Structured Product alt.indd 1 STRUCTURED PRODUCT 18/08/2009 14:11:29 ii | Aneka Info “Structured Product ” TABLE OF CONTENTS DEFINISI STRUCTURED PRODUCT BENTUK STRUCTURED PRODUCT PENERBIT STRUCTURED PRODUCT BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN NON-BANK ON-SHORE DAN OFF-SHORE RISIKO RISIKO KREDIT RISIKO LIKUIDITAS RISIKO PASAR RISIKO HUKUM JENIS BIAYA ASPEK HUKUM HAL-HAL YANG PERLU DIYAKINI OLEH CALON PEMBELI SEBELUM MEMBELI STRUCTURED PRODUCT TIPS HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN KESIMPULAN INFORMASI TENTANG ISTILAH Structured Product alt.indd 2 18/08/2009 14:11:29 Aneka Info “Structured Product ” | 1 DEFINISI STRUCTURED PRODUCT Structured Product adalah bentuk produk keuangan non konvensional yang merupakan penggabungan antara dua atau lebih instrumen keuangan, berupa instrumen keuangan non-derivatif dan derivatif1 atau derivatif dan derivatif Potensi imbal hasil atau keuntungan yang dapat diperoleh dari Structured Product akan dikaitkan dengan satu atau lebih variabel dasar yang ditetapkan seperti suku bunga, nilai tukar, komoditas, ekuitas, dan/atau indeks. Namun demikian, kinerja yang dijanjikan dari Structured Product tidak selalu berbanding lurus (asimetris) terhadap kinerja variabel dasarnya dan performa atau kinerja masa lalu dari variabel dasar bukan merupakan indikasi atas potensi keuntungan atau kerugian dari suatu Structured Product Structured Product ditujukan untuk calon Pembeli yang memiliki pengetahuan memadai tentang kondisi pasar keuangan, derivatif, dan memiliki toleransi risiko (risk apetite) yang relatif lebih tinggi dibandingkan dengan calon Pembeli produk konvensional seperti tabungan, deposito dan giro. Transaksi Structured Product didasarkan pada perjanjian antara Pembeli dan Penerbit Structured Product. Hal-hal yang diperjanjikan antara Pembeli dan Penerbit antara lain mencantumkan: 1 Instrumen derivatif adalah instrumen keuangan yang nilainya ditentukan dari nilai produk yang mendasarinya (underlying) Structured Product alt.indd 1 18/08/2009 14:11:29 2 | Aneka Info “Structured Product ” DEFINISI STRUCTURED PRODUCT • • • • • • • • • • • Structured Product alt.indd 2 Nama Produk dan Penerbit produk; Nama Pembeli; Karakteristik dan fitur; Nilai transaksi; Tanggal Transaksi; Tanggal Settlement; Biaya-biaya yang melekat; Mata uang yang ditransaksikan; Acuan instrumen keuangan yang ditransaksikan; Advis dan konfirmasi transaksi derivatif; Domisili dan hukum yang berlaku dalam hal terjadi sengketa 18/08/2009 14:11:29 Aneka Info “Structured Product ” | 3 BENTUK STRUCTURED PRODUCT Structured Product memiliki berbagai macam variasi fitur dan karaktertistik serta tujuan. Oleh karena itu, penilaian kesesuaian Structured Product harus dievaluasi berdasarkan fitur dan karakteristik yang terdapat pada setiap Structured Product yang ditawarkan. Pada umumnya Structured Product dapat dibagi ke dalam 4 kategori sebagai berikut: a. Principal Protected Principal Protected Structured Product memberikan proteksi terhadap nilai pokok awal investasi Nasabah apabila produk tersebut disimpan sampai dengan jatuh tempo. Sementara itu, walaupun pada umumnya potensi keuntungan atau imbal hasil dari produk ini dapat lebih tinggi dari produk konvensional seperti tabungan, giro atau deposito, namun tidak ada proteksi terhadap diterimanya potensi atau imbal hasil tersebut. Disamping itu, perlu diingat pula bahwa proteksi yang diberikan terhadap nilai pokok awal investasi dapat hilang apabila produk tersebut dihentikan sebelum jatuh tempo. Berdasarkan hal-hal tersebut diatas, Principal Protected Structured Product ditujukan untuk Nasabah yang memiliki toleransi risiko (risk apetite) yang relatif konservatif, tidak memerlukan likuiditas dalam jangka pendek, ingin memiliki eksposur terhadap