FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG KONSTRUKSI JEMBATAN I SESI 5 b). Kepala jembatan (Abutment) Abutment adalah suatu bagian konstruksi pada jembatan yang menghubungkan atara pondasi dengan bangunan atas dari jembatan. Bentuknya jenis cap (poer) atau dinding penuh, dengan ukuran sesuai kebutuhan dari bangunan atasnya. Bahan / material yang digunakan : Beton bertulang, pasangan batu atau komposit dari pasangan batu dengan beton. Pasangan batu Beton bertulang Cap (Poer) diatas TP c). Pilar (Pier) Pilar (Pier) adalah suatu bagian konstruksi pada jembatan sama dengan abutment, hanya posisinya ditengah-tengah bentang jembatan yang bentangan panjang dan terdiri beberapa tumpuan. Bentuknya jenis cap (poer), dinding penuh, dua kolom atau lebih, dibangun diatas pondasi tiang pancang, sumuran atau kaison, sesuai dengan disain, kebutuhan dan kondisi setempat. Bahan / material yang digunakan : Pada umumnya beton bertulang. Cap (Poer) diatas TP Dinding penuh, dua kolom atau lebih sumuran Pondasi Pilar Sumuran atau TP PILAR (PIER) Beton bertulang KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt 28 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG d). Bangunan pengaman Bangunan pengaman pada jembatan ialah suatu konstruksi yang berfungsi sebagai pengaman terhadap konstruksi atau bangunan pokok dari pada jembatan itu sendiri dari kerusakan yang diakibatkan alam, kendaraan diatas jembatan maupun dibawah jembatan (kendaraan air), hanyutan kotoran berat dan lain-lain. Jenis bangunan/konstruksi pengaman jembatan antara lain : Fender, fungsinya pengaman pilar dari benturan berat kendaraan air, hanyutan berat berupa pohon, gumpalan sampah dan lain-lain terhadap tiang pancang pilar atau badan pilarnya itu dendiri. Pasangan batu atau beton (slope protection) sebagai pelindung tebing sungai di depan abutment untuk menahan akibat gerusan air sungai (scouring) arus horizontal dan vertikal terhadap bagian bawah pondasi maupun abutmentnya. Krib, dari bahan baja, beton atau kayu untuk mengatur/mengarahkan arus air sungai yang akan menggerus tebing sungai pada posisi sekitar jembatan yang akan berpengarauh pada kesetabilan konstruksi jembatan. Dipasang pada tepi alur sungai sebelah hulu jembatan, biasanya pada alur sungai yang membelok menjelang masuk ke jembatan. Portal pengaman menjelang masuk jembatan, untuk mencegah benturan terhadap konstruksi bangunan atas jembatan, (bila diperlukan). Guard rail ( rel pengaman ), dipasang pada oprit yang tinggi atau jalan membelok menuju jembatan. e). Bangunan atas. Pelat Pelat beton bertulang, Plat slab, vided slab Gelagar Gelagar beton bertulang, Gelagar beton pratekan Gelagar beton pelengkung Gelagar baja komposit Rangka Rangka baja Rangka baja pelengkung Rangka baja khusus BANGUNAN ATAS Khusus KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt Jembatan cable stayed Jembatan gantung pelengkung B E T O N B A J A 29 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG Banguan atas dari jembatan penamaanya dikaitkan dengan material yang digunakan seperti : a. Jembatan beton, ialah terdiri dari Gelagar / balok beton : - Gelagar Beton bertulang konvensional, untuk bentangan maksimum 20 m, pelaksanaanya dicor diatas perancah langsung diatas sungai. - Gelagar Beton pratekan (prestressed), untuk bentangan bisa sampai dengan 50 m, pelaksanaanya disetel dan di cor diatas perancah langsung ditempat kemudian di stressing atau dibuat segmental di pabrik pembuatan, ditransport ke site, disetel/dirangkai didarat pada lokasi ujung atau pangkal jembatan, distressing terus diluncurkan dengan melalui jembatan lounching ke posisi jembatan. - Gelagar Beton pelengkung, menggunakan konstruksi pelengkung sehingga bentangan bisa lebih panjang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi dilapangan. - Gelagar baja komposit, gelagar baja dikomposisi dengan beton pelat untuk lantainya, ukuran balok/gelagar baja disesuaikan dengan bentangannya. Pada bangunan atas jembatan beton, pada umumnya untuk lantai mengunakan pelat beton bertulang yang ditumpangkan diatas gelagar-gelagar tadi berupa konstruksi pelat deck, balok T atau komposit yang digabungkan memakai shear conector. KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt 30 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG b. Jembatan baja, ialah terdiri konstruksi rangka baja, yang terdiri dari baja profil yang