Bahan Kajian MK. DIT NITROGEN dan BELERANG DALAM TANAH diabstraksikan oleh Soemarno tanahfpub-2010 PEREDARAN NITROGEN Nitrogen Atmosfer Reaksi khemoelektrik & Hujan Fiksasi simbiotik Fiksasi non-simbiotik Sisa tumbuhan & binatang penguapan Bahan Organik Tanah amonifikasi ekskresi denitrifikasi Amonia nitrifikasi Nitrat & Nitrit Pencucian penyerapan NITROGEN AMONIUM AMONIFIKASI: hidrolisis R-NH2 + HOH R-OH + NH3 + energi enzimatik N-NH4 2 NH3 + H2CO3 (NH4)2CO3 2NH4+ + CO3= Reaksi amonifikasi berlangsung lancar bila tanah berdrainasi dan aerasi yg baik, mengandung banyak kation basa, pH sekitar netral Penggunan Senyawa Amonium 1. Digunakan / diserap oleh jasad renik tanah 2. Diserap oleh akar tanaman / tumbuhan 3. Difiksasi oleh mineral liat tertentu, seperti Ilit 4. Dioksidasi secara enzimatis melalui proses nitrifikasi 5. Pd kondisi pH tinggi dpat berubah menjadi NH3 dan menguap Nitrifikasi mrpk proses oksidasi enzimatik: NITRIFIKASI oksidasi 2NH4+ + 3O2 2NO2- + 2H2O + 4H+ +energi enzimatik oksidasi 2NO3- 2 NO2- + O2 + energi enzimatik Pd tanah yg bereaksi sngt alkalin, reaksi ke dua agak lambat Jasad Renik yg terlibat : 1. Jasad renik nitrifikasi: Nitrobacter Nitrosomonas: amonia menjadi nitrit Nitrobacter : nitrit menjadi nitrat 2. Mungkin ada jasad renik lain yg mempunyai kemampuan serupa dengan kedua jasad tsb LAJU NITRIFIKASI : 1. Pada kondisi tanah, suhu, dan kelengasan yg ideal proses nitrifikasi berlangsung cepat 2. Laju harian 6 - 22 kg N setiap 2.000.000 kg tanah terjadi bila 100 kg ammonium diberikan ke tanah. FAKTOR TANAH yg berpengaruh thd NITRIFIKASI Bakteri nitrifikasi sangat peka thd kondisi lingkungan: Faktor lingkungan tanah yg berpengaruh: 1. Aerasi : ……. Aerasi optimal? 2. Suhu : ……. Suhu optimal ? 3. Kelengasan : ……. Kelengasan optimal? 4. Kapur aktif : ……. Kondisi optimal? 5. Pupuk : ……. Kondisi optimal ? 6. C/N ratio : ……. kisaran optimal? PENGARUH PUPUK : 1. Sedikit pupuk yg mengandung unsur makro dan/atau mikro dapat membantu nitrifikasi 2. Keseimbangan antara N-P-K sangat menolong nitrifikasi 3. Pemberian pupuk amonium dosis tinggi menghambat nitrifikasi 4. Ternyata amonia dapat bersifat toksik bagi Nitrobacter, tetapi tidak bagi Nitrosomonas C/N ratio : 1. Karbohidrat merupakan sumber energi bagi jasad renik tanah 2. Kalau tanah banyak karbohidrat (C/N ratio tinggi), jasad nitrifikasi tidak mampu bersaing dengan jasad renik lainnya. Penambahan N ke dalam tanah: 1. Hujan dan debu 2. Fiksasi N non-simbiotik 3. Fiksasi N simbiotik 4. Limbah Pertanian: ternak, tanaman, ikan, manusia 5. Pemupukan Kehilangan N dari tanah: 1. Volatilisasi, penguapan 2. Denitrifikasi 3. Pencucian, Erosi dan run-off 4. Serapan tanaman. Sumber: www.ldd.go.th/18wcss/techprogram...6340.HTM 7 1. Kontribusinya sebesar 4 - 8 kg N/ha/tahun 2. Aktivitas elektris selama thunderstorms 3. Debu, asap, partikulat dalam udara mengandung N 4. Sumber: ossperc.wordpress.com/2009/02/04...ndhills/ 9 1. Tempat terjadinga: Tajuk tanaman, seresah/litter, tanah, rhizosfer 2. Pd helai daun: oleh Azotobacter dan Beijerinckia spp. 3. Kontribusi tahunan sebesar 0 - 8 kg N/ha/thn, di daerah rainforest hingga 40 kg N/ha. 4. Fiksasi dlm tanah (sawah) oleh Blue green algae 5. Fiksasi dlm rhizosfer tebu, padi, rumput : Azotobacter, Beijerinckia, dan Derxia. 