52 BAB 3 METODA PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi (Obyek) Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Untuk mendapatkan kebenaran ilmiah, dalam hal ini diperlukan adanya metode penelitian yang terkandung dalam tujuan penelitian, mengingat maksud dan tujuan penelitian ini, maka jenis penelitian adalah paradigma kuantitatif (Quantitative Paradigma)dengan menggunakan survey. SurveyJenis penelitian yang dilakukan adalah survey, yaitu dengan cara mengambil sample dari suatu populasi dengan bantuan kuesioner yang berfungsi sebagai alat pengumpulan data yang pokok dimana teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2008: 135). Pengambilan sampel tersebut mewakili seluruh keberadaan populasi yang ada sehingga hasilnya dapat digeneralisasikan dan dapat diambil suatu kesimpulan yang sesuai dengan logika (Arikunto, 2006:236). Paradigma kuantitatif ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik (Indriantoro dan Supomo, 2002:12). 52 53 3.1.2 Gambaran dari Populasi Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012:119). Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan bagian teller PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya berjumlah 40 orang. 3.2 Teknik Pengambilan Sampel Menurut Santoso (2009:5) sampel adalah sebagai sekumpulan data yang diambil atau diseleksi dari suatu populasi. Jika populasi adalah karyawan bagian tellerPT Bank Central Asia Cabang Galaxy yang berjumlah 40 karyawan, sampel bisa sebagian karyawan atau beberapa karyawanPT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya yang masih bekerja.Dari 40 karyawan tersebut akan diambil semuanya untuk dijadikan sampel dalam penelitian. Sehingga teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik sampling jenuh. teknik sampling jenuh adalah tehnik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, istilah lain dari sampling jenuh adalah sensus dimana semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2007:81) Hal itu sejalan dengan pendapat Arikunto (2006:134). Untuk penentuan jumlahnya dapat diambil 10-15% atau 20-25% atau lebih, menurut pertimbangan kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan danaDengan demikian sampel yang digunakan dalam penelitian kali ini adalah 40 orang. 54 3.3 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang hasilnya digunakan sebagai bukti yang memadai untuk menarik kesimpulan penelitian. Agar hasilnya memberikan bukti yang meyakinkan, umumnya peneliti menggunakan teknik statistik untuk menganalisis data penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:11). 3.3.1 Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu data yang dikumpulkan langsung dari subyek penelitian. Sumber data primer dalam penelitian adalah kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2012:192). 3.3.2 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Dokumentasi Yaitu teknik pengumpulan data yang tidak langsung ditujukan pada subyek peneliti, namun melalui dokumen yang ada pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy, sedangkan dokumen yang dimaksud adalah dokumen-dokumen tertulis yang berupa: Profil PT Bank Central Asia Cabang Galaxy, Struktur organisasiPT Bank Central Asia Cabang Galaxy, Daftar karayawan , dll. 2.Kuesioner Menurut Sugiyono (2012:192) merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis 55 kepada responden untuk dijawabnya. Kuisioner yang dimaksud disini adalah teknik pengumpulan data dimana peneliti memberikan pertanyaan kepada karyawanPT Bank Central Asia Cabang Galaxy. Daftar pertanyaan kuesioner yang berkaitan dengan motivasi, kompensasi, dan disipin kerjaterhadap kepuasan kerja PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 3.4 Variabel dan Definisi Operasional Variabel 3.4.1 Variabel Menurut Sugiyono (2012:63) variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari: 1. Variabel independen: variabel ini sering disebut sebagai variabel stimulus, predictor, antecedent (Sugiyono, 2012:64). Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Motivasi, lingkungan kerja, seleksi dan pelatihan. 2. Variabel dependen: sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen (Sugiyono, 2012:64). Variabel dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kinerja karyawan. 