pasar namun Structured Product alt.indd 3 18/08/2009 14:11:29 4 | Aneka Info “Structured Product ” BENTUK STRUCTURED PRODUCT secara bersamaan tetap berkeinginan untuk menjaga keutuhan pokok investasi yang ditanamkan. b. Non Principle Protected Non Principle Protected Structured Product ditujukan untuk Nasabah yang mempunyai toleransi risiko yang lebih tinggi dibanding dengan Nasabah konservatif. Structured Product seperti ini memberikan potensi keuntungan atau imbal hasil yang relatif lebih tinggi apabila dibandingkan dengan Principle Protected Structured Product. Namun demikian, potensi hasil yang lebih tinggi tersebut akan menggantikan proteksi yang diberikan terhadap pokok yang diinvestasikan Nasabah. Oleh karena itu, Nasabah akan ter-ekspose secara menyeluruh terhadap risiko kerugian dari produk tersebut sehingga dapat mengalami kerugian baik terhadap sebagian ataupun keseluruhan investasi awal Nasabah. Pembayaran terhadap pokok maupun potensi keuntungan atau imbal hasil atas Structured Product jenis ini baru bisa ditentukan pada saat produk tersebut jatuh tempo. Structured Product alt.indd 4 18/08/2009 14:11:29 Aneka Info “Structured Product ” | 5 BENTUK STRUCTURED PRODUCT c. Leverage Leveraged Structured Product ditujukan untuk Nasabah yang ingin mengkapitalisasi potensi keuntungan terkait dengan suatu pandangan, prediksi, dan/atau asumsi yang dimilikinya terhadap pergerakan variabel dasar tertentu. Oleh karena itu, Leveraged Structured Product ditujukan untuk Nasabah yang canggih (sophisticated), memiliki strategi investasi yang agresif dan merupakan risk taker. Fitur dari Leveraged Structured Product pun pada umumnya tidak bersifat generik, distruktur untuk kebutuhan tertentu, dan sangat kompleks. Produk seperti ini dapat memberikan potensi keuntungan atau imbal hasil yang berlipat (leveraged returns), walaupun Penerbit pada umumnya akan membatasi kumulatif potensi keuntungan yang mungkin akan diperoleh calon Pembeli dari produk tersebut. Namun demikian, konsekuensi dari tersedianya potensi keuntungan atau imbal hasil yang berlipat adalah bahwa Nasabah akan ter-ekspose secara menyeluruh terhadap downside risk dari produk tersebut secara berlipat pula. Oleh karena itu, Leveraged Structured Product tidak akan memberikan proteksi terhadap nilai pokok awal investasi Nasabah maupun potensi keuntungan atau imbal hasil. Dari sisi risiko, terdapat pula kemungkinan bahwa potensi kerugian yang akan dialami Nasabah Structured Product alt.indd 5 18/08/2009 14:11:30 6 | Aneka Info “Structured Product ” BENTUK STRUCTURED PRODUCT dapat melebihi nilai pokok investasi Nasabah sehingga dapat menimbulkan kewajiban Nasabah kepada penerbit Structured Product. d. Callable Structures Callable Structures adalah fitur Structured Product yang memberikan opsi kepada penerbit Structured Product untuk menghentikan dan menyelesaikan transaksi sebelum jatuh tempo. Dalam pemberian opsi tersebut, Nasabah seolah-olah menerbitkan dan menjual opsi kepada Penerbit produk. “Premi” yang diterima Nasabah dari Penerbit atas penjualan opsi tersebut itulah yang akan dijadikan sebagai bagian dari potensi keuntungan atau imbal hasil yang dapat diperoleh Nasabah. Hal ini mengakibatkan potensi keuntungan atau imbal hasil yang mungkin diperoleh relatif lebih tinggi. Namun demikian, apabila opsi tersebut digunakan oleh Penerbit, maka potensi keuntungan Nasabah dari transaksi yang tersisa akan hilang. Structured Product alt.indd 6 18/08/2009 14:11:30 Aneka Info “Structured Product ” | 7 PENERBIT STRUCTURED PRODUCT Penerbit Structured Product dapat dibedakan berdasarkan : 1. Bank dan Lembaga Keuangan Non-Bank Bank Structured Product yang diterbitkan Bank pada umumnya merupakan gabungan antara produk konvensional Bank, seperti tabungan atau deposito, dengan instrumen