prinsip ini merupakan
landasan sistem manajemen mulai dari perencanaan
Kesekretariatan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris dibantu oleh seorang Sekretaris Dewan
Komisaris, yang bertanggung jawab untuk memastikan
bahwa pelaksanaan tugas-tugas Dewan Komisaris telah
sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan serta peraturan
perundangan yang berlaku.
Alamat Dewan Komisaris
Alamat resmi Dewan Komisaris Telkom adalah Graha
Merah Putih, Lantai 5, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav.52,
Jakarta 12710, Indonesia.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
195
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
DIREKSI
Direksi diangkat dan diberhentikan berdasarkan keputusan dalam RUPS. Untuk dapat dipilih, calon Direktur harus
diajukan oleh Pemegang Saham Seri A Dwiwarna. Setiap Direktur Telkom memiliki masa jabatan sampai dengan
RUPST 5 (lima) tahun berikutnya yang dimulai sejak tanggal pengangkatan. Pemegang saham dalam RUPST atau
RUPSLB berhak untuk memberhentikan anggota Direksi pada setiap saat sebelum masa jabatannya berakhir.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Kriteria Anggota Direksi
Berdasarkan pada Undang-Undang No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Permen BUMN No.1/MBU/2012
tentang Tata Cara Pengangkatan Direksi BUMN, dan Peraturan OJK No.33/POJK.4/2014 Tentang Direksi dan Dewan
Komisaris Emiten atau Perusahaan Publik, maka yang dapat menjadi anggota Direksi adalah orang perseorangan
yang memenuhi persyaratan pada saat diangkat dan selama menjabat:
1. Mempunyai akhlak, moral, dan integritas yang baik.
2. Cakap melakukan perbuatan hukum.
3. Dalam 5 tahun sebelum pengangkatan dan selama menjabat:
a. Tidak pernah dinyatakan pailit;
b. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang dinyatakan bersalah
menyebabkan suatu perusahaan dinyatakan pailit;
c. Tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana yang merugikan keuangan negara dan/atau yang
berkaitan dengan sektor keuangan; dan
d. Tidak pernah menjadi anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris yang selama menjabat: (a) pernah
tidak menyelenggarakan RUPST, (b) pertanggungjawabannya sebagai anggota Direksi dan/atau anggota
Dewan Komisaris pernah tidak diterima oleh RUPS atau pernah tidak memberikan pertanggungjawaban
sebagai anggota Direksi dan/atau anggota Dewan Komisaris kepada RUPS, dan (c) pernah menyebabkan
perusahaan yang memperoleh izin, persetujuan, atau pendaftaran dari OJK tidak memenuhi kewajiban
menyampaikan laporan tahunan dan/atau laporan keuangan kepada OJK.
4. Memiliki komitmen untuk mematuhi peraturan perundang-undangan; dan
5. Memiliki pengetahuan dan/atau keahlian di bidang yang dibutuhkan Emiten atau Perusahaan Publik.
Kriteria Anggota Direksi untuk Priode berikutnya akan disesuaikan berdasarkan Permen BUMN No.PER.03/MBU/02/2015
tentang Persyaratan dan Tata cara Pengangkatan dan Pemberhentian Direksi BUMN.
Komposisi dan Masa Jabatan Direksi
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Susunan anggota Direksi Telkom tidak mengalami perubahan dari RUPST 2013. Oleh karena itu susunan Direksi
Telkom adalah sebagai berikut:
Direksi
Jabatan
Arief Yahya
Direktur Utama
Honesti Basyir
Direktur Keuangan
Indra Utoyo
Direktur Innovation & Strategic Portfolio
Masa Jabatan Sejak
2005(1)
2012
2007(2)
Sukardi Silalahi
Direktur Consumer Service
2012
Muhammad Awaluddin
Direktur Enterprise & Business Service
2012
Rizkan Chandra
Direktur Network IT & Solution
2012
Priyantono Rudito
Direktur Human Capital Management
2012
Ririek Adriansyah
Direktur Wholesale & International Service
2012
Keterangan :
(1) Berdasarkan hasil RUPST 2005 menjabat sebagai Direktur Enterprise & Wholesale sampai dengan RUPST tahun 2012 dan hasil RUPST 2012
sebagai Direktur Utama.
(2) Berdasarkan hasil RUPST 2007 menjabat sebagai Direktur Information Technology Solution & Supply sampai dengan RUPST tahun 2012 dan
hasil RUPST 2012 sebagai Direktur Innovation & Strategic Portfolio.
196
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pada tanggal 27 Oktober 2014, Arief Yahya sebagai Direktur Utama Telkom telah dilantik menjadi Menteri Pariwisata
Republik Indonesia. Oleh karena itu sesuai dengan ketentuan dalam Anggaran Dasar dan peraturan perundangundangan yang berlaku maka didalam rapat Direksi pada tanggal 28 Oktober 2014 telah menetapkan Indra Utoyo
selain sebagai Direktur Innovation & Stractegic Portfolio juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Direktur
Utama.
Sesuai dengan hasil RUPSLB 2014 yang diselenggarakan pada 19 Desember 2014, susunan anggota Direksi mengalami
perubahan sebagai berikut:
Direksi
Jabatan
Masa Jabatan Sejak
Alex J. Sinaga
Direktur Utama
2014
Heri Sunaryadi
Direktur
2014
Indra Utoyo
Direktur
2007(1)
Dian Rachmawan
Direktur
2014
Muhammad Awaluddin
Direktur
2012
Abdus Somad Arief
Direktur
2014
Herdy Rosadi Harman
Direktur
2014
Honesti Basyir
Direktur
2012
Keterangan :
(1)
Berdasarkan hasil RUPST 2007 menjabat sebagai Direktur Information Technology Solution & Supply sampai dengan RUPST tahun 2012
dan hasil RUPST 2012 sebagai Direktur Innovation & Strategic Portfolio.
Sebagai tindak lanjut pelaksanaan RUPSLB pada hari
Jum’at, 19 Desember 2014, kami melaksanakan Rapat
Direksi pada tanggal yang sama dan menetapkan
nomenklatur jajaran Direksi Telkom sebagai berikut:
1. Alex J. Sinaga sebagai Direktur Utama
2. Heri Sunaryadi sebagai Direktur Keuangan
3. Indra Utoyo sebagai Direktur Innovation & Strategic
Portfolio ("ISP")
4. Dian Rachmawan sebagai Direktur Consumer Service
("CONS")
5. Muhammad Awaluddin sebagai Direktur Enterprise
& Business Service ("EBIS")
6. Abdus Somad Arief sebagai Direktur Network IT &
Solution ("NITS")
7. Herdy Rosadi Harman sebagai Direktur Human Capital
Management ("HCM")
8. Honesti Basyir sebagai Direktur Wholesale &
International Service ("WINS")
Lingkup Dan Tugas Utama Direksi
Berdasarkan Anggaran Dasar Perseroan, secara garis
besar tanggung jawab utama Direksi adalah memimpin
dan mengelola operasional perusahaan serta
mengendalikan dan mengelola aset-aset dengan
pengawasan dari Dewan Komisaris. Direksi juga berhak
untuk mengambil tindakan untuk dan atas nama Perseroan,
baik di dalam maupun di luar pengadilan, atas hal atau
kejadian apapun, dengan pihak lain.
1. Direktur Utama/ President Director selaku CEO
Telkom Group
- Mengkoordinasikan proses menstrukturkan dan
atau merekonstruksi aspek-aspek filosofi korporasi
yang mencakup namun tidak terbatas pada visi,
misi, tujuan, corporate culture, serta leadership
architecture.
- Merumuskan dan menyatakan strategic direction
dalam rangka mengkondisikan kemampuan
Perusahaan untuk memujudkan sustainable
competitive growth pada seluruh portofolio bisnis
Telkom, dan pengendalian resiko serta interfacing
with external constituent secara group.
- Mengendalikan fungsi perencanaan strategis
dalam lingkup Telkom secara group dan
mengarahkan upaya pertumbuhan dengan fokus
pada portofolio bisnis baru.
- Mengendalikan arah corporate dalam upaya driving
new business, entering/developing new market
serta internasionalisasi/regionalisasi.
- Mengendalikan pengelolaan aspek strategis dan
fungsi-fungsi keuangan, human capital dan
innovation & strategic portofolio pada seluruh
portofolio bisnis yang dijalankan pada lingkup
Telkom secara group.
- Mempimpin proses pembinaan leader Telkom
Group, serta mengangkat dan memberhentikan
pemangku jabatan pada posisi tertentu sesuai
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
197
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
-
dengan peraturan manajemen karir yang ditetapkan,
serta pembinaan leaderTelkom secara group.
Melaporkan secara periodik kinerja Perusahaan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku pada
perusahaan publik.
2. Direktur Keuangan (“KEU”)
- Menentukan konsepsi dan rumusan Rencana
Jangka Panjang Financial Perusahaan untuk
lingkup Telkom secara group.
- Memfasilitasi dalam proses perumusan konsep
corporate level strategy khususnya financial
perspective untuk aspek antara lain, namun tidak
terbatas pada strategic budgeting, business &
investment, parenting strategy, subsidiary
performance, dan capital management.
- Menentukan strategi dan kebijakan fungsional
bidang financial dan logistic, yang mencakup
antara lain, namun tidak terbatas pada financial
policy, financial system support policy, asset
management & logistic policy, asset management
& logistic policy.
- Menetukan kebijakan tata kelola, dan pengelolaan
financial accounting (bidang akuntansi),
management accounting (bidang anggaran), dan
corporate finance (bidang treasury).
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan proses penganggaran Perusahaan
(RKAP).
- Melaksanakan fungsi advisory dalam penentuan
strategi pada corporate level strategy, khususnya
untuk hal yang terkait dengan aspek sumber daya
financial Telkom secara group.
3. Direktur Innovation & Strategic Portfolio (“ISP”)
- Menentukan konsepsi dan rumusan Rencana
Jangka Panjang Perseroan (corporate strategic
scenario).
- Menentukan kebijakan tata kelola dan mekanisme
pengelolaan perencanaan perusahaan dan
strateginya (kebijakan untuk pengaturan level
perencanaan dan strateginya - corporate level,
business level, dan functional level).
- Menentukan strategi dan kebijakan portofolio
bisnis Telkom Group.
- Menentukan strategi, kebijakan dan rekomendasi
corporate action dan strategic investment dalam
rangka pengembangan bisnis Telkom Group.
- Menentukan strategi inovasi dalam rangka eksplorasi
untuk mendapatkan sumber-sumber pertumbuhan
baru untuk pertumbuhan portofolio bisnis Telkom
Group.
- Menentukan parenting strategy dalam rangka
198
Laporan Tahunan 2014
-
-
-
harmonisasi dan optimalisasi kapabilitas entitas
bisnis Telkom Group dalam meningkatkan value
Perusahaan.
Menetukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
inovasi dalam rangka pengembangan portofolio
bisnis Telkom Group.
Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan sinergi Telkom Group.
Melaksanakan fungsi advisory dalam proses
penentuan strategi pada corporate level strategy,
khususnya untuk hal yang terkait dengan aspek
pengembangan portofolio bisnis.
Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko
pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit
yang berada di bawah jajaran Direktorat ISP.
4. Direktur Consumer Service (“CONS”)
- Menentukan perencanaan dan business strategy
untuk me-leverage kemampuan sumber daya
Perusahaan dalam mewujudkan competitive
advantage guna pemenangan kompetisi dan
pertumbuhan jangka panjang portofolio bisnis
segmen consumer (consumer home services dan
consumer personal services) pada lingkup Telkom
secara group.
- Menentukan kebijakan dan mekanisme parenting
dalam rangka penciptaan value perusahaan melalui
optimalisasi dan harmonisasi interelasi antara
“parent” dengan seluruh entitas pengelola operasi
bisnis segmen consumer pada lingkup Telkom
secara group.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan fungsi marketing segmen consumer.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan fungsi sales dan/atau channel
partnership segmen consumer.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan customer relationship management
segmen consumer.
- Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko pada
proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit yang berada
di bawah jajaran Direktorat Consumer Service.
5. Direktur Enterprise Business Service (“EBIS”)
- Menentukan perencanaan dan business strategy
untuk me-leverage kemampuan sumber daya
Perusahaan dalam mewujudkan competitive
advantage guna pemenangan kompetisi dan
pertumbuhan jangka panjang portofolio bisnis
segmen corporate (enterprise dan business) pada
lingkup Telkom secara group.
- Menentukan kebijakan dan mekanisme parenting
dalam rangka penciptaan value perusahaan melalui
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
-
-
-
-
optimalisasi dan harmonisasi interelasi antara
“parent” dengan seluruh entitas pengelola operasi
bisnis segmen corporate (enterprise dan business)
pada lingkup Telkom secara group.
Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan fungsi marketing segmen corporate
(enterprise dan business).
Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan fungsi sales dan/atau account
management segmen corporate (enterprise dan
business).
Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan customer relationship management
segmen corporate (enterprise dan business).
Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko
pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit
yang berada di bawah jajaran Direktorat EBIS.
6. Direktur Network, IT& Solution (“NITS”)
- Menentukan perencanaan dan strategi bisnis untuk
me-leverage kemampuan sumber daya Perusahaan
dalam rangka menumbuhkan/membesarkan/
“exploit” atas bisnis/service yang sudah
“established” melalui pendayagunaan infrastructure,
IT dan solution untuk menopang portofolio bisnis
Telkom Group secara sinergis.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
dalam rangka pendayagunaan Infrastruktur/
network untuk menopang portofolio bisnis Telkom
Group.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
dalam rangka pendayagunaan IT untuk menopang
pertumbuhan portofolio bisnis Telkom Group.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
dalam rangka pengkondisian kinerja unggul atas
service/solution yang menopang sustainable
competitive growth Telkom Group.
- Mengatur dan mengendalikan mekanisme
“parenting” yang disesuaikan dengan parenting
strategy terhadap seluruh unit-unit di bawah
jajaran Direktorat NITS dan atau unit lain yang
terlibat langsung dalam proses penyelenggaraan
aktivitas pendayagunaan dan operasi infrastruktur.
- Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko
pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit
yang berada di bawah jajaran Direktorat NITS.
7. Direktur Human Capital Management (“HCM”)
- Menentukan konsepsi dan rumusan Rencana
Jangka Panjang Human Capital dan Master Plan
Human Capital secara group.
- Memfasilitasi dalam proses perumusan konsep
corporate level strategy khususnya untuk aspek
-
-
-
-
yang terkait dengan pembangunan center of
excellent, organization behavior, corporate culture,
dan leadership architecture.
Menentukan strategi dan kebijaskan fungsional
bidang human capital, antara lain, namun tidak
terbatas pada bidang human capital policy,
organisation development, dan industrial relation.
Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan dan perencanaan serta pengelolaan
resources yang terkait dengan pengembangan,
pendayagunaan dan manajemen SDM.
Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pembinaan dan interelasi dengan entitas/
kelembagaan yang terkait dengan pengelolaan
aspek manajemen SDM diantaranya namun tidak
terbatas dengan lembaga-lembaga pengelola
dana pensiun, pengelola kesehatan karyawan dan
pensiunan, pengelola pengembangan skill dan
kompetensi atau lembaga pendidikan, serta
lembaga serikat karyawan.
Melaksanakan fungsi advisory dalam penentuan
strategi pada corporate level strategy, khususnya
untuk hal yang terkait dengan aspek SDM Telkom
secara group.
8. Direktur Wholesale & International Service (“WINS”)
- Menentukan perencanaan dan business strategy
untuk me-leverage kemampuan sumber daya
Perusahaan dalam mewujudkan competitive
advantage guna pemenangan kompetisi dan
pertumbuhan jangka panjang portofolio bisnis
segmen wholesale & international pada lingkup
Telkom secara group.
- Menentukan kebijakan dan mekanisme parenting
dalam rangka penciptaan value perusahaan melalui
optimalisasi dan harmonisasi interelasi antara
“parent” dengan seluruh entitas pengelola operasi
bisnis segmen wholesale & international pada
lingkup Telkom secara group.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan fungsi marketing segmen wholesale
& international.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan fungsi sales dan/atau account
management segmen wholesale & international.
- Menentukan kebijakan, tata kelola, dan mekanisme
pengelolaan customer relationship management
segmen wholesale & international.
- Memastikan efektivitas pengelolaan semua resiko
pada proses bisnis di dalam lingkup seluruh unit
yang berada di bawah jajaran Direktorat WINS.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
199
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Dalam hal aktivitas dan tindakan dalam pengurusan
perusahaan yang tidak diatur dalam Anggaran Dasar
maupun ketentuan perundang-undangan, maka dilakukan
prosedur yang tetap menjunjung prinsip akuntabilitas
melalui kesepakatan, persetujuan dan/atau pengaturan
antar anggota Direksi. Piagam Direksi bertujuan untuk
efisiensi dan percepatan proses pengambilan keputusan,
mengurangi birokrasi dalam tata kelola administrasi
pengurusan perusahaan, dan mendukung pencapaian
dan peningkatan kinerja. Di dalam Piagam ini juga diatur
mekanisme hubungan kerja Direksi dan Dewan Komisaris,
yang merupakan hubungan kelembagaan dalam arti
senantiasa dilandasi oleh suatu mekanisme yang dapat
dipertanggung jawabkan dalam peran pengurusan dan
pengawasan sesuai ketentuan yang berlaku.
Uji Kelayakan dan Kepatutan Anggota
Direksi
Uji kelayakan dan kepatutan (UKK) anggota Direksi
dilakukan berdasarkan Permen BUMN No.Per 01/MBU/2012
tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan Dan
Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha Milik
Negara dan beberapa perubahan diantaranya :
-
-
Permen BUMN No.Per-06/MBU/2012 tentang
Perubahan atas Permen BUMN No.Per 01/MBU/2012
tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan
Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha
Milik Negara;
Permen BUMN No.Per-16/MBU/2012 tentang Perubahan
Kedua atas Permen BUMN No.Per 01/MBU/2012
tentang Persyaratan Dan Tata Cara Pengangkatan
Dan Pemberhentian Anggota Direksi Badan Usaha
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Piagam Direksi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Dewan Komisaris
meminta KNR*
menyusun draft
remunerasi. Hasil nya
diajukan ke RUPS
1
-
-
Milik Negara;
Permen BUMN No.Per-09/MBU/2014 tentang
Perubahan Ketiga atas Permen BUMN No.Per 01/
MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara
Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara; dan
Permen BUMN No.Per-20/MBU/2014 tentang
Perubahan Keempat atas Permen BUMN No.Per 01/
MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara
Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara.
Di dalam Pasal 8 Permen BUMN No.Per-20/MBU/2014
tentang Perubahan Keempat atas Permen BUMN No.Per
01/MBU/2012 tentang Persyaratan Dan Tata Cara
Pengangkatan Dan Pemberhentian Anggota Direksi
Badan Usaha Milik Negara, UKK dan evaluasi dilaksanakan
oleh Tim yang terdiri dari:
a. Deputi Teknis (sebagai Ketua Tim);
b. Sekretaris Kementerian BUMN;
c. Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis; dan
d. 2 (dua) Staf Khusus Menteri BUMN.
Namun, dengan dikeluarkannya Permen BUMN No.PER03/MBU/02/2015, maka kedepannya kami akan
mengadopsi peraturan tersebut untuk proses UKK
anggota Direksi selanjutnya.
Kebijakan Remunerasi Direksi
Setiap anggota Direksi berhak atas remunerasi bulanan
dan tunjangan-tunjangan. Mereka juga berhak mendapatkan
tantiem berdasarkan kinerja dan pencapaian Perseroan,
yang besarannya ditentukan oleh pemegang saham
KNR meminta
masukan dari
pihak
independen.
3
2
Pihak Independen
memberikan
masukan kepada
KNR
4
5
RUPS
Prosedur dan Mekanisme
Remunerasi Dewan Komisaris
dan Direksi
LAMPIRAN
*KNR : Komite Nominasi dan Remunerasi
200
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
dalam RUPS. Anggota Direksi juga berhak mendapatkan tunjangan secara lumpsum pada saat mereka berhenti dari
posisinya.
Pemberian remunerasi bagi anggota Direksi dihitung berdasarkan formula yang disusun oleh Komite Nominasi dan
Remunerasi dan yang juga dipakai untuk penentuan gaji anggota Direksi, dan besarannya mengacu pada persentase
gaji Direktur Utama yang telah disetujui oleh RUPS. Sesuai ketentuan Peraturan Menteri BUMN PER-04/MBU/2014,
RUPS dapat menetapkan penghasilan dengan jenis dan/atau besaran tertentu yang berbeda dengan yang diatur
dalam Peraturan Menteri tersebut.
Prosedur dan Mekanisme Remunerasi Direksi
Prosedur penetapan remunerasi atas anggota Direksi kami adalah sebagai berikut:
1. Dewan Komisaris meminta Komite Nominasi dan Remunerasi untuk menyusun rancangan usulan remunerasi
Direksi.
2. Komite Nominasi dan Remunerasi meminta pihak independen untuk menyusun kerangka kerja untuk remunerasi
Direksi.
3. Komite Nominasi dan Remunerasi mengusulkan kepada Dewan Komisaris.
4. Dewan Komisaris mengusulkan remunerasi bagi anggota Direksi kepada RUPS.
5. RUPS melimpahkan kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris dengan terlebih dahulu mendapat persetujuan
Pemegang Saham Seri A Dwiwarna untuk menetapkan remunerasi bagi anggota Direksi.
Jumlah Remunerasi Direksi Tahun 2014
Pada tahun 2014, total renumerasi yang dibayarkan untuk seluruh Direksi sebesar Rp70,4 miliar atau masing-masing
Direksi menerima remunerasi sebesar Rp8,8 miliar. Total pajak dari remunerasi yang dibayarkan sebesar Rp 27,3
miliar. Total remunerasi dibayar dimuka seluruh Direksi untuk tahun 2014 sebesar Rp123,5 miliar yang terdiri atas
tunjangan jangka panjang dan tunjangan pesangon. Remunerasi seluruh Direksi dari entitas anak di tahun 2014
sebesar Rp300,9 miliar.
Anggota Direksi
Alex J. Sinaga
Heri Sunaryadi
Indra Utoyo
Dian Rachmawan
Muhammad Awaluddin
Abdus Somad Arief
Herdy Rosadi Harman
Nilai (Rp juta)
Honorarium
Tantiem & THR
Tunjangan lainnya
Total
-
-
-
-
-
-
-
-
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
-
-
-
-
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
-
-
-
-
-
-
-
-
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
1.650,0
6.469,1
1.040,1
9.159,2
Sukardi Silalahi
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Rizkan Chandra(2)
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Priyantono Rudito
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Ririek Adriansyah(2)
1.782,0
5.822,1
1.138,7
8.742,8
Honesti Basyir
Arief Yahya(1)
(2)
(2)
Keterangan:
(1)
Sampai dengan Tanggal 27 Oktober 2014
(2)
Sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014
Rapat Direksi
Rapat Direksi dipimpin oleh Direktur Utama namun kedudukannya dapat digantikan oleh Direktur lainnya apabila
Direktur Utama berhalangan hadir karena sesuatu alasan. Rapat Direksi dapat diadakan setiap waktu bila mana
dianggap perlu atas permintaan satu atau lebih anggota Direksi atau atas permintaan Dewan Komisaris atau atas
permintaan tertulis dari satu atau lebih pemegang saham yang memiliki sedikitnya sepersepuluh atau lebih dari
jumlah saham biasa yang beredar.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
201
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Kuorum rapat dicapai apabila lebih dari setengah dari anggota Direksi hadir atau diwakili dengan sah secara hukum
dalam rapat tersebut. Setiap anggota Direksi yang hadir memiliki satu suara (dan satu suara untuk setiap Direktur
lainnya yang diwakili).
Pengambilan keputusan rapat Direksi berdasarkan atas musyawarah untuk mufakat. Apabila mufakat tidak tercapai,
maka pengambilan keputusan akan dilaksanakan berdasarkan atas pengambilan suara mayoritas dari anggota Direksi
yang hadir.
Sampai dengan Desember 2014, rapat Direksi dilaksanakan dengan agenda sebagai berikut:
Bulan
Agenda
Januari
1. Pembahasan Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP) &
Transformasi Corporate Holding, Global Human Capital Readiness Index (GMI) dan Keputusan
KM BOD 2014.
2. Laporan Pengembangan dan Pengelolaan Industri Kreatif Digital Indonesia dan Persetujuan
Sistem Perencanaan Strategis Perusahaan.
3. Penandatanganan Komitmen Telin-Infomedia terkait program INEX Australia, Telin-Sigma terkait
Program INEX Data Center Jurong, Telin-Telkomsel terkait branding, Telin-Metra terkait
pengembangan portfolio product dan service Metra Group untuk overseas.
Februari
1. Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP)
Maret
1. Laporan Buku Saku & Materi Presentasi CRO, DPI (Data Permintaan Interkoneksi), Pengaruh
Dividen Terhadap Saham.
2. Pembahasan Telkom Cloud: Komitmen Sinergi Telkom Group.
April
1. Persetujuan Surat Penyampaian Bahan Penjelasan Telkom Vision untuk Dekom, Satgas Program
ROSE 2014, PD Organisasi Probis Network Application Services.
Mei
1. Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP), Official Songs dan
Corporate Uniform Telkom, Entry Strategy dan Biz Plan InEx, Tindak Lanjut IDSA
(Pembangunan Digital City).
2. Update Agenda BoD, Progress Pembentukan PT MD Network, Materi Ragab Laporan
Manajemen April 2014, Progress InEx KSA, Project to-buy Telkom Australia (TAU)
Juni
1. Persetujuan Penyelesaian Masalah Bisnis Terkait Penyediaan Layanan Internet Gateway IP
Transit antara Telkom – Telin, Permohonan Persetujuan Capital Injection Kepada Telkom Metra
dalam Rangka Pendirian JVCo Telkom Metra – TELSTRA.
2. Update Agenda BoD, Jamsostek, Peraturan Dana Pensiun dan Persetujuan KM VP dan SGM
2014, PD Penetapan Sistem Pengeloaan Human Capital Telkom.
Juli
1. Persetujuan Satgas CSO Support, Perubahan PD Organisasi IdeC-M2M Digital Ecosystem,
Justifikasi SBR Pengembangan Layanan Jasa Pengendalian Satelit PSN –VI.
2. Laporan Sell First then Buy Business WiFi, Corporate Action UseeTV, Pembentukan CVC DiCo.
3. Persetujuuan Penambahan Penyertaan Modal (Equity Call) Kepada PT Sigma Cipta Caraka
(Telkom Sigma) dalam rangka Pengembangan Kapasitas Data Center 100 K m2 melalui Telkom
Metra, Laporan Pengadaan Satelit Telkom 3-S Di Slot Orbit 118 BT.
Agustus
1. Laporan IDN 2020 (Master Plan Telekomunikasi RI), BUMN Holding, Satelite Maritime Business,
Personal Service for Telkom Group, Security Operations Center.
2. Update Agenda BoD, JV NAS dan Laporan NKU TW 2 2014, Progress Pengelolaan TCUC.
September
1. Laporan & Pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP) dan Persetujuan PD
Organisasi Proyek Implementasi Satelit Telkom 3S.
2. Laporan : Bisnis WiFi (Sistem Integrator dan Benchmark), NKU TW-2 2014dan Presentasi
Deloitte (Internationalization Observations).
3. Laporan Evaluasi dan Roadmap Bisnis WiFi, Strategi Spektrum Frekuensi untuk Telkomsel,
Telkom Satellite going Global, International Data Network Regional, Launching Telkom Macau,
Kajian Bisnis Pembentukan GM Segmen Maritim & Probis MILES.
Oktober
1. Update Agenda BoD, Executive Business, CSS, ReFlexi, PD Corporate Culture dan Keputusan
Alokasi Resources Divre.
2. Laporan Evaluasi Sistem dan Culture Telkom, Alokasi Resources Divre, Progress TLT, Launching
InEx KSA, persetujuan Peraturan Perusahaan terkait Sinergi Telkom Group berbasis Spirit,
Peraturan Perusahaan mengenai penanganan “difficult people”.
November
1. Keputusan Kajian Pembentukan Segmen Pariwisata di DES dan Program kerja Implementasi
e-tourism di Kementerian Pariwisata, persetujuan Peraturan Perusahaan terkait Sinergi Telkom
Group berbasis Spirit, Peraturan Perusahaan mengenai penanganan “difficult people”.
Desember
1. Laporan dan pembahasan Breakthrough Transformation Program (BTP).
2. Keputusan Telkom Group Intergrated Supply Chain Management
202
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kehadiran Rapat Direksi
Sepanjang tahun 2014 rapat direksi dilaksanakan sebanyak 46 kali dengan tingkat kehadiran masing-masing direksi
sebagai berikut.
Direksi
Rapat yang Dihadiri
Persentase (%)
Alex J. Sinaga
2 dari 2
100
Heri Sunaryadi
2 dari 2
100
43 dari 46
93,5
Indra Utoyo
Dian Rachmawan
1 dari 2
50
40 dari 46
87,0
Abdus Somad Arief
2 dari 2
100
Herdy Rosadi Harman
1 dari 2
50
41 dari 46
89,1
Muhammad Awaluddin
Honesti Basyir
(1)
Arief Yahya
36 dari 36
100
Rizkan Chandra(1)
40 dari 44
90,9
Sukardi Silalahi(1)
40 dari 44
90,9
Ririek Adriansyah(1)
39 dari 44
88,6
41 dari 44
93,2
(1)
Priyantono Rudito
Keterangan: (1) sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
203
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Selama tahun 2014, anggota Direksi tercatat mengikuti berbagai program pelatihan, workshop, konferensi dan
seminar, baik sebagai peserta maupun sebagai pembicara, dalam rangka peningkatan kompetensi Direksi.
Tabel Peningkatan Kompetensi Direksi:
Nama
Tanggal
-
-
Heri Sunaryadi
-
-
-
Dian Rachmawan
-
-
-
Abdus Somad Arief
-
-
-
Herdy Rosadi Harman
-
-
-
Indra Utoyo
(Pembicara) pada Seminar Nasional dan
Workshop Data Center & Disaster Recovery Plan
Best Practises for Indonesia (TELKOM PDC) /
Tema: Indonesia Digital Cloud Through Always on
Data Center
Hotel Shangri-La, Jln.
Jend. Sudirman Kav.1,
Jakarta
22 Januari
2014
(Pembicara) pada BUMN TRACK: BUMN Outlook
2014 - Menyambut Masyarakat Ekonomi ASEAN
2015 / Topik: Agenda Strategis BUMN 2014 dan
Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015
Hotel Borobudur, Jln.
Lap. Banteng Selatan,
JakPus
29 Januari
2014
(Panelist) Technopreneurship in the 21st Century
Critical Issues and Challenges / Theme: NTC-SBM
Technopreneurship Forum: Driving Sustainable
Economic Growth - Science, Innovation and
Business
Ballroom JS Luwansa
Hotel, Rasuna Said,
Jakarta
26 Februari
2014
(Pembicara) CISCO Business Planning Workshop
/ Keynote Speech for Executives / Materi: PINs in
Telkom’s Strategic Portfolio
JS Luwansa, Jakarta
5 Maret 2014
(Narasumber) Seminar Perlindungan Konsumen
Industri Keuangan 2014 / Sesi: Inovasi Menuju
Penerapan Marketing 3.0 di Industri Jasa
Keuangan / Topik: Memasarkan Produk dan
Mengedukasi Konsumen Berbasis Teknologi
Ballroom The JS
Luwansa Hotel &
Convention Center, Jln.
H.R. Rasuna Said Kav.
C.22, JakSel
14 April 2014
(Peserta) Forum Yakes Management Investasi dan
Evaluasi Q4 dg KBUMN
Hotel Hyatt, Jogja
Honesti Basyir
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Lokasi
-
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Program
Alex J. Sinaga
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Program Peningkatan Kompetensi Direksi
204
18 Januari
2014
(Keynote Speaker) Workshop ISCM & Sinergi
Pengadaan Telkom Group
Ruang Rapat Delima, Jkt
26 Maret 2014
(Pembicara) Non-Deal Roadshow (NDR) with
Bahana and Bahana’s Client
Financial Hall, 27th
Floor, Grah Niaga,
Jakarta
16 April 2014
(Pembicara) seminar komite nasional kebijakan
Governance - GCG : Towards Well Governed
Society, thema : Implementasi GCG menuju
Well-Governed Sociate
Ball Room Dua Mutiara
I, Hotel JW Marriot
6 Mei 2014
(Pembicara) Workshop Implementasi IFRS Di
BUMN
Hotel Aston Orimera
Bandung
9 Mei 2014
(Peserta, Pembicara) 5th Annual DB Access Asia
Conference
Marina Bay Sands
Singapore
21 Mei 2014
(Keynote Speaker) Pembukaan SUSPIM
International
Corpu, Bandung
9 Juni 2014
(Keynote Speaker) Bina Teknik Kerjasama Auditor
Telkom Group dengan BPKP
Corpu Telkom Gerlong
9 Juni 2014
(Pembicara, Peserta) Meeting dengan Analyst
dan Banker Credit Suisse ECM Team
Credit Suisse Office, One
Rafles Link, South Tower
18 Juni 2014
(Peserta) Global Bond Update by Credit Suisse
Rr. Dirkeu Jkt
18 Juni 2014
(Peserta) Global Bond Update by ANZ
Rr. Dirkeu Jkt
19 Juni 2014
(Pembicara) Pembekalan EGM DIVRE
Hotel Padma, Bandung
2 Juli 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Nama
Muhammad Awaluddin
Arief Yahya
Program
Lokasi
Tanggal
(Pembicara) Dalam acara talkshow “ Inspirasi
Pergerakan Untuk Indonesia” OSKM ITB 2014
Gedung Sasana Budaya
Ganesa (Sabuga) ITB,
Bandung
22 Agustus
2014
(Peserta) CFO Forum, hosted by Singtel
Intercontinental Hotel
Sydney, Australia
25-26 Agustus
2014
(Peserta) Macquarie ASEAN Conference
Fullerton Hotel,
Singapura
28-29 Agustus
2014
(Pembicara) Dalam Seminar Universitas Andalas
tema “ Peran Serta Program Studi Teknik Industri
Dalam Membentuk Keprofesian Teknik Industri
Dalam Menyambut UU Ke-Insinyuran “
The Hills Bukit Tinggi,
Padang
3 September
2014
(Peserta) Presentasi Emiten & Konferensi Pers
Investor Investor Summit & Capital Market Expo
2014
Ritz Carlton, Pacific
Place, Jakarta
17 September
2014
(Peserta) Daiwa Capital Markets Conference 2014
The Imperial Hotel,
Tokyo, Jepang
5-7 November
2014
Merchantile, WTC,
Jakata
2 April 2014
(Pembicara) International Seminar “ The Role of
Academia, Business Government and Community
toward Sustainable City”
Unpad, Bandung
4 Juni 2014
(Pembicara) Konferensi e-Health 2014,
“E-Indonesia Initiative Forum X”
Mega Kuningan, Jakarta
5 Juni 2014
(Pembicara) Fire Briefing Suspim International
NUS Batch #3
NUS, Singapore
20 Juni 2014
(Pembicara) Media Gathering IndiCampus
Amaroosa, Bandung
26 Juni 2014
(Pembicara) Media Gathering Layanan STAR Data
Center
Resto Nine, Surabaya
14 Juli 2014
(Pembicara) Indonesia’s Top 100 Most Valuable
Brand
Shangri La, Jakarta
16 Agustus
2014
(Pembicara) FTU Klaster Telematika
“Meningkatkan Jalinan Kerjasama Kemitraan
Antara Pengusaha Besar dan Pengusaha Kecil”
Cimahi, Jawa Barat
4 September
2014
(Peserta) FGD Global Leading Public Transport
Practice - PwC
Belanda
(Pembicara) BoD Session Suspim BOD-2
International Batch #2 INSEAD
Fontainebleau, Perancis
9 September
2014
(Pembicara) Pengarahan Peserta Suspim 3
Reguler Batch 5”
GMP Jakarta – CorpU
Gerlong (Vicon)
17 September
2014
(Pembicara) ICISS 2014, “2014 International
Conference on ICT for Smart Society”
Grand Royal Panghegar
Bandung,
25 September
2014
(Pembicara) CEO Goes to Campus
“Technopreneurship”
UNJ, Jakarta
1 Oktober
2014
(Peserta) Business Leader Forum “Fewer, Bigger,
Bolder”
Ritz Carlton PP, Jakarta
16 Oktober
2014
(Pembicara) ISCLO 2014, “2nd International
Seminar & Conference on Learning Organization”
Ritz Carlton PP, Jakarta
5 November
2014
(Pembicara) Stadium Generale (Telkom
University)
Telkom University,
Bandung
7 Maret 2014
(Pembicara) Seminar MM UNPAD; Tema :
“Kolaborasi dengan Industri dalam Mendukung
Universitas Berkelas Dunia
UNPAD, Bandung
26 Maret 2014
(Pembicara) Seminar Nasional / Tema: Build
Indonesia Global Competitiveness through Digital
Creative Industry Development with Triple Helix
Concept
Aula Graha Sanusi
Hardjadinata, Kampus
UNPAD, Bandung
9 Mei 2014
(Pembicara) Conference: Corporate Secretary, the
Secret Journey to Success
Laporan Tahunan 2014
8 September
2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
205
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Nama
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Priyantono Rudito
206
Program
Lokasi
Tanggal
(Peserta) BUMN Executive Club / Acara:
Workshop Eksekutif & Komisaris/ Pengawas
BUMN
Mutiara Ballroom Lower
Ground Floor, The Ritz
Carlton Jakarta, Jakarta
14 Mei 2014
(Pembicara) Seminar: Indonesian Maritime
Telecommunication
Ballroom Mutiara 1, Hotel
Gran Melia, Jakarta
20 Mei 2014
(Pembicara) Talk Show di MNC News TV / Topik:
Pengembangan Bisnis Kreatif Digital di ICT for
Indonesia
MNC News TV,
Kebonsirih, Jakarta
22 Mei 2014
(Pembicara) FUSECO Forum ASIA 2014 / Theme:
Future Telco Ecosystems within Smart Cities and
Beyond / Topic: Enabling a Converged World
Through Ecosystem Solution
Ayodia, Nusa Dua, Bali
9 Juni 2014
(Peserta) Executive Program INSEAD Business
School / Theme: Merger & Acquisition and
Coporate Strategy
INSEAD Business
SchoolFountainebleu,
Perancis
1 – Juli 2014
(Panelis) Diskusi Panel pada RAPIMDIT EBIS /
Tema: Winning the Future - Creating Dominant
Market Share in ICT Transportation & Logistic
Ecosystem
JS Luwansa, Jln. HR
Rasuna Said, JakSel
24 Juli 2014
(Pembicara) Talkshow Indonesian Leaders Talk
2014
Jakarta Convention
Center, Jakarta
3 September
2014
(Narasumber) INDOTELKO / Tema: Mendorong
ICT Menumbuhkan Ekonomi Negeri
Kembang Goela Resto,
Plaza Sentral, Annex
Building, Jakarta
10 September
2014
(Peserta) IBM Leaders’ Dialogue / Panelist in the
“Client Speaker Panel: What Clients Value in a
Partnership with IBM - Leaders’ Dialogue
Tapis Room, The Four
Seasons Hotel, Jakarta
11 September
2014
(Pembicara) Briefing Suspim International BOD-1
Telkom Corporate
University, Bandung
22 September
2014
(Narasumber) Seminar Nasional “Indonesia Cyber
Crime Summit 2014” / Topic: Indonesia Digital
Network dan Hubber sebagai Alternatif Solusi
Ketahanan Informasi Nasional
Aula Barat ITB, Jln.
Ganesha No.10, Bandung
9 Oktober
2014
(Peserta) Komite Ekonomi Nasional / Tema:
Prospec Ekonomi Indonesia 2015 - Peluang dan
Tantangannya
Grand Ballroom Hotel
Grand Hyatt, Jakarta
17 Oktober
2014
(Pembicara) National Broadband Symposium /
Topic: Embracing the Roadmap Toward
Broadband Implementation in Indonesia
Assembly Hall, JCC
5 November
2014
(Pembicara) Forum Human Capital Indonesia
BUMN
Pertamina Palembang
5 Maret 2014
(Pembicara) Sharing Session pengelolaan Human
Capital
Kementrian BUMN
25 April 2014
(Welcome Speech & Peserta) Forum Human
Capital Indonesia BUMN
Jasa Tirta – Malang
14 Mei 2014
(Pembicara) SUSPIM International di INSEAD &
Orange Campus
Perancis
27 Mei 2014
(Peserta) Q-Journal paper award (TESCA) 2014
Hotel JW Luwansa
17 Juni 2014
(Welcome Speech & Peserta) Forum Human
Capital Indonesia BUMN
Kantor Pusat BNI
23 Juni 2014
(Peserta) Seminar Aerotropolis with John Kasarda
SBM ITB
25 Juni 2014
(Peserta) B20 Workshop focus on Human Capital
Sydney
16-17 Juli 2014
(Pembicara) Kuliah Umum dengan topik
Leadership & SDM
UNPAD
27 Agustus
2014
(Pembicara) Seminar sehari TPCC – Peranan
Lembaga Sertifikasi dalam meningkatkan daya
saing tenaga kerja Indonesia
Telkom CorpU
28 Agustus
2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Nama
Sukardi Silalahi
Program
Lokasi
Tanggal
(Pembicara) International Conference on
Management, Hospitality & Tourism Accounting
(IMHA)
Hotel Grand Royal
Panghegar
3 September
2014
(Pembicara) Co-Teach with Professor Mathew
Hayward in the course on Strategy Management
Monash University
18 September
2014
(Pembicara) National Business Case Competition
(NBCC)
Universitas Padjadaran
22 September
2014
(Pembicara) 1st Indonesia Digital & Social
Learning Conference (IDSL)
Hotel Ritz Carlton SCBD
Jakarta
24 September
2014
(Pembicara) International Conference on
Management, Hospitality & Tourism Accounting
(IMHA)
Hotel Grand Royal
Panghegar
3 September
2014
(Pembicara) Co-Teach with Professor Mathew
Hayward in the course on Strategy Management
Monash University
18 September
2014
(Pembicara) Indonesia Leadership & Human
Capital Summit 2014
Hotel Pullman Jakarta
16 October
2014
(Pembicara dan Peserta ) “2nd International
Seminar Conference Learning Organization
(ISCLO)”
Hotel Ritz Carlton Mega
Kuningan Jakarta
5 November
2014
(Pembicara) Winning best talent through greta
human capital system alignment
Balai Kartini
27 November
2014
(Pembicara) Manajemen Talent BUMN berkelas
dunia
Hotel Haris Bali
28 November
2014
(Pembicara) Speedy Instan Malaysia
Kuala Lumpur Malaysia
18 Januari
2014
(Peserta) BUMN Marketeer Club di Semen
Indonesia
The East Tower Lt.18, Jl
Dr Ide AA Gde Agung
Jakarta
27 Februari
2014
(Pembicara) Chief Editor Meeting.
Ritz Carlton Jakarta
18 Maret 2014
(Peserta) Seminar “Malaysia - Indonesia: Dulu,
Kini dan Selamanya” bersama Dr. Mahathir
Mohamad
Auditorium Menara Bank
Mega Lt.3 Jl. Kapten
Tendean Jakarta
14 April 2014
(Pembicara) IndiHome Woman Award 2014
Metro TV Jakarta
25 April 2014
(Peserta) Jakarta Marketing Week 2014
Grand Atrium Kota
Casablanca Jakarta
7 Mei 2014
(Peserta) Benchmark tentang Best Practise Telco
Business Consumer di Detecon dan British
Telecom
Germany
11-17 Mei 2014
(Pembicara) Program IDSA di MetroTV bersama
Walikota Aceh
Metro TV Jakarta
22 Mei 2014
(Pembicara) Indonesia Digital Learning
Novotel Jogjakarta
30 Mei 2014
(Pembicara) UseeTV Brasil
Pacific Place Jakarta
5 Juni 2014
(Pembicara) International Leadership Program
(ILP) BoD-3 Bacth#2
Orange, France
16 Juni 2014
(Peserta) Benchmark Broadband Business di
ORANGE
Paris France
17-18 Juni 2014
(Pembicara) Kick Off Implementasi WiFi.id
Corner 100 Mbps
STIMIK Jayakarta,
Jakarta
16 Juli 2014
(Pembicara) Pemecahan Rekor MURI 1000 WiFi.id
Corner 100 Mbps
GMP Telkom Jakarta
17 Agustus
2014
(Pembicara) Pemahaman Industri dari Aspek
Keuangan untuk Senior Leader Non Keuangan
CorpU Bandung
18 Agustus
2014
(Pembicara) Kuliah Umum pada Institute
Teknologi DEL
IT DEL Pematang
Siantar Sumut
30 Agustus
2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
207
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Ririek Adriansyah
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Nama
Rizkan Chandra
208
Program
Lokasi
Tanggal
(Pembicara) Kuliah Umum Mahasiswa dengan
tema “Membangun Broadband, Memajukan
Bangsa”
Uninversitas Santo
Thomas Medan
25 September
2014
(Pembicara) International Leadership Program
(ILP) BoD-3
MBS Melbourne
Australia
27 Oktober
2014
(Peserta) Benchmark Broadband Business di
Telstra Australia
Melbourne Australia
28-29 Oktober
2014
(Pembicara) Press Conference Mark Plus
Conference 2014
MarkPlus Main Campus,
Casablanca Jakarta
10 November
2014
(Pembicara) Pacific Telecomunication Conference
- 2014
Honolulu, Hawaii
17 – 23 Januari
2014
(Peserta) BUMN Marketer
Graha Merah Putih
Jakarta
29 Januari
2014
(Pembicara) Senat Terbuka Corporate University
& Suspim
Telkom Corporate
University, Bandung
5 Februari
2014
(Pembicara) Workshop For Possible Acquisition
of 2Degrees Share
Graha Merah Putih
Jakarta
Februari 2014
(Peserta) Chief Editor Meeting Summit
The Ritz Carlton Pacific
Place Jakarta
18 Maret 2014
(Pembicara) Ceramah Umum Malaysia-Indonesia:
Dulu,Kini Dan Selamanya Bersama YABhg Tun Dr.
Mahathir Mohamad
Auditorium Menara Bank
Mega, Jakarta
14 April 2014
(Peserta) Program Exevutive Education For BOD
Building The Business: Strategies For Asia Pacific
INSEAD, Singapore
5 sd 9 Mei
2014
(Peserta) BUMN Marketing Day
MarkPlus & Kementrian
BUMN,
JS Luwansa Hotel Jl.
Rasuna Said Kav.C-22
JKT
21 Agustus
2014
(Pembicara) Telkom International Leadership
Program, National University of Singapore (NUS)
Graha Merah Putih,
Jakarta
22 Agustus
2014
(Peserta) South-East Asia Summit 2014: From
Neighborhood to Community
The Ritz - Carlton
Jakarta
27 Agustus
2014
(Pembicara) Leader as a Father “Merger &
Acquisition Strategy & Planning for Global Telco
Business Development”
Hotel Salak, Bogor
1 September
2014
(Pembicara) Opening Workshop Updating
Valution with Deloitte
Sigma Room Graha
Merah Putih, Jakarta
25 September
2014
(Pembicara) Berita Satu TV
Graha Merah Putih,
Jakarta
29 September
2014
(Peserta) MarkPlus Business Leader Forum
The Ritz Carlton Hotel,
Jakarta
(Pembicara) Firebriefing Telkom International
Leadership Program, National University of
Singapore (NUS)
NUS, Singapore
17 Oktober
2014
(Pembicara) YLi satellite “Lead Change in
Indonesia”
Lt 6 Graha Merah Putih
Jakarta
13 Januari
2014
(Peserta ) Talent review ( Perf career day)
IDeC Bandung
13 Februari
2014
(Courtesy visit) Juniper Exe Brief Center
Melbourne
17 - 20
Februari 2014
(Peserta ) Munas ASTI
Melbourne
17 - 20
Februari 2014
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
16 Oktober
2014
Nama
Program
Lokasi
Tanggal
(Peserta ) CTO Council
Kampus ITB Bandung
8 Maret 2014
(Pembicara) Indo Telco Forum “Berbagi
infrastruktur kurangi deficit neraca perdagangan”
Hotel Pullman d/a Niko
Hotel Thamrin
13 Maret 2014
(Pewawancara) untuk team award IT &
Operasional
Balai Kartini Jakarta
18 Maret 2014
(Peserta ) NBN Co Australia Sharing Session
Hotel Santika Jakarta
19 Maret 2014
(Peserta ) Technical Workshop Telstra
WTC Jend Sudirman
Jakarta
5 Mei 2014
(Pembicara ) Seminar Indonesia WiFI
Sydney
14 – 15 Mei
2014
(Peserta) Seminar FUSECO
Melbourne
16 Mei 2014
(Pembicara) Seminar Satellite APSAT
CorpU Bandung
19 Mei 2014
(Pembicara) Penutupan Suspim Int’l MBS
Australia
Ayodia Bali
22 Mei 2014
(Pembicara) Discussion lemhanas “Antisipasi
Kejahatan Dunia Cyber”
Grand Hyatt Jakarta
11 Juni 2014
(Peserta ) Workshop koordinasi JV NAS
Melbourne
19 – 20 Juni
2014
(Pembicara ) Pelatihan Telkom Sigma
Hotel Padma Bandung
2 Juli 2014
(Pembicara ) Telkom University “ Toward Asean
Economy Community 2015”
Gedung Astragatra, jl.
Merdeka selatan Jakarta
23 Juli 2014
(Peserta ) Signing Ceremony SEA-US C&MA dan
Supply Contract
Graha Merah Putih
Jakarta
7 Agustus
2014
(Pembicara) SL Forum ITSS
Mojopia, CorpU, Gerlong, 28 Agustus
Bandung
2014
(Pembicara ) Penutupan Wifi Forum
Hotel Kempinski Jakarta
28 Agustus
2014
(Peserta) Exe Education The University
Melbourne
CorpU Bandung
29 Agustus
2014
(Peserta )seminar 2nd Indonesia Wifi
Hotel Mercure Jakarta
4 September
2014
(Pembicara) Connect Expo Comm Indonesia 2014
ag. Realizing the Nusantara Super Highway/
TelkomTrue Broadband
Hotel Inna Yogyakarta
5 September
2014
(Peserta ) Munas ASTI (Penerima penghargaan )
IDC - Asia Pacific Telecom Summit
Melbourne
5 - 10 Oktober
2014
(Peserta )seminar 2nd Indonesia Wifi
Menara IDeC Bandung
16 Oktober
2014
(Pembicara) Connect Expo Comm Indonesia 2014
ag. Realizing the Nusantara Super Highway/
TelkomTrue Broadband
JCC Jakarta
5 Nopember
2014
(Peserta ) Munas ASTI (Penerima penghargaan )
IDC - Asia Pacific Telecom Summit
Laporan Tahunan 2014
Amara Sanctuary Resort,
Sentosa, Singapore
11 Nopember
2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
209
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Assessment Terhadap Kinerja Anggota
Direksi
Proses Pelaksanaan Assessment atas Kinerja Anggota
Direksi
Penilaian atas kinerja Direksi dilakukan oleh Dewan
Komisaris maupun oleh RUPS, dengan mengacu pada
pencapaian key performance indicator (“KPI”) Direksi
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
Anggaran Dasar Perusahaan, pencapaian realisasi atas
RKAP.
Pencapaian KPI Direksi yang dijadikan acuan penilaian
oleh Dewan Komisaris, diperoleh setelah melalui proses
penetapan internal. Assessment atas kinerja Direksi
diinisiasi dengan pengisian realisasi Kontrak Manajemen
(“KM”) secara online dan ditindaklanjuti dengan pertemuan
tatap muka untuk proses klarifikasi dan penetapan nilai
akhir kinerja yang kemudian disampaikan kepada Komite
Kinerja dan Direktur Utama untuk penetapan final dan
selanjutnya disampaikan kepada Dewan Komisaris.
Tahun 2014, kinerja Direksi juga dinilai oleh Tim yang
ditunjuk Kementrian BUMN untuk menilai keunggulan
kinerja perusahaan mengacu pada Kriteria Penilaian
Kinerja Unggul (“KPKU”) BUMN. KPKU tidak lain adalah
kriteria penilaian keunggulan kinerja berbasis Malcom
Baldrige Criteria for Performance Excellence (MBCFPE).
Kriteria yang Digunakan Dalam Pelaksanaan Assessment
atas Kinerja Anggota Direksi
Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan assessment
atas kinerja anggota Direksi adalah berbasis balance
scorecard dengan pengukuran empat aspek utama yaitu
financial, customer, internal business process dan learning
and growth dan mengandung tiga KPI yaitu shared KPI,
common KPI dan specific KPI.
Assessment GCG Terhadap Direksi
Kami juga melakukan assessment atas kinerja implementasi
GCG anggota Direksi. Proses assessment dilakukan oleh
IICG sebagai pihak independen yang melakukan
pemeringkatan CGPI atas Telkom. Terdapat 12 aspek
penerapan GCG yang dinilai dalam rangka mewujudkan
bisnis yang beretika, bermartabat dan bertanggung
jawab secara berkeadilan, yaitu aspek komitmen,
transparansi, akuntabilitas, responsibilitas, independensi,
keadilan, kompetensi, kepemimpinan, strategi, etika,
visi-misi-nilai, budaya dan implementasi organisasi
pembelajar.
Atas assessment GCG ini, Telkom meraih predikat
“Indonesia Most Trusted Company”.
Selain assessment tersebut, kami juga diassess oleh BPKP
dalam program “BUMN Bersih”. Program ini dicanangkan
oleh Menteri BUMN yang ditandai dengan penandatanganan
komitmen oleh seluruh Direktur Utama BUMN.
Assessment “BUMN Bersih” dilakukan dengan tujuan
untuk menjadikan seluruh BUMN menjadi Perusahaan
yang menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) baik secara administratif
maupun substantif serta dapat mewujudkan BUMN yang
tangguh (profesional dan tahan godaan), unggul
(mengutamakan sistem, mutu, dan inovasi) serta
bermartabat (bersih dari segala bentuk penyimpangan
dan kecurangan, termasuk korupsi).
Shared KPI merupakan KPI dengan penamaan, target,
realisasi dan pencapaian yang sama untuk seluruh Direksi.
Common KPI adalah KPI dengan penamaan dan target
yang sama, namun realisasi dan pencapaian yang berbeda
untuk setiap Direksi. Specific KPI adalah KPI yang berbeda
untuk masing-masing Direksi dan merupakan program
yang spesifik yang menjadi tugas utama dan prioritas
masing-masing Direktur dan Direktorat yang dipimpinnya.
Assessment dilakukan secara cascading dan bertahap.
Tahap pertama, yaitu assessment kepada jajaran direksi
dan dewan komisaris pada bulan ke-3 sejak
penandatanganan komitmen “BUMN Bersih”. Kriteria
“bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih”
secara garis besar meliputi penilaian prinsip-prinsip GCG
yakni transparency, accountability, responsibiity,
independency dan fairness. Kelima prinsip ini merupakan
landasan sistem manajemen mulai dari perencanaan
sampai dengan pertanggungjawaban, komitmen untuk
tidak melakukan segala bentuk fraud/kecurangan,
termasuk di dalamnya segala bentuk tindakan korupsi,
menerima dan/atau memberikan gratifikasi yang terkait
dengan jabatan.
Pihak yang Melakukan Assessment
Pihak internal yang melakukan assessment atas kinerja
Kontrak Manajemen Direksi adalah Komite Kinerja dan
Direktur Utama. Secara keseluruhan, penilaian kinerja
Direksi dilakukan oleh Dewan Komisaris melalui mekanisme
RUPS sesuai ketentuan yang berlaku.
Oleh karenanya ketika BPKP melakukan assessment
kepada seluruh jajaran Direksi dan Komisaris, kami patut
bersyukur dari nilai hasil survey, Telkom berada di atas
nilai 8,3 (range 10). Artinya, program “BUMN Bersih”
telah terimplementasikan dalam Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance).
210
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Mekanisme Hubungan Dewan Komisaris, Direksi dan Pemegang Saham Utama dan/atau
Pengendali.
Berikut ini adalah penjelasan mekanisme hubungan afiliasi antara anggota Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang
Saham Utama dan/atau Pengendali sebagaimana diuraiakan pada tabel di bawah:
Hubungan Afiliasi dengan
Hendri Saparini
Dolfie Othniel
Fredric Palit
Ririek Adriansyah.
Priyantono Rudito.
Rizkan Chandra.
Sukardi Silalahi.
Arief Yahya.
Gatot Trihargo.
Jusman Syafii Djamal.
