Children Childhood - The HCD Global Alliance

advertisement
Children
&
Childhood
in the Bible
Buku Studi/Edisi Revisi
Kata Pengantar oleh Roy B. Zuck
Dan Brewster
Agustus 2011
Copyright©Compassion Internasional
Buku studi ini dapat digunakan sebagai pembelajaran secara mandiri atau alat bantu
pembelajaran dan kegiatan murid di gereja, bagi para pekerja pengasuh anak, dll.
Diizinkan untuk mereproduksi/atau menerjemahkan sebagian atau seluruh isi buku ini
untuk tujuan pembelajaran anak dengan catatan rujukan pada karya orang lain dalam
buku ini dipertahankan. Tidak diizinkan memperjualbelikan atau
mereproduksi buku ini untuk tujuan lainnya.
Desain dan produksi oleh Kok Chik Bu
Foto kaver dari Compassion International.
Kutipan Alkitab, kecuali ada catatan khusus, berasal dari Terjemahan Baru (Lembaga
Alkitab Indonesia)
Daftar Isi
Ucapan Terima Kasih.................................................................. vii
Kata Pengantar............................................................................. xi
Pendahuluan.............................................................................. xiii
Cara Menggunakan Buku Studi Ini............................................. xv
Bagian Satu: Nilai Seorang Anak....................................................1
Studi 1: Pandangan Alkitab tentang Asal Mula dan Pentingnya
Anak-anak..........................................................................3
Studi 2: Siapakah Anak Tersebut?.....................................................9
Studi 3: Kekudusan Bayi yang Belum Lahir...................................17
Studi 4: Orangtua pada Zaman Alkitab Mendambakan Anak.........25
Studi 5: Dukacita Orang yang Mandul dan Keguguran.................35
Studi 6: Kasih Yesus kepada Anak-anak..........................................45
Bagian Dua: Anak-anak dan Keluarga pada Zaman Alkitab.........53
Studi 7: Kelahiran Anak pada Zaman Alkitab................................55
Studi 8: Apa Arti Sebuah Nama? Memberi Nama Anak.................63
Studi 9: Keanggotaan dan Ukuran Keluarga...................................71
Studi 10: Saudara Kandung dalam Keluarga pada Zaman Alkitab..79
Studi 11: Keluarga Besar pada Zaman Alkitab................................85
Studi 12: Janji dan Berkat Allah untuk Generasi-generasi...............93
Children and Childhood in the Bible
Bagian Tiga: Mendidik dan Mengasuh Anak-anak.....................101
Studi 13: Tanggung Jawab Orangtua Terhadap Anak....................103
Studi 14: Tanggung Jawab Anak kepada Orangtua.......................109
Studi 15: Mengasuh dan Mendidik (Mendisiplin) Menurut
Alkitab..........................................................................117
Studi 16: Sikap Menghormati dan Taat dalam Alkitab..................127
Studi 17: Bagaimana Yesus Dibesarkan dan Dididik?....................135
Bagian Empat: Ketaatan Orangtua Berdampak kepada Anak......143
Studi 18: Bagaimana Orangtua Harus Mengajar Anak Mereka?....145
Studi 19: Dampak Teladan Orangtua—Positif dan Negatif..........153
Studi 20: Ketaatan Orangtua=Berkat; Ketidaktaatan=Masalah untuk
Anak-anak dan Generasi-generasi Selanjutnya...............161
Bagian Lima: Perjalanan Iman Seorang Anak.............................169
Studi 21: Kemampuan Anak-anak untuk Memahami
Iman Kristen.................................................................171
Studi 22: Hal yang Harus Diajarkan Orangtua kepada
Anak Mereka.................................................................179
Studi 23: Baptisan/Penyerahan Anak............................................185
Studi 24: Allah Memakai Anak-anak untuk Tugas Khusus............191
Studi 25: Allah Memakai Anak-anak untuk Memengaruhi
Orang Dewasa...............................................................199
Studi 26: Apakah Bayi yang Mati Masuk Surga?...........................207
Bagian Enam: Perlindungan Anak...............................................217
Studi 27: Perlindungan Anak dalam Alkitab.................................219
Studi 28: Anak-anak Sebagai Korban Pembunuhan
dan Pengorbanan Bayi...................................................227
Studi 29: Anak-anak sebagai Korban Penganiayaan
dan Eksploitasi..............................................................235
Studi 30: Perspektif Alkitab tentang Hak-hak Anak......................245
iv
Kesimpulan: Apa yang Sudah Kita Pelajari?...............................265
Bibliografi.................................................................................269
Daftar Isi
Bagian Tujuh: Pentingnya Anak-anak Menurut
Teologi.................................................................255
Studi 31: Anak-anak sebagai Tanda Kerajaan Allah.......................257
Ucapan Terima Kasih
G
agasan untuk membuat buku studi ini muncul sesudah membaca
sebuah buku yang sangat bagus berjudul Precious in His Sight
(Berharga di Mata-Nya) karangan Roy B. Zuck (Baker Books, Grand
Rapids, Mi., 1996). Ini salah satu buku terbaik yang tersedia mengenai
teks Alkitab dan pemahaman tentang masa kanak-kanak dan anakanak. Tampaknya baik bila mengelompokkan sebagian materi dari
buku itu ke dalam “kelompok-kelompok” ayat yang memungkinkan
pembaca memperoleh pengetahuan, prinsip, dan tema mengenai anakanak dari ayat-ayat dan teks yang dikelompokkan tersebut. Banyak
materi dalam versi pertama ini berdasarkan apa yang saya peroleh
ketika membaca Precious in His Sight, dan saya sangat berterima kasih
kepada Dr. Zuck yang telah mengizinkan dan memberi semangat
untuk menggali pengetahuan dan prinsip-prinsip itu dalam bukunya.
Bagian studi dalam versi itu barulah “penambangan” di permukaan
untuk mendapatkan pengetahuan dari buku yang sangat bagus itu.
Versi pertama terbukti merupakan sarana belajar dan eksplorasi,
refleksi, dan penerapan yang bagus, saat murid-murid meninjau ulang
apa yang dikatakan Alkitab mengenai berbagai topik, membandingkan
dan mengontraskannya dengan sikap dan pola pikir budaya dan
masyarakat mereka saat ini. Buku Edisi Revisi ini menggali lebih
mendalam. Saya menyediakan beberapa saran untuk pembacaan dan
studi lebih lanjut dari sumber-sumber lain, serta bibliografi pada akhir
buku ini.
Children and Childhood in the Bible
Saya sangat berterima kasih kepada teman saya, Nona Lim
Siew Ling, atas bantuannya yang sangat berharga. Ia sudah sangat
membantu dalam rancangan keseluruhan dan isi dari versi yang
pertama. Pengetahuannya yang mendalam akan Alkitab dan kekayaan
pengalaman dalam bidang pastoral dan pelayanan membuat ia memiliki
kemampuan mengagumkan untuk mengeksplorasi dan menafsirkan
Alkitab, juga untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan refleksi yang
menarik. Di samping itu, ia mempunyai ketelitian yang luar biasa
dalam menangani naskah untuk melengkapi dan menghindari ayatayat yang tumpang tindih, dan memastikan bahwa ayat-ayat Alkitab
yang digunakan benar-benar cocok dengan temanya. Terima kasih
banyak, Siew Ling!
Untuk Edisi Revisi ini, saya berterima kasih kepada Ny. Lorie
Barnes. Pengalaman Lorie yang luas dalam pelayanan pengembangan
anak dan studi Alkitab sangat bermanfaat dalam memperluas muatan
Alkitab dan dalam merevisi pertanyaan-pertanyaan refleksi dan studi
kasus. Di samping itu, keahliannya dalam pengembangan kurikulum
serta penulisan dan kecermatannya terhadap setiap baris buku ini
mengembangkan kedalaman secara keseluruhan dan keruntutan pel­
ajaran demi pelajaran. Secara keseluruhan, pekerjaannya membuat
edisi yang diperluas dan direvisi ini jauh lebih menarik dan mudah
dimengerti. Terima kasih banyak, Lorie!
Sekali lagi, saya sangat terbantu oleh sahabat saya, Bapak Kok
Chik Bu dalam rancangan, tampilan, dan isi keseluruhan buku ini.
Sebagaimana yang dikerjakannya dengan buku-buku lain tentang
Holistic Child Development (HCD), sentuhan kreatifnya telah me­
moles buku ini dalam gaya dan format yang menarik dan enak dibaca.
Terima kasih, Chik Bu!
Akhirnya, saya sangat berterima kasih kepada organisasi di
mana saya sudah melayani selama 27 tahun hingga sekarang, yakni
Compassion International, atas kesempatan yang diberikan kepada saya
untuk menggali sumber-sumber lain yang mengembangkan firman
Allah ketika saya mengerjakan buku ini. Banyak orang mengenal
Compassion sebagai organisasi Kristen yang menyokong anak-anak di
viii
—Dan Brewster
ix
Ucapan Terima Kasih
seluruh dunia. Mungkin tidak banyak orang yang mengetahui tentang
Advocacy Initiative di dalam Compassion, yang berusaha memberikan
informasi, pengaruh, dan mengilhami gereja yang tersebar di seluruh
dunia—bagian-bagian yang belum terjangkau oleh pelayanan kami—
untuk memahami pentingnya anak-anak menurut Alkitab dan peran
mereka dalam memperluas Kerajaan Allah.
Secara khusus, saya berterima kasih kepada Ny. Menchit Wong
yang memberikan kepemimpinan yang menonjol, inovatif, dan saleh
dalam Global Advocacy Team dari Compassion di mana saya menjadi
salah satunya. Dukungan dan bimbingannya yang terus-menerus dalam
mengembangkan sumber serta sarana yang lebih banyak dan semakin
efektif untuk orang-orang di seluruh dunia dan memerhatikan anakanak miskin, membuat penulisan buku semacam ini memungkinkan.
Kata Pengantar
“M
engapa kita harus peduli kepada anak-anak? Mereka tidak
dapat mempelajari hal-hal rohani atau memberikan kontribusi
apa pun dalam kehidupan gereja.”
Sayangnya, begitulah pandangan banyak orang Kristen. Mereka
menganggap anak-anak tidak tertarik kepada Alkitab.
Padahal itu sama sekali keliru! Anak-anak peka terhadap halhal rohani dan terbuka terhadap Injil. Survei-survei menunjukkan
bahwa banyak pemimpin Kristen menerima keselamatan dari Kristus
pada usia yang sangat muda. Selain itu, kepribadian seseorang sebagian
besar dibentuk pada waktu ia berumur enam tahun. Kehidupan se­
seorang ketika dewasa sebagian besar ditentukan dalam tahun-tahun
pembentukannya ketika masih kecil.
Yesus sangat tertarik kepada anak-anak. Dia membangkitkan
tiga orang dari kematian. Dua di antaranya adalah anak-anak. Dia
mendorong anak-anak datang kepada-Nya, dan Dia memakai anakanak sebagai contoh kepercayaan yang sederhana kepada-Nya. Ke­
tertarikan-Nya kepada anak-anak tampak ketika Dia menggendong
dan memberkati mereka.
Dengan demikian, menelantarkan anak-anak sangat berten­
tangan dengan perkataan Alkitab tentang mereka.
Buku ini akan memampukan Anda mengeksplorasi berbagai
segi pelayanan kepada anak-anak, termasuk cara mengajar mereka,
tanggung jawab orangtua, dan hal-hal teologis berkenaan dengan
Children and Childhood in the Bible
anak-anak. Setiap pasal memperkenalkan Anda kepada pernyataanpernyataan di dalam Alkitab tentang anak-anak, memberi Anda pe­­
nge­tahuan yang penting mengenai topik pasal itu, dan memberi Anda
“pertanyaan-pertanyaan refleksi” yang mendorong Anda untuk me­
renungkan implikasi dari hal yang telah dibahas dalam pasal itu.
Kiranya Anda diberkati sementara mempelajari dan melayani
anak-anak, yang “berharga di mata-Nya”.
—Roy B. Zuck, Th.D.
Pensiunan Guru Besar Senior dalam bidang Eksposisi Alkitab,
Seminari Teologi Dallas, dan editor dari Bibliotheca Sacra
xii
Pendahuluan
T
ujuan buku ini adalah menolong pembaca menggali firman Allah
lebih mendalam untuk melihat hal yang dikatakan firman Allah
tentang anak-anak dan masa kanak-kanak. Namun, hal yang lebih
penting adalah menciptakan pengertian tentang nilai dan penting­nya
anak-anak, serta peran mereka dalam menerangi Kerajaan Kristus yang
“Sungsang/Terbalik”. Sementara kita melihat luas dan dalamnya ma­
teri Alkitab mengenai anak-anak dan masa kanak-kanak, kita dapat
menafsirkan Alkitab dalam cara-cara yang baru, dan meninjau ulang
pandangan kita tentang gereja, misi, dan cara terbaik untuk memperluas
Kerajaan Allah.
Beberapa orang mengatakan bahwa Alkitab tidak banyak ber­
bicara tentang anak-anak dan masa kanak-kanak. Kebanyakan pendeta
bahkan beberapa teolog mengetahui perkataan Yesus: “Biar­kan anakanak itu datang kepada-Ku, jangan menghalang-halangi me­reka, sebab
orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan Allah” (Mrk.
10:14). Beberapa pemimpin gereja mempunyai beberapa ayat lagi
dalam daftar mereka.
Akan tetapi, hal yang tidak disadari oleh banyak orang adalah
Alkitab penuh dengan referensi kepada anak-anak. Bila membaca Alki­tab
dengan lebih cermat—dengan berfokus pada anak-anak—nyata bahwa
anak-anak tidak hanya ada dalam Alkitab, tetapi juga berperan sangat
menonjol. Dalam buku ini, ada hampir 1.000 ayat berkenaan dengan
anak-anak. Di samping itu, studi kita akan menunjukkan bahwa anak-
Children and Childhood in the Bible
anak mempunyai peran penting dalam mengungkapkan pesan yang
terkandung dalam Alkitab—bahwa Allah mengasihi dan melindungi
mereka; bahwa mereka sangat cepat memahami hal-hal dari Allah; dan
bahwa Allah sering memakai mereka sebagai pembawa berita-Nya dan
menjadikan mereka contoh—tampaknya itu sering terjadi ketika orang
dewasa sudah terlalu rusak dan tidak mendengar panggilan-Nya.
Dr. Keith White mengingatkan kita bahwa mengabaikan se­
jumlah besar materi Alkitab tentang anak-anak mungkin menyebabkan
kita melakukan kesalahan-kesalahan mendasar berkenaan dengan
Kerajaan Allah dan misi. “Kita (mungkin) memahami teologi dengan
cara yang salah.” Mungkin prioritas kita di gereja kacau. Kita tinggal
di masyarakat di mana orang dewasa, kekuasaan, kekayaan, dan harta
adalah satu-satunya hal yang berarti. Buku ini hanyalah langkah awal,
tetapi semoga dapat menolong mengatasi masalah ini.
Keith White, “A Little Child Shall Lead Them—Rediscovering Children at the
Heart of Mission.” Makalah yang dipresentasikan untuk konferensi Cutting Edge, De
Bron, Belanda, 2001.
Ibid.
xiv
Cara Menggunakan Buku Studi Ini
B
uku studi ini terdiri dari 7 bagian tentang anak-anak dan masa
kanak-kanak. Masing-masing bagian mempunyai beberapa tema
disertai banyak ayat Alkitab atau renungan tentang anak-anak. Studi
ini disusun sebagai berikut:
Pengantar kepada Studi itu: Pengantar singkat tentang masingmasing topik untuk direnungkan.
Persiapan: Banyak studi mencakup studi kasus atau “skenario”
dari Alkitab atau “kehidupan nyata” untuk direnungkan sebagai
latar belakang ayat-ayat Alkitab dan refleksi studi itu.
Apa Kata Alkitab? Di sini, Anda akan diminta membaca teks
Alkitab tertentu untuk menyelidiki apa kata Alkitab tentang
anak-anak, dan untuk memahami lebih baik kasih Allah kepada
mereka. Ayat-ayat ini akan disusun sebagai berikut:
•
•
Ayat-ayat Utama: Ayat-ayat yang membutuhkan analisis
dari pertanyaan yang diajukan.
Ayat-ayat Tambahan: Studi lebih lanjut mengenai ayat-ayat
ini yang akan menguraikan, menguatkan, dan mendukung
analisis dari pertanyaan yang diajukan.
Wawasan Penting: Dari teks-teks Alkitab itu, mungkin Anda
menemukan wawasan baru atau pelajaran penting mengenai
tema itu. Mungkin banyaknya dan luasnya ayat-ayat Alkitab
Children and Childhood in the Bible
mengenai suatu topik membuat Anda heran atau terkesan. Atau
mungkin Anda mendapat keyakinan baru dari perspektif Alkitab
mengenai beberapa topik yang sangat kontras dengan perspektif
yang kita lihat saat ini dan kita dengar di berita-berita. Tuliskan
pengamatan Anda dan kumpulkan pengetahuan tentang ayatayat Alkitab dalam bagian ini.
Pikirkan dan Diskusikan: Bagian ini mempunyai beberapa
pertanyaan atau pernyataan yang membuat Anda berinteraksi
dengan topiknya, dan menerapkan wawasan Alkitab dalam
situasi Anda sendiri atau situasi negara atau masyarakat Anda.
Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini mungkin sangat jelas,
sedangkan pertanyaan-pertanyaan lainnya menuntut Anda le­
bih banyak merenungkan dan mencari. Semoga pertanyaanpertanyaan ini menarik Anda lebih dalam kepada materi Alkitab
dan menunjukkan pentingnya topik yang sedang dibahas itu
pada zaman sekarang.
Prinsip/Tema Menurut Alkitab: Tinjau kembali, tuliskan, dan
bandingkan wawasan penting dan/atau prinsip atau tema spesifik
yang Anda (atau kelompok Anda) temukan. Apa prinsip/tema
konsisten yang Anda lihat dalam ayat-ayat Alkitab yang sedang
dipelajari?
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi: Pertanyaan-pertanyaan ini
meminta Anda menerapkan wawasan penting, prinsip-prinsip,
atau tema-tema Alkitab ke dalam kehidupan pribadi Anda,
budaya tempat Anda tinggal, dan konteks masyarakat dan
situasi negara Anda. Hal ini sama dengan bagian Pikirkan
dan Diskusikan, tetapi menuntut lebih banyak penyelidikan,
riset, dan refleksi pribadi. Tidak ada jawaban yang benar atau
salah dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan refleksi, tetapi
jawaban-jawaban itu akan memberikan dasar untuk diskusi yang
menarik dan hidup mengenai bagaimana anak-anak dipandang
dan diperlakukan dalam kehidupan pribadi Anda, keadaan
Anda, dan budaya/negara Anda.
xvi
Ketika mempelajari bu­ku ini akan lebih baik apabila Anda mem­
bandingkan berbagai versi Alkitab. Di samping itu, bila Anda melihat
ayat-ayat dalam buku ini; sebaiknya Anda membaca konteks­nya dalam
Alkitab supaya mendapatkan pengertian yang lebih lengkap mengenai
latar belakang sejarah dan konteks ayat-ayat itu dalam Alkitab.
Perhatikan: Sering ada referensi, khususnya kepada buku
yang sangat bagus yang berjudul Precious in His Sight karangan Dr.
Roy Zuck, yang mengilhami buku ini. Pada beberapa bagian, kami
berusaha menyertakan lebih banyak analisis bagus dari Dr. Zuck
dan pengembangan dari banyak tema yang dikemukakannya dalam
bukunya. Namun, referensi kepada bukunya tentu terbatas. Oleh karena
itu, saya sangat menyarankan kepada para pembaca yang menggunakan
buku studi ini untuk juga mempunyai buku Precious in His Sight yang
pastinya sangat menolong dalam memahami topik-topik yang dibahas
di sini.
Roy B. Zuck, Precious in His Sight—Children & Childhood in the Bible (Grand
Rapids, Michigan: Baker Books, 1996).
xvii
Cara Menggunakan Buku Studi Ini
Interaksi dengan Ayat-ayat Alkitab: Bagian ini akan me­
mungkinkan Anda menerapkan dan berinteraksi dalam cara
lain dengan materi yang sudah dipelajari. Beberapa cara di­
sebutkan pada akhir masing-masing bagian untuk memper­kaya
pembelajaran Anda. Metode pendidikan terbaik menunjuk­
kan bahwa kita semua belajar dalam cara unik kita sendiri
sebagaimana yang diberikan Allah kepada kita masing-masing.
Karena itu: mungkin Anda dapat menciptakan studi kasus dari
pengalaman Anda yang cocok untuk menggambarkan konsep
yang sudah Anda pelajari dalam pelayanan dan kepemimpin­
an, mendata beberapa cara di mana pandangan Anda terhadap
norma atau praktik budaya berbeda dengan pandangan Alkitab,
membuat rencana tindakan langkah-langkah selanjutnya untuk
situasi Anda, atau menuliskan satu dua wawasan baru yang
paling penting dari teks-teks ini yang ingin Anda terapkan dalam
pengajaran atau kepemimpinan Anda pada masa mendatang.
Children and Childhood in the Bible
Buku studi ini jelas ditujukan kepada orang-orang yang sudah
dewasa. Para pengajar pasti berpendapat buku ini cocok sebagai buku
pegangan mengajarkan program pengembangan anak dalam kursus
mau­pun program pelajaran lanjutan, di tingkat sarjana atau prasarjana.
Bagian latihan dan pendalaman dapat dikembangkan meng­­­gunakan
pertanyaan-pertanyaan renungan sebagai titik awal dis­kusi, skripsi, atau
riset lebih lanjut, dan tentu saja bergantung pada pem­bacaan tambahan
yang mungkin ditugaskan.
Entah Anda bekerja dalam bidang pengembangan anak, se­orang
pemimpin gereja atau organisasi, saya percaya buku studi ini akan
menguatkan, mengilhami, dan memberi Anda wawasan baru yang
luas mengenai anak-anak dan masa kanak-kanak dalam Alkitab—serta
mengenai prioritas pelayanan dan misi Anda.
xviii
Bagian Satu
NILAI SEORANG ANAK
O
rang dewasa di seluruh dunia mempunyai perspektif berbedabeda mengenai nilai anak-anak tergantung pada budaya, bahasa,
dan negara! Pada bagian awal buku Roy Zuck, Precious in His Sight,
ia mengemukakan perbedaan sikap yang lazim terjadi mengenai anakanak. Apakah pernyataan-pernyataan ini menggambarkan perasaan
Anda mengenai anak-anak?
“Anak-anak itu sangat mengganggu! Saya tidak suka berada
dekat anak-anak karena mereka banyak menuntut dan sangat
merepotkan.”
“Saya dan istri tidak berencana untuk mempunyai anak.
Kami belum siap menjadi orangtua, karena hal ini menuntut
sangat banyak waktu, tenaga, perhatian, dan uang.”
“Saya hamil, tetapi saya tidak ingin mempunyai anak.
Jadi, saya gugurkan saja.”
“Bagaimana mungkin saya mempunyai waktu untuk
membesarkan anak kalau karier saya menuntut sangat banyak
waktu?”
“Mengganti popok, bangun tengah malam karena anak
sakit, membantu anak-anak mengerjakan PR. Terima kasih,
saya lebih suka tidak mempunyai anak.”
Roy B. Zuck, Precious in His Sight—Childhood & Children in the Bible
(Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1996), hlm. 11.
Children and Childhood in the Bible
Atau, apakah pernyataan ini yang lebih tepat menggambarkan
perasaan Anda mengenai anak-anak dan masa kanak-kanak?
“Anak-anak itu sangat menyenangkan! Mereka bersemangat,
penuh energi, dan sangat ingin mempelajari hal-hal baru.”
“Saya senang melihat bagaimana anak-anak begitu cepat
mengasihi dan memberikan perhatian.”
“Membesarkan anak-anak adalah salah satu hadiah
terbesar dalam hidup ini.”
“Mengajar anak-anak itu menyenangkan. Mereka begitu
cepat menerima kebenaran-kebenaran rohani.”
Dua pendapat ekstrem tersebut tidak asing bagi orang-orang di
berbagai budaya zaman sekarang. Hal yang menarik, sikap yang sama
mengenai anak-anak rupanya juga sudah biasa pada zaman Alkitab.
Kita tahu dari Markus 10:13 bahwa murid-murid Yesus menganggap
anak-anak tidak sepantasnya menyita waktu Yesus yang berharga.
Namun, Yesus bersikap lain. Markus mengatakan Yesus menjadi
marah—Dia sangat tidak senang dan dengan tegas mengatakan kepada
murid-murid-Nya bahwa mereka harus membiarkan anak-anak datang
kepada-Nya. Dia menunjukkan kasih-Nya dengan memeluk serta
memberkati mereka (Mrk. 10:16).
Kekontrasan itu menjadi awal yang baik untuk perenungan kita
mengenai apa yang dikatakan Alkitab tentang anak-anak, dan bagai­
mana gereja, komunitas, masyarakat, dan budaya kita memandang nilai
dan peran anak-anak. Pada pelajaran pertama kita akan mencermati
nilai yang melekat pada anak-anak, terlepas dari jenis kelamin,
status, kondisi kesehatan, atau karakteristik luar lainnya. Anda akan
menemukan bahwa KEBENARAN Alkitab berbicara tentang standar
tertinggi, yakni standar Allah—setiap anak adalah pemberian berharga
dari Allah!
Mari kita mulai.
Ibid.
Studi 1
Pandangan Alkitab tentang
Asal Mula dan
Pentingnya Anak-anak
Pendahuluan
S
ebenarnya, apa yang dikatakan Alkitab tentang asal mula dan
pentingnya anak-anak? Perspektif Alkitab mengenai anak-anak
ada yang eksplisit maupun implisit. Perspektif itu menjadi patokan
kita mengenai bagaimana seharusnya anak-anak diperlakukan dan
dihargai. Perspektif itu juga mendasari pandangan dan rangka kerja
para pemerhati perkembangan anak. Perspektif Alkitab adalah prinsipprinsip kekal yang berbicara kepada hati nurani kita setiap hari ketika
kita bertemu anak-anak.
Mari kita menyelidiki asal mula, pentingnya, bentuk, gambaran,
dan persepsi tentang anak-anak dalam Perjanjian Lama maupun
Perjanjian Baru.
Apa Kata Alkitab?
1. Baca: Kejadian 1:27–28.
Apa yang dikatakan ayat-ayat ini mengenai asal mula manusia
dan dari mana gagasan tentang anak-anak di­mulai?
2. Perintah pertama Allah kepada Adam dan Hawa adalah me­
ngenai anak-anak. Apa perintah itu? Bagaimana perintah itu
Children and Childhood in the Bible
mencerminkan pentingnya anak-anak dalam keluarga dan ma­
syarakat?
3. Baca: Kejadian 4:1–2 dan Kejadian 4:25.
Siapa anak-anak pertama dalam Alkitab? Karena keturunan
Adam dan Hawa penting dalam rencana Allah, bagaimana
hal ini mendukung perintah Allah untuk “beranak cucu dan
bertambah banyak” dalam contoh-contoh spesifik keturunan
Adam dan Hawa?
4. Baca: Mazmur 139:13. Apa ungkapan yang digunakan pe­
mazmur untuk menggambarkan bagaimana kita diciptakan
dalam kandungan ibu kita?
Apa kata-kata lain yang digunakan dalam ayat-ayat berikut
untuk menggambarkan pembentukan anak dalam kandungan
ibu?
Ayat-ayat Utama
Kata (-kata) yang
Menggambarkan
Pembentukan Anak
Catatan atau Komentar
Ayub 10:8–9
………………….
………………….
Mazmur 103:14
………………….
………………….
Yesaya 29:16
………………….
………………….
Yesaya 64:8
………………….
………………….
2 Korintus 4:7
………………….
………………….
Ayat-ayat Tambahan
Kata (-kata) yang
Menggambarkan
Pembentukan Anak
Catatan atau Komentar
Ayub 31:15
………………….
………………….
Yesaya 44:2
………………….
………………….
Roma 9:21
………………….
………………….
Istilah-Istilah Alkitab tentang
Anak-anak
Implikasi dan Persepsi Zaman
Sekarang tentang Anak-anak
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Bagaimana pandangan keluarga dan komunitas Anda tentang
anak-anak? Mereka diperlakukan sebagai berkat atau beban?
Apakah hal ini sudah berubah dalam generasi-generasi terakhir?
Mengapa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Bagaimana studi Alkitab tentang anak-anak memengaruhi
persepsi terhadap anak-anak dalam budaya Anda? Apa yang
dapat Anda lakukan untuk memperbaiki persepsi dan perlakuan
yang salah terhadap anak-anak dalam budaya Anda? (Pikirkan
satu atau dua contoh dalam lingkup keluarga, sekolah, dan
masyarakat Anda.)
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi 1
5. Baca: Ayat-ayat Utama: Kejadian 17:16; 30:6, 20; 48:9. Dalam
ayat-ayat ini, bagaimana pandangan Alkitab tentang anak-anak?
Daftarkan istilah-istilah yang dikaitkan dengan anak-anak
dalam teks-teks Alkitab ini. Apa saja implikasi dari pandangan
yang seharusnya terhadap anak-anak zaman sekarang?
BACA: Ayat-ayat Tambahan: Mazmur 127:3–5; 144:12; Yesaya
8:18.
Children and Childhood in the Bible
6. Baca: Kejadian 17:4–7; Ulangan 14:1–2; dan Yesaya 66:13.
Bagaimana hubungan Allah dengan Israel dalam Perjanjian
Lama dibandingkan hubungan ayah dan ibu dengan anak-anak
mereka?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Secara ringkas, tuliskan atau diskusikan setidaknya dua ke­
simpulan yang dapat Anda ambil mengenai pandangan Allah
terhadap anak-anak, dari ayat-ayat Alkitab yang sudah Anda
pelajari dalam Pertanyaan 3, 4, dan 5.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
7. Ada banyak teks dalam seluruh Perjanjian Lama yang meng­
ungkapkan hati dan pandangan Allah bahwa anak-anak itu
penting. Daftarkan wawasan atau “tema-tema” yang Anda te­
mukan mengenai:
Anak-anak dalam sejarah Alkitab yang disebutkan dalam
ayat-ayat Alkitab:
Anak-anak dalam
Perjanjian Lama
Wawasan/Tema tentang Hati Allah
kepada Anak-anak
Kejadian 21:17–20
………………….
Keluaran 2:4–9
………………….
1 Raja-raja 17:22
………………….
2 Raja-raja 5:2–5
………………….
1 Samuel 3:1, 19–21
………………….
Nilai Anak-anak
Wawasan/Tema tentang Hati Allah
terhadap Anak-anak
Mazmur 8:3
………………….
Mazmur 34:12
………………….
Mazmur 131:2
………………….
Yesaya 9:5
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi
1. Dalam buku Precious in His Sight, Zuck mencatat jumlah
referensi Alkitab tentang anak-anak. Perinciannya sebagai
berikut: “child” (anak, 121 kali); “children” (anak-anak, 448
kali); “childhood” (masa kanak-kanak, 4 kali), dan “sons”
(putra, 2.700 kali). Ada lebih dari 1.400 referensi kepada anakanak, masa kanak-kanak, membesarkan anak, dan hal-hal lain
berkaitan dengan anak-anak dalam Alkitab. Apa implikasi dari
jumlah referensi ini? Bagaimana pengertian mengenai perkataan
Alkitab tentang anak-anak memengaruhi sikap orang dewasa
terhadap anak-anak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Pertimbangkan pernyataan-pernyataan yang bertentangan
pada bagian Kata Pengantar Bagian Satu: Nilai Seorang Anak.
Sikap mana yang lazim di antara teman-teman atau budaya/
masyarakat Anda? Apa hal-hal serupa lainnya yang kadangkadang diucapkan orang-orang dalam budaya Anda tentang
anak-anak? Mengapa?
Studi 1
Nilai anak-anak dalam teks-teks Alkitab:
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 11–15, 39–44 dan
53–56.
Studi 2
Siapakah Anak Tersebut?
Kata Pengantar
K
ita sudah membicarakan anak-anak dengan berbagai latar belakang
dalam Alkitab. Sementara kita melanjutkan, kita akan terdorong
untuk bertanya: “Sebenarnya, siapakah anak itu?”
Seorang anak yang pasti menarik perhatian kita adalah anak
yang digendong Yesus di tengah perdebatan teologi serius (Mat. 18:1–
6; Mrk. 9:33–37; Luk. 9:46–48). “Anak itu laki-laki atau perempuan?”
“Berapa umurnya?” “Apa yang dilakukan anak itu yang membuatnya
‘memenuhi syarat’ untuk dipilih Yesus?” “Apakah ia mempunyai bakat
khusus dan menonjol?” “Siapa ‘koneksi’-nya?”
Saat kita beralih dari anak tersebut kepada orang banyak,
bayangkan Anda melihat wajah orang-orang yang berkerumun me­
ngelilingi Yesus. Kita terdorong untuk bertanya: “Siapakah ‘anak-anak
kecil’ yang percaya kepada Yesus dan menikmati perlindungan isti­me­
wa-Nya (Mat. 18:6; Mrk. 9:6)?” “Apakah mereka bayi, batita, balita,
atau usia sekolah dasar?” (atau apa pun mungkin sebutannya pada
zaman Yesus!) “Dari mana anak-anak kecil ini mendapatkan hikmat
‘besar’ untuk memahami Kebenaran yang ‘rumit’ tentang keselamatan
yang dianggap hanya dapat dipahami oleh orang-orang yang sudah
‘besar’?”
Children and Childhood in the Bible
Studi ini menunjukkan bahwa anak-anak di dalam Alkitab
terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Allah memakai banyak
di antara mereka tanpa memperhitungkan status mereka maupun
kualifikasi lainnya. Tanpa mengecilkan karya penebusan Yesus di
kayu salib, anak-anak “memenuhi syarat” di mata Allah dalam segala
kesederhanaan mereka! Arti dalam bahasa asli Alkitab, yakni bahasa
Ibrani dan Yunani, membuktikan hal ini.
Yesus mendesak murid-murid-Nya untuk menjadi seperti anak
yang digendong-Nya di tengah mereka. Semoga pada akhir studi ini,
kita akan beralih dari pertanyaan kecil “Siapakah anak itu?” kepada
pertanyaan BESAR: “Apakah saya seperti anak itu?”
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat Perjanjian Lama ini untuk menentukan
siapakah sebenarnya anak itu. Dapatkah Anda mengetahui
kelompok umurnya ketika membaca arti yang digunakan dalam
bahasa aslinya untuk menyebut anak-anak itu?
Referensi
Keluaran
2:8
Isi
Arti dalam Bahasa
Ibrani/Yunani
Nama Anak
Tersebut
Perkiraan
Umur
“Lalu pergilah gadis
itu memanggil ibu
bayi itu.”
Almah (bentuk
feminin dari
Elem)—perempuan
muda pada usia
pubertas atau
seorang perawan.
Miriam
(ketika ia
menyelamatkan
adiknya, Musa).
………...….
Saya sangat berterima kasih atas studi yang sangat bagus dari Roy Zuck
dalam bukunya, Precious in His Sight, yang mengemukakan riset luas yang
membahas referensi dalam bahasa Ibrani dan Yunani tentang anak-anak.
Referensi inilah yang dipakai dalam buku studi ini. Semua istilah Ibrani
dan Yunani di sini diambil dari buku Precious in His Sight, hlm. 149–158.
10
Na’ar — seorang
anak laki-laki (aktif),
usianya antara bayi
hingga remaja; ia
seorang pelayan.
1 Samuel
17:14
“Daudlah yang
bungsu. Jadi ketiga
anak yang besarbesar itu pergi
mengikuti Saul.”
1 Samuel
17:56
2 Raja-raja
5:2
Studi 2
1 Samuel
2:18
“Adapun Samuel
menjadi pelayan di
hadapan TUHAN; ia
masih anak-anak,
yang tubuhnya
berlilitkan baju
efod dari kain
lenan.”
Samuel.
………...….
Qatan atau qaton
(kata kerja)—kecil
atau tidak berarti.
Daud.
………...….
“Tanyakanlah, anak
siapakah orang
muda itu.”
Elem—seorang
pemuda pada usia
yang siap menikah.
Daud (ketika
ia membunuh
Goliat).
………...….
“Keluar
bergerombolan
dan membawa
tertawan seorang
anak perempuan
dari negeri
Israel. Ia menjadi
pelayan pada isteri
Naaman.”
Na’arah—seorang
gadis pada usia
yang siap menikah.
………...….
………...….
1 Tawarikh
22:5
“Salomo, anakku,
masih muda
dan kurang
berpengalaman ...”
Na’ar—belum
berpengalaman,
tidak diterima
sebagai pemimpin
di masyarakat.
(Na’ar mempunyai
arti dan kelompok
umur yang cukup
luas.)
Salomo.
Tidak
spesifik.
Yeremia
1:6–7
“Sesungguhnya
aku tidak pandai
berbicara, sebab
aku ini masih
muda.”1
Na’ar—belum
berpengalaman,
otoritasnya
belum diterima di
masyarakat.
Yeremia.
………...….
11
Children and Childhood in the Bible
Mazmur 8:3
“Dari mulut bayibayi dan anak-anak
yang menyusu
telah Kauletakkan
dasar kekuatan
karena lawan-Mu
....”
Otel—bayi; di sini
digunakan sebagai
sinonim untuk
“anak-anak.
Yoneg—bayi yang
masih menyusu.
Tidak spesifik.
Di bawah 1
tahun.
Yesaya 7:14.
Bandingkan
Matius
1:23.
“Seorang
perempuan muda
mengandung dan
akan melahirkan
seorang anak lakilaki.”
Almah (bentuk
feminin dari Elem—
perempuan muda
pada usia pubertas
atau seorang
perawan.
………...….
………...….
Yesaya 11:6
“... seorang
anak kecil akan
menggiringnya.”
Qatan atau qaton
(kata kerja)—kecil
atau tidak berarti
Tidak spesifik.
Yesaya
11:8b
“... anak yang
cerai susu akan
mengulurkan
tangannya ke
sarang ular
beludak.”
Gamul—anak yang
disapih.
Gamal (kata
kerja)—lengkap,
matang.
………...….
Tidak
spesifik.
2 hingga 3
tahun.
2. Perjanjian Baru kaya dengan teks yang mengacu kepada anakanak. Siapakah anak dalam teks-teks ini? Apakah mungkin Anda
mengetahui kelompok umur mereka seperti yang diungkapkan
dari arti aslinya yang digunakan untuk menyebut mereka?
Referensi
Matius 11:25
Isi
Arti Ibrani/
Yunani
Nama Anak
Kemungkinan
Umur
“... Engkau
sembunyikan bagi
orang bijak dan orang
pandai, tetapi Engkau
nyatakan kepada orang
kecil.”
Nepios—bayi,
anak kecil,
atau orang
kecil.
………...….
Tidak spesifik.
12
“Yesus memanggil
seorang anak kecil
dan menempatkannya
di tengah-tengah
mereka.”
Paidon—
anak-anak
kecil;
menunjukkan
perasaan
kasih sayang.
………...….
………...….
Matius 18:6;
bandingkan
Markus 9:42
“Tetapi barangsiapa
menyesatkan salah
satu dari anak-anak
kecil ini yang percaya
kepada-Ku.”
Mikron—kecil
dalam
jumlah,
ukuran, atau
keutamaan.
………...….
………...….
Matius
19:13–14;
bandingkan
Markus 10:13–
15; Lukas
18:16–17
“Lalu orang membawa
anak-anak kecil kepada
Yesus, supaya Ia
meletakkan tanganNya atas mereka dan
mendoakan mereka
... Biarkanlah anakanak itu, janganlah
menghalang-halangi
mereka datang kepadaKu”
Paidon—
anak-anak
kecil;
menunjukkan
perasaan
kasih sayang.
………...….
………...….
Yohanes 6:9
“Di sini ada seorang
anak, yang mempunyai
lima roti jelai dan dua
ikan.”
Paidarion—
anak kecil
atau pemuda.
………...….
………...….
Pikirkan dan Diskusikan:
Bila Anda sudah membaca dari Matius 18:6 (“anak-anak kecil
ini yang percaya kepada-Ku”) dan Markus 9:36 (rupanya mereka
masih cukup kecil sehingga dapat digendong Yesus), diskusi­kan
kemungkinan anak-anak kecil dapat datang kepada Kristus
untuk menerima keselamatan. Menurut Anda, apakah ayat-ayat
ini menunjukkan gagasan ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
13
Studi 2
Matius 18:2-5;
bandingkan
Markus 9:3637; Lukas
9:47–48
Children and Childhood in the Bible
Apa saja alasan anak-anak tampak mampu dan diperlengkapi
untuk memahami kebenaran-kebenaran rohani (Untuk pe­
renungan lebih lanjut, baca Zuck, hlm. 21)?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah ayat-ayat berikut. Bila ada, apa yang ditunjukkan ayatayat itu mengenai “usia tanggung jawab”? Jelaskan alasan Anda
untuk masing-masing kasus:
Pengamatan
Implikasi untuk Usia
Tanggung Jawab: Penjelasan
Berdasarkan Akal
Ulangan 1:39
“Dan anak-anakmu yang kecil, yang
kamu katakan akan menjadi rampasan,
dan anak-anakmu yang sekarang ini
yang belum mengetahui tentang yang
baik dan yang jahat, merekalah yang
akan masuk ke sana.”
………...….
Yesaya:7:15–16;
Yeremia 19:4–5
Perhatikan implikasi-implikasi bahwa
anak-anak itu “masih polos”.
………...….
Yunus 4:11
Teks ‘semuanya tak tahu membedakan
tangan kanan dari tangan kiri’ mengacu
kepada siapa?
………...….
Nehemia 8:2–3
Siapakah yang dimaksud dengan
“setiap orang yang dapat mendengar
dan mengerti”?
