Children & Childhood in the Bible Buku Studi/Edisi Revisi Kata Pengantar oleh Roy B. Zuck Dan Brewster Agustus 2011 Copyright©Compassion Internasional Buku studi ini dapat digunakan sebagai pembelajaran secara mandiri atau alat bantu pembelajaran dan kegiatan murid di gereja, bagi para pekerja pengasuh anak, dll. Diizinkan untuk mereproduksi/atau menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini untuk tujuan pembelajaran anak dengan catatan rujukan pada karya orang lain dalam buku ini dipertahankan. Tidak diizinkan memperjualbelikan atau mereproduksi buku ini untuk tujuan lainnya. Desain dan produksi oleh Kok Chik Bu Foto kaver dari Compassion International. Kutipan Alkitab, kecuali ada catatan khusus, berasal dari Terjemahan Baru (Lembaga Alkitab Indonesia) Daftar Isi Ucapan Terima Kasih.................................................................. vii Kata Pengantar............................................................................. xi Pendahuluan.............................................................................. xiii Cara Menggunakan Buku Studi Ini............................................. xv Bagian Satu: Nilai Seorang Anak....................................................1 Studi 1: Pandangan Alkitab tentang Asal Mula dan Pentingnya Anak-anak..........................................................................3 Studi 2: Siapakah Anak Tersebut?.....................................................9 Studi 3: Kekudusan Bayi yang Belum Lahir...................................17 Studi 4: Orangtua pada Zaman Alkitab Mendambakan Anak.........25 Studi 5: Dukacita Orang yang Mandul dan Keguguran.................35 Studi 6: Kasih Yesus kepada Anak-anak..........................................45 Bagian Dua: Anak-anak dan Keluarga pada Zaman Alkitab.........53 Studi 7: Kelahiran Anak pada Zaman Alkitab................................55 Studi 8: Apa Arti Sebuah Nama? Memberi Nama Anak.................63 Studi 9: Keanggotaan dan Ukuran Keluarga...................................71 Studi 10: Saudara Kandung dalam Keluarga pada Zaman Alkitab..79 Studi 11: Keluarga Besar pada Zaman Alkitab................................85 Studi 12: Janji dan Berkat Allah untuk Generasi-generasi...............93 Children and Childhood in the Bible Bagian Tiga: Mendidik dan Mengasuh Anak-anak.....................101 Studi 13: Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Anak....................103 Studi 14: Tanggung Jawab Anak kepada Orangtua.......................109 Studi 15: Mengasuh dan Mendidik (Mendisiplin) Menurut Alkitab..........................................................................117 Studi 16: Sikap Menghormati dan Taat dalam Alkitab..................127 Studi 17: Bagaimana Yesus Dibesarkan dan Dididik?....................135 Bagian Empat: Ketaatan Orangtua Berdampak kepada Anak......143 Studi 18: Bagaimana Orangtua Harus Mengajar Anak Mereka?....145 Studi 19: Dampak Teladan Orangtua—Positif dan Negatif..........153 Studi 20: Ketaatan Orangtua=Berkat; Ketidaktaatan=Masalah untuk Anak-anak dan Generasi-generasi Selanjutnya...............161 Bagian Lima: Perjalanan Iman Seorang Anak.............................169 Studi 21: Kemampuan Anak-anak untuk Memahami Iman Kristen.................................................................171 Studi 22: Hal yang Harus Diajarkan Orangtua kepada Anak Mereka.................................................................179 Studi 23: Baptisan/Penyerahan Anak............................................185 Studi 24: Allah Memakai Anak-anak untuk Tugas Khusus............191 Studi 25: Allah Memakai Anak-anak untuk Memengaruhi Orang Dewasa...............................................................199 Studi 26: Apakah Bayi yang Mati Masuk Surga?...........................207 Bagian Enam: Perlindungan Anak...............................................217 Studi 27: Perlindungan Anak dalam Alkitab.................................219 Studi 28: Anak-anak Sebagai Korban Pembunuhan dan Pengorbanan Bayi...................................................227 Studi 29: Anak-anak sebagai Korban Penganiayaan dan Eksploitasi..............................................................235 Studi 30: Perspektif Alkitab tentang Hak-hak Anak......................245 iv Kesimpulan: Apa yang Sudah Kita Pelajari?...............................265 Bibliografi.................................................................................269 Daftar Isi Bagian Tujuh: Pentingnya Anak-anak Menurut Teologi.................................................................255 Studi 31: Anak-anak sebagai Tanda Kerajaan Allah.......................257 Ucapan Terima Kasih G agasan untuk membuat buku studi ini muncul sesudah membaca sebuah buku yang sangat bagus berjudul Precious in His Sight (Berharga di Mata-Nya) karangan Roy B. Zuck (Baker Books, Grand Rapids, Mi., 1996). Ini salah satu buku terbaik yang tersedia mengenai teks Alkitab dan pemahaman tentang masa kanak-kanak dan anakanak. Tampaknya baik bila mengelompokkan sebagian materi dari buku itu ke dalam “kelompok-kelompok” ayat yang memungkinkan pembaca memperoleh pengetahuan, prinsip, dan tema mengenai anakanak dari ayat-ayat dan teks yang dikelompokkan tersebut. Banyak materi dalam versi pertama ini berdasarkan apa yang saya peroleh ketika membaca Precious in His Sight, dan saya sangat berterima kasih kepada Dr. Zuck yang telah mengizinkan dan memberi semangat untuk menggali pengetahuan dan prinsip-prinsip itu dalam bukunya. Bagian studi dalam versi itu barulah “penambangan” di permukaan untuk mendapatkan pengetahuan dari buku yang sangat bagus itu. Versi pertama terbukti merupakan sarana belajar dan eksplorasi, refleksi, dan penerapan yang bagus, saat murid-murid meninjau ulang apa yang dikatakan Alkitab mengenai berbagai topik, membandingkan dan mengontraskannya dengan sikap dan pola pikir budaya dan masyarakat mereka saat ini. Buku Edisi Revisi ini menggali lebih mendalam. Saya menyediakan beberapa saran untuk pembacaan dan studi lebih lanjut dari sumber-sumber lain, serta bibliografi pada akhir buku ini. Children and Childhood in the Bible Saya sangat berterima kasih kepada teman saya, Nona Lim Siew Ling, atas bantuannya yang sangat berharga. Ia sudah sangat membantu dalam rancangan keseluruhan dan isi dari versi yang pertama. Pengetahuannya yang mendalam akan Alkitab dan kekayaan pengalaman dalam bidang pastoral dan pelayanan membuat ia memiliki kemampuan mengagumkan untuk mengeksplorasi dan menafsirkan Alkitab, juga untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan refleksi yang menarik. Di samping itu, ia mempunyai ketelitian yang luar biasa dalam menangani naskah untuk melengkapi dan menghindari ayatayat yang tumpang tindih, dan memastikan bahwa ayat-ayat Alkitab yang digunakan benar-benar cocok dengan temanya. Terima kasih banyak, Siew Ling! Untuk Edisi Revisi ini, saya berterima kasih kepada Ny. Lorie Barnes. Pengalaman Lorie yang luas dalam pelayanan pengembangan anak dan studi Alkitab sangat bermanfaat dalam memperluas muatan Alkitab dan dalam merevisi pertanyaan-pertanyaan refleksi dan studi kasus. Di samping itu, keahliannya dalam pengembangan kurikulum serta penulisan dan kecermatannya terhadap setiap baris buku ini mengembangkan kedalaman secara keseluruhan dan keruntutan pel­ ajaran demi pelajaran. Secara keseluruhan, pekerjaannya membuat edisi yang diperluas dan direvisi ini jauh lebih menarik dan mudah dimengerti. Terima kasih banyak, Lorie! Sekali lagi, saya sangat terbantu oleh sahabat saya, Bapak Kok Chik Bu dalam rancangan, tampilan, dan isi keseluruhan buku ini. Sebagaimana yang dikerjakannya dengan buku-buku lain tentang Holistic Child Development (HCD), sentuhan kreatifnya telah me­ moles buku ini dalam gaya dan format yang menarik dan enak dibaca. Terima kasih, Chik Bu! Akhirnya, saya sangat berterima kasih kepada organisasi di mana saya sudah melayani selama 27 tahun hingga sekarang, yakni Compassion International, atas kesempatan yang diberikan kepada saya untuk menggali sumber-sumber lain yang mengembangkan firman Allah ketika saya mengerjakan buku ini. Banyak orang mengenal Compassion sebagai organisasi Kristen yang menyokong anak-anak di viii —Dan Brewster ix Ucapan Terima Kasih seluruh dunia. Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui tentang Advocacy Initiative di dalam Compassion, yang berusaha memberikan informasi, pengaruh, dan mengilhami gereja yang tersebar di seluruh dunia—bagian-bagian yang belum terjangkau oleh pelayanan kami— untuk memahami pentingnya anak-anak menurut Alkitab dan peran mereka dalam memperluas Kerajaan Allah. Secara khusus, saya berterima kasih kepada Ny. Menchit Wong yang memberikan kepemimpinan yang menonjol, inovatif, dan saleh dalam Global Advocacy Team dari Compassion di mana saya menjadi salah satunya. Dukungan dan bimbingannya yang terus-menerus dalam mengembangkan sumber serta sarana yang lebih banyak dan semakin efektif untuk orang-orang di seluruh dunia dan memerhatikan anakanak miskin, membuat penulisan buku semacam ini memungkinkan. Kata Pengantar “M engapa kita harus peduli kepada anak-anak? Mereka tidak dapat mempelajari hal-hal rohani atau memberikan kontribusi apa pun dalam kehidupan gereja.” Sayangnya, begitulah pandangan banyak orang Kristen. Mereka menganggap anak-anak tidak tertarik kepada Alkitab. Padahal itu sama sekali keliru! Anak-anak peka terhadap halhal rohani dan terbuka terhadap Injil. Survei-survei menunjukkan bahwa banyak pemimpin Kristen menerima keselamatan dari Kristus pada usia yang sangat muda. Selain itu, kepribadian seseorang sebagian besar dibentuk pada waktu ia berumur enam tahun. Kehidupan se­ seorang ketika dewasa sebagian besar ditentukan dalam tahun-tahun pembentukannya ketika masih kecil. Yesus sangat tertarik kepada anak-anak. Dia membangkitkan tiga orang dari kematian. Dua di antaranya adalah anak-anak. Dia mendorong anak-anak datang kepada-Nya, dan Dia memakai anakanak sebagai contoh kepercayaan yang sederhana kepada-Nya. Ke­ tertarikan-Nya kepada anak-anak tampak ketika Dia menggendong dan memberkati mereka. Dengan demikian, menelantarkan anak-anak sangat berten­ tangan dengan perkataan Alkitab tentang mereka. Buku ini akan memampukan Anda mengeksplorasi berbagai segi pelayanan kepada anak-anak, termasuk cara mengajar mereka, tanggung jawab orangtua, dan hal-hal teologis berkenaan dengan Children and Childhood in the Bible anak-anak. Setiap pasal memperkenalkan Anda kepada pernyataanpernyataan di dalam Alkitab tentang anak-anak, memberi Anda pe­­ nge­tahuan yang penting mengenai topik pasal itu, dan memberi Anda “pertanyaan-pertanyaan refleksi” yang mendorong Anda untuk me­ renungkan implikasi dari hal yang telah dibahas dalam pasal itu. Kiranya Anda diberkati sementara mempelajari dan melayani anak-anak, yang “berharga di mata-Nya”. —Roy B. Zuck, Th.D. Pensiunan Guru Besar Senior dalam bidang Eksposisi Alkitab, Seminari Teologi Dallas, dan editor dari Bibliotheca Sacra xii Pendahuluan T ujuan buku ini adalah menolong pembaca menggali firman Allah lebih mendalam untuk melihat hal yang dikatakan firman Allah tentang anak-anak dan masa kanak-kanak. Namun, hal yang lebih penting adalah menciptakan pengertian tentang nilai dan penting­nya anak-anak, serta peran mereka dalam menerangi Kerajaan Kristus yang “Sungsang/Terbalik”. Sementara kita melihat luas dan dalamnya ma­ teri Alkitab mengenai anak-anak dan masa kanak-kanak, kita dapat menafsirkan Alkitab dalam cara-cara yang baru, dan meninjau ulang pandangan kita tentang gereja, misi, dan cara terbaik untuk memperluas Kerajaan Allah. Beberapa orang mengatakan bahwa Alkitab tidak banyak ber­ bicara tentang anak-anak dan masa kanak-kanak. Kebanyakan pendeta bahkan beberapa teolog mengetahui perkataan Yesus: “Biar­kan anakanak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi me­reka, sebab orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Mrk. 10:14). Beberapa pemimpin gereja mempunyai beberapa ayat lagi dalam daftar mereka. Akan tetapi, hal yang tidak disadari oleh banyak orang adalah Alkitab penuh dengan referensi kepada anak-anak. Bila membaca Alki­tab dengan lebih cermat—dengan berfokus pada anak-anak—nyata bahwa anak-anak tidak hanya ada dalam Alkitab, tetapi juga berperan sangat menonjol. Dalam buku ini, ada hampir 1.000 ayat berkenaan dengan anak-anak. Di samping itu, studi kita akan menunjukkan bahwa anak- Children and Childhood in the Bible anak mempunyai peran penting dalam mengungkapkan pesan yang terkandung dalam Alkitab—bahwa Allah mengasihi dan melindungi mereka; bahwa mereka sangat cepat memahami hal-hal dari Allah; dan bahwa Allah sering memakai mereka sebagai pembawa berita-Nya dan menjadikan mereka contoh—tampaknya itu sering terjadi ketika orang dewasa sudah terlalu rusak dan tidak mendengar panggilan-Nya. Dr. Keith White mengingatkan kita bahwa mengabaikan se­ jumlah besar materi Alkitab tentang anak-anak mungkin menyebabkan kita melakukan kesalahan-kesalahan mendasar berkenaan dengan Kerajaan Allah dan misi. “Kita (mungkin) memahami teologi dengan cara yang salah.” Mungkin prioritas kita di gereja kacau. Kita tinggal di masyarakat di mana orang dewasa, kekuasaan, kekayaan, dan harta adalah satu-satunya hal yang berarti. Buku ini hanyalah langkah awal, tetapi semoga dapat menolong mengatasi masalah ini. Keith White, “A Little Child Shall Lead Them—Rediscovering Children at the Heart of Mission.” Makalah yang dipresentasikan untuk konferensi Cutting Edge, De Bron, Belanda, 2001. Ibid. xiv Cara Menggunakan Buku Studi Ini B uku studi ini terdiri dari 7 bagian tentang anak-anak dan masa kanak-kanak. Masing-masing bagian mempunyai beberapa tema disertai banyak ayat Alkitab atau renungan tentang anak-anak. Studi ini disusun sebagai berikut: Pengantar kepada Studi itu: Pengantar singkat tentang masingmasing topik untuk direnungkan. Persiapan: Banyak studi mencakup studi kasus atau “skenario” dari Alkitab atau “kehidupan nyata” untuk direnungkan sebagai latar belakang ayat-ayat Alkitab dan refleksi studi itu. Apa Kata Alkitab? Di sini, Anda akan diminta membaca teks Alkitab tertentu untuk menyelidiki apa kata Alkitab tentang anak-anak, dan untuk memahami lebih baik kasih Allah kepada mereka. Ayat-ayat ini akan disusun sebagai berikut: • • Ayat-ayat Utama: Ayat-ayat yang membutuhkan analisis dari pertanyaan yang diajukan. Ayat-ayat Tambahan: Studi lebih lanjut mengenai ayat-ayat ini yang akan menguraikan, menguatkan, dan mendukung analisis dari pertanyaan yang diajukan. Wawasan Penting: Dari teks-teks Alkitab itu, mungkin Anda menemukan wawasan baru atau pelajaran penting mengenai tema itu. Mungkin banyaknya dan luasnya ayat-ayat Alkitab Children and Childhood in the Bible mengenai suatu topik membuat Anda heran atau terkesan. Atau mungkin Anda mendapat keyakinan baru dari perspektif Alkitab mengenai beberapa topik yang sangat kontras dengan perspektif yang kita lihat saat ini dan kita dengar di berita-berita. Tuliskan pengamatan Anda dan kumpulkan pengetahuan tentang ayatayat Alkitab dalam bagian ini. Pikirkan dan Diskusikan: Bagian ini mempunyai beberapa pertanyaan atau pernyataan yang membuat Anda berinteraksi dengan topiknya, dan menerapkan wawasan Alkitab dalam situasi Anda sendiri atau situasi negara atau masyarakat Anda. Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini mungkin sangat jelas, sedangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya menuntut Anda le­ bih banyak merenungkan dan mencari. Semoga pertanyaanpertanyaan ini menarik Anda lebih dalam kepada materi Alkitab dan menunjukkan pentingnya topik yang sedang dibahas itu pada zaman sekarang. Prinsip/Tema Menurut Alkitab: Tinjau kembali, tuliskan, dan bandingkan wawasan penting dan/atau prinsip atau tema spesifik yang Anda (atau kelompok Anda) temukan. Apa prinsip/tema konsisten yang Anda lihat dalam ayat-ayat Alkitab yang sedang dipelajari? Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: Pertanyaan-pertanyaan ini meminta Anda menerapkan wawasan penting, prinsip-prinsip, atau tema-tema Alkitab ke dalam kehidupan pribadi Anda, budaya tempat Anda tinggal, dan konteks masyarakat dan situasi negara Anda. Hal ini sama dengan bagian Pikirkan dan Diskusikan, tetapi menuntut lebih banyak penyelidikan, riset, dan refleksi pribadi. Tidak ada jawaban yang benar atau salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi, tetapi jawaban-jawaban itu akan memberikan dasar untuk diskusi yang menarik dan hidup mengenai bagaimana anak-anak dipandang dan diperlakukan dalam kehidupan pribadi Anda, keadaan Anda, dan budaya/negara Anda. xvi Ketika mempelajari bu­ku ini akan lebih baik apabila Anda mem­ bandingkan berbagai versi Alkitab. Di samping itu, bila Anda melihat ayat-ayat dalam buku ini; sebaiknya Anda membaca konteks­nya dalam Alkitab supaya mendapatkan pengertian yang lebih lengkap mengenai latar belakang sejarah dan konteks ayat-ayat itu dalam Alkitab. Perhatikan: Sering ada referensi, khususnya kepada buku yang sangat bagus yang berjudul Precious in His Sight karangan Dr. Roy Zuck, yang mengilhami buku ini. Pada beberapa bagian, kami berusaha menyertakan lebih banyak analisis bagus dari Dr. Zuck dan pengembangan dari banyak tema yang dikemukakannya dalam bukunya. Namun, referensi kepada bukunya tentu terbatas. Oleh karena itu, saya sangat menyarankan kepada para pembaca yang menggunakan buku studi ini untuk juga mempunyai buku Precious in His Sight yang pastinya sangat menolong dalam memahami topik-topik yang dibahas di sini. Roy B. Zuck, Precious in His Sight—Children & Childhood in the Bible (Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1996). xvii Cara Menggunakan Buku Studi Ini Interaksi dengan Ayat-ayat Alkitab: Bagian ini akan me­ mungkinkan Anda menerapkan dan berinteraksi dalam cara lain dengan materi yang sudah dipelajari. Beberapa cara di­ sebutkan pada akhir masing-masing bagian untuk memper­kaya pembelajaran Anda. Metode pendidikan terbaik menunjuk­ kan bahwa kita semua belajar dalam cara unik kita sendiri sebagaimana yang diberikan Allah kepada kita masing-masing. Karena itu: mungkin Anda dapat menciptakan studi kasus dari pengalaman Anda yang cocok untuk menggambarkan konsep yang sudah Anda pelajari dalam pelayanan dan kepemimpin­ an, mendata beberapa cara di mana pandangan Anda terhadap norma atau praktik budaya berbeda dengan pandangan Alkitab, membuat rencana tindakan langkah-langkah selanjutnya untuk situasi Anda, atau menuliskan satu dua wawasan baru yang paling penting dari teks-teks ini yang ingin Anda terapkan dalam pengajaran atau kepemimpinan Anda pada masa mendatang. Children and Childhood in the Bible Buku studi ini jelas ditujukan kepada orang-orang yang sudah dewasa. Para pengajar pasti berpendapat buku ini cocok sebagai buku pegangan mengajarkan program pengembangan anak dalam kursus mau­pun program pelajaran lanjutan, di tingkat sarjana atau prasarjana. Bagian latihan dan pendalaman dapat dikembangkan meng­­­gunakan pertanyaan-pertanyaan renungan sebagai titik awal dis­kusi, skripsi, atau riset lebih lanjut, dan tentu saja bergantung pada pem­bacaan tambahan yang mungkin ditugaskan. Entah Anda bekerja dalam bidang pengembangan anak, se­orang pemimpin gereja atau organisasi, saya percaya buku studi ini akan menguatkan, mengilhami, dan memberi Anda wawasan baru yang luas mengenai anak-anak dan masa kanak-kanak dalam Alkitab—serta mengenai prioritas pelayanan dan misi Anda. xviii Bagian Satu NILAI SEORANG ANAK O rang dewasa di seluruh dunia mempunyai perspektif berbedabeda mengenai nilai anak-anak tergantung pada budaya, bahasa, dan negara! Pada bagian awal buku Roy Zuck, Precious in His Sight, ia mengemukakan perbedaan sikap yang lazim terjadi mengenai anakanak. Apakah pernyataan-pernyataan ini menggambarkan perasaan Anda mengenai anak-anak? “Anak-anak itu sangat mengganggu! Saya tidak suka berada dekat anak-anak karena mereka banyak menuntut dan sangat merepotkan.” “Saya dan istri tidak berencana untuk mempunyai anak. Kami belum siap menjadi orangtua, karena hal ini menuntut sangat banyak waktu, tenaga, perhatian, dan uang.” “Saya hamil, tetapi saya tidak ingin mempunyai anak. Jadi, saya gugurkan saja.” “Bagaimana mungkin saya mempunyai waktu untuk membesarkan anak kalau karier saya menuntut sangat banyak waktu?” “Mengganti popok, bangun tengah malam karena anak sakit, membantu anak-anak mengerjakan PR. Terima kasih, saya lebih suka tidak mempunyai anak.” Roy B. Zuck, Precious in His Sight—Childhood & Children in the Bible (Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1996), hlm. 11. Children and Childhood in the Bible Atau, apakah pernyataan ini yang lebih tepat menggambarkan perasaan Anda mengenai anak-anak dan masa kanak-kanak? “Anak-anak itu sangat menyenangkan! Mereka bersemangat, penuh energi, dan sangat ingin mempelajari hal-hal baru.” “Saya senang melihat bagaimana anak-anak begitu cepat mengasihi dan memberikan perhatian.” “Membesarkan anak-anak adalah salah satu hadiah terbesar dalam hidup ini.” “Mengajar anak-anak itu menyenangkan. Mereka begitu cepat menerima kebenaran-kebenaran rohani.” Dua pendapat ekstrem tersebut tidak asing bagi orang-orang di berbagai budaya zaman sekarang. Hal yang menarik, sikap yang sama mengenai anak-anak rupanya juga sudah biasa pada zaman Alkitab. Kita tahu dari Markus 10:13 bahwa murid-murid Yesus menganggap anak-anak tidak sepantasnya menyita waktu Yesus yang berharga. Namun, Yesus bersikap lain. Markus mengatakan Yesus menjadi marah—Dia sangat tidak senang dan dengan tegas mengatakan kepada murid-murid-Nya bahwa mereka harus membiarkan anak-anak datang kepada-Nya. Dia menunjukkan kasih-Nya dengan memeluk serta memberkati mereka (Mrk. 10:16). Kekontrasan itu menjadi awal yang baik untuk perenungan kita mengenai apa yang dikatakan Alkitab tentang anak-anak, dan bagai­ mana gereja, komunitas, masyarakat, dan budaya kita memandang nilai dan peran anak-anak. Pada pelajaran pertama kita akan mencermati nilai yang melekat pada anak-anak, terlepas dari jenis kelamin, status, kondisi kesehatan, atau karakteristik luar lainnya. Anda akan menemukan bahwa KEBENARAN Alkitab berbicara tentang standar tertinggi, yakni standar Allah—setiap anak adalah pemberian berharga dari Allah! Mari kita mulai. Ibid. Studi 1 Pandangan Alkitab tentang Asal Mula dan Pentingnya Anak-anak Pendahuluan S ebenarnya, apa yang dikatakan Alkitab tentang asal mula dan pentingnya anak-anak? Perspektif Alkitab mengenai anak-anak ada yang eksplisit maupun implisit. Perspektif itu menjadi patokan kita mengenai bagaimana seharusnya anak-anak diperlakukan dan dihargai. Perspektif itu juga mendasari pandangan dan rangka kerja para pemerhati perkembangan anak. Perspektif Alkitab adalah prinsipprinsip kekal yang berbicara kepada hati nurani kita setiap hari ketika kita bertemu anak-anak. Mari kita menyelidiki asal mula, pentingnya, bentuk, gambaran, dan persepsi tentang anak-anak dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. Apa Kata Alkitab? 1. Baca: Kejadian 1:27–28. Apa yang dikatakan ayat-ayat ini mengenai asal mula manusia dan dari mana gagasan tentang anak-anak di­mulai? 2. Perintah pertama Allah kepada Adam dan Hawa adalah me­ ngenai anak-anak. Apa perintah itu? Bagaimana perintah itu Children and Childhood in the Bible mencerminkan pentingnya anak-anak dalam keluarga dan ma­ syarakat? 3. Baca: Kejadian 4:1–2 dan Kejadian 4:25. Siapa anak-anak pertama dalam Alkitab? Karena keturunan Adam dan Hawa penting dalam rencana Allah, bagaimana hal ini mendukung perintah Allah untuk “beranak cucu dan bertambah banyak” dalam contoh-contoh spesifik keturunan Adam dan Hawa? 4. Baca: Mazmur 139:13. Apa ungkapan yang digunakan pe­ mazmur untuk menggambarkan bagaimana kita diciptakan dalam kandungan ibu kita? Apa kata-kata lain yang digunakan dalam ayat-ayat berikut untuk menggambarkan pembentukan anak dalam kandungan ibu? Ayat-ayat Utama Kata (-kata) yang Menggambarkan Pembentukan Anak Catatan atau Komentar Ayub 10:8–9 …………………. …………………. Mazmur 103:14 …………………. …………………. Yesaya 29:16 …………………. …………………. Yesaya 64:8 …………………. …………………. 2 Korintus 4:7 …………………. …………………. Ayat-ayat Tambahan Kata (-kata) yang Menggambarkan Pembentukan Anak Catatan atau Komentar Ayub 31:15 …………………. …………………. Yesaya 44:2 …………………. …………………. Roma 9:21 …………………. …………………. Istilah-Istilah Alkitab tentang Anak-anak Implikasi dan Persepsi Zaman Sekarang tentang Anak-anak …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Bagaimana pandangan keluarga dan komunitas Anda tentang anak-anak? Mereka diperlakukan sebagai berkat atau beban? Apakah hal ini sudah berubah dalam generasi-generasi terakhir? Mengapa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Bagaimana studi Alkitab tentang anak-anak memengaruhi persepsi terhadap anak-anak dalam budaya Anda? Apa yang dapat Anda lakukan untuk memperbaiki persepsi dan perlakuan yang salah terhadap anak-anak dalam budaya Anda? (Pikirkan satu atau dua contoh dalam lingkup keluarga, sekolah, dan masyarakat Anda.) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi 1 5. Baca: Ayat-ayat Utama: Kejadian 17:16; 30:6, 20; 48:9. Dalam ayat-ayat ini, bagaimana pandangan Alkitab tentang anak-anak? Daftarkan istilah-istilah yang dikaitkan dengan anak-anak dalam teks-teks Alkitab ini. Apa saja implikasi dari pandangan yang seharusnya terhadap anak-anak zaman sekarang? BACA: Ayat-ayat Tambahan: Mazmur 127:3–5; 144:12; Yesaya 8:18. Children and Childhood in the Bible 6. Baca: Kejadian 17:4–7; Ulangan 14:1–2; dan Yesaya 66:13. Bagaimana hubungan Allah dengan Israel dalam Perjanjian Lama dibandingkan hubungan ayah dan ibu dengan anak-anak mereka? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Secara ringkas, tuliskan atau diskusikan setidaknya dua ke­ simpulan yang dapat Anda ambil mengenai pandangan Allah terhadap anak-anak, dari ayat-ayat Alkitab yang sudah Anda pelajari dalam Pertanyaan 3, 4, dan 5. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 7. Ada banyak teks dalam seluruh Perjanjian Lama yang meng­ ungkapkan hati dan pandangan Allah bahwa anak-anak itu penting. Daftarkan wawasan atau “tema-tema” yang Anda te­ mukan mengenai: Anak-anak dalam sejarah Alkitab yang disebutkan dalam ayat-ayat Alkitab: Anak-anak dalam Perjanjian Lama Wawasan/Tema tentang Hati Allah kepada Anak-anak Kejadian 21:17–20 …………………. Keluaran 2:4–9 …………………. 1 Raja-raja 17:22 …………………. 2 Raja-raja 5:2–5 …………………. 1 Samuel 3:1, 19–21 …………………. Nilai Anak-anak Wawasan/Tema tentang Hati Allah terhadap Anak-anak Mazmur 8:3 …………………. Mazmur 34:12 …………………. Mazmur 131:2 …………………. Yesaya 9:5 …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi 1. Dalam buku Precious in His Sight, Zuck mencatat jumlah referensi Alkitab tentang anak-anak. Perinciannya sebagai berikut: “child” (anak, 121 kali); “children” (anak-anak, 448 kali); “childhood” (masa kanak-kanak, 4 kali), dan “sons” (putra, 2.700 kali). Ada lebih dari 1.400 referensi kepada anakanak, masa kanak-kanak, membesarkan anak, dan hal-hal lain berkaitan dengan anak-anak dalam Alkitab. Apa implikasi dari jumlah referensi ini? Bagaimana pengertian mengenai perkataan Alkitab tentang anak-anak memengaruhi sikap orang dewasa terhadap anak-anak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Pertimbangkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan pada bagian Kata Pengantar Bagian Satu: Nilai Seorang Anak. Sikap mana yang lazim di antara teman-teman atau budaya/ masyarakat Anda? Apa hal-hal serupa lainnya yang kadangkadang diucapkan orang-orang dalam budaya Anda tentang anak-anak? Mengapa? Studi 1 Nilai anak-anak dalam teks-teks Alkitab: Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 11–15, 39–44 dan 53–56. Studi 2 Siapakah Anak Tersebut? Kata Pengantar K ita sudah membicarakan anak-anak dengan berbagai latar belakang dalam Alkitab. Sementara kita melanjutkan, kita akan terdorong untuk bertanya: “Sebenarnya, siapakah anak itu?” Seorang anak yang pasti menarik perhatian kita adalah anak yang digendong Yesus di tengah perdebatan teologi serius (Mat. 18:1– 6; Mrk. 9:33–37; Luk. 9:46–48). “Anak itu laki-laki atau perempuan?” “Berapa umurnya?” “Apa yang dilakukan anak itu yang membuatnya ‘memenuhi syarat’ untuk dipilih Yesus?” “Apakah ia mempunyai bakat khusus dan menonjol?” “Siapa ‘koneksi’-nya?” Saat kita beralih dari anak tersebut kepada orang banyak, bayangkan Anda melihat wajah orang-orang yang berkerumun me­ ngelilingi Yesus. Kita terdorong untuk bertanya: “Siapakah ‘anak-anak kecil’ yang percaya kepada Yesus dan menikmati perlindungan isti­me­ wa-Nya (Mat. 18:6; Mrk. 9:6)?” “Apakah mereka bayi, batita, balita, atau usia sekolah dasar?” (atau apa pun mungkin sebutannya pada zaman Yesus!) “Dari mana anak-anak kecil ini mendapatkan hikmat ‘besar’ untuk memahami Kebenaran yang ‘rumit’ tentang keselamatan yang dianggap hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang sudah ‘besar’?” Children and Childhood in the Bible Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak di dalam Alkitab terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Allah memakai banyak di antara mereka tanpa memperhitungkan status mereka maupun kualifikasi lainnya. Tanpa mengecilkan karya penebusan Yesus di kayu salib, anak-anak “memenuhi syarat” di mata Allah dalam segala kesederhanaan mereka! Arti dalam bahasa asli Alkitab, yakni bahasa Ibrani dan Yunani, membuktikan hal ini. Yesus mendesak murid-murid-Nya untuk menjadi seperti anak yang digendong-Nya di tengah mereka. Semoga pada akhir studi ini, kita akan beralih dari pertanyaan kecil “Siapakah anak itu?” kepada pertanyaan BESAR: “Apakah saya seperti anak itu?” Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat Perjanjian Lama ini untuk menentukan siapakah sebenarnya anak itu. Dapatkah Anda mengetahui kelompok umurnya ketika membaca arti yang digunakan dalam bahasa aslinya untuk menyebut anak-anak itu? Referensi Keluaran 2:8 Isi Arti dalam Bahasa Ibrani/Yunani Nama Anak Tersebut Perkiraan Umur “Lalu pergilah gadis itu memanggil ibu bayi itu.” Almah (bentuk feminin dari Elem)—perempuan muda pada usia pubertas atau seorang perawan. Miriam (ketika ia menyelamatkan adiknya, Musa). ………...…. Saya sangat berterima kasih atas studi yang sangat bagus dari Roy Zuck dalam bukunya, Precious in His Sight, yang mengemukakan riset luas yang membahas referensi dalam bahasa Ibrani dan Yunani tentang anak-anak. Referensi inilah yang dipakai dalam buku studi ini. Semua istilah Ibrani dan Yunani di sini diambil dari buku Precious in His Sight, hlm. 149–158. 10 Na’ar — seorang anak laki-laki (aktif), usianya antara bayi hingga remaja; ia seorang pelayan. 1 Samuel 17:14 “Daudlah yang bungsu. Jadi ketiga anak yang besarbesar itu pergi mengikuti Saul.” 1 Samuel 17:56 2 Raja-raja 5:2 Studi 2 1 Samuel 2:18 “Adapun Samuel menjadi pelayan di hadapan TUHAN; ia masih anak-anak, yang tubuhnya berlilitkan baju efod dari kain lenan.” Samuel. ………...…. Qatan atau qaton (kata kerja)—kecil atau tidak berarti. Daud. ………...…. “Tanyakanlah, anak siapakah orang muda itu.” Elem—seorang pemuda pada usia yang siap menikah. Daud (ketika ia membunuh Goliat). ………...…. “Keluar bergerombolan dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Ia menjadi pelayan pada isteri Naaman.” Na’arah—seorang gadis pada usia yang siap menikah. ………...…. ………...…. 1 Tawarikh 22:5 “Salomo, anakku, masih muda dan kurang berpengalaman ...” Na’ar—belum berpengalaman, tidak diterima sebagai pemimpin di masyarakat. (Na’ar mempunyai arti dan kelompok umur yang cukup luas.) Salomo. Tidak spesifik. Yeremia 1:6–7 “Sesungguhnya aku tidak pandai berbicara, sebab aku ini masih muda.”1 Na’ar—belum berpengalaman, otoritasnya belum diterima di masyarakat. Yeremia. ………...…. 11 Children and Childhood in the Bible Mazmur 8:3 “Dari mulut bayibayi dan anak-anak yang menyusu telah Kauletakkan dasar kekuatan karena lawan-Mu ....” Otel—bayi; di sini digunakan sebagai sinonim untuk “anak-anak. Yoneg—bayi yang masih menyusu. Tidak spesifik. Di bawah 1 tahun. Yesaya 7:14. Bandingkan Matius 1:23. “Seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak lakilaki.” Almah (bentuk feminin dari Elem— perempuan muda pada usia pubertas atau seorang perawan. ………...…. ………...…. Yesaya 11:6 “... seorang anak kecil akan menggiringnya.” Qatan atau qaton (kata kerja)—kecil atau tidak berarti Tidak spesifik. Yesaya 11:8b “... anak yang cerai susu akan mengulurkan tangannya ke sarang ular beludak.” Gamul—anak yang disapih. Gamal (kata kerja)—lengkap, matang. ………...…. Tidak spesifik. 2 hingga 3 tahun. 2. Perjanjian Baru kaya dengan teks yang mengacu kepada anakanak. Siapakah anak dalam teks-teks ini? Apakah mungkin Anda mengetahui kelompok umur mereka seperti yang diungkapkan dari arti aslinya yang digunakan untuk menyebut mereka? Referensi Matius 11:25 Isi Arti Ibrani/ Yunani Nama Anak Kemungkinan Umur “... Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” Nepios—bayi, anak kecil, atau orang kecil. ………...…. Tidak spesifik. 12 “Yesus memanggil seorang anak kecil dan menempatkannya di tengah-tengah mereka.” Paidon— anak-anak kecil; menunjukkan perasaan kasih sayang. ………...…. ………...…. Matius 18:6; bandingkan Markus 9:42 “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku.” Mikron—kecil dalam jumlah, ukuran, atau keutamaan. ………...…. ………...…. Matius 19:13–14; bandingkan Markus 10:13– 15; Lukas 18:16–17 “Lalu orang membawa anak-anak kecil kepada Yesus, supaya Ia meletakkan tanganNya atas mereka dan mendoakan mereka ... Biarkanlah anakanak itu, janganlah menghalang-halangi mereka datang kepadaKu” Paidon— anak-anak kecil; menunjukkan perasaan kasih sayang. ………...…. ………...…. Yohanes 6:9 “Di sini ada seorang anak, yang mempunyai lima roti jelai dan dua ikan.” Paidarion— anak kecil atau pemuda. ………...…. ………...…. Pikirkan dan Diskusikan: Bila Anda sudah membaca dari Matius 18:6 (“anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku”) dan Markus 9:36 (rupanya mereka masih cukup kecil sehingga dapat digendong Yesus), diskusi­kan kemungkinan anak-anak kecil dapat datang kepada Kristus untuk menerima keselamatan. Menurut Anda, apakah ayat-ayat ini menunjukkan gagasan ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 13 Studi 2 Matius 18:2-5; bandingkan Markus 9:3637; Lukas 9:47–48 Children and Childhood in the Bible Apa saja alasan anak-anak tampak mampu dan diperlengkapi untuk memahami kebenaran-kebenaran rohani (Untuk pe­ renungan lebih lanjut, baca Zuck, hlm. 21)? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah ayat-ayat berikut. Bila ada, apa yang ditunjukkan ayatayat itu mengenai “usia tanggung jawab”? Jelaskan alasan Anda untuk masing-masing kasus: Pengamatan Implikasi untuk Usia Tanggung Jawab: Penjelasan Berdasarkan Akal Ulangan 1:39 “Dan anak-anakmu yang kecil, yang kamu katakan akan menjadi rampasan, dan anak-anakmu yang sekarang ini yang belum mengetahui tentang yang baik dan yang jahat, merekalah yang akan masuk ke sana.” ………...…. Yesaya:7:15–16; Yeremia 19:4–5 Perhatikan implikasi-implikasi bahwa anak-anak itu “masih polos”. ………...…. Yunus 4:11 Teks ‘semuanya tak tahu membedakan tangan kanan dari tangan kiri’ mengacu kepada siapa? ………...…. Nehemia 8:2–3 Siapakah yang dimaksud dengan “setiap orang yang dapat mendengar dan mengerti”? ………...…. 1 Korintus 13:9–11 “Ketika aku kanak-kanak, aku berkatakata seperti kanak-kanak ….” ………...…. Yohanes 9:20–21 “Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia sudah dewasa, ia dapat berkata-kata untuk dirinya sendiri.” ………...