analisis biodiversitas agroekosistem

advertisement
Mk. Manajemen Agroekosistem
ANALISIS
BIODIVERSITAS
AGROEKOSISTEM
Disajikan : soemarno jurs tanah fpub des 2013
LINGKUP KAJIAN
1. Pengertian DIVERSITAS
2. Dimensi dan skala diversitas
3. Diversitas, stabilitas dan
sustainability
4. Manfaat diversitas
5. Pengembangan diversitas
6. Teknik peningkatan diversitas
7. Evaluasi tingkat diversitas
Pengelolaan
Agroekosistem,
Kegunaannya &
Kualitasnya
Diversitas = keanekaragaman
 Diversitas ~ konsep multidimensi yang
menggambarkan lebih dari 1 macam grup,
berkaitan dengan perbedaan dan susunannya
 Perbedaan dari segi:
 Jumlah (abundance) dan jenis (kategori)
 Ukuran, satu jenis ukurannya lebih kecil dari pada
jenis yang lain dalam kategori yang sama
 Perbedaan Jumlah yang menggambarkan strukturnya
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Diversitas
 Diversity is a multi-dimensional concept, not a
single scalar. It describes an assemblage with
>1 items, and relates to numbers of different
kinds of items, their differences and
configuration.
 Differences: properties and abundances (numbers) of
types (categories)
 Differences in properties among items within types
are smaller than those between them.
 Differences in abundances reveal assemblage
structure.
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Diversitas
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Definisi: Keaneka ragaman Hayati (Biological
Diversity)
“The variability among living organisms from all sources
including, terrestrial, marine and other aquatic
ecosystems and the ecological complexes of which they
are part; this includes diversity within species, between
species and of ecosystems.”
"Keanekaragaman antar makhluk hidup dari berbagai
sumber termasuk diantaranya daratan (terrestrial),
perairan (marine) dan ekosistem perairan lainnya; ini
termasuk pula keaneka-ragaman dalam spesies, antar
spesies dan dalam ekosistem”.
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Definisi
Keanekaragaman Hayati (Biological Diversity)
a
a b
a a
a
a
b
g
a b
a
a
“Keragamaman organisma
hidup pada semua
kompleks ekosistem
(daratan, perairan),
termasuk didalamnya
adalah:
keanekaragaman dalam
species yang sama, antar
spesies dan ekosistem”.
Scaling up from the plot to the landscape level
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
1
Species
2
3
Dimensi
diversitas
6
7
Genetik
Vertikal
4
Horisontal
5
Struktural
Fungsional
Temporal
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
1. Dimensi Spesies
Jumlah spesies yang berbeda dalam
suatu sistem
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
2. Dimensi Genetik
Tingkat diversitas genetik dalam suatu
sistem
1. Tingkat spesies
2. Antar spesies
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
3. Dimensi Vertikal
Jumlah level
horisontal yang
berbeda dalam
satu sistem
Strata 4
Strata 3
Strata 2
Strata 1=tumbuhan bawah
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
4. Dimensi Horisontal
Pola distribusi spasial organisme-organisme dalam suatu sistem
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
5. Dimensi Struktural
Jumlah lokasi (niches, Trophic
roles) dalam suatu sistem
6. Dimensi Fungsional
Interaksi dari adanya kompleksitas,
Aliran energi, siklus materi diantara
komponen penyusun
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
7. Dimensi Temporal
Tingkat heterogenitas perubahan siklus per waktu
(harian, musiman dll) dalam satu sistem
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
www.apsnet.org/online/feature/n
ematodes
(a) keragaman nematoda,
b) Diversitas nematoda
(c) index maturity
(d) Indeks struktur
(e) bacterivorous nematode,
(f) fungivorous nematode,
(g) omnivorous nematode inside the
sunn hemp bag;
(h) percentage of herbivore dalam B,
SI and SO.
Nilai yang diikuti dengan huruf
berbedabaik pada grafik dengan garis
tunggal maupun jamak berbeda nyata
pada P < 0.05 according to WallerDuncan k-ratio (k = 100) t-test.
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
SKALA DIVERSITAS
• α Diversitas
• β Diversitas
• γ Diversitas
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi.