Honesti Basyir
Herdy Rosadi Harman
Abdus Somad Arief
Muhammad Awaluddin
Dian Rachmawan
Indra Utoyo
Heri Sunaryadi
Alex J. Sinaga
x
x
Imam Apriyanto
Putro
Hadiyanto

x

x
Parikesit
Suprapto
x
Johnny Swandi
Sjam
Virano Gazi
Nasution
x
x
Alex J. Sinaga
x
Heri Sunaryadi
x
Indra Utoyo
x
Dian Rachmawan
Muhammad
Awaluddin
x
x
Abdus Somad
Arief
x
Herdy Rosadi
Harman
x
Honesti Basyir
x
Jusman Syafii
Djamal(1)
x
Gatot Trihargo(1)
x
(1)
Arief Yahya

x
(1)
Sukardi Silalahi
x
Rizkan Chandra(1)
x
Priyantono
Rudito(1)
x
Ririek
Adriansyah(1)
x
PSU/ Pengendali
Keterangan:
PSU/ Pengendali
Pemegang
Saham
Direksi
Virano Gazi Nasution
Johnny Swandi Sjam
Parikesit Suprapto
Hadiyanto
Imam Apriyanto Putro
Hendri Saparini
Nama
Dolfie Othniel Fredric Palit
Dewan Komisaris
(1)
x
sampai dengan RUPSLB 19 Desember 2014.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
211
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Profil Komite di Bawah Dewan Komisaris
Hadiyanto, Imam Apriyanto Putro, Dolfie Othniel Fredric
Palit - Komisaris
Parikesit Suprapto, Johnny Swandi Sjam, dan Virano
Gazi Nasution – Komisaris Independen
merupakan anggota-anggota Komite dan bertanggung
jawab untuk mengkoordinasikan masukan yang berasal
dari pihak yang berhubungan dengan pemegang saham
pengendali terkait dengan isu nominasi dan remunerasi.
1. Komite Nominasi dan Renumerasi
Susunan keanggotaan Komite Nominasi sesuai dengan
Keputusan Dewan Komisaris No.13/KEP/DK/2014 tanggal
19 Agustus 2014 sebagai berikut :
Ario Guntoro - Sekretaris Dewan Komisaris
Ario Guntoro adalah sekretaris Komite yang bukan
Anggota Komite, bertanggung jawab untuk mempersiapkan
dan mengelola administrasi dan dokumentasi Komite.
KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris dalam menjalankan tugas-tugasnya
dibantu oleh komite-komite yang berada di bawah
koordinasi Dewan Komisaris, yaitu: Komite Nominasi dan
Remunerasi, Komite Audit, dan Komite Evaluasi dan
Monitoring Perencanaan & Risiko (KEMPR).
Ketua/Anggota
:
Jusman Syafii Djamal / Komisaris
Utama
Sekretaris
:
Ario Guntoro / Sekretaris Dewan
Komisaris
Anggota
:
2. Komite Audit
Susunan keanggotaan Komite Audit yang ditetapkan
dengan Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 05/KEP/
DK/ 2014 tanggal 25 Maret 2014 adalah sebagai berikut:
Hadiyanto / Komisaris
Parikesit Suprapto / Komisaris
Ketua
:
Johnny Swandi Sjam
Imam Apriyanto Putro / Komisaris
Sekretaris
:
Tjatur Purwadi
Johnny Swandi Sjam / Komisaris
Independen
Anggota
:
Virano Gazi Nasution
Parikesit Suprapto
Pada tanggal 2 Februari 2015 dilakukan perubahan
terhadap susunan keanggotaan Komite Nominasi dan
Remunerasi sesuai dengan Keputusan Dewan Komisaris
No.1/KEP/DK/2015 sebagai berikut:
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Pada bulan Februari 2015, Telkom melakukan perubahan
komposisi keanggotaan Komite Audit. Susunan
keanggotaan Komite Audit yang ditetapkan dengan
Keputusan Dewan Komisaris Nomor: 02/KEP/DK/ 2015
tanggal 2 Februari 2015 adalah sebagai berikut:
:
Hendri Saparini / Komisaris Utama
:
Johnny Swandi Sjam
:
Ario Guntoro / Sekretaris Dewan
Komisaris
Ketua
Sekretaris
Sekretaris
:
Tjatur Purwadi
Anggota
:
Hadiyanto / Komisaris
Anggota
:
Dolfie Othniel Fredric Palit
Dolfie Othniel Fredric Palit /
Komisaris
Virano Gazi Nasution
AgusYulianto
Parikesit Suprapto / Komisaris
Independen
Virano Gazi Nasution / Komisaris
Independen
Hendri Saparini – Ketua/Komisaris
Hendri Saparini merupakan ketua Komite Nominasi dan
Remunerasi dan bertanggung jawab terhadap pemberian
arahan dan koordinasi pelaksanaan tugas Komite.
212
Parikesit Suprapto
Imam Apriyanto Putro / Komisaris
Johnny Swandi Sjam / Komisaris
Independen
LAMPIRAN
AgusYulianto
Ketua/Anggota
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Virano Gazi Nasution / Komisaris
Independen
Laporan Tahunan 2014
Sesuai dengan ketentuan independensi yang berlaku di
pasar modal, Sdr. Dolfie Othniel Fredric Palit ditetapkan
sebagai anggota tanpa hak suara (non-voting member).
Johnny Swandi Sjam– Komisaris Independen
Sebagai Ketua Komite Audit, Johnny Swandi Sjam
bertanggung jawab untuk mengarahkan, mengkoordinasikan dan memonitor pelaksanaan tugas tiap anggota
Komite Audit.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tjatur Purwadi – Sekretaris/Anggota
Tjatur Purwadi menjadi anggota Komite Audit sejak 1
Maret 2014 dan bertugas untuk memfasilitasi pelaksanaan
tugas anggota Komite Audit, melakukan korespondensi,
menyiapkan dokumentasi, membuat laporan perubahan
Komite Audit Charter, serta mengkoordinasikan proses
seleksi auditor independen.
Dunia dan didanai Multi Donor Fund. Beliau meraih gelar
sarjana bidang akuntansi dari Sekolah Tinggi Akuntansi
Negara, Jakarta dan meraih gelar Master bidang akuntansi
dari Universitas Case Western Reserve, Cleveland, Ohio,
Amerika Serikat.
Sebelum menjadi sekretaris Komite Audit Telkom, Tjatur
Purwadi pernah bekerja di Telkom sejak tahun 1979
sampai dengan tahun 2012. Selama bekerja di Telkom
Tjatur Purwadi pernah menjabat beberapa jabatan
strategis diantaranya beliau pernah menjabat sebagai
Vice President (“VP”) - Financial & Logistic Policy dan
Head of Internal Audit. Setelah pensiun dari Telkom
beliau menjabat sebagai Director - Assurance Team KAP
Tanudiredja, Wibisana & Rekan/PwC. Beliau meraih gelar
sarjana bidang Akuntansi dari Universitas Gadjah Mada
dan meraih gelar Master bidang Manajemen dari Universitas
Padjajaran.
Berdasarkan Charter Komite Audit, persyaratan
keanggotaan Komite Audit sebagai berikut:
Parikesit Suprapto dan Virano Gazi Nasution –
Komisaris Independen
Dolfie Othniel Fredric Palit – Komisaris
Bertugas melakukan pengawasan dan pemantauan
terhadap tata kelola perusahaan serta memantau peraturan
pasar modal dan perundangan lainnya yang terkait
dengan operasi Perseroan dan memantau teknologi
informasi Perseroan.
Agus Yulianto–Anggota
Agus Yulianto bertugas untuk mengawasi dan memantau
proses integrated audit, proses konsolidasi laporan
keuangan, penerapan standar akuntansi keuangan, dan
efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
(“ICOFR”) serta efektivitas manajemen risiko (khususnya
risiko-risiko pelaporan keuangan) yang dilaksanakan
Direksi.
Agus Yulianto adalah akuntan bersertifikat dan
berpengalaman dalam bidang auditing, akuntansi dan
keuangan. Antara tahun 1983–1999, beliau adalah pegawai
Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Beliau
juga pernah bekerja sebagai konsultan senior pada
Jakarta Iniative Task Force, procurement audit specialist
untuk proyek-proyek yang didanai Bank Dunia. Sebelum
ditunjuk sebagai anggota Komite Audit, beliau bekerja
di Kantor Akuntan Publik HLB Hadori Sugiarto Adi &
Rekan sebagai Ketua Tim Financial Management Specialist
untuk sebuah proyek di Aceh yang dikelola oleh Bank
Uji kelayakan dan kepatutan Komite di
Bawah Dewan Komisaris
Komisaris Independen
1. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir;
2. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan
3. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan,
anggota Dewan Komisaris, anggota Direksi, atau
Pemegang Saham Utama Perseroan
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan.
Persyaratan Independensi
1. Bukan merupakan orang dalam Kantor Akuntan
Publik, Kantor Konsultan Hukum, Kantor Jasa penilai
Publik, atau pihak lain yang memberi jasa assurance,
jasa non-assurance, jasa penilai dan/atau jasa konsultasi
lain kepada Perseroan dalam waktu minimal 6 (enam)
bulan terakhir sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.
2. Bukan merupakan orang yang bekerja atau mempunyai
wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin, mengendalikan atau mengawasi kegiatan
Perseroan dalam waktu 6 (enam) bulan terakhir
sebelum diangkat oleh Dewan Komisaris.
3. Tidak mempunyai saham baik langsung maupun tidak
langsung pada Perseroan. Dalam hal anggota Komite
Audit memperoleh saham Perseroan baik langsung
maupun tidak langsung akibat suatu peristiwa hukum,
maka saham tersebut wajib dialihkan kepada pihak
lain dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan
setelah diperolehnya saham tersebut.
4. Tidak mempunyai hubungan usaha baik langsung
maupun tidak langsung yang berkaitan dengan
kegiatan usaha Perseroan.
5. Tidak mempunyai hubungan afiliasi dengan anggota
Dewan Komisaris, anggota Direksi atau Pemegang
Saham Utama Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
213
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Persyaratan Integritas dan Kompetensi
1. Memiliki integritas yang tinggi, kemampuan,
pengetahuan, pengalaman sesuai dengan bidang
pekerjaannya serta mampu berkomunikasi dengan
baik;
2. Mematuhi kode etik yang ditetapkan oleh Perseroan;
3. Paling sedikit salah seorang dari anggota Komite
Audit harus memilki latar belakang pendidikan dan
pengalaman dalam bidang keuangan, akuntasi dan
auditing dimana yang bersangkutan atau salah satunya
dinyatakan sebagai ahli keuangan dan akuntansi
(finance and accounting expert) Komite Audit;
4. Wajib memiliki pengetahuan untuk membaca dan
memahami laporan keuangan serta proses audit;
5. Wajib memahami bisnis perusahaan khususnya yang
terkait dengan layanan jasa atau kegiatan usaha
Emiten atau Perusahaan Publik, proses audit,
manajemen resiko dan peraturan perundang-undangan
di bidang Pasar Modal serta peraturan perundangundangan terkait lainnya;
6. Meningkatkan kompetensi secara terus menerus
melalui pendidikan dan pelatihan;
7. Mengerti dan memahami fungsi Komite Audit.
Persyaratan Ahli Keuangan dan Akuntansi
1. Mengerti dan memahami Standar Akuntansi Keuangan
di Indonesia maupun di Amerika Serikat;
2. Berpengalaman menerapkan standar akuntansi
terutama yang terkait dengan judgement dan estimasi
akuntansi, akrualisasi dan pembentukan cadangan;
3. Berpengalaman menyiapkan dan melaksanakan audit
umum atas laporan keuangan;
4. Mengerti dan memahami pengendalian internal atas
pelaporan keuangan termasuk proses auditnya.
Independensi Komite Audit
Peraturan OJK tentang Komite Audit mensyaratkan
bahwa Komite Audit sedikitnya terdiri dari tiga orang
anggota, satu diantaranya adalah Komisaris Independen
yang bertindak sebagai ketua, sementara dua anggota
lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal
salah satu diantaranya harus memiliki keahlian (dalam
konteks Item 16A dari Form 20-F) dalam bidang akuntansi
dan/atau keuangan. Agar memenuhi syarat independensi
sesuai dengan peraturan yang berlaku di Indonesia,
anggota eksternal Komite Audit:
1.
Bukan pejabat eksekutif Kantor Akuntan Publik yang
memberikan jasa audit dan/atau jasa non-audit
kepada Perusahaan dalam jangka waktu enam bulan
terakhir sebelum penunjukannya sebagai anggota
Komite Audit;
214
Laporan Tahunan 2014
2. Bukan sebagai pejabat eksekutif Telkom dalam jangka
waktu enam bulan terakhir sebelum penunjukannya
sebagai anggota Komite Audit;
3. Tidak boleh terafiliasi dengan pemegang saham
mayoritas;
4. Tidak boleh mempunyai hubungan keluarga dengan
Dewan Komisaris atau Direksi;
5. Tidak boleh memiliki, secara langsung maupun tidak
langsung, saham Perusahaan; dan
6. Tidak boleh memiliki hubungan bisnis apapun yang
terkait dengan bisnis Perusahaan.
Pengecualian dari Standar Pencatatan di Amerika
Serikat untuk Komite Audit
UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, tidak
mengharuskan perusahaan publik untuk membentuk
komite audit seperti yang diwajibkan dalam Standar
Pencatatan New York Stock Exchange ("NYSE"). Walaupun
demikian, Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ("OJK")
No. IX.I.5 danPeraturan Bursa Efek Indonesia ("BEI") No.
1-A mengharuskan Dewan Komisaris perusahaan publik
yang tercatat di BEI untuk membentuk Komite Audit
yang paling sedikit terdiri dari tiga anggota, satu
diantaranya adalah Komisaris Independen yang bertindak
sebagai ketua Komite Audit, sementara dua anggota
lainnya harus merupakan pihak yang independen, minimal
salah satu diantaranya harus memiliki keahlian dalam
bidang akuntansi dan/atau keuangan.
Standar Pencatatan NYSE yang ditetapkan berdasarkan
Peraturan 10A-3 dari Exchange Act mengharuskan emiten
swasta asing yang sahamnya tercatat di NYSE memiliki
Komite Audit yang terdiri dari para direktur independen.
Walaupun demikian, berdasarkan Peraturan 10A-3(c)(3),
emiten swasta asing dapat dikecualikan dari persyaratan
independensi ini apabila (i) Pemerintah atau bursa efek
negara asal mengharuskan Perusahaan Publik memiliki
Komite Audit; (ii) Komite Audit terpisah dari Direksi dan
memiliki anggota baik dari dalam maupun luar Dewan
Komisaris; (iii) Anggota Komite Audit tidak dipilih oleh
manajemen dan tidak ada pejabat eksekutif perusahaan
yang menjadi anggota komite audit; (iv) Pemerintah
atau bursa efek negara asal mensyaratkan bahwa Komite
Audit harus independen dari manajemen perusahaan;
dan (v) Komite Audit bertanggung jawab atas penunjukan,
retensi dan pengawasan pekerjaan auditor eksternal.
Telkom memiliki Komite Audit yang terdiri dari 6 (enam)
anggota: 3 (tiga) Komisaris Independen, 1 (satu) Komisaris,
dan 2 (dua) anggota eksternal independen yang tidak
terafiliasi dengan Telkom.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tidak semua anggota Komite Audit Telkom merupakan
direktur independen seperti yang dipersyaratkan dalam
Peraturan 10A-3 dari Exchange Act. Telkom mengacu
pada pengecualian umum berdasarkan Peraturan 10A-3(c)
(3) mengenai komposisi anggota Komite Audit. Kami
yakin bahwa acuan pada pengecualian umum tersebut
tidak akan memberikan dampak sebaliknya secara
material pada kemampuan Komite Audit untuk bertindak
independen. Kami juga yakin bahwa maksud dari
pembatasan bahwa tiap anggota Komite Audit merupakan
direktur independen adalah untuk memastikan bahwa
Komite Audit bebas dari pengaruh manajemen dan dapat
menyediakan forum yang terpisah dari manajemen
sehingga auditor dan pihak-pihak berkepentingan lainnya
dapat melakukan pembahasan masalah secara lugas.
Peraturan Komite Audit yang dikeluarkan oleh OJK
mensyaratkan bahwa setiap anggota Komite Audit harus
independen. Peraturan Komite Audit yang dikeluarkan
OJK juga mensyaratkan bahwa paling sedikit dua anggota
Komite Audit, yaitu anggota eksternal independen, tidak
hanya independen terhadap manajemen tetapi juga
terhadap Dewan Komisaris dan Direksi serta Perusahaan
secara keseluruhan. Oleh karena itu, kami yakin bahwa
standar yang ditetapkan dalam peraturan Komite Audit
yang dikeluarkan OJK cukup efektif dalam memastikan
kemampuan Komite Audit untuk bertindak independen.
Selain dari hal tersebut di atas, tidak seperti persyaratan
yang ditetapkan dalam standar pencatatan NYSE,
berdasarkan ketentuan yang berlaku bagi Komite Audit
di Indonesia, Komite Audit Telkom tidak mempunyai
tanggung jawab langsung untuk penunjukan, kompensasi
dan retensi auditor eksternal. Komite Audit Telkom hanya
dapat merekomendasikan penunjukan auditor eksternal
kepada Dewan Komisaris dan keputusan Dewan Komisaris
harus mendapatkan persetujuan pemegang saham.
Ahli Keuangan Komite Audit
Dewan Komisaris telah menetapkan Agus Yulianto,
anggota Komite Audit, memenuhi kualifikasi sebagai
Ahli Keuangan dan Akuntansi Komite Audit seperti yang
diuraikan pada Item 16A Form 20-F, dan sebagai anggota
”independen” sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan
10A-3 dari Exchange Act. Agus Yulianto telah menjadi
anggota Komite Audit sejak November 2010.
sebagai auditor independen harus mendapat persetujuan
lebih dulu dari Komite Audit. Berdasarkan Audit Committee
Charter, jasa non-audit mungkin dapat diperkenankan
untuk dilaksanakan oleh auditor independen dengan
ketentuan bahwa: (i) Direksi harus menyampaikan kepada
Komite Audit (melalui Dewan Komisaris) uraian jasa
non-audit yang akan dilaksanakan oleh auditor independen;
dan (ii) Komite Audit akan memutuskan apakah jasa
non-audit yang diajukan akan memengaruhi independensi
auditor independen atau akan menimbulkan benturan
kepentingan atau akan menimbulkan kepentingan bersama.
Konsisten dengan Section 10(i)(1)(B) dari Exchange Act
paragraf (c) (7) (i) (C) dari Rule 2-01 Regulation S-X
yang dikeluarkan berdasarkan Undang-undang tersebut,
Audit Committee Charter memberikan pengecualian
untuk persyaratan Pre-Approval atas jasa non-audit yang
diperkenankan, apabila (i) jumlah seluruh biaya jasa
non-audit tersebut tidak lebih dari lima persen dari
jumlah biaya audit yang dibayarkan oleh Telkom kepada
auditor independen selama tahun buku dimana jasa
tersebut diberikan atau (ii) jasa yang diajukan tidak
dianggap sebagai jasa non-audit pada saat perjanjian
untuk melaksanakannya ditandatangani. Selain dari
kedua hal tersebut, pelaksanaan jasa non-audit harus
disetujui lebih dulu oleh seorang anggota Komite Audit
yang telah mendapat pelimpahan wewenang untuk
memberikan pre-Approval dari Komite Audit atau langsung
oleh Komite Audit.
3. Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko
(“KEMPR”)
Pada 2014, dilakukan perubahan terhadap susunan
keanggotaan KEMPR melalui Keputusan Dewan Komisaris
No.02/KEP/DK/2014, sehingga susunan keanggotaan
KEMPR per tanggal 10 Januari 2014 menjadi sebagai
berikut :
Ketua
:
Parikesit Suprapto
Sekretaris
:
Widuri Meintari Kusumawati
Anggota
:
Hadiyanto
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
Gatot Trihargo
Adam Wirahadi
Kebijakan dan Prosedur Pre-Approval Komite Audit
Telkom menerapkan kebijakan dan prosedur Pre-Approval
yang mensyaratkan bahwa semua jasa non-audit yang
akan diberikan oleh Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk
Laporan Tahunan 2014
Agus Yulianto
Rustanto Hadimartono
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
215
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Pada 30 April 2014, dilakukan perubahan kembali terhadap
susunan keanggotaan KEMPR melalui Keputusan Dewan
Komisaris No.09/KEP/DK/2014, sehingga susunan
keanggotaan KEMPR menjadi sebagai berikut:
Ketua
:
Parikesit Suprapto
Sekretaris
:
Widuri Meintari Kusumawati
Anggota
:
Hadiyanto
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
Imam Apriyanto Putro
Rustanto Hadimartono
Pada 2 Februari 2015, dilakukan perubahan kembali
terhadap susunan keanggotaan KEMPR melalui Keputusan
Dewan Komisaris No.03/KEP/DK/2015, sehingga susunan
keanggotaan KEMPR menjadi sebagai berikut:
Ketua
:
Anggota
Hadiyanto
:
Dolfie Othniel Fredric Palit
:
Imam Apriyanto Putro
Parikesit Suprapto
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Johnny Swandi Sjam
LAMPIRAN
Imam Apriyanto Putro - Komisaris
Komisaris Imam Apriyanto Putro ditetapkan sebagai
anggota KEMPR berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Nomor: 09/KEP/DK/2014 tanggal 30 April 2014 perihal
Susunan Keanggotaan Komite Evaluasi dan Monitoring
Perencanaan dan Risiko Telkom. Sebagai anggota KEMPR,
Imam Apriyanto Putro bertanggung jawab melakukan
pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi
RJPP/CSS, implementasi RKAP dan implementasi
enterprise risk management serta implementasi inisiatif
pertumbuhan bisnis non-organik.
Virano Gazi Nasution
Rustanto Hadimartono
Seluruh anggota KEMPR (kecuali Hadiyanto, Dolfie
Othniel Fredric Palit, dan Imam Apriyanto Putro)
merupakan anggota eksternal dan bersifat independen.
Hadiyanto - Komisaris
Hadiyanto adalah ketua KEMPR dan bertanggung jawab
untuk memberikan arahan, mengoordinasikan dan
memonitor pelaksanaan tugas dari seluruh anggota
Komite.
Dolfie Othniel Fredric Palit – Komisaris
Komisaris Dolfie Othniel Fredic Palit ditetapkan sebagai
anggota KEMPR berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris
Nomor: 03/KEP/DK/2015 tanggal 2 Februari 2015 perihal
Susunan Keanggotaan Komite Evaluasi dan Monitoring
Perencanaan dan Risiko Telkom. Sebagai anggota KEMPR,
Dolfie Othniel Fredric Palit bertanggung jawab melakukan
pengawasan dan pemantauan terhadap implementasi
RJPP/CSS, implementasi RKAP dan implementasi
enterprise risk management serta implementasi inisiatif
pertumbuhan bisnis non-organik.
216
Laporan Tahunan 2014
Parikesit Suprapto – Komisaris Independen
Sebagai anggota KEMPR, Hadiyanto, bertanggung jawab
melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap
implementasi RJPP/CSS, implementasi RKAP dan
implementasi enterprise risk management serta
implementasi inisiatif pertumbuhan bisnis non-organik.
Johnny Swandi Sjam – Komisaris Independen
Sebagai anggota KEMPR, Johnny Swandi Sjam,
bertanggung jawab melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS,
implementasi RKAP dan implementasi enterprise risk
management serta implementasi inisiatif pertumbuhan
bisnis non-organik.
Virano Gazi Nasution – Komisaris Independen
Sebagai anggota KEMPR, Virano Gazi Nasution,
bertanggung jawab melakukan pengawasan dan
pemantauan terhadap implementasi RJPP/CSS,
implementasi RKAP dan implementasi enterprise risk
management serta implementasi inisiatif pertumbuhan
bisnis non-organik.
Rustanto Hadimartono – Anggota
Sebagai anggota KEMPR, Rustanto Hadimartono bertugas
memberikan kajian, evaluasi dan atau laporan di bidang
hukum, kepatuhan dan pengendalian risiko dalam rangka
mendukung pelaksanaan tugas pengawasan Dewan
Komisaris terhadap pengurusan Perseroan yang dilakukan
Direksi.
Sebelum bergabung dengan KEMPR pada awal 2014,
Rustanto Hadimartono bekerja sebagai pegawai negeri
sipil di Badan Koordinasi Penanaman Modal (1983-1992).
Kemudian pindah ke sektor swasta berturut-turut di
Marathon Petroleum Indonesia, Ltd. (1992), PT Rothmans
of Pall Mall Indonesia (1992-1994), PT Anwar Sierad, Tbk
(1994-1997), PT Drassindo Persada Utama (1997-1998),
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo 1998-2003) dan
PT Indosat, Tbk (2003-2009). Di samping itu, sejak 1984
sampai dengan sekarang, mengajar pada beberapa
universitas swasta dalam mata kuliah hukum dan kebijakan
publik. Rustanto Hadimartono meraih gelar Sarjana
Hukum dari Universitas Diponegoro (1982), Master of
Laws in International Legal Studies (LL.M.) dari Washington
College of Law - American University (1987) dan Doktor
Ilmu Hukum dari Universitas Katolik Parahyangan (2011).
Tugas dan Tanggung Jawab Komite
dibawah Dewan Komisaris
1. Komite Nominasi dan Remunerasi
Tugas dan tanggung jawab Komite Nomasi dan Remunerasi
adalah sebagai berikut:
Nominasi:
- Menyusun kebijakan, kriteria dan seleksi yang
dibutuhkan untuk jabatan-jabatan strategis di
lingkungan Perseroan yaitu jabatan satu tingkat di
bawah Direktur dan Pengurus (anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris) anak perusahaan konsolidasi
yagn mengacu pada prinsip-prinsip good corporate
governance
- Membantu Dewan Komisaris yang bersama atau
berkonsultasi dengan Direksi menyeleksi kandidat
untuk jabatan-jabatan strategis di lingkungan Perseroan
(anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris)
anak perusahaan konsolidasi;
- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada pemegang saham seri A
Dwiwarna mengenai:
a. Komposisi jabatan anggota Direksi.
b. Perencanaan suksesi anggota Direksi.
c. Penilaian berdasarkan tolak ukur yang telah disusun
sebagai bahan evaluasi pengembangan kemampuan
anggota Direksi.
Remunerasi:
- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
untuk disampaikan kepada RUPS melalui pemegang
saham seri A Dwiwarna mengenai kebijakan, besaran
dan/atau struktur atas remunerasi Direksi dan Dewan
Komisaris;
- Remunerasi Direksi dan Dewan Komisaris berupa gaji
atau honorarium, tunjangan dan fasilitas yang bersifat
tetap serta insentif yang bersifat variable.
2. Komite Audit
Berdasarkan Charter ini Komite Audit, secara garis besar,
bertanggung jawab untuk:
- Mengawasi proses audit dan proses pelaporan
keuangan Perusahaan;
- Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
mengenai penunjukan auditor eksternal;
- Mendiskusikan dengan auditor internal dan eksternal
semua lingkup pekerjaan, baik pekerjaan audit dan
non-audit serta rencana audit mereka;
- Menelaah laporan keuangan konsolidasian Telkom
serta efektivitas pengendalian internal atas pelaporan
keuangan (“ICOFR”);
- Mengadakan rapat secara berkala dengan auditor
internal dan eksternal, tanpa kehadiran manajemen,
masing-masing untuk membahas hasil evaluasi dan
hasil audit mereka serta kualitas laporan keuangan
Telkom secara keseluruhan;
- Menerima dan menangani pengaduan; dan
- Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh
Dewan Komisaris, khususnya dalam bidang yang
terkait dengan akuntansi dan keuangan, serta kewajiban
lain yang diharuskan menurut peraturan pasar modal.
Untuk membantu tugas-tugasnya, jika diperlukan, Komite
Audit dapat menunjuk konsultan independen atau
penasihat profesional.
3. Komite Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Risiko
KEMPR
Lingkup tugas dari KEMPR adalah untuk:
- Melakukan evaluasi secara komprehensif atas usulan
Rencana Jangka Panjang Perseroan (“RJPP”) atau
CSS dan Rencana Kegiatan Anggaran Perseroan yang
diajukan oleh Direksi;
- Melakukan evaluasi atas pelaksanaan RJPP dan RKAP
agar sesuai dengan sasaran RJPP dan RKAP yang
disahkan oleh Dewan Komisaris; dan
- Melakukan pemantauan pelaksanaan enterprise risk
management di lingkungan Perseroan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
217
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
1. Laporan Pelaksanaan Tugas Komite Nominasi dan Remunerasi Tahun 2014
Laporan ini adalah sebagai bentuk penyampaian tugas yang telah dilakukan oleh Komite Nominasi dan Remunerasi
selama tahun 2014. Laporan terdiri atas susunan keanggotaan, laporan nominasi dan laporan remunerasi yang
menjadi tanggung jawab dan kewenangan Komite Nominasi dan Remunerasi Dewan Komisaris PT Telkom Indonesia
Tbk (Persero).
a. Susunan Keanggotaan Komite
Susunan keanggotaan Komite Nominasi dan
Remunerasi berdasarkan charter BoC adalah diketuai
oleh Komisaris Utama. Kemudian Sekretaris Komite
dirangkap oleh Sekretaris Dewan Komisaris dan
dengan anggota Komite adalah seluruh Angota
Dewan Komisaris. Sampai dengan saat ini belum ada
anggota yang berasal dari luar Dewan Komisaris.
OJK telah mengeluarkan peraturan No.34/
POJK.04/2014 tertanggal 8 Desember 2014 yang
mengatur mengenai keanggotaan Komite Nominasi
dan Remunerasi, Telkom akan mengadopsi peraturan
OJK tersebut di tahun 2015, yang selanjutnya Dewan
Komisaris akan mengikuti peraturan tersebut.
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN KERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
●
Usulan nama bakal calon Direktur Utama PT Telkom
Indonesia Tbk (Persero)
Dewan Komisaris setelah melalui rapat Komite Nominasi
dan Remunerasi tanggal 1 Desember 2014 telah
mengeluarkan surat Dewan Komisaris kepada Menteri
BUMN Nomor 218/SRT/DK/2014 tanggal 1
Desember2014 perihal Usulan Bakal Calon Direktur
Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
●
Usulan nama bakal calon Direktur pengganti Direktur
Utama PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Dewan Komisaris setelah melalui Rapat Komite
Nominasi dan Remunerasi tanggal 4 Desember 2014
telah mengeluarkan surat Dewan Komisaris kepada
Menteri BUMN No.221/SRT/DK/2014 tanggal 4
Desember perihal Usulan Bakal Calon Direksi
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
●
Persetujuan untuk susunan Direksi dan Dewan
Komisaris PT Telkomsel
Setelah melalui rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
pada tanggal 24 Desember 2014 maka Dewan Komisaris
mengeluarkan surat kepada Direksi Telkom melalui
No.234/SRT/DK/2014 tanggal 24 Desember 2014
perihal Persetujuan Susunan Dewan Komisaris PT
Telkomsel.
Untuk jumlah rapat Komite nominasi dan Remunerasi
selama tahun 2014 adalah sebanyak 50 kali rapat
dan 15 kali diantaranya merupakan bagian dalam
Rapat Internal Dewan Komisaris sementara yang
persetujuan rapat dalam bentuk sirkulasi sebanyak
32 kali.
b. Laporan Nominasi
Selama tahun 2014 Komite Nominasi dan Remunerasi
telah menyelesaikan sebanyak 4 (empat) kali proses
pemberian usulan nama (nominasi) untuk masingmasing sebagai berikut :
●
LAMPIRAN
Untuk posisi Komisaris Utama PT Telkomsel adalah
ex-officio melekat pada jabatan Direktur Utama
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
Usulan pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Hal ini sesuai surat Dewan Komisaris kepada Menteri
BUMN nomor 201/SRT/DK/2014 tanggal 31 Oktober
2014 perihal Laporan Perkembangan PT Telkom
Indonesia Tbk (Persero).
218
Laporan Tahunan 2014
c. Laporan Remunerasi
Selama tahun 2014 Komite Nominasi dan Remunerasi
telah mengeluarkan sebanyak 6 (enam) kegiatan
proses remunerasi yaitu :
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1.
Usulan remunerasi pengurus Perseroan kepada
Pemegang Saham Seri A untuk tahun 2014
berdasarkan surat Dewan Komisaris nomor 057/
SRT/DK/2014 tanggal 8 April 2014 perihal Usulan
Remunerasi bagi Direksi dan Dewan Komisaris
Tahun 2014 (untuk RUPST) dan No.075/SRT/
DK/2014 tanggal 8 April perihal Remunerasi Direksi
dan Dewan Komisaris untuk tahun buku 2014 dan
tantiem tahun buku 2013. Usulan tersebut setelah
melalui kajian dari pihak konsultan independen.
2. Kepatuhan terhadap pemberian remunerasi Dewan
Komisaris Telkom sebagai bentuk telah diadopsinya
Peraturan Menteri BUMN No.04/2014. Penyesuaian
berdasarkan rapat Komite Nominasi dan Remunerasi
tanggal 22 April dan 20 Mei 2014.
Hal ini mengakibatkan terjadi penurunan remunerasi
yang diterima Dewan Komisaris, kondisi ini juga
dialami oleh Direksi. Sebelumnya juga telah
dilakukan penyesuaian untuk organ pendukung
Dewan Komisaris mengikuti Peraturan Menteri
BUMN No.12/2012.
3. Pemberian biaya operasional kepada Direksi dan
Dewan Komisaris sesuai dengan Keputusan Dewan
Komisaris No.15/KEP/DK/2014 tanggal 29
September 2014.
4. Usulan permintaan insentif jangka panjang (Long
Term Incentive) bagi pengurus Telkom
Komite Nominasi dan Remunerasi dibantu dengan
Konsultan Independen telah mengajukan
permintaan LTI kepada Pemegang Saham Seri A
setelah sesuai Peraturan Menteri BUMN nomor
04/2014 dimungkinkan untuk mendapatkannya.
Usulan tersebut tertuang dalam surat Dewan
Komisaris kepada Menteri BUMN No.176/SRT/
DK/2014 tanggal 6 Oktober perihal Usulan LTI
untuk PT Telkom Indonesia Tbk (Persero).
Usulan ini disetujui oleh Pemegang Saham Seri
A melalui suratnya kepada Telkom nomor S-698/
MBU/10/2014 tanggal 21 Oktober 2014 perihal
Persetujuan Pemberian Remunerasi dalam bentuk
LTI (Long Term Incentive). Dengan demikian,
Telkom adalah BUMN pertama yang mendapat
persetujuan memperoleh insentif jangka panjang
(LTI) dari Pemegang Saham Seri A.
5. Persetujuan pencairan santunan purna jabatan
kepada mantan Direktur Utama PT Telkom Indonesia
Tbk (Persero) Dewan Komisaris setelah melalui
rapat sirkuler Komite Nominasi dan Remunerasi
telah mengeluarkan surat persetujuan Dewan
Komisaris dengan No.203/SRT/DK/2014 tanggal
5 November 2014, sementara untuk insentif jangka
panjang atau LTI belum dapat diproses karena
masih belum terpenuhi persyaratan yang diminta.
6. Persetujuan pencairan insentif jangka panjang
(Long Term Incentive) kepada mantan dewan
Komisaris dan Direksi PT Telkom Tbk.
Sebagai tindak lanjut dari hasil RUPS Luar Biasa
tanggal 19 Desember 2014, maka telah dikeluarkan
persetujuan Dewan Komisaris melalui surat No.286/
SRT/DK/2014 tanggal 31 Desember 2014 perihal
Eksekusi program LTI tahun 2014.
Jakarta, 26 Maret 2015
Hendri Saparini
(Ketua Komite Nominasi dan Remunerasi)
Re
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
219
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
2. Laporan Pelaksanaan Kerja Komite Audit
Tahun 2014
Kegiatan yang telah dilakukan Komite Audit dalam tahun
2014 sebagai berikut :
Auditor Independen
Pada 2014,Telkom menunjuk kembali KAP Purwantono,
Suherman & Surja, member firm of Ernst & Young Global
Limited (“EY”) sebagai auditor independen untuk
melaksanakan integrated audit tahun buku 2014.
Penunjukan kembali EY sebagai auditor independen
telah disetujui oleh Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan pada 4 April 2014.
Komite Audit telah menelaah dan membahas dengan
EY kualitas dan akseptabilitas dari standar akuntansi
keuangan yang diterapkan oleh Perseroan. Berdasarkan
hasil integrated audit, EY bertanggung jawab untuk
memberikan pendapat mengenai kewajaran penyajian
laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan standar
akuntansi keuangan di Indonesia dan International
Financial Reporting Standard ("IFRS") dan pendapat
mengenai efektivitas pengendalian internal atas pelaporan
keuangan (Internal Control Over Financial Reporting /
ICOFR) sesuai dengan kriteria dari Committee of
Sponsoring Organizations of Treadway Commission
(COSO).
Penelaahan dan pembahasan Komite Audit juga
menyangkut hal-hal yang berdasarkan standar audit
mengenai komunikasi dengan Komite Audit, standar
dari Public Company Accounting Oversight Board
(“PCAOB”), Peraturan OJK dan SEC serta peraturan lain
yang berlaku.
Sesuai dengan peraturan PCAOB 3526 - Communication
with Audit Committee Concerning Independence, EY
telah menyampaikan surat kepada Komite Audit yang
memberikan penjelasan mengenai semua hubungan
antara EY dengan Perusahaan yang menurut pertimbangan
professional EY dapat dianggap mengganggu
independensi. Komite Audit telah mendiskusikan dengan
EY tentang independensi ini dan telah menerima konfirmasi
yang menurut pertimbangan profesional EY bahwa
Kantor Akuntan Publik independen terhadap Manajemen
Perusahaan dan terhadap Perseroan sendiri dengan
mempertimbangkan pengaruh dari jasa-jasa non-audit
dari Kantor Akuntan Publik.
220
Laporan Tahunan 2014
Integrated Audit
1. Komite Audit telah menelaah laporan manajemen
mengenai evaluasi manajemen terhadap efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan
Perusahaan dan laporan EY mengenai efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan.
Komite Audit juga telah membahas significant
deficiencies (“SD”) diidentifikasi selama proses
evaluasi dan proses audit dengan manajemen dan
EY serta rencana manajemen untuk meremediasi
kelemahan-kelemahan pengendalian internal atas
pelaporan keuangan tersebut tidak terdapat SD di
tahun 2014.
2. Komite Audit telah membahas dengan Internal Auditor
Perseroan dan EY mengenai seluruh lingkup dan
rencana audit yang akan dilakukan oleh Internal
Auditor dan EY. Komite Audit telah mengadakan
rapat-rapat dengan Internal Auditor dan EY (tanpa
kehadiran Manajemen) untuk membahas hasil evaluasi
dan hasil audit mereka terhadap pengendalian internal
atas pelaporan keuangan serta kualitas pelaporan
keuangan Perusahaan secara keseluruhan
Komite Audit juga telah menelaah dan mendiskusikan
laporan keuangan konsolidasian auditan dan catatan
atas laporan keuangan konsolidasian dalam Laporan
Tahunan (Form 20-F) dengan manajemen Perusahaan.
Diskusi ini mencakup kualitas dan akseptabilitas standar
akuntansi keuangan yang diterapkan Perusahaan,
kelayakan accounting estimate and judgement yang
signifikan dan kecukupan pengungkapan dalam laporan
keuangan konsolidasian. Manajemen telah
mengkonfirmasikan kepada Komite Audit bahwa laporan
keuangan konsolidasian tersebut: (i) merupakan tanggung
jawab manajemen dan telah disajikan dengan penuh
integritas serta objektif; dan (ii) telah disajikan sesuai
dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia dan
IFRS.
Berdasarkan hasil diskusi dan pembahasan tersebut,
Komite Audit merekomendasikan kepada Dewan Komisaris
untuk memberikan persetujuan dan Dewan Komisaris
menyetujui Laporan Keuangan Konsolidasian dan Catatan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
atas Laporan Keuangan Konsolidasian serta evaluasi
manajemen atas efektivitas pengendalian internal atas
pelaporan keuangan Perseroan untuk disertakan ke
dalam Laporan Tahunan yang akan dilaporkan Perseroan
ke OJK dan Annual Report on Form 20-F yang akan
dilaporkan Perusahaan kepada US SEC.
4. Berdasarkan penelaahan terbatas (limited review)
dari unit IA, Komite Audit mengawasi dan memonitor
risiko kecurangan dan risiko-risiko pelaporan keuangan
yang mungkin berdampak material pada Laporan
Keuangan.
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan ("PKBL")
Auditor Internal
1. Komite Audit menelaah rancangan Program Kerja
Audit Tahunan Unit Internal Audit ("IA") tahun 2014
yang disusun berdasarkan tingkat risiko perusahaan
(Risk Based Approach Audit) sebelum ditetapkan
oleh Manajemen.
2. Komite Audit menelaah dan membahas hasil temuan
atau konsultasi internal termasuk rekomendasinya
terhadap pelaksanaan Program Kerja Audit Tahunan
IA tahun 2014 dan melakukan monitoring tindak
lanjut Manajemen atas rekomendasi IA setiap
triwulanan. Selama tahun 2014, terdapat 424
rekomendasi yang diberikan oleh IA kepada Manajemen
dan telah selesai ditindaklanjuti sejumlah 357
rekomendasi sedangkan 67 rekomendasi sedang
dalam proses tindak lanjut karena merupakan
rekomendasi yang diberikan IA dalam Triwulan IV
tahun 2014.
3. Komite Audit melakukan monitoring atas hasil temuan
Badan Pemeriksa Keuangan ("BPK") tahun 2014 dan
tindak lanjut yang telah dilakukan oleh Manajemen.
Selama tahun 2014, BPK memberikan 41 rekomendasi
kepada Manajemen dan telah selesai ditindaklanjuti
sejumlah 38 rekomendasi sedangkan 3 rekomendasi
tidak bisa ditindaklanjuti.
Komite Audit menelaah dan membahas dengan Manajemen
dan EY terhadap Laporan Keuangan PKBL tahun buku
2014 dan Laporan Tingkat Kepatuhan Pelaksanaan PKBL
terhadap peraturan yang telah ditetapkan.
Whistleblower
1. Komite Audit telah menyusun prosedur untuk menerima
dan menangani pengaduan yang berkaitan dengan
masalah akuntansi, pengendalian internal dan auditing,
termasuk prosedur untuk menjaga kerahasiaan pelapor,
dan pengaduan tanpa nama yang disampaikan
karyawan sesuai dengan Peraturan OJK No.IX.1.5 dan
Sarbanes-Oxley Act of 2002 Section 301 tentang
Public Company Audit Committee.
2. Komite Audit juga mengawasi dan memonitor risiko
kecurangan dan risiko-risiko pelaporan keuangan
yang mungkin berdampak material pada Laporan
Keuangan.
Jakarta, 26 Maret 2015
Johnny Swandi Sjam
(Ketua Komite Audit)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
221
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
3. Laporan Pelaksanaan Tugas KEMPR
Tahun 2014
Sepanjang tahun 2014, KEMPR melakukan pengawasan
dan pemantauan terhadap implementasi CSS periode
berjalan, implementasi RKAP 2014, implementasi anggaran
belanja modal (capex) dalam RKAP 2014, analisis investasi
pada entitas anak dan implementasi manajemen risiko
perusahaan. Selain itu, KEMPR juga melakukan evaluasi
atas usulan CSS tahun 2015-2019, usulan RKAP tahun
2015, serta tugas-tugas lain yang ditugaskan oleh Dewan
Komisaris.
Kegiatan Komite Perencanaan dan Evaluasi Risiko dan
Pengawasan dalam tahun 2014:
1) Corporate Strategic Scenario (“CSS”)
KEMPR memantau implementasi RJPP/CSS periode
2014-2018 khususnya yang terkait dengan tahun
berjalan dan melakukan evaluasi atas usulan CSS
untuk periode 2015-2019 yang menjadi dasar bagi
pengembangan Corporate Annual Message (“CAM”)
2015 dan RKAP tahun 2015. Sesuai pemutakhiran
strategi secara berkala atas RJPP, maka CSS periode
2015-2019 merupakan pemutakhiran atas CSS periode
2014-2018.
2) Annual Business Budget Plan
Dalam menjalankan RKAP 2014, Dewan Komisaris
menginstruksikan kepada Direksi untuk mengupayakan
ketepatan waktu pelaksanaan belanja modal, khususnya
dalam mendukung pencapaian target pendapatan
Perseroan. Adapun dalam RKAP 2015, Dewan Komisaris
juga memberikan arahan strategis diantaranya:
a. Sinkronisasi potensi demand konsumer ritel Telkom
dan anak perusahaan yang memiliki segmen
layanan yang sama;
b. Perlunya langkah-langkah konkrit untuk mendorong
pertumbuhan laba;
c. Impelementasi integrasi dalam pendirian,
pemantauan dan pembinaan anak perusahaan;
d. Peningkatan kapasitas anak perusahaan untuk
eksplorasi pasar eksternal sehingga tercapai
proporsi pendapatan dari pasar eskternal lebih
tinggi dari pencapaian di tahun 2014.
222
Laporan Tahunan 2014
Fokus KEMPR dalam pemantauan pelaksanaan RKAP
2014 meliputi pemantauan atas realisasi RKAP 2014 baik
dalam pencapaian pendapatan, biaya, dan laba, serta
belanja modal. Dalam rangka mendapatkan hasil
pemantauan yang lebih optimal, KEMPR melakukan
beberapa kunjungan lapangan untuk memantau kemajuan
pelaksanaan belanja modal dan perkembangan pencapaian
RKAP. Kunjungan lapangan yang telah dilakukan KEMPR
pada tahun 2014 mencakup kunjungan pemantauan
kinerja pada unit kerja regional Jawa Tengah dan DIY,
Sulawesi, dan Surabaya. Selain itu, dilakukan pula
kunjungan lapangan untuk proyek kabel laut Sulawesi
Manado Papua Cable System (“SMPCS”) ruas JayapuraAmbon-Makassar, penggelaran optik oleh Telkom Akses
di lokasi Aceh, Manado, serta pembangunan hotel oleh
Telkom Property di Makassar.
3) Enterprise Risk Management (“Manajemen Risiko
Perusahaan”)
KEMPR bertugas melakukan pemantauan terhadap
penerapan ERM pada tahun 2014 termasuk mengenai
penanganan risiko-risiko yang berdampak signifikan
terhadap RKAP 2014. Untuk semester I 2014, tercatat
beberapa isu risiko yang signifikan, yaitu risiko pada
bisnis seluler, fixed broadband, Wi-Fi, dan outsourcing.
Adapun dalam semester II 2014, beberapa risiko yang
menjadi catatan KEMPR adalah risiko dampak
perubahan teknologi dan regulasi, peningkatan level
kompetensi pada bisnis seluler dan fixed broadband,
serta risiko dalam kegiatan merger, akuisisi serta
partnership. KEMPR secara khusus memantau upayaupaya mitigasi terhadap risiko-risiko yang masuk
dalam significant risk.
4) Tindakan Direksi yang memerlukan persetujuan
dari Dewan Komisaris
Selama tahun 2014, KEMPR melakukan kajian terhadap
tindakan Direksi yang membutuhkan persetujuan
Dewan Komisaris yang antara lain terdiri dari:
a. Izin release anggaran belanja modal untuk triwulan
I dan II tahun 2014;
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
b. Tambahan penyertaan modal di Telkom Metra untuk pendanaan joint venture (JV) Network Application Service
yang merupakan kerjasama Telkom Metra dan Telstra;
c. Pengalihan treasury stock hasil share buy back II;
d. Persetujuan atas corporate strategic scenario periode 2015-2019;
e. Penambahan penyertaan modal di Telkom Indonesia International (Telin) untuk beberapa proyek strategis;
Dalam menjalankan tugas-tugasnya selama tahun 2014 KEMPR menghasilkan berbagai laporan dan kajian (evaluasi).
Perincian tersebut adalah:
Output
CSS
RKAP
Capex
Risk/Legal
Tindakan Tertentu
2
12
4
4
17
Jakarta, 26 Maret 2015
Hadiyanto
(Ketua Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
223
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
RAPAT KERJA KOMITE DI BAWAH DEWAN KOMISARIS
1. Rapat Kerja Komite Nominasi dan Remunerasi
Selama tahun 2014, Komite Nominasi dan Remunerasi telah menyelenggarakan rapat sebanyak 50 kali, termasuk
didalamnya 32 kali berupa rapat dengan bentuk sirkulasi
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Nama
Jumlah Rapat
46
46
100
Johnny Swandi Sjam
50
50
100
Virano Gazi Nasution
50
44
88
Parikesit Suprapto
50
49
98
Hadiyanto
50
45
90
(1)
16
16
100
34
27
79
Hendri Saparini
4
4
100
Dolfie Othniel Fredric Palit(2)
4
4
100
50
50
100
Gatot Trihargo
Imam Apriyanto Putro
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Ario Guntoro
Keterangan:
(1)
Sampai dengan 4 April 2014
Terhitung mulai tgl 19 Desember 2014
(2)
2. Rapat Kerja Komite Audit
Sepanjang 2014, Komite Audit telah mengadakan rapat sebanyak 38 kali. Rapat ini diselenggarakan sesuai dengan
persyaratan dalam Audit Committee Charter dan bertujuan untuk memfasilitasi pelaksanaan tugas dan tanggung
jawab bagi tiap anggota dan Komite Audit. Jumlah pertemuan dan tingkat kehadiran anggota Komite Audit adalah
sebagai berikut.
Tabel Jumlah Rapat Komite Audit
Nama
Johnny Swandi Sjam
TjaturPurwadi
(1)
Jumlah Kehadiran
Persentase Kehadiran (%)
29
76
22
58
Parikesit Suprapto
28
74
Virano Gazi Nasution
27
71
Sahat Pardede
(2)
AgusYulianto
16
42
34
89
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Keterangan :
(1)
Mulai bulan Maret 2014
(2)
Sampai dengan bulan Maret 2014
LAMPIRAN
Persentase Kehadiran (%)
Jusman Syafii Djamal
(2)
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Jumlah Kehadiran
224
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Rapat Kerja KEMPR
Selama 2014 KEMPR melaksanakan 10 kali rapat komite.
Tabel Jumlah Rapat Komite Evaluasi dan Monitoring Perencanaan Risiko
Jumlah Rapat
Nama
CSS
RKAP/Capex
Tindakan
Tertentu
Jumlah
Kehadiran
Persentase
Kehadiran (%)
Parikesit Suprapto
2
1
7
10
100
Hadiyanto
2
1
3
6
60
-
-
-
-
-
-
1
3
4
40
2
1
7
10
100
(1)
Gatot Trihargo
Imam Apriyanto
(2)
Johnny Swandi Sjam
Virano Gazi Nasution
1
1
4
6
60
Rustanto Hadimartono
2
1
7
10
100
Widuri Meintari (3)
2
1
7
9
100
(1)
Terhitung berakhir sejak 4 April 2014
Terhitung mulai tanggal 30 April 2014
(3)
Terhitung berakhir sejak 30 April 2014
(2)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
225
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Telkom telah menunjuk seorang Vice President ("VP") Investor Relation dibawah Direktur Keuangan yang sebelumnya
dibawah Head of Corporate Communication & Affair, untuk melaksanakan tugas dan fungsi Sekretaris Perusahaan
sesuai dengan Peraturan OJK Nomor 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau Perusahaan
Terbuka. Investor Relation bertanggung jawab atas kesiapan penyajian informasi antara Perseroan dengan Pemegang
Saham sesuai dengan aturan tata hubungan yang ditentukan, serta terpeliharanya mekanisme umpan balik yang
sistematis kepada manajemen agar mampu merespon dinamika shareholder dan pasar modal secara tepat dan
efektif.
Profil Sekretaris Perusahaan
VP Investor Relations dijabat oleh Andi Setiawan yang
berumur 36 tahun bergabung dengan Telkom Group
sebagai GM Investor Relations di PT Telekomunikasi
Selular pada Januari 2014. Pada tanggal 4 Maret 2015,
beliau ditunjuk sebagai VP Investor Relations (Sekretaris
Perusahaan) di Perseroan. Beliau sebelumnya bekerja
di PT Pemeringkat Efek Indonesia (2004) sebagai
Corporate Rating Analyst. Kemudian bergabung dengan
PT Bakrieland Development Tbk sebagai Manager
Sekretaris Perusahaan (2007), PT Summarecon Agung
Tbk sebagai Manager Investor Relations (2010). Beliau
lulusan S-1 Manajemen Keuangan, Fakultas Ekonomi di
Universitas Indonesia.
Pelaksanaan Tugas dan Peran Jawab Sekretaris Perusahaan
Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan dilakukan oleh beberapa unit kerja, yaitu:
No
Tugas dan Peran Sekretaris Perusahaan
Penanggung Jawab
1
Tata kelola Perusahaan
a. Komunikasi, koordinasi dengan divisi-divisi/ unit/ entitas anak terkait
implementasi, monitoring, assessment dan penelaahan tata kelola di
perusahaan.
b. Menumbuhkan kepercayaan yang luas atas kemampuan manajemen
dalam mengelola perusahaan dan membangun nilai jangka panjang bagi
pemangku kepentingan.
c. Memfasilitasi dan membangun hubungan yang efektif antar Dewan
Komisaris dan Direksi dengan memperhatikan permasalahan keagenan
(agency problem) dan tetap mengedepankan hubungan check and
balances.
d. Memastikan dikelolanya hubungan kontrak antara pemilik dan pengelola
serta Dewan Komisaris dan Direksi charter untuk memastikan tindakan
pengendalian yang efektif terhadap keputusan yang tidak secara eksplisit
dinyatakan dalam kontrak dan dalam kondisi tertentu diperlukan untuk
menjamin kelangsungan perusahaan.
e. Menyeimbangkan kompetensi dan kecukupan informasi kepada Dewan
Komisaris dan Direksi untuk mencegah terjadinya gap kompetensi dan
asymmetric information antara Dewan Komisaris dan Direksi.
f. Mengelola dan memastikan bahwa Laporan Tahunan Perusahaan (Annual
Report) telah mencantumkan penerapan GCG di lingkungan perusahaan.
Head of Corporate
Communication & Affair
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
SEKRETARIS PERUSAHAAN/INVESTOR RELATION (“IR”)
CSR
a. Mengoordinasikan penyelenggaraan aktivitas perusahaan yang terkait
dengan program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR).
226
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Subdit Investor Relations – Head
of Corporate Communication &
Affair
Unit Public Relation - CDC
No
Tugas dan Peran Sekretaris Perusahaan
Penanggung Jawab
Corporate philosophy
a. Mensosialisasikan dan monitor implementasi Corporate Philosophy,
Corporate Value, Sistem, Etika Bisnis dan Budaya Perusahaan.
Subdit Organizational
Development – DIT HCM
Kebijakan GCG
a. Menyusun kebijakan berikut kerangka kerja pengelolaan GCG di
Perusahaan termasuk kebijakan GCG dalam ruang lingkup Group
Usaha (subsidiary governance).
2
Subdit Risk Process Management
– Head of CRMGA
BOD Administration & Corporate Office
Membantu Direksi dalam berbagai kegiatan, informasi dan dokumentasi
antara lain:
a. Menyiapkan Daftar Khusus, berkaitan dengan Direksi dan keluarganya
serta Dewan Komisaris dan keluarganya baik dalam Perusahaan maupun
afiliasinya yang mencakup kepemilikan saham, hubungan bisnis dan
peranan lain yang menimbulkan benturan kepentingan.
b. Membuat Daftar Pemegang Saham.
c. Menghadiri Rapat Direksi dan membuat risalah rapat
d. Penyelenggaraan RUPS.
3
Sinergi dan Koordinasi
a. Komunikasi dan sinergi dengan Sekretaris Perusahaan Group mengenai
informasi dan hal-hal yang berkaitan visi, misi dan pengelolaan tata kelola
Telkom Group.
b. Komunikasi dan sinergi program dalam ruang lingkup Telkom Group.
4
Legal/Regulatory Compliance
a. Kepatuhan atas ketentuan keuangan dan pasar modal:
- Mengingatkan dan memberi masukan kepada Direksi agar Perusahaan
selalu mematuhi dan menjalankan peraturan-peraturan pasar modal
serta berpegang teguh pada Etika Bisnis dan Etika Kerja Perusahaan.
- Mengikuti perkembangan Pasar Modal, khususnya peraturanperaturan
yang berlaku di bidang Pasar Modal serta praktik-praktik internasional
berkaitan dengan GCG.
Sebagai penghubung atau contact person antara Perusahaan dengan
OJK dan BEI, dimana saham Perseroan tercatat dan pemangku
kepentingan.
b. Kepatuhan atas ketentuan regulasi:
Mengingatkan dan memberi masukan kepada Direksi agar Perusahaan
selalu mematuhi dan menjalankan ketentuan sesuai regulasi.
