1. PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE EVERYONE IS A TEACHER HERE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran Kimia dengan pokok bahasan Hidrokarbon melalui strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here. Adapun subjek penelitian adalah seluruh siswa kelas X-2 SMA N 14 Samarinda. Jenis penelitian ini bersifat deskriptif yang berarti menggambarkan atau menjelaskan data yang diperoleh melalui lembar observasi, tugas dan ulangan harian di setiap akhir siklus. Setiap siklus terdiri atas dua kali pertemuan. Dalam setiap siklus terdapat 4 tahapan kegiatan, yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi. Data aktivitas siswa dan guru diperoleh dengan metode observasi. Hasil belajar siswa diperoleh dari nilai tugas dan nilai ulangan harian di setiap akhir siklusnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar kimia siswa melalui strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here dapat meningkat. Peningkatan hasil belajar siswa dilihat berdasarkan jumlah siswa yang tuntas pada nilai akhir setiap siklusnya. Standar ketuntasan klasikal yang digunakan adalah 60% dengan nilai ketuntasan minimal sebesar 60. Siklus pertama, jumlah siswa yang tuntas adalah 25 siswa atau 73,53%, dengan nilai rata-rata 65,09; sedangkan pada siklus kedua jumlah siswa yang tuntas adalah 28 siswa atau 82,35% dengan nilai rata-rata 67,44; dan pada siklus ketiga jumlah siswa yang tuntas adalah 31 siswa atau 91,18% dengan nilai rata-rata 80,06. Kata kunci: Strategi pembelajaran aktif tipe Everyone is a Teacher Here, Hasil belajar 2. PENGARUH PENGGUNAAN LEMBAR KERJA SISWA YANG DIMODIFIKASI TERHADAP HASIL BELAJAR KIMIA SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN LARUTAN ELEKTROLIT DAN KONSEP REDOKS DI SMA NEGERI 14 SAMARINDA Penelitian tentang pengaruh penggunaan lembar kerja siswa yang dimodifikasi terhadap hasil belajar siswa kelas X pada pokok bahasan larutan elektrolit dan konsep redoks di SMA Negeri 14 Samarinda.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan lembar kerja siswa yang dimodifikasi terhadap hasil belajar kimia siswa pada pokok bahasan larutan elektrolit dan konsep redoks di SMA Negeri 14 Samarinda.Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMA Negeri 14 Samarinda.Sampel penelitian adalah siswa kelas X-1 dan X-3.Kelas X-1 merupakan kelas yang menggunakan lembar kerja siswa biasa.Kelas X-3 yang merupakan kelas yang menggunakan lembar kerja siswa yang dimodifikasi.Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes tertulis yang berupa soal pilihan ganda. Data hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan uji t untuk kedua sampel bebas, dimana diperoleh thitung = −0,85 dan ttabel = −2,00 karena – thitung > -ttabel, pada taraf signifikan 5 % maka H0 diterima dan Haditolak. Dengan demikian tidak terdapat pengaruh penggunaan lembar kerja siswa yang dimodifikasi terhadap hasil belajar siswa kelas X pada pokok bahasan larutan elektrolit dan konsep redoks di SMA Negeri 14 Samarinda. Kata kunci: Lembar kerja siswa yang dimodifikasi, hasil belajar siswa. 3. POLYMERIZATION OF GLYSEROL MONOSTEARAT WITH AZELAIC ACID ABSTRACT In this study, polymerization reaction between glycerol monostearat (1g, 0.002mol) with azelaic acid (2g, 0.005mol) carried out. Production process of this polymer is made in temperature 60-80⁰C and pressure (150Pa) by using Novozym's enzyme catalyst 435 for 3 hours. Starting material is glycerol monostearat (MAG) produced through esterification reaction in temperature 60-80⁰C for 4 hours by using enzyme catalyst are Rhizomucor miehei and Lipozim TL IM. After that purification of MAG carried out through winterization process by using centrifugal that separate MAG and hexane solution. It kept at 0⁰C for 24 hours until precipitation formed through centrifugation (3,500 rpm, 20 means, 4⁰C). After MAG produced, it will analyzed by HPLC and found as much as content 100% of both MAG. Further analysis are 1H and 13C NMR and FTIR to know absorption spectrum and peak produced from MAG and polymer. 