BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Rumah sakit adalah salah satu bagian dari sarana publik vital yang harus dimiliki setiap negara dan setiap daerah. Setiap rumah sakit harus memiliki pekerja yang benarbenar kompeten di bidangnya. Karena kepentingan itulah rumah sakit bisa dibedakan menurut jenis penyakit yang khusus ditanganinya. Beberapa jenis rumah sakit yang lazim adalah rumah sakit mata, rumah sakit kanker, rumah sakit bersalin, rumah sakit ibu dan anak, dan rumah sakit jiwa. Indonesia adalah salah satu dari lima negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia. Dengan besarnya jumlah penduduk tersebut, maka wajarlah bila jumlah rumah sakit yang tersedia di Indonesia dan Jakarta, khususnya, harus memadai. Sampai saat ini, berdasarkan data yang terdapat di Departemen Kesehatan, jumlah rumah sakit yang terdapat di Jakarta adalah sebanyak 106 rumah sakit. Hal ini membuktikan bahwa rumah sakit adalah sarana umum yang akan selalu dicari dan dibutuhkan masyarakat. Karena itu fasilitas yang diberikan di rumah sakit harus selalu dapat memenuhi kebutuhan pasien yang dirawat. Salah satu fasilitas atau bagian penting yang diberikan oleh pihak rumah sakit yang dapat mempengaruhi kesehatan pasien adalah pemberian makanan. Tiap rumah sakit umumnya pasti akan menyediakan makanan bagi para pasiennya, terutama bagi pasien rawat inap. Menu makanan yang diberikan pun bervariasi. Pasien dapat memilih menu makanan yang diinginkan dari pilihan menu yang ada atau pasien bisa saja memilih suatu bahan makanan tertentu untuk disajikan pada menu makanannya. Namun bahan-bahan makanan dari menu makanan tersebut tetaplah 2 harus mencukupi gizi yang diperlukan pasien. Kebutuhan gizi tiap pasien dapat berbeda. Ada beberapa faktor utama yang mempengaruhi hal tersebut, diantaranya jenis penyakit yang diderita, jenis kelamin, usia, tinggi dan berat badan pasien, serta aktivitas seharihari yang dilakukan pasien. Karena itu sangatlah penting untuk mengetahui kondisi kesehatan pasien agar dapat menentukan kebutuhan gizi pasien dengan tepat sehingga dapat membantu proses penyembuhan pasien yang tengah dirawat. Gizi yang diberikan haruslah memenuhi standar gizi yang ada ataupun telah ditentukan oleh dokter, ahli gizi, dan rumah sakit yang bersangkutan. Beberapa bahan makanan memiliki kandungan gizi yang sama, meskipun dengan nilai atau persentase gizi yang berbeda-beda. Dengan tetap memperhatikan kandungan gizi yang harus dipenuhi, dapat dibuat beberapa variasi menu makanan dari kombinasi bahan-bahan makanan yang ada. Tiap bahan makanan juga mempunyai ukuran rumah tangga (URT) yang berbeda, URT merupakan saran jumlah penyajian tiap bahan makanan, sehingga tidak ada bahan makanan dengan jumlah berlebih dalam suatu menu makanan. Tidak selalu bahan makanan yang memiliki kandungan gizi tinggi adalah bahan makanan yang harganya mahal. Bahan makanan yang memiliki harga relatif murah bisa jadi memiliki kandungan gizi yang sebanding dengan bahan makanan yang harganya lebih mahal. Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan pembelian bahan makanan, bahan-bahan makanan yang dipilih juga harus memiliki harga pembelian yang minimum, sehingga pihak rumah sakit dapat melakukan pembelian bahan makanan dan pengaturan menu makanan secara optimal. Untuk dapat memperoleh hasil yang optimal, bisa dilakukan perhitungan-perhitungan dengan terlebih dahulu membuat model matematika yang berhubungan dengan masalah yang ada. 3 Perhitungan- perhitungan yang dibuat bisa menjadi sangat kompleks mengingat menu makanan yang dibuat harus memenuhi standar gizi yang dibutuhkan pasien jenis dan jumlah bahan makanan yang dibutuhkan tidak sedikit dan mudah untuk dihitung manual. Di sinilah peran dan aplikasi dari teknik informatika yaitu dengan sebuah program aplikasi yang dapat memudahkan perhitungan-perhitungan dalam menghasilkan kombinasi bahan makanan yang sesuai tersebut. Maka, dirancanglah sebuah program aplikasi optimalisasi menu makanan pasien rumah sakit dengan metode criss-cross. Dimana penelitian dilakukan pada Rumah Sakit Satya Negara dan data pasien yang diambil adalah data pasien stroke. 1.2. Perumusan Masalah Masalah yang akan dibahas di perancangan program aplikasi ini adalah bagaimana cara menentukan kombinasi bahan makanan yang ada seoptimal mungkin dimana dengan adanya perhitungan secara sistematis dan komputerisasi diharapkan dapat menghasilkan solusi berupa jumlah dari tiap bahan makanan agar dapat menghasilkan menu makanan yang optimal. Permasalahan yang ada adalah bagaimana mengoptimalkan bahan makanan tersebut dengan adanya beberapa batasan seperti kandungan gizi yang harus mencukupi kebutuhan pasien atau sesuai dengan standar gizi yang ada, perbedaan kandungan gizi antara bahan yang satu dan bahan yang lainnya, perbedaan kebutuhan gizi seseorang, URT tiap bahan makanan, dan biaya dari tiap pembelian bahan makanan. Adakah hubungan antara batasan-batasan tersebut dengan kombinasi bahan makanan yang akan dihasilkan. 