6. Kontribusi No. 5 sekitar < 10 kg N/ha/thn. 1. Kontribusinya tgt pada jumlah spesies legume 2. Kontribusi single legume stand 16 - >500 kg N/ha/th 3. Kendala fiksasi : rendahnya P-tersedia , tingginya Aldd, kekeringan, kurangnya inokulum spesifik 4. Kontribusinya pd lahan pertanian 4 - 50 kg N/ha 5. Kontribusinya pd lahan hutan tropis 46 - 147 kg N/ha 6. Sumber: www.tutorvista.com/topic/nitrogen-cycle 12 1. Dekomposisi N-organik menjadi N-anorganik ada tiga tahap: 1. Aminisasi: Protein menjadi amine 2. Amonifikasi: amine menjadi ammonium (NH4+) 3. Nitrifikasi: Ammonium menjadi nitrit dan nitrat 2. Kecepatannya tgt pada suhu, C/N rasio, pH tnh, mineralogi liat dan kandungan air tanah 3. Pada tanah masam, mineralisasi karbon lebih cepat dp nitrogen, shg menurunkan C/N-rasio 4. Mineralisasi N lebih cepat kalah nilai C/N rasio rendah 5. Pada Andepts, mineralisasi N berbanding terbalik dg kandungan alofan 6. Mineralisasi N masih dapat berlangsung pd tegangan air > 15 bar; alternate wetting & drying mempercepat mineralisasi N Pola fluktuasi musiman Nitrat tanah terdiri atas: 1. Akumulasi nitrat secara lambat dlm topsoil pd musim kering 2. Peningkatan cepat dlm waktu singkat pd awal musim hujan 3. Penurunan cepat selama musim hujan sisanya. Periode Kering singkat pd musim hujan mengakibatkan “Birch Effect atau FLUSHES”: Peningkatan N-anorganik cepat dan diikuti penurunanya secara bertahap. Sumber: ohioline.osu.edu/aex-fact/0463.html 15 NASIB N-NITRAT TANAH N-nitrat tanah 1. Digunakan oleh jasad renik tanah (IMOBILISASI) 2. Diserap oleh akar tanaman/ tumbuhan (ABSORPSI) 3. Hilang bersama air drainase (pencucian, leaching) 4. Hilang ke atmosfer dalam bentuk gas (denitrifikasi) DIGUNAKAN JASAD RENIK & TANAMAN : 1. N-Nitrat dapat diserap oleh jasad renik tanah dan akar tanaman. Kapan persaingan kedua jenis jasad ini sangat intensif? LEACHING & VOLATILIZATION : 1. Bila tanah ditumbuhi tanaman, biasanya kehilangan nitrat dalam air drainase tidak terlalu banyak 2. Rata-rata kehilangan per tahun melalui pencucian di daerah humid berkisar antara 5 dan 6 kg setiap hektar 3. Pada kondisi drainse dan aerasi tanah yg jelek, N-nitrat direduksi melalui proses denitrifikasi menjadi gas N2. 1. Akumulasi nitrat pd topsoil terjadi karena nitrifikasi pd kondisi tegangan air tanah 15 - 80 bar 2. Pergerakan air tanah dari subsoil ke topsoil mendukung mineralisasi N 3. Hasil mineralisasi N pd subsoil terbawa naik bersama air kapiler dan terakumulasi pd tanah lapisan atas setebal 5 cm 4. Selama musim hujan, nitrat akan terangkut kembali ke subsoil Musim Horison Pola tanam: kg N/ha sbg NO3Fallow Jagung Pasture Hujan A (190 mm/bl) B 18 13 9 10 8 7 Kering (38 mm/bl) 35 17 22 10 10 9 A B Sumber: Hardy (1946) 1. Bbrp hari setelah hujan lebat pertama, terjadi peningkatan Nanorganik dlm tanah 2. Kontribusinya 23 - 