4. PENENTUAN KADAR VITAMIN C DAN KADAR SERAT KASAR YANG TERKANDUNG DALAM BUAH-BUAHAN: BELIMBING (Averhoa carambola), MANGGA (Mangifera indica), NANAS (Ananas comosus), DAN PEPAYA (Carica papaya) Abstrak Penelitian tentang Penentuan Kadar Vitamin C dan Kadar Serat Kasar yang Terkandung dalam Buah-Buahan di antaranya Belimbing (Averhoa carambola), Mangga (Mangifera indica), Nanas (Ananas comosus), dan Pepaya (Carica papaya) telah dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya kadar vitamin C dan kadar serat kasar dalam buah-buahan, yaitu belimbing, mangga, nanas, dan pepaya. Buah-buahan yang masih segar kemudian langsung disiapkan untuk segera dianalisa. Analisa kadar vitamin C dengan menggunakan metode titrimetri iodimetri, sedangkan analisa kadar serat kasar dengan menggunakan metode gravimetri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin C pada buah belimbing, mangga, nanas, dan pepaya berturut-turut adalah 1,62 mg/g, 0,36 mg/g, 0,12 mg/g, dan 6,77 mg/g, serta kadar serat kasar buah belimbing, mangga, nanas, dan pepaya berturut-turut adalah 1,00%; 2,37%; 2,40%; dan 1,60%. Kata Kunci : Averhoa carambola, Mangifera indica, Ananas comosus, Carica papaya, Vitamin C, Serat Kasar 5. ANALISIS KANDUNGAN LOGAM BERAT (Pb) dan (Cd) TERHADAP LAMUN (Enhalus acoroides) SEBAGAI BIOINDIKATOR DI PERAIRAN TANJUNG LANJUT KOTA TANJUNGPINANG ABSTRAK Biota Laut, termasuk tanaman lamun dapat digunakan sebagai bioindikator dalam penentuan kualitas air di perairan.Lamun Enhalus acoroides merupakan tumbuhan yang banyak ditemukan di perairan Tanjung Lanjut dan mampu mengakumlasi bahan pencemar dalam hal ini logam berat Pb ( timbal) dan Cd ( cadmium). Aktivitas manusia seperti kegiatan transportasi laut, limbah perkotaan dan domestic serta sisa tailing pertambangan bauksit dapat menyumbang bahan pencermar ke badan perairan yang mengakibatkan penurunan kualitas air serta merusak ekosistim laut. Penelitian ini bertujuan : 1)untuk menganalisis dan mengetahui kandungan logam berat Pb dan Cd pada Lamun Enhalus acoroides yang terdapat pada bagian akar, batang (rhizoma), dan daun. 2)Mengetahui kandungan logam berat dalam air laut. Penelitian dilakukan dengan mengambil 3 titik stasiun sampel yaitu Stasiun 1 terletak pada 00◦56’12’’ LU dan 104◦28’13’’ BT terletak di daerah muara dan jalur lalu lintas kapal-kapal serta tongkang yang membawa bauksit, Stasiun 2 terletak pada 00◦56’48’’ LU dan 104◦28’32’’ BT terletak sekitar kurang lebih 5 m dari aktivitas pertambangan bauksit dan pemukiman warga, Stasiun 3 terletak pada 00◦56’52’’ LU dan 104◦28’49’’ BT kondisi pada titik Stasiun ini dekat dengan aktivitas industri galangan kapal dengan jarak sekitar kurang lebih 12 m. Tanaman Lamun dibagi 3 bagian yaitu bagian akar, batang dan daun. Jumlah keseluruhan dari 3 stasiun adalah 9 lamun dan 27 sampel. Selain sampel lamun, sampel air laut juga dianalisis untuk melengkapi data kualitas air. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kandungan rata-rata logam berat Pb pada lamun berkisar antara 0,1088 mg/L - 0,1915 mg/L dan logam berat Cd pada lamun berkisar antara 0,3907 mg/L – 0,4536 mg/L, sedangkan untuk air laut kandungan rata-rata untuk Pb berkisar antara 0,0274 mg/L - 0,0486 mg/L dan Cd yaitu 0,0926 mg/L - 0,1289 mg/L. Pada bagian tumbuhan lamun penyerapan logam berat Pb dan Cd tertinggi terdapat pada akar. Kandungan ini telah melewati ambang batas baku mutu yaitu 0,008 mg/L untuk logam Pb dan 0,001 mg/L untuk logam Cd. Hasil analisis pada Lamun Enhalus acoroides dapat digunakan sebagai bioindikator untuk menggambarkan kondisi perairan Tanjung Lanjut yang tercemar oleh logam berat Kata Kunci : Logam Berat, Lamun Enhalus acoroides, Tanjungpinang 6. ANALISIS PEMAHAMAN KONSEP SISWA KELAS XI IPA SMAN 1 MALANG PADA TOPIK BENTUK MOLEKUL ABSTRAK: Analisis Pemahaman Konsep Siswa Kelas XI IPA SMAN 1 Malang pada Topik Bentuk Molekul. The purpose of research is to identify: (1) student’s understanding level about molecular shape, (2) student’s misconception about molecular shape, and (3) student’s ability to fulfill the problems in Indonesian language and English language about molecular shape. Research uses quantitative descriptive design. Populations are 11th Grade Science Students of SMAN 1 Malang in 2010/2011 academic year that consist of 6 classes. Samples are students of 11th Grade Science 1, 3, and 4. Sampling technique is simple random