4 Masalah-masalah di atas dirumuskan dalam sebuah program aplikasi optimalisasi yang menggunakan perhitungan matematis sehingga dapat menghasilkan menu makanan yang paling optimal bagi rumah sakit tersebut. 1.3. Ruang Lingkup Ruang lingkup pembahasan topik dari penulisan dan perancangan program aplikasi ini adalah sebagai berikut : • Perancangan program aplikasi mengoptimasi jumlah dari tiap bahan makanan yang diperlukan untuk menghasilkan menu makanan yang optimal. • Perancangan program aplikasi tidak menentukan waktu pembelian dan jumlah keseluruhan bahan makanan yang harus dipenuhi oleh pihak rumah sakit dalam selang waktu tertentu. • Observasi dan survey dilakukan pada Rumah Sakit Satya Negara, Sunter, Jakarta. • Rumah Sakit Satya Negara adalah rumah sakit umum yang menangani beragam jenis penyakit. Pada penulisan ini, yang diambil datanya adalah pasien dengan jenis penyakit stroke pendarahan dan stroke iskemik. • Jenis kandungan gizi yang terdapat pada makanan sangat beragam, dari zat gizi makro sampai zat gizi mikro. Pada penulisan ini, kandungan gizi yang diperhitungkan adalah zat gizi makro, yaitu kalori, protein, lemak, dan karbohidrat. • Metode perhitungan yang digunakan adalah metode criss-cross. 5 1.4. Tujuan dan Manfaat 1.4.1. Tujuan Tujuan dari perancangan program aplikasi ini adalah untuk membantu pihak manajemen rumah sakit dalam memberikan variasi menu makanan bagi pasien rumah sakit yang dapat memberikan hasil paling optimal sesuai dengan batasan-batasan yang diberikan. 1.4.2. Manfaat Adapun manfaat yang ingin didapat dari perancangan program aplikasi ini adalah • Bagi pengelola rumah sakit : − Pembelian bahan makanan dapat dilakukan dengan optimal karena menghasilkan biaya yang minimum dan tetap sesuai dengan kebutuhan gizi pasien. − Tersedianya beberapa variasi menu makanan yang dapat disediakan pihak rumah sakit dengan biaya minimum. • Bagi pasien rumah sakit : − Mendapat menu makanan yang lebih bervariasi dengan kandungan gizi yang sesuai kebutuhan pasien. 1.5. Metodologi 1.5.1. Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data yang diperlukan dilakukan survei ke salah satu rumah sakit yang terletak di Jakarta yaitu Rumah Sakit Satya Negara, Sunter. Survei dilakukan untuk mencari bahan makanan apa saja yang dibutuhkan oleh pasien, kebutuhan gizi 6 pasien dan hal-hal yang mempengaruhi penentuan jumlah kebutuhan gizi tersebut, kandungan gizi dari tiap bahan makanan, standar gizi yang harus dipenuhi, dll. Data tersebut bisa juga diperoleh dengan cara wawancara dengan dokter gizi atau pihak rumah sakit maupun melalui media-media lainnya. 1.5.2. Pustaka Pustaka yang digunakan adalah buku-buku, jurnal-jurnal, dan artikel-artikel yang ada di internet yang berhubungan dengan topik yang diambil. 1.5.3. Analisis Setelah mendapatkan seluruh data yang diperlukan dan pustaka pendukungnya, maka selanjutnya akan dilakukan analisis terhadap masalah yang ada, persamaan matematis yang bisa dibuat, dan penyelesaian masalah tersebut dengan metode yang dipilih sehingga dapat menghasilkan solusi yang optimal. 1.5.4. Perancangan Program Model yang dipilih untuk perancangan program aplikasi ini adalah model Waterfall yang mempunyai tahapan rekayasa/pemodelan sistem, analisis, desain, coding, testing/pengujian, dan maintenance atau pemeliharaan. Tahapan-tahapan tersebut lebih terinci akan dijelaskan pada bab 2. 1.5.5. Aplikasi dan Implementasi Aplikasi kemudian dibuat sesuai rancangan program yang ada. Setelah program selesai dibuat maka program akan diimplementasikan pada rumah sakit. 7 1.6. Sistematika Penulisan Bab 1 : Pendahuluan Pada bab ini dibahas mengenai latar belakang diambilnya topik penulisan, ruang lingkup penulisan, tujuan dan manfaat yang diperoleh, metode yang digunakan, dan sistematika penulisan. Bab 2 : Landasan Teori Pada bab ini dijelaskan teori-teori yang digunakan untuk merancang program aplikasi optimalisasi menu makanan. Bab 3 : Analisis Masalah dan Perancangan Program Aplikasi Pada bab ini dibahas tentang masalah-masalah yang dihadapi, solusi yang ditawarkan dan rancangan-rancangan program yang akan dihasilkan seperti rancangan diagram, rancangan layar, dan rancangan modul-modul yang dihasilkan. Bab 4 : Implementasi dan Evaluasi Pada bab ini dijelaskan penerapan dan penggunaan dari program aplikasi serta evaluasi dari hasil program tersebut. Bab 5 : Kesimpulan dan Saran Pada bab ini akan disampaikan apa yang menjadi kesimpulan dan saran setelah program aplikasi dirancang.