MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 MEMAHAMI KONSEP KEBIJAKAN PUBLIK I. PENGANTAR Kebijakan public merupakan realitas social sejak manusia menyadari bahwa mereka memiliki tujuan hidup yang sama namun kepentingan yang berbeda dan bervariasi. Namun kajian ini kurang mendapat perhatian untuk dibahas dan dikembangkan oleh ilmuwan politik, setidaknya sampai akhir tahun 1960-an. Baru pada awal 1970-an, studi ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Tidak seperti bidang ilmu yang lain, dialog antara upaya membangun konsep dengan perkembangan fenomena kebijakan public terjadi dalam intensitas yang tinggi. Saat ini kebijakan publik merupakan salah satu cabang ilmu yang berkembang cukup pesat sejalan dengan kebutuhan masyarakat khususnya sektor public. Kebijakan public merupakan cabang studi yang bersifat multidisiplin dan membutuhkan kontribusi-kontribusi ilmu dalam kenyataan sehari-hari. Mempelajari kebijakan publik pada dasrnya adalah berusaha menggambarkan, menganalisis dan menjelaskan secara cermat berbagai sebab dan akibat dari tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pemerintah. Dengan mempelajari kebijakan publik maka kita dapat memahami isi kebijakan publik/kebijakan pemerintah, menilai dampak dari kekuatan-kekuatan lingkungan, menganalisa akibat dari pengaturan berbagai kelembagaan, proses-proses politik , meneliti akibat kebijakan publik terhadap sistem politik dan evaluasi dampak kebijakan terhadap negara. Kebijakan publik merupakan salah satu kajian yang menarik di dalam ilmu politik. Meskipun demikian, konsep mengenai kebijakan publik lebih ditekankan SAKINAH NADIR Page 1 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 pada studi-studi mengenai administrasi negara. Artinya kebijakan publik hanya dianggap sebagai proses pembuatan kebijakan yang dilakukan oleh negara dengan mempertimbangkan beberapa aspek. Secara umum, kebijakan publik dapat didefinisikan sebagai sebuah kebijakan atau keputusan yang dibuat oleh pihak berwenang (dalam hal ini pemerintah) yang boleh jadi melibatkan stakeholders lain yang menyangkut tentang publik yang secara kasar proses pembuatannya selalu diawali dari perumusan sampai dengan evaluasi. Dari sudut pandang politik, kebijakan publik boleh jadi dianggap sebagai salah satu hasil dari perdebatan panjang yang terjadi di ranah negara dengan aktor-aktor yang mempunyai berbagai macam kepentingan. Dengan demikian, kebijakan publik tidak hanya dipelajari sebagai proses pembuatan kebijakan, tetapi juga dinamika yang terjadi ketika kebijakan tersebut dibuat dan diimplementasikan. II. Ruang Lingkup Kebijakan Publik meliputi Lingkup kebijakan publik sangat luas karena mencakup berbagai sektor atau bidang pembangunan, seperti kebijakan publik di bidang pendidikan, pertanian, kesehatan, transportasi, pertahanan, dan sebagainya. Di samping itu, dilihat dari hirarkinya, kebijakan publik dapat bersifat nasional, regional, maupun lokal, seperti Undang-Undang, Keputusan Presiden, Peraturan Pemerintah, Peraturan Pemerintah Propinsi, Peraturan Pemerintah Kabupaten/Kota, dan Keputusan Bupati/Walikota. Adapun ruang lingkup kebijakan Publik secara khusus adalah : 1. Studi tentang perilaku elite politik dan birokrasi 2. Peran Kelompok Kepentingan dalam Proses Kebijakan. SAKINAH NADIR Page 2 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 3. Shared Concern dan Shared Problems antar actor politik yang terlibat dalam proses pembuatan, implementasi, dan evaluasi kebijakan. Penggolongan Studi Kebijakan Publik : 1. Studi Tentang Sebab Lahirnya Kebijakan. Fokus pada kajian kritis terhadap sebab yang mendasari dan mendorong pemerintah membuat suatu kebijakan. 2. Studi Tentang Aktor Kebijakan Berupaya mengungkapkan actor-aktor yang bertanggungjawab terhadap munculnya suatu kebijakan pemerintah, memetakkan Stakeholders, termasuk peran dan kepentingan mereka dalam proses pemerintahan. 