Batuan Metamorf

advertisement
BATUAN METAMORF
Kelompok 6
Kelas B
NAMA KELOMPOK :
1. Eko Budi C.
2. Hadi Satria
3. Mahfud Devid O. N
4. Danis Dwi K.
5. Lalu Kindi R. K.
6. Lanthika Dwi I.
7. Arik Dwi Setyawan
8. Nur Ilmiatul
9. M. Aditya Ramadhan
10. Riko Renantya
105060400111013
105060400111052
115060400111024
115060400111042
115060400111069
115060401111010
115060401111025
115060401111027
115060407111008
115060407111008
BATUAN METAMORF
PROSES
TERBENTUKNYA
BATUAN
METAMORF
TIPE
METAMORPHISME
STRUKTUR BATUAN
METAMORF
KEGUNAAN
BATUAN
METAMORF
METAMORPHIC
GRADE
SIFAT BATUAN
METAMORF
KESIMPULAN
SOURCE
FACIES
METAMORPHISME
KLASIFIKASI
BATUAN
METAMORF
Batuan Metamorf
- Disebut juga: batuan malihan
- Adalah salah satu kelompok utama batuan penyusun
kerak bumi.
- "metamorfosis" berasal dari bahasa Yunani: meta =
perubahan, morph = bentuk, sehingga metamorfosis
berarti mengubah bentuk.
- Perubahan ini terjadi pada protolith akibat
adanya tekanan dan suhu yang tinggi di lapisan
kerak bumi.
- Beberapa contoh batuan metamorf adalah gneis, batu
sabak, batu marmer, dan skist.
Terbentuk dari :
Batuan
sedimen
yang ada
Batuan
beku
Batuan
metamorf
tua
PROSES TERBENTUKNYA
BATUAN METAMORF
Terbentuk karena:
Mengakibatkan :
Mendapat
tekanan dan
kalor yang
sangat besar
Rekristalisasi
batuan
patolith
Hasil :
protolith
menjadi
lebih
stabil
suhu, tekanan, aliran fluida,
gerakan tektonik dan
aktivitas gunung berapi,
serta kedalaman
Geologi teknik – kelompok 6
Company Logo
Tipe-tipe Metamorfisme
1. Contact Metamorphism:
Metamorfisme sebagai
akibat dari adanya suhu yang
sangat tinggi (sebagai akibat
dari aktivitas magma)
Adanya suhu yang sangat
tinggi menyebabkan terjadinya
perubahan bentuk maupun warna
batuan.
TIPE METAMORPHISME
2. Metamorfisme dinamik, merupakan metamorfisme
yang terjadi karena deviatorik stress. Tipe ini terjadi pada
zona sesar dan daerah yang terkena jadtuah meteoric.
Tipe ini terjadi pada daerah yang cukup luas.
3. Metamorfisme static, merupakan metamorfisme yang
terjadi akibat lithostatik yang terjadi pada kedalaman
yang realtif dalam, seperti pada fore arc basin dan
palung.
4. Metamorfisme dinamotermal, merupakam
metamorfisme yang paling banyak dijumpai dan terjadi
akabat kombinasi tekanan dan temperature.
Tipe-tipe Metamorfisme
5. Hydrothermal Metamorphism: Metamorfisme pada
suhu tinggi dan tekanan sedang oleh cairan
hidrotermal.
6. Burial Metamorphism: Metamorfisme yang terjadi
karena suhu yang sangat tinggi yaitu >300C. Jadi, tipe
ini mungkin bisa terjadi tanpa adanya tekanan.
7. Shock Metamorphism (Impact Metamorphism):
Metamorfisme akibat benda luar angkasa yang
bertubrukan dengan bumi atau ledakan vulkanik yang
sangat besar. Mengakibatkan timbulnya mineral yang
hanya bisa stabil pada suhu dan tekanan yang tinggi.
Metamorphic Grade
Metamorpic Grade adalah istilah umum untuk
menggambarkan suhu relatif dan kondisi tekanan di
mana batuan metamorf terbentuk.
• Diagenesis
• Low Grade
berlangsung pada suhu antara sekitar 200 sampai
320C, dan tekanan yang relatif rendah. Didominasi
oleh Hydrous Mineral.
• Intermediate grade
• High Grade berlangsung pada suhu diatas 320C dan
tekanan yang relatif tinggi. Didominasi oleh mineral
non-hydrous.
Metamorphic grade
Facies Metamorfisme
Klasifikasi batuan metamorf berdasarkan
tekanan dan temperatur.
Setiap facies pada batuan metamorf pada
umumnya dinamakan berdasarkan jenis batuan
(kumpulan mineral), kesamaan sifat-sifat fisik
atau kimia.
Tekstur dan struktur batuan
metamorf sangat dipengaruhi oleh
tekanan dan temperatur .
struktur dan mineral-mineral metamorfik
akan semakin tampak kasar dan besar.
SIFAT BATUAN METAMORF
Berdasarkan
Ketahanan Terhadap
Proses Metamorfosa
Berdasarkan Bentuk
Individu Kristal
Berdasarkan Bentuk
Mineral
Berdasarkan
Ukuran Butir
Sifat Batuan Metamorf
Berdasarkan Ketahanan Terhadap Proses
Metamorfosa
o Relict; masih menunjukkan sisa tekstur batuan
asalnya. Batuan yang mempunyai kondisi seperti
ini sering disebut batuan metabeku atau
metasedimen.
o Kristaloblastik; terbentuk oleh sebab proses
metamorfosa itu sendiri. Batuan dengan tekstur
ini sudah mengalami rekristalisasi sehingga
tekstur asalnya tidak tampak
Sifat Batuan Metamorf
Berdasarkan Ukuran Butir
o Fanerit; butiran kristal masih dapat dilihat
dengan mata.
o Afanit; butiran kristal tidak dapat dilihat
dengan mata.