Jurusan Tanah, FPUB
Skala Diversitas
a
a
a b
a
a
a
b
a b
a
a
g
α= Variasi spesies dalam
sebagian kecil dari
komunitas
β= Diversitas spesies
pada berbagai habitat
atau komunitas
δ=Diversitas spesies
pada skala lebih besar,
mis. Daerah pegunungan
atau daerah lembah
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
α Diversitas
•
•
•
Tingkat plot
Area kecil
1 komunitas
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
β Diversitas
Perbedaan ketinggian tempat mempengaruhi Diversitas
Vegetasi
• Beta – Lamanya hidup berbagai jenis pada berbagai
kondisi lingkungan
16.14
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Skala Biodiversitas
1
1
1
3
3
3
1 spesies per box =α diversitas
rendah
3 spesies per box =α
diversitas tinggi
3 macam box = β diversitas
tinggi
1 macam box = β diversitas
rendah
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
β Diversitas : Diversitas Penggunaan Lahan dalam
Lansekap (Mosaik lansekap)
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Peningkatan diversitas
melalui beberapa proses antara lain:
•
•
•
•
•
Diversifikasi relung (niche)
Modifikasi habitat
Kompetisi
Pembagian sumber makanan
Perkembangan mutualisme
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah
Agroekologi. Jurusan Tanah, FPUB
Changes in species diversity
and biomass during succession
Ecosystem
biomass
Species
Diversity
Disturbance
Maturity
Time
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Diversity and stability
Species diversity
Stabilitas: tidak ada gejolak
populasi organisma dalam suatu
ekosistem atau disebut juga
kondisi yang stabil
Stability
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Mengapa biodiversitas penting?
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Manfaat Biodiversitas dalam
Agroekosistem
• Keragaman mikrohabitat
• Keberlanjutan Produktivitas tanaman, mis. Rizhobium,
mikoriza
• Mengurangi gulma
• Mempertahankan predator/herbivore
• Meningkatkan efisiensi serapan hara
• Mengurangi resiko gagal panen
• Mengrangi resiko kepunahan flora+fauna
• Mempertahankan biodiversitas dalam tanah dan layanan
lingkungannya
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Pengembangan Diversitas
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah
Agroekologi. Jurusan Tanah, FPUB
Diversitas Bentukan Petani
• Tumpangsari
• Gulma alami
• Tumbuhan Pagar
• Rotasi
Pengembangan
Biodiversitas
Peningkatan Diversitas Biotic
Perbaikan kondisi abiotic
• Predator herbivore alami
• Ketersediaan hara meningkat
• Organisma tanah yg menguntungkan
• Perbedaan mikrohabitat
• Allelopathic pencegah gulma
• Peningkatan BOT
• Penambat N
• Perbaikan Struktur Tanah
Perbaikan Kualitas Sistem
Sumber:
• Interaksi sistem yang saling menguntungkan
(mutualisme)
• Siklus hara internal
• Pengendalian hama secara alami
• Menghindari kompetisi
•Efisiensi penggunaan hara
•Stabilitas
Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem.
Kurniatun
•Reduksi
gagalHairiah.
panen2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
(Gliessman, 2000, p 228)
FPUB
Contoh: Rhizobium, Legume & siklus N
Rhizobium memperoleh gula dari tanaman inangnya, Tanaman inang
memperoleh N dari Rhizobium. Tanah semakin miskin N, fiksasi N
semakin banyak
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Contoh: Rhizobium, Legume & siklus N
Nodule akar
Sumber:batang
Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
Nodule
FPUB
Symbiotic: bacteria and plants (e.g. legumes + rhizobium
Sengon
Bacteria require plant for growing; plant
gains ‘free’ source of available N
Mycorrhiza
Peningkatan serapan P:
•
memperluas daerah jelajah akar ~ mycellium
•
P tidak tersedia  P tersedia
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
120
0.6
100
0.4
BK tajuk, g
Index Div. Tanaman
0.8
R2=0.67
0
2
6
10
14
Jml. Spesies Mikoriza
80
R2=0.69
0
2
6
10
14
Jml. Spesies Mikoriza
Panjang Hypha,
m g-1 tanah
6
Pengaruh manipulasi
Arbuscular Micorryzal (AM)
terhadap diversitas
tanaman, biomasa tajuk dan
panjang hypha
4
2
R2=0.60
0
2
6
10
14
(Bardget, 2005; hal 106)
Jml. Spesies
Mikoriza
Sumber: Diversitas
dan Stabilitas
Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Teknik peningkatan diversitas dalam
sistem pertanian
• Introduksi spesies baru
• Re-strukturisasi spesies lama
• Menambah spesies ~ Meningkatkan input
• Mengendalikan diversitas ~ mengontrol input
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah
Agroekologi. Jurusan Tanah, FPUB
Contoh pola tanam
•
•
•
•
•
•
•
Tumpangsari = Intercropping
Budidaya pagar = Alley cropping
Penutup tanah = Cover crop
Rotasi tanam = Crop rotation
Bera (fallow)
TOT (Tanpa olah tanah) = No tillage
Organik (masukan organik tinggi, sedikit
masukan kimia)
• Agroforestri = Wanatani
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah
Agroekologi. Jurusan Tanah, FPUB
Pembukaan lahan
pertanian
mudah dan murah
tambahan hara
bebas hama/penyakit
Sumber:
Diversitas
dan Stabilitas
Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
Foto:
M van
Noordwijk
& K Hairiah
FPUB
A
B
C
D
Human migration
1
2
3
People
4
5
6
7
8
9
Imperata
A. Forest margin: slash & burn
C. Imperata fire climax - people move out
B. Shorter fallows ==>soil
degradation
D. Imperata rehabilitation via
Agroforestry
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Tumpangsari
tanaman semusim
Jagung + Ubijalar
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Tumpangsari pohon karet
dan ubikayu
Pakuan Ratu, Maret 2000
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah
Agroekologi.