Mengikuti perkembangan industri, khususnya peraturan-peraturan yang
berlaku dan akan berlaku bagi perusahaan.
c. Kepatuhan atas ketentuan perseroan dan legal.
Mengikuti perkembangan peraturan yang berlaku dan memastikan bahwa
Perusahaan selalu mematuhi peraturan perundang-undangan.
5
Communication/Disclosure (Liaison Officer)
a. Komunikasi dengan Otoritas Keuangan, investor dan pasar modal:
- Mengelola komunikasi dua arah serta memelihara hubungan baik
dengan OJK dan BEI.
- Menyiapkan dan mengomunikasikan informasi yang akurat, lengkap
dan tepat waktu mengenai kinerja dan prospek Perseroan kepada
masyarakat pasar modal, serta pemangku kepentingan, bekerjasama
dengan divisi terkait.
- Memberikan pelayanan kepada pemegang saham atas informasi yang
berkaitan dengan kondisi perusahaan (contoh: informasi kepada
investor, temu wartawan, media dan analisis regular mengenai dampak
makro terhadap kinerja perusahaan).
- Mempublikasikan corporate action perusahaan secara taktis, strategis
dan tepat waktu.
b. Komunikasi dengan publik, pelanggan dan internal:
- Menentukan kriteria mengenai jenis dan materi informasi yang dapat
disampaikan kepada stakeholders, termasuk informasi yang dapat
disampaikan sebagai dokumen publik.
- Merevisi tampilan dan tata kelola media internal perusahaan dan
menjalin hubungan baik dengan stakeholders melalui penyelenggaraan
event penting.
- Memelihara dan memutakhirkan informasi tentang Perusahaan yang
disampaikan kepada stakeholders, baik dalam website, buletin atau
media informasi lainnya.
Laporan Tahunan 2014
Sub Dept Corporate Office
Support Administrations –Dept
Corporate Communications &
Affair
Subdit Innovation Strategy &
Synergy
Subdit War Room
Subdit Investor Relations –
Dept. Corporate Communication
& Affair danSubdit Legal &
Compliance- Dept. CRMGA
Subdit Regulatory Management
–Head of Corporate
Communication & Affair
Subdit Legal & Compliance Dept.
of CRMGA
Subdit Investor Relations
– Dept. Corporate Communication
& Affair
Subdit Public Relations – Dept. of
Corporate Communication &
Affair
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
227
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Peningkatan Kompetensi Sekretaris Perusahaan
Dalam rangka mengembangkan kompetensi Sekretaris Perusahaan, kami telah mengikuti berbagai pelatihan dan
sosialisasi yang diselenggarakan oleh berbagai lembaga
Nama Pelatihan
Lokasi
Penyelenggara
Waktu
Executive Telecommunication MBA Program
Jakarta
Truscell
6-9 Mei 2014
Accounting for Finance
Jakarta
Truscell
21-23 Mei 2014
2014 NIRI Annual Conference
NIRI
Las Vegas, US
8-11 Juni 2014
Advanced Corporate Finance & Financial Analysis
Jakarta
Truscell
9-12 Juni 2014
Sosialisasi PSAK dan FGD POJK Sekretaris Perusahaan
Jakarta
OJK
17 Juni 2014
Broadband Passport
Singapura
Communic Asia 2014
17-20 Juni 2014
Digital 7 Social Media passport
Singapura
Communic Asia 2014
17-20 Juni 2014
Management's Discussion & Analysis Workshop
London
IAS Seminars
19-20 Juni 2014
Management's Discussion & Analysis Workshop
London, Inggris
IAS Seminars
19-20 Juni 2014
Certified Management Accountant
Jakarta
ICMA
1 Juli 2014
Sapporo, Japan
BNY Mellon
10-13 Juli 2014
San Fransisco,
US
NIRI
12-14 Agustus
2014
7 Annual Depository Receipts Issuers Conference
& Think Like an Analyst
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
th
228
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
SISTEM PENGENDALIAN
INTERNAL, INTERNAL AUDIT
DAN AUDIT EKSTERNAL
SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL
Pengendalian Keuangan dan Operasional
Dalam rangka pengendalian keuangan dan operasional,
manajemen melakukan evaluasi atas efektivitas
pengendalian dan prosedur pengungkapan perusahaan.
Kegiatan ini dilaksanakan di bawah pengawasan dan
partisipasi manajemen, termasuk Direktur Utama Perseroan
atau, setara dengan Chief Executive Officer (CEO) dan
Direktur Keuangan, setara dengan Chief Financial Officer/
CFO, sebagaimana didefinisikan di dalam Rules 13a-15
(e) dan 15 (d) - 15 (e) dari Exchange Act. Berdasarkan
evaluasi ini, CEO dan CFO telah menyimpulkan bahwa
pada 31 Desember 2014, pengendalian dan prosedur
pengungkapan perusahaan telah efektif.
Manajemen melakukan pengendalian dan prosedur
pengungkapan untuk memastikan bahwa informasi yang
dipersyaratkan untuk diungkapkan di dalam laporan
yang disampaikan berdasarkan Exchange Act telah
dicatat, diproses, dirangkum dan dilaporkan dalam jangka
waktu yang telah ditetapkan sesuai ketentuan dan format
SEC.
Informasi tersebut dikumpulkan dan disampaikan kepada
manajemen, termasuk Direktur Utama dan Direktur
Keuangan, agar pengambilan keputusan tepat waktu
sesuai pengungkapan yang dipersyaratkan.
Kepatuhan
Kepatuhan dikelola oleh unit Legal & Compliance di
bawah Departemen Compliance, Risk Management dan
General Affair (CRMGA). Unit ini berupaya untuk
memastikan bahwa kebijakan, keputusan perusahaan
dan seluruh aktivitas bisnis dilakukan sesuai dengan
ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku, baik
internal maupun eksternal. Secara proaktif, kami
menjalankan kebijakan kepatuhan pada tingkat unit
bisnis dan tingkat transaksional. Beberapa aktivitas
kepatuhan yang dilakukan selama tahun 2014 antara lain
adalah:
a. Mendukung aktivitas bisnis dengan menyediakan
legal advice melalui penyampaian kajian hukum (legal
opinion) atas rencana tindakan manajemen dan
permasalahan yang terjadi terkait kesesuaian dengan
hukum atau ketentuan yang berlaku (legal advisory).
b. Mendukung aktivitas bisnis / transactional perusahaan
dengan 181 melakukan review terhadap setiap draft
perjanjian/ kontrak (pengadaan dan non pengadaan)
dengan memastikan terlebih dahulu bahwa prosedur
pengadaan atau kemitraan yang dilakukan sudah
comply dengan prosedur pengadaan/ kemitraan
yang ditetapkan perusahaan dan regulasi eksternal.
c. Melakukan evaluasi kajian (legal review) atas rencana
inisiatif bisnis, kebijakan dan rencana kerja sama yang
akan dilakukan oleh Perusahaan (legal review of
businesss & policy initiatives).
d. Penyelesaian kasus litigasi dan non litigasi (Litigation).
Evaluasi atas Efektivitas Pengendalian
Internal
1. Laporan Manajemen Mengenai Pengendalian Internal
Atas Pelaporan Keuangan
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab menerapkan
dan melaksanakan pengendalian internal atas pelaporan
keuangan secara memadai. Hal ini sebagaimana
didefinisikan dalam Exchange Act Rules13a-15(f) dan
15d-15(f). Pengendalian Internal atas pelaporan keuangan
adalah suatu proses yang dirancang oleh, atau di bawah
pengawasan Direktur Utama dan Direktur Keuangan,
dan dilakukan oleh Direksi, manajemen, dan personel
lainnya untuk memberikan keyakinan yang memadai
mengenai keandalan pelaporan keuangan dan penyusunan
laporan keuangan konsolidasian untuk keperluan eksternal
sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
dan termasuk kebijakan dan prosedur yang, (1) berkaitan
dengan pengelolaan pencatatan secara rinci, akurat dan
wajar yang mencerminkan transaksi dan pelepasan aset
Perusahaan, (2) memberikan keyakinan yang memadai
bahwa transaksi dicatat secara semestinya untuk
memungkinkan penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasian berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku
umum, dan bahwa pendapatan dan biaya Perusahaan
diterima dan dikeluarkan hanya berdasarkan kewenangan
manajemen dan Direksi Perseroan, dan (3) memberikan
keyakinan yang memadai mengenai pencegahan atau
deteksi secara tepat waktu dalam hal perolehan,
penggunaan atau pelepasan aset Perseroan yang tidak
sah yang dapat memberikan dampak material terhadap
Laporan Keuangan Konsolidasian.
Dengan keterbatasan yang ada, pengendalian internal
atas pelaporan keuangan kemungkinan tidak dapat
mencegah atau mendeteksi terjadinya salah saji. Di
samping itu, proyeksi atas evaluasi efektivitas pada masa
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
229
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
2. Laporan Atestasi Kantor Akuntan Publik
Efektivitas pengendalian internal atas pelaporan keuangan
pada 31 Desember 2014 telah diaudit oleh KAP Purwantono,
Suherman & Surja, kantor akuntan publik independen
dan terdaftar, sebagaimana dinyatakan dalam laporan
mereka tercantum dalam Laporan Keuangan Konsolidasian.
3. Perubahan dalam Pengendalian Internal atas Pelaporan
Keuangan
Tidak terdapat perubahan signifikan dalampengendalian
internal atas pelaporan keuangan Perusahaan sepanjang
tahun fiskal yang baru saja berakhir yang akan sangat
memengaruhi atau kemungkinan akan sewajarnya
berpengaruh secara material, terhadap pengendalian
internal atas pelaporan keuangan perusahaan.
Kami berkomitmen untuk terus memperbaiki proses
internal kontrol dan akan terus melakukan peninjauan
dan pemantauan atas kontrol pelaporan keuangan serta
prosedurnya untuk memastikan kepatuhan atas persyaratan
dalam Sarbanes-Oxley Act serta aturan terkait yang
ditentukan oleh COSO. Kami juga akan terus mencurahkan
sumber daya secara signifikan untukpeningkatan
pengendalian internal atas pelaporan keuangan dari
waktu ke waktu.
UNIT INTERNAL AUDIT
Unit Internal Audit (IA) berperan dalam menjalankan
fungsi pengendalian atas aktivitas bisnis Perusahaan. IA
dipimpin oleh seorang Head of Internal Audit, yang
diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan
persetujuan Dewan Komisaris. Per tanggal 31 Desember
2014, Head of Internal Audit dijabat oleh Mohammad
Nuhin.
Profil singkat Kepala Unit Internal Audit
Mohammad Nuhin menjabat sebagai Head of Internal
Audit sejak 1 Mei 2014 dan ditunjuk berdasarkan surat
keputusan yang ditandatangani Direktur Utama. Sejak
Tahun 1989 telah berkarir di Telkom dan entitas anak
serta memiliki pengalaman profesional selama 19 tahun
di berbagai jabatan di tingkat manajemen. Sebelumnya
beliau menjabat sebagai SVP Internal Audit Telkomsel
sejak 1 Juli 2012 sampai 30 April 2014. Menjabat VP di
Internal Audit Telkom dari 1 Februari 2007 sampai 30
Juni 2012.
Jumlah Personil Unit Internal Audit
Pada akhir tahun 2014, jumlah personil dalam unit IA
tercatat sebanyak 48 orang. Berdasarkan pendidikan,
personil Internal Audit sbb :
Pendidikan
LAMPIRAN
230
Laporan Tahunan 2014
Jumlah
%
SMU
1
2,0
D2
5
10,4
D3
2
4,2
S1
26
54,2
S2
14
29,2
Total
48
100
Struktur dan Kedudukan Unit Internal Audit
Sebagaimana diatur dalam peraturan pasar modal yang
berlaku, IA merupakan unit yang independen terhadap
unit-unit kerja lain dan bertanggung jawab langsung
kepada Direktur Utama.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Manajemen telah melakukan penilaian efektivitas
pengendalian internal atas pelaporan keuangan Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2014. Dalam melakukan
penilaian, manajemen menggunakan kriteria yang telah
ditetapkan oleh Internal Control – Integrated Framework
yang dikeluarkan oleh Committee of Sponsoring
Organizations of the Tradeway Commission (COSO).
Berdasarkan penilaian ini, manajemen menyimpulkan
bahwa hingga 31 Desember 2014, pengendalian internal
atas pelaporan keuangan telah efektif.
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
mendatang mengandung risiko bahwa pengendalian
mungkin menjadi tidak memadai karena perubahan
kondisi, atau karena tingkat kepatuhan terhadap kebijakan
atau prosedur mungkin menurun.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Berikut adalah bagan struktur organisasi Internal Audit Telkom per tanggal 31 Desember 2014.
Head of Internal Audit
Mohammad Nuhin
VP Infrastructure &
Operations Audit
VP Enterprise Management
Audit
VP Support & Subsdidiary
Audit
Rubi Handojo
Purwoto
Purwadi Siswana
AVP Service & Delivery
Audit
Rahadian Khrisna S
AVP Financial & Asset
Management Audit
Saul Rudy Nikson
AVP Subsidiary Audit
AVP Service Operation
Audit
Yanti Iswari
AVP Share Service Audit
Joni Pathibang
AVP IT Support Audit
I Ketut Darsumantra
AVP Infrastructure & Supply
Audit
Imam Santosa
AVP ICFR & Risk
Management Audit
Purwoto
AVP Quality Assurance &
System Development Audit
Edi Djoko Swasono
Laporan Tahunan 2014
A. Bayu Katon
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
231
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Piagam Internal Audit
Tugas dan Tanggung Jawab
Unit IA Telkom telah dilengkapi dengan Piagam Internal
Audit (Internal Audit Charter) sebagai suatu dokumen
formal perusahaan, yang berisi uraian tentang visi, misi,
struktur, status, tugas, tanggung jawab dan wewenang
IA, termasuk juga persyaratan personil auditor IA.
Penyusunan Piagam Internal Audit berpedoman pada
standar internasional bagi praktik profesi internal audit
yang dikeluarkan oleh Institute of Internal Auditor(“IIA”),
dan telah disetujui oleh Direktur Utama maupun Komite
Audit berdasarkan Keputusan Direksi No.711/PW000/
UTA-00/2008 perihal Internal Audit Charter Perseroan.
Paradigma audit berbasis risiko tersebut, dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya IA telah
menggunakan Sistem Manajemen Audit ("Audit
Management System, AMS") yang merupakan sebuah
sistem aplikasi untuk mendokumentasikan pelaksanaan
audit berbasis risiko secara online.
Visi, Misi, Tugas dan Tanggung Jawab
Internal Audit
Visi
Sebagai ”Smart Partner” bagi Manajemen, Unit Bisnis/
Unit kerja dan Anak Perusahaan dalam rangka mencapai
tujuan Perusahaan serta sebagai pendorong bagi seluruh
jajaran Perusahaan dan Anak Perusahaan agar tercipta
budaya disiplin dalam melaksanakan seluruh ketentuan
perundang-undangan/kebijakan/ peraturan/ prosedur/
proses bisnis yang berlaku.
Peningkatan peran serta IA dilakukan dengan cara
meningkatkan kualitas assurance atas operasional
perusahaan melalui aktivitas audit maupun non audit.
Audit dilakukan untuk memastikan bahwa risiko-risiko
bisnis yang mungkin terjadi dapat diatasi melalui
pengendalian internal yang efektif. Jika ditemukan
ketidakefektifan pada pengendalian suatu proses bisnis
dan atau risiko yang di luar kendali, maka dilakukan
substantive test, yaitu pengujian lanjut objek audit guna
mendalami akar permasalahannya.
Misi
1. Menyediakan layanan dan konsultansi internal audit
secara profesional, obyektif serta independen bagi
Manajemen, Unit Bisnis/Unit kerja, dan Anak
Perusahaan.
2. Memberikan keyakinan (assurance) mengenai kelayakan
pelaporan keuangan.
3. Mengawal secara aktif implementasi pengendalian
internal, memberikan dukungan dalam meningkatkan
pelaksanaan GCG, dan mengevaluasi pelaksanaan
pengelolaan risiko.
Selain itu, sebagai konsekuensi pencatatan saham di
Bursa Efek Indonesia ("BEI") maupun New York Stock
Exchange ("NYSE"), IA secara periodik melakukan
pengujian dan audit terhadap efektivitas dan kecukupan
pelaksanaan pengendalian internal dalam rangka pelaporan
keuangan sesuai standar Internal Control over Financial
Reporting ("ICOFR"). Dalam rangka mendukung
penyelenggaraan audit dan menumbuhkan kesadaran
terhadap pentingnya melakukan pengendalian internal
bagi para unit bisnis, setiap triwulan, unit bisnis melakukan
Control Self Assessment ("CSA") terhadap pengendalian
internal yang menjadi tanggung jawabnya. Secara periodik,
IA melakukan evaluasi terhadap hasil CSA tersebut untuk
mengukur tingkat kecukupannya dan menghasilkan
rekomendasi perbaikan baik terhadap rancangan maupun
pelaksanaan.
Visi dan Misi IA tersebut diterapkan dalam wujud aktivitas
IA yang diselenggarakan secara sistematis, terukur dan
sesuai dengan standar yang berlaku mulai dari persiapan,
pelaksanaan hingga pemantauan hasil tindak lanjut.
Untuk tujuan ini, pada tahap persiapan audit, metodologi
audit berbasis risiko menjadi pedoman utama yang
menekankan bahwa penentuan unit yang layak audit
(auditable) didasarkan pada tingkat risiko, makin tinggi
risiko makin tinggi keharusan untuk diaudit. Tingkat
risiko dari objek audit (auditee) didasarkan kepada risiko
yang telah dipetakan dan ditetapkan oleh Perusahaan
maupun penilaian profesional oleh IA sendiri.
Tahap selanjutnya adalah ikut serta dalam kegiatan
layanan konsultasi internal. Layanan konsultasi internal
antara lain difokuskan pada penyelenggaraan operasional
perusahaan yang dapat dikelompokkan menjadi
pengelolaan infrastruktur (alat produksi), produk dan
layanan serta operasi pendukung, termasuk identifikasi
Risiko Pelaporan Keuangan Group (Group Financial
Reporting Risk/GFRR), penyusunan proses bisnis entitas
anak dan pengelolaan SDM. Aktivitas konsultasi internal
ini lebih merupakan solusi pencegahan sebagai antisipasi
agar penyelenggaraan bisnis tetap pada arah yang tepat
dan mengindahkan rambu-rambu peraturan yang berlaku.
232
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Sebagai bagian dari Perusahaan yang punya komitmen tinggi terhadap keberhasilan GCG, IA memiliki peran penting
dalam mekanisme whistleblower yang merupakan ranah Komite Audit dan Executive Investigative Committee ("EIC"),
dimana kepala IA ditunjuk sebagai sekretaris EIC. Mekanisme whistleblower berfungsi untuk mengakomodasi setiap
‘pengaduan’ oleh karyawan untuk diteruskan kepada manajemen. Pada gilirannya, jika Komite Audit dan EIC menilai
bahwa pengaduan perlu diselidiki lebih lanjut, IA akan mengambil peran untuk menindaklanjuti sebagai bagian dari
tugas audit.
Hasil-hasil kegiatan di atas dilaporkan kepada Direktur Utama dengan tembusan kepada Komite Audit kemudian
hasil-hasil tersebut akan diinformasikan kepada objek audit untuk ditindaklanjuti dan dilakukan perbaikan.
Untuk memastikan bahwa objek audit telah memberikan respon yang cukup atas hasil audit dan konsultasi internal,
maka perlu dilakukan upaya pengawasan lebih lanjut. Tindak lanjut di lapangan dilakukan oleh objek audit yang
kemudian dimonitor oleh IA. Untuk hal ini, tindak lanjut dibatasi pada area-area proses bisnis yang signifikan dengan
target waktu penyelesaian yang disepakati bersama.
Independensi
Sebagaimana diatur dalam peraturan pasar modal yang berlaku, yaitu Peraturan Bapepam-LK Nomor XI.2.7. Internal
Audit merupakan unit yang independen terhadap unit-unit kerja lain dan bertanggung jawab langsung kepada
Direktur Utama. Kepala Internal Audit Telkom diangkat dan diberhentikan oleh Direktur Utama dengan persetujuan
Dewan Komisaris. Salah satu implementasi dari independensi Unit Internal Audit di Telkom adalah Laporan Internal
Audit dikirimkan kepada Dirut dan ditembuskan kepada Komite Audit (Anggota Dewan Komisaris).
Kualifikasi/Sertifikasi Profesi
Untuk memelihara dan meningkatkan tenaga auditor yang memiliki kompetensi memadai baik dari sisi kualitas
maupun kuantitas untuk dapat berperan sesuai dengan lingkup kegiatan IA dalam mengawal perkembangan bisnis
Perusahaan, IA senantiasa melakukan upaya-upaya dalam:
1. mengikutsertakan auditor IA dalam pelatihan, seminar dan workshop yang bersifat teknis; dan
2. mengikutsertakan auditor IA dalam pembelajaran berkelanjutan yang bersertifikasi, baik lokal maupun internasional.
Saat ini jumlah auditor yang telah memiliki sertifikasi nasional sebanyak delapan orang bersertifikat Qualified Internal
Auditor ("QIA") dan sertifikat internasional sebanyak enam orang, satu orang bersertifikat Certified Fraud Examiner
("CFE"), dua orang bersertifikat Certified Information System Audit ("CISA"), satu orang bersertifikat Certified Risk
Management Audit (CRMA), satu orang bersertifikat Certified Management Audit ("CMA") dan satu orang bersertifikat
Certified Behavior Consultant ("CBC")
Saat ini jumlah auditor yang telah memiliki sertifikasi auditor baik nasional maupun internasional, dengan rincian
sebagai berikut:
Jenis Sertifikasi
Jumlah
Qualified Internal Auditor ("QIA")
8
Certified Fraud Examiner ("CFE")
1
Certified Information System Audit ("CISA")
2
Certified Risk Management Audit ("CRMA")
1
Certified Management Accountant ("CMA")
1
Certified Behavior Consultant ("CBC")
1
Selama tahun 2014 IA secara aktif mengikutsertakan auditornya dalam persiapan sertifikasi internasional seperti
Certifed Information System Auditor (“CISA”) dan Certified Internal Auditor (“CIA”).
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
233
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Internal Audit Telkom Aktif dalam Organisasi Profesi
Internal Audit Telkom secara aktif terlibat dalam kegiatan Forum Komunikasi Satuan Pengawasan Intern ("FKSPI")
Indonesia. Forum ini dibentuk untuk menjadi wahana meningkatan kualitas pengawasan dan membentuk auditor
yang profesional berstandar Internasional. Anggota FKSPI terdiri atas Unit Internal Audit BUMN, BUMD, Perguruan
Tinggi dan perusahaan swasta. FKSPI secara rutin menyelenggarakan seminar dan workshop untuk meningkatkan
kompetensi anggotanya.
Personil Internal Audit Telkom menjadi anggota Institute of Internal Auditor (IIA) sebanyak 9 (sembilan) orang.
Keanggotaan ini sebagai bagian dari upaya Internal Audit Telkom selalu update dengan perkembangan keilmuan
dalam bidang audit dan assurance di dunia.
Pelaksanaan Kegiatan Audit dan Konsultasi di Tahun 2014
Sesuai dengan Rencana Kerja Internal Audit Tahunan untuk tahun 2014, pada periode tahun 2014, Unit IA melaksanakan
47 objek audit dan konsultasi.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Sub Unit
TW-I
TW-II
TW-III
TW-IV
Tahun 2014
Enterprise Management Audit
4
Infrastructure & Operation Audit
3
6
7
6
23
3
3
3
12
Support & Subsidiary Audit
2
4
3
3
12
Total IA
9
13
13
12
47
Sampai dengan posisi 31 Desember 2014, Internal Audit telah menyelesaikan 47 Audit/konsulting dan menghasilkan
424 rekomendasi, dengan rincian sebagai berikut :
Status Tidak Lanjut
Sub Unit
Jumlah
Rekomendasi
Open
Enterprise Management Audit
118
96
22
Infrastructure & Operation Audit
218
193
25
Support & Subsidiary Audit
88
68
20
424
357
67
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Total IA
LAMPIRAN
Closed
234
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pelatihan Internal Audit
Adapun pelatihan yang diikuti oleh Internal Audit di tahun 2014, adalah sebagai berikut :
Lokasi dan Tanggal
Jumlah
Peserta
Jumlah
Hari
Nasional / 25-26 Maret
5
2
Program
Advance Certified Behavioral Consultant (CBC)
Bimbingan dan Ujian Sertifikasi CFE
Nasional / 10-14 Februari
2
5
Nasional / 24-25 dan 28-30
April
2
5
Nasional / 13-14 Mei
2
2
Nasional / 21-23 April
1
3
Nasional / 24-26
September
2
3
Internasional / 7-8 Oktober
1
2
Nasional / 25 Juni
1
1
Exam CFE
Nasional / 24-25
September
1
2
Finnon 1 - Understanding Financial Statement
Nasional / 1-3 Juli
1
3
Nasional / 16-20 Juni
2
5
Nasional / 15-19 Desember
1
5
Nasional / 19-21 Mei
3
3
Pelatihan ISO 22301
Nasional / 23-27 Juni
1
5
Pelatihan ISO 27001
Nasional / 21-25 April
3
5
Pelatihan ISO 27001 & ISO 22301
Bootcamp Sertifikasi Financial Risk Management (FRM)
Bootcamp Sertifikasi Financial Risk Management (FRM)- PART 2
CBC Advanced
Company Strategic Planning
COSO 2013 Implementing the Framework
Digital Forensic
Lead Auditor BCMS (ISO 22301) dan PAS 99 (Batch-1)
Lead Auditor Course (LAC) ISO 20000
Pelatihan & Workshop Evaluasi Organisasi
Nasional / 14-26 April
2
10
Pelatihan Psikologis dan Komunikasi Audit
Nasional / 11- 13 Juni
7
3
Seminar Business Valuation Conference
Nasional / 30 Sep - 1
Oktober
4
2
Nasional / 17-19 September
5
3
Seminar Nasional Internal Audit 2014
Nasional / 15-17 April
3
3
Sertifikasi ISO BCMS
Nasional / 16-20 Juni
1
5
Nasional / 1-11 Agustus
5
12
Sharing Session Psikologis dan Komunikasi Audit
Nasional / 09 Juni
12
1
Spirituality in Work for Managers (Islam) Batch-35
Nasional / 17-21 November
1
5
Nasional / 11-14 Maret
1
4
Internasional / 8-25 Mei
1
18
Nasional / 22-23 Mei
1
2
Internasional / 5-6 Juni
1
2
Nasional / 19-21 Maret
1
3
Workshop Pengadaan Barang/Jasa
Nasional / 11-12 September
2
2
Workshop Penyusunan UBIS Profile
Nasional / 12-14 Mei
1
3
Seminar dan Musyawarah Kerja Nasional FKSPI 2014
Sertifikasi QIA Tingkat Manajerial
Spiritual Capital Management
Suspim International Thunder-Bird, Arizone
Teknis dan Metode Pengadaan
The European & UK Anti Corruption & Compliance Congress
Workshop Negotiation Skill & Simulation
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
235
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Sesuai prosedur yang berlaku dan dengan memperhatikan independensi dan kualifikasi auditor independen, RUPST
kami tanggal 4 April 2014 telah menunjuk Kantor Akuntan Publik (“KAP”) Purwantono, Suherman & Surja (bekerja
sama dengan Ernst & Young global limited), yang merupakan KAP yang terdaftar di OJK, untuk melakukan audit
atas Laporan Keuangan Konsolidasian untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014. Biaya jasa untuk audit
Laporan Keuangan Konsolidasi tahun buku 2014 disetujui sebesar Rp 31,5 miliar (tidak termasuk PPN).
KAP Purwantono, Suherman & Surja menjadi akuntan publik Perusahaan sejak tahun 2012. Akuntan yang menandatangani
Laporan Auditor Independen Tahun Buku 2014 adalah Hari Purwantono. KAP Purwantono, Suherman & Surja juga
ditunjuk melakukan audit atas Efektivitas Pengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan tahun buku 2014 serta
audit penggunaan Dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”) tahun buku 2014.
Berikut adalah Kantor Akuntan Publik yang telah melakukan audit Laporan Keuangan Perseroan selama 5 tahun
terakhir.
Tahun
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
AUDIT EKSTERNAL
Biaya
(Rp juta)
Purwantono, Suherman & Surja
Drs.Hari Purwantono
31.500
2013
Purwantono, Suherman & Surja
Drs.Hari Purwantono
28.240
2012
Purwantono, Suherman & Surja
Drs.Hari Purwantono
26.619
2011
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
Chrisna A.Wardhana, CPA
40.503
2010
Tanudiredja, Wibisana & Rekan
Chrisna A.Wardhana, CPA
41.872
Biaya dan Jasa Auditor Eksternal
Tabel berikut menyajikan ringkasan tagihan terkait jasa audit untuk tahun 2012, 2013, 2014.
Tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember
Biaya Jasa Perpajakan
Semua Biaya Lain
2012
2013
2014
(Rp juta)
(Rp juta)
(Rp juta)
26.619
28.240
31.500
-
-
326
-
Audit oleh Lembaga Audit Eksternal Lainnya
Selain di audit oleh Kantor Akuntan Pulik (KAP), tahun 2014 Auditor dari Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK)
melakukan audit terhadap kegiatan pengadaan di Telkom. Audit ini semakin meningkatkan "control awareness" dari
manajemen Telkom dalam proses pengadaan barang dan jasa.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Akuntan Publik
2014
Biaya Audit
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Kantor Akuntan Publik
236
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
MANAJEMEN RISIKO
Manajemen Risiko merupakan hal yang penting dalam
bisnis komunikasi dikarenakan bisnis ini memiliki cakupan
area yang luas yang memerlukan investasi yang besar
dengan tingkat kompetisi yang tinggi. Pelaksanaan
sistem manajemen risiko ini diperkuat dengan Peraturan
Menteri BUMN No. 1 Tahun 2011 yang mengharuskan
Telkom wajib menerapkan manajemen risiko.
Dalam implementasinya, manajemen risiko dilakukan
secara sistematis dan terstruktur. Manajemen risiko
Perseroan diterapkan untuk meminimalkan segala
kemungkinan risiko-risiko yang dapat berakibat negatif
terhadap pencapaian sasaran Perseroan.
Milestone Pengembangan Manajemen Risiko
Sejak tahun 2006, Telkom telah menerapkan manajemen
risiko yang mengacu kepada kerangka kerja COSO
Enterprise Risk Manajemen ("ERM") sebagaimana
ditetapkan dalam Keputusan Direksi Nomor. 16 tahun
2006 tentang Manajemen Risiko Perusahaan (Telkom
Risk Management).
Penerapan manajemen risiko di Telkom tahun 2006
diawali dengan pembentukan Unit Risk Management &
Legal Compliance ("RMLC") dibawah koordinasi Executive
Vice President ("EVP"). Selanjutnya pada tahun 2007
dibentuk Direktorat Compliance & Risk Management
("CRM") di bawah kendali Direktur CRM. Dengan tingkat
kesadaran atas pengelolaan risiko yang membaik dan
adanya tantangan bisnis yang lebih besar maka pada
tahun 2013 fungsi Direktorat CRM diubah menjadi
Direktorat Wholesale & International, sedangkan untuk
menjalankan pengelolaan Governance, Risk & Compliance
dibentuk Departemen Compliance, Risk Management &
General Affair ("CRMGA") dibawah tanggung jawab
Head of CRMGA.
Perjalanan dalam mengelola Manajemen Risiko di Telkom
sejak 2006 s.d. 2014 telah mengantarkan perusahaan
kepada tingkatan dimana risiko telah menjadi pertimbangan
dalam pengambilan keputusan strategis, dalam
implementasi operasional, untuk mengawal kepatuhan
(compliance) maupun dalam mengawal proses pelaporan
keuangan melalui Proses Pengendalian Internal dan
Prosedur Pengendalian Pengungkapan.
Ke depan kami terus berupaya untuk mempertahankan
dan meningkatkan kematangan implementasi manajemen
risiko (ERM Maturity Level) dengan beberapa penekanan
sebagai berikut:
2015: Peningkatan maturitas implementasi Business
Continuity Management System ("BCMS")
2016: Peningkatan maturitas implementasi Revenue
Assurance & Fraud Management System
Organisasi Pengelola Risk Management di tingkat korporasi
Mengacu kepada Peraturan Direksi Nomor 202.11 / 2013 tanggal 25 Juni 2013 tentang organisasi Kantor Perusahaan
Telkom Group, per tanggal 31 Desember 2014 struktur organisasi Sub Departement Risk & Process Management
berada di bahwa koordinasi Departemen Compliance, Risk Management & General Affair ("CRMGA") sebagai berikut:
VP Risk & Process
Management
AVP Risk Strategy
AVP Process Strategy
Laporan Tahunan 2014
VP Risk & Process
System Development
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
237
PENDAHULUAN
Implementasi Kebijakan Manajemen Risiko dan
Framework
1. Upaya memberikan nilai tambah pada pengelolaan
perusahaan
LAMPIRAN
OP
ER
AT
I
GI
C
ON
S
RE
PO
RT
IN
G
CO
MP
LIA
NC
E
Sesuai kerangka dasar (COSO ERM Framework),
implementasi Manajemen risiko di Telkom diharapkan
memberikan nilai tambah dalam pencapaian objective
perusahaan khususnya dalam aspek: Strategic, Operation,
Reporting, dan Compliance.
Internal Environment
Objective Setting
Event Identification
Risk Assessment
Risk Response
Control Activities
Information & Communication
Monitoring
238
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
SUBSIDIARY
BUSINESS UNIT
DIVISION
ENTITY LEVEL
Kerangka utama yang digunakan dalam implementasi
manajemen risiko di Telkom (COSO ERM Framework)
meliputi tiga komponen utama:
1. Penerapan manajemen risiko perusahaan harus dapat
mendukung tujuan perusahaan dari aspek-aspek:
strategic, operational, reporting, dan compliance.
2. Manajemen risiko perusahaan diterapkan pada semua
tingkatan organisasi dalam perusahaan meliputi:
Enterprise level, Divisi, Business unit dan Subsidiary.
3. Penerapan manajemen risiko perusahaan terdiri dari
8 komponen proses yaitu:
a. Proses pengembangan lingkungan internal
b. Proses penetapan tujuan (objective setting)
c. Proses identifikasi kejadian (event identification)
d. Proses penilaian risiko (risk assessment)
e. Proses penanganan risiko (risk response)
f. Proses aktivitas pengendalian (control activities)
g. Proses informasi dan komunikasi (information/
communication)
h. Proses pemantauan (monitoring)
AT
E
Ruang Lingkup:
Manajemen Risiko Perusahaan diimplementasikan di
seluruh level organisasi melingkupi:
1. Unit kerja di Kantor Perusahaan.
2. Unit Bisnis (Divisi/Center).
3. Anak Perusahaan.
ST
R
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Tujuan:
1. Memastikan seluruh risiko yang dapat mengganggu
penacapaian tujuan perusahaan dapat diantisipasi
sebelumnya.
2. Membuat Standard kerangka penerapan Manajemen
Risiko Perusahaan agar pengelolaan lebih terkoordinasi
dan terintegrasi.
Namun dalam implementasinya, Telkom juga
memperhatikan dan memadukan framework tersebut
dengan referensi dan pedoman lain yang relevan antara
lain:
1. ISO 31000 - Enterprise Risk Management sebagai
pembanding dan pelengkap implementasi.
2. ISO 27001 - Information Security Management System
(ISMS) sebagai referensi dalam pengembangan
manajemen risiko untuk menjamin Keamanan Informasi
dalam hal Confidentiality, Integrity dan Availibility.
3. ISO 22301 - Business Continuity Management System
(BCMS) sebagai referensi dalam upaya menjamin
kelangsunngan bisnis.
4. ISO 20000 - Information Technology Service
Management (ITSM) sebagai referensi dalam menjamin
layanan IT.
5. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(SMK3) berbasis pada Peraturan Pemerintah Nomor
50 tahun 2012 tentang penerapan SMK3.
6. ISO 18001 - Occupational Health and Safety Assessment
System (OHSAS) sebagai referensi untuk mendukung
implementasi SMK3.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Kebijakan Manajemen Risiko dan Framework
Kebijakan Manajemen Risiko di Telkom mengacu kepada
Keputusan Direksi Nomor KD.16/PW000/PRO-IIC/2006
tanggal 3 Februari 2006 tentang Manajemen Risiko
Perusahaan (Telkom Risk Management)
Aspek Strategic:
Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat
memberikan nilai tambah melalui implementasi manajemen
risiko di dalam proses perencanaan perusahaan misalnya
pada saat penyusunan Corporate Strategic Scenario
("CSS"), maupun dalam proses pengambilan keputusan
strategis.
Aspek Operasional:
Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat
memberikan nilai tambah melalui:
1. Implementasi Manajemen Risiko untuk melindungi
Asset Perusahaan antara lain melalui:
a) Pengelolaan Physical Security untuk pengamanan
infrastruktur,
b) Pengelolaan Keamanan Sistem Informasi
(IT Security Management System) meliputi
Confidentiality, Integrity dan Availibility,
c) Pengelolaan Sistem Manajemen Kesehatan dan
Keselamatan Kerja ("K3"),
d) Pengelolaan Business Continuity Management,
Disaster Recovery Plan dan Crisis Management
Team.
2. Pengelolaan Revenue Assurance dan Anti Fraud
Program
Aspek Compliance:
Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat
memberikan nilai tambah melalui:
1. Pengelolaan kepatuhan (compliance) atas Regulasi
External maupun Peraturan Internal
2.
Pengelolaan kepatuhan (Compliance) atas Ketentuan
SOX melalui desain dan implementasi Internal Control
yang memadai.
Aspek Reporting:
Pengelolaan manajemen risiko diupayakan dapat
memberikan nilai tambah dengan pengaturan proses
pengendalian pengungkapan pelaporan keuangan melalui
Disclosure Control Procedure ("DCP").
2. Tata Kelola Manajemen Risiko Perusahaan ("ERM")
Telkom menyadari bahwa pengelolaan risiko merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan Good
Corporate Governance ("GCG") untuk menjamin
kelangsungan usaha. Tata kelola manajemen risiko pada
dasarnya mengacu konsep 3 Lines of Defense meliputi:
a. First Line: Seluruh Unit Organisasi di Kantor Perusahaan,
Divisi dan Anak Perusahaan sebagai Risk Owner,
bertanggung jawab terhadap pengelolaan risiko di
unit kerjanya mulai dari proses identifikasi risiko,
assessment risiko, program mitigasi, monitoring dan
continuous improvement.
b. Second Line: Fungsi Unit Pengelola Risk Management
di bawah koordinasi Departemen CRMGA yang
berperan dan bertanggung jawab dalam memastikan
efektifitas pengelolaan risiko melalui penyediaan
kebijakan, kerangka kerja, prosedur dan pedoman
yang terkait.
c. Third Line: Fungsi Internal Auditor yang bertanggung
jawab dalam melaksanakan audit terhadap efektivitas
implementasi manajemen risiko dan pengendalian
internal secara independen.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
239
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
Komite Evaluasi & Monitoring
Perencanaan & Risiko
Internal Audit
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Komite Risiko /
Rapat Direksi
Departemen
CRMGA
Direktorat
Corporate
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Divisi
Subsidiaries
Tata Kelola Manajemen Risiko Perusahaan
3. Proses membangun dan memelihara Manajemen
Risiko Perusahaan ("ERM")
Untuk dapat menjalankan 8 komponen proses pada
COSO Framework dengan baik, maka kami membangun
dan merawat Manajemen Risiko Perusahaan melalui:
a. Aspek Struktural dengan membangun lingkungan
internal yang mendukung melalui:
1. Membangun Komitmen dan Tone at the Top,
2. Meletakkan pondasi manajemen risiko dalam
kerangka GCG,
3. Membentuk Unit Organisasi Pengelola Risk
Management,
4. Pengembangan Kebijakan, Pedoman Risk
Acceptance Criteria ("RAC"), Pedoman Risk
Assessment (Risk & Control Self Assessment /
RCSA) dan Tata Kelola,
5. Pengembangan Kompetensi di Bidang Manajemen
Risiko, dan
6. Penyediaan Tools dan System yang memadai.
240
Laporan Tahunan 2014
b. Aspek Operasional yang difokuskan kepada:
1. Mengawal pelaksanaan risk assesment di tingkat
Corporate, Unit Bisnis dan Subsidiary serta
penyiapan rencana mitigasi yang memadai.
2. Pengembangan metodologi risk assessment untuk
fungsi-fungsi spesifik dengan mengkombinasikan
implementasi COSO ERM Framework dengan
referensi standard atau pedoman lainnya.
3. Aspek Perawatan yang difokuskan kepada proses
informasi, komunikasi, review, dan continous
improvement meliputi:
- Mengawal pelaksanaan review, monitoring
dan sistem pelaporan risiko ,
- Koordinasi pelaksanaan Audit Implementasi
Enteprise Risk Management,
- Menjaga Kontinuitas Pengembangan Kompetensi ,
- Menjaga Konsistensi Komunikasi dan Sosialisasi,
dan
- Pengembangan mekanisme penilaian
efektivitas pelaksanaan Manajemen Risiko.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
4. Pengembangan Kompetensi Manajemen Risiko
Pada tahun 2014 kami telah melaksanakan pengembangan kompetensi manajemen risiko, meliputi :
No.
Jenis Pelatihan
Waktu
1
Governance, Risk & Compliance Conference
Januari 2014
2
SOA untuk Divisi PO-DC
Januari 2014
3
Portofolio & Investment Evaluation
Februari 2014
4
Business Process Management (BPM) untuk Divisi
Februari 2014
5
Business Continuity Management System (BCMS) ISO 22301 integrated with ISMS
ISO 27001
Februari 2014
6
Enterprise Risk Management & Aplikasi ERM Online
Februari 2014
7
Revenue Assurance & Anti Fraud Management Collaboration
Maret 2014
8
SOA dan Aplikasi ICCA untuk Divisi PO-DC
April 2014
9
Penyusunan Dokumentasi Implementasi BCMS - ISMS (ISO 22301 & ISO 27001)
April 2014
10
Business Financial Analysis
April 2014
11
SOA untuk Unit Pengelola Supply Management di Divisi
Juni 2014
12
Lead Auditor ISO 22301 Business Continuity Management System
Juni 2014
13
Business Process Management (BPM) untuk Wholesale & International Business
September 2014
14
Revenue Assurance & Anti Fraud Management Collaboration
September 2014
15
Catastrope Insurance in Asia Conference
September 2014
16
New COSO Framework 2013 Internal Control
Oktober 2014
17
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Listrik
Oktober 2014
18
Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Pemadam kebakaran
Oktober 2014
19
Simulasi Tanggap Darurat Evakuasi Banjir
Oktober 2014
20
Financial Modelling
November 2014
21
Lead Auditor ISO 20000 IT Service Management
Desember 2014
Selain melalui Pelatihan Classical, pengembangan kompetensi juga dilakukan melalui Sosialisasi serta Workshop
terkait Pengelolaan Manajemen Risiko di lingkungan Kantor Divisi dan Anak Perusahaan.
5. Penggunaan Tools / Sistem Informasi
Untuk menjalankan fungsi Manajemen Risiko, Telkom telah melengkapi infrastruktur penunjang dengan menggunakan
aplikasi (tools) / sistem informasi antara lain:
a. Generic Tools Enterprise Risk Management Online (ERM Online) yang dipergunakan oleh seluruh unit untuk
pengelolaan Risk Assessment.
b. Spesific Tools untuk tujuan pengelolaan risiko tertentu misalnya :
1. Aplikasi Fraud Management System (FRAMES) yang dipergunakan untuk sistem deteksi dini potensi Customer
Fraud.
2. Aplikasi i-Library yang dikelola oleh Divisi Network of Broadband dan dipergunakan untuk pengelolaan
sistem dokumentasi Integrated Management System.
3. Aplikasi SMK 3 Online yang dikelola oleh Unit Security & Safety untuk pengelolaan dokumentasi Health and
Safety.
4. Aplikasi Security & Safety yang dikelola oleh Unit Security & Safety untuk monitoring pengelolaan Physical
Security.
5. Aplikasi Telkomcare untuk koordinasi Crisis Management Team.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
241
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
7. Sharing Session dan Pengakuan dari Pihak Eksternal
Selama tahun 2014 Telkom mendapatkan kunjungan dari pihak eksternal untuk sharing session implementasi Risk
Management, Internal Control, Process Management, Good Corporate Governance dan Pengelolaan Asuransi antara
lain dari PT. Alfamart, PT. Timah Indonesia, PT. Pertamina, PT. PLN, BPK RI dan PT. Wijaya Karya.
Selain itu atas implementasi Manajemen Risiko di tahun 2014, TELKOM mendapatkan pengakuan atau penghargaan
dari pihak eksternal yaitu :
No
Lembaga Eksternal
Jenis Penghargaan
1
PT SGS Indonesia
Integrated Management System untuk pengelolaan Infrastruktur meliputi :
• Sertifikat ISO 9001:2008 - Quality Management System
• Sertifikat ISO 27001:2013 - Information Security Management System
• Sertifikat ISO 22301:2012 - Business Continuity Management System
2
The Indonesia Institute for
Corporate Governance
The Most Trusted Company
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
6. Penilaian Efektivitas Implementasi Manajemen Risiko
Penilaian efektivitas Implementasi Manajemen Risiko dilakukan melalui proses evaluasi meliputi:
1. Melalui Evaluasi/diskusi one-on-one dengan unit bisnis sesuai kebutuhan.
2. Melalui Workshop sharing implementasi dan pengembangan ERM dengan anak perusahaan sesuai kebutuhan.
3. Melalui program Audit Implementasi Manajemen Risiko sesuai kebutuhan.
4. Melalui Evaluasi dengan Komite Risiko, Kepatuhan dan Revenue Assurance di tingkat BoD sesuai kebutuhan.
5. Melalui Evaluasi dengan Komite Evaluasi Monitoring Perencanaan dan Risiko ("KEMPR") sesuai kebutuhan.
242
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
FAKTOR – FAKTOR RISIKO
A. Risiko–Risiko yang Terkait Dengan
Indonesia
ini telah diprotes pekerja yang merasa tidak diuntungkan
oleh tindakan tersebut.
1. Risiko Politik dan Sosial
Peristiwa sosial dan politik terkini di Indonesia bisa
berdampak negative pada bisnis kami
Selama pelaksanaan pemilu pada 2014, nyaris terjadi
konflik fisik ketika terjadi penundaan pengumuman hasil
pemilu. Meskipun Joko Widodo terpilih sebagai Presiden
dan disumpah pada 20 Oktober 2014, namun koalisi
partai yang mendukungnya tidak memegang kursi
mayoritas di parlemen.
Menyusul terjadinya perubahan peta politik di Tanah Air
pada 1998, Indonesia mengalami percepatan proses
demokratisasi. Untuk pertama kalinya pada 1999
dilangsungkan pemilihan umum untuk parlemen dan
presiden secara bebas. Banyak partai politik baru berdiri
pada waktu itu dan tidak ada satu partai pun yang
memperoleh suara mayoritas dominan. Akibatnya,
Indonesia dari waktu ke waktu, mengalami ketidakstabilan
politik dan keresahan sosial. Sejak 2000, banyak terjadi
demonstrasi massa di Jakarta dan kota-kota lain
menentang atau memprotes kebijakan presiden terpilih
baik itu Abdurahman Wahid, Presiden Megawati, dan
Susilo Bambang Yudhoyono, maupun Joko Widodo. Para
demonstran menanggapi isu-isu spesifik, termasuk
pengurangan subsidi BBM, privatisasi aset negara,
langkah-langkah anti-korupsi, desentralisasi dan otonomi
daerah. Demonstrasi tersebut umumnya berjalan damai,
hanya beberapa yang diwarnai dengan kekerasan.
Pemerintah mengeluarkan pengumuman bulan November
2014 dan dilaksanakan sejak 1 Januari 2015, terkait subsidi
diesel Rp1.000 per liter dan membatalkan subsidi bensin.
Meskipun pelaksanaannya tidak menimbulkan kekerasan
yang signifikan atau ketidakstabilan politik, pengumuman
dan pelaksanaan ini bertepatan juga dengan masa di
mana harga minyak mentah telah turun sangat signifikan
pada tahun 2014. Tidak akan ada jaminan bahwa kenaikan
masa depan harga minyak mentah dan bahan bakar
tidak akan mengakibatkan ketidakstabilan politik dan
sosial.
Keresahan sosial dan sipil juga melanda sejumlah wilayah
Indonesia. Misalnya di Papua terjadi bentrokan antara
pendukung gerakan separatis dan militer Indonesia.
Sementara bentrokan sosial juga terjadi antara kelompok
agama dan etnis di Aceh, Kalimantan, serta Maluku dan
Poso.
Isu-isu perburuhan juga muncul setelah 2003, ketika
Pemerintah memberlakukan undang-undang tenaga
kerja baru yang memberikan perlindungan lebih besar
pada karyawan. Upaya untuk mengurangi perlindungan
Tidak ada jaminan bahwa gangguan sosial dan sipil tidak
terjadi di masa depan pada skala yang lebih luas. Gangguan
tersebut secara langsung atau tidak langsung, akan
berpengaruh negatif pada bisnis, kondisi keuangan, hasil
usaha dan prospek kami.
Gangguan pada stabilitas keamanan di Indonesia dapat
berasal dari gerakan terorisme yang akan mempengaruhi
kondisi keuangan dan hasil produksi, dan harga pasar
surat berharga kami.
Ada sejumlah insiden teroris di Indonesia, termasuk
pengeboman di Sulawesi Tengah Mei 2005, bom Bali
pada Oktober 2002 dan 2005 dan pengeboman di
Hotel JW Marriot dan Ritz Carlton di Jakarta pada Juli
2009. Meskipun pemerintah berhasil mementahkan
beberapa kegiatan teroris dalam beberapa tahun terakhir
dan menangkap beberapa orang yang diduga terlibat
dalam insiden ini, insiden teroris dapat terus dan, jika
serius atau luas, mungkin memiliki dampak negatif
material bagi investasi dan kepercayaan di Indonesia,
dan secara mikro berdampak yang negatif bagi bisnis,
keadaan keuangan, hasil usaha dan prospek dan harga
pasar surat berharga kami.
2. Risiko Makro Ekonomi
Perubahan aktivitas ekonomi global, regional ataupun
di Indonesia dapat berpengaruh negatif pada bisnis kami
Perubahan ekonomi di Indonesia, regional dan global
dapat mempengaruhi kinerja kami. Dua peristiwa global
yang mempengaruhi ekonomi Indonesia adalah krisis
keuangan Asia pada 1997 dan krisis ekonomi global pada
2008. Dampak krisis tahun 1997 di Indonesia antara lain
ditandai dengan depresiasi nilai tukar Rupiah, penurunan
tajam pada Produk Domestik Bruto, kenaikan suku bunga,
gejolak sosial yang berujung pada perubahan politik
penting. Krisis ekonomi global 2008 dipicu oleh krisis
sub-prime mortgage di Amerika Serikat juga menekan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
243
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
perekonomian Indonesia meskipun tidak seburuk pada
1997. Krisis ekonomi global mengarah pada penurunan
peringkat negara Amerika Serikat pada 2012. dan beberapa
peringkat Negara Eropa beberapa waktu kemudian. Saat
ini masih terdapat ketidakpastian terhadap hasil programprogram dukungan keuangan di sejumlah negara eropa,
serta kekhawatiran terhadap keuangan negara-negara
secara umum. Jika krisis berkepanjangan, atau meluas
ke Asia dan Indonesia, kami tidak menjamin tidak adanya
dampak material dan merugikan terhadap pertumbuhan
ekonomi Indonesia serta konsekuensinya terhadap usaha
kami.
Ketidakpastian kondisi ekonomi global dapat melemahkan
kegiatan ekonomi nasional, menurunkan pendapatan
dan menurunkan daya beli masyarakat konsumen. Pada
gilirannya, hal ini akan mengurangi permintaan akan
layanan komunikasi sehingga tentu berpengaruh pada
bisnis, kondisi keuangan, hasil usaha maupun prospek
usaha kami.
Fluktuasi nilai tukar Rupiah dapat berdampak material
dan merugikan bisnis kami
Mata uang fungsional yang kami gunakan di Indonesia
adalah Rupiah. Salah satu dampak terpenting dari krisis
ekonomi Asia adalah depresiasi Rupiah terhadap mata
uang lain, seperti Dolar AS. Dari 2010 hingga 2014, nilai
tukar Rupiah terhadap Dolar AS sekitar Rp8.508 per
Dolar AS ke Rp12.440 per Dolar AS. Akibatnya, kami
mencatat kerugian sebesar Rp189 miliar pada 2012,
sebesar Rp249 miliar pada 2013 dan Rp14 miliar pada
2014. Pada 31 Desember 2014, nilai tukar Rupiah/Dolar
AS berada di level Rp12.440per Dolar AS dibandingkan
dengan Rp12.189 per Dolar AS pada 31 Desember 2013.
Jika rupiah terus terdepresiasi terhadap mata uang lain,
maka kewajiban kami dalam Dolar AS seperti utang
usaha, utang pembelian (procurements payable), serta
pembayaran pinjaman dan obligasi dalam mata uang
asing, meningkat dalam Rupiah. Depresiasi Rupiah juga
meningkatkan biaya belanja modal kami karena sebagian
besar harga belanja modal mengacu pada mata uang
asing terutama Dolar AS dan Euro. Hal ini menambah
beban kami, karena sebagian besar pendapatan kami
dalam Rupiah. Depresiasi mata uang Rupiah juga
mengakibatkan kerugian dalam transaksi mata uang
asing, menambah secara signifikan biaya usaha, sehingga
menurunkan laba bersih kami. Kami tidak dapat menjamin
mampu mengelola risiko nilai tukar dengan baik di masa
244
Laporan Tahunan 2014
depan ataupun mencegah dampak risiko nilai tukar mata
uang terhadap usaha kami.
Selagi rupiah bebas dikonversikan dan dikirimkan dari
waktu ke waktu, Bank Indonesia (Bank Sentral Indonesia)
melakukan intervensi di pasar uang sebagai bagian dari
pelaksanaan kebijakannya, baik dengan melepas Rupiah
atau dengan menggunakan cadangan devisa untuk
membeli Rupiah. Kami tidak dapat menjamin bahwa
Bank Indonesia akan mengubah kebijakan nilai tukar
mengambang saat ini, atau bahwa Pemerintah mengambil
langkah tambahan untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah
dan jika melakukan perubahan, langkah tersebut akan
berhasil. Perubahan pada kebijakan nilai tukar mengambang
dapat berdampak besar pada kenaikan suku bunga
domestik, kelangkaan likuiditas, kontrol modal atau pasar,
atau penahanan bantuan keuangan oleh lembaga pemberi
pinjaman multinasional. Hal ini dapat mengakibatkan
penurunan kegiatan ekonomi, kredit macet atau penurunan
penggunaan layanan oleh pelanggan kami, dan akibatnya,
kami akan menghadapi kesulitan mendanai belanja modal
dan menerapkan strategi usaha. Akibat lainnya dapat
berupa dampak material terhadap bisnis, kondisi keuangan,
hasil operasi dan prospek usaha kami.
Penurunan peringkat kredit pemerintah atau Perusahaan
dapat mempengaruhi bisnis kami
Pada tanggal Laporan Tahunan, utang jangka panjang
berdenominasi mata uang asing Indonesia memperoleh
peringkat “Baa3” oleh Moody’s, “BB+” oleh Standard &
Poor’s dan “BBB” oleh Fitch Ratings. Sedangkan, utang
jangka pendek berdenominasi mata uang asing dinilai
“B” oleh Standard & Poor’s dan “F3” oleh Fitch Rating.
Kita tidak memiliki jaminan bahwa Moody’s, Standard &
Poor’s atau, Fitch Rating tidak akan mengubah atau
menurunkan peringkat kredit Indonesia. Setiap penurunan
peringkat dapat berdampak negatif terhadap likuiditas
pasar keuangan Indonesia, kemampuan Pemerintah dan
perusahaan di Indonesia, termasuk kami, untuk menggalang
tambahan dana saat terjadi kenaikan tingkat suku bunga
dan kondisi komersial lain. Suku bunga atas
utangberdenominasi Rupiah kami dengan tingkat bunga
mengambang juga mungkin akan meningkat. Hal ini jika
terjadi dapat berdampak material dan merugikan terhadap
bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha
kami.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
3. Risiko-Risiko Bencana
Indonesia rentan terhadap bencana alam dan berbagai
peristiwa yang ada di luar kendali kami, yang berpengaruh
negatif pada bisnis dan hasil usaha kami
Banyak daerah di Indonesia, termasuk daerah di mana
kami beroperasi, rentan terhadap bencana alam seperti
banjir, petir, angin ribut, gempa bumi, tsunami, letusan
gunung berapi, kebakaran dan juga kekeringan,
pemadaman listrik dan peristiwa lain yang berada di
luar kendali kami. Kepulauan Indonesia adalah salah satu
daerah vulkanik paling aktif di dunia, yakni berada di
zona konvergensi dari tiga lempeng litosfer utama,
sehingga rawan aktivitas seismik yang menyebabkan
gempa bumi, tsunami atau gelombang pasang yang
merusak. Dari waktu ke waktu, bencana alam telah
menelan korban jiwa, merugikan atau mendorong adanya
pengungsi dan merusak peralatan kami. Peristiwaperistiwa seperti ini yang telah terjadi di masa lalu, dapat
terjadi lagi di masa depan dan mengganggu kegiatan
usaha kami, menyebabkan kerusakan pada peralatan
dan memberikan pengaruh buruk terhadap kinerja
finansial dan keuntungan kami.