…. Referensi Untuk perenungan lebih lanjut mengenai topik ini, lihatlah “Biblical Perspectives on Developmental Grace” (Bab Empat) oleh Klaus Issler dalam Children’s Spirituality. Donald Ratcliff, editor senior (Eugene, Oregon: Cascade Books, 2004). 14 1. Banyak ayat dalam Alkitab menyatakan bahwa setiap orang dilahirkan dengan sifat/natur dosa yang diwariskan dari Adam, misalnya dalam Mazmur 51:5; 58:3. Apakah kebenaran ini menyingkirkan setiap kebutuhan akan “usia tanggung jawab”? Mengapa, atau mengapa tidak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Horace Bushnell, dalam bukunya, Christian Nurture, menyata­ kan bahwa anak dari orangtua Kristen seharusnya “menjadi de­ wasa sebagai orang Kristen, dan tidak pernah membayang­kan dirinya berbeda daripada itu.” Apakah Anda setuju atau tidak dengan Bushnell? Mengapa? (Untuk mendapatkan wawasan lebih jauh, bacalah Zuck, hlm. 241.) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Horace Bushnell, Christian Nurture (New York: Scribner, Armstrong & Co., 1875), hlm. 10. 15 Studi 2 Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: Children and Childhood in the Bible Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Penyelidikan Lebih Jauh: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 21, 149–158, 238– 241. Klaus Issler, “Biblical Perspectives on Developmental Grace” dalam Children’s Spirituality, Donald Ratcliff, editor senior, Bab Empat. Horace Bushnell, Christian Nurture, hlm. 10–32. Catatan: Menurut Zuck, Yeremia “salah diterjemahkan sebagai ‘anak’ dalam Alkitab versi NIV,” hlm. 153. 1 16 Studi 3 Kekudusan Bayi yang Belum Lahir Kata Pengantar B eberapa isu sosial zaman sekarang memancing dukungan mau­­pun kutukan terhadap aborsi. Isu mendasarnya adalah: “Kapankah kehidupan dimulai?” Kubu “pro-choice” (pro-aborsi) meyakinkan kita bahwa “janin itu belum menjadi pribadi yang utuh sebagai ma­ nusia. Oleh karena itu, perempuan mempunyai hak yang sah dan tidak bertentangan dengan moral bila mengakhiri kehamilan bila ia me­milih demikian.” Lebih lanjut, mereka mengatakan bahwa setiap anak seharusnya adalah anak yang diinginkan, dan menggugurkan anak yang belum lahir yang tidak direncanakan atau “tidak diinginkan” berarti bertanggung jawab dan mencegah penelantaran atau perlakuan buruk yang mungkin diterima anak tersebut pada masa depan. Tentu saja pendirian seperti itu merendahkan semua kehidupan manusia dan akhirnya merendahkan anak tersebut. Anak tersebut dianggap tidak mempunyai hak asasi untuk dilahirkan atau untuk hidup. Hal yang menarik, tetapi tragis, para pendukung “pro-pilihan” menjadikan diri mereka setara dengan Allah. Bila si ibu ingin mempunyai anak, janin dianggap sebagai anak. Bila tidak, janin dianggap hanya segumpal jaringan yang dapat disingkirkan. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 71. Children and Childhood in the Bible Sejak Mahkamah Agung Amerika Serikat memberikan hak yang sah kepada perempuan untuk menggugurkan kandungan pada 1973, hingga 2009, lebih dari 50 juta bayi yang belum lahir diaborsi di Amerika Serikat. Setiap tahun, di Amerika Serikat, 1,3 juta bayi yang belum lahir dibunuh sebagai hasil dari pandangan “Pro-Pilihan” ibu mereka. Statistik yang sama juga dialami bangsa-bangsa lain di seluruh dunia. Di beberapa negara, aborsi hampir diterima begitu saja. Seorang pekerja misi di Ukraina ditanya oleh orang yang baru menjadi Kristen, “Bagaimana cara Kristen untuk menjalani aborsi?” Kita tahu Allah membentuk anak-anak dalam kandungan. Dalam studi ini, kita juga akan melihat bahwa Allah memanggil orangorang bahkan sejak mereka di dalam kandungan. Mari kita membaca lagi teks-teks ini dan teks-teks lainnya dalam Alkitab yang berkaitan dengan aborsi, dan sekali lagi memetik pelajaran dari Alkitab. Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut: Kejadian 30:20; Mazmur 127:3; Yohanes 1:13. Apa yang tersirat mengenai NILAI kehidupan manusia—yang sudah dilahirkan maupun yang masih di dalam kandungan? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Bagaimana para penulis Alkitab menggambarkan diri mereka di dalam kandungan? Dari gambaran-gambaran ini, kesimpulan apa yang dapat kita ambil mengenai anak yang belum lahir? Statistik 1,3 juta ini diambil dari prolifeaction.org/faq/abortionphp/ Sumbernya adalah: Finer LB dan Henshaw SK, Perkiraan Tindakan Aborsi di Amerika Serikat pada 2001 dan 2002, Alan Guttmacher Institute, 2005 [PDF], diakses pada 17 Mei 2005. 18 Gambaran/Kesimpulan/Implikasi tentang bayi yang belum lahir Referensi Ayub Ayub 3:11, 16; 10:8–11 ………...…. Daud Mazmur 139:13–16; 119:73 ………...…. Yesaya Yesaya 49:5 ………...…. Yeremia Yeremia 1:5; 20:17–18 ………...…. 3. Dari ayat-ayat berikut, apa yang dapat kita pelajari tentang anak di dalam kandungan dan anak-anak yang sudah dilahirkan? Bagaimana gambaran “sebelum dan sesudah” ini meneguhkan status anak yang belum lahir? Anak di dalam Kandungan Anak yang Sudah Lahir Referensi Gambaran Referensi Gambaran Kejadian 25:22 ………...…. Lukas 2:12, 16 ………...…. Ayub 3:16 ………...…. Kisah Para Rasul 7:19 ………...…. Lukas 1:41, 44 ………...…. 2 Timotius 3:15 ………...…. ………...…. 1 Samuel 15:3 ………...…. Pikirkan dan Diskusikan Berikut adalah dua argumen “alkitabiah” yang kadang-kadang di­gunakan oleh kelompok-kelompok “pro-aborsi” untuk mem­ benarkan tindakan aborsi. Bagaimana tanggapan Anda terhadap masing-masing argumen ini? • Karena Adam menjadi “manusia” ketika Allah “meng­ embuskan napas hidup ke dalam hidungnya” (Kej. 2:7), seorang anak baru menjadi manusia ketika ia lahir dan mulai bernapas. 19 Studi 3 Penulis Alkitab Children and Childhood in the Bible ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Kemanusiaan dimulai ketika lahir, karena walaupun janin kelihatannya seperti manusia, sebenarnya bukan manusia karena tidak mempunyai kesadaran. ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 4. Doktrin tentang Inkarnasi: Bacalah Galatia 4:4 dan Ibrani 2:17. Dengan mengingat ayat-ayat itu, diskusikan pernyataan Zuck bahwa “Bila janin bukan manusia, maka Yesus Kristus, ketika Ia berada di dalam kandungan Maria, bukan manusia” (Zuck, hlm. 77). ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Doktrin tentang Dosa Asal: Bacalah Mazmur 51:7. Diskusikan pengakuan Daud “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diper­ anakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Berdasarkan ko­ mentar Daud, menurut Anda, apa yang dikatakan teks ini tentang dosa asal? Bagaimana hal ini mengungkapkan status anak yang masih dalam kandungan? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 20 Referensi Pikiran Allah tentang Aborsi Apa Alasannya? 1 Samuel 1:11 ………...…. ………...…. Ayub 15:34 ………...…. ………...…. Amsal 30:16 ………...…. ………...…. 7. Bacalah Keluaran 21:22–25. Ayat-ayat ini menyatakan bahwa hukuman akan dijatuhkan kepada pelanggar bila ia menyebabkan seorang perempuan yang sedang hamil melahirkan sebelum waktunya atau menyebabkan cedera serius pada ibu atau bayi di kandungannya. Apa yang ditunjukkan oleh perintah Musa ini tentang status dan nilai dari bayi yang belum lahir? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Bagaimana orang-orang di masyarakat atau budaya Anda memandang aborsi? Apa aspek hukum terhadap aborsi di negara Anda? Diskusikan dampak aborsi pada masyarakat dan para ibu di negara Anda! ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 21 Studi 3 6. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut untuk merumuskan pikiran Allah tentang aborsi. Berdasarkan ayat-ayat ini, apakah menurut Anda Allah mengutuk aborsi? Mengapa? Children and Childhood in the Bible 2. Menurut Anda, apakah ada alasan yang sah untuk melakukan aborsi? Bagaimana dengan pemerkosaan atau inses? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bila ditemukan kecacatan serius pada anak yang sedang ber­ kembang dalam rahim, bagaimana hal ini memengaruhi ke­ putusan untuk melakukan aborsi? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Berikut dua argumen “pro-aborsi”. Bagaimana tanggapan Anda terhadap masing-masing argumen ini? • Jaringan janin adalah bagian dari perempuan yang hamil. Oleh karena itu, janin bukan orang atau kehidupan yang terpisah. Di samping itu, perempuan tersebut berhak melakukan apa yang diinginkannya terhadap tubuhnya sendiri. ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Aborsi adalah cara untuk menghindari melahirkan anak yang tidak diinginkan. ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 22 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 71–81. 23 Studi 3 5. Apa saja pandangan tentang “pengendalian kelahiran” di budaya Anda? Mana metode yang sah, mana yang kontroversial? Studi 4 Orangtua pada Zaman Alkitab Mendambakan Anak KATA PENGANTAR T ahukah Anda, di masyarakat pascamodern ini, ada banyak pa­ sangan suami istri yang tidak ingin mempunyai anak? Ukuran keluarga bertambah kecil dan semakin banyak suami istri yang memilih perkawinan “tanpa anak”. Bahkan ada banyak buku dan situs web yang ditujukan untuk orang-orang yang memilih untuk tidak mempunyai anak. Menurut Wikipedia, mengutip penulis Patricia Cohen, (diakses pada 5 Juli 2011), satu studi sensus pada 2003 di Amerika Serikat mendapati 19 persen perempuan Amerika berumur 40–44 tahun tidak mempunyai anak (dibandingkan dengan 10 persen pada 1976). Pada 1950-an, tidak mempunyai anak dianggap tidak lazim. Pasangan “tanpa anak” cenderung lebih berpendidikan, mempunyai komitmen yang lebih besar dalam manajemen dan profesi, tidak begitu “religius”, dan tinggal di daerah-daerah perkotaan. Dalam sepanjang sejarah Alkitab, jelas bahwa laki-laki dan pe­ rem­puan ingin mempunyai anak. Bahkan Allah ingin umat-Nya mem­ punyai anak. Ingatlah perintah pertama yang diberikan dalam Alkitab! Perintah itu adalah “beranakcuculah dan bertambah banyak” (Kej. 1:28). Sarai yang mandul menganggap mempunyai anak seba­gai suatu kesenangan (lihat Kej. 18:12). Ayub senang dikelilingi anak-anaknya Children and Childhood in the Bible (Ayb. 29:5) dan pemazmur menyebutkan tentang “ibu yang berbahagia dan terhormat di rumahnya” (Mzm. 113:9, BIS). Dalam sejarah Alkitab, kemandulan dianggap sebagai aib (Kej. 30:23) dan penderitaan (Kej. 29:32; 1 Sam. 1:11). Perempuan mandul pada zaman Alkitab kadang-kadang sangat ingin mempunyai anak. Rahel menangis: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan mati” (Kej. 30:1). Juga, Hana dalam 1 Samuel 1:7–16 sangat ingin mem­punyai anak. Pada abad ke-21, banyak pasangan suami istri mengalami kemandulan dan tidak bisa mempunyai anak. Sebagai kompensasi, banyak pasangan memilih mengadopsi anak, sedangkan pasangan lain­ nya menyibukkan diri dengan berkarya di masyarakat dan puas dengan peran sebagai orangtua angkat. Zuck menunjukkan bahwa “hingga 1991, lebih dari satu juta anak berada dalam keluarga angkat.” Ribuan pasangan suami istri menanti bayi untuk diadopsi.” Menurut Adoption Institute, lebih dari seperempat juta anak diadopsi antara 1971 dan 2001. Di Amerika Serikat, kebanyakan anak ini berasal dari Rusia dan Cina. Hal yang menarik adalah, Perjanjian Baru menggunakan tema adopsi untuk menggambarkan kebenaran-kebenaran teologi yang penting. Bila kita menempatkan kedua gambar ini berdampingan— kemandulan dan adopsi—sekali lagi, “anak-anak di tengah kita” akan menerangi kesulitan kita. (Perhatikan: Studi ini mungkin menyakitkan bagi beberapa orang, laki-laki atau perempuan yang menginginkan anak, tetapi tidak bisa. Penting untuk peka terhadap perasaan anggota kelompok Anda yang mungkin sedang bergumul dengan masalah ini.) Zuck, mengutip World Almanac and Book of Facts 1995 (Mahwah, N.J.; Funk and Wagnall’s, 1994), hlm. 962. Ibid. www.adoptioninstitute.org. 26 1. Mengapa orangtua pada zaman Alkitab sangat ingin mempunyai anak? Temukan alasannya dalam teks-teks Alkitab berikut: Referensi Alasan Sangat Ingin Mempunyai Anak Orangtua Rut 4:10, 15 Boas dan Rut ………...…. 2 Samuel 14:7 Seorang perempuan dari Tekoa ………...…. Ayub 29:5 Ayub ………...…. Yeremia 11:19 Yeremia ………...…. Lukas 1:58 Zakharia dan Elisabet ………...…. 2. Bacalah ayat-ayat berikut yang menggambarkan tanggapan orangtua ketika mendapat anak. Ringkas dan tuliskan tanggapan mereka ketika mendengar kabar ini! Referensi Orangtua Tanggapan Kejadian 30:11–13 Lea dan Yakub ………...…. Yeremia 20:15 Hilkia (ayah Yeremia) ………...…. Lukas 1:14 Zakharia ………...…. Lukas 1:58 Elisabet ………...…. 3. Bacalah ayat-ayat berikut untuk memahami perasaan tokohtokoh Alkitab tentang anak-anak mereka, kemudian daftarkan apa yang mereka katakan tentang “kasih” mereka kepada anakanak mereka: 27 Studi 4 Apa Kata Alkitab? Children and Childhood in the Bible Referensi Orangtua Pernyataan tentang Kasih Orangtua terhadap Anak-anak Teks-teks Perjanjian Lama: Dari Kejadian: Kejadian 21:15–16 Kejadian 25:28 Kejadian 37:3, 31–35; 42:38; 44:22, 29, 31, 34 Hagar Ishak dan Ribka Yakub ………...…. ………...…. ………...…. ………...…. Keluaran 2:3 Ibu Musa ………...…. Dari 2 Samuel: 2 Samuel 12:15–17; 13:37–14:1; 18:13 Daud ………...…. Teks-teks Perjanjian Baru: Lukas 8:41–42 ………...…. ………...…. Yohanes 4:46–49 ………...…. ………...…. Pikirkan dan Diskusikan: Beberapa orangtua zaman sekarang tidak begitu ingin mempu­ nyai anak. Bahkan, sebenarnya banyak orangtua yang tidak ingin mempunyai anak. Dari penemuan Anda di atas, bandingkan sikap orangtua pada zaman Alkitab dengan pola pikir beberapa orang dewasa saat ini mengenai anak-anak. Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Bagaimana perasaan Anda tentang pasangan suami istri yang sengaja memilih untuk tidak mempunyai anak? Apa alasan sah yang mungkin ada untuk dengan sengaja tidak mempunyai anak? 28 4. Beberapa teks Alkitab secara kiasan mengacu kepada “peran ibu” atau “peran ayah”. (Yesus dan Rasul Paulus menggunakan kiasan ini dalam Perjanjian baru.) Temukan cara Allah menjelaskan kasih-Nya kepada kita melalui kiasan-kiasan ini. Referensi Kiasan tentang “Orangtua” Perasaan Allah tentang Anak-anak-Nya Yesaya 49:15 Allah sebagai “ibu” rohani ………...…. Lukas 20:13 Pemilik kebun anggur sebagai “ayah” ………...…. Lukas 8:41–42 Ayah yang mempunyai dua anak. ………...…. 1 Tesalonika 2:7 Paulus dan para rasul sebagai “ibu” rohani ………...…. 5. Dalam Alkitab, ada banyak ayat yang mengacu kepada “adopsi”. Bahkan ada tokoh-tokoh Alkitab yang “diangkat anak” atau “diadopsi”. Seorang anak sebenarnya adalah pelayan! Baca­lah untuk mengenali anak-anak ini: Referensi Orangtua Angkat Nama/Situasi Anak Keluaran 2:7, 15 Anak perempuan Firaun ………...…. Ester 2:7, 15 Mordekhai ………...…. 1 Tawarikh 2:34–35 Sesan Yarha 6. Setelah membaca teks 1 Tawarikh di atas, pertimbangkan Kejadian 15:2. Abram mempertimbangkan hendak mengadopsi Eliezer, hambanya, dari Damsyik, sebelum kabar baiknya 29 Studi 4 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Children and Childhood in the Bible mengenai kehamilan Sarai dan kelahiran Ishak. Ia berkata: “Engkau [Allah] tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku”. • Apakah Abram benar-benar ingin Eliezer menjadi anaknya? Mengapa atau mengapa tidak? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Menurut Anda, bagaimana beberapa anak “angkat” bukan hanya dipertimbangkan pada waktu itu, melainkan juga dalam keluarga-keluarga zaman sekarang? Apakah kondisi ini memprihatinkan? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 7. Bacalah teks-teks Perjanjian Baru berikut di mana terkandung kebenaran-kebenaran rohani yang diajarkan Paulus mengenai adopsi. Temukan dan tuliskan kebenaran-kebenaran rohani berikut: Referensi Kata-kata Paulus Roma 8:15 “Sebab kamu tidak menerima roh perbudakan yang membuat kamu menjadi takut lagi, tetapi kamu telah menerima Roh yang menjadikan kamu anak Allah.” Roma 8:23 “... kita juga mengeluh dalam hati kita sambil menantikan pengangkatan sebagai anak ….” 30 Kebenaran Rohani yang Dipetik …………………. …………………. “... mereka telah diangkat menjadi anak ...” Galatia 4:5 “... untuk menebus mereka, yang takluk kepada hukum Taurat, supaya kita diterima menjadi anak.” Efesus 1:5 “Ia telah menentukan kita dari semula oleh Yesus Kristus untuk menjadi anak-anak-Nya, sesuai dengan kerelaan kehendak-Nya.” …………………. …………………. …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi 1. Sementara beberapa perempuan zaman sekarang tidak ingin mempunyai anak, perempuan lainnya, seperti kebanyakan perempuan pada zaman Alkitab, sangat ingin mempunyai anak. Apa saja usaha yang dilakukan perempuan-perempuan yang mandul atau “tidak subur” untuk bisa mempunyai anak? Apa pendapat dan perasaan Anda tentang mempunyai “bayi tabung” atau cara-cara lain yang tersedia pada zaman sekarang untuk membantu kehamilan? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Bagaimana budaya memengaruhi sikap dan pengambilan ke­ putusan orangtua untuk mempunyai anak (dengan melahirkan atau adopsi)? Dalam peran Anda sebagai pemimpin rohani, bagaimana Anda dapat memulihkan atau meningkatkan kasih dan penghargaan orangtua terhadap anak-anak dalam budaya Anda? 31 Studi 4 Roma 9:4 Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah kutipan berikut dari blog yang berjudul “Menjadi Ibu adalah Suatu Panggilan (Dan di Mana Tingkatan Anak-anak Anda)” oleh Rachel Jankovic. Apakah kedengarannya seperti orang-orang yang Anda kenal? Diskusikan. Juga diskusikan di mana “tingkat” anak-anak di masyarakat Anda, berdasarkan prioritas tindakan dan sikap. Anak-anak berada pada tingkat di bawah perguruan tinggi. Di bawah perjalanan keliling dunia, tentunya. Di bawah kemampuan untuk pergi keluar malam hari pada waktu senggang. Di bawah melatih tubuh Anda di tempat olahraga. Di bawah setiap pekerjaan yang Anda miliki atau inginkan. Kenyataannya, anak-anak berada di bawah keinginan Anda untuk duduk-duduk dan bersantai, bila itu yang ingin Anda lakukan. Di bawah segala sesuatu. Anakanak adalah hal terakhir yang menjadi pilihan Anda untuk menghabiskan waktu. Bila Anda dibesarkan di budaya Barat, sangat sulit untuk mendapatkan perspektif alkitabiah mengenai peran ibu untuk berpikir sebagai perempuan Kristen yang merdeka mengenai hidup Anda, anak-anak Anda. Berapa banyak kita mendengarkan setengah kebenaran dan setengah kebohongan? Apakah kita percaya bahwa kita menginginkan anak-anak karena ada dorongan biologis, atau keinginan besar untuk “menggendong bayi”? Apakah kita benar-benar menginginkan anak karena pakaian kecil Rachel Jankovic, “Motherhood Is a Calling (And Where Your Children Rank).” 14 Juli 2011. http://www.desiringgod.org/blog/posts/motherhood-is-a-calling-and-whereyour-children-rank#.Th-UzV85Xp1.facebook. Diakses pada 23 Juli 2011. 32 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 4. Apa pendapat Anda tentang adopsi atau mengangkat anak? Apakah praktik ini lazim dalam budaya Anda? Mengapa? Apakah Anda mengenal anak-anak angkat? Bagikan kepada kelompok Anda kesaksian tentang adopsi anak. Bagaimana gereja dapat mendukung orang-orang yang memutuskan untuk mengadopsi atau mengangkat anak yang membutuhkan pemeliharaan dan kasih orangtua? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Karena wabah HIV/AIDS, tidak terhitung banyaknya anak yatim piatu yang terlantar. Apa yang dilakukan orang-orang dalam budaya Anda untuk menanggapi masalah ini? Bagaimana gereja dapat menanggapi penderitaan anak-anak yatim piatu korban HIV/AIDS? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 33 Studi 4 yang lucu-lucu dan kesempatan berfoto? Apakah peran ibu adalah pekerjaan paling rendah yang dapat dilakukan karena tidak ada pekerjaan lain, atau pekerjaan yang cocok untuk orang yang puas dengan pekerjaan membosankan? Kalau begitu, apa yang kita pikirkan? Children and Childhood in the Bible Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 45–53, 96–99. Michael J. Sandel, “The Case Against Perfection” dalam Atlantic Monthly, (April 2004), hlm. 50–62. 34 Studi 5 Dukacita Orang yang Mandul dan Keguguran Kata Pengantar K emandulan adalah hal memalukan dan dianggap aib di ma­ syarakat bagi istri-istri bangsa Israel pada zaman Alkitab. Sama seperti melahirkan anak dianggap sebagai menerima kebaikan dari Allah, kemandulan dianggap sebagai hukuman dari Allah. Ayub 15:34 menyatakan bahwa “orang yang jahat tak akan berketurunan” (BIS). Walaupun kemandulan sering kali bukan akibat dari dosa, pada zaman Alkitab, perempuan yang mandul sering dihina, dilecehkan, atau dicurigai oleh suami, keluarga suami, dan masyarakat. Dengan lingkungan yang keras seperti itu, tidak heran bila perempuan-pe­ rempuan pada zaman Alkitab sangat ingin mempunyai anak. Apa Kata Alkitab? 1. Dalam Alkitab, kadang-kadang ada alasan di balik ke­mandulan perempuan. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut untuk menentu­ kan alasannya: Children and Childhood in the Bible Referensi: Ibu Alasan Kemandulan Kejadian 16:2 Sarai …………………. Kejadian 20:18 Perempuan-perempuan dalam keluarga Abimelekh …………………. Kejadian 30:2 Rahel …………………. Imamat 20:20, 21 Perempuan pada umumnya …………………. Bilangan 5:20–22, 31 Perempuan pada umumnya …………………. 2 Samuel 6:20–23 Mikhal …………………. Lukas 1:6, 7 Elisabet …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Dalam Alkitab, kita melihat bahwa kadang-kadang dapat di­ terima secara budaya bila seorang istri “membeli seorang bu­ dak perempuan yang dapat memberikan keturunan kepada suaminya. Kemudian budak itu dapat disingkirkan dengan cara dijual atau diusir.” Bicarakan mengapa praktik ini dapat diterima pada zaman Alkitab. Mengapa praktik ini dapat diterima, atau tidak dapat diterima, pada zaman sekarang? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Dalam Alkitab, juga ada contoh-contoh tentang keguguran dan lahir dalam keadaan mati, yang mana masih terjadi pada zaman modern. Bacalah ayat-ayat berikut untuk menemukan situasi dan penyebab peristiwa-peristiwa ini dalam sejarah Alkitab: 36 Situasi atau Penyebab Keguguran Keluaran 21:22–23 …………………. Keluaran 23:25–26 Mazmur 58:9 (kiasan) Hosea 9:14 …………………. …………………. …………………. 3. Kadang-kadang dalam Alkitab, tragedi atau kekejaman da­ pat menyebabkan keguguran dan lahir dalam keadaan mati. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut untuk mengetahui tragedi dari peristiwa-peristiwa ini dalam budaya Perjanjian Lama. Tuliskan kekejaman yang dialami perempuan pada zaman perang dan pergolakan nasional ini. • Amos 1:13: ……………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………….. • 2 Raja-raja 8:12: ………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………….. • Hosea 14:1 : …………………………………………… ………………………………………………………… ………………………………………………………...... 4. Ayat-ayat berikut menceritakan perempuan-perempuan yang menderita karena kemandulan mereka. Daftarkan kata-kata yang mengungkapkan penderitaan mereka. 37 Studi 5 Referensi Children and Childhood in the Bible Referensi Istri yang Mandul Kata-kata Dukacita/ Sukacita Kejadian 29:32 Lea …………………. Kejadian 30:23 Rahel …………………. 1 Samuel 1:6–11; 15–18 Hana …………………. Lukas 1:25 (tanggapan positif) Elisabet …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Apa sikap dalam budaya Anda mengenai kemandulan, ke­ guguran, dan kelahiran mati? Siapa yang menanggung bagian terberat dari “aib” itu? Mengapa ya atau mengapa tidak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Menurut Anda, apa alasan kemandulan dalam budaya zaman sekarang? Apakah menunda kehamilan melalui metode pe­ ngendalian kelahiran modern (Keluarga Berencana) menjadi faktor penyebab kemandulan di antara perempuan-perempuan zaman sekarang? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Ada lima perempuan dalam Alkitab yang menggunakan caracara yang sangat tidak lazim untuk mendapatkan anak. Kenali perempuan-perempuan tersebut dan motivasi di balik tindakan mereka berdasarkan ayat-ayat berikut. Apa yang mereka ketahui tentang pengobatan tradisional yang tidak kita ketahui saat ini? 38 Perempuan Tindakan/ Motivasi: Kejadian 16:1–3, 15 …………………. …………………. Kejadian 30:3–13 …………………. …………………. Kejadian 38 …………………. …………………. Perempuan pada umumnya …………………. …………………. …………………. Ulangan 25:5–10 (bandingkan Lukas 20:28) 1 Samuel 1:11 Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Apa pendapat Anda tentang ibu pengganti? Pernahkah Anda mendengar tentang perempuan-perempuan kaya yang “menye­ wa rahim” atau “mendapatkan sumber dari luar untuk kehamilan mereka” melalui perempuan lain? Apakah menurut Anda itu suatu kejahatan moral dan/atau pelanggaran hak dan martabat perempuan miskin? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Bioteknologi zaman sekarang memampukan orangtua “me­ rancang” bayi mereka sendiri, misalnya memilih warna mata dan warna rambut untuk bayi mereka, serta menentukan bentuk hidung, wajah, bahkan jenis kelamin bayi tersebut. Diskusikan dalam kelompok Anda pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa pendapat Anda mengenai teknologi “merancang bayi”? Apa perbedaan atau persamaannya dengan kloning? 39 Studi 5 Referensi Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Menurut Anda, dari manakah tuntutan untuk merancang bayi ini berasal? Pertimbangkan: “Apakah pasangan yang ‘normal’ yang dengan tulus menginginkan satu keluarga dan mempunyai anak atas usaha mereka sendiri akan menggunakan cara-cara seperti itu untuk mendapatkan anak?” ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah Studi Kasus di sini, yang berjudul The Case Against Perfection (Menentang Kesempurnaan), kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawahnya. Terobosan dalam ilmu genetika memberi kita janji sekaligus situasi sulit. Janji itu adalah bahwa kita dapat segera meng­ obati dan mencegah banyak penyakit yang melemahkan. Situasi sulitnya adalah bahwa pengetahuan genetika kita yang baru ditemukan mungkin juga memampukan kita memanipulasi hakikat kita sendiri—meningkatkan otot, daya ingat, dan suasana hati kita; memilih jenis kelamin, tinggi badan, dan ciri-ciri genetik lainnya dari anak-anak kita; membuat kita “unggul”. Ketika ilmu pengetahuan bergerak lebih cepat daripada pengertian moral, seperti yang terjadi saat ini, laki-laki dan perempuan bergumul untuk menyampaikan kegelisahan mereka .... Menjadi orangtua tidak mudah dan banyak tan­ tangannya. Saat ini juga, keahlian bioteknik dan rekayasa genetika menjadi ancaman. Menghargai anak-anak sebagai pemberian berarti menerima mereka sebagaimana adanya, 40 41 Studi 5 bukan sebagai objek dari rancangan kita atau produk dari keinginan kita atau sarana untuk memenuhi ambisi kita. Kasih orangtua tidak tergantung pada bakat dan sifat anak. Kita memilih teman-teman dan pasangan setidaknya sebagian berdasarkan pada kualitas yang kita anggap menarik. Namun, kita tidak memilih anak-anak kita. Kualitas mereka tidak dapat diperkirakan, bahkan orangtua yang paling berhati-hati pun tidak dapat bertanggung jawab sepenuhnya mengenai seperti apa anak mereka. Karena itu, peran orangtua, lebih daripada semua hubungan lainnya, mengajarkan apa yang disebut oleh teolog William F. May sebagai “keterbukaan kepada apa yang tidak bisa diubah.” Gema kata-kata May menolong kita memahami bahwa keberatan moral yang paling mendalam terhadap peningkatan kualitas melalui rekayasa genetika bukan terletak pada kesempurnaan yang dicarinya, melainkan pada watak manusia yang dihasilkannya. Masalahnya bu­ kan bahwa orangtua merampas otonomi anak yang mereka rancang. Masalahnya terletak pada kesombongan orangtua yang merancang, dalam dorongan mereka untuk menguasai misteri kelahiran. Bahkan sekalipun watak ini tidak mem­ buat orangtua menjadi orang yang kejam terhadap anak mereka, hal itu akan merusak hubungan antara orangtua dan anak, serta menghilangkan kerendahhatian orangtua di samping memperbesar perasaan bahwa kita dapat meng­ ubah hal yang tidak bisa diubah. Menghargai anak sebagai pemberian atau berkat, tentu saja, bukan berarti bersikap pasif dalam menghadapi penyakit. Bantuan medis untuk menyembuhkan atau men­ cegah penyakit atau memulihkan yang terluka menjadi sehat kembali bukanlah menodai alam, melainkan justru menghormatinya. Menyembuhkan penyakit atau luka bu­ kanlah menolak kapasitas alami seorang anak, melainkan justru memungkinkan kapasitas alami itu berkembang. Children and Childhood in the Bible Menganggap anak sebagai pemberian juga bukan berarti orangtua tidak boleh membentuk dan mengarah­ kan perkembangan anak mereka. Sama seperti atlet dan seniman mempunyai kewajiban untuk mengolah bakat mereka, demikian juga orangtua mempunyai kewajiban untuk mendidik anak-anak mereka, menolong mereka menemukan dan mengembangkan bakat mereka. Seperti yang ditunjukkan May, orangtua memberi anak mereka dua macam kasih: kasih yang menerima dan kasih yang mengubah. Kasih yang menerima meneguhkan ke­ber­ adaan anak tersebut, sedangkan kasih yang mengubah mengusahakan kesejahteraan anak tersebut. Masing-ma­ sing segi memperbaiki kelebihan lain. Ia menulis, “Kasih sayang menjadi tidak terasa bila hanya ditunjukkan dengan menerima anak tersebut apa adanya.” Orangtua mempunyai kewajiban untuk mengembangkan potensi anak mereka. Akan tetapi, hari-hari ini, orangtua yang ter­lalu ambisius cenderung menunjukkan kasih yang meng­ubah­ kan—mempromosikan dan menuntut semua prestasi dari anak mereka, alias mencari kesempurnaan. “Orangtua sulit mempertahankan keseimbangan antara kedua sisi kasih,” kata May. “Kasih yang menerima, tanpa kasih yang mengubahkan, akan menjadi sikap terlalu membiarkan, dan akhirnya mengabaikan. Kasih yang mengubahkan, tanpa kasih yang menerima, akan terus mendesak, dan akhirnya menolak.” Dalam dorongan yang saling bersaing ini May menemukan satu kesamaan dengan ilmu pengetahuan modern: hal itu juga membuat kita melihat dunia ini, mempelajari dan menikmatinya, juga membentuk dunia, mengubah dan menyempurnakannya. Mandat untuk membentuk anak-anak kita, men­ didik dan memperbaiki mereka, bertentangan dengan per­ baikan melalui rekayasa genetik. Biasanya kita menghar­gai 42 Dikutip dari Michael J. Sandel. “The Case Against Perfection”. The Atlantic Monthly, Vol. 293, No. 3 (April 2004), hlm. 50–62. 5. Sandel bertanya, “Bila memungkinkan bagi orangtua untuk menolong anak-anak mereka dalam cara ini, bukankah sama mulianya bila orangtua menggunakan semua teknologi genetika yang tersedia (asalkan aman) untuk meningkatkan kecerdasan, kemampuan musikal, atau bakat atletik anak-anak mereka?” ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Studi Kasus di atas berbicara tentang “Kasih yang Menerima” dan “Kasih yang Mengubah.” Beberapa orangtua tidak seimbang dalam kedua hal ini. Menurut Anda, mana yang lebih banyak Anda terima dari orangtua Anda? Diskusikan. Pada umumnya dalam masyarakat Anda, orangtua cenderung memberikan kasih yang mana? Diskusikan. 43 Studi 5 orangtua yang mengusahakan hal terbaik untuk anak-anak mereka, yang berusaha keras menolong mereka men­capai kebahagiaan dan kesuksesan. Beberapa orangtua mem­ berikan keuntungan kepada anak-anak mereka dengan mendaftarkan anak-anak tersebut di sekolah yang mahal, menyewa guru les pribadi, mengirim mereka ke kamp tenis, mendaftarkan mereka ke kursus piano, kursus balet, kursus berenang, dan sebagainya. Bila memungkinkan bagi orangtua untuk menolong anak-anak mereka dalam cara ini, bukankah sama mulianya bila orangtua menggunakan semua teknologi genetika yang tersedia (asalkan aman) untuk meningkatkan kecerdasan, kemampuan musikal, atau bakat atletik anak-anak mereka? Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 45–53, 96–99. Michael J. Sandel, “The Case Against Perfection” dalam Atlantic Monthly, April 2004, hlm. 50–62. 44 Studi 6 Kasih Yesus kepada Anak-anak Kata Pengantar P erjanjian Baru menunjukkan bahwa Yesus sangat menghargai anakanak. Dengan memercayai bahwa Yesus adalah sepenuhnya Allah dan sepenuhnya manusia, kita dapat menemukan dalam Perjanjian Baru, kasih Allah kepada anak-anak melalui Yesus. Kata-kata dan sikap Yesus sendiri mengenai anak-anak menjadi dasar bagi ayat-ayat ini. Ingatlah, ada banyak peristiwa yang melibatkan anak-anak dalam kehidupan Yesus, misalnya anak laki-laki yang memberi Yesus roti dan ikan (Yoh. 6), putra seorang janda di Nain (Luk. 7), dan putri seorang perempuan Kanaan (Mat. 15:21–28). Ini baru beberapa contoh. Kita tidak tahu nama anak-anak ini, tetapi kehadiran mereka dalam catatan Alkitab memberi tahu kita bahwa mereka penting bagi Yesus. Walaupun sering diabaikan, kita tidak dapat menyangkal peran penting anak-anak dalam kehidupan dan pelayanan Yesus. Yesus senang dikelilingi anak-anak. “Walaupun tidak banyak pemimpin agama besar di dunia yang menghargai anak-anak, Yesus tidak demikian. Dia tidak hanya menyambut anak-anak, tetapi juga memakai mereka untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran rohani yang penting!” Zuck, hlm. 201, dikutip dari Leon Morris, The Gospel According to St. Luke: Children and Childhood in the Bible Yesus dan Anak-Anak Ruang Resepsi Compassion Di lobi yang luas di markas besar organisasi internasional tem­ pat saya bekerja ada patung-patung perunggu berukuran agak lebih besar daripada ukuran manusia normal. Tokoh utamanya Yesus, duduk di atas batu, sedang menggendong seorang anak. Anak tersebut duduk di pangkuan-Nya sambil bermain dengan jenggot-Nya yang pen­dek, dan Yesus tampak tersenyum lebar. Di dekat mereka ada seorang anak perempuan yang membawakan bunga untuk Yesus, dan seorang anak laki-laki yang membawa seekor anak domba. Anak laki-laki tersebut mendekati Yesus dengan malu-malu. Seekor anjing yang lucu menggoyang-goyangkan ekornya, ikut memeriahkan suasana. Namun, di kejauhan (dekat pintu keluar) ada patung perunggu seorang anak laki-laki Asia sedang menarik ibunya dengan satu tangan, dan dengan gembira menunjuk kepada Yesus dengan tangan lainnya. Pesannya jelas. Anak laki-laki Asia tersebut ingin ibunya datang menemui LakiLaki lembut hati ini yang sangat senang bermain dengan anak-anak. Patung ini menggambarkan pengertian kita bahwa Yesus memang mempunyai waktu untuk anak-anak, dan anak-anak tersebut sering kali menjadi sumber rohani yang bagus untuk membawa orangtua mereka kepada Kristus. Khususnya dalam konteks keluarga bukan-Kristen, anak-anak sering menjadi yang pertama memahami kasih Yesus. Mereka dapat menjadi yang pertama belajar mendoakan orangtua mereka. Karena anak-anak mungkin belajar membaca, sedangkan orangtua mereka buta huruf, anak-anak dapat menceritakan An Introduction and Commentary. (Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1974), hlm. 226. 46 Apa Kata Alkitab? 1. Dalam tabel di bawah, Anda akan menemukan sikap dan kasih Yesus kepada anak-anak. Pada kolom pertama, Anda melihat referensi dari Alkitab untuk dipelajari, kemudian pada kolom kedua dan ketiga, Anda dapat menuliskan pengamatan Anda tentang kata-kata dan tindakan Yesus kepada anak-anak. (Tentu saja ada lebih dari satu, karena banyak contoh yang sama di lebih dari satu Injil. Namun demikian, sering ada perbedaan kecil yang memberikan pengetahuan tambahan.) Referensi Alkitab Kata-kata Yesus Tindakan Yesus Matius 18:2–6; Markus 9:36a, 37, 42 …………………. …………………. Matius 18:14–15 …………………. …………………. Matius 19:13–15; Markus 10:13–16; Lukas 18:15–16 …………………. …………………. 