keuangan lainnya. Lembaga Keuangan Non-Bank Structured Product yang diterbitkan oleh Lembaga Keuangan Non-Bank pada umumnya berbentuk Reksadana Kontrak Investasi Kolektif yang ditawarkan oleh Manajer Investasi. Reksadana yang ditawarkan biasanya memiliki fitur nilai pokok terproteksi bila dicairkan pada saat jatuh tempo dan memiliki jangka waktu tertentu (closed end). Structured Product yang diterbitkan oleh Lembaga Keuangan Non-Bank dapat dibeli di tempat Manajer Investasi atau melalui Bank yang bertindak sebagai Agen Penjual Structured Product alt.indd 7 18/08/2009 14:11:31 8 | Aneka Info “Structured Product ” PENERBIT STRUCTURED PRODUCT 2. Lokasi Penerbit On-shore dan Off-shore Berdasarkan lokasi Penerbit-nya, Structured Product dapat dibedakan atas: - Penerbit yang berada di dalam negeri atau yang sering disebut dengan on-shore. - Penerbit yang berada diluar negeri atau yang sering disebut off-shore. 3. Proses Penjualan Proses penjualan Structured Product dapat dibedakan berdasarkan: Penjualan langsung: Penjualan Structured Product dilakukan secara langsung oleh Penerbit Structured Product. Contoh: Bank A menjual Structured Product yang diterbitkannya sendiri, sehingga Bank A merupakan pihak yang bertanggung jawab atas pemenuhan hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian. Penjualan tidak langsung: Penjualan Structured Product dilakukan oleh pihak yang bukan merupakan Structured Product alt.indd 8 18/08/2009 14:11:31 Aneka Info “Structured Product ” | 9 PENERBIT STRUCTURED PRODUCT penerbit Structured Product (Agen Penjual/referral). Perjanjian ditandatangani antara pihak Penerbit produk (bukan Agen Penjual/referral) dan Pembeli, sehingga pihak yang bertanggung jawab atas pemenuhan hak dan kewajiban adalah Penerbit. Contoh: Bank A merupakan Agen Penjual/referral dari Structured Product yang diterbitkan oleh satu Manajer Investasi/Bank B. Dengan demikian, Manajer Investasi/Bank B adalah pihak yang bertanggung jawab atas pemenuhan hak dan kewajiban sesuai dengan perjanjian. Structured Product alt.indd 9 18/08/2009 14:11:31 10 | Aneka Info “Structured Product ” RISIKO Perlu dipahami bahwa Structured Product sangat mengandung risiko. Risiko utama yang terdapat pada Structured Product antara lain: 1. Risiko kredit Structured Product merupakan bentuk kewajiban “unsecured” dari Penerbit. Hal ini berarti bahwa pengembalian pokok maupun pembayaran atas potensi keuntungan atau imbal hasil yang diperoleh akan sangat bergantung kepada kemampuan Penerbit Structured Product tersebut untuk memenuhi kewajibannya. Oleh karena itu, kelayakan dan kemampuan Penerbit, terutama dari sisi keuangan merupakan hal utama yang wajib dipertimbangkan dalam menilai kualitas dari Structured Product yang ditawarkan, walaupun jenis produk yang ditawarkan memiliki fitur perlindungan terhadap pokok yang diinvestasikan. 2. Risiko likuiditas Structured Product pada umumnya tidak diperdagangkan di bursa namun apabila diperdagangkan, volume perdagangan produk tersebut relatif tidak signifikan. Konsekuensi dari hal tersebut adalah tidak adanya pasar sekunder (secondary market) untuk Structured Product. Hal ini mengakibatkan Structured Product pada Structured Product alt.indd 10 18/08/2009 14:11:31 Aneka Info “Structured Product ” | 11 RISIKO umumnya bersifat tidak likuid sehingga akan menyulitkan Nasabah apabila Nasabah ingin menjual produk tersebut sebelum jatuh tempo. Dalam hal Nasabah dapat me-redeem produk tersebut kepada Penerbit, maka Nasabah akan dihadapkan pada kondisi dimana pengembalian yang diberikan (apabila ada) akan lebih kecil dari nilai investasi awal disamping akan dikenakan biaya yang terkait dengan penghentian transaksi. Oleh karena itu, Nasabah yang ingin melakukan investasi Structured Product harus memiliki kemampuan untuk dapat memegangnya sampai dengan jatuh tempo. 