Sebagai contoh, pada 2 September, 2009, sebuah gempa
bumi di Jawa Barat talah menyebabkan kerusakan aseraset kami. Pada 30 September 2009 terjadi gempa di
Sumatera Barat, yang mengganggu penyediaan layanan
telekomunikasi di beberapa lokasi. Walaupun Tim
Manajemen Krisis kami bekerjasama dengan karyawan
dan mitra kami berhasil memulihkan layanan dengan
cepat, gempa tersebut menyebabkan kerusakan parah
terhadap aset kami.
Meskipun kami telah menerapkan Rencana Kelanjutan
Usaha (Business Continuity Plan/“BCP”) dan Rencana
Pemulihan Bencana (Disaster Recovery Plan/“DRP”)
yang telah diuji coba secara berkala, serta telah
mengasuransikan aset kami untuk melindungi diri dari
kerugian akibat bencana alam yang terjadi di luar kendali
kami, tidak ada jaminan bahwa perlindungan asuransi
akan cukup untuk menutupi potensi kerugian, atau bahwa
premi yang dibayarkan untuk polis asuransi tersebut
ketika diperbarui tidak akan naik di masa depan, maupun
bahwa bencana alam tidak akan mengganggu operasional
kami secara signifikan.
Kami tidak dapat menjamin bahwa peristiwa geologis
atau meteorologis di masa depan tidak akan berdampak
lebih besar pada perekonomian Indonesia. Gempa bumi
besar, gangguan geologis atau bencana lain sangat
mengganggu ekonomi Indonesia dan menurunkan
kepercayaan investor, sehingga berpengaruh pada bisnis,
kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami.
Operasional kami dapat terpengaruh oleh merebaknya
wabah bencana seperti flu burung (virus flu A/H1N1)
atau epidemi lain
Merebaknya wabah flu burung (virus flu A/H1N1) atau
epidemi lain, ataupun langkah-langkah untuk menghadapi
serangan wabah tersebut, dapat mengganggu
perekonomian Indonesia dan menurunkan kepercayaan
investor, sehingga dapat berpengaruh negatif pada
kondisi keuangan, hasil-hasil operasional maupun harga
saham kami. Selanjutnya, operasi kami dapat terganggu
bila karyawan kami tetap di rumah dan bekerja untuk
waktu yang panjang, sehingga dapat berdampak negatif
secara material terhadap kondisi keuangan atau hasil
operasi kami maupun nilai pasar dari sekuritas kami.
4. Risiko–Risiko Lain
Standar keterbukaan informasi korporat Indonesia berbeda
signifikan dengan yang diterapkan di negara-negara lain
termasuk Amerika Serikat.
Sebagai perusahaan yang tercatat di BEI dan NYSE,
kami tunduk pada aturan tata kelola perusahaan dan
pelaporan di juridiksi hukum tempat bursa tersebut
berada. Mungkin lebih sedikit informasi publik yang
tersedia tentang perusahaan publik Indonesia, termasuk
kami, dibanding apa yang diungkap di Negara dengan
bursa efek yang lebih mapan.
Laporan keuangan yang kami sampaikan kepada OJK
(dahulu Bapepam-LK) sesuai dengan SAK Indonesia,
yang berbeda dalam beberapa aspek dengan IFRS, dan
kami membagikan dividen berdasarkan laba tahun
berjalan yang dapat didistribusikan kepada pemilik entitas
induk serta laba per saham sebagaimana ketentuan
dalam SAK Indonesia.
Sesuai peraturan OJK dan BEI, kami wajib menyampaikan
laporan keuangan kepada OJK sesuai dengan SAK
Indonesia. Kami telah menyampaikan Laporan Keuangan
untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2014,
kepada OJK, serta kepada SEC pada Form 6-K, yang
memuat Laporan Keuangan Konsolidasian yang telah
diaudit untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2014.
Terdapat perbedaan dalam beberapa aspek yang signifikan
antara SAK Indonesia dan IFRS, yang menyebabkan
adanya perbedaan antara hasil-hasil keuangan yang
dilaporkan berdsarkan SAK Indonesia dan IFRS, termasuk
laba tahun berjalan yang dapat didistribusikan pada
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
245
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
pemilik entitas Induk dan laba bersih per saham. Kami
membagikan dividen berdasarkan laba tahun berjalan
yang dapat diditribusikan pada pemilik entitas induk
dan laba bersih per saham sebagaimana perhitungan
dalam SAK Indonesia.
Menurut SAK Indonesia, laba tahun berjalan yang dapat
diditribusikan pada pemilik entitas induk adalah sebesar
Rp14.205 miliar dan Rp14.638 miliar masing-masing pada
tahun 2013 dan 2014, sedangkan laba bersih per saham
adalah berturut-turut sebesar Rp147,42 dan Rp149,83
pada tahun 2013 dan 2014. Dividen per saham adalah
sebesar Rp102,40 untuk 2013. Besarnya dividen per
lembar saham untuk 2014 akan ditentukan dalam RUPST
Tahun Buku 2014 yang dijadwalkan diselenggarakan
pada 17 April 2015.
Kami didirikan di Indonesia, dan tidak mungkin bagi
investor untuk mempengaruhi proses atau melaksanakan
keputusan, atas diri kami di wilayah AS, atau melaksanakan
keputusan pengadilan asing terhadap kami di Indonesia
Kami adalah perseroan terbatas yang didirikan di Indonesia,
beroperasi di bawah undang-undang Indonesia yang
terkait dengan perseroan terbatas di Indonesia, dan aset
utama kami berlokasi di Indonesia. Selain itu, anggota
Komisaris dan Direksi kami bertempat tinggal di Indonesia
sedangkan sebagian besar aset mereka berada di luar
AS. Akibatnya, akan sulit bagi investor untuk mempengaruhi
pelayanan proses, atau melaksanakan keputusan atas
diri kami atau orang-orang tersebut di AS, keputusan
yang diperoleh di pengadilan AS.
Kami telah disarankan oleh Hadiputranto, Hadinoto &
Partners, sebagai penasihat hukum kami di Indonesia,
bahwa putusan pengadilan AS, termasuk penilaian yang
didasarkan pada ketentuan kewajiban perdata dari
undang-undang sekuritas federal atau undang-undang
sekuritas dari setiap negara bagian di AS, tidak dapat
dilaksanakan oleh pengadilan di Indonesia, meskipun
penilaian tersebut dapat diterima sebagai bukti nonkonklusif dalam persidangan di pengadilan Indonesia.
Mereka juga menyarankan bahwa pada keraguan apakah
pengadilan di Indonesia akan memasukkan penilaian
dalam tindakan tersebut yang dibawa ke pengadilan di
Indonesia didasarkan semata-mata pada ketentuan
kewajiban perdata dari undang-undang sekuritas federal
atau sekuritas setiap negara di AS. Akibatnya, pihak
penggugat harus mengajukan gugatan terhadap kami
atau pihak-pihak tersebut di pengadilan di Indonesia.
246
Laporan Tahunan 2014
Kepentingan pemegang saham pengendali kami dapat
berbeda dengan kepentingan dari pemegang saham lain
Pemerintah menguasai 52,56% dari Saham Biasa yang
diterbitkan dan beredar serta kemampuan menentukan
hasil dari seluruh aksi yang membutuhkan persetujuan
para pemegang saham. Pemerintah juga memiliki satu
saham Dwiwarna, yang memberinya hak suara khusus
dan hak veto atas hal-hal tertentu, termasuk pemilihan
dan pemberhentian dari anggota Direksi maupun Komisaris
perusahaan. Sebagai pemegang saham mayoritas atau
pemegang saham Dwiwarna mereka juga dapat
menggunakan kekuasaannya untuk menerbitkan saham
baru, dan mengubah Anggaran Dasar Perusahaan atau
mendorong aksi merger atau membubarkan perusahaan,
menaikkan atau menurunkan modal disetor atau
mengurangi modal yang dikeluarkan, atau mengajukan
veto atas langkah tersebut. Satu atau lebih langkah ini
dapat berakibat pada penarikan saham yang didaftarkan
dari bursa efek tertentu. Kemudian, melalui Menkominfo,
Pemerintah dapat menggunakan posisinya sebagai
regulator atas industri telekomunikasi Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2013, Pemerintah memiliki
14,3% saham di PT Indosat Tbk (“Indosat”), pesaing kami
dalam melayani sambungan telepon tidak bergerak
langsung internasional dan pesaing subsidiary kami,
Telkomsel, dalam melayani telepon seluler. Kepemilikan
saham Pemerintah termasuk saham Seri A yang memiliki
hak suara khusus dan hak veto atas hal-hal strategis
dalam Anggaran Dasar Indosat, termasuk keputusan
untuk pembubaran Perusahaan, likuidasi dan kebangkrutan,
serta mengizinkan Pemerintah untuk mengajukan satu
kandidat Direktur pada Direksi dan satu kandidat Komisaris
pada Dewan Komisaris. Dalam hal ini, terdapat kemungkinan
dimana kepentingan Pemerintah berbenturan dengan
kepentingan kami. Tidak ada kepastian bahwa Pemerintah
tidak akan memberikan peluang kepada Indosat, atau
berpihak kepada Indosat saat menggunakan kekuasaannya
sebagai regulator atas industri telekomunikasi Indonesia.
Jika Pemerintah memprioritaskan bisnis Indosat
dibandingkan bisnis kami atau akan meningkatkan
kepemilikan sahamnya di Indosat, hal ini akan berdampak
pada bisnis, kondisi keuangan, dan hasil operasi serta
prospek usaha kami.
B. Risiko-Risiko Terkait Bisnis Kami
1. Risiko Operasional
Kegagalan dalam melanjutkan operasi jaringan, sistem
utama, gateways kepada jaringan kami atau jaringan
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
operator lain, dapat berdampak negatif terhadap bisnis,
kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha kami
Kami sangat bergantung pada operasi jaringan yang
tidak terputus dalam memberikan layanan. Misalnya,
kami tergantung pada akses terhadap sambungan telepon
tidak bergerak kabel (“PSTN”) untuk operasional panggilan
telepon tidak bergerak dan penghentian dan permulaan
panggilan telepon kabel dari dan ke telepon tetap, dan
sebagian dari lalu lintas panggilan jarak jauh internasional
adalah rute melalui PSTN. Kami juga bergantung pada
akses ke jaringan internet dan broadband serta jaringan
seluler. Jaringan terintegrasi kami termasuk jaringan
akses kabel tembaga, jaringan akses serat optik, BTS,
perangkat switching, perangkat transmisi optik dan radio,
jaringan IP core, satelit dan server aplikasi.
Disamping itu, kami juga bertumpu pada interkoneksi
ke jaringan operator telekomunikasi lain untuk melayani
panggilan dan data yang dikirimkan pelanggan kami
kepada pelanggan operator di Indonesia dan luar negeri.
Kami juga bergantung pada manajemen sistem informasi
yang canggih secara teknologi dan sistem lain, seperti
sistem pengaturan tagihan yang memungkinkan kami
melakukan kegiatan operasional. Jaringan kami, termasuk
sistem informasi, TI dan infrastruktur serta jaringan
operator lain dengan siapa pelanggan kami melakukan
interkoneksi, sangat rentan terhadap kerusakan atau
gangguan dalam operasinya akibat berbagai hal seperti
gempa bumi, kebakaran, banjir, pemadaman listrik,
kerusakan perangkat, kesalahan perangkat lunak jaringan,
gangguan kabel transmisi atau peristiwa serupa lain.
Meskipun kami memiliki rencana kelanjutan bisnis dan
rencana pemulihan bencana yang komprehensif, yang
kita uji dan tingkatkan, kami tidak dapat menjamin bahwa
rencana tersebut akan berhasil sebagian atau sepenuhnya
jika bagian dari jaringan tersebut mengalami kerusakan
atau gangguan parah. Kerusakan apapun yang berujung
pada gangguan operasi atau penyediaan layanan kami,
baik yang berasal dari gangguan operasional, bencana
alam atau sebaliknya, dapat berdampak negatif bagi
bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha
kami.
Jaringan kami, yang menghadapi potensi ancaman
keamanan fisik dan cyber, seperti pencurian, perusakan
atau tindakan lain untuk mengganggu operasional kami,
dapat berpengaruh negatif terhadap hasil operasional
kami
Jaringan dan peralatan kami, khususnya jaringan akses
kabel, menghadapi potensi ancaman keamanan baik
fisik dan cyber. Ancaman fisik termasuk pencurian dan
perusakan peralatan kami dan serangan terorganisasi
terhadap infrastruktur utama dengan maksud mengganggu
kegiatan operasi. Selain itu, perusahaan telekomunikasi
di seluruh dunia menghadapi peningkatan ancaman
keamanan cyber ketika kegiatan bisnis menjadi semakin
tergantung pada telekomunikasi dan jaringan komputer
dan mengadopsi teknologi cloud computing. Ancaman
keamanan cyber termasuk upaya mendapatkan akses
tidak sah ke sistem atau memasukkan virus komputer
atau perangkat lunak berbahaya di sistem kami untuk
menyalahgunakan data konsumen dan informasi sensitif
lain, merusak data atau mengganggu operasi kami. Akses
yang tidak sah juga dapat diperoleh melalui cara-cara
tradisional seperti pencurian komputer laptop, perangkat
data portable dan ponsel serta pengumpulan intelijen
pada karyawan yang memiliki akses.
Meskipun hingga saat ini kami belum pernah mengalami
serangan cyber yang mengganggu dan secara material
berdampak pada operasional, jaringan dan website kami
sering menjadi sasaran serangan cyber. Serangan cyber
yang berhasil dapat membuat kami mengeluarkan biaya
besar untuk memperbaiki kerusakan atau mengembalikan
data, menerapkan perubahan organisasi yang besar dan
melakukan pelatihan untuk mencegah serangan serupa
di masa yang akan datang serta kehilangan pendapatan
dan biaya litigasi akibat dari penyalahgunaan informasi
sensitif, dan menyebabkan rusaknya reputasi. Kami
mengambil langkah-langkah pencegahan dan perbaikan,
termasuk meningkatkan kerjasama dengan kepolisian,
terutama di daerah yang rawan kegiatan kriminal dan
secara teratur meningkatan keamanan data kami. Namun
demikian, tidak ada jaminan bahwa langkah-langkah
pengamanan fisik dan cyber kami akan berhasil. Kerusakan
pada jaringan, peralatan atau data kami dan kebutuhan
untuk memperbaiki kerusakan sebagai akibat dari serangan
fisik dan cyber dapat mengganggu bisnis, kondisi keuangan
dan hasil operasi secara material.
Kami menghadapi sejumlah risiko terkait layanan internet.
Selain ancaman keamanan cyber, karena kami menyediakan
koneksi internet dan host website kepada pelanggan
serta mengembangkan konten dan aplikasi internet,
kami dianggap memiliki keterkaitan dengan konten yang
dialirkan melalui jaringan atau terpampang di website
yang terdaftar di host kami. Kami tidak dapat dan tidak
melakukan pengawasan terhadap seluruh konten ini dan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
247
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
dapat menghadapi tuntutan hukum akibat keterkaitan
dengan konten tersebut. Kasus semacam ini dapat
menghabiskan biaya untuk proses hukum, mengalihkan
tenaga dan perhatian manajemen, sekaligus merusak
reputasi kami.
Kebocoran pendapatan dapat terjadi akibat kelemahan
internal atau faktor eksternal dan jika terjadi, hal itu dapat
berdampak negatif pada hasil usaha kami
Kebocoran pendapatan adalah risiko umum bagi semua
operator telekomunikasi. Kami berpotensi mengalami
kebocoran pendapatan, atau kesulitan menagih pendapatan
yang merupakan hak kami, akibat kelemahan pada
transaksi, penundaan proses transaksi, pelanggan yang
tidak jujur atau faktor lain.
Kami telah mengambil langkah preventif untuk mengatasi
potensi kebocoran pendapatan dengan meningkatkan
fungsi pengendalian terhadap seluruh proses bisnis yang
ada, menerapkan metode penjaminan pendapatan,
memberlakukan kebijakan dan prosedur yang tepat serta
menerapkan aplikasi sistem informasi guna menekan
kebocoran pendapatan. Meskipun demikian, tidak ada
jaminan bahwa tidak akan terjadi kebocoran pendapatan
di masa depan atau bahwa kebocoran itu tidak akan
berdampak negatif pada hasil usaha kami.
Teknologi baru dapat berdampak negatif pada daya
saing kami
Industri telekomunikasi dicirikan oleh perubahan cepat
dan signifikan di sisi teknologi. Persaingan kami terus
meningkat akibat perkembangan teknologi saat ini atau
di masa depan. Pengembangan atau aplikasi teknologi,
layanan atau standar baru atau alternatif di masa depan
mensyaratkan perubahan model bisnis, pengembangan
produk, penyediaan layanan tambahan dan investasi
baru. Produk dan layanan baru mungkin mahal untuk
dikembangkan dan mendorong masuknya pesaing baru
di pasar. Kami tidak dapat secara akurat memperkirakan
bagaimana perkembangan perubahan teknologi di masa
depan akan mempengaruhi operasi atau daya saing
layanan kami. Selanjutnya, kami juga tidak dapat menjamin
untuk dapat mengintegrasikan teknologi baru ke dalam
model bisnis yang ada saat ini secara efektif.
Misalnya, karena persaingan dan meningkatnya popularitas
platform seluler, pendapatan nirkabel tetap kami dan
ARPU telah menurun dalam beberapa tahun terakhir.
Bisnis fixed wireless kami pindahkan kepada anak
perusahaan kami ,Telkomsel dan perpindahan tersebut
248
Laporan Tahunan 2014
ke Telkomsel efektif pada 1 Oktober 2014. Pada 27 Juni
2014, kami menandatangani Perjanjian Pengalihan Bisnis
Bersyarat dengan Telkomsel untuk memindahkan bisnis
Flexi dan pelanggan Flexi ke Telkomsel. Kami berencana
untuk terus mengoperasikan layanan Flexi hingga akhir
2015 atau sampai semua pelanggan Flexi kami telah
bermigrasi ke Telkomsel. Sementara itu, kami terus
mendorong pelanggan telepon tetap nirkabel kami untuk
masuk ke layanan seluler bergerak Telkomsel. Kami tidak
menjamin keberhasilan dalam memindahkan pelanggan
telepon tetap nirkabel ke platform mobile seluler Telkomsel,
karena persaingan dari penyedia selular lain sangat ketat.
Sebagai bagian dari langkah transformasi ke bisnis TIMES,
kami berniat mengembangkan bisnis baru dimana kami
juga menyediakan konten bagi pelanggan telekomunikasi.
Kami belum berpengalaman menjadi penyedia konten
dan, kami tidak menjamin untuk dapat mengelola
pertumbuhan bisnis konten secara efektif.
Kami tidak dapat menjamin teknologi kami tidak akan
tertinggal, atau tidak akan terlibat persaingan dengan
teknologi baru di masa depan, atau bahwa kami dapat
memperoleh teknologi baru untuk bersaing dalam kondisi
yang berbeda dengan persyaratan komersial tertentu.
Kegagalan kami untuk bereaksi terhadap perubahan
teknologi yang cepat dapat berdampak negatif bagi
bisnis, kondisi keuangan, hasil operasi dan prospek usaha
kami.
Satelit kami memiliki masa operasi yang terbatas dan
dapat rusak atau hancur selama masa operasi orbit atau
mengalami penundaan atau kegagalan peluncuran.
Kehilangan atau kinerja yang berkurang dari satelit kami,
baik dikarenakan kerusakan perangkat atau dicabutnya
lisensi, dapat merugikan kondisi keuangan, hasil operasi
dan kemampuan untuk memberikan layanan
Satelit Telkom-1 dan Telkom-2 kami memiliki masa operasi
yang terbatas, saat ini diperkirakan akan berakhir masingmasing pada 2015 dan 2020. Sejumlah faktor mempengaruhi
masa operasi satelit, termasuk kualitas konstruksi,
ketahanan sistem, subsistem, dan komponen, cadangan
BBM di pesawat, keakuratan peluncuran ke orbit, risiko
terhadap badai mikrometeorit, atau peristiwa alam lain
di angkasa, benturan dengan pecahan di orbit, atau cara
mengawasi dan mengoperasikan satelit tersebut. Kami
saat ini menggunakan kapasitas transponder satelit yang
dikaitkan dengan banyak aspek dari sisi bisnis, termasuk
penyewaan kapasitas tersebut dan routing untuk layanan
sambungan jarak jauh, internasional dan seluler.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Selain itu, peraturan Persatuan Telekomunikasi Internasional
(“ITU”) menyebutkan bahwa sebuah slot satelit telah
disediakan untuk Indonesia, dan Pemerintah berhak
menentukan pihak mana yang dapat menggunakan slot
tersebut. Saat ini, kami memegang lisensi untuk
menggunakan slot satelit tersebut, tetapi jika satelit
Telkom-1 dan Telkom-2 mengalami masalah teknis atau
rusak, Pemerintah dapat menetapkan bahwa kami telah
gagal memanfaatkan slot yang ada dengan lisensi yang
kami miliki, sehingga dapat mendorong Pemerintah
mencabut lisensi kami. Kami tidak dapat memberikan
jaminan bahwa kami dapat mempertahankan penggunaan
slot satelit tersebut dengan cara yang dianggap cukup
oleh Pemerintah.
Dalam mengantisipasi kenaikan permintaan akan layanan
satelit serta untuk mendukung strategi bisnis dalam
penyediaan layanan TIMES, pada 2009 kami menandatangani kontrak pengadaan satelit Telkom-3, yang
dijadwalkan untuk diluncurkan pada 2012. Namun, akibat
kegagagalan peluncuran di bulan Agustus 2012, satelit
Telkom-3 kini berada di orbit yang tidak dapat
dipergunakan. Sekalipun kami telah mengasuransikan
pengadaan satelit tersebut, kegagalan peluncuran satelit
Telkom-3 menyebabkan kami harus menyewa kapasitas
transponder dari pihak ketiga agar dapat memenuhi
komitmen pada pelanggan, dengan margin keuntungan
yang lebih kecil dibandingkan apabila satelit Telkom-3
berhasil diluncurkan. Kami sedang dalam tahap awal
untuk pengadaan satelit pengganti, Telkom-3S, yang
direncanakan untuk diluncurkan pada 2016. Selain itu,
kami juga akan harus mengadakan dan meluncurkan
satelit lain untuk menggantikan satelit Telkom-1 sebelum
berakhirnya masa operasional satelit tersebut. Umumnya
diperlukan waktu tiga tahun untuk mengembangkan
dan meluncurkan satelit, meskipun satelit Telkom-1 masih
dapat berfungsi beberapa tahun setelah estimasi
berakhirnya masa operasional pada 2015. Namun dalam
hal terjadi penundaan dalam pengembangan dan
peluncuran satelit pengganti, atau apabila masa operasional
satelit Telkom-1 berakhir sebelum satelit pengganti
diluncurkan, atau apabila kerusakan atau kegagalan
menyebabkan satelit-satelit kami saat ini tidak dapat
dipergunakan, kami akan harus menyewa kapasitas
transponder tambahan dari pihak ketiga, yang akan
menambah biaya operasional kami. Kegagalan untuk
menyewa kapasitas transponder dari penyedia pihak
ketiga akan berdampak pada gangguan atau penghentian
layanan satelit kami. Penghentian operasional satelit
kami akan berdampak pada kenaikan beban usaha yang
terkait dengan penyediaan layanan telekomunikasi kami
yang lain, terutama di wilayah timur Indonesia yang saat
ini sangat bergantung pada jangkauan satelit untuk
menerima layanan telekomunikasi, serta dapat berdampak
negatif bagi bisnis, kondisi keuangan dan hasil operasi
kami
2. Risiko-Risiko Keuangan
Kami menghadapi risiko suku bunga
Utang kami termasuk pinjaman bank untuk mendanai
operasi. Jika mungkin, kami akan mengurangi risiko
suku bunga dengan melakukan kontrak swap suku bunga
dari suku bunga mengambang menjadi suku bunga tetap
atas tenor pinjaman tertentu. Namun kebijakan lindung
nilai (hedging) ini mungkin tidak cukup mengatasi risiko
fluktuasi suku bunga dan hal ini berdampak pada beban
suku bunga yang besar dan berakibat buruk pada bisnis,
kondisi keuangan dan hasil operasi kami.
Perubahan situasi ekonomi di Amerika Serikat, termasuk
perbaikan atau harapan membaiknya ekonomi AS, juga
dapat berdampak pada Asia Tenggara dan Indonesia.
Harapan bahwa kebijakan Federal Reserves AS mengurangi
secara bertahap (tapering) program pembelian obligasi
mengusul adanya perbaikan ekonomi, telah mengakibatkan,
antara lain, melemahnya pasar saham dan obligasi di
seluruh dunia dan sejumlah mata uang Asia termasuk
rupiah sejak Mei 2013. Sebagai upaya untuk mendukung
rupiah, pada Juni 2013, Bank Indonesia mulai menaikkan
suku bunga acuan dari rekor rendah 5,75% yang ditetapkan
sejak Februari 2012. Tingkat bunga acuan telah meningkat
enam kali antara Juni 2013 dan November 2014 menjadi
7,75% sebelum menurun menjadi 7,50% pada Februari
2015. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia pada
2013 dan 2014 diikuti oleh kenaikan suku bunga JIBOR
dan kupon Sertifikat Bank Indonesia ("SBI"). Tidak ada
jaminan bahwa suku bunga acuan BI, JIBOR atau SBI
tidak akan naik lagi di masa depan.
Kami mungkin tidak berhasil mengelola risiko nilai tukar
mata uang asing
Perubahan nilai tukar berpengaruh dan akan terus
mempengaruhi kondisi keuangan dan hasil operasi kami.
Sebagian besar utang kami berdenominasi Rupiah dan
sebagian besar belanja modal kami dalam Dolar AS.
Sebagian besar pendapatan kami peroleh dalam Rupiah
dan hanya sebagian kecil dalam Dolar AS (antara lain
dari layanan internasional). Kami juga dapat menambah
utang jangka panjang kami dalam mata uang lain selain
Rupiah, termasuk dalam Dolar AS, untuk mendanai
kebutuhan belanja modal.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
249
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Secara keseluruhan, program manajemen risiko keuangan
kami bertujuan meminimalisasi kerugian atas nilai aset
dan kewajiban finansial yang timbul dari pergerakan nilai
tukar mata uang asing. Kami mempunyai kebijakan
tertulis untuk manajemen risiko mata uang asing terutama
melalui penempatan deposito berjangka dan lindung
nilai untuk menutup risiko fluktuasi mata uang asing
dalam jangka waktu tiga sampai dengan 12 bulan.
Kurs rupiah terhadap Dollar AS relatif berfluktuatif dan
di masa depan kami tidak menjamin bahwa kami akan
mampu mengelola risiko nilai tukar dengan sukses atau
bahwa usaha, kondisi keuangan atau hasil operasi kami
tidak akan terpengaruh negatif akibat risiko nilai tukar.
Kami mungkin tidak mampu membiayai belanja modal
yang dibutuhkan bagi kami untuk tetap kompetitif di
industri telekomunikasi di Indonesia
Industri layanan telekomunikasi adalah padat modal.
Agar kompetitif, kami harus terus-menerus
mengembangkan, memodernisasi dan memperbaharui
teknologi infrastruktur telekomunikasi, yang mencakup
investasi modal yang substansial. Untuk tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember, 2012, 2013 dan 2014,
belanja modal konsolidasi kami masing-masing berjumlah
Rp17.272 miliar, Rp24.898 milliar dan Rp 24.661 (US$
1,991 juta). Kemampuan kami untuk membiayai belanja
modal di masa depan akan bergantung pada kinerja
operasional masa depan, yang dipengaruhi oleh kondisi
ekonomi saat ini, tingkat suku bunga, serta faktor keuangan,
bisnis dan faktor lain, yang banyak di antaranya berada
diluar kendali kami, dan bergantung pada kemampuan
kami untuk mendapatkan tambahan pembiayaan eksternal.
Kami tidak dapat menjamin bahwa pembiayaan tambahan
akan tersedia bagi kami dengan persyaratan yang sesuai
secara komersial, atau tidak tersedia pembiayaan tambahan
sama sekali. Selain itu, kami hanya dapat menambah
pembiayaan sesuai dengan ketentuan perjanjian utang
kami. Oleh karenanya, kami tidak dapat menjamin bahwa
kami akan memiliki sumber modal yang cukup untuk
mengembangkan atau memperluas teknologi infrastruktur
telekomunikasi agar tetap kompetitif di pasar
telekomunikasi Indonesia. Kegagalan kami melakukan
hal tersebut dapat memberi dampak merugikan secara
material terhadap bisnis, kondisi keuangan, kinerja
operasional dan prospek usaha kami.
250
Laporan Tahunan 2014
3. Risiko-Risiko Hukum dan Kepatuhan
Jika kami terbukti melakukan penetapan harga oleh
komisi anti-monopoli Indonesia dan tuduhan class action,
kami dapat dikenakan kewajiban yang dapat menurunkan
pendapatan kami dan berdampak negatif pada bisnis,
reputasi dan keuntungan kami
Pada 17 Juni 2008, Komite Pengawas Persaingan Usaha
(“KPPU”) menetapkan bahwa perusahaan Perseroan,
Telkomsel, XL Axiata Tbk (“XL”), PT Bakrie Telecom Tbk
(“Bakrie Telecom”), PT Mobile-8 Telecom Tbk (“Mobile-8”)
dan PT Smart Telecom (“Smart Telecom”), (sekarang
Smartfren) melanggar Pasal 5 Undang-Undang Monopoli
(UU No.5/1999) dan menjatuhkan denda kepada Perseroan
dan Telkomsel masing-masing sebesar Rp 18 Miliar dan
Rp 25 Miliar. Kami dan Telkomsel mengajukan banding
atas putusan KPPU tersebut masing-masing ke Pengadilan
Negeri Bandung dan Jakarta Pusat. Pada 12 April 2011,
Mahkamah Agung memerintahkan penggabungan
banding untuk ditujukan ke Pengadilan Negeri Jakarta
Pusat. Jika Pengadilan Negeri Jakarta Pusat mengeluarkan
putusan yang tidak menguntungkan Perusahaan dan/
atau Telkomsel, kami dapat dikenai denda, dengan jumlah
tergantung pada putusan Pengadilan Negeri, yang dapat
berdampak negatif pada bisnis, reputasi dan keuntungan
kami.
Perseroan digugat oleh Andi Jindar Pakki dkk atas tanah
di Jl. A.P. Pettarani di Pengadilan Negeri (“PN”) Makassar.
Pada tanggal 8 Mei 2013, PN Makassar memutuskan
yang antara lain memerintahkan Perseroan untuk
membayar ganti rugi dengan harga yang wajar atau
mengosongkan tanah obyek perkara dan menyerahkannya
kepada Penggugat. Dalam hal putusan tersebut, Perseroan
akan membayar ganti rugi sebesar Rp57,6 miliar.
Pada tanggal 20 Mei 2013 Perseroan mengajukan banding
ke Pengadilan Tinggi Makassar. Pada bulan Desember
2013, Pengadilan Tinggi memenangkan pihak Pemohon/
Penggugat dan Perseroan telah mengajukan kasasi ke
Mahkamah Agung.
Pada 9 Januari 2015, Perseroan telah menerima Risalah
Pemberitahuan Putusan Mahkamah Agung RI No.226/
Pdt.G/2012/PN.Mks atas pengajuan kasasi Perseroan ke
Mahkamah Agung, dimana Mahkamah Agung menolak
permohonan Kasasi Perusahaan. Pada tanggal 5 Februari
2015, Perusahaan telah menyampaikan Peninjauan
Kembali kepada Mahkamah Agung.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Walaupun kami senantiasa berhati-hati dalam setiap
transaksi bisnis, tidak ada jaminan bahwa pelanggan,
orang, atau mitra kami tidak akan mengajukan kasus
serupa di masa depan atau kami akan tunduk pada
putusan yang dapat memiliki efek negatif bagi bisnis,
reputasi dan keuntungan kami.
pesaing yang memiliki sumber daya lebih besar dari
pada kami, dapat masuk ke sektor telekomunikasi di
Indonesia dan bersaing dengan kami dalam melayani
jasa telekomunikasi. Lebih jauh lagi, adalah mustahil
untuk mengantisipasi kebijakan yang akan diterapkan
pada teknologi baru.
Pernyataan berisi perkiraan ke depan mungkin tidak
akurat
Kami memperoleh pendapatan besar dari jasa interkoneksi
karena kami memiliki jaringan terbesar di Indonesia dan
para pesaing kami harus membayar tarif untuk terhubung
dengan jaringan kami. Sebagaimana diatur oleh
Kemenkominfo, tarif layanan interkoneksi terus menurun
dalam beberapa tahun terakhiri. Tarif yang berlaku saat
ini, efektif pada 24 April 2015 naik dari Rp23 menjadi
Rp24. Tidak ada dampak yang signifikan kepada bisnis
interkoneksi.
Laporan Tahunan ini memuat pernyataan yang berisi
perkiraan, termasuk pernyataan tentang sasaran-sasaran
Telkom saat ini serta proyeksi kinerja operasional dan
prospek usaha di masa depan. Penggunaan kata “percaya,”
“mengharapkan” “mengantisipasi,” “memperkirakan,”
“memproyeksikan” dan kata yang serupa adalah untuk
menunjukkan pernyataan yang sifatnya memperkirakan.
Selain itu, seluruh pernyataan, kecuali pernyataan yang
berisi data historis, merupakan pernyataan yang sifatnya
memperkirakan. Walau kami yakin ekspektasi yang
terkandung di dalamnya adalah masuk akal, kami tidak
dapat memberi jaminan perkiraan itu dapat terealisasi
nantinya. Pernyataan semacam ini terkait dengan beberapa
risiko dan ketidakpastian, termasuk dinamika ekonomi,
situasi sosial dan politik di Indonesia dan risiko lain yang
disebutkan dalam “Faktor Risiko”. Seluruh pernyataan
yang sifatnya memperkirakan, baik tertulis atau pun
verbal, oleh kami atau orang yang mewakili kami adalah
terkait dengan risiko tersebut.
4. Risiko – Risiko Regulasi
Kami beroperasi di lingkungan hukum dan undang-undang
yang sedang berubah. Perubahannya dapat berujung
pada meningkatkan kompetisi, sehingga antara lain dapat
menurunkan margin dan pendapatan operasional kami.
Perubahan tersebut juga dapat secara langsung
menurunkan margin kami atau mengurangi biaya para
kompetitor kami. Perubahan regulasi yang tidak
menguntungkan tersebut dapat berpengaruh negatif
pada kami.
Reformasi peraturan telekomunikasi Indonesia telah
dimulai oleh Pemerintah pada 1999 dan mengakibatkan
liberalisasi industri, termasuk penghilangan hambatan
bagi masuknya pemain baru dan terjadinya persaingan.
Akan tetapi, dalam beberapa tahun terakhir, jumlah dan
kompleksitas dari perubahan peraturan telah
mengakibatkan kondisi peraturan yang tidak menentu.
Selain itu, sejalan dengan perubahan peraturan dan
hukum di sektor telekomunikasi Indonesia, perusahaan
Penghentian layanan SMS Premium Telkomsel sejak
Oktober 2011 sebagai akibat dari peraturan Kemenkominfo
No.1/PER/M.KOMINFO/1/2009 telah berdampak pada
penurunan pendapatan dari layanan ini. Meskipun layanan
tersebut diselenggarakan lagi oleh Telkomsel pada 6
Agustus 2013 berdasarkan peraturan Kemenkominfo
No.21 Tahun 2013 tertanggal 26 Juli 2013 tentang
Penyelenggaraan Jasa Penyediaan Konten Pada Jaringan
Bergerak Seluler dan Jaringan Tetap Lokal Tanpa Kabel
Dengan Mobilitas Terbatas, sebagaiaman perubahan
terakhir peraturan Mekominfo No.6 Tahun 2015 yang
menggantikan peraturan Kemenkominfo No.1/PER/M.
KOMINFO/1/2009, tetapi sesuai peraturan tersebut
penyelenggaraan jasa penyediaan konten harus memenuhi
persyaratan yang lebih sulit untuk dipenuhi. Dengan
demikian kami tidak mengharapkan pendapatan dari
layanan SMS premium akan setinggi seperti sebelum
Oktober 2011.
Di masa depan, Pemerintah mungkin akan mengumumkan
atau menerapkan perubahan peraturan lainnya yang
dapat berakibat negatif bagi bisnis kami atau lisensi
usaha yang ada. Kami tidak dapat meyakinkan bahwa
kami dapat bersaing dengan operator telekomunikai
nasional dan asing lainnya, bahwa perubahan peraturan
itu tidak akan menghemat biaya para pesaing kami atau
justru sebaliknya menekan pendapatan kami, atau bahwa
perubahan peraturan itu, revisi atau intepretasi dari
peraturan dan hukum yang berlaku saat ini atau dimasa
depan yang diterbitkan oleh Pemerintah tidak akan
berdampak negatif bagi bisnis dan hasil-hasil usaha
kami.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
251
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Masuknya operator telekomunikasi baru ke Indonesia
sebagai penyedia layanan sambungan langsung
internasional dapat mengurangi marjin usaha, pangsa
pasar dan hasil operasi layanan telekomunikasi internasional
kami
Kami memperoleh lisensi dan telah mengoperasikan
layanan Sambungan Langsung Internasional (“SLI”) pada
2004, dan memperoleh pangsa pasar yang signifikan
pada akhir 2006. Indosat, salah satu pesaing utama
kami, masuk ke pasar ini sebelumnya dan terus
mempertahankan pangsa pasar yang besar untuk layanan
SLI. Pada 2009, Bakrie Telecom memperoleh lisensi SLI
untuk mulai melakukan layanan sambungan langsung
internasional dengan kode akses “009”. Ada kemungkinan
bahwa operator lain juga akan memperoleh lisensi SLI
di masa depan. Operasi para operator yang sudah ada
dan masuknya operator baru ke pasar SLI, termasuk
layanan VoIP oleh operator tersebut, terus menjadi
ancaman kompetisi bagi kami. Kami tidak dapat menjamin
bahwa efek negatif itu tidak akan berlangsung terus
atau persaingan yang semakin tinggi itu tidak akan
mengurangi pangsa pasar kami atau marjin usaha dan
hasil operasi layanan telepon tidak bergerak kami.
Kami menghadapi risiko terkait pembukaan kode akses
SLJJ
Dalam upaya meliberalisasi layanan SLJJ, Pemerintah
mengeluarkan peraturan yang menugaskan tiap penyedia
layanan SLJJ kode akses tiga digit yang digunakan
pelanggan saat melakukan panggilan SLJJ. Pada 2005,
Menkominfo mengumumkan kode akses tiga digit untuk
panggilan SLJJ akan diterapkan secara bertahap dalam
waktu lima tahun dan memberikan kepada kami kode
akses “017” untuk lima kota besar, termasuk Jakarta, dan
mengizinkan kami untuk memperluasnya secara bertahap
pada seluruh kode area. Indosat diberikan “011” sebagai
kode akses SLJJ. Kami diminta untuk membuka kode
akses SLJJ di seluruh wilayah yang tersisa pada tanggal
27 September 2011, saat mana jaringan kami di seluruh
area kode di Indonesia telah siap menerima kode akses
SLJJ tiga-digit.
Namun kami percaya bahwa biaya bagi para operator
yang belum memperbaiki infrastrukur jaringan mereka
untuk membuka jaringan berkode akses tiga digit akan
sangat besar. Sampai saat ini, belum ada permintaan
dari operator berlisensi SLJJ lainnya kepada kami untuk
menghubungkan jaringan mereka agar dapat menerima
kode akses SLJJ, selain dari di Balikpapan, sehingga
252
Laporan Tahunan 2014
kami percaya bahwa, selain dari Balikpapan, tidak ada
kode akses SLJJ milik operator berlisensi tersebut yang
dapat digunakan oleh pelanggan dari operator lain.
Namun demikian, apabila mereka melakukan hal itu
nantinya, implementasi kode akses SLJJ baru akan
berpotensi meningkatkan persaingan dengan menawarkan
lebih banyak pilihan layanan SLJJ bagi pelanggan kami.
Selain itu, adanya kode akses SLJJ baru diperkirakan
akan meningkatkan persaingan dan menurunkan kerja
sama di antara pemain lama di industri ini, yang dapat
berdampak pada mengecilnya margin dan pendapatan,
antara lain, yang akan berdampak negatif pada kami.
Peraturan baru untuk konfigurasi menara BTS dapat
menunda pendirian menara BTS baru atau mengubah
penempatan menara yang ada dan mengurangi posisi
kepemimpinan kami dengan mewajibkan kami berbagipakai menara dengan pesaing kami
Pada 2008 dan 2009, Pemerintah mengeluarkan peraturan
terkait pembangunan, utilisasi dan bagi-pakai menara
BTS. Menyusul regulasi tersebut, pembangunan menara
BTS memerlukan izin dari Pemda. Pemda memiliki hak
untuk menentukan penempatan menara, lokasi dimana
menara dapat dibangun, dan juga untuk menentukan
biaya lisensi untuk membangun infrastruktur menara.
Peraturan tersebut juga mewajibkan kami untuk
membiarkan operator lain dapat meminjam ruang dan
menggunakan menara telekomunikasi kami tanpa ada
diskriminasi.
Peraturan ini juga dapat berdampak negatif terhadap
kami dalam alokasi pembangunan atau rencana ekspansi
menara BTS kami karena pengembangan menara baru
akan lebih rumit. Peraturan ini juga dapat berdampak
buruk bagi menara BTS Kami yang telah ada jika Pemda
membuat perubahan regulasi terhadap penempatan
menara yang telah ada.
Persyaratan untuk membagi ruang dalam menara seluler
kami (Telkomsel) dan menara telepon nirkabel tidak
bergerak (Telkom Flexi) juga akan merugikan kami
sebagai pemimpin pasar karena memungkinkan pesaing
untuk berkembang cepat, terutama di daerah perkotaan,
dimana tempat ruang baru bagi menara tambahan akan
sulit untuk didapatkan. Efektif pada 2011, Pemda diijinkan
untuk menarik biaya hingga 2,0% dari nilai pajak menara
yang dibebankan. Meskipun kami tidak berharap jumlah
biaya ini untuk menjadi material pada 2013, tidak ada
jaminan bahwa biaya tersebut tidak akan meningkat di
masa yang akan datang.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5. Risiko Kompetisi Terkait Dengan Telekomunikasi
Tetap
Kami bisa kehilangan pelanggan sambungan telepon
kabel dan pendapatan dari layanan suara telepon kabel,
sehingga dapat berpengaruh negatif secara material
terhadap hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek
usaha kami
Pendapatan dari layanan suara telepon kabel terus
menurun selama beberapa tahun terakhir akibat
meningkatnya popularitas layanan suara bergerak dan
komunikasi alternatif lain seperti VoIP. Tarif untuk layanan
bergerak makin menurun dalam beberapa tahun ini,
yang lebih lanjut mempercepat penggantian layanan
suara telepon kabel oleh layanan bergerak. Walaupun
jumlah pelanggan telepon kabel tidak bergerak terus
meningkat sebesar 4,5% pada akhir 2013 dan meningkat
sebesar 3,7 % pada akhir 2014, pendapatan dari layanan
suara telepon kabel turun sebesar 8,2% pada 2013 dan
2,2% pada 2014. Persentase pendapatan dari layanan
suara telepon kabel terhadap total pendapatan operasional
terus menurun dari 10,4% pada 2013 menjadi 9,4 % pada
2014.
Kami telah mengambil berbagai langkah untuk
menstabilkan pendapatan kami dari layanan suara telepon
kabel. Namun, kami tidak dapat menjamin bahwa kami
berhasil dalam menanggulangi dampak negatif dari
pergeseran layanan suara telepon kabel oleh layanan
suara bergerak dan komunikasi alternatif lain, atau
memperlambat penurunan pendapatan dari layanan
suara telepon kabel. Migrasi dari layanan suara telepon
kabel ke layanan bergerak dan komunikasi alternatif lain
mungkin kian berkembang di masa depan sehingga akan
mempengaruhi kinerja keuangan layanan suara telepon
kabel kami dan berdampak negatif secara material bagi
hasil operasional, kondisi keuangan dan prospek usaha
kami secara keseluruhan.
Layanan Data dan Internet kami mengalami peningkatan
kompetisi, dan kita bisa mengalami penurunan margin
dari layanan ini karena persaingan semakin ketat.
Layanan data data dan internet kami menghadapi
persaingan semakin ketat dari operator data dan internet
lain serta operator bergerak. Jumlah broadband bergerak
dan pelanggan telah meningkat dengan makin populernya
smartphone di Indonesia, yang secara negatif
mempengaruhi pangsa pasar kami dan pendapatan dari
layanan dana dan internet tidak bergerak kami.
Pada 2013, regulator telah mengizinkan operator WiMax
untuk menggelar teknologi long term evolution (“LTE”),
yang akan memperketat persaingan di layanan internet
broadband.
Kami telah mengambil berbagai langkah untuk
menanggulangi dampak dari kompetisi ketat dalam
bisnis data dan internet. Namun, kami tidak dapat
memberikan jaminan bahwa kami akan sukses dalam
upaya-upaya tersebut. Kompetisi yang lebih intensif di
masa depan dapat mempengaruhi kinerja layanan data
dan internet, dan selanjutnya dapat berdampak negatif
bagi hasil operasi, kondisi keuangan dan prospek usaha
kami secara keseluruhan.
6. Risiko Persaingan Terkait Dengan Bisnis Seluler
Kami (Telkomsel)
Kompetisi dari penyelenggara layanan yang ada dan
para pemain baru bisa berdampak negatif pada bisnis
layanan seluler kami.
Bisnis komunikasi seluler di Indonesia sudah sangat
kompetitif. Persaingan antar penyedia layanan seluler
di Indonesia terjadi dalam berbagai aspek, termasuk
harga, kualitas jaringan dan jangkauan, ragam layanan,
fitur yang ditawarkan serta layanan konsumen. Bisnis
seluler kami yang dioperasikan oleh entitas anak dengan
kepemilikan mayoritas, Telkomsel, terutama bersaing
dengan Indosat dan XL. Beberapa operator kecil GSM
dan CDMA lain juga menyediakan layanan seluler di
Indonesia, termasuk PT Hutchison CP Telecommunications
(“Hutchison”), Smart Telecom dan Bakrie Telecom. Selain
operator penyedia layanan seluler saat ini, Menkominfo
juga dapat memberikan lisensi kepada operator baru di
masa depan untuk berkompetisi dengan kami.
Sejumlah langkah konsolidasi antar operator di Indonesia
telah terjadi beberapa tahun terakhir. Pada Maret 2010,
Smart Telecom dan Mobile-8 mengumumkan bahwa
mereka telah menandatangani perjanjian kerjasama
untuk menggunakan logo dan merek yang sama dengan
nama “smartfren”. Pada 18 Januari 2011, Mobile-8
mengakuisisi sejumlah besar saham Smart Telecom, dan
pada 12 April 2011, PT mobile-8 Telecom Tbk. berubah
nama menjadi PT Smartfren Telecom, Tbk. Selanjutnya
XL berencana mengakuisisi Natrindo (Axis). Pada
29 September 2013, XL-Axiata telah menandatangani
CSPA akuisisi Axis dengan pemegang saham Axis. Akuisisi
tersebut bertujuan strategis, khususnya menjadi salah
satu dari tiga operator terbesar dan menambah kepemilikan
frekuensi untuk memudahkan roadmap teknologi LTE
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
253
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Selagi konsolidasi operator mungkin mengarah ke
perbaikan kondisi di industri telekomunikasi, langkah itu
juga menghadirkan tantangan bagi Telkomsel untuk
tetap mempertahankan posisinya.
7. Risiko-risiko terkait dengan Pengembangan Bisnis
Baru
Kami meyakini bahwa upaya untuk mengembangkan
bisnis baru selain bisnis telekomunikasi serta ekspansi
internasional diperlukan untuk dapat terus bertumbuh.
Ini dilakukan melalui anak perusahaan kami, terutama
Metra dan Telin. Beberapa tantangan atau risiko terkait
dengan pengembangan bisnis baru ini adalah: kompetisi
dari current big player, kesesuaian bisnis model, perlunya
expertise baru, serta risiko terkait media online (hak
cipta, perlindungan konsumen dan kerahasiaan data
pelanggan).
Berfokus pada ekspansi internasional merupakan salah
satu inisiatif strategis kami. Saat ini, kami telah melakukan
ekspansi ke area pertumbuhan di tujuh negara, yaitu
Hong Kong-Macau, Timor Leste, Australia, Myanmar,
Malaysia, Taiwan dan Amerika Serikat, melalui entitas
anak kami, Telin. Perluasan aktivitas operasional ke
lingkup internasional membawa sejumlah risiko terkait
dengan keharusan beroperasi di bawah hukum yang
berbeda. Misalnya, operasional internasional kami dapat
terkena dampak negatif dari kondisi lingkungan politik,
gejolak dan ketidakstabilan sosial, perubahan regulasi
seperti misalnya kenaikan pajak menyangkut aktivitas
operasional kami, ketidakstabilan makro ekonomi,
pembatasan atau pengendalian atas lalu-lintas devisa,
persaingan dari operator setempat, perbedaan selera
konsumen, ataupun kurangnya tenaga ahli di pasar lokal
dimana kami akan beroperasi. Faktor-faktor tersebut
dapat membatasi besarnya harapan return dari upaya
ekspansi usaha, dan berpengaruh negatif secara material
pada bisnis, hasil usaha dan kondisi finansial kami.
C. Pengungkapan Kualitatif dan Kualitatif
Atas Risiko Pasar
Kami menghadapi risiko pasar yang muncul akibat
perubahan nilai tukar, suku bunga, risiko kredit, dan risiko
likuiditas yang tentunya akan berdampak pada kami.
Kami tidak secara umum melakukan lindung nilai atas
kewajiban jangka panjang dalam mata uang asing tetapi
pada kewajiban tahun berjalan kami. Pada tahun berjalan.
Sejak tanggal 31 Desember 2014, aset kami dalam mata
uang asing mencapai 83% terhadap kewajiban dalam
mata uang asing. Potensi terhadap risiko suku bunga
dikelola melalui kombinasi kewajiban dan aset tetap dan
tidak tetap, termasuk aset dengan suku bunga tetap
jangka pendek. Potensi risiko pasar tersebut berfluktuasi
selama tahun 2012, 2013, dan 2014 seiring dengan ekonomi
Indonesia yang terpengaruh oleh perubahan pada nilai
tukar Dolar AS terhadap Rupiah dan suku bunga itu
sendiri. Kami tidak dapat memperkirakan apakah kondisi
itu akan berlanjut di 2015 atau seterusnya.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
(4G). Konsolidasi antar operator telekomunikasipun tidak
dapat dihindarkan agar operator tetap memiliki daya
saing, menekan biaya operasional dan termasuk ”rebalance”
frekuensi mobile broadband yang membutuhkan pita
frekuensi lebih lebar. Menkominfo juga sudah mendukung
upaya konsolidasi, dengan tidak menambah /menerbitkan
lisensi baru bagi pemain seluler.
254
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
1. Informasi Nilai Tukar
Tabel berikut memuat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar AS berdasarkan nilai tukar tengah. yaitu nilai tengah antara
kurs jual dan kurs beli Bank Indonesia untuk periode terlampir.
Tahun
Pada akhir
periode
Rata-rata
Terendah
Tertinggi
(Rp/US$1)
(1)
2010 8.991 9.078 9.365 8.924 2011 (1)
9.068 8.773 9.170 8.508 2012 (1)
9.670 9.000 9.670 9.419 (1)
12.189 10.563 12.189 9.667 2014 (1)
12.440 11.880 12.440 11.404 2013 September(2)
12.212 11.891 12.212 11.710 12.082 12.145 12.241 11.993 November(2)
12.196 12.156 12.206 12.092 (2)
12.440 12.438 12.900 12.264 12.932
12.807
12.932
12.625 Oktober(2)
Desember
2015 (1)
Januari
(2)
Februari(2)
Maret (25)
(2)
12.625 12.578 12.732 12.444 12.863 12.750 12.887 12.609 12.932
13.069
13.237
12.932
Sumber: Bank Indonesia
(1) Menggunakan nilai tukar tengah pada hari kerja terakhir setiap bulan
yang diumumkan oleh Bank Indonesia untuk periode yang bersangkutan.
Di bawah sistem nilai tukar saat ini, nilai tukar rupiah
Indonesia ditentukan oleh pasar yang mencerminkan
interaksi penawaran dan permintaan di pasar. Namun.
Bank Indonesia dapat mengambil langkah-langkah dalam
mempertahankan nilai tukar agar lebih stabil. Untuk
tahun 2014 rata-rata Rupiah terhadap Dolar AS adalah
Rp11.880 dengan terendah dan tingkat tertinggi masingmasing sebesar Rp12.440 dan Rp11.404.
Nilai tukar yang digunakan untuk menjabarkan aset dan
liabilitas moneter yang berdenominasi mata uang asing
adalah nilai tukar beli dan jual yang dipublikasikan oleh
Reuters pada tahun 2012, 2013 dan 2014. Nilai tukar beli
dan jual yang dipublikasikan oleh Reuters untuk aset
dan liabilitas moneter masing-masing sebesar Rp9.630
dan Rp9.645 per Dolar AS posisi 31 Desember 2012,
Rp12.160 dan Rp12.180 per Dolar AS posisi 31 Desember
2013 dan Rp12.380 dan Rp12.390 per Dolar AS posisi 31
Desember 2014.
Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian dinyatakan
dalam Rupiah. Pencantuman konversi Rupiah ke dalam
Dolar AS semata-mata demi kemudahan bagi pembaca
dan menggunakan kurs rata-rata beli dan jual Rp12.385
per Dolar AS seperti yang dipublikasikan oleh Reuters
pada tanggal 31 Desember 2014.
(2) Menggunakan nilai tukar tengah harian yang diumumkan oleh Bank
Indonesia yang berlaku untuk periode yang bersangkutan.
Pada tanggal 25 Maret 2015, kurs beli dan jual Dolar AS
berdasarkan Reuters masing-masing sebesar Rp12.982
dan Rp12.990 per Dolar AS.
2. Valuta Asing
Indonesia menerapkan sistem nilai tukar mata uang asing
liberal yang memungkinkan aliran bebas valuta asing.
Transaksi modal termasuk pengiriman modal, laba,
deviden dan bunga, bebas dari pengendalian nilai tukar.
Namun demikian, beberapa peraturan mempunyai
dampak terhadap sistem nilai tukar. Misalnya, hanya
bank yang diberi wewenang untuk melakukan transaksi
atas valuta asing dan melaksanakan transaksi pertukaran
terkait dengan impor dan ekspor barang. Selain itu,
bank-bank Indonesia (termasuk cabang bank asing di
Indonesia) diharuskan melapor ke Bank Indonesia untuk
setiap transfer dana yang melebihi 10.000 Dolar AS.
Sebagai Perusahaan milik Negara dan berdasarkan
ketetapan Ketua Tim Koordinasi Pinjaman Komersial
Luar Negeri (“PKLN”), kami diharuskan mendapatkan
persetujuan dari PKLN sebelum mendapatkan pinjaman
komersial asing dan harus menyerahkan laporan berkala
kepada PKLN selama jangka waktu pinjaman.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
255
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
3. Risiko Nilai Tukar
Potensi risiko yang kami hadapi terhadap fluktuasi nilai
tukar terutama yang berasal dari transaksi penjualan.
pembelian dan pinjaman dalam mata uang asing. Kewajiban
termasuk hutang dan piutang dalam denominasi mata
uang Dolar AS dan Yen Jepang. Meningkatnya risiko
nilai tukar mata uang asing terhadap kewajiban Perusahaan
dan entitas anaknya diharapkan dapat terkompensasi
sebagian oleh deposito berjangka dan piutang dalam
mata uang asing setidaknya 25% dari liabilitas lancar
yang jatuh tempo.