121 kg N/ha dalam jangka 10 hari 3. Puncak akumulasi N ini berbanding langsung dg durasi dan intensitas periode kering sebelumnya 4. Bberapa alasan terjadinya N-flushes ini : 1. Populasi mikroba aktif meningkat cepat 2. Banyak tersedia substrat yg mudah didekomposisi 3. Musim kering menurunkan C/N rasio humus, krn mineralisasi C lebih cepat selama periode kering 4. C/N rasio rendah mempercepat mineralisasi N 5. Bangkai jasad renik menjadi substrat tambahan 1. Serapan tanaman, Pencucian dan Denitrifikasi 2. Kecepatan pencucian nitrat: 0.5 mm/ mm hujan; untuk tanah berpasir 1 - 5 mm/mm hujan 3. Kehilangan akibat denitrifikasi sulit dikuantifikasikan 4. Pupuk nitrogen yang lazim digunakan: 1. 2. 3. 4. 4. Urea ZA (Ammonium sulfat) Ammonium nitrat Anhydrous ammonia Ammonium Fosfat 1. Pd tanah yg lembab, urea mengalami hidrolisis ensimatis: CO(NH2)2 + H2O Urease (NH4)2CO3 NH4+ + CO3= 2. Sebelum terhidrolisis, urea bersifat mobil dan dapat tercuci 3. Proses hidrolisis urea pd tanah lembab 1 - 4 hari 4. Laju hidrolisis urea pada tanah tergenang hampir sama dg tanah tidak tergenang 5. 1. Pd tanah yg pH nya > 7.0 : mis. VERTISOLS NH4+ NH3 (menguap bila tnh mengering) 2. Kehilangan penguapan dpt mencapai 4% kalau urea disebar permukaan tanah (pasir berlempung pH 7.1) dg dosis 28 kg N/ha , kalau dosisnya 277 kg N/ha kehilangan penguapan mencapai 44%. 3. Penguapan dapat dikurangi dengan membenamkan urea pd kedalaman > 5 cm 4. Deep placement sangat penting untuk lahan kering berkapur. DOSIS UREA: 222 kg N/ha Kedalaman pupuk (cm) Kehilangan (% dosis pupuk) Aplikasi sebelum Irigasi Setelah Irigasi Permukaan tanah 1.2 2.5 5.0 7.5 8.1 1.2 0.6 0.05 0.0 Sumber: Shankaracharya dan Meta (1971) 40.2 33.4 18.1 0.5 0.0 1. ZA yg disebar di permukaan tanah tdk mengalami kehilangan penguapan sebanyak Urea 2. Pd tnh lempung-liat nitrifikasi ammonium berlangsung cepat pada musim hujan; sebagian besar N-pupuk ditemukan sebagai nitrat pd kedalaman tanah 60-120 cm. 3. Pd tanah berpasir, akumulasi NH4+ pada kedalaman 15-30 cm setelah 3 hari sejak aplikasinya 4. Setelah 21 hari sejak aplikasi ZA, terjadi akumulasi nitrat pd lapisan permukaan 8 cm. Persen recovery ZA yg disebar permukaan tanah Laterit berpasir dg dosis 80 kg N/ha Kedalaman (cm) Setelah 3 hari (%) N - NH4+ N - NO3- Setelah 21 hari (%) N - NH4+ N - NO3- 0-8 8 - 15 15-30 30-45 23.7 15.5 51.0 12.1 2.6 3.1 5.6 1.2 26.5 0.6 0.4 0.7 56.3 5.4 8.0 1.7 Total 102.3 12.5 28.2 71.4 Sumber: Wetselaar (1962). 1. Pemupukan lebih efisien dibanding dg disebar 2. ZA atau Urea 80 kg N/ha dibenamkan 15 cm pd saat tanam, nitrifikasi dalam beberapa hari lebih dari 80%. 3. Nitrat yg dihasilkan tercuci ke luar zone akar, sebelum tanaman menumbuhkan akarnya 4. Pada dosis pupuk yg tinggi bakteri nitrifikasi tdk tahan terhadap tekanan osmotik yg tinggi dan pH > 8.0 5. Dg waktu konsentrasi NH4+ di sekitar lokasi pupuk berkurang, pH menjadi sekitar 7-8, nitrifikasi menghasilkan nitrit (akumulasi nitrit toksik). Kalau pH menurun < 7.0 akibat dari peningkatan CO2, terbentuklah nitrat. 