………...….
1 Korintus
13:9–11
“Ketika aku kanak-kanak, aku berkatakata seperti kanak-kanak ….”
………...….
Yohanes 9:20–21
“Tanyakanlah kepadanya sendiri, ia
sudah dewasa, ia dapat berkata-kata
untuk dirinya sendiri.”
………...….
Referensi
Untuk perenungan lebih lanjut mengenai topik ini, lihatlah “Biblical
Perspectives on Developmental Grace” (Bab Empat) oleh Klaus Issler dalam Children’s
Spirituality. Donald Ratcliff, editor senior (Eugene, Oregon: Cascade Books, 2004).
14
1. Banyak ayat dalam Alkitab menyatakan bahwa setiap orang
dilahirkan dengan sifat/natur dosa yang diwariskan dari Adam,
misalnya dalam Mazmur 51:5; 58:3. Apakah kebenaran ini
menyingkirkan setiap kebutuhan akan “usia tanggung jawab”?
Mengapa, atau mengapa tidak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Horace Bushnell, dalam bukunya, Christian Nurture, menyata­
kan bahwa anak dari orangtua Kristen seharusnya “menjadi de­
wasa sebagai orang Kristen, dan tidak pernah membayang­kan
dirinya berbeda daripada itu.” Apakah Anda setuju atau tidak
dengan Bushnell? Mengapa? (Untuk mendapatkan wawasan
lebih jauh, bacalah Zuck, hlm. 241.)
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Horace Bushnell, Christian Nurture (New York: Scribner, Armstrong & Co.,
1875), hlm. 10.
15
Studi 2
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
Children and Childhood in the Bible
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Penyelidikan Lebih Jauh:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 21, 149–158, 238–
241.
Klaus Issler, “Biblical Perspectives on Developmental Grace”
dalam Children’s Spirituality, Donald Ratcliff, editor
senior, Bab Empat.
Horace Bushnell, Christian Nurture, hlm. 10–32.
Catatan:
Menurut Zuck, Yeremia “salah diterjemahkan sebagai ‘anak’ dalam Alkitab
versi NIV,” hlm. 153.
1
16
Studi 3
Kekudusan
Bayi yang Belum Lahir
Kata Pengantar
B
eberapa isu sosial zaman sekarang memancing dukungan mau­­pun
kutukan terhadap aborsi. Isu mendasarnya adalah: “Kapankah
kehidupan dimulai?” Kubu “pro-choice” (pro-aborsi) meyakinkan
kita bahwa “janin itu belum menjadi pribadi yang utuh sebagai ma­
nusia. Oleh karena itu, perempuan mempunyai hak yang sah dan
tidak bertentangan dengan moral bila mengakhiri kehamilan bila ia
me­milih demikian.” Lebih lanjut, mereka mengatakan bahwa setiap
anak seharusnya adalah anak yang diinginkan, dan menggugurkan
anak yang belum lahir yang tidak direncanakan atau “tidak diinginkan”
berarti bertanggung jawab dan mencegah penelantaran atau perlakuan
buruk yang mungkin diterima anak tersebut pada masa depan. Tentu
saja pendirian seperti itu merendahkan semua kehidupan manusia dan
akhirnya merendahkan anak tersebut. Anak tersebut dianggap tidak
mempunyai hak asasi untuk dilahirkan atau untuk hidup.
Hal yang menarik, tetapi tragis, para pendukung “pro-pilihan”
menjadikan diri mereka setara dengan Allah. Bila si ibu ingin mempunyai
anak, janin dianggap sebagai anak. Bila tidak, janin dianggap hanya
segumpal jaringan yang dapat disingkirkan.
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 71.
Children and Childhood in the Bible
Sejak Mahkamah Agung Amerika Serikat memberikan hak
yang sah kepada perempuan untuk menggugurkan kandungan pada
1973, hingga 2009, lebih dari 50 juta bayi yang belum lahir diaborsi di
Amerika Serikat. Setiap tahun, di Amerika Serikat, 1,3 juta bayi yang
belum lahir dibunuh sebagai hasil dari pandangan “Pro-Pilihan” ibu
mereka. Statistik yang sama juga dialami bangsa-bangsa lain di seluruh
dunia. Di beberapa negara, aborsi hampir diterima begitu saja. Seorang
pekerja misi di Ukraina ditanya oleh orang yang baru menjadi Kristen,
“Bagaimana cara Kristen untuk menjalani aborsi?”
Kita tahu Allah membentuk anak-anak dalam kandungan.
Dalam studi ini, kita juga akan melihat bahwa Allah memanggil orangorang bahkan sejak mereka di dalam kandungan. Mari kita membaca
lagi teks-teks ini dan teks-teks lainnya dalam Alkitab yang berkaitan
dengan aborsi, dan sekali lagi memetik pelajaran dari Alkitab.
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut: Kejadian 30:20; Mazmur 127:3;
Yohanes 1:13. Apa yang tersirat mengenai NILAI kehidupan
manusia—yang sudah dilahirkan maupun yang masih di dalam
kandungan?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Bagaimana para penulis Alkitab menggambarkan diri mereka di
dalam kandungan? Dari gambaran-gambaran ini, kesimpulan
apa yang dapat kita ambil mengenai anak yang belum lahir?
Statistik 1,3 juta ini diambil dari prolifeaction.org/faq/abortionphp/ Sumbernya
adalah: Finer LB dan Henshaw SK, Perkiraan Tindakan Aborsi di Amerika Serikat pada
2001 dan 2002, Alan Guttmacher Institute, 2005 [PDF], diakses pada 17 Mei 2005.
18
Gambaran/Kesimpulan/Implikasi
tentang bayi yang belum lahir
Referensi
Ayub
Ayub 3:11, 16; 10:8–11
………...….
Daud
Mazmur 139:13–16; 119:73
………...….
Yesaya
Yesaya 49:5
………...….
Yeremia
Yeremia 1:5; 20:17–18
………...….
3. Dari ayat-ayat berikut, apa yang dapat kita pelajari tentang anak
di dalam kandungan dan anak-anak yang sudah dilahirkan?
Bagaimana gambaran “sebelum dan sesudah” ini meneguhkan
status anak yang belum lahir?
Anak di dalam Kandungan
Anak yang Sudah Lahir
Referensi
Gambaran
Referensi
Gambaran
Kejadian 25:22
………...….
Lukas 2:12, 16
………...….
Ayub 3:16
………...….
Kisah Para Rasul 7:19
………...….
Lukas 1:41, 44
………...….
2 Timotius 3:15
………...….
………...….
1 Samuel 15:3
………...….
Pikirkan dan Diskusikan
Berikut adalah dua argumen “alkitabiah” yang kadang-kadang
di­gunakan oleh kelompok-kelompok “pro-aborsi” untuk mem­
benarkan tindakan aborsi. Bagaimana tanggapan Anda terhadap
masing-masing argumen ini?
•
Karena Adam menjadi “manusia” ketika Allah “meng­
embuskan napas hidup ke dalam hidungnya” (Kej. 2:7),
seorang anak baru menjadi manusia ketika ia lahir dan
mulai bernapas.
19
Studi 3
Penulis
Alkitab
Children and Childhood in the Bible
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Kemanusiaan dimulai ketika lahir, karena walaupun janin
kelihatannya seperti manusia, sebenarnya bukan manusia
karena tidak mempunyai kesadaran.
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
4. Doktrin tentang Inkarnasi: Bacalah Galatia 4:4 dan Ibrani 2:17.
Dengan mengingat ayat-ayat itu, diskusikan pernyataan Zuck
bahwa “Bila janin bukan manusia, maka Yesus Kristus, ketika
Ia berada di dalam kandungan Maria, bukan manusia” (Zuck,
hlm. 77).
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Doktrin tentang Dosa Asal: Bacalah Mazmur 51:7. Diskusikan
pengakuan Daud “Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diper­
anakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku.” Berdasarkan ko­
mentar Daud, menurut Anda, apa yang dikatakan teks ini
tentang dosa asal? Bagaimana hal ini mengungkapkan status
anak yang masih dalam kandungan?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
20
Referensi
Pikiran Allah tentang Aborsi
Apa Alasannya?
1 Samuel 1:11
………...….
………...….
Ayub 15:34
………...….
………...….
Amsal 30:16
………...….
………...….
7. Bacalah Keluaran 21:22–25. Ayat-ayat ini menyatakan bahwa
hukuman akan dijatuhkan kepada pelanggar bila ia menyebabkan
seorang perempuan yang sedang hamil melahirkan sebelum
waktunya atau menyebabkan cedera serius pada ibu atau bayi di
kandungannya. Apa yang ditunjukkan oleh perintah Musa ini
tentang status dan nilai dari bayi yang belum lahir?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana orang-orang di masyarakat atau budaya Anda
memandang aborsi? Apa aspek hukum terhadap aborsi di negara
Anda? Diskusikan dampak aborsi pada masyarakat dan para ibu
di negara Anda!
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
21
Studi 3
6. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut untuk merumuskan pikiran
Allah tentang aborsi. Berdasarkan ayat-ayat ini, apakah menurut
Anda Allah mengutuk aborsi? Mengapa?
Children and Childhood in the Bible
2. Menurut Anda, apakah ada alasan yang sah untuk melakukan
aborsi? Bagaimana dengan pemerkosaan atau inses?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bila ditemukan kecacatan serius pada anak yang sedang ber­
kembang dalam rahim, bagaimana hal ini memengaruhi ke­
putusan untuk melakukan aborsi?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Berikut dua argumen “pro-aborsi”. Bagaimana tanggapan Anda
terhadap masing-masing argumen ini?
•
Jaringan janin adalah bagian dari perempuan yang hamil.
Oleh karena itu, janin bukan orang atau kehidupan yang
terpisah. Di samping itu, perempuan tersebut berhak
melakukan apa yang diinginkannya terhadap tubuhnya
sendiri.
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Aborsi adalah cara untuk menghindari melahirkan anak
yang tidak diinginkan.
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
22
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 71–81.
23
Studi 3
5. Apa saja pandangan tentang “pengendalian kelahiran” di budaya
Anda? Mana metode yang sah, mana yang kontroversial?
Studi 4
Orangtua pada Zaman Alkitab
Mendambakan Anak
KATA PENGANTAR
T
ahukah Anda, di masyarakat pascamodern ini, ada banyak pa­
sangan suami istri yang tidak ingin mempunyai anak? Ukuran
keluarga bertambah kecil dan semakin banyak suami istri yang memilih
perkawinan “tanpa anak”. Bahkan ada banyak buku dan situs web yang
ditujukan untuk orang-orang yang memilih untuk tidak mempunyai
anak. Menurut Wikipedia, mengutip penulis Patricia Cohen, (diakses
pada 5 Juli 2011), satu studi sensus pada 2003 di Amerika Serikat
mendapati 19 persen perempuan Amerika berumur 40–44 tahun
tidak mempunyai anak (dibandingkan dengan 10 persen pada 1976).
Pada 1950-an, tidak mempunyai anak dianggap tidak lazim. Pasangan
“tanpa anak” cenderung lebih berpendidikan, mempunyai komitmen
yang lebih besar dalam manajemen dan profesi, tidak begitu “religius”,
dan tinggal di daerah-daerah perkotaan.
Dalam sepanjang sejarah Alkitab, jelas bahwa laki-laki dan pe­
rem­puan ingin mempunyai anak. Bahkan Allah ingin umat-Nya mem­
punyai anak. Ingatlah perintah pertama yang diberikan dalam Alkitab!
Perintah itu adalah “beranakcuculah dan bertambah banyak” (Kej.
1:28). Sarai yang mandul menganggap mempunyai anak seba­gai suatu
kesenangan (lihat Kej. 18:12). Ayub senang dikelilingi anak-anaknya
Children and Childhood in the Bible
(Ayb. 29:5) dan pemazmur menyebutkan tentang “ibu yang berbahagia
dan terhormat di rumahnya” (Mzm. 113:9, BIS).
Dalam sejarah Alkitab, kemandulan dianggap sebagai aib (Kej.
30:23) dan penderitaan (Kej. 29:32; 1 Sam. 1:11). Perempuan mandul
pada zaman Alkitab kadang-kadang sangat ingin mempunyai anak.
Rahel menangis: “Berikanlah kepadaku anak; kalau tidak, aku akan
mati” (Kej. 30:1). Juga, Hana dalam 1 Samuel 1:7–16 sangat ingin
mem­punyai anak.
Pada abad ke-21, banyak pasangan suami istri mengalami
kemandulan dan tidak bisa mempunyai anak. Sebagai kompensasi,
banyak pasangan memilih mengadopsi anak, sedangkan pasangan lain­
nya menyibukkan diri dengan berkarya di masyarakat dan puas dengan
peran sebagai orangtua angkat. Zuck menunjukkan bahwa “hingga
1991, lebih dari satu juta anak berada dalam keluarga angkat.” Ribuan
pasangan suami istri menanti bayi untuk diadopsi.” Menurut Adoption
Institute, lebih dari seperempat juta anak diadopsi antara 1971 dan
2001. Di Amerika Serikat, kebanyakan anak ini berasal dari Rusia dan
Cina.
Hal yang menarik adalah, Perjanjian Baru menggunakan tema
adopsi untuk menggambarkan kebenaran-kebenaran teologi yang
penting. Bila kita menempatkan kedua gambar ini berdampingan—
kemandulan dan adopsi—sekali lagi, “anak-anak di tengah kita” akan
menerangi kesulitan kita.
(Perhatikan: Studi ini mungkin menyakitkan bagi beberapa orang,
laki-laki atau perempuan yang menginginkan anak,
tetapi tidak bisa. Penting untuk peka terhadap perasaan anggota
kelompok Anda yang mungkin sedang bergumul dengan masalah ini.)
Zuck, mengutip World Almanac and Book of Facts 1995 (Mahwah, N.J.; Funk
and Wagnall’s, 1994), hlm. 962.
Ibid.
www.adoptioninstitute.org.
26
1. Mengapa orangtua pada zaman Alkitab sangat ingin mempunyai
anak? Temukan alasannya dalam teks-teks Alkitab berikut:
Referensi
Alasan Sangat Ingin
Mempunyai Anak
Orangtua
Rut 4:10, 15
Boas dan Rut
………...….
2 Samuel 14:7
Seorang perempuan dari Tekoa
………...….
Ayub 29:5
Ayub
………...….
Yeremia 11:19
Yeremia
………...….
Lukas 1:58
Zakharia dan Elisabet
………...….
2. Bacalah ayat-ayat berikut yang menggambarkan tanggapan
orangtua ketika mendapat anak. Ringkas dan tuliskan tanggapan
mereka ketika mendengar kabar ini!
Referensi
Orangtua
Tanggapan
Kejadian 30:11–13
Lea dan Yakub
………...….
Yeremia 20:15
Hilkia (ayah Yeremia)
………...….
Lukas 1:14
Zakharia
………...….
Lukas 1:58
Elisabet
………...….
3. Bacalah ayat-ayat berikut untuk memahami perasaan tokohtokoh Alkitab tentang anak-anak mereka, kemudian daftarkan
apa yang mereka katakan tentang “kasih” mereka kepada anakanak mereka:
27
Studi 4
Apa Kata Alkitab?
Children and Childhood in the Bible
Referensi
Orangtua
Pernyataan tentang Kasih
Orangtua terhadap Anak-anak
Teks-teks Perjanjian Lama:
Dari Kejadian:
Kejadian 21:15–16
Kejadian 25:28
Kejadian 37:3, 31–35; 42:38;
44:22, 29, 31, 34
Hagar
Ishak dan
Ribka
Yakub
………...….
………...….
………...….
………...….
Keluaran 2:3
Ibu Musa
………...….
Dari 2 Samuel:
2 Samuel 12:15–17;
13:37–14:1; 18:13
Daud
………...….
Teks-teks Perjanjian Baru:
Lukas 8:41–42
………...….
………...….
Yohanes 4:46–49
………...….
………...….
Pikirkan dan Diskusikan:
Beberapa orangtua zaman sekarang tidak begitu ingin mempu­
nyai anak. Bahkan, sebenarnya banyak orangtua yang tidak ingin
mempunyai anak. Dari penemuan Anda di atas, bandingkan
sikap orangtua pada zaman Alkitab dengan pola pikir beberapa
orang dewasa saat ini mengenai anak-anak. Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Bagaimana perasaan Anda tentang pasangan suami istri yang
sengaja memilih untuk tidak mempunyai anak? Apa alasan sah
yang mungkin ada untuk dengan sengaja tidak mempunyai
anak?
28
4. Beberapa teks Alkitab secara kiasan mengacu kepada “peran ibu”
atau “peran ayah”. (Yesus dan Rasul Paulus menggunakan kiasan
ini dalam Perjanjian baru.) Temukan cara Allah menjelaskan
kasih-Nya kepada kita melalui kiasan-kiasan ini.
Referensi
Kiasan tentang “Orangtua”
Perasaan Allah tentang
Anak-anak-Nya
Yesaya 49:15
Allah sebagai “ibu” rohani
………...….
Lukas 20:13
Pemilik kebun anggur sebagai “ayah”
………...….
Lukas 8:41–42
Ayah yang mempunyai dua anak.
………...….
1 Tesalonika
2:7
Paulus dan para rasul sebagai “ibu”
rohani
………...….
5. Dalam Alkitab, ada banyak ayat yang mengacu kepada “adopsi”.
Bahkan ada tokoh-tokoh Alkitab yang “diangkat anak” atau
“diadopsi”. Seorang anak sebenarnya adalah pelayan! Baca­lah
untuk mengenali anak-anak ini:
Referensi
Orangtua Angkat
Nama/Situasi Anak
Keluaran 2:7, 15
Anak perempuan Firaun
………...….
Ester 2:7, 15
Mordekhai
………...….
1 Tawarikh 2:34–35
Sesan
Yarha
6. Setelah membaca teks 1 Tawarikh di atas, pertimbangkan
Kejadian 15:2. Abram mempertimbangkan hendak mengadopsi
Eliezer, hambanya, dari Damsyik, sebelum kabar baiknya
29
Studi 4
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Children and Childhood in the Bible
mengenai kehamilan Sarai dan kelahiran Ishak. Ia berkata:
“Engkau [Allah] tidak memberikan kepadaku keturunan, sehingga
seorang hambaku nanti menjadi ahli warisku”.
•
Apakah Abram benar-benar ingin Eliezer menjadi anaknya?
Mengapa atau mengapa tidak?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Menurut Anda, bagaimana beberapa anak “angkat” bukan
hanya dipertimbangkan pada waktu itu, melainkan juga
dalam keluarga-keluarga zaman sekarang? Apakah kondisi
ini memprihatinkan?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
7. Bacalah teks-teks Perjanjian Baru berikut di mana terkandung
kebenaran-kebenaran rohani yang diajarkan Paulus mengenai
adopsi. Temukan dan tuliskan kebenaran-kebenaran rohani
berikut:
Referensi
Kata-kata Paulus
Roma 8:15
“Sebab kamu tidak menerima roh
perbudakan yang membuat kamu
menjadi takut lagi, tetapi kamu telah
menerima Roh yang menjadikan
kamu anak Allah.”
Roma 8:23
“... kita juga mengeluh dalam hati kita
sambil menantikan pengangkatan
sebagai anak ….”
30
Kebenaran Rohani yang
Dipetik
………………….
………………….
“... mereka telah diangkat menjadi
anak ...”
Galatia 4:5
“... untuk menebus mereka, yang
takluk kepada hukum Taurat, supaya
kita diterima menjadi anak.”
Efesus 1:5
“Ia telah menentukan kita dari
semula oleh Yesus Kristus untuk
menjadi anak-anak-Nya, sesuai
dengan kerelaan kehendak-Nya.”
………………….
………………….
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi
1. Sementara beberapa perempuan zaman sekarang tidak ingin
mempunyai anak, perempuan lainnya, seperti kebanyakan
perempuan pada zaman Alkitab, sangat ingin mempunyai anak.
Apa saja usaha yang dilakukan perempuan-perempuan yang
mandul atau “tidak subur” untuk bisa mempunyai anak? Apa
pendapat dan perasaan Anda tentang mempunyai “bayi tabung”
atau cara-cara lain yang tersedia pada zaman sekarang untuk
membantu kehamilan?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Bagaimana budaya memengaruhi sikap dan pengambilan ke­
putusan orangtua untuk mempunyai anak (dengan melahirkan
atau adopsi)? Dalam peran Anda sebagai pemimpin rohani,
bagaimana Anda dapat memulihkan atau meningkatkan kasih
dan penghargaan orangtua terhadap anak-anak dalam budaya
Anda?
31
Studi 4
Roma 9:4
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah kutipan berikut dari blog yang berjudul “Menjadi Ibu
adalah Suatu Panggilan (Dan di Mana Tingkatan Anak-anak
Anda)” oleh Rachel Jankovic. Apakah kedengarannya seperti
orang-orang yang Anda kenal? Diskusikan. Juga diskusikan di
mana “tingkat” anak-anak di masyarakat Anda, berdasarkan
prioritas tindakan dan sikap.
Anak-anak berada pada tingkat di bawah perguruan
tinggi. Di bawah perjalanan keliling dunia, tentunya. Di
bawah kemampuan untuk pergi keluar malam hari pada
waktu senggang. Di bawah melatih tubuh Anda di tempat
olahraga. Di bawah setiap pekerjaan yang Anda miliki
atau inginkan. Kenyataannya, anak-anak berada di bawah
keinginan Anda untuk duduk-duduk dan bersantai, bila itu
yang ingin Anda lakukan. Di bawah segala sesuatu. Anakanak adalah hal terakhir yang menjadi pilihan Anda untuk
menghabiskan waktu.
Bila Anda dibesarkan di budaya Barat, sangat
sulit untuk mendapatkan perspektif alkitabiah mengenai
peran ibu untuk berpikir sebagai perempuan Kristen
yang merdeka mengenai hidup Anda, anak-anak Anda.
Berapa banyak kita mendengarkan setengah kebenaran
dan setengah kebohongan? Apakah kita percaya bahwa kita
menginginkan anak-anak karena ada dorongan biologis,
atau keinginan besar untuk “menggendong bayi”? Apakah
kita benar-benar menginginkan anak karena pakaian kecil
Rachel Jankovic, “Motherhood Is a Calling (And Where Your Children Rank).”
14 Juli 2011. http://www.desiringgod.org/blog/posts/motherhood-is-a-calling-and-whereyour-children-rank#.Th-UzV85Xp1.facebook. Diakses pada 23 Juli 2011.
32
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
4. Apa pendapat Anda tentang adopsi atau mengangkat anak?
Apakah praktik ini lazim dalam budaya Anda? Mengapa? Apakah
Anda mengenal anak-anak angkat? Bagikan kepada kelompok
Anda kesaksian tentang adopsi anak. Bagaimana gereja dapat
mendukung orang-orang yang memutuskan untuk mengadopsi
atau mengangkat anak yang membutuhkan pemeliharaan dan
kasih orangtua?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Karena wabah HIV/AIDS, tidak terhitung banyaknya anak
yatim piatu yang terlantar. Apa yang dilakukan orang-orang
dalam budaya Anda untuk menanggapi masalah ini? Bagaimana
gereja dapat menanggapi penderitaan anak-anak yatim piatu
korban HIV/AIDS?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
33
Studi 4
yang lucu-lucu dan kesempatan berfoto? Apakah peran
ibu adalah pekerjaan paling rendah yang dapat dilakukan
karena tidak ada pekerjaan lain, atau pekerjaan yang cocok
untuk orang yang puas dengan pekerjaan membosankan?
Kalau begitu, apa yang kita pikirkan?
Children and Childhood in the Bible
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 45–53, 96–99.
Michael J. Sandel, “The Case Against Perfection” dalam Atlantic
Monthly, (April 2004), hlm. 50–62.
34
Studi 5
Dukacita Orang yang
Mandul dan Keguguran
Kata Pengantar
K
emandulan adalah hal memalukan dan dianggap aib di ma­
syarakat bagi istri-istri bangsa Israel pada zaman Alkitab. Sama
seperti melahirkan anak dianggap sebagai menerima kebaikan dari
Allah, kemandulan dianggap sebagai hukuman dari Allah. Ayub
15:34 menyatakan bahwa “orang yang jahat tak akan berketurunan”
(BIS). Walaupun kemandulan sering kali bukan akibat dari dosa, pada
zaman Alkitab, perempuan yang mandul sering dihina, dilecehkan,
atau dicurigai oleh suami, keluarga suami, dan masyarakat. Dengan
lingkungan yang keras seperti itu, tidak heran bila perempuan-pe­
rempuan pada zaman Alkitab sangat ingin mempunyai anak.
Apa Kata Alkitab?
1. Dalam Alkitab, kadang-kadang ada alasan di balik ke­mandulan
perempuan. Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut untuk menentu­
kan alasannya:
Children and Childhood in the Bible
Referensi:
Ibu
Alasan Kemandulan
Kejadian 16:2
Sarai
………………….
Kejadian 20:18
Perempuan-perempuan
dalam keluarga Abimelekh
………………….
Kejadian 30:2
Rahel
………………….
Imamat 20:20, 21
Perempuan pada umumnya
………………….
Bilangan 5:20–22, 31
Perempuan pada umumnya
………………….
2 Samuel 6:20–23
Mikhal
………………….
Lukas 1:6, 7
Elisabet
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Dalam Alkitab, kita melihat bahwa kadang-kadang dapat di­
terima secara budaya bila seorang istri “membeli seorang bu­
dak perempuan yang dapat memberikan keturunan kepada
suaminya. Kemudian budak itu dapat disingkirkan dengan cara
dijual atau diusir.” Bicarakan mengapa praktik ini dapat diterima
pada zaman Alkitab. Mengapa praktik ini dapat diterima, atau
tidak dapat diterima, pada zaman sekarang?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Dalam Alkitab, juga ada contoh-contoh tentang keguguran dan
lahir dalam keadaan mati, yang mana masih terjadi pada zaman
modern. Bacalah ayat-ayat berikut untuk menemukan situasi
dan penyebab peristiwa-peristiwa ini dalam sejarah Alkitab:
36
Situasi atau Penyebab Keguguran
Keluaran 21:22–23
………………….
Keluaran 23:25–26
Mazmur 58:9
(kiasan)
Hosea 9:14
………………….
………………….
………………….
3. Kadang-kadang dalam Alkitab, tragedi atau kekejaman da­
pat menyebabkan keguguran dan lahir dalam keadaan mati.
Bacalah ayat-ayat Alkitab berikut untuk mengetahui tragedi dari
peristiwa-peristiwa ini dalam budaya Perjanjian Lama. Tuliskan
kekejaman yang dialami perempuan pada zaman perang dan
pergolakan nasional ini.
•
Amos 1:13: ………………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………..
•
2 Raja-raja 8:12: …………………………………………
…………………………………………………………
…………………………………………………………..
•
Hosea 14:1 : ……………………………………………
…………………………………………………………
………………………………………………………......
4. Ayat-ayat berikut menceritakan perempuan-perempuan yang
menderita karena kemandulan mereka. Daftarkan kata-kata
yang mengungkapkan penderitaan mereka.
37
Studi 5
Referensi
Children and Childhood in the Bible
Referensi
Istri yang Mandul
Kata-kata Dukacita/
Sukacita
Kejadian 29:32
Lea
………………….
Kejadian 30:23
Rahel
………………….
1 Samuel 1:6–11; 15–18
Hana
………………….
Lukas 1:25 (tanggapan positif)
Elisabet
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Apa sikap dalam budaya Anda mengenai kemandulan, ke­
guguran, dan kelahiran mati? Siapa yang menanggung bagian
terberat dari “aib” itu? Mengapa ya atau mengapa tidak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Menurut Anda, apa alasan kemandulan dalam budaya zaman
sekarang? Apakah menunda kehamilan melalui metode pe­
ngendalian kelahiran modern (Keluarga Berencana) menjadi
faktor penyebab kemandulan di antara perempuan-perempuan
zaman sekarang? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Ada lima perempuan dalam Alkitab yang menggunakan caracara yang sangat tidak lazim untuk mendapatkan anak. Kenali
perempuan-perempuan tersebut dan motivasi di balik tindakan
mereka berdasarkan ayat-ayat berikut. Apa yang mereka ketahui
tentang pengobatan tradisional yang tidak kita ketahui saat ini?
38
Perempuan
Tindakan/
Motivasi:
Kejadian 16:1–3, 15
………………….
………………….
Kejadian 30:3–13
………………….
………………….
Kejadian 38
………………….
………………….
Perempuan pada umumnya
………………….
………………….
………………….
Ulangan 25:5–10
(bandingkan Lukas 20:28)
1 Samuel 1:11
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Apa pendapat Anda tentang ibu pengganti? Pernahkah Anda
mendengar tentang perempuan-perempuan kaya yang “menye­
wa rahim” atau “mendapatkan sumber dari luar untuk kehamilan
mereka” melalui perempuan lain? Apakah menurut Anda itu
suatu kejahatan moral dan/atau pelanggaran hak dan martabat
perempuan miskin? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Bioteknologi zaman sekarang memampukan orangtua “me­
rancang” bayi mereka sendiri, misalnya memilih warna mata
dan warna rambut untuk bayi mereka, serta menentukan bentuk
hidung, wajah, bahkan jenis kelamin bayi tersebut. Diskusikan
dalam kelompok Anda pertanyaan-pertanyaan berikut: Apa
pendapat Anda mengenai teknologi “merancang bayi”? Apa
perbedaan atau persamaannya dengan kloning?
39
Studi 5
Referensi
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Menurut Anda, dari manakah tuntutan untuk merancang bayi
ini berasal? Pertimbangkan: “Apakah pasangan yang ‘normal’
yang dengan tulus menginginkan satu keluarga dan mempunyai
anak atas usaha mereka sendiri akan menggunakan cara-cara
seperti itu untuk mendapatkan anak?”
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah Studi Kasus di sini, yang berjudul The Case Against
Perfection (Menentang Kesempurnaan), kemudian jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawahnya.
Terobosan dalam ilmu genetika memberi kita janji sekaligus
situasi sulit. Janji itu adalah bahwa kita dapat segera meng­
obati dan mencegah banyak penyakit yang melemahkan.
Situasi sulitnya adalah bahwa pengetahuan genetika kita
yang baru ditemukan mungkin juga memampukan kita
memanipulasi hakikat kita sendiri—meningkatkan otot,
daya ingat, dan suasana hati kita; memilih jenis kelamin,
tinggi badan, dan ciri-ciri genetik lainnya dari anak-anak
kita; membuat kita “unggul”. Ketika ilmu pengetahuan
bergerak lebih cepat daripada pengertian moral, seperti
yang terjadi saat ini, laki-laki dan perempuan bergumul
untuk menyampaikan kegelisahan mereka ....
Menjadi orangtua tidak mudah dan banyak tan­
tangannya. Saat ini juga, keahlian bioteknik dan rekayasa
genetika menjadi ancaman. Menghargai anak-anak sebagai
pemberian berarti menerima mereka sebagaimana adanya,
40
41
Studi 5
bukan sebagai objek dari rancangan kita atau produk dari
keinginan kita atau sarana untuk memenuhi ambisi kita.
Kasih orangtua tidak tergantung pada bakat dan sifat
anak. Kita memilih teman-teman dan pasangan setidaknya
sebagian berdasarkan pada kualitas yang kita anggap
menarik. Namun, kita tidak memilih anak-anak kita.
Kualitas mereka tidak dapat diperkirakan, bahkan orangtua
yang paling berhati-hati pun tidak dapat bertanggung jawab
sepenuhnya mengenai seperti apa anak mereka. Karena itu,
peran orangtua, lebih daripada semua hubungan lainnya,
mengajarkan apa yang disebut oleh teolog William F. May
sebagai “keterbukaan kepada apa yang tidak bisa diubah.”
Gema kata-kata May menolong kita memahami
bahwa keberatan moral yang paling mendalam terhadap
peningkatan kualitas melalui rekayasa genetika bukan
terletak pada kesempurnaan yang dicarinya, melainkan
pada watak manusia yang dihasilkannya. Masalahnya bu­
kan bahwa orangtua merampas otonomi anak yang mereka
rancang. Masalahnya terletak pada kesombongan orangtua
yang merancang, dalam dorongan mereka untuk menguasai
misteri kelahiran. Bahkan sekalipun watak ini tidak mem­
buat orangtua menjadi orang yang kejam terhadap anak
mereka, hal itu akan merusak hubungan antara orangtua
dan anak, serta menghilangkan kerendahhatian orangtua
di samping memperbesar perasaan bahwa kita dapat meng­
ubah hal yang tidak bisa diubah.
Menghargai anak sebagai pemberian atau berkat,
tentu saja, bukan berarti bersikap pasif dalam menghadapi
penyakit. Bantuan medis untuk menyembuhkan atau men­
cegah penyakit atau memulihkan yang terluka menjadi
sehat kembali bukanlah menodai alam, melainkan justru
menghormatinya. Menyembuhkan penyakit atau luka bu­
kanlah menolak kapasitas alami seorang anak, melainkan
justru memungkinkan kapasitas alami itu berkembang.
Children and Childhood in the Bible
Menganggap anak sebagai pemberian juga bukan
berarti orangtua tidak boleh membentuk dan mengarah­
kan perkembangan anak mereka. Sama seperti atlet dan
seniman mempunyai kewajiban untuk mengolah bakat
mereka, demikian juga orangtua mempunyai kewajiban
untuk mendidik anak-anak mereka, menolong mereka
menemukan dan mengembangkan bakat mereka. Seperti
yang ditunjukkan May, orangtua memberi anak mereka
dua macam kasih: kasih yang menerima dan kasih yang
mengubah. Kasih yang menerima meneguhkan ke­ber­
adaan anak tersebut, sedangkan kasih yang mengubah
mengusahakan kesejahteraan anak tersebut. Masing-ma­
sing segi memperbaiki kelebihan lain. Ia menulis, “Kasih
sayang menjadi tidak terasa bila hanya ditunjukkan dengan
menerima anak tersebut apa adanya.” Orangtua mempunyai
kewajiban untuk mengembangkan potensi anak mereka.
Akan tetapi, hari-hari ini, orangtua yang ter­lalu
ambisius cenderung menunjukkan kasih yang meng­ubah­
kan—mempromosikan dan menuntut semua prestasi dari
anak mereka, alias mencari kesempurnaan. “Orangtua
sulit mempertahankan keseimbangan antara kedua sisi
kasih,” kata May. “Kasih yang menerima, tanpa kasih yang
mengubahkan, akan menjadi sikap terlalu membiarkan, dan
akhirnya mengabaikan. Kasih yang mengubahkan, tanpa
kasih yang menerima, akan terus mendesak, dan akhirnya
menolak.” Dalam dorongan yang saling bersaing ini May
menemukan satu kesamaan dengan ilmu pengetahuan
modern: hal itu juga membuat kita melihat dunia ini,
mempelajari dan menikmatinya, juga membentuk dunia,
mengubah dan menyempurnakannya.
Mandat untuk membentuk anak-anak kita, men­
didik dan memperbaiki mereka, bertentangan dengan per­
baikan melalui rekayasa genetik. Biasanya kita menghar­gai
42
Dikutip dari Michael J. Sandel. “The Case Against
Perfection”. The Atlantic Monthly, Vol. 293, No. 3 (April
2004), hlm. 50–62.
5. Sandel bertanya, “Bila memungkinkan bagi orangtua untuk
menolong anak-anak mereka dalam cara ini, bukankah sama
mulianya bila orangtua menggunakan semua teknologi genetika
yang tersedia (asalkan aman) untuk meningkatkan kecerdasan,
kemampuan musikal, atau bakat atletik anak-anak mereka?”
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Studi Kasus di atas berbicara tentang “Kasih yang Menerima”
dan “Kasih yang Mengubah.” Beberapa orangtua tidak seimbang
dalam kedua hal ini. Menurut Anda, mana yang lebih banyak
Anda terima dari orangtua Anda? Diskusikan. Pada umumnya
dalam masyarakat Anda, orangtua cenderung memberikan kasih
yang mana? Diskusikan.
43
Studi 5
orangtua yang mengusahakan hal terbaik untuk anak-anak
mereka, yang berusaha keras menolong mereka men­capai
kebahagiaan dan kesuksesan. Beberapa orangtua mem­
berikan keuntungan kepada anak-anak mereka dengan
mendaftarkan anak-anak tersebut di sekolah yang mahal,
menyewa guru les pribadi, mengirim mereka ke kamp
tenis, mendaftarkan mereka ke kursus piano, kursus balet,
kursus berenang, dan sebagainya. Bila memungkinkan bagi
orangtua untuk menolong anak-anak mereka dalam cara
ini, bukankah sama mulianya bila orangtua menggunakan
semua teknologi genetika yang tersedia (asalkan aman)
untuk meningkatkan kecerdasan, kemampuan musikal,
atau bakat atletik anak-anak mereka?
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 45–53, 96–99.
Michael J. Sandel, “The Case Against Perfection” dalam Atlantic
Monthly, April 2004, hlm. 50–62.
44
Studi 6
Kasih Yesus kepada Anak-anak
Kata Pengantar
P
erjanjian Baru menunjukkan bahwa Yesus sangat menghargai anakanak. Dengan memercayai bahwa Yesus adalah sepenuhnya Allah
dan sepenuhnya manusia, kita dapat menemukan dalam Perjanjian
Baru, kasih Allah kepada anak-anak melalui Yesus. Kata-kata dan
sikap Yesus sendiri mengenai anak-anak menjadi dasar bagi ayat-ayat
ini. Ingatlah, ada banyak peristiwa yang melibatkan anak-anak dalam
kehidupan Yesus, misalnya anak laki-laki yang memberi Yesus roti dan
ikan (Yoh. 6), putra seorang janda di Nain (Luk. 7), dan putri seorang
perempuan Kanaan (Mat. 15:21–28). Ini baru beberapa contoh. Kita
tidak tahu nama anak-anak ini, tetapi kehadiran mereka dalam catatan
Alkitab memberi tahu kita bahwa mereka penting bagi Yesus. Walaupun
sering diabaikan, kita tidak dapat menyangkal peran penting anak-anak
dalam kehidupan dan pelayanan Yesus.
Yesus senang dikelilingi anak-anak. “Walaupun tidak banyak
pemimpin agama besar di dunia yang menghargai anak-anak, Yesus
tidak demikian. Dia tidak hanya menyambut anak-anak, tetapi juga
memakai mereka untuk mengajarkan pelajaran-pelajaran rohani yang
penting!”
Zuck, hlm. 201, dikutip dari Leon Morris, The Gospel According to St. Luke:
Children and Childhood in the Bible
Yesus dan Anak-Anak
Ruang Resepsi Compassion
Di lobi yang luas di markas besar organisasi internasional tem­
pat saya bekerja ada patung-patung perunggu berukuran agak lebih
besar daripada ukuran manusia normal. Tokoh utamanya Yesus, duduk
di atas batu, sedang menggendong seorang anak. Anak tersebut duduk
di pangkuan-Nya sambil bermain dengan jenggot-Nya yang pen­dek,
dan Yesus tampak tersenyum lebar. Di dekat mereka ada seorang
anak perempuan yang membawakan bunga untuk Yesus, dan seorang
anak laki-laki yang membawa seekor anak domba. Anak laki-laki
tersebut mendekati Yesus dengan malu-malu. Seekor anjing yang lucu
menggoyang-goyangkan ekornya, ikut memeriahkan suasana. Namun,
di kejauhan (dekat pintu keluar) ada patung perunggu seorang anak
laki-laki Asia sedang menarik ibunya dengan satu tangan, dan dengan
gembira menunjuk kepada Yesus dengan tangan lainnya. Pesannya
jelas. Anak laki-laki Asia tersebut ingin ibunya datang menemui LakiLaki lembut hati ini yang sangat senang bermain dengan anak-anak.
Patung ini menggambarkan pengertian kita bahwa Yesus
memang mempunyai waktu untuk anak-anak, dan anak-anak tersebut
sering kali menjadi sumber rohani yang bagus untuk membawa
orangtua mereka kepada Kristus. Khususnya dalam konteks keluarga
bukan-Kristen, anak-anak sering menjadi yang pertama memahami
kasih Yesus. Mereka dapat menjadi yang pertama belajar mendoakan
orangtua mereka. Karena anak-anak mungkin belajar membaca,
sedangkan orangtua mereka buta huruf, anak-anak dapat menceritakan
An Introduction and Commentary. (Grand Rapids: Wm. B. Eerdmans Publishing Co.,
1974), hlm. 226.
46
Apa Kata Alkitab?
1. Dalam tabel di bawah, Anda akan menemukan sikap dan kasih
Yesus kepada anak-anak. Pada kolom pertama, Anda melihat
referensi dari Alkitab untuk dipelajari, kemudian pada kolom
kedua dan ketiga, Anda dapat menuliskan pengamatan Anda
tentang kata-kata dan tindakan Yesus kepada anak-anak. (Tentu
saja ada lebih dari satu, karena banyak contoh yang sama di
lebih dari satu Injil. Namun demikian, sering ada perbedaan
kecil yang memberikan pengetahuan tambahan.)
Referensi Alkitab
Kata-kata Yesus
Tindakan Yesus
Matius 18:2–6; Markus 9:36a, 37, 42
………………….
………………….
Matius 18:14–15
………………….
………………….
Matius 19:13–15; Markus 10:13–16;
Lukas 18:15–16
………………….
………………….
2. Untuk masing-masing kebenaran yang diajarkan Yesus kepada
orang dewasa, daftarkan hal-hal yang harus dilakukan atau
47
Studi 6
atau membacakan kisah tentang Yesus kepada orangtua mereka, dan
menceritakan tentang kuasa-Nya yang menyembuhkan. Programprogram Compassion penuh dengan kisah-kisah tentang bagaimana hal
itu terjadi. Tidak terhitung banyaknya orangtua memberikan kesaksian
bahwa anak-anak merekalah yang pertama mendengar tentang Yesus,
dan yang memengaruhi mereka untuk mengambil keputusan untuk
mengikut Dia.