2. Untuk masing-masing kebenaran yang diajarkan Yesus kepada orang dewasa, daftarkan hal-hal yang harus dilakukan atau 47 Studi 6 atau membacakan kisah tentang Yesus kepada orangtua mereka, dan menceritakan tentang kuasa-Nya yang menyembuhkan. Programprogram Compassion penuh dengan kisah-kisah tentang bagaimana hal itu terjadi. Tidak terhitung banyaknya orangtua memberikan kesaksian bahwa anak-anak merekalah yang pertama mendengar tentang Yesus, dan yang memengaruhi mereka untuk mengambil keputusan untuk mengikut Dia. Tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami sikap dan kasih Yesus kepada anak-anak selain dari merenungkan bagaimana Yesus berinteraksi dengan anak-anak, apa yang dikatakan-Nya tentang anak-anak, dan pelajaran yang diajarkan-Nya tentang anak-anak dan melalui anak-anak. Mari kita lihat hal ini. Children and Childhood in the Bible dihindari orang dewasa dengan mengacu kepada anak-anak (yang pertama sudah dijawab sebagai contoh bagi Anda): Kebenaran Rohani untuk Orang Dewasa Referensi Hal-hal yang Harus Dilakukan atau Dihindari dengan Mengingat Anak-anak Masuk Kerajaan Allah Matius 18:1–3 (Ayat-ayat paralel: Markus 9:33–34, 36; Lukas 9:46–47.) Besar di mata Allah Markus 9:35 (Ayat-ayat paralel: Matius 18:4; Lukas 9:48b.) …………………. Menyambut Yesus Lukas 9:48 (Ayat-ayat paralel: Matius 18:5; Markus 9:37.) …………………. Menghindari penghakiman Allah Matius 18:6–7 (Ayat-ayat paralel: Markus 9:42; Lukas 17:1–2.) …………………. Identitas sesuai rencana Allah Lukas 18:16 (Ayat-ayat paralel: Matius 18:10, 14; Markus 10:14.) …………………. Menghindari teguran dari Yesus Markus 10:13–16 (Ayatayat paralel: Matius 19:13– 14; Lukas 18:15–16.) …………………. Menjadi seperti anak kecil. 3. Teks-teks berikut dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas) mencatat bahwa murid-murid Yesus mencoba menghalangi anak-anak mendekati Yesus. Apa reaksi Yesus terhadap muridmurid tersebut? Perhatikan bila ada perbedaan antara ketiga teks. Perhatikan juga bahwa masing-masing teks ini diikuti oleh kisah tentang pemuda kaya. Mungkinkah ada hubungan antara pengajaran-pengajaran ini? 48 Reaksi Yesus Pesan Yesus Matius 19:13–15 …………………. …………………. Markus 10:13–16 …………………. …………………. Lukas 18:15–17 …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Diskusikan penafsiran Anda tentang hal yang diajarkan Yesus kepada murid-murid-Nya yang berselisih tentang posisi dan tempat terbesar. Mengapa Yesus menempatkan anak tersebut di tengah-tengah untuk mengajarkan kepada mereka tentang Kerajaan Allah? Prinsip apa yang bekerja di sini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah Markus 9:33–48 tanpa mengikutkan ayat 38–41. Apakah Anda melihat kesinambungan dari pokok bahasannya? Apakah ini memberi Anda pengertian yang berbeda mengenai peringatan di ayat 42–48? (Petunjuk: Menurut Anda, apakah murid-murid merasa tidak nyaman dengan pengajaran tentang anak di tengah-tengah itu dan mencoba mengalihkan “pokok pembicaraan”? Perhatikan juga betapa cepatnya murid-murid melupakan pelajaran tentang anak tadi—dalam ayat 13 dari pasal berikutnya, mereka memarahi ibu-ibu yang membawa anak-anak mereka kepada Yesus!) Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 49 Studi 6 Referensi Children and Childhood in the Bible 5. Kasih dan sikap Yesus kepada anak-anak juga terungkap dari kenyataan bahwa Dia menyembuhkan banyak anak. Temukan anak-anak yang disembuhkan Yesus dalam pelayanan-Nya di dunia dan jenis penyakit yang darinya mereka disembuhkan: Referensi Anak-anak Penyakit Yohanes 4:43–54 …………………. …………………. Matius 17:14–18 (Ayat-ayat paralel: Markus 9:17–27;Lukas 9:37–43) …………………. …………………. Markus 5:21, 35–43 (Ayat-ayat paralel: Matius 9:18–19; 23–26) …………………. …………………. Lukas 7:11–17 …………………. …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Bandingkan sikap Yesus dengan pendeta dan pemimpin gereja yang Anda kenal saat ini. Sikap mereka lebih seperti Yesus atau seperti murid-murid? Mengapa? Beri contoh! ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Dalam lingkungan Anda, apakah anak-anak mempunyai ke­­ sempatan menanggapi panggilan mimbar untuk ke­sem­buhan, permohonan doa, atau kesempatan untuk berdoa da­lam iba­ dah umum, Sekolah Minggu, atau ibadah anak? Mengapa atau mengapa tidak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 50 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 201–216. 51 Studi 6 3. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip di atas yang kita pelajari dari Yesus dengan mengingat anak-anak dalam konteks gereja kita saat ini? P Bagian Dua ANAK-ANAK DAN KELUARGA PADA ZAMAN ALKITAB ada bagian ini, kita akan menyelidiki topik-topik yang berkaitan dengan anak-anak dan keluarga pada zaman Alkitab. Alkitab ada­ lah buku kasus yang menggambarkan “baik dan buruknya” hubungan dalam keluarga. Hal yang menarik, sangat sulit menemukan keluargakeluarga yang benar-benar saleh dan fungsional dalam Alkitab. Namun, sama seperti pengacara dan dokter belajar dari metode studi kasus, kita juga dapat belajar banyak dari “kasus-kasus” positif dan negatif yang kita temukan dalam Alkitab. Keluarga terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Tahukah Anda bahwa alasan Allah menciptakan lembaga perkawinan adalah supaya manusia mempunyai anak—“keturunan yang ilahi”? (Lihat Mal. 2:13–15). Sebagian masyarakat sangat menghargai keluarga besar— semakin banyak paman, bibi, sepupu, dan yang lainnya, semakin baik! Masyarakat lainnya lebih “inti”—lebih sedikit hubungan antargenerasi, dan lebih sedikit keterlibatan dengan keluarga besar dalam aktivitas sehari-hari, tentang disiplin, dan situasi sosial lainnya. Pada umumnya, di seluruh dunia, keluarga pada zaman se­ karang lebih kecil dibandingkan pada zaman dulu. Pada 1970-an, ada perkiraan yang pesimis mengenai jumlah penduduk, yakni bahwa dunia akan bertumbuh hingga 20 atau 50 miliar orang. Pada waktu itu, ada ketakutan kalau-kalau tidak akan ada cukup makanan untuk setiap orang. Akan terjadi kelaparan besar-besaran, dan tidak ada cu­ kup sumber dan energi untuk menopang, bahkan standar hidup paling sederhana sekalipun. Children and Childhood in the Bible Ternyata yang terjadi bukan seperti itu. Angka kesuburan (jum­ lah anak untuk setiap perempuan), merosot secara drastis, bukan hanya di negara-negara maju, melainkan juga di negara-negara yang kurang maju. Kita tahu bahwa keluarga-keluarga di Barat memang secara khas lebih kecil; tetapi faktanya, hampir 100 negara di seluruh dunia mempunyai angka kesuburan di bawah perkiraan. Di mana pun Anda dilahirkan, akan ada masalah keluarga mengenai saudara kandung dan persaingan di antara mereka. Mereka seperti Kain dan Habel pada zaman purba. Kebanyakan persaingan itu memang tidak berbahaya; ada yang berlangsung seumur hidup, secara emosional dan sosial, tetapi ada juga yang fatal secara fisik sebagai kon­ sekuensinya. Sama seperti tidak ada seorang anak pun yang persis sama, demikianlah tidak ada satu keluarga yang sama satu dengan lainnya. Namun, kita dapat belajar tentang keluarga-keluarga yang saleh mela­ lui Alkitab yang mengajarkan topik yang luas ini. Keluarga-keluarga dimulai dengan kelahiran anak. Seperti pada zaman Alkitab, kelahiran anak tersebut menggembirakan, kadang-kadang menakutkan, dan tentu saja merupakan pengalaman yang tidak bisa ditebak karena kelahiran masing-masing anak sama uniknya dengan anak itu sendiri! Sesudah anak tersebut lahir, misteri kehidupan yang baru itu dapat menjadi berkat bagi orangtua dan keluarga besar. Sementara kita menyelidiki kelahiran anak pada zaman Alkitab dan cara Allah memberkati generasi-generasi pada masa depan melalui kelahiran anak-anak, mari kita memulainya dengan satu penghargaan yang baru terhadap kasih Allah kepada dunia ciptaan-Nya sehingga Dia membiarkan Anak-Nya juga dilahirkan sebagai bayi yang tidak berdaya ke dunia kita! 54 Studi 7 Kelahiran Anak pada Zaman Alkitab Kata Pengantar K elahiran anak adalah salah satu pengalaman paling me­ngagumkan dan kompleks dalam hidup. Tidak seorang pun dapat memaha­ mi dengan tepat cara yang mengagumkan seorang anak dibentuk dan dilahirkan ke dunia. Meskipun ada “fakta-fakta luar biasa” yang di­ungkapkan ilmu pengetahuan kepada kita tentang perkembangan bayi dalam rahim ibu, kehamilan dan kelahiran anak tetap merupakan misteri besar. Misteri bahwa setiap kali seorang anak dilahirkan, hal itu “mengguncangkan” imajinasi dan menyebabkan orangtua merasakan kekaguman mendalam.” Akan tetapi, walaupun kelahiran seorang anak merupakan pe­ ristiwa sukacita, proses melahirkan itu sendiri sering digambarkan da­ lam Alkitab sebagai lambang penderitaan. Di samping itu, selalu ada risiko keguguran, lahir mati, dan kecacatan. Apa yang dikatakan Alkitab tentang sukacita dan penderitaan dari melahirkan anak? Bagaimana orang-orang pada zaman dulu menanggapi ekstrem-ekstrem dari pengalaman melahirkan anak? Zuck, hlm. 53, dikutip dari Lennart Nilsson dan Lars Hamberger, A Child is Born, diterjemahkan oleh Clare James (New York: Delacorte Press, 1990), hlm. 39, 78, 83, 85, 108. Ibid. Children and Childhood in the Bible Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui kata Alkitab ten­ tang kesuburan: Referensi Utama Pernyataan-pernyataan tentang Kesuburan 1 Samuel 4:19 …………………. 1 Tawarikh 4:9 …………………. Referensi tentang Kesuburan dalam Perumpamaan Alkitab Mazmur 48:7 …………………. Yesaya 13:8 …………………. Referensi Tambahan Yesaya 26:17–18 …………………. Yeremia 50:43 …………………. Mikha 4:9–10 …………………. 2. Perempuan-perempuan dalam Alkitab bergembira ketika me­ ngetahui dirinya hamil dan akan melahirkan anak-anak (se­ kalipun melalui budak perempuan mereka). Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui reaksi perempuan-perempuan ini atas kehamilan mereka dan akan melahirkan: Referensi Nama Ibu Nama Anak Ungkapan Ibu Kejadian 4:1 Hawa Kain …………………. Kejadian 4:25 Hawa Set …………………. Kejadian 30:11, 18, 20 Lea Gad, Isakhar, Zebulon …………………. Kejadian 30:23 Rahel Yusuf …………………. 1 Samuel 1:11, 19 Hana Samuel …………………. 56 Ayat-ayat di atas mencerminkan perasaan dan pikiran perem­ puan-perempuan yang mengetahui bahwa mereka sangat meng­ harapkan anak. Apakah Anda melihat bukti dalam Alkitab ten­ tang peran aktif para ayah dalam proses melahirkan? Dalam budaya Anda, apa peran suami selama masa kehamilan dan proses melahirkan yang dialami istri mereka? 3. Kondisi melahirkan anak pada zaman Alkitab menantang. Bacalah dan gambarkan kondisi dan pertolongan yang diterima para ibu pada waktu melahirkan, seperti yang digambarkan dalam Alkitab. Kondisi/Tempat Melahirkan Pertolongan yang Diterima Kejadian 35:17 …………………. …………………. Kejadian 38:27–30 …………………. …………………. Keluaran 1:16 …………………. …………………. Yehezkiel 16:4 (alegori) …………………. …………………. Referensi 4. Dalam buku Precious in His Sight (hlm. 69–70), Roy Zuck mengemukakan tujuh penafsiran dari beberapa penafsir ten­ tang ayat yang membingungkan dalam 1 Timotius 2:15: “Te­ tapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak, asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan segala kesederhanaan.” Sesudah Anda membaca pemikiranpemikirannya, diskusikan dan identifikasikan implikasi-im­ plikasi dari pandangan Allah mengenai kehamilan dan me­ lahirkan. Apa penafsiran dari ayat ini untuk perempuan yang tidak dapat melahirkan anak? 57 Studi 7 Pikirkan dan Diskusikan: Children and Childhood in the Bible • • • • • • • Perempuan akan diselamatkan secara fisik melalui kesulitan dalam proses melahirkan (mengutip H.A. Ironside). Perempuan akan diselamatkan secara rohani melalui me­ ngandung Mesias (mengutip Homer A. Kent, Jr.). Perempuan akan diselamatkan secara rohani sekalipun mereka harus melahirkan anak (mengutip E.F. Scott). Perempuan akan diselamatkan secara rohani melalui ke­ setiaan kepada peran mereka sebagai perempuan Kristen (mengutip Ann L. Bowman). Perempuan akan diselamatkan secara rohani dengan me­ lakukan kewajiban mereka sebagai ibu (mengutip Robinson, dikutip dalam tafsiran Perjanjian Baru oleh Albert Barnes). Perempuan akan tetap selamat dari pengaruh masyarakat yang berdosa dengan cara tinggal di rumah dan mem­ besarkan anak-anak (mengutip tulisan Barnes yang me­ ngutip Wetstein) Perempuan akan tetap selamat dari kesalahan Hawa yang merampas peran kepemimpinan suaminya, asalkan men­ jadi ibu yang saleh (mengutip S. Jebb). 5. Dampak “kejatuhan” manusia tercermin dalam Alkitab. Kejadian 3:16 menyatakan bahwa konsekuensi dosa adalah “sakit bersalin”. Sejak itu, penderitaan ketika melahirkan anak men­jadi kiasan untuk penderitaan atau kesedihan yang terbu­ ruk. Bacalah ayat-ayat berikut yang membandingkan penderita­ an manusia dengan sakit bersalin: Perhatikan tempat, orangorang, dan konteks penderitaan itu. Referensi Tempat/Orang Konteks Penderitaan Yesaya 21:3 Yehuda …………………. Yesaya 23:4 Tirus …………………. Yesaya 66:7 Yerusalem …………………. 58 Israel/Yehuda …………………. Yeremia 48:41 Moab …………………. Yeremia 49:24 Damsyik …………………. Roma 8:22 Ciptaan …………………. Galatia 4:19 Paulus …………………. Wahyu 12:2 “seorang perempuan” …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Apa risiko yang dihadapi perempuan-perempuan dalam budaya Anda selama kehamilan? Apakah risiko-risiko ini memengaruhi sikap orangtua terhadap anak-anak mereka? Risiko-risiko ini membuat mereka mempunyai semakin banyak atau semakin sedikit anak? Membuat orangtua menghargai atau meremehkan anak-anak mereka? Mengapa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Diskusikan kondisi/tempat dan pertolongan dalam budaya Anda yang diterima perempuan pada waktu melahirkan. Apa pro dan kontranya? Apa efek positif atau negatif dari kondisi/ tempat melahirkan ini terhadap bayi dan masa kanak-kanaknya kemudian? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Sebagaimana kita ketahui, nutrisi ibu yang sedang mengandung memengaruhi kesehatan bayinya selama kehamilan. Bacalah ayat-ayat berikut yang melibatkan makanan dan pola makan. 59 Studi 7 Yeremia 30:6, 7 Children and Childhood in the Bible Hakim-hakim 13:4–5, 7 (istri Manoah) dan Lukas 1:24 (Elisabet). Apa persiapan, pencegahan, dan pengamatan tradi­ sio­nal untuk perempuan hamil dalam budaya Anda? Apa latar belakang budaya untuk beberapa pengamatan ini? Apakah se­ cara umum, pengamatan itu bermanfaat atau membahayakan ibu/anak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Chuck Swindoll mengatakan bahwa “Karena Dia yang memberikan anak-anak kepada orangtua, maka tidak ada istilah ‘kecelakaan’ atau ‘kebobolan’ dari sudut pandang Allah.” Apakah Anda setuju? Apa sudut pandang masyarakat Anda dan apa konsekuensinya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi Kasus: Anak-anak dengan Kebutuhan Khusus Roy Zuck mencatat bahwa “walaupun beberapa bayi pada zaman Alkitab dilahirkan dengan cacat fisik,” mereka tidak ditelantarkan atau dibunuh karena kecacatan mereka. Misalnya: laki-laki yang buta sejak lahir (Yoh. 9:1–7), pengemis yang lumpuh sejak lahir (Kis. 3:1–10), dan orang yang lumpuh sejak lahir (Kis. 14:8–10). Diskusikan bagaimana anak-anak “berkebutuhan khu­ sus” ini dipakai secara luar biasa oleh Allah untuk memperluas Kerajaan-Nya. Apa implikasi untuk pelayanan pengembangan Charles R. Swindoll, Living Beyond the Daily Grind, Book II (Dallas, Texas: Word Publishing, 1988), hlm. 326. 60 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Jauh: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 45–63, 69–70. 61 Studi 7 anak yang ber­fokus pada anak-anak “berkebutuhan khusus”? Diskusikan dan renungkan tentang cara anak-anak berkebutuh­ an khusus diperlakukan dalam masyarakat dan budaya Anda. Apakah gereja mempunyai panggilan dan tanggung jawab kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan orangtua mere­ ka? Dalam cara apa saja? Sebutkan contoh-contoh yang dapat diterapkan dalam masyarakat Anda. Studi 8 Apa Arti Sebuah Nama? Memberi Nama Anak Kata Pengantar A nak-anak memiliki berbagai jenis nama. Banyak orang percaya bahwa nama dapat berpengaruh seumur hidup! Pernahkah Anda menyempatkan diri untuk merenungkan kenyataan bahwa nama yang kita berikan kepada anak-anak adalah nama yang akan melekat kepada mereka hingga kekekalan? Allah memakai apa pun nama yang kita berikan kepada anak-anak kita. Nama itu juga yang (semoga) akan tertulis di surga. Beberapa kelompok budaya memberi nama yang jelek kepada anak-anak untuk membuat mereka tidak menarik bagi setan-setan. Orang dalam budaya lain memberi nama berdasarkan Alkitab. Misal­ nya, nama “Natan” berarti “memberi”, dan memang Nabi Natan dalam hidup Raja Daud memberikan “hadiah” nasihat kepada Raja Daud. Hasil dari nasihat Natan, Daud bertobat dan mengarahkan hidupnya untuk menaati Allah. Nama saya, “Daniel”, berarti “Allah Adalah Hakim” (atau se­ macam itu!). Teman Asia saya, Lim Siew Ling, mengatakan bahwa Ada banyak situs web bagus yang menampilkan nama-nama. Situs yang ini mempunyai banyak informasi mengenai nama-nama bayi di seluruh dunia: http://www. babynames.org.uk/. Children and Childhood in the Bible namanya berarti “kecil mungil” dan “aktif ”—gambaran yang sangat bagus tentang dirinya, bahkan sekarang setelah ia dewasa! (Walaupun rupanya, artinya berbeda tergantung huruf-huruf Cina yang diguna­ kan! Wow!) Nama mempunyai arti yang berbeda-beda di satu daerah dan daerah lainnya. Bila lahir di Afrika, mungkin Anda dinamai Abeni, Chika, atau Khamisi. Bila Anda lahir di Polandia, nama pertama Anda mungkin Babina, Dobieslaw, atau Sergiusz. Di Korea, nama yang diberikan mungkin Moon, Shin, Soo, atau Sun. Di Cina, WeiXia dan Xiang adalah nama yang lazim diberikan. Hal yang menarik, bahkan dalam budaya Barat sekuler, nama yang paling lazim digunakan saat ini adalah nama-nama yang diambil dari Alkitab. Satu “situs web” populer menunjukkan bahwa tiga nama paling populer untuk anak laki-laki di Amerika pada 2006 adalah Jacob, Michael, dan Joshua. Matthew, Daniel, dan Andrew termasuk dalam sepuluh besar. Baru-baru ini, pada 2011, menurut Social Security Administration Statistics, nama Jacob, Michael, Noah, dan Daniel termasuk dalam sepuluh nama anak laki-laki terpopuler! Tahukah Anda apa nama paling populer untuk anak laki-laki di Inggris saat ini? Mohammed (Muhammad)! (Bayangkan, bagaimana perubahan masyarakat dan etnis di sana saat ini!) Bagaimana orang seharusnya memberi nama anak? Tren saat ini adalah memberi nama anak sama seperti nama orang terkenal yang diidolakan orangtua, misalnya nama penulis atau selebriti terkenal. Beberapa orangtua memberi nama anak-anak mereka mengikuti nama seorang kerabat atau bahkan nama mereka sendiri! Seperti dalam Alkitab, ada orangtua yang menamai anak mereka mengikuti nama alam (misalnya nama bunga-bunga), tempat (kota besar, kota kecil, dan desa), peristiwa (misalnya tsunami, el Nino), warna, hari, bulan, atau batu-batu permata. Dalam budaya-budaya yang masih buta huruf, mereka mem­ beri nama anak menurut nama alat-alat rumah tangga (misalnya, piring, gunting) atau nama binatang (misalnya, kucing, anjing, 64 Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui kapan anak-anak diberi nama pada zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Identifikasikan anak-anak tersebut dan waktu ketika mereka diberi nama: Referensi Kapan Anak Tersebut Diberi Nama? Anak Kejadian 29:32 Ruben …………………. Kejadian 35:18 Benyamin …………………. 1 Samuel 1:20 Samuel …………………. Lukas 1:59 Yohanes …………………. Lukas 2:21 Yesus …………………. 2. Temukan dalam teks-teks berikut bagaimana kita diberi tahu arti nama anak tersebut. Apa arti nama anak-anak ini? Kenali orang atau orang-orang yang memberikan nama kepada mereka. Nama anak-anak tersebut disediakan dalam tabel berikut. 65 Studi 8 sapi). Pada zaman dulu, beberapa anak juga diberi nama memalukan yang menggambarkan penampilan fisik mereka yang buruk atau ketidakmampuan mereka (misalnya dungu, tuli, pincang). Karena Allah mengetahui setiap nama kita, kita akan me­ nyelidiki arti dan signifikansi nama anak-anak dalam Alkitab. Kita akan menemukan bahwa orangtua yang takut akan Allah pada zaman Alkitab memberi anak nama yang dipersiapkan dengan hati-hati dan mengandung harapan bagi anak tersebut. Anak-anak pada zaman Alkitab diharapkan hidup sesuai nama mereka untuk menggenapi rencana Allah untuk hidup mereka. Children and Childhood in the Bible Referensi Nama Anak Dinamai Oleh Arti Kejadian 3:20 Hawa Adam …………………. Kejadian 4:1 Kain …………………. …………………. Kejadian 16:11 Ismael …………………. …………………. Kejadian 17:17; 18:12–13 Ishak …………………. …………………. Kejadian 25:25 Esau …………………. …………………. Kejadian 25:26 Yakub …………………. …………………. Kejadian 30:24 Yusuf …………………. …………………. Kejadian 38:27–30 Zerah dan Peres …………………. …………………. 1 Samuel 4:21–22 Ikabod …………………. …………………. 1 Samuel 25:25 Nabal …………………. …………………. 2 Samuel 12:24 Salomo …………………. …………………. 1 Tawarikh 7:23 Beria …………………. …………………. Yesaya 7:14; Matius 1:23 Imanuel …………………. …………………. Lukas 1:13, 59 Yohanes …………………. …………………. Lukas 1:26–31 Maria …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Apa arti nama Anda? Bila Anda mengetahuinya, ceritakan kepada kelompok Anda proses dan latar belakang nama itu dipilih untuk Anda ketika masih bayi. Dalam cara apa, positif atau negatif, nama Anda berpengaruh ketika Anda dewasa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 66 Referensi Perubahan Nama Arti Baru/Transformasi yang Tampak Contoh-contoh dalam Perjanjian Lama: Kejadian 17:5 Abram menjadi Abraham …………………. Kejadian 17:5 Sarai menjadi Sara …………………. Kejadian 32:28 Yakub menjadi Israel …………………. Contoh-Contoh di dalam Perjanjian Baru: Markus 3:16 Simon menjadi Petrus …………………. Kisah Para Rasul 4:36 Yusuf menjadi Barnabas …………………. Kisah Para Rasul 13:9 Saulus menjadi Paulus …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Bagaimana anak-anak dinamai di negara/budaya Anda? Gam­ barkan proses memilih dan menentukan nama dalam budaya Anda. Siapa yang memilihkan nama untuk anak-anak—ayah, ibu, keluarga pasangan Anda, keluarga besar, atau pendeta? Apakah nama dipilih untuk memberikan tantangan atau untuk memberikan arah hidup? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 67 Studi 8 3. Dalam Alkitab, beberapa orang mengganti nama. Setiap kali hal ini terjadi, biasanya ini merupakan peristiwa penting yang menunjukkan perubahan bukan hanya nama, melainkan ju­ ga karakter orang tersebut. Diskusikan arti baru dan setiap perubahan yang terjadi sesudah nama-nama berikut diganti: Children and Childhood in the Bible 2. Apakah budaya Anda memberikan nama yang memalukan kepada anak-anak mereka? Apa latar sejarah dan budaya dari praktik ini? Seberapa jauh praktik ini merupakan perbudakan rohani? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Apakah lazim bagi orang percaya dalam budaya Anda mengadopsi nama Kristen sesudah mereka menjadi orang percaya? Mengapa? Apakah Anda setuju dengan praktik itu? Gambarkan proses orang percaya mengganti nama mereka dan tanggapan komunitas mereka (misalnya, keluarga, temanteman, atau rekan-rekan). ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Rencana Tindakan: Nama (dan julukan) mempunyai pengaruh yang kuat pada seorang anak hingga dewasa. Terpikirkah oleh Anda untuk mem­ berikan nama yang memotivasi, mengangkat, atau bermakna kepada anak-anak Anda? Sebagai pemimpin rohani atau rohaniwan, daftarkan beberapa cara Anda dapat memengaruhi orangtua yang masih muda di gereja atau organisasi Anda untuk memilih nama yang berarti untuk anak-anak mereka. “Acara” apa yang dapat Anda rencanakan, sambil memimpin, yang akan memengaruhi orang-orang untuk memilihkan nama yang positif untuk “memberkati” anak-anak mereka? 68 Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 63–67. Sumber-sumber: http://www.ssa.gov/OACT/babynames 69 Studi 8 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi 9 Keanggotaan dan Ukuran Keluarga Kata Pengantar “B agaimana Anda mendefinisikan sebuah keluarga?” Berapakah ukuran keluarga yang “sebenarnya”? Bagaimana dengan arus budaya di mana pasangan homoseks mencari pengakuan sebagai keluarga? Dulu, pertanyaan semacam itu tidak muncul. Sudah dipahami bahwa keluarga terdiri dari seorang ayah, ibu, anak-anak, dan sering kakek nenek atau kerabat lain yang tinggal bersama. Saat ini, sulit untuk memaksakan satu definisi tentang keluarga. Seperti yang digambarkan Zuck dengan tepat, “satu keluarga mungkin terdiri dari ibu yang bercerai atau tidak pernah menikah dan anak atau anak-anaknya” atau “pasangan yang tidak menikah, yang tinggal bersama, dengan atau tanpa anak” atau “rumah tangga dengan anakanak angkat.” Definisi mula-mula dari Allah tentang satu keluarga jauh berbeda dari yang kita dengar atau lihat pada abad ke-21. Kebanyakan keluarga pada zaman Alkitab lengkap terdiri dari seorang ayah, ibu, anak-anak, kakek-nenek, keluarga suami/istri, dan para pembantu. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 91. Children and Childhood in the Bible Selir dan budak perempuan dianggap termasuk keluarga pada zaman Alkitab, mengingat peran mereka dalam melahirkan anak. Studi Kasus: Hingga baru-baru ini di Cina, aborsi dianggap bukan hanya pilihan bagi perempuan, melainkan juga di­ perintahkan melalui Kebijakan Satu Anak. Kebijakan ini di­ tetapkan oleh pemimpin Cina, Deng Xiaoping, pada 1979 untuk membatasi pertumbuhan jumlah penduduk di negara komunis Cina. Walaupun dirancang hanya untuk sementara, kebijakan ini berlangsung hingga seperempat abad sesudah ditetapkan. Denda, aborsi, bahkan sterilisasi paksa sering diterapkan sesudah kelahiran anak kedua atau berikutnya. Aborsi bukan hanya hasil dari kebijakan yang menye­ satkan. Ada bukti yang mengejutkan bahwa tekanan berat pada pasangan suami istri untuk memastikan satu-satunya anak yang mereka miliki adalah anak laki-laki telah mendorong tindakan pembunuhan bayi perempuan meskipun ada usaha resmi untuk menghapuskan praktik kuno yang sudah berabad-abad itu. Keluarga di pedesaan dikatakan paling sering melakukan usaha untuk membunuh anak perempuan. Tujuannya adalah mempunyai anak laki-laki yang dapat membantu pekerjaan di sawah kelak dan mencegah keluarga petani yang miskin se­ makin terjerumus dalam kemiskinan. Menurut laporan, da­lam beberapa kasus, anak-anak perempuan disembunyikan dari pemerintah. Kalau tidak, mereka akan mati muda karena di­ telantarkan. Kebijakan Satu Anak di Cina adalah salah satu hal yang membuat anak-anak menjadi korban. Kebijakan ini menyebabkan anak-anak perempuan dianggap aib dan di­te­ lantarkan, ditinggalkan, bahkan dibunuh. Ibid., hlm. 92. McCurry, Justin dan Rebecca Allison The Guardian, London, Selasa, 23 Maret 2004, dikutip dalam The Taipei Times http://www.taipeitimes.com/News/editorials/ archives/2004/03/23/2003107449 72 Apa Kata Alkitab? 1. Dalam Alkitab, kita menemukan bahwa mempunyai 7 anak dianggap “ideal”, dan bila Anda mempunyainya, itu me­nun­ jukkan berkat istimewa dari Allah untuk Anda. Bacalah ayatayat berikut untuk menemukan tema ini sebagai “keluarga ideal”. Tuliskan pernyataan-pernyataan tentang pentingnya mem­­punyai 7 anak! Peristiwa Pernyataan tentang Mempunyai 7 Anak Rut 4:15 …………………. …………………. 1 Samuel 2:5 …………………. …………………. Ayub 1:2; 42:13 …………………. …………………. Yeremia 15:9 …………………. …………………. Referensi 73 Studi 9 Sayangnya, bila diselidiki secara cermat, kebijakan ini jelas bukan satu-satunya malapetaka. Seorang kenalan yang bekerja di Cina menjelaskan bahwa Kebijakan Satu Anak berarti bahwa anak-anak saat ini tidak mempunyai saudara kandung. (Tentu saja!) Namun, bila kebijakan itu dilanjutkan lebih dari satu generasi, itu juga berarti anak tersebut tidak mempunyai paman dan bibi, saudara sepupu, keponakan. Kenyataannya, kebijakan itu menghancurkan seluruh keluarga besar karena anak-anak tersebut tidak mempunyai kerabat sama sekali. Betapa tragisnya hal itu bagi seorang anak! (Betapa kesepiannya anak tersebut ketika sudah dewasa, bila orangtua dan kakek-neneknya sudah meninggal—tidak ada seorang saudara pun di dunia!) Children and Childhood in the Bible Pikirkan dan Diskusikan: Apakah budaya Anda mendorong, menetapkan, atau melarang keluarga besar? Apakah ada undang-undang yang mengatur jenis kelamin atau jumlah anak dalam keluarga? • Bila begitu, berapa jumlah minimal atau maksimal ukuran keluarga yang diizinkan? Mengapa? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Apa latar belakang sejarah di balik undang-undang ini? Apa dampak (psikologis, emosional, sosiologis, dsb.) dari undang-undang semacam itu terhadap orangtua, anakanak, dan masyarakat secara luas? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 2. Pertimbangkan pernyataan Salomo dalam Pengkhotbah 6:3: “Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan, bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih baik dari pada orang ini.” • • Apa yang dikatakan ayat ini mengenai ukuran keluarga pada zaman Alkitab? Bagaimana mempunyai banyak anak dibandingkan dengan mendapatkan kesenangan atau kemakmuran pada zaman Alkitab? ………………………………………………………… ………………………………………………………...... 74 Ayah Jumlah Anak Laki-laki Jumlah Anak Perempuan Ismael 12 1 Elkana (ayah Samuel) 4 2 Rehabeam (yang mempunyai 18 istri dan 60 selir!) 28 60 Kush 0 5 Ebzan 30 30 Daud 19 (lahir dari istrinya; berapa banyak yang lahir dari selirnya?) Yesaya 20 Lot 0 2 Abia (Ia mempunyai 14 istri!) 22 16 Hosea 21 Yusuf (Menikah dengan Maria, ibu Yesus) 4 Beberapa 4. Mazmur 127:5 mengatakan, “Berbahagialah orang yang telah membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh di pintu gerbang.” Pertimbangkan daftar ayah dan jumlah anak mereka di atas. Dalam cara apa saja para ayah ini “diberkati”? Bagaimana ukuran keluarga berperan dalam menjadi berkat bagi laki-laki dalam keluarga pada zaman Perjanjian Lama? Zuck, Precious in His Sight, hlm. 92–93. 75 Studi 9 3. Ada sangat banyak contoh tentang ayah yang “diberkati” dalam Alkitab, bukan hanya dengan anak-anak laki-laki, melainkan juga anak-anak perempuan. Berikut beberapa contoh: Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Telitilah ayat-ayat berikut. Anda akan menemukan bahwa orangtua berikut hanya mempunyai SATU anak. Ketahui konteksnya dan tuliskan pengamatan Anda tentang kesedihan mereka ketika akan kehilangan anak semata wayang mereka karena penyakit atau tragedi: Kecelakaan yang Digambarkan Hasil Pengamatan tentang Dukacita Orangtua 1 Raja-raja 3:16–28 …………………. …………………. 1 Raja-raja 17:7–24 …………………. …………………. 2 Raja-raja 4:8–37 …………………. …………………. Lukas 7:11–17 …………………. …………………. Lukas 8:40–42; 49–56 …………………. …………………. Referensi Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Diskusikan dampak dari “Kebijakan Satu Anak”. Bila di­prak­ tikkan lebih dari satu generasi, apa hasilnya untuk masyarakat dan keluarga besar? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Dalam banyak masyarakat, pasangan modern menunda mem­ punyai anak dengan sengaja membatasi ukuran keluarga mereka atau memilih tidak mempunyai anak. Apakah sikap seperti itu merupakan pemberontakan terhadap perintah Allah untuk 76 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Beberapa orang merasa bahwa sudah ada terlalu banyak orang di dunia, khususnya di negara-negara yang padat penduduk, dan setiap anak baru hanya menambah masalah. Anda setuju atau tidak setuju? Apa tanggapan Anda terhadap perspektif ini? Menurut Anda, apakah masyarakat atau negara Anda mempunyai terlalu banyak anak? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Tema/Prinsip Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 91–94. 77 Studi 9 “berkembang biak dan bertambah banyak” (Kej. 1:22)? Beri alasan dan contohnya bila ada. Studi 10 Saudara Kandung dalam Keluarga pada Zaman Alkitab Kata Pengantar S emua keluarga di mana saja mengalami sukacita dan tantangan dari interaksi di antara saudara kandung. Sering orangtua bergumul dengan tantangan ini, tetapi penghiburannya adalah ini bukan ma­ salah baru! Alkitab mempunyai beberapa contoh (kadang-kadang fatal) tentang saudara kandung yang bersaing atau tidak mempunyai hubungan baik satu dengan yang lain. Kadang-kadang persaingan antarsaudara kandung adalah aki­bat langsung dari sikap orangtua yang pilih kasih pada zaman Alkitab. Kadang-kadang orangtua yang dipakai secara luar biasa oleh Allah bukanlah orangtua yang sempurna. Sering persaingan di antara saudara kandung adalah akibat dari banyak faktor, termasuk perbeda­ an kepribadian, siatuasi keluarga, tekanan keuangan, dan sebagainya. Alkitab berbicara tentang hak anak sulung, tetapi kita juga melihat bahwa dalam kedaulatan-Nya, Allah kadang-kadang dengan senga­ja memilih yang lebih muda, bukan yang sulung, untuk menggenapi tujuan-Nya. Walaupun hal ini menciptakan persaingan di antara saudara kandung, hasilnya biasanya positif untuk yang sulung maupun adiknya. Children and Childhood in the Bible Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah contoh tentang persaingan antara saudara kandung dalam Alkitab. Apa saja penyebabnya? Siapa yang “bersalah”? Mengapa? Referensi Penyebab dan Hasilnya Saudara Kandung Kejadian 4:8 Kain dan Habel …………………. Kejadian 21:8 Galatia 4:28–29 Ismael dan Ishak …………………. Kejadian 27:41 Yakub dan Esau …………………. Kejadian 37:2–4, 8–9 Yusuf dan saudara-saudaranya …………………. Bilangan 12:2 Miryam dan Harun …………………. Hakim-hakim 11:1–3 Yefta dan saudara-saudara tirinya …………………. 1 Samuel 17:28–29 Eliab dan Daud …………………. 2 Samuel 13:1–19 Amnon dan Tamar …………………. 2 Samuel 13:23–29 Amnon dan Absalom …………………. 2. Bacalah ayat-ayat berikut tentang sikap pilih kasih orangtua yang menganak-emaskan satu anak dan menimbulkan persaingan antara saudara kandung pada zaman Alkitab. Gambarkan dam­ pak jangka-panjang dari sikap pilih kasih ini dan bagaimana hal itu memengaruhi anak-anak mereka: Referensi Orangtua yang Pilih Kasih Dampak pada Anak-anak Mereka Kejadian 25:28; 27:1– 28; 31:38 Ishak dan Ribka …………………. Kejadian 37:3; 42:7–8; 45:1–7; 46:29 Yakub dan Rahel …………………. 80 Dalam budaya Anda, apakah sikap pilih kasih itu biasa? Mengapa? Apa saja faktor yang menyebabkan orangtua pilih kasih terhadap anak-anak mereka sendiri? Anak mana yang kadang diistimewakan? Mengapa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Dari pengamatan Anda dalam Alkitab, pelajaran apa yang dapat dipetik mengenai persaingan saudara kandung zaman sekarang? Apa yang dapat dilakukan orang tua dan anak-anak untuk mencegah atau mengatasi persaingan saudara kandung khususnya dalam konteks kekristenan? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah Kejadian 26:34–35; 27:46–28:8. Dalam ayat-ayat ini, kita menemukan bahwa sering bagaimana anak memilih pasangan hidup memengaruhi sikap pilih kasih orangtua. Pertimbangkan peran ibu dan ibu mertua dalam skenario ini. Apakah motivasi dan reaksi Ribka terhadap istri-istri Esau saleh atau tidak saleh? Mengapa? Menurut Anda, apa tujuan utama Ribka memisahkan Yakub dari saudara kembarnya, Esau, pada tahap ini? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 81 Studi 10 Pikirkan dan Diskusikan: Children and Childhood in the Bible 4. Ada keutamaan saudara yang lebih muda atas saudara yang lebih tua dalam banyak bagian dalam Alkitab. Bacalah ayatayat berikut dan ketahui saudara kandung yang terlibat dan telusuri hasil hidup mereka. Dua baris sudah dikerjakan untuk Anda. Saudara yang Lebih Muda/ Saudara yang Lebih Tua Hasil Kejadian 4:25–5:8 Set/Kain Set adalah keturunan Adam Kejadian 29:16–18 Rahel/Lea …………………. Kejadian 38:27–30; Rut 4:18–21; Matius 1:3 Peres/Zerah Peres ada dalam silsilah Daud dan Yesus Kejadian 48:14 …………………. …………………. Keluaran 7:7 …………………. …………………. 1 Samuel 16:10–13 …………………. …………………. Referensi Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Apa adat yang berlaku mengenai hak dan keistimewaan anak yang lebih tua dan anak yang lebih muda dalam budaya/negara Anda? Apakah ada konflik yang muncul karena pandangan tradisional? Apakah pandangan tradisional itu berubah? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Dalam budaya Anda, apa pengaruh keluarga pasangan terhadap saudara kandung? Apakah itu pengaruh positif atau negatif terhadap keluarga? 