6. Pertumbuhan akar di sekitar lokasi urea ditangguhkan selama 4 minggu sampai nitrit berubah menjadi nitrat Pembentukan nitrit dan nitrat setelah pembenaman pupuk N (1000 ppm N) pd tanah berkapur Pupuk 2 Minggu inkubasi 4 6 12 Urea ppm Nitrit ppm Nitrat pH tanah 170 15 7.4 345 55 7.2 125 330 6.0 0 365 4.7 ZA ppm Nitrit ppm Nitrat pH tanah 0 25 6.2 0 85 6.4 0 130 5.6 0 140 4.8 Sumber: Wetselaar et al. (1972). KEBUTUHAN N TANAMAN TROPIKA Nutrient Removal by Tropical Crops Tanaman Bagian Hasil (t/ha) kg N/ha Jagung Biji Jerami Biji Jerami Biji Jerami Biji Jerami Umbi Umbi Unhulled nuts 1.0 1.5 7.0 7.0 1.5 1.5 8.0 8.0 30.0 40.0 1.0 25 15 128 72 35 7 106 35 120 172 49 Padi Ubikayu Kentang Kac tanah Sumber: Sanchez, 1976. Nitrogen used by corn (kg/ha) 400 Total 300 Biji 200 100 0 Jeram i 2 4 6 8 10 12 Hasil jagung, t/ha Sumber: Bartholomew (1972). 1. Tiga parameter unt estimasi dosis pupuk: 1. Serapan N tnm unt menghasilkan tingkat hasil ttt. 2. Suplai N oleh tanah 3. Persen recovery pupuk N 2. Kebutuhan internal N: Jumlah (kadar) minimum N dlm tajuk tanaman yg berhubungan dg hasil maksimum: 1. Tebu : 0.2 % N 2. Jagung : 1.2% N 3. Padi : 0.8% N 3. Suplai N dari tanah dpt diestimasi dari rataan hasil tanpa pemupukan N; atau serapan N tanaman tanpa pemupukan N 1. Efisiensi PUPUK dpt dihitung berdasarkan recovery pupuk dari percobaan lapangan. Serapan N dg dosis N - Serapan N tanpa pupuk % Recovery = ------------------------------------------------------------ x 100% Dosis N 2. Recovery pupuk N berkisar 20 - 70%; nilai yang tinggi biasanya oleh tanaman yg berakarannya ekstensif; nilai rendah terjadi pada tanahtanah yg mengalami pembasahan & pengeringan. 3. Dosis pupuk optimum ditentukan: Serapan N pd tingkat hasil ttt - Serapan N tanpa pupuk Dosis N = ------------------------------------------------------------------------% Recovery 1. Respon jagung thd Pupuk N biasanya positif, dosis pupuk menentukan tingkat hasil biji 2. Populasi (jarak tanam ) dan varietas menentukan respon pupuk dan produktivitas tanaman 3. Varietas unggul mempunyai respon N yg lebih tinggi 4. Rekomendasi di daerah tropis : Amerika latin : 60 - 150 kg N/ha Meksiko : 80 - 175 kg N/ha Indonesia : ……………. 5. Bentuk Kurva respon dipengaruhi oleh populasi tanaman 6. Respon padi juga dipengaruhi oleh tipe tanaman, radiasi, jarak tanam, dan lama pertumbuhan 7. INTERAKSI RESPON N DAN POPULASI JAGUNG Hasil tongkol (t/ha) 5 120 N 4 3 80 N 2 40 N 1 0N 20 30 40 Populasi tanaman (1000/ha) 50 60 PENGARUH REZIM AIR TANAH THD RESPON N Hasil biji jagung (t/ha) 5 Air tnh optimu m 4 3 Excess moisture 2 1 Drought 0 40 80 Pupuk N (kg/ha) Sumber: Sanchez, 1976. 120 1. 