Tidak ada cara yang lebih baik untuk memahami sikap dan
kasih Yesus kepada anak-anak selain dari merenungkan bagaimana
Yesus berinteraksi dengan anak-anak, apa yang dikatakan-Nya tentang
anak-anak, dan pelajaran yang diajarkan-Nya tentang anak-anak dan
melalui anak-anak. Mari kita lihat hal ini.
Children and Childhood in the Bible
dihindari orang dewasa dengan mengacu kepada anak-anak
(yang pertama sudah dijawab sebagai contoh bagi Anda):
Kebenaran Rohani
untuk Orang
Dewasa
Referensi
Hal-hal yang Harus
Dilakukan atau Dihindari
dengan Mengingat
Anak-anak
Masuk Kerajaan
Allah
Matius 18:1–3 (Ayat-ayat
paralel: Markus 9:33–34,
36; Lukas 9:46–47.)
Besar di mata Allah
Markus 9:35 (Ayat-ayat
paralel: Matius 18:4; Lukas
9:48b.)
………………….
Menyambut Yesus
Lukas 9:48 (Ayat-ayat
paralel: Matius 18:5;
Markus 9:37.)
………………….
Menghindari
penghakiman Allah
Matius 18:6–7 (Ayat-ayat
paralel: Markus 9:42; Lukas
17:1–2.)
………………….
Identitas sesuai
rencana Allah
Lukas 18:16 (Ayat-ayat
paralel: Matius 18:10, 14;
Markus 10:14.)
………………….
Menghindari
teguran dari Yesus
Markus 10:13–16 (Ayatayat paralel: Matius 19:13–
14; Lukas 18:15–16.)
………………….
Menjadi seperti anak kecil.
3. Teks-teks berikut dalam Injil Sinoptik (Matius, Markus, Lukas)
mencatat bahwa murid-murid Yesus mencoba menghalangi
anak-anak mendekati Yesus. Apa reaksi Yesus terhadap muridmurid tersebut? Perhatikan bila ada perbedaan antara ketiga
teks. Perhatikan juga bahwa masing-masing teks ini diikuti oleh
kisah tentang pemuda kaya. Mungkinkah ada hubungan antara
pengajaran-pengajaran ini?
48
Reaksi Yesus
Pesan Yesus
Matius 19:13–15
………………….
………………….
Markus 10:13–16
………………….
………………….
Lukas 18:15–17
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Diskusikan penafsiran Anda tentang hal yang diajarkan Yesus
kepada murid-murid-Nya yang berselisih tentang posisi dan
tempat terbesar. Mengapa Yesus menempatkan anak tersebut
di tengah-tengah untuk mengajarkan kepada mereka tentang
Kerajaan Allah? Prinsip apa yang bekerja di sini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah Markus 9:33–48 tanpa mengikutkan ayat 38–41.
Apakah Anda melihat kesinambungan dari pokok bahasannya?
Apakah ini memberi Anda pengertian yang berbeda mengenai
peringatan di ayat 42–48? (Petunjuk: Menurut Anda, apakah
murid-murid merasa tidak nyaman dengan pengajaran tentang
anak di tengah-tengah itu dan mencoba mengalihkan “pokok
pembicaraan”? Perhatikan juga betapa cepatnya murid-murid
melupakan pelajaran tentang anak tadi—dalam ayat 13 dari
pasal berikutnya, mereka memarahi ibu-ibu yang membawa
anak-anak mereka kepada Yesus!) Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
49
Studi 6
Referensi
Children and Childhood in the Bible
5. Kasih dan sikap Yesus kepada anak-anak juga terungkap dari
kenyataan bahwa Dia menyembuhkan banyak anak. Temukan
anak-anak yang disembuhkan Yesus dalam pelayanan-Nya di
dunia dan jenis penyakit yang darinya mereka disembuhkan:
Referensi
Anak-anak
Penyakit
Yohanes 4:43–54
………………….
………………….
Matius 17:14–18 (Ayat-ayat paralel:
Markus 9:17–27;Lukas 9:37–43)
………………….
………………….
Markus 5:21, 35–43 (Ayat-ayat paralel: Matius
9:18–19; 23–26)
………………….
………………….
Lukas 7:11–17
………………….
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Bandingkan sikap Yesus dengan pendeta dan pemimpin gereja
yang Anda kenal saat ini. Sikap mereka lebih seperti Yesus atau
seperti murid-murid? Mengapa? Beri contoh!
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Dalam lingkungan Anda, apakah anak-anak mempunyai ke­­
sempatan menanggapi panggilan mimbar untuk ke­sem­buhan,
permohonan doa, atau kesempatan untuk berdoa da­lam iba­
dah umum, Sekolah Minggu, atau ibadah anak? Mengapa atau
mengapa tidak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
50
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 201–216.
51
Studi 6
3. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip di atas yang
kita pelajari dari Yesus dengan mengingat anak-anak dalam
konteks gereja kita saat ini?
P
Bagian Dua
ANAK-ANAK DAN KELUARGA
PADA ZAMAN ALKITAB
ada bagian ini, kita akan menyelidiki topik-topik yang berkaitan
dengan anak-anak dan keluarga pada zaman Alkitab. Alkitab ada­
lah buku kasus yang menggambarkan “baik dan buruknya” hubungan
dalam keluarga. Hal yang menarik, sangat sulit menemukan keluargakeluarga yang benar-benar saleh dan fungsional dalam Alkitab. Namun,
sama seperti pengacara dan dokter belajar dari metode studi kasus, kita
juga dapat belajar banyak dari “kasus-kasus” positif dan negatif yang
kita temukan dalam Alkitab.
Keluarga terdiri dari berbagai bentuk dan ukuran. Tahukah
Anda bahwa alasan Allah menciptakan lembaga perkawinan adalah
supaya manusia mempunyai anak—“keturunan yang ilahi”? (Lihat Mal.
2:13–15). Sebagian masyarakat sangat menghargai keluarga besar—
semakin banyak paman, bibi, sepupu, dan yang lainnya, semakin baik!
Masyarakat lainnya lebih “inti”—lebih sedikit hubungan antargenerasi,
dan lebih sedikit keterlibatan dengan keluarga besar dalam aktivitas
sehari-hari, tentang disiplin, dan situasi sosial lainnya.
Pada umumnya, di seluruh dunia, keluarga pada zaman se­
karang lebih kecil dibandingkan pada zaman dulu. Pada 1970-an,
ada perkiraan yang pesimis mengenai jumlah penduduk, yakni bahwa
dunia akan bertumbuh hingga 20 atau 50 miliar orang. Pada waktu
itu, ada ketakutan kalau-kalau tidak akan ada cukup makanan untuk
setiap orang. Akan terjadi kelaparan besar-besaran, dan tidak ada cu­
kup sumber dan energi untuk menopang, bahkan standar hidup paling
sederhana sekalipun.
Children and Childhood in the Bible
Ternyata yang terjadi bukan seperti itu. Angka kesuburan (jum­
lah anak untuk setiap perempuan), merosot secara drastis, bukan hanya
di negara-negara maju, melainkan juga di negara-negara yang kurang
maju. Kita tahu bahwa keluarga-keluarga di Barat memang secara
khas lebih kecil; tetapi faktanya, hampir 100 negara di seluruh dunia
mempunyai angka kesuburan di bawah perkiraan.
Di mana pun Anda dilahirkan, akan ada masalah keluarga
mengenai saudara kandung dan persaingan di antara mereka. Mereka
seperti Kain dan Habel pada zaman purba. Kebanyakan persaingan itu
memang tidak berbahaya; ada yang berlangsung seumur hidup, secara
emosional dan sosial, tetapi ada juga yang fatal secara fisik sebagai kon­
sekuensinya.
Sama seperti tidak ada seorang anak pun yang persis sama,
demikianlah tidak ada satu keluarga yang sama satu dengan lainnya.
Namun, kita dapat belajar tentang keluarga-keluarga yang saleh mela­
lui Alkitab yang mengajarkan topik yang luas ini. Keluarga-keluarga
dimulai dengan kelahiran anak. Seperti pada zaman Alkitab, kelahiran
anak tersebut menggembirakan, kadang-kadang menakutkan, dan tentu
saja merupakan pengalaman yang tidak bisa ditebak karena kelahiran
masing-masing anak sama uniknya dengan anak itu sendiri!
Sesudah anak tersebut lahir, misteri kehidupan yang baru itu
dapat menjadi berkat bagi orangtua dan keluarga besar. Sementara
kita menyelidiki kelahiran anak pada zaman Alkitab dan cara Allah
memberkati generasi-generasi pada masa depan melalui kelahiran
anak-anak, mari kita memulainya dengan satu penghargaan yang
baru terhadap kasih Allah kepada dunia ciptaan-Nya sehingga Dia
membiarkan Anak-Nya juga dilahirkan sebagai bayi yang tidak berdaya
ke dunia kita!
54
Studi 7
Kelahiran Anak
pada Zaman Alkitab
Kata Pengantar
K
elahiran anak adalah salah satu pengalaman paling me­ngagumkan
dan kompleks dalam hidup. Tidak seorang pun dapat memaha­
mi dengan tepat cara yang mengagumkan seorang anak dibentuk
dan dilahirkan ke dunia. Meskipun ada “fakta-fakta luar biasa” yang
di­ungkapkan ilmu pengetahuan kepada kita tentang perkembangan
bayi dalam rahim ibu, kehamilan dan kelahiran anak tetap merupakan
misteri besar. Misteri bahwa setiap kali seorang anak dilahirkan, hal itu
“mengguncangkan” imajinasi dan menyebabkan orangtua merasakan
kekaguman mendalam.”
Akan tetapi, walaupun kelahiran seorang anak merupakan pe­
ristiwa sukacita, proses melahirkan itu sendiri sering digambarkan da­
lam Alkitab sebagai lambang penderitaan. Di samping itu, selalu ada
risiko keguguran, lahir mati, dan kecacatan.
Apa yang dikatakan Alkitab tentang sukacita dan penderitaan
dari melahirkan anak? Bagaimana orang-orang pada zaman dulu
menanggapi ekstrem-ekstrem dari pengalaman melahirkan anak?
Zuck, hlm. 53, dikutip dari Lennart Nilsson dan Lars Hamberger, A Child is
Born, diterjemahkan oleh Clare James (New York: Delacorte Press, 1990), hlm. 39, 78,
83, 85, 108.
Ibid.
Children and Childhood in the Bible
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui kata Alkitab ten­
tang kesuburan:
Referensi Utama
Pernyataan-pernyataan tentang Kesuburan
1 Samuel 4:19
………………….
1 Tawarikh 4:9
………………….
Referensi tentang Kesuburan dalam Perumpamaan Alkitab
Mazmur 48:7
………………….
Yesaya 13:8
………………….
Referensi Tambahan
Yesaya 26:17–18
………………….
Yeremia 50:43
………………….
Mikha 4:9–10
………………….
2. Perempuan-perempuan dalam Alkitab bergembira ketika me­
ngetahui dirinya hamil dan akan melahirkan anak-anak (se­
kalipun melalui budak perempuan mereka). Bacalah ayat-ayat
berikut untuk mengetahui reaksi perempuan-perempuan ini
atas kehamilan mereka dan akan melahirkan:
Referensi
Nama Ibu
Nama Anak
Ungkapan Ibu
Kejadian 4:1
Hawa
Kain
………………….
Kejadian 4:25
Hawa
Set
………………….
Kejadian 30:11, 18, 20
Lea
Gad, Isakhar, Zebulon
………………….
Kejadian 30:23
Rahel
Yusuf
………………….
1 Samuel 1:11, 19
Hana
Samuel
………………….
56
Ayat-ayat di atas mencerminkan perasaan dan pikiran perem­
puan-perempuan yang mengetahui bahwa mereka sangat meng­
harapkan anak. Apakah Anda melihat bukti dalam Alkitab ten­
tang peran aktif para ayah dalam proses melahirkan? Dalam
budaya Anda, apa peran suami selama masa kehamilan dan
proses melahirkan yang dialami istri mereka?
3. Kondisi melahirkan anak pada zaman Alkitab menantang.
Bacalah dan gambarkan kondisi dan pertolongan yang diterima
para ibu pada waktu melahirkan, seperti yang digambarkan
dalam Alkitab.
Kondisi/Tempat
Melahirkan
Pertolongan yang Diterima
Kejadian 35:17
………………….
………………….
Kejadian 38:27–30
………………….
………………….
Keluaran 1:16
………………….
………………….
Yehezkiel 16:4
(alegori)
………………….
………………….
Referensi
4. Dalam buku Precious in His Sight (hlm. 69–70), Roy Zuck
mengemukakan tujuh penafsiran dari beberapa penafsir ten­
tang ayat yang membingungkan dalam 1 Timotius 2:15: “Te­
tapi perempuan akan diselamatkan karena melahirkan anak,
asal ia bertekun dalam iman dan kasih dan pengudusan dengan
segala kesederhanaan.” Sesudah Anda membaca pemikiranpemikirannya, diskusikan dan identifikasikan implikasi-im­
plikasi dari pandangan Allah mengenai kehamilan dan me­
lahirkan. Apa penafsiran dari ayat ini untuk perempuan yang
tidak dapat melahirkan anak?
57
Studi 7
Pikirkan dan Diskusikan:
Children and Childhood in the Bible
•
•
•
•
•
•
•
Perempuan akan diselamatkan secara fisik melalui kesulitan
dalam proses melahirkan (mengutip H.A. Ironside).
Perempuan akan diselamatkan secara rohani melalui me­
ngandung Mesias (mengutip Homer A. Kent, Jr.).
Perempuan akan diselamatkan secara rohani sekalipun
mereka harus melahirkan anak (mengutip E.F. Scott).
Perempuan akan diselamatkan secara rohani melalui ke­
setiaan kepada peran mereka sebagai perempuan Kristen
(mengutip Ann L. Bowman).
Perempuan akan diselamatkan secara rohani dengan me­
lakukan kewajiban mereka sebagai ibu (mengutip Robinson,
dikutip dalam tafsiran Perjanjian Baru oleh Albert Barnes).
Perempuan akan tetap selamat dari pengaruh masyarakat
yang berdosa dengan cara tinggal di rumah dan mem­
besarkan anak-anak (mengutip tulisan Barnes yang me­
ngutip Wetstein)
Perempuan akan tetap selamat dari kesalahan Hawa yang
merampas peran kepemimpinan suaminya, asalkan men­
jadi ibu yang saleh (mengutip S. Jebb).
5. Dampak “kejatuhan” manusia tercermin dalam Alkitab.
Kejadian 3:16 menyatakan bahwa konsekuensi dosa adalah
“sakit bersalin”. Sejak itu, penderitaan ketika melahirkan anak
men­jadi kiasan untuk penderitaan atau kesedihan yang terbu­
ruk. Bacalah ayat-ayat berikut yang membandingkan penderita­
an manusia dengan sakit bersalin: Perhatikan tempat, orangorang, dan konteks penderitaan itu.
Referensi
Tempat/Orang
Konteks Penderitaan
Yesaya 21:3
Yehuda
………………….
Yesaya 23:4
Tirus
………………….
Yesaya 66:7
Yerusalem
………………….
58
Israel/Yehuda
………………….
Yeremia 48:41
Moab
………………….
Yeremia 49:24
Damsyik
………………….
Roma 8:22
Ciptaan
………………….
Galatia 4:19
Paulus
………………….
Wahyu 12:2
“seorang perempuan”
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Apa risiko yang dihadapi perempuan-perempuan dalam budaya
Anda selama kehamilan? Apakah risiko-risiko ini memengaruhi
sikap orangtua terhadap anak-anak mereka? Risiko-risiko ini
membuat mereka mempunyai semakin banyak atau semakin
sedikit anak? Membuat orangtua menghargai atau meremehkan
anak-anak mereka? Mengapa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Diskusikan kondisi/tempat dan pertolongan dalam budaya
Anda yang diterima perempuan pada waktu melahirkan. Apa
pro dan kontranya? Apa efek positif atau negatif dari kondisi/
tempat melahirkan ini terhadap bayi dan masa kanak-kanaknya
kemudian?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Sebagaimana kita ketahui, nutrisi ibu yang sedang mengandung
memengaruhi kesehatan bayinya selama kehamilan. Bacalah
ayat-ayat berikut yang melibatkan makanan dan pola makan.
59
Studi 7
Yeremia 30:6, 7
Children and Childhood in the Bible
Hakim-hakim 13:4–5, 7 (istri Manoah) dan Lukas 1:24
(Elisabet). Apa persiapan, pencegahan, dan pengamatan tradi­
sio­nal untuk perempuan hamil dalam budaya Anda? Apa latar
belakang budaya untuk beberapa pengamatan ini? Apakah se­
cara umum, pengamatan itu bermanfaat atau membahayakan
ibu/anak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Chuck Swindoll mengatakan bahwa “Karena Dia yang
memberikan anak-anak kepada orangtua, maka tidak ada
istilah ‘kecelakaan’ atau ‘kebobolan’ dari sudut pandang Allah.”
Apakah Anda setuju? Apa sudut pandang masyarakat Anda dan
apa konsekuensinya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi Kasus: Anak-anak dengan Kebutuhan Khusus
Roy Zuck mencatat bahwa “walaupun beberapa bayi pada
zaman Alkitab dilahirkan dengan cacat fisik,” mereka tidak
ditelantarkan atau dibunuh karena kecacatan mereka. Misalnya:
laki-laki yang buta sejak lahir (Yoh. 9:1–7), pengemis yang
lumpuh sejak lahir (Kis. 3:1–10), dan orang yang lumpuh sejak
lahir (Kis. 14:8–10).
Diskusikan bagaimana anak-anak “berkebutuhan khu­
sus” ini dipakai secara luar biasa oleh Allah untuk memperluas
Kerajaan-Nya. Apa implikasi untuk pelayanan pengembangan
Charles R. Swindoll, Living Beyond the Daily Grind, Book II (Dallas, Texas:
Word Publishing, 1988), hlm. 326.
60
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Jauh:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 45–63, 69–70.
61
Studi 7
anak yang ber­fokus pada anak-anak “berkebutuhan khusus”?
Diskusikan dan renungkan tentang cara anak-anak berkebutuh­
an khusus diperlakukan dalam masyarakat dan budaya Anda.
Apakah gereja mempunyai panggilan dan tanggung jawab
kepada anak-anak berkebutuhan khusus dan orangtua mere­
ka? Dalam cara apa saja? Sebutkan contoh-contoh yang dapat
diterapkan dalam masyarakat Anda.
Studi 8
Apa Arti Sebuah Nama?
Memberi Nama Anak
Kata Pengantar
A
nak-anak memiliki berbagai jenis nama. Banyak orang percaya
bahwa nama dapat berpengaruh seumur hidup! Pernahkah Anda
menyempatkan diri untuk merenungkan kenyataan bahwa nama yang
kita berikan kepada anak-anak adalah nama yang akan melekat kepada
mereka hingga kekekalan? Allah memakai apa pun nama yang kita
berikan kepada anak-anak kita. Nama itu juga yang (semoga) akan
tertulis di surga.
Beberapa kelompok budaya memberi nama yang jelek kepada
anak-anak untuk membuat mereka tidak menarik bagi setan-setan.
Orang dalam budaya lain memberi nama berdasarkan Alkitab. Misal­
nya, nama “Natan” berarti “memberi”, dan memang Nabi Natan dalam
hidup Raja Daud memberikan “hadiah” nasihat kepada Raja Daud.
Hasil dari nasihat Natan, Daud bertobat dan mengarahkan hidupnya
untuk menaati Allah.
Nama saya, “Daniel”, berarti “Allah Adalah Hakim” (atau se­
macam itu!). Teman Asia saya, Lim Siew Ling, mengatakan bahwa
Ada banyak situs web bagus yang menampilkan nama-nama. Situs yang ini
mempunyai banyak informasi mengenai nama-nama bayi di seluruh dunia: http://www.
babynames.org.uk/.
Children and Childhood in the Bible
namanya berarti “kecil mungil” dan “aktif ”—gambaran yang sangat
bagus tentang dirinya, bahkan sekarang setelah ia dewasa! (Walaupun
rupanya, artinya berbeda tergantung huruf-huruf Cina yang diguna­
kan! Wow!) Nama mempunyai arti yang berbeda-beda di satu daerah
dan daerah lainnya. Bila lahir di Afrika, mungkin Anda dinamai Abeni,
Chika, atau Khamisi. Bila Anda lahir di Polandia, nama pertama Anda
mungkin Babina, Dobieslaw, atau Sergiusz. Di Korea, nama yang
diberikan mungkin Moon, Shin, Soo, atau Sun. Di Cina, WeiXia dan
Xiang adalah nama yang lazim diberikan.
Hal yang menarik, bahkan dalam budaya Barat sekuler, nama
yang paling lazim digunakan saat ini adalah nama-nama yang diambil
dari Alkitab. Satu “situs web” populer menunjukkan bahwa tiga nama
paling populer untuk anak laki-laki di Amerika pada 2006 adalah Jacob,
Michael, dan Joshua. Matthew, Daniel, dan Andrew termasuk dalam
sepuluh besar. Baru-baru ini, pada 2011, menurut Social Security
Administration Statistics, nama Jacob, Michael, Noah, dan Daniel
termasuk dalam sepuluh nama anak laki-laki terpopuler!
Tahukah Anda apa nama paling populer untuk anak laki-laki di
Inggris saat ini? Mohammed (Muhammad)! (Bayangkan, bagaimana
perubahan masyarakat dan etnis di sana saat ini!)
Bagaimana orang seharusnya memberi nama anak? Tren saat ini
adalah memberi nama anak sama seperti nama orang terkenal yang
diidolakan orangtua, misalnya nama penulis atau selebriti terkenal.
Beberapa orangtua memberi nama anak-anak mereka mengikuti nama
seorang kerabat atau bahkan nama mereka sendiri! Seperti dalam
Alkitab, ada orangtua yang menamai anak mereka mengikuti nama
alam (misalnya nama bunga-bunga), tempat (kota besar, kota kecil,
dan desa), peristiwa (misalnya tsunami, el Nino), warna, hari, bulan,
atau batu-batu permata.
Dalam budaya-budaya yang masih buta huruf, mereka mem­
beri nama anak menurut nama alat-alat rumah tangga (misalnya,
piring, gunting) atau nama binatang (misalnya, kucing, anjing,
64
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui kapan anak-anak
diberi nama pada zaman Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Identifikasikan anak-anak tersebut dan waktu ketika mereka
diberi nama:
Referensi
Kapan Anak Tersebut Diberi
Nama?
Anak
Kejadian 29:32
Ruben
………………….
Kejadian 35:18
Benyamin
………………….
1 Samuel 1:20
Samuel
………………….
Lukas 1:59
Yohanes
………………….
Lukas 2:21
Yesus
………………….
2. Temukan dalam teks-teks berikut bagaimana kita diberi tahu
arti nama anak tersebut. Apa arti nama anak-anak ini? Kenali
orang atau orang-orang yang memberikan nama kepada mereka.
Nama anak-anak tersebut disediakan dalam tabel berikut.
65
Studi 8
sapi). Pada zaman dulu, beberapa anak juga diberi nama memalukan
yang menggambarkan penampilan fisik mereka yang buruk atau
ketidakmampuan mereka (misalnya dungu, tuli, pincang).
Karena Allah mengetahui setiap nama kita, kita akan me­
nyelidiki arti dan signifikansi nama anak-anak dalam Alkitab. Kita
akan menemukan bahwa orangtua yang takut akan Allah pada zaman
Alkitab memberi anak nama yang dipersiapkan dengan hati-hati dan
mengandung harapan bagi anak tersebut. Anak-anak pada zaman
Alkitab diharapkan hidup sesuai nama mereka untuk menggenapi
rencana Allah untuk hidup mereka.
Children and Childhood in the Bible
Referensi
Nama Anak
Dinamai Oleh
Arti
Kejadian 3:20
Hawa
Adam
………………….
Kejadian 4:1
Kain
………………….
………………….
Kejadian 16:11
Ismael
………………….
………………….
Kejadian 17:17; 18:12–13
Ishak
………………….
………………….
Kejadian 25:25
Esau
………………….
………………….
Kejadian 25:26
Yakub
………………….
………………….
Kejadian 30:24
Yusuf
………………….
………………….
Kejadian 38:27–30
Zerah dan Peres
………………….
………………….
1 Samuel 4:21–22
Ikabod
………………….
………………….
1 Samuel 25:25
Nabal
………………….
………………….
2 Samuel 12:24
Salomo
………………….
………………….
1 Tawarikh 7:23
Beria
………………….
………………….
Yesaya 7:14; Matius 1:23
Imanuel
………………….
………………….
Lukas 1:13, 59
Yohanes
………………….
………………….
Lukas 1:26–31
Maria
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Apa arti nama Anda? Bila Anda mengetahuinya, ceritakan
kepada kelompok Anda proses dan latar belakang nama itu
dipilih untuk Anda ketika masih bayi. Dalam cara apa, positif
atau negatif, nama Anda berpengaruh ketika Anda dewasa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
66
Referensi
Perubahan Nama
Arti Baru/Transformasi
yang Tampak
Contoh-contoh dalam Perjanjian Lama:
Kejadian 17:5
Abram menjadi Abraham
………………….
Kejadian 17:5
Sarai menjadi Sara
………………….
Kejadian 32:28
Yakub menjadi Israel
………………….
Contoh-Contoh di dalam Perjanjian Baru:
Markus 3:16
Simon menjadi Petrus
………………….
Kisah Para Rasul 4:36
Yusuf menjadi Barnabas
………………….
Kisah Para Rasul 13:9
Saulus menjadi Paulus
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana anak-anak dinamai di negara/budaya Anda? Gam­
barkan proses memilih dan menentukan nama dalam budaya
Anda. Siapa yang memilihkan nama untuk anak-anak—ayah,
ibu, keluarga pasangan Anda, keluarga besar, atau pendeta?
Apakah nama dipilih untuk memberikan tantangan atau untuk
memberikan arah hidup? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
67
Studi 8
3. Dalam Alkitab, beberapa orang mengganti nama. Setiap kali
hal ini terjadi, biasanya ini merupakan peristiwa penting yang
menunjukkan perubahan bukan hanya nama, melainkan ju­
ga karakter orang tersebut. Diskusikan arti baru dan setiap
perubahan yang terjadi sesudah nama-nama berikut diganti:
Children and Childhood in the Bible
2. Apakah budaya Anda memberikan nama yang memalukan
kepada anak-anak mereka? Apa latar sejarah dan budaya dari
praktik ini? Seberapa jauh praktik ini merupakan perbudakan
rohani?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Apakah lazim bagi orang percaya dalam budaya Anda
mengadopsi nama Kristen sesudah mereka menjadi orang
percaya? Mengapa? Apakah Anda setuju dengan praktik itu?
Gambarkan proses orang percaya mengganti nama mereka
dan tanggapan komunitas mereka (misalnya, keluarga, temanteman, atau rekan-rekan).
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Rencana Tindakan:
Nama (dan julukan) mempunyai pengaruh yang kuat pada
seorang anak hingga dewasa. Terpikirkah oleh Anda untuk mem­
berikan nama yang memotivasi, mengangkat, atau bermakna
kepada anak-anak Anda? Sebagai pemimpin rohani atau
rohaniwan, daftarkan beberapa cara Anda dapat memengaruhi
orangtua yang masih muda di gereja atau organisasi Anda untuk
memilih nama yang berarti untuk anak-anak mereka. “Acara”
apa yang dapat Anda rencanakan, sambil memimpin, yang
akan memengaruhi orang-orang untuk memilihkan nama yang
positif untuk “memberkati” anak-anak mereka?
68
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 63–67.
Sumber-sumber:
http://www.ssa.gov/OACT/babynames
69
Studi 8
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi 9
Keanggotaan
dan Ukuran Keluarga
Kata Pengantar
“B
agaimana Anda mendefinisikan sebuah keluarga?” Berapakah
ukuran keluarga yang “sebenarnya”? Bagaimana dengan arus
budaya di mana pasangan homoseks mencari pengakuan sebagai
keluarga? Dulu, pertanyaan semacam itu tidak muncul. Sudah dipahami
bahwa keluarga terdiri dari seorang ayah, ibu, anak-anak, dan sering
kakek nenek atau kerabat lain yang tinggal bersama.
Saat ini, sulit untuk memaksakan satu definisi tentang keluarga.
Seperti yang digambarkan Zuck dengan tepat, “satu keluarga mungkin
terdiri dari ibu yang bercerai atau tidak pernah menikah dan anak
atau anak-anaknya” atau “pasangan yang tidak menikah, yang tinggal
bersama, dengan atau tanpa anak” atau “rumah tangga dengan anakanak angkat.”
Definisi mula-mula dari Allah tentang satu keluarga jauh
berbeda dari yang kita dengar atau lihat pada abad ke-21. Kebanyakan
keluarga pada zaman Alkitab lengkap terdiri dari seorang ayah, ibu,
anak-anak, kakek-nenek, keluarga suami/istri, dan para pembantu.
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 91.
Children and Childhood in the Bible
Selir dan budak perempuan dianggap termasuk keluarga pada zaman
Alkitab, mengingat peran mereka dalam melahirkan anak.
Studi Kasus: Hingga baru-baru ini di Cina, aborsi dianggap
bukan hanya pilihan bagi perempuan, melainkan juga di­
perintahkan melalui Kebijakan Satu Anak. Kebijakan ini di­
tetapkan oleh pemimpin Cina, Deng Xiaoping, pada 1979 untuk
membatasi pertumbuhan jumlah penduduk di negara komunis
Cina. Walaupun dirancang hanya untuk sementara, kebijakan
ini berlangsung hingga seperempat abad sesudah ditetapkan.
Denda, aborsi, bahkan sterilisasi paksa sering diterapkan sesudah
kelahiran anak kedua atau berikutnya.
Aborsi bukan hanya hasil dari kebijakan yang menye­
satkan. Ada bukti yang mengejutkan bahwa tekanan berat pada
pasangan suami istri untuk memastikan satu-satunya anak yang
mereka miliki adalah anak laki-laki telah mendorong tindakan
pembunuhan bayi perempuan meskipun ada usaha resmi untuk
menghapuskan praktik kuno yang sudah berabad-abad itu.
Keluarga di pedesaan dikatakan paling sering melakukan
usaha untuk membunuh anak perempuan. Tujuannya adalah
mempunyai anak laki-laki yang dapat membantu pekerjaan
di sawah kelak dan mencegah keluarga petani yang miskin se­
makin terjerumus dalam kemiskinan. Menurut laporan, da­lam
beberapa kasus, anak-anak perempuan disembunyikan dari
pemerintah. Kalau tidak, mereka akan mati muda karena di­
telantarkan. Kebijakan Satu Anak di Cina adalah salah satu
hal yang membuat anak-anak menjadi korban. Kebijakan ini
menyebabkan anak-anak perempuan dianggap aib dan di­te­
lantarkan, ditinggalkan, bahkan dibunuh.
Ibid., hlm. 92.
McCurry, Justin dan Rebecca Allison The Guardian, London, Selasa, 23
Maret 2004, dikutip dalam The Taipei Times http://www.taipeitimes.com/News/editorials/
archives/2004/03/23/2003107449
72
Apa Kata Alkitab?
1. Dalam Alkitab, kita menemukan bahwa mempunyai 7 anak
dianggap “ideal”, dan bila Anda mempunyainya, itu me­nun­
jukkan berkat istimewa dari Allah untuk Anda. Bacalah ayatayat berikut untuk menemukan tema ini sebagai “keluarga
ideal”. Tuliskan pernyataan-pernyataan tentang pentingnya
mem­­punyai 7 anak!
Peristiwa
Pernyataan tentang
Mempunyai 7 Anak
Rut 4:15
………………….
………………….
1 Samuel 2:5
………………….
………………….
Ayub 1:2; 42:13
………………….
………………….
Yeremia 15:9
………………….
………………….
Referensi
73
Studi 9
Sayangnya, bila diselidiki secara cermat, kebijakan ini jelas
bukan satu-satunya malapetaka. Seorang kenalan yang bekerja
di Cina menjelaskan bahwa Kebijakan Satu Anak berarti bahwa
anak-anak saat ini tidak mempunyai saudara kandung. (Tentu
saja!) Namun, bila kebijakan itu dilanjutkan lebih dari satu
generasi, itu juga berarti anak tersebut tidak mempunyai paman
dan bibi, saudara sepupu, keponakan. Kenyataannya, kebijakan
itu menghancurkan seluruh keluarga besar karena anak-anak
tersebut tidak mempunyai kerabat sama sekali. Betapa tragisnya
hal itu bagi seorang anak! (Betapa kesepiannya anak tersebut
ketika sudah dewasa, bila orangtua dan kakek-neneknya sudah
meninggal—tidak ada seorang saudara pun di dunia!)
Children and Childhood in the Bible
Pikirkan dan Diskusikan:
Apakah budaya Anda mendorong, menetapkan, atau melarang
keluarga besar? Apakah ada undang-undang yang mengatur
jenis kelamin atau jumlah anak dalam keluarga?
•
Bila begitu, berapa jumlah minimal atau maksimal ukuran
keluarga yang diizinkan? Mengapa?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Apa latar belakang sejarah di balik undang-undang ini?
Apa dampak (psikologis, emosional, sosiologis, dsb.) dari
undang-undang semacam itu terhadap orangtua, anakanak, dan masyarakat secara luas?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
2. Pertimbangkan pernyataan Salomo dalam Pengkhotbah 6:3:
“Jika orang memperoleh seratus anak dan hidup lama sampai
mencapai umur panjang, tetapi ia tidak puas dengan kesenangan,
bahkan tidak mendapat penguburan, kataku, anak gugur lebih
baik dari pada orang ini.”
•
•
Apa yang dikatakan ayat ini mengenai ukuran keluarga
pada zaman Alkitab?
Bagaimana mempunyai banyak anak dibandingkan dengan
mendapatkan kesenangan atau kemakmuran pada zaman
Alkitab?
…………………………………………………………
………………………………………………………......
74
Ayah
Jumlah Anak Laki-laki
Jumlah Anak
Perempuan
Ismael
12
1
Elkana (ayah Samuel)
4
2
Rehabeam (yang mempunyai
18 istri dan 60 selir!)
28
60
Kush
0
5
Ebzan
30
30
Daud
19 (lahir dari istrinya; berapa
banyak yang lahir dari selirnya?)
Yesaya
20
Lot
0
2
Abia (Ia mempunyai 14 istri!)
22
16
Hosea
21
Yusuf (Menikah dengan
Maria, ibu Yesus)
4
Beberapa
4. Mazmur 127:5 mengatakan, “Berbahagialah orang yang telah
membuat penuh tabung panahnya dengan semuanya itu. Ia tidak
akan mendapat malu, apabila ia berbicara dengan musuh-musuh
di pintu gerbang.” Pertimbangkan daftar ayah dan jumlah anak
mereka di atas. Dalam cara apa saja para ayah ini “diberkati”?
Bagaimana ukuran keluarga berperan dalam menjadi berkat
bagi laki-laki dalam keluarga pada zaman Perjanjian Lama?
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 92–93.
75
Studi 9
3. Ada sangat banyak contoh tentang ayah yang “diberkati” dalam
Alkitab, bukan hanya dengan anak-anak laki-laki, melainkan
juga anak-anak perempuan. Berikut beberapa contoh:
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Telitilah ayat-ayat berikut. Anda akan menemukan bahwa
orangtua berikut hanya mempunyai SATU anak. Ketahui
konteksnya dan tuliskan pengamatan Anda tentang kesedihan
mereka ketika akan kehilangan anak semata wayang mereka
karena penyakit atau tragedi:
Kecelakaan yang
Digambarkan
Hasil Pengamatan tentang
Dukacita Orangtua
1 Raja-raja 3:16–28
………………….
………………….
1 Raja-raja 17:7–24
………………….
………………….
2 Raja-raja 4:8–37
………………….
………………….
Lukas 7:11–17
………………….
………………….
Lukas 8:40–42; 49–56
………………….
………………….
Referensi
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Diskusikan dampak dari “Kebijakan Satu Anak”. Bila di­prak­
tikkan lebih dari satu generasi, apa hasilnya untuk masyarakat
dan keluarga besar?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Dalam banyak masyarakat, pasangan modern menunda mem­
punyai anak dengan sengaja membatasi ukuran keluarga mereka
atau memilih tidak mempunyai anak. Apakah sikap seperti itu
merupakan pemberontakan terhadap perintah Allah untuk
76
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Beberapa orang merasa bahwa sudah ada terlalu banyak orang
di dunia, khususnya di negara-negara yang padat penduduk,
dan setiap anak baru hanya menambah masalah. Anda setuju
atau tidak setuju? Apa tanggapan Anda terhadap perspektif
ini? Menurut Anda, apakah masyarakat atau negara Anda
mempunyai terlalu banyak anak? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Tema/Prinsip Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 91–94.
77
Studi 9
“berkembang biak dan bertambah banyak” (Kej. 1:22)? Beri
alasan dan contohnya bila ada.
Studi 10
Saudara Kandung dalam
Keluarga pada Zaman Alkitab
Kata Pengantar
S
emua keluarga di mana saja mengalami sukacita dan tantangan dari
interaksi di antara saudara kandung. Sering orangtua bergumul
dengan tantangan ini, tetapi penghiburannya adalah ini bukan ma­
salah baru! Alkitab mempunyai beberapa contoh (kadang-kadang
fatal) tentang saudara kandung yang bersaing atau tidak mempunyai
hubungan baik satu dengan yang lain.
Kadang-kadang persaingan antarsaudara kandung adalah
aki­bat langsung dari sikap orangtua yang pilih kasih pada zaman
Alkitab. Kadang-kadang orangtua yang dipakai secara luar biasa oleh
Allah bukanlah orangtua yang sempurna. Sering persaingan di antara
saudara kandung adalah akibat dari banyak faktor, termasuk perbeda­
an kepribadian, siatuasi keluarga, tekanan keuangan, dan sebagainya.
Alkitab berbicara tentang hak anak sulung, tetapi kita juga melihat
bahwa dalam kedaulatan-Nya, Allah kadang-kadang dengan senga­ja
memilih yang lebih muda, bukan yang sulung, untuk menggenapi
tujuan-Nya. Walaupun hal ini menciptakan persaingan di antara
saudara kandung, hasilnya biasanya positif untuk yang sulung maupun
adiknya.
Children and Childhood in the Bible
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah contoh tentang persaingan antara saudara kandung
dalam Alkitab. Apa saja penyebabnya? Siapa yang “bersalah”?
Mengapa?
Referensi
Penyebab dan
Hasilnya
Saudara Kandung
Kejadian 4:8
Kain dan Habel
………………….
Kejadian 21:8
Galatia 4:28–29
Ismael dan Ishak
………………….
Kejadian 27:41
Yakub dan Esau
………………….
Kejadian 37:2–4, 8–9
Yusuf dan saudara-saudaranya
………………….
Bilangan 12:2
Miryam dan Harun
………………….
Hakim-hakim 11:1–3
Yefta dan saudara-saudara tirinya
………………….
1 Samuel 17:28–29
Eliab dan Daud
………………….
2 Samuel 13:1–19
Amnon dan Tamar
………………….
2 Samuel 13:23–29
Amnon dan Absalom
………………….
2. Bacalah ayat-ayat berikut tentang sikap pilih kasih orangtua yang
menganak-emaskan satu anak dan menimbulkan persaingan
antara saudara kandung pada zaman Alkitab. Gambarkan dam­
pak jangka-panjang dari sikap pilih kasih ini dan bagaimana hal
itu memengaruhi anak-anak mereka:
Referensi
Orangtua yang Pilih
Kasih
Dampak pada Anak-anak
Mereka
Kejadian 25:28; 27:1–
28; 31:38
Ishak dan Ribka
………………….
Kejadian 37:3; 42:7–8;
45:1–7; 46:29
Yakub dan Rahel
………………….
80
Dalam budaya Anda, apakah sikap pilih kasih itu biasa?
Mengapa? Apa saja faktor yang menyebabkan orangtua pilih
kasih terhadap anak-anak mereka sendiri? Anak mana yang
kadang diistimewakan? Mengapa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Dari pengamatan Anda dalam Alkitab, pelajaran apa yang
dapat dipetik mengenai persaingan saudara kandung zaman
sekarang? Apa yang dapat dilakukan orang tua dan anak-anak
untuk mencegah atau mengatasi persaingan saudara kandung
khususnya dalam konteks kekristenan?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah Kejadian 26:34–35; 27:46–28:8. Dalam ayat-ayat
ini, kita menemukan bahwa sering bagaimana anak memilih
pasangan hidup memengaruhi sikap pilih kasih orangtua.
Pertimbangkan peran ibu dan ibu mertua dalam skenario ini.
Apakah motivasi dan reaksi Ribka terhadap istri-istri Esau saleh
atau tidak saleh? Mengapa? Menurut Anda, apa tujuan utama
Ribka memisahkan Yakub dari saudara kembarnya, Esau, pada
tahap ini? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
81
Studi 10
Pikirkan dan Diskusikan:
Children and Childhood in the Bible
4. Ada keutamaan saudara yang lebih muda atas saudara yang
lebih tua dalam banyak bagian dalam Alkitab. Bacalah ayatayat berikut dan ketahui saudara kandung yang terlibat dan
telusuri hasil hidup mereka. Dua baris sudah dikerjakan untuk
Anda.
Saudara yang Lebih Muda/
Saudara yang Lebih Tua
Hasil
Kejadian 4:25–5:8
Set/Kain
Set adalah keturunan
Adam
Kejadian 29:16–18
Rahel/Lea
………………….