82 3. Apa saja praktik budaya dalam keluarga besar yang menghalangi atau meningkatkan hubungan antara saudara kandung? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 168–175. 83 Studi 10 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi 11 Keluarga Besar pada Zaman Alkitab Kata Pengantar P ada umumnya, istilah “keluarga besar” digunakan untuk mengacu kepada unit keluarga tradisional dalam budaya-budaya seperti Asia atau Afrika. Keluarga besar biasanya terdiri dari kakek-nenek, cucucucu, paman, bibi, saudara sepupu, keponakan, dan mungkin anggota keluarga lainnya. Dalam budaya Barat, peran keluarga dapat berubah. Kadang-kadang, peran keluarga besar yang terdiri dari kakek-nenek, cucu-cucu, dan seterusnya, sangat berbeda karena banyak faktor, ter­ masuk jarak, pilihan karier, kesehatan, dsb. Studi ini akan mempelajari tentang keluarga besar dalam teks-teks Alkitab. Alkitab mengungkapkan bahwa keluarga besar dapat berpe­ ran penting dalam kehidupan unit keluarga inti. Bukannya dianggap sebagai “orang luar”—seperti yang kadang-kadang terjadi di negaranegara Barat—kakek-nenek, kerabat, dan keluarga pasangan, menjadi berkat bagi keluarga inti. Hal ini berlaku di banyak negara saat ini, termasuk negara-negara Barat. Dalam Alkitab, pada beberapa contoh, keluarga besar bertindak sebagai orangtua angkat bagi anak kerabat atau anak keluarga pasangan. Misalnya, dikatakan bahwa Yakub meng­ adopsi cucu-cucunya, Efraim dan Manasye (Kej. 48:5). Mungkin ia menolong takdir cucu-cucunya dengan menumpangkan tangan secara Children and Childhood in the Bible menyilang ketika memberkati, mengistimewakan Efraim yang lebih muda daripada Manasye, kakaknya (Kej. 48:13–20). (Pernahkah ter­ pikir oleh Anda, mengapa Yusuf tidak dianggap sebagai salah satu dari kedua belas suku Israel? Anak-anak Yusuflah, yang memimpin “setengah suku”. Menurut Anda, mengapa hal itu terjadi?) Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui bukti peran ke­ luarga besar dalam hidup “keluarga inti” pada zaman Alkitab. Sebutkan nama anggota keluarga besar itu dan gambarkan peran mereka: misalnya, kakek, nenek, ibu mertua, dan sebagainya: Anggota dan Peran Keluarga Besar Bukti bahwa Keluarga Besar Adalah Bagian dari Keluarga “Inti” Kejadian 27:46 …………………. …………………. Kejadian 31:27 …………………. …………………. Kejadian 46:7 …………………. …………………. Hakim-hakim 12:14 …………………. …………………. Rut 1:3–19; 4:13–16 …………………. …………………. Lukas 4:38–39 …………………. …………………. 1 Timotius 5:4 …………………. …………………. 2 Timotius 1:5 …………………. …………………. Referensi 2. Alkitab menyinggung tentang kakek-nenek dan pengaruh isti­ mewa mereka atas cucu-cucu mereka. Bacalah ayat-ayat ini, mana yang menunjukkan peran dan tanggung jawab kakeknenek. Apa yang dikatakan Alkitab? 86 Peran dan Tanggung Jawab Kakek-Nenek Kejadian 48:5, 9 …………………. Ulangan 4:9 …………………. Mazmur 78:5–6; 103:17 …………………. Amsal 13:22a …………………. Yehezkiel 37:25 …………………. 1 Timotius 1:4 2 Timotius 1:5 …………………. 3. Bukan hanya kakek-nenek, keluarga pasangan, dan anggota keluarga besar lainnya yang berpengaruh dalam hidup anakanak, Alkitab mengajar kita bahwa anak-anak juga mempunyai peran dalam keluarga besar. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui hubungan ini: Referensi Anak-anak Bagaimana Anakanak Memengaruhi dan Memerhatikan Orangtua/Kakek-Nenek Kejadian 35:29 Esau dan Yakub …………………. Kejadian 50:7, 13–14 Yusuf dan saudara-saudaranya …………………. Amsal 23:22 Anak-anak pada umumnya …………………. 1 Timotius 5:4–5, 16 Anak-anak pada umumnya …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Apa definisi “keluarga besar” dalam budaya Anda? Siapa anggota resmi dalam “keluarga besar”? Diskusikan definisi ini. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 87 Studi 11 Referensi Children and Childhood in the Bible Dalam budaya Anda, bagaimana peran kakek-nenek di tengah keluarga? Apa peran dan tanggung jawab kakek-nenek? Dis­ kusikan keuntungan dan penghalang yang dihadapi kakeknenek untuk memenuhi peran dan tanggung jawab mereka dalam konteks budaya Anda. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Pada zaman Alkitab, bukan hanya kakek-nenek, keluarga pa­ sangan, dan anggota keluarga lainnya yang termasuk dalam “rumah tangga”, budak dan pembantu juga kadang-kadang termasuk dalam keluarga besar. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui bukti dari jenis keluarga besar ini (“rumah tangga”). Sebutkan tokoh-tokoh Alkitab yang “rumah tangga”nya termasuk budak atau pembantu, dan tuliskan pengamatan Anda mengenai budak atau pembantu ini serta hubungan mereka dengan anggota keluarga besar lainnya: Kepala Rumah Tangga Pengamatan Mengenai Budak/Pembantu dalam Hubungan dengan Majikannya Kejadian 14:14 Kejadian 16:1 Kejadian 17:27 …………………. …………………. Kejadian 24:61 …………………. …………………. 2 Samuel 12:17 …………………. …………………. 1 Raja-raja 5:9 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 16:11–15 …………………. …………………. Filemon 8–21 …………………. …………………. Referensi: Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru 88 Referensi Partisipasi Budak/Pembantu dalam Aktivitas Keluarga Keluaran 20:10; 23:12 …………………. Imamat 22:11 …………………. Ulangan 12:11–12 …………………. Pengkhotbah 2:7 …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Amsal 17:6 menyatakan bahwa anak-cucu adalah “mahkota orang-orang tua”. Ada juga pepatah, “Cucu-cucu adalah upah dari Allah untuk masa tua kita.” Cucu-cucu biasanya mempunyai tempat khusus di hati kakek-nenek mereka. Apa kutipan yang paling lazim dalam budaya Anda tentang cucu-cucu? Bersifat positif atau negatif? Apakah kutipan ini menyiratkan persepsi umum tentang hubungan kakek-nenek dan cucu mereka? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Sebagaimana disebutkan dalam Kata Pengantar, kadangkadang “keluarga pasangan” dianggap sebagai “orang luar” dalam budaya-budaya lain. Mengapa? Dari pengamatan Anda, dan dalam konteks budaya Anda, diskusikan masalah-masalah yang muncul dalam hubungan dengan “keluarga pasangan”. Apa akar masalahnya dan bagaimana keluarga-keluarga dapat hidup sebagai keluarga yang saleh, dengan peran yang diberikan Allah kepada keluarga pasangan sehingga tidak ada “orang luar”? Diskusikan. 89 Studi 11 5. Dalam Perjanjian Lama, temukan aktivitas keluarga di mana budak/pembantu diizinkan untuk berpartisipasi. Bacalah ayatayat berikut ini dan tuliskan pengamatan Anda mengenai topik ini: Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Pembantu rumah tangga sangat lazim dalam rumah tangga Latin, Afrika, dan Asia. Bagaimana mereka diperlakukan? Diskusikan mengapa pembantu dalam budaya Anda seharusnya, atau seharusnya tidak, dianggap sebagai bagian dari keluarga besar “majikan” mereka. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Refleksi Lebih Lanjut: Bacalah Kitab Rut. Rut adalah contoh klasik tentang menantu saleh yang menikmati kebaikan dari ibu mertuanya dan berkat istimewa dari Allah meskipun menghadapi banyak rintangan. Apa sikap dan kualitas saleh yang membedakan Rut, bukan 90 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 95–104. 91 Studi 11 hanya sebagai menantu yang penuh kasih, melainkan terutama sebagai perempuan saleh? Tuliskan atau diskusikan kualitaskualitas ini dan tindakan-tindakan Rut yang didasari karakternya yang saleh. Studi 12 Janji dan Berkat Allah untuk Generasi-generasi Kata Pengantar A llah adalah Allah yang empunya generasi-generasi! Ia ingin kita menyerahkan obor iman kepada generasi berikutnya. Mazmur 78:2–7 mengatakan: “Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau meng­ ucapkan teka-teki dari zaman purbakala. Yang telah kami dengar dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek moyang kami, kami tidak hendak sembunyikan kepada anakanak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. Telah ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberiNya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang perintah-perintah-Nya ….” Children and Childhood in the Bible Kata “angkatan” (generasi) dan gagasan-gagasan yang berkaitan sering muncul dalam Alkitab. Berikut ini di antaranya: “angkatan”—46 kali (PL); 28 kali (PB) “nenek moyang”—84 kali (PL); 15 kali (PB) “kamu dan keturunanmu”—10 kali (PL) “kamu dan anak-anakmu”—10 kali (OT); 1 kali (PB) “Abraham, Ishak, dan Yakub”—13 kali (PL); 4 kali (PB) Sering kata “keturunan” digunakan dalam konteks genealogi atau “catatan sejarah dari satu keluarga atau suku.” Namun, yang lebih signifikan bagi kita dalam studi ini, Alkitab menunjukkan bahwa sebutan Allah kepada “angkatan” sering berorientasi kepada masa depan dan berkaitan dengan berkat perjanjian-Nya! Kejadian 17:7 adalah salah satu di antara banyak contoh: “Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal, supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.” Seperti yang dinyatakan Rasul Petrus, Allah “telah meng­anu­ gerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar” (2 Ptr. 1:4). Orang dewasa cenderung menganggap janji dan berkat Allah dimaksudkan hanya untuk kita. Namun kenyataannya, anak-anak sangat sering berada dalam janji dan berkat Allah. Ketika membuat perjanjian dengan Israel, Allah sengaja menyertakan anak-anak sebagai generasi selanjutnya yang akan menikmati dan meng­abadikan berkatberkat-Nya—bahkan sebelum mereka lahir! Dengar­kan satu contoh yang jelas ketika Musa mempersiapkan bangsa Israel untuk memasuki Tanah Perjanjian—“Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan hasil bumimu ...” (Ul. 7:13). Berkat yang dijanjikan Allah kepada manusia selalu menyerta­ kan anak-anak sejak mulanya. Studi ini akan menyelidiki apa yang Herbert Lockyer, Sr., Nelson’s Illustrated Bible Dictionary. (Thomas Nelson Publishers, 1986). 94 Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah janji-janji Allah yang melibatkan anak-anak dalam frasa “kamu dan anak-anakmu”. Untuk penafsiran yang akurat, bacalah teks-teks berikut dalam konteksnya dengan mengacu pada ayat-ayat yang menjadi konteks referensi ini. Baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda. Frase “Kamu dan AnakAnakmu” Janji-janji Allah yang Melibatkan Anak-anak Ulangan 4:40 …………………. Panjang umur dan mewarisi Tanah Perjanjian. Ulangan 12:28 …………………. …………………. Ulangan 30:2–3 Ulangan 30:19–20 …………………. …………………. Mazmur 115:14 …………………. …………………. Yesaya 49:25 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 2:39–40 …………………. …………………. Referensi 2. Dalam Kejadian 21:18, Allah juga berjanji kepada Ismael. Dia berkata: “... Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar” (Pertimbangkan situasi ketika janji ini dibuat!) Apakah Allah menepati janji itu? Bagaimana caranya? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 95 Studi 12 diperhatikan Allah dan janji-janji-Nya kepada “generasi selanjutnya”. (Perhatikan, betapa pentingnya ketaatan orangtua untuk berkat bagi generasi selanjutnya. Kita akan membicarakan hal ini lebih banyak dalam studi-studi selanjutnya.) Children and Childhood in the Bible 3. Bacalah ayat-ayat berikut mengenai janji Allah tentang anakanak dan/atau generasi-generasi selanjutnya. Kemudian, tulis­ kan kesimpulan Anda atau “pelajaran yang dipetik” dari janjijanji ini: Janji Allah tentang Anakanak dan/atau Generasigenerasi Selanjutnya Kesimpulan atau “Pelajaran” yang Dipetik dari Janji-Janji Itu Kejadian 6:18 …………………. …………………. Ulangan 11:21 …………………. …………………. Mazmur 25:12, 13 Mazmur 37:25–26 …………………. …………………. Mazmur 112:1–2 …………………. …………………. Amsal 20:7 …………………. …………………. Referensi Pikirkan dan Diskusikan: Apakah Anda menemukan peringatan untuk orang dewasa dan anak-anak yang berulang-ulang disebutkan dalam ayatayat di atas sebagai syarat untuk menikmati janji-janji Allah? Apa saja ayat-ayat itu? Diskusikan konsekuensi positif dari setia memenuhi syarat-syarat itu. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Hakim-hakim 2:10 mengatakan: “Setelah seluruh angkatan itu dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.” Mengapa generasi sesudah Yosua berpaling dari Allah meskipun Allah 96 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Pemazmur menyatakan: “... kami akan ceritakan kepada angkat­ an yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatanNya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya” (Mzm. 78:4). Bagikan dengan kelompok Anda satu atau dua “perbuatan yang pantas dipuji” dan “tanda-tanda ajaib” dari Allah yang ingin Anda ceritakan kepada anak cucu Anda. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Kisah Para Rasul 2:39 menyatakan: “Sebab bagi kamulah janji itu dan bagi anak-anakmu ...” Apa janji yang dimaksudkan itu? Apakah janji ini masih relevan untuk anak-anak zaman sekarang? Bagaimana ayat ini menyuarakan perhatian tentang status anakanak di gereja zaman sekarang? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Berdasarkan pengalaman Anda sebagai penasihat, pemimpin gereja, atau bekerja dalam bidang pengembangan anak yang secara langsung menangani anak-anak yang berisiko, mana di antara janji-janji di atas yang paling menghibur bagi Anda? Mengapa? 97 Studi 12 berjanji memberkati keturunan-keturunan mereka? Pelajaran rohani apa yang dapat kita petik dari ayat ini? Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Tuliskan tiga atau empat janji yang langsung ditujukan kepada anak-anak yang Anda percaya sangat penting dalam pelayanan Anda kepada anak-anak. Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah dan renungkan Lukas 1:50 yang menyatakan: “Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan Dia.” Dengan cara apa saja kita dapat mendoakan generasi berikutnya, dengan tantangan, kesempatan, dan isu-isu yang akan dihadapinya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 98 Alemu Beeftu, God Heard the Boy Crying (Compassion Inter­ national), hlm. 25–16. Herbert Lockyer, Sr., Nelson’s Illustrated Bible Dictionary, (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1986). 99 Studi 12 Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: K Bagian Tiga MENDIDIK DAN MENGASUH ANAK-ANAK itab Amsal memberikan banyak panduan bagi orang-orang yang berkecimpung dalam dunia anak-anak. Cukup sulit untuk setia dan berkomitmen mendidik dan mengasuh anak-anak secara positif di tengah norma-norma yang terus berubah dalam membesarkan anak pada masing-masing budaya. Dalam setiap generasi orangtua dan anak selalu ada tantangan baru dalam konteks budaya yang tidak dibicarakan dalam Alkitab. Keluarga adalah struktur yang diciptakan Allah untuk me­ lindungi dan mengasuh anak-anak. Rancangan Allah untuk keluarga termasuk perkawinan yang sehat dan memuliakan Allah, suami/ayah yang dapat menjadi contoh kepemimpinan rohani di tengah keluarga, dan ayah-ibu yang bekerja sama membesarkan anak dengan cara yang saleh dalam tujuan membangun keluarga yang kokoh. Pada zaman sekarang, keluarga-keluarga berada di bawah te­ kanan. Bahkan dalam gereja, banyak keluarga yang bergumul atau tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Dilaporkan bahwa di kebanyakan tempat, angka perceraian di antara keluarga-keluarga Kristen pada dasarnya sama dengan keluarga-keluarga bukan Kristen. Banyak isu yang dihadapi keluarga dan anak-anak zaman sekarang sangat berbeda dengan isu-isu yang dihadapi pada zaman dulu. Pada saat yang sama, banyak tantangan yang dihadapi sama saja—membantu anak-anak bertumbuh dalam hikmat dan besarnya, serta dikasihi Allah dan manusia (seperti Yesus, dalam Lukas 2:52). Studi kita dalam bagian ini Children and Childhood in the Bible tidak menjawab secara khusus semua isu, tetapi kita akan mendapatkan contoh-contoh—baik maupun buruk—tentang isu-isu keluarga dalam Alkitab. Wawasan dan prinsip dari Alkitab yang akan Anda temukan tidak berubah oleh waktu—cocok diterapkan untuk keluarga-keluarga di budaya manapun dan di setiap generasi. 102 Studi 13 Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Anak Kata Pengantar S aat ini, jutaan anak menderita dalam budaya kita yang berciri “orangtua tanpa anak atau anak-anak tanpa orangtua”. Gambaran Alkitab tentang satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak tidak lagi lazim di seluruh dunia. Keluarga-keluarga dengan orangtua tunggal, belum lagi banyak kombinasi dan “campuran” lainnya dari keluarga, dengan berbagai peran orangtua di tengah budaya-budaya, menimbulkan ketakutan secara emosional dan merugikan keluargakeluarga secara sosial. Siklus keluarga yang retak dan bercerai dapat dipatahkan bila orangtua kembali kepada “buku panduan kekal yang diberikan Allah untuk membesarkan anak”—yakni Alkitab. Apa yang diharapkan Allah dari orangtua? Allah telah memberi kita semua yang diperlukan untuk memiliki kehidupan keluarga yang aman, bahagia, dan harmonis. Membesarkan anak secara efektif hanya terjadi bila orangtua memerhatikan instruksi spesifik yang diberikan Allah mengenai tanggung jawab mereka dalam membesarkan anakanak yang saleh. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 105. Ibid., hlm. 107. Children and Childhood in the Bible Ini topik yang sangat besar, dan beberapa pelajaran dalam buku studi ini membahas berbagai segi tanggung jawab orangtua, termasuk memberikan teladan, mendisiplin, dan mengajar. Pelajaran pertama tentang hal ini akan mengamati beberapa ciri umum dari tanggung jawab orangtua. Apa Kata Alkitab? 1. Dalam ayat-ayat berikut, apa tanggung jawab utama orangtua terhadap anak-anak mereka? • Amsal 10:1; 15:20: ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Amsal 20:20; 23:22: ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 2. Bacalah ayat-ayat ini untuk menentukan hal-hal spesifik yang seharusnya dilakukan orangtua untuk anak-anak mereka. Tinjau lagi setiap ayat dan temukan tanggung jawab spesifik ayah dan ibu. Kemudian temukan satu kata atau tema yang merangkum apa sudah atau seharusnya dilakukan orangtua untuk anak-anak mereka. Baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda. 104 Tema dalam Satu Kata Efesus 5:23; Kejadian 18:19; Bilangan 1:4; 1 Timotius 3:4–5; 5:14 Ayah adalah kepala dari istri dan anak-anak, bertanggung jawab atas kesejahteraan jasmani dan rohani mereka; memimpin dan mengarahkan keluarga; ibu harus mengatur rumah tangganya. Memimpin Ayub 1:5; 1 Samuel 1:11, 27; 2 Samuel 12:16; Ezra 8:21 …………………. …………………. Bilangan 6:1–21; 1 Samuel 1:11, 24, 28; Lukas 2:22 ………………… …………………. Maleakhi 4:5–6; Lukas 15:20–24; Yohanes 4:46–49; 1 Tesalonika 2:7 …………………. …………………. Yesaya 49:22; 66:12; Hosea 11:3; 2 Yohanes 4 …………………. …………………. Kejadian 8:2; 20, 31; 26:25; Yosua 4:1–7 …………………. …………………. Efesus 6:4; Kolose 3:21; 1 Tesalonika 2:11–12 …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Walaupun membesarkan hati dan meneguhkan anak-anak kita itu penting, beberapa orang berpendapat bahwa peneguhan semacam itu seharusnya mempunyai tujuan dan arti nyata da­ lam kehidupan anak tersebut. Dengan kata lain, pujian itu tidak boleh hanya pujian kosong belaka. Bacalah kutipan berikut dari buku yang sangat bagus, Greater Expectations, karangan William Damon. Apakah menurut Anda anak-anak zaman sekarang terlalu banyak menerima peneguhan? Apakah mereka dapat kelebihan harga diri? (Petunjuk: Bagaimana menyeimbangkan dengan kerendahhatian?) 105 Studi 13 Tanggung Jawab Ayah/Ibu Referensi Children and Childhood in the Bible “Apa yang terjadi ketika seorang anak menerima pesan yang menyenangkan tetapi tidak bermakna, yang mengatakan bahwa ia adalah yang terbaik dalam segala hal? Beberapa anak akan langsung menyingkirkan pesan-pesan semacam itu .... Mereka mungkin mengulangi kata-kata itu kadangkadang, tetapi tidak memasukkannya dalam hati. Pesanpesan itu tidak mengubah anggapan mereka tentang diri mereka …. Beberapa anak memisahkan perasaan me­reka tentang harga diri dari perbuatan apa pun yang mereka lakukan .... Anak-anak lain bersikap skeptis ter­hadap pernyataan-pernyataan seperti itu dan semakin mem­ biasakan diri dengan masukan positif. Lama kelamaan, ini dapat menjadi ketidakpercayaan kepada kata-kata orang dewasa, dan akhirnya ia juga meragukan diri sendiri. 3. Bacalah ayat-ayat berikut dalam Kitab Amsal. Apa dua karak­ teristik utama pada seorang anak laki-laki yang membawa sukacita bagi orangtuanya? Referensi: Karakteristik yang Membawa Sukacita Amsal 10:1 …………………. Amsal 13:1 …………………. Amsal 17:21 …………………. Amsal 23:24, 25 …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Diskusikan mengapa Yesus mengatakan bahwa orangtua yang mengasihi anak-anaknya lebih daripada mengasihi Dia “tidak dapat menjadi murid-Ku” (Luk. 14:26). (Dalam versi lain, Yesus mengatakan bahwa orang yang ingin mengikut Dia William Damon, Greater Expectations (New York: Free Press paperbacks, 1995), hlm. 73. 106 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Apa saja tanggung jawab yang dianggap sulit oleh orangtua zaman sekarang (termasuk orang Kristen) untuk dipraktikkan dalam budaya Anda? Mengapa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Apa tindakan yang akan Anda ambil sebagai pemimpin rohani untuk mempersiapkan orangtua yang masih muda supaya dapat membesarkan anak secara efektif menurut Alkitab? Apa yang dapat dilakukan gereja dalam mendorong orangtua untuk memenuhi tanggung jawab mereka sebagai orangtua di tengah keluarga mereka? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 107 Studi 13 harus “membenci” anggota keluarganya dan hidupnya sendiri.) Bagaimana Anda menyelaraskan pengajaran Yesus di sini dengan perintah Allah kepada orangtua supaya mengasihi anak-anak mereka? Children and Childhood in the Bible Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 43–44; 105–121. 108 Studi 14 Tanggung Jawab Anak kepada Orangtua Kata Pengantar I nilah waktu dalam sejarah di mana unit keluarga rusak dan banyak anak terpisah dari orangtua mereka, bahkan sekalipun tinggal bersama di bawah satu atap. Mudah untuk menyalahkan orangtua atas sebagian besar masalah yang berhubungan dengan keluarga. Sebagian orang menganggap wajar bila anak-anak memberontak terhadap orangtua mereka, dan ini terjadi dalam rumah tangga yang disfungsional, rumah tangga yang retak, dan rumah tangga Kristen di mana peran orangtua diharapkan masih utuh.” Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Allah menaruh ha­ rapan besar kepada anak-anak dalam keluarga, di samping apa yang diharapkan-Nya dari orangtua. Sesuai dengan umur dan pengertian mereka, Allah mengharapkan anak-anak menanggapi dengan baik pendidikan dan disiplin dari orangtua mereka, serta pengajaran moral dari Alkitab. Rumah tangga yang saleh terdiri dari orangtua dan anakanak yang memenuhi peran dan tanggung jawab yang diberikan Allah kepada mereka bagaimana pun situasi yang mereka hadapi. Ketaatan anak-anak kepada orangtua mereka tampak dalam seluruh Alkitab, tetapi selain ketaatan, apa lagi yang diharapkan dari anak-anak? Bacalah ayat-ayat berikut untuk menemukan setidaknya Children and Childhood in the Bible sembilan tanggung jawab anak yang diharapkan dipenuhi dalam hubungan dengan orangtua mereka. Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk menemukan sembilan tang­ gung jawab anak kepada orangtua mereka: Referensi Sembilan Tanggung jawab Anak Efesus 6:1; Kolose 3:20; 1 Petrus 1:14 Menaati orangtua mereka* Keluaran 20:12; Ulangan 5:16; Maleakhi 1:6; 1 Timotius 3:4 Menghormati dan menghargai orangtua mereka* Amsal 13:13b; Ibrani 12:7–9 …………………. Amsal 7:1–5 …………………. Ulangan 32:7 …………………. Efesus 5:1 …………………. 1 Timotius 5:4–5; 16 …………………. Yeremia 7:18 …………………. * Dua tanggung jawab ini lebih jauh dibicarakan dalam Studi 16, “Konteks Alkitab tentang Menghormati dan Ketaatan”. 2. Amsal menggambarkan anak-anak yang tidak disiplin sebagai “pencemooh” yang “memandang rendah diri mereka sendiri” dalam Amsal 13:1b; 15:12a, 32a. Sesudah membaca ayat-ayat ini, berikan contoh tentang anak-anak yang tidak didisiplin da­lam Alkitab dan diskusikan bagaimana mereka mencemooh atau memandang rendah diri sendiri. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 110 Referensi Amsal Kata-kata yang Berhubungan dengan Pengajaran Ayah Tindakan Spesifik yang Diharapkan dari Anak 1:8; 4:1 4:10 4:20 5:1 5:7; 7:24; 8:32 8:33 19:20 22:17 23:22 Didikan ayahmu Perkataanku Perkataanku Kepandaian yang kuajarkan Aku Didikan Nasihat Amsal-amsal orang bijak Ayahmu Mendengarkan 7:24 5:1 22:17 Perkataan mulutku Hikmatku Amsal-amsal orang bijak Memerhatikan 5:7 Perkataan mulutku 3:1; 4:2 Ajaranku …………………. 4:5 Perkataan mulutku …………………. 1:8; 6:20 Ajaran ibumu …………………. 2:1 10:8 19:20 Perkataanku Perintah-perintah Nasihat, didikan …………………. 4:13 7:2 Didikan Ajaranku …………………. 13:1 16:20 Didikan ayah Firman …………………. 2:1; 4:4 7:2 Perintahku …………………. 23:12 Didikan Kata-kata pengetahuan …………………. 111 Jangan menyimpang Studi 14 3. Amsal juga memberikan daftar kata kerja dan perintah mengenai tindakan yang diharapkan dari anak-anak kepada pengajaran orangtua mereka (khususnya ayah). Dalam ayat-ayat berikut, ringkas kata kerja dan tindakan ini dalam frasa singkat. Tiga baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda. Children and Childhood in the Bible Pikirkan dan Diskusikan: Apa tanggung jawab lain yang tidak disebutkan di atas yang dipraktikkan anak-anak dalam budaya Anda untuk menunjuk­ kan kasih dan penghargaan mereka kepada orangtua mereka? Apa yang menghalangi atau menguatkan anak-anak untuk me­ menu­hi tanggung jawab mereka kepada orangtua mereka? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah ayat-ayat berikut tentang tanggung jawab anakanak dengan mengacu kepada iman dan kehidupan rohani mereka sendiri. Apa yang disebutkan ayat-ayat ini mengenai perkembangan iman anak tersebut? Baris pertama sudah di­ kerjakan untuk Anda: Referensi Mazmur 148:12 Tanggung Jawab Anak Berkenaan dengan Perkembangan Iman/Kerohanian Mereka Bergabung dengan anak lain dalam memuji Tuhan Pengkhotbah 12:1 …………………. Amsal 20:11 …………………. Mazmur 119:9 …………………. 1 Timotius 4:12 …………………. 2 Timotius 2:22 …………………. Titus 2:6 …………………. Keluaran 12:26–27; 13:14–15 …………………. 112 1. Roy Zuck berkata, “Supaya efektif, didikan (disiplin) mempunyai dua sisi; harus diberikan oleh orangtua, dan harus diterima oleh anak.” Dalam budaya Anda, sisi yang mana (orangtua atau anak) yang cenderung gagal dalam tanggung jawab berkaitan dengan disiplin? Pada umumnya, apa yang menghalangi atau yang mendorong anak menerima disiplin dari orangtua dalam budaya Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Apakah anak-anak dalam budaya Anda bekerja sama dengan orangtua mereka? Dalam hal apa anak-anak bekerja sama dengan orangtua? Diskusikan tantangan, sukacita, keuntungan, kerugian dari praktik ini. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Pada Kata Pengantar bagian ini, kami berkata, “Sebagian orang menganggap wajar bila anak-anak memberontak terhadap orangtua mereka, dan ini terjadi dalam rumah tangga yang dis­ fungsional, rumah tangga yang retak, dan rumah tangga Kristen di mana peran orangtua diharapkan masih utuh.” Apakah Anda setuju bahwa pemberontakan itu wajar dan dapat diterima? Mengapa ya atau mengapa tidak? Bila Anda tidak setuju, ba­ gaimana mencegahnya? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 165. 113 Studi 14 Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: Children and Childhood in the Bible Bagaimana anak-anak dalam budaya Anda didorong untuk memupuk pertumbuhan rohani dan iman mereka sendiri? Apakah anak-anak didorong untuk menanyakan hal-hal rohani kepada orangtua mereka? Bila tidak, mengapa? Program/aktivi­ tas/bimbingan apa yang disediakan gereja dalam komunitas Anda bagi keluarga-keluarga untuk menolong mereka memupuk kehidupan rohani anak-anak mereka di rumah? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi Kasus: Rumi yang berumur dua tahun berada di pasar bersama kedua orangtuanya. Ia melihat sebuah bola kecil yang dapat melambung yang dijual pedagang keliling dan mengambilnya untuk bermain-main. Namun, orangtuanya tidak sanggup membeli dan tidak ingin menggunakan uang mereka untuk membeli mainan seperti itu. Oleh karena itu, mereka meminta Rumi mengembalikannya ke keranjang. Rumi sangat bingung. Ia tidak ingin mengembalikan mainan itu kepada pedagang keliling tersebut. Ia menjatuhkan diri ke tanah dengan sangat marah dan membuat debu beterbangan ke mana-mana sambil menangis meraung-raung. Apa yang seharusnya dilakukan orangtuanya saat itu? Menurut Anda, bagaimana mereka harus menangani kelakuan buruk anak tersebut? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 114 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 159–168. 115 Studi 14 Ringkasan Wawasan Penting: Studi 15 Mengasuh dan Mendidik (Mendisiplin) Menurut Alkitab Kata Pengantar A lkitab memberi kita panduan yang dapat dipercaya untuk meng­ asuh dan mendidik anak dalam cara positif. Tujuan kita sebagai orangtua atau pemimpin bagi anak seharusnya adalah untuk melihat buah-buah dari karakter yang saleh pada diri anak-anak kita. Dalam Alkitab, orangtua didorong untuk “[mendidik] orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu” (Ams. 22:6). Dalam bahasa Ibrani, akar dari kata yang kita terjemahkan sebagai “didiklah” berarti “mem­ persempit”. Dari sekian banyak sikap dan perilaku yang mungkin, men­didik akan mempersempit mereka menjadi orang-orang yang da­ pat diterima secara budaya maupun Alkitab. Itulah tugas mendidik. Bagaimana orangtua, secara alkitabiah, mengasuh, mendidik, dan men­ disiplin, anak menolong anak-anak untuk menjadi pribadi se­bagaimana diciptakan Allah? Orangtua mempunyai tanggung jawab untuk mengasuh dan mendidik dengan kasih (mempersempit sikap dan perilaku) anak-anak mereka. Sering kali mendidik berarti juga mendisiplin atau memberi­ kan konsekuensi atas perilaku yang salah. Anak yang tidak didisiplin kemungkinan menjadi orang dewasa yang tidak disiplin. Anak yang Children and Childhood in the Bible diasuh dan didisiplin secara positif dan berkelakuan baik, diharapkan akan menjadi orang dewasa yang positif dan bertanggung jawab. Surat Ibrani mengatakan bahwa kita seharusnya menerima “ganjaran” (12:7) dan tidak menjadi kecil hati atau meremehkan pendisiplinan dalam hidup kita (12:5) karena pendisiplinan itu datang dari hati Allah yang mengasihi (12:6). Kasih Allah itu membuat kita rela didisiplinkan dan menjadikannya sebagai “berkat” sehingga kita tidak hanya memba­ wa kemuliaan bagi-Nya, tetapi juga menjadi terang bagi orang lain. Ibrani 12:11 menyatakan: “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih olehnya.” Mari kita memeriksa beberapa panduan dan kebenaran dari Alkitab tentang mengasuh dan mendisiplin anak-anak. Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut dalam Kitab Amsal yang meng­ gambarkan kecenderungan alami anak-anak sebagai akibat dari dosa asal, terhadap bimbingan dan disiplin. Disiplin yang positif menolong anak untuk mengembangkan dirinya dalam hal penguasaan diri, efisiensi, kebenaran, dan sebagainya. Tuliskan pengamatan Anda mengenai kecenderungan anak terhadap “jalan yang patut baginya”. Referensi dalam Kitab Amsal Kecenderungan Anak terhadap Disiplin 1:7b; 12:1b; 15:15a …………………. 15:32a …………………. 22:15 …………………. 2. Bacalah Kitab Amsal lebih jauh. Konsekuensi apa yang Anda temukan tentang anak yang tidak didisiplin? Beberapa dari ayatayat yang sama ini menunjukkan hasil atau karakteristik anak 118 Referensi dalam Kitab Amsal Konsekuensi Anak yang Tidak Didisiplin Konsekuensi Anak yang Didisiplin Amsal 5:23; 6:23 …………………. …………………. Amsal 10:17 …………………. …………………. Amsal 13:18 …………………. …………………. Amsal 15:32 …………………. …………………. Amsal 29:15 …………………. …………………. 3. Teruskan mempelajari Kitab Amsal. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui asuhan dan pendisiplinan yang diberikan orangtua dengan kasih. Perkirakan apa yang dapat dipelajari mengenai disiplin yang alkitabiah dari ayat-ayat ini dan beri komentar: Referensi dari Kitab Amsal Pelajaran tentang Disiplin Amsal 3:12 …………………. Amsal 13:24 …………………. Amsal 23:13 …………………. Amsal 23:14 …………………. Amsal 29:17 …………………. 4. Bagaimana Anda mencirikan disiplin dan pengasuhan penuh kasih yang digambarkan dalam ayat-ayat berikut: Referensi Karakteristik Disiplin Ulangan 8:5 …………………. Ibrani 12:6–9 …………………. Ibrani 12:10–11 …………………. 119 Studi 15 yang didisiplin dengan kasih. Bandingkan konsekuensi yang Anda temukan. Children and Childhood in the Bible Pikirkan dan Diskusikan: Apa pendapat Anda tentang disiplin yang dibicarakan dalam ayat-ayat Surat Ibrani di atas? Menurut Anda, bagaimana ayatayat ini dibandingkan dengan hikmat tentang topik ini yang ditemukan dalam banyak ayat di Kitab Amsal? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Roy Zuck mengajukan pertanyaan yang mendorong kita untuk berpikir: “Apakah anak Anda tidak taat atau suka membantah? Apakah ia sengaja tidak menaati perintah atau larangan Anda? Apakah ia menunda-nunda melakukan hal yang ia tahu harus dilakukan? Apakah ia terlibat dalam kenakalan atau bahkan masalah serius? Bagaimana seharusnya Anda mendisiplin anakanak supaya mereka dengan rela langsung menaati Anda? Ba­ gaimana Anda mengarahkan mereka dalam perilaku yang berarti, bukan perilaku yang merusak atau nakal?” Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan ini, bagaimana Anda akan menjawab sesuai ayat-ayat yang sudah Anda pelajari, dan yang akan Anda pelajari dalam ayat-ayat berikut? Pikirkan pertanyaanpertanyaan ini saat Anda menyelidiki Alkitab. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Bacalah ayat-ayat berikut mengenai “tongkat” yang disebutsebut dalam Kitab Amsal. Apa yang dikatakan ayat-ayat ini tentang pendisiplinan secara fisik? Zuck, Precious in His Sight. Hlm. 121. 120 Komentar tentang Arti Ayat-ayat Ini Amsal 13:24 …………………. Amsal 14:3 …………………. Amsal 23:13–14 …………………. Amsal 26:3 …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Menurut Anda, apa perbedaan kata-kata berikut? Periksalah dalam kamus untuk mengetahui arti-arti lainnya. “Mendidik”, “Mengoreksi”, “Mendisiplin”, “Menghukum”, “Menegur”. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Sebagian orang saat ini menganggap “tongkat” dalam Alkitab itu hanya kiasan. Menurut mereka, tongkat tidak pernah boleh digunakan untuk mendidik (mendisiplin) anak. Bagaimana menurut Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Ayat-ayat yang disebutkan dalam tabel nomor 5 di depan kon­ troversial dalam beberapa budaya. Apa pendapat Anda me­ngenai memukul (pantat) anak? Bagaimana perasaan Anda (atau orangorang yang Anda kenal) mengenai hal itu? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 121 Studi 15 Referensi dalam Kitab Amsal tentang “tongkat” Children and Childhood in the Bible 4. Sebagian orang saat ini mengatakan bahwa anak-anak yang sering menerima hukuman fisik lebih cenderung menjadi agresif terhadap saudara-saudara kandungnya; mengganggu atau menggertak anak-anak lain di sekolah; kejam terhadap pasangan hidup dan anak-anak mereka, serta melakukan kejahatan yang kejam. Bagaimana pendapat Anda? Bagaimana pengalaman atau pengamatan Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Bagaimana anak-anak didisiplin dalam budaya/negara Anda saat ini? Pendekatan mana yang efektif dan mana yang tidak? Mengapa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Apa saja cara positif dan efektif bagi Anda untuk mendidik dan mendisiplin anak-anak Anda? Bagaimana kaitan hal-hal ini dengan ayat-ayat yang sudah Anda pelajari? Apa ayat-ayat lainnya tentang disiplin yang positif dalam Alkitab? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi Kasus: Penyalahgunaan Hukuman Fisik Masalah hukuman fisik zaman sekarang merupakan topik yang penting dan sangat sensitif—karena itu, pantas diulas 122 • • • • • Memukul, menampar, dengan atau tanpa alat seperti tongkat, sepatu, cambuk, atau ikat pinggang; Serangan langsung lainnya pada tubuh anak, seperti men­ cubit, menjewer, menjambak, memelintir persendian, memotong dan mencukur rambut, menggores atau me­ nusuk kulit, menyeret anak ke tempat yang tidak dike­ hendakinya; Memaksa anak untuk melakukan tindakan yang me­nya­ kitkan atau merusak, seperti mengangkat sesuatu yang berat dalam waktu lama, berlutut di bebatuan, berdiri atau duduk dalam posisi menyakitkan; Memaksa anak untuk bertahan dalam posisi yang tidak nyaman atau tidak pantas, atau latihan jasmani yang ber­ lebihan; Menggunakan substansi eksternal, seperti materi yang terbakar atau membeku, air, asap (termasuk cabai yang dibakar), feses atau urine, menimbulkan kesakitan, ke­ takutan, bahaya, rasa jijik, atau terhina; Elanor Jackson dan Marie Wernham dan ChildHope. (Consortium for Street Children, London.) 2005, www.childhopeuk.org 123 Studi 15 lebih jauh. Walaupun Alkitab mengatakan bahwa hukuman fisik kadang diperlukan dan boleh dilakukan, hukuman ini sering disalahgunakan dan disalahpahami. Jelas bahwa sebagi­ an orangtua tidak mengetahui bagaimana atau kapan harus mendisiplin anak-anak mereka dengan kasih. Elanor Jackson dan Marie Wernham yang bersama-sama menulis materi per­ lindungan anak ChildHope, membahas secara terperinci ber­ bagai hukuman fisik yang digunakan terhadap anak-anak, ba­ nyak yang mengerikan dan semuanya jelas salah, berbahaya, dan tidak alkitabiah. Ini termasuk hal-hal seperti: Children and Childhood in the Bible Jackson dan Wernham juga mempunyai panduan yang menolong mengenai disiplin yang positif. Di antaranya: • • • • • • • Disiplin yang positif menuntut kepercayaan dari orangtua: kepercayaan bahwa Anda benar-benar orang terpenting dalam hidup anak-anak Anda. Orang-orang belajar banyak melalui kerja sama dan upah daripada melalui paksaan, kekerasan, dan hukuman. Upah tidak harus berupa hadiah atau permen; hal yang benar-be­ nar diinginkan anak-anak adalah perhatian orangtua. Mere­ ka ingin Anda melihat mereka, berbicara kepada mereka, membagikan hidup Anda bersama mereka, mengakui dan meneguhkan segi-segi positif pada diri mereka. Anak-anak membutuhkan perhatian Anda dan akan melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Semakin banyak Anda memberi perhatian dalam situasi yang menyenangkan, semakin sedikit mereka akan mencoba memaksa Anda memberi perhatian melalui situasi yang menyakitkan. Apakah Anda selalu menjawab ketika mereka berbicara atau hanya ketika mereka merengek? Disiplin yang positif berarti berusaha untuk tidak negatif. “Lakukan” bekerja lebih baik daripada “jangan lakukan.” Cobalah mengatakan “ya” dan “baik” setidaknya seimbang dengan “tidak” dan “jangan lakukan itu”. Siaplah memuji perilaku yang Anda sukai seperti Anda menegur bila ada perilaku yang tidak Anda sukai. Jelaskan alasan Anda yang sebenarnya—“pokoknya saya bilang begitu” tidak memberikan pelajaran yang bermanfaat untuk lain kali. Bahkan ketika Anda tidak menyukai perilaku anak Anda, jangan pernah menimbulkan kesan bahwa Anda tidak menyukai anak Anda. 124 Diskusikan segi-segi “kebijakan disiplin” dalam konteks Anda dengan anak-anak. Apakah organisasi/gereja Anda mempunyai panduan tertulis untuk mengasuh dan mendisiplin secara positif yang dapat digunakan oleh orang-orang yang terlibat langsung dengan anak-anak? Bagaimana Anda menangani anak-anak dan/atau remaja yang sulit dalam konteks Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Analisislah konsep “perlindungan anak” dalam konteks Anda. Bagaimana pengasuhan dan disiplin mendukung kebijakan organisasi atau gereja Anda mengenai perlindungan anak? Apa tantangannya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 125 Studi 15 Rencana Tindakan: Children and Childhood in the Bible Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 121–126. 126 Studi 16 Sikap Menghormati dan Taat dalam Alkitab Kata Pengantar S ikap menghormati, menghargai, dan taat kepada orangtua di­ perintahkan dalam Alkitab. Bahkan menghormati orangtua termasuk dalam Sepuluh Perintah Allah: “Hormatilah ayahmu dan ibumu” (Kel. 20:12; Ul. 5:16). Perintah kelima adalah satu-satunya di antara sepuluh perintah itu yang ditujukan khusus kepada anak-anak dan disertai janji—Allah menjanjikan kepada mereka: “Supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Demikian juga, Paulus mengulangi perintah ini dan alasan menaatinya—“supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi” (Ef. 6:2–3). Menghormati dan ketaatan berjalan bersama. Anak yang me­ naati orangtuanya juga menghormati mereka, dan sebaliknya. Ada konsekuensi berat dalam Alkitab bila tidak menghormati dan tidak menaati orangtua. Di sisi lain, upah dari menghormati dan menaati orangtua sangat berlimpah. Di sini kita akan melihat beberapa kon­ sekuensi dan upah menghormati dan menaati orangtua, serta mem­ bandingkan tindakan/sikap ini dengan beberapa tindakan/sikap se­rupa, tetapi berbeda dalam kepentingannya. Children and Childhood in the Bible Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut dan temukan perbedaan anak-anak dalam Alkitab yang “menghormati” orangtua mereka. Temukan perbuatan-perbuatan yang menunjukkan penghormatan ini dan catat hasil pengamatan Anda! Referensi Anak-anak Perbuatan-perbuatan yang Menghormati Orangtua Kejadian 27:27 Yakub …………………. Kejadian 50:1 Yusuf …………………. Yosua 2:12–13 Rahab …………………. 1 Samuel 22:3–4 Daud …………………. Yohanes 19:26–27 Yesus …………………. 2. Bacalah teks Alkitab di bawah. Anda akan menemukan kon­ sekuensi dari perbuatan yang tidak menghormati orangtua. Daftar dan catat konsekuensi yang tidak menyenangkan ini. Perbuatan-perbuatan yang Tidak Menghormati Orangtua Konsekuensi Keluaran 21:17; Imamat 20:9 …………………. …………………. Amsal 19:26; 28:24 …………………. …………………. Amsal 30:17 …………………. …………………. Yehezkiel 22:7–12 …………………. …………………. Referensi 3. Bacalah kata-kata Yesus berikut mengenai perbuatan yang menghormati orangtua. Bagaimana Yesus meneguhkan peng­ ajaran dari Perjanjian Lama mengenai topik ini? Apakah peng­ ajaran-Nya berbeda? Mengapa atau mengapa tidak? 128 Konteks Kata-Kata Yesus Matius 15:4–6; Matius 19:19 …………………. …………………. Markus 7:10; Markus 10:19 …………………. …………………. Lukas 18:20 …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Bagaimana anak-anak menghormati dan menghargai orangtua atau orang lain yang lebih tua dalam budaya/negara Anda? Sebutkan beberapa tindakan atau aktivitas spesifik. Dalam cara apa saja sikap menghormati dan menghargai orangtua dan orang lain yang lebih tua terkikis atau bertambah dalam budaya Anda? Mengapa? Bagaimana sikap menghormati dan menghargai orangtua dan orang yang lebih tua dipulihkan dan didukung, khususnya di gereja dan komunitas Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui bagaimana Kitab Amsal memberikan banyak contoh tentang hal-hal baik yang terjadi pada anak-anak yang terbuka dan taat kepada ajaran orangtua mereka. Lihatlah dan tuliskan hal-hal baik yang akan dialami anak-anak sebagai hasil dari ketaatan mereka kepada orangtua. Referensi dari Kitab Amsal Hal-hal Baik yang Dialami Anak-anak yang Taat Amsal 2:1–5 …………………. Amsal 3:2 …………………. 129 Studi 16 Referensi Children and Childhood in the Bible Amsal 4:20–22 …………………. Amsal 6:23–24 …………………. Amsal 16:20 …………………. Amsal 19:16, 20 …………………. 5. Anak-anak dalam Alkitab menunjukkan ketaatan kepada orang­ tua mereka. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui kisah ketaatan mereka: Referensi Anak-anak Tindakan yang Menunjukkan Ketaatan Kejadian 22:7 Ishak …………………. Kejadian 28:6–7 Yakub …………………. 1 Samuel 9:3–5 Saul …………………. 1 Samuel 17:17–20 Daud …………………. Lukas 2:51 Yesus …………………. 6. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui konsekuensi bagi orangtua bila gagal mendidik anak-anak mereka untuk meng­ hormati dan menaati mereka. Dapatkah Anda memikirkan contoh-contoh lain dalam Alkitab selain yang didaftarkan di bawah? Referensi Orangtua Konsekuensi 1 Samuel 2:12 Eli …………………. 1 Samuel 8:1–3 Samuel …………………. 1 Raja-raja 1:5, 6 Daud …………………. 2 Raja-raja 2:23–24 Tidak dikenal …………………. 130 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 8. Dalam Perjanjian Baru, pengajaran Paulus termasuk topik tentang ketidaktaatan anak-anak kepada orangtua. Bacalah Roma 1:28–31; 2 Timotius 3:1–5 untuk mengetahui pengajarannya. Apa konsekuensi ketidaktaatan menurut Paulus? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Diskusikan dan beri contoh tentang bagaimana ayat-ayat dari Kitab Amsal tadi masih relevan saat ini. Berdasarkan pengalaman Anda, apakah Anda sudah melihat hasilnya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Berapa umur “terbaik” untuk mengajar seorang anak untuk menghormati, menghargai, dan menaati orangtuanya? Beri beberapa ilustrasi praktis di lingkungan rumah. Diskusikan umur yang pantas di mana orangtua dapat berharap melihat karakteristik yang saleh ini pada anak-anak mereka. 131 Studi 16 7. Dalam Perjanjian Lama, Hukum Taurat memerintahkan orangtua untuk menangani anak-anak yang terus memberontak. Bacalah Ulangan 21:18-21 untuk mengetahui konsekuensi bagi anak-anak yang tidak taat. Apa implikasi rohani untuk ketaatan/ketidaktaatan terhadap orangtua? Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Apa perbedaan arti kata: menaati, menghargai, dan menghorma­ ti? (Periksalah artinya dalam kamus untuk menemukan variasi artinya.) Mana sikap/tindakan yang pantas terhadap orangtua dan nenek moyang? Mana yang tidak pantas? Mengapa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bagaimana sikap menghormati dan menghargai orangtua de­ ngan cara yang sesuai dengan Alkitab berkaitan dengan meng­ hargai atau memuja nenek moyang (penyembahan kepada nenek moyang) dalam budaya negara-negara di Asia (dan di tempat-tempat lainnya), agama-agama, dan tradisi? Dalam cara apa saja praktik-praktik ini memalsukan dan menyelewengkan kebenaran-kebenaran Alkitab? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Mengapa mengatur keluarga dengan baik dan mempunyai anakanak yang taat adalah syarat untuk menjadi penatua di gereja? (2 Tim. 3:4) Diskusikan bagaimana mempunyai anak-anak yang taat/tidak taat dapat menguntungkan/menghalangi pelayanan seorang penatua. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 132 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 161–165. 133 Studi 16 Ringkasan Wawasan Penting: Studi 17 Bagaimana Yesus Dibesarkan dan Dididik? Kata Pengantar S aya agak terganggu dengan beberapa gambar Yesus yang kita lihat. Kadang-kadang rambut yang mengilat seperti habis “creambath” agak terlalu feminin menurut saya. Saya percaya Yesus sangat “jantan”. Mungkin juga Dia berotot karena terbiasa bekerja menggunakan gergaji dan palu. Dia mempunyai cambuk, dan rupanya tahu cara meng­gunakannya. Dia “laki-laki sejati”, tetapi masih mempunyai waktu untuk mengasihi, bahkan bermain dengan anak-anak. Kita juga tahu bahwa Yesus jelas dapat membaca dan menulis (Luk. 4:16–20; Yoh. 8:6, 8). “Jelas, Dia tahu dan dapat membaca dan berbicara dalam bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani.” Siapa saja guru-guru Yesus? Tentu saja Dia belajar banyak dari kedua orangtua-Nya. Mungkin Dia juga belajar dari para rabi dan pemimpin sinagoge setiap tahun ketika masih muda saat orangtua-Nya membawa Dia ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Dari mana Dia belajar? Dari hikmat pengajaran-Nya, kita melihat bahwa Dia tidak hidup tersembunyi atau terpencil. Sebaliknya, Dia belajar banyak tentang berbagai hal di dunia dengan cara mengamati, mendengarkan, dan diajar. Dia belajar dan dapat menerapkan pelajaran-pelajaran Zuck, Precious in His Sight, hlm 196. Children and Childhood in the Bible “dunia nyata” dari hal-hal sehari-hari yang dilihat-Nya di sekelilingNya dan dialami-Nya. Pelajaran apa saja yang dapat kita petik mengenai mendidik anak-anak dari hal yang kita lihat dalam pendidikan Yesus? Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut yang ada dalam Injil Matius (diadap­ tasi dari Zuck, hlm. 197). Beri komentar tentang pendidikan dan pengalaman hidup Yesus dari ayat-ayat ini. Apa yang dikatakan ayat-ayat ini mengenai “kehidupan sekolah” Yesus pada masa kanak-kanak-Nya? Referensi dalam Injil Matius Pengalaman Belajar Yesus Komentar tentang “Kehidupan Sekolah” …………………. 6:3 Dia anak seorang tukang kayu. 6:19–20 Dia mengetahui dampak merusak dari ngengat dan karat. …………………. 7:3–5 Dia tahu mengenai pertukangan kayu—masalah bila mata terkena serbuk gergaji. …………………. 7:24–27 Dia mempunyai hikmat mengenai membangun rumah di atas batu, bukan di atas pasir. …………………. 9:16–17 Dia mengerti masalah dengan menambal kantong anggur yang lama dengan kain yang baru. …………………. 13:52 Dia mengetahui penggunaan ruang penyimpanan di rumah. …………………. 5:15 Dia mengetahui tentang perlunya minyak untuk lampu minyak. …………………. 20:2, 9–10, 13 Dia tidak asing dengan nilai mata uang. …………………. 136 Dia mengetahui nilai sebuah batu penjuru. …………………. 22:15–21 Dia mengetahui tentang pembayaran pajak. …………………. 5:13; 13:33; 15:26; 16:6, 11; 23:25–26 Dia mengacu kepada kehidupan rumah tangga, termasuk menyimpan di dapur barangbarang seperti bumbu-bumbu, tepung, ragi, garam, roti, dan mencuci perabotan makan. …………………. 6:26; 13:4; 24:28 Dia akrab dengan kehidupan luar: burung-burung, burung nazar. …………………. Ayat-ayat Utama: 7:6, 10, 15; 13:47–50; 23:24, 33, 37 Pertanian dan petani; binatangbinatang; memancing …………………. Ayat-ayat Tambahan: 9:36; 12:12, 34; 15:24, 26; 17:27; 18:12-13 Abu, kain karung, kuk, mutiara, batu penggiling, menara jaga; kuburan. …………………. 2. Studi lebih lanjut terhadap Injil Matius akan menunjukkan bahwa Yesus tidak asing dengan pertanian dan perkebunan. Kata-kata berikut digunakan dalam pengajaran-Nya kepada budaya pertanian. Dalam ayat-ayat berikut, bagaimana Yesus menerapkan pengetahuan-Nya dan menggunakannya untuk mengajar murid-murid-Nya? Referensi dalam Injil Matius 6:28, 30 Keakraban Yesus dengan Pertanian dan Perkebunan Bunga bakung, rumput 137 Hikmat yang Dipelajari Yesus dan Diterapkan dalam Pengajaran-Nya (Contoh: perumpamaan, alat peraga, dsb.) …………………. Studi 17 21:42, 44 Children and Childhood in the Bible 7:16–20; 21: 18–22; 24:32–33 Pohon-pohon dengan buah yang baik dan buah yang jelek. Semak belukar. Pohon ara dan buah ara. …………………. 11:7 Buluh/alang-alang …………………. 13:3–9, 18–23; 25:24–26, 29–30 Benih, biji sesawi, gandum …………………. 9:37–38; 21:34, 41; 25:24–26. Panen …………………. 7:16; 20:1–16; 21:28–41 Pohon anggur dan kebun anggur …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Latar “kehidupan sekolah” Yesus adalah pada zaman kuno pradigital di mana lingkungan dan sumber-sumber alam berlimpah. Diskusikan bagaimana orangtua Kristen dapat menolong memulihkan lingkungan “kehidupan sekolah” untuk anak-anak mereka saat ini. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Dari membaca ayat-ayat dalam Injil Matius, apa yang Anda temukan tentang metode pengajaran Yesus? Mengapa Dia sangat efektif? Dalam cara apa saja Anda dapat meneladani ke­ mampuan-Nya untuk berkomunikasi dengan dunia-Nya dalam budaya-Nya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 138 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Tentu saja Yesus bijaksana (Luk. 2:52) dan berpendidikan. Dia mengetahui ayat-ayat Perjanjian Lama dengan baik. Injil Lukas mencatat setidaknya 39 kali Yesus mengutip dari Perjanjian Lama. Diskusikan apa bedanya pendidikan yang diterima Yesus bila dibandingkan pendidikan anak-anak zaman sekarang. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Bandingkan apa yang Anda ketahui tentang pendidikan dasar orang Yahudi; selidiki konsep tentang “rabi”. Bagaimana Yesus dapat berbicara di sinagoge “menurut kebiasaan-Nya” (Luk. 4:16–22). Apakah ada “syarat pendidikan” untuk berbicara di sinagoge? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 139 Studi 17 3. Kita tidak tahu pasti tentang sekolah “formal” yang diikuti Yesus ketika masih kecil. Murid-murid-Nya bertanya: “Bagaimanakah orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!” (Yoh. 7:15). Apa yang ditunjukkan oleh frasa “tanpa belajar” mengenai sekolah Yesus? Dari mana Anda menganggap Yesus berpendidikan? Children and Childhood in the Bible 2. Seharusnya kita berharap agar anak-anak di mana saja mempunyai kesempatan untuk bertumbuh seperti Yesus— dalam “hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Luk. 2:52). ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Sebagai pemimpin gereja, orang-orang yang bekerja dalam bidang pengembangan anak, dan pekerjaan lainnya yang ber­ hubungan dengan anak-anak, penting untuk merenungkan di mana/bagaimana anak-anak zaman sekarang mendapatkan “hikmat”. Bagaimana Anda, gereja Anda, atau sekolah Anda mengajarkan hikmat saat ini? Tuliskan ide-ide mengenai hal ini. Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Menurut Anda, pada umur berapa anak-anak seharusnya me­ mulai pendidikan formal di sekolah umum saat ini? Bagaimana pendapat Anda tentang orangtua yang menyekolahkan anakanak mereka sejak umur 2 tahun ke taman bermain prasekolah selama setengah hari atau sehari penuh untuk mengikuti program-program usia dini? Apa keuntungan atau kerugian program itu terhadap anak-anak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 140 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi Kasus: Refleksi tentang Sekolah/Pendidikan Bagian utama dari pendidikan anak-anak zaman sekarang di­ serahkan kepada sekolah. Sebagian orang mengatakan bahwa ini salah satu keputusan terburuk yang dibuat untuk kesejahteraan anak-anak kita. Beberapa orang mengatakan bahwa lingkung­ an sekolah yang sangat kompetitif ditemukan di banyak sistem sekolah di seluruh dunia, dengan konsekuensi yang sangat besar tergantung pada hasil dari hanya satu atau beberapa ujian, sehingga sekolah itu sendiri dapat menjadi bentuk penganiayaan anak. • Apakah menurut Anda ini juga terjadi di negara atau masyarakat Anda, setidaknya sebagian? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Apa fokus pembelajaran yang dialami anak-anak di sekolah saat ini? Bagaimana pengaruh pendidikan di sekolah negeri, positif atau negatif, terhadap anak-anak saat ini? Bagaimana orangtua dapat “mengambil kembali” sebagian tanggung jawab untuk mengajar dan mendidik anak-anak mereka? Beri contoh, bila mungkin, tentang karakteristik pengajaran dan pendidikan berikut: 141 Studi 17 5. Bagaimana cara anak-anak dididik dalam budaya Anda? Dis­ kusikan pilihan yang dimiliki orangtua, orangtua tunggal, dan saudara kandung yang lebih tua supaya dapat menerima pendidikan formal untuk diri mereka atau anak-anak mereka. Children and Childhood in the Bible • Dalam budaya Anda, mana yang paling ditekankan atau dihargai? Bagaimana atau mengapa? o Pendidikan formal atau informal? o Akademis atau pendidikan yang membangun karakter? o Kecakapan atau pengetahuan? Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm 195–200. 142 T Bagian Empat KETAATAN ORANGTUA BERDAMPAK KEPADA ANAK idak ada orang yang hidup hanya untuk diri sendiri. Galatia 6:7–9 mengingatkan kita bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur, entah kita menabur untuk memuaskan keinginan sendiri atau menabur dalam kebenaran. Tindakan kita memengaruhi orang-orang di sekeliling kita, khususnya orang-orang yang paling kita kasihi. Dalam seluruh Alkitab, kita melihat satu prinsip yang bekerja—ketaatan kepada Tuhan selalu yang terbaik, bagi orang dewasa maupun bagi keluarga mereka. Apa pun yang diperintahkan Tuhan dengan jelas, seharusnya kita taati. Dalam kisah-kisah dalam Alkitab, kadang kita menemukan orangtua yang tidak menaati Allah karena salah menempatkan perhati­ an kepada anak-anak mereka atau terlalu membiarkan mereka. (Lihat Bil. 14, 1 Sam. 2, 1 Sam. 20—betapa bodohnya bila kita menganggap dapat menolong anak-anak kita dengan lebih baik bila tidak menaati Allah!) Pada waktu lain kita membaca tentang orang-orang seperti Abraham yang menaati Allah apa pun yang diperintahkan-Nya untuk dilakukan kepada anaknya, dan hasilnya adalah berkat untuk anakcucunya—dan kenyataannya “semua bangsa di bumi akan mendapat berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku” (Kej. 22:18). Pelajaran-pelajaran selanjutnya lebih mencermati bagaimana orangtua harus mengajar anak-anak mereka, kemudian pentingnya orangtua memberikan teladan dalam hal sikap dan perilaku yang benar. Kemudian kita akan melihat secara khusus konsekuensi pada Children and Childhood in the Bible keturunan-keturunan, dan berkat untuk anak-anak yang orangtuanya taat dan setia. Akhirnya, kita akan melihat konsekuensi negatif—bahkan merusak—pada anak-anak, bahkan generasi-generasi selanjutnya dari orangtua yang tidak taat dan tidak setia. 144 Studi 18 Bagaimana Orangtua Harus Mengajar Anak Mereka? Kata Pengantar B agaimana cara Anda berkomunikasi dengan anak-anak Anda bila Anda ingin mereka mendengarkan dan melakukan apa yang Anda minta? Apakah Anda pernah mengalaminya? “LAKUKAN SAJA! Jangan banyak tanya!” Atau “Lakukan saja apa yang saya suruh!” Katakata ini dan pendekatan otoriter lainnya yang digunakan oleh guru dan orangtua kadang lebih berbahaya daripada memberikan kebaikan dalam memotivasi anak. Ini metode pengajaran yang mungkin tidak memotivasi dalam cara positif! Bagaimana orangtua seharusnya menanamkan pendidikan yang berpusat kepada Allah bagi anak-anak mereka? Belakangan ini, semakin banyak pendidik anak (Kristen maupun sekuler) menyadari hikmat ke­ kal yang terdapat dalam Alkitab dan menerapkan kebenaran-kebenaran ini dalam program-program pengembangan awal masa kanak-kanak dan kesempatan pelatihan orangtua. Banyak orangtua merasa tidak mam­ pu mengajar anak mereka, dan sebagian di antara mereka melibatkan lembaga pendidikan untuk membantu mereka menjalankan tugas ini. Kabar baiknya adalah program-program pengembangan masa kanak-kanak yang sangat bagus tidak harus mahal. Program-program itu terjangkau oleh setiap orang di seluruh dunia, tua ataupun muda, Children and Childhood in the Bible kaya ataupun miskin. Kuncinya adalah membongkar perbendaharaan Kebenaran Allah yang kekal dan belajar untuk menyampaikan dan mengajarkannya sebaik mungkin kepada anak-anak kita, pada umur yang tepat. APA KATA ALKITAB? 1. Bacalah ayat-ayat berikut yang ditemukan dalam Kitab Amsal. Ayat-ayat ini ditujukan kepada siapa? Anda akan menemukan bahwa ayat-ayat spesifik ini mempunyai kesamaan—ayat-ayat ini menunjukkan tindakan pertama yang seharusnya dilakukan orangtua dalam mengajar anak-anak mereka. Tulislah jawaban singkat yang menjelaskan “Tindakan Pertama yang Harus Di­ lakukan Orangtua.” Apa tema umum yang dapat Anda deteksi dari ayat-ayat ini? Referensi dalam Kitab Amsal Perintah kepada Anak-anak Tindakan Pertama yang Harus Dilakukan Orangtua Amsal 1:8; 4:1 …………………. …………………. Amsal 4:10 …………………. …………………. Amsal 5:1 …………………. …………………. Amsal 8:32–33 …………………. …………………. Ayat-ayat Tambahan: Amsal 19:20; 22:17 …………………. …………………. 2. Bacalah ayat-ayat berikut dengan maksud meringkasnya menjadi kalimat singkat tentang apa yang harus dilakukan orangtua ketika mengajar anak-anak mereka. Referensi Hal yang Harus Dilakukan Orangtua ketika Mengajar Anak Ringkasan Keluaran 12:26–27; 13:8, 14 …………………. …………………. 146 …………………. …………………. Yosua 4:7, 22 …………………. …………………. Mazmur 44:2; 78:3–6 …………………. …………………. Yesaya 38:19 …………………. …………………. 3. Bacalah Ulangan 6:9; 11:20. Dua kali Musa menyuruh bangsa Israel untuk melakukan sesuatu ketika mereka mengajar anakanak mereka di rumah. Apakah itu, dan mengapa demikian? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Ayat-ayat berikut dari Kitab Amsal menolong kita mengetahui perintah Allah dan alasan atau motivasi yang sesuai untuk mendukung rencana terbaik Allah untuk anak-anak-Nya. Baca­ lah ayat-ayat ini dan ketahui alasan atau motivasi kita seharus­ nya untuk bertumbuh sesuai pandangan dan hikmat Allah: Referensi dalam Kitab Amsal Perintah Allah Alasan atau Motivasi Allah Amsal 1:5, 16, 25–26, 30–31 …………………. …………………. Amsal 2:1–5 …………………. …………………. Amsal 3:1–12 …………………. …………………. Amsal 3:21–24 …………………. …………………. 5. Dalam Perjanjian Lama, di mana pengajaran dilaksanakan se­ sudah bangsa Israel menduduki Kanaan dan ditentukan untuk menempati berbagai kota? Temukan inti pelajaran dari ayat-ayat berikut. Apa yang Anda pelajari dari ayat-ayat ini? 147 Studi 18 Ulangan 4:9, 10; 6:7, 21; 11:19 Children and Childhood in the Bible Siapa yang Mengajar? Di Mana Pengajaran Itu Berlangsung? Ulangan 17:11; 33:8, 10 …………………. …………………. 2 Tawarikh 15:3; 17:7–9; 35:3 …………………. …………………. Referensi Perjanjian Lama Pikirkan dan Diskusikan: Buta huruf dan putus sekolah adalah salah satu masalah di kebanyakan budaya, termasuk masyarakat Barat. Menurut Anda, mengapa ini terjadi? Seberapa jauh masalah ini berkaitan de­ngan lingkungan rumah, keluarga, keterlibatan dengan gereja, dan dukungan masyarakat? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Dalam Perjanjian Baru, di mana Yesus paling sering mengajar? Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui lebih banyak tentang Yesus sebagai Guru. Apa implikasi yang Anda lihat dari pendekatan Yesus untuk mengajar anak-anak? Tuliskan pengamatan dan kesimpulan Anda di bawah: Ayat-ayat Perjanjian Baru Apa yang Diajarkan Yesus dan Bagaimana? Di Mana Yesus Mengajar? Matius 4:23 …………………. …………………. Markus 1:21 …………………. …………………. Lukas 4:15; 6:6; 13:10 …………………. …………………. Yohanes 6:59; 18:20 …………………. …………………. 148 1. Bandingkan lingkungan pengajaran dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Apa kesamaan dan bagaimana pengajaran Yesus berbeda dari metode “menghafal di luar kepala” yang digunakan dalam Perjanjian Lama ketika mengajarkan Taurat? Di mana sajakah di luar sinagoge Yesus menjadi Guru yang efektif? Berikan beberapa contoh dari Alkitab. Bagaimana hal ini dapat diterapkan pada budaya Anda zaman sekarang? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ayat-ayat tambahan dari Perjanjian Lama mengungkapkan bahwa anak-anak pada zaman itu mempelajari Taurat dengan mengucapkan berulang-ulang dan menghafalkan. Bacalah ayatayat berikut untuk memastikan: Ayat-ayat Utama 1. Bilangan 15:37–41 2. Ulangan 6:4–9; 11:13–21 3. Mazmur 113–118 Ayat-ayat Tambahan 1. Kejadian 1–5 2. Imamat 1–8 Seberapa lazim metode ini digunakan untuk melatih anakanak mempelajari Alkitab pada zaman sekarang? Seberapa efektifkah? Berdasarkan pengamatan Anda, apakah pendekatan ini bermanfaat atau menjadi penghalang iman anak-anak? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 149 Studi 18 Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: Children and Childhood in the Bible 2. Sering murid-murid di Asia dan Afrika didorong untuk melewatkan waktu berjam-jam di sekolah dan mendapatkan “les tambahan”, remedial, dan berbagai tambahan akademis lain­ nya untuk mengisi hari mereka, sering dengan mengorbankan kegiatan-kegiatan lainnya seperti olahraga, waktu luang, atau waktu bersama keluarga. Bagaimana pendapat Anda mengenai penekanan ini? Bila hal ini menjadi masalah, bagaimana menanganinya dalam situasi dan budaya ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi Kasus: Sekolah-Rumah (Home-Schooling): “Sekolah-rumah” menjadi pilihan selain sekolah formal negeri atau swasta zaman sekarang. Apakah ada sekolah-rumah di lingkungan tempat tinggal Anda? Bagaimana pendapat Anda mengenai hal ini? Apa kelebihan dan kekurangan sekolahrumah? Ceritakan dan diskusikan pengaruh positif atau negatif sekolah-rumah pada pembelajaran anak-anak. Diskusikan ten­ tang sekolah-rumah dari perspektif perkembangan anak ber­ ikut: • • • • Perspektif rohani: Perspektif akademis, kognitif, dan mental: Perspektif pembangunan karakter, sosial-emosional: Perspektif fisik: logistik, tingkat aktivitas anak, kesehatan, nutrisi, dsb.: Menurut pendapat Anda, apakah ayat dalam Yohanes 17:11, 14 mengenai “masih ada di dalam dunia ... [tetapi] bukan dari dunia” berkaitan dengan anak yang belajar di sekolahrumah terpisah dari masyarakat/budaya sekuler? 150 Apakah Anda kenal dengan anak-anak yang belajar di sekolahrumah? Bila ya, bagaimana kesan Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 136–147. 151 Studi 18 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi 19 Dampak Teladan Orangtua— Positif dan Negatif Kata Pengantar “L akukan seperti yang saya katakan—bukan seperti yang saya lakukan!” Pernahkah Anda mendengar orangtua berkata demi­ kian kepada anak-anak mereka? Tentu saja sikap seperti itu tidak di­ benarkan menurut Alkitab. Allah mengharapkan orangtua dan orang dewasa lain menjadi teladan positif bagi anak-anak mereka. Fakta umumnya, anak-anak “jarang hidup sesuai standar yang mereka lihat tidak dicontohkan oleh ayah dan ibu mereka.” Salomo mengatakan hal ini demikian: “Orang benar yang bersih kelakuannya—berbahagia­l­ah keturunannya” (Ams. 20:7). Ada contoh-contoh tentang orangtua yang menjadi teladan baik, dan banyak contoh tentang orangtua yang memberikan teladan buruk. Anak-anak sering mengikuti contoh-contoh itu, mengulangi kesalahan ayah dan ibu mereka. Seperti yang akan kita temukan, konsekuensi dari teladan buruk dari orangtua dapat memengaruhi seluruh bangsa dan generasi-generasi selanjutnya selama 200 tahun! Zuck, Precious in His Sight, hlm. 115. Children and Childhood in the Bible “Kiranya jejak yang kita tinggalkan membuat mereka percaya, kehidupan yang kita jalani mengilhami mereka untuk taat!” Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui bagaimana perilaku buruk ayah memengaruhi perilaku anak-anaknya. Referensi Teladan Ayah/Ibu Referensi Tanggapan Anak Kejadian 20:1–17 …………………. Kejadian 26:1–11 …………………. Kejadian 25:28 …………………. Kejadian 37:3–4 …………………. Kejadian 30:3–12 …………………. Kejadian 35:22 …………………. 2 Samuel 5:13–16; 1 Tawarikh 3:1–9 …………………. 2 Samuel 16:21; 1 Raja-raja 11:3 …………………. 2. Bacalah contoh-contoh positif dalam Alkitab. Apa ciri-ciri te­ ladan baik dari orangtua yang Anda lihat dalam contoh-contoh berikut: Referensi Ciri-ciri Teladan Baik dari Orangtua Ulangan 6:7; 11:19 …………………. Amsal 14:26 …………………. Amsal 20:7 …………………. 3. Eli adalah salah satu contoh orangtua yang memberikan teladan yang sangat buruk. Apa akibat teladan buruk ini pada diri anakanaknya, Hofni dan Pinehas? Tuliskan karakteristik anak-anak Eli: Steve Green, Find Us Faithful. http://www.stlyrics.com/songs/s/ stevegreen21959/findusfaithful567183.html. 154 Karakteristik Anak-anak Eli 1 Samuel 2:12–17, 22 …………………. 4. Bacalah 1 Samuel 2:25, 29. Sebutkan 2 alasan Eli sebagai ayah gagal memberikan pengaruh positif kepada anak-anaknya sekalipun ia menegur anak-anaknya karena dosa-dosa mereka? a. …………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. b. …………………………………………………………… ……………………….........………………………………… ……………………………………………………………… 5. Pemimpin lainnya, Raja Yerobeam, adalah contoh bagaimana dosa manusia dapat memengaruhi seluruh bangsa dari generasi ke generasi. Bacalah 1 Raja-raja 12:26–33; 14:9. Apa tindakan Yerobeam yang menghasilkan “konsekuensi yang mengejutkan” dan “mengagumkan” di antara 19 raja dari Kerajaan Utara? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Sebutkan para pengganti Yerobeam (raja-raja yang jahat dari Kerajaan Utara) dan deskripsi kejahatan mereka dalam ayatayat berikut. Apa hubungan hal ini dengan kejahatan Yerobeam sendiri? Referensi terhadap Kitab Raja-raja Nama Raja-raja yang Jahat Deskripsi Kejahatan Raja-raja Tersebut 1 Raja-raja 15:26 Nadab …………………. 1 Raja-raja 15:34 Baesa …………………. 155 Studi 19 Referensi Children and Childhood in the Bible 1 Raja-raja 16:19 Zimri …………………. 1 Raja-raja 16:26 Omri …………………. 1 Raja-raja 16:31 Ahab …………………. 1 Raja-raja 22:52 Ahazia …………………. 2 Raja-raja 3:3 Yoram …………………. 2 Raja-raja 10:29 Yehu …………………. 2 Raja-raja 10:31 Yehu …………………. 2 Raja-raja 13:2 Yoahas …………………. 2 Raja-raja 13:11 Yoas …………………. 2 Raja-raja 14:24 Yerobeam II …………………. 2 Raja-raja 15:9 Zakharia …………………. 2 Raja-raja 15:18 Menahem …………………. 2 Raja-raja 15:24 Pekahya …………………. 2 Raja-raja 15:28 Pekah …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Pengaruh buruk Yerobeam “menyebabkan seluruh bangsa ter­jebak dalam spiral menurun selama 209 tahun (dari 931 SM hingga kejatuhan Israel ke tangan Asyur pada 722 SM!”) (Zuck, hlm. 117.) Sebutkan beberapa contoh serupa dari satu teladan buruk (atau baik) yang diwariskan atau membuat ge­ nerasi-generasi selanjutnya dalam budaya Anda menanggung konsekuensinya. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 156 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 8. Bacalah ayat-ayat berikut mengenai bermacam-macam Keraja­ an Yehuda di selatan yang “melakukan apa yang benar di mata Tuhan”. Ketahuilah raja-raja yang “benar” ini dan fakta-fakta tentang ibu mereka. Menurut Anda, mengapa “ibu-ibu” ini disebutkan dalam hubungan dengan “raja-raja yang benar”? Diskusikan. Nama “Raja-raja yang Benar” Referensi Fakta-fakta tentang Ibu Mereka 1 Raja-raja 22:42 Yosafat …………………. 2 Raja-raja 12:1 Yoas …………………. 2 Raja-raja 14:2 Amazia …………………. 2 Raja-raja 15:1–2 Azarya …………………. 2 Raja-raja 15:33 Yotam …………………. 2 Raja-raja 18:2 Hizkia …………………. 2 Raja-raja 22:1 Yosia …………………. 9. Bacalah Keluaran 20:5 dan Ulangan 5:9. “Aku, TUHAN, Allah­ mu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan keempat dari orang-orang yang membenci Aku.” Hingga seberapa jauh orangtua bertanggung jawab atas hukuman Tuhan terhadap generasi-generasi selanjutnya? 157 Studi 19 7. Bacalah dan diskusikan Yeremia 31:30; Yehezkiel 18:4; 1 Yohanes 1:9. Dari ayat-ayat ini, bagaimana anak-anak dari orangtua yang tidak saleh dapat melepaskan diri dari hukuman Tuhan? Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: Perhatikan: Beberapa diskusi dalam bagian ini mungkin menyebabkan beberapa peserta dalam kelompok Anda merasa tidak senang atau sakit hati ketika mengingat pengalaman masa kecil mereka. Tergantung pada keterbukaan dan kesiapan anggota kelompok Anda, diskusikan setidaknya dua dari pertanyaan-pertanyaan berikut: 1. Ceritakan kepada kelompok Anda bagaimana orangtua Anda menjadi teladan positif bagi Anda semasa Anda kecil. Bagaimana tindakan-tindakan positif mereka memengaruhi Anda ketika sudah dewasa? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Bila Anda tidak keberatan, ceritakan bagaimana orangtua Anda menjadi teladan buruk bagi Anda. Bagaimana pengaruhnya terhadap Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Sebagai orangtua dan orang yang bekerja menghadapi serta memimpin anak-anak, apakah “jejak Anda membuat [anakanak Anda] percaya, dan apakah kehidupan Anda mengilhami mereka untuk menjalani gaya hidup yang taat”? 158 4. Sebagai orangtua dan orang yang bekerja menghadapi serta memimpin anak-anak, apa satu hal yang paling sulit Anda teladankan kepada anak-anak Anda? Apa yang paling mudah Anda teladankan? Beri contoh dari pengalaman hidup Anda sendiri. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Diskusikan satu bidang dalam hidup anak Anda saat ini yang sangat membutuhkan teladan dari orangtua. Beri contoh bila mungkin. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 159 Studi 19 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Children and Childhood in the Bible Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 115–121. 