3.4.2 Definisi operasional variabel Yang dimaksud dengan definisi operasional variabel menurut Sugiyono (2008:32) adalah suatu pernyataan yang dapat mengartikan atau memberikan 56 makna untuk suatu istilah atau konsep tertentu, sehingga tidak salah dimengerti. Definisi operasional variabel mengubah konsep atau variabel yang abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan tingkah laku atau gejala yang dapat diamati, diuji, atau ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Dengan kata lain definisi operasional variabel mengubah konsep atau variabel yang abstrak ke tingkat yang lebih realistis, konkrit sehingga gejala tersebut mudah dikenal. Adapun definisi variabel yang digunakan dalam penelitian ada sebagai berikut: 3.4.2.1 Variabel independen 1. Motivasi (M) Motivasi didefinisikan sebagai keadaan dalam pribadi seseorang yang mendorong keinginan individu untuk melakukan kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan.Untuk variabel motivasi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini dengan mengacu pada teori hierarki kebutuhan (Bangun, 2012:317): a. Kebutuhan fisik dan biologis (M1) b. Kebutuhan keselamatan dan keamanan (M2) c. Kebutuhan sosial (M3) d. Kebutuhan akan penghargaan atau prestise (M4) e. Kebutuhan aktualisasi diri (M5) 2. Lingkungan kerja (L) Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang 57 dibebankan. Indikator yang dapat di gunakan untuk mengukur lingkungan kerja adalahNitisemito (2002:187) a. Komunikasi vertikal (L1) b. Komunikasi horizontal(L2) c. Pewarnaan dinding(L3) d. Kebersihan lingkungan (L4) e. Penerangan ruangan(L5) f. Keamanan lingkungan tempat kerja(L6) 3. Seleksi(S) Seleksi adalah serangkaian langkah kegiatan yang digunakan untuk memutuskan apakah seorang pelamar diterima atau tidak dari suatu perusahaan/ organisasi.Seleksi meliputi persyaratan administratif, tes, wawancara, referensi.Untuk variabel seleksi indikator-indikator yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut (Pires, 2012): a. Langkah-langkah pelaksanaan seleksi bagi karyawan baru yang dilakukan oleh perusahaan mudah untuk diikuti(S1). b. Proses seleksi dilakukan untuk mengukur kemampuan pelamar dalam bekerja(S2). c. Seleksi digunakan untuk menentukan dan memilih calon karyawan yang memenuhi kriteria yang sudah ditetapkan oleh Perusahaan (S3). d. Proses seleksi untuk mendapatkan karyawan yang qualified pada setiap jabatan dan pekerjaan yang tepat. Seleksi sangat perlu dilakukan(S4). 58 4. Pelatihan (P) Adalah sebuah proses mengajarkan pengetahuan dan keahlian tertentu serta sikap agar karyawan semakin terampil dan mampu melaksanakan tanggung jawabnya dengan semakin baik, sesuai dengan standar kerja. Istilah pelatihan merujuk pada struktur total dari program di dalam dan di luar pekerjaan karyawan yang dimanfaatkan perusahaan dalam upaya mengembangkan keterampilan dan pengetahuan, utamanya untuk kinerja dan promosi karier. Adapun indikator-indikator pelatihanyang dijadikan pengukuran dalam penelitian ini adalah (Mangkuprawira dan Hubeis, 2007:85): a. Karyawan peserta pelatihan (P1). b. Bentuk pelatihan (P2). c. Pelatih/instruktur (P3). d. Fasilitas lain (P4). 3.4.2.2 Variabel dependen / kinerjakaryawan (K) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.Adapun indikator-indikator kinerjayang dijadikan pengukuran dalam penelitian ini adalah (Riani, 2011:99-100): 1. Kuantitas kerja dalam suatu periode yang ditentukan (quantity of work). 2. Kualitas kerja berdasarkan syarat kesesuaian` dan kesiapannya (quality of work) 3. Pengetahuan tentang pekerjaan (job knowledge). 59 4. Keaslian gagasan yang muncul dan tindakan untuk menyelesaikan permasalahan (creativeness). 5. Kesetiaan bekerja sama dengan orang lain (cooperation). 3.4.3 Pengukuran Variabel Alat pengukuran data yang digunakan untuk mengukur data-data yang akan dianalisis dari hasil survey/penelitian langsung melalui kuesioner adalah menggunakan skala likert menurut Sugiyono(2012:136) digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Setiap pertanyaan diukur dengan 5 skala dan tiap posisi mempunyai bobot sebagai berikut: 1 STS Tabel 2 Skala Pengukuran Data 2 3 4 TS CS S Keterangan: a. Jawaban STS dengan nilai 1 : Sangat Tidak Setuju b. Jawaban TS dengan nilai 2 : Tidak Setuju c. Jawaban CS dengan nilai 3 : Cukup Setuju d. Jawaban S dengan nilai 4 : Setuju e. Jawaban SS dengan nilai 5 : Sangat Setuju 5 SS 60 3.5 Teknik Analisis Data Teknik analisis data adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data dalam rangka memecahkan masalah atau menguji hipotesis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis data kuantitatif, yaitu suatu analisis yang digunakan melalui suatu pengukuran yang berupa angkaangka dengan menggunakan metode statistik. Tahap analisis data dilakukan sebagai berikut: 3.