Namun kami yakin asumsi ini dan informasi yang
digambarkan dalam tabel berikut mungkin dipengaruhi
oleh sejumlah faktor. termasuk fluktuasi atau depresiasi
Rupiah di masa depan.
Saldo per 31 Desember 2014
Mata Uang
Asing (juta)
Setara Rp
(Rp juta)
Jatuh Tempo yang Diharapkan
2015 2016 2017 2018 Seterusnya
2019 Nilai
Wajar
(Rp juta)
ASET
Kas dan Setara Kas
Dollar AS
364 4.526.838 4.526.838 - - - - - 4.526.838 8 875 875 - - - - - 875 16 193.242 193.242 - - - - - 193.242 16 191.607 191.607 - - - - - 191.607 2 25.442 25.442 - - - - - 25.442
903.403
- - - - - 903.403
- - - - 35.384
Yen Jepang
Lain-lain(1)
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Informasi yang disajikan dalam tabel berikut didasarkan
pada asumsi kurs jual dan beli Dolar AS dan mata uang
lainnya, yang dikutip dari Reuters pada tanggal 31
Desember 2014 untuk aset dan kewajiban moneter. Kurs
beli dan jual posisi per 31 Desember 2014 masing-masing
sebesar Rp12.380 dan Rp12.390 terhadap US$1.
Aset keuangan lancar lainnya
Dollar AS
Piutang Usaha
Pihak Berelasi
Dollar AS
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Pihak Ketiga
Dollar AS
73 Lain-lain(1)
3 35.384 35.384
0 4.876 4.876
- - - - - 4.876 0 1.381 1.381
- - - - - 1.381 903.403
Piutang Lain-lain
Dollar AS
(1)
Lain-lain
Uang muka dan aset tidak lancar lainnya
Dollar AS
4 50.535 49.654 881 - - - - 50.535 0 610 610 - - - - - 610 0 2.560 2.560
- - - - - 2.560
0 2.001 2.001 - - - - - 2.001 216 2.680.998 2.680.998
- - - - - 2.162
2.162
(1)
Lain-lain
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LIABILITAS
Utang Usaha
Pihak Berelasi
Dollar AS
(1)
Lain-lain
Pihak Ketiga
Dollar AS
LAMPIRAN
Yen Jepang
256
Laporan Tahunan 2014
19
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
2.680.998
2.162
Saldo per 31 Desember 2014
Mata Uang
Asing (juta)
Setara Rp
(Rp juta)
Jatuh Tempo yang Diharapkan
2015 2016 2017 2018 Seterusnya
2019 Nilai
Wajar
(Rp juta)
(1)
Lain-lain
3 42.406
42.406
- - - - - 42.406
3 42.548 42.548 - - - - - 42.548 1 14.327 14.327 - - - - - 14.327 Utang Lain-Lain
Dollar AS
(1)
Lain-lain
Beban yang Masih Harus dibayar
Dollar AS
66 819.711 819.711 - - - - - 819.711 Yen Jepang
27 2.839 2.839 - - - - - 2.839 1 12.666 12.666 - - - - - 12.666 2 29.884 29.884 - - - - - 29.884 0 825 825
- - - - - 825 100 1.244.000 1.244.000 - - - - - 1.244.000 (1)
Lain-lain
Uang Muka Pelanggan dan Pemasok
Dollar AS
(1)
Lain-lain
Utang Bank Jangka Pendek
Dollar AS
Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
Dollar AS
Yen Jepang
35 429.510 429.510 - - - - - 451.194 768 79.585 79.585 - - - - - 102.045 7 88.665 64.008 23.371 1.286 - - - 88.191 71 880.772 - 317.305 231.678 131.237 93.559 106.993 868.178 6.911 716.264 - 79.585 79.585 79.585 79.585 397.924 727.034 Wesel Bayar
Dollar AS
Pinjaman Jangka Panjang(2)
Dollar AS
Yen Jepang
(1)
(2)
Aset dan liabilitas dalam mata uang asing disajikan dalam setara Dollar AS dengan menggunakan nilai tukar Reuters umum pada akhir periode pelaporan.
Liabilitas jangka panjang untuk keperluan tabel ini terdiri dari pinjaman dalam mata uang asing dari pinjaman penerusan, utang sewa pembiayaan dan pinjaman
bank jangka panjang.
4. Risiko Suku Bunga
Eksposur kami terhadap fluktuasi tingkat bunga terutama
merupakan hasil dari perubahan pada tingkat bunga
mengambang yang diterapkan untuk utang jangka
panjang. Risiko ini berkaitan dengan pinjaman di bawah
program pinjaman Pemerintah yang telah digunakan
untuk membiayai pengeluaran modal kami. Kami memantau
fluktuasi suku bunga untuk meminimisasi dampak negatif
terhadap posisi keuangan. Pinjaman dengan tingkat
bunga mengambang menghadapkan Perusahaan dan
entitas anak pada risiko suku bunga. Untuk mengukur
risiko pasar dari fluktuasi suku bunga, Perusahaan dan
entitas anak kami terutama menggunakan marjin bunga
dan profil maturitas dari aset dan kewajiban keuangan
berdasarkan perubahan jadwal dari tingkat bunga.
Aliran kas aktual dari instrumen utang berdenominasi
Rupiah, Dolar AS, Euro dan Yen Jepang, seperti yang
disajikan dalam tabel. Informasi yang disampaikan dalam
tabel telah dihitung berdasarkan asumsi berikut: (i) suku
bunga tetap untuk deposito berjangka Rupiah berdasarkan
suku bunga rata-rata yang berlaku untuk penempatan
berjangka tiga bulan efektif sejak 31 Desember 2014
yang dikenakan oleh bank tempat deposito itu ditempatkan;
(ii) suku bunga variabel untuk kewajiban jangka panjang
dalam Rupiah terhitung sejak 31 Desember 2014 dan
berdasarkan ketentuan suku bunga dalam kontrak yang
dihitung dari suku bunga deposito tabungan rata-rata
3 bulan untuk masa enam bulan yang berlaku untuk
Sertifikat Bank Indonesia bertenor tiga bulan atau
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
257
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
berdasarkan suku bunga rata-rata yang dikenakan bank; (iii) suku bunga tetap atas deposito dalam Dolar AS
berdasarkan suku bunga rata-rata yang berlaku untuk penempatan tiga bulan yang dikenakan lembaga pemberi
pinjaman manapun tempat deposito itu ditempatkan per 31 Desember 2014; dan (iv) nilai efek yang dapat dijual
dihitung berdasarkan nilai efek itu per 31 Desember 2014. Namun, asumsi ini dapat berubah di masa depan. Asumsi
ini berbeda dengan suku bunga yang digunakan dalam perhitungan Laporan Keuangan Konsolidasi kami; karenanya,
jumlah yang tertera di tabel dapat berbeda dengan jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan konsolidasi
kami.
Saldo per 31 Desember 2014
Mata
Uang
Asing
(dalam
juta)
Suku
Bunga (%)
2015
2016
2017
2018
2019
Seterus
nya
Nilai
Wajar
(Rp dalam juta)
Suku Bunga Tetap
Kas dan Setara Kas
Deposito berjangka
Rupiah
Dollar AS
11.531.450
11.531.450
4-11,5
11.531.450
279
3.460.434
0,03-3
3.460.434
3.460.434
11.531.450
Aset Keuangan lancar lainnya
Dolar AS
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Setara Rp
(Rp dalam
juta)
ASET
Rupiah
9
110.472
0,85-1,00
110.472
120.360
7
120.360
6,88-7,25
120.360
82.135
10,4-11,80
82.135
110.472
Aset Tersedia untuk dijual Rupiah
Dolar AS
120.360
82.135
LIABILITAS
Utang bank jangka pendek Suku Bunga Variable
Rupiah
Pokok Pinjaman
Bunga
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Jatuh Tempo
480.983
480.983
480.983
480.983
100
1.244.000
1.244.000
1.244.000
85.000
85.000
85.000
85.000
Dolar AS
Pokok Pinjaman
Bunga
Suku Bunga Tetap
Rupiah
Pokok Pinjaman
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Bunga
Utang jangka panjang(1)
Suku Bunga Variable
Rupiah
Pokok Pinjaman
Bunga
10.921.317
10.921.317
2.316.162
2.316.162
56
692.552
1
13.495,00
2.281.449
1.962.849
1.759.891
610.134
555.683
10.770.905
8-15
905.120
624.331
413.806
236.611
85.450
50.843
299.676
219.813
127.168
30.407
15.488
-
687.484,00
6.441
4.382
1.946
604
122
-
U.S. Dollar
Pokok Pinjaman
Bunga
LAMPIRAN
3.751.311
258
Laporan Tahunan 2014
1,14-6
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Saldo per 31 Desember 2014
Suku Bunga Tetap
Mata
Uang
Asing
(dalam
juta)
Jatuh Tempo
Setara Rp
(Rp dalam
juta)
Suku
Bunga (%)
2015
2016
2017
2018
2019
Nilai
Wajar
Seterus
nya
(Rp dalam juta)
3.836.942
Rupiah
Pokok Pinjaman
Bunga
Dollar AS
Pokok Pinjaman
Bunga
3.789.068
3.789.068
1.026.059
44.034
44.225
43.678
261.042
2.370.030
1.821.871
1.821.871
5-11
357.768
282.238
277.654
273.217
268.862
362.132
53
653.820
6
71.266
2-5
170.866
98.192
99.282
100.417
78.070
106.993
667.505
20.999
16.076
12.780
9.526
6.271
5.613
Yen Jepang
Risiko
Akan Dihadapi
2015
7.679di Tahun
795.849
79.585
79.585
79.585
79.585
79.585
397.925
829.079
Pokok yang
Pinjaman
Pada
tahun
2015
sejumlah
risiko
yang
terjadi
kami
nilai masih
Sementara
risiko-risiko
Bunga
1.250
129.575 di tahun 2014
3
24.049
21.643akan berlanjut.
19.115
16.648
14.181
33.938 baru yang
dimungkinkan
muncul
pada tahun
2015 yang
paling dominan
adalah
fluktuasi
mata uang dan
dunia. gejolak harga minyak
Finance
lease
Rupiah
Pokok Pinjaman
Bunga
Dollar AS
Pokok Pinjaman
Bunga
4.736.901
4.736.901
548.582
551.500
594.832
591.140
571.047
1.879.800
1.739.038
1.739.038
2,75-11,76
400.739
349.747
295.854
238.693
186.713
267.292
4
52.574
1
6.453
4-5,8
22.977
22.671
6.514
412
2.832
2.757
819
45
4.736.901
52.574
(1)
Liabilitas jangka panjang terdiri dari pinjaman yang dikenai bunga, yaitu pinjaman penerusan,obligasi, wesel bayar dan pinjaman bank
jangka panjang dan termasuk nilai jatuh temponya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
259
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
PERMASALAHAN HUKUM
Dalam melaksanakan kegiatan usaha, kami senantiasa memperhatikan aspek kepatuhan terhadap peraturan yang
berlaku pada pasar modal, dan juga peraturan-peraturan yang memiliki keterkaitan dengan lingkup usaha kami.
Kendati demikian, terdapat beberapa perbedaan interpretasi dan implikasi dalam kegiatan operasional dan bisnis
kami dan anak perusahaan, terutama pada permasalahan hukum yang terkait dengan dengan perselisihan tanah,
praktik monopoli dan persaingan usaha tidak sehat, dan praktik kartel SMS. Atas perkara-perkara hukum di bawah
ini, Telkom berpendapat bahwa hasil dari kelanjutan pemeriksaan atau keputusan pengadilan tersebut tidak akan
membawa dampak material bagi kami atau entitas anak kami. Berdasarkan estimasi manajemen mengenai kemungkinan
hasil penyelesaian dari kasus-kasus tersebut, kami mencadangkan sebesar Rp25 miliar pada 31 Desember 2014.
Berikut disampaikan penjelasan tentang perkara-perkara hukum penting yang sedang kami hadapi, Dewan Komisaris
dan Direksi serta entitas anak.
Permasalahan Hukum Yang Dihadapi Oleh Dewan Komisaris Dan Direksi
Selama 2014, tidak ada permasalahan hukum yang dihadapi oleh Anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang sedang
menjabat.
Permasalahan Hukum Dewan Komisaris dan Direksi
Tahun
Nama Perkara
Status
Ringkasan
Singkat
Perkara
Jumlah Gugatan
Dampak Kepada Perusahaan
2014
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
2013
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
2012
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Nihil
Permasalahan Hukum Yang Dihadapi Oleh Perusahaan
Permasalahan hukum yang dihadapi oleh Telkom dan anak perusahaan sepanjang tahun 2014 adalah sebanyak 2
Perkara, sedangkan yang telah memiliki kekuatan hukum tetap (inkracht van gewjsde) sebanyak 1 Perkara, dengan
rekapitulasi sebagai berikut:
Permasalahan Hukum Telkom
2012
Pidana
2013
Perdata
LAMPIRAN
2014
Pidana
Perdata
Pidana
Perdata
Dalam proses penyelesaian
-
1
1
4
-
2
Sudah memiliki kekuatan hukum tetap
-
-
-
-
1
-
Sub Total
-
1
1
4
1
Total
1
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Status
260
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
5
2
3
Sebagai bentuk keterbukaan informasi, dapat kami sampaikan permasalahan hukum yang dihadapi oleh Perseroan
pada tahun 2014, sebagai berikut :
Pokok Perkara
Jenis Pengadilan
Status Perkara
Dampak
Keuangan
Kami sebagai pihak terlapor dengan KPPU sebagai Komisi Pengawasan
pihak pelapor dalam perkara adanya dugaan
Persaingan Usaha
pelanggaran terhadap pasal 5 UU No.5 Tahun 1999
(KPPU)
tentang Larangan Praktek Monopoli dan Persaingan
Usaha Tidak Sehat
Saat ini Perseroan
menunggu adanya relaas
(panggilan) dari PN
Jakarta Pusat terkait
dimulainya sidang
Penggabungan
Rp.18 miliar
Telkom, Pemerintah Propinsi Sulsel, Pemerintah
Daerah Kabupaten Gowa, Badan Pertanahan
Nasional bersama-sama sebagai pihak Tergugat
dan Andi Jindar Pakki Dkk selaku pihak Penggugat
dalam sengketa tanah Telkom Makassar
Peninjauan Kembali di
Mahkamah Agung RI
Rp.57,6 miliar
Pengadilan Umum
Permasalahan Hukum Yang Dihadapi Entitas Anak
Permasalahan hukum yang dihadapi oleh entitas anak sepanjang tahun 2014 adalah sebanyak satu Perkara.
Pokok Perkara
Jenis Pengadilan
Status Perkara
Telkomsel bersama dengan Operator lainya dalam
penyelidikan KPPU terkait dugaan tindakan kartel
SMS yang dilakukan oleh Operator. KPPU telah
mengeluarkan Putusan yang menghukum
Telkomsel membayar denda Rp25 miliar dan
karenanya Telkomsel mengajukan keberatan ke
Pengadilan Negeri.
Komisi Pengawasan
Persaingan Usaha
(KPPU)
Saat ini Perseroan
menunggu adanya relaas
(panggilan) dari PN
Jakarta Pusat terkait
dimulainya sidang
Penggabungan
Laporan Tahunan 2014
Dampak
Keuangan
Rp25 miliar
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
261
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
AKSES DAN TRANSPARANSI INFORMASI
Kami menyebarluaskan informasi aktivitas dan kinerja Perseroan secara berkala. Keterbukaan dalam rangka memenuhi
amanat dan ketentuan kepada otoritas lembaga keuangan.
Kegiatan yang kami lakukan sepanjang 2014 diantaranya, yaitu menerbitkan siaran pers, mempublikasikan kinerja
dan hasil usaha perseroan secara berkala setiap triwulan di media massa nasional dan menggelar konferensi pers.
Kami juga menerbitkan buku Laporan Tahunan yang dibagikan kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan
lainnya. Penyerahan laporan secara periodik, publikasi, ketepatan waktu dan akurasi laporan keuangan, menjadi
perhatian utama kami.
Berdasarkan peraturan Bapepam-LK No. X.K.1 dan peraturan BEI No. 1-E VI serta untuk meningkatkan transparansi,
Telkom berupaya memastikan bahwa informasi material selalu dipublikasikan dan dilaporkan kepada Bapepam-LK
dan BEI. Berikut ini adalah pelaksanaan keterbukaan informasi pada 2014 :
Perkembangan Keterbukaan Informasi
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Bentuk Keterbukaan
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
7
Iklan Publikasi Laporan Keuangan Kuartal
1
Laporan Tahunan
1
Paparan Kinerja Telkom
4
Siaran Pers
87
Pers Conference
3
Media Visit
5
Media Gathering
5
Iklan Publikasi Pemberitahuan/ Pengumuman
Sepanjang 2014, Telkom telah melakukan 9 (sembilan) kali pemasangan iklan pengumuman di media cetak. Berikut
adalah daftar iklan publikasi Telkom tahun 2014 melalui iklan publikasi pemberitahuan/ pengumuman yang kami
sampaikan melalui media massa sepanjang tahun 2014 :
Iklan Publikasi Telkom Tahun 2014
No
LAMPIRAN
2014
Iklan Publikasi Pengumuman
Keterangan
Tayang
Tanggal Tayang
1
Pemberitahuan RUPST tahun 2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
Jakarta Post
5 Maret 2014
2
Laporan Keuangan Tahunan Audited Tahun Buku 2013
Investor Daily
Bisnis Indonesia
7 Maret 2014
3
Panggilan RUPST tahun 2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
Jakarta Post
20 Maret 2014
4
Keputusan RUPST tahun 2014 serta jadwal dan tata cara
pembagian Dividen Tunai Tahun Buku 2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
Jakarta Post
8 April 2014
5
Laporan Keuangan Konsolidasian (unaudited) Triwulan II Tahun
Buku 2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
24 Juli 2014
6
Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun
2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
Jakarta Post
19 November 2014
7
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun 2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
Jakarta Post
4 Desember 2014
8
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun 2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
Jakarta Post
23 Desember 2014
9
Ralat Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tahun
2014
Investor Daily
Bisnis Indonesia
Jakarta Post
29 Desember 2014
262
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Siaran Pers
Sebagai bentuk keterbukaan informasi, kami senantiasa memberikan informasi melalui media massa, salah satunya
melalui bentuk siaran pers. Pada tahun 2014, Telkom telah menerbitkan 87 siaran pers sebagai bentuk transparansi
kepada masyarakat. Berikut adalah daftar siaran pers yang disampaikan sepanjang tahun 2014:
Daftar Siaran Pers Telkom 2014
No
Tanggal
Judul Siaran
1
6-Jan-14
Telkom Luncurkan SME Indonesia BISA, wujudkan Modernisasi UKM Indonesia
2
10-Jan-14
Telkom Tingkatkan Layanan ICT di Bandara Halim Perdanakusuma
3
10-Jan-14
Speedy NBL 2013-2014 Dukung Prestasi Bola Basket, Telkom Hadirkan Kartu Speedy Instan
Edisi NBL
4
10-Jan-14
Menuju 100 Ribu Meter Persegi, Telkomsigma Membangun Data Center Bekerjasama Dengan
Ibm
5
13-Jan-14
Telkom Bangkitkan Inovasi dan Semangat Wirausaha melalui SME Indonesia Bisa
6
16-Jan-14
Telkom Pulihkan Layanan Telekomunikasi di Manado
7
17-Jan-14
Telkom Rencanakan Monetisasi Bisnis Menara pada Tahun 2015
8
19-Jan-14
Telkom Mulai Pasarkan Kartu Speedy Instan Malaysia
9
21-Jan-14
Telkom Group Dirikan Posko Layanan Terpadu bagi Korban Bencana Banjir Jakarta
10
22-Jan-14
Siapkan 11 Titik Posko & 5 Mobil Tangki Air bersih
11
23-Jan-14
Telkom Perkuat Dukungan Terhadap Dunia Pendidikan
12
29-Jan-14
UseeTV Sajian Ekslusif Konser 40 Tahun Erros Djarot Berkarya
13
5-Feb-14
Perkuat Bisnis Internasional, Telkom Membentuk International Capability Center
14
14-Feb-14
Konser Erros Djarot: UseeTV Menghadirkan Sajian Istimewa di Hari Istimewa
15
6-Mar-14
Langkah Cerdas Dalam Menciptakan Efisiensi melalui Smart Building Management System
16
11-Mar-14
Telin Bangun Mega Proyek Jaringan Kabel Laut, Hubungkan Asia Tenggara – Eropa melalui
Konsorsium SEA-ME-WE 5
17
19-Mar-14
Kerjasama PBMT Ventura dengan PT. Finnet Indonesia Garap e-Payment
18
20-Mar-14
Telkom Bangkitkan Inovasi dan Semangat Wirausaha melalui SME Indonesia Bisa
19
21-Mar-14
Telkom Turut Sukseskan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri 2014
20
26-Mar-14
Telkom Memperkuat Dukungan Kepada Industri Kreatif Digital
21
27-Mar-14
Telkom Kembali Menggelar Telkom Smart Campus Award 2014 (TeSCA 2014)
22
1-Apr-14
Telkom Launching IndiHome Movie Mania Card
23
2-Apr-14
Telkom Raih 3 Penghargaan Fortune Indonesia’s Most Admired Companies 2014
24
4-Apr-14
Telkom Bagikan Dividen Rp 9,9 Triliun Naik 19 Persen
25
16-Apr-14
Telkom Kembali Raih Peringkat “idAAA” untuk Perusahaan dan Obligasi
26
25-Apr-14
Telkom IndiHome Woman Award 2014
27
30-Apr-14
Indonesia Most Admired CEO dan Companies 2014
28
30-Apr-14
Telkom Berhasil Meraih Anugerah Kartini BUMN 2014
29
8-Mei-14
Telkom Gelar Gebyar Delima Remittance Internasional dan Domestik di Hong Kong,
Pekalongan dan Malang
30
11-Mei-14
Telkom Tingkatkan Layanan Speedy Instan
31
14-Mei-14
Sukses Implementasikan Pemanfaatan IT, Telkom Group Raih Penghargaan TOP IT & TOP
Telco 2014
32
14-Mei-14
Capital Market Award 2014 Kinerja Gemilang, Telkom Emiten Saham Terbaik 2014
33
20-Mei-14
Telkom dan Thamrin City Siapkan Pusat Layanan & Pengembangan UKM Berbasis Teknologi
Informasi dan Komunikasi
34
22-Mei-14
Telkom Indonesia Raih Sertifikasi Teknologi International ICP (Interroperability Compliance
Program)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
263
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
No
Tanggal
Judul Siaran
35
23-Mei-14
Piala Dunia Dalam Genggamanmu dengan Speedy Instan dan UseeTV
36
28-Mei-14
Program CSR Indonesia Kreatif Digital
37
30-Mei-14
Telkom Meraih “The grand Stevie Awards” dalam 1st Asia-Pacific Stevie Award di Seoul, Korea
Selatan
38
5-Jun-14
UseeTV Hadirkan Layanan Streaming Piala Dunia 2014 Berhadiah Mobil
39
5-Jun-14
Telkom kembali MERAIH Berbagai Penghargaan
40
13-Jun-14
Direktur Utama Telkom, Arief yahya Raih Gelar Doktor di Universitas Padjajaran
41
17-Jun-14
Telkom Umumkan Pemenang Telkom Smart Campus Award (TeSCA 2014)
42
20-Jun-14
Telkom kembali Raih Penghargaan Internasional
43
2-Jul-14
Telkom Gandeng Bank Sumut Jalin Kerjasama Dalam Layanan CO- Branding Uang Elektronik
T-Money
44
14-Jul-14
Hadirkan Piala Dunia, UseeTV Tembus 1 Juta Active Users
45
14-Jul-14
Ledakan Pipa Gas di Gorong-Gorong Jalan Sudirman Bukan Disebabkan oleh Pekerjaan
Telkom
46
18-Jul-14
Telkom Masuk Jajaran Indonesia’s Top 100 Most Valuable Brands
47
23-Jul-14
Telkom Rambah Bisnis Remittance di Taiwan
48
24-Jul-14
Kinerja Telkom Semester 1/2014 Tumbuh Meyakinkan
49
3-Agust-14
Telkom Raih 4 Penghargaan Internasional Pada Event “5th CMO Asia Awards for Excellence
in Branding & Marketing 2014
50
13-Agust-14
Telkom Mengekspansi ke Silicon Valley: Mengakselerasi Pertumbuhan Industri Kreatif Digital
Indonesia Dengan Menggandeng Silicon Valley Partner
51
17-Agust-14
Wujudkan Generasi Emas Indonesia, Telkom Gelar Program CSR “IndiLearning Bagimu Guru
Kupersembahkan”
52
17-Agust-14
Semarakkan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Telkom Gelar WiFi.ID Corner One Day
Free
53
28-Agust-14
Telkom Siap Wujudkan “Indonesia Global Networks”
54
4-Sep-14
Semarakkan Hari Pelanggan Nasional, Telkom Gelar One Day Service Fulfillment
55
30-Agust-14
Telkom dan Telstra Australia Garap Bisnis Network & Application Services
56
17-Sep-14
Wujudkan Generasi Emas Indonesia, Telkom Gelar Program CSR “IndiLearning Bagimu Guru
Kupersembahkan”
57
17-Sep-14
Investor Summit 2014
58
20-Sep-14
Ekspansi ke Amerika Serikat, Telkom Resmikan Kantor Telkom USA
59
24-Sep-14
Telkom Group Meraih 8 Penghargaan Frost & Sullivan Indonesia Excellence Awards 2014
60
29-Sep-14
Telkom Tingkatkan Kerjasama dengan Alfamart, Alfamidi, DAN+DAN
61
2-Okt-14
Sinergi BUMN: Telkom dan BTN Siap kembangkan Layanan Perbankan Terpadu
62
8-Okt-14
Telkom Siap Dukung Jatim Bumi Broadband Melalui Digital Inovation Lounge (DILo) ITS
63
13-Okt-14
Telkom Luncurkan Kartu As 2 in 1 Macau
64
10-Okt-14
Telkom dan Tower Bersama Sepakati Kemitraan Strategis
65
22-Okt-14
Telkom Raih International Business Awards 2014 The International Stevies
66
26-Okt-14
Telkom Bangga Atas Penunjukan Arief Yahya Sebagai Menteri Pariwisata
67
28-Okt-14
Kinerja Telkom Triwulan III Tahun 2014 Tumbuh Positif
68
29-Okt-14
Indra Utoyo Ditunjuk sebagai Pelaksana Tugas Direktur Utama Telkom
69
31-Okt-14
Layanan Delima Remittance Telkom Kini Hadir di Malaysia
70
3-Nov-14
Wujudkan 1 juta UKM Hebat, Telkom Luncurkan ZAPA
71
5-Nov-14
Strategi Agar Tak Terperosok di Pasar Bebas ASEAN
72
10-Nov-14
Dukung Program 1000 Kampung Nelayan: Telkom Integrasikan Ekosistem Digital di Kampung
Nelayan Muara Angke
264
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
No
Tanggal
Judul Siaran
73
10-Nov-14
Kick Off Broadband Port dan Launching Inaportnet Digital Lounge dalam Rangka Dukungan
Telkom Kepada Sektor Maritim Indonesia
74
10-Nov-14
Telkom dan Telstra Raih IDC Telecom Service Provider Innovation (TSPI) Award 2014 Kategori
Innovative Partnership
75
19-Nov-14
Telkom Tembus Layanan Remittance di Jepang
76
25-Nov-14
Kembangkan Industri Kreatif, Telkom Meluncurkan Jakarta Digital Valley
77
29-Nov-14
Telkom Indonesia Adakan Event BestAppsID Sebagai Ajang Hackathon Terbesar di Indonesia
78
29-Nov-14
Sinergi TNI AL dan Telkom Siapkan Fasilitas Telekomunikasi Pulau Terluar
79
1-Des-14
Telkom Dukung E-Blusukan Jokowi dengan TKI di 8 Negara
80
1-Des-14
Ratusan Aplikasi “Made in Indonesia” Siap Diluncurkan Pasca Event Indigo BestAppsID
81
12-Des-14
Speedy Instan 2nd Anniversary: Telkom Launching Berbagai Produk Baru Speedy Instan
82
12-Des-14
“New Digital Experience with Speedy Instan Exciting Features”
83
16-Des-14
Luncurkan SHOPBOX, Telkom Semakin Permudah UKM Kembangkan Bisnis
84
17-Des-14
Telkom Luncurkan 10 Kampung Nelayan
85
19-Des-14
Telkom Umumkan Nomenklatur Jajaran Direksi Perusahaan
86
29-Des-14
Telkom Group Dukung Media Center dan Posko Pencarian Pesawat Air Asia QZ 8501
87
29-Des-14
“Dream Team” Direksi dan Komisaris Telkomsel yang Baru
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
265
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Website
Kami senantiasa memastikan kepatuhan terhadap ketentuan keterbukaan informasi kepada khalayak eksternal.
Kepatuhan terhadap hal ini, khususnya dalam penyampaian sejumlah laporan dan informasi penting lainnya yang
harus dimuat dalam website. Kami mengelola website dengan alamat : www.telkom.co.id
Adapun laporan maupun informasi lainnya yang wajib disampaikan dalam website, adalah sebagai berikut:
1. Laporan Keuangan Publikasi Triwulan
2. Laporan Keuangan Publikasi Tahunan
3. Laporan Tahunan
4. Laporan Pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan
5. Publikasi produk dan layanan
Kami senantiasa melakukan pengembangan dan penambahan fitur akses informasi pada website. Pengkinian informasi
terbaru menjadi prioritas pengelolaan website kami. Selain itu kami juga memiliki jaringan intranet yang memadai
sehingga dapat berkomunikasi secara lebih aktif.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Jumlah Pengunjung Website TelkomTahun 2014
Bulan
Januari
619.356
1.281.987
1.613.031
567.791
1.165.441
1.494.906
614.100
1.251.366
1.628.448
April
581.038
1.194.118
1.562.995
Mei
576.553
1.172.908
1.534.853
Juni
566.876
1.135.310
1.467.090
Juli
476.345
939.510
1.217.752
518.051
994.132
1.321.653
Agustus
September
486.610
911.115
1.221.654
Oktober
470.527
878.140
1.186.413
November
463.078
884.849
1.187.448
Rata-rata/bulan
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Hits
Maret
Jumlah
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Number of Visit
Februari
Desember
LAMPIRAN
Unique Visitor
442.793
844.674
1.147.389
6.383.118
12.653.550
16.583.632
531.927
1.054.463
1.381.969
Media Jejaring Sosial
Seiring dengan perkembangan teknologi komunikasi melalui media jejaring sosial, kami pun turut merambah media
tersebut seperti facebook dan twitter. Telkom berharap dapat meningkatkan komunikasi dua arah secara terbuka
kepada pelanggan dan masyarakat pada umumnya.
Sejak tahun 6 Oktober 2009 Perseroan memiliki akun twitter @TelkomIndonesia dengan jumlah pengikut (follower)
sebanyak 39. 700. Selain itu juga telah meluncurkan akun facebook Telkom Indonesia sejak 20 Agustus 2014 dengan
jumlah 48 friend dan 81.250 likes.
Kami memandang media tersebut bukan hanya sebatas media promosi semata, tetapi juga menjadi kesempatan
untuk mendapatkan masukan dan saran dari konsumen baik untuk pengembangan fitur dan produk layanan yang
dibutuhkan oleh pelanggan maupun masyarakat pada umumnya serta untuk meningkatkan kualitas pelayanan kami
kepada pelanggan.
266
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Paparan Kinerja Telkom
Mengenai kinerja keuangan dan kinerja penting lainnya, kami senantiasa menyampaikan kepada regulator, lembaga
pemerintahan, para pemangku kepentingan, maupun pihak lain yang hendak melakukan studi banding terhadap
Telkom.
Paparan Kinerja Tahun 2014
No
1
Materi Paparan Kinerja
Tanggal
Instansi
Paparan kinerja tahun 2013
14 Maret
Analis, Investor, Media
2
Paparan kinerja kuartal I 2014
29 April
Analis, Investor, Media
3
Paparan kinerja kuartaI II 2014
24 Juli
Analis, Investor, Media
4
Investor Summit 2014
17 September
Bursa Efek Indonesia, Analis, Investor, Media
5
Paparan kinerja kuartal III 2014
28 Oktober
Analis, Investor, Media
Selain menyampaikan paparan kinerja rutin tersebut diatas, kami juga melakukan presentasi materi kinerja perusahaan
dalam conference dan non deal road show sebanyak delapan kali dan empat kali selama tahun 2014, sebagaimana
tabel berikut:
No
Conference
th
Tanggal
Location
Instansi
1
5 Annual Hong Kong Investor Summit
14 Maret
Hong Kong
Morgan Stanley
2
Asia Telecom Conference
29 April
Hong Kong
UBS
th
3
5 Annual DB Access Conference
24 Juli
Singapore
Deutsche Bank
4
Macquarie Asean Conference
28 Agustus
Singapore
Macquarie
5
Indonesia / London Corporate Day
2 September
London
Mandiri Sekuritas & Barclays
6
New York Corporate Day
4-5 September
New York
Mandiri Sekuritas & Barclays
7
Real Indonesia Conference
10-11 November
Makassar
Macquarie
8
DB Access Indonesia Conference 2014
19 November
Jakarta
Deutsche Bank
No
Non Deal Roadshow
Tanggal
Location
Instansi
1
Non Deal Roadshow dengan BAML
24 Agustus
Singapore
Bank of America Merril Lynch
2
Non Deal Roadshow dengan BAML
1 September
London
Bank of America Merril Lynch
3
Non Deal Roadshow dengan Deutsche
Bank
24 Juli
Boston & Chicago
Deutsche Bank
4
Non Deal Roadshow dengan BNY Mellon
28 Oktober
San Francisco
Bank of New York Mellon
Keterbukaan dalam Komunikasi Internal
Telkom senantiasa menciptakan komunikasi dua arah melalui berbagai media komunikasi untuk mendukung pencapaian
kinerja dalam rangka menciptakan iklim komunikasi internal yang kondusif. Diantaranya adalah portal.telkom.co.id
dan Kampiun.
Kegiatan tatap muka manajemen dengan karyawan
Untuk membangun iklim komunikasi yang baik antara manajemen dengan karyawan, sejumlah kegiatan tatap muka
antara manajemen dengan karyawan dilaksanakan dengan berbagai kunjungan Direksi ke kantor Divisi dan Wilayah
Telekomunikasi dalam berbagai kesempatan acara internal.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
267
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
HUBUNGAN DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN
Memahami dan mengerti kebutuhan serta ekspektasi pemangku kepentingan adalah bagian penting dari pengelolaan
GCG untuk mewujudkan kesetaraan berkeadilan bagi pemangku kepentingan.
Melalui budaya perusahaan “The Telkom Way”, manajemen berusaha untuk menumbuhkan tata nilai dan budaya
Perusahaan dengan cara pemahaman dikalangan karyawan akan nilai-nilai yang harus senantiasa disampaikan kepada
semua pemangku kepentingan dan menjadikannya sebagai pusat inspirasi termasuk norma dan prinsip-prinsip tata
kelola perusahaan.
Berikut nilai-nilai pemangku kepentingan yang diidentifikasi:
Pemangku Kepentingan
Nilai Pemangku Kepentingan
Pelanggan
Tingkat kepuasan produk dan layanan
Akurasi dan transparansi penagihan dan operasi
Jaminan kelangsungan produk dan layanan
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Pemegang Saham
Selalu memberikan dividen kepada pemegang saham
Tren harga saham terus naik
Selalu beradaptasi dengan lingkungan baru
Memenangkan pasar dan selalu siap berkompetisi
Kelangsungan pertumbuhan kinerja keuangan
Jaminan tata kelola ekspansi bisnis
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Praktek manajemen kelas dunia
Karyawan
Kesejahteraan karyawan
Pemerintah
Kepatuhan pada aturan pemerintah
Tempat berkarir yang baik
Transparansi dan kepatuhan pajak
Menjadi contoh bagi BUMN-BUMN
Turut serta meningkatkan PDB
Pesaing
Persaingan bisnis yang adil
Kemitraan bisnis yang saling membangun
Membagi sumber daya untuk menekan biaya
Transparansi pelaporan Perusahaan
Laporan keuangan Perusahaan yang andal
Masyarakat
Lapangan kerja
Multiplier effect ekonomi
Memberikan dampak positif bagi masyarakat luas
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
Investor & Komunitas Keuangan
268
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
ETIKA BISNIS DAN BUDAYA
PERUSAHAAN
Kami senantiasa memegang teguh moral dan etika yang
merupakan landasan penerapan GCG. Seiring waktu
pembelajaran kami dalam mengelola GCG, maka
penerapannya membentuk kesadaran hukum dan
menghasilkan karyawan yang peka terhadap tanggung
jawab sosial serta dicintai pelanggan.
Panduan Perilaku (Code of Conduct)
Sebagai panduan perilaku bagi seluruh insan Perseroan,
kami menerbitkan Keputusan Direksi No.KD.201.01/2014
tentang Etika Bisnis di Lingkungan Telkom Group.
Kami memiliki perangkat etika bisnis, yang merupakan
standar perilaku karyawan dalam berhubungan dengan
pelanggan, pemasok, kontraktor, sesama karyawan dan
pihak-pihak lain yang mempunyai hubungan dengan
perusahaan.
Pemberlakuan Penerapan Kode Etik Bagi Dewan
Komisaris, Direksi Dan Karyawan
Sesuai ketentuan Sarbanes Oxley Act (“SOA”) 2002
section 406, kami menjalankan kode etik yang berlaku
bagi seluruh level organisasi, yaitu Dewan Komisaris,
Direksi dan pejabat kunci lainnya serta seluruh karyawan
yang dapat dilihat pada website kami http://www.telkom.
co.id/hubungan-investor/tata-kelola-perusahaan/
kode-etik/
Untuk setiap perubahan dan pengesampingan terhadap
kode etik kami informasikan melalui website tersebut.
Sosialisasi Dan Upaya Penegakan Etika Bisnis
Pemahaman dan upaya mengingatkan kembali kepada
karyawan tentang tata nilai dan etika bisnis dilakukan
melalui pengiriman materi sosialisasi dan sekaligus
assessment yang dilaksanakan setiap tahun. Materi
tersebut berkaitan dengan pemahaman GCG, etika bisnis,
pakta integritas, fraud, manajemen risiko, pengendalian
internal (“SOA”), whistleblowing, pelarangan gratifikasi,
tata kelola TI, menjaga keamanan informasi dan hal-hal
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
269
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Budaya Perusahaan
Sistem dan budaya terus dikembangkan sesuai dengan
tuntutan dan perubahan bisnis untuk mewujudkan citacita agar kami terus maju, dicintai pelanggannya, kompetitif
di industrinya dan dapat menjadi role model Perusahaan.
Sejak tahun 2009 dilakukan transformasi budaya baru
perusahaan yang disebut dengan “The Telkom Way”.
Pengembangan budaya selanjutnya, dilakukan pada
tahun 2013 dengan ditetapkannya Arsitektur Kepemimpinan
Dan Budaya Perusahaan (“AKBP”) Telkom Group.
Secara lengkap Budaya Perusahaan digambarkan sebagai
berikut:
Philosophy to be the Best: Always The Best
Always the Best adalah sebuah basic belief untuk selalu
memberikan yang terbaik dalam setiap pekerjaan. Always
the Best memiliki esensi “Ihsan” yang dalam pengertian
ini diterjemahkan “terbaik”. Karyawan yang memiliki
spirit Ihsan akan selalu memberikan hasil kerja yang lebih
baik dari yang seharusnya, sehingga sikap ihsan secara
otomatis akan dilandasi oleh hati yang ikhlas. Ketika
setiap aktivitas yang di lakukan adalah bentuk dari ibadah
kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Philosophy to be the Best: Integrity, Enthusiasm, Totality
Always the Best menuntut setiap insan Telkom memiliki
integritas (integrity), antusiasme (enthusiasm), dan
totalitas (totality).
Principles to be the Star: Solid, Speed, Smart
Principles to be the Star dari The Telkom Way adalah 3S
yakni Solid, Speed, Smart yang sekaligus menjadi core
values atau great spirit.
Practices to be the Winner : Imagine - Focus – Action
Practices to be the Winner dari The Telkom Way adalah
IFA yakni Imagine, Focus, Action sekaligus sebagai Key
Behaviors.
Evaluasi Implementasi Etika Bisnis Dan Budaya
Perusahaan
Setiap tahun kami melakukan survei internal untuk
mengetahui efektivitas penerapan budaya Perusahaan
dan etika bisnis, kami menyebutnya dengan istilah Etika
Bisnis Family Survey. Beberapa pertanyaan ditujukan
kepada karyawan dilakukan secara online agar dapat
menjangkau semua karyawan secara cepat, meliputi:
GCG, Etika Bisnis, Tata Nilai The Telkom Way, anti fraud,
pengendalian internal, pakta integritas, whistleblowing
system, dan lain-lain. Hasil survei pada tahun 2011, 2012,
2013 dan 2014 adalah 74,87 poin, 79,07 poin, 75,80 dan
89,35 poin dari skala 100 poin. Hasil survei tahun 2014
meningkat 13,55 poin dari tahun sebelumnya. Hal ini
menggambarkan bahwa tingkat pemahaman karyawan
terhadap etika bisnis semakin meningkat dari tahun ke
tahun.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
lainnya yang terintegrasi terkait dengan praktik tata
kelola perusahaan. Upaya dimaksud dilakukan melalui
program survei etika bisnis dengan populasi seluruh
karyawan. Survei dilakukan secara online, melalui media
portal/intranet yang diakhiri dengan pernyataan kesediaan
karyawan untuk menjalankan etika bisnis. Pemahaman
dan penerapan etika bisnis berikut hasil survei setiap
tahun diaudit secara internal maupun eksternal melalui
proses audit SOA 404 terkait dengan penerapan control
environment sesuai kerangka kerja pengendalian internal
COSO pada audit pengendalian internal tingkat entitas.
270
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Pihak Yang Mengelola Pengaduan
SISTEM PELAPORAN
PELANGGARAN
(WHISTLEBLOWING SYSTEM)
Sebagai bagian dari entity level control, sejak tahun
2006 kami telah menerapkan whistleblower program
yang dirancang untuk menerima, menelaah dan menindak
lanjuti pengaduan dari karyawan Telkom Group dan dari
pihak ketiga dengan tetap menjaga kerahasiaan pelapor.
Penerapan whistleblower program yang dikelola oleh
Komite Audit ditetapkan dengan Keputusan Dewan
Komisaris dan diratifikasi dengan Keputusan Direksi.
Penyampaian Dan Pengelola Pelaporan
Pelanggaran
Karyawan Telkom Group ataupun pihak ketiga dapat
menyampaikan pengaduan mengenai permasalahan
akuntansi dan auditing, pelanggaran peraturan, dugaan
kecurangan dan/atau dugaan korupsi, dan pelanggaran
kode etik langsung kepada Komisaris Utama atau kepada
Ketua Komite Audit Telkom melalui email, fax atau surat
dengan alamat:
Email
:
[email protected]
Fax
:
(62-21) 527 1800
Website
:
www.whistleblower.telkom.co.id
Surat
:
Komite Audit
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Graha Merah Putih, Lt. 5
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 52, Jakarta
12710
Pengaduan harus memenuhi syarat sebagai berikut:
a. Disampaikan melalui website, email, fax atau surat.
b. Memberikan informasi mengenai permasalahan
pengendalian internal, akuntansi, auditing, pelanggaran
peraturan, dugaan kecurangan dan/atau dugaan
korupsi, dan pelanggaran kode etik.
c. Informasi yang dilaporkan harus didukung dengan
bukti-bukti yang cukup memadai dan dapat diandalkan
sebagai data awal untuk melakukan pemeriksaan
lebih lanjut.
Perlindungan Bagi Pelapor
Kami menuangkan dalam Keputusan Direksi No.D.48/2009
untuk menjamin kerahasian pelapor, baik karyawan
maupun pihak ketiga yang menyampaikan keluhan atau
laporan dugaan tindak pelanggaran.
Whistleblower Protection Officer ("WPO") merupakan
anggota Komite Audit yang mendapat penugasan
menangani pengaduan dengan melakukan:
a. Menerima pengaduan.
b. Mengadministrasikan pengaduan.
c. Memverifikasi awal apakah pengaduan sesuai dengan
kriteria.
d. Memonitor tindak lanjut pengaduan.
Komite Audit melalui rapat menentukan:
a. Memberikan persetujuan ditindaklanjuti atau tidaknya
pengaduan yang diterima.
b. Memberikan persetujuan apakah pengaduan
ditindaklanjuti ke pihak internal atau eksternal.
c. Memberikan penilaian apakah tindak lanjut pengaduan
sudah memadai atau tidak.
Internal Auditor berperan dalam:
a. Melakukan pemeriksaan pendahuluan atas pengaduan
yang diterima.
b. Membuat laporan pemeriksaan pendahuluan dan
meyampaikan ke Dirut ditembuskan ke Komite Audit.
Komite Investigas berperan dalam:
- Melakukan Investigasi atas pengaduan.
- Membuat laporan hasil Investigasi mengirmkannya
ke Dirut ditembuskan ke Komite Audit.
Jumlah Pengaduan Pelanggaran dan
Tindak Lanjut
Selama tahun 2014, Komite Audit menindak lanjuti 8
(delapan) pengaduan yang masuk dan memenuhi syarat
dengan kategori pengaduan terkait dengan akuntansi,
pengendalian internal, pelanggaran peraturan, dugaan
kecurangan dan pelanggaran kode etik.
Penggunaan dan hasil sistem whistleblowing:
Deskripsi
Jumlah
Keterangan
Jumlah pengaduan
8
Pengaduan yang
diterima
Memenuhi syarat
8
Pengaduan yang layak
ditindaklanjuti
Kategori pengaduan
8
Pengaduan lainnya
Progress pengaduan
5
Pengaduan selesai
ditindaklanjuti
3
Dalam proses tindak
lanjut
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
271
PENDAHULUAN
Penanganan pengaduan untuk memenuhi Peraturan OJK
No.IX.1.5 dan Sarbanes-Oxley Act 2002 Section 301
tentang Public Company Audit Committee harus
ditempatkan dalam kerangka peningkatan GCG. Karena
itu, syarat pengaduan diperlukan untuk menjaga agar
para pelapor menyampaikan pengaduan dengan penuh
rasa tanggung jawab dan bukan bersifat fitnah yang
dapat mencemarkan nama baik atau reputasi seseorang.
c. Kecurangan dan/atau dugaan korupsi
Kecurangan dan/atau dugaan korupsi yang dilakukan
oleh pejabat dan/atau karyawan kami.
d. Kode Etik
Perilaku Direksi dan Manajemen yang tidak terpuji
yang berpotensi mencemarkan reputasi Telkom atau
mengakibatkan kerugian bagi kami. Perilaku Direksi
dan Manajemen yang tidak terpuji meliputi antara
lain tidak jujur, benturan kepentingan (conflict of
interest) dengan Telkom, atau memberikan informasi
yang menyesatkan kepada publik.
Komite Audit akan menindaklanjuti pengaduan pihak
ketiga termasuk dan terutama yang berasal dari karyawan
Telkom Group yang berkaitan dengan:
a. Akuntansi dan Auditing
Permasalahan akuntansi dan pengendalian internal
atas pelaporan keuangan yang berpotensi
mengakibatkan salah saji material dalam laporan
keuangan serta permasalahan audit terutama yang
menyangkut independensi Kantor Akuntan Publik.
Telkom juga telah membangun suatu mekanisme kerja
antara Komite Audit dengan Internal Audit dan Komite
Investigasi termasuk protokol dengan Telkomsel untuk
menindak lanjuti pengaduan yang diterima. Selain itu,
whistleblower program juga telah disosialisasikan dan
telah dipahami oleh karyawan.
b. Pelanggaran Peraturan
Pelanggaran terhadap peraturan pasar modal dan
peraturan perundangan yang berkaitan dengan
PROSEDUR PENANGANAN PENGADUAN TELKOM DAN SUBSIDARIES
PROSES INVESTIGASI
PELAPORAN DAN TINDAKLANJUT
DIRUT
Bahan
Evaluasi
Proses
Penunjukan
Tenaga Ahli
Persetujuan
Tindaklanjut
Arsip
Menelaah Kasus
Cc
Tidak
Ya
Perlu
Ahli ?
Subsidiaries?
Laporan
Tindaklanjut
Tindak Lanjut?
Tenaga
Ahli
Ya
Komite Investigasi
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
operasi Perseroan maupun pelanggaran terhadap
peraturan internal yang berpotensi mengakibatkan
kerugian.
Komite
Audit
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Penanganan Pengaduan
Pelaksanaan
Investigasi
Laporan Hasil
Investigasi
TPTA?
Tidak
Ya
Tidak
Ya
Surat DIRUT ke Subsidiary
Cc. 1. DIRUT Tlk
2. Komite Audit
3. IA Subsidiary
Menyusun Tim
Investigasi
Nota TL
Dokumentasi
Nota TL
End
SUBSIDIARY
Pembahasan di Subsidiary
TL Gabungan?
Ya
Tindak
Lanjut?
Tidak
Surat
Jawaban
LAMPIRAN
Investigasi Oleh
Subsidiary
Laporan Hasil
Audit
TPTA Subsidiary
HR
Tim
Gabungan?
Ya
TPTA Gabungan
272
Laporan TPTA
Tidak
Tidak
UBIS
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
Ya
Tindaklanjut
UBIS
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Laporan
Tindaklanjut
Laporan TPTA
SOSIALISASI TATA KELOLA PERUSAHAAN
Secara berkelanjutan, perseroan selalu menekankan pentingnya implementasi tata kelola perusahaan yang baik dan
melekat bagi seluruh jajaran. Beberapa kegiatan sebagai bentuk aktualisasi tersebut di antaranya:
a. Pelaksanaan e-learning dan assessment Etika Bisnis yang dilakukan secara online dan diikuti oleh seluruh pegawai
Telkom Group, dengan materi pada GCG, Etika Bisnis, budaya, SOA, dan Spiritual Capital Managemet, Fraud
Management, Pengendalian Gratifikasi dan sebagainya.
b. Spiritual Capital Management
Sebagai upaya untuk meningkatkan budaya bersih, spirit kejujuran dalam bekerja dan transparansi di perusahaan,
manajemen Telkom telah mengimplementasikan Spiritual Capital Management (SCM) bagi seluruh karyawan dan
pejabat Telkom Group, sehingga setiap aktivitas kerja dilandasi prinsip ihsan sebagai sebagai perwujudan dari
bekerja adalah ibadah.
c. Pengendalian Gratifikasi
Untuk menunjukkan kesungguhan Telkom terhadap komitmen pengendalian gratifikasi, dalam RAPIM Telkom
Group telah ditandatangani Komitmen Penerapan Pengendalian Gratifikasi (PPG) yang dihadiri oleh Wakil Ketua
KPK Zulkarnaen. Seluruh Direksi didampingi istri juga menandatangani Pakta Integritas sebagai perwujudan tata
kelola yang baik. Penandatanganan ini merupakan bukti keseriusan Telkom yang komit dalam pengendalian
gratifikasi.
Wakil Ketua KPK Zulkarnaen mengapresiasi Telkom dan berharap Telkom dapat menjadi inspirasi bagi perusahanperusahaan lainnya, khususnya BUMN. Perusahaan dan karyawannya wajib melakukan pengelolaan gratifikasi yang
bertendensi suap. Jika sudah terlanjur menerima, karyawan harus langsung melaporkannya dengan maksimal
30 hari dari diterimanya gratifikasi.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
273
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Direktur Gratifikasi KPK Giri Suprapdiono turut
hadir untuk memberikan pemahaman mengenai
gratifikasi kepada jajaran BoD Telkom, direksi
anak perusahaan, juga para senior leader
TelkomGroup. Dalam presentasinya yang berjudul
Gratifikasi Akar Korupsi, ia menjelaskan betapa
korupsi, dalam hal ini gratifikasi dapat merugikan
perusahaan, bahkan bangsa Indonesia.
d. Internal Control
Implementasi Internal Control sebagai persyaratan
SOX compliance memiliki persyaratan yang ketat
untuk menjamin dan mendukung tata kelola
perusahan yang baik. Tujuan SOX tentunya seirama
dengan implementasi GCG dan etik, yaitu:
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
1) Meningkatkan efektivitas dan efisiensi
pengelolaan perusahaan
2) Meningkatkan kualitas pelaporan keuangan
perusahaan
3) Menjamin kepatuhan terhadap undang-undang
dan atau peraturan lainnya yang harus dipenuhi
oleh perusahaan
4) Menumbuhkan tingkat kepercayaan investor
dan dalam jangka panjang dapat menjamin
kelangsungan hidup perusahaan.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
e. Sharing eksternal
Selain sosialisasi dalam lingkup internal, perseroan
sering diundang dalam kapasitas sebagai
narasumber terkait implementasi GCG bagi
eksternal, misalnya dalam sharing GCG di hadapan
perusahaan, emiten, dan lembaga lainnya sebagai
ajang saling berbagi, misalnya paparan Plt Dirut
dalam Award GCG.
274
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KONSISTENSI PENERAPAN GCG
Di lingkungan kami, pemahaman akan GCG terus
bertambah baik seiring dengan pengalaman dan
pembelajaran yang diperoleh selama mengelola GCG.
Kami meyakini bahwa GCG merupakan sebuah sistem
yang dinamis dan dari waktu ke waktu harus diperkuat
dan diperbaharui agar sejalan dengan perubahan bisnis
dan lingkungan usaha yang terjadi. Dengan terus
disesuaikan kekiniannya, maka penerapan GCG diharapkan
akan berkontribusi secara nyata mendukung pertumbuhan
usaha dan bukan sebaliknya dianggap sebagai penghambat
kelincahan organisasi.
Penerapan GCG yang terintegrasi dengan pengelolaan
kepatuhan, manajamen risiko dan pengendalian internal.
Praktik ini menuntut kami untuk mampu mengelola GCG
yang sejalan dengan pengelolaan kinerja bisnis. Penerapan
manajemen risiko awalnya tidak mudah dan membutuhkan
waktu untuk dapat menguasai kompetensi, memperoleh
keakuratan dalam mengenali risiko industri dan organisasi,
serta mampu menjadikan budaya risiko sebagai bagian
dari budaya karyawan. Akhirnya, berkat kesungguhan,
konsistensi dan kesabaran manajemen, maka diperoleh
hasil dimana manajemen risiko saat ini telah memberikan
warna baru dan berkontribusi positif dalam proses
perencanaan, pengambilan keputusan, dan penguatan
penerapan GCG di Telkom Group.
Beberapa aktivitas utama yang terus dijaga konsistensi
penerapannya untuk mendukung praktik GCG yang
searah dengan pengelolaan bisnis antara lain adalah:
Sistem Pengelolaan Kinerja
Untuk mewujudkan prinsip GCG khususnya akuntabilitas,
kami mengelola pertanggungjawaban kinerja karyawan
dalam sebuah Sistem Manajemen Performansi Karyawan
melalui kebijakan Perusahaan PR.208.01/r00/PS730/
COP-J2000000/2014. Sebagaimana maksud dan tujuan
ditetapkannya kebijakan ini, maka asas objektif, adil,
transparan, dan terintegrasi diterapkan mengacu pada
pedoman pengukuran dan penilaian kinerja yang
bertanggung jawab dalam mekanisme kontrak manajemen/
sistem kinerja individu melalui penetapan indikator kinerja
sesuai ruang lingkup tugas dan peran unit dan individu
di organisasi dan penetapan target yang disepakati
mengacu pada target kinerja Perusahaan yang telah
ditetapkan dalam rencana tahunan Perusahaan. Target
kinerja diturunkan secara berjenjang di tingkat unit, sub
unit sampai dengan karyawan dengan memperhatikan
prinsip Specific, Measurable, Achievable, Realistic, dan
Time Related (“SMART”), sedangkan evaluasinya dilakukan
secara berkala (harian, mingguan, bulanan, triwulan,
tahunan) sesuai indikator kinerja yang diukur dalam
mekanisme penelaahan manajemen, yang didukung
beberapa aplikasi sistem informasi secara online.
Penerapan Pakta Integritas Dan Penguatan Anti Gratifikasi
Konsistensi penerapan Pakta Integritas telah dimulai
sejak penerbitan kebijakan pada tahun 2009 yang
mempertajam penerapan GCG terutama berkaitan dengan
area implementasi GCG yaitu kode integritas, etika bisnis,
menghindari benturan kepentingan, larangan melakukan
gratifikasi, larangan melakukan transaksi dengan orang
dalam, menjaga kerahasiaan informasi, pencegahan atas
tindakan memperkaya diri atau pihak lain yang merugikan
keuangan Perusahaan pada area pengadaan dan kemitraan,
integritas layanan dan integritas pelaporan keuangan
perusahaan.