sampling, which takes the sample member randomly without concern in population’s strata. Instrument in research is 20 problems objective test; consist of 10 problems in Indonesian language and 10 problems in English language. Instrument’s reliability is 0.73 and the validity is 98.3%. Every problem has 5 alternative answers that are supported by reason of answer and interview result. Research result indicates that (1) Student’s understanding level about molecular shape is medium (54.5%). If regarded from aspects those are measured, student’s understanding about bond angle is medium (53.7%); students’ understanding about stability of molecule based on lone pair placement is medium (54.9%); prediction of molecular shape is high (60.1%); students’ understanding about the polarity of molecule is medium (40.7%); hybrid orbital is high (70.6%); and students’ understanding about hybridization process is medium (46.7%). (2) The student’s misconceptions are: (a) fewer amount of bonding pair, the value of bond angle is bigger (3.9%); (b) double bond donate two bonding pair (2.9%); (c) lone pair is not has effect in molecular shape prediction (25.5%). (3) Student’s ability to fulfill the problems in Indonesian language (55.78%) is equal with student’s ability to fulfill the problems in English language (56.07%). Kata Kunci: pemahaman konsep, bentuk molekul 7. OPTIMALISASI PERAN SERTA MASYARAKAT DALAM PENINGKATAN KESADARAN PEDULI MAKANAN SEHAT TANPA FORMALIN PADA JAJANAN SEKOLAH ABSTRAK: Pemberdayaan masyarakatadalah proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.. Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila warganya ikut berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila kelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subyek. (wikipedia).Optimalisasi peran masyarakat dalam berbagai kondisi yang mensyaratkan terjadinya perrubahan kebiasaan dan pola piker sangat perlu dilakukan. Pemberdayaan masyarakat merupakan hal penting yang dilakukan dalam merubah pemahaman masyarakat, dalam hal ini adalah makanan sehat tanpa Bahan Tambahan Pangan (BTP) yang sering digunakan oleh para pedagang. Formalin bukan merupakan bahan tambahan pangan tapi merupakan salah satu bahan pengawet yang sering dipakai masyarakat dalam membuat makanan khususnya jajanan sekolah. Makanan sehat wajib dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia terutama anak – anak sekolah sebagai penerus bangsa. Kesadaran yang tinggi akan makanan sehat belum optimal dimiliki oleh masyarakat desa baik masyarakat sebagai produsen makanan atau sebagai konsumen. Telah banyak ditemui kasus keracunan makanan akibat adanya tambahan bahan kimia berbahaya sebagai bahan tambahan makanan atau zat aditif makanan yang berbahaya seperti formalin, borax, Rhodamin B. Bahan makanan yang sering ditemui adalah jajanan sekolah pada pedagang kaki lima atau makanan pasar tradsional. Makanan ini merupakan industri kecil rumah tangga. Maraknya kasus keracunan pada bahan makanan mengakibatkan telah banyak juga beberapa riset penelitian yang telah dilakukan untuk membuktikan bahan jajanan mengandung bahan kimia berbahaya. Adanya bahan kimia ini seperti formalin tidak berdampak langsung pada kesehatan jika ditambahkan dalam jumlah kecil di dalam makanan, tetapi bahan ini akan terakumulasi didalam tubuh manusia yang akan mengakibatkan kerusakan jaringan dan memicu beberapa penyakit yang akan dirasakan beberapa tahun berikutnya. Kekhawatiran ini menyebabkan perlunya dilakukan suatu pelatihan bagaimana cara menguji cepat formalin dan mengenali bahan berbahaya ini pada makanan terutama pada jajanan sekolah di Kota Tanjungpiang. Kegiatan ini bekerjasama dengan mitra pemerintah dalam hal ini kecamatan yang terdiri dari 2 kelurahan di 2 kecamatan yang berbeda di Kota Tanjungpinang. Sasaran dan target kegiatan adalah ibu rumah tangga yang tergabung dalam ibu PKK, ibu – ibu kelompok usaha kecil bidang makanan / catering, guru sekolah dan remaja di sekitar wilayah tersebut. Tujuan kegiatan ini diantaranya : (1) Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat mitra , (2) .Meningkatkan kemampuan Masyarakat dalam mencari tips aman dalam memilih makanan Sehat, (3) mengetahui bahaya formalin pada jajanan sekolah