3. Studi Implemnetasi Berupaya mengungkapkan factor-faktor yang mendukung atau menyebabkan keberhasilan maupun kegagalan kebijakan yang telah diambil. 4. Studi Evaluasi Berupaya melihat dampak dari pelaksanaan satu kebijakan. 5. Analisis Kebijakan Studi ini menyoal kebijakan dan instrument-instrumen yang digunakan oleh pemerintah. III. ARTI PENTINGNYA STUDI KEBIJAKAN Studi kebijakan publik memiliki tiga manfaat penting, yakni untuk pengembangan ilmu pengetahuan, meningkatkan profesionalisme praktisi, dan untuk tujuan politik : SAKINAH NADIR Page 3 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 a. Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Dalam konteks ini, ilmuwan dapat menempatkan kebijakan publik sebagai variabel terpengaruh (dependent variable), sehigga berusaha menentukan variabel pengaruhnya (independent variable). Studi ini berusaha mencari variabel-variabel yang dapat mempengaruhi isi dari sebuah kebijakan publik. Sebaliknya, studi kebijakan publik dapat menempatkan kebijakan publik sebagai independent variable, sehingga berusaha mengidintifikasi apa dampak dari sutau kebijakan publik. b. Membantu para praktisi dalam memcahkan masalah-masalah publik. Dengan mempelajari kebijakan publik para praktisi akan memiliki dasar teoritis tentang bagaimanana membuat kebijakan publik yang baik dan memperkecil kegagalan dari suatu kebijakan publik. Sehingga ke depan akan lahir kebijakan publik yang lebih berkualitas yang dapat menopang tujuan pembangunan. c. Berguna untuk tujuan politik. Suatu kebijakan publik yang dibuat melalui proses yang benar dengan dukungan teori yang kuat memiliki posisi yang kuat terhadap kritik dari lawan-lawan politik. Sebaliknya kebijakan publik tersebut dapat meyakin kepada lawan-lawan politik yang tadinya kurang setuju. Kebijakan publik sepertii itu tidak akan mudah dicabut hanya karena alasan kepentingan sesaat dari lawan-lawan politik. Sejalan dengan perkembangan ilmu, setidak-tidaknya ada tiga dasar signifikansi studi kebijakan publik. Pertama, kenyataan tuntutan-tuntutan masyarakat yang semakin banyak dan beragam memerlukan suatu kajian berupa research and development SAKINAH NADIR sebelum kebijakan public ditetapkan. Kedua, dibutuhkannya Page 4 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 kemampuan yang mendalam bagi para pengambil kebijakan public (policy makers), analisis kebijakan publik (policy analysts) dan juga penasehat kebijakan public (policy advisers) mendorong arti penting studi dan pemahaman mengenai kebijakan public saat ini. Keterbatasan dan berbagai bentuk konstrain yang dihadapi pengambil keputusan (birokrat dan administrator public, misalnya. Seperti SDM dan juga keterbatasan waktu untuk mengkaji secara mendalam proposal kebijakan publik menghasilkan perlunya pemahaman kebijakan public dikuasai secara mendalam. Yang terakhir, perkembangan global yang bermuara pada kempetisi dan implementasi model pasar yang berkembang pesat membutuhkan perlunya kebijakan public disusun secara strategic dalam rangka menghadapi berbagai persoalan yang melingkupi, baik yang bersifat internal maupun eksternal. IV. DEFINISI KEBIJAKAN PUBLIK Istilah “kebijakan atau policy” biasanya digunakan untuk menunjuk perilaku seseorang atau sejumlah aktor dalam suatu bidang tertentu (misalnya: pejabat, suatu kelompok, lembaga pemerintah). Menurut Dunn, menjelaskan bahwa secara etimologis, istilah kebijakan (policy) berasal dari bahasa Yunani, Sansekerta, dan latin. Akar kata dalam bahasa Yunani dan Sansekerta polis (Negara-kota) dan pur (kota) yang dikembangkan dalam bahasa Latin menjadi politea (Negara) dan akhirnya dalam bahasa Inggris policie, yang berarti mengani masalah masalah publik atau administrasi pemerintahan. Laswell dan Kaplan