Inisiatif penajaman/penguatan GCG melalui kebijakan
Pakta Integritas, masih dipandang perlu untuk memberikan
perhatian khusus pada area-area tertentu terkait dengan
pencegahan potensi kerugian keuangan Perusahaan dan
untuk terwujudnya “island of integrity” sebagai salah
satu alat atau instrumen reformasi birokrasi dan
pencegahan Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (“KKN”)
dengan konsentrasi pada upaya penciptaan keterbukaan,
akuntabilitas dan partisipasi.
Dalam pengertian umum, Integritas adalah konsistensi
dan keteguhan yang tak tergoyahkan dalam menjunjung
tinggi nilai-nilai luhur dan keyakinan. Seorang pemimpin
yang mempunyai integritas akan mendapatkan kepercayaan
(trust) dari jajarannya. Menurut beberapa referensi,
Integritas secara sederhana dapat diartikan sebagai
satunya keyakinan (belief) terhadap nlai-nilai yang dianut
dengan pikiran (mind) dan perbuatan (action) yang
dilakukan. Manusia berintegritas (person of integrity)
memiliki keyakinan, pikiran dan tindakan yang utuh dan
memiliki kesesuaian satu sama lain.
Dalam Corporate Philosophy Telkom, dijelaskan bahwa
untuk mencapai Always The Best dalam spirit Ihsan maka
kita harus memiliki tiga unsur utama, yakni integritas,
antusiasme dan totalitas. Integritas merupakan upaya
mewujudkan 1 hati (hati yang bersih), 1 pikiran dan 1
tindakan sehingga dapat melahirkan sahabat sejati, yang
saling menyayangi, saling melindungi, saling membela.
Tiga hal yang diperlukan dalam membangun kohesivitas
dan rasa saling percaya antar karyawan, yakni the shared
vision (semua memiliki tujuan yang sama), the shared
values (selalu mengacu pada nilai sebagai panduan
dalam pengambilan keputusan), dan the culture of trust
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
275
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
(mempercepat proses pengambilan keputusan dan
kemudahan untuk segera beradaptasi terhadap
perubahan).
BUMN Bersih
“BUMN Bersih” ini telah dicanangkan oleh Menteri BUMN,
sejak 25 September 2013 yang ditandai dengan
penandatanganan komitmen oleh seluruh Direktur Utama
BUMN.
Assessment “BUMN Bersih” dilakukan dengan tujuan
untuk menjadikan seluruh BUMN menjadi Perusahaan
yang menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) baik secara administratif
maupun substantif serta dapat mewujudkan BUMN yang
tangguh (profesional dan tahan godaan), unggul
(mengutamakan sistem, mutu, dan inovasi) serta
bermartabat (bersih dari segala bentuk penyimpangan
dan kecurangan, termasuk korupsi).
Dalam rangka mewujudkan “BUMN Bersih”, Kementerian
BUMN meminta bantuan Badan Pengawasan Keuangan
dan Pembangunan ("BPKP") untuk melakukan assessment
terhadap seluruh BUMN. Assessment dilakukan secara
cascading dan bertahap. Tahap pertama, yaitu assessment
kepada jajaran direksi dan komisaris pada bulan ke-3
sejak penandatanganan komitmen “BUMN Bersih”. Bila
dilihat dari assesment yang dilakukan, “BUMN Bersih”
ini erat sekali kaitannya dengan integritas, bahwa seorang
pemimpin hebat haruslah memenuhi syarat dasar yakni
memiliki integritas dan antusiasme yang tinggi.
“BUMN Bersih” ditetapkan oleh Menteri BUMN sebagai
upaya untuk menjadikan seluruh BUMN yang berada di
bawahnya menjadi Perusahaan yang tidak hanya mampu
menerapkan tata kelola Perusahaan yang baik secara
administratif saja, tetapi juga harus “Bersih”. Kriteria
“bersih” yang digunakan dalam Program “BUMN Bersih”
secara garis besar meliputi penilaian prinsip-prinsip GCG
yakni transparency, accountability, responsibiity,
independency dan fairness. Kelima prinsip ini merupakan
landasan sistem manajemen mulai dari perencanaan
sampai dengan pertanggungjawaban, komitmen untuk
tidak melakukan segala bentuk fraud/kecurangan,
termasuk di dalamnya segala bentuk tindakan korupsi,
menerima dan/atau memberikan gratifikasi yang terkait
dengan jabatan.
Beberapa faktor yang menunjukkan bahwa “BUMN
Bersih” merupakan program terencana dan penuh
kesungguhan dari Kementerian BUMN adalah :
a. Pertama, BPKP secara periodik melakukan penilaian
276
Laporan Tahunan 2014
“BUMN Bersih” melalui survey persepsi terhadap
semua pemangku kepentingan (stakeholder) yang
terdiri dari karyawan, pelanggan, rekanan (pemasok
dan kontraktor) serta kalangan masyarakat yang
relevan.
b. Kedua, Penilaian dilakukan secara berjenjang, dimana
pada tahap pertama, dilakukan penilaian terhadap
Jajaran Direksi dan Dewan Pengawas/Komisaris
hingga level di bawahnya.
c. Ketiga, Terdapat 13 kriteria yang dinilai meliputi :
1) Komitmen untuk melaksanakan Board Manual
bagi Direksi dan Dewan Komisaris/Dewan Pengawas
serta Code of Conduct bagi seluruh insan
perusahaan BUMN yang bersih dan bebas dari
gratifikasi, fraud dan KKN.
2) Komitmen untuk memberikan keteladanan dan
menciptakan lingkungan kerja yang kondusif
dalam rangka pelaksanaan “BUMN Bersih”.
3) Komitmen untuk mengefektifkan pengendalian
gratifikasi.
4) Komitmen untuk melaksanakan transaksi
berdasarkan prinsip-prinsip GCG dan tidak
terindikasi gratifikasi.
5) Komitmen untuk melaksanakan rekrutmen,
penempatan, promosi, dan mutasi karyawan secara
fair.
6) Komitmen untuk menerapkan sistem remunerasi
berdasarkan penilaian kinerja yang objektif dan
terukur.
7) Komitmen untuk melaksanakan pengadaan yang
fair, efisien, dan tidak terindikasi gratifikasi.
8) Komitmen untuk melaksanakan transparansi dan
akurasi laporan keuangan dan laporan manajemen.
serta kewajiban transparansi lainnya sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.
9) Komitmen untuk menerapkan sanksi yang tegas
terhadap setiap pelanggaran.
10) Komitmen untuk melaksanakan standar pelayanan
minimum bagi BUMN yang melaksanakan kewajiban
pelayanan umum (public service obligation) dan
BUMN Pengelola Infrastruktur.
11) Komitmen untuk mengefektifkan sistem pelaporan
atas dugaan pelanggaran (whistle blowing system),
12) Komitmen untuk melakukan pemantauan kepatuhan
jajaran BUMN pada 3 (tiga) jenjang jabatan
perusahaan dalam menyampaikan LHKPN kepada
KPK.
13) Komitmen-Komitmen lain dalam rangka
mewujudkan BUMN Bersih (contoh: kebijakan
untuk tidak mendukung parpol).
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Bagi jajaran Telkom, Program “BUMN Bersih” yang
dicanangkan semakin menambah keyakinan untuk terus
meningkatkan kualitas implementasi Good Corporate
Governance (GCG) yang sudah menjadi komitmen seluruh
jajaran dan telah menjalankannya secara konsisten.
Bahkan komitmen ini sudah kami lakukan secara terstruktur
dan sistematis, yaitu dengan menggunakan metode
ADLI (Approach, Deployment, Learning dan Integration)
seperti yang dilakukan untuk penilaian kategori proses
pada Malcolm Baldrige. Approach (A) mengacu pada
pendekatan, metode, dan cara yang digunakan dalam
merespon persyaratan kriteria. Deployment (D) mengacu
pada sejauh mana pendekatan, metode, dan cara tersebut
diterapkan secara konsisten. Learning (L) mengacu pada
seberapa jauh manfaat metode tersebut digunakan, dan
Integration (I) mengacu pada penggunaan metode
disemua unit organisasi.
Sebagai contoh, kami sudah memiliki kebijakan pakta
integritas (tahun 2009) dan etika bisnis (telah terupdate
pada 2014) dan konsisten menjalankan hal tersebut
setiap tahun. Sejak tahun 2013 yang lalu, Dirut meminta
setiap penyerahan SK Band Posisi 1 (BP1) harus segera
diikuti penandatanganan Pakta Integritas oleh karyawan
yang bersangkutan. Tentunya hal tersebut juga sebagai
pengingat bagi karyawan yang bersangkutan bahwa dia
menjadi role model bagi penerapan GCG di perusahaan.
Oleh karenanya ketika BPKP melakukan assessment
kepada seluruh jajaran Direksi dan Komisaris, kami patut
bersyukur dari nilai hasil survey, Telkom berada di atas
nilai 8.3 (range 10). Artinya, program “BUMN Bersih”
telah terimplementasikan dalam Tata Kelola Perusahaan
yang Baik (Good Corporate Governance).
Pengelolaan Proses Berstandar ISO
Sejak tahun 1996, kami secara konsisten telah menerapkan
sistem manajemen mutu berbasis ISO dan pada tahun
2001 penerapannya diintegrasikan dengan kriteria
keunggulan kinerja berbasis Malcolm Baldrige. Penerapan
kedua sistem manajemen mutu tersebut (ISO dan Malcolm
Baldrige) tidak lain adalah untuk membangun proses
tata kelola dan akuntabilitas kinerja melalui penerapan
disiplin proses dan pendokumentasian yang baik berbasis
ISO dan peningkatan keunggulan kinerja Perusahaan
mengacu pada penilaian keunggulan kinerja Malcolm
Baldrige. Tahun 2014 Perusahaan dinilai keunggulan
kinerjanya oleh Tim penilai KPKU dari Kementerian BUMN
dan secara internal dilakukan penilaian sendiri (self
assessment) pada tingkat Unit Bisnis/Divisi.
Penerapan Tata Kelola Perencanaan Perusahaan
Konsistensi untuk mengelola perencanaan yang baik
adalah salah satu perhatian utama manajemen dalam
menerapkan GCG. Sesuai kebijakan Perusahaan,
manajemen berupaya untuk memastikan bahwa
perencanaan Perusahaan dilakukan lebih sistematis,
tidak rumit, teratur, terintegrasi, selaras dengan visi dan
misi Perusahaan, serta dapat dilaksanakan dengan baik
sesuai dengan yang telah direncanakan sebelumnya;
juga memudahkan untuk melakukan evaluasi dan
pengendalian pada saat pelaksanaan nantinya.
Model perencanaan perusahaan secara garis besar terdiri
dari tiga tahap perencanaan yaitu:
1.
Penyelarasan harapan pemangku kepentingan.
2.
Perumusan strategi perusahaan (strategic
formulation).
3.
Penerapan strategi bisnis.
Peran GCG adalah untuk menjamin dan memastikan
keseluruhan proses dan kegiatan perencanaan dapat
berlangsung baik, bertanggungjawab, transparan dan
mampu memberi nilai tambah yang berkesinambungan
bagi Perusahaan, serta tentu saja tidak bertentangan
dengan kepentingan seluruh pemangku kepentingan.
Untuk selalu mengupdate perkembangan dan dinamika
bisnis dan operasional perusahan melakukan pemutahiran
kebijakan perencanaan perusahaan melalui Sistem
Perencanaan Strategis Perusahaan No. PD.105.00/r.00/
HK.200/COP-D0030000/2014 tanggal 28 Januari 2014.
Penerapan Tata Kelola TI
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bisnis informasi
dan menyalurkan data/informasi pelanggan yang harus
terjamin keamanannya, kami senantiasa berusaha untuk
memanfaatkan seluas mungkin penggunaan teknologi dalam
pengelolaan perusahaan karena secara langsung meningkatkan
kualitas penerapan tata kelola perusahaan. Hampir seluruh
titik dalam value chain perusahaan, yang mencakup
pengoperasian jaringan seluruh infrastruktur alat produksi,
semua aspek penting dalam manajemen seperti keuangan,
logistik, sumber daya manusia termasuk juga pelayanan
kepada karyawan, pelanggan, pemasok dan pemangku
kepentingan lainnya telah terintegrasi dalam jaringan TI.
Kerangka kerja pengelolaan tata kelola TI mengacu pada
Control Objectives for Information and related Technologies
(“COBIT”) yang dituangkan sebagai kebijakan Keamanan
Sistem Informasi (No.KD.57/2007) meliputi:
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
277
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
1.
Informasi, sistem pengolahan data/informasi, jaringan
dan sarana penunjang merupakan aset informasi
yang sangat penting bagi perusahaan.
2. Penerapan sistem keamanan informasi untuk menjamin
integritas aset dan informasi, sehingga dapat menjaga
nilai kompetitif, arus kas, profitabilitas, kepatuhan
hukum dan citra komersil perusahaan.
3. Penerapan sistem keamanan informasi meliputi
penilaian risiko, penilaian keamanan, kepatuhan pada
peraturan dan hukum, dan kebutuhan bisnis.
4. Keberhasilan penerapan sistem keamanan informasi
dapat dicapai dengan menerapkan pemahaman yang
sama, pengendalian, pengawasan dan evaluasi
terhadap implementasi kebijakan.
Beberapa contoh praktik tata kelola TI dalam operasi
Perusahaan adalah pengelolaan user access review,
password management, pengelolaan audit log/audit
trail, dan pengelolaan end user computing.
Untuk selalu mengupdate perkembangan dan dinamika
bisnis dan operasional perusahan melakukan pemutahiran
kebijakan perencanaan perusahaan melalui
PD 404.00/r.00/HK-200/COP-C0300000/2014 tanggal
15 Juli 2014 tentang Pedoman dan Kebijakan Umum Tata
Kelola Teknologi Informasi Telkom Group
Salah satu tujuan keputusan ini adalah untuk memberikan
arahan yang jelas bahwa tata kelola Teknologi Informasi
(TI) semata-mata didasarkan pada pembentukan nilai
(value creation) yang didasarkan pada kebutuhan
stakeholder Perusahan (stakeholder needs) dengan cara
mewujudkan manfaat bisnis (benefit realization), optimasi
dalam pengelolaan risiko (risk optimization) dan optimasi
dalam pengelolaan sumber daya (resource optimization).
Adapun tujuan lain dari keputusan ini adalah untuk
peningkatan efektivitas dan efisiensi proses bisnis TI,
produktivitas TI, tersedianya informasi yang lengkap,
komprehensif, akurat dan tepat waktu untuk mendukung
pengambilan keputusan bagi manajemen, dalam rangka
memenuhi kebutuhan bisnis, meningkatkan kinerja dan
pertumbuhan Perusahaan yang berkelanjutan.
Unit Strategi dan Tata Kelola TI adalah Unit kerja struktural
Perusahaan yang bertanggung jawab menyusun strategi
dan perencanaan TI Perusahaan dan terbentuknya Tata
Kelola TI Perusahaan, dimulai dari kebijakan, standar,
beserta proses sosialisasi dan implementasi di lapangan
beserta mekanisme monitoring dan evaluasi atas efektivitas
pelaksanaannya.
278
Laporan Tahunan 2014
Penerapan E-Procurement
Sebagai wujud komitmen penerapan GCG dan Pakta
Integritas, kami terus konsisten hingga saat ini untuk
mengelola proses pengadaan dan kemitraan dengan
penggunaan sistem e-auction melalui aplikasi yang
meminimalkan kontak fisik antara pemasok/mitra dengan
panitia karena keseluruhan proses tender dan negosiasi
telah berbasis komputer sehingga berlangsung adil dan
transparan.
Kami melakukan pemilihan pemasok dengan melalui
tiga tahapan utama yaitu Registrasi Supplier dimana
Suplier melakukan registrasi secara online melalui aplikasi
Supply Management and Logistic Enhancement (“SMILE”),
kemudian dilanjutkan dengan Seleksi Supplier dimana
kami melakukan assessment pemasok sesuai dengan
klasifikasi usaha dan beberapa kriteria lain sehingga
menghasilkan ranking dan short-list dan dilanjutkan
dengan penetapan Eligible Bidder yaitu pemasok yang
berhak atau akan dilibatkan untuk mengikuti proses
procurement.
Beberapa manfaat yang telah diperoleh antara lain
kecepatan proses tender, penetapan calon peserta tender
secara elektronik sesuai persyaratan yang ditentukan,
pemilihan pemenang secara elektronik, dan manfaat
lainnya terkait dengan kualitas proses yang semakin
baik, kewajaran harga, keadilan, transparansi, dan
mencegah terjadinya intervensi.
Pengembangan Kompetensi SDM
Perubahan portfolio bisnis dari Infocom ke TIMES
menimbulkan implikasi pergeseran kompetensi yang
diperlukan. Kompetensi dan kemampuan SDM merupakan
salah satu elemen penting yang harus diperhatikan untuk
mewujudkan praktik GCG.
Dalam implementasinya, pengelolaan pengetahuan
difokuskan untuk menciptakan nilai bisnis yang
menghasilkan keunggulan kompetitif yang
berkesinambungan dengan mengoptimalkan proses
penciptaan (acquisition), berbagi (sharing) dan
pemanfaatan (utilization) pengetahuan yang dibutuhkan
perusahaan.
Guna mendukung proses pengelolaan pengetahuan
tersebut, kami telah menyediakan Knowledge Management
System yang diberi nama KAMPIUN yang merupakan
bank data (repository) sebagai sarana bagi setiap karyawan
untuk meningkatkan wawasan dan pengetahuan dengan
cara mengunggah atau mengunduh melalui sistem,
sehingga diharapkan dapat menjadi solusi atas
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
beranekaragam permasalahan pekerjaan yang pada
akhirnya mendorong pertumbuhan produktivitas dan
kualitas pekerjaan.
Tujuan akhir dari pengelolaan pengetahuan adalah
terciptanya learning organization, yaitu suatu kondisi
dimana organisasi akan tetap berjalan terus tanpa
ketergantungan kepada pegawai tertentu dengan
memproyeksikan dirinya menjadi knowledge based
enterprise melalui transformasi Learning Center sebagai
unit pembelajaran dengan metoda konvensional telah
bertransformasi menjadi Corporate University (“CorpU”)
yang merupakan wahana peningkatan kompetensi yang
dapat mendukung kebutuhan bisnis Perusahaan agar
terbentuk center of excellent human capital bertaraf
internasional di industri TIMES yang dapat mendukung
peningkatan performansi bisnis dan implementasi budaya
baru dengan tagline “from competence to commerce”
yang mempunyai makna bahwa karyawan yang kompeten
yang akan meng-create bisnis.
Lihat bagian Analisa dan Pembahasan Manajemen Atas
Kinerja Telkom – Tinjauan Fungsional - Sumber Daya
Manusia untuk informasi lebih detail mengenai
pengembangan kompetensi SDM.
Pengelolaan Kepemilikan Informasi dan Intangible
Asset
Informasi dan seluruh intangible asset, termasuk hasil
riset, teknologi, dan hak atas kekayaan intelektual yang
diperoleh atas penugasan dan/atau atas beban perusahaan
adalah menjadi milik Perusahaan. Kami mempunyai
Peraturan tentang Pengelolaan Pengetahuan Intelektual
dan Hak Kekayaan Intelektual sesuai No.PD.605/2011.
Dengan terlindungi dan terkelolanya kekayaan intelektual
maka diharapkan dapat menambah income generate
dan mempertahankan keunggulan kompetitif. Kreativitas
dan inovasi atas produk dan jasa baru atau yang telah
ada menjadi aset perusahaan. Kami mengelola database
meliputi ciptaan, merek, desain industri, invensi, rahasia
dagang, hak cipta, hak atas merek, hak atas desain
industri, paten, dan hak atas rahasia dagang. Secara
rutin perusahaan mengelola berbagai kegiatan yang
menjadi intangible aset seperti inovasi melalui portal
http://inovasi.telkom.co.id yang dapat diakses oleh
seluruh pegawai.
Menindaklanjuti Keluhan Pelanggan dan Masyarakat
Dalam kondisi bisnis telekomunikasi yang telah mencapai
titik jenuh, keseimbangan pemenuhan kebutuhan, dan
ekspektasi berbagai pemangku kepentingan merupakan
tantangan tersendiri dalam menerapkan GCG. Dari waktu
ke waktu, pelanggan maupun masyarakat umum telah
menyampaikan kritik atau keluhan mengenai industri
dan layanan telekomunikasi antara lain perang tarif yang
berdampak pada penurunan ARPU dan penurunan
kualitas layanan, keluhan layanan tagihan tetap, fenomena
sedot pulsa dan lain-lain. Kami menggunakan masukan
ini untuk mengevaluasi dan memperbaiki kualitas
layanannya dan segera menanggapi serta menindaklanjuti
setiap keluhan pelanggan dan masyarakat, karena telah
menjadi komitmen kami untuk selalu mengedepankan
praktik usaha yang beretika dan memberikan kepuasan
layanan kepada pelanggan dan pemangku kepentingan
lainnya.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
279
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
RANGKUMAN PERBEDAAN SIGNIFIKAN ANTARA PRAKTIK TATA
KELOLA PERUSAHAAN INDONESIA DAN STANDAR TATA KELOLA
PERUSAHAAN NYSE
Berikut ini diuraikan secara ringkas rangkuman umum mengenai perbedaan signifikan antara praktik tata kelola
perusahaan di Indonesia dan yang disyaratkan oleh standar pencatatan NYSE untuk perusahaan Amerika yang
tercatat di NYSE.
A. Tinjauan Hukum Indonesia
Perusahaan publik Indonesia diwajibkan untuk mematuhi
dan memenuhi praktik tata kelola perusahaan yang telah
berlaku. Persyaratan dan standar praktik tata kelola
perusahaan untuk perusahaan publik diatur oleh Undangundang Perseroan Terbatas (“UUPT”) No.40/2007,
Undang-undang No.8/1995 tentang Pasar Modal (“UUPM”),
Undang-undang No.19/2003 mengenai BUMN, Peraturan
Menteri Negara BUMN No.PER-09/MBU/2012 mengenai
Perubahan atas Peraturan Menteri Negara Badan Usaha
Milik Negara No.PER-01/MBU/2011 tentang Penerapan
Tata Kelola Perusahaan yang Baik (Good Corporate
Governance) pada Badan Usaha Milik Negara, Peraturan
OJK dan peraturan yang dikeluarkan oleh BEI. Sebagai
tambahan terhadap peraturan-peraturan tersebut,
anggaran dasar perusahaan publik memasukkan ketentuan
yang ditujukan untuk implementasi praktik tata kelola
perusahaan.
Pada tanggal 30 November 2004, Pemerintah membentuk
Komite Nasional Kebijakan Governance (“KNKG”)
berdasarkan peraturan Menteri Koordinator Bidang
Perekonomian No.KEP-49/M.EKONOM/1/2004. Pendirian
tersebut merupakan revitalisasi Komite Nasional Tata
Kelola Perusahaan (“KNTKP”) yang didirikan pada tahun
1999. Tujuan dari KNKG adalah meningkatkan pemahaman
dan pelaksanaan tata kelola perusahaan di Indonesia
dan untuk memberi saran kepada Pemerintah tentang
hal-hal yang terkait dengan data kelola, baik di sektor
korporasi dan publik.
KNKG merumuskan Kode Tata Kelola Perusahaan 2006
(”Kode”) yang merekomendasikan standar tata kelola
perusahaan yang lebih ketat untuk perusahaan-perusahaan
Indonesia, seperti pembentukan Komite audit independen,
Komite nominasi dan remunerasi oleh Dewan Komisaris,
serta peningkatan lingkup kewajiban pengungkapan
perusahaan-perusahaan Indonesia. Meskipun KNKG
merekomendasikan agar Kode diterapkan oleh Pemerintah
sebagai dasar reformasi hukum, namun sampai dengan
tanggal laporan tahunan ini, Pemerintah belum menerbitkan
peraturan yang sepenuhnya melaksanakan ketentuanketentuan tersebut.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA
PERUSAHAAN
B. Komposisi Direksi dan Komisaris
Independen
Standar pencatatan NYSE mensyaratkan bahwa Direksi
perusahaan yang tercatat di AS harus terdiri dari mayoritas
Direktur Independen dan bahwa Komite tertentu harus
terdiri dari para Direktur Independen.
Tidak seperti halnya perusahaan yang didirikan di AS,
manajemen perusahaan Indonesia terdiri dari dua lembaga
dengan status yang sama, yaitu Dewan Komisaris dan
Direksi. Pada umumnya Direksi bertanggung jawab atas
kegiatan bisnis rutin perusahaan dan diberi wewenang
untuk bertindak untuk dan atas nama perusahaan,
sementara Dewan Komisaris memiliki wewenang dan
tanggung jawab mengawasi Direksi dan berdasarkan
UU PT Indonesia diberi mandat untuk memberikan saran
kepada Direksi.
280
Laporan Tahunan 2014
Berkenaan dengan Dewan Komisaris, UUPT mengharuskan
Dewan Komisaris perusahaan publik memiliki setidaknya
dua anggota. Meskipun UUPT tidak mengatur mengenai
komposisi Dewan Komisaris, namun Peraturan Pencatatan
No.I-A dalam KEP.305/BEJ/07-2004 yang dikeluarkan
oleh BEI (Peraturan BEI I-A) menyatakan bahwa sekurangkurangnya 30% dari anggota Dewan Komisaris perusahaan
publik (seperti Telkom) harus independen.
UUPT menyatakan bahwa Direksi setidaknya terdiri dari
dua anggota, yang masing-masing harus memenuhi
persyaratan kualifikasi minimum yang ditetapkan dalam
UUPT. Sebagai tambahan, berdasarkan Peraturan BEI
I-A, menyatakan sekurang-kurangnya satu anggota
Direksi harus merupakan anggota yang tidak terafiliasi.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
C. Komite-Komite
Standar pencatatan NYSE mensyaratkan bahwa perusahaan
yang tercatat di AS harus memiliki Komite Audit, Komite
Tata Kelola Perusahaan dan Komite Kompensasi. Masingmasing komite tersebut harus terdiri atas direktur
independen dan dilengkapi dengan piagam tertulis yang
membahas hal-hal spesifik yang terdapat pada standar
pencatatan.
UUPT tidak mengharuskan perusahaan publik Indonesia
membentuk setiap Komite yang ditetapkan dalam standar
pencatatan NYSE tersebut. Namun, Peraturan OJK
No.IX.I.5 dan Peraturan BEI I-A mengharuskan Dewan
Komisaris perusahaan publik tercatat (seperti Telkom)
membentuk Komite Audit yang paling sedikit terdiri dari
tiga orang anggota, yang salah satunya harus sebagai
Komisaris Independen dan bertindak selaku ketua Komite
Audit. Sedangkan kedua anggota Komite Audit yang
lain harus dari pihak independen dan setidaknya salah
satu anggota harus memiliki pemahaman akuntansi dan
keuangan.
Peraturan pencatatan NYSE yang diterapkan sesuai
Peraturan 10A-3 Exchange Act mengharuskan emiten
swasta asing dengan saham yang tercatat di NYSE untuk
memiliki Komite Audit yang terdiri dari direktur independen.
Namun, tidak semua anggota Komite Audit kami
merupakan direktur independen sebagaimana
dipersyaratkan Peraturan 10A-3 Exchange tersebut.
Sesuai Peraturan 10A-3(c)(3) Exchange Act emiten
swasta asing dapat dikecualikan dari persyaratan
independensi apabila (i) Pemerintah atau Bursa Efek
negara asal mengharuskan perusahaan memiliki Komite
Audit, (ii) Komite Audit terpisah dari Direksi dan memiliki
anggota dari luar Direksi, (iii) anggota Komite Audit
tidak dipilih oleh manajemen dan tidak ada pejabat
eksekutif perusahaan yang menjadi anggota Komite
audit, (iv) Pemerintah atau Bursa Efek negara asal
mengharuskan Komite Audit untuk independen dari
manajemen perusahaan, dan (v) Komite Audit bertanggung
jawab atas penunjukan, retensi dan pengawasan pekerjaan
auditor eksternal.
Tidak semua anggota Komite Audit kami merupakan
direktur independen sebagaimana dipersyaratkan
Peraturan 10A-3 Exchange Act. Kami mengacu pada
pengecualian umum sesuai Peraturan 10A-3(c)(3)
mengenai komposisi Komite Audit. Kami meyakini bahwa
hal ini tidak mempengaruhi secara material kemampuan
Komite Audit untuk bertindak independen.
D. Pengungkapan Berkenaan dengan Tata
Kelola Perusahaan
Standar pencatatan NYSE mengharuskan perusahaan
AS untuk mengambil dan menempatkan pada website
mereka, pedoman pelaksanaan tata kelola perusahaan.
Pedoman tersebut, antara lain, harus mencantumkan
standar kualifikasi direktur, tanggung jawab direktur,
hubungan direktur dengan manajemen dan penasihat
independen, kompensasi direktur, orientasi, dan pendidikan
yang berkelanjutan bagi direktur, suksesi manajemen
serta evaluasi kinerja tahunan. Selain itu, CEO perusahaan
AS harus menyatakan kepada NYSE setiap tahunnya
bahwa ia tidak menemukan adanya pelanggaran apapun
oleh perusahaan terhadap standar pencatatan tata kelola
perusahaan NYSE. Sertifikasi harus diungkapkan dalam
laporan tahunan perusahaan kepada para pemegang
saham. Tidak ada persyaratan pengungkapan dalam
Undang-undang yang berlaku di Indonesia yang mirip
dengan standar pencatatan NYSE yang diuraikan di atas.
Namun, Undang-undang Pasar Modal pada umumnya
mengharuskan perusahaan publik Indonesia
mengungkapkan jenis informasi tertentu kepada para
pemegang saham dan OJK, khususnya informasi yang
berkenaan dengan perubahan kepemilikan saham
perusahaan publik dan fakta material yang dapat
mempengaruhi keputusan para pemegang saham dalam
mempertahankan kepemilikan sahamnya di perusahaan
publik tersebut.
E. Kode Etik dan Perilaku Bisnis
Standar pencatatan NYSE mengharuskan setiap
perusahaan yang tercatat di AS untuk mengadopsi dan
menempatkan di website perusahaannya, kode etik dan
perilaku bisnis bagi Direksi, pejabat dan karyawannya.
Tidak ada persyaratan serupa berdasarkan Undang-
undang yang berlaku di Indonesia. Namun, perusahaan
yang diharuskan menyampaikan laporan berkala ke US
SEC, harus mengungkapkan dalam laporan tahunannya
tentang penerapan kode etik bagi pejabat keuangan
senior perusahaan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
281
07
TANGGUNG JAWAB
SOSIAL PERUSAHAAN
284 Komitmen Tanggung Jawab Sosial Telkom
288 Pernghargaan CSR Tahun 2014
289 Pencapaian Kinerja CSR Berbasis ISO 26000
290 Aktivitas dan Program CSR Telkom
293 Tanggung Jawab Telkom Terhadap Ketenagakerjaan,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
KOMITMEN TANGGUNG JAWAB
SOSIAL TELKOM
Perusahaan yang berstatus sebagai Perseroan Terbatas,
menurut peraturan, diwajibkan untuk menjalankan apa
yang disebut Tanggung Jawab Sosial, atau yang dikenal
sebagai Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai
warga korporat (corporate citizens), kami tidak terlepas
dari kewajiban tersebut. Dan untuk menjalankan kewajiban
ini kami telah merumuskan sebuah pedoman kebijakan
dan operasional, yakni peraturan Direksi No.PD.701.00/2014
tentang Pengelolaan Telkom Corporate Social Responsibility
(Telkom CSR).
●
●
●
●
Menurut Peraturan Direksi tersebut, program Telkom
CSR terdiri dari Program Kemitraan (PK), Bina Lingkungan
(BL) dan CSR Public Relations (CSR PR), atau kegiatan
di luar program kemitraan dan bina lingkungan. Telkom
CSR berasaskan pada GCG dan GCC (Good Corporate
Citizenship) dan berprinsip pada apa yang secara umum
dikenal dengan TARIF, singkatan dari Transparancy,
Accountability, Responsibility, Independency, and Fairness.
Selain itu kami juga berpegang prinsip dalam ISO 26000,
yaitu akuntabilitas, transparansi, perilaku etis,
penghormatan kepada kepentingan shareholders,
kepatuhan hukum (compliance), penghormatan kepada
norma perilaku internasional serta penegakan hak asasi
manusia.
Salah satu komitmen kami dalam menjalankan CSR
adalah turut mengembangkan kualitas hidup masyarakat
secara berkelanjutan. Oleh karena itu kami memandang
perlu untuk menciptakan hubungan baik dan harmonis
dengan masyarakat.
Upaya yang kami lakukan secara terus-menerus dalam
memenuhi komitmen CSR, terbukti telah memperoleh
pengakuan berbagai pihak. Di antara pengakuan pihak
independen terhadap kinerja CSR kami adalah penghargaan
Grand Platinum dalam ajang Indonesian Corporate Social
Responsibility Award (ICA) tahun 2014. Penghargaan
ini tidak hanya menjadi bukti pengakuan dari pihak luar
akan tetapi sekaligus merupakan bukti pencapaian kinerja
kami sejalan dengan landasan CSR berbasis ISO 26000.
VISI DAN MISI
Dalam bidang CSR kami telah mengembangkan sebuah
visi, yakni menjadi leader dalam implementasi program
CSR di Asia. Untuk mencapai visi tersebut kami telah
mengembangkan beberapa konsep strategis sebagai
berikut:
284
Laporan Tahunan 2014
●
●
Cause promotion. Meningkatkan kesadaran dan
kepedulian masyarakat untuk menyumbangkan waktu,
dana atau materi untuk satu tujuan sosial tertentu.
Cause related marketing. Mengajak masyarakat untuk
menggunakan produk Telkom, dan nantinya keuntungan
Perusahaan akan disumbangkan untuk membantu
mengatasi atau mencegah masalah tertentu.
Corporate social marketing. Mengubah perilaku
masyarakat dalam isu-isu tertentu, seperti isu
kesehatan, lingkungan hidup, dan keselamatan.
Corporate philanthropy. Memberikan kontribusi/
donasi secara langsung kepada pihak–pihak yang
membutuhkan.
Community volunteering. Mendorong dan mendukung
karyawan untuk mengontribusikan waktu dan tenaga
agar terlibat dalam kegiatan CSR, dan
Socially responsible business practice. Perusahaan
menerima dan mematuhi norma-norma sosial dalam
menjalankan bisnis.
TUJUAN TELKOM CSR
Tujuan Telkom CSR adalah untuk mendukung
keberlangsungan bisnis Perseroan dengan melaksanakan
pembangunan yang berkelanjutan di bidang ekonomi,
sosial, dan lingkungan yang melibatkan karyawan Telkom
Group dan masyarakat berlandaskan pada tiga pilar
utama (triple bottom line), yaitu planet, people, dan
profit.
●
●
●
Planet. Perusahaan ikut mempertimbangkan dan
menjaga kelestarian alam dan lingkungan dalam
setiap kegiatan operasional Perusahaan.
People. Perusahaan menciptakan SDM yang andal
dalam melakukan pemberdayaan masyarakat melalui
community development,
Profit. Perusahaan tidak hanya mengejar profit namun
diharapkan juga memberdayakan ekonomi masyarakat
di lingkungannya.
Secara keseluruhan, ketiga pilar utama CSR kami tersebut
kemudian diwujudkan dalam berbagai program kegiatan
di tujuh bidang yaitu: (i) kemitraan, (ii) layanan umum,
(iii) pendidikan, (iv) kesehatan, (v) kebudayaan dan
peradaban, (vi) pelestarian lingkungan, dan (vii) bantuan
bencana alam/kemanusiaan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
STRATEGI TELKOM CSR
Kami menyelaraskan strategi CSR dengan visi dan misi
serta portofolio bisnis. Dalam menjalankan CSR kami
mengusung tema “Telkom Indonesia untuk Indonesia”
yang kami upayakan untuk mencapai masyarakat yang
mencerahkan (“Enlightening Society”), yaitu masyarakat
yang memperoleh kesejahteraan melalui kegiatan-kegiatan
yang berlandaskan pada tiga pilar utama CSR. Dan untuk
mencapai enlightening society tersebut kami
mengembangkan tiga hal berikut, yakni:
Lingkungan Digital
Kami mewujudkan kepedulian terhadap lingkungan
dengan menyediaan dan mengelola infrastuktur
telekomunikasi serta beragam fasilitas Teknologi Informasi
dan Komunikasi (“TIK”) untuk menunjang dan
menghubungkan seluruh aktivitas masyarakat, termasuk
dalam rangka pelestarian lingkungan di wilayah yang
bersangkutan ataupun penanganan gawat darurat pada
saat bencana alam.
Masyarakat Digital
Kami juga turut memberdayakan masyarakat sesuai
kecenderungan global saat ini seiring kemajuan di bidang
TIK, yakni dengan edukasi tentang pemanfaatan TIK
secara optimal untuk memudahkan aktivitas dalam
kehidupan sehari-hari.
Ekonomi Digital
Kami aktif bersinergi dengan menyediaan fasilitas TIK
di berbagai layanan umum yang digunakan oleh
masyarakat, serta mendukung usaha mikro, kecil, dan
menengah, terutama di sektor industri kreatif, terkait
dengan optimalisasi pemanfaatan TIK.
DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN
TELKOM CSR
Di Indonesia, pelaksanaan Corporate Social Responsibility
diatur dalam Peraturan Pemerintah ("PP") No.47/2012
tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan Perseroan
Terbatas, yang merupakan peraturan pelaksana dari
ketentuan Pasal 74 UU No.40/2007 tentang Perseroan
Terbatas. Dengan demikian, PP No.47/2012 tersebut
menjadi dasar bagi kami dalam pengembangan dan
pelaksanaan program-program CSR, baik di dalam
maupun di luar Perusahaan.
Selain itu, sebagai sebuah Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), kami juga berkewajiban melaksanakan Program
Kemitraan dan Bina Lingkungan (“PKBL”), sebagaimana
diatur dalam Peraturan Menteri BUMN No.PER-05/
MBU/2007 tanggal 27 April 2007 tentang Program
Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina
Lingkungan, sebagaimana telah diubah terakhir kali
melalui Peraturan Menteri BUMN No.PER-08/MBU/2013
tertanggal 10 September 2013. Kami menerjemahkan
peraturan tersebut dalam Kebijakan Direksi tentang
pengelolaan program kemitraan dan bina lingkungan
(PKBL) melalui Peraturan Direksi No.KD.21/ 2014 tanggal
14 Oktober 2014.
LINGKUP KEGIATAN TELKOM
CSR
Lingkup kegiatan Telkom CSR diprioritaskan dalam tiga
bidang, yaitu sosial, lingkungan, dan ekonomi.
a. Lingkup kegiatan bidang sosial
- Meningkatkan kualitas pendidikan masyarakat
serta menyediakan sarana dan prasarana
pendidikan.
- Melestarikan, serta pembinaan agama, budaya,
seni, dan olahraga.
- Mendukung pelestarian budaya dan keadaban
nasional.
- Mendukung peningkatan derajat kesehatan
masyarakat.
b. Lingkup kegiatan bidang lingkungan
- Berperan aktif dalam program bantuan kemanusiaan
dan bencana alam.
- Berperan aktif dalam kegiatan pelestarian
lingkungan hidup.
c. Lingkup kegiatan bidang ekonomi
- Memberdayakan komunitas, dan meningkatkan
skill, knowledge, maupun attitude yang berdampak
pada bisnis Perusahaan.
- Memberikan nilai tambah bagi stakeholder
(pelanggan, pemasok, pemegang saham,
pemerintah, karyawan dan keluarga, komunitas
atau masyarakat) yang selaras dengan program
Perusahaan.
- Berperan aktif dalam penyediaan sarana dan
prasarana information and communication untuk
umum, dengan menyediakan sarana dan prasarana
untuk kemudahan akses informasi dan komunikasi.
- Berperan aktif dalam meningkatkan kemampuan
UKM agar menjadi tangguh dan mandiri.
- Berperan aktif dalam mendukung pengembangan
industri kreatif digital.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
285
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Lingkup kegiatan program Telkom CSR dapat mencakup
berbagai hal, namun tidak terbatas pada kegiatan yang
dimaksud dalam huruf, a, b, dan c tetapi juga dapat
digunakan untuk kegiatan lain yang mendukung bisnis
Perseroan dengan tetap mengacu pada peraturan
perundangan-undangan yang berlaku.
Selanjutnya, kami mengatur pelaksanaan fungsi kebijakan
dan operasional Telkom CSR sebagai berikut:
●
Penetapan Kebijakan Telkom CSR merupakan kewajiban
Direktur Utama Telkom yang dalam pelaksanaan
operasional dilakukan oleh unit CDC dan Sub
Departemen Corporate Communication.
Dalam pelaksanaan operasionalnya, Unit CDC dan
Sub Departemen Corporate Communication dapat
berkoordinasi dengan Unit Kerja dan anak perusahaan
terkait.
●
●
●
●
●
Merumuskan dan mengusulkan kebijakan grand
strategy tema tahunan dan evaluasi program kerja
Telkom CSR.
Mengomunikasikan seluruh program Telkom CSR,
baik kemitraan, bina lingkungan, maupun CSR PR.
Menyelaraskan program Telkom CSR dengan Corporate
Image Campaign, kegiatan sponsorship, serta bina
lingkungan.
Melakukan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program Telkom CSR yang dilakukan oleh Unit Kerja.
Melaporkan pengendalian dan evaluasi pelaksanaan
program Telkom CSR kepada Direktur Utama.
Menerima laporan dari Unit Kerja, Entitas anak, dan
atau yang menjadi pelaksana program, Telkom CSR.
Tugas dan Wewenang Unit CDC
●
●
Membuat rancangan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan yang mengacu pada Regulasi Pemerintah,
grand strategy serta Tema Tahunan yang ditetapkan
oleh Direktur Utama.
Mengelola aktivitas yang berkaitan dengan pemberdayaan sosial masyarakat/komunitas dan lingkungan
oleh Perusahaan.
Struktur Organisasi Pengelola Telkom CSR
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
●
Tata kelola Telkom CSR kami bagi menjadi dua, yaitu
CSR PR dan Program PKBL. Strategi dan kebijakan
Telkom CSR PR menjadi kewenangan Sub Departemen
Corporate Communication. Sedangkan PKBL menjadi
kewenangan unit Community Development Center (CDC).
Sub Departemen Corporate Communication bersama
unit CDC di setiap awal tahun berjalan dapat berkoordinasi
dalam penyusunan program Telkom CSR, guna merumuskan
program sinergi Telkom CSR dan sebuah unit bisnis
maupun entitas anak.
Direktur Utama
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Tugas dan Wewenang Sub Departemen
Corporate Communication
TATA KELOLA
PENGORGANISASIAN
●
Sebagaimana disebutkan di atas bahwa pengelolaan
Telkom CSR dilaksanakan oleh Sub Departemen Corporate
Communication dan Unit CDC dalam pengelolaan CSR.
Keduanya memiliki tugas dan wewenang masing-masing,
yakni.
286
Departemen
Corporate Secretary
Direktorat
Human Capital
Management
Sub Departemen
Corporate
Communication
Unit Community
Development Center
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
ALOKASI ANGGARAN TELKOM CSR
Menurut Peraturan Direksi No.PD.701.00/2014 tanggal 14 Oktober 2014, sumber dana Telkom CSR berasal dari dua
kategori yaitu:
●
●
Sumber dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah dari beban operasional perusahaan atau sumber
lain sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang tercatat sebagai anggaran PK dan BL.
Sumber dana CSR PR berasal dari beban operasional Perusahaan yang tercacat sebagai anggaran CSR.
Anggaran Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dikelola dan menjadi tanggung jawab Unit CDC sesuai peraturan
yang berlaku. Sedangkan anggaran CSR PR digunakan untuk seluruh program kegiatan CSR PR dan program
komunikasi Telkom CSR (PK, BL dan CSR PR) menjadi tanggung jawab Sub Departemen Corporate Communication.
Alokasi Anggaran
Telkom CSR (Program Kemitraan)
Pinjaman Kemitraan
Pembinaan
Telkom CSR (Bina Lingkungan)
Telkom CSR (PR)
Sumber Dana (Rp miliar )
2014
2013
396,42
15,30
82,80
23,31
2012
118,19
6,25
55,76
38,24
343,87
9,99
94,31
32,7
Selaras dengan visi dan misi untuk menjadi pemain utama TIMES di kawasan regional dan global, kami menyadari
pentingnya pemanfaatan TIK bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. Kami memahami posisi
strategis kami di tengah masyarakat Indonesia. Pemanfaatan kompetensi kami dapat membawa Indonesia menuju
ke arah yang lebih baik. Produk dan layanan kami dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Sebagai korporasi yang
melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia, kami berpartisipasi aktif dalam dalam bentuk program tanggung
jawab sosial Perusahaan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
287
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PENGHARGAAN CSR TAHUN 2014
Pada 2014, kami melakukan sejumlah aktivitas CSR, yang diapresiasi dengan mendapatkan penghargaan untuk
sembilan bidang dan program dari Corporate Forum for Community Development pada anugerah Indonesian CSR
Award 2014. Rincian penghargaan seperti tertera dalam tabel berikut :
Bidang/ Program
Kategori
Judul Program/ Tingkat
Nama/Unit
LAMPIRAN
Jabatan
Award
1
Bidang HAM
Kebebasan Berserikat dan
Berkumpul
Human Capital
Center
SGM HC Center
Platinum
2
Bidang Pelestarian
Lingkungan
Telkom Go Green Action: Mitigasi
emisi karbon dioksida dan
Stimulasi kegiatan Bisnis ramah
lingkungan
Risk & Process
Management
VP Risk & Process
Management
Gold
3
Bidang
Perlindungan
Konsumen
Kepuasan Pelanggan Telkom
Berbasis Global Customer
Satisfaction Standard (GCSS)
Sub Dit Enterprise
Service
VP Enterprise
Service
Platinum
4
Program
Pendidikan dan
Budaya
Broadband Learning Center (BLC)
Telkom Menuju Klaten Go ONLINE
Kandatel Klaten/
CDSA Solo
Kakandatel
Klaten/SGM Solo
Platinum
5
Program
Penciptaan
Lapangan Kerja
dan Peningkaan
Ketrampilan
Program Kemitraan Telkom
Pemberdayan Usaha Kecil dan
Menengah melalui “Budidaya Ikan
Lele Boyolali”
CDSA Solo
SGM CDC
Gold
6
Program
Peningkatan
Pendapatan dan
Kekayaan
Program Peningkatan Kemitraan
Telkom dalam Peningkatan
Pendapatan Masyarakat yang
Berkelanjutan “Batik Ozzy” Khas
Pekalongan
CDSA Pekalongan
SGM CDC
Platinum
7
Program
Pengembangan
dan Akses atas
Teknologi
Indonesia Digital School Telkom
melalui penyediaan akses internet
murah bagi komunitas sekolah
Trading &
Business Service
("TBS")
GM Trading &
Business Service
("TBS")
Platinum
8
Program Kesehatan
Infokes Telkom Melalui
“ePuskesmas” dalam penyedia
layanan solusi Teknologi Informasi
Kesehatan Online dan Terintegrasi
di Indonesia
Operation
Acceleration
Off 1 MVP
Management
Platinum
9
Program Investasi
Sosial
(Infrastruktur)
Indigo (Indonesian Digital
Community) – BDV
Innovation &
Design Center
SGM Innovation &
Design Center
Platinum
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
No
288
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
PENCAPAIAN KINERJA CSR BERBASIS ISO 26000
Upaya yang kami lakukan secara terus-menerus dalam rangka memenuhi komitmen terhadap CSR terbukti telah
memperoleh pengakuan dari berbagai pihak. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja CSR kami telah sejalan dengan
konsep dan strategi yang telah ditetapkan. Di antara pengakuan pihak independen terhadap kinerja CSR kami adalah
penghargaan Grand Platinum dalam ajang Indonesian Corporate Social Responsibility Award (“ICA”) tahun 2014.
Penghargaan ini tidak hanya menjadi bukti pengakuan dari pihak luar akan tetapi sekaligus merupakan bukti
pencapaian kinerja kami sejalan dengan landasan CSR berbasis ISO 26000.
Telkom Raih Grand Platinum pada Anugerah Indonesia CSR Awards
Corporate Forum for Community Development (CFCD) untuk keempat kali menyelenggarakan Event Awards
Tiga Tahunan (Triennial Awards) dengan titel "Indonesian CSR Awards 2014 (ICA 2014)" tentang Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan berbasis ISO 26000 bekerjasama dengan Badan Standardisasi Nasional (BSN)
dan didukung oleh Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat dan Kementerian lainnya pada
Jumat (28/11) di Balai Kartini.
Anugerah Indonesian CSR Awards 2014 ini dibuka
oleh Wakil Presiden Republik Indonesia yang diwakili
oleh Menteri Sosial Republik Indonesia Dra. Khofifah
Indar Parawansa. Tujuh penghargaan Platinum dan
dua penghargaan Gold berhasil diraih oleh PT Telkom
Indonesia Tbk (Persero) untuk katagori perusahaan
Telematika.
Peraihan penghargaan-penghargaan ini menempatkan
Telkom sebagai perusahaan terbanyak yang
mendapatkan penghargaan peringkat Platinum
sehingga Telkom dikukuhkan untuk mendapatkan
Penghargaan Grand Platinum yang diterima oleh
Indra Utoyo sebagai PLT CEO Telkom. Anugerah ini
diserahkan oleh Deputi VII Bidang Penanggulangan
Kemiskinan Wahnarno.
Telkom menerima sembilan penghargaan tersebut
untuk Peserta Bidang atau Program yaitu Program
“Kebebasan Berserikat dan Berkumpul” (kategori
HAM), Program “Telkom GO GREEN ACTION: Mitigasi
emisi karbon dioksida dan stimulasi kegiatan Bisnis
Ramah Lingkungan” (kategori Lingkungan), Program
“Kepuasan Pelanggan Telkom Berbasis Global Customer
Satisfaction Standard (GCSS) berupa Pengukuran
CSI dan CLI” (kategori Konsumen), dan Kategori
Community Involvement and Development (CID)
dimenangkan oleh enam program yaitu “Broadband
Learning Center (BLC) Telkom Menuju Klaten GO
ONLINE”, “Program kemitraan Telkom Pemberdayaan
Usaha Kecil dan Menengah melalui ‘Budidaya Ikan
Lele Boyolali’ Kemitraan Telkom”, “Program Kemitraan
Telkom dalam Peningkatan Pendapatan Masyarakat
yang Berkelanjutan ‘Batik OZZY’ Khas Pekalongan”,
“Indonesia Digital School Telkom melalui penyediaan
akses internet murah bagi komunitas sekolah”,
“INFOKES Telkom melalui ePuskesmas dalam penyedia
layanan solusi Teknologi Informasi Kesehatan Online
dan Terintegrasi di Indonesia”, “INDIGO” (Indonesian
Digital Community).
Dalam kesempatan tersebut Innovation dan Design
Center (IDeC) menyumbangkan dua penghargaan
Platinum pada kategori Community Involvement and
Development (CID) yaitu program INFOKES Telkom
melalui ePuskesmas dan INDIGO.
(Sumber: www.telkomsolution.com)
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
289
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
AKTIVITAS DAN PROGRAM
TELKOM CSR
Program CSR kami dilaksanakan dengan berpijak kepada
tanggung jawab Perusahaan terhadap empat area yaitu:
(1) tanggung jawab sosial terhadap lingkungan hidup;
(2) tanggung jawab terhadap ketenagakerjaan,
keselamatan, dan kesehatan kerja;
(3) tanggung jawab sosial terhadap pengembangan
sosial kemasyarakatan;
(4) tanggung jawab terhadap pelanggan.
TANGGUNG JAWAB TELKOM
TERHADAP LINGKUNGAN HIDUP
Kami sadar akan pentingnya memelihara kelestarian
lingkungan. Oleh karenanya, kami senantiasa berupaya
untuk meminimalkan dampak negatif terhadap lingkungan
akibat dari kegiatan operasional maupun dari kegiatan
komunitas dan masyarakat pada umumnya. Kami juga
aktif mendukung program-program nasional yang terkait
dengan pelestarian lingkungan.
KEBIJAKAN
Komitmen untuk bertanggung jawab terhadap lingkungan
kami tuangkan dalam Surat Edaran No.ED.130/PS000/
SDM-20/2008 tentang Langkah-langkah Efisiensi dalam
Rangka Penghematan di Lingkungan PT Telekomunikasi
Indonesia Tbk yang kami laksanakan melalui berbagai
program, baik di lingkungan internal maupun di lingkungan
290
Laporan Tahunan 2014
masyarakat. Dampak lingkungan yang timbul akibat
operasional Perusahaan harus kami tekan serendah
mungkin dan kami bertanggung jawab atas dampak
tersebut.
JENIS PROGRAM
Kami berupaya melakukan berbagai program terkait
pelestarian lingkungan hidup yang terangkum dalam
program Telkom Go Green Action, meliputi upaya mitigasi
emisi karbon, efisiensi energi gedung perkantoran,
efisiensi energi BTS, pemakaian energi terbarukan, konsep
kantor tanpa kertas, pengelolaan limbah, pengelolaan
dan daur ulang air, gerakan bersepeda ke kantor (bike
to work), dan earth hour.
Upaya Mitigasi Emisi Karbon
Kami belum secara khusus melakukan perhitungan carbon
footprint dari operasional kami. Namun demikian, sejak
tahun 2009 kami telah melakukan serangkaian inisiatif
secara konsisten dan terarah untuk mengurangi pemakaian
energi listrik dalam operasional kami. Dengan demikian,
kami ikut berkontribusi pada upaya mitigasi emisi karbon
(CO2), mengingat listrik tersebut dihasilkan dari pembangkit
yang menggunakan bahan bakar fosil konvensional (batu
bara dan BBM) dan merupakan sumber emisi karbon ke
atmosfir.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Dalam pelaksanaannya, kami mengimplementasikan
peralatan dengan efisiensi tinggi dan teknologi baru
yang lebih ramah lingkungan, antara lain:
● Penggunaan AC berteknologi inverter, melakukan
retrofit system fluida dan thermodinamika AC dengan
Articmaster, serta mengganti pemakaian freon pada
AC dengan refrigerant hydrocarbon.
● Mengganti lampu TL dengan lampu LED yang memiliki
tingkat efisiensi listrik hingga 90%.
● Pemasangan capasitor bank di STO-STO kami untuk
mengurangi pemborosan energi akibat daya reaktif.
● Penggantian perangkat switching dari TDM switch
ke perangkat soft-switch yang lebih sedikit
mengkonsumsi listrik, lebih sedikit membuang panas,
dan lebih sedikit menempati ruang fisik.
● Penggantian perangkat rectifier dari tipe linear-mode
ke tipe switch-mode yang memerlukan lebih sedikit
energi dengan tingkat efisiensi konversi yang lebih
tinggi.
● Pembangunan dan pengoperasian green data center
yang mengedepankan zero depletion refrigrant (noCFC), zero depletion FAP (N2 100% natural gas),
material ramah lingkungan (tanpa timbal), serta
hemat energi (lampu LED dan cooling system
management).
●
●
●
●
●
Selain mendukung upaya mitigasi emisi karbon, berbagai
inisiatif untuk menghemat pemakaian energi listrik
tersebut juga telah berdampak pada penghematan biaya
operasional dan beban pemeliharaan, serta mengurangi
down time perangkat akibat kegagalan sistem pendingin
udara.
●
dengan PT Sadean Energi Indonesia selaku pemegang
brand Reflecto Coating for Building mengenai
pemakaian coating, yaitu bahan pelapis kaca luar
dinding/jendela gedung, yang berfungsi meneruskan
cahaya, namun tidak/sedikit sekali meneruskan panas.
Penggantian penerangan konvensional dengan
penerangan LED yang dapat menghemat energi dan
ramah lingkungan, karena tidak lagi menggunakan
merkuri.
Penggantian secara retrovit AC chiller dengan teknologi
modern dan hemat energi berbasis building automation
system (BAS), sehingga efisien secara operasional
oleh operator dan juga menggunakan refrigeran yang
ramah lingkungan. Implementasi program ini mulai
dilaksanakan pertengahan tahun 2013.
Penerapan secara ketat dan tepat, tanpa mengganggu
kenyamanan dan keamanan penghuni gedung, jadwal
pengoperasian penerangan maupun perangkat guna
menekan pemborosan pemakaian listrik.
Memberikan sosialisasi yang berkelanjutan dan
berkesinambungan kepada seluruh penghuni gedung
mengenai penghematan energi, termasuk penempatan
papan peringatan dan stiker di berbagai lokasi yang
strategis guna mengingatkan karyawan untuk
menghemat listrik dan air.