Kejadian 38:27–30;
Rut 4:18–21; Matius 1:3
Peres/Zerah
Peres ada dalam
silsilah Daud dan Yesus
Kejadian 48:14
………………….
………………….
Keluaran 7:7
………………….
………………….
1 Samuel 16:10–13
………………….
………………….
Referensi
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Apa adat yang berlaku mengenai hak dan keistimewaan anak
yang lebih tua dan anak yang lebih muda dalam budaya/negara
Anda? Apakah ada konflik yang muncul karena pandangan
tradisional? Apakah pandangan tradisional itu berubah?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Dalam budaya Anda, apa pengaruh keluarga pasangan terhadap
saudara kandung? Apakah itu pengaruh positif atau negatif
terhadap keluarga?
82
3. Apa saja praktik budaya dalam keluarga besar yang menghalangi
atau meningkatkan hubungan antara saudara kandung?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 168–175.
83
Studi 10
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi 11
Keluarga Besar
pada Zaman Alkitab
Kata Pengantar
P
ada umumnya, istilah “keluarga besar” digunakan untuk mengacu
kepada unit keluarga tradisional dalam budaya-budaya seperti Asia
atau Afrika. Keluarga besar biasanya terdiri dari kakek-nenek, cucucucu, paman, bibi, saudara sepupu, keponakan, dan mungkin anggota
keluarga lainnya. Dalam budaya Barat, peran keluarga dapat berubah.
Kadang-kadang, peran keluarga besar yang terdiri dari kakek-nenek,
cucu-cucu, dan seterusnya, sangat berbeda karena banyak faktor, ter­
masuk jarak, pilihan karier, kesehatan, dsb. Studi ini akan mempelajari
tentang keluarga besar dalam teks-teks Alkitab.
Alkitab mengungkapkan bahwa keluarga besar dapat berpe­
ran penting dalam kehidupan unit keluarga inti. Bukannya dianggap
sebagai “orang luar”—seperti yang kadang-kadang terjadi di negaranegara Barat—kakek-nenek, kerabat, dan keluarga pasangan, menjadi
berkat bagi keluarga inti. Hal ini berlaku di banyak negara saat ini,
termasuk negara-negara Barat. Dalam Alkitab, pada beberapa contoh,
keluarga besar bertindak sebagai orangtua angkat bagi anak kerabat
atau anak keluarga pasangan. Misalnya, dikatakan bahwa Yakub meng­
adopsi cucu-cucunya, Efraim dan Manasye (Kej. 48:5). Mungkin ia
menolong takdir cucu-cucunya dengan menumpangkan tangan secara
Children and Childhood in the Bible
menyilang ketika memberkati, mengistimewakan Efraim yang lebih
muda daripada Manasye, kakaknya (Kej. 48:13–20). (Pernahkah ter­
pikir oleh Anda, mengapa Yusuf tidak dianggap sebagai salah satu dari
kedua belas suku Israel? Anak-anak Yusuflah, yang memimpin “setengah
suku”. Menurut Anda, mengapa hal itu terjadi?)
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui bukti peran ke­
luarga besar dalam hidup “keluarga inti” pada zaman Alkitab.
Sebutkan nama anggota keluarga besar itu dan gambarkan peran
mereka: misalnya, kakek, nenek, ibu mertua, dan sebagainya:
Anggota dan Peran
Keluarga Besar
Bukti bahwa Keluarga Besar
Adalah Bagian dari Keluarga
“Inti”
Kejadian 27:46
………………….
………………….
Kejadian 31:27
………………….
………………….
Kejadian 46:7
………………….
………………….
Hakim-hakim 12:14
………………….
………………….
Rut 1:3–19; 4:13–16
………………….
………………….
Lukas 4:38–39
………………….
………………….
1 Timotius 5:4
………………….
………………….
2 Timotius 1:5
………………….
………………….
Referensi
2. Alkitab menyinggung tentang kakek-nenek dan pengaruh isti­
mewa mereka atas cucu-cucu mereka. Bacalah ayat-ayat ini,
mana yang menunjukkan peran dan tanggung jawab kakeknenek. Apa yang dikatakan Alkitab?
86
Peran dan Tanggung Jawab Kakek-Nenek
Kejadian 48:5, 9
………………….
Ulangan 4:9
………………….
Mazmur 78:5–6; 103:17
………………….
Amsal 13:22a
………………….
Yehezkiel 37:25
………………….
1 Timotius 1:4
2 Timotius 1:5
………………….
3. Bukan hanya kakek-nenek, keluarga pasangan, dan anggota
keluarga besar lainnya yang berpengaruh dalam hidup anakanak, Alkitab mengajar kita bahwa anak-anak juga mempunyai
peran dalam keluarga besar. Bacalah ayat-ayat berikut untuk
mengetahui hubungan ini:
Referensi
Anak-anak
Bagaimana Anakanak Memengaruhi
dan Memerhatikan
Orangtua/Kakek-Nenek
Kejadian 35:29
Esau dan Yakub
………………….
Kejadian 50:7, 13–14
Yusuf dan saudara-saudaranya
………………….
Amsal 23:22
Anak-anak pada umumnya
………………….
1 Timotius 5:4–5, 16
Anak-anak pada umumnya
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Apa definisi “keluarga besar” dalam budaya Anda? Siapa anggota
resmi dalam “keluarga besar”? Diskusikan definisi ini.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
87
Studi 11
Referensi
Children and Childhood in the Bible
Dalam budaya Anda, bagaimana peran kakek-nenek di tengah
keluarga? Apa peran dan tanggung jawab kakek-nenek? Dis­
kusikan keuntungan dan penghalang yang dihadapi kakeknenek untuk memenuhi peran dan tanggung jawab mereka
dalam konteks budaya Anda.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Pada zaman Alkitab, bukan hanya kakek-nenek, keluarga pa­
sangan, dan anggota keluarga lainnya yang termasuk dalam
“rumah tangga”, budak dan pembantu juga kadang-kadang
termasuk dalam keluarga besar. Bacalah ayat-ayat berikut
untuk mengetahui bukti dari jenis keluarga besar ini (“rumah
tangga”). Sebutkan tokoh-tokoh Alkitab yang “rumah tangga”nya termasuk budak atau pembantu, dan tuliskan pengamatan
Anda mengenai budak atau pembantu ini serta hubungan
mereka dengan anggota keluarga besar lainnya:
Kepala Rumah Tangga
Pengamatan Mengenai
Budak/Pembantu dalam
Hubungan dengan
Majikannya
Kejadian 14:14
Kejadian 16:1
Kejadian 17:27
………………….
………………….
Kejadian 24:61
………………….
………………….
2 Samuel 12:17
………………….
………………….
1 Raja-raja 5:9
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 16:11–15
………………….
………………….
Filemon 8–21
………………….
………………….
Referensi: Perjanjian
Lama dan Perjanjian
Baru
88
Referensi
Partisipasi Budak/Pembantu dalam Aktivitas Keluarga
Keluaran 20:10; 23:12
………………….
Imamat 22:11
………………….
Ulangan 12:11–12
………………….
Pengkhotbah 2:7
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Amsal 17:6 menyatakan bahwa anak-cucu adalah “mahkota
orang-orang tua”. Ada juga pepatah, “Cucu-cucu adalah upah
dari Allah untuk masa tua kita.” Cucu-cucu biasanya mempunyai
tempat khusus di hati kakek-nenek mereka. Apa kutipan yang
paling lazim dalam budaya Anda tentang cucu-cucu? Bersifat
positif atau negatif? Apakah kutipan ini menyiratkan persepsi
umum tentang hubungan kakek-nenek dan cucu mereka?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Sebagaimana disebutkan dalam Kata Pengantar, kadangkadang “keluarga pasangan” dianggap sebagai “orang luar”
dalam budaya-budaya lain. Mengapa? Dari pengamatan Anda,
dan dalam konteks budaya Anda, diskusikan masalah-masalah
yang muncul dalam hubungan dengan “keluarga pasangan”.
Apa akar masalahnya dan bagaimana keluarga-keluarga dapat
hidup sebagai keluarga yang saleh, dengan peran yang diberikan
Allah kepada keluarga pasangan sehingga tidak ada “orang luar”?
Diskusikan.
89
Studi 11
5. Dalam Perjanjian Lama, temukan aktivitas keluarga di mana
budak/pembantu diizinkan untuk berpartisipasi. Bacalah ayatayat berikut ini dan tuliskan pengamatan Anda mengenai topik
ini:
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Pembantu rumah tangga sangat lazim dalam rumah tangga Latin,
Afrika, dan Asia. Bagaimana mereka diperlakukan? Diskusikan
mengapa pembantu dalam budaya Anda seharusnya, atau
seharusnya tidak, dianggap sebagai bagian dari keluarga besar
“majikan” mereka.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Tema/Prinsip Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Refleksi Lebih Lanjut:
Bacalah Kitab Rut. Rut adalah contoh klasik tentang menantu
saleh yang menikmati kebaikan dari ibu mertuanya dan berkat
istimewa dari Allah meskipun menghadapi banyak rintangan.
Apa sikap dan kualitas saleh yang membedakan Rut, bukan
90
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 95–104.
91
Studi 11
hanya sebagai menantu yang penuh kasih, melainkan terutama
sebagai perempuan saleh? Tuliskan atau diskusikan kualitaskualitas ini dan tindakan-tindakan Rut yang didasari karakternya
yang saleh.
Studi 12
Janji dan Berkat Allah
untuk Generasi-generasi
Kata Pengantar
A
llah adalah Allah yang empunya generasi-generasi! Ia ingin kita
menyerahkan obor iman kepada generasi berikutnya. Mazmur
78:2–7 mengatakan:
“Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau meng­
ucapkan teka-teki dari zaman purbakala. Yang telah kami dengar
dan kami ketahui, dan yang diceritakan kepada kami oleh nenek
moyang kami, kami tidak hendak sembunyikan kepada anakanak mereka, tetapi kami akan ceritakan kepada angkatan yang
kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatan-Nya dan
perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya. Telah
ditetapkan-Nya peringatan di Yakub dan hukum Taurat diberiNya di Israel; nenek moyang kita diperintahkan-Nya untuk
memperkenalkannya kepada anak-anak mereka, supaya dikenal
oleh angkatan yang kemudian, supaya anak-anak, yang akan
lahir kelak, bangun dan menceritakannya kepada anak-anak
mereka, supaya mereka menaruh kepercayaan kepada Allah dan
tidak melupakan perbuatan-perbuatan Allah, tetapi memegang
perintah-perintah-Nya ….”
Children and Childhood in the Bible
Kata “angkatan” (generasi) dan gagasan-gagasan yang berkaitan
sering muncul dalam Alkitab. Berikut ini di antaranya:
“angkatan”—46 kali (PL); 28 kali (PB)
“nenek moyang”—84 kali (PL); 15 kali (PB)
“kamu dan keturunanmu”—10 kali (PL)
“kamu dan anak-anakmu”—10 kali (OT); 1 kali (PB)
“Abraham, Ishak, dan Yakub”—13 kali (PL); 4 kali (PB)
Sering kata “keturunan” digunakan dalam konteks genealogi
atau “catatan sejarah dari satu keluarga atau suku.” Namun, yang
lebih signifikan bagi kita dalam studi ini, Alkitab menunjukkan bahwa
sebutan Allah kepada “angkatan” sering berorientasi kepada masa depan
dan berkaitan dengan berkat perjanjian-Nya! Kejadian 17:7 adalah
salah satu di antara banyak contoh:
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau serta
keturunanmu turun-temurun menjadi perjanjian yang kekal,
supaya Aku menjadi Allahmu dan Allah keturunanmu.”
Seperti yang dinyatakan Rasul Petrus, Allah “telah meng­anu­
gerahkan kepada kita janji-janji yang berharga dan yang sangat besar” (2
Ptr. 1:4). Orang dewasa cenderung menganggap janji dan berkat Allah
dimaksudkan hanya untuk kita. Namun kenyataannya, anak-anak
sangat sering berada dalam janji dan berkat Allah. Ketika membuat
perjanjian dengan Israel, Allah sengaja menyertakan anak-anak sebagai
generasi selanjutnya yang akan menikmati dan meng­abadikan berkatberkat-Nya—bahkan sebelum mereka lahir! Dengar­kan satu contoh
yang jelas ketika Musa mempersiapkan bangsa Israel untuk memasuki
Tanah Perjanjian—“Ia akan mengasihi engkau, memberkati engkau dan
membuat engkau banyak; Ia akan memberkati buah kandunganmu dan
hasil bumimu ...” (Ul. 7:13).
Berkat yang dijanjikan Allah kepada manusia selalu menyerta­
kan anak-anak sejak mulanya. Studi ini akan menyelidiki apa yang
Herbert Lockyer, Sr., Nelson’s Illustrated Bible Dictionary. (Thomas Nelson
Publishers, 1986).
94
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah janji-janji Allah yang melibatkan anak-anak dalam
frasa “kamu dan anak-anakmu”. Untuk penafsiran yang akurat,
bacalah teks-teks berikut dalam konteksnya dengan mengacu
pada ayat-ayat yang menjadi konteks referensi ini. Baris pertama
sudah dikerjakan untuk Anda.
Frase “Kamu dan AnakAnakmu”
Janji-janji Allah yang
Melibatkan Anak-anak
Ulangan 4:40
………………….
Panjang umur dan
mewarisi Tanah Perjanjian.
Ulangan 12:28
………………….
………………….
Ulangan 30:2–3
Ulangan 30:19–20
………………….
………………….
Mazmur 115:14
………………….
………………….
Yesaya 49:25
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 2:39–40
………………….
………………….
Referensi
2. Dalam Kejadian 21:18, Allah juga berjanji kepada Ismael. Dia
berkata: “... Aku akan membuat dia menjadi bangsa yang besar”
(Pertimbangkan situasi ketika janji ini dibuat!) Apakah Allah
menepati janji itu? Bagaimana caranya? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
95
Studi 12
diperhatikan Allah dan janji-janji-Nya kepada “generasi selanjutnya”.
(Perhatikan, betapa pentingnya ketaatan orangtua untuk berkat bagi
generasi selanjutnya. Kita akan membicarakan hal ini lebih banyak
dalam studi-studi selanjutnya.)
Children and Childhood in the Bible
3. Bacalah ayat-ayat berikut mengenai janji Allah tentang anakanak dan/atau generasi-generasi selanjutnya. Kemudian, tulis­
kan kesimpulan Anda atau “pelajaran yang dipetik” dari janjijanji ini:
Janji Allah tentang Anakanak dan/atau Generasigenerasi Selanjutnya
Kesimpulan atau
“Pelajaran” yang Dipetik
dari Janji-Janji Itu
Kejadian 6:18
………………….
………………….
Ulangan 11:21
………………….
………………….
Mazmur 25:12, 13
Mazmur 37:25–26
………………….
………………….
Mazmur 112:1–2
………………….
………………….
Amsal 20:7
………………….
………………….
Referensi
Pikirkan dan Diskusikan:
Apakah Anda menemukan peringatan untuk orang dewasa
dan anak-anak yang berulang-ulang disebutkan dalam ayatayat di atas sebagai syarat untuk menikmati janji-janji Allah?
Apa saja ayat-ayat itu? Diskusikan konsekuensi positif dari setia
memenuhi syarat-syarat itu.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Hakim-hakim 2:10 mengatakan: “Setelah seluruh angkatan itu
dikumpulkan kepada nenek moyangnya, bangkitlah sesudah mereka
itu angkatan yang lain, yang tidak mengenal TUHAN ataupun
perbuatan yang dilakukan-Nya bagi orang Israel.” Mengapa
generasi sesudah Yosua berpaling dari Allah meskipun Allah
96
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Pemazmur menyatakan: “... kami akan ceritakan kepada angkat­
an yang kemudian puji-pujian kepada TUHAN dan kekuatanNya dan perbuatan-perbuatan ajaib yang telah dilakukan-Nya”
(Mzm. 78:4). Bagikan dengan kelompok Anda satu atau dua
“perbuatan yang pantas dipuji” dan “tanda-tanda ajaib” dari
Allah yang ingin Anda ceritakan kepada anak cucu Anda.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Kisah Para Rasul 2:39 menyatakan: “Sebab bagi kamulah janji
itu dan bagi anak-anakmu ...” Apa janji yang dimaksudkan itu?
Apakah janji ini masih relevan untuk anak-anak zaman sekarang?
Bagaimana ayat ini menyuarakan perhatian tentang status anakanak di gereja zaman sekarang?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Berdasarkan pengalaman Anda sebagai penasihat, pemimpin
gereja, atau bekerja dalam bidang pengembangan anak yang
secara langsung menangani anak-anak yang berisiko, mana di
antara janji-janji di atas yang paling menghibur bagi Anda?
Mengapa?
97
Studi 12
berjanji memberkati keturunan-keturunan mereka? Pelajaran
rohani apa yang dapat kita petik dari ayat ini?
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Tuliskan tiga atau empat janji yang langsung ditujukan kepada
anak-anak yang Anda percaya sangat penting dalam pelayanan
Anda kepada anak-anak. Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah dan renungkan Lukas 1:50 yang menyatakan:
“Dan rahmat-Nya turun-temurun atas orang yang takut akan
Dia.” Dengan cara apa saja kita dapat mendoakan generasi
berikutnya, dengan tantangan, kesempatan, dan isu-isu yang
akan dihadapinya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
98
Alemu Beeftu, God Heard the Boy Crying (Compassion Inter­
national), hlm. 25–16.
Herbert Lockyer, Sr., Nelson’s Illustrated Bible Dictionary,
(Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1986).
99
Studi 12
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
K
Bagian Tiga
MENDIDIK DAN
MENGASUH ANAK-ANAK
itab Amsal memberikan banyak panduan bagi orang-orang yang
berkecimpung dalam dunia anak-anak. Cukup sulit untuk setia
dan berkomitmen mendidik dan mengasuh anak-anak secara positif
di tengah norma-norma yang terus berubah dalam membesarkan anak
pada masing-masing budaya. Dalam setiap generasi orangtua dan anak
selalu ada tantangan baru dalam konteks budaya yang tidak dibicarakan
dalam Alkitab.
Keluarga adalah struktur yang diciptakan Allah untuk me­
lindungi dan mengasuh anak-anak. Rancangan Allah untuk keluarga
termasuk perkawinan yang sehat dan memuliakan Allah, suami/ayah
yang dapat menjadi contoh kepemimpinan rohani di tengah keluarga,
dan ayah-ibu yang bekerja sama membesarkan anak dengan cara yang
saleh dalam tujuan membangun keluarga yang kokoh.
Pada zaman sekarang, keluarga-keluarga berada di bawah te­
kanan. Bahkan dalam gereja, banyak keluarga yang bergumul atau tidak
berfungsi sebagaimana mestinya. Dilaporkan bahwa di kebanyakan
tempat, angka perceraian di antara keluarga-keluarga Kristen pada
dasarnya sama dengan keluarga-keluarga bukan Kristen. Banyak isu
yang dihadapi keluarga dan anak-anak zaman sekarang sangat berbeda
dengan isu-isu yang dihadapi pada zaman dulu. Pada saat yang sama,
banyak tantangan yang dihadapi sama saja—membantu anak-anak
bertumbuh dalam hikmat dan besarnya, serta dikasihi Allah dan
manusia (seperti Yesus, dalam Lukas 2:52). Studi kita dalam bagian ini
Children and Childhood in the Bible
tidak menjawab secara khusus semua isu, tetapi kita akan mendapatkan
contoh-contoh—baik maupun buruk—tentang isu-isu keluarga dalam
Alkitab. Wawasan dan prinsip dari Alkitab yang akan Anda temukan
tidak berubah oleh waktu—cocok diterapkan untuk keluarga-keluarga
di budaya manapun dan di setiap generasi.
102
Studi 13
Tanggung Jawab Orangtua
Terhadap Anak
Kata Pengantar
S
aat ini, jutaan anak menderita dalam budaya kita yang berciri
“orangtua tanpa anak atau anak-anak tanpa orangtua”. Gambaran
Alkitab tentang satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak-anak
tidak lagi lazim di seluruh dunia. Keluarga-keluarga dengan orangtua
tunggal, belum lagi banyak kombinasi dan “campuran” lainnya dari
keluarga, dengan berbagai peran orangtua di tengah budaya-budaya,
menimbulkan ketakutan secara emosional dan merugikan keluargakeluarga secara sosial. Siklus keluarga yang retak dan bercerai dapat
dipatahkan bila orangtua kembali kepada “buku panduan kekal yang
diberikan Allah untuk membesarkan anak”—yakni Alkitab.
Apa yang diharapkan Allah dari orangtua? Allah telah memberi
kita semua yang diperlukan untuk memiliki kehidupan keluarga yang
aman, bahagia, dan harmonis. Membesarkan anak secara efektif hanya
terjadi bila orangtua memerhatikan instruksi spesifik yang diberikan
Allah mengenai tanggung jawab mereka dalam membesarkan anakanak yang saleh.
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 105.
Ibid., hlm. 107.
Children and Childhood in the Bible
Ini topik yang sangat besar, dan beberapa pelajaran dalam buku
studi ini membahas berbagai segi tanggung jawab orangtua, termasuk
memberikan teladan, mendisiplin, dan mengajar. Pelajaran pertama
tentang hal ini akan mengamati beberapa ciri umum dari tanggung
jawab orangtua.
Apa Kata Alkitab?
1. Dalam ayat-ayat berikut, apa tanggung jawab utama orangtua
terhadap anak-anak mereka?
•
Amsal 10:1; 15:20:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Amsal 20:20; 23:22:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
2. Bacalah ayat-ayat ini untuk menentukan hal-hal spesifik yang
seharusnya dilakukan orangtua untuk anak-anak mereka. Tinjau
lagi setiap ayat dan temukan tanggung jawab spesifik ayah dan
ibu. Kemudian temukan satu kata atau tema yang merangkum
apa sudah atau seharusnya dilakukan orangtua untuk anak-anak
mereka. Baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda.
104
Tema dalam
Satu Kata
Efesus 5:23; Kejadian 18:19;
Bilangan 1:4; 1 Timotius
3:4–5; 5:14
Ayah adalah kepala dari istri dan
anak-anak, bertanggung jawab
atas kesejahteraan jasmani dan
rohani mereka; memimpin dan
mengarahkan keluarga; ibu harus
mengatur rumah tangganya.
Memimpin
Ayub 1:5; 1 Samuel 1:11, 27;
2 Samuel 12:16; Ezra 8:21
………………….
………………….
Bilangan 6:1–21; 1 Samuel
1:11, 24, 28; Lukas 2:22
…………………
………………….
Maleakhi 4:5–6; Lukas
15:20–24; Yohanes 4:46–49;
1 Tesalonika 2:7
………………….
………………….
Yesaya 49:22; 66:12;
Hosea 11:3; 2 Yohanes 4
………………….
………………….
Kejadian 8:2; 20, 31; 26:25;
Yosua 4:1–7
………………….
………………….
Efesus 6:4; Kolose 3:21; 1
Tesalonika 2:11–12
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Walaupun membesarkan hati dan meneguhkan anak-anak kita
itu penting, beberapa orang berpendapat bahwa peneguhan
semacam itu seharusnya mempunyai tujuan dan arti nyata da­
lam kehidupan anak tersebut. Dengan kata lain, pujian itu tidak
boleh hanya pujian kosong belaka. Bacalah kutipan berikut dari
buku yang sangat bagus, Greater Expectations, karangan William
Damon. Apakah menurut Anda anak-anak zaman sekarang
terlalu banyak menerima peneguhan? Apakah mereka dapat
kelebihan harga diri? (Petunjuk: Bagaimana menyeimbangkan
dengan kerendahhatian?)
105
Studi 13
Tanggung Jawab Ayah/Ibu
Referensi
Children and Childhood in the Bible
“Apa yang terjadi ketika seorang anak menerima pesan yang
menyenangkan tetapi tidak bermakna, yang mengatakan
bahwa ia adalah yang terbaik dalam segala hal? Beberapa
anak akan langsung menyingkirkan pesan-pesan semacam
itu .... Mereka mungkin mengulangi kata-kata itu kadangkadang, tetapi tidak memasukkannya dalam hati. Pesanpesan itu tidak mengubah anggapan mereka tentang diri
mereka …. Beberapa anak memisahkan perasaan me­reka
tentang harga diri dari perbuatan apa pun yang mereka
lakukan .... Anak-anak lain bersikap skeptis ter­hadap
pernyataan-pernyataan seperti itu dan semakin mem­
biasakan diri dengan masukan positif. Lama kelamaan, ini
dapat menjadi ketidakpercayaan kepada kata-kata orang
dewasa, dan akhirnya ia juga meragukan diri sendiri.
3. Bacalah ayat-ayat berikut dalam Kitab Amsal. Apa dua karak­
teristik utama pada seorang anak laki-laki yang membawa
sukacita bagi orangtuanya?
Referensi:
Karakteristik yang Membawa Sukacita
Amsal 10:1
………………….
Amsal 13:1
………………….
Amsal 17:21
………………….
Amsal 23:24, 25
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Diskusikan mengapa Yesus mengatakan bahwa orangtua yang
mengasihi anak-anaknya lebih daripada mengasihi Dia “tidak
dapat menjadi murid-Ku” (Luk. 14:26). (Dalam versi lain,
Yesus mengatakan bahwa orang yang ingin mengikut Dia
William Damon, Greater Expectations (New York: Free Press paperbacks,
1995), hlm. 73.
106
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Apa saja tanggung jawab yang dianggap sulit oleh orangtua
zaman sekarang (termasuk orang Kristen) untuk dipraktikkan
dalam budaya Anda? Mengapa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Apa tindakan yang akan Anda ambil sebagai pemimpin rohani
untuk mempersiapkan orangtua yang masih muda supaya
dapat membesarkan anak secara efektif menurut Alkitab? Apa
yang dapat dilakukan gereja dalam mendorong orangtua untuk
memenuhi tanggung jawab mereka sebagai orangtua di tengah
keluarga mereka?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
107
Studi 13
harus “membenci” anggota keluarganya dan hidupnya sendiri.)
Bagaimana Anda menyelaraskan pengajaran Yesus di sini dengan
perintah Allah kepada orangtua supaya mengasihi anak-anak
mereka?
Children and Childhood in the Bible
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 43–44; 105–121.
108
Studi 14
Tanggung Jawab Anak
kepada Orangtua
Kata Pengantar
I
nilah waktu dalam sejarah di mana unit keluarga rusak dan banyak
anak terpisah dari orangtua mereka, bahkan sekalipun tinggal bersama
di bawah satu atap. Mudah untuk menyalahkan orangtua atas sebagian
besar masalah yang berhubungan dengan keluarga. Sebagian orang
menganggap wajar bila anak-anak memberontak terhadap orangtua
mereka, dan ini terjadi dalam rumah tangga yang disfungsional, rumah
tangga yang retak, dan rumah tangga Kristen di mana peran orangtua
diharapkan masih utuh.”
Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Allah menaruh ha­
rapan besar kepada anak-anak dalam keluarga, di samping apa yang
diharapkan-Nya dari orangtua. Sesuai dengan umur dan pengertian
mereka, Allah mengharapkan anak-anak menanggapi dengan baik
pendidikan dan disiplin dari orangtua mereka, serta pengajaran moral
dari Alkitab. Rumah tangga yang saleh terdiri dari orangtua dan anakanak yang memenuhi peran dan tanggung jawab yang diberikan Allah
kepada mereka bagaimana pun situasi yang mereka hadapi.
Ketaatan anak-anak kepada orangtua mereka tampak dalam
seluruh Alkitab, tetapi selain ketaatan, apa lagi yang diharapkan dari
anak-anak? Bacalah ayat-ayat berikut untuk menemukan setidaknya
Children and Childhood in the Bible
sembilan tanggung jawab anak yang diharapkan dipenuhi dalam
hubungan dengan orangtua mereka.
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk menemukan sembilan tang­
gung jawab anak kepada orangtua mereka:
Referensi
Sembilan Tanggung jawab Anak
Efesus 6:1; Kolose 3:20; 1 Petrus 1:14
Menaati orangtua mereka*
Keluaran 20:12; Ulangan 5:16;
Maleakhi 1:6; 1 Timotius 3:4
Menghormati dan menghargai
orangtua mereka*
Amsal 13:13b; Ibrani 12:7–9
………………….
Amsal 7:1–5
………………….
Ulangan 32:7
………………….
Efesus 5:1
………………….
1 Timotius 5:4–5; 16
………………….
Yeremia 7:18
………………….
* Dua tanggung jawab ini lebih jauh dibicarakan dalam Studi 16,
“Konteks Alkitab tentang Menghormati dan Ketaatan”.
2. Amsal menggambarkan anak-anak yang tidak disiplin sebagai
“pencemooh” yang “memandang rendah diri mereka sendiri”
dalam Amsal 13:1b; 15:12a, 32a. Sesudah membaca ayat-ayat
ini, berikan contoh tentang anak-anak yang tidak didisiplin
da­lam Alkitab dan diskusikan bagaimana mereka mencemooh
atau memandang rendah diri sendiri.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
110
Referensi Amsal
Kata-kata yang Berhubungan
dengan Pengajaran Ayah
Tindakan Spesifik yang
Diharapkan dari Anak
1:8; 4:1
4:10
4:20
5:1
5:7; 7:24; 8:32
8:33
19:20
22:17
23:22
Didikan ayahmu
Perkataanku
Perkataanku
Kepandaian yang kuajarkan
Aku
Didikan
Nasihat
Amsal-amsal orang bijak
Ayahmu
Mendengarkan
7:24
5:1
22:17
Perkataan mulutku
Hikmatku
Amsal-amsal orang bijak
Memerhatikan
5:7
Perkataan mulutku
3:1; 4:2
Ajaranku
………………….
4:5
Perkataan mulutku
………………….
1:8; 6:20
Ajaran ibumu
………………….
2:1
10:8
19:20
Perkataanku
Perintah-perintah
Nasihat, didikan
………………….
4:13
7:2
Didikan
Ajaranku
………………….
13:1
16:20
Didikan ayah
Firman
………………….
2:1; 4:4
7:2
Perintahku
………………….
23:12
Didikan
Kata-kata pengetahuan
………………….
111
Jangan menyimpang
Studi 14
3. Amsal juga memberikan daftar kata kerja dan perintah mengenai
tindakan yang diharapkan dari anak-anak kepada pengajaran
orangtua mereka (khususnya ayah). Dalam ayat-ayat berikut,
ringkas kata kerja dan tindakan ini dalam frasa singkat. Tiga
baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda.
Children and Childhood in the Bible
Pikirkan dan Diskusikan:
Apa tanggung jawab lain yang tidak disebutkan di atas yang
dipraktikkan anak-anak dalam budaya Anda untuk menunjuk­
kan kasih dan penghargaan mereka kepada orangtua mereka?
Apa yang menghalangi atau menguatkan anak-anak untuk me­
menu­hi tanggung jawab mereka kepada orangtua mereka?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah ayat-ayat berikut tentang tanggung jawab anakanak dengan mengacu kepada iman dan kehidupan rohani
mereka sendiri. Apa yang disebutkan ayat-ayat ini mengenai
perkembangan iman anak tersebut? Baris pertama sudah di­
kerjakan untuk Anda:
Referensi
Mazmur 148:12
Tanggung Jawab Anak Berkenaan dengan
Perkembangan Iman/Kerohanian Mereka
Bergabung dengan anak lain dalam
memuji Tuhan
Pengkhotbah 12:1
………………….
Amsal 20:11
………………….
Mazmur 119:9
………………….
1 Timotius 4:12
………………….
2 Timotius 2:22
………………….
Titus 2:6
………………….
Keluaran 12:26–27; 13:14–15
………………….
112
1. Roy Zuck berkata, “Supaya efektif, didikan (disiplin) mempunyai
dua sisi; harus diberikan oleh orangtua, dan harus diterima oleh
anak.” Dalam budaya Anda, sisi yang mana (orangtua atau
anak) yang cenderung gagal dalam tanggung jawab berkaitan
dengan disiplin? Pada umumnya, apa yang menghalangi atau
yang mendorong anak menerima disiplin dari orangtua dalam
budaya Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Apakah anak-anak dalam budaya Anda bekerja sama dengan
orangtua mereka? Dalam hal apa anak-anak bekerja sama
dengan orangtua? Diskusikan tantangan, sukacita, keuntungan,
kerugian dari praktik ini.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Pada Kata Pengantar bagian ini, kami berkata, “Sebagian orang
menganggap wajar bila anak-anak memberontak terhadap
orangtua mereka, dan ini terjadi dalam rumah tangga yang dis­
fungsional, rumah tangga yang retak, dan rumah tangga Kristen
di mana peran orangtua diharapkan masih utuh.” Apakah Anda
setuju bahwa pemberontakan itu wajar dan dapat diterima?
Mengapa ya atau mengapa tidak? Bila Anda tidak setuju, ba­
gaimana mencegahnya? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 165.
113
Studi 14
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
Children and Childhood in the Bible
Bagaimana anak-anak dalam budaya Anda didorong untuk
memupuk pertumbuhan rohani dan iman mereka sendiri?
Apakah anak-anak didorong untuk menanyakan hal-hal rohani
kepada orangtua mereka? Bila tidak, mengapa? Program/aktivi­
tas/bimbingan apa yang disediakan gereja dalam komunitas
Anda bagi keluarga-keluarga untuk menolong mereka memupuk
kehidupan rohani anak-anak mereka di rumah? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi Kasus:
Rumi yang berumur dua tahun berada di pasar bersama
kedua orangtuanya. Ia melihat sebuah bola kecil yang dapat
melambung yang dijual pedagang keliling dan mengambilnya
untuk bermain-main. Namun, orangtuanya tidak sanggup
membeli dan tidak ingin menggunakan uang mereka untuk
membeli mainan seperti itu. Oleh karena itu, mereka meminta
Rumi mengembalikannya ke keranjang. Rumi sangat bingung.
Ia tidak ingin mengembalikan mainan itu kepada pedagang
keliling tersebut. Ia menjatuhkan diri ke tanah dengan sangat
marah dan membuat debu beterbangan ke mana-mana sambil
menangis meraung-raung.
Apa yang seharusnya dilakukan orangtuanya saat itu?
Menurut Anda, bagaimana mereka harus menangani kelakuan
buruk anak tersebut?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
114
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 159–168.
115
Studi 14
Ringkasan Wawasan Penting:
Studi 15
Mengasuh dan
Mendidik (Mendisiplin)
Menurut Alkitab
Kata Pengantar
A
lkitab memberi kita panduan yang dapat dipercaya untuk meng­
asuh dan mendidik anak dalam cara positif. Tujuan kita sebagai
orangtua atau pemimpin bagi anak seharusnya adalah untuk melihat
buah-buah dari karakter yang saleh pada diri anak-anak kita. Dalam
Alkitab, orangtua didorong untuk “[mendidik] orang muda menurut
jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan
menyimpang dari pada jalan itu” (Ams. 22:6). Dalam bahasa Ibrani,
akar dari kata yang kita terjemahkan sebagai “didiklah” berarti “mem­
persempit”. Dari sekian banyak sikap dan perilaku yang mungkin,
men­didik akan mempersempit mereka menjadi orang-orang yang da­
pat diterima secara budaya maupun Alkitab. Itulah tugas mendidik.
Bagaimana orangtua, secara alkitabiah, mengasuh, mendidik, dan men­
disiplin, anak menolong anak-anak untuk menjadi pribadi se­bagaimana
diciptakan Allah?
Orangtua mempunyai tanggung jawab untuk mengasuh dan
mendidik dengan kasih (mempersempit sikap dan perilaku) anak-anak
mereka. Sering kali mendidik berarti juga mendisiplin atau memberi­
kan konsekuensi atas perilaku yang salah. Anak yang tidak didisiplin
kemungkinan menjadi orang dewasa yang tidak disiplin. Anak yang
Children and Childhood in the Bible
diasuh dan didisiplin secara positif dan berkelakuan baik, diharapkan
akan menjadi orang dewasa yang positif dan bertanggung jawab. Surat
Ibrani mengatakan bahwa kita seharusnya menerima “ganjaran” (12:7)
dan tidak menjadi kecil hati atau meremehkan pendisiplinan dalam
hidup kita (12:5) karena pendisiplinan itu datang dari hati Allah yang
mengasihi (12:6). Kasih Allah itu membuat kita rela didisiplinkan dan
menjadikannya sebagai “berkat” sehingga kita tidak hanya memba­
wa kemuliaan bagi-Nya, tetapi juga menjadi terang bagi orang lain.
Ibrani 12:11 menyatakan: “Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu ia
diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian
ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka
yang dilatih olehnya.”
Mari kita memeriksa beberapa panduan dan kebenaran dari
Alkitab tentang mengasuh dan mendisiplin anak-anak.
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut dalam Kitab Amsal yang meng­
gambarkan kecenderungan alami anak-anak sebagai akibat dari
dosa asal, terhadap bimbingan dan disiplin. Disiplin yang positif
menolong anak untuk mengembangkan dirinya dalam hal
penguasaan diri, efisiensi, kebenaran, dan sebagainya. Tuliskan
pengamatan Anda mengenai kecenderungan anak terhadap
“jalan yang patut baginya”.
Referensi dalam Kitab Amsal
Kecenderungan Anak terhadap Disiplin
1:7b; 12:1b; 15:15a
………………….
15:32a
………………….
22:15
………………….
2. Bacalah Kitab Amsal lebih jauh. Konsekuensi apa yang Anda
temukan tentang anak yang tidak didisiplin? Beberapa dari ayatayat yang sama ini menunjukkan hasil atau karakteristik anak
118
Referensi dalam
Kitab Amsal
Konsekuensi Anak yang
Tidak Didisiplin
Konsekuensi Anak yang
Didisiplin
Amsal 5:23; 6:23
………………….
………………….
Amsal 10:17
………………….
………………….
Amsal 13:18
………………….
………………….
Amsal 15:32
………………….
………………….
Amsal 29:15
………………….
………………….
3. Teruskan mempelajari Kitab Amsal. Bacalah ayat-ayat berikut
untuk mengetahui asuhan dan pendisiplinan yang diberikan
orangtua dengan kasih. Perkirakan apa yang dapat dipelajari
mengenai disiplin yang alkitabiah dari ayat-ayat ini dan beri
komentar:
Referensi dari Kitab Amsal
Pelajaran tentang Disiplin
Amsal 3:12
………………….
Amsal 13:24
………………….
Amsal 23:13
………………….
Amsal 23:14
………………….
Amsal 29:17
………………….
4. Bagaimana Anda mencirikan disiplin dan pengasuhan penuh
kasih yang digambarkan dalam ayat-ayat berikut:
Referensi
Karakteristik Disiplin
Ulangan 8:5
………………….
Ibrani 12:6–9
………………….
Ibrani 12:10–11
………………….
119
Studi 15
yang didisiplin dengan kasih. Bandingkan konsekuensi yang
Anda temukan.
Children and Childhood in the Bible
Pikirkan dan Diskusikan:
Apa pendapat Anda tentang disiplin yang dibicarakan dalam
ayat-ayat Surat Ibrani di atas? Menurut Anda, bagaimana ayatayat ini dibandingkan dengan hikmat tentang topik ini yang
ditemukan dalam banyak ayat di Kitab Amsal?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Roy Zuck mengajukan pertanyaan yang mendorong kita untuk
berpikir: “Apakah anak Anda tidak taat atau suka membantah?
Apakah ia sengaja tidak menaati perintah atau larangan Anda?
Apakah ia menunda-nunda melakukan hal yang ia tahu harus
dilakukan? Apakah ia terlibat dalam kenakalan atau bahkan
masalah serius? Bagaimana seharusnya Anda mendisiplin anakanak supaya mereka dengan rela langsung menaati Anda? Ba­
gaimana Anda mengarahkan mereka dalam perilaku yang
berarti, bukan perilaku yang merusak atau nakal?” Berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan ini, bagaimana Anda akan menjawab
sesuai ayat-ayat yang sudah Anda pelajari, dan yang akan
Anda pelajari dalam ayat-ayat berikut? Pikirkan pertanyaanpertanyaan ini saat Anda menyelidiki Alkitab.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Bacalah ayat-ayat berikut mengenai “tongkat” yang disebutsebut dalam Kitab Amsal. Apa yang dikatakan ayat-ayat ini
tentang pendisiplinan secara fisik?
Zuck, Precious in His Sight. Hlm. 121.
120
Komentar tentang Arti Ayat-ayat Ini
Amsal 13:24
………………….
Amsal 14:3
………………….
Amsal 23:13–14
………………….
Amsal 26:3
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Menurut Anda, apa perbedaan kata-kata berikut? Periksalah
dalam kamus untuk mengetahui arti-arti lainnya. “Mendidik”,
“Mengoreksi”, “Mendisiplin”, “Menghukum”, “Menegur”.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Sebagian orang saat ini menganggap “tongkat” dalam Alkitab
itu hanya kiasan. Menurut mereka, tongkat tidak pernah boleh
digunakan untuk mendidik (mendisiplin) anak. Bagaimana
menurut Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Ayat-ayat yang disebutkan dalam tabel nomor 5 di depan kon­
troversial dalam beberapa budaya. Apa pendapat Anda me­ngenai
memukul (pantat) anak? Bagaimana perasaan Anda (atau orangorang yang Anda kenal) mengenai hal itu?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
121
Studi 15
Referensi dalam Kitab
Amsal tentang “tongkat”
Children and Childhood in the Bible
4. Sebagian orang saat ini mengatakan bahwa anak-anak yang
sering menerima hukuman fisik lebih cenderung menjadi
agresif terhadap saudara-saudara kandungnya; mengganggu atau
menggertak anak-anak lain di sekolah; kejam terhadap pasangan
hidup dan anak-anak mereka, serta melakukan kejahatan yang
kejam. Bagaimana pendapat Anda? Bagaimana pengalaman atau
pengamatan Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Bagaimana anak-anak didisiplin dalam budaya/negara Anda
saat ini? Pendekatan mana yang efektif dan mana yang tidak?