JurusanHairiah)
Tanah,
(Foto:
Kurniatun
FPUB
Lada dan Gliricidia
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi.
JurusanHairiah)
Tanah,
(Foto: Kurniatun
FPUB
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Pekarangan berbasis pohon
Foto: Meine van Noordwijk
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Analisis distribusi dan struktur komunitas
•
Kepadatan populasi (K)
~ jumlah atau berat massa (biomasa) per unit
contoh atau per satuan luas tanah, atau per
satuan volume tanah atau per satuan
penangkapan
Jumlah individu jenis A
K jenis A =
Jumlah unit contoh /luas/volume
Cocok untuk pengukuran produktivitas tetapi TIDAK
COCOK untuk membandingkan antar komunitas !
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
2. Kepadatan relatif (KR)
Kepadatan spesies A relatif terhadap total spesies yang
diamati
K jenis A
KR jenis A =
x 100 %
Jumlah K semua jenis
3. Frekuensi kehadiran (Fr)
Untuk menunjukkan penyebaran jenis fauna pada
satu habitat
Fr jenis A = Jumlah unit dimana A ditemukan
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Dominansi suatu spesies
• Indeks Nilai Penting, INP (Index of Important
Value) (Suin, 1989)
INP = FR + KR
FR = Frekuensi kehadiran
KR = Kepadatan relatif
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Penilaian diversitas dalam komunitas di suatu SPL
Nilai Index Diversitas menurut persamaan Shannon
(Kennedy and Smith, 1995; Kindt and Burn, 2003:
s
H’ =-Σ (ni / n) ln (ni / n)
I =1
ni = jumlah individu dari spesies i sampai dengan spesies ke s,
n = jumlah total individu yang ditemukan pada suatu SPL.
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Bagaimana mengevaluasi keuntungan dari
tumpangsari?
LER (land equivalent ratio)
LER = Σ Ypi / Ymi
Ypi = Produksi yang diperoleh dari sistem tumpangsari
Ymi = Produksi yang diperoleh dari sistem monokultur
LER = 1.0  nggak berbeda produksi mono dan poli
LER = 2.0 untuk mencapai produksi seperti yang di
sistem polikultur dibutuhkan lahan sebanyak 2x lipat
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Contoh: Penghitungan LER
ProdTP
YP, kg/ha
ProdMn
Ym, kg/ha
LER
YP/ Ym
Tan. A
1000
1200
0.83
Tan. B
800
1000
0.80
Σ Ypi / Ymi 1.63
Sumber: Diversitas dan Stabilitas Agroekosistem. Kurniatun Hairiah. 2010. Bahan Kuliah Agroekologi. Jurusan Tanah,
FPUB
Diversity-Stability Hypothesis
McArthur (1955)
WHY ?
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Ecologists describe distribution of diversity
on a spatial scale in three classifications.
α
The diversity of organisms within a
selected habitat or sample.
β
Index of the rate of increase of alpha
as new habitats are sampled.
γ
The full species diversity/ species richness.
Alpha, Beta, and Gamma diversity measures are Scale Dependen
What’s that mean?
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Ecologist one studies:
One acre of land and
calls this one habitat
measuring alpha
diversity.
Ecologist two studies microbial organisms,
therefore one acre of land would contain
an infinite amount of microhabitats under
his consideration. The one acre of land would
be measuring Gamma Diversity.