Pemanfaatan skema zoning lighting untuk meningkatkan
pemanfaatan energi secara tepat guna, yakni dengan
membedakan area penyalaan lighting berkebutuhan
sehingga mampu menghemat energi.
Pemasangan alat pengatur waktu (timer) pada
penerangan di luar gedung.
Efisiensi Energi BTS
Efisiensi Energi Gedung Perkantoran
Sistem energi di gedung-gedung perkantoran Telkom
telah kami buat menjadi semakin efisien. Berbagai langkah
strategis yang diterapkan antara lain:
●
●
Penggunaan capasitor bank untuk memperbaiki
faktor daya, memenuhi ketentuan PLN tentang batasan
KVAR, dan mengurangi pemborosan penggunaan
listrik yang disebabkan besarnya daya semu dari
beban-beban kapasitif. Pada 2014, kami telah
melaksanakan serangkaian uji coba bekerja sama
dengan PT Excelindo Chandra Mulia (pemegang
brand Top Saver 2000), dan telah menerapkan
penggunaan Top Saver pada perangkat non inverter
untuk menekan rugi penggunaan arus listrik dan akan
terus berlanjut pada tahun yang akan datang.
Pemasangan kaca reflektif (reflective glass) setebal
6 mm untuk mengurangi panas yang masuk, sehingga
penggunaan AC akan lebih hemat dan efisien.
Serangkaian uji coba telah dilaksanakan bekerja sama
Penghematan energi yang signifikan juga datang dari
penggunaan BTS di luar gedung pada semua lokasi BTS
Telkom Flexi dan Telkomsel. BTS di luar gedung berukuran
lebih kecil dibandingkan BTS di dalam gedung dan tidak
membutuhkan gardu dan pendingin.
Pemakaian Energi Terbarukan
Mitigasi emisi karbon yang signifikan telah dilakukan
melalui perubahan pola konsumsi energi dari energi
tidak terbarukan ke energi terbarukan antara lain
penggunaan energi matahari, air dan angin. Meskipun
dalam skala kecil, kami telah mulai melaksanakan konsep
“carbon free” untuk beberapa kegiatan operasional.
Dengan menggunakan sel tenaga matahari sebagai
energi untuk BTS, emisi karbon yang dapat dikurangi
dapat mencapai 961,39 ton CO2 setiap tahunnya. Telkomsel
menjadi pelopor dalam penggunaan BTS yang
menggunakan energi terbarukan dari energi matahari,
microhidro, dan low power consumption, dan telah
mengoperasikan ribuan BTS ramah lingkungan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
291
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Energi terbarukan juga kami implementasikan untuk
lokasi-lokasi di kepulauan dan perkotaan lain yang masih
menggunakan sumber tenaga genset 7 x 24 jam antara
lain melalui pemanfaatan pembangkit listrik hybrid yang
menggabungkan sel surya (solar cell) dan tenaga angin
(wind power). Penggunaan energi terbarukan berupa
pembangkit listrik hybrid diharapkan dapat dicapai
penghematan beban pemakaian listrik, beban pemeliharaan
dan beban konsumsi BBM hingga 98%, sementara 2%
BBM masih diperlukan untuk keperluan pemeliharaan
genset.
Konsep Kantor Tanpa Kertas
Upaya lainnya dalam mitigasi emisi karbon adalah dengan
menerapkan konsep kantor tanpa kertas. Kami telah
menerapkan konsep ini melalui aplikasi nota dinas online
sejak 1998 di beberapa unit dan telah diimplementasikan
secara nasional. Sejak konsep ini diimplementasikan,
manajemen kami membuat kebijakan pemotongan
anggaran pembelian kertas secara signifikan. Dengan
pemakaian kertas seminimum mungkin, kami telah
mengurangi jumlah sampah kertas.
Saat ini, seluruh unit kami telah menggunakan aplikasi
nota dinas online untuk pengiriman nota dinas di internal
kami. Selama tahun 2014, surat nota dinas yang dibuat
oleh seluruh unit melalui aplikasi nota dinas online
berjumlah 294.563 buah. Dengan asumsi rata-rata satu
nota dinas terdiri dari 2 (dua) lembar dan ditujukan
kepada 3 (tiga) orang penerima dan selanjutnya masingmasing diteruskan kepada 3 (tiga) orang, maka dengan
menggunakan aplikas nota dinas online kami telah
menghemat kertas sebanyak 10.604 rim kertas atau
setara dengan Rp424.170.720 (berdasarkan rata-rata
harga kertas di tahun 2014).
Kami juga mengedukasi para karyawan dan pelanggan
dalam menerapkan konsep tersebut, antara lain dalam
hal penerbitan surat tagihan elektronik, pembayaran
tagihan secara terpusat melalui teller, Anjungan Tunai
Mandiri (“ATM”), phone banking, internet banking, mobile
banking, dan auto debit.
Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan
Berbahaya dan Beracun (B3)
Pengelolaan sampah dilakukan bersama Dinas Kebersihan
setempat. Pengawasan rutin diterapkan guna menekan
jumlah sampah yang tercecer. Kami juga melakukan
pengelolaan sampah dan pembuangan secara bertanggung
jawab di seluruh kantor operasional.
292
Laporan Tahunan 2014
Pengelolaan dan Pemakaian Air Daur Ulang
Air sangat vital untuk kehidupan manusia dan memegang
peranan penting dalam menjaga kelangsungan ekosistem.
Oleh karena itu, kami memiliki komitmen yang tinggi untuk
bertanggungjawab atas pengelolaan dan pemakaian air.
Konsumsi air kami relatif rendah yang dipergunakan
untuk operasional gedung dan keperluan minum karyawan
yang mayoritas dipasok oleh Perusahaan Daerah Air
Minum (PDAM). Kami telah melaksanakan langkah
strategis dalam pengelolaan air dengan pemasangan
biopori dan penampung air di sekeliling gedung kantor
untuk menampung air hujan serta melakukan proses
daur ulang air yang secara sederhana dilakukan dengan
menggunakan filtrasi berbasis arang. Air hasil daur ulang
digunakan untuk mencuci kendaraan operasional dan
menyiram tanaman di halaman kantor.
Gerakan Bersepeda ke Kantor (Bike to
Work)
Dalam rangka hidup sehat dan sekaligus memitigasi emisi
karbon, kami menghimbau karyawan untuk bersepeda
ke kantor setiap hari Jumat. Himbauan ini dikeluarkan
pada tahun 2009 dan pelaksanaannya direspon dengan
baik oleh sebagian besar karyawan hingga tahun 2014.
Kami mengharapkan hal ini akan menjadi kebiasaan yang
merupakan bagian dari gerakan nasional ”Bike to Work”
dan membudaya di kalangan karyawan.
Earth Hour
Secara rutin setiap tahunnya kami berpartisipasi dalam
kegiatan "Earth Hour" yang digalakkan oleh WWF,
bertujuan melestarikan lingkungan hidup dengan
mengurangi konsumsi energi listrik. Kegiatan ini dilakukan
dengan melakukan pemadaman listrik selama 1 jam pada
hari Sabtu, minggu keempat bulan Maret setiap tahun
pada pukul 20.30 sampai dengan 21.30.
Jakarta River Fest
Telkom mengikuti event Jakarta River Fest dalam aksi
bersih sungai di Jakarta dengan kontribusi sebesar Rp50
juta.
SERTIFIKASI DI BIDANG LINGKUNGAN
Dengan mengusung misi menjadi penyediaan layanan
TIMES berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif
sekaligus menjadi model pengelolaan korporasi terbaik,
kami harus memperhatikan juga pengendalian lingkungan,
keselamatan dan kesehatan kerja yang baik. Untuk
memenuhi regulasi Pemerintah dalam hal menerapkan
SMK3, pada tahun 2014 Telkom dan entitas anak Properti
telah memperoleh sertifikasi SMK3.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
TANGGUNG JAWAB TELKOM
TERHADAP KETENAGAKERJAAN,
KESELAMATAN DAN KESEHATAN
KERJA
KETENAGAKERJAAN
KEBIJAKAN
Kami mengarahkan pengelolaan SDM untuk mencapai
visi, misi dan sasaran perusahaan (sustainable competitive
growth) serta sasaran pengelolaan SDM. Sasaran
pengelolaan SDM adalah membentuk great leader dan
great people dengan produktivitas karyawan di atas
standar produktivitas di industri telekomunikasi serta
tingkat keterikatan (engagement) yang tinggi dalam
menjalankan portofolio bisnis Telkom Group yang semakin
fokus pada TIMES. Kami juga berupaya meningkatkan
sinergi dan efisiensi di antara Perusahaan di jajaran
Telkom Group dengan terus menekankan penerapan
nilai-nilai Perusahaan yang telah ditetapkan.
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
dan Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara manajemen
dan serikat karyawan, menjadi acuan seluruh kebijakan
ketenagakerjaan untuk memastikan kepatuhan terhadap
perundang-undangan yang berlaku dan meminimalkan
terjadinya pelanggaran terhadap hak asasi manusia
dalam hubungan kerja.
JENIS PROGRAM
Pengelolaan Hubungan Industrial
Merujuk pada Keputusan Presiden No.83 tahun 1998
tentang Ratifikasi Konvensi ILO No.87 tahun 1948 mengenai
Kebebasan Berserikat dan Perlindungan atas Hak
Membentuk Organisasi, beberapa karyawan Telkom
mendirikan “Serikat Karyawan Telkom” atau “SEKAR”.
Hingga 31 Desember 2014, Sekar beranggotakan 15.526
karyawan atau sebesar 89,9% dari total karyawan dalam
status bekerja di Telkom dan dipekerjakan di entitas
anak. Untuk menghindari terjadinya potensi konflik yang
terjadi pada perundingan PKB berikutnya, manajemen
meningkatkan peran LKS Bipartit yang dilaksanakan
satu bulan sekali.
Rekrutmen SDM
Rekrutmen SDM kami dilakukan melalui rekrutmen
internal dan eksternal. Rekrutmen internal dilakukan
dengan mengoptimalkan sumber daya yang telah dimiliki
melalui sinergi di jajaran Telkom Group agar tercapai
efisiensi biaya pergantian karyawan dan didapatkan
kandidat terbaik sesuai keperluan serta secara bersamaan
memfasilitasi pengembangan karir bagi karyawan yang
ada. Rekrutmen eksternal difokuskan pada perekrutan
karyawan profesional untuk mengisi posisi-posisi yang
kompetensi belum dimiliki oleh karyawan eksisting, serta
merekrut fresh graduate untuk mengisi posisi yang
ditinggal karyawan karena pensiun, memperbaiki komposisi
karyawan dari sisi pendidikan, usia dan stream (fungsi
Perusahaan).
Rekrutmen SDM
Jumlah (orang)
2014
2013
2012
2011
2010
224
206
30
53
127
Pengembangan Kompetensi
Pengembangan kompetensi SDM dilakukan melalui
pelatihan dan pendidikan yang bersifat perubahan
kompetensi dan pengembangan kompetensi, baik yang
terkait langsung maupun tidak langsung terhadap strategi
bisnis dan operasional. Selain itu, kami juga
menyelenggarakan berbagai program peningkatan dan
pelatihan kompetensi bagi karyawannya yang saat ini
dikelola melalui pembentukan CorpU. Salah satu program
Telkom CorpU adalah international certification dan GTP
yang memberikan peluang bagi talent terbaik perusahaan
untuk memiliki global exposure dan global experience
melalui pengiriman mereka ke berbagai negara. Pada
tahun 2014 ini Telkom CorpU telah meluluskan sebanyak
539 orang untuk sertifikasi internasional dan 2.468 orang
untuk sertifikasi nasional. Sedangkan untuk pengembangan
kompetensi telah dilakukan program SUSPIM sebanyak
19 program, predeparture sebagai program pembekalan
GTP sebanyak 11 program, Telkomsel 2.0 yang merupakan
program Utama Telkom sebanyak 22 program dengan
meluluskan sebanyak 539 agent. Untuk program TICC
telah diluluskan sebanyak 411 orang yang dilakukan dalam
16 batch. Sedangkan pelatihan reguler telah dilaksanakan
sebanyak 1.123 program dengan peserta sebanyak 23.750
orang.
Pengembangan
Kompetensi
2014
2013
2012
2011
2010
Jumlah Pelatihan
1.191
1.261
774
650
826
Remunerasi Karyawan
Kami memberikan paket remunerasi yang kompetitif
bagi karyawan yang terdiri dari gaji bulanan, berbagai
tunjangan dan fasilitas antara lain fasilitas perumahan,
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
293
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
pensiun dan kesehatan sesuai peraturan yang berlaku
dan secara rutin dievaluasi agar pergerakan gaji karyawan
kompetitif dengan pasar. Jumlah remunerasi yang kami
keluarkan dalam lima tahun terakhir adalah sebagai
berikut:
Remunerasi
Karyawan
2014
2013
2012
2011
2010
Jumlah yang
Dibayarkan
(Rp miliar)
9.616 9.733
9.786
8.555
7.516
yang dikenal sebagai Jamsostek (kini bernama BPJS
dan BPJK).
Jumlah biaya yang kami keluarkan untuk program jaminan
kesehatan bagi karyawan dalam lima tahun terakhir
dapat dilihat dalam tabel berikut.
Biaya Pelayanan
Kesehatan
Karyawan
2014
2013
2012
2011
2010
153
162
150
121
136
Jumlah (Rp miliar)
Pelayanan Kesehatan
Kami menyediakan layanan kesehatan yang dikelola oleh
Yakes bagi karyawan beserta keluarga inti yang menjadi
tanggungannya. Kami berharap layanan kesehatan ini
berdampak pada perbaikan produktivitas Perusahaan.
Untuk mengetahui kesehatan karyawan, setiap tahun
kami menyelenggarakan medical check up, yang hasilnya
berupa status kesehatan (stakes). Di samping itu kami
juga telah menerbitkan kebijakan paradigma hidup sehat.
Jaminan kesehatan juga disediakan untuk seluruh karyawan
yang telah pensiun, termasuk keluarga yang menjadi
tanggungan dalam dua jenis pendanaan, yakni: bagi
karyawan yang diangkat sebagai pegawai sebelum
tanggal 1 November 1995 dan memiliki masa kerja lebih
dari 20 tahun, berhak mengikuti jaminan layanan kesehatan
yang dikelola oleh Yakes Telkom; dan bagi semua karyawan
tetap lainnya, memperoleh layanan kesehatan dalam
bentuk tunjangan asuransi. Untuk karyawan entitas anak
kami memberikan tunjangan kesehatan melalui program
jaminan kesehatan yang disponsori oleh pemerintah
Program Pensiun
Kami memiliki dua program pensiun, yaitu Program
Pensiun Manfaat Pasti (“PPMP”) yang ditujukan bagi
karyawan tetap yang direkrut sebelum tanggal 1 Juli
2002 dan Program Pensiun Iuran Pasti (“PPIP”) yang
berlaku bagi karyawan tetap lainnya. Berikut ini jumlah
pengeluaran progam pensiun dalam lima tahun terakhir:
Program Pensiun
2014
2013
2012
2011
2010
PPMP (Rp miliar)
Nihil
182
186
187
485
6
6
5
5
4
PPIP (Rp miliar)
Penghargaan Karyawan
Secara rutin, kami memberikan apresiasi kepada karyawan
dan unit yang berprestasi dalam mendukung pencapaian
target bisnis Perusahaan. Pemberian penghargaan ini
untuk memotivasi karyawan agar memberikan kontribusi
yang lebih baik di periode mendatang.
Berikut tabel karyawan berprestasi yang menerima apresiasi pada tahun 2014.
Jenis Reward
Jumlah
Keterangan
Keagamaan (Umroh, Ziarah, Tirtayatra)
64 karyawan
Reward Individu
The Healthiest Family
2 karyawan
Reward Individu
Best Staff
12 karyawan
Reward Individu
Kampiun Award
6 karyawan
Reward Individu
Best Innovator
44 karyawan
Kelompok Individu
Karya Inovasi Kusus
5 karyawan
Reward Individu
Digital E-Learning
5 karyawan
Reward Individu
Best Witel
4 Witel
Reward Unit
Best Rose
18 Witel dan Witel
Reward Unit
Prima-Pembinaan Karakter
6 Witel
Reward Unit
Satyalancana Presiden RI
9 karyawan
Reward Eksternal
294
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Tingkat perpindahan (turnover) karyawan
Tingkat perpindahan karyawan yang keluar dari Perusahaan dengan berbagai sebab antara lain pengunduran diri
secara sukarela, menjadi pengurus partai politik, diangkat menjadi pejabat baik di lingkungan Perusahaan, entitas
anak maupun pemerintahan, pelanggaran disiplin, menikah dengan karyawan Telkom.
Jumlah Karyawan Telkom (orang)
Jumlah Perputaran Karyawan
Atas Permintaan Sendiri
Menjadi Pengurus Parpol
Menjadi Direksi BUMN/Pejabat Pemerintah
Pelanggaran Disiplin
Menikah dengan Karyawan Telkom
Persentase
2014
2013
2012
2011
2010
17.279
17.881
19.185
19.780
21.138
20
17
1
2
14
14
-
22
10
12
-
12
12
-
10
10
-
0,12%
0,08%
0,11%
0,06%
0,05%
Kesetaraan Gender dan Kesempatan Kerja
Kami tidak memiliki kebijakan internal terkait ketenagakerjaan yang membedakan penerapannya berdasarkan gender.
Seluruh peraturan yang berlaku diterapkan secara konsisten dan setara kepada seluruh karyawan tanpa membedakan
gender. Demikian pula dengan kesempatan kerja yang ditawarkan berlaku bagi seluruh karyawan, dimana posisiposisi yang ada tidak mencantumkan kualifikasi yang membedakan berdasarkan gender. Kualifikasi yang ada di
posisi (position requirement) hanya mensyaratkan pendidikan dan kompetensi (soft skill dan hard skill). Hak
(kompensasi, benefit, kesempatan pengembangan karir dan kompetensi, waktu kerja, fasilitas kerja) dan kewajiban
berlaku untuk seluruh karyawan tanpa membedakan gender.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
295
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3)
KEBIJAKAN
Sejak 2009, pengelolaan K3 kami fokuskan untuk mencapai tingkat kecelakaan nihil atau zero accident. Program ini
kami selenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat serta kami
evaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen kami untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan kerja
kami wujudkan dalam kebijakan Perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi tentang Penetapan Kebijakan
Pengelolaan Keamanan dan Keselamatan Perusahaan (Enterprise Security and Safety Governance) No.KD.37/2010
tanggal 26 Oktober 2010.
JENIS PROGRAM
Berbagai kegiatan yang kami lakukan terkait dengan program K3 selama tahun 2013-2014 antara lain:
Pelatihan tentang Keselamatan Kerja:
Simulasi Tanggap Darurat Bencana Kebakaran di Witel Jakarta Utara, Bogor, Palembang, Medan, Malang Gedung
GMP Gatot Subroto Jakarta.
● Seminar K3 yang diselenggarakan bersama Jaring K3 Telco
● Pelatihan Basic Life Support (BLS)
● Pelatihan Ahli K3 Listrik
● Pelatihan Ahli K3 Kebakaran Type C
● Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)
● Pelatihan dan Simulasi Evakuasi Banjir Telkom Group Jabodetabek di Sunter Jakarta Utara bekerja sama dengan
KOLINLAMIL.
● Sosialisasi Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3)
●
Program Zero Accident
Program ini diselenggarakan berdasarkan peraturan ketenagakerjaan dan aturan K3 Dinas Tenaga Kerja setempat
serta dievaluasi dan dinilai setiap tahun. Komitmen kami untuk mewujudkan keamanan dan keselamatan di lingkungan
kerja diwujudkan dalam kebijakan perusahaan yang diatur dalam Keputusan Direksi tentang Penetapan Pengelolaan
Keamanan dan Keselamatan Perusahaan.
Jam Kerja Selamat
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Lokasi
2014
2013
2012
Telkom Area Bekasi
3.148.888
1.638.569
1.639.416
Telkom Area Bogor
2.181.146
2.143.736
3.617.629
Telkom Area Jakarta Barat
2.458.200
2.503.164
1.940.008
Telkom Area Jakarta Selatan
1.704.260
1.592.892
3.650.688
Telkom Area Jakarta Timur
1.738.720
4.077.024
3.650.688
Telkom Area Jakarta Utara
2.207.095
2.269.530
2.087.478
Telkom Area Tangerang
2.683.906
3.834.832
3.763.452
Telkom Regional Sumatera
8.884.232
2.012.569
9.939.368
Telkom Regional Jawa Barat
5.160.189
2.094.151
3.624.569
Telkom Regional Jawa Tengah
1.589.177
2.044.573
7.759.884
Telkom Regional Jawa Timur
9.152.000
2.041.061
6.365.912
Telkom Regional Kalimantan
4.471.856
5.092.684
4.745.153
Telkom Regional KTI
8.186.134
8.671.826
10.273.934
Telkom GMP Bandung
3.740.736
2.025.063
4.050.202
Telkom GMP Jakarta
3.679.508
3.404.798
3.566.679
Telkom Area Jakarta Pusat
3.809.288
4.086.952
2.502.112
296
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Aplikasi SMK3 Online dan Safety Care Online
Pengembangan aplikasi SMK3 Online sesuai dengan
Peraturan Pemerintah No.50 tahun 2012 dapat diakses
oleh seluruh pegawai yang terdiri dari kriteria pengukuran
SMK3. Aplikasi ini dapat digunakan untuk aktivitas
monitoring, evaluasi, dan analisis secara online sehingga
mempermudah dan mempercepat proses implementasi
dan pemutakhiran informasi secara nasional.
Aplikasi safety care online merupakan sarana untuk
menumbuhkan kepedulian pegawai terkait aspek-aspek
K3 di lokasi kerja masing-masing, misalnya untuk
menginformasikan kondisi di lokasi pekerjaan yang
berisiko terhadap kelangsungan K3 sehingga dapat
segera ditindaklanjuti. Solusinya, dengan performansi
jumlah temuan dan mitigasi close.
Aplikasi portal SAS untuk mempublikasikan aktivitas K3
yang dapat diakses secara nasional dengan kontributor
para person in charge SAS secara nasional.
Penghargaan yang diterima dalam bidang K3 (Zero
accident)
● Penghargaan yang diterima dalam bidang K3 (Zero
Accident) dari Kemenkertans sejak tanggal 1 Januari
2009 s/d 31 Desember 2013 untuk 13 lokasi kantor
kami.
● Penghargaan yang diterima dalam bidang K3 (Zero
Accident) dari Gubernur Banten sejak tanggal 1 januari
2009 s/d 31 Desember 2013 untuk Telkom Area
Tangerang.
●
Penghargaan Kemenakertrans Direktorat Jenderal
Pembinaan Pengawasan Ketenagakerjaan hasil audit
sistem manajemen K3 yang telah mendapatkan
“Tingkat Penilaian Memuaskan” untuk kategori Tingkat
Lanjut” untuk wilayah Telekomunikasi Jakarta Utara,
Bogor, Malang, Medan, dan Palembang.
Audit Internal dan Eksternal SMK3
Untuk memastikan bahwa Perusahaan telah menetapkan
tujuan, sasaran dan program K3 untuk memenuhi kebijakan
K3 yang telah ditetapkan, maka dilakukan Audit Internal
SMK3 setiap tahun. Audit ini dilakukan pada seluruh area
yakni Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Pusat,
Jakarta Timur, Jakarta Utara, Bekasi, Bogor, Tangerang,
dan Divisi Regional lainnya secara sampling (Jawa Barat/
Lembang, Jawa Timur/Malang, Jawa Tengah /Semarang,
Sumatra/Medan, KTI/Bali).
Untuk memastikan agar kriteria dalam SMK3 telah
diimplementasikan di lapangan dan mendapat pengakuan
dari lembaga eksternal terkait, maka dilakukan audit
eksternal SMK3 di lima lokasi yaitu witel Jatim Selatan
(Malang), Sumatera Utara (Medan), Sumatera Selatan
(Palembang), Jakarta Utara dan Bogor.
Bantuan Dana Kegiatan Ekstrakurikuler
Kami memberikan dukungan dana untuk kegiatan
ekstrakurikuler yang terkait dengan olahraga, kesenian,
kebebasan berserikat dan berkumpul sebesar Rp5 miliar.
DAMPAK KEUANGAN DARI KEGIATAN
Dalam tiga tahun terakhir biaya yang kami keluarkan untuk kegiatan yang berhubungan dengan K3 adalah sebagai
berikut:
Biaya untuk kegiatan K3 (Rp miliar)
Laporan Tahunan 2014
2014
2013
2012
8
2
0,9
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
297
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB TELKOM
TERHADAP PENGEMBANGAN SOSIAL
DAN KEMASYARAKATAN
Sebagai salah satu BUMN terbesar di Indonesia, kami
memiliki dua tanggung jawab besar. Pertama untuk
meningkatkan profit dalam rangka meningkatkan
kesejahteraan Negara. Kedua adalah melaksanakan
tanggung jawab pengembangan sosial dan kemasyarakatan.
Peran dan tanggung jawab sosial tersebut kami laksanakan
melalui Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. Program
ini diatur dalam Peraturan Menteri Negara BUMN No.
PER-05/MBU/2007, dan disempurnakan dengan PER08/MBU/2013 Perihal Perubahan Keempat tentang
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan
Program Bina Lingkungan.
Keberhasilan PKBL dalam mengelola para mitra binaan
juga terlihat dengan berbagai penghargaan yang kami
peroleh. Penghargaan tersebut menunjukkan bahwa
keseriusan dan eksistensi PKBL kami telah diakui secara
luas. Dengan memanfaatkan seluruh sektor, PKBL
menghasilkan mitra binaan yang unggul dan sukses
sehingga mampu memberikan hasil maksimal dan
membuat masyarakat menjadi lebih kreatif dalam
memenuhi kebutuhannya. Lebih dari itu, mereka juga
mampu untuk menghasilkan produk atau jasa yang
bermanfaat bagi masyarakat luas
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
KEBIJAKAN
Semangat kami dalam melaksanakan PKBL merupakan
bentuk komitmen tanggung jawab sosial perusahaan
kepada masyarakat. PKBL telah kami laksanakan sejak
2001, dimana setiap tahun terjadi peningkatan jumlah
penyaluran dana untuk program ini. Banyak mitra binaan
PKBL kami yang telah mandiri dan tangguh. Hal tersebut
terbukti dengan pesatnya perkembangan usaha mereka.
Saat ini banyak mitra binaan telah melakukan aktivitas
pemasaran tidak hanya menjangkau pasar dalam negeri
tetapi juga hingga ke luar negeri.
298
Laporan Tahunan 2014
Mengacu pada Keputusan Direksi No.KD.21/PR000/
COP-B0030000/2010, kami melaksanakan Program
Kemitraan dan Program Bina Lingkungan maupun
berbagai inisiatif CSR terkait dengan pengembangan
kehidupan kemasyarakatan (community development).
Sasaran dari program-program ini adalah kegiatan
ekonomi masyarakat, baik yang berkaitan langsung
maupun tidak langsung dengan bisnis utama kami,
dengan tujuan untuk membangun hubungan harmonis
dengan masyarakat sekaligus memberi kontribusi nyata
untuk lingkungan masyarakat yang sejahtera.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
JENIS PROGRAM
Program pengembangan sosial dan kemasyarakan Telkom
terdiri dari Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
Program Kemitraan
Program Kemitraan adalah program pemberdayaan dan
peningkatan ekonomi masyarakat, melalui pemberian
pinjaman kemitraan untuk modal kerja dan investasi.
Selain itu, melalui Program Kemitraan, Perseroan juga
memberikan bantuan pembinaan berupa kegiatan
pelatihan yang kami harapkan akan meningkatkan
kemampuan mitra binaan dalam berbagai aspek, kegiatan
promosi dan pameran untuk memperkenalkan produk
mitra binaan agar lebih dikenal khalayak umum, serta
kegiatan pemagangan untuk memberikan kesempatan
kepada para mitra binaan saling bertukar informasi dan
pengalaman dengan mitra binaan lainnya yang mempunyai
usaha sejenis.
Program Kemitraan bertujuan untuk meningkatkan
kompetensi Usaha Mikro dan Kecil (UMK) yang dijalankan
masyarakat, sehingga menjadi usaha yang tangguh dan
mandiri. Melalui program ini maka setiap UMK yang telah
berkembang kami harapkan juga bisa menyerap tenaga
kerja dari masyarakat lokal, sehingga mereka mendapatkan
penghasilan. Dengan demikian masyarakat sekitar yang
tidak bisa bekerja di lingkungan Perseroan, tetap bisa
merasakan manfaat dari kehadiran Perseroan.
Program Bina Lingkungan
Program Bina Lingkungan adalah program pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat di sekitar wilayah operasi
Perseroan yang bersifat hibah. Komitmen Perseroan
dalam pemenuhan aspek sosial terkait pelaksanaan
tanggung jawab sosial adalah keterlibatan dalam upaya
peningkatan kesejahteraan masyarakat. Terutama
masyarakat di sekitar lokasi kantor-kantor Perseroan.
Hal tersebut kami wujudkan dalam bentuk pelaksanaan
Program Bina Lingkungan, yakni program pemberdayaan
kondisi sosial masyarakat dan peningkatan kualitas hidup.
Program Bina Lingkungan telah Perseroan laksanakan
sejak 2003. Program ini kami tujukan untuk memberikan
bantuan kepada masyarakat di sekitar wilayah operasi
Perseroan. Cakupan kegiatan Program Bina Lingkungan
meliputi pemberian bantuan untuk korban bencana alam,
bantuan pendidikan dan pelatihan, bantuan kesehatan
masyarakat, bantuan prasarana umum, bantuan sarana
ibadah, bantuan pelestarian alam serta pengetasan
kemiskinan. Kegiatan yang kami laksanakan dalam kurun
waktu tersebut mencakup kegiatan-kegiatan yang dapat
dikategorikan dalam program inisiatif dan program
responsif dalam bentuk pemberian bantuan yang sifatnya
insidental, memenuhi kebutuhan sesaat ataupun tanggap
darurat.
Bantuan Bina Lingkungan telah memberikan kontribusi
besar bagi peningkatan kehidupan masyarakat serta
kemajuan dalam bidang pendidikan. Selain itu program
Bina Lingkungan juga telah menunjukkan keberadaannya
dalam bidang kesehatan, keagamaan, prasarana umum
dan pelestarian alam, bantuan bencana alam dan
pengentasan kemiskinan.
Saat ini Telkom mengalokasikan 50% anggaran Bina
Lingkungan untuk mendukung kegiatan yang berkaitan
dengan ICT, yang meliputi program bantuan pelatihan
sekaligus peningkatan sarana internet untuk sekolahsekolah, terutama di wilayah-wilayah tertinggal dan
terpencil.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
299
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
REALISASI PROGRAM KEMITRAAN
Realisasi program kemitraan Telkom berupa pinjaman kemitraan yang telah kami salurkan sejak tahun 2001 sampai
dengan 2014 sebesar Rp2,4 triliun yang diberikan kepada lebih dari 105 ribu mitra binaan. Kegiatan penyaluran
pinjaman kemitraan sudah kami jalankan sejak tahun 2001. Mekanisme penyaluran kami lakukan berdasarkan evaluasi
atas persyaratan serta angsuran yang disesuaikan dengan kemampuan usaha.
Jumlah mitra binaan Perseroan selama 2014 sebesar 12.163 mitra binaan yang terdiri dari beragam sektor usaha
meliputi: industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, jasa, dan lain-lain. Total dana pinjaman
usaha yang telah disalurkan pada 2014 adalah sebesar Rp396,42 miliar. Jumlah mitra binaan serta penyaluran dana
mitra binaan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebagaimana diuraikan dalam tabel di bawah ini:
Jumlah Mitra Binaan dan Penyaluran Dana Per Sektor Usaha Tahun 2014
Jumlah Mitra Binaan
No.
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
2014
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
Total Penyaluran (Rp miliar)
Sektor Usaha
1
Industri
2013
2012
2014
2013
2012
2.183
694
1.602
70,50
20,99
52,56
6.675
2.140
4.972
206,22
62,85
148,85
222
96
171
6,72
2,43
58,41
2
Perdagangan
3
Pertanian
4
Peternakan
428
153
366
14,83
4,90
12,11
5
Perkebunan
203
81
212
6,36
2,05
4,97
6
Perikanan
296
112
295
9,75
3,48
8,61
7
Jasa
2.116
688
1.690
70,27
20,99
55,77
8
Lain-lain
40
11
38
11,77
0,52
2,59
12.163
3.975
9.346
396,42
118,19
343,87
Jumlah
Jumlah mitra binaan Telkom tersebar di 34 propinsi di Indonesia dengan jumlah terbesar di Propinsi Jawa Barat, hal
ini mengingat Jawa Barat merupakan wilayah lingkungan terdekat dengan pusat operasi Telkom. Urutan berikutnya
adalah Jawa Timur, Jawa Tengah dan DKI Jakarta. Berikut ini adalah jumlah mitra binaan per wilayah binaan dan
realisasi penyaluran dana per wilayah.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
Jumlah Mitra Binaan dan Realisasi Penyaluran Dana Per Wilayah
No.
Jumlah
Realisasi Penyaluran
Mitra Binaan
(Rp ribu)
Wilayah Binaan (Provinsi)
1
Aceh
267
5.777
2
Sumater Utara
545
15.874
3
Sumatera Barat
259
5.463
4
Riau Daratan
302
9.678
5
Riau Kepulauan
270
8.734
6
Sumatera Selatan
405
10.891
7
Jambi
222
8.264
8
Bengkulu
187
6.351
9
Lampung
191
5.548
10
Bangka Belitung
181
6.692
11
DKI Jakarta
678
25.663
12
Banten
300
10.331
13
Jawa Barat
2.810
74.013
14
Jawa Tengah
914
34.244
300
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
No.
Jumlah
Realisasi Penyaluran
Mitra Binaan
(Rp ribu)
Wilayah Binaan (Provinsi)
15
D.I. Yogyakarta
16
Jawa Timur/Madura
191
7.029
1.734
70.872
17
Kalimantan Timur
563
17.879
18
Kalimantan Barat
387
11.582
19
Kalimantan Tengah
281
8.532
20
Kalimantan Selatan
228
7.479
21
Kalimantan Utara
44
1.565
22
Bali
183
8.375
23
Nusa Tenggara Barat
115
4.648
24
Nusa Tenggara Timur
87
3.319
25
Sulawesi Selatan
199
4.379
26
Sulawesi Tengah
111
4.050
27
Sulawesi Tenggara
80
3.290
28
Sulawesi Utara
123
4.837
29
Sulawesi Barat
8
275
30
Gorontalo
97
3.804
31
Maluku
26
857
32
Maluku Utara
93
3.278
33
Papua Barat
0
0
34
Papua Timur
82
2.852
Jumlah Total
12.163
396.423
Pada 2014 serangkaian kegiatan telah kami lakukan dalam rangka pelaksanaan Program Kemitraan adalah pelatihan,
bantuan promosi dan pemasaran, serta pengembangan dan studi banding, sebagaimana diuraikan di bawah ini.
Kegiatan Pelatihan
Pembinaan terhadap mitra binaan kami lakukan dalam bentuk hibah pelatihan (knowledge capital). Program pendidikan
dan pelatihan yang diberikan kepada mitra binaan dilaksanakan bekerjasama dengan perguruan tinggi maupun
lembaga lain yang memiliki kompetensi dalam mengembangkan ilmu kewirausahaan dan motivasi berwirausaha.
Dana pelatihan yang kami salurkan untuk kegiatan pembinaan sampai dengan tahun 2014 sebesar Rp7,45 miliar.
Sedangkan pada tahun 2013 jumlah dana yang kami salurkan sebesar Rp6,25 miliar dan tahun 2012 sebanyak Rp9,99
miliar.
Kegiatan Promosi dan Pemasaran
Perseroan juga memberikan bantuan pembinaan berupa promosi dan pemasaran, dengan mengikutsertakan mitra
binaan dalam berbagai kegiatan pameran di dalam dan luar negeri. Selain mengikuti kegiatan pameran-pameran,
kami juga membantu promosi produk mitra binaan dengan menyelenggarakan pameran di kantor-kantor kami yang
potensial, seperti di Graha Merah Putih, kantor pusat kami di Bandung.
Kegiatan Pengembangan
Kegiatan pengembangan mitra binaan meliputi berbagai upaya peningkatan produktivitas mitra binaan serta untuk
pengkajian/penelitian yang berkaitan dengan program kemitraan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
301
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
REALISASI PROGRAM BINA LINGKUNGAN
Khusus untuk 2014, dari semua objek bantuan Program Bina Lingkungan, Perseroan memprioritaskan pemberian
bantuan di bidang pendidikan, kesehatan dan pengembangan creative camp untuk menumbuhkan industri kreatif
digital. Namun demikian Perseroan tidak mengesampingkan Program Bina Lingkungan di bidang lainnya.
Total penyaluran dana Program Bina Lingkungan pada tahun 2014 sebesar Rp82,80 miliar mengalami peningkatan
signifikan dibandingkan dengan tahun 2013 sebesar Rp55,76 miliar. Berikut ini data perkembangan jumlah dana
penyaluran Program Bina Lingkungan dalam tiga tahun terakhir.
Penyaluran Program Bina Lingkungan Tahun 2012 - 2014 (Rp juta)
No.
Jenis Bantuan
2014
1
Bantuan Korban Bencana Alam
2
Pengembangan Pendidikan dan Pelatihan
3
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
2012
4.367,9
1.466,2
1.406.5
40.826,9
20.957,6
19.962,8
Pengembangan Fasilitas kesehatan masyarakat
8.488,1
5.371,8
7.797,9
4
Pengembangan Fasilitas Umum
9.432,3
5.544,1
6.194,4
5
Pembangunan & Perbaikan Sarana Ibadah
16.232,1
13.282,1
7.206,6
6
Pelestarian Lingkungan
795,9
498,4
956,7
7
Bantuan BUMN Peduli*
-
-
48.620
8
Pengentasan Kemiskinan
1.043,7
6.631,3
-
81.186,8
53.751,5
92.144,9
1.618,0
2.013,0
2.169,4
82.804,7
55.764,5
94.314,2
Sub Total
Biaya Operasional
Total Penyaluran Bina Lingkungan
LAMPIRAN
2013
Pada tahun 2014 serangkaian kegiatan telah kami lakukan
dalam rangka pelaksanaan Program Bina Lingkungan
meliputi Bantuan Korban Bencana Alam, Bantuan
Pendidikan dan Pelatihan, Bantuan Kesehatan Masyarakat,
Bantuan Sarana Umum, Bantuan Sarana Ibadah, Bantuan
Pelestarian Alam dan Bantuan Pengentasan Kemiskinan.
Bantuan Korban Bencana Alam
Bantuan kepada korban bencana alam kami tujukan
untuk meringankan beban masyarakat yang menjadi
korban. Pada tahun 2014, Perseroan memberikan bantuan
untuk korban bencana alam antara lain bencana asap
di Propinsi Riau Daratan dan Gunung Kelud. Total bantuan
penanggulangan bencana alam sebesar Rp4.367,9 juta.
Selain bantuan dana di lokasi bencana alam, Perseroan
juga memberikan telekomunikasi berupa kartu perdana,
isi ulang pulsa (MKIOS), charger handphone, akses
internet melalui Wi-Fi atau modem, maupun layanan
komunikasi suara (telepon), dapat datang langsung ke
posko tersebut untuk memperoleh layanan telekomunikasi
secara gratis.
302
Laporan Tahunan 2014
Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
Peningkatan kualitas pendidikan masyarakat menjadi
perhatian utama Perseroan dalam pelaksanaan kegiatan
Program Bina Lingkungan. Hal ini didasarkan pada
pertimbangan pendidikan merupakan salah satu pondasi
bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat. Sepanjang
tahun 2014, Perseroan telah menyalurkan dana untuk
bidang pendidikan dan pelatihan sebesar Rp40,8 miliar.
Bantuan diberikan antara lain dalam bentuk pendirian
Digital Valley di Bandung, Yogyakarta dan Jakarta;
Broadband Learning Center di beberapa kota dan Program
“Sertifikasi untuk Bangsa” bagi lulusan SMK serta Pelatihan
Guru “Bagimu Kupersembahkan”.
Bantuan Kesehatan Masyarakat
Bantuan bidang kesehatan selama tahun 2014 kami
proritaskan pada kegiatan yang bisa mendukung
peningkatan kualitas kesehatan masyarakat. Bantuan
kami diberikan dalam bentuk pengobatan gratis, khitanan
massal, bantuan sarana kesehatan, perbaikan bangunan
fisik lembaga kesehatan, perbaikan sarana umum untuk
kesehatan, dan sebagainya. Pada 2014, realisasi bantuan
program bidang kesehatan sebesar Rp8,5 miliar.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Bantuan Sarana Umum
Manfaat langsung lain yang bisa masyarakat rasakan
dari keberadaan Perseroan, adalah pelaksanaan
pembangunan infrastruktur maupun sarana/ prasarana
yang diperuntukkan bagi masyarakat. Dalam pelaksanaannya, kegiatan ini kami jalankan melalui Program Bina
Lingkungan.
Pada 2014 kegiatan pengembangan prasarana dan sarana
umum telah menggunakan dana sebesar Rp9,4 miliar.
Bantuan di antaranya dalam bentuk penyediaan bus
pariwisata Bandung Tour on the Bus (Bandros), dan
Semarang, serta penyediaan wifi.id corner di berbagai
kota.
PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
PKBL
Pada 2014, kami telah mengembangkan Sistem Informasi
Manajemen ("SIM") PKBL versi 2.0 yang berbasis Teknologi
Informasi serta terintegrasi dengan Sistem Informasi
Manajemen Telkom lainnya. Pogram ini bertujuan untuk
membantu proses administrasi, evaluasi dan pelaporan
PKBL serta menyajikan data PKBL secara akurat.
Di sisi aplikasi, kami telah mengimplementasikan dua
aplikasi yang akan menjamin kepastian proses bisnis
sesuai dengan yang telah dibuat. Kedua aplikasi tersebut
adalah:
●
Bantuan Sarana Ibadah
Selain pembangunan sarana dan prasarana umum,
Perseroan juga memberikan bantuan untuk pembangunan
dan perbaikan sarana ibadah yang sudah ada. Total biaya
yang kami sediakan untuk kegiatan ini mencapai Rp16,2
miliar dan digunakan untuk berbagai bentuk perbaikan
maupun pembangunan sarana ibadah di seluruh wilayah
kerja Perseroan.
●
Bantuan Pelestarian Alam
Dalam upaya mewujudkan lingkungan yang ramah
lingkungan, kami juga melaksanakan kegiatan penanaman
pohon, terutama pada lahan-lahan kritis dan tandus.
Jumlah bantuan yang disalurkan sebesar Rp795,9 juta.
Kegiatan penanaman pohon tak hanya menjadikan
lingkungan di sekitar wilayah kerja Perusahaan menjadi
lebih hijau. Keberadaan pepohonan yang ditanam juga
bisa memberikan daya dukung lahan yang ada di sekitar
wilayah kerja Perseroan dan meningkatkan kemampuan
lahan sebagai daerah resapan air.
SIM PKBL merupakan alat (tools) standar pengoperasian
Pengelolaan PKBL sesuai dengan bisnis proses yang
berlaku. Pemanfaatan aplikasi ini memberikan informasi
secara real time bagi pengguna sehingga dapat
meningkatkan kecepatan informasi yang mengalir
untuk pengambilan keputusan. Selain itu SIM PKBL
juga memiliki kontrol data untuk menjaga akurasi
laporan manajemen, perencanaan dan pengendalian
berdasarkan informasi yang akurat dan komprehensif.
SAP Keuangan, merupakan aplikasi yang memiliki
best practice dalam pengelolaan bisnis keuangan
CDC sesuai dengan standar dunia. Telkom CDC
menggunakan SAP sebagai aplikasi untuk mengelola
keuangan. Integrasi data kedua aplikasi tersebut
merupakan hal yang utama dalam penggunaan sistem
informasi manajemen.
Bantuan Pengentasan Kemiskinan
Pada 2014, kami telah menyalurkan bantuan pengentasan
kemiskinan sebesar Rp1 miliar. Bantuan ini diharapkan
dapat mengangkat kesejahteraan masyarakat miskin
baik di perkotaan maupun di pedesaan. Bantuan kami
berikan kepada masyarakat miskin di Kabupaten Bandung
dan Kabupaten Malang, dan pemberdayaan perempuan
di Jakarta Selatan.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
303
PENDAHULUAN
Dampak keuangan dari kegiatan tanggung jawab Perseroan terhadap pengembangan sosial dan masyarakat yang
kami laksanakan pada tahun 2014 sebesar Rp513 miliar. Dana tersebut direalisasikan pada bidang Program Kemitraan
senilai Rp412 miliar, Program Bina Lingkungan senilai Rp83 miliar dan Program CSR di luar Program Kemitraan dan
Bina Lingkungan senilai Rp18 miliar. Pelaksanaan PKBL tersebut dengan mempertimbangkan asas manfaat, keadilan,
efisiensi, dan efektivitas serta sumber dana yang tersedia.
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
DAMPAK KEUANGAN DARI KEGIATAN
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
Creative Center
Creative Center adalah wadah bagi pengembangan/
proses inkubasi para talenta-talenta atau kumpulan
talenta yang berbentuk start up digital creative yang
memiliki beragam kreativitas/produk untuk dibina
sedemikian rupa sehingga kelak bisa menjadi
entrepreneur-entrepreneur yang tangguh. Bobotnya
adalah Creativity 50% dan Commerce 50%. Fasilitas
inkubasi yang diberikan di Creative Center meliputi
Working Facility, Funding, Mentoring, serta Market
Access.
Inisiatif Telkom dalam
Pengembangan Industri
Kreatif Digital
Tahun 2014 sudah kami canangkan sebagai tahun
bagi pengembangan industri kreatif. Langkah ini kami
rasa perlu dilakukan karena potensi industri kreatif
digital di Indonesia sangat besar. Sebagai perusahaan
yang memiliki portofolio TIMES (Telecommunication,
Informations, Edutainment & Services), kami berada
di garis depan pengembangan industri kreatif digital.
Upaya ini merupakan bagian dari komitemen kami
dalam melaksanakan tanggung jawab sosial di bidang
pengembangan sosial dan ekonomi masyarakat.
Guna mempercepat terwujudnya industri kreatif
digital yang tangguh serta kreatif dan inovatif, kami
melalui unit CDC memasukkan program pengembangan
industri kreatif digital sebagai Program Bina
Lingkungan. Guna menajamkan bantuan serta
memastikan partisipasi Perseroan dalam pengembangan
industri kreatif digital ini tepat sasaran, kami menggelar
empat kelompok program, yakni Creative Center,
Creative Camp, Digital Valley dan Digital Innovation
Lounge (DiLo).
304
Laporan Tahunan 2014
Creative Camp
Creative Camp merupakan fasilitas yang dibangun
sebagai pusat-pusat interaksi untuk anak-anak muda
yang memiliki minat masuk ke bidang kreatif digital
dan menumbuhkan lebih banyak lagi bibit digitalpreneur
di tanah air. Creative Camp dibangun di berbagai
kota di Indonesia sebagai simpul awal penumbuhan
bibit-bibit kreatif digital di seluruh Indonesia. Bobotnya,
Creativity 80% dan Commerce 20%. Fasilitas yang
diberikan di Creative Camp meliputi Working Facility,
dan Program Mentoring sebagai bekal untuk masuk
ke proses inkubasi.
Digital Valley
Digital Valley: adalah nama tempat dibangun Creative
Center. Saat ini ada 3 Creative Center yaitu Bandung
Digital Valley, Jogja Digital Valley, Jakarta Digital
Valley.
DiLo
DiLo (Digital Innovation Lounge) adalah nama tempat
dibangun Creative Camp. Saat ini ada 10 DiLo, yaitu
Jakarta, Surabaya, Solo, Malang, Balikpapan, Medan,
Makassar, Bogor, Tangerang, Bandung.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
JENIS PROGRAM
TANGGUNG JAWAB TELKOM
TERHADAP PELANGGAN
Sejalan dengan misi kami untuk memberikan produk
dan layanan dengan kualitas terbaik dengan harga yang
bersaing, serta sebagai bagian dari praktik GCG terkait
tanggung jawab kami terhadap pelanggan dan masyarakat
sebagai pemangku kepentingan. Kami terus menjaga
komunikasi dengan para pelanggan. Terselenggaranya
komunikasi yang lancar dan proaktif merupakan prasyarat
bagi terjaminnya hak-hak konsumen dan pelanggan,
yang pada akhirnya akan berperan penting bagi
kelangsungan bisnis Perseroan dan pertumbuhan secara
berkelanjutan.
KEBIJAKAN
Kami memiliki komitmen untuk senantiasa menjaga
kepentingan konsumen dan pelanggan produk dan jasa.
Komitmen tersebut kami sesuaikan dengan kebutuhan
dan tuntutan pasar, sebagaimana diatur dalam serangkaian
kebijakan manajemen terkait aspek pengembangan
produk, keamanan produk, jaminan purnajual dan layanan
pengaduan konsumen.
Sepanjang 2014, kami terus melakukan berbagai inisiatif
dalam rangka memastikan terlindunginya kepentingan
konsumen dalam memperoleh produk yang berkualitas
serta pelayanan yang nyaman.
Pengembangan Produk/Layanan
Untuk memastikan bahwa suatu produk yang baru kami
kembangkan dapat menjadi produk yang tepat sebagai
produk komersial yang diterima baik di pasar, kami
menerapkan suatu pedoman standar bagi pelaksanaan
proses inkubasi produk inovasi. Proses inkubasi diperlukan
untuk mendukung inovasi penciptaan produk baru melalui
tahapan-tahapan idea submission, customer and idea
validation, product validation, business model validation,
dan market validation. Dengan demikian, kami dapat
memastikan pengembangan produk/layanan baru dengan
hasil yang terbaik dan upaya yang optimal, sementara
pelanggan akan memperoleh manfaat dari sisi kualitas,
keandalan, ketersediaan, tagihan dan pembayaran,
jangkauan layanan, kompatibilitas, fitur produk, dan
kesiapan faktor pendukung produk.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
305
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
Program Telkom Integrated Quality Assurance (TIQA)
Orientasi pada kepuasan pelayanan pelanggan melalui
TIQA dengan framework ROSE (Raise on Service
Excellence), meliputi:
kantor cabang kami. Selain itu juga tersedia pusat
pengaduan secara online di website kami (www.telkom.
co.id) serta layanan contact center dengan nomor “147”
bagi ritel dan “500250” bagi pelanggan bisnis.
●
Memegang prinsip untuk memastikan produk dan
layanan yang kami hasilkan bernilai tinggi dan mampu
menciptakan manfaat yang sebesar-besarnya serta
mampu mendorong perekonomian masyarakat dan
negara.
Selalu menjaga kode etik dalam penjualan produk
(penjualan langsung), promosi dan beriklan.
Menerapkan praktik beriklan yang beretika dengan
memperhatikan ketentuan kode etik periklanan di
Indonesia.
Memastikan bahwa produk dan layanan purnajual
dapat secara mudah tersedia bagi publik.
Mendukung penerapan prinsip-prinsip dan praktik
persaingan yang sehat.
Persembahan Telkom untuk Indonesia Cerdas
Guna meningkatkan kenyamanan, Telkom membangun
ribuan titik Wifi.id Corner Internet super cepat di lokasilokasi strategis, seperti kampus, taman, bandara, dan
café. Layanan Wi-Fi diharapkan dapat memberikan
kemudahan masyarakat yang ingin menggunakan layanan
internet. Apalagi, kemudahan akses masih menjadi
masalah bagi pengguna internet.
Garansi Purnajual
Dalam rangka memastikan pemenuhan standar layanan
purnajual, kami menerapkan kompensasi yang adil melalui
pemberlakuan garansi purnajual (service level guarantee/
SLG).
Sampai dengan tahun 2015, kami targetkan tak kurang
dari 1 juta Wi-Fi akan terpasang di Indonesia. Dengan
adanya layanan internet berkecepatan super itu,
masyarakat akan puas melakukan penelusuran di dunia
maya dan melakukan berbagai aktivitas produktif.
Pusat Layanan dan Mekanisme Pengaduan Konsumen
Kami menyediakan pusat pelayanan konsumen yang
dapat langsung didatangi di setiap kantor wilayah maupun
DAMPAK FINANSIAL PROGRAM
●
●
●
Keberadaan Wifi.id Corner ini diharapkan juga menambah
kemudahan masyarakat dalam melakukan akses internet
broadband. Selain di Warung Taman, ribuan titik Wifi.id
Corner juga disebar di berbagai kota besar yaitu Pontianak,
Papua, Banjarmasin, dan Pekanbaru.
Sepanjang 2014 kami mengeluarkan biaya sebesar Rp370
juta untuk program-program terkait edukasi pelanggan.
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
●
306
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
08
LAMPIRAN
310 Daftar Istilah
316 Referensi Silang Peraturan Bapepam-LK No.X.K.6
PENDAHULUAN
LAMPIRAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
DAFTAR ISTILAH
3G
Istilah umum untuk teknologi telekomunikasi bergerak
generasi ketiga. 3G menawarkan koneksi berkecepatan
tinggi bagi telepon seluler dan perangkat komunikasi
bergerak lainnya, sehingga memungkinkan jalannya
aplikasi video conference dan aplikasi lainnya yang
membutuhkan konektivitas broadband ke jaringan
internet.
3,5G
Pengelompokan teknologi data dan telepon bergerak
yang berbeda dengan tujuan untuk mencapai performa
yang lebih baik daripada sistem 3G, yang merupakan
langkah menuju peluncuran kapasitas 4G.
4G/LTE
4G/LTE adalah teknologi jaringan internet super cepat
generasi ke-empat berbasis Internet Protocol (IP) yang
membuat proses transfer data jadi lebih cepat dan stabil
ADS
American Depository Share (atau juga disebut dengan
American Depositary Receipt atau “ADR”), yaitu sertifikat
yang diperdagangkan di pasar surat berharga AS (seperti
Bursa Saham New York) yang mewakili sejumlah saham
asing. Satu sertifikat ADS mewakili 200 saham Seri B
kami.
ADSL
Asymmetric Digital Subscriber Line adalah bentuk
teknologi jalur pelanggan digital, yang merupakan sebuah
teknologi komunikasi data yang memungkinkan pengiriman
data yang cepat dengan menggunakan kabel telepon
tembaga daripada dengan kabel modem telepon
konvensional.
APMK
Alat Pembayaran Menggunakan Kartu adalah alat
pembayaran dalam bentuk kartu kredit, kartu Automated
Teller Machine (“ATM”) dan/atau kartu debet.
ARPU
Average Revenue per User adalah ukuran yang digunakan
terutama oleh Perusahaan telekomunikasi dan jaringan,
yang menunjukkan berapa banyak pendapatan yang
diperoleh perusahaan dari rata-rata pengguna layanan.
Istilah ini diartikan sebagai total pendapatan yang dibagi
oleh jumlah pelanggan atau pengguna yang menggunakan
layanan itu.
310
Laporan Tahunan 2014
Backbone
Jaringan telekomunikasi utama yang terdiri dari fasilitas
transmisi dan switching yang menghubungkan beberapa
node akses jaringan. Jaringan transmisi antara fasilitas
node dan switching termasuk gelombang mikro, kabel
bawah laut, satelit, serat optik dan teknologi transmisi
lainnya.
Bandwidth
Kapasitas hubungan komunikasi.
Bapepam-LK
Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan,
merupakan pendahulu OJK.
Broadband
Pengiriman sinyal telekomunikasi yang termasuk atau
menangani jangkauan (pita) frekuensi yang relatif lebar.
BSC
Base Station Controller yang merupakan perangkat yang
bertanggung jawab untuk alokasi sumber daya radio ke
stasiun bergerak, pengaturan frekuensi dan pengalihan
antara BTS yang dikendalikan oleh BSC.
BSS
Base Station Subsystem yaitu bagian dari jaringan telepon
seluler yang bertanggung jawab untuk menangani trafik
dan sinyal antara telepon bergerak dan subsistem switching
jaringan. BSS terdiri dari dua komponen: BTS dan BSC.
BTS
Base Transceiver Station yang merupakan perangkat
untuk mengirim dan menerima sinyal telepon radio ke
dan dari sistem telekomunikasi lain.
BUMN
Badan Usaha Milik Negara adalah perusahaan milik
Pemerintah, perusahaan milik negara, entitas milik negara,
perusahaan negara, perusahaan milik publik, atau parastatal
yang merupakan badan hukum yang dibentuk oleh
Pemerintah untuk melakukan kegiatan komersial atas
nama Pemerintah sebagai pemiliknya.