3. Risiko pasar Sebagaimana diketahui, nilai atau arus kas Structured Product akan dikaitkan dengan satu atau lebih variabel dasar seperti nilai tukar, suku bunga, dan ekuitas. Oleh karena itu, kinerja dari variabel dasar tersebut, baik dari sisi arah pergerakan maupun volatilitasnya, akan mempengaruhi nilai (baik pokok maupun potensi keuntungan atau imbal hasil) dari Structured Product. Berdasarkan hal tersebut, terdapat probabilitas bahwa Structured Product tidak akan memberikan pendapatan bunga atau imbal hasil (atau dalam hal memberi pendapatan bunga atau imbal hasil, arus kas dari pendapatan atau imbal hasil tersebut dapat bersifat tidak Structured Product alt.indd 11 18/08/2009 14:11:31 12 | Aneka Info “Structured Product ” RISIKO reguler) apabila variabel dasar yang dikaitkan terhadap produk mengalami kinerja yang negatif. Oleh karena itu, Structured Product pada umumnya tidak akan sesuai bagi Nasabah yang mencari pendapatan bunga atau imbal hasil yang stabil. 4. Risiko hukum Structured Product bukanlah produk keuangan yang bersifat konvensional dan sederhana. Oleh karena itu, dari aspek hukum terutama yang terkait persyaratan dan informasi yang terkandung dalam dokumen/kontrak yang dijadikan basis transaksi Structured Product merupakan hal yang wajib diperhatikan. Kompleksitas dari Structured Product juga akan membawa konsekuensi semakin kompleksnya faktorfaktor yang harus diperhatikan Nasabah dalam hal terjadi perselisihan atau sengketa yang terkait dengan transaksi yang dilakukan. Sebagai contoh, tidak semua Structured Product menggunakan domisili hukum domestik sebagai tempat penyelesaian perselisihan atau sengketa yang terjadi terkait dengan transaksi yang dilakukan. Structured Product alt.indd 12 18/08/2009 14:11:31 Aneka Info “Structured Product ” | 13 RISIKO Disamping ke 4 risiko utama tersebut, terdapat pula jenis risiko lain yang harus diperhatikan Nasabah yang terkait dengan Structured Product seperti: Risiko operasional; risiko operasionalisasi transaksi. yang terkait dengan Risiko prepayment; risiko dieksekusinya opsi atas produk yang mengakibatkan penghentian produk sebelum jatuh tempo. Hal ini mengakibatkan berkurangnya potensi keuntungan atau imbal hasil yang dapat diterima. . Structured Product alt.indd 13 18/08/2009 14:11:31 14 | Aneka Info “Structured Product ” JENIS BIAYA Dalam transaksi Structured Product dapat timbul biayabiaya, diantaranya: 1. Biaya Premi : biaya yang harus dibayar pembeli untuk mendapatkan manfaat dari kontrak 2. Biaya Pembelian : biaya yang dikeluarkan pada saat pembelian Structured Product 3. Pre termination fee/ Early termination fee/ Unwinding cost/Redemption fee: biaya yang dikenakan apabila Pembeli menghentikan kontrak sebelum jatuh tempo 4. Biaya Kustodi : biaya penitipan surat berharga 5. Biaya Meterai Structured Product alt.indd 14 18/08/2009 14:11:31 Aneka Info “Structured Product ” | 15 ASPEK HUKUM Terkait dengan aspek hukum, calon pembeli Structured Product wajib mengetahui: 1. Produk yang ditawarkan telah mendapat ijin dari instansi yang berwenang. Untuk Structured Product yang ditawarkan di Indonesia, ijin untuk produk pasar modal dan asuransi dikeluarkan oleh Bapepam LK sedangkan untuk produk yang diterbitkan oleh Bank dikeluarkan oleh Bank Indonesia 2. Domisili dan hukum yang berlaku atas produk yang ditawarkan. 