dalam Thoha, Miftah memberikan definisi tentang kebijakan yaitu sebagai program pencapaian tujuan, nilai nilai dalam praktek yang terarah. Kebijakan (Policy) pada prinsipnya didefinisikan cukup beragam, Robert SAKINAH NADIR Page 5 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 Eyestone mendefinisikan sebagai hubungan suatu lembaga pemerintah terhadap lingkungan. Sedangkan Friedrich mendefinisikan policy sebagai “ A Proposed course of action of a person, group, or government within a given environment providing obstacles and apportunities which the policy was proposed to utilize and overcome in a effort to reach a goal or realize on objective or a purpose. Kebijakan adalah suatu arah tindakan yang diusulkan pada seseorang, golongan atau pemerintah dalam suatu lingkungan dengan halangan-halangan dan kesempatankesempatan yang diharapkan dapat memenuhi dan mengatasi halangan tersebut dalam rangka mencapai suatu cita-cita atau mewujudkan suatu kehendak serta tujuan tertentu. Menurut Anderson (1979) dalam Winarno menyatakan bahwa kebijakan merupakan arah tindakan yang mempunyai maksud yang ditetapkan oleh suatu actor atau sejumlah actor dalam mengatasi suatu masalah atau persoalan. Konsep kebijakan ini mempunyai implikasi yaitu: (1) titik perhatian dalam membicarakan kebijakan berorientasi pada maksud dan tujuan, bukan sesuatu yang terjadi begitu saja melainkan sudah direncanakan oleh aktor aktor yang terlibat dalam sistem politik, (2) suatu kebijakan tidak berdiri sendiri, tetapi berkaitan dengan berbagai kebijakan lainnya dalam masyarakat, (3) kebijakan adalah apa yang sebenarnya dilakukan oleh pemerintah dan bukan apa yang diinginkan oleh pemerintah, (4) kebijakan dapat bersifat positif dan negative, dan (5) kebijakan harus berdasarkan hukum sehingga memiliki kewenangan masyarakat untuk mematuhinya. Kebijakan dapat dilihat sebagai konsep filosofis, sebagai suatu produk, sebagai suatu proses, dan sebagai suatu kerangka kerja. Sebagai suatu konsep SAKINAH NADIR Page 6 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 filosofis, kebijakan merupakan serangkaian prinsip, atau kondisi yang diinginkan; sebagai suatu produk, kebijakan dipandang sebagai serangkaian kesimpulan atau rekomendasi; sebagai suatu proses, kebijakan dipandang sebagai suatu cara dimana melalui cara dimana melalui cara tersebut suatu organisasi dapat mengetahui apa yang diharapkan darinya yaitu program dan mekanisme dalam mencapai produknya; dan sebagai suatu kerangka kerja, kebijakan merupakan proses tawar menawar dan negosiasi untuk merumuskan isu-isu dan metode implementasinya. Berdasarkan beberapa batasan tersebut kebijakan adalah suatu keputusan yang dilaksanakan oleh pemerintah untuk kepentingan rakyat. Berdasarkan beberapa definisi tersebut kebijakan dapat didefinisikan berdasarkan elemenelemen yang terdiri atas : 1) Kebijakan mencakup perilaku dan harapan-harapan; 2) mencakup adanya tindakan atau ketiadaan tindakan; 3) mempunyai hasil akhir yang hendak dicapai; 4) muncul dari proses yang berlangsung sepanjang waktu; dan 5) kebijakan Negara menyangkut peran-fungsi lembaga yang ada. Salah satu tokoh awal yang mencoba untuk mendefinisikan kebijakan publik adalah Thomas Dye. Thomas Dye mendeskripsikan kebijakan publik sebagai segala sesuatu yang dipilih oleh pemerintah untuk melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu (publik policy is whatever government choose to do or not to do). Definisi tersebut memang dirasa terlalu sempit untuk mendeskripsikan mengenai kebijakan publik. Ada dua makna yang bisa diambil dari definisi Thomas Dye tersebut. Pertama, bahwa kebijakan publik itu hanya bisa dibuat oleh pemerintah, bukan organisasi swasta. Kedua, bahwa kebijakan publik tersebut SAKINAH NADIR Page 7 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 menyangkut pilihan