dibuat/ pabrikasi di tempat tertentu atau import dengn ukuran, disain standar masing-masing negara pembuat. Negara luar / asing diantaranya : Transfield – Australia Calender Hamilton – Inggris Holand truss – Belanda Austria truss - Austria Pabrikasi dalam negeri – Indoneia : Trans – Bakrie ( Australia - Indonesia ) Bukaka Cigading WIKA Gunung Garuda KBI Alim Ampuh Jaya. Standar rangka baja bangunan atas jembatan : 1. Kelas A Lebar lantai kendaraan : 7,00 m Trotoar : 2 x 1,00 m Clearence height : 5,10 m 2. Kelas B Lebar lantai kendaraan : 6,00 m Trotoar : 2 x 0,50 m Clearence height : 5,10 m 3. Kelas C Lebar lantai kendaraan Trotoar Clearence height 4. Mutu baja Struktur utama Struktur sekunder Semua baut mutu tinggi : 6,00 m : 2 x 0,25 m : 5,10 m : SM 490 YB : SM 400 YB : Grade 8,8 (kecuali untuk sandaran) Jembatan baja diatas sebagian besar jembatan rangka span lurus dan ada sebagian kecil dalam bentuk beam/balok girder, diatas jembatan tersebut digunakan lantai beton bertulang untuk itu sering juga disebut jembatan rangka komposit. - Jembatan rangka baja pelengkung, jembatan ini sama dengan jembatan rangka baja span lurus, dibuat pelengkung untuk mendapatkan panjang bentang lebih panjang dengan KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt 31 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG - tanpa banyak tiang atau pilar ditengah-tengah sungai atau bentangan jembatan, dikarenakan dengan system pelengkung momen pada bentangan jembatan dapat dikurangi dan sebagian besar gaya-gaya disalurkan ke ujung/pangkal jembatan (tumpuan/abutment). Jembatan rangka baja khusus, jembatan ini tidak banyak beda dengan jembatan rangka baja span lurus maupun jembatan rangka baja pelengkung, yang lain karena bentuknya yang khusus karena disesuaikkan dengan kondisi setempat dan bentuk estetika yang biasanya atas permintaan pemilik pekerjaan atau pemerintah daerah yang meminta bentuk atau ciri khas kedaerahan. Jembatan baja khusus, jembatan khusus yang dimaksud disini adalah konstruksinya yaitu jembatan gantung yang menggunakan kabel baja sebagai penggantung dari pada bangunan atas jembatan yang terdiri dari rangka baja span lurus, pelengkung atau bentuk khusus seperti yang disebutkan diatas, sehingga jembatan baja khusus ini mempunyai beberapa jenis sebagai berikut : - Jembatan cable stayed, seluruh konstruksi sebagian besar menggunakan kabel baja bermacam ukuran kecuali lantai jembatan dan konstruksi menara. Jembatan cable stayed Jembatan gantung (Suspension Bridge) - Jembatan gantung pelengkung, jembatan ini menggunakan bangunan atas span rangka / gelagar pelengkung yang digantung oleh kabel baja melalui menara seperti pada jembatan cable stayed. Lantainya pelat beton bertulang. KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt 32 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG f). Expantion joint. ( Sambungan siar muai ) dan Landasan ( Perletakan ) Yang dimaksud dengan Sambungan Siar Muai adalah sambungan pada lantai jembatan yang berfungsi untuk mengakomodir pergerakan atau deformasi lantai jembatan yang diakibatkan oleh pengembangan atau penyusutan akibat panas, susut dan rangkak beton, ataupun oleh pembebanan. Jenis struktur sambungan siar muai bergantung pada jenis pergerakan struktur yang disambungkan. Secara struktur jenisnya ada dua tipe : - Sambungan siar muai terbuka, yang dibuat dari baja siku dan pelat bergigi (steel finger joint). Pada expantion joint tipe ini pemasangan pelat baja, baja siku atau pelat bergigi harus mempunyai elevasi dan kerataan dengan permukaan jalan, baut angkurnya harus tertanam cukup kuat didalam beton, dan ukuran celah sambungan harus disesuaikan dengan pergerakan akibat muai susut dann gerakan struktur. - Sambungan siar muai tertutup, yang terbuat dari karet atau jenis asphaltic plug. Untuk expantion joint ini celah dibuat sedemikian rupa sehingga pada bagian atas celah tertutup oleh bahan yang flexible dan elastic, dipasang harus rata dengan muka pengaspalan lantai jembatan. Landasan ( Perletakan ) Yang dimaksud dengan Landasan jembatan adalah elemen jembatan yang meneruskan beban dari bangunan atas ke bangunan bawah jembatan, bahannya terbuat dari logam atau bantalan karet yang menopang gelagar, pelat atau rangka baja. Jenis-jenis landasan baja/logam antara lain : ~ Landasan Rol ( Roler Bearing ), Rol berbentuk silinder dan ada juga berbentuk Rol bukan