160 Studi 20 Ketaatan Orangtua=Berkat; Ketidaktaatan=Masalah untuk Anak-anak dan Generasigenerasi Selanjutnya Kata Pengantar K ita sudah melihat dalam studi sebelumnya bahwa anak-anak da­ lam Alkitab cenderung mengkuti jejak ayah mereka, entah sang ayah hidup dalam kesetiaan kepada Allah atau dalam dosa. Sebenarnya, mengikuti jejak bukanlah sesuatu yang salah. Namun, ada lebih dari­ pada itu. Dalam studi ini dan studi selanjutnya, kita akan melihat bagaimana ketaatan atau ketidaktaatan orangtua menjadi berkat atau janji untuk anak-anak, dan kadang banyak generasi sesudahnya. Allah rindu memberkati, bukan hanya orang-orang yang menaati-Nya, me­ lainkan juga anak cucu mereka. Allah senang dengan ketaatan serta mencurahkan berkat umur panjang, perlindungan, keselamatan, ke­ hormatan, dan kemakmuran kepada orang yang taat dan keturunan mereka. Sayangnya, sebaliknya juga berlaku—dosa, ketidaktaatan atau ketidaksetiaan orangtua dapat menghancurkan bukan hanya kehidup­ an­nya sendiri, melainkan juga kehidupan anak-cucu—bahkan sampai kepada generasi ketiga dan keempat (Kel. 20:5). Kita sudah melihat pada bagian lain bagaimana anak-anak cenderung mengikuti contoh ayah mereka, baik atau buruk. Abraham berbohong dua kali tentang istrinya dan ia mendapat masalah. Anaknya, Ishak, mengikuti jejaknya Children and Childhood in the Bible (Kej. 12, 20, 26). Ishak menunjukkan sikap pilih kasih. Anaknya, Yakub mencontoh dia, dan Yusuf menderita akibatnya (Kej. 25:28, 37, 3–4). Anak laki-laki Firaun mati karena kekeraskepalaan dan ketidakpercayaan ayahnya (Kel. 12:29). Ini tidak berarti anak-anak kita terbebas dari tanggung jawab atas perbuatan mereka sendiri, juga bukan berarti bahwa mereka akan selalu dihukum atas kegagalan orangtua mereka—melainkan tampaknya ada satu prinsip umum bahwa orangtua harus mempertimbangkan hal ini secara serius. Ada orang berkata, “Setiap ayah seharusnya ingat bahwa suatu hari anaknya akan mengikuti teladan yang ditunjukkannya, bukan nasihatnya.” Memberikan teladan sangat penting bagi ibu/ayah dan pengasuh utama. Mari kita mulai dari yang positif. Apa Kata Alkitab: 1. Bacalah ayat-ayat berikut. Apa tindakan ketaatan yang dituntut dari ayah? Apa hasil atau berkat yang dijanjikan kepada anakanak dan/atau generasi-generasi selanjutnya? Tindakan Ketaatan Hasil atau Berkat bagi Anak-anak Kejadian 22:15–18; Kejadian 26:2–5, 24 …………………. …………………. Keluaran 12:11–13 …………………. …………………. Mazmur 132:11, 12 …………………. …………………. 1 Raja-raja 9:1-5 …………………. …………………. 2 Tawarikh 7:17–22 …………………. …………………. 2. Kisah Para Rasul 13:22 mengatakan bahwa Daud adalah orang yang berkenan di hati Allah. Walaupun ia bukan ayah yang baik, dan tidak berakhir dengan baik, kasih-Nya kepada Allah dan rohnya yang taat membuatnya menerima janji tentang 162 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Surat Ibrani dalam Perjanjian Baru banyak memuji kesetiaan dan ketaatan beberapa pahlawan iman Perjanjian Lama. Dari kacamata Perjanjian Baru, renungkan bagaimana sejarah akan berbeda bila nenek moyang dalam contoh-contoh ini TIDAK taat: Ketaatan Perjanjian Lama Hasil Positif bagi Generasigenerasi Mendatang Ibrani 11:7 …………………. …………………. Ibrani 11:8–12 …………………. …………………. Ibrani 11:23 …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Siapa teladan pada masa kecil Anda yang paling Anda ingat? Apa saja kualitas yang ditunjukkan orang tersebut? Apakah menurut Anda ia mempunyai iman Kristen yang hidup? Bagaimana kualitas karakter orang tersebut memengaruhi cara Anda menjadi orangtua/atau mendidik anak-anak Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 163 Studi 20 takhta yang kekal. Banyak keturunan Daud juga tidak taat, tetapi hukuman mereka tidak setimpal dengan yang seharusnya mereka terima, “Demi ayahmu, Daud,” walaupun Daud sudah lama mati. Perhatikan bagaimana hal ini terjadi dalam ayat-ayat berikut: 1 Raja-raja 11:12, 13 dan 32–39; 1 Raja-raja 15:3–5 dan 11–13; 2 Raja-raja 8:19; 2 Tawarikh 21:7; Yesaya 38:35. Children and Childhood in the Bible Apa saja kualitas yang Anda temukan ketika mempelajari ayatayat dalam pelajaran ini yang diteladani dalam konteks budaya Anda? Bagaimana hal ini menjadi pengaruh positif atau negatif? Beri contoh-contoh spesifik. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Dalam seluruh Perjanjian Lama, janji diberikan kepada mereka yang taat, dan kepada keturunan mereka. Dengan perkataan lain, bukan hanya anak-anak yang akan menikmati berkat dari ketaatan orangtua, melainkan generasi-generasi selanjutnya juga! Untuk masing-masing ayat di bawah, tunjukkan ketaatan yang dituntut dan janji yang diberikan kepada anak-anak dan/ atau generasi-generasi selanjutnya. Ketaatan atau Kesetiaan yang Diharapkan Janji kepada Anak Cucu Ulangan 4:40 …………………. …………………. Ulangan 30:19–20 …………………. …………………. Mazmur 37:25, 26 …………………. …………………. Mazmur 78:5–8 …………………. …………………. Mazmur 103:17–18 …………………. …………………. Mazmur 112:1, 2 …………………. …………………. Mazmur 128 …………………. …………………. Yesaya 65:23 …………………. …………………. Amsal 14:26 …………………. …………………. 164 Prinsip atau Standar Mempunyai ayah yang jujur adalah suatu warisan yang indah Amsal 20:7 Yeremia 11:4–5 …………………. Yoel 2:28 (dan Kisah Para Rasul 2:38–39) …………………. Yesaya 44:2–4 …………………. Kisah Para Rasul 16:31 …………………. Yesaya 59:21 …………………. 6. Sekarang mari kita melihat pada hal negatif. Sayangnya, hasil untuk generasi-generasi selanjutnya dalam ayat-ayat berikut ini tidak sebaik seperti ayat-ayat di atas. Periksalah ayat-ayat berikut. Untuk masing-masing ayat, perhatikan ketidaktaatan atau ketidaksetiaan ayah, dan juga masalah atau bencana yang diakibatkan terhadap anak-anak. Kegagalan atau Ketidaksetiaan Hasil untuk Anak Cucu Yosua 7 (bandingkan 1 Tawarikh 2:7) …………………. …………………. 1 Raja-raja 11:1–11 …………………. …………………. 1 Raja-raja 14:6–16 …………………. …………………. 2 Raja-raja 5:20–27 …………………. …………………. 165 Studi 20 5. Kita melihat bahwa ada janji-janji dan berkat indah yang di­ simpan untuk anak-anak dan keturunan orangtua yang taat dan setia. Kita boleh yakin dengan melihat dari Alkitab bahwa Allah ingin memberkati dan memberi upah untuk kesetiaan, jauh ke masa depan. Bacalah ayat-ayat berikut dan rumuskan satu prinsip atau standar berkaitan dengan ketaatan orangtua yang menghasilkan berkat untuk anak cucu. Baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda. Children and Childhood in the Bible 1 Tawarikh 5:1 …………………. …………………. 2 Tawarikh 21:12–20 …………………. …………………. Yeremia 6:10–12 …………………. …………………. Hosea 9:11–16 …………………. …………………. Ayat-ayat tambahan: 1 Raja-raja 20; 1 Raja-raja 16:2–7; 2 Raja-raja 9, 10; Nahum 1:14; 2:12–13. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Rupanya Daud tidak pernah mendisiplin anaknya, Adonia, bahkan tidak pernah memarahinya (1 Raj. 1:6). Anak yang liar ini kemudian berpikir ia dapat naik takhta hanya karena ia menginginkannya. Adonia adalah adik Absalom—bila mereka dibesarkan dengan cara yang sama, tidak heran bila Absalom sama manjanya seperti Adonia. Beri contoh dalam keluarga atau masyarakat Anda tentang anak-anak tidak didisiplin yang mengambil dan merebut warisan yang seharusnya diperoleh dengan benar. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Apakah menurut Anda kurangnya penguasaan diri Salomo dalam hal perempuan sebagian disebabkan oleh kurangnya penguasaan diri ayahnya? Diskusikan bagaimana hal itu terjadi. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 166 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Rupanya sisa-sisa bangsa Israel ingin tinggal di Mesir ketika Allah sedang membawa mereka keluar dari perbudakan (Yeremia 42, 43). Renungkan gagasan bahwa kadang-kadang kita pikir kita tahu apa yang paling aman untuk keluarga kita, tetapi tempat yang paling aman adalah ketaatan kepada kehendak Tuhan. Beri contoh dari pengalaman Anda sendiri. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Search Institute (www.search-institute.org) telah menetapkan bahwa ada unsur-unsur penyusun dari perkembangan yang sehat—yang dikenal sebagai Aset-Aset Perkembangan* (de­ ngan merek Search Institute) yang menolong kaum muda bertumbuh sehat, peduli, dan bertanggung jawab. Beberapa aset luar termasuk dukungan keluarga, komunikasi keluarga yang positif, dan hubungan orang dewasa lainnya.* (seperti yang ditemukan dalam Developmental Assets: A Briefing for Compassion International, Agustus 2008.) Bahkan dikatakan bahwa remaja membutuhkan dukungan dari dua atau tiga atau lebih orang dewasa selain orangtua mereka. Apakah Anda kenal dengan anak-anak yang mempunyai orangtua yang mendukung mereka? Bila ya, bagaimana mereka 167 Studi 20 3. Lihatlah Yehezkiel 16:20–21. Orangtua mengorbankan kepada berhala anak-anak yang diberikan Allah kepada mereka untuk dibesarkan. Apakah kita mengorbankan anak-anak kita yang telah dipercayakan Allah kepada kita kepada berhala-berhala modern, yakni materialisme, kesenangan, TV, puas-diri, mencari uang? Diskusikan. Children and Childhood in the Bible mendukung melalui komunikasi dan keterlibatan dalam ke­ hidupan anak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Bagaimana teladan dari gereja atau masyarakat memberikan dukungan kepada anak-anak yang tidak mendapatkan teladan positif di lingkungan rumah mereka? Carilah ide-ide tentang cara Anda dapat menjembatani hal ini sebagai seorang pemimpin. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: www.search-institute.org 168 B Bagian Lima PERJALANAN IMAN SEORANG ANAK agaimana seseorang mengetahui dan mengalami keselamatan melalui Yesus Kristus? Mungkinkah hal ini terjadi pada seorang anak? Sampai seberapa jauh seorang anak dapat memahami kebenar­ an-kebenaran rohani? Frank G. Coleman, penulis buku The Romance of Winning Children berkata: “Jangan coba memenangkan seorang anak kepada Kristus; tunggulah hingga ia lebih besar dan lebih dapat mengambil keputusan berdasarkan intelegensinya.” Apakah Anda setuju dengan pernyataan itu? Apakah Anda ti­ dak yakin? Seperti yang akan kita lihat, pernyataan itu sudah dikenal baik sehingga kebanyakan orang mengambil keputusan iman pertama mereka antara umur 4 hingga 14 tahun. Saya (dan orang-orang lainnya) menyebut ini sebagai “Jendela 4/14”. George Barna, peneliti terkenal tentang iman dan gereja di Amerika, menyatakan bahwa: “Bila orang tidak menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat sebelum mereka mencapai usia remaja, kecil kemungkinan mereka akan melakukan itu.” Pada bagian ini, kita akan menyelidiki keterbukaan rohani anak-anak dan kemampuan mereka memahami iman Kristen. Akan Zuck, hlm. 18 mengutip dari Frank G. Coleman, The Romance of Winning Children (Cleveland, Ohio: Union Gospel Press, 1967) hlm. 9–10. Dan Brewster, “The 4/14 Window: Child Ministries and Mission Strategies” dalam buku Children in Crisis: A New Commitment, Phyllis Kilbourn, ed. (Monrovia, California: MARC, 1995) hlm. 125–139. George Barna, Transforming Children into Spiritual Champions (Ventura, California: Regal, 2003), hlm. 34. Children and Childhood in the Bible dijelaskan di sini bahwa mereka mempunyai kemampuan itu. Kita juga akan melihat bahwa kadang-kadang Allah memakai anak-anak untuk tugas-tugas khusus, dan sering menyebarkan anak-anak untuk memengaruhi kepercayaan dan perjalanan iman orang dewasa. 170 Studi 21 Kemampuan Anak-anak untuk Memahami Iman Kristen Kata Pengantar T idak hanya kasih dan perhatian Allah kepada anak-anak yang tampak jelas dalam Alkitab. Kita juga melihat bahwa Allah sa­ ngat menghargai kemampuan mereka untuk memahami iman dan berpartisipasi dalam aktivitas penebusan-Nya. Dalam seluruh Alkitab, kaum muda didorong untuk memengaruhi komunitas mereka dengan menjaga kemurnian diri, dengan cara menaati firman Allah (Mzm. 119:9), dengan menjadi contoh dalam perkataan, kasih, dan iman mereka (1 Tim. 4:12), dan dengan mengejar kualitas-kualitas baik (2 Tim. 2:22). Perilaku dan standar moral untuk anak-anak tidak banyak berbeda dengan standar untuk orang dewasa. Berkebalikan dengan hal yang dipikirkan oleh orang dewasa, anak-anak dapat memahami kebenaran-kebenaran rohani dengan mudah, mereka dapat “merasakan perasaan bersalah karena dosa” dan mengerti apa yang telah dilakukan Yesus untuk mereka, juga apa yang dibutuhkan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Zuck menyatakan: “Seorang anak berumur lima tahun, bila diajar Zuck, Precious in His Sight, hlm. 18. Children and Childhood in the Bible dengan benar, dapat sungguh-sungguh percaya dan dilahirkan baru seperti orang dewasa.” Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah dan tinjau ulang ayat-ayat berikut. Peristiwa apa saja dalam seluruh narasi Alkitab yang mencakup partisipasi anakanak? Apa yang ditunjukkan peristiwa-peristiwa ini tentang kemampuan anak-anak untuk memahami iman dan berpartisi­ pasi dalam aktivitas keagamaan di masyarakat mereka? Referensi Peristiwa/Aktivitas Implikasinya Ulangan 31:12 …………………. …………………. Yosua 8:34–35 …………………. …………………. Nehemia 12:43 …………………. …………………. 2 Timotius 3:15 …………………. …………………. 2. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang Alkitab, di samping peristiwa/aktivitas yang digambarkan di atas, diskusikan dan kenali setidaknya 3 peristiwa atau aktivitas lain di mana anakanak berpartisipasi dalam perayaan atau aktivitas keagamaan bersama orang-orang dewasa. Bila mungkin, sebutkan ayat-ayat Alkitabnya. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Zuck, hlm. 18 mengutip Frank G. Coleman, The Romance of Winning Children (Cleveland, Ohio: Union Gospel Press, 1967) hlm. 9–10. 172 Beberapa gereja mempunyai “gereja anak-anak” atau “khotbah anak-anak” yang termasuk dalam ibadah. Penulis James Montgomery Boice menyatakan: “Khotbah anak-anak mungkin menghalangi orangorang menyembah Allah. Khotbah itu dimaksudkan untuk melibatkan anak-anak dalam ibadah dengan menyampaikan sesuatu sesuai umur mereka. Namun, efeknya adalah memusatkan perhatian orang dewasa kepada anak-anak, bukan kepada Allah .... Khotbah anak-anak mungkin juga melemahkan pesan Injil yang disampaikan. Tujuan seharusnya adalah membawa anakanak kita ke tingkat yang sama dengan orang dewasa— yakni memampukan mereka untuk berhubungan dengan Allah seperti orang dewasa. Namun, hal yang terjadi malah kita membawa orang dewasa ke tingkat anakanak.” Apakah ada “gereja anak-anak” di gereja Anda? Apakah Anda merasa “gereja anak-anak” dan/atau “khotbah anakanak” membuat anak-anak terlibat dalam ibadah, atau malah melemahkan pesan Injil yang disampaikan untuk anak-anak? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah Keluaran 12:26–27 dan Yosua 4:6–7. Bertentangan dengan latar belakang partisipasi anak dalam acara dan aktivitas keagamaan dalam Perjanjian Lama, perhatikan bahwa bukan James Montgomery Boice, “I Don’t Do Children’s Sermons” dalam majalah Modern Reformation di http://articles.christiansunite.com. 173 Studi 21 Pikirkan dan Diskusikan: Children and Childhood in the Bible “apakah” anak Anda bertanya, melainkan “kapan” anak Anda menanyakan “apa artinya ini ...?” Hingga seberapa jauh anakanak diharapkan berpartisipasi dalam aktivitas iman di gereja, budaya, atau masyarakat Anda? Bagaimana mendorong anakanak zaman sekarang untuk berpartisipasi, bahkan memulai diskusi iman di rumah atau di gereja? Bagaimana kita dapat mendorong anak-anak zaman sekarang untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang iman? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah ayat-ayat berikut. Apa yang tersirat di sana tentang kepekaan dan keterbukaan anak kepada kebenaran-kebenaran rohani tentang Allah? Referensi Implikasi Mazmur 22:10–11 …………………. Mazmur 71:5–6, 17 …………………. Matius 11:25 …………………. Matius 21:15–16 …………………. Lukas 1:15 …………………. Kisah Para Rasul 26:4 …………………. 5. Selidiki ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang mengembang­ kan iman “seperti anak-anak”. Selidiki dan jelaskan bagaimana ayat-ayat ini mendukung perkembangan iman seorang anak. Referensi tentang Mengembangkan Iman “Seperti Anak-anak” Matius 19:13–15 Wawasan/Tema yang Mendukung Perkembangan Iman Seorang Anak …………………. 174 …………………. 2 Timotius 3:15 …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Di halaman 21 buku Precious in His Sight, Zuck memberikan 3 alasan anak-anak diperlengkapi untuk memahami kebenarankebenaran rohani: Ketergantungan dan kepercayaan mereka Kepekaan mereka terhadap dosa Hakikat mereka yang mengasihi Beri contoh tentang cara Anda melihat masing-masing alasan ini dalam diri anak-anak yang Anda kenal. Berdasarkan pengalaman Anda bersama anak-anak dalam budaya Anda, dapatkah Anda memberi contoh tentang masing-masing alasan ini? Dapatkah Anda memikirkan alasan-alasan selain yang dituliskan di atas? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Dr. Vinay Samuel berkata, “Anak-anak dilahirkan dengan kemampuan yang melampaui kesanggupan manusia (transenden). Walaupun dilahirkan ke dunia yang penuh risiko, anak-anak menyadari kemampuan itu. Namun, bila mereka tidak segera dibawa ke dalam Kerajaan Allah ... bila mereka tidak mengalami dan menikmati realitas Kerajaan itu, mereka akan kehilangan perasaan transenden itu.” Vinay Samuel, “Some Theological Perspectives on Children at Risk” dalam Transformation (Vol. 14, No. 2. April/Juni 1997), hlm. 27. 175 Studi 21 Markus 10:14–16 Children and Childhood in the Bible • Apa pengertian Anda tentang kemampuan transenden? Apakah Anda percaya anak-anak pada dasarnya mempu­nyai kemampuan transenden? Mengapa? Bagaimana mereka dapat kehilangan kemampuan itu? Sekarang, pikirkan diri Anda dan orang-orang dewasa lainnya, apakah anda pikir Anda dan orang-orang lain sudah kehilangan semua perasaan transenden itu? Mengapa atau mengapa tidak? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Dapatkah Anda memikirkan atau menceritakan pertemu­ an Anda dengan seorang anak yang mempunyai kemam­ pu­an transenden? Bacalah dan renungkan “Perumpamaan tentang Penabur” (Mrk. 4:3–20). Bagaimana kata-kata Yesus diterapkan pada pertumbuhan rohani seorang anak, dan pengertiannya tentang kemampuan transenden dan iman “seperti anak kecil”? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 176 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 17–22. Wess Stafford, Too Small to Ignore, hlm. 212. Vinay Samuel, “Some Theological Perspectives on Children at Risk” dalam Transformation (Vol. 14, No. 2: April/Juni 1997), hlm. 27. 177 Studi 21 Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab: Studi 22 Hal yang Harus Diajarkan Orangtua kepada Anak Mereka Kata Pengantar A msal 22:6 mengajarkan dan mendorong orangtua dengan perintah dan janji: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Perhatikan bahwa kita tidak disuruh untuk mendorong anak-anak kita supaya menjaga penampilan tetap menarik, bisa mencari uang sendiri, atau mempunyai kecerdasan tinggi atau banyak pengetahuan duniawi. Tujuan kita bagi anak-anak kita adalah semata-mata untuk menghasilkan orang-orang yang berkualitas dan mempunyai karakter yang saleh. Kita sudah melihat bahwa tanggung jawab orangtua untuk mengajar anak-anak mereka adalah tema yang jelas dan meresap dalam seluruh Alkitab. Kita juga sudah melihat tentang bagaimana orangtua harus mengajar. Perbedaan dalam pelajaran ini adalah secara khusus melihat pada isi pelajaran itu. Dalam studi ini, kita akan melihat siapa yang bertanggung jawab mengajar. Kita akan mencari hal yang harus disampaikan kepada generasi selanjutnya. Children and Childhood in the Bible Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui siapa yang harus mengajar anak-anak. Apa yang ditunjukkan ayat-ayat ini tentang peran orangtua dalam tanggung jawab mengajar/mendidik? Siapa yang Harus Diajar? Apa yang Secara Khusus Harus Diajarkan? Referensi Dalam Kitab Amsal Dalam Perjanjian Baru 1:8, 10, 15 …………………. 3:1, 11, 21 …………………. 4:20 …………………. 6:20 …………………. 23:15, 19 …………………. 24:13, 21 …………………. 31:1, 26 …………………. Efesus 6:4 …………………. Kolose 3:21 …………………. 1 Tesalonika 2:11–12 …………………. 2 Timotius 1:5; 3:14–15 …………………. 2. Bacalah ayat-ayat berikut. Tuliskan frasa yang berkaitan dengan orangtua yang mengajar/mendidik anak-anak mereka: Frasa yang Berhubungan dengan Mengajar/Mendidik Anak-anak Referensi Kejadian 18:19 …………………. Ulangan 32:44–46 …………………. 1 Samuel 17:17–20 …………………. 180 Apakah menurut Anda ayah dan ibu mempunyai tanggung jawab berbeda berkenaan dengan mengajar/mendidik anak me­ reka? Bila ya, apa saja tanggung jawab itu? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Apakah budaya/konteks Anda memengaruhi peran ayah dan ibu dalam mengajar/mendidik anak mereka? Mengapa atau mengapa tidak? 3. Amsal 22:6 mengatakan: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.” Apa arti “menurut jalan yang patut baginya”? (Perhatikan gagasan bahwa mendidik masingmasing anak mungkin berbeda tergantung pada bakat, minat, dan kemampuan anak). Misalnya, dalam ayat 1 Samuel 17:17– 20, bagaimana Daud dididik “menurut jalan yang patut baginya” untuk panggilan Tuhan dalam menghadapi Goliat si raksasa? Apa bakat, minat, dan kemampuan Daud menurut ayat-ayat ini dan ayat-ayat selanjutnya dalam 1 Samuel 17? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah ayat-ayat berikut untuk menentukan secara spesifik jenis “pengetahuan” yang harus diajarkan orangtua kepada anak-anak mereka: 181 Studi 22 Pikirkan dan Diskusikan: Children and Childhood in the Bible Referensi “Pengetahuan” yang Harus Diajarkan Orangtua Keluaran 10:1–2; 13:1–2, 11–16 …………………. Ulangan 6:5–7; 20–23; 31:12, 13 …………………. Yosua 4:4–7, 19–24 …………………. Mazmur 71:5–6, 18; 78:3–4 …………………. Yesaya 38:19 …………………. 1 Korintus 10:1 …………………. 2 Timotius 3:15 …………………. Titus 3:10 …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Apakah ada perbedaan antara “mendidik” dan “mengajar” anakanak kita? Bila ada, apa perbedaannya? Berikan beberapa contoh. (Petunjuk: apakah ada kaitannya dengan umur anak tersebut?) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Apakah gereja atau keluarga paling bertanggung jawab mengajar anak-anak cara menjalani hidup? Mengapa atau mengapa tidak? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 182 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Dalam ayat-ayat yang terkenal dari Amsal 22:6, “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu,” kata bahasa Ibrani yang diterjemahkan didiklah, berarti “mempersem­pit” atau membatasi. Diskusikan cara “mendidik” seorang anak da­ pat mempersempit dan membatasi sikap dan perilakunya. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 129–138. 183 Studi 22 3. Mengapa anak-anak Kristen menyimpang dari iman mereka dan hidup tidak saleh ketika sudah dewasa meskipun telah menerima pendidikan dan pengajaran yang saleh dari orangtua mereka? Diskusikan. Studi 23 Baptisan/Penyerahan Anak Kata Pengantar B anyak orang Kristen hanya membaptis orang percaya yang sudah dewasa atas pengakuan iman kepada Yesus Kristus. Namun de­ mikian, selama berabad-abad, Gereja Katolik Roma dan banyak ge­ reja Protestan membaptis tidak hanya orang dewasa yang mengakui percaya kepada Kristus, tetapi juga anak-anak orang percaya. Entah tujuannya “sebagai tanda masuk seseorang sebagai anggota gereja” atau untuk “menjadi tanda dan meterai keikutsertaan anak tersebut dalam perjanjian kasih karunia”, praktik kuno ini tentu saja pantas didiskusikan secara mendalam. Dalam buku Precious in His Sight, Zuck menghadirkan empat argumentasi utama dan dua belas alasan menentang baptisan bayi. Apakah gereja mula-mula mempraktikkan baptisan bayi? Apakah bap­ tisan bayi dilakukan di gereja Perjanjian baru? Apa bukti alkitabiah lainnya yang mendukung atau menentang baptisan bayi? Walaupun Zuck menghadirkan perspektif Alkitabnya sendiri, dan didukung oleh banyak teolog mengenai topik ini, disarankan agar Anda mempelajari topik ini secara menyeluruh dari beberapa perspektif untuk menentu­ kan kepercayaan Anda tentang praktik baptisan. Children and Childhood in the Bible Misalnya, R.C. Sproul, seorang teolog Reformed yang terkenal, mendukung baptisan bayi berdasarkan arti kata “menyucikan” seperti yang digunakan dalam Alkitab dan hubungan antara Perjanjian Lama, yakni antara Allah dan Abraham, serta Perjanjian baru, yakni Injil dan penebusan dalam Yesus Kristus. Ia mengatakan bahwa sunat dalam Perjanjian Lama adalah tanda yang kelihatan dari janji yang diucapkan yang diwujudkan sepenuhnya dalam penebusan oleh Yesus Kristus pada masa Perjanjian Baru dan digantikan oleh baptisan. Tindakan iman untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak lagi disertai oleh tanda sunat secara fisik, tetapi oleh tanda baptisan. Di samping itu, baptisan yang muncul dalam Kisah Para Rasul tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga dalam beberapa kasus untuk seluruh anggota keluarga (oikos–Yunani) yang mana banyak pakar percaya bahwa itu termasuk anak-anak. Bila baptisan bayi dilakukan, artinya anak yang sudah dibaptis tersebut kelak ketika ia dibesarkan di tengah keluarga dan di gereja harus mengetahui alasan ia dibaptis. Orangtua dan gereja bertanggung jawab untuk menjelaskan “tanda” Perjanjian Baru itu sehingga anak-anak tersebut dapat mengetahui dan semakin percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat. Temukan peristiwa-peristiwa baptisan yang berbicara tentang penebusan yang mulia dalam Tuhan Yesus Kristus, seperti yang di­ temukan dalam ayat-ayat Alkitab berikut. Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat yang mengagumkan berikut tentang gereja mula-mula. Perhatikan cara “keluarga-keluarga” ini diselamat­ kan dan dibaptis. Apakah gereja mula-mula mempraktikkan baptisan bayi? Apakah Anda pecaya bahwa “seisi rumah” di sini termasuk bayi-bayi yang ada di sana? Bila ya, apakah ayat-ayat ini mendukung baptisan bayi? 186 Keluarga-keluarga yang Dibaptis (Rincian Lainnya?) Kisah Para Rasul 11:14 …………………. Kisah Para Rasul 16:14–15 …………………. Kisah Para Rasul 16:31–34 …………………. Kisah Para Rasul 18:8 …………………. 1 Korintus 1:14–16 …………………. 2. Bacalah Kisah Para Rasul 2:39 dan pertimbangkan kata-kata “kamu dan anak-anakmu”. Dari ayat itu dan ayat lainnya yang baru saja Anda baca dalam Kisah Para Rasul 16:31 di mana Paulus berkata kepada kepala penjara, “Percayalah kepada Tuhan Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumah­ mu,” apakah ayat-ayat ini mendukung pandangan bahwa iman orangtua menggantikan iman bayi dan karena itu boleh melaku­ kan baptisan bayi? Bagaimana caranya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Dalam pengertian itu juga, bacalah 1 Korintus 7:14. Menurut pendapat Anda, apa sebenarnya maksud ayat ini? Dapatkah iman orangtua “menguduskan” anak-anak mereka? Pelajarilah arti kata “menguduskan”. Apa variasi arti dari kata ini, dan bagaimana pengaruh arti-arti ini terhadap sudut pandang Anda tentang “dipisahkan” oleh tanda baptisan? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 187 Studi 23 Referensi Children and Childhood in the Bible Pikirkan dan Diskusikan: Apakah baptisan bayi dilakukan dalam budaya Anda dan ko­ munitas gereja Anda? Apa sejarah dan dasar teologis di balik praktik ini dan apa sebabnya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Apa kepercayaan pribadi Anda tentang baptisan/penyerahan bayi dalam kaitannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang dipelajari di sini? Dukung kepercayaan Anda menggunakan ayat-ayat Alkitab. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Sekali lagi, mari kita lanjutkan studi kita dalam Kisah Para Rasul. Bacalah tentang orang-orang yang dibaptis di gereja mula-mula. Mereka orang dewasa atau bayi? Apakah Alkitab menunjukkan dengan jelas umur mereka dalam teks-teks ini? Ketahui satu faktor yang sama dalam teks-teks ini yang membuat mereka “memenuhi syarat” untuk dibaptis air. Orang-orang yang Dibaptis Faktor yang Sama untuk Baptisan Air Kisah Para Rasul 2:41 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 8:12 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 9:18 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 10:44–48 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 16:11–15 …………………. …………………. Referensi 188 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 18:8 …………………. …………………. Kisah Para Rasul 19:4–5 …………………. …………………. 5. Bacalah ayat-ayat dalam Injil Sinoptik yang menceritakan ten­ tang baptisan air dalam Amanat Agung yang diberikan Yesus (Mat. 28:19; Mrk. 16:16). Apa implikasi Alkitab mengenai ke­ sahan baptisan bayi berdasarkan ayat-ayat ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Dari sudut pandang Alkitab, dapatkah baptisan bayi disama­ kan dengan kelahiran baru? Bila ya, apa alasannya? Bila tidak, apa pendapat Anda mengenai apakah gereja seharusnya terus membaptis bayi? Mengapa atau mengapa tidak? Apa yang dikatakan ayat-ayat Alkitab mengenai isu ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Apakah Anda mengenal orang-orang Kristen yang sudah di­ baptis ketika masih bayi kemudian menemukan iman yang sangat penting pada kemudian hari dalam hidupnya? Apa yang ditunjukkan hal itu kepada Anda mengenai kesahan baptisan bayi? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 189 Studi 23 Kisah Para Rasul 16:31–34 Children and Childhood in the Bible 3. Apakah Anda mengenal orang-orang yang dibaptis ketika sudah dewasa (atau dibaptis sesudah mencapai “usia tanggung jawab”), yang meninggalkan “komitmen mereka kepada Kristus”? Apa yang ditunjukkan hal itu kepada Anda mengenai baptisan orang dewasa? Apakah baptisan pada umur berapapun menjamin hubungan pribadi, pemuridan, dan keselamatan dalam Yesus Kristus? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Apa tujuan baptisan secara keseluruhan; dapatkah itu menjadi tanda dan meterai perjanjian antara Allah dan umat-Nya? Ayatayat mana yang dapat mendukung sudut pandang Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 226–238. 190 Studi 24 Allah Memakai Anak-anak untuk Tugas Khusus Kata Pengantar D alam seluruh Alkitab, kita melihat Allah memercayakan ke­ benaran-kebenaran khusus kepada anak-anak atau memakai mereka sebagai utusan atau alat-Nya. Dr. Wees Stafford, Direktur Compassion International, mengatakan bahwa sering ketika Allah mempunyai sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan—sesuatu yang tidak dapat dipercayakan-Nya kepada orang dewasa, Dia mema­ kai anak-anak. Kadang-kadang Stafford berkata, “Allah tampaknya harus berhenti, menggosok-gosok tangan-Nya, tersenyum hangat, dan berkata, ‘Aku membutuhkan seseorang yang benar-benar kuat untuk tugas ini. Aku tahu—Aku akan memakai seorang anak.’” “Misalnya,” katanya, “pikirkan bagaimana banyak hal akan berbeda seandainya kakak perempuan Musa, Miryam—yang pada waktu itu dirinya sendiri masih kanak-kanak—tidak menyelamatkan Musa dari Sungai Nil (Kel. 2)! Atau pikirkan ketika Allah hendak menyampaikan satu peringatan keras kepada Eli, dengan yakin Dia memercayakan pesan itu kepada Samuel yang masih sangat muda (1 Sam. 3). Bagaimana dengan anak perempuan yang ditawan dan dijadikan pembantu, yang tahu bahwa Wess Stafford, Too Small to Ignore (Colorado Springs: Waterbrook Press, 2005), hlm. 212. Children and Childhood in the Bible Allah akan memakai Elisa dan mendesak Naaman, seorang panglima Siria yang berkuasa, untuk datang kepada Elisa minta disembuhkan (2 Raj. 5:1–3)? Semua itu adalah contoh luar biasa bahwa Allah menghargai anak-anak dan mengerahkan mereka untuk melakukan tugas-tugas khusus dalam urusan-Nya dengan umat-Nya. Lalu di mana anak-anak dalam dunia yang kacau pada abad ke21 ini? Apa rencana Allah untuk anak-anak dalam keluarga, masyara­ kat, dan gereja—Kerajaan-Nya? Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut. Tentukan tugas-tugas khusus yang diberikan Allah kepada anak-anak dalam ayat-ayat ini. Nama beberapa anak di sini tidak disebutkan, sementara yang lain disebutkan dengan jelas. Bila mungkin, carilah atau perkirakan umur anak tersebut. Pelajaran penting apa yang Anda lihat dalam keputusan-Nya untuk memercayakan urusan-urusan ini kepada anak-anak? Referensi Anak Perkiraan Umur Tugas-tugas Khusus Hasil dan Pengaruhnya terhadap Orang Lain Dipakai sebagai alat untuk menguji ayahnya, iman dan kasih Abraham kepada Allah Menggambarkan Kristus yang membawa orangorang kepada Allah Kejadian 22:6–12 Ishak Kejadian 37:5–11, 36; 45:5–8 Yusuf ……………… …………………. …………………. Keluaran 2:4–10 Miryam ……………… …………………. …………………. 1 Samuel 2:11; 3:1–20 ……………… ……………… …………………. …………………. 1 Raja-raja 17:22 ……………… ……………… …………………. …………………. 192 ……………… ……………… …………………. …………………. 2 Raja-raja 11:21; 12:2 ……………… ……………… …………………. …………………. 2 Raja-raja 22:1–2; 23:3 ……………… ……………… …………………. …………………. 2 Tawarikh 34:1–7 ……………… ……………… …………………. …………………. Ester 2:17; 4:15– 16; 7:3 ……………… ……………… …………………. …………………. Yeremia 1:4–10 ……………… ……………… …………………. …………………. 2. Bacalah ayat-ayat berikut dan diskusikan cara Allah memakai anak-anak yang disebutkan di sini untuk tugas-tugas khusus. Per­hatikan kemampuan khusus, kualitas, atau tanggapan yang dibutuhkan oleh anak tersebut untuk melakukan tugas itu. Referensi Cara Allah Memakai Anak-anak Kemampuan/Kualitas Khusus atau Tanggapan yang Diperlukan 1 Raja-raja 5:1–3 …………………. …………………. Mazmur 8:3 …………………. …………………. Markus 9:33–37 …………………. …………………. Yohanes 6:5–13 …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Dalam Yohanes 6, ketika Yesus melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan (pemberian seorang anak laki-laki) untuk memberi makan orang banyak, menurut Anda, apa pengaruhnya terhadap anak laki-laki tersebut? Apa pengaruhnya bila Anda termasuk di antara orang banyak yang kelaparan itu? 193 Studi 24 2 Raja-raja 5:1–6 Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Bila seorang anak (mungkin anak Anda sendiri) mengatakan kepada Anda bahwa Allah menyuruh ia melakukan sesuatu untuk mengambil keputusan tertentu, dengan cara seperti Samuel ketika masih kecil, bagaimana reaksi Anda? Mengapa? Diskusikan langkah-langkah yang perlu diambil dalam situasi ini mengingat diskusi di atas. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah ayat-ayat berikut. Ada unsur “misi” dalam rencana Allah untuk anak-anak sehingga kadang-kadang Dia memakai anakanak dengan cara-cara khusus untuk memperluas Kerajaan-Nya dan untuk membuat orang-orang percaya kepada-Nya. Lihatlah apakah Anda dapat menemukan unsur “misi” dalam ayat-ayat terkenal berikut. Referensi Anak-anak sebagai Sumber Daya Misi 1 Raja-raja 17:19–24 …………………. 2 Raja-raja 5:4–6; 13–17 …………………. Yohanes 6:8–14 …………………. 4. Pertimbangkan frasa “sekarang aku tahu ...” yang diucapkan Naaman dalam 2 Raja-raja 5:15, dan janda di Sarfat dalam 1 Raja-raja 17:24. Apa pentingnya kata-kata itu? (Petunjuk: Pikirkan tentang penginjilan dan misi apakah itu.) Bagaimana anak-anak ditampilkan dalam masing-masing ayat ini, dan pelajaran atau pengetahuan apa yang Anda lihat? 194 5. Dalam Yohanes 6, ketika Yesus melipatgandakan 5 roti dan 2 ikan (pemberian seorang anak laki-laki) untuk memberi makan orang banyak, apa “misi” dalam peristiwa ini? (Perhatikan ayat 14.) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Renungkan kehidupan Yusuf seperti yang diungkapkan dalam Kitab Kejadian. Apa sifat Yusuf yang paling jelas dari pasal-pasal yang kita baca tentang kehidupannya? Sifat mana saja yang kita doakan supaya ada pada anak-anak kita sendiri? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Berdasarkan ayat-ayat dan contoh-contoh di atas, dapatkah Anda menemukan contoh-contoh serupa dalam Alkitab? Apakah Allah memakai anak-anak dengan cara yang sama saat ini? Dapatkah Anda menceritakan satu studi kasus dari pengalaman Anda sendiri tentang seorang anak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 195 Studi 24 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Children and Childhood in the Bible 3. Menurut Anda, mengapa Allah memakai anak-anak, bukan orang dewasa untuk melakukan tugas-tugas tertentu? Apa saja perbedaan anak-anak dari orang dewasa dalam melakukan tugas yang diberikan-Nya? Pernahkah Anda melihat Dia memakai anak-anak di gereja atau masyarakat Anda? Diskusikan dan berikan contoh-contoh. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Seperti yang didiskusikan, anak-anak sering menanggapi Allah secara spontan ketika diberi kesempatan untuk melayani Dia. Apakah anak-anak dalam keluarga, gereja, atau komunitas Anda diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan-Nya? Bila tidak, jelaskan alasannya! Bagaimana partisipasi anak-anak dalam pe­ kerjaan Allah memperkaya kehidupan gereja dalam budaya Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Berdasarkan studi ini, jelas bahwa Allah akan memakai kaum muda untuk tugas-tugas khusus pada masa depan. Me­nurut Anda, apa arti Yoel 2:28 dan Kisah Para Rasul 2:17 yang mengatakan bahwa “teruna-terunamu akan mendapat peng­ lihatan-penglihatan”? Bagaimana hal ini memengaruhi posisi Anda sebagai pemimpin dalam organisasi/gereja Anda? Apa pe­ ran Roh Kudus dalam panggilan terhadap kaum muda untuk melakukan tugas-tugas khusus ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 196 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Dan Brewster, Child Church and Mission, Revised Edition, hlm. 25–27. Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them—Rediscovering Children at the Heart of Mission” at http://www. childtheology.org. 197 Studi 24 Ringkasan Wawasan Penting: Studi 25 Allah Memakai Anak-anak untuk Memengaruhi Orang Dewasa Kata Pengantar D R. Wess Stafford menulis: Sejauh yang kita lihat di dalam Injil, Yesus tidak pernah menasihatkan anak-anak supaya menjadi lebih dewasa. Sebaliknya, Dia malah mendesak orang dewasa supaya menjadi lebih seperti anak-anak (Mrk. 10:15). Anda pasti sering mendengar orangtua (mungkin Anda sendiri) yang merasa kesal mengomeli anaknya, “Bisa tidak sih lebih dewasa sedikit?!” Yesus mengatakan sebaliknya kepada para pengikut-Nya yang sudah dewasa: “Bisa tidak sih lebih seperti anak-anak? Dengan demikian, kamu akan masuk ke dalam Kerajaan-Ku.” Rupanya, seperti yang kita lihat saat ini, ada beberapa peristiwa ketika orang dewasa tidak bisa “mengerti”. Ada jeda cukup panjang dalam pengajaran Yesus tentang hal-hal yang merupakan konsumsi orang dewasa dalam Matius 11. Di tengah pengajaran-Nya, Yesus berhenti dengan heran dan kagum. Dia berseru, “Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang kecil.” Menurut Anda, apa yang sebenarnya disembunyikan Allah dari orang bijaksana, tetapi dinyatakan kepada anak-anak kecil? Stafford, Too Small to Ignore, hlm. 211. Children and Childhood in the Bible Mengapa Allah memakai anak-anak untuk mengajarkan ke­ benaran-kebenaran Kerajaan Allah? Siapa “sasaran” pendengarnya, bila bukan orang dewasa? Bagaimana bila kita kehilangan seluruh gagas­ an tentang melakukan teologi, misi, dan gereja hanya karena kita, sebagai orang dewasa, “salah tafsir atau mengabaikan pengajaran yang dinyatakan oleh Allah tentang anak-anak dan masa kanak-kanak?” Kebenarannya, Allah memakai anak-anak untuk mengajar orang dewasa. Tema ini seharusnya mendorong kita untuk mempunyai perspektif yang baru mengenai kerohanian dan pelayanan. Saat kita duduk di kaki Tuhan dan membuka hati kepada anak-anak kecil ini, kita akan mempelajari “rahasia” Kerajaan Allah. Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut dari Injil Sinoptik. Kenali dan nyata­ kan bagaimana Yesus menggunakan pelayanan kepada/bersama anak-anak untuk memengaruhi orang dewasa: Referensi Cara Yesus Memakai Anak-anak untuk Memengaruhi Orang Dewasa Markus 5:37, 40b …………………. Markus 9:23–24 …………………. Matius 19:13; Markus 10:13; Lukas 18:15 …………………. 2. Bacalah ayat-ayat berikut. Dalam ayat-ayat ini, apa saja kebenar­ an Kerajaan Allah yang harus dipelajari orang dewasa dari anakanak? Ketahuilah konteks pengajaran ini supaya Anda dapat menafsirkan dengan tepat. Apa ayat-ayat lain yang menunjukkan cara Allah memakai anak-anak untuk mengajarkan kebenaranNya kepada orang dewasa? Ibid. 200 Kebenaran Kerajaan Allah yang Dipelajari dari Anak-anak Mazmur 8:3 …………………. …………………. Yesaya 9:6 …………………. …………………. Yesaya 49:15–16 …………………. …………………. Bandingkan Yesaya 7:14 dan Lukas 2:12, 23 …………………. …………………. Matius 11:25; Lukas 10:21 …………………. …………………. Yohanes 3:5–7 …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk berubah dan menjadi seperti anak kecil, atau kalau tidak, mereka tidak akan masuk Kerajaan Surga (lihat Mat. 18:3). Apa “perubahan” yang diharapkan Yesus dari murid-murid-Nya? Dalam konteks ini, apakah perubahan itu mungkin terjadi tanpa pengaruh anakanak kecil itu? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah kisah tentang Daud dan Goliat dalam 1 Samuel 17. Dalam teks ini, kakak Daud, Eliab, marah kepada Daud karena gagasan Daud untuk melawan raksasa itu (1 Sam. 17:28). Raja Saul semula juga meragukan kemampuan Daud. “Sebab engkau masih muda,” katanya (ayat 42). Kebenaran rohani apa yang dipelajari Eliab, Saul, dan orang-orang Filistin dari kemenangan Daud yang masih muda itu? 201 Studi 25 Konteks Referensi Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah kata-kata yang berhubungan dengan anak dalam suratsurat Paulus berikut. Pelajari konteksnya dan carilah kebenarankebenaran Kerajaan Allah atau pesan yang ingin diajarkan Paulus kepada orang dewasa. Ayat-ayat utama disebutkan di bawah. Untuk penyelidikan lebih lanjut, Anda dapat juga mempelajari ayat-ayat tambahan. Beberapa baris sudah dikerjakan untuk Anda: Referensi dari Surat-surat Paulus: Ayat-ayat Utama Kata-kata yang Berhubungan dengan Anak Kebenaran/Pesan dari Kerajaan Allah Roma 8:15–16, 23 “kita berseru: ‘ya Abba, ya Bapa!’” “kita adalah anak-anak Allah” “pengangkatan sebagai anak” 1 Korintus 13:11 “Ketika aku kanak-kanak, aku berkata-kata seperti kanakkanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak” …………………. 2 Korintus 6:18 “Aku akan menjadi Bapamu, dan kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anak-Ku perempuan” …………………. Galatia 4:5–7 “Allah telah menyuruh Roh AnakNya” “bukan lagi hamba, melainkan anak” Penebusan; status sebagai anak (ahli waris) Efesus 4:14 “kita bukan lagi anak-anak, yang diombang-ambingkan oleh ruparupa angin pengajaran” …………………. 202 Status sebagai anak; penebusan; diangkat sebagai anak Referensi dari Surat-surat Paulus: Ayat-ayat Tambahan ………………… Kata-kata yang Berhubungan dengan Anak Kebenaran/Pesan dari Kerajaan Allah Kolose 3:20 “Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan” …………………. 1 Tesalonika 5:5 “anak-anak terang dan anakanak siang” …………………. 1 Timotius 2:15 “perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak” …………………. 2 Timotius 3:15 “dari kecil engkau sudah mengenal Kitab Suci” …………………. Titus 1:6 “yang anak-anaknya hidup beriman” …………………. Filemon 10 “anakku yang kudapat selagi aku dalam penjara, yakni Onesimus” Status sebagai anak: kita semua sama di kaki salib Pertanyaan-pertanyaan Refleksi 1. Allah memilih Samuel untuk menyatakan kehendak-Nya kepada bangsa Israel (1 Sam. 3:1–21) pada masa ketika “firman TUHAN jarang” dan “penglihatan-penglihatan pun tidak sering” (1 Sam. 3:1) Menurut Anda, mengapa Allah memilih Samuel pada masa itu, dan bagaimana Allah memakai Samuel yang masih muda untuk memengaruhi orang-orang dewasa pada zamannya? 203 Studi 25 Filipi 2:15 “anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini ... bercahaya ... seperti bintang-bintang di dunia” Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Dalam 1 Korintus 13:11, Paulus berkata, “Ketika aku kanakkanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.” Diskusikan cara kita dapat menyingkirkan hal-hal yang kekanak-kanakan, tetapi masih “menjadi seperti anak kecil” seperti yang diperintahkan dalam Matius 18:3! ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Berikan dan diskusikan satu contoh atau lebih dari komunitas Anda sendiri tentang cara orang dewasa (orang percaya dan bukan orang percaya) diubahkan secara drastis karena pengaruh anak-anak. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Dalam pelayanan atau kepemimpinan Anda, pernahkah Anda melihat kemampuan anak-anak untuk melayani, menguatkan, atau memicu iman orang dewasa? Beri satu atau dua contoh. Dalam konteks apa hal ini terjadi? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 204 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 201–216. Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them” di http://www. childtheology.org. 205 Studi 25 Ringkasan Wawasan Penting: Studi 26 Apakah Bayi yang Mati Masuk Surga? Kata Pengantar S elama berabad-abad, para teolog dan kaum awam merasa tergugah oleh beberapa isu praktis mengenai kerohanian anak-anak. Salah satu di antaranya adalah mengenai masa depan rohani anak-anak (yang tidak bersalah?). Beberapa pertanyaan yang dikemukakan Zuck dalam bukunya, Precious in His Sight, adalah pertanyaan sama yang diajukan orang-orang percaya dari waktu ke waktu, di antaranya: Apakah anak-anak dilahirkan dengan hakikat dosa? Bila ya, apa masa depan kekal mereka bila mati ketika masih bayi? Apakah anak-anak akan dihukum selamanya di neraka, atau apakah mereka akan masuk surga? Bila anak-anak menerima hukuman kekal, apakah hal itu terjadi karena mereka tidak percaya kepada Kristus? Bila anak-anak tidak sempat mempunyai iman kepada Kristus, bagaimana mereka dapat terhilang? Zuck, Precious in His Sight, hlm. 217. Children and Childhood in the Bible Kebanyakan orang “secara naluriah” mengetahui dan meng­ harapkan jawaban atas pertanyaan itu adalah—tentu saja, bayi akan masuk surga! Namun, kebanyakan orang tidak pernah memikirkan dasar Alkitab yang menyokong keyakinan itu. Studi yang agak “teologis” ini akan memberi kita latar belakang mengenai isu ini dan jawaban yang lebih alkitabiah (atau mungkin bagi beberapa orang malahan menimbulkan lebih banyak pertanyaan!). Apa Kata Alkitab? 1. Berikut beberapa ayat mengenai keadaan rohani manusia. Zuck mengajukan pertanyaan ini untuk direnungkan sesudah membaca ayat-ayat ini: “Apa pendapat Anda mengenai menggolongkan setiap orang ke dalam tiga kelas, yakni orangorang yang diselamatkan, yang terhilang, dan yang “tidak bersalah”? Bagaimana pendapat Anda mendukung atau ber­ tentangan dengan Alkitab mengenai sifat universal dari dosa pada manusia berapapun umur mereka? Referensi Keadaan Rohani Manusia Kejadian 8:21 …………………. Mazmur 51:7; 58:4 …………………. Amsal 22:15 …………………. Yohanes 3:36 …………………. Roma 3:9–10 …………………. Roma 5:12 …………………. 1 Korintus 15:22 …………………. 2. Bacalah Efesus 2:3. Dalam suratnya itu, Rasul Paulus dengan jelas mengatakan bahwa “pada dasarnya kami adalah orangorang yang harus dimurkai.” Apa yang dikatakan ayat-ayat di Ibid., hlm. 221. 208 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah ayat-ayat paralel berikut dari Injil Sinoptik: Matius 19:14; Markus 10:14, dan Lukas 18:15–17. Yesus menyatakan bahwa “orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah.” Kita tahu bahwa Dia juga mengacu kepada bayi (Luk. 18:15–17). Berdasarkan apa yang Anda baca dalam ayat-ayat ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut: • Apakah semua anak, berapapun umur mereka, secara otomatis akan masuk surga? Mengapa atau mengapa tidak? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Bagaimana anak-anak ini masuk dalam Kerajaan Surga? (Orang dewasa tentunya masuk ke sana melalui iman. Bagaimana dengan anak-anak?) ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Siapa “anak-anak kecil” yang percaya kepada Yesus dalam Matius 18:6? (Apakah menurut Anda ini mengacu kepada iman anak-anak yang masih sangat muda?) 209 Studi 26 atas mengenai takdir rohani bayi-bayi yang mati? Apakah bayi terbebas dari murka Allah ketika mereka dilahirkan karena mereka masih kecil dan “tidak bersalah”? Children and Childhood in the Bible ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… Pikirkan dan Diskusikan: Apakah ada bayi-bayi di surga? Bila demikian, apakah bayi tetap dalam keadaannya ketika mereka dibangkitkan? Apa pendapat Anda mengenai bayi-bayi yang ada di surga, tetapi “masih perlu bertumbuh dewasa”? (Pandangan ini bertentangan dengan gagasan bahwa ada bayi-bayi di surga.) Bila ya, apa implikasi teologis untuk tubuh-tubuh yang dibangkitkan secara ke­ seluruhan berapapun umurnya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Dalam Matius 18:14, Yesus mengatakan bahwa “Bapamu yang di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak ini hilang.” Apa maksud Yesus dengan pernyataan itu? Apakah Yesus sedang mengajarkan doktrin universalisme (setiap orang pada akhirnya akan diselamatkan)? Mengapa atau mengapa tidak? Bagaimana pernyataan Yesus menyiratkan takdir rohani bayi-bayi ketika mereka mati? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Bacalah 2 Samuel 12:23. Dalam ayat ini, bagaimana Anda menafsirkan tanggapan Daud mengenai kematian anak haramnya: “Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak akan kembali kepadaku.” Apakah Anda setuju bahwa ayat ini 210 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Bacalah Roma 5:18–20. Beberapa orang percaya bahwa “semua orang yang mati ketika masih bayi akan diselamatkan”. Bila demikian, atas dasar apa? (Maksudnya, dari sudut pandang teologi, apa yang “mengizinkan” mereka masuk surga? Bagai­ mana dengan bayi-bayi dari orangtua yang belum diselamat­ kan?) Diskusikan. Kemudian lihatlah apa yang dikemukakan Roy Zuck dalam Studi Kasus di bawah. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Beberapa tradisi Kristen menganggap anak-anak juga berdosa. Menurut Anda, apakah masuk akal bila mengatakan bahwa bayibayi juga berdosa? Menurut Anda, apakah pandangan seperti itu dapat membawa perlakuan yang kejam dan kasar terhadap anak-anak? Diskusikan. Apa referensi dari Alkitab yang Anda ingat? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 211 Studi 26 menunjukkan bahwa anak Daud “tetap hidup di hadirat Allah” sesudah kematiannya dan bahwa mereka akan bertemu lagi di surga? (Lihat Zuck, hlm. 219.) Jelaskan alasan Anda atau keberatan Anda? Children and Childhood in the Bible 2. Bacalah Wahyu 7:9. Mungkinkah surga hanya dihuni oleh orang-orang yang sudah dewasa “dari segala bangsa dan suku dan kaum dan bahasa”? Bila tidak, apakah mungkin beberapa suku terpaksa diwakili di surga oleh anak-anak yang mati ketika masih bayi, karena semua orangtua mereka adalah orang-orang tidak percaya? Diskusikan. Studi Kasus: Roy Zuck mengemukakan 8 perspektif tentang pertanyaan: Dengan Cara Apa Bayi-bayi yang Mati Pergi ke Surga? Dasar pemikirannya adalah, bayi-bayi yang mati akan masuk surga. (Lihat sudut pandang #7). Sudut pandang mana yang lebih Anda sukai, bila ada, apa alasannya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Sudut Pandang #1: Anak-anak yang mati ketika masih bayi dibawa ke surga karena begitulah doktrin universalisme. Dasar pemikirannya adalah bahwa setiap orang pada akhirnya akan diselamatkan dan tidak seorang pun akan masuk neraka. Oleh karena itu, bayi-bayi akan berada di surga walaupun mereka tidak mendapatkan kesempat­ an untuk menjadi percaya. Pertimbangkan ayat-ayat berikut: Matius 25:46; Yohanes 3:16, 18; 3:36; Wahyu 20:15. Tentukan apakah pandangan universalisme yang menjadi dasar dari keselamatan merka. Sudut Pandang #2: Sebagian orang percaya bahwa bayi akan masuk surga karena mereka dilahirkan tanpa dosa. Periksalah ayat-ayat ini: 1 Korintus 15:22; Amsal 22:15; Zuck, hlm. 220–225. 212 213 Studi 26 Mazmur 51:7; Roma 3:10. Diskusikan analisis terhadap pandangan ini berdasarkan ayat-ayat ini. Sudut Pandang #3: Gregory dari Nyssa pada abad keempat pertama kali mengemukakan sudut pandang bahwa bila bayi mati, mereka akan segera menjadi dewasa dan diberi kesempatan untuk percaya kepada Kristus untuk mene­ rima keselamatan. Zuck percaya bahwa sudut pandang ini tidak berdasar pada Alkitab dan bahwa bila bayi se­ gera sebelum atau sesudah kematian diberi kesempatan untuk diselamatkan, maka hal itu menyiratkan bahwa sebagian akan menerima keselamatan dan masuk surga, sedang­kan sebagian lainnya tidak! Diskusikan. Sudut Pandang #4: Zwingli, seorang Reformator dari Swiss, mengatakan bahwa bayi yang mati akan berada di surga karena mereka dipilih oleh Allah. Hal ini menyatakan bahwa anak-anak dari orangtua yang percaya termasuk di antara yang terpilih, dan akan diselamatkan, serta bayi-bayi yang mati yang adalah anak-anak dari orangtua bukan Kristen juga termasuk yang dipilih. Diskusi ini tentu saja lebih berakar pada konteks “orang pilihan”. Diskusikan. Sudut Pandang #5: Bayi-bayi dapat diselamatkan oleh “baptisan keinginan” dari orangtua Kristen yang ingin bayi mereka dibaptis, tetapi tidak terlaksana karena bayi tersebut meninggal. Diskusikan gagasan tentang baptisan “ke­ inginan” pada bayi, dan/atau gagasan tentang orangtua Kristen yang menginginkan baptisan. Apa yang akan terjadi bila orangtua bayi tersebut tidak menginginkan keselamatan untuk bayi mereka karena mereka tidak mengetahui tentang keselamatan maupun baptisan? Children and Childhood in the Bible Sudut Pandang #6: Teolog Warfield percaya bahwa bayi-bayi yang mati akan dilahirkan baru karena mereka belum menolak Kristus. Tiga hal yang harus dipertimbang­ kan adalah: 1) Hanya orang-orang yang dengan sadar menolak Kristus yang akan masuk neraka. 2) Bayi tidak dapat sengaja menolak Kristus. 3) Semua bayi yang mati akan berada di surga walaupun mereka dilahirkan sebagai orang berdosa dan tidak mempunyai iman. Sudut Pandang #7: Zuck lebih menyukai pandangan ini (ada pada halaman 223 bukunya): “semua bayi menikmati kebahagiaan di surga bukan karena mereka dilahirkan tanpa dosa atau karena mereka segera menjadi dewasa sesudah kematian ..., atau karena mereka dipilih atau mempunyai keinginan untuk dibaptis atau menerima keselamatan .... Sama seperti semua orang, bayi mem­ butuhkan keselamatan. Keselamatan hanya dapat di­ peroleh melalui Kristus. Oleh karena itu, walaupun bayi tidak dapat menunjukkan iman kepada-Nya, Dia dapat menghapuskan kebobrokan mereka.” Sudut Pandang #8: Bayi masuk surga karena kenyataan bahwa mereka sudah dibaptis. Sudut pandang ini didukung oleh gereja Katolik Roma dan pertama kali dikemukakan oleh St. Augustinus (354–430). Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 214 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 217–236, hlm. 239– 240. 215 Studi 26 Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: Bagian Enam PERLINDUNGAN ANAK P ada bagian terakhir ini, kita harus membicarakan sesuatu yang sangat tidak menyenangkan—eksploitasi dan penganiayaan anak. Anak-anak selalu menghadapi risiko. Kitab Ayub, mungkin kitab pertama yang ditulis dalam Alkitab, yang mencakup teks-teks tentang anak-anak yang diabaikan dan dieksploitasi (lihat Ayub 24). Namun, walaupun anak-anak selalu menderita, ada satu hal yang sangat jelas dalam Alkitab—bahwa Allah mempunyai tempat istimewa dalam hatiNya untuk anak-anak tersebut—anak-anak yatim-piatu, anak-anak yang dianiaya dan diabaikan, yang kelaparan. Oxford Statement on Children at Risk mengungkapkannya dengan tepat: Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Allah sangat marah karena apa yang terjadi pada anak-anak. Kemarahan kita sen­ diri juga merupakan sedikit cerminan kemarahan Allah. Belas kasihan kita ke­pada anak-anak yang terluka dan kemarahan yang benar yang muncul dalam kita mencerminkan kasih yang cemburu dan kemarahan yang benar dari Bapa Surgawi kita ... Berulang-ulang, peringatan Allah dalam seluruh Alkitab adalah “Jangan mengganggu anak-anak-Ku yang terkasih!” (Kel. 22– 24; Mzm. 68:6; Yeh. 16:1–14; Ul. 24:17; dsb.) The Oxford Statement on Children at Risk, disusun di Oxford pada Januari 1997 memberikan dasar pemikiran praktis dan alkitabiah untuk mengasuh anak secara Kristen. Pernyataan keseluruhan dapat dilihat di: www.viva.org. Children and Childhood in the Bible Yesus memperingatkan tentang konsekuensi mengerikan untuk siapa pun yang membahayakan anak-anak-Nya: “Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut” (Mat. 18:6). Oxford Statement juga mengatakan: Kita tidak belajar lebih banyak tentang karakter Allah yang mengasihi dan cemburu selain dari bagaimana Dia melindungi dan membela anak-anak-Nya (Ul. 24:17; 27:19). Allah me­ mercayakan Anak-Nya sendiri kepada manusia sebagai anak yang rentan sehingga anak itu harus diasuh oleh keluarga dan masyarakat yang lemah tetapi sanggup, yang secara simbolis memberikan teladan tentang kepercayaan dan tanggung jawab sebagai contoh interaksi-Nya dengan semua manusia, dan yang menyerukan kepada kita tentang pentingnya anak-anak. Melindungi anak-anak yang berada dalam bahaya jelas di­ tunjukkan dan diperintahkan dalam seluruh Alkitab. Studi kita dalam bagian ini akan menolong kita mengerti bahwa hati Allah terluka bila anak-anak menderita, dan bahwa hati kita juga harus sama terlukanya seperti hati Allah. Pikirkan tantangan yang membahayakan anak-anak dalam budaya Anda. Apa yang dapat Anda lakukan sebagai pemimpin dan pekerja yang berhubungan langsung dengan anak-anak untuk menyokong anak-anak? Menyokong adalah salah satu cara yang dapat dilakukan setiap orang, entah ia secara khusus bekerja bersama anakanak atau dalam struktur masyarakat yang berbeda yang menjadi suara mereka yang rentan. 218 Studi 27 Perlindungan Anak dalam Alkitab Kata Pengantar K ita sudah melihat bahwa Allah adalah pembela kaum miskin. Anak-anak menjadi perhatian utama-Nya. Pada hari-hari terakhir ini, jutaan anak di seluruh dunia dalam kesulitan. Dukungan untuk anak-anak yang berisiko pada abad ke-21 ini tidak lagi terbatas pada para pengungsi miskin di padang gurun Sub-Sahara, tetapi juga di hutan-hutan beton negara-negara berkembang. “Semua anak berada dalam bahaya!” adalah pekik perang dari para penyokong anak sedunia. Oleh karena itu, semua anak membutuhkan perlindungan di mana pun mereka berada. Apa “kebijakan” perlindungan anak yang ditetapkan Allah untuk anak-anak-Nya yang terkasih? Salah satunya, Dia telah menempat­kan beban dalam hati orang-orang dewasa untuk “menjadi jurubicara orang-orang yang tidak dapat berbicara untuk diri mereka sendiri” (Ams. 31:8). Dengan kesungguhan yang sama, Dia memperingatkan bahwa murka-Nya tercurah atas orang-orang yang menganiaya anakanak. Berkali-kali Alkitab mengulangi peringatan-Nya: “Jangan mengganggu anak-anak-Ku yang terkasih!” Children and Childhood in the Bible Apa Kata Alkitab? 1. Temukan tema yang sama di seluruh ayat berikut untuk mengetahui penerima utama perhatian dan pemeliharaan dari Allah: Referensi Penerima Utama Perhatian dan Pemeliharaan Allah Kesamaan Tema Ayat-ayat Utama: Ulangan 27:19 …………………. …………………. Yeremia 22:3 …………………. …………………. Ratapan 2:11, 19 …………………. …………………. Matius 18:10 …………………. …………………. Yakobus 1:27 …………………. …………………. Ayat-ayat Tambahan: Ayub 29:12; 31:17 …………………. …………………. Mazmur 82:3–4 …………………. …………………. Yesaya 1:17 …………………. …………………. 2. Bacalah ayat-ayat berikut tentang perlindungan anak dalam Alkitab. Pertama, temukan tugas Allah sebagai bukti dalam seluruh Alkitab. Kedua, temukan tugas kita menurut kehendak Allah untuk perlindungan anak melalui referensi lainnya dalam Alkitab. Referensi Tugas dari Allah Perlindungan Anak dalam Alkitab Kejadian 21:17 (kisah Hagar) …………………. Ulangan 10:18 …………………. Mazmur 10:14; 68:6 …………………. Yeremia 49:11 …………………. 220 …………………. Yohanes 14:18 …………………. Referensi Tugas/Tanggung Jawab Kita Perlindungan Anak dalam Alkitab Yesaya 1:17, 23 …………………. Zakharia 7:10 …………………. Matius 19:14 …………………. Lukas 17:2 …………………. Yakobus 1:27 …………………. 3. Bacalah ayat-ayat berikut yang menekankan jenis perlindungan anak yang disediakan hukum Taurat dalam Perjanjian Lama. Tuliskan pengamatan Anda mengenai kerinduan Allah tentang perlindungan anak dalam sejarah Alkitab. Referensi Perlindungan Anak di Bawah Hukum Taurat Bilangan 27:7–11 …………………. Ulangan 14:29 …………………. Ulangan 16:11, 14 …………………. Ulangan 24:17, 19–21 …………………. Ulangan 26:12 …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Diskusikan jenis pertolongan yang diberikan atau tindakan pencegahan yang diambil untuk melindungi anak-anak dalam budaya Anda. (Misalnya: undang-undang atau kebijakan se­ tempat mengenai perlindungan anak.) 221 Studi 27 Hosea 14:3 Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Apakah ada tindakan yang diambil dalam budaya Anda untuk melindungi nilai-nilai tradisional, seperti yang ada dalam hukum Taurat pada zaman Perjanjian Lama? Diskusikan! ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Perjanjian Lama memberikan dukungan berkenaan dengan Amsal 17:17b yang menyatakan bahwa “seorang saudara ikut menanggung kesusahan” (BIS). Temukan “saudara” dalam ayatayat di bawah dan beri komentar singkat mengenai dukungan mereka dalam membela saudara yang sedang kesusahan: Referensi Saudara Komentar tentang Dukungan Mereka Kejadian 34:17 …………………. …………………. Kejadian 43:34 …………………. …………………. 2 Samuel 13:21 …………………. …………………. 5. Bacalah dan pelajari Yesaya 58. Jawab pertanyaan-pertanyaan berikut dari pengamatan Anda terhadap pasal yang menarik ini: • Ayat 6–7: Apa “puasa yang benar” yang dituntut Allah? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Ayat 8–12: Daftarkan berkat yang dijanjikan Allah ke­ pada orang-orang yang membela dan menolong mereka 222 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Bacalah ayat 12 dan Mazmur 10:14. Bagaimana Allah menyebut orang-orang yang memerhatikan dan melindungi orang-orang miskin? Bagaimana hal ini dapat diterapkan kepada Anda? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Apa jenis perlindungan yang paling dibutuhkan anak-anak da­ lam budaya Anda? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Menurut pendapat Anda, apa risiko yang dihadapi anak-anak di perkotaan pada dasawarsa ini? Undang-undang perlindungan anak seperti apa yang perlu diterapkan di daerah perkotaan? Bagaimana Anda dapat mendukung undang-undang ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 223 Studi 27 yang “lapar”, “pendatang yang miskin”, dan orang-orang “yang telanjang” seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat berikut. Children and Childhood in the Bible 3. Di samping itu, diskusikan risiko yang dihadapi anak-anak di pedesaan dan undang-undang yang diperlukan untuk melindungi mereka. Bila Anda tinggal di daerah ini, bagaimana Anda dapat mendukung undang-undang ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Berdasarkan ayat-ayat dalam Yesaya 58 dan Mazmur 10 yang baru saja Anda baca, susunlah “deskripsi kerja” untuk orang yang akan menjadi “yang memperbaiki tembok yang tembus” (Yes. 58:12). Daftarkan tanggung jawab kerja dan keuntungan yang akan datang bagi mereka yang dipanggil. (Kemudian lihatlah di bawah ini menurut versi saya!) ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi Kasus: Deskripsi Jabatan dari Yesaya 58 Jenis Pekerjaan: Memperbaiki Tembok yang Tembus Fungsi Dasar: Tidak menyembunyikan diri terhadap saudara (ayat 7) Hubungan Pelaporan: Tuhan akan selalu menuntun Anda. Kemuliaan Tuhan akan mengawal Anda. Anda akan berseru, dan Tuhan akan menjawab; Anda akan berteriak minta tolong, dan Dia akan berkata: Ini Aku (ayat 8, 9, 11) (Surat-surat Anda akan dijawab!) 224 • • • • • • • • Membuka belenggu-belenggu ketidakadilan. Melepaskan tali-tali kuk. Membebaskan orang yang tertindas dan mematahkan setiap kuk. Membagikan makanan kepada orang yang lapar. Memberikan tumpangan kepada orang miskin yang tidak mempunyai rumah. Memberikan pakaian kepada orang yang tidak mempunyai pakaian. Memberikan apa yang Anda inginkan sendiri kepada orang lapar. Memenuhi kebutuhan orang yang tertindas. (ayat 6, 7, 10) Paket Keuntungan: (Kesehatan, pensiun, dsb.) • • • • • • • • • • Terang Anda akan merekah seperti fajar. Kesembuhan yang Anda nantikan segera tiba. Kebenaran Anda akan membuka jalan di depan Anda. Kemuliaan Tuhan akan mengawal Anda. Terang Anda akan bersinar dalam kegelapan. Malam Anda akan menjadi seperti tengah hari. Dia akan memenuhi kebutuhan Anda di tanah yang kering. Dia akan menguatkan tubuh Anda. Anda akan seperti kebun yang diairi dengan baik. Seperti mata air yang tidak pernah kering. (ayat 8, 10, 11, 12) 225 Studi 27 Tanggung Jawab dan Tugas: Children and Childhood in the Bible Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 168–175. Lihat Oxford Statement on Children at Risk di www.viva.org. 226 Studi 28 Anak-anak Sebagai Korban Pembunuhan dan Pengorbanan Bayi Kata Pengantar “H al yang disebut hak untuk menggugurkan bayi yang belum lahir telah membawa kepada pandangan bahwa orangtua mempunyai hak untuk menghentikan kehidupan bayi.” Di beberapa negara, seperti China, di mana ada Kebijakan Satu Anak, dan anak laki-laki lebih disukai daripada anak perempuan, banyak orangtua dan dokter terpaksa melakukan aborsi dan pembunuhan bayi. Sebagian orang mungkin pernah mendengar kasus tentang “Bayi Doe” yang dilahirkan dengan Down’s syndrome pada 1982 di Indiana, Amerika Serikat. Bayi yang tidak bersalah ini dibiarkan mati begitu saja oleh orangtuanya karena mereka “sedang menggunakan kebebasan mereka untuk memilih”. Sayangnya, bahkan pembunuhan bayi dan pengorbanan anak bukan sesuatu yang tidak dikenal pada zaman Alkitab. Roy Zuck me­ nunjukkan kepada kita bahwa ada tiga bentuk pembunuhan bayi pada zaman Alkitab, yaitu membunuh bayi dan anak-anak dalam peperangan, Zuck, Precious in His Sight, hlm. 81. Ibid., hlm. 82. Children and Childhood in the Bible pengorbanan anak dalam penyembahan kafir, dan memakan anak pada masa terkepung dan kelaparan. Mari kita mencermati ayat-ayat Alkitab tentang topik paling tidak menyenangkan ini. Apa Kata Alkitab? 1. Dalam Alkitab, ada waktu-waktu dalam sejarah ketika anakanak dibunuh. Temukan konteks dan nama orang/suku yang melakukan tindakan ini. Baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda. Konteks Deskripsi tentang Pembunuhan Bayi Hazael membunuh Raja Benhadad dari Aram dan menggantikan menjadi raja. Raja Hazael meremukkan anak-anak ke tanah. Keluaran 1:15–22; Kisah Para Rasul 7:19 …………………. …………………. 2 Raja-raja 3:26–27 …………………. …………………. Mazmur 137:9 …………………. …………………. Yesaya 13:16, 18 …………………. …………………. Hosea 10:14 …………………. …………………. Nahum 3:10 …………………. …………………. Matius 2:16 …………………. …………………. Referensi 2 Raja-raja 8:12 2. Ada ayat-ayat dalam Perjanjian Lama yang menunjukkan bahwa bangsa Israel melakukan pembunuhan bayi. Bacalah ayat-ayat ini sesuai konteksnya supaya dapat mengerti situasinya, orang/ raja/suku yang melakukan tindakan ini: Ibid. 228 Deskripsi Pembunuhan Bayi oleh Orang-orang Israel 2 Raja-raja 16:2–3; 2 Tawarikh 28:3 …………………. …………………. 2 Raja-raja 21:1, 6; 2 Tawarikh 33:6 …………………. …………………. 2 Raja-raja 25:1–21 …………………. …………………. Yeremia 7:31; 19:5–6 …………………. …………………. Ratapan 2:20; 4:10 …………………. …………………. Yehezkiel 16:20–21 …………………. …………………. Yehezkiel 20:26, 31 …………………. …………………. Mikha 6:7 …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Apakah orang-orang dalam budaya Anda masih melakukan pembunuhan bayi atau anak-anak saat ini? Bila ya, dengan cara apa saja pembunuhan ini dilakukan? Jelaskan konteks dan alasan tindakan ini dan kaitkan dengan contoh-contoh Alkitab yang sudah kita pelajari. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Bacalah Yosua 6:21; 8:26; 10:28, 32. Bandingkan dengan Kejadian 15:16 dan Ulangan 9:4–5. Menurut Anda, mengapa dalam teks-teks tersebut Allah memerintahkan untuk membu­ nuh anak-anak? Diskusikan bagaimana hal ini ditafsirkan dalam situasi modern. 229 Studi 28 Konteks Referensi Children and Childhood in the Bible ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Bacalah kitab nabi-nabi berikut untuk mengetahui kecaman terhadap pembunuhan bayi. Apa kata-kata yang digunakan? (Periksalah konteks ayat-ayatnya supaya dapat memahami secara menyeluruh.) Nabi Kata-kata yang Digunakan untuk Mencela Pembunuhan Bayi Yesaya 30:33 …………………. …………………. Yeremia 7:31; 19:6; 32:35 …………………. …………………. Yehezkiel 16:20–21; 20:26, 31 …………………. …………………. Yehezkiel 23:39 …………………. …………………. Mikha 6:7–8 …………………. …………………. Referensi 5. Dalam ayat-ayat berikut, ada perintah Allah kepada orangorang Israel mengenai pembunuhan bayi. Tentukan perintah yang diberikan tentang topik ini. • Imamat 18:21; 20:3 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Ulangan 18:10 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 230 • Imamat 26:27–29 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Ulangan 28:53–57 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Yehezkiel 5:10 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… Pertanyaan-pertanyaan Renungan: Studi ini memberi kita beberapa topik yang sangat tidak menyenangkan untuk dipikirkan atau dibicarakan. Mari kita sama-sama belajar sementara mendiskusikan pertanyaan-per­ tanyaan berikut: 1. Dalam Hakim-hakim 11:30–31, apa pendapat Anda tentang Yefta yang membunuh anak perempuannya sebagai korban persembahan? Apakah Anda setuju dengan tindakannya mem­ bunuh anak perempuannya? Mengapa atau mengapa tidak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 231 Studi 28 6. Selidikilah akar penyebab pembunuhan bayi seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat ini. Apa saja penyebabnya? Children and Childhood in the Bible 2. Mengapa Allah tidak melindungi nyawa anak-anak “yang tidak bersalah” ketika Dia menjatuhkan hukuman kepada orangorang dewasa? Perhatikan contoh-contoh berikut: Air bah (Kej. 6:5), penghancuran Sodom dan Gomora (Kej. 18:20); dan orang-orang Kanaan (Kel. 23:33). ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Pernahkah Anda merenungkan bagaimana Abraham mengor­ bankan Ishak dalam Kejadian 22? Berikan alasan Anda mengapa ini bukan pengorbanan anak seperti yang dilakukan agama kafir. Bandingkan dengan Kejadian 17:4–7. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Apakah menurut Anda para ibu (khususnya ibu yang masih remaja dan hamil di luar nikah) yang meninggalkan bayi me­ reka di tempat umum berarti melakukan pembunuhan bayi? Bagaimana Anda atau komunitas Anda membantu mencegah terjadinya bentuk-bentuk pembunuhan bayi semacam itu? Apa rencana tindakan Anda untuk membantu memerangi praktik ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 232 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 81–89. Oxford Statement on Children at Risk di www.viva.org. 233 Studi 28 Ringkasan Wawasan Penting: Studi 29 Anak-anak sebagai Korban Penganiayaan dan Eksploitasi Kata Pengantar S ulit untuk mengetahui, apalagi mendiskusikan, tentang peng­ aniayaan mengerikan yang dihadapi anak-anak yang tidak bersalah setiap hari di seluruh dunia. Banyak di antara penganiayaan ini berakar pada budaya. Misalnya, beberapa anak yang dilahirkan di luar ikatan perkawinan atau hasil dari hubungan inses sering merasa direndah­kan dalam sepanjang hidup mereka. Anak-anak lainnya di negara-negara miskin secara terang-terangan dieksploitasi melalui kerja paksa atau dijual untuk prostitusi. Kalau tidak ditangani dengan baik, penganiayaan ini akan terus berlanjut dari generasi ke generasi. Dr. Wess Stafford, direktur Compassion International, adalah korban penganiayaan ketika masih kecil dan tinggal di asrama sekolah. Ia bercerita tentang pergumulan selama bertahun-tahun hingga ia dewasa dalam mengatasi luka-luka batin pada masa kecil. Ia bertekad untuk tidak membiarkan kemarahan dan kepahitan sebagai akibat dari pengalaman itu membuatnya terkungkung. Ia dapat meninggalkan semua itu dan melanjutkan langkah hidupnya dengan komitmen Protecting Children: Prevention and Immediate Response-Compassion International’s Guide to Protecting Children from Abuse (Compassion International: Colorado Springs, USA). Sebagian besar studi ini diambil dari Buku Panduan yang penting ini. Children and Childhood in the Bible untuk memerhatikan anak-anak yang mengalami situasi serupa di seluruh dunia. Bayangkan berapa banyak orang lagi yang dihancurkan hidupnya setiap hari oleh tangan orang-orang jahat bila penganiayaan dan eksploitasi anak tidak ditangani atau dicegah. Tuhan terus menyuarakan seruan anak-anak yang menjadi korban pada zaman dulu—Jadilah orang yang “menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas” (Yes. 58:10). Berdirilah dan jadilah orang yang “memperbaiki tembok yang tembus” dan orang yang “membangun reruntuhan yang sudah berabad-abad” (ayat 12). Apa Kata Alkitab? 