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas 1. Uji Validitas Uji Validitas menurut Ghozali (2011:45) digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Dalam hal ini koefisien korelasi yang nilai signifikannya lebih kecil dari 5% (level of significance) menunjukkan bahwa pernyataan-pernyataan tersebut sudah sahih sebagai pembentuk indikator.Dasar analisis yang digunakan untuk pengujian validitas sebagai berikut(Ghozali, 2011:53)yaitu: a.Jika r hitung > r tabel maka butir atau variabel tersebut valid. b.Jika r hitung < r tabel maka butir atau variabel tersebut tidak valid. 2. Uji Reliabilitas Kata reliabilitas yang disebut dalam bahasa Inggeris yaitu reliability adalah derajad ketepatan, ketelitian atau keakuratan yang ditunjukkan oleh instrumen pengukuran.Ghozali (2011:47) mengatakan reliabilitas adalah suatu angka yang menunjukkan konsistensi suatu alat ukur didalam mengukur objek yang sama. Menurut Nugroho (2005:23) reliabilitas suatu konstruk variabel 61 dikatakan baik jika memiliki nilai Alpha Cronbach’s > 0,60. Sayuthi (2005:52) menyatakan bahwa jika kuesioner dikatakan reliabel apabila mempunyai koefisien alpha yang lebih besar dari 0,60. Jadi pengujian reliabilitas instrumen dalam suatu penelitian dilakukan karena keterandalan instrumen berkaitan dengan keajekan dan taraf kepercayaan terhadap instrumen penelitian tersebut. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas di atas dihitung dengan menggunakan program SPSS 17. 3.5.2 Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolonieritas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas.Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas (Ghozali, 2011:105). Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam model regresi adalah sebagai berikut jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 10 dan nilai Tolerance (TOL) tidak kurang dari 0,1, maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolineritas VIF = 1/Tolerance, jika VIF = 10 maka Tolerance = 1/10 = 0,1 (Ghozali, 2011:106). 2. Uji Heterokedastisitas Bertujuan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lain tetap maka disebut homoskedastisitas, dan jika varians berbeda maka disebut 62 heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). Deteksi adanya heteroskedastisitas yaitu dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik; dimana sumbu X adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual dari (Y prediksi–Y sebelumnya) yang telah di studentized.Dasar dalam pengambilan keputusan: a. Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit maka telah terjadi heteroskedastisitas. b. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2011:139). 3. Uji Autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui korelasi antar anggota serangkaian data observasi baik data time series maupun cross section. Menurut Santoso (2002:219), secara umum untuk menentukan autokorelasi bisa diambil patokan sebagai berikut: a. Angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif. b. Angka D-W di antara -2 sampai +2 berarti tidak ada autokorelasi. c. Angka D-W di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif. 4. Uji Normalitas Uji normalitas data dalam penelitian ini dapat dilakukan dalam pendekatan grafik Uji normalitas menguji apakah dalam sebuah model regresi, 63 baik variabel dependen maupun variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak.Model regresi yang baik adalah distribusi data normal atau mendekati normal (Santoso, 2009:214). Dasar pengambilan keputusan uji normalitas adalah sebagai berikut: a. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. b. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi normalitas. 