yang dilakukan atau tidak dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal tersebut, pilihan yang diambil oleh pemerintah merupakan sebuah kesengajaan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu. Salah satu contohnya ketika pemerintah tidak menaikkan pajak yang dianggap sebagai sebuah kebijakan publik juga. James E. Anderson mendefinisikan bahwa kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat pemerintah. Kebijakan publik dapat pula diartikan serangkaian Kegiatan yang saling berhubungan beserta segenap konsekuensinya.Kemahiran pemerintah untuk mewujudkan tujuan-tujuan social. Richard Rose, kebijakan public adalah serangkaian Kegiatan yang saling berhubungan beserta segenap konsekuensinya. Sedangkan William Jenkins mendefinisikan kebijakan publik sebagai sebuah keputusan dari berbagai aktor yang saling berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Selain itu, James Anderson mendefinisikan kebijakan publik sebagai kebijakan yang ditetapkan oleh badan-badan dan aparat pemerintah, meskipun kebijakan tersebut dapat dipengaruhi oleh para aktor dan faktor dari luar. Kebijakan Publik menurut Robert Eyestone adalah hubungan aktivitas satu unit pemerintahan dengan Lingkungannya. Easton, Kebijakan publik diartikan sebagai pengalokasian nilai-nilai kekuasaan untuk seluruh masyarakat yang keberadaannya mengikat. Dalam hal ini hanya pemerintah yang dapat melakukan suatu tindakan kepada masyarakat dan tindakan tersebut merupakan bentuk dari sesuatu yang dipilih oleh pemerintah yang merupakan bentuk dari pengalokasian nilai-nilai kepada masyarakat. Definisi kebijakan publik menurut Easton ini dapat diklasifikasikan sebagai suatu proses management, yang merupakan fase dari serangkaian kerja SAKINAH NADIR Page 8 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 pejabat publik. Dalam hal ini hanya pemerintah yang mempunyai andil untuk melakukan tindakan kepada masyarakat untuk menyelesaikan masalah publik, sehingga definisi ini juga dapat diklasifikasikan dalam bentuk intervensi pemerintah. Dari berbagai definisi yang dikemukakan oleh para ahli secara umum Kebijakan publik adalah segala tindakan yang dibuat dan dilaksanakan oleh pemerintah, yang dampaknya menjangkau atau dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat. Mengapa pemerintah yang harus melakukannya. Karena mereka yang memiliki otoritas, yakni kekuasaan yang secara sah didapatkan untuk mengatur nilai yang ada dalam masyarakat. Tapi tidak berarti pemerintah dapat bertindak semaunya. Melalui kebijakan yang diambil diharapkan tercipta clean government dan good governance yang diharapkan dalam satu system pemerintah yang demokratis. Wahab mengungkapkan ciri-ciri dari kebijakan Publik yaitu : 1) Merupakan rangkain dari kegiatan politik; 2) melibatkan seorang actor politik dan atau sekelompok lain; 3) sebagai proses pemilihan tujuan dan sarana untuk mencapainya; 4) berlangsung dalam situasi tertentu; dan 5) ada dalam lingkup atau batas-batas kekuasaan para actor. Menurut Hoogerwerf tujuan kebijakan pemerintah terdiri atas empat hal, meliputi : 1) Negara sebagai stabilisator yakni memelihara ketertiban umum; 2) Negara sebagai stimulator, yakni memajukan perkembangan masyarakat dalam berbagai hal; 3) Negara sebagai coordinator yakni memperpadukan berbagai aktivitas; dan 4) Negara sebagai distributor yakni menunjuk dan membagi berbagai benda material dan non material. Tujuan pembuatan kebijaka publik tidak terlepas SAKINAH NADIR Page 9 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 dari isi kebijakan itu sendiri. Menurut Surbakti pada dasarnya isi kebijakan public dibedakan menjadi empat meliputi : Pertama, Kebijakan regulative terjadi apabila kebijakan mengandung paksaan dan akan diterapkan secara langsung terhadap individu. Biasanya kebijakan regulative dibuat untuk