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
What are the properties of the community
that
can be measured to indicate its alpha
diversity?
The total number
of species within the
sample
although relative frequencies are
• Richness and Balance
unknown.
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
There an infinite number of different mathematical
functions to describe diversity indices by
encapsulating
different aspects of the balance between richness
and balance.
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Each of the Indices mention require the calculation
of a Population Proportion Pi
Procedure: Convert the count for each species in a sam
to a proportion of the total number of individuals
within the sample.
S: the total number of species in the sample.
Ni : the number of individuals in the ith species.
Total number of individuals in a sample may be
calculated as: ∑N
The proportion made up by species i (denoted pi ) is gi
Pi: Ni ∕ ∑N
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
The Simpson Index
• measures the probability that two consecutive random
samples from a population will find the same species.
• The probability that a random sample from a population will
pick out a given species is assumed to be equal to that species’
contribution to the whole population.
– Pi = Ni/∑N
• The probability of sampling species i in two consecutive
samples is found as follows:
– p(sampling species i twice) = pi * pi
– A more realistic model equation:
• P(sampling species I twice) = Ni(Ni-1)/ ∑N(∑N-1)
• The probability of sampling any species twice in two
consecutive samples can be found as:
– P(sampling any species twice)= ∑(pi* pi)
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Interpretasi Indeks Simpson
• If there is only one species, pi = 1, hence ∑(pi* pi) =1. This is
called the zero diversity condition.
• As the number of species tends to infinity, ∑(pi* pi) tends to
zero, which is the high diversity condition.
• Simpson’s index is usually altered to reverse the above
arrangement.
– D= 1-∑(pi* pi)
• So this equation calculate the probability of two consecutive samples will be
of different species.
– D is the standard symbol for the Simpson index.
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Indeks Shannon
• Most commonly used diversity index.
• H’= -∑pi x log(pi)
• H: Symbol for Shannon Index.
• Negative sign (-) makes sure “f” value is received.
• Community with one species (Pi = 1.0), diversity is zero.
If a community with S # of species, maximum possible value of the
Shannon index is log(S)- this occurs when all species occur at
equal frequency.
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
For ecological studies, logarithms base 10 are used.
• Converting between logarithms of different bases:
Loga(X)= Logb(X)/Logb(a)
• Combine
+
= H’(base2)= [-∑ pi x log10(pi)]/ log10(2) =
3.3219 x H’(base 10)
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
EQUITABILITY
• Let us calculate the ratio of calculated diversity with
for the number of species found.
maximum possible diversity
E= H’/Hmax = [-∑pi x log(pi)]/ log(S)
• Does not matter what sort of logarithm is used.
• Reflects evenness of species distribution within sample.
• An equitability near zero shows the community to be dominated by one species.
• An equitability near 1.0 indicates an equal balance between all species.
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
• Successional changes in community
structure, such as a bare habitat
where colonization starts with a few
colonist species, followed by a
gradual increase in numbers as
new species arrive.
• First year: low-species diversity
• 281 individuals, 280 one species.
• Simpson diversity: 0.007
• Shannon diversity: 0.034
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Interest: the effects of
increased atmospheric
pollution on the growth of
coarse grasses.
Problem: high levels of
nitrogen deposits due to
ammonia release.
Effect: stimulates coarse
grasses in preference to
the rich community of lowgrowing, less vigorous herbs.
Diunduh dari:
Five experimental plots:
Brachypodium pinnatum was
present, not dominant.
* different concentrations of
nitrogen, phosphorus, &
potassium fertilizers.
* increase in biomass,
decrease in number of
species.
Data summarized using
Shannon index.
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Ecological Conclusion:
Brachypodium pinnatum is able to flourish on high levels of
nitrogen & low levels of phosphorus. The coarse grass was
able to use its height to shade out other species therefore
1. Reducing Biodiversity
2. Reducing conservation value of habitat.
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
• Used when the randomness of sampling is not guaranteed.
•
HB= [ ln(N!)-∑ln(ni!) ] / N
• HB: Brillouin Index
N: Total number of individuals in the sample
ni: number of individuals of species
• Unlike the Shannon & the Simpson indices, this index varies with
sample size
as well as with the relative proportions of species. Why?
Diunduh dari:
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Only calculates the proportion of the most common species in
a sample:
d= Nmax/ N
D=
Diunduh dari:
[N-(∑ni2)1/2] / N-N1/2
www.math.luc.edu/~tobrien/.../pres03b.ppt....... 8/12/2012
Download