Mengapa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Apa saja cara positif dan efektif bagi Anda untuk mendidik
dan mendisiplin anak-anak Anda? Bagaimana kaitan hal-hal
ini dengan ayat-ayat yang sudah Anda pelajari? Apa ayat-ayat
lainnya tentang disiplin yang positif dalam Alkitab?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi Kasus: Penyalahgunaan Hukuman Fisik
Masalah hukuman fisik zaman sekarang merupakan topik
yang penting dan sangat sensitif—karena itu, pantas diulas
122
•
•
•
•
•
Memukul, menampar, dengan atau tanpa alat seperti
tongkat, sepatu, cambuk, atau ikat pinggang;
Serangan langsung lainnya pada tubuh anak, seperti men­
cubit, menjewer, menjambak, memelintir persendian,
memotong dan mencukur rambut, menggores atau me­
nusuk kulit, menyeret anak ke tempat yang tidak dike­
hendakinya;
Memaksa anak untuk melakukan tindakan yang me­nya­
kitkan atau merusak, seperti mengangkat sesuatu yang
berat dalam waktu lama, berlutut di bebatuan, berdiri atau
duduk dalam posisi menyakitkan;
Memaksa anak untuk bertahan dalam posisi yang tidak
nyaman atau tidak pantas, atau latihan jasmani yang ber­
lebihan;
Menggunakan substansi eksternal, seperti materi yang
terbakar atau membeku, air, asap (termasuk cabai yang
dibakar), feses atau urine, menimbulkan kesakitan, ke­
takutan, bahaya, rasa jijik, atau terhina;
Elanor Jackson dan Marie Wernham dan ChildHope. (Consortium for Street
Children, London.) 2005, www.childhopeuk.org
123
Studi 15
lebih jauh. Walaupun Alkitab mengatakan bahwa hukuman
fisik kadang diperlukan dan boleh dilakukan, hukuman ini
sering disalahgunakan dan disalahpahami. Jelas bahwa sebagi­
an orangtua tidak mengetahui bagaimana atau kapan harus
mendisiplin anak-anak mereka dengan kasih. Elanor Jackson
dan Marie Wernham yang bersama-sama menulis materi per­
lindungan anak ChildHope, membahas secara terperinci ber­
bagai hukuman fisik yang digunakan terhadap anak-anak, ba­
nyak yang mengerikan dan semuanya jelas salah, berbahaya, dan
tidak alkitabiah. Ini termasuk hal-hal seperti:
Children and Childhood in the Bible
Jackson dan Wernham juga mempunyai panduan yang
menolong mengenai disiplin yang positif. Di antaranya:
•
•
•
•
•
•
•
Disiplin yang positif menuntut kepercayaan dari orangtua:
kepercayaan bahwa Anda benar-benar orang terpenting
dalam hidup anak-anak Anda.
Orang-orang belajar banyak melalui kerja sama dan upah
daripada melalui paksaan, kekerasan, dan hukuman. Upah
tidak harus berupa hadiah atau permen; hal yang benar-be­
nar diinginkan anak-anak adalah perhatian orangtua. Mere­
ka ingin Anda melihat mereka, berbicara kepada mereka,
membagikan hidup Anda bersama mereka, mengakui dan
meneguhkan segi-segi positif pada diri mereka.
Anak-anak membutuhkan perhatian Anda dan akan
melakukan apa saja untuk mendapatkannya. Semakin
banyak Anda memberi perhatian dalam situasi yang
menyenangkan, semakin sedikit mereka akan mencoba
memaksa Anda memberi perhatian melalui situasi yang
menyakitkan. Apakah Anda selalu menjawab ketika mereka
berbicara atau hanya ketika mereka merengek? Disiplin
yang positif berarti berusaha untuk tidak negatif.
“Lakukan” bekerja lebih baik daripada “jangan lakukan.”
Cobalah mengatakan “ya” dan “baik” setidaknya seimbang
dengan “tidak” dan “jangan lakukan itu”. Siaplah memuji
perilaku yang Anda sukai seperti Anda menegur bila ada
perilaku yang tidak Anda sukai.
Jelaskan alasan Anda yang sebenarnya—“pokoknya saya
bilang begitu” tidak memberikan pelajaran yang bermanfaat
untuk lain kali.
Bahkan ketika Anda tidak menyukai perilaku anak Anda,
jangan pernah menimbulkan kesan bahwa Anda tidak
menyukai anak Anda.
124
Diskusikan segi-segi “kebijakan disiplin” dalam konteks Anda
dengan anak-anak. Apakah organisasi/gereja Anda mempunyai
panduan tertulis untuk mengasuh dan mendisiplin secara positif
yang dapat digunakan oleh orang-orang yang terlibat langsung
dengan anak-anak? Bagaimana Anda menangani anak-anak
dan/atau remaja yang sulit dalam konteks Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Analisislah konsep “perlindungan anak” dalam konteks Anda.
Bagaimana pengasuhan dan disiplin mendukung kebijakan
organisasi atau gereja Anda mengenai perlindungan anak? Apa
tantangannya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
125
Studi 15
Rencana Tindakan:
Children and Childhood in the Bible
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 121–126.
126
Studi 16
Sikap Menghormati
dan Taat dalam Alkitab
Kata Pengantar
S
ikap menghormati, menghargai, dan taat kepada orangtua di­
perintahkan dalam Alkitab. Bahkan menghormati orangtua termasuk
dalam Sepuluh Perintah Allah: “Hormatilah ayahmu dan ibumu” (Kel.
20:12; Ul. 5:16). Perintah kelima adalah satu-satunya di antara sepuluh
perintah itu yang ditujukan khusus kepada anak-anak dan disertai
janji—Allah menjanjikan kepada mereka: “Supaya lanjut umurmu di
tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu.” Demikian juga,
Paulus mengulangi perintah ini dan alasan menaatinya—“supaya kamu
berbahagia dan panjang umurmu di bumi” (Ef. 6:2–3).
Menghormati dan ketaatan berjalan bersama. Anak yang me­
naati orangtuanya juga menghormati mereka, dan sebaliknya. Ada
konsekuensi berat dalam Alkitab bila tidak menghormati dan tidak
menaati orangtua. Di sisi lain, upah dari menghormati dan menaati
orangtua sangat berlimpah. Di sini kita akan melihat beberapa kon­
sekuensi dan upah menghormati dan menaati orangtua, serta mem­
bandingkan tindakan/sikap ini dengan beberapa tindakan/sikap se­rupa,
tetapi berbeda dalam kepentingannya.
Children and Childhood in the Bible
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut dan temukan perbedaan anak-anak
dalam Alkitab yang “menghormati” orangtua mereka. Temukan
perbuatan-perbuatan yang menunjukkan penghormatan ini dan
catat hasil pengamatan Anda!
Referensi
Anak-anak
Perbuatan-perbuatan yang
Menghormati Orangtua
Kejadian 27:27
Yakub
………………….
Kejadian 50:1
Yusuf
………………….
Yosua 2:12–13
Rahab
………………….
1 Samuel 22:3–4
Daud
………………….
Yohanes 19:26–27
Yesus
………………….
2. Bacalah teks Alkitab di bawah. Anda akan menemukan kon­
sekuensi dari perbuatan yang tidak menghormati orangtua.
Daftar dan catat konsekuensi yang tidak menyenangkan ini.
Perbuatan-perbuatan yang
Tidak Menghormati Orangtua
Konsekuensi
Keluaran 21:17;
Imamat 20:9
………………….
………………….
Amsal 19:26; 28:24
………………….
………………….
Amsal 30:17
………………….
………………….
Yehezkiel 22:7–12
………………….
………………….
Referensi
3. Bacalah kata-kata Yesus berikut mengenai perbuatan yang
menghormati orangtua. Bagaimana Yesus meneguhkan peng­
ajaran dari Perjanjian Lama mengenai topik ini? Apakah peng­
ajaran-Nya berbeda? Mengapa atau mengapa tidak?
128
Konteks
Kata-Kata Yesus
Matius 15:4–6;
Matius 19:19
………………….
………………….
Markus 7:10;
Markus 10:19
………………….
………………….
Lukas 18:20
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Bagaimana anak-anak menghormati dan menghargai orangtua
atau orang lain yang lebih tua dalam budaya/negara Anda?
Sebutkan beberapa tindakan atau aktivitas spesifik. Dalam cara
apa saja sikap menghormati dan menghargai orangtua dan orang
lain yang lebih tua terkikis atau bertambah dalam budaya Anda?
Mengapa? Bagaimana sikap menghormati dan menghargai
orangtua dan orang yang lebih tua dipulihkan dan didukung,
khususnya di gereja dan komunitas Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui bagaimana Kitab
Amsal memberikan banyak contoh tentang hal-hal baik yang
terjadi pada anak-anak yang terbuka dan taat kepada ajaran
orangtua mereka. Lihatlah dan tuliskan hal-hal baik yang akan
dialami anak-anak sebagai hasil dari ketaatan mereka kepada
orangtua.
Referensi dari Kitab Amsal
Hal-hal Baik yang Dialami Anak-anak yang Taat
Amsal 2:1–5
………………….
Amsal 3:2
………………….
129
Studi 16
Referensi
Children and Childhood in the Bible
Amsal 4:20–22
………………….
Amsal 6:23–24
………………….
Amsal 16:20
………………….
Amsal 19:16, 20
………………….
5. Anak-anak dalam Alkitab menunjukkan ketaatan kepada orang­
tua mereka. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui kisah
ketaatan mereka:
Referensi
Anak-anak
Tindakan yang Menunjukkan Ketaatan
Kejadian 22:7
Ishak
………………….
Kejadian 28:6–7
Yakub
………………….
1 Samuel 9:3–5
Saul
………………….
1 Samuel 17:17–20
Daud
………………….
Lukas 2:51
Yesus
………………….
6. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui konsekuensi bagi
orangtua bila gagal mendidik anak-anak mereka untuk meng­
hormati dan menaati mereka. Dapatkah Anda memikirkan
contoh-contoh lain dalam Alkitab selain yang didaftarkan di
bawah?
Referensi
Orangtua
Konsekuensi
1 Samuel 2:12
Eli
………………….
1 Samuel 8:1–3
Samuel
………………….
1 Raja-raja 1:5, 6
Daud
………………….
2 Raja-raja 2:23–24
Tidak dikenal
………………….
130
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
8. Dalam Perjanjian Baru, pengajaran Paulus termasuk topik
tentang ketidaktaatan anak-anak kepada orangtua. Bacalah Roma
1:28–31; 2 Timotius 3:1–5 untuk mengetahui pengajarannya.
Apa konsekuensi ketidaktaatan menurut Paulus?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Diskusikan dan beri contoh tentang bagaimana ayat-ayat dari
Kitab Amsal tadi masih relevan saat ini. Berdasarkan pengalaman
Anda, apakah Anda sudah melihat hasilnya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Berapa umur “terbaik” untuk mengajar seorang anak untuk
menghormati, menghargai, dan menaati orangtuanya? Beri
beberapa ilustrasi praktis di lingkungan rumah. Diskusikan
umur yang pantas di mana orangtua dapat berharap melihat
karakteristik yang saleh ini pada anak-anak mereka.
131
Studi 16
7. Dalam Perjanjian Lama, Hukum Taurat memerintahkan
orangtua untuk menangani anak-anak yang terus memberontak.
Bacalah Ulangan 21:18-21 untuk mengetahui konsekuensi
bagi anak-anak yang tidak taat. Apa implikasi rohani untuk
ketaatan/ketidaktaatan terhadap orangtua?
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Apa perbedaan arti kata: menaati, menghargai, dan menghorma­
ti? (Periksalah artinya dalam kamus untuk menemukan variasi
artinya.) Mana sikap/tindakan yang pantas terhadap orangtua
dan nenek moyang? Mana yang tidak pantas? Mengapa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bagaimana sikap menghormati dan menghargai orangtua de­
ngan cara yang sesuai dengan Alkitab berkaitan dengan meng­
hargai atau memuja nenek moyang (penyembahan kepada
nenek moyang) dalam budaya negara-negara di Asia (dan di
tempat-tempat lainnya), agama-agama, dan tradisi? Dalam cara
apa saja praktik-praktik ini memalsukan dan menyelewengkan
kebenaran-kebenaran Alkitab?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Mengapa mengatur keluarga dengan baik dan mempunyai anakanak yang taat adalah syarat untuk menjadi penatua di gereja? (2
Tim. 3:4) Diskusikan bagaimana mempunyai anak-anak yang
taat/tidak taat dapat menguntungkan/menghalangi pelayanan
seorang penatua.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
132
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 161–165.
133
Studi 16
Ringkasan Wawasan Penting:
Studi 17
Bagaimana Yesus
Dibesarkan dan Dididik?
Kata Pengantar
S
aya agak terganggu dengan beberapa gambar Yesus yang kita lihat.
Kadang-kadang rambut yang mengilat seperti habis “creambath”
agak terlalu feminin menurut saya. Saya percaya Yesus sangat “jantan”.
Mungkin juga Dia berotot karena terbiasa bekerja menggunakan
gergaji dan palu. Dia mempunyai cambuk, dan rupanya tahu cara
meng­gunakannya. Dia “laki-laki sejati”, tetapi masih mempunyai
waktu untuk mengasihi, bahkan bermain dengan anak-anak. Kita juga
tahu bahwa Yesus jelas dapat membaca dan menulis (Luk. 4:16–20;
Yoh. 8:6, 8). “Jelas, Dia tahu dan dapat membaca dan berbicara dalam
bahasa Ibrani, Aram, dan Yunani.”
Siapa saja guru-guru Yesus? Tentu saja Dia belajar banyak dari
kedua orangtua-Nya. Mungkin Dia juga belajar dari para rabi dan
pemimpin sinagoge setiap tahun ketika masih muda saat orangtua-Nya
membawa Dia ke Yerusalem untuk merayakan Paskah. Dari mana Dia
belajar? Dari hikmat pengajaran-Nya, kita melihat bahwa Dia tidak
hidup tersembunyi atau terpencil. Sebaliknya, Dia belajar banyak
tentang berbagai hal di dunia dengan cara mengamati, mendengarkan,
dan diajar. Dia belajar dan dapat menerapkan pelajaran-pelajaran
Zuck, Precious in His Sight, hlm 196.
Children and Childhood in the Bible
“dunia nyata” dari hal-hal sehari-hari yang dilihat-Nya di sekelilingNya dan dialami-Nya. Pelajaran apa saja yang dapat kita petik mengenai
mendidik anak-anak dari hal yang kita lihat dalam pendidikan Yesus?
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut yang ada dalam Injil Matius (diadap­
tasi dari Zuck, hlm. 197). Beri komentar tentang pendidikan dan
pengalaman hidup Yesus dari ayat-ayat ini. Apa yang dikatakan
ayat-ayat ini mengenai “kehidupan sekolah” Yesus pada masa
kanak-kanak-Nya?
Referensi dalam Injil
Matius
Pengalaman Belajar Yesus
Komentar tentang
“Kehidupan
Sekolah”
………………….
6:3
Dia anak seorang tukang kayu.
6:19–20
Dia mengetahui dampak
merusak dari ngengat dan karat.
………………….
7:3–5
Dia tahu mengenai pertukangan
kayu—masalah bila mata
terkena serbuk gergaji.
………………….
7:24–27
Dia mempunyai hikmat
mengenai membangun rumah
di atas batu, bukan di atas pasir.
………………….
9:16–17
Dia mengerti masalah dengan
menambal kantong anggur yang
lama dengan kain yang baru.
………………….
13:52
Dia mengetahui penggunaan
ruang penyimpanan di rumah.
………………….
5:15
Dia mengetahui tentang
perlunya minyak untuk lampu
minyak.
………………….
20:2, 9–10, 13
Dia tidak asing dengan nilai
mata uang.
………………….
136
Dia mengetahui nilai sebuah
batu penjuru.
………………….
22:15–21
Dia mengetahui tentang
pembayaran pajak.
………………….
5:13; 13:33; 15:26;
16:6, 11; 23:25–26
Dia mengacu kepada kehidupan
rumah tangga, termasuk
menyimpan di dapur barangbarang seperti bumbu-bumbu,
tepung, ragi, garam, roti, dan
mencuci perabotan makan.
………………….
6:26; 13:4; 24:28
Dia akrab dengan kehidupan
luar: burung-burung, burung
nazar.
………………….
Ayat-ayat Utama:
7:6, 10, 15; 13:47–50;
23:24, 33, 37
Pertanian dan petani; binatangbinatang; memancing
………………….
Ayat-ayat Tambahan:
9:36; 12:12, 34;
15:24, 26; 17:27;
18:12-13
Abu, kain karung, kuk, mutiara,
batu penggiling, menara jaga;
kuburan.
………………….
2. Studi lebih lanjut terhadap Injil Matius akan menunjukkan
bahwa Yesus tidak asing dengan pertanian dan perkebunan.
Kata-kata berikut digunakan dalam pengajaran-Nya kepada
budaya pertanian. Dalam ayat-ayat berikut, bagaimana Yesus
menerapkan pengetahuan-Nya dan menggunakannya untuk
mengajar murid-murid-Nya?
Referensi dalam
Injil Matius
6:28, 30
Keakraban Yesus
dengan Pertanian dan
Perkebunan
Bunga bakung, rumput
137
Hikmat yang Dipelajari
Yesus dan Diterapkan dalam
Pengajaran-Nya (Contoh:
perumpamaan, alat peraga,
dsb.)
………………….
Studi 17
21:42, 44
Children and Childhood in the Bible
7:16–20; 21:
18–22; 24:32–33
Pohon-pohon dengan
buah yang baik dan buah
yang jelek. Semak belukar.
Pohon ara dan buah ara.
………………….
11:7
Buluh/alang-alang
………………….
13:3–9, 18–23;
25:24–26, 29–30
Benih, biji sesawi, gandum
………………….
9:37–38; 21:34,
41; 25:24–26.
Panen
………………….
7:16; 20:1–16;
21:28–41
Pohon anggur dan kebun
anggur
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Latar “kehidupan sekolah” Yesus adalah pada zaman kuno
pradigital di mana lingkungan dan sumber-sumber alam
berlimpah. Diskusikan bagaimana orangtua Kristen dapat
menolong memulihkan lingkungan “kehidupan sekolah” untuk
anak-anak mereka saat ini.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Dari membaca ayat-ayat dalam Injil Matius, apa yang Anda
temukan tentang metode pengajaran Yesus? Mengapa Dia
sangat efektif? Dalam cara apa saja Anda dapat meneladani ke­
mampuan-Nya untuk berkomunikasi dengan dunia-Nya dalam
budaya-Nya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
138
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Tentu saja Yesus bijaksana (Luk. 2:52) dan berpendidikan. Dia
mengetahui ayat-ayat Perjanjian Lama dengan baik. Injil Lukas
mencatat setidaknya 39 kali Yesus mengutip dari Perjanjian
Lama. Diskusikan apa bedanya pendidikan yang diterima Yesus
bila dibandingkan pendidikan anak-anak zaman sekarang.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Bandingkan apa yang Anda ketahui tentang pendidikan dasar
orang Yahudi; selidiki konsep tentang “rabi”. Bagaimana Yesus
dapat berbicara di sinagoge “menurut kebiasaan-Nya” (Luk.
4:16–22). Apakah ada “syarat pendidikan” untuk berbicara di
sinagoge?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
139
Studi 17
3. Kita tidak tahu pasti tentang sekolah “formal” yang diikuti Yesus
ketika masih kecil. Murid-murid-Nya bertanya: “Bagaimanakah
orang ini mempunyai pengetahuan demikian tanpa belajar!”
(Yoh. 7:15). Apa yang ditunjukkan oleh frasa “tanpa belajar”
mengenai sekolah Yesus? Dari mana Anda menganggap Yesus
berpendidikan?
Children and Childhood in the Bible
2. Seharusnya kita berharap agar anak-anak di mana saja
mempunyai kesempatan untuk bertumbuh seperti Yesus—
dalam “hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh
Allah dan manusia” (Luk. 2:52).
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Sebagai pemimpin gereja, orang-orang yang bekerja dalam
bidang pengembangan anak, dan pekerjaan lainnya yang ber­
hubungan dengan anak-anak, penting untuk merenungkan
di mana/bagaimana anak-anak zaman sekarang mendapatkan
“hikmat”. Bagaimana Anda, gereja Anda, atau sekolah Anda
mengajarkan hikmat saat ini? Tuliskan ide-ide mengenai hal ini.
Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Menurut Anda, pada umur berapa anak-anak seharusnya me­
mulai pendidikan formal di sekolah umum saat ini? Bagaimana
pendapat Anda tentang orangtua yang menyekolahkan anakanak mereka sejak umur 2 tahun ke taman bermain prasekolah
selama setengah hari atau sehari penuh untuk mengikuti
program-program usia dini? Apa keuntungan atau kerugian
program itu terhadap anak-anak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
140
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi Kasus: Refleksi tentang Sekolah/Pendidikan
Bagian utama dari pendidikan anak-anak zaman sekarang di­
serahkan kepada sekolah. Sebagian orang mengatakan bahwa ini
salah satu keputusan terburuk yang dibuat untuk kesejahteraan
anak-anak kita. Beberapa orang mengatakan bahwa lingkung­
an sekolah yang sangat kompetitif ditemukan di banyak sistem
sekolah di seluruh dunia, dengan konsekuensi yang sangat besar
tergantung pada hasil dari hanya satu atau beberapa ujian,
sehingga sekolah itu sendiri dapat menjadi bentuk penganiayaan
anak.
•
Apakah menurut Anda ini juga terjadi di negara atau
masyarakat Anda, setidaknya sebagian?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Apa fokus pembelajaran yang dialami anak-anak di sekolah
saat ini? Bagaimana pengaruh pendidikan di sekolah negeri,
positif atau negatif, terhadap anak-anak saat ini? Bagaimana
orangtua dapat “mengambil kembali” sebagian tanggung
jawab untuk mengajar dan mendidik anak-anak mereka?
Beri contoh, bila mungkin, tentang karakteristik pengajaran
dan pendidikan berikut:
141
Studi 17
5. Bagaimana cara anak-anak dididik dalam budaya Anda? Dis­
kusikan pilihan yang dimiliki orangtua, orangtua tunggal,
dan saudara kandung yang lebih tua supaya dapat menerima
pendidikan formal untuk diri mereka atau anak-anak mereka.
Children and Childhood in the Bible
•
Dalam budaya Anda, mana yang paling ditekankan atau
dihargai? Bagaimana atau mengapa?
o Pendidikan formal atau informal?
o Akademis atau pendidikan yang membangun
karakter?
o Kecakapan atau pengetahuan?
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm 195–200.
142
T
Bagian Empat
KETAATAN ORANGTUA
BERDAMPAK KEPADA ANAK
idak ada orang yang hidup hanya untuk diri sendiri. Galatia 6:7–9
mengingatkan kita bahwa kita akan menuai apa yang kita tabur,
entah kita menabur untuk memuaskan keinginan sendiri atau menabur
dalam kebenaran. Tindakan kita memengaruhi orang-orang di sekeliling
kita, khususnya orang-orang yang paling kita kasihi. Dalam seluruh
Alkitab, kita melihat satu prinsip yang bekerja—ketaatan kepada
Tuhan selalu yang terbaik, bagi orang dewasa maupun bagi keluarga
mereka. Apa pun yang diperintahkan Tuhan dengan jelas, seharusnya
kita taati.
Dalam kisah-kisah dalam Alkitab, kadang kita menemukan
orangtua yang tidak menaati Allah karena salah menempatkan perhati­
an kepada anak-anak mereka atau terlalu membiarkan mereka. (Lihat
Bil. 14, 1 Sam. 2, 1 Sam. 20—betapa bodohnya bila kita menganggap
dapat menolong anak-anak kita dengan lebih baik bila tidak menaati
Allah!) Pada waktu lain kita membaca tentang orang-orang seperti
Abraham yang menaati Allah apa pun yang diperintahkan-Nya untuk
dilakukan kepada anaknya, dan hasilnya adalah berkat untuk anakcucunya—dan kenyataannya “semua bangsa di bumi akan mendapat
berkat, karena engkau mendengarkan firman-Ku” (Kej. 22:18).
Pelajaran-pelajaran selanjutnya lebih mencermati bagaimana
orangtua harus mengajar anak-anak mereka, kemudian pentingnya
orangtua memberikan teladan dalam hal sikap dan perilaku yang
benar. Kemudian kita akan melihat secara khusus konsekuensi pada
Children and Childhood in the Bible
keturunan-keturunan, dan berkat untuk anak-anak yang orangtuanya
taat dan setia. Akhirnya, kita akan melihat konsekuensi negatif—bahkan
merusak—pada anak-anak, bahkan generasi-generasi selanjutnya dari
orangtua yang tidak taat dan tidak setia.
144
Studi 18
Bagaimana Orangtua
Harus Mengajar Anak Mereka?
Kata Pengantar
B
agaimana cara Anda berkomunikasi dengan anak-anak Anda bila
Anda ingin mereka mendengarkan dan melakukan apa yang Anda
minta? Apakah Anda pernah mengalaminya? “LAKUKAN SAJA!
Jangan banyak tanya!” Atau “Lakukan saja apa yang saya suruh!” Katakata ini dan pendekatan otoriter lainnya yang digunakan oleh guru
dan orangtua kadang lebih berbahaya daripada memberikan kebaikan
dalam memotivasi anak. Ini metode pengajaran yang mungkin tidak
memotivasi dalam cara positif!
Bagaimana orangtua seharusnya menanamkan pendidikan yang
berpusat kepada Allah bagi anak-anak mereka? Belakangan ini, semakin
banyak pendidik anak (Kristen maupun sekuler) menyadari hikmat ke­
kal yang terdapat dalam Alkitab dan menerapkan kebenaran-kebenaran
ini dalam program-program pengembangan awal masa kanak-kanak dan
kesempatan pelatihan orangtua. Banyak orangtua merasa tidak mam­
pu mengajar anak mereka, dan sebagian di antara mereka melibatkan
lembaga pendidikan untuk membantu mereka menjalankan tugas
ini. Kabar baiknya adalah program-program pengembangan masa
kanak-kanak yang sangat bagus tidak harus mahal. Program-program
itu terjangkau oleh setiap orang di seluruh dunia, tua ataupun muda,
Children and Childhood in the Bible
kaya ataupun miskin. Kuncinya adalah membongkar perbendaharaan
Kebenaran Allah yang kekal dan belajar untuk menyampaikan dan
mengajarkannya sebaik mungkin kepada anak-anak kita, pada umur
yang tepat.
APA KATA ALKITAB?
1. Bacalah ayat-ayat berikut yang ditemukan dalam Kitab Amsal.
Ayat-ayat ini ditujukan kepada siapa? Anda akan menemukan
bahwa ayat-ayat spesifik ini mempunyai kesamaan—ayat-ayat
ini menunjukkan tindakan pertama yang seharusnya dilakukan
orangtua dalam mengajar anak-anak mereka. Tulislah jawaban
singkat yang menjelaskan “Tindakan Pertama yang Harus Di­
lakukan Orangtua.” Apa tema umum yang dapat Anda deteksi
dari ayat-ayat ini?
Referensi dalam
Kitab Amsal
Perintah kepada
Anak-anak
Tindakan Pertama yang
Harus Dilakukan Orangtua
Amsal 1:8; 4:1
………………….
………………….
Amsal 4:10
………………….
………………….
Amsal 5:1
………………….
………………….
Amsal 8:32–33
………………….
………………….
Ayat-ayat Tambahan:
Amsal 19:20; 22:17
………………….
………………….
2. Bacalah ayat-ayat berikut dengan maksud meringkasnya menjadi
kalimat singkat tentang apa yang harus dilakukan orangtua
ketika mengajar anak-anak mereka.
Referensi
Hal yang Harus Dilakukan
Orangtua ketika
Mengajar Anak
Ringkasan
Keluaran 12:26–27; 13:8, 14
………………….
………………….
146
………………….
………………….
Yosua 4:7, 22
………………….
………………….
Mazmur 44:2; 78:3–6
………………….
………………….
Yesaya 38:19
………………….
………………….
3. Bacalah Ulangan 6:9; 11:20. Dua kali Musa menyuruh bangsa
Israel untuk melakukan sesuatu ketika mereka mengajar anakanak mereka di rumah. Apakah itu, dan mengapa demikian?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Ayat-ayat berikut dari Kitab Amsal menolong kita mengetahui
perintah Allah dan alasan atau motivasi yang sesuai untuk
mendukung rencana terbaik Allah untuk anak-anak-Nya. Baca­
lah ayat-ayat ini dan ketahui alasan atau motivasi kita seharus­
nya untuk bertumbuh sesuai pandangan dan hikmat Allah:
Referensi dalam
Kitab Amsal
Perintah Allah
Alasan atau Motivasi Allah
Amsal 1:5, 16, 25–26, 30–31
………………….
………………….
Amsal 2:1–5
………………….
………………….
Amsal 3:1–12
………………….
………………….
Amsal 3:21–24
………………….
………………….
5. Dalam Perjanjian Lama, di mana pengajaran dilaksanakan se­
sudah bangsa Israel menduduki Kanaan dan ditentukan untuk
menempati berbagai kota? Temukan inti pelajaran dari ayat-ayat
berikut. Apa yang Anda pelajari dari ayat-ayat ini?
147
Studi 18
Ulangan 4:9, 10; 6:7, 21;
11:19
Children and Childhood in the Bible
Siapa yang Mengajar?
Di Mana Pengajaran Itu
Berlangsung?
Ulangan 17:11; 33:8, 10
………………….
………………….
2 Tawarikh 15:3; 17:7–9; 35:3
………………….
………………….
Referensi Perjanjian Lama
Pikirkan dan Diskusikan:
Buta huruf dan putus sekolah adalah salah satu masalah di
kebanyakan budaya, termasuk masyarakat Barat. Menurut
Anda, mengapa ini terjadi? Seberapa jauh masalah ini berkaitan
de­ngan lingkungan rumah, keluarga, keterlibatan dengan gereja,
dan dukungan masyarakat?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Dalam Perjanjian Baru, di mana Yesus paling sering mengajar?
Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui lebih banyak
tentang Yesus sebagai Guru. Apa implikasi yang Anda lihat
dari pendekatan Yesus untuk mengajar anak-anak? Tuliskan
pengamatan dan kesimpulan Anda di bawah:
Ayat-ayat Perjanjian
Baru
Apa yang Diajarkan Yesus
dan Bagaimana?
Di Mana Yesus Mengajar?
Matius 4:23
………………….
………………….
Markus 1:21
………………….
………………….
Lukas 4:15; 6:6; 13:10
………………….
………………….
Yohanes 6:59; 18:20
………………….
………………….
148
1. Bandingkan lingkungan pengajaran dalam Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru. Apa kesamaan dan bagaimana pengajaran Yesus
berbeda dari metode “menghafal di luar kepala” yang digunakan
dalam Perjanjian Lama ketika mengajarkan Taurat? Di mana
sajakah di luar sinagoge Yesus menjadi Guru yang efektif?
Berikan beberapa contoh dari Alkitab. Bagaimana hal ini dapat
diterapkan pada budaya Anda zaman sekarang?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ayat-ayat tambahan dari Perjanjian Lama mengungkapkan
bahwa anak-anak pada zaman itu mempelajari Taurat dengan
mengucapkan berulang-ulang dan menghafalkan. Bacalah ayatayat berikut untuk memastikan:
Ayat-ayat Utama
1. Bilangan 15:37–41
2. Ulangan 6:4–9; 11:13–21
3. Mazmur 113–118
Ayat-ayat Tambahan
1. Kejadian 1–5
2. Imamat 1–8
Seberapa lazim metode ini digunakan untuk melatih anakanak mempelajari Alkitab pada zaman sekarang? Seberapa
efektifkah? Berdasarkan pengamatan Anda, apakah pendekatan
ini bermanfaat atau menjadi penghalang iman anak-anak?
Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
149
Studi 18
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
Children and Childhood in the Bible
2. Sering murid-murid di Asia dan Afrika didorong untuk
melewatkan waktu berjam-jam di sekolah dan mendapatkan
“les tambahan”, remedial, dan berbagai tambahan akademis lain­
nya untuk mengisi hari mereka, sering dengan mengorbankan
kegiatan-kegiatan lainnya seperti olahraga, waktu luang, atau
waktu bersama keluarga. Bagaimana pendapat Anda mengenai
penekanan ini? Bila hal ini menjadi masalah, bagaimana
menanganinya dalam situasi dan budaya ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi Kasus: Sekolah-Rumah (Home-Schooling):
“Sekolah-rumah” menjadi pilihan selain sekolah formal negeri
atau swasta zaman sekarang. Apakah ada sekolah-rumah di
lingkungan tempat tinggal Anda? Bagaimana pendapat Anda
mengenai hal ini? Apa kelebihan dan kekurangan sekolahrumah? Ceritakan dan diskusikan pengaruh positif atau negatif
sekolah-rumah pada pembelajaran anak-anak. Diskusikan ten­
tang sekolah-rumah dari perspektif perkembangan anak ber­
ikut:
•
•
•
•
Perspektif rohani:
Perspektif akademis, kognitif, dan mental:
Perspektif pembangunan karakter, sosial-emosional:
Perspektif fisik: logistik, tingkat aktivitas anak, kesehatan,
nutrisi, dsb.:
Menurut pendapat Anda, apakah ayat dalam Yohanes
17:11, 14 mengenai “masih ada di dalam dunia ... [tetapi] bukan
dari dunia” berkaitan dengan anak yang belajar di sekolahrumah terpisah dari masyarakat/budaya sekuler?
150
Apakah Anda kenal dengan anak-anak yang belajar di sekolahrumah? Bila ya, bagaimana kesan Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 136–147.
151
Studi 18
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi 19
Dampak Teladan Orangtua—
Positif dan Negatif
Kata Pengantar
“L
akukan seperti yang saya katakan—bukan seperti yang saya
lakukan!” Pernahkah Anda mendengar orangtua berkata demi­
kian kepada anak-anak mereka? Tentu saja sikap seperti itu tidak di­
benarkan menurut Alkitab. Allah mengharapkan orangtua dan orang
dewasa lain menjadi teladan positif bagi anak-anak mereka. Fakta
umumnya, anak-anak “jarang hidup sesuai standar yang mereka lihat
tidak dicontohkan oleh ayah dan ibu mereka.” Salomo mengatakan
hal ini demikian: “Orang benar yang bersih kelakuannya—berbahagia­l­ah
keturunannya” (Ams. 20:7).
Ada contoh-contoh tentang orangtua yang menjadi teladan baik,
dan banyak contoh tentang orangtua yang memberikan teladan buruk.
Anak-anak sering mengikuti contoh-contoh itu, mengulangi kesalahan
ayah dan ibu mereka. Seperti yang akan kita temukan, konsekuensi
dari teladan buruk dari orangtua dapat memengaruhi seluruh bangsa
dan generasi-generasi selanjutnya selama 200 tahun!
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 115.
Children and Childhood in the Bible
“Kiranya jejak yang kita tinggalkan membuat mereka percaya,
kehidupan yang kita jalani mengilhami mereka untuk taat!”
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui bagaimana perilaku
buruk ayah memengaruhi perilaku anak-anaknya.
Referensi
Teladan Ayah/Ibu
Referensi
Tanggapan Anak
Kejadian 20:1–17
………………….
Kejadian 26:1–11
………………….
Kejadian 25:28
………………….
Kejadian 37:3–4
………………….
Kejadian 30:3–12
………………….
Kejadian 35:22
………………….
2 Samuel 5:13–16;
1 Tawarikh 3:1–9
………………….
2 Samuel 16:21;
1 Raja-raja 11:3
………………….
2. Bacalah contoh-contoh positif dalam Alkitab. Apa ciri-ciri te­
ladan baik dari orangtua yang Anda lihat dalam contoh-contoh
berikut:
Referensi
Ciri-ciri Teladan Baik dari Orangtua
Ulangan 6:7; 11:19
………………….
Amsal 14:26
………………….
Amsal 20:7
………………….
3. Eli adalah salah satu contoh orangtua yang memberikan teladan
yang sangat buruk. Apa akibat teladan buruk ini pada diri anakanaknya, Hofni dan Pinehas? Tuliskan karakteristik anak-anak
Eli:
Steve Green, Find Us Faithful. http://www.stlyrics.com/songs/s/
stevegreen21959/findusfaithful567183.html.
154
Karakteristik Anak-anak Eli
1 Samuel 2:12–17, 22
………………….
4. Bacalah 1 Samuel 2:25, 29. Sebutkan 2 alasan Eli sebagai ayah
gagal memberikan pengaruh positif kepada anak-anaknya
sekalipun ia menegur anak-anaknya karena dosa-dosa mereka?
a. ……………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………
……………………….........…………………………………
………………………………………………………………
5. Pemimpin lainnya, Raja Yerobeam, adalah contoh bagaimana
dosa manusia dapat memengaruhi seluruh bangsa dari generasi
ke generasi. Bacalah 1 Raja-raja 12:26–33; 14:9. Apa tindakan
Yerobeam yang menghasilkan “konsekuensi yang mengejutkan”
dan “mengagumkan” di antara 19 raja dari Kerajaan Utara?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Sebutkan para pengganti Yerobeam (raja-raja yang jahat dari
Kerajaan Utara) dan deskripsi kejahatan mereka dalam ayatayat berikut. Apa hubungan hal ini dengan kejahatan Yerobeam
sendiri?
Referensi terhadap
Kitab Raja-raja
Nama Raja-raja
yang Jahat
Deskripsi Kejahatan Raja-raja
Tersebut
1 Raja-raja 15:26
Nadab
………………….
1 Raja-raja 15:34
Baesa
………………….
155
Studi 19
Referensi
Children and Childhood in the Bible
1 Raja-raja 16:19
Zimri
………………….
1 Raja-raja 16:26
Omri
………………….
1 Raja-raja 16:31
Ahab
………………….
1 Raja-raja 22:52
Ahazia
………………….
2 Raja-raja 3:3
Yoram
………………….
2 Raja-raja 10:29
Yehu
………………….
2 Raja-raja 10:31
Yehu
………………….
2 Raja-raja 13:2
Yoahas
………………….
2 Raja-raja 13:11
Yoas
………………….
2 Raja-raja 14:24
Yerobeam II
………………….
2 Raja-raja 15:9
Zakharia
………………….
2 Raja-raja 15:18
Menahem
………………….
2 Raja-raja 15:24
Pekahya
………………….
2 Raja-raja 15:28
Pekah
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Pengaruh buruk Yerobeam “menyebabkan seluruh bangsa
ter­jebak dalam spiral menurun selama 209 tahun (dari 931
SM hingga kejatuhan Israel ke tangan Asyur pada 722 SM!”)
(Zuck, hlm. 117.) Sebutkan beberapa contoh serupa dari satu
teladan buruk (atau baik) yang diwariskan atau membuat ge­
nerasi-generasi selanjutnya dalam budaya Anda menanggung
konsekuensinya.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
156
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
8. Bacalah ayat-ayat berikut mengenai bermacam-macam Keraja­
an Yehuda di selatan yang “melakukan apa yang benar di mata
Tuhan”. Ketahuilah raja-raja yang “benar” ini dan fakta-fakta
tentang ibu mereka. Menurut Anda, mengapa “ibu-ibu” ini
disebutkan dalam hubungan dengan “raja-raja yang benar”?
Diskusikan.
Nama “Raja-raja
yang Benar”
Referensi
Fakta-fakta tentang
Ibu Mereka
1 Raja-raja 22:42
Yosafat
………………….
2 Raja-raja 12:1
Yoas
………………….
2 Raja-raja 14:2
Amazia
………………….
2 Raja-raja 15:1–2
Azarya
………………….
2 Raja-raja 15:33
Yotam
………………….
2 Raja-raja 18:2
Hizkia
………………….
2 Raja-raja 22:1
Yosia
………………….
9. Bacalah Keluaran 20:5 dan Ulangan 5:9. “Aku, TUHAN, Allah­
mu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan
bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku.” Hingga seberapa
jauh orangtua bertanggung jawab atas hukuman Tuhan terhadap
generasi-generasi selanjutnya?
157
Studi 19
7. Bacalah dan diskusikan Yeremia 31:30; Yehezkiel 18:4; 1 Yohanes
1:9. Dari ayat-ayat ini, bagaimana anak-anak dari orangtua yang
tidak saleh dapat melepaskan diri dari hukuman Tuhan?
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
Perhatikan: Beberapa diskusi dalam bagian ini mungkin
menyebabkan beberapa peserta dalam kelompok Anda merasa
tidak senang atau sakit hati ketika mengingat pengalaman
masa kecil mereka. Tergantung pada keterbukaan dan kesiapan
anggota kelompok Anda, diskusikan setidaknya dua dari
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Ceritakan kepada kelompok Anda bagaimana orangtua Anda
menjadi teladan positif bagi Anda semasa Anda kecil. Bagaimana
tindakan-tindakan positif mereka memengaruhi Anda ketika
sudah dewasa?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Bila Anda tidak keberatan, ceritakan bagaimana orangtua Anda
menjadi teladan buruk bagi Anda. Bagaimana pengaruhnya
terhadap Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Sebagai orangtua dan orang yang bekerja menghadapi serta
memimpin anak-anak, apakah “jejak Anda membuat [anakanak Anda] percaya, dan apakah kehidupan Anda mengilhami
mereka untuk menjalani gaya hidup yang taat”?
158
4. Sebagai orangtua dan orang yang bekerja menghadapi serta
memimpin anak-anak, apa satu hal yang paling sulit Anda
teladankan kepada anak-anak Anda? Apa yang paling mudah
Anda teladankan? Beri contoh dari pengalaman hidup Anda
sendiri.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Diskusikan satu bidang dalam hidup anak Anda saat ini yang
sangat membutuhkan teladan dari orangtua. Beri contoh bila
mungkin.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
159
Studi 19
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Children and Childhood in the Bible
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 115–121.