BWA
Broadband Wireless Access adalah sebuah teknologi
yang melayani akses internet nirkabel atau akses jaringan
komputer berkecepatan tinggi di area yang luas.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
CDMA
Code Division Multiple Access adalah suatu teknologi
transmisi dimana setiap transmisi dikirimkan ke beberapa
frekuensi dan suatu kode tertentu diberikan untuk setiap
pengiriman data atau suara, yang memungkinkan beberapa
pengguna untuk berbagi spektrum frekuensi yang sama.
CPE
Customer Premises Equipment merupakan perangkat
handset, penerima, set-top box atau perangkat lain yang
digunakan oleh pelanggan layanan telekomunikasi
nirkabel, tetap maupun berbasis broadband, yang
merupakan milik dari operator jaringan tertentu dan
diletakkan pada lokasi pelanggan.
DCS
Digital Communication System yang merupakan sistem
selular bergerak dengan menggunakan teknologi GSM
yang beroperasi di pita frekuensi 1800 MHz.
DPI
Dokumen Penawaran Interkoneksi adalah sebuah regulasi
mencakup semua fasilitas, termasuk tarif interkoneksi,
fasilitas teknis dan masalah administrasi yang ditawarkan
oleh sebuah perusahaan operator telekomunikasi kepada
operator lainnya untuk akses interkoneksi.
DSL
Digital Subscriber Line adalah teknologi yang menyediakan
kombinasi pelayanan mencakup voice, data dan penyiaran
video satu arah yang dikirimkan melalui distribusi exsisting
copper feeder dan saluran pelanggan.
DTH
Penyiaran satelit Direct-to-Home adalah pendistribusian
sinyal televisi yang berasal dari satelit stasiun bumi
berkekuatan tinggi ke antena kecil dan alat penerima
satelit yang terpasang di rumah-rumah di seluruh wilayah
satu negara.
e-Business
Solusi electronic business termasuk layanan pembayaran
elektronik, data center internet dan solusi aplikasi dan
konten. Lihat “Portofolio Bisnis New Economic Business
(“NEB”) dan Strategic Opportunities” pada bagian
Tinjauan Bisnis.
e-Commerce
Electronic commerce merupakan penjualan dan pembelian
produk atau layanan melalui sistem elektronik seperti
jaringan internet dan jaringan komputer lainnya.
e-Money
Electronic money adalah uang yang dipertukarkan secara
elektronik.
e-Payment
Disebut juga sebagai electronic funds transfer, merupakan
pertukaran atau pengiriman uang secara elektronik dari
satu rekening ke rekening lain, baik dalam satu institusi
keuangan yang sama atau beberapa institusi keuangan
yang beragam, melalui sistem berbasis komputer.
E1
Unit transmisi backbone yang beroperasi melalui dua
kumpulan kabel yang terpisah, biasanya pasangan kabel
yang dijalin. Kecepatan data E1 adalah 2.048 Mbps (full
duplex) yang terbagi menjadi 32 timeslots.
EBITDA disesuaikan
Laba usaha sebelum bunga, pajak, penyusutan dan
amortisasi. EBITDA disesuaikan dan rasio-rasio terkait
lainnya yang terdapat dalam Laporan Tahunan ini
merupakan indikator tambahan atas kinerja dan likuiditas
Perusahaan yang merupakan ukuran keuangan yang
tidak diatur dalam SAK.
EDGE
Enhanced Data rates for GSM Evolution merupakan
teknologi telepon bergerak digital yang memungkinkan
pengiriman data yang lebih baik sebagai perpanjangan
teknologi GSM yang sesuai.
Edutainment
Edukasi dan hiburan (entertainment).
Fiber Optik
Kabel yang menggunakan serat optik dan teknologi laser
di mana pantulan cahaya yang mewakili data dikirim
melalui filamen kaca yang tipis.
FTTH
Fiber To The Home merupakan penyelenggaraan jaringan
kabel optik yang mencapai hingga ke titik pelanggan
atau yang dikenal sebagai customer premise.
Gateway
Gateway adalah perangkat yang menjembatani jaringan
berbasis paket (“IP”) dan jaringan berbasis sirkuit (“PSTN”).
Gb
Gigabyte adalah satuan ukuran informasi yang digunakan,
misalnya, untuk mengukur memori atau kapasitas
penyimpanan pada komputer.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
311
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Gbps
Gigabyte per second adalah rata-rata jumlah bits, karakter,
atau blok per unit waktu yang bergerak antara perangkat
dalam sistem pengiriman data. Biasanya diukur dalam
kumpulan bit unit per detik atau byte per detik.
GHz
Gigahertz. Hertz (yang disimbolkan Hz) adalah satuan
ukuran internasional untuk frekuensi yang didefinisikan
sebagai jumlah siklus per detik dari sebuah fenomena
berkala.
GPON
Gigabyte-Passive Optical Network adalah jenis sistem
jaringan optik pasif yang paling banyak digunakan untuk
menghubungkan kabel serat optik dan sinyal ke seluruh
pengguna akhir.
GPRS
General Packet Radio Service yang merupakan teknologi
packet switching data yang memungkinkan informasi
untuk dikirim dan diterima di seluruh jaringan bergerak
dan hanya menggunakan jaringan tersebut ketika terdapat
data yang akan dikirim.
GSM
Global System for Mobile Telecommunication yang
merupakan standar Eropa untuk telepon seluler digital.
Homepass
Sambungan dengan akses ke jaringan suara telepon
tetap, IPTV dan layanan broadband.
IME
Information, Media dan Edutainment.
IMT-2000
International Mobile Telecommunications-2000 adalah
spesifikasi yang ditetapkan oleh Persatuan Telekomunikasi
Internasional. Layanan aplikasi termasuk telepon nirkabel
untuk wilayah yang luas, akses internet bergerak, panggilan
video dan TV bergerak, di lingkungan yang serba bergerak.
Intelligent Network
Jaringan telekomunikasi independen di mana fungsi
logis telah dipindahkan dari switch dan ditempatkan di
noda komputer yang disebarkan melalui jaringan tersebut.
Ini memungkinkan alat tersebut untuk mengembangkan
dan mengendalikan layanan dengan lebih efisien sehingga
layanan telepon baru dapat diluncurkan dengan cepat.
312
Laporan Tahunan 2014
Interkoneksi
Hubungan fisik dari sebuah jaringan carrier dengan
perangkat atau fasilitas yang bukan merupakan bagian
dari jaringan itu.
IP
Internet Protocol merupakan metode atau protokol
melalui mana data dari satu komputer dikirim ke komputer
lainnya melalui internet.
IPO
Initial Public Offering adalah penjualan saham perdana
yang diterbitkan perusahaan kepada masyarakat.
IP Core
Kelompok data logis yang digunakan untuk membuat
field programmable gate array atau application-specific
integrated circuit untuk sebuah produk.
IP DSLAM
Internet Protocol-Digital Subscriber Line Access Multiplexer
merupakan perangkat jaringan yang ditempatkan dekat
lokasi pelanggan yang memungkinkan saluran telepon
terhubung secara cepat ke internet dengan cara
menghubungkan beberapa saluran telekomunikasi
berlangganan digital (“DSL”) dengan saluran backbone
internet berkecepatan tinggi yang menggunakan teknik
multiplexing.
IP VPN
Layanan komunikasi data yang menggunakan IP Multi
Protocol Label Switching (“MPLS”) dan menjadi dasar
bagi hubungan satu perangkat ke perangkat lain. Layanan
ini terhubung ke sistem keamanan data, L2TP dan IPSec.
Kecepatannya tergantung pada kebutuhan pelanggan,
mulai dari 64 Kbps hingga 2 Mbps.
IPTV
Internet Protocol Television adalah sistem yang
memungkinkan layanan televisi disiarkan dengan
menggunakan internet protocol melalui jaringan packetswitched seperti internet, dan bukan melalui jaringan
umum, sinyal satelit dan televisi kabel.
ISP
Internet Service Provider adalah organisasi yang
menyediakan akses internet.
Kbps
Kilobyte per second adalah ukuran kecepatan transmisi
sinyal digital yang dinyatakan dalam ribuan bit per detik.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Kemenkominfo
Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi yang
memiliki wewenang mengeluarkan regulasi telekomunikasi,
yang dipindahtangankan dari Deppen pada Februari
2005.
KSO
Kerja Sama Operasi yang merupakan bentuk perjanjian
yang mencakup build, operate dan transfer yang
sebelumnya digunakan Telkom, di mana mitra konsorsium
menginvestasikan dan mengoperasikan fasilitas milik
Telkom di divisi regional. Mitra konsorsium itu dimiliki
oleh operator internasional dan perusahaan swasta
nasional atau Telkom, pada saat Telkom telah mengakuisisi
mitra konsorsium tersebut.
Lambda
Lambda merujuk pada panjang gelombang, terutama
dalam ilmu fisika, teknik elektro dan matematika.
Mbps
Megabyte per second adalah satuan pengukuran kecepatan
pengiriman sinyal digital yang dinyatakan dalam jutaan
bit per detik.
Metro Ethernet
Jembatan atau hubungan antara lokasi yang terpisah
secara geografis, jaringan ini menghubungkan pelanggan
LAN di beberapa lokasi yang berbeda.
MHz
Megahertz adalah satuan pengukur frekuensi. Satu MHz
setara dengan satu juta siklus per detik.
Mobile Broadband
Istilah pemasaran untuk akses internet nirkabel melalui
modem portable, telepon bergerak, modem USB nirkabel
atau perangkat bergerak lainnya.
MSAN
Multi Service Access Network adalah teknologi jaringan
akses serat optik generasi ketiga dan platform tunggal
yang mampu mendukung akses teknologi dan layanan
tradisional, yang banyak digunakan, maupun yang baru,
yang mana secara bersamaan menyediakan gateway
untuk jaringan inti NGN. MSAN memungkinkan kami
untuk menyediakan layanan triple play yang mendistribusikan akses internet berkecepatan tinggi, layanan
paket suara dan layanan IPTV secara bersamaan melalui
infrastruktur jaringan yang sama.
Network Access Point
Fasilitas pertukaran jaringan publik di mana beberapa
ISP terkoneksi satu sama lain melalui pengaturan peering.
NGN
Next Generation Network merupakan istilah umum yang
merujuk pada jaringan berbasis paket untuk meyediakan
layanan, termasuk jasa telekomunikasi, dan dapat
menggunakan beberapa broadband, teknologi yang
memungkinkan pemindahan kualitas layanan yang mana
fungsi layanan tersebut bertindak secara independen
dari teknologi pokok pemindahan. NGN dimaksudkan
untuk dapat memindahkan beragam jenis layanan (voice,
data dan berbagai jenis media, seperti video) dengan
satu jaringan dengan merangkumnya ke dalam paketpaket, seolah hal ini dioperasikan di internet. NGN
umumnya dibangun di sekitar internet protocol.
Node b
BTS untuk jaringan 3G W-CDMA/UMTS.
OJK
Otoritas Jasa Keuangan, pengganti dari Bapepam-LK,
merupakan lembaga independen yang memiliki wewenang
untuk melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap
kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan, sektor Pasar
Modal, dan sektor industri keuangan non bank.
OLO
Other Licensed Operator, merujuk pada operator
telekomunikasi lain di luar Telkom.
Outside Plant
Perangkat dan fasilitas yang digunakan untuk
menghubungkan lokasi pelanggan dengan terminal
telepon lokal.
Panggilan Lokal
Panggilan antara pelanggan di wilayah penomoran yang
sama tanpa memerlukan nomor awalan.
PDN
Packet Data Network adalah jaringan komunikasi digital
yang memecah kumpulan data yang akan dikirim ke
segmen-segmen yang disebut paket, yang kemudian
disalurkan sendiri-sendiri.
PKLN
Tim Pinjaman Komersial Luar Negeri yang merupakan
tim gabungan yang ditugaskan oleh Pemerintah Indonesia,
diantaranya untuk mempertimbangkan permintaan dari
perusahaan BUMN seperti Telkom untuk memperoleh
pinjaman komersial dari luar negri.
POWL
Public Offering Without Listing adalah penawaran publik
tanpa harus mendaftarkan sahamnya di bursa.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
313
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
PPIP
Jenis program pensiun yang besaran kontribusi tahunan
dari perusahaan telah ditentukan. Rekening pribadi
disiapkan bagi para peserta program dan manfaatnya
dihitung berdasarkan jumlah yang disetorkan ke dalam
rekening tersebut (melalui kontribusi perusahaan dan,
jika mungkin, kontribusi karyawan) ditambah dengan
pendapatan investasi apapun dalam bentuk uang yang
tersimpan di dalam rekening tersebut. Hanya kontribusi
perusahaan kepada rekening tersebut yang dijamin,
bukan manfaat di masa depannya. Dalam program iuran
pasti, manfaat masa depan sangat berfluktuasi berdasarkan
pendapatan investasinya.
PPMP
Jenis program pensiun di mana perusahaan menjanjikan
manfaat bulanan tertentu pada saat karyawan pensiun
yang ditetapkan sejak awal oleh suatu formula, berdasarkan
pada sejarah pendapatan, masa kerja dan usia karyawan,
bukan berdasarkan tingkat pengembalian investasi.
Program ini dikatakan “pasti” dalam kaitannya dengan
formula untuk menghitung kontribusi perusahaan yang
telah diketahui sejak awal.
PSTN
Public Switched Telephone Network yaitu jaringan telepon
yang dioperasikan dan dipelihara oleh Telkom dan Unit
KSO untuk dan atas nama Telkom
Pulsa
Pulsa adalah satuan perhitungan biaya telepon.
RMJ
Regional Metro Junction adalah layanan instalasi jaringan
kabel antara kota di satu wilayah atau provinsi.
Roaming
Istilah umum yang merujuk pada perpanjangan layanan
konektivitas di suatu lokasi yang berbeda dengan lokasi
rumah di mana layanan itu terdaftar.
RUIM Card
Removable User Identity Module, kartu pintar yang
dirancang untuk dimasukkan ke dalam telepon tetap
nirkabel yang secara unik mengidentifikasi jaringan
pelanggan CDMA dan berisi data pelanggan seperti
nomor telepon, rincian layanan dan memori untuk
menyimpan pesan
RUPS
Rapat Umum Pemegang Saham, yang juga dapat berarti
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (“RUPST”)
atau Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPSLB”).
314
Laporan Tahunan 2014
SIM Card
Subscriber Identity Module yaitu kartu pintar yang
dimasukkan ke dalam telepon seluler yang dapat
mengidentifikasi jaringan pelanggan GSM dan berisi
data pelanggan seperti nomor telepon, rincian layanan
dan memori untuk menyimpan pesan.
SKKL
Sistem Komunikasi Kabel Laut adalah kabel yang
dibentangkan di bawah laut antara stasiun yang dibangun
di daratan untuk menghantarkan sinyal telekomunikasi
melalui jalan bawah laut.
SLI
Sambungan Langsung Internasional merupakan layanan
untuk pelanggan yang ingin melakukan panggilan
internasional tanpa bantuan seorang operator dari
terminal telepon manapun.
SLJJ
Sambungan Langsung Jarak Jauh adalah bentuk panggilan
jarak jauh untuk pelanggan yang tinggal di wilayah yang
berbeda namun masih berada di satu negara. Umumnya,
masing-masing wilayah memiliki kode telepon area yang
berbeda .
SMS
Short Messaging Service atau Layanan Pesan Pendek
adalah bentuk teknologi yang memungkinkan pertukaran
pesan antara telepon bergerak dan telepon nirkabel
tidak bergerak.
SMS Premium
Layanan pengiriman pesan teks melalui telepon, web,
atau sistem komunikasi bergerak dengan menggunakan
protokol komunikasi standar yang memungkinkan
pertukaran pesan antara perangkat telepon tidak bergerak
atau telepon bergerak.
SOA
Sarbanes-Oxley Act, diberlakukan pada tanggal 30 Juli
2002, juga dikenal sebagai Public Company Accounting
Reform and Investor Protection Act dan Corporate and
Auditing Accountability and Responsibility Act.
SoftSwitch
Perangkat sentral di dalam jaringan telepon yang
menghubungkan panggilan dari satu saluran telepon ke
saluran lainnya, dengan menggunakan software yang
dijalankan di dalam sistem komputer. Pekerjaan ini
sebelumnya dilakukan dengan menggunakan hardware
melalui papan tombol untuk mengarahkan panggilan.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Spektrum Frekuensi Radio
Spektrum radio adalah bagian spektrum gelombang
elektromagnetik terkait dengan frekuensi radio – yaitu,
frekuensi yang lebih rendah daripada 300 GHz (atau
setara dengan panjang gelombang yang lebih panjang
dari sekitar 1 mm).
Stasiun Bumi
Antena dan perangkat terkait yang digunakan untuk
menerima atau mengirim sinyal telekomunikasi via satelit.
STM-1
Synchronous Transport Module level 1 yang merupakan
standar jaringan transmisi serat optik SDH ITU-T yang
kecepatan 155,52 Mbit/detik. Level lainnya adalah STM4, STM-16 dan STM-64.
Switch
Perangkat elektronik, listrik atau mekanis yang berfungsi
membuka atau menutup sirkuit, melengkapi atau
menghentikan jalur listrik, atau memilih jalur atau sirkuit,
yang digunakan untuk mengarahkan trafik di jaringan
telekomunikasi.
UKM
Usaha Kecil Menengah atau Small and Medium Enterprises
(“SME”)
UMTS
Universal Mobile Telephone System yang merupakan
sistem telekomunikasi bergerak generasi ke-3 (3G) yang
dikembangkan dalam kerangka IMT-2000.
USO
Universal Service Obligation yang merupakan kewajiban
yang ditetapkan oleh Pemerintah terhadap seluruh
operator jasa telekomunikasi dalam rangka penyediaan
layanan umum di Indonesia.
VoIP
Voice over Internet Protocol yang merupakan cara
mengirim informasi suara menggunakan IP.
Telepon Kabel Tidak Bergerak
Layanan telepon melalui kabel tidak bergerak yang
menghubungkan seorang pengguna di suatu lokasi
dengan terminal telepon lokal, biasanya dengan
menggunakan nomor telepon sendiri.
VPN
Virtual Private Network, yaitu koneksi jaringan private
yang aman, yang dibangun pada puncak infrastruktur
yang mudah diakses publik, misalnya internet atau
jaringan telepon umum. VPN umumnya mengombinasikan
beberapa enkripsi, sertifikat digital, pengidentifikasian
pengguna yang kuat dan kendali akses agar dapat
mengamankan trafik. Hal ini memungkinkan konektivitas
ke banyak mesin yang berada dibelakang gateway atau
firewall.
Telepon Nirkabel Tidak Bergerak
Hubungan transmisi telepon nirkabel lokal dengan
menggunakan teknologi selular, gelombang mikro atau
radio untuk menghubungkan pengguna di suatu lokasi
dengan terminal telepon lokal.
VSAT
Very Small Aperture Terminal yang merupakan antena
kecil berdiameter 1,5 hingga 3,0 meter, yang ditempatkan
dilokasi pengguna dan digunakan untuk komunikasi dua
arah melalui satelit.
Telepon Tidak Bergerak
Layanan telepon tidak bergerak kabel dan tidak bergerak
nirkabel.
Wi-Max
Worldwide Interoperability for Microwave Access, yang
merupakan teknologi telekomunikasi untuk pengiriman
data via nirkabel dengan menggunakan berbagai mode
pengiriman, mulai dari titik ke titik hingga akses internet
portable.
TIMES
Telecommunication, Information, Media dan Edutainment.
Transponder Satelit
Perangkat penyiaran radio yang dipasang di satelit untuk
menerima sinyal dari bumi dan memperkuatnya lalu
mengirimnya kembali ke bumi.
TV Berbayar
TV berbayar, TV premium atau saluran premium adalah
layanan siaran televisi berlangganan yang disediakan
melalui kabel digital dan analog serta satelit dan juga
melalui jalur digital serta televisi internet.
Wireless Access Network
Jenis jaringan komputer yang tidak terhubung dengan
kabel apapun. Metode ini memungkinkan rumah, jaringan
telepon dan instalasi perusahaan menghindari proses
pemasangan dan penggunaan kabel yang mahal ke
bangunan, atau sebagai penghubung di antara perangkat
di berbagai lokasi.
Wireless Broadband
Teknologi yang melayani akses internet nirkabel
berkecepatan tinggi atau akses jaringan komputer untuk
wilayah yang luas.
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
315
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
REFERENSI SILANG PERATURAN
BAPEPAM-LK NO.X.K.6
KRITERIA
PENJELASAN
I. Umum
1
Laporan tahunan disajikan dalam
bahasa Indonesia yang baik dan benar
dan dianjurkan menyajikan juga dalam
bahasa Inggris
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN

2 Laporan tahunan dicetak dengan
kualitas yang baik dan menggunakan
jenis dan ukuran huruf yang mudah
dibaca
3 Laporan tahunan mencantumkan
identitas perusahaan dengan jelas
4 Laporan tahunan ditampilkan di
website perusahaan
LAMPIRAN
HALAMAN

Nama perusahaan dan tahun annual report
ditampilkan di:
1. Sampul muka;
2. Samping;
3. Sampul belakang; dan
4. Setiap halaman

Mencakup laporan tahunan terkini dan tahuntahun sebelumnya.

II. Ikhtisar Data Keuangan Penting
1
Informasi hasil usaha perusahaan
dalam bentuk perbandingan selama 3
(tiga) tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain:
1. Penjualan/pendapatan usaha;
2. Laba (rugi);
3. Total laba (rugi) komprehensif; dan
4. Laba (rugi) per saham.
14-15
2 Informasi posisi keuangan perusahaan
dalam bentuk perbandingan selama 3
(tiga) tahun buku atau sejak memulai
usahanya jika perusahaan tersebut
menjalankan kegiatan usahanya
selama kurang dari 3 (tiga) tahun
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah investasi pada entitas asosiasi;
2. Jumlah aset;
3. Jumlah liabilitas; dan
4. Jumlah ekuitas.
3 Rasio keuangan dalam bentuk
perbandingan selama 3 (tiga) tahun
buku atau sejak memulai usahanya jika
perusahaan tersebut menjalankan
kegiatan usahanya selama kurang dari
3 (tiga) tahun
Informasi memuat 5 (lima) rasio keuangan yang
umum dan relevan dengan industri perusahaan.
4 Informasi harga saham dalam bentuk
tabel dan grafik
1. Informasi dalam bentuk tabel yang memuat:
a. Jumlah saham yang beredar;
b. Kapitalisasi pasar;
c. Harga saham tertinggi, terendah, dan
penutupan; dan
d. Volume perdagangan.
2. Informasi dalam bentuk grafik yang memuat
paling kurang harga penutupan dan volume
perdagangan saham. untuk setiap masa
triwulan dalam 2 (dua) tahun buku terakhir.
18-19
Informasi memuat:
1. Jumlah obligasi/sukuk/obligasi konversi yang
beredar (outstanding);
2. Tingkat bunga/imbalan;
3. Tanggal jatuh tempo; dan
4. Peringkat obligasi/sukuk.
20
5 Informasi mengenai obligasi, sukuk
atau obligasi konversi yang masih
beredar dalam 2 (dua) tahun buku
terakhir
316
Laporan Tahunan 2014
14-15
14-15
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
III Laporan Dewan Komisaris dan Direksi
1
Laporan Dewan Komisaris
2 Laporan Direksi
3 Tanda tangan anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Penilaian atas kinerja Direksi mengenai
pengelolaan perusahaan dan dasar
penilaiannya;
2. Pandangan atas prospek usaha perusahaan
yang disusun oleh Direksi dan dasar
pertimbangannya;
3. Penilaian atas kinerja komite-komite yang
berada dibawah Dewan Komisari dan
4. Perubahan komposisi Dewan Komisaris dan
alasan perubahannya (jika ada).
24-29
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Analisis atas kinerja perusahaan, yang
mencakup antara lain kebijakan strategis,
perbandingan antara hasil yang dicapai
dengan yang ditargetkan, dan kendalakendala yang dihadapi perusahaan;
2. Analisis tentang prospek usaha;
3. Penerapan tata kelola perusahaan; dan
4. Perubahan komposisi anggota Direksi dan
alasan perubahannya (jika ada).
30-37
Memuat hal-hal sebagai berikut:
1. Tanda tangan dituangkan pada lembaran
tersendiri;
2. Pernyataan bahwa Dewan Komisaris dan
Direksi bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan;
3. Ditandatangani seluruh anggota Dewan
Komisaris dan anggota Direksi dengan
menyebutkan nama dan jabatannya; dan
4. Penjelasan tertulis dalam surat tersendiri dari
yang bersangkutan dalam hal terdapat
anggota Dewan Komisaris atau anggota
Direksi yang tidak menandatangani laporan
tahunan, atau penjelasan tertulis dalam surat
tersendiri dari anggota yang lain dalam hal
tidak terdapat penjelasan tertulis dari yang
bersangkutan.
328
Informasi memuat antara lain nama dan alamat,
kode pos, no. Telp, no. Fax, email, dan website.
42-43
IV Profil Perusahaan
1
Nama dan alamat lengkap perusahaan
2 Riwayat singkat perusahaan
Mencakup antara lain: tanggal/tahun pendirian,
nama, dan perubahan nama perusahaan (jika
ada).
42-43
Catatan: apabila perusahaan tidak pernah
melakukan perubahan nama, agar diungkapkan
3 Bidang usaha
4 Struktur Organisasi
5 Visi dan Misi Perusahaan
Uraian mengenai antara lain:
1. Kegiatan usaha perusahaan menurut
anggaran dasar terakhir;
2. Kegiatan usaha yang dijalankan; dan
3. Produk dan/atau jasa yang dihasilkan.
Dalam bentuk bagan, meliputi nama dan
jabatan paling kurang sampai dengan struktur
satu tingkat di bawah direksi
Mencakup:
1. Visi perusahaan;
2. Misi perusahaan; dan
3. Keterangan bahwa visi dan misi tersebut telah
disetujui oleh Direksi/Dewan Komisaris.
Laporan Tahunan 2014
42, 112-114
64-65
55
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
317
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
LAMPIRAN
PENJELASAN
6 Identitas dan riwayat hidup singkat
anggota Dewan Komisaris
7 Identitas dan riwayat hidup singkat
anggota Direksi
8 Jumlah karyawan (komparatif 2 tahun)
dan deskripsi pengembangan
kompetensinya (misal: aspek
pendidikan dan pelatihan karyawan)
9 Komposisi Pemegang saham
318
Laporan Tahunan 2014
HALAMAN
Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
atau lembaga lain);
3. Umur;
4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga
Pendidikan);
5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan
Periode Menjabat); dan
6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Dewan
Komisaris di Perusahaan.
66-69
Informasi memuat antara lain:
1. Nama;
2. Jabatan (termasuk jabatan pada perusahaan
atau lembaga lain);
3. Umur;
4. Pendidikan (Bidang Studi dan Lembaga
Pendidikan);
5. Pengalaman kerja (Jabatan, Instansi, dan
Periode Menjabat); dan
6. Riwayat penunjukkan sebagai anggota Direksi
di Perusahaan.
70-73
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah karyawan untuk masing-masing level
organisasi;
2. Jumlah karyawan untuk masing-masing
tingkat pendidikan;
3. Jumlah karyawan berdasarkan status
kepegawaian;
4. Deskripsi dan data pengembangan
kompetensi karyawan yang telah dilakukan
dengan mencerminkan adanya persamaan
kesempatan untuk masing-masing level
organisasi; dan
5. Biaya pengembangan kompetensi karyawan
yang telah dikeluarkan.
Mencakup antara lain:
1. Rincian nama pemegang saham yang meliputi
20 pemegang saham terbesar dan persentase
kepemilikannya;
2. Rincian pemegang saham dan persentase
kepemilikannya meliputi: a. Nama pemegang
saham yang memiliki 5% atau lebih saham; b.
Nama Komisaris dan Direktur yang memiliki
saham; dan c. Kelompok pemegang saham
masyarakat dengan kepemilikan saham
masing-masing kurang dari 5%.
10 Daftar entitas anak dan/atau entitas
asosiasi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
KRITERIA
Informasi memuat antara lain:
1. Nama entitas anak dan/atau asosiasi;
2. Persentase kepemilikan saham ;
3. Keterangan tentang bidang usaha entitas
anak dan/atau entitas asosiasi; dan
4. Keterangan status operasi entitas anak dan/
atau entitas asosiasi (telah beroperasi atau
belum beroperasi).
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
60, 160, 161,
164-169, 169
84-86, 87
76-82
KRITERIA
11 Struktur grup perusahaan
12 Kronologis pencatatan saham
13 Kronologis pencatatan efek lainnya
14 Nama dan alamat lembaga dan/atau
profesi penunjang pasar modal
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action)
yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal
pencatatan sampai dengan akhir tahun buku;
dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan
dicatatkan.
43, 88
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan saham;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action)
yang menyebabkan perubahan jumlah saham;
3. Perubahan jumlah saham dari awal
pencatatan sampai dengan akhir tahun buku;
dan
4. Nama bursa dimana saham perusahaan
dicatatkan.
43, 88
Mencakup antara lain:
1. Kronologis pencatatan efek lainnya;
2. Jenis tindakan korporasi (corporate action)
yang menyebabkan perubahan jumlah efek
lainnya;
3. Perubahan jumlah efek lainnya dari awal
pencatatan sampai dengan akhir tahun buku;
4. Nama Bursa dimana efek lainnya dicatatkan;
dan
5. Peringkat efek.
20, 42, 43, 136
Informasi memuat antara lain:
1. Nama dan alamat BAE/pihak yang
mengadministrasikan saham perusahaan;
2. Nama dan alamat Kantor Akuntan Publik; dan
3. Nama dan alamat perusahaan pemeringkat
efek.
43, 91
15 Penghargaan yang diterima dalam
tahun buku terakhir dan/atau
sertifikasi yang masih berlaku dalam
tahun buku terakhir baik yang berskala
nasional maupun internasional
Informasi memuat antara lain:
1. Nama penghargaan dan/atau sertifikat;
2. Tahun perolehan;
3. Badan pemberi penghargaan dan/atau
sertifikat; dan
4. Masa berlaku (untuk sertifikasi).
16 Nama dan alamat entitas anak dan/
atau kantor cabang atau kantor
perwakilan (jika ada)
Memuat informasi antara lain:
1. Nama dan alamat entitas anak; dan
2. Nama dan alamat kantor cabang/perwakilan.
46-49, 175,
288-289
94-97
Catatan: apabila perusahaan tidak memiliki
entitas anak/cabang/perwakilan, agar
diungkapkan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
319
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
V Analisa dan Pembahasan Manajamen
atas Kinerja Perusahaan
1
Tinjauan operasi per segmen usaha
2 Uraian atas kinerja keuangan
perusahaan
Memuat uraian mengenai:
1. Penjelasan masing-masing segmen usaha.
2. Kinerja per segmen usaha, antara lain:
a. Produksi;
b. Peningkatan/penurunan kapasitas produksi;
c. Penjualan/pendapatan usaha; dan
d. Profitabilitas.
107-111
Analisis kinerja keuangan yang mencakup
perbandingan antara kinerja keuangan tahun
yang bersangkutan dengan tahun sebelumnya
dan penyebab kenaikan/penurunan (dalam
bentuk narasi dan tabel), antara lain mengenai:
1. Aset lancar, aset tidak lancar, dan total aset;
2. Liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka
panjang, dan total liabilitas;
3. Ekuitas;
4. Penjualan/pendapatan usaha, beban dan laba
(rugi), pendapatan komprehensif lain, dan
total laba (rugi) komprehensif; dan
5. Arus kas.
119-131
3 Bahasan dan analisis tentang
kemampuan membayar utang dan
tingkat kolektibilitas piutang
perusahaan, dengan menyajikan
perhitungan rasio yang relevan sesuai
dengan jenis industri perusahaan
Penjelasan tentang :
1. Kemampuan membayar hutang, baik jangka
pendek maupun jangka panjang; dan
2. Tingkat kolektibilitas piutang.
4 Bahasan tentang struktur modal
(capital structure) dan kebijakan
manajemen atas struktur modal
(capital structure policy)
Penjelasan atas:
1. Struktur modal (capital structure); dan
2. Kebijakan manajemen atas struktur modal
(capital structure policies) dan dasar
pemilihan kebijakan tersebut.
5 Bahasan mengenai ikatan yang
material untuk investasi barang modal
pada tahun buku terakhir
Penjelasan tentang:
1. Tujuan dari ikatan tersebut;
2. Sumber dana yang diharapkan untuk
memenuhi ikatan-ikatan tersebut;
3. Mata uang yang menjadi denominasi; dan
4. Langkah-langkah yang direncanakan
perusahaan untuk melindungi risiko dari posisi
mata uang asing yang terkait.
133, 134
134
135-136
Catatan: apabila perusahaan tidak mempunyai
ikatan terkait investasi barang modal pada
tahun buku terakhir, agar diungkapkan
6 Bahasan mengenai investasi barang
modal yang direalisasikan pada tahun
buku terakhir
Penjelasan tentang:
1. Jenis investasi barang modal;
2. Tujuan investasi barang modal; dan
3. Nilai investasi barang modal yang dikeluarkan
pada tahun buku terakhir.
135-136
Catatan: apabila tidak terdapat realisasi
investasi barang modal, agar diungkapkan
7 Informasi perbandingan antara target
pada awal tahun buku dengan hasil
yang dicapai (realisasi), dan target
atau proyeksi yang ingin dicapai untuk
satu tahun mendatang mengenai
pendapatan, laba, struktur
permodalan, atau lainnya yang
dianggap penting bagi perusahaan
320
Laporan Tahunan 2014
Informasi memuat antara lain:
1. Perbandingan antara target pada awal tahun
buku dengan hasil yang dicapai (realisasi);
dan
2. Target atau proyeksi yang ingin dicapai dalam
1 (satu) tahun mendatang.
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
N/A
KRITERIA
8 Informasi dan fakta material yang
terjadi setelah tanggal laporan
akuntan
PENJELASAN
HALAMAN
Uraian kejadian penting setelah tanggal laporan
akuntan termasuk dampaknya terhadap kinerja
dan risiko usaha di masa mendatang.
138
Catatan: apabila tidak ada kejadian penting
setelah tanggal laporan akuntan, agar
diungkapkan
9 Uraian tentang prospek usaha
perusahaan
Uraian mengenai prospek perusahaan dikaitkan
dengan industri dan ekonomi secara umum
disertai data pendukung kuantitatif dari sumber
data yang layak dipercaya.
10 Uraian tentang aspek pemasaran
Uraian tentang aspek pemasaran atas produk
dan/atau jasa perusahaan, antara lain strategi
pemasaran dan pangsa pasar.
11 Uraian mengenai kebijakan dividen
dan jumlah dividen kas per saham dan
jumlah dividen per tahun yang
diumumkan atau dibayar selama 2
(dua) tahun buku terakhir
Memuat uraian mengenai:
1. Kebijakan pembagian dividen;
2. Total dividen yang dibagikan;
3. Jumlah dividen kas per saham;
4. Payout ratio; dan
5. Tanggal pengumuman dan pembayaran
dividen kas untuk masing-masing tahun.
N/A
116-118
21
Catatan: apabila tidak ada pembagian dividen,
agar diungkapkan alasannya
12 Program kepemilikan saham oleh
karyawan dan/atau manajemen yang
dilaksanakan perusahaan (ESOP/
MSOP)
Memuat uraian mengenai:
1. Jumlah saham ESOP/MSOP dan realisasinya;
2. Jangka waktu;
3. Persyaratan karyawan dan/atau manajemen
yang berhak; dan
4. Harga exercise
86, 89
Catatan: apabila tidak memiliki program
dimaksud, agar diungkapkan
13 Realisasi penggunaan dana hasil
penawaran umum (dalam hal
perusahaan masih diwajibkan
menyampaikan laporan realisasi
penggunaan dana)
Memuat uraian mengenai:
1. Total perolehan dana;
2. Rencana penggunaan dana;
3. Rincian penggunaan dana;
4. Saldo dana; dan
5. Tanggal persetujuan RUPS/RUPO atas
perubahan penggunaan dana (jika ada).
14 Informasi material mengenai investasi,
ekspansi, divestasi, penggabungan/
peleburan usaha, akuisisi atau
restrukturisasi utang/modal
Memuat uraian mengenai:
1. Tujuan dilakukannya transaksi;
2. Nilai transaksi atau jumlah yang
direstrukturisasi; dan
3. Sumber dana.
N/A
136-137
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi
dimaksud, agar diungkapkan
15 Informasi transaksi material yang
mengandung benturan kepentingan
dan/atau transaksi dengan pihak
afiliasi
Memuat uraian mengenai:
1. Nama pihak yang bertransaksi dan sifat
hubungan afiliasi;
2. Penjelasan mengenai kewajaran transaksi;
3. Alasan dilakukannya transaksi;
4. Realisasi transaksi pada periode tahun buku
terakhir;
5. Kebijakan perusahaan terkait dengan
mekanisme review atas transaksi; dan
6. Pemenuhan peraturan dan ketentuan terkait.
137
Catatan: apabila tidak mempunyai transaksi
dimaksud, agar diungkapkan
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
321
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
HALAMAN
Uraian memuat antara lain: perubahan peraturan
perundang-undangan dan dampaknya terhadap
perusahaan.
144-149
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan
peraturan perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan, agar diungkapkan
17 Uraian mengenai perubahan kebijakan
akuntansi yang diterapkan perusahaan
pada tahun buku terakhir
Uraian memuat antara lain: perubahan kebijakan
akuntansi, alasan dan dampaknya terhadap
laporan keuangan.
138-139
Catatan: apabila tidak terdapat perubahan
kebijakan akuntansi, agar diungkapkan
VI Good Corporate Governance
1
Uraian Dewan Komisaris
Uraian memuat antara lain:
1. Uraian tanggung jawab Dewan Komisaris;
2. Pengungkapan prosedur penetapan
remunerasi;
3. Struktur remunerasi yang menunjukkan
komponen remunerasi dan jumlah nominal
per komponen untuk setiap anggota Dewan
Komisaris;
4. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
Dewan Komisaris dalam pertemuan;
5. Program pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Dewan Komisaris
atau program orientasi bagi Komisaris baru;
dan
6. Pengungkapan mengenai Board Charter
(pedoman dan tata tertib kerja Dewan
Komisaris).
189-190, 192-194
2 Informasi mengenai Komisaris
Independen
Meliputi antara lain:
1. Kriteria penentuan Komisaris Independen; dan
2. Pernyataan tentang independensi masingmasing Komisaris Independen.
189, 191
3 Uraian Direksi
Uraian memuat antara lain:
1. Ruang lingkup pekerjaan dan tanggung jawab
masing-masing anggota Direksi;
2. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran
anggota Direksi dalam pertemuan Direksi;
3. Frekuensi pertemuan dan Tingkat kehadiran
anggota Direksi dalam pertemuan gabungan
Direksi dan Dewan Komisaris;
4. Program pelatihan dalam rangka
meningkatkan kompetensi Direksi atau
program orientasi bagi Direksi baru; dan
5. Pengungkapan mengenai Board Charter
(pedoman dan tata tertib kerja Direksi).
193, 197-209
Mencakup antara lain:
1. Prosedur pelaksanaan assessment atas kinerja
Dewan Komisaris dan Direksi;
2. Kriteria yang digunakan dalam pelaksanaan
assessment atas kinerja Dewan Komisaris dan
Direksi; dan
3. Pihak yang melakukan assessment.
191, 194-195, 200,
210
TATA KELOLA PERUSAHAAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
PENJELASAN
16 Uraian mengenai perubahan peraturan
perundang-undangan yang
berpengaruh signifikan terhadap
perusahaan
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
KRITERIA
4 Assessment terhadap Dewan
Komisaris dan Direksi
322
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KRITERIA
5 Uraian mengenai kebijakan remunerasi
bagi Direksi
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain:
1. Pengungkapan prosedur penetapan
remunerasi;
2. Struktur remunerasi yang menunjukkan jenis
dan jumlah imbalan jangka pendek, pasca
kerja, dan/atau jangka panjang lainnya untuk
setiap anggota Direksi; dan
3. Pengungkapan indikator untuk penetapan
remunerasi Direksi.
6 Informasi mengenai pemegang saham
utama dan pengendali, baik langsung
maupun tidak langsung, sampai
kepada pemilik individu
Dalam bentuk skema atau diagram, kecuali
untuk BUMN yang dimiliki sepenuhnya oleh
pemerintah.
7 Pengungkapan hubungan afiliasi
antara anggota Direksi, Dewan
Komisaris, dan Pemegang Saham
Utama dan/atau pengendali
Mencakup antara lain:
1. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi
dengan anggota Direksi lainnya;
2. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi dan
anggota Dewan Komisaris
3. Hubungan afiliasi antara anggota Direksi
dengan Pemegang Saham Utama dan/atau
pengendali;
4. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan
Komisaris dengan anggota Komisaris lainnya;
dan
5. Hubungan afiliasi antara anggota Dewan
Komisaris dengan Pemegang Saham Utama
dan/atau pengendali.
200-201
76-77, 84
211
Catatan: apabila tidak mempunyai hubungan
afiliasi dimaksud, agar diungkapkan
8 Komite Audit
9 Komite/Fungsi Nominasi dan
Remunerasi
10 Komite-komite lain di bawah Dewan
Komisaris yang dimiliki oleh
perusahaan
Mencakup antara lain:
1. Nama dan jabatan anggota komite audit;
2. Kualifikasi pendidikan dan pengalaman kerja
anggota komite audit;
3. Independensi anggota komite audit;
4. Uraian tugas dan tanggung jawab;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan komite
audit; dan
6. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
komite audit.
212, 214, 217,
220-221
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
anggota komite/fungsi nominasi dan/atau
remunerasi;
2. Independensi komite/fungsi nominasi dan/
atau remunerasi;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite/fungsi
nominasi dan/atau remunerasi;
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
komite/fungsi nominasi dan/atau remunerasi;
dan
6. Kebijakan mengenai suksesi Direksi.
212-214, 217-219
Mencakup antara lain:
1. Nama, jabatan, dan riwayat hidup singkat
anggota komite lain;
2. Independensi komite lain;
3. Uraian tugas dan tanggung jawab;
4. Uraian pelaksanaan kegiatan komite lain; dan
5. Frekuensi pertemuan dan tingkat kehadiran
komite lain.
215, 217, 225
Laporan Tahunan 2014
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
323
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
PENJELASAN
11 Uraian tugas dan Fungsi Sekretaris
Perusahaan
226-227
12 Informasi mengenai Rapat Umum
Pemegang Saham (RUPS) tahun
sebelumnya
Dalam bentuk tabel mencakup antara lain:
1. Keputusan RUPS tahun sebelumnya;
2. Realisasi hasil RUPS tahun sebelumnya pada
tahun buku; dan
3. Alasan dalam hal terdapat keputusan RUPS
yang belum direalisasikan.
181-188
13 Uraian mengenai unit audit internal
Mencakup antara lain:
1. Nama ketua unit audit internal;
2. Jumlah pegawai (auditor internal) pada unit
audit internal;
3. Sertifikasi sebagai profesi audit internal;
4. Kedudukan unit audit internal dalam struktur
perusahaan;
5. Laporan singkat pelaksanaan kegiatan unit
audit internal; dan
6. Pihak yang mengangkat/memberhentikan
ketua unit audit internal.
230-234
Informasi memuat antara lain:
1. Jumlah periode akuntan publik telah
melakukan audit laporan keuangan tahunan;
2. Jumlah periode Kantor Akuntan Publik telah
melakukan audit laporan keuangan tahunan;
3. Besarnya fee untuk masing-masing jenis jasa
yang diberikan oleh akuntan publik; dan
4. Jasa lain yang diberikan akuntan selain jasa
audit laporan keuangan tahunan.
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
14 Akuntan Publik
16 Uraian mengenai sistem pengendalian
intern
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
236
Catatan: apabila tidak ada jasa lain dimaksud,
agar diungkapkan
15 Uraian mengenai manajemen risiko
perusahaan
LAMPIRAN
HALAMAN
Mencakup antara lain:
1. Nama dan riwayat jabatan singkat sekretaris
perusahaan;
2. Uraian pelaksanaan tugas sekretaris
perusahaan; dan
3. Program pelatihan dalam rangka
mengembangkan kompetensi sekretaris
perusahaan.
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
KRITERIA
324
Laporan Tahunan 2014
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan mengenai sistem manajemen risiko
yang diterapkan perusahaan;
2. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan
atas efektivitas sistem manajemen risiko;
3. Penjelasan mengenai risiko-risiko yang
dihadapi perusahaan; dan
4. Upaya untuk mengelola risiko tersebut.
237-242
Mencakup antara lain:
1. Penjelasan singkat mengenai sistem
pengendalian intern, antara lain mencakup
pengendalian keuangan dan operasional;
2. Penjelasan kesesuaian sistem pengendalian
intern dengan kerangka yang diakui secara
internasional (COSO – internal control
framework); dan
3. Penjelasan mengenai evaluasi yang dilakukan
atas efektivitas sistem pengendalian intern.
229-230
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
KRITERIA
17 Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
lingkungan hidup
PENJELASAN
HALAMAN
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; terkait program
lingkungan hidup yang berhubungan dengan
kegiatan operasional perusahaan, seperti
penggunaan material dan energi yang ramah
lingkungan dan dapat didaur ulang, sistem
pengolahan limbah perusahaan,
pertimbangan aspek lingkungan dalam
pemberian kredit kepada nasabah, dan
lain-lain.
3. Sertifikasi di bidang lingkungan yang dimiliki.
290-292
18 Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
ketenagakerjaan, kesehatan, dan
keselamatan kerja
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan terkait praktik
ketenagakerjaan, kesehatan, dan keselamatan
kerja, seperti kesetaraan gender dan
kesempatan kerja, sarana dan keselamatan
kerja, tingkat turnover karyawan, tingkat
kecelakaan kerja, dan lain-lain.
293-297
19 Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
pengembangan sosial dan
kemasyarakatan
Mencakup antara lain informasi tentang:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen;
2. Kegiatan yang dilakukan; dan
3. Biaya yang dikeluarkan terkait pengembangan
sosial dan kemasyarakatan, seperti
penggunaan tenaga kerja lokal,
pemberdayaan masyarakat sekitar
perusahaan, perbaikan sarana dan prasarana
sosial, bentuk donasi lainnya, dan lain-lain.
298-304
Mencakup antara lain:
1. Kebijakan yang ditetapkan manajemen; dan
2. Kegiatan yang dilakukan terkait tanggung
jawab produk, seperti kesehatan dan
keselamatan konsumen, informasi produk,
sarana, jumlah dan penanggulangan atas
pengaduan konsumen, dan lain-lain.
305-306
20 Uraian mengenai corporate social
responsibility yang terkait dengan
tanggung jawab kepada konsumen
21 Perkara penting yang sedang dihadapi
oleh perusahaan, entitas anak,
anggota Dewan Komisaris dan/atau
anggota Direksi yang menjabat pada
periode laporan tahunan
Mencakup antara lain:
1. Pokok perkara/gugatan;
2. Status penyelesaian perkara/gugatan;
3. Pengaruhnya terhadap kondisi perusahaan;
dan
4. Sanksi administrasi yang dikenakan kepada
Entitas, anggota Dewan Komisaris dan
Direksi, oleh otoritas terkait (pasar modal,
perbankan dan lainnya) pada tahun buku
terakhir (atau terdapat pernyataan bahwa
tidak dikenakan sanksi administrasi).
260-261
Catatan: dalam hal tidak berperkara, agar
diungkapkan
22 Akses informasi dan data perusahaan
Uraian mengenai tersedianya akses informasi
dan data perusahaan kepada publik, misalnya
melalui website (dalam bahasa Indonesia dan
bahasa Inggris), media massa, mailing list,
buletin, pertemuan dengan analis, dan
sebagainya.
Laporan Tahunan 2014
262-266
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
325
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
KRITERIA
PENJELASAN
23 Bahasan mengenai kode etik
24 Pengungkapan mengenai
whistleblowing system
25 Keberagaman Komposisi Dewan
Komisaris dan Direksi
HALAMAN
Memuat uraian antara lain:
1. Isi kode etik;
2. Pengungkapan bahwa kode etik berlaku bagi
seluruh level organisasi;
3. Penyebarluasan kode etik;
4. Upaya penegakan dan sanksi pelanggaran
kode etik; dan
5. Pernyataan mengenai budaya perusahaan
(corporate culture) yang dimiliki perusahaan.
269-270
Memuat uraian tentang mekanisme
whistleblowing system antara lain:
1. Penyampaian laporan pelanggaran;
2. Perlindungan bagi whistleblower;
3. Penanganan pengaduan;
4. Pihak yang mengelola pengaduan; dan
5. Jumlah pengaduan yang masuk dan diproses
pada tahun buku terakhir serta tindak
lanjutnya.
271-272
Uraian kebijakan Perusahaan mengenai
keberagaman komposisi Dewan Komisaris dan
Direksi dalam pendidikan (bidang studi),
pengalaman kerja, usia, dan jenis kelamin.
66-69
Catatan: apabila tidak ada kebijakan dimaksud,
agar diungkapkan alasan dan pertimbangannya
VII Informasi Keuangan
Surat Pernyataan Direksi dan/atau
Dewan Komisaris tentang Tanggung
Jawab atas Laporan Keuangan
Deskripsi memuat tentang:
1. Nama & tanda tangan;
2. Tanggal Laporan Audit; dan
3. Nomor ijin KAP dan nomor ijin Akuntan
Publik.
4 Laporan keuangan yang lengkap
Memuat secara lengkap unsur-unsur laporan
keuangan:
1. Laporan posisi keuangan (neraca);
2. Laporan laba rugi komprehensif;
3. Laporan perubahan ekuitas;
4. Laporan arus kas;
5. Catatan atas laporan keuangan; dan
6. Laporan posisi keuangan pada awal periode
komparatif yang disajikan ketika entitas
menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara
retrospektif atau membuat penyajian kembali
pos-pos laporan keuangan, atau ketika entitas
mereklasifikasi pos-pos dalam laporan
keuangannya (jika relevan).
326
Laporan Tahunan 2014
Lampiran
Lampiran
Keuangan
3 Deskripsi Auditor Independen di Opini
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
Kesesuaian dengan peraturan terkait tentang
Tanggung Jawab atas Laporan Keuangan.
2 Opini auditor independen atas laporan
keuangan
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
1
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Lampiran
Laporan
Keuangan
KRITERIA
PENJELASAN
HALAMAN
5 Perbandingan tingkat profitabilitas
Perbandingan kinerja/laba (rugi) tahun berjalan
dengan tahun sebelumnya.
6 Laporan Arus Kas
Memenuhi ketentuan sebagai berikut:
1. Pengelompokan dalam tiga kategori aktivitas:
operasi, investasi, dan pendanaan;
2. Penggunaan metode langsung (direct
method) untuk melaporkan arus kas dari
aktivitas operasi;
3. Pemisahan penyajian antara penerimaan kas
dan atau pengeluaran kas selama tahun
berjalan pada aktivitas operasi, investasi dan
pendanaan; dan
4. Pengungkapan transaksi non kas harus
dicantumkan dalam catatan atas laporan
keuangan.
7 Ikhtisar Kebijakan Akuntansi
8 Pengungkapan transaksi pihak berelasi
9 Pengungkapan yang berhubungan
dengan perpajakan
10 Pengungkapan yang berhubungan
dengan aset tetap
Lampiran
Laporan
Keuangan
halaman 7
Meliputi sekurang-kurangnya:
1. Pernyataan kepatuhan terhadap SAK;
2. Dasar pengukuran dan penyusunan laporan
keuangan;
3. Pengakuan pendapatan dan beban;
4. Imbalan kerja; dan
5. Instrumen Keuangan.
Lampiran
Laporan
Keuangan
halaman 20
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Nama pihak berelasi, serta sifat dan hubungan
dengan pihak berelasi;
2. Nilai transaksi beserta persentasenya
terhadap total pendapatan dan beban terkait;
dan
3. Jumlah saldo beserta persentasenya terhadap
total aset atau liabilitas.
Lampiran
Laporan
Keuangan
halaman 23
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban
pajak kini;
2. Penjelasan hubungan antara beban
(penghasilan) pajak dan laba akuntansi;
3. Pernyataan bahwa Laba Kena Pajak (LKP)
hasil rekonsiliasi dijadikan dasar dalam
pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
4. Rincian aset dan liabilitas pajak tangguhan
yang diakui pada laporan posisi keuangan
untuk setiap periode penyajian, dan jumlah
beban (penghasilan) pajak tangguhan yang
diakui pada laporan laba rugi apabila jumlah
tersebut tidak terlihat dari jumlah aset atau
liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada
laporan posisi keuangan; dan
5. Pengungkapan ada atau tidak ada sengketa
pajak.
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Metode penyusutan yang digunakan;
2. Uraian mengenai kebijakan akuntansi yang
dipilih antara model revaluasi dan model
biaya;
3. Metode dan asumsi signifikan yang digunakan
dalam mengestimasi nilai wajar aset tetap
(untuk model revaluasi) atau pengungkapan
nilai wajar aset tetap (untuk model biaya);
dan
4. Rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan
akumulasi penyusutan aset tetap pada awal
dan akhir periode dengan menunjukkan:
penambahan, pengurangan dan reklasifikasi.
Laporan Tahunan 2014
Laporan
Keuangan
halaman 78-86
Laporan
Keuangan
halaman 27, 54-55
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
327
PENDAHULUAN
IKHTISAR KINERJA KEUANGAN
DAN KINERJA PENTING
LAPORAN DEWAN KOMISARIS
DAN DIREKSI
PENJELASAN
11 Pengungkapan yang berhubungan
dengan segmen operasi
12 Pengungkapan yang berhubungan
dengan Instrumen Keuangan
13 Penerbitan laporan keuangan
Laporan
Keuangan
halaman 104-105
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Rincian instrumen keuangan yang dimiliki
berdasarkan klasifikasinya;
2. Nilai wajar tiap kelompok instrumen
keuangan;
3. Kebijakan manajemen risiko;
4. Penjelasan risiko yang terkait dengan
instrumen keuangan: risiko pasar, risiko kredit
dan risiko likuiditas; dan
5. Analisis risiko yang terkait dengan instrumen
keuangan secara kuantitatif.
Laporan
Keuangan
halaman 117-124
Hal-hal yang diungkapkan antara lain:
1. Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk
terbit; dan
2. Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi
laporan keuangan.
Lembar Surat
Pernyataan
Direksi
TANGGUNG JAWAB SOSIAL DAN
LINGKUNGAN
LAMPIRAN
328
Laporan Tahunan 2014
HALAMAN
Hal-hal yang harus diungkapkan:
1. Informasi umum yang meliputi faktor-faktor
yang digunakan untuk mengidentifikasi
segmen yang dilaporkan;
2. Informasi tentang laba rugi, aset, dan liabilitas
segmen yang dilaporkan;
3. Rekonsiliasi dari total pendapatan segmen,
laba rugi segmen yang dilaporkan, aset
segmen, liabilitas segmen, dan unsur material
segmen lainnya terhadap jumlah terkait dalam
entitas; dan
4. Pengungkapan pada level entitas, yang
meliputi informasi tentang produk dan/atau
jasa, wilayah geografis dan pelanggan utama.
TATA KELOLA PERUSAHAAN
ANALISA DAN PEMBAHASAN
MANAJEMEN
INFORMASI UMUM
TELKOM INDONESIA
KRITERIA
PT Telkom Indonesia Tbk (Persero)
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris Dan Direksi Tentang Tanggung Jawab Atas Laporan Tahunan 2014
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam laporan tahunan Perusahaan Perseroan
(Persero) PT Telekomunikasi Indonesia Tbk Tahun 2014 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas
kebenaran isi laporan tahunan perusahaan.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 26 Maret 2015
Dewan Komisaris
Hen
H
e dri Saparini
Hendri
Komisaris Utama
Imam Apriyanto Putro
Komisaris
Hadiyanto
Komisaris
Dolfie Othniel Fredric Palit
Komisaris
P ikesit Suprapto
Par
Parikesit
Kom
misaris Independen
Komisaris
Johnny Swandi Sjam
Komisaris Independen
Vi
ti
Virano
GN
Nasution
Komisaris Independen
Direksi
Alex J. Sinaga
Direktur Utama
Her
erri Sunaryad
e
Heri
Sunaryadi
Direkt
k ur Keuang
Direktur
Keuangan
Dian Rachmawan
Direktur Consumer Service
mm
mad Awa
Muhammad
Awaluddin
t
i & Business
Direktur Enterprise
Service
bdus Somad
Som
mad
ad Arief
Arie
Abdus
Direktur Network IT &
Solution
Indra Utoyo
Direktur Innovation & Strategic Portfolio
Herdy Rosadi Harman
Direktur Human Capital
Management
Hon
nesti Basyir
Bas
Honesti
kt Wh
l
Direktur
Wholesale
&
International Service
Download