3. Isi dari semua dokumen yang akan ditandatangani, karena apabila terjadi sengketa dokumen tersebut akan menjadi bukti hukum. Contoh dokumen yang dapat menjadi bukti hukum antara lain perjanjian/ kontrak, prospektus atau Surat Penawaran (term sheet) dan Surat Pernyataan Risiko (surat yang berisi pernyataan dari calon Pembeli bahwa yang bersangkutan telah memahami risiko yang mungkin timbul dari Structured Product yang dibelinya). Structured Product alt.indd 15 18/08/2009 14:11:31 16 | Aneka Info “Structured Product ” HAL-HAL YANG PERLU DIYAKINI OLEH CALON PEMBELI SEBELUM MEMBELI STRUCTURED PRODUCT 1. Apa jenis produk yang ditawarkan dan siapa penerbit serta penjual produknya? Pertanyaan ini bertujuan agar calon Pembeli dapat lebih memahami karakteristik dan fitur dari produk serta dapat menilai kredibilitas Penerbit/Penjual Structured Product dimaksud. 2. Apa risiko utama yang timbul dari produk yang ditawarkan? Pertanyaan ini bertujuan agar calon Pembeli lebih memahami risiko utama yang dapat berpengaruh terhadap performa dari Structured Product. 3. Apa keuntungan terbesar yang diperoleh dan kerugian terburuk yang dihadapi? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui potensi keuntungan yang akan diperoleh dan kerugian yang akan dihadapi sesuai toleransi risiko dari calon Pembeli. 4. Biaya apa saja dan berapa besar yang melekat pada produk tersebut? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh calon Structured Product alt.indd 16 18/08/2009 14:11:31 Aneka Info “Structured Product ” | 17 HAL-HAL YANG PERLU DIYAKINI OLEH CALON PEMBELI SEBELUM MEMBELI STRUCTURED PRODUCT Pembeli dibandingkan dengan keuntungan yang akan diperoleh. 5. Apakah ada laporan berkala yang disampaikan kepada Pembeli mencakup kinerja produk dan informasi material lainnya? Apakah ada sumber lain yang dapat digunakan oleh Pembeli untuk memperoleh informasi terkini? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui penilaian reguler terhadap performa produk dan bagaimana cara memperolehnya sehingga Pembeli dapat menentukan langkah untuk meningkatkan keuntungan atau mengurangi risiko. 6. Apakah dimungkinkan Pembeli memutus perjanjian pembelian Structured Product sebelum jatuh tempo? apa konsekuensi bagi Pembeli? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme pemutusan perjanjian, risiko dan biaya sebagai dampak dari keputusan yang diambil oleh Pembeli 7. Apakah Penerbit produk berbadan hukum Indonesia dan tunduk pada hukum yang berlaku di Indonesia? Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui pihakpihak yang terkait dengan penerbitan produk, apakah Structured Product alt.indd 17 18/08/2009 14:11:31 18 | Aneka Info “Structured Product ” HAL-HAL YANG PERLU DIYAKINI OLEH CALON PEMBELI SEBELUM MEMBELI STRUCTURED PRODUCT merupakan badan hukum dan dapat dikenakan hukum Indonesia. Jika pihak-pihak yang terkait bukan berbadan hukum Indonesia, maka pembeli perlu menanyakan lebih lanjut mengenai hukum yang berlaku serta risikorisiko yang akan dihadapi apabila terjadi permasalahan di kemudian hari. 8. Apakah terdapat mekanisme pengaduan/komplain atau penyelesaian sengketa yang mungkin timbul dari pembelian produk tersebut? Pertanyaan ini bertujuan agar Pembeli mengetahui mekanisme yang harus ditempuh dalam hal hendak melakukan pengaduan/komplain dan langkah yang harus ditempuh dalam hal terdapat perselisihan/ sengketa. Structured Product alt.indd 18 Apabila jawaban dari pertanyaan tersebut tidak sesuai dengan toleransi risiko calon Pembeli, kemungkinan besar Structured Product bukanlah pilihan investasi yang tepat bagi calon Pembeli. 18/08/2009 14:11:34 Aneka Info “Structured Product ” | 19 TIPS HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN Yang Harus Dilakukan • Pahami kebutuhan Anda; • Pastikan manfaat produknya; • Pastikan risiko produknya sesuai dengan profil risiko Anda; • Perhatikan biaya produknya; • Pastikan memanfaatkan cooling off period; • Putuskan pilihan produk Anda; • Pantau kinerja produknya; Yang Tidak Boleh Dilakukan • Hanya tergiur pada keuntungan yang tinggi, tanpa memahami risiko yang melekat pada produk tersebut; • Hanya berpatokan pada kinerja masa lalu (success story) dan prediksi kondisi