160
Studi 20
Ketaatan Orangtua=Berkat;
Ketidaktaatan=Masalah untuk
Anak-anak dan Generasigenerasi Selanjutnya
Kata Pengantar
K
ita sudah melihat dalam studi sebelumnya bahwa anak-anak da­
lam Alkitab cenderung mengkuti jejak ayah mereka, entah sang
ayah hidup dalam kesetiaan kepada Allah atau dalam dosa. Sebenarnya,
mengikuti jejak bukanlah sesuatu yang salah. Namun, ada lebih dari­
pada itu. Dalam studi ini dan studi selanjutnya, kita akan melihat
bagaimana ketaatan atau ketidaktaatan orangtua menjadi berkat atau
janji untuk anak-anak, dan kadang banyak generasi sesudahnya. Allah
rindu memberkati, bukan hanya orang-orang yang menaati-Nya, me­
lainkan juga anak cucu mereka. Allah senang dengan ketaatan serta
mencurahkan berkat umur panjang, perlindungan, keselamatan, ke­
hormatan, dan kemakmuran kepada orang yang taat dan keturunan
mereka.
Sayangnya, sebaliknya juga berlaku—dosa, ketidaktaatan atau
ketidaksetiaan orangtua dapat menghancurkan bukan hanya kehidup­
an­nya sendiri, melainkan juga kehidupan anak-cucu—bahkan sampai
kepada generasi ketiga dan keempat (Kel. 20:5). Kita sudah melihat
pada bagian lain bagaimana anak-anak cenderung mengikuti contoh
ayah mereka, baik atau buruk. Abraham berbohong dua kali tentang
istrinya dan ia mendapat masalah. Anaknya, Ishak, mengikuti jejaknya
Children and Childhood in the Bible
(Kej. 12, 20, 26). Ishak menunjukkan sikap pilih kasih. Anaknya,
Yakub mencontoh dia, dan Yusuf menderita akibatnya (Kej. 25:28,
37, 3–4). Anak laki-laki Firaun mati karena kekeraskepalaan dan
ketidakpercayaan ayahnya (Kel. 12:29).
Ini tidak berarti anak-anak kita terbebas dari tanggung jawab atas
perbuatan mereka sendiri, juga bukan berarti bahwa mereka akan selalu
dihukum atas kegagalan orangtua mereka—melainkan tampaknya ada
satu prinsip umum bahwa orangtua harus mempertimbangkan hal ini
secara serius. Ada orang berkata, “Setiap ayah seharusnya ingat bahwa
suatu hari anaknya akan mengikuti teladan yang ditunjukkannya,
bukan nasihatnya.” Memberikan teladan sangat penting bagi ibu/ayah
dan pengasuh utama.
Mari kita mulai dari yang positif.
Apa Kata Alkitab:
1. Bacalah ayat-ayat berikut. Apa tindakan ketaatan yang dituntut
dari ayah? Apa hasil atau berkat yang dijanjikan kepada anakanak dan/atau generasi-generasi selanjutnya?
Tindakan Ketaatan
Hasil atau Berkat bagi
Anak-anak
Kejadian 22:15–18;
Kejadian 26:2–5, 24
………………….
………………….
Keluaran 12:11–13
………………….
………………….
Mazmur 132:11, 12
………………….
………………….
1 Raja-raja 9:1-5
………………….
………………….
2 Tawarikh 7:17–22
………………….
………………….
2. Kisah Para Rasul 13:22 mengatakan bahwa Daud adalah orang
yang berkenan di hati Allah. Walaupun ia bukan ayah yang
baik, dan tidak berakhir dengan baik, kasih-Nya kepada Allah
dan rohnya yang taat membuatnya menerima janji tentang
162
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Surat Ibrani dalam Perjanjian Baru banyak memuji kesetiaan
dan ketaatan beberapa pahlawan iman Perjanjian Lama. Dari
kacamata Perjanjian Baru, renungkan bagaimana sejarah akan
berbeda bila nenek moyang dalam contoh-contoh ini TIDAK
taat:
Ketaatan Perjanjian Lama
Hasil Positif bagi Generasigenerasi Mendatang
Ibrani 11:7
………………….
………………….
Ibrani 11:8–12
………………….
………………….
Ibrani 11:23
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Siapa teladan pada masa kecil Anda yang paling Anda ingat?
Apa saja kualitas yang ditunjukkan orang tersebut? Apakah
menurut Anda ia mempunyai iman Kristen yang hidup?
Bagaimana kualitas karakter orang tersebut memengaruhi cara
Anda menjadi orangtua/atau mendidik anak-anak Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
163
Studi 20
takhta yang kekal. Banyak keturunan Daud juga tidak taat,
tetapi hukuman mereka tidak setimpal dengan yang seharusnya
mereka terima, “Demi ayahmu, Daud,” walaupun Daud sudah
lama mati. Perhatikan bagaimana hal ini terjadi dalam ayat-ayat
berikut: 1 Raja-raja 11:12, 13 dan 32–39; 1 Raja-raja 15:3–5
dan 11–13; 2 Raja-raja 8:19; 2 Tawarikh 21:7; Yesaya 38:35.
Children and Childhood in the Bible
Apa saja kualitas yang Anda temukan ketika mempelajari ayatayat dalam pelajaran ini yang diteladani dalam konteks budaya
Anda? Bagaimana hal ini menjadi pengaruh positif atau negatif?
Beri contoh-contoh spesifik.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Dalam seluruh Perjanjian Lama, janji diberikan kepada mereka
yang taat, dan kepada keturunan mereka. Dengan perkataan
lain, bukan hanya anak-anak yang akan menikmati berkat dari
ketaatan orangtua, melainkan generasi-generasi selanjutnya
juga! Untuk masing-masing ayat di bawah, tunjukkan ketaatan
yang dituntut dan janji yang diberikan kepada anak-anak dan/
atau generasi-generasi selanjutnya.
Ketaatan atau Kesetiaan
yang Diharapkan
Janji kepada Anak Cucu
Ulangan 4:40
………………….
………………….
Ulangan 30:19–20
………………….
………………….
Mazmur 37:25, 26
………………….
………………….
Mazmur 78:5–8
………………….
………………….
Mazmur 103:17–18
………………….
………………….
Mazmur 112:1, 2
………………….
………………….
Mazmur 128
………………….
………………….
Yesaya 65:23
………………….
………………….
Amsal 14:26
………………….
………………….
164
Prinsip atau Standar
Mempunyai ayah yang jujur adalah
suatu warisan yang indah
Amsal 20:7
Yeremia 11:4–5
………………….
Yoel 2:28 (dan Kisah Para Rasul 2:38–39)
………………….
Yesaya 44:2–4
………………….
Kisah Para Rasul 16:31
………………….
Yesaya 59:21
………………….
6. Sekarang mari kita melihat pada hal negatif. Sayangnya, hasil
untuk generasi-generasi selanjutnya dalam ayat-ayat berikut
ini tidak sebaik seperti ayat-ayat di atas. Periksalah ayat-ayat
berikut. Untuk masing-masing ayat, perhatikan ketidaktaatan
atau ketidaksetiaan ayah, dan juga masalah atau bencana yang
diakibatkan terhadap anak-anak.
Kegagalan atau
Ketidaksetiaan
Hasil untuk Anak
Cucu
Yosua 7 (bandingkan 1 Tawarikh 2:7)
………………….
………………….
1 Raja-raja 11:1–11
………………….
………………….
1 Raja-raja 14:6–16
………………….
………………….
2 Raja-raja 5:20–27
………………….
………………….
165
Studi 20
5. Kita melihat bahwa ada janji-janji dan berkat indah yang di­
simpan untuk anak-anak dan keturunan orangtua yang taat dan
setia. Kita boleh yakin dengan melihat dari Alkitab bahwa Allah
ingin memberkati dan memberi upah untuk kesetiaan, jauh
ke masa depan. Bacalah ayat-ayat berikut dan rumuskan satu
prinsip atau standar berkaitan dengan ketaatan orangtua yang
menghasilkan berkat untuk anak cucu. Baris pertama sudah
dikerjakan untuk Anda.
Children and Childhood in the Bible
1 Tawarikh 5:1
………………….
………………….
2 Tawarikh 21:12–20
………………….
………………….
Yeremia 6:10–12
………………….
………………….
Hosea 9:11–16
………………….
………………….
Ayat-ayat tambahan: 1 Raja-raja 20; 1 Raja-raja 16:2–7; 2
Raja-raja 9, 10; Nahum 1:14; 2:12–13.
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Rupanya Daud tidak pernah mendisiplin anaknya, Adonia,
bahkan tidak pernah memarahinya (1 Raj. 1:6). Anak yang
liar ini kemudian berpikir ia dapat naik takhta hanya karena ia
menginginkannya. Adonia adalah adik Absalom—bila mereka
dibesarkan dengan cara yang sama, tidak heran bila Absalom
sama manjanya seperti Adonia. Beri contoh dalam keluarga
atau masyarakat Anda tentang anak-anak tidak didisiplin yang
mengambil dan merebut warisan yang seharusnya diperoleh
dengan benar.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Apakah menurut Anda kurangnya penguasaan diri Salomo
dalam hal perempuan sebagian disebabkan oleh kurangnya
penguasaan diri ayahnya? Diskusikan bagaimana hal itu terjadi.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
166
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Rupanya sisa-sisa bangsa Israel ingin tinggal di Mesir ketika Allah
sedang membawa mereka keluar dari perbudakan (Yeremia 42,
43). Renungkan gagasan bahwa kadang-kadang kita pikir kita
tahu apa yang paling aman untuk keluarga kita, tetapi tempat
yang paling aman adalah ketaatan kepada kehendak Tuhan. Beri
contoh dari pengalaman Anda sendiri.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Search Institute (www.search-institute.org) telah menetapkan
bahwa ada unsur-unsur penyusun dari perkembangan yang
sehat—yang dikenal sebagai Aset-Aset Perkembangan* (de­
ngan merek Search Institute) yang menolong kaum muda
bertumbuh sehat, peduli, dan bertanggung jawab. Beberapa aset
luar termasuk dukungan keluarga, komunikasi keluarga yang
positif, dan hubungan orang dewasa lainnya.* (seperti yang
ditemukan dalam Developmental Assets: A Briefing for Compassion
International, Agustus 2008.) Bahkan dikatakan bahwa remaja
membutuhkan dukungan dari dua atau tiga atau lebih orang
dewasa selain orangtua mereka.
Apakah Anda kenal dengan anak-anak yang mempunyai
orangtua yang mendukung mereka? Bila ya, bagaimana mereka
167
Studi 20
3. Lihatlah Yehezkiel 16:20–21. Orangtua mengorbankan kepada
berhala anak-anak yang diberikan Allah kepada mereka untuk
dibesarkan. Apakah kita mengorbankan anak-anak kita yang
telah dipercayakan Allah kepada kita kepada berhala-berhala
modern, yakni materialisme, kesenangan, TV, puas-diri, mencari
uang? Diskusikan.
Children and Childhood in the Bible
mendukung melalui komunikasi dan keterlibatan dalam ke­
hidupan anak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Bagaimana teladan dari gereja atau masyarakat memberikan
dukungan kepada anak-anak yang tidak mendapatkan teladan
positif di lingkungan rumah mereka? Carilah ide-ide tentang cara
Anda dapat menjembatani hal ini sebagai seorang pemimpin.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
www.search-institute.org
168
B
Bagian Lima
PERJALANAN IMAN
SEORANG ANAK
agaimana seseorang mengetahui dan mengalami keselamatan
melalui Yesus Kristus? Mungkinkah hal ini terjadi pada seorang
anak? Sampai seberapa jauh seorang anak dapat memahami kebenar­
an-kebenaran rohani? Frank G. Coleman, penulis buku The Romance
of Winning Children berkata: “Jangan coba memenangkan seorang
anak kepada Kristus; tunggulah hingga ia lebih besar dan lebih dapat
mengambil keputusan berdasarkan intelegensinya.”
Apakah Anda setuju dengan pernyataan itu? Apakah Anda ti­
dak yakin? Seperti yang akan kita lihat, pernyataan itu sudah dikenal
baik sehingga kebanyakan orang mengambil keputusan iman pertama
mereka antara umur 4 hingga 14 tahun. Saya (dan orang-orang lainnya)
menyebut ini sebagai “Jendela 4/14”. George Barna, peneliti terkenal
tentang iman dan gereja di Amerika, menyatakan bahwa: “Bila orang
tidak menerima Yesus Kristus sebagai Juruselamat sebelum mereka
mencapai usia remaja, kecil kemungkinan mereka akan melakukan
itu.”
Pada bagian ini, kita akan menyelidiki keterbukaan rohani
anak-anak dan kemampuan mereka memahami iman Kristen. Akan
Zuck, hlm. 18 mengutip dari Frank G. Coleman, The Romance of Winning
Children (Cleveland, Ohio: Union Gospel Press, 1967) hlm. 9–10.
Dan Brewster, “The 4/14 Window: Child Ministries and Mission Strategies”
dalam buku Children in Crisis: A New Commitment, Phyllis Kilbourn, ed. (Monrovia,
California: MARC, 1995) hlm. 125–139.
George Barna, Transforming Children into Spiritual Champions (Ventura,
California: Regal, 2003), hlm. 34.
Children and Childhood in the Bible
dijelaskan di sini bahwa mereka mempunyai kemampuan itu. Kita
juga akan melihat bahwa kadang-kadang Allah memakai anak-anak
untuk tugas-tugas khusus, dan sering menyebarkan anak-anak untuk
memengaruhi kepercayaan dan perjalanan iman orang dewasa.
170
Studi 21
Kemampuan Anak-anak
untuk Memahami Iman Kristen
Kata Pengantar
T
idak hanya kasih dan perhatian Allah kepada anak-anak yang
tampak jelas dalam Alkitab. Kita juga melihat bahwa Allah sa­
ngat menghargai kemampuan mereka untuk memahami iman dan
berpartisipasi dalam aktivitas penebusan-Nya. Dalam seluruh Alkitab,
kaum muda didorong untuk memengaruhi komunitas mereka dengan
menjaga kemurnian diri, dengan cara menaati firman Allah (Mzm.
119:9), dengan menjadi contoh dalam perkataan, kasih, dan iman
mereka (1 Tim. 4:12), dan dengan mengejar kualitas-kualitas baik (2
Tim. 2:22). Perilaku dan standar moral untuk anak-anak tidak banyak
berbeda dengan standar untuk orang dewasa.
Berkebalikan dengan hal yang dipikirkan oleh orang dewasa,
anak-anak dapat memahami kebenaran-kebenaran rohani dengan
mudah, mereka dapat “merasakan perasaan bersalah karena dosa” dan
mengerti apa yang telah dilakukan Yesus untuk mereka, juga apa yang
dibutuhkan untuk menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat.
Zuck menyatakan: “Seorang anak berumur lima tahun, bila diajar
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 18.
Children and Childhood in the Bible
dengan benar, dapat sungguh-sungguh percaya dan dilahirkan baru
seperti orang dewasa.”
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah dan tinjau ulang ayat-ayat berikut. Peristiwa apa saja
dalam seluruh narasi Alkitab yang mencakup partisipasi anakanak? Apa yang ditunjukkan peristiwa-peristiwa ini tentang
kemampuan anak-anak untuk memahami iman dan berpartisi­
pasi dalam aktivitas keagamaan di masyarakat mereka?
Referensi
Peristiwa/Aktivitas
Implikasinya
Ulangan 31:12
………………….
………………….
Yosua 8:34–35
………………….
………………….
Nehemia 12:43
………………….
………………….
2 Timotius 3:15
………………….
………………….
2. Berdasarkan pengetahuan Anda tentang Alkitab, di samping
peristiwa/aktivitas yang digambarkan di atas, diskusikan dan
kenali setidaknya 3 peristiwa atau aktivitas lain di mana anakanak berpartisipasi dalam perayaan atau aktivitas keagamaan
bersama orang-orang dewasa. Bila mungkin, sebutkan ayat-ayat
Alkitabnya.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Zuck, hlm. 18 mengutip Frank G. Coleman, The Romance of Winning
Children (Cleveland, Ohio: Union Gospel Press, 1967) hlm. 9–10.
172
Beberapa gereja mempunyai “gereja anak-anak” atau “khotbah
anak-anak” yang termasuk dalam ibadah. Penulis James
Montgomery Boice menyatakan:
“Khotbah anak-anak mungkin menghalangi orangorang menyembah Allah. Khotbah itu dimaksudkan
untuk melibatkan anak-anak dalam ibadah dengan
menyampaikan sesuatu sesuai umur mereka. Namun,
efeknya adalah memusatkan perhatian orang dewasa
kepada anak-anak, bukan kepada Allah .... Khotbah
anak-anak mungkin juga melemahkan pesan Injil yang
disampaikan. Tujuan seharusnya adalah membawa anakanak kita ke tingkat yang sama dengan orang dewasa—
yakni memampukan mereka untuk berhubungan dengan
Allah seperti orang dewasa. Namun, hal yang terjadi
malah kita membawa orang dewasa ke tingkat anakanak.”
Apakah ada “gereja anak-anak” di gereja Anda? Apakah
Anda merasa “gereja anak-anak” dan/atau “khotbah anakanak” membuat anak-anak terlibat dalam ibadah, atau malah
melemahkan pesan Injil yang disampaikan untuk anak-anak?
Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah Keluaran 12:26–27 dan Yosua 4:6–7. Bertentangan
dengan latar belakang partisipasi anak dalam acara dan aktivitas
keagamaan dalam Perjanjian Lama, perhatikan bahwa bukan
James Montgomery Boice, “I Don’t Do Children’s Sermons” dalam majalah
Modern Reformation di http://articles.christiansunite.com.
173
Studi 21
Pikirkan dan Diskusikan:
Children and Childhood in the Bible
“apakah” anak Anda bertanya, melainkan “kapan” anak Anda
menanyakan “apa artinya ini ...?” Hingga seberapa jauh anakanak diharapkan berpartisipasi dalam aktivitas iman di gereja,
budaya, atau masyarakat Anda? Bagaimana mendorong anakanak zaman sekarang untuk berpartisipasi, bahkan memulai
diskusi iman di rumah atau di gereja? Bagaimana kita dapat
mendorong anak-anak zaman sekarang untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan tentang iman?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah ayat-ayat berikut. Apa yang tersirat di sana tentang
kepekaan dan keterbukaan anak kepada kebenaran-kebenaran
rohani tentang Allah?
Referensi
Implikasi
Mazmur 22:10–11
………………….
Mazmur 71:5–6, 17
………………….
Matius 11:25
………………….
Matius 21:15–16
………………….
Lukas 1:15
………………….
Kisah Para Rasul 26:4
………………….
5. Selidiki ayat-ayat Alkitab yang berbicara tentang mengembang­
kan iman “seperti anak-anak”. Selidiki dan jelaskan bagaimana
ayat-ayat ini mendukung perkembangan iman seorang anak.
Referensi tentang Mengembangkan
Iman “Seperti Anak-anak”
Matius 19:13–15
Wawasan/Tema yang Mendukung
Perkembangan Iman Seorang Anak
………………….
174
………………….
2 Timotius 3:15
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Di halaman 21 buku Precious in His Sight, Zuck memberikan 3
alasan anak-anak diperlengkapi untuk memahami kebenarankebenaran rohani:
Ketergantungan dan kepercayaan mereka
Kepekaan mereka terhadap dosa
Hakikat mereka yang mengasihi
Beri contoh tentang cara Anda melihat masing-masing alasan ini
dalam diri anak-anak yang Anda kenal. Berdasarkan pengalaman
Anda bersama anak-anak dalam budaya Anda, dapatkah Anda
memberi contoh tentang masing-masing alasan ini? Dapatkah
Anda memikirkan alasan-alasan selain yang dituliskan di atas?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Dr. Vinay Samuel berkata,
“Anak-anak dilahirkan dengan kemampuan yang melampaui
kesanggupan manusia (transenden). Walaupun dilahirkan ke
dunia yang penuh risiko, anak-anak menyadari kemampuan
itu. Namun, bila mereka tidak segera dibawa ke dalam Kerajaan
Allah ... bila mereka tidak mengalami dan menikmati realitas
Kerajaan itu, mereka akan kehilangan perasaan transenden
itu.”
Vinay Samuel, “Some Theological Perspectives on Children at Risk” dalam
Transformation (Vol. 14, No. 2. April/Juni 1997), hlm. 27.
175
Studi 21
Markus 10:14–16
Children and Childhood in the Bible
•
Apa pengertian Anda tentang kemampuan transenden?
Apakah Anda percaya anak-anak pada dasarnya mempu­nyai
kemampuan transenden? Mengapa? Bagaimana mereka
dapat kehilangan kemampuan itu? Sekarang, pikirkan
diri Anda dan orang-orang dewasa lainnya, apakah anda
pikir Anda dan orang-orang lain sudah kehilangan semua
perasaan transenden itu? Mengapa atau mengapa tidak?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Dapatkah Anda memikirkan atau menceritakan pertemu­
an Anda dengan seorang anak yang mempunyai kemam­
pu­an transenden? Bacalah dan renungkan “Perumpamaan
tentang Penabur” (Mrk. 4:3–20). Bagaimana kata-kata
Yesus diterapkan pada pertumbuhan rohani seorang anak,
dan pengertiannya tentang kemampuan transenden dan
iman “seperti anak kecil”?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
176
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 17–22.
Wess Stafford, Too Small to Ignore, hlm. 212.
Vinay Samuel, “Some Theological Perspectives on Children at
Risk” dalam Transformation (Vol. 14, No. 2: April/Juni
1997), hlm. 27.
177
Studi 21
Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab:
Studi 22
Hal yang Harus Diajarkan
Orangtua kepada Anak Mereka
Kata Pengantar
A
msal 22:6 mengajarkan dan mendorong orangtua dengan perintah
dan janji: “Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya,
maka pada masa tuanya pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan
itu.” Perhatikan bahwa kita tidak disuruh untuk mendorong anak-anak
kita supaya menjaga penampilan tetap menarik, bisa mencari uang
sendiri, atau mempunyai kecerdasan tinggi atau banyak pengetahuan
duniawi. Tujuan kita bagi anak-anak kita adalah semata-mata untuk
menghasilkan orang-orang yang berkualitas dan mempunyai karakter
yang saleh.
Kita sudah melihat bahwa tanggung jawab orangtua untuk
mengajar anak-anak mereka adalah tema yang jelas dan meresap dalam
seluruh Alkitab. Kita juga sudah melihat tentang bagaimana orangtua
harus mengajar. Perbedaan dalam pelajaran ini adalah secara khusus
melihat pada isi pelajaran itu. Dalam studi ini, kita akan melihat siapa
yang bertanggung jawab mengajar. Kita akan mencari hal yang harus
disampaikan kepada generasi selanjutnya.
Children and Childhood in the Bible
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut untuk mengetahui siapa yang harus
mengajar anak-anak. Apa yang ditunjukkan ayat-ayat ini tentang
peran orangtua dalam tanggung jawab mengajar/mendidik?
Siapa yang Harus Diajar? Apa yang
Secara Khusus Harus Diajarkan?
Referensi
Dalam Kitab
Amsal
Dalam
Perjanjian Baru
1:8, 10, 15
………………….
3:1, 11, 21
………………….
4:20
………………….
6:20
………………….
23:15, 19
………………….
24:13, 21
………………….
31:1, 26
………………….
Efesus 6:4
………………….
Kolose 3:21
………………….
1 Tesalonika 2:11–12
………………….
2 Timotius 1:5; 3:14–15
………………….
2. Bacalah ayat-ayat berikut. Tuliskan frasa yang berkaitan dengan
orangtua yang mengajar/mendidik anak-anak mereka:
Frasa yang Berhubungan dengan
Mengajar/Mendidik Anak-anak
Referensi
Kejadian 18:19
………………….
Ulangan 32:44–46
………………….
1 Samuel 17:17–20
………………….
180
Apakah menurut Anda ayah dan ibu mempunyai tanggung
jawab berbeda berkenaan dengan mengajar/mendidik anak me­
reka? Bila ya, apa saja tanggung jawab itu?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Apakah budaya/konteks Anda memengaruhi peran ayah dan
ibu dalam mengajar/mendidik anak mereka? Mengapa atau
mengapa tidak?
3. Amsal 22:6 mengatakan: “Didiklah orang muda menurut jalan
yang patut baginya, maka pada masa tuanya pun ia tidak akan
menyimpang dari pada jalan itu.” Apa arti “menurut jalan yang
patut baginya”? (Perhatikan gagasan bahwa mendidik masingmasing anak mungkin berbeda tergantung pada bakat, minat,
dan kemampuan anak). Misalnya, dalam ayat 1 Samuel 17:17–
20, bagaimana Daud dididik “menurut jalan yang patut baginya”
untuk panggilan Tuhan dalam menghadapi Goliat si raksasa?
Apa bakat, minat, dan kemampuan Daud menurut ayat-ayat ini
dan ayat-ayat selanjutnya dalam 1 Samuel 17?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah ayat-ayat berikut untuk menentukan secara spesifik jenis
“pengetahuan” yang harus diajarkan orangtua kepada anak-anak
mereka:
181
Studi 22
Pikirkan dan Diskusikan:
Children and Childhood in the Bible
Referensi
“Pengetahuan” yang Harus Diajarkan
Orangtua
Keluaran 10:1–2; 13:1–2, 11–16
………………….
Ulangan 6:5–7; 20–23; 31:12, 13
………………….
Yosua 4:4–7, 19–24
………………….
Mazmur 71:5–6, 18; 78:3–4
………………….
Yesaya 38:19
………………….
1 Korintus 10:1
………………….
2 Timotius 3:15
………………….
Titus 3:10
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Apakah ada perbedaan antara “mendidik” dan “mengajar” anakanak kita? Bila ada, apa perbedaannya? Berikan beberapa contoh.
(Petunjuk: apakah ada kaitannya dengan umur anak tersebut?)
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Apakah gereja atau keluarga paling bertanggung jawab mengajar
anak-anak cara menjalani hidup? Mengapa atau mengapa tidak?
Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
182
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Dalam ayat-ayat yang terkenal dari Amsal 22:6, “Didiklah orang
muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanya
pun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu,” kata bahasa
Ibrani yang diterjemahkan didiklah, berarti “mempersem­pit”
atau membatasi. Diskusikan cara “mendidik” seorang anak da­
pat mempersempit dan membatasi sikap dan perilakunya.
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 129–138.
183
Studi 22
3. Mengapa anak-anak Kristen menyimpang dari iman mereka
dan hidup tidak saleh ketika sudah dewasa meskipun telah
menerima pendidikan dan pengajaran yang saleh dari orangtua
mereka? Diskusikan.
Studi 23
Baptisan/Penyerahan Anak
Kata Pengantar
B
anyak orang Kristen hanya membaptis orang percaya yang sudah
dewasa atas pengakuan iman kepada Yesus Kristus. Namun de­
mikian, selama berabad-abad, Gereja Katolik Roma dan banyak ge­
reja Protestan membaptis tidak hanya orang dewasa yang mengakui
percaya kepada Kristus, tetapi juga anak-anak orang percaya. Entah
tujuannya “sebagai tanda masuk seseorang sebagai anggota gereja”
atau untuk “menjadi tanda dan meterai keikutsertaan anak tersebut
dalam perjanjian kasih karunia”, praktik kuno ini tentu saja pantas
didiskusikan secara mendalam.
Dalam buku Precious in His Sight, Zuck menghadirkan empat
argumentasi utama dan dua belas alasan menentang baptisan bayi.
Apakah gereja mula-mula mempraktikkan baptisan bayi? Apakah bap­
tisan bayi dilakukan di gereja Perjanjian baru? Apa bukti alkitabiah
lainnya yang mendukung atau menentang baptisan bayi? Walaupun
Zuck menghadirkan perspektif Alkitabnya sendiri, dan didukung oleh
banyak teolog mengenai topik ini, disarankan agar Anda mempelajari
topik ini secara menyeluruh dari beberapa perspektif untuk menentu­
kan kepercayaan Anda tentang praktik baptisan.
Children and Childhood in the Bible
Misalnya, R.C. Sproul, seorang teolog Reformed yang terkenal,
mendukung baptisan bayi berdasarkan arti kata “menyucikan” seperti
yang digunakan dalam Alkitab dan hubungan antara Perjanjian Lama,
yakni antara Allah dan Abraham, serta Perjanjian baru, yakni Injil dan
penebusan dalam Yesus Kristus. Ia mengatakan bahwa sunat dalam
Perjanjian Lama adalah tanda yang kelihatan dari janji yang diucapkan
yang diwujudkan sepenuhnya dalam penebusan oleh Yesus Kristus pada
masa Perjanjian Baru dan digantikan oleh baptisan. Tindakan iman
untuk percaya kepada Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat tidak
lagi disertai oleh tanda sunat secara fisik, tetapi oleh tanda baptisan.
Di samping itu, baptisan yang muncul dalam Kisah Para Rasul
tidak hanya untuk orang dewasa, tetapi juga dalam beberapa kasus
untuk seluruh anggota keluarga (oikos–Yunani) yang mana banyak pakar
percaya bahwa itu termasuk anak-anak. Bila baptisan bayi dilakukan,
artinya anak yang sudah dibaptis tersebut kelak ketika ia dibesarkan
di tengah keluarga dan di gereja harus mengetahui alasan ia dibaptis.
Orangtua dan gereja bertanggung jawab untuk menjelaskan “tanda”
Perjanjian Baru itu sehingga anak-anak tersebut dapat mengetahui
dan semakin percaya kepada Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan
Juruselamat.
Temukan peristiwa-peristiwa baptisan yang berbicara tentang
penebusan yang mulia dalam Tuhan Yesus Kristus, seperti yang di­
temukan dalam ayat-ayat Alkitab berikut.
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat yang mengagumkan berikut tentang gereja
mula-mula. Perhatikan cara “keluarga-keluarga” ini diselamat­
kan dan dibaptis. Apakah gereja mula-mula mempraktikkan
baptisan bayi? Apakah Anda pecaya bahwa “seisi rumah” di sini
termasuk bayi-bayi yang ada di sana? Bila ya, apakah ayat-ayat
ini mendukung baptisan bayi?
186
Keluarga-keluarga yang Dibaptis (Rincian Lainnya?)
Kisah Para Rasul 11:14
………………….
Kisah Para Rasul 16:14–15
………………….
Kisah Para Rasul 16:31–34
………………….
Kisah Para Rasul 18:8
………………….
1 Korintus 1:14–16
………………….
2. Bacalah Kisah Para Rasul 2:39 dan pertimbangkan kata-kata
“kamu dan anak-anakmu”. Dari ayat itu dan ayat lainnya yang
baru saja Anda baca dalam Kisah Para Rasul 16:31 di mana
Paulus berkata kepada kepala penjara, “Percayalah kepada Tuhan
Yesus Kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumah­
mu,” apakah ayat-ayat ini mendukung pandangan bahwa iman
orangtua menggantikan iman bayi dan karena itu boleh melaku­
kan baptisan bayi? Bagaimana caranya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Dalam pengertian itu juga, bacalah 1 Korintus 7:14. Menurut
pendapat Anda, apa sebenarnya maksud ayat ini? Dapatkah
iman orangtua “menguduskan” anak-anak mereka? Pelajarilah
arti kata “menguduskan”. Apa variasi arti dari kata ini, dan
bagaimana pengaruh arti-arti ini terhadap sudut pandang Anda
tentang “dipisahkan” oleh tanda baptisan?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
187
Studi 23
Referensi
Children and Childhood in the Bible
Pikirkan dan Diskusikan:
Apakah baptisan bayi dilakukan dalam budaya Anda dan ko­
munitas gereja Anda? Apa sejarah dan dasar teologis di balik
praktik ini dan apa sebabnya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Apa kepercayaan pribadi Anda tentang baptisan/penyerahan
bayi dalam kaitannya dengan kebenaran-kebenaran Alkitab yang
dipelajari di sini? Dukung kepercayaan Anda menggunakan
ayat-ayat Alkitab.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Sekali lagi, mari kita lanjutkan studi kita dalam Kisah Para Rasul.
Bacalah tentang orang-orang yang dibaptis di gereja mula-mula.
Mereka orang dewasa atau bayi? Apakah Alkitab menunjukkan
dengan jelas umur mereka dalam teks-teks ini? Ketahui satu
faktor yang sama dalam teks-teks ini yang membuat mereka
“memenuhi syarat” untuk dibaptis air.
Orang-orang yang Dibaptis
Faktor yang Sama
untuk Baptisan Air
Kisah Para Rasul 2:41
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 8:12
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 9:18
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 10:44–48
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 16:11–15
………………….
………………….
Referensi
188
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 18:8
………………….
………………….
Kisah Para Rasul 19:4–5
………………….
………………….
5. Bacalah ayat-ayat dalam Injil Sinoptik yang menceritakan ten­
tang baptisan air dalam Amanat Agung yang diberikan Yesus
(Mat. 28:19; Mrk. 16:16). Apa implikasi Alkitab mengenai ke­
sahan baptisan bayi berdasarkan ayat-ayat ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Dari sudut pandang Alkitab, dapatkah baptisan bayi disama­
kan dengan kelahiran baru? Bila ya, apa alasannya? Bila tidak,
apa pendapat Anda mengenai apakah gereja seharusnya terus
membaptis bayi? Mengapa atau mengapa tidak? Apa yang
dikatakan ayat-ayat Alkitab mengenai isu ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Apakah Anda mengenal orang-orang Kristen yang sudah di­
baptis ketika masih bayi kemudian menemukan iman yang
sangat penting pada kemudian hari dalam hidupnya? Apa yang
ditunjukkan hal itu kepada Anda mengenai kesahan baptisan
bayi?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
189
Studi 23
Kisah Para Rasul 16:31–34
Children and Childhood in the Bible
3. Apakah Anda mengenal orang-orang yang dibaptis ketika sudah
dewasa (atau dibaptis sesudah mencapai “usia tanggung jawab”),
yang meninggalkan “komitmen mereka kepada Kristus”? Apa
yang ditunjukkan hal itu kepada Anda mengenai baptisan orang
dewasa? Apakah baptisan pada umur berapapun menjamin
hubungan pribadi, pemuridan, dan keselamatan dalam Yesus
Kristus?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Apa tujuan baptisan secara keseluruhan; dapatkah itu menjadi
tanda dan meterai perjanjian antara Allah dan umat-Nya? Ayatayat mana yang dapat mendukung sudut pandang Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 226–238.
190
Studi 24
Allah Memakai Anak-anak
untuk Tugas Khusus
Kata Pengantar
D
alam seluruh Alkitab, kita melihat Allah memercayakan ke­
benaran-kebenaran khusus kepada anak-anak atau memakai
mereka sebagai utusan atau alat-Nya. Dr. Wees Stafford, Direktur
Compassion International, mengatakan bahwa sering ketika Allah
mempunyai sesuatu yang sangat penting untuk dilakukan—sesuatu
yang tidak dapat dipercayakan-Nya kepada orang dewasa, Dia mema­
kai anak-anak. Kadang-kadang Stafford berkata, “Allah tampaknya
harus berhenti, menggosok-gosok tangan-Nya, tersenyum hangat, dan
berkata, ‘Aku membutuhkan seseorang yang benar-benar kuat untuk
tugas ini. Aku tahu—Aku akan memakai seorang anak.’” “Misalnya,”
katanya, “pikirkan bagaimana banyak hal akan berbeda seandainya
kakak perempuan Musa, Miryam—yang pada waktu itu dirinya sendiri
masih kanak-kanak—tidak menyelamatkan Musa dari Sungai Nil (Kel.
2)! Atau pikirkan ketika Allah hendak menyampaikan satu peringatan
keras kepada Eli, dengan yakin Dia memercayakan pesan itu kepada
Samuel yang masih sangat muda (1 Sam. 3). Bagaimana dengan anak
perempuan yang ditawan dan dijadikan pembantu, yang tahu bahwa
Wess Stafford, Too Small to Ignore (Colorado Springs: Waterbrook Press,
2005), hlm. 212.
Children and Childhood in the Bible
Allah akan memakai Elisa dan mendesak Naaman, seorang panglima
Siria yang berkuasa, untuk datang kepada Elisa minta disembuhkan
(2 Raj. 5:1–3)? Semua itu adalah contoh luar biasa bahwa Allah
menghargai anak-anak dan mengerahkan mereka untuk melakukan
tugas-tugas khusus dalam urusan-Nya dengan umat-Nya.
Lalu di mana anak-anak dalam dunia yang kacau pada abad ke21 ini? Apa rencana Allah untuk anak-anak dalam keluarga, masyara­
kat, dan gereja—Kerajaan-Nya?
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut. Tentukan tugas-tugas khusus yang
diberikan Allah kepada anak-anak dalam ayat-ayat ini. Nama
beberapa anak di sini tidak disebutkan, sementara yang lain
disebutkan dengan jelas. Bila mungkin, carilah atau perkirakan
umur anak tersebut. Pelajaran penting apa yang Anda lihat
dalam keputusan-Nya untuk memercayakan urusan-urusan ini
kepada anak-anak?
Referensi
Anak
Perkiraan
Umur
Tugas-tugas
Khusus
Hasil dan
Pengaruhnya
terhadap Orang
Lain
Dipakai sebagai
alat untuk
menguji ayahnya,
iman dan kasih
Abraham kepada
Allah
Menggambarkan
Kristus yang
membawa orangorang kepada
Allah
Kejadian 22:6–12
Ishak
Kejadian 37:5–11,
36; 45:5–8
Yusuf
………………
………………….
………………….
Keluaran 2:4–10
Miryam
………………
………………….
………………….
1 Samuel 2:11;
3:1–20
………………
………………
………………….
………………….
1 Raja-raja 17:22
………………
………………
………………….
………………….
192
………………
………………
………………….
………………….
2 Raja-raja 11:21;
12:2
………………
………………
………………….
………………….
2 Raja-raja 22:1–2;
23:3
………………
………………
………………….
………………….
2 Tawarikh 34:1–7
………………
………………
………………….
………………….
Ester 2:17; 4:15–
16; 7:3
………………
………………
………………….
………………….
Yeremia 1:4–10
………………
………………
………………….
………………….
2. Bacalah ayat-ayat berikut dan diskusikan cara Allah memakai
anak-anak yang disebutkan di sini untuk tugas-tugas khusus.
Per­hatikan kemampuan khusus, kualitas, atau tanggapan
yang dibutuhkan oleh anak tersebut untuk melakukan tugas
itu.
Referensi
Cara Allah Memakai
Anak-anak
Kemampuan/Kualitas Khusus atau
Tanggapan yang Diperlukan
1 Raja-raja 5:1–3
………………….
………………….
Mazmur 8:3
………………….
………………….
Markus 9:33–37
………………….
………………….
Yohanes 6:5–13
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Dalam Yohanes 6, ketika Yesus melipatgandakan 5 roti dan 2
ikan (pemberian seorang anak laki-laki) untuk memberi makan
orang banyak, menurut Anda, apa pengaruhnya terhadap anak
laki-laki tersebut? Apa pengaruhnya bila Anda termasuk di
antara orang banyak yang kelaparan itu?
193
Studi 24
2 Raja-raja 5:1–6
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Bila seorang anak (mungkin anak Anda sendiri) mengatakan
kepada Anda bahwa Allah menyuruh ia melakukan sesuatu
untuk mengambil keputusan tertentu, dengan cara seperti
Samuel ketika masih kecil, bagaimana reaksi Anda? Mengapa?
Diskusikan langkah-langkah yang perlu diambil dalam situasi
ini mengingat diskusi di atas.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah ayat-ayat berikut. Ada unsur “misi” dalam rencana Allah
untuk anak-anak sehingga kadang-kadang Dia memakai anakanak dengan cara-cara khusus untuk memperluas Kerajaan-Nya
dan untuk membuat orang-orang percaya kepada-Nya. Lihatlah
apakah Anda dapat menemukan unsur “misi” dalam ayat-ayat
terkenal berikut.
Referensi
Anak-anak sebagai Sumber Daya Misi
1 Raja-raja 17:19–24
………………….
2 Raja-raja 5:4–6; 13–17
………………….
Yohanes 6:8–14
………………….
4. Pertimbangkan frasa “sekarang aku tahu ...” yang diucapkan
Naaman dalam 2 Raja-raja 5:15, dan janda di Sarfat dalam
1 Raja-raja 17:24. Apa pentingnya kata-kata itu? (Petunjuk:
Pikirkan tentang penginjilan dan misi apakah itu.) Bagaimana
anak-anak ditampilkan dalam masing-masing ayat ini, dan
pelajaran atau pengetahuan apa yang Anda lihat?
194
5. Dalam Yohanes 6, ketika Yesus melipatgandakan 5 roti dan 2
ikan (pemberian seorang anak laki-laki) untuk memberi makan
orang banyak, apa “misi” dalam peristiwa ini? (Perhatikan ayat
14.)
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Renungkan kehidupan Yusuf seperti yang diungkapkan dalam
Kitab Kejadian. Apa sifat Yusuf yang paling jelas dari pasal-pasal
yang kita baca tentang kehidupannya? Sifat mana saja yang kita
doakan supaya ada pada anak-anak kita sendiri?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Berdasarkan ayat-ayat dan contoh-contoh di atas, dapatkah
Anda menemukan contoh-contoh serupa dalam Alkitab? Apakah
Allah memakai anak-anak dengan cara yang sama saat ini?