silinder. ~ Landasan Sendi ( Knuckle Bearing ), landasan sendi silinder dan berbentuk bola. ~ Landasan Geser ( Plane Sliding Bearing ), landasan mendatar dari lembaran polyterafluorethylene (pt-fe). Dimensi dari pt-fe ini antara 600 mm sampai dengan 1500 mm. Bilamana bangunan bawah jembatan terbuat dari baja maka landasan dapat langsung dibaut padanya. Dalm hal ini perlengkapan harus disediakan untuk menjamin bahwa garis dan elevasi berada dalam rentang toleransi yang diijinkan. Landasan bantalan karet ( Elastomer Bearing Pad ) Elastomer yang digunakan dalam landasan jembatan harus mengandung baik karet alam maupun karet choloroprene sebagai bahan baku polymer, karet yang diolah kembali atau karet vulkanisir tidak boleh digunakan. Persyaratan bahan elastomer adalah : - Kuat tarik min. 1690 MPa ASTM, D 412 - Pemuluran sampai putus min. 350 % ASTM, D 412 - Kuat sobek min. 1,3 MPa ASTM, D 624 - Kekerasan (Shore A) 65 ± 5 ASTM, D 2240 - Ketahanan terhadap Ozone Tidak ada keretakan ASTM, D 1149 KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt 33 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG - Kekakuan pada temperatur rendah maks. 35 MPa Kerapuhan pada temperature rendah Memenuhi Dan pengujian lain sesuai dengan spec yang telah ditentukan. ASTM, D 797 ASTM, D 736 Landasan elastomer dapat diletakan langsung pada beton, asalkan berada dalam toleransi yang disyaratkan untuk kedataran, sebagai alternative landasan tersebut harus diletakan pada suatu lapisan bahan landasan. g). Jalan pendekat ( Oprit ) Jalan pendekat (Oprit) terletak pada pangkal dan ujung dari suatu jembatan, yang tujuannya ialah menghubungkan antara jalan yang ada dengan lantai jembatan, dibuat sedemikian rupa sehingga kendaraan dari jalan raya yang menuju ke jembatan akan terasa lebih dekat, nyaman dan aman. Konstruksinya sama dengan konstruksi untuk jalan raya, hanya apabila beda elevasi muka jalan dengan muka lantai jembatan agak tinggi maka dibutuhkan material timbunan yang tinggi pula, dimana perlu cara penimbunan dan pemadatan diperhatikan agar tidak terjadi amblas pada saat sudah digunakan untuk lalu-lintas kendaraan sesuai dengan kelas jalannya. Untuk oprit yang tinggi kelandaian oprit perlu diperhatikan, jangan terlalu tegak sehingga tidak nyaman atau terlalu panjang sehingga tidak ekonomis. Oprit yang tinggi memerlukan lokasi untuk kaki taludnya areal yang luas/lebar, pada lokasi seperti ini perlu dibuat konstruksi tembok penahan tanah pasangan batu, beton atau turap baja. Talud timbunan oprit Tembok penahan tanah Ada bangunan/jalan ~ Abutment ~ h). Perlengkapan jembatan Perlengkapan jembatan meliputi elemen/sarana yang harus diadakan untuk petunjuk, pengarah berupa tanda-tanda/rambu dan marka yang jelas terlihat dan terbaca oleh pengguna jalan baik kendaraan maupun orang yang akan memasuki jembatan dengan aman dan nyaman. Elemen-elemennya antara lain : - Parapet (Tembok sedada), berjumlah dua buah dipangkal dan dua buah diujung jembatan, terletak dipinggir kiri, kanan menjelang masuk jembatan. Terbuat dari pasangan batu/bata atau beton, yang berfungsi sebagai pengaman terhadap struktur jembatan dan pengguna jalan. - Papan nama jembatan, adalah papan monumen yang menerangkan nama jembatan, nomor link/nomor jembatan, jumlah bentang, panjang total jembatan, lokasi, tanggal selesai pembangunan, tipe bangunan atas, dan tipe pondasi jembatan serta biasanya mencantumkan logo Dept. PU/Konsulltan/Kontraktor nya yang dipasang pada salah satu sisi dari parapet ujung dan pangkal jembatan. Terbuat dari papan marmer ukuran 40 x 60 cm2 dengan tulisan dan logo tadi digrafier. - Guide post (Patok pengarah), terletak dipinggir oprit yang tinggi, menjelang masuk jembatan. KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt 34 FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS INDO GLOBAL MANDIRI PALEMBANG Terbuat dari beton ukuran 15 x 15 cm tinggi 0,80 m dari muka tanah, di cat hitam putih (zebra), dipasang dengan jarak 1,50 – 2,00 m. yang fungsinya sebagai pengarah pengguna jalan pada oprit yang tinggi bahwa pengguna jalan akan memasuki jembatan. PARAPET 80 CM Papan nama jembatan PARAPET (TEMBOK SEDADA) + PAPAN NAMA JEMBATAN - GUIDE POST Rambu dan marka jalan, Rambu-rambu petunjuk masuk jembatan, tinggi ruang bebas jembatan. Marka cat pembatas jalur kendaraan dan cat trotoar. KONSTRUKSI JEMBATAN I ir. djaenudin hadiyana,mm.,mt 35