Sifat Batuan Metamorf
Berdasarkan Bentuk Individu Kristal
o Euhedral; bila kristal dibatasi oleh bidang permukaan
kristal itu sendiri.
o Subhedral; bila kristal dibatasi sebagian oleh bidang
permukaannya sendiri dan sebagian oleh bidang
permukaan kristal di sekitarnya.
o Anhedral; bila kristal dibatasi seluruhnya oleh bidang
permukaan kristal lain di sekitarnya.
o Idioblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal
berbentuk euhedral.
o Hypidioblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal
berbentuk subhedral
o Xenoblastik; bila mineralnya didominasi oleh kristal
berbentuk anhedral.
Sifat Batuan Metamorf
Berdasarkan Bentuk Mineral
o Lepidoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk
tabular.
o Nematoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk
prismatik.
o Granoblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk
granular, equidimensional, batas mineralnya sutured
(tidak teratur) dan umumnya berbentuk anhedral.
o Granuloblastik; bila mineral penyusunnya berbentuk
granular, equidimensional, batas mineralnya unsutured
(lebih teratur) dan umumnya kristalnya berbentuk
anhedral.
Struktur Batuan Metamorf
1. Batuan Metamorf Foliasi merupakan
struktur yang memperlihatkan adanya suatu
penjajaran mineral-mineral penyusun batuan
metamorf dan didominasi oleh mineral pipih.
2. Batuan Metamorf Non-Foliasi merupakan
struktur yang tidak memperlihatkan adanya
penjajaran mineral penyusun batuan
metamorf dan didominasi oleh mineral
berbentuk butiran dengan beragam ukuran.
Batuan Metamorf Foliasi
• Slaty Cleavage (Slate)
• Phyllite
• Schist
• Gneiss
• Migmatites
Slate
Merupakan salah satu batuan
metamorf kelas rendah yang
terbagi menjadi potonganpotongan tipis.
Slate merupakan
batuan metamorf
yang terbentuk akibat
metamorfosa batu
serpih.
Phyllite
Phyllite merupakan batuan
metamorf yang tersusun dari
mineral mika yang sangat
halus.
Schist
Schist atau sekis adalah batuan metamorf yang
tersusun dari mineral mika yang menyebabkan
batuan ini mudah terpecah menjadi serpihan.
Chlorite schist
Garnet schist
Muscovit schist
Gneiss
Gneiss merupakan batuan metamorf yang memiliki struktur rapi
dan teksturnya terdiri dari butiran mineral granular.
Migmatites
Adalah batuan metamorf foliasi yang umumnya, mengalami
pembentukan di daerah rantai gunung yang mengalami erosi.
Strukturnya terlihat seperti berlipat-lipat.
Batuan Metamorf Non-Foliasi
• Marble
• Quartzite
• Greenstone
• Hornfels
• Anthracite
• Amphibolite
Marble
Dikenal dengan sebutan marmer. Batuan metamorf non foliasi yang
didominasi oleh mineral kalsium karbonat karena terbentuk dari
metamorfosis batu kapur.
Quartzite
Qurtzite atau
kuarsit, adalah
batuan
metamorf non
foliasi yang
dihasilkan dari
metamorfosis
batu pasir.
Terdiri dari
mineral kuarsa.
Greenstone
Green stone merupakan batuan metamorf non
foliasi yang didominasi mineral klorit.
Hornfells
Hornfels adalah batuan halus metamorf nonfoliasi
tanpa komposisi tertentu. Hornfels ini dihasilkan oleh
metamorfisme kontak.
Anthracite
Adalah batu metamorf yang keras dan tersusun dari mineral
batubara. Memiliki kandungan karbon yang sangat tinggi dan
dapat terbakar jika dipanaskan.
Amphibolite
Amphibolite merupakan batuan
metamorf dengan struktur nonfoliasi. Terbentuk dari rekristalisasi
akibat tekanan yang tinggi. Tersusun
dari mineral amphibole, plagioklas,
dan sedikit kuarsa.
Klasifikasi Batuan Metamorf
Kegunaan Batuan Metamorf
Kegunaan
Batuan
Metamorf
sangat
berhubungan dengan sifat kekerasan batuan ,
dimana batuan jenis ini sangat bermanfaat dalam
memberi kekerasan serta kekakuan pada struktur
bangunan.
1. Untuk dinding/ bangunan (batu sabak)
2. Untuk alat menulis(batu sabak)
3. Untuk Lantai (marmer)
4. Untuk Dekorasi bangunan (marmer)
5. Untuk Batu Nisan (marmer)
Kesimpulan
Metamorfismeadalah Penyesuaian mineralogi
dan struktur batuan padat dengan kondisi
fisik dan kimia pada kedalaman di bawah
zona dekat permukaan dari pelapukan dan
diagenesis yang berbeda dari kondisi di mana
batu-batu tersebut berasal.
Semakin dalam proses
metamorfisme, semakin tinggi
tingkatan metamorfisme
(metamorphic grade) tersebut.
Source
•
•
•
•
•
•
•
•
•
www.wikipedia.com
www.geology.com
http://viq-pangea.blogspot.com
www.buzzle.com
http://hadiwijayatambang.blogspot.com
http://geohazard009.wordpress.com
www.tulane.edu
www.rocksandminerals.com
www.fi.edu
Download