Dapatkah Anda menceritakan satu studi kasus dari pengalaman
Anda sendiri tentang seorang anak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
195
Studi 24
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Children and Childhood in the Bible
3. Menurut Anda, mengapa Allah memakai anak-anak, bukan
orang dewasa untuk melakukan tugas-tugas tertentu? Apa saja
perbedaan anak-anak dari orang dewasa dalam melakukan tugas
yang diberikan-Nya? Pernahkah Anda melihat Dia memakai
anak-anak di gereja atau masyarakat Anda? Diskusikan dan
berikan contoh-contoh.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Seperti yang didiskusikan, anak-anak sering menanggapi Allah
secara spontan ketika diberi kesempatan untuk melayani Dia.
Apakah anak-anak dalam keluarga, gereja, atau komunitas Anda
diberi kesempatan untuk melakukan pekerjaan-Nya? Bila tidak,
jelaskan alasannya! Bagaimana partisipasi anak-anak dalam pe­
kerjaan Allah memperkaya kehidupan gereja dalam budaya
Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Berdasarkan studi ini, jelas bahwa Allah akan memakai kaum
muda untuk tugas-tugas khusus pada masa depan. Me­nurut
Anda, apa arti Yoel 2:28 dan Kisah Para Rasul 2:17 yang
mengatakan bahwa “teruna-terunamu akan mendapat peng­
lihatan-penglihatan”? Bagaimana hal ini memengaruhi posisi
Anda sebagai pemimpin dalam organisasi/gereja Anda? Apa pe­
ran Roh Kudus dalam panggilan terhadap kaum muda untuk
melakukan tugas-tugas khusus ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
196
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Dan Brewster, Child Church and Mission, Revised Edition, hlm.
25–27.
Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them—Rediscovering
Children at the Heart of Mission” at http://www.
childtheology.org.
197
Studi 24
Ringkasan Wawasan Penting:
Studi 25
Allah Memakai Anak-anak untuk
Memengaruhi Orang Dewasa
Kata Pengantar
D
R. Wess Stafford menulis: Sejauh yang kita lihat di dalam Injil,
Yesus tidak pernah menasihatkan anak-anak supaya menjadi lebih
dewasa. Sebaliknya, Dia malah mendesak orang dewasa supaya menjadi
lebih seperti anak-anak (Mrk. 10:15). Anda pasti sering mendengar
orangtua (mungkin Anda sendiri) yang merasa kesal mengomeli
anaknya, “Bisa tidak sih lebih dewasa sedikit?!” Yesus mengatakan
sebaliknya kepada para pengikut-Nya yang sudah dewasa: “Bisa tidak
sih lebih seperti anak-anak? Dengan demikian, kamu akan masuk ke
dalam Kerajaan-Ku.”
Rupanya, seperti yang kita lihat saat ini, ada beberapa peristiwa
ketika orang dewasa tidak bisa “mengerti”. Ada jeda cukup panjang
dalam pengajaran Yesus tentang hal-hal yang merupakan konsumsi orang
dewasa dalam Matius 11. Di tengah pengajaran-Nya, Yesus berhenti
dengan heran dan kagum. Dia berseru, “Aku bersyukur kepada-Mu,
Bapa, Tuhan langit dan bumi, karena semuanya itu Engkau sembunyikan
bagi orang bijak dan orang pandai, tetapi Engkau nyatakan kepada orang
kecil.” Menurut Anda, apa yang sebenarnya disembunyikan Allah dari
orang bijaksana, tetapi dinyatakan kepada anak-anak kecil?
Stafford, Too Small to Ignore, hlm. 211.
Children and Childhood in the Bible
Mengapa Allah memakai anak-anak untuk mengajarkan ke­
benaran-kebenaran Kerajaan Allah? Siapa “sasaran” pendengarnya, bila
bukan orang dewasa? Bagaimana bila kita kehilangan seluruh gagas­
an tentang melakukan teologi, misi, dan gereja hanya karena kita,
sebagai orang dewasa, “salah tafsir atau mengabaikan pengajaran yang
dinyatakan oleh Allah tentang anak-anak dan masa kanak-kanak?”
Kebenarannya, Allah memakai anak-anak untuk mengajar
orang dewasa. Tema ini seharusnya mendorong kita untuk mempunyai
perspektif yang baru mengenai kerohanian dan pelayanan. Saat kita
duduk di kaki Tuhan dan membuka hati kepada anak-anak kecil ini,
kita akan mempelajari “rahasia” Kerajaan Allah.
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut dari Injil Sinoptik. Kenali dan nyata­
kan bagaimana Yesus menggunakan pelayanan kepada/bersama
anak-anak untuk memengaruhi orang dewasa:
Referensi
Cara Yesus Memakai Anak-anak untuk
Memengaruhi Orang Dewasa
Markus 5:37, 40b
………………….
Markus 9:23–24
………………….
Matius 19:13; Markus 10:13;
Lukas 18:15
………………….
2. Bacalah ayat-ayat berikut. Dalam ayat-ayat ini, apa saja kebenar­
an Kerajaan Allah yang harus dipelajari orang dewasa dari anakanak? Ketahuilah konteks pengajaran ini supaya Anda dapat
menafsirkan dengan tepat. Apa ayat-ayat lain yang menunjukkan
cara Allah memakai anak-anak untuk mengajarkan kebenaranNya kepada orang dewasa?
Ibid.
200
Kebenaran Kerajaan Allah yang
Dipelajari dari Anak-anak
Mazmur 8:3
………………….
………………….
Yesaya 9:6
………………….
………………….
Yesaya 49:15–16
………………….
………………….
Bandingkan Yesaya 7:14
dan Lukas 2:12, 23
………………….
………………….
Matius 11:25; Lukas 10:21
………………….
………………….
Yohanes 3:5–7
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Yesus menyuruh murid-murid-Nya untuk berubah dan menjadi
seperti anak kecil, atau kalau tidak, mereka tidak akan masuk
Kerajaan Surga (lihat Mat. 18:3). Apa “perubahan” yang
diharapkan Yesus dari murid-murid-Nya? Dalam konteks ini,
apakah perubahan itu mungkin terjadi tanpa pengaruh anakanak kecil itu?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah kisah tentang Daud dan Goliat dalam 1 Samuel 17.
Dalam teks ini, kakak Daud, Eliab, marah kepada Daud karena
gagasan Daud untuk melawan raksasa itu (1 Sam. 17:28). Raja
Saul semula juga meragukan kemampuan Daud. “Sebab engkau
masih muda,” katanya (ayat 42). Kebenaran rohani apa yang
dipelajari Eliab, Saul, dan orang-orang Filistin dari kemenangan
Daud yang masih muda itu?
201
Studi 25
Konteks
Referensi
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah kata-kata yang berhubungan dengan anak dalam suratsurat Paulus berikut. Pelajari konteksnya dan carilah kebenarankebenaran Kerajaan Allah atau pesan yang ingin diajarkan Paulus
kepada orang dewasa. Ayat-ayat utama disebutkan di bawah.
Untuk penyelidikan lebih lanjut, Anda dapat juga mempelajari
ayat-ayat tambahan. Beberapa baris sudah dikerjakan untuk
Anda:
Referensi dari
Surat-surat
Paulus: Ayat-ayat
Utama
Kata-kata yang Berhubungan
dengan Anak
Kebenaran/Pesan dari
Kerajaan Allah
Roma 8:15–16, 23
“kita berseru: ‘ya Abba, ya
Bapa!’”
“kita adalah anak-anak Allah”
“pengangkatan sebagai anak”
1 Korintus 13:11
“Ketika aku kanak-kanak, aku
berkata-kata seperti kanakkanak, aku merasa seperti
kanak-kanak, aku berpikir seperti
kanak-kanak”
………………….
2 Korintus 6:18
“Aku akan menjadi Bapamu, dan
kamu akan menjadi anak-anakKu laki-laki dan anak-anak-Ku
perempuan”
………………….
Galatia 4:5–7
“Allah telah menyuruh Roh AnakNya”
“bukan lagi hamba, melainkan
anak”
Penebusan; status
sebagai anak (ahli waris)
Efesus 4:14
“kita bukan lagi anak-anak, yang
diombang-ambingkan oleh ruparupa angin pengajaran”
………………….
202
Status sebagai anak;
penebusan; diangkat
sebagai anak
Referensi dari
Surat-surat
Paulus: Ayat-ayat
Tambahan
…………………
Kata-kata yang Berhubungan
dengan Anak
Kebenaran/Pesan dari
Kerajaan Allah
Kolose 3:20
“Hai anak-anak, taatilah orang
tuamu dalam segala hal, karena
itulah yang indah di dalam
Tuhan”
………………….
1 Tesalonika 5:5
“anak-anak terang dan anakanak siang”
………………….
1 Timotius 2:15
“perempuan akan diselamatkan
karena melahirkan anak”
………………….
2 Timotius 3:15
“dari kecil engkau sudah
mengenal Kitab Suci”
………………….
Titus 1:6
“yang anak-anaknya hidup
beriman”
………………….
Filemon 10
“anakku yang kudapat selagi aku
dalam penjara, yakni Onesimus”
Status sebagai anak: kita
semua sama di kaki salib
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi
1. Allah memilih Samuel untuk menyatakan kehendak-Nya kepada
bangsa Israel (1 Sam. 3:1–21) pada masa ketika “firman TUHAN
jarang” dan “penglihatan-penglihatan pun tidak sering” (1 Sam.
3:1) Menurut Anda, mengapa Allah memilih Samuel pada masa
itu, dan bagaimana Allah memakai Samuel yang masih muda
untuk memengaruhi orang-orang dewasa pada zamannya?
203
Studi 25
Filipi 2:15
“anak-anak Allah yang tidak
bercela di tengah-tengah
angkatan yang bengkok hatinya
dan yang sesat ini ... bercahaya
... seperti bintang-bintang di
dunia”
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Dalam 1 Korintus 13:11, Paulus berkata, “Ketika aku kanakkanak, aku berkata-kata seperti kanak-kanak, aku merasa seperti
kanak-kanak, aku berpikir seperti kanak-kanak.” Diskusikan cara
kita dapat menyingkirkan hal-hal yang kekanak-kanakan, tetapi
masih “menjadi seperti anak kecil” seperti yang diperintahkan
dalam Matius 18:3!
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Berikan dan diskusikan satu contoh atau lebih dari komunitas
Anda sendiri tentang cara orang dewasa (orang percaya dan
bukan orang percaya) diubahkan secara drastis karena pengaruh
anak-anak.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Dalam pelayanan atau kepemimpinan Anda, pernahkah Anda
melihat kemampuan anak-anak untuk melayani, menguatkan,
atau memicu iman orang dewasa? Beri satu atau dua contoh.
Dalam konteks apa hal ini terjadi?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
204
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 201–216.
Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them” di http://www.
childtheology.org.
205
Studi 25
Ringkasan Wawasan Penting:
Studi 26
Apakah Bayi yang Mati
Masuk Surga?
Kata Pengantar
S
elama berabad-abad, para teolog dan kaum awam merasa tergugah
oleh beberapa isu praktis mengenai kerohanian anak-anak. Salah
satu di antaranya adalah mengenai masa depan rohani anak-anak (yang
tidak bersalah?). Beberapa pertanyaan yang dikemukakan Zuck dalam
bukunya, Precious in His Sight, adalah pertanyaan sama yang diajukan
orang-orang percaya dari waktu ke waktu, di antaranya:
Apakah anak-anak dilahirkan dengan hakikat dosa? Bila ya, apa
masa depan kekal mereka bila mati ketika masih bayi?
Apakah anak-anak akan dihukum selamanya di neraka, atau
apakah mereka akan masuk surga?
Bila anak-anak menerima hukuman kekal, apakah hal itu terjadi
karena mereka tidak percaya kepada Kristus?
Bila anak-anak tidak sempat mempunyai iman kepada Kristus,
bagaimana mereka dapat terhilang?
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 217.
Children and Childhood in the Bible
Kebanyakan orang “secara naluriah” mengetahui dan meng­
harapkan jawaban atas pertanyaan itu adalah—tentu saja, bayi akan
masuk surga! Namun, kebanyakan orang tidak pernah memikirkan
dasar Alkitab yang menyokong keyakinan itu. Studi yang agak “teologis”
ini akan memberi kita latar belakang mengenai isu ini dan jawaban
yang lebih alkitabiah (atau mungkin bagi beberapa orang malahan
menimbulkan lebih banyak pertanyaan!).
Apa Kata Alkitab?
1. Berikut beberapa ayat mengenai keadaan rohani manusia.
Zuck mengajukan pertanyaan ini untuk direnungkan sesudah
membaca ayat-ayat ini: “Apa pendapat Anda mengenai
menggolongkan setiap orang ke dalam tiga kelas, yakni orangorang yang diselamatkan, yang terhilang, dan yang “tidak
bersalah”? Bagaimana pendapat Anda mendukung atau ber­
tentangan dengan Alkitab mengenai sifat universal dari dosa
pada manusia berapapun umur mereka?
Referensi
Keadaan Rohani Manusia
Kejadian 8:21
………………….
Mazmur 51:7; 58:4
………………….
Amsal 22:15
………………….
Yohanes 3:36
………………….
Roma 3:9–10
………………….
Roma 5:12
………………….
1 Korintus 15:22
………………….
2. Bacalah Efesus 2:3. Dalam suratnya itu, Rasul Paulus dengan
jelas mengatakan bahwa “pada dasarnya kami adalah orangorang yang harus dimurkai.” Apa yang dikatakan ayat-ayat di
Ibid., hlm. 221.
208
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah ayat-ayat paralel berikut dari Injil Sinoptik: Matius
19:14; Markus 10:14, dan Lukas 18:15–17. Yesus menyatakan
bahwa “orang-orang yang seperti itulah yang empunya Kerajaan
Allah.” Kita tahu bahwa Dia juga mengacu kepada bayi (Luk.
18:15–17). Berdasarkan apa yang Anda baca dalam ayat-ayat
ini, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut:
•
Apakah semua anak, berapapun umur mereka, secara
otomatis akan masuk surga? Mengapa atau mengapa tidak?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Bagaimana anak-anak ini masuk dalam Kerajaan Surga?
(Orang dewasa tentunya masuk ke sana melalui iman.
Bagaimana dengan anak-anak?)
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Siapa “anak-anak kecil” yang percaya kepada Yesus dalam
Matius 18:6? (Apakah menurut Anda ini mengacu kepada
iman anak-anak yang masih sangat muda?)
209
Studi 26
atas mengenai takdir rohani bayi-bayi yang mati? Apakah bayi
terbebas dari murka Allah ketika mereka dilahirkan karena
mereka masih kecil dan “tidak bersalah”?
Children and Childhood in the Bible
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
Pikirkan dan Diskusikan:
Apakah ada bayi-bayi di surga? Bila demikian, apakah bayi tetap
dalam keadaannya ketika mereka dibangkitkan? Apa pendapat
Anda mengenai bayi-bayi yang ada di surga, tetapi “masih perlu
bertumbuh dewasa”? (Pandangan ini bertentangan dengan
gagasan bahwa ada bayi-bayi di surga.) Bila ya, apa implikasi
teologis untuk tubuh-tubuh yang dibangkitkan secara ke­
seluruhan berapapun umurnya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Dalam Matius 18:14, Yesus mengatakan bahwa “Bapamu yang
di sorga tidak menghendaki supaya seorang pun dari anak-anak
ini hilang.” Apa maksud Yesus dengan pernyataan itu? Apakah
Yesus sedang mengajarkan doktrin universalisme (setiap orang
pada akhirnya akan diselamatkan)? Mengapa atau mengapa
tidak? Bagaimana pernyataan Yesus menyiratkan takdir rohani
bayi-bayi ketika mereka mati?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Bacalah 2 Samuel 12:23. Dalam ayat ini, bagaimana Anda
menafsirkan tanggapan Daud mengenai kematian anak
haramnya: “Aku yang akan pergi kepadanya, tetapi ia tidak
akan kembali kepadaku.” Apakah Anda setuju bahwa ayat ini
210
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Bacalah Roma 5:18–20. Beberapa orang percaya bahwa “semua
orang yang mati ketika masih bayi akan diselamatkan”. Bila
demikian, atas dasar apa? (Maksudnya, dari sudut pandang
teologi, apa yang “mengizinkan” mereka masuk surga? Bagai­
mana dengan bayi-bayi dari orangtua yang belum diselamat­
kan?) Diskusikan. Kemudian lihatlah apa yang dikemukakan
Roy Zuck dalam Studi Kasus di bawah.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Beberapa tradisi Kristen menganggap anak-anak juga berdosa.
Menurut Anda, apakah masuk akal bila mengatakan bahwa bayibayi juga berdosa? Menurut Anda, apakah pandangan seperti
itu dapat membawa perlakuan yang kejam dan kasar terhadap
anak-anak? Diskusikan. Apa referensi dari Alkitab yang Anda
ingat?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
211
Studi 26
menunjukkan bahwa anak Daud “tetap hidup di hadirat Allah”
sesudah kematiannya dan bahwa mereka akan bertemu lagi
di surga? (Lihat Zuck, hlm. 219.) Jelaskan alasan Anda atau
keberatan Anda?
Children and Childhood in the Bible
2. Bacalah Wahyu 7:9. Mungkinkah surga hanya dihuni oleh
orang-orang yang sudah dewasa “dari segala bangsa dan suku
dan kaum dan bahasa”? Bila tidak, apakah mungkin beberapa
suku terpaksa diwakili di surga oleh anak-anak yang mati ketika
masih bayi, karena semua orangtua mereka adalah orang-orang
tidak percaya? Diskusikan.
Studi Kasus:
Roy Zuck mengemukakan 8 perspektif tentang pertanyaan:
Dengan Cara Apa Bayi-bayi yang Mati Pergi ke Surga? Dasar
pemikirannya adalah, bayi-bayi yang mati akan masuk surga.
(Lihat sudut pandang #7). Sudut pandang mana yang lebih
Anda sukai, bila ada, apa alasannya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Sudut Pandang #1: Anak-anak yang mati ketika masih bayi
dibawa ke surga karena begitulah doktrin universalisme.
Dasar pemikirannya adalah bahwa setiap orang pada
akhirnya akan diselamatkan dan tidak seorang pun akan
masuk neraka. Oleh karena itu, bayi-bayi akan berada
di surga walaupun mereka tidak mendapatkan kesempat­
an untuk menjadi percaya. Pertimbangkan ayat-ayat
berikut: Matius 25:46; Yohanes 3:16, 18; 3:36; Wahyu
20:15. Tentukan apakah pandangan universalisme yang
menjadi dasar dari keselamatan merka.
Sudut Pandang #2: Sebagian orang percaya bahwa bayi akan
masuk surga karena mereka dilahirkan tanpa dosa.
Periksalah ayat-ayat ini: 1 Korintus 15:22; Amsal 22:15;
Zuck, hlm. 220–225.
212
213
Studi 26
Mazmur 51:7; Roma 3:10. Diskusikan analisis terhadap
pandangan ini berdasarkan ayat-ayat ini.
Sudut Pandang #3: Gregory dari Nyssa pada abad keempat
pertama kali mengemukakan sudut pandang bahwa bila
bayi mati, mereka akan segera menjadi dewasa dan diberi
kesempatan untuk percaya kepada Kristus untuk mene­
rima keselamatan. Zuck percaya bahwa sudut pandang
ini tidak berdasar pada Alkitab dan bahwa bila bayi se­
gera sebelum atau sesudah kematian diberi kesempatan
untuk diselamatkan, maka hal itu menyiratkan bahwa
sebagian akan menerima keselamatan dan masuk surga,
sedang­kan sebagian lainnya tidak! Diskusikan.
Sudut Pandang #4: Zwingli, seorang Reformator dari Swiss,
mengatakan bahwa bayi yang mati akan berada di surga
karena mereka dipilih oleh Allah. Hal ini menyatakan
bahwa anak-anak dari orangtua yang percaya termasuk
di antara yang terpilih, dan akan diselamatkan, serta
bayi-bayi yang mati yang adalah anak-anak dari orangtua
bukan Kristen juga termasuk yang dipilih. Diskusi ini
tentu saja lebih berakar pada konteks “orang pilihan”.
Diskusikan.
Sudut Pandang #5: Bayi-bayi dapat diselamatkan oleh “baptisan
keinginan” dari orangtua Kristen yang ingin bayi mereka
dibaptis, tetapi tidak terlaksana karena bayi tersebut
meninggal. Diskusikan gagasan tentang baptisan “ke­
inginan” pada bayi, dan/atau gagasan tentang orangtua
Kristen yang menginginkan baptisan. Apa yang akan
terjadi bila orangtua bayi tersebut tidak menginginkan
keselamatan untuk bayi mereka karena mereka tidak
mengetahui tentang keselamatan maupun baptisan?
Children and Childhood in the Bible
Sudut Pandang #6: Teolog Warfield percaya bahwa bayi-bayi
yang mati akan dilahirkan baru karena mereka belum
menolak Kristus. Tiga hal yang harus dipertimbang­
kan adalah: 1) Hanya orang-orang yang dengan sadar
menolak Kristus yang akan masuk neraka. 2) Bayi tidak
dapat sengaja menolak Kristus. 3) Semua bayi yang mati
akan berada di surga walaupun mereka dilahirkan sebagai
orang berdosa dan tidak mempunyai iman.
Sudut Pandang #7: Zuck lebih menyukai pandangan ini (ada
pada halaman 223 bukunya): “semua bayi menikmati
kebahagiaan di surga bukan karena mereka dilahirkan
tanpa dosa atau karena mereka segera menjadi dewasa
sesudah kematian ..., atau karena mereka dipilih atau
mempunyai keinginan untuk dibaptis atau menerima
keselamatan .... Sama seperti semua orang, bayi mem­
butuhkan keselamatan. Keselamatan hanya dapat di­
peroleh melalui Kristus. Oleh karena itu, walaupun bayi
tidak dapat menunjukkan iman kepada-Nya, Dia dapat
menghapuskan kebobrokan mereka.”
Sudut Pandang #8: Bayi masuk surga karena kenyataan bahwa
mereka sudah dibaptis. Sudut pandang ini didukung oleh
gereja Katolik Roma dan pertama kali dikemukakan oleh
St. Augustinus (354–430).
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
214
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 217–236, hlm. 239–
240.
215
Studi 26
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
Bagian Enam
PERLINDUNGAN ANAK
P
ada bagian terakhir ini, kita harus membicarakan sesuatu yang
sangat tidak menyenangkan—eksploitasi dan penganiayaan anak.
Anak-anak selalu menghadapi risiko. Kitab Ayub, mungkin kitab
pertama yang ditulis dalam Alkitab, yang mencakup teks-teks tentang
anak-anak yang diabaikan dan dieksploitasi (lihat Ayub 24). Namun,
walaupun anak-anak selalu menderita, ada satu hal yang sangat jelas
dalam Alkitab—bahwa Allah mempunyai tempat istimewa dalam hatiNya untuk anak-anak tersebut—anak-anak yatim-piatu, anak-anak
yang dianiaya dan diabaikan, yang kelaparan. Oxford Statement on
Children at Risk mengungkapkannya dengan tepat:
Alkitab dengan jelas menunjukkan bahwa Allah sangat marah
karena apa yang terjadi pada anak-anak. Kemarahan kita sen­
diri juga merupakan sedikit cerminan kemarahan Allah. Belas
kasihan kita ke­pada anak-anak yang terluka dan kemarahan
yang benar yang muncul dalam kita mencerminkan kasih yang
cemburu dan kemarahan yang benar dari Bapa Surgawi kita ...
Berulang-ulang, peringatan Allah dalam seluruh Alkitab adalah
“Jangan mengganggu anak-anak-Ku yang terkasih!” (Kel. 22–
24; Mzm. 68:6; Yeh. 16:1–14; Ul. 24:17; dsb.)
The Oxford Statement on Children at Risk, disusun di Oxford pada Januari
1997 memberikan dasar pemikiran praktis dan alkitabiah untuk mengasuh anak secara
Kristen. Pernyataan keseluruhan dapat dilihat di: www.viva.org.
Children and Childhood in the Bible
Yesus memperingatkan tentang konsekuensi mengerikan untuk
siapa pun yang membahayakan anak-anak-Nya: “Lebih baik baginya
jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan
ke dalam laut” (Mat. 18:6).
Oxford Statement juga mengatakan:
Kita tidak belajar lebih banyak tentang karakter Allah yang
mengasihi dan cemburu selain dari bagaimana Dia melindungi
dan membela anak-anak-Nya (Ul. 24:17; 27:19). Allah me­
mercayakan Anak-Nya sendiri kepada manusia sebagai anak
yang rentan sehingga anak itu harus diasuh oleh keluarga dan
masyarakat yang lemah tetapi sanggup, yang secara simbolis
memberikan teladan tentang kepercayaan dan tanggung jawab
sebagai contoh interaksi-Nya dengan semua manusia, dan yang
menyerukan kepada kita tentang pentingnya anak-anak.
Melindungi anak-anak yang berada dalam bahaya jelas di­
tunjukkan dan diperintahkan dalam seluruh Alkitab. Studi kita dalam
bagian ini akan menolong kita mengerti bahwa hati Allah terluka bila
anak-anak menderita, dan bahwa hati kita juga harus sama terlukanya
seperti hati Allah. Pikirkan tantangan yang membahayakan anak-anak
dalam budaya Anda. Apa yang dapat Anda lakukan sebagai pemimpin
dan pekerja yang berhubungan langsung dengan anak-anak untuk
menyokong anak-anak? Menyokong adalah salah satu cara yang dapat
dilakukan setiap orang, entah ia secara khusus bekerja bersama anakanak atau dalam struktur masyarakat yang berbeda yang menjadi suara
mereka yang rentan.
218
Studi 27
Perlindungan Anak
dalam Alkitab
Kata Pengantar
K
ita sudah melihat bahwa Allah adalah pembela kaum miskin.
Anak-anak menjadi perhatian utama-Nya. Pada hari-hari terakhir
ini, jutaan anak di seluruh dunia dalam kesulitan. Dukungan untuk
anak-anak yang berisiko pada abad ke-21 ini tidak lagi terbatas pada
para pengungsi miskin di padang gurun Sub-Sahara, tetapi juga di
hutan-hutan beton negara-negara berkembang. “Semua anak berada
dalam bahaya!” adalah pekik perang dari para penyokong anak sedunia.
Oleh karena itu, semua anak membutuhkan perlindungan di mana pun
mereka berada.
Apa “kebijakan” perlindungan anak yang ditetapkan Allah untuk
anak-anak-Nya yang terkasih? Salah satunya, Dia telah menempat­kan
beban dalam hati orang-orang dewasa untuk “menjadi jurubicara
orang-orang yang tidak dapat berbicara untuk diri mereka sendiri”
(Ams. 31:8). Dengan kesungguhan yang sama, Dia memperingatkan
bahwa murka-Nya tercurah atas orang-orang yang menganiaya anakanak. Berkali-kali Alkitab mengulangi peringatan-Nya: “Jangan
mengganggu anak-anak-Ku yang terkasih!”
Children and Childhood in the Bible
Apa Kata Alkitab?
1. Temukan tema yang sama di seluruh ayat berikut untuk
mengetahui penerima utama perhatian dan pemeliharaan dari
Allah:
Referensi
Penerima Utama Perhatian
dan Pemeliharaan Allah
Kesamaan Tema
Ayat-ayat Utama:
Ulangan 27:19
………………….
………………….
Yeremia 22:3
………………….
………………….
Ratapan 2:11, 19
………………….
………………….
Matius 18:10
………………….
………………….
Yakobus 1:27
………………….
………………….
Ayat-ayat Tambahan:
Ayub 29:12; 31:17
………………….
………………….
Mazmur 82:3–4
………………….
………………….
Yesaya 1:17
………………….
………………….
2. Bacalah ayat-ayat berikut tentang perlindungan anak dalam
Alkitab. Pertama, temukan tugas Allah sebagai bukti dalam
seluruh Alkitab. Kedua, temukan tugas kita menurut kehendak
Allah untuk perlindungan anak melalui referensi lainnya dalam
Alkitab.
Referensi Tugas dari Allah
Perlindungan Anak dalam Alkitab
Kejadian 21:17 (kisah Hagar)
………………….
Ulangan 10:18
………………….
Mazmur 10:14; 68:6
………………….
Yeremia 49:11
………………….
220
………………….
Yohanes 14:18
………………….
Referensi Tugas/Tanggung Jawab Kita
Perlindungan Anak dalam Alkitab
Yesaya 1:17, 23
………………….
Zakharia 7:10
………………….
Matius 19:14
………………….
Lukas 17:2
………………….
Yakobus 1:27
………………….
3. Bacalah ayat-ayat berikut yang menekankan jenis perlindungan
anak yang disediakan hukum Taurat dalam Perjanjian Lama.
Tuliskan pengamatan Anda mengenai kerinduan Allah tentang
perlindungan anak dalam sejarah Alkitab.
Referensi
Perlindungan Anak di Bawah Hukum Taurat
Bilangan 27:7–11
………………….
Ulangan 14:29
………………….
Ulangan 16:11, 14
………………….
Ulangan 24:17, 19–21
………………….
Ulangan 26:12
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Diskusikan jenis pertolongan yang diberikan atau tindakan
pencegahan yang diambil untuk melindungi anak-anak dalam
budaya Anda. (Misalnya: undang-undang atau kebijakan se­
tempat mengenai perlindungan anak.)
221
Studi 27
Hosea 14:3
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Apakah ada tindakan yang diambil dalam budaya Anda untuk
melindungi nilai-nilai tradisional, seperti yang ada dalam hukum
Taurat pada zaman Perjanjian Lama? Diskusikan!
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Perjanjian Lama memberikan dukungan berkenaan dengan
Amsal 17:17b yang menyatakan bahwa “seorang saudara ikut
menanggung kesusahan” (BIS). Temukan “saudara” dalam ayatayat di bawah dan beri komentar singkat mengenai dukungan
mereka dalam membela saudara yang sedang kesusahan:
Referensi
Saudara
Komentar tentang Dukungan Mereka
Kejadian 34:17
………………….
………………….
Kejadian 43:34
………………….
………………….
2 Samuel 13:21
………………….
………………….
5. Bacalah dan pelajari Yesaya 58. Jawab pertanyaan-pertanyaan
berikut dari pengamatan Anda terhadap pasal yang menarik
ini:
•
Ayat 6–7: Apa “puasa yang benar” yang dituntut Allah?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Ayat 8–12: Daftarkan berkat yang dijanjikan Allah ke­
pada orang-orang yang membela dan menolong mereka
222
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Bacalah ayat 12 dan Mazmur 10:14. Bagaimana Allah
menyebut orang-orang yang memerhatikan dan melindungi
orang-orang miskin? Bagaimana hal ini dapat diterapkan
kepada Anda?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Apa jenis perlindungan yang paling dibutuhkan anak-anak da­
lam budaya Anda? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Menurut pendapat Anda, apa risiko yang dihadapi anak-anak
di perkotaan pada dasawarsa ini? Undang-undang perlindungan
anak seperti apa yang perlu diterapkan di daerah perkotaan?
Bagaimana Anda dapat mendukung undang-undang ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
223
Studi 27
yang “lapar”, “pendatang yang miskin”, dan orang-orang
“yang telanjang” seperti yang disebutkan dalam ayat-ayat
berikut.
Children and Childhood in the Bible
3. Di samping itu, diskusikan risiko yang dihadapi anak-anak
di pedesaan dan undang-undang yang diperlukan untuk
melindungi mereka. Bila Anda tinggal di daerah ini, bagaimana
Anda dapat mendukung undang-undang ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Berdasarkan ayat-ayat dalam Yesaya 58 dan Mazmur 10 yang
baru saja Anda baca, susunlah “deskripsi kerja” untuk orang yang
akan menjadi “yang memperbaiki tembok yang tembus” (Yes.
58:12). Daftarkan tanggung jawab kerja dan keuntungan yang
akan datang bagi mereka yang dipanggil. (Kemudian lihatlah di
bawah ini menurut versi saya!)
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi Kasus:
Deskripsi Jabatan dari Yesaya 58
Jenis Pekerjaan: Memperbaiki Tembok yang Tembus
Fungsi Dasar: Tidak menyembunyikan diri terhadap saudara
(ayat 7)
Hubungan Pelaporan: Tuhan akan selalu menuntun Anda.
Kemuliaan Tuhan akan mengawal Anda. Anda akan berseru,
dan Tuhan akan menjawab; Anda akan berteriak minta tolong,
dan Dia akan berkata: Ini Aku (ayat 8, 9, 11)
(Surat-surat Anda akan dijawab!)
224
•
•
•
•
•
•
•
•
Membuka belenggu-belenggu ketidakadilan.
Melepaskan tali-tali kuk.
Membebaskan orang yang tertindas dan mematahkan
setiap kuk.
Membagikan makanan kepada orang yang lapar.
Memberikan tumpangan kepada orang miskin yang tidak
mempunyai rumah.
Memberikan pakaian kepada orang yang tidak mempunyai
pakaian.
Memberikan apa yang Anda inginkan sendiri kepada orang
lapar.
Memenuhi kebutuhan orang yang tertindas.
(ayat 6, 7, 10)
Paket Keuntungan: (Kesehatan, pensiun, dsb.)
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Terang Anda akan merekah seperti fajar.
Kesembuhan yang Anda nantikan segera tiba.
Kebenaran Anda akan membuka jalan di depan Anda.
Kemuliaan Tuhan akan mengawal Anda.
Terang Anda akan bersinar dalam kegelapan.
Malam Anda akan menjadi seperti tengah hari.
Dia akan memenuhi kebutuhan Anda di tanah yang
kering.
Dia akan menguatkan tubuh Anda.
Anda akan seperti kebun yang diairi dengan baik.
Seperti mata air yang tidak pernah kering.
(ayat 8, 10, 11, 12)
225
Studi 27
Tanggung Jawab dan Tugas:
Children and Childhood in the Bible
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 168–175.
Lihat Oxford Statement on Children at Risk di www.viva.org.
226
Studi 28
Anak-anak Sebagai
Korban Pembunuhan
dan Pengorbanan Bayi
Kata Pengantar
“H
al yang disebut hak untuk menggugurkan bayi yang belum
lahir telah membawa kepada pandangan bahwa orangtua
mempunyai hak untuk menghentikan kehidupan bayi.” Di beberapa
negara, seperti China, di mana ada Kebijakan Satu Anak, dan anak
laki-laki lebih disukai daripada anak perempuan, banyak orangtua dan
dokter terpaksa melakukan aborsi dan pembunuhan bayi. Sebagian
orang mungkin pernah mendengar kasus tentang “Bayi Doe” yang
dilahirkan dengan Down’s syndrome pada 1982 di Indiana, Amerika
Serikat. Bayi yang tidak bersalah ini dibiarkan mati begitu saja oleh
orangtuanya karena mereka “sedang menggunakan kebebasan mereka
untuk memilih”.
Sayangnya, bahkan pembunuhan bayi dan pengorbanan anak
bukan sesuatu yang tidak dikenal pada zaman Alkitab. Roy Zuck me­
nunjukkan kepada kita bahwa ada tiga bentuk pembunuhan bayi pada
zaman Alkitab, yaitu membunuh bayi dan anak-anak dalam peperangan,
Zuck, Precious in His Sight, hlm. 81.
Ibid., hlm. 82.
Children and Childhood in the Bible
pengorbanan anak dalam penyembahan kafir, dan memakan anak pada
masa terkepung dan kelaparan.
Mari kita mencermati ayat-ayat Alkitab tentang topik paling
tidak menyenangkan ini.
Apa Kata Alkitab?
1. Dalam Alkitab, ada waktu-waktu dalam sejarah ketika anakanak dibunuh. Temukan konteks dan nama orang/suku yang
melakukan tindakan ini. Baris pertama sudah dikerjakan untuk
Anda.
Konteks
Deskripsi tentang
Pembunuhan Bayi
Hazael membunuh Raja
Benhadad dari Aram dan
menggantikan menjadi raja.
Raja Hazael meremukkan
anak-anak ke tanah.
Keluaran 1:15–22;
Kisah Para Rasul 7:19
………………….
………………….
2 Raja-raja 3:26–27
………………….
………………….
Mazmur 137:9
………………….
………………….
Yesaya 13:16, 18
………………….
………………….
Hosea 10:14
………………….
………………….
Nahum 3:10
………………….
………………….
Matius 2:16
………………….
………………….
Referensi
2 Raja-raja 8:12
2. Ada ayat-ayat dalam Perjanjian Lama yang menunjukkan bahwa
bangsa Israel melakukan pembunuhan bayi. Bacalah ayat-ayat
ini sesuai konteksnya supaya dapat mengerti situasinya, orang/
raja/suku yang melakukan tindakan ini:
Ibid.
228
Deskripsi Pembunuhan Bayi
oleh Orang-orang Israel
2 Raja-raja 16:2–3;
2 Tawarikh 28:3
………………….
………………….
2 Raja-raja 21:1, 6;
2 Tawarikh 33:6
………………….
………………….
2 Raja-raja 25:1–21
………………….
………………….
Yeremia 7:31; 19:5–6
………………….
………………….
Ratapan 2:20; 4:10
………………….
………………….
Yehezkiel 16:20–21
………………….
………………….
Yehezkiel 20:26, 31
………………….
………………….
Mikha 6:7
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Apakah orang-orang dalam budaya Anda masih melakukan
pembunuhan bayi atau anak-anak saat ini? Bila ya, dengan
cara apa saja pembunuhan ini dilakukan? Jelaskan konteks dan
alasan tindakan ini dan kaitkan dengan contoh-contoh Alkitab
yang sudah kita pelajari.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Bacalah Yosua 6:21; 8:26; 10:28, 32. Bandingkan dengan
Kejadian 15:16 dan Ulangan 9:4–5. Menurut Anda, mengapa
dalam teks-teks tersebut Allah memerintahkan untuk membu­
nuh anak-anak? Diskusikan bagaimana hal ini ditafsirkan dalam
situasi modern.
229
Studi 28
Konteks
Referensi
Children and Childhood in the Bible
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Bacalah kitab nabi-nabi berikut untuk mengetahui kecaman
terhadap pembunuhan bayi. Apa kata-kata yang digunakan?
(Periksalah konteks ayat-ayatnya supaya dapat memahami secara
menyeluruh.)
Nabi
Kata-kata yang Digunakan untuk
Mencela Pembunuhan Bayi
Yesaya 30:33
………………….
………………….
Yeremia 7:31; 19:6; 32:35
………………….
………………….
Yehezkiel 16:20–21; 20:26, 31
………………….
………………….
Yehezkiel 23:39
………………….
………………….
Mikha 6:7–8
………………….
………………….
Referensi
5. Dalam ayat-ayat berikut, ada perintah Allah kepada orangorang Israel mengenai pembunuhan bayi. Tentukan perintah
yang diberikan tentang topik ini.
•
Imamat 18:21; 20:3
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Ulangan 18:10
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
230
•
Imamat 26:27–29
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Ulangan 28:53–57
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Yehezkiel 5:10
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
Pertanyaan-pertanyaan Renungan:
Studi ini memberi kita beberapa topik yang sangat tidak
menyenangkan untuk dipikirkan atau dibicarakan. Mari kita
sama-sama belajar sementara mendiskusikan pertanyaan-per­
tanyaan berikut:
1. Dalam Hakim-hakim 11:30–31, apa pendapat Anda tentang
Yefta yang membunuh anak perempuannya sebagai korban
persembahan? Apakah Anda setuju dengan tindakannya mem­
bunuh anak perempuannya? Mengapa atau mengapa tidak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
231
Studi 28
6. Selidikilah akar penyebab pembunuhan bayi seperti yang
disebutkan dalam ayat-ayat ini. Apa saja penyebabnya?
Children and Childhood in the Bible
2. Mengapa Allah tidak melindungi nyawa anak-anak “yang tidak
bersalah” ketika Dia menjatuhkan hukuman kepada orangorang dewasa? Perhatikan contoh-contoh berikut: Air bah (Kej.
6:5), penghancuran Sodom dan Gomora (Kej. 18:20); dan
orang-orang Kanaan (Kel. 23:33).
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Pernahkah Anda merenungkan bagaimana Abraham mengor­
bankan Ishak dalam Kejadian 22? Berikan alasan Anda mengapa
ini bukan pengorbanan anak seperti yang dilakukan agama kafir.
Bandingkan dengan Kejadian 17:4–7.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Apakah menurut Anda para ibu (khususnya ibu yang masih
remaja dan hamil di luar nikah) yang meninggalkan bayi me­
reka di tempat umum berarti melakukan pembunuhan bayi?
Bagaimana Anda atau komunitas Anda membantu mencegah
terjadinya bentuk-bentuk pembunuhan bayi semacam itu? Apa
rencana tindakan Anda untuk membantu memerangi praktik
ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
232
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm. 81–89.
Oxford Statement on Children at Risk di www.viva.org.
233
Studi 28
Ringkasan Wawasan Penting:
Studi 29
Anak-anak sebagai
Korban Penganiayaan
dan Eksploitasi
Kata Pengantar
S
ulit untuk mengetahui, apalagi mendiskusikan, tentang peng­
aniayaan mengerikan yang dihadapi anak-anak yang tidak bersalah
setiap hari di seluruh dunia. Banyak di antara penganiayaan ini berakar
pada budaya. Misalnya, beberapa anak yang dilahirkan di luar ikatan
perkawinan atau hasil dari hubungan inses sering merasa direndah­kan
dalam sepanjang hidup mereka. Anak-anak lainnya di negara-negara
miskin secara terang-terangan dieksploitasi melalui kerja paksa atau
dijual untuk prostitusi. Kalau tidak ditangani dengan baik, penganiayaan
ini akan terus berlanjut dari generasi ke generasi.
Dr. Wess Stafford, direktur Compassion International, adalah
korban penganiayaan ketika masih kecil dan tinggal di asrama sekolah.