30-50% dari Pupuk N diambil tanaman, sisanya tinggal dlm tanah dan hilang tercuci dan denitrifikasi 2. Perilaku residu N tgt kondisi tanah & iklim 3. Oxisols & Ultisols mengandung > 300 kg N/ha Nanorganik di dlm profilnya stl mengalami pemupukan terus menerus (Fox et al. 1974) 4. Umumnya kehilangan pencucian & denitrifikasi lebih dominan, shg efek residue N dlm tanah jarang diketahui 5. PERUBAHAN SIFAT & CIRI TANAH 1. ZA dan Urea mempunyai efek residu kemasaman: (NH4)2SO4 + 4O2 ------ 2NO3- + 2H2O +4H+ + SO4= CO(NH2)2 + 2 H2O ----- (NH4)2CO3 + 4O2 2NO3- + 3H2O + 2H+ + CO2 2. Aplikasi ZA dosis tinggi terus-menerus menurunkan pH dan kejenuhan basa tanah lapisan bawah. Kedua hal ini dapat diperbaiki dg pengapuran. EFEK PUPUK N thd pH TANAH pH (0-20 cm) NaNO3 7 6 5 Urea 4 ZA 3 50 100 150 200 kg N/ha Dosis pupuk selama 5 tahun terus EFEK PENCUCIAN N-PUPUK thd KB SUBSOIL % Kejenuhan Basa 70 0-15 cm 60 Tanah Liat 50 40 30 15-30 cm 20 440 880 Dosis pupuk ZA 1760 kg N/ha Pengelolaan N-Tanah Dua Tujuan Pokok: 1. Memelihara ketersediaan N yg cukup dalam tanah 2. Pengaturan ketersediaan N sedemikian rupa shg selalu tersedia dlm jumlah yg diperlukan tanaman. NERACA NITROGEN Fiksasi-N Simbiotik Sisa tnm + Rabuk Pupuk buatan Non-simbiotik N-tersedia N-atmosfer BOT Diserap tanaman Pencucian Erosi - run off SUMBER BELERANG ALAMI Mineral Tanah: Sulfida besi, nikel dan tembaga biasanya dijumpai pada tanahtanah yg drainasenya jelek Pirits juga sering dijumpai pd tanah-tanah rawa pasang-surut Gips (Gipsum) terakumulasi pd horison bawah Mollisol & Aridisol BELERANG ATMOSFER 1. Tanaman dpt menyerap langsung belerang atmosfer, sekitar 25 - 35% dari total kebutuhannya 2. Tanah juga dapat menyerap langsung belerang atmosfer 3. Air hujan menganjung sejumlah belerang, 1 - 100 kg setiap hektar BELERANG ORGANIK 1. Asam amino tertentu 2. Senyawa lain yang mempunyai mikatan C-S 3. Sulfat organik PEREDARAN BELERANG Gas H2S Sisa-sisa Biomasa tanaman Volatilisasi Belerang organik Mineral tanah reduksi Dekomposisi Serapan Oksidasi Sulfida (S=) reduksi reduksi Mineral tanah Sulfat (SO4=) Oksidasi Oksidasi Oksidasi Sulfur (S) Pencucian Sumber: www.omafra.gov.on.ca/english/cro...06a2.htm 43 Perilaku Belerang dlm Tanah MINERALISASI - IMOBILISASI: Reaksi mineralisasi: S-Organik Hasil dekomposisi (Protein & senyawa Organik lain) (Senyawa sulfida) Reaksi Imobilisasi: Ion Sulfat Jasad renik OKSIDASI - REDUKSI: H2S + 2O2 2S + 3 O3 + 2H2O Sulfat S-organik reaksi-reaksi biokimia 2H+ + SO4= 2H+ + SO3= H2SO4 2H2SO3 Alkohol-organik + Sulfat Asam organik + H2O + S= Bakteri belerang Fe++ + S= Sulfat Sulfit Tiosulfat S-elementer FeS direduksi oleh bakteri Sulfida Sumber: www.lifesci.dundee.ac.uk/people/...esearch/ 45 OKSIDASI BELERANG & KEMASAMAN: Perilaku Belerang dlm Tanah Oksidasi belerang pd akhirnya menghasilkan ion H+ yg dpt menurunkan pH tanah Didaerah pasang-surut, tanahnya disebut TANAH SULFAT MASAM, mengandung “cat-clay”. Kalau tanah ini tetap tergenang dapat ditanami padi; kalau tanah ini dikeringkan akan terjadi oksidasi belerang dan sulfida menjadi sulfat yg mampu mengasamkan tanah secara ekstrim RETENSI SULFAT Retensi sulfat dalam tanah rendah, baik jumlah & kekuatannya. Tanah bagian bawah biasanya mempunyai retensi sulfat lebih tinggi daripada topsoil Retensi sulfat berhubungan dg hidroksida Fe dan Al, dan Kaolinit K H O -Al SO4 Al- + KHSO4 O H -Al AlO H + H2O Sumber: filebox.vt.edu/users/chagedor/bi...uct.html 47 terimakasih semoga manfaat Aamiiien Wass.