3.5.3 Analisis Regresi Linier Berganda Penentuan regresi berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk mengetahui besarnya pengaruh motivasi, lingkungan kerja, seleksi dan pelatihan terhadap kinerja karyawan.Persamaan yang menyatakan bentuk hubungan antara variabel independen (X) dan variabel dependen (Y) disebut dengan persamaan regresi. Dalam analisis regresi, selain mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen (Ghozali, 2011:96). Menurut Sarwono (2006:79) regresi linier berganda adalah untuk mengestimasi besarnya koefisien-koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier yang melibatkan dua variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel tergantung. Berdasarkan penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa dampak dari penggunaan analisis regresi adalah untuk memutuskan apakah naik dan 64 menurunnya variabel independen (motivasi, lingkungan kerja, seleksi dan pelatihan) dapat dilakukan melalui menaikkan dan menurunkan variabel dependen (kinerja karyawan). Bentuk persamaan dari regresi linier berganda ini yaitu: Y = a + b1M + b2L+ b3S + b4P +e Keterangan: Y = Kinerja karyawan a = Konstanta M = Motivasi L = Lingkungan kerja S = Seleksi P = Pelatihan b1 ; b2 ; b3; b4 e = Koefisien regresi dari masing-masing variabel bebas = Standart error Setelah diketahui persamaan regresi maka hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat di tafsirkan berdasarkan atas nilai koefisien dari variabel bebas. Untuk mempermudah perhitungan regresi linier berganda di atas dihitung dengan menggunakan program SPSS 17. 3.5.4 Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis merupakan proses pembuatan keputusan yang menggunakan estimasi statistik sampel terhadap parameter populasinya, karena pengujian hipotesis, sebagai salah satu tujuan utama penelitian (Indriantoro dan Supomo, 2002:214). Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan SPSS 17. 65 3.5.5.1 Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Dalam hal ini untuk menguji pengaruh motivasi, lingkungan kerja, seleksi dan pelatihanterhadapkinerjakaryawan pada PT. Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya Adapun kriteria pengujian secara simultan dengan tingkat signikanα = 5% yaitu sebagai berikut (Santoso, 2009:331). a. Jika p-value (pada kolom Sig.) >α (0,05) maka H0 diterima yang berarti motivasi, lingkungan kerja, seleksi dan pelatihansecara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. b. Jika p-value (pada kolom Sig.) <α(0,05) maka H0 ditolak yang berarti motivasi, lingkungan kerja, seleksi dan pelatihankerjasecara simultan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 3.5.5.2 Uji t Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen (Ghozali, 2011:98). Dalam hal ini untuk menguji pengaruh motivasi, lingkungan kerja, seleksi dan pelatihanparsial terhadap kinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya.Adapun kriteria pengujian secara parsial dengan tingkat level of significantα = 0,05 sebagai berikut: 66 a. Pengujian motivasi terhadap kinerja karyawan 1). Jika p-value (pada kolom Sig.) <α(0,05) maka H0 diterima yang berarti motivasi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 2). Jika p-value (pada kolom Sig.) >α(0,05) maka H0 ditolak yang berartimotivasi secara parsial berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. b. Pengujian lingkungan kerjaterhadap kinerja karyawan 1). Jika p-value (pada kolom Sig.) <α(0,05) maka H0 diterima yang berarti lingkungan kerja secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 2). Jika p-value (pada kolom Sig.) >α(0,05) maka H0 ditolak yang berartilingkungan kerja secara parsial berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya c. Pengujian seleksiterhadap kinerja karyawan 1). Jika p-value (pada kolom Sig.) <α(0,05) maka H0 diterima yang berarti seleksi secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 2). Jika p-value (pada kolom Sig.) >α(0,05) maka H0 ditolak yang berartiseleksi secara parsial berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 67 d. Pengujian pelatihanterhadap kinerja karyawan 1). Jika p-value (pada kolom Sig.) <α(0,05) maka H0 diterima yang berarti pelatihan secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 2). Jika p-value (pada kolom Sig.) >α(0,05) maka H0 ditolak yang berartipelatihan secara parsial berpengaruh signifikan terhadapkinerja karyawan pada PT Bank Central Asia Cabang Galaxy Surabaya. 3.5.5.3 Koefisien Determinasi Parsial (r2) Analisis ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana kontribusi dari masing-masing variabel bebasmotivasi, kompensasi dan disiplin kerjasecara individu (parsial). Dimana analisis ini dinyatakan oleh besarnya kuadrat koefisien parsial atau dengan kata lain r2 = koefisien determinasi parsial (Sugiyono, 2008:260). Nilai r² yang sangat besar menunjukkan variabel bebas (Xi) tersebut memiliki kontribusi besarnya pengaruh (dominan) terhadap perubahan variabel terikat (Y). Perhitungan koefisien determinasi partial (r2) dengan menggunakan SPSS 17.