Ia bercerita tentang pergumulan selama bertahun-tahun hingga ia
dewasa dalam mengatasi luka-luka batin pada masa kecil. Ia bertekad
untuk tidak membiarkan kemarahan dan kepahitan sebagai akibat dari
pengalaman itu membuatnya terkungkung. Ia dapat meninggalkan
semua itu dan melanjutkan langkah hidupnya dengan komitmen
Protecting Children: Prevention and Immediate Response-Compassion
International’s Guide to Protecting Children from Abuse (Compassion International:
Colorado Springs, USA). Sebagian besar studi ini diambil dari Buku Panduan yang
penting ini.
Children and Childhood in the Bible
untuk memerhatikan anak-anak yang mengalami situasi serupa di
seluruh dunia. Bayangkan berapa banyak orang lagi yang dihancurkan
hidupnya setiap hari oleh tangan orang-orang jahat bila penganiayaan
dan eksploitasi anak tidak ditangani atau dicegah.
Tuhan terus menyuarakan seruan anak-anak yang menjadi
korban pada zaman dulu—Jadilah orang yang “menyerahkan kepada
orang lapar apa yang kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang
tertindas” (Yes. 58:10). Berdirilah dan jadilah orang yang “memperbaiki
tembok yang tembus” dan orang yang “membangun reruntuhan yang
sudah berabad-abad” (ayat 12).
Apa Kata Alkitab?
1. Bacalah ayat-ayat berikut. Penganiayaan atau penindasan seperti
apa yang dialami anak-anak yatim-piatu pada zaman Alkitab?
Referensi
Penganiayaan dan Penindasan yang
Dihadapi Anak-anak Yatim Piatu
Ayub 6:27
………………….
Ayub 24:3, 9
………………….
Mazmur 10:18
………………….
Yesaya 10:2
………………….
2. Bacalah kisah berikut tentang anak-anak yang menderita da­
lam Perjanjian Lama. Beri komentar dan alasan mengenai pen­
deritaan itu.
Referensi
Konteks atau Alasan Penderitaan Itu
Yosua 7:24–26
………………….
Mazmur 106:37–38
………………….
Ratapan 1:16; 2:11; 4:9–10
………………….
Yoel 3:3
………………….
236
Diskusikan dampak dari TV, film-film yang menampilkan
kekerasan, pornografi di Internet, dan segi-segi lain dari media
tentang kekejaman, penganiayaan, serta eksploitasi anak-anak
dan kaum muda di negara Anda. Apa yang dapat dilakukan
gereja saat ini untuk menangkis pengaruh ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Apa bentuk penganiayaan atau eksploitasi anak yang paling
sering terjadi di masyarakat atau negara Anda? Siapa pelakunya?
Siapa penolong yang menyelamatkan dan memulihkan anakanak tersebut?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Salah satu masalah yang dihadapi anak-anak pada zaman Alkitab
adalah kenyataan bahwa mereka dipisahkan secara paksa dari
keluarga mereka. Temukan situasi-situasi dalam Perjanjian Lama
yang menyebabkan mereka berada dalam keadaan semacam itu.
Baris pertama sudah dikerjakan untuk Anda.
Referensi
Anak
Situasi
Kejadian 37:12–36
Yusuf
Dijual sebagai budak oleh
saudara-saudaranya ke Mesir;
tinggal di Mesir selama 93
tahun
Keluaran 2:8–10
Musa
………………….
2 Raja-raja 4:1–7
Janda yang anak-anaknya
akan dijual sebagai budak
………………….
237
Studi 29
Pikirkan dan Diskusikan:
Children and Childhood in the Bible
2 Raja-raja 5:1–3
Anak perempuan yang
menjadi budak Naaman
………………….
Daniel 1:3–7
Daniel dan ketiga
temannya
………………….
4. Ayat-ayat berikut menggambarkan anak-anak yang direndahkan
pada zaman Alkitab karena mereka adalah hasil hubungan inses
atau hubungan gelap. Dapatkah Anda mengenali mereka?
Seperti biasanya, periksalah juga ayat-ayat di sekeliling ayat
khusus ini untuk memahami konteksnya.
Referensi
Anak
Hubungan Inses/ Gelap
Kejadian 19:30–38
Moab dan Ben-Ami
Kejadian 38:1–30
………………….
Tamar dan ayah mertuanya, Yehuda
2 Samuel 12:15–23
………………….
Daud dan Batsyeba
Hosea 1:2–9
………………….
Gomer dan Hosea
Lot dan kedua putrinya
5. Bacalah semua yang kita ketahui tentang Abisag dalam 1 Rajaraja 1:2–3, 15; 2:17–22. Kemungkinan besar ia masih sangat
muda ketika dibawa untuk tidur di samping Daud untuk
mem­­buat Daud hangat.(!?) Pernahkah terpikir oleh Anda ten­
tang apa yang dipikirkan Abisag yang masih sangat muda itu
atau bagaimana ia dianiaya dan “digilir”? Kita tidak pernah
mendengar sepatah kata pun dari dirinya—ia hanya dijadikan
properti. Bagaimana Anda membandingkan apa yang terjadi
dengan Abisag dalam pengalaman Anda saat ini?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Apa yang dikatakan Alkitab mengenai hubungan inses atau
hubungan gelap? Bacalah ayat-ayat tambahan berikut mengenai
238
•
Imamat 18:17; 20:14
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Yehezkiel 22:11
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
7. Apa saja konsekuensi bagi orang-orang yang menganiaya dan
mengeksploitasi anak-anak atau tidak mau melindungi hak-hak
mereka? Bacalah ayat-ayat berikut:
Referensi
Konsekuensi bagi Penganiaya Anak
Keluaran 22:22–24
………………….
Amsal 23:11
………………….
Zakharia 7:11
………………….
Maleakhi 3:5
………………….
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Apa saja praktik budaya di negara Anda yang mungkin me­
nimbulkan penganiayaan anak? Siapa pelaku penganiayaan ini?
Bagaimana penganiayaan anak seperti ini dapat dicegah?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
239
Studi 29
topik ini. Apakah Alkitab tutup mulut mengenai keturunan dari
hubungan semacam itu? Dasari jawaban Anda dengan ayat-ayat
dari Alkitab.
Children and Childhood in the Bible
2. Apa situasi yang menyebabkan anak dalam budaya Anda rentan
menjadi korban penganiayaan dan eksploitasi anak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Diskusikan situasi dalam budaya Anda yang menyebabkan anakanak rentan menjadi korban penganiayaan dan eksploitasi.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Ingatlah Yesaya 58:7 yang menyebutkan “yang lapar”, “orang
miskin yang tak punya rumah”, dan “orang telanjang”. Bagaimana
anak-anak yang menjadi korban penganiayaan dan eksploitasi
anak di dunia saat ini adalah orang-orang yang digambarkan
Yesaya pada zaman dulu? Dalam hal apa saja?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Pikirkan betapa traumatis pengalaman itu bagi Herodias yang
masih muda ketika harus menari di hadapan raja, kemudian
diperalat ibunya untuk meminta kepala Yohanes Pembaptis,
kemudian disuruh membawa kepala itu di sebuah nampan
kepada raja! (Mat. 14:3, 6; Mrk. 6:17, 19). Apakah sama trau­
matisnya bila dibandingkan dengan pengalaman anak-anak
muda zaman sekarang?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
240
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi Kasus:
Pertimbangkan kisah tentang Dina dalam Kejadian 34. Per­
hatikan khususnya ayat 1–12 dan ayat 30–31. (Latar belakang
kisahnya: Dina adalah satu-satunya anak perempuan dari
keluarga Yakub, anak bungsu Lea. Kita tahu ia pergi ke kota
dan inilah yang menempatkannya pada posisi rentan terha­
dap peristiwa yang terjadi selanjutnya.) Bacalah teks itu untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut:
•
•
Berdasarkan urutan kelahirannya dan apa yang Anda ke­ta­
hui tentang waktu Yakub, ayahnya, di Padan Aram bersa­
ma pamannya, Laban, kira-kira berapa umur Dina ketika ia
pergi mengunjungi “perempuan-perempuan di negeri itu”?
(Gunakan kamus bahasa Ibrani untuk mengetahui arti katakata yang diterjemahkan “perempuan”, “anak perempuan”,
dan sebagainya.) Bila Anda setuju bahwa mungkin Dina
baru berumur 10–12 tahun (atau kurang daripada itu),
bagaimana hal ini memengaruhi penafsiran dan perasaan
Anda mengenai kisah itu?
Bagaimana fakta bahwa Dina adalah anak perempuan Lea
memengaruhi perhatian dan perlindungan Yakub terhadap
anak perempuan satu-satunya ini?
241
Studi 29
6. Jenis “penganiayaan” dan eksploitasi lain terhadap anak ada­lah
memperalat anak. Mungkin Anda sudah melihat anak-anak
meniru pengkhotbah dewasa, penginjil yang berapi-api, misio­
naris, dan semacamnya. Bagaimana praktik ini menurut Anda?
Apa sisi positifnya dan apa sisi negatif/bahayanya? Diskusikan
bagaimana dan mengapa hal ini dapat menjadi bentuk lain
eksploitasi anak-anak.
Children and Childhood in the Bible
•
•
•
•
•
•
Apakah tindakan Dina mengunjungi perempuan-perem­
puan di negeri itu sama dengan “mengundang bahaya” bagi
dirinya?
Perhatikan sebanyak mungkin contoh yang dapat Anda
temukan mengenai bagaimana orang-orang dewasa gagal
melindungi anak perempuan yang lemah ini.
Perhatikan bahwa orang-orang tidak mengatakan apa-apa
kepada anak perempuan ini. (Pada dasarnya ia dianggap
sekadar harta milik. Ia tidak pernah didengarkan.)
Berdasarkan tanggapan Yakub dan sikap diamnya, menurut
Anda apa yang paling membuat Yakub marah? Tanggapan
anak-anak laki-lakinya? Hubungan perdagangannya de­
ngan orang-orang Kanaan? Anak perempuannya dinodai?
Keamanannya sendiri?
Apa yang paling membuat Anda prihatin dalam tragedi ini:
Apakah perkosaan yang terjadi pada Dina, kegagalan Yakub
melindungi Dina, kebohongan yang dikatakan anak-anak
laki-laki Yakub seperti yang diceritakan di ayat 13–17, atau
pembalasan saudara-saudara Dina seperti yang digambarkan
di ayat 25–29?
Diskusikan bagaimana hal ini mengingatkan Anda tentang
anak-anak perempuan yang diperjualbelikan saat ini.
Rencana Tindakan:
Apakah orang-orang di gereja Anda mengenali tanda-tanda yang
ditunjukkan oleh anak yang dianiaya di rumahnya? Pelatihan
apa yang dapat disediakan guna memperlengkapi gereja untuk
mengenali dan menanggapi bila kasus semacam itu terjadi? Apa
prosedur organisasi atau gereja Anda untuk membantu men­
cegah, mengenali, dan melaporkan kasus penganiayaan anak?
Buatlah rencana pendahuluan untuk mencegah penganiayaan
dan eksploitasi anak di daerah Anda.
242
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Roy B. Zuck, Precious in His Sight, hlm 23–44, 168–175.
Protecting Children: Prevention and Immediate Response —
Compassion International’s Guide to Protecting Children
from Abuse (Colorado Springs, USA: Compassion
International).
243
Studi 29
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Studi 30
Perspektif Alkitab
tentang Hak-hak Anak
Kata Pengantar
A
pakah anak-anak mempunyai hak? Bukankah semua hak asasi
manusia adalah pemberian Allah? Apakah alkitabiah bila manusia
menciptakan hak-hak untuk anak-anak melalui penetapan undangundang dan dokumen?
Di antara semua inisiatif dan dokumen yang mempromosi­­­kan
kesejahteraan anak-anak oleh pemerintah, Konvensi Hak Anak (KHA)
Perserikatan Bangsa-Bangsa adalah “sarana hukum paling kuat untuk
mengenali dan melindungi hak asasi anak.” Asal mulanya kem­­bali
kepada orang Kristen yang mempunyai visi, yakni Eglantyne Jebb,
pada awal 1900-an. Hak Anak berkembang dari naskah Jebb me­
ngenai “Hak-hak Anak”. Naskah itu sekarang mempunyai 54 artikel
dan disahkan oleh semua negara, kecuali dua (negara manakah itu?).
Naskah itu dapat dikategorikan menjadi empat kelompok hak, yakni
hak untuk bertahan hidup, hak menerima perlindungan, hak untuk
berkembang, dan hak untuk berpartisipasi.
Meskipun Hak Anak sudah digunakan secara luas saat ini,
ada beberapa keprihatinan yang dirasakan orang Kristen mengenai
Dan Brewster, Child, Church and Mission, hlm. 194.
John Collier, Toddling to the Kingdom, hlm. 58.
Children and Childhood in the Bible
“hak-hak” anak. Misalnya, sebagian orang menganggap Artikel 3
meng­alihkan kepada Negara hak dan tanggung jawab atas anak yang
sebenarnya diberikan Allah kepada orangtua. Keprihatinan lainnya
adalah bahasa hak sekuler yang diciptakan oleh undang-undang mung­
kin bertentangan dengan hak-hak yang diberikan Allah dalam Alkitab.
John Collier mempunyai pendekatan yang jauh lebih pro-aktif terhadap
isu tentang hak anak. Ia berkata:
Bila kita tidak mempunyai yang lebih baik, sebagai orang
Kristen, kita dapat meneguhkan KHA. Hanya karena hal itu
bukan berasal dari sumber Kristen, tidak berarti kita harus
menolaknya. Tantangan bagi gereja adalah terus memberikan
masukan kristiani.
Dalam studi ini, kita akan mencermati tiga ketentuan utama
dari KHA dan melihatnya melalui kacamata Alkitab. Sebagian besar
diskusi di sini diambil dari halaman 193–199 buku Child, Church and
Mission, Edisi Revisi. Saat Anda mempelajari artikel ini satu persatu,
Anda akan menemukan bahwa semua itu sekadar meneguhkan apa yang
sudah diperintahkan Allah kepada gereja seperti yang telah kita pelajari
dalam seluruh buku studi ini. Namun, perhatikan baik-baik untuk
mengetahui apakah hal-hal itu disalahtafsirkan atau disalahgunakan.
Apa Kata Alkitab?
1. Artikel 3 dari KHA mengenai Kepentingan Terbaik Anak me­
ngatakan: “Semua tindakan berkenaan dengan anak tersebut ha­
rus berdasarkan sepenuhnya pada kepentingannya yang terbaik.
Negara akan menyediakan pemeliharaan sepantasnya kepada anak
itu bila orangtua atau orang lain yang bertanggung jawab tidak
dapat memenuhinya.”
Bacalah perintah Allah berikut. Tentukan dan diskusi­kan
bagaimana Artikel 3 dari KHA mendukung atau bertentangan
Ibid., hlm. 77–78.
246
Perintah Allah
Mendukung atau
Bertentangan?
Implikasi Alkitabiah bagi
Gereja
Bilangan 27:7
………………….
………………….
………………….
Ulangan 10:18
………………….
………………….
………………….
Ulangan 26:12
………………….
………………….
………………….
Ulangan 27:19
………………….
………………….
………………….
Referensi
2. Artikel 14 dari KHA mengenai Kebebasan Berpikir, Hati
Nurani dan Agama menyatakan: “Negara akan menghargai hak
anak itu untuk mempunyai kebebasan berpikir, hati nurani, dan
agama, sesuai dengan bimbingan yang baik dari orangtua.”
Bacalah ayat-ayat berikut. Tentukan dan diskusikan ba­
gai­mana Artikel 14 dari KHA mendukung atau bertentang­an
dengan ayat-ayat ini. Tuliskan secara singkat pengamatan Anda
mengenai implikasinya bagi gereja.
Referensi
Perintah Allah
Mendukung atau
Bertentangan?
Implikasi Alkitabiah
bagi Gereja
Ulangan 6:6–7
………………….
………………….
………………….
Amsal 22:6
………………….
………………….
………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Apakah Artikel 14 dari KHA mempromosikan nilai-nilai Barat
(atau cenderung menghancurkan nilai-nilai tradisional) dalam
budaya Anda?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
247
Studi 30
dengan perintah-perintah ini. Tuliskan secara singkat pengamat­
an Anda mengenai implikasinya bagi gereja.
Children and Childhood in the Bible
Bagaimana Artikel ini dapat digunakan untuk menolak otoritas
orangtua dalam budaya Anda, bila memang dapat diterapkan?
Dalam cara apa saja Artikel ini dapat disalahgunakan?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Artikel 19 dari KHA tentang Perlindungan dari Penganiaya­an
dan Penelantaran menyatakan: “Negara akan melindungi anak
tersebut dari segala bentuk penganiayaan yang dilakukan orangtua
atau orang lain yang bertanggung jawab atas pemeliharaan anak
tersebut.”
•
Bacalah ayat-ayat berikut. Tentukan dan diskusikan ba­
gaimana Artikel 19 dari KHA mendukung atau bertentang­
an dengan ayat-ayat ini. Tuliskan secara singkat pengamatan
Anda mengenai implikasinya bagi gereja.
Perintah Allah
Mendukung atau
Bertentangan?
Implikasi Alkitabiah
bagi Gereja
Kejadian 21:17
Mazmur 82:3–4
………………….
………………….
………………….
Yesaya 30:20–21
………………….
………………….
………………….
Yesaya 58:10
………………….
………………….
………………….
Yakobus 1:27
………………….
………………….
………………….
Referensi
Pikirkan dan Diskusikan:
Berdasarkan pada hal yang sudah Anda pelajari mengenai ajaran
Alkitab tentang cara orangtua mengarahkan disiplin/perilaku
anak, bandingkan ketentuan dari Artikel 19 dengan ayat-ayat
berikut yang sudah dipelajari sebelumnya: Bagaimana Artikel ini
dibandingkan ayat-ayat ini dan ayat-ayat lainnya? Diskusikan.
248
Amsal 13:24; 15:5; 29:17:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Ibrani 12:6, dsb.:
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
Apakah Artikel 19 ini menguntungkan atau menjadi pengha­lang
untuk melindungi anak-anak dalam budaya Anda? Mengapa
atau mengapa tidak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Sesudah mencermati secara mendalam Artikel 3, 14, dan 19
dari KHA; diskusikan secara lebih luas bagaimana ketentu­an
hak-hak anak dalam KHA mencerminkan pandangan Allah
tentang hak dan tuliskan secara singkat implikasinya bagi gereja
berdasarkan ayat-ayat tambahan ini.
Pandangan Allah
tentang Hak
Implikasi Alkitabiah bagi Gereja
Amsal 31:8–9
………………….
………………….
Lukas 20:46–47
………………….
………………….
Referensi
5. Beberapa orang Kristen mengatakan bahwa hak adalah pem­
berian Allah dan tidak dapat diberikan atau diciptakan oleh
manusia atau undang-undang. Orang yang lain mengata­kan
bahwa penekanan KHA seharusnya lebih pada tanggung
249
Studi 30
•
Children and Childhood in the Bible
jawab dan kewajiban karena hak selalu berpusat pada diri
sendiri. Apakah Anda setuju atau tidak dengan pernyataan ini?
Mengapa? Diskusikan.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Berdasarkan argumentasi di atas, diskusikan dan analisis ba­
gaimana hak dalam KHA mendukung atau bertentangan de­
ngan hak yang diberikan Allah, yang mencerminkan tujuan
Allah, dalam ayat-ayat berikut. Sekali lagi, tuliskan secara sing­
kat implikasi alkitabiah bagi gereja saat Anda merenungkan
ayat-ayat ini:
Tujuan Hak yang
Diberikan Allah
Mendukung atau
Bertentangan?
Implikasi Alkitabiah
bagi Gereja
Mazmur 33:5
………………….
………………….
………………….
Amsal 29:7
………………….
………………….
………………….
Yesaya 1:17
………………….
………………….
………………….
Zakharia 7:9, 10
………………….
………………….
………………….
Referensi
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Beberapa orang mengatakan bahwa seluruh diskusi tentang
“hak anak” mungkin tidak cocok secara budaya (khususnya di
Asia). Diskusikan mengapa demikian, atau mengapa tidak, dan
berikan contoh spesifik dari budaya Anda.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
250
•
Artikel 2: Setiap anak mempunyai hak untuk hidup bebas
dari diskriminasi.
o Dalam cara apa saja komunitas Kristen menjadi pe­
nyokong nondiskriminasi dalam konteks Anda? Diskusi­
kan bagaimana sekolah dan gereja dapat menanggulangi
diskriminasi dalam konteks mereka.
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Artikel 6: Anak-anak mempunyai hak untuk bertahan
hidup dan berkembang sepenuhnya.
o Bagaimana “hak untuk bertahan hidup, khususnya
untuk berkembang sepenuhnya” dapat sangat berbeda se­
cara lintas budaya dan dalam batas-batas sosio-ekonomi
yang berbeda? Dapatkah KHA memberikan umpan-balik
yang positif, dukungan, dan pelaksanaan ketika gagasan
untuk bertahan hidup dan berkembang sepenuhnya ter­
nyata sangat berbeda?
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
•
Artikel 13: Anak-anak mempunyai hak untuk meng­
ekspresikan diri.
o Apa arti artikel ini bagi Anda, khususnya dalam konteks
budaya Anda? Dalam cara apa saja anak-anak seharusnya
251
Studi 30
2. Lihatlah beberapa ketentuan KHA. Diskusikan bagaimana se­
mua itu sangat menolong dalam melindungi dan memelihara
anak-anak, serta mendorong mereka untuk berpartisipasi:
Children and Childhood in the Bible
mengekspresikan diri? Apakah seorang anak bisa tidak
mengekspresikan diri? Diskusikan.
…………………………………………………………
…………………………………………………………
……………………………………………………..……
Diskusikan artikel yang sama mengenai bagaimana artikel itu
dapat disalahgunakan atau diselewengkan di negara atau budaya
Anda:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
3. Meskipun KHA diakui dan diterapkan di hampir seluruh du­
nia, mengapa sangat banyak pemerintah yang gagal total da­
lam melindungi anak-anak berisiko? Diskusikan dan tuliskan
pendapat Anda:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Apa saja faktor dalam budaya Anda yang mendukung atau
menghalangi seorang anak menggunakan hak yang diberikan
Allah kepadanya?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Pernahkah Anda melihat anak-anak “memamerkan” hak me­
reka, atau “melagak” menentang otoritas orangtua mereka?
Diskusikan. Menurut Anda, bagaimana hak seorang anak
seharusnya digunakan dalam budaya Anda?
252
Rencana Tindakan:
Berdasarkan pada semua ayat yang sudah Anda pelajari dalam
studi ini dan yang lainnya; tuliskan secara singkat “Hak-hak
Anak Menurut Pandangan Kristiani” setidaknya dengan 5 ke­
tetapan atau lebih. Dukung dengan referensi Alkitab.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Dan Brewster, Child, Church and Mission, Edisi Revisi, hlm.
193–199.
John Collier and Associates, Toddling to the Kingdom (Chapter
10), hlm. 57–59.
253
Studi 30
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Children and Childhood in the Bible
Douglas McConnell, Understanding God’s Heart for Children,
hlm. 23–31.
www.unicef.org/crc--Text of the Convention on the Rights of
the Child.
254
Bagian Tujuh
PENTINGNYA ANAK-ANAK
MENURUT TEOLOGI
T
eman saya, Keith White, sudah menjadi mentor saya dalam usaha
memahami pentingnya anak yang ditempatkan Yesus di tengah
murid-murid-Nya. Ia juga membuat saya banyak memikirkan misteri
dari Yesaya 7:14: “Sebab itu Tuhan sendirilah yang akan memberikan
kepadamu suatu pertanda: Sesungguhnya, seorang perempuan muda
mengandung dan akan melahirkan seorang anak laki-laki, dan ia akan
menamakan Dia Imanuel.” Pelajaran terakhir ini akan menolong kita
menyelidiki pentingnya “anak di tengah-tengah kita” itu secara teologis,
dan pentingnya anak tersebut sebagai tanda dari Kerajaan yang akan
datang.
Keith White mengingatkan kita bahwa,
Yesus membuat pernyataan-pernyataan teologis yang penting
dengan anak-anak di tengah murid-murid-Nya, atau bahkan
dalam gendongan-Nya. Pernyataan-pernyataan yang ditemukan
dalam tiga Injil sinoptik ini, intinya bukanlah mendesak orang
dewasa untuk memerhatikan dan mengajar (atau meninggikan)
anak-anak. Pernyataan-pernyataan itu pada dasarnya merupa­
kan segi-segi penting teologi Kristen: Kerajaan Allah; kebesaran
dan kerendahhatian; perubahan yang diperlukan untuk masuk
dalam Kerajaan Allah; bagaimana menyambut seorang anak
Keith White, “Children as Signs of the Kingdom of God —a Challenge to
Us All”, dalam Now and Next: A Compendium of Papers Presented at the Now & Next
Theological Conference on Children Nairobi, Kenya, March 9–12, 2011. Diterbitkan di
Penang, Malaysia pada 2011.
Children and Childhood in the Bible
kecil dalam nama Yesus sebagai cara untuk menyambut tidak
hanya Yesus, tetapi juga Dia yang mengutus-Nya.
Satu pelajaran dalam Bagian ini akan menjadi “pembuka selera”
dari signifikansi teologis yang mendalam tentang anak itu dalam
Alkitab—dan ini baru permulaan dari kedalaman itu.
256
Studi 31
Anak-anak sebagai
Tanda Kerajaan Allah
Kata Pengantar
A
lkitab penuh dengan “tanda-tanda”. Kenyataannya, kata “tanda”
digunakan 81 kali dalam NIV, dan “tanda-tanda” 75 kali. Tandatanda adalah petunjuk kepada sesuatu yang lain, biasanya hal yang
lebih penting atau “sebenarnya”. Tanda-tanda itu sendiri bukan “hal
sebenarnya”, melainkan petunjuk kepada “yang sebenarnya”.
Dr. Keith White mencatat bahwa dalam seluruh Perjanjian
Lama, sementara anak-anak menjadi yang pertama menderita ketika
dosa, kebohongan, perang, dan kelaparan menimpa suatu suku atau
kota, anak-anak juga “dianggap sebagai tanda dari berkat Allah”.
Misalnya, ia menulis tentang pengetahuan yang besar dalam Yesaya
11:6 di mana Kerajaan Mesianis digambarkan demikian:
Serigala akan tinggal bersama domba dan macan tutul akan
berbaring di samping kambing. Anak lembu dan anak singa
akan makan rumput bersama-sama, dan seorang anak kecil akan
menggiringnya.
Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them”, di http://www.childtheology.
org. Saya sangat berterima kasih kepada Dr. Keith White untuk banyak pengetahuan ini
tentang anak sebagai “tanda”.
Children and Childhood in the Bible
Seorang anak memerintah! Gambaran yang sangat agung
tentang tatanan dunia baru! Anak-anak yang dulu sering menjadi
korban dalam “rimba perkotaan zaman sekarang, yang dikoyak-koyak
perang, dan didominasi oleh pasar-konsumen,” sekarang akan me­
nikmati kebebasan untuk menjelajah dan bermain, bahkan serigala dan
anak domba hidup damai satu sama lain. Mereka akan menggiring,
dengan perkataan lain, memimpin—menandakan peran yang baru dan
menonjol.
Yesaya juga menubuatkan bahwa dunia yang baru tidak akan
pernah lagi menyaksikan bayi “yang hanya hidup beberapa hari” (Yes.
65:20). Allah akan menyingkirkan semua kesedihan dan penderitaan.
Sesungguhnya, anak-anak menjadi “tanda-tanda” yang bukan hanya
mengarahkan kita ke Kerajaan Mesianis, melainkan juga menolong
kita memahami misi kita di dunia.
Studi dan pertanyaan-pertanyaan refleksi ini mungkin me­
nantang kita untuk berpikir lebih “teologis” daripada studi-studi lain­
nya. Studi ini mendalam, tetapi sangat penting dan berguna.
Apa Kata Alkitab?
1. Renungkan tentang bagaimana anak-anak atau seorang anak
dikaitkan dengan “tanda-tanda” Alkitab dalam ayat-ayat ber­
ikut. Apa situasi yang memicu tanda itu dalam setiap contoh?
Diskusikan signifikansinya.
Referensi
Situasi/Signifikansi
Yosua 4:6
………………….
Yesaya 7:14
………………….
Yesaya 9:6
………………….
Lukas 2:12
………………….
Lukas 2:33
………………….
Ibid.
258
………………….
Yohanes 3:1–8
………………….
Wahyu 12:1, 2
………………….
2. Renungkan Yesaya 7:14 dan 9:6 lagi. Diskusikan mengapa
Allah memakai seorang anak untuk mengungkapkan rencana
keselamatan-Nya kepada manusia, bukan memakai petunjuk
yang lebih “meyakinkan” (Yes. 7:14; 9:6). Apa implikasi untuk
hal-hal “kecil” atau “tidak berarti” dalam Kerajaan Allah?
3. Renungkan lagi Lukas 2:12. Mengapa Allah memakai bayi
mungil sebagai “tanda” dari penjelmaan-Nya menjadi manusia?
Apa yang diungkapkan hal ini tentang karakter Allah?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pikirkan dan Diskusikan:
Salah satu tema yang umum dalam Alkitab adalah kekuatan
di dalam dan melalui kelemahan. (Bayangkan Yesus membung­
kuk untuk membasuh kaki murid-murid-Nya.) Yesus juga
“membungkuk” untuk menerima anak-anak kecil. Diskusikan
bagaimana ini bukan merupakan tanda kelemahan, melainkan
tanda kekuatan dan “tanda” dari Kerajaan Allah.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Pertanyaan diadaptasi dari Keith White, “A Little Child Will Lead Them”.
259
Studi 31
Lukas 2:38
Children and Childhood in the Bible
4. Apa signifikansi dari kata “anak” yang diulang-ulang dalam
narasi tentang Inkarnasi berikut dalam Matius dan Lukas?
Referensi
Pentingnya Anak Tersebut
Matius 1:18, 23
………………….
Matius 2:8, 9, 11, 13, 14, 20, 21
………………….
Lukas 1:31, 36, 42, 59, 62, 66, 76, 80
………………….
Lukas 2:5, 17, 27, 34, 38, 40
………………….
5. Bandingkan narasi dalam Keluaran 12 dengan Matius 2:15,
16. Apa kesamaannya? Diskusikan bagaimana anak-anak men­
jadi martir pertama untuk pendirian negara Israel dan untuk
Kristus.
Pertanyaan-pertanyaan Refleksi:
1. Bagaimana Anda memahami ayat: “orang-orang yang seperti
itulah [anak-anak] yang empunya Kerajaan Sorga” (Mat. 19:14;
Mrk. 10:14; dan Luk. 18:16)? Dalam pengertian apa Kerajaan
Allah itu milik anak-anak?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
2. Kita hampir tidak mengetahui apa pun tentang anak yang
ditempatkan Yesus di tengah murid-murid dalam Matius 18:2–
5; Markus 9:36–37; Lukas 9:47–48. Satu-satunya petunjuk yang
kita miliki tentang sifatnya adalah kerendahhatiannya menu­rut
catatan Matius. Lalu mengapa anak tersebut di sini menjadi
titik awal yang kuat untuk diskusi teologis dalam Teologi Anak
hari ini?
260
3. Dalam Yesaya 11, Kerajaan Mesianis digambarkan dengan jelas:
“Serigala akan tinggal bersama domba ... dan seorang anak kecil
akan menggiringnya” (ayat 6). Bagaimana Anda menafsirkan
ayat ini? Apa yang dinyatakan ayat ini mengenai peran anakanak dalam Kerajaan Mesianis yang akan datang?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
4. Para teolog yang menafsirkan Kerajaan Allah sering mencatat
bahwa Kerajaan itu “sudah” tetapi “belum”. Kerajaan Allah
sudah dinyatakan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukan
dalam nama Yesus. Pada saat yang sama, Kerajaan itu “belum”,
bagi banyak orang yang tidak percaya, dan tetap ada banyak
kejahatan dan “ketidaksempurnaan” di dunia. Renungkan
tentang bagaimana anak itu juga “sudah” dan “belum”, dan
bagaimana mereka saling menerangi. Tuliskan kesamaan antara
anak itu dan Kerajaan Allah.
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
5. Para teolog juga menyebut Kerajaan Kristus sebagai “Kerajaan
yang Sungsang/Terbalik”. Ingatlah kata-kata Yesus bahwa ke­
cuali murid-murid berubah dan menjadi seperti anak kecil,
1978).
Donald Kraybill, The Upside-Down Kingdom (Scottsdale, Pa.: Herald Press,
261
Studi 31
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Children and Childhood in the Bible
mereka tidak akan masuk Kerajaan Surga. Apa yang ditunjukkan
hal ini kepada Anda tentang “Kerajaan yang terbalik”?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
6. Teolog Jerman, Jürgen Moltmann, mengatakan bahwa anakanak adalah “kiasan harapan”. Apa yang Anda pahami dari ide
ini? Bagaimana anak-anak merupakan kiasan harapan?
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
7. “Anak yang tidak dikenal ini ditempatkan Yesus dan menjadi
tanda harapan, janji, perjalanan maju, pertumbuhan, penemuan,
dan pembelajaran. Yesus menawarkan satu tanda kehidupan,
dan penghiburan. Murid-murid harus terus memimpikan,
merindukan, mengharapkan eksperimen (dan tentu saja akan
tersandung dan harus mulai dari awal lagi) dalam perjalanan
iman mereka.” Renungkan dan beri komentar.
8. “Anak itu ditempatkan di tengah sebagai tanda Kerajaan Allah,
tetapi ini tidak sama seperti kehadiran Kerajaan itu. Anak itu
sering menjadi tanda harapan, tetapi ia juga dapat menjadi tanda
dengan menunjuk kepada kegelapan yang masih menunggu
Kerajaan itu, bukan seperti burung kenari yang dibawa ke
pertambangan untuk mendeteksi gas-gas beracun. Iman tidak
mewajibkan kita berpura-pura optimis dalam setiap situasi.”
Renungkan dan beri komentar.
Keith White, “Children as Signs of the Kingdom of God—a Challenge to us
All”, dalam Now and Next: A Compendium of Papers Presented at the Now & Next
Theological Conference on Children Nairobi, Kenya, March 9–12, 2011. Diterbitkan di
Penang, Malaysia pada 2011.
John Collier & Associates, Toddling to the Kingdom (Pre-Publication: 2008),
hlm. 15.
262
Ringkasan Wawasan Penting:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Ringkasan Prinsip/Tema Menurut Alkitab:
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Untuk Penyelidikan Lebih Lanjut:
Keith J. White, “A Little Child Will Lead Them” di http://www.
childtheology.org.
Jürgen Moltmann. In The End—The Beginning (Minneapolis:
Fortress Press, 2004), hlm. 2–18.
John Collier & Associates, Toddling to the Kingdom, hlm. 15.
263
Studi 31
………………………………………………………………
………………………………………………………………
……………………………………………………………….
Kesimpulan:
Apa yang Sudah Kita Pelajari?
Nilai Anak-anak dalam Kisah yang Lebih Besar
tentang Allah
B
ila Allah benar-benar sudah merencanakan setiap anak dilahirkan
di planet ini seperti yang dikatakan ayat-ayat terkenal dari Mazmur
139:13–16, setiap anak, laki-laki dan perempuan—termasuk Anda, pem­­
baca—mempunyai tempat penting dalam rencana Allah dan kisah-Nya
yang lebih besar. Sekali lagi, bacalah kata-kata ini, seperti yang sering
diajarkan, dengan memasukkan nama Anda sendiri ke dalam teksnya:
Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun
aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh
karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat,
dan jiwaku benar-benar menyadarinya. Tulang-tulangku tidak
terlindung bagi-Mu, ketika aku dijadikan di tempat yang ter­
sembunyi, dan aku direkam di bagian-bagian bumi yang paling
bawah; mata-Mu melihat selagi aku bakal anak, dan dalam kitabMu semuanya tertulis hari-hari yang akan dibentuk, sebelum ada
satu pun dari padanya.
Pengetahuan ini tidak hanya akan memengaruhi cara kita
memandang anak-anak di tengah kita, tetapi juga akan memberi tahu
Anda cara kita harus memandang peran kita dalam kehidupan anakanak tersebut.
Children and Childhood in the Bible
Pikirkan tentang “anak-anak di tengah kita”. Renungkan ke­
nyataan bahwa bila setiap anak benar-benar rancangan Allah, ada
rencana dan tujuan untuk setiap orang, termasuk anak-anak dalam
kehidupan kita. Bila anak tersebut tidak menerima pemeliharan dan
kasih Kristus melalui orang-orang dalam kehidupannya, apa yang
diinginkan Allah untuk anak-anak yang dikasihi-Nya mungkin me­
nyimpang dari rencana semula karena fakta bahwa kita hidup di dunia
yang sudah jatuh dalam dosa.
Karena Anda mempunyai anak-anak dalam kehidupan Anda,
entah melalui hubungan keluarga ataupun hubungan pelayanan, Anda
adalah bagian dari rencana Allah untuk anak di tengah Anda itu!
Bukankah ini suatu panggilan mengagumkan dan hak istimewa bagi
kita? Untuk bertumbuh dalam “iman yang seperti anak kecil”, Anda
sebagai pemimpin harus terus memupuk dan memelihara pertumbuh­
an hubungan Anda dengan Yesus Kristus, supaya Anda tidak sekadar
melakukan bagian Anda dalam kisah yang lebih besar dari Allah, te­
tapi juga menyediakan tanggung jawab kepemimpinan dan panggilan
untuk menjadi bagian dari kisah anak-anak dalam konteks Anda. Kita
belajar bahwa satu-satunya cara efektif adalah menjaga supaya hidup
kita berpusat dalam Kristus melalui pertumbuhan dan hubungan kita
sendiri dengan Kristus.
Siapakah anak di tengah-tengah Anda? Mintalah Allah me­
nunjukkan kepada Anda bagian Anda dalam kisah anak tersebut
kemudian kisah-Nya yang lebih besar. Dengan demikian, Anda akan
menjadi orang yang disebut oleh Yesus, Sang Pencerita Agung, sebagai
anak Allah, yakni yang terbesar dalam Kerajaan Allah: “Barangsiapa
mempertahankan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan ba­
rangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya”
(Mat. 10:39). Anda akan menemukan kehidupan Anda, melalui pe­
layanan kepada anak-anak di tengah Anda.
Saat Anda merenungkan cara Alkitab mengajar Anda lebih
banyak tentang nilai setiap anak dalam kisah penebusan yang lebih
besar oleh Allah, semoga Anda juga akan terus “bertambah hikmat dan
266
267
Kesimpulan
besarnya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia” (Luk. 2:52). Hal
itu akan terjadi saat Anda tinggal dalam Kristus, dan menopang kehidup­
an rohani Anda sendiri sebagai anak Allah yang sedang bertumbuh
dewasa.
Bibliografi
Barna, George. Transforming Children into Spiritual Champions.
Ventura, Ca.: Regal, 2003.
Beeftu, Alemu. God Heard the Boy Crying. Colorado Springs, Co.:
Compassion Intl., 2001.
Boice, James Montgomery, “I Don’t Do Children’s Sermons” dalam
Modern Reformation Magazine. http://articles.christiansunite.
com.
Brewster, Daniel. Child, Church and Mission, Edisi Revisi. Penang,
Malaysia.: Compassion International, 2011.
Brewster, Dan. “The 4/14 Window: Child Ministries and Mission
Strategies” dalam Children in Crisis: A New Commitment, Phyllis
Kilbourn, ed. Monrovia, Ca.: MARC, 1995.
Bushnell, Horace. Christian Nurture. New York: Scribner, Armstrong
& Co., 1875.
Collier, John and Associates. Toddling to the Kingdom. London: Child
Theology Movement, 2009.
Damon, William. Greater Expectations. New York: Free Press Paperbacks,
1995.
Green, Steve. Find Us Faithful.
http://wwwstlyrics.com/songs/s/stevegreen21959/
findusfaithful567183.html
Issler, Klaus and senior ed. Donald Ratcliff. “Biblical Perspectives on
Developmental Grace.” Children’s Spirituality (Chapter Four).
Eugene, Oregon: Cascade Books, 2004.
Children and Childhood in the Bible
Jankovic, Rachel. “Motherhood is a Calling (and Where Your Children
Rank).” 14 Juli 2011. http://www.desiringgod.org/blog/post/
motherhood-is-a-calling-and-where-your-children-rank#.ThUzV85Xp1.facebook. Diakses pada 23 Juli 2011.
Kraybill, Donald. The Upside Down Kingdom. Scottsdale, Penn.: Herald
Press, 1978.
Lockyer, Herbert Sr. Nelson’s Illustrated Bible Dictionary. Thomas Nelson
Publishers, 1986.
Sandel, Michael J. “The Case Against Perfection”. Atlantic Monthly
(April 2004): 50–62.
Samuel, Vinay. “Some Theological Perspectives on Children at Risk.”
Transformation 14–2 (April/Juni 1997):27.
Stafford, Wess. Too Small to Ignore. Colorado Springs: Waterbrook
Press, 2005.
Thomson, Judith Jarvis and ed. Ronald Munson. “Intervention and
Reflection: Basic Issues in Medical Ethics,” 5th ed. Belmont,
Wadsworth, 1996.
White, Keith. “A Little Child Shall Lead Them”. Cutting Edge
Conference. De Bron, Holland, 2001.
Zuck, Roy B. Precious in His Sight—Childhood & Children in the Bible.
Grand Rapids, Michigan: Baker Books, 1996.
Protecting Children: Prevention and Immediate Response. Colorado
Springs: Compassion International.
Guide to Protecting Chilren from Abuse. Colorado Springs: Compassion
International.
“The Duty Free Family”. Touchstone (Mei 2008):19.
“The Oxford Statement on Children at Risk”. Oxford, Januari 1997.
www.viva.org.
“Text of the Convention of the Rights of the Child”. http://www.
unicef.org/crc. http://www.ssa.gov.OACT.babynames (Diakses
pada 29 April 2008).
270
Download