yang baik-baik dimasa yang akan datang; Structured Product alt.indd 19 18/08/2009 14:11:34 20 | Aneka Info “Structured Product ” TIPS HAL-HAL YANG HARUS DILAKUKAN DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN • Hanya mengandalkan informasi sepihak dari pihak Penjual/Penerbit; • Terobsesi dengan penjelasan, penampilan dari pihak Penjual/Penerbit. • Memberikan informasi yang tidak benar/akurat dalam pengisian formulir yang diajukan Bank untuk mendapatkan profil risiko calon Pembeli. Structured Product alt.indd 20 18/08/2009 14:11:35 Aneka Info “Structured Product ” | 21 KESIMPULAN Structured Product, bukanlah produk investasi konvensional dan tidak selalu sesuai untuk investor pada umumnya. Seandainya dilakukan, investasi Structured Product harus dilakukan secara berhati-hati dan terukur/terbatas. Structured Product alt.indd 21 18/08/2009 14:11:35 22 | Aneka Info “Structured Product ” INFORMASI TENTANG ISTILAH Advis : surat pemberitahuan secara berkala yang berisi posisi terakhir (outstanding) dan nilai produk berdasarkan harga pasar pada waktu tertentu. Asymmetric Payoff : perubahan besarnya keuntungan/ kerugian yang tidak berbanding lurus dengan perubahan harga pasar dari instrumen keuangan terkait dengan produk tersebut. Barrier : batas atas dan/atau batas bawah dari pergerakan nilai instrumen keuangan yang disepakati Pembeli dan Penerbit Structured Product pada tanggal transaksi. Callable : hak untuk menghentikan transaksi sesuai dengan kesepakatan awal transaksi. Call-option : hak untuk membeli instrument keuangan pada harga dan tanggal atau periode yang disepakati pada awal transaksi. Cooling off period : waktu yang wajib diberikan oleh Penerbit kepada calon Pembeli untuk memahami Structured Product sebelum menandatangani perjanjian. Derivatif : instrumen keuangan yang nilainya ditentukan dari nilai produk yang mendasarinya (underlying). Structured Product alt.indd 22 18/08/2009 14:11:35 Aneka Info “Structured Product ” | 23 INFORMASI TENTANG ISTILAH Downside risk : probabilitas nilai instrumen keuangan / investasi akan turun atau jumlah kerugian yang mungkin terjadi sebagai akibat penurunan nilai tersebut. Put-Option : hak untuk menjual instrumen keuangan pada harga dan tanggal atau periode yang disepakati pada awal transaksi. Fitur : karakteristik yang melekat pada produk. Forward : suatu kontrak atau perjanjian transaksi jual/beli valuta asing atau komoditas atau lainnya dengan penyerahan lebih dari 2 (dua) hari kerja. Harga Pasar : nilai tukar pasangan instrumen keuangan tertentu yang berlaku di pasar pada Tanggal Observasi. Hedging : suatu transaksi yang ditujukan untuk menghapuskan atau mengurangi dampak dari fluktuasi nilai tukar mata uang, suku bunga, atau harga komoditas terhadap eksposur yang dimiliki. Instrumen Keuangan : semua kontrak yang menambah nilai aset dan/atau kewajiban keuangan dimana nilai kontrak tersebut dikaitkan dengan variabel dasar yaitu nilai tukar, suku bunga, komoditas, dan indeks lainnya. Structured Product alt.indd 23 18/08/2009 14:11:35 24 | Aneka Info “Structured Product ” INFORMASI TENTANG ISTILAH Kontrak Investasi Kolektif : kontrak antara Manajer Investasi dan Bank Kustodian yang mengikat pemegang unit penyertaan reksadana dimana Manajer Investasi diberi wewenang untuk mengelola portofolio Investasi Kolektif dan Bank Kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan Penitipan Kolektif. Kustodian : pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen, bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili pemegang rekening yang menjadi Nasabahnya. Leverage : faktor pengali atau multiplier yang digunakan untuk menentukan jumlah arus kas. Manajer Investasi : pihak yang kegiatan usahanya mengelola Portofolio Efek untuk para Nasabah atau mengelola portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok Nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, dan Bank yang melakukan sendiri kegiatan usahanya berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Nilai tukar konversi/strike price : nilai tukar pasangan mata uang tertentu yang disepakati Pembeli dan Penerbit untuk digunakan sebagai kurs jual/beli pada Tanggal Settlement. Structured Product alt.indd 24 18/08/2009 14:11:35 Aneka Info “Structured Product ” | 25 INFORMASI TENTANG ISTILAH Produk Non Konvensional : produk diluar produk tradisional perbankan yaitu tabungan, deposito dan giro. Notional : nilai pokok dari kontrak atas Structured Product. Option : kontrak pembelian atau penjualan hak (opsi) untuk membeli (call) atau menjual (put) atas sejumlah asset tertentu untuk suatu periode tertentu dengan harga yang telah ditetapkan dengan membayar (bagi pembeli opsi) atau menerima (bagi penjual opsi) sejumlah Premi tertentu. Periode Observasi : suatu rentang waktu dimana dilakukan pengamatan untuk menentukan apakah pergerakan pasangan mata uang yang disepakati telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Perjanjian : suatu perjanjian yang dibuat antara Penerbit dan Pembeli sehubungan dengan transaksi produk. Premi : harga pembelian Opsi yang disepakati pihak Penerbit dan Pembeli dan wajib dibayar oleh Pembeli Opsi pada Penjual Opsi. Range : batas kisaran pergerakan pasangan mata uang tertentu yang disepakati Pembeli dan Penerbit pada Tanggal Transaksi. Structured Product alt.indd 25 18/08/2009 14:11:35 26 | Aneka Info “Structured Product ” INFORMASI TENTANG ISTILAH Redeem : menarik kembali. Revaluasi : penilaian kembali atas kinerja Structured Product berdasarkan harga pasar pada waktu tertentu. Settlement : penyelesaian transaksi. Spot : suatu kontrak atau perjanjian transaksi jual/beli valuta asing atau komoditas atau lainnya dengan penyerahan 2 (dua) hari kerja. Surat Penawaran (term sheet) : surat yang memuat ketentuan dan kondisi produk. Surat Konfirmasi : Surat Penawaran yang telah ditandatangani oleh Penerbit dan Pembeli, yang memuat ketentuan dan kondisi dari transaksi yang diterbitkan di Tanggal Transaksi. Surat Pernyataan Risiko : surat yang berisi pernyataan dari calon Pembeli bahwa yang bersangkutan telah memahami risiko yang mungkin timbul dari Structured Product yang dibelinya. Tanggal Transaksi : tanggal pada saat transaksi terjadi. Tanggal Efektif : tanggal dimana transaksi dianggap mulai efektif berjalan. Structured Product alt.indd 26 18/08/2009 14:11:35 Aneka Info “Structured Product ” | 27 INFORMASI TENTANG ISTILAH Tanggal Pembayaran Premi : tanggal dilakukannya pembayaran Premi oleh Pembeli produk Tanggal Observasi : tanggal yang disepakati dimana dilakukan pengamatan untuk menentukan, apakah pergerakan instrumen keuangan yang disepakati telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Tanggal Eksekusi : tanggal dimana Pembeli menerbitkan Surat Konfirmasi Eksekusi kepada Penerbit. Tanggal Settlement : tanggal pada saat dana efektif diterima atau dibayarkan. Tanggal Jatuh Tempo : tanggal berakhirnya perjanjian Tanggal pre termination/early termination/unwinding/ redemption : tanggal pemutusan perjanjian sebelum tanggal jatuh tempo Jangka Waktu Perjanjian : periode yang dihitung sejak tanggal efektif sampai tanggal jatuh tempo Underlying/Variable Dasar : suatu aset/variabel yang menjadi dasar/ acuan untuk menentukan nilai atau harga dari suatu instrumen keuangan. Structured Product alt.indd 27 -oOo- 18/08/2009 14:11:35 28 | Aneka Info “Structured Product ” Structured Product alt.indd 28 18/08/2009 14:11:35 Structured Product alt.indd 29 Aneka Info “Structured Product ” | 29 18/08/2009 14:11:35 30 | Aneka Info “Structured Product ” Structured Product alt.indd 30 18/08/2009 14:11:35