1. Bacalah ayat-ayat berikut. Penganiayaan atau penindasan seperti apa yang dialami anak-anak yatim-piatu pada zaman Alkitab? Referensi Penganiayaan dan Penindasan yang Dihadapi Anak-anak Yatim Piatu Ayub 6:27 …………………. Ayub 24:3, 9 …………………. Mazmur 10:18 …………………. Yesaya 10:2 …………………. 2. Bacalah kisah berikut tentang anak-anak yang menderita da­ lam Perjanjian Lama. Beri komentar dan alasan mengenai pen­ deritaan itu. Referensi Konteks atau Alasan Penderitaan Itu Yosua 7:24–26 …………………. Mazmur 106:37–38 …………………. Ratapan 1:16; 2:11; 4:9–10 …………………. Yoel 3:3 …………………. 236 Diskusikan dampak dari TV, film-film yang menampilkan kekerasan, pornografi di Internet, dan segi-segi lain dari media tentang kekejaman, penganiayaan, serta eksploitasi anak-anak dan kaum muda di negara Anda. Apa yang dapat dilakukan gereja saat ini untuk menangkis pengaruh ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Apa bentuk penganiayaan atau eksploitasi anak yang paling sering terjadi di masyarakat atau negara Anda? Siapa pelakunya? Siapa penolong yang menyelamatkan dan memulihkan anakanak tersebut? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Salah satu masalah yang dihadapi anak-anak pada zaman Alkitab adalah kenyataan bahwa mereka dipisahkan secara paksa dari keluarga mereka. Temukan situasi-situasi dalam Perjanjian Lama yang menyebabkan mereka berada dalam keadaan semacam itu. Baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda. Referensi Anak Situasi Kejadian 37:12–36 Yusuf Dijual sebagai budak oleh saudara-saudaranya ke Mesir; tinggal di Mesir selama 93 tahun Keluaran 2:8–10 Musa …………………. 2 Raja-raja 4:1–7 Janda yang anak-anaknya akan dijual sebagai budak …………………. 237 Studi 29 Pikirkan dan Diskusikan: Children and Childhood in the Bible 2 Raja-raja 5:1–3 Anak perempuan yang menjadi budak Naaman …………………. Daniel 1:3–7 Daniel dan ketiga temannya …………………. 4. Ayat-ayat berikut menggambarkan anak-anak yang direndahkan pada zaman Alkitab karena mereka adalah hasil hubungan inses atau hubungan gelap. Dapatkah Anda mengenali mereka? Seperti biasanya, periksalah juga ayat-ayat di sekeliling ayat khusus ini untuk memahami konteksnya. Referensi Anak Hubungan Inses/ Gelap Kejadian 19:30–38 Moab dan Ben-Ami Kejadian 38:1–30 …………………. Tamar dan ayah mertuanya, Yehuda 2 Samuel 12:15–23 …………………. Daud dan Batsyeba Hosea 1:2–9 …………………. Gomer dan Hosea Lot dan kedua putrinya 5. Bacalah semua yang kita ketahui tentang Abisag dalam 1 Rajaraja 1:2–3, 15; 2:17–22. Kemungkinan besar ia masih sangat muda ketika dibawa untuk tidur di samping Daud untuk mem­­buat Daud hangat.(!?) Pernahkah terpikir oleh Anda ten­ tang apa yang dipikirkan Abisag yang masih sangat muda itu atau bagaimana ia dianiaya dan “digilir”? Kita tidak pernah mendengar sepatah kata pun dari dirinya—ia hanya dijadikan properti. Bagaimana Anda membandingkan apa yang terjadi dengan Abisag dalam pengalaman Anda saat ini? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Apa yang dikatakan Alkitab mengenai hubungan inses atau hubungan gelap? Bacalah ayat-ayat tambahan berikut mengenai 238 • Imamat 18:17; 20:14 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Yehezkiel 22:11 ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… 7. Apa saja konsekuensi bagi orang-orang yang menganiaya dan mengeksploitasi anak-anak atau tidak mau melindungi hak-hak mereka? Bacalah ayat-ayat berikut: Referensi Konsekuensi bagi Penganiaya Anak Keluaran 22:22–24 …………………. Amsal 23:11 …………………. Zakharia 7:11 …………………. Maleakhi 3:5 …………………. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Apa saja praktik budaya di negara Anda yang mungkin me­ nimbulkan penganiayaan anak? Siapa pelaku penganiayaan ini? Bagaimana penganiayaan anak seperti ini dapat dicegah? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 239 Studi 29 topik ini. Apakah Alkitab tutup mulut mengenai keturunan dari hubungan semacam itu? Dasari jawaban Anda dengan ayat-ayat dari Alkitab. Children and Childhood in the Bible 2. Apa situasi yang menyebabkan anak dalam budaya Anda rentan menjadi korban penganiayaan dan eksploitasi anak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Diskusikan situasi dalam budaya Anda yang menyebabkan anakanak rentan menjadi korban penganiayaan dan eksploitasi. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Ingatlah Yesaya 58:7 yang menyebutkan “yang lapar”, “orang miskin yang tak punya rumah”, dan “orang telanjang”. Bagaimana anak-anak yang menjadi korban penganiayaan dan eksploitasi anak di dunia saat ini adalah orang-orang yang digambarkan Yesaya pada zaman dulu? Dalam hal apa saja? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Pikirkan betapa traumatis pengalaman itu bagi Herodias yang masih muda ketika harus menari di hadapan raja, kemudian diperalat ibunya untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis, kemudian disuruh membawa kepala itu di sebuah nampan kepada raja! (Mat. 14:3, 6; Mrk. 6:17, 19). Apakah sama trau­ matisnya bila dibandingkan dengan pengalaman anak-anak muda zaman sekarang? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 240 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi Kasus: Pertimbangkan kisah tentang Dina dalam Kejadian 34. Per­ hatikan khususnya ayat 1–12 dan ayat 30–31. (Latar belakang kisahnya: Dina adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Yakub, anak bungsu Lea. Kita tahu ia pergi ke kota dan inilah yang menempatkannya pada posisi rentan terha­ dap peristiwa yang terjadi selanjutnya.) Bacalah teks itu untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: • • Berdasarkan urutan kelahirannya dan apa yang Anda ke­ta­ hui tentang waktu Yakub, ayahnya, di Padan Aram bersa­ ma pamannya, Laban, kira-kira berapa umur Dina ketika ia pergi mengunjungi “perempuan-perempuan di negeri itu”? (Gunakan kamus bahasa Ibrani untuk mengetahui arti katakata yang diterjemahkan “perempuan”, “anak perempuan”, dan sebagainya.) Bila Anda setuju bahwa mungkin Dina baru berumur 10–12 tahun (atau kurang daripada itu), bagaimana hal ini memengaruhi penafsiran dan perasaan Anda mengenai kisah itu? Bagaimana fakta bahwa Dina adalah anak perempuan Lea memengaruhi perhatian dan perlindungan Yakub terhadap anak perempuan satu-satunya ini? 241 Studi 29 6. Jenis “penganiayaan” dan eksploitasi lain terhadap anak ada­lah memperalat anak. Mungkin Anda sudah melihat anak-anak meniru pengkhotbah dewasa, penginjil yang berapi-api, misio­ naris, dan semacamnya. Bagaimana praktik ini menurut Anda? Apa sisi positifnya dan apa sisi negatif/bahayanya? Diskusikan bagaimana dan mengapa hal ini dapat menjadi bentuk lain eksploitasi anak-anak. Children and Childhood in the Bible • • • • • • Apakah tindakan Dina mengunjungi perempuan-perem­ puan di negeri itu sama dengan “mengundang bahaya” bagi dirinya? Perhatikan sebanyak mungkin contoh yang dapat Anda temukan mengenai bagaimana orang-orang dewasa gagal melindungi anak perempuan yang lemah ini. Perhatikan bahwa orang-orang tidak mengatakan apa-apa kepada anak perempuan ini. (Pada dasarnya ia dianggap sekadar harta milik. Ia tidak pernah didengarkan.) Berdasarkan tanggapan Yakub dan sikap diamnya, menurut Anda apa yang paling membuat Yakub marah? Tanggapan anak-anak laki-lakinya? Hubungan perdagangannya de­ ngan orang-orang Kanaan? Anak perempuannya dinodai? Keamanannya sendiri? Apa yang paling membuat Anda prihatin dalam tragedi ini: Apakah perkosaan yang terjadi pada Dina, kegagalan Yakub melindungi Dina, kebohongan yang dikatakan anak-anak laki-laki Yakub seperti yang diceritakan di ayat 13–17, atau pembalasan saudara-saudara Dina seperti yang digambarkan di ayat 25–29? Diskusikan bagaimana hal ini mengingatkan Anda tentang anak-anak perempuan yang diperjualbelikan saat ini. Rencana Tindakan: Apakah orang-orang di gereja Anda mengenali tanda-tanda yang ditunjukkan oleh anak yang dianiaya di rumahnya? Pelatihan apa yang dapat disediakan guna memperlengkapi gereja untuk mengenali dan menanggapi bila kasus semacam itu terjadi? Apa prosedur organisasi atau gereja Anda untuk membantu men­ cegah, mengenali, dan melaporkan kasus penganiayaan anak? Buatlah rencana pendahuluan untuk mencegah penganiayaan dan eksploitasi anak di daerah Anda. 242 Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm 23–44, 168–175. Protecting Children: Prevention and Immediate Response — Compassion International’s Guide to Protecting Children from Abuse (Colorado Springs, USA: Compassion International). 243 Studi 29 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Studi 30 Perspektif Alkitab tentang Hak-hak Anak Kata Pengantar A pakah anak-anak mempunyai hak? Bukankah semua hak asasi manusia adalah pemberian Allah? Apakah alkitabiah bila manusia menciptakan hak-hak untuk anak-anak melalui penetapan undangundang dan dokumen? Di antara semua inisiatif dan dokumen yang mempromosi­­­kan kesejahteraan anak-anak oleh pemerintah, Konvensi Hak Anak (KHA) Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah “sarana hukum paling kuat untuk mengenali dan melindungi hak asasi anak.” Asal mulanya kem­­bali kepada orang Kristen yang mempunyai visi, yakni Eglantyne Jebb, pada awal 1900-an. Hak Anak berkembang dari naskah Jebb me­ ngenai “Hak-hak Anak”. Naskah itu sekarang mempunyai 54 artikel dan disahkan oleh semua negara, kecuali dua (negara manakah itu?). Naskah itu dapat dikategorikan menjadi empat kelompok hak, yakni hak untuk bertahan hidup, hak menerima perlindungan, hak untuk berkembang, dan hak untuk berpartisipasi. Meskipun Hak Anak sudah digunakan secara luas saat ini, ada beberapa keprihatinan yang dirasakan orang Kristen mengenai Dan Brewster, Child, Church and Mission, hlm. 194. John Collier, Toddling to the Kingdom, hlm. 58. Children and Childhood in the Bible “hak-hak” anak. Misalnya, sebagian orang menganggap Artikel 3 meng­alihkan kepada Negara hak dan tanggung jawab atas anak yang sebenarnya diberikan Allah kepada orangtua. Keprihatinan lainnya adalah bahasa hak sekuler yang diciptakan oleh undang-undang mung­ kin bertentangan dengan hak-hak yang diberikan Allah dalam Alkitab. John Collier mempunyai pendekatan yang jauh lebih pro-aktif terhadap isu tentang hak anak. Ia berkata: Bila kita tidak mempunyai yang lebih baik, sebagai orang Kristen, kita dapat meneguhkan KHA. Hanya karena hal itu bukan berasal dari sumber Kristen, tidak berarti kita harus menolaknya. Tantangan bagi gereja adalah terus memberikan masukan kristiani. Dalam studi ini, kita akan mencermati tiga ketentuan utama dari KHA dan melihatnya melalui kacamata Alkitab. Sebagian besar diskusi di sini diambil dari halaman 193–199 buku Child, Church and Mission, Edisi Revisi. Saat Anda mempelajari artikel ini satu persatu, Anda akan menemukan bahwa semua itu sekadar meneguhkan apa yang sudah diperintahkan Allah kepada gereja seperti yang telah kita pelajari dalam seluruh buku studi ini. Namun, perhatikan baik-baik untuk mengetahui apakah hal-hal itu disalahtafsirkan atau disalahgunakan. Apa Kata Alkitab? 1. Artikel 3 dari KHA mengenai Kepentingan Terbaik Anak me­ ngatakan: “Semua tindakan berkenaan dengan anak tersebut ha­ rus berdasarkan sepenuhnya pada kepentingannya yang terbaik. Negara akan menyediakan pemeliharaan sepantasnya kepada anak itu bila orangtua atau orang lain yang bertanggung jawab tidak dapat memenuhinya.” Bacalah perintah Allah berikut. Tentukan dan diskusi­kan bagaimana Artikel 3 dari KHA mendukung atau bertentangan Ibid., hlm. 77–78. 246 Perintah Allah Mendukung atau Bertentangan? Implikasi Alkitabiah bagi Gereja Bilangan 27:7 …………………. …………………. …………………. Ulangan 10:18 …………………. …………………. …………………. Ulangan 26:12 …………………. …………………. …………………. Ulangan 27:19 …………………. …………………. …………………. Referensi 2. Artikel 14 dari KHA mengenai Kebebasan Berpikir, Hati Nurani dan Agama menyatakan: “Negara akan menghargai hak anak itu untuk mempunyai kebebasan berpikir, hati nurani, dan agama, sesuai dengan bimbingan yang baik dari orangtua.” Bacalah ayat-ayat berikut. Tentukan dan diskusikan ba­ gai­mana Artikel 14 dari KHA mendukung atau bertentang­an dengan ayat-ayat ini. Tuliskan secara singkat pengamatan Anda mengenai implikasinya bagi gereja. Referensi Perintah Allah Mendukung atau Bertentangan? Implikasi Alkitabiah bagi Gereja Ulangan 6:6–7 …………………. …………………. …………………. Amsal 22:6 …………………. …………………. …………………. Pikirkan dan Diskusikan: Apakah Artikel 14 dari KHA mempromosikan nilai-nilai Barat (atau cenderung menghancurkan nilai-nilai tradisional) dalam budaya Anda? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 247 Studi 30 dengan perintah-perintah ini. Tuliskan secara singkat pengamat­ an Anda mengenai implikasinya bagi gereja. Children and Childhood in the Bible Bagaimana Artikel ini dapat digunakan untuk menolak otoritas orangtua dalam budaya Anda, bila memang dapat diterapkan? Dalam cara apa saja Artikel ini dapat disalahgunakan? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Artikel 19 dari KHA tentang Perlindungan dari Penganiaya­an dan Penelantaran menyatakan: “Negara akan melindungi anak tersebut dari segala bentuk penganiayaan yang dilakukan orangtua atau orang lain yang bertanggung jawab atas pemeliharaan anak tersebut.” • Bacalah ayat-ayat berikut. Tentukan dan diskusikan ba­ gaimana Artikel 19 dari KHA mendukung atau bertentang­ an dengan ayat-ayat ini. Tuliskan secara singkat pengamatan Anda mengenai implikasinya bagi gereja. Perintah Allah Mendukung atau Bertentangan? Implikasi Alkitabiah bagi Gereja Kejadian 21:17 Mazmur 82:3–4 …………………. …………………. …………………. Yesaya 30:20–21 …………………. …………………. …………………. Yesaya 58:10 …………………. …………………. …………………. Yakobus 1:27 …………………. …………………. …………………. Referensi Pikirkan dan Diskusikan: Berdasarkan pada hal yang sudah Anda pelajari mengenai ajaran Alkitab tentang cara orangtua mengarahkan disiplin/perilaku anak, bandingkan ketentuan dari Artikel 19 dengan ayat-ayat berikut yang sudah dipelajari sebelumnya: Bagaimana Artikel ini dibandingkan ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya? Diskusikan. 248 Amsal 13:24; 15:5; 29:17: ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Ibrani 12:6, dsb.: ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… Apakah Artikel 19 ini menguntungkan atau menjadi pengha­lang untuk melindungi anak-anak dalam budaya Anda? Mengapa atau mengapa tidak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Sesudah mencermati secara mendalam Artikel 3, 14, dan 19 dari KHA; diskusikan secara lebih luas bagaimana ketentu­an hak-hak anak dalam KHA mencerminkan pandangan Allah tentang hak dan tuliskan secara singkat implikasinya bagi gereja berdasarkan ayat-ayat tambahan ini. Pandangan Allah tentang Hak Implikasi Alkitabiah bagi Gereja Amsal 31:8–9 …………………. …………………. Lukas 20:46–47 …………………. …………………. Referensi 5. Beberapa orang Kristen mengatakan bahwa hak adalah pem­ berian Allah dan tidak dapat diberikan atau diciptakan oleh manusia atau undang-undang. Orang yang lain mengata­kan bahwa penekanan KHA seharusnya lebih pada tanggung 249 Studi 30 • Children and Childhood in the Bible jawab dan kewajiban karena hak selalu berpusat pada diri sendiri. Apakah Anda setuju atau tidak dengan pernyataan ini? Mengapa? Diskusikan. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Berdasarkan argumentasi di atas, diskusikan dan analisis ba­ gaimana hak dalam KHA mendukung atau bertentangan de­ ngan hak yang diberikan Allah, yang mencerminkan tujuan Allah, dalam ayat-ayat berikut. Sekali lagi, tuliskan secara sing­ kat implikasi alkitabiah bagi gereja saat Anda merenungkan ayat-ayat ini: Tujuan Hak yang Diberikan Allah Mendukung atau Bertentangan? Implikasi Alkitabiah bagi Gereja Mazmur 33:5 …………………. …………………. …………………. Amsal 29:7 …………………. …………………. …………………. Yesaya 1:17 …………………. …………………. …………………. Zakharia 7:9, 10 …………………. …………………. …………………. Referensi Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Beberapa orang mengatakan bahwa seluruh diskusi tentang “hak anak” mungkin tidak cocok secara budaya (khususnya di Asia). Diskusikan mengapa demikian, atau mengapa tidak, dan berikan contoh spesifik dari budaya Anda. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 250 • Artikel 2: Setiap anak mempunyai hak untuk hidup bebas dari diskriminasi. o Dalam cara apa saja komunitas Kristen menjadi pe­ nyokong nondiskriminasi dalam konteks Anda? Diskusi­ kan bagaimana sekolah dan gereja dapat menanggulangi diskriminasi dalam konteks mereka. ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Artikel 6: Anak-anak mempunyai hak untuk bertahan hidup dan berkembang sepenuhnya. o Bagaimana “hak untuk bertahan hidup, khususnya untuk berkembang sepenuhnya” dapat sangat berbeda se­ cara lintas budaya dan dalam batas-batas sosio-ekonomi yang berbeda? Dapatkah KHA memberikan umpan-balik yang positif, dukungan, dan pelaksanaan ketika gagasan untuk bertahan hidup dan berkembang sepenuhnya ter­ nyata sangat berbeda? ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… • Artikel 13: Anak-anak mempunyai hak untuk meng­ ekspresikan diri. o Apa arti artikel ini bagi Anda, khususnya dalam konteks budaya Anda? Dalam cara apa saja anak-anak seharusnya 251 Studi 30 2. Lihatlah beberapa ketentuan KHA. Diskusikan bagaimana se­ mua itu sangat menolong dalam melindungi dan memelihara anak-anak, serta mendorong mereka untuk berpartisipasi: Children and Childhood in the Bible mengekspresikan diri? Apakah seorang anak bisa tidak mengekspresikan diri? Diskusikan. ………………………………………………………… ………………………………………………………… ……………………………………………………..…… Diskusikan artikel yang sama mengenai bagaimana artikel itu dapat disalahgunakan atau diselewengkan di negara atau budaya Anda: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 3. Meskipun KHA diakui dan diterapkan di hampir seluruh du­ nia, mengapa sangat banyak pemerintah yang gagal total da­ lam melindungi anak-anak berisiko? Diskusikan dan tuliskan pendapat Anda: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Apa saja faktor dalam budaya Anda yang mendukung atau menghalangi seorang anak menggunakan hak yang diberikan Allah kepadanya? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Pernahkah Anda melihat anak-anak “memamerkan” hak me­ reka, atau “melagak” menentang otoritas orangtua mereka? Diskusikan. Menurut Anda, bagaimana hak seorang anak seharusnya digunakan dalam budaya Anda? 252 Rencana Tindakan: Berdasarkan pada semua ayat yang sudah Anda pelajari dalam studi ini dan yang lainnya; tuliskan secara singkat “Hak-hak Anak Menurut Pandangan Kristiani” setidaknya dengan 5 ke­ tetapan atau lebih. Dukung dengan referensi Alkitab. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Dan Brewster, Child, Church and Mission, Edisi Revisi, hlm. 193–199. John Collier and Associates, Toddling to the Kingdom (Chapter 10), hlm. 57–59. 253 Studi 30 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Children and Childhood in the Bible Douglas McConnell, Understanding God’s Heart for Children, hlm. 23–31. www.unicef.org/crc--Text of the Convention on the Rights of the Child. 254 Bagian Tujuh PENTINGNYA ANAK-ANAK MENURUT TEOLOGI T eman saya, Keith White, sudah menjadi mentor saya dalam usaha memahami pentingnya anak yang ditempatkan Yesus di tengah murid-murid-Nya. Ia juga membuat saya banyak memikirkan misteri dari Yesaya 7:14: “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan menamakan Dia Imanuel.” Pelajaran terakhir ini akan menolong kita menyelidiki pentingnya “anak di tengah-tengah kita” itu secara teologis, dan pentingnya anak tersebut sebagai tanda dari Kerajaan yang akan datang. Keith White mengingatkan kita bahwa, Yesus membuat pernyataan-pernyataan teologis yang penting dengan anak-anak di tengah murid-murid-Nya, atau bahkan dalam gendongan-Nya. Pernyataan-pernyataan yang ditemukan dalam tiga Injil sinoptik ini, intinya bukanlah mendesak orang dewasa untuk memerhatikan dan mengajar (atau meninggikan) anak-anak. Pernyataan-pernyataan itu pada dasarnya merupa­ kan segi-segi penting teologi Kristen: Kerajaan Allah; kebesaran dan kerendahhatian; perubahan yang diperlukan untuk masuk dalam Kerajaan Allah; bagaimana menyambut seorang anak Keith White, “Children as Signs of the Kingdom of God —a Challenge to Us All”, dalam Now and Next: A Compendium of Papers Presented at the Now & Next Theological Conference on Children Nairobi, Kenya, March 9–12, 2011. Diterbitkan di Penang, Malaysia pada 2011. Children and Childhood in the Bible kecil dalam nama Yesus sebagai cara untuk menyambut tidak hanya Yesus, tetapi juga Dia yang mengutus-Nya. Satu pelajaran dalam Bagian ini akan menjadi “pembuka selera” dari signifikansi teologis yang mendalam tentang anak itu dalam Alkitab—dan ini baru permulaan dari kedalaman itu. 256 Studi 31 Anak-anak sebagai Tanda Kerajaan Allah Kata Pengantar A lkitab penuh dengan “tanda-tanda”. Kenyataannya, kata “tanda” digunakan 81 kali dalam NIV, dan “tanda-tanda” 75 kali. Tandatanda adalah petunjuk kepada sesuatu yang lain, biasanya hal yang lebih penting atau “sebenarnya”. Tanda-tanda itu sendiri bukan “hal sebenarnya”, melainkan petunjuk kepada “yang sebenarnya”. Dr. Keith White mencatat bahwa dalam seluruh Perjanjian Lama, sementara anak-anak menjadi yang pertama menderita ketika dosa, kebohongan, perang, dan kelaparan menimpa suatu suku atau kota, anak-anak juga “dianggap sebagai tanda dari berkat Allah”. Misalnya, ia menulis tentang pengetahuan yang besar dalam Yesaya 11:6 di mana Kerajaan Mesianis digambarkan demikian: Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan menggiringnya. Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them”, di http://www.childtheology. org. Saya sangat berterima kasih kepada Dr. Keith White untuk banyak pengetahuan ini tentang anak sebagai “tanda”. Children and Childhood in the Bible Seorang anak memerintah! Gambaran yang sangat agung tentang tatanan dunia baru! Anak-anak yang dulu sering menjadi korban dalam “rimba perkotaan zaman sekarang, yang dikoyak-koyak perang, dan didominasi oleh pasar-konsumen,” sekarang akan me­ nikmati kebebasan untuk menjelajah dan bermain, bahkan serigala dan anak domba hidup damai satu sama lain. Mereka akan menggiring, dengan perkataan lain, memimpin—menandakan peran yang baru dan menonjol. Yesaya juga menubuatkan bahwa dunia yang baru tidak akan pernah lagi menyaksikan bayi “yang hanya hidup beberapa hari” (Yes. 65:20). Allah akan menyingkirkan semua kesedihan dan penderitaan. Sesungguhnya, anak-anak menjadi “tanda-tanda” yang bukan hanya mengarahkan kita ke Kerajaan Mesianis, melainkan juga menolong kita memahami misi kita di dunia. Studi dan pertanyaan-pertanyaan refleksi ini mungkin me­ nantang kita untuk berpikir lebih “teologis” daripada studi-studi lain­ nya. Studi ini mendalam, tetapi sangat penting dan berguna. Apa Kata Alkitab? 1. Renungkan tentang bagaimana anak-anak atau seorang anak dikaitkan dengan “tanda-tanda” Alkitab dalam ayat-ayat ber­ ikut. Apa situasi yang memicu tanda itu dalam setiap contoh? Diskusikan signifikansinya. Referensi Situasi/Signifikansi Yosua 4:6 …………………. Yesaya 7:14 …………………. Yesaya 9:6 …………………. Lukas 2:12 …………………. Lukas 2:33 …………………. Ibid. 258 …………………. Yohanes 3:1–8 …………………. Wahyu 12:1, 2 …………………. 2. Renungkan Yesaya 7:14 dan 9:6 lagi. Diskusikan mengapa Allah memakai seorang anak untuk mengungkapkan rencana keselamatan-Nya kepada manusia, bukan memakai petunjuk yang lebih “meyakinkan” (Yes. 7:14; 9:6). Apa implikasi untuk hal-hal “kecil” atau “tidak berarti” dalam Kerajaan Allah? 3. Renungkan lagi Lukas 2:12. Mengapa Allah memakai bayi mungil sebagai “tanda” dari penjelmaan-Nya menjadi manusia? Apa yang diungkapkan hal ini tentang karakter Allah? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pikirkan dan Diskusikan: Salah satu tema yang umum dalam Alkitab adalah kekuatan di dalam dan melalui kelemahan. (Bayangkan Yesus membung­ kuk untuk membasuh kaki murid-murid-Nya.) Yesus juga “membungkuk” untuk menerima anak-anak kecil. Diskusikan bagaimana ini bukan merupakan tanda kelemahan, melainkan tanda kekuatan dan “tanda” dari Kerajaan Allah. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Pertanyaan diadaptasi dari Keith White, “A Little Child Will Lead Them”. 259 Studi 31 Lukas 2:38 Children and Childhood in the Bible 4. Apa signifikansi dari kata “anak” yang diulang-ulang dalam narasi tentang Inkarnasi berikut dalam Matius dan Lukas? Referensi Pentingnya Anak Tersebut Matius 1:18, 23 …………………. Matius 2:8, 9, 11, 13, 14, 20, 21 …………………. Lukas 1:31, 36, 42, 59, 62, 66, 76, 80 …………………. Lukas 2:5, 17, 27, 34, 38, 40 …………………. 5. Bandingkan narasi dalam Keluaran 12 dengan Matius 2:15, 16. Apa kesamaannya? Diskusikan bagaimana anak-anak men­ jadi martir pertama untuk pendirian negara Israel dan untuk Kristus. Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: 1. Bagaimana Anda memahami ayat: “orang-orang yang seperti itulah [anak-anak] yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat. 19:14; Mrk. 10:14; dan Luk. 18:16)? Dalam pengertian apa Kerajaan Allah itu milik anak-anak? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 2. Kita hampir tidak mengetahui apa pun tentang anak yang ditempatkan Yesus di tengah murid-murid dalam Matius 18:2– 5; Markus 9:36–37; Lukas 9:47–48. Satu-satunya petunjuk yang kita miliki tentang sifatnya adalah kerendahhatiannya menu­rut catatan Matius. Lalu mengapa anak tersebut di sini menjadi titik awal yang kuat untuk diskusi teologis dalam Teologi Anak hari ini? 260 3. Dalam Yesaya 11, Kerajaan Mesianis digambarkan dengan jelas: “Serigala akan tinggal bersama domba ... dan seorang anak kecil akan menggiringnya” (ayat 6). Bagaimana Anda menafsirkan ayat ini? Apa yang dinyatakan ayat ini mengenai peran anakanak dalam Kerajaan Mesianis yang akan datang? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 4. Para teolog yang menafsirkan Kerajaan Allah sering mencatat bahwa Kerajaan itu “sudah” tetapi “belum”. Kerajaan Allah sudah dinyatakan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukan dalam nama Yesus. Pada saat yang sama, Kerajaan itu “belum”, bagi banyak orang yang tidak percaya, dan tetap ada banyak kejahatan dan “ketidaksempurnaan” di dunia. Renungkan tentang bagaimana anak itu juga “sudah” dan “belum”, dan bagaimana mereka saling menerangi. Tuliskan kesamaan antara anak itu dan Kerajaan Allah. ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 5. Para teolog juga menyebut Kerajaan Kristus sebagai “Kerajaan yang Sungsang/Terbalik”. Ingatlah kata-kata Yesus bahwa ke­ cuali murid-murid berubah dan menjadi seperti anak kecil, 1978). Donald Kraybill, The Upside-Down Kingdom (Scottsdale, Pa.: Herald Press, 261 Studi 31 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Children and Childhood in the Bible mereka tidak akan masuk Kerajaan Surga. Apa yang ditunjukkan hal ini kepada Anda tentang “Kerajaan yang terbalik”? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 6. Teolog Jerman, Jürgen Moltmann, mengatakan bahwa anakanak adalah “kiasan harapan”. Apa yang Anda pahami dari ide ini? Bagaimana anak-anak merupakan kiasan harapan? ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. 7. “Anak yang tidak dikenal ini ditempatkan Yesus dan menjadi tanda harapan, janji, perjalanan maju, pertumbuhan, penemuan, dan pembelajaran. Yesus menawarkan satu tanda kehidupan, dan penghiburan. Murid-murid harus terus memimpikan, merindukan, mengharapkan eksperimen (dan tentu saja akan tersandung dan harus mulai dari awal lagi) dalam perjalanan iman mereka.” Renungkan dan beri komentar. 8. “Anak itu ditempatkan di tengah sebagai tanda Kerajaan Allah, tetapi ini tidak sama seperti kehadiran Kerajaan itu. Anak itu sering menjadi tanda harapan, tetapi ia juga dapat menjadi tanda dengan menunjuk kepada kegelapan yang masih menunggu Kerajaan itu, bukan seperti burung kenari yang dibawa ke pertambangan untuk mendeteksi gas-gas beracun. Iman tidak mewajibkan kita berpura-pura optimis dalam setiap situasi.” Renungkan dan beri komentar. Keith White, “Children as Signs of the Kingdom of God—a Challenge to us All”, dalam Now and Next: A Compendium of Papers Presented at the Now & Next Theological Conference on Children Nairobi, Kenya, March 9–12, 2011. Diterbitkan di Penang, Malaysia pada 2011. John Collier & Associates, Toddling to the Kingdom (Pre-Publication: 2008), hlm. 15. 262 Ringkasan Wawasan Penting: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab: ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut: Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them” di http://www. childtheology.org. Jürgen Moltmann. In The End—The Beginning (Minneapolis: Fortress Press, 2004), hlm. 2–18. John Collier & Associates, Toddling to the Kingdom, hlm. 15. 263 Studi 31 ……………………………………………………………… ……………………………………………………………… ………………………………………………………………. Kesimpulan: Apa yang Sudah Kita Pelajari? Nilai Anak-anak dalam Kisah yang Lebih Besar tentang Allah B ila Allah benar-benar sudah merencanakan setiap anak dilahirkan di planet ini seperti yang dikatakan ayat-ayat terkenal dari Mazmur 139:13–16, setiap anak, laki-laki dan perempuan—termasuk Anda, pem­­ baca—mempunyai tempat penting dalam rencana Allah dan kisah-Nya yang lebih besar. Sekali lagi, bacalah kata-kata ini, seperti yang sering diajarkan, dengan memasukkan nama Anda sendiri ke dalam teksnya: Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang ter­ sembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada satu pun dari padanya. Pengetahuan ini tidak hanya akan memengaruhi cara kita memandang anak-anak di tengah kita, tetapi juga akan memberi tahu Anda cara kita harus memandang peran kita dalam kehidupan anakanak tersebut. Children and Childhood in the Bible Pikirkan tentang “anak-anak di tengah kita”. Renungkan ke­ nyataan bahwa bila setiap anak benar-benar rancangan Allah, ada rencana dan tujuan untuk setiap orang, termasuk anak-anak dalam kehidupan kita. Bila anak tersebut tidak menerima pemeliharan dan kasih Kristus melalui orang-orang dalam kehidupannya, apa yang diinginkan Allah untuk anak-anak yang dikasihi-Nya mungkin me­ nyimpang dari rencana semula karena fakta bahwa kita hidup di dunia yang sudah jatuh dalam dosa. Karena Anda mempunyai anak-anak dalam kehidupan Anda, entah melalui hubungan keluarga ataupun hubungan pelayanan, Anda adalah bagian dari rencana Allah untuk anak di tengah Anda itu! Bukankah ini suatu panggilan mengagumkan dan hak istimewa bagi kita? Untuk bertumbuh dalam “iman yang seperti anak kecil”, Anda sebagai pemimpin harus terus memupuk dan memelihara pertumbuh­ an hubungan Anda dengan Yesus Kristus, supaya Anda tidak sekadar melakukan bagian Anda dalam kisah yang lebih besar dari Allah, te­ tapi juga menyediakan tanggung jawab kepemimpinan dan panggilan untuk menjadi bagian dari kisah anak-anak dalam konteks Anda. Kita belajar bahwa satu-satunya cara efektif adalah menjaga supaya hidup kita berpusat dalam Kristus melalui pertumbuhan dan hubungan kita sendiri dengan Kristus. Siapakah anak di tengah-tengah Anda? Mintalah Allah me­ nunjukkan kepada Anda bagian Anda dalam kisah anak tersebut kemudian kisah-Nya yang lebih besar. Dengan demikian, Anda akan menjadi orang yang disebut oleh Yesus, Sang Pencerita Agung, sebagai anak Allah, yakni yang terbesar dalam Kerajaan Allah: “Barangsiapa mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan ba­ rangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya” (Mat. 10:39). Anda akan menemukan kehidupan Anda, melalui pe­ layanan kepada anak-anak di tengah Anda. Saat Anda merenungkan cara Alkitab mengajar Anda lebih banyak tentang nilai setiap anak dalam kisah penebusan yang lebih besar oleh Allah, semoga Anda juga akan terus “bertambah hikmat dan 266 267 Kesimpulan besarnya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Luk. 2:52). Hal itu akan terjadi saat Anda tinggal dalam Kristus, dan menopang kehidup­ an rohani Anda sendiri sebagai anak Allah yang sedang bertumbuh dewasa. Bibliografi Barna, George. Transforming Children into Spiritual Champions. Ventura, Ca.: Regal, 2003. Beeftu, Alemu. God Heard the Boy Crying. Colorado Springs, Co.: Compassion Intl., 2001. Boice, James Montgomery, “I Don’t Do Children’s Sermons” dalam Modern Reformation Magazine. http://articles.christiansunite. com. Brewster, Daniel. Child, Church and Mission, Edisi Revisi. Penang, Malaysia.: Compassion International, 2011. Brewster, Dan. “The 4/14 Window: Child Ministries and Mission Strategies” dalam Children in Crisis: A New Commitment, Phyllis Kilbourn, ed. Monrovia, Ca.: MARC, 1995. Bushnell, Horace. Christian Nurture. New York: Scribner, Armstrong & Co., 1875. Collier, John and Associates. Toddling to the Kingdom. London: Child Theology Movement, 2009. Damon, William. Greater Expectations. New York: Free Press Paperbacks, 1995. Green, Steve. Find Us Faithful. http://wwwstlyrics.com/songs/s/stevegreen21959/ findusfaithful567183.html Issler, Klaus and senior ed. Donald Ratcliff. “Biblical Perspectives on Developmental Grace.” Children’s Spirituality (Chapter Four). Eugene, Oregon: Cascade Books, 2004. Children and Childhood in the Bible Jankovic, Rachel. “Motherhood is a Calling (and Where Your Children Rank).” 14 Juli 2011. http://www.desiringgod.org/blog/post/ motherhood-is-a-calling-and-where-your-children-rank#.ThUzV85Xp1.facebook. Diakses pada 23 Juli 2011. Kraybill, Donald. The Upside Down Kingdom. Scottsdale, Penn.: Herald Press, 1978. Lockyer, Herbert Sr. Nelson’s Illustrated Bible Dictionary. Thomas Nelson Publishers, 1986. Sandel, Michael J. “The Case Against Perfection”. Atlantic Monthly (April 2004): 50–62. Samuel, Vinay. “Some Theological Perspectives on Children at Risk.” Transformation 14–2 (April/Juni 1997):27. Stafford, Wess. Too Small to Ignore. Colorado Springs: Waterbrook Press, 2005. Thomson, Judith Jarvis and ed. Ronald Munson. “Intervention and Reflection: Basic Issues in Medical Ethics,” 5th ed. Belmont, Wadsworth, 1996. White, Keith. “A Little Child Shall Lead Them”. Cutting Edge Conference. De Bron, Holland, 2001. Zuck, Roy B. Precious in His Sight—Childhood & Children in the Bible. Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1996. Protecting Children: Prevention and Immediate Response. Colorado Springs: Compassion International. Guide to Protecting Chilren from Abuse. Colorado Springs: Compassion International. “The Duty Free Family”. Touchstone (Mei 2008):19. “The Oxford Statement on Children at Risk”. Oxford, Januari 1997. www.viva.org. “Text of the Convention of the Rights of the Child”. http://www. unicef.org/crc. http://www.ssa.gov.OACT.babynames (Diakses pada 29 April 2008). 270