mencegah agar individu tidak melakukan suatu tindakan yang tak diperbolehkan, seperti UU hokum Pidana, UU antimonopoly dll. Kedua, Kebijakan redidtributif ditandai dengan adanya paksaan secara langsung kepada warga Negara tetapi penerapannya melalui lingkungan. Pengenaan pajak secara progresif kepada sejumlah orang termasuk kategori wajib pajak untuk memberikan manfaat kepada orang lain melalui berbagai program pemerintah merupakan inti kebijakan redistributive. Ketiga, Kebijakan distributive ditandai dengan pengenaan paksaan secara langsung, tetapi kebijakan iitu diterapkan secara langsung terhadap individu. Dampak dari kebijakan ini berpengaruh pada individu secara langsung, seperti pendidikan dasar yang bebas biaaya, subsidu biaya sekolah, dll. Keempat, kebijakan konstituen ditandai dengan kemungkinan pengenaan paksaan fisik yang sangat jauh, dan penerapan kebijakan secara tidak langsung melalui lingkungan. Kebijakan publik dalam praktik ketatanegaraan dan kepemerintahan pada dasarnya terbagi dalam tiga prinsip yaitu: Pertama, dalam konteks bagaimana merumuskan kebijakan publik (Formulasi kebijakan); Kedua, bagaimana kebijakan publik tersebut diimplementasikan; dan Ketiga, bagaimana kebijakan publik tersebut SAKINAH NADIR Page 10 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 dievaluasi. Dunn dalam Dwidjowijoto menjelaskan tahap-tahap dalam proses pembuatan kebijakan adalah sebagai berikut: a. Fase Penyusunan agenda, dimana para pejabat baik itu yang dipilih lewat pemilu maupun diangkat, mengangkat isu tertentu menjadi agenda publik. b. Fase Formulasi kebijakan, dimana didalamnya pejabat merumuskan alternative kebijakan untuk mengatasi masalah yang dirumuskan. c. Adopsi Kebijakan; disini alternative kebijakan dipilih dan diadopsi dengan dukungan dari mayoritas dan consensus kelembagaan. d. Implementasi kebijakan, adalah rangkaian tindakan konkret untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sebagai satu rangkaian kegiatan, maka dalam implementasi kegiatan satu bagian bersifat mendukung atau komplementer terhadap kegiatan yang lain. Dalam fase ini kebijakan yang diambil dilaksanakan oleh unit-unit administrasi dengan memobilisasi sumberdaya yang dimilikinya, terutama financial dan manusia. e. Evaluasi kebijakan; merupakan arena terakhir dalam proses kebijakan public. Disini performa dari pelaksana dinilai, apakah sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan, memenuhi kriteria yang ditentukan, serta dilakukan tepat waktu. SAKINAH NADIR Page 11 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 DAFTAR BACAAN 1. Hessel Nogi S. Tangkilisan,2003, “Teori dan Konsep Kebijakan Publik” dalam Kebijakan Publik yang Membumi, konsep, strategi dan kasus, Yogyakarta : Lukman Offset dan YPAPI, 2003. 2. Howlett, Michael dan Ramesh, 1995, Studying Public Policy: Policy Cycles and Policy Subsystem, Toronto: Oxford University Press. 3. J.E. Hosio, Kebijakan Publik dan Desentralisasi : Essai-Essai dari Sorong. Lasbang Yogyakarta. 2007 4. Riswandha Imawan, Hubungan Antar Lembaga dan Pemerintahan, Sistem Politik dan Pemerintahan Indonesia (Kumpulan Tulisan). Program Pasca Sarjana Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. 2004. 5. Subarsono, AG., Analisis Kebijakan Publik, Konsep, Teori dan Aplikasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. 2005. 6. Thomas R. Dye, Understanding Publik Policy, Prentice-Hall, Ne Jersey, 1981. 7. William N. Dunn, Publik Policy Analysis: An Introduction, Prentice-Hall International, Englewood Cliffs, New Jersey, 1994. 8. Winarno Budi.(2008).Kebijakan Publik Teori & Proses. Yogyakarta: MedPress (Anggota IKAPI). 9. Basyar Hakim. Upaya Meletakkan Reformasi Kebijakan Pengelolaan Sumber Daya Alam Secara Komprehensif. SAKINAH NADIR Page 12 MODUL MATAKULIAH KEBIJAKAN PUBLIK 2014 SAKINAH NADIR Page 13