BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Perguruan Tinggi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Masalah
Perguruan Tinggi merupakan institusi yang memiliki peran dan posisi
strategis dalam pencapaian tujuan
pendidikan, yang mana hal ini
memerlukan upaya perbaikan yang harus dilakukan secara terus-menerus
untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. SDM
merupakan sumber daya yang penting di suatu perguruan tinggi, karena
tanpa adanya unsur manusia dalam perguruan tinggi, tidak mungkin
perguruan tinggi tersebut mampu bergerak dan mencapai tujuan yang
telah ditetapkan.
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga memiliki 8
progam studi strata satu dan 2 progam studi pasca sarjana. Dan satu
progam studi Double Degree Bidang Biochemistry dan Biotechnology.
Penjadwalan mata kuliah secara umum adalah sebuah aktifitas
penyusunan jadwal kegiatan dengan beberapa kendala (constraint).
Karena penyusunan jadwal akan melibatkan waktu perkuliahan, tempat
(ruang kuliah), dan dosen. Maka ketiga unsur utama tersebut merupakan
constraint yang harus diselesaikan. Pada proses penyusunan jadwal di
Fakultas
Sains
dan
Teknologi,
Universitas
Airlangga
Surabaya.penyusunan jadwal juga dilaksanakan dengan prodi yang ada
dalam fakultas (resource sharing). Dan juga ada batasan yang harus
dipertimbangkan. Batasan-batasan ini biasanya disebut constraint.
Constraint dimaksudkan untuk memberi batasan atau acuan dalam
penyusunan jadwal. Dengan tidak melanggar constraint yang ditentukan
maka dapat dipastikan jadwal yang terbentuk sudah cukup baik. Syaratsyarat dalam penjadwalan kuliah terbagi dalam dua kelompok sesuai
dengan tingkat kewajiban syarat tersebut terpenuhi, yaitu harus terpenuhi
yang disebut hard constraint dan diupayakan untuk terpenuhi soft
constraint. Sebuah solusi hanya dapat dikatakan valid apabila dalam
solusi tersebut sama sekali tidak ada hard constraint yang terlanggar.
Contoh hard constraint adalah dosen tidak boleh mengajar dua mata
kuliah dalam waktu yang bersamaan. Berbeda dengan hard constraint,
kendala yang termasuk dalam soft constraint adalah kendala yang tidak
selalu dapat terpenuhi dalam proses pembentukan jadwal, akan tetapi
meskipun tidak harus terpenuhi, jadwal yang dihasilkan haru diusahakan
semaksimal mungkin untuk memenuhi ketentuan soft constraint. Contoh
soft constraint adalah dalam satu hari dosen mengajar maksimal 6 sks.
Prosedur
pemecahan
masalah
optimasi
adalah
memodelkan
persoalannya ke dalam sebuah progam matematis dan kemudian
memecahkannya dengan menggunakan teknik - teknik atau metode
optimasi seperti genetic algoritma (GA), ant colony, dan metode-metode
lainnya yang sudah berkembang saat ini. Dalam penelitian ini akan
menggunakan metode particle swarm optimization untuk menyelesaikan
persoalan optimasi.
Dalam buku Kennedy and Eberhart (1995) yang membahas tentang
algoritma Particle Swarm Optimization yang berfokus pada penyelesaian
masalah optimasi dalam pencarian ruang untuk mendapatkan solusi
(Kennedy and Eberhart, 1995). Menurut Shiau (2011) dalam
penelitiannya mengenai a hybrid particle swarm optimization for a
university course scheduling proble with flexible preferences. Particle
Swarm Optimization akan mengoptimasi penjadwalan dengan kondisi di
mana terjadi kombinasi
terbaik
untuk
pasangan mata kuliah.
Kompleksitas terjadi ketika jumlah mahasiswa dan pertemuan matakuliah
yang harus dijadwalkan sangat banyak hingga mencapai ratusan bahkan
ribuan. Dalam proses penjadwalan kuliah, tidak hanya memperhatikan
terjadinya bentrok pada level kelas dan dosen tetapi juga harus
memperhatikan jadwal pertemuan semua mahasiswa agar tidak bentrok,
sehingga jadwal yang dihasilkan dapat menjadi efisien dengan preferensi
yang fleksibel (Shiau, 2011).
Penjadwalan mata kuliah yang tepat dengan parameter jumlah kelas,
jumlah pengajar, serta jumlah mata kuliah yang ada sebagai indikator
untuk menentukan pilihan yang optimal. Sehingga keluaran yang
diharapkan ialah menjadi alat yang berguna dalam memberikan keputusan
yang optimal bagi penentuan penjadwalan mata kuliah ini, terutama
dalam studi kasus ini yaitu di progam studi S1 Sistem Informasi, Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka rumusan masalah
dalam penelitian proposal skripsi ini adalah, bagaimana membuat rancang
bangun system pendukung keputusan optimasi penjadwalan mata kuliah
menggunakan metode Particle Swarm Optimization (PSO).
1.3 Tujuan Penelitian
Sesuai dengan permasalahan yang telah dikemukakan pada rumusan
masalah, maka tujuan penelitian ini yaitu, membuat rancang bangun
sistem pendukung keputusan optimasi penjadwalan mata kuliah di S1
Sistem Informasi Universitas Airlangga menggunakan metode Particle
Swarm Optimization (PSO).
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan dari penerapan metode ini adalah :
1. Penjadwalan mata kuliah yang ada di lingkungan FST khususnya prodi
S1 Sistem Informasi lebih optimal.
2. Menyusun jadwal perkuliahan yang otomatis.
3. Membantu pihak akademik dalam penjadwalan mata kuliah di lingkup
S1 Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas
Airlangga Surabaya.
4. Mempermudah untuk mengetahui jadwal mata kuliah yang telah
disusun oleh pihak akademik.
5. Meminimalisir terjadi tabrakan atau bentrokan dalam penjadwalan
mata kuliah.
1.5 Batasan Masalah
1. Penjadwalan dibatasi hanya untuk prodi S1 Sistem Informasi Fakultas
Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga Surabaya.
2. Data yang diperlukan dosen, departemen, ruang, waktu, dan
mahasiswa.
3. Penjadwalan dibatasi hanya untuk semester ganjil tahun ajaran
2015/2016.
Download