Uniseluler: bakteri, yeast pertumbuhan Σ sel Reproduksi: a. b. Bulat ; coccus / koki: Diplococcus : Streptococcus : Staphilococcus : Tetrad : Batang : basilus Diplobacillus : Streptobacillus : Trichomas : c. Spiral REPRODUKSI BAKTERI (PROKARIOT) 1. Pembelahan biner : Streptococcus faecalis Bakteri berkembang biak scr aseksual yaitu dg binary fission (pembelahan biner) : 1 sel membelah dan menghasilkan 2 sel 1. Peningkatan ukuran sel (Cell elongation) 2. Replikasi DNA 3. Pembagian sel Cell Elongation: Steptococcus dan E. coli Streptococcus pertumbuhan dinding sel diawali / terjadi padadekat septum, sedangkan pd E. coli pertumbuhan dinding sel tjd berbagai letak diseputar sel tsb. Replikasi DNA : Replikasi DNA di dalam E. coli membutuhkan waktu 45 menit untuk mengopi scr lengkap kromosom bakteri, meskipun dmkian ada bakteri yg dapt mencapai 20 menit 2. Budding (pertunasan) 3. Fragmentasi : pemotongan 4. Pembentukan konidia / spora 1. Fase pertumbuhan primer (G1) akan tjd pembesaran sel 2. Fase replikasi gen (fase S) 3. Fase G2 yaitu thapan sel mulai menyiapkan untuk pemisahan dr gen yg sdh bereplikasi 4. Fase M (fase mitosis) yaitu pemisahan gen yg sdh bereplikasi 5. Fase C (fase cytokinesis): tjd pembagian / pemisahan sel mjd / membentuk 2 sel anakan. Cell Cycle of eukariotic cell: G1 S G2 M C Tjd pertambahan seluruh komponen sel scra teratur: Multiseluler Tanaman, hewan 1. Jumlah sel bertambah 2. Ukuran bertambah Uniseluler Yeast, bakteri : pertambahan jumlah sel Soenositik kapang jumlah sel tetap tetapi ukuran bertambah PERTUMBUHAN MIKROBIA UNISELULER (BAKTERI) BINARY FISSION 1 2 4 8 16 32 64 DST Nt = No 2 n n = jumlah generasi No = jumlah sel awal Nt = jumlah sel stelah t’ 8=1.23 Jk di – LOG- kan = log Nt = log No + n log 2 log Nt – log No = n log 2 n = log Nt – log No Log 2 Log 2 = 0,31 n = 3,33 (log Nt – log No) Tahapan Pertumbuhan Sel: 1. Fase lag / fase adaptasi: Fase ini ditunjukkan dg garis lurus. Cepat lambat pertumbuhan dipengaruhi oleh : nutrisi, lingkungan, jumlah sel awal dan keadaan fisiologi starter 2. Fase logaritmik Laju pertumbuhan konstan tertinggi, sel seragam, dan peka thd perubahan. Waktu generasi: n= 3,33 (log Nt – log No) g = t/n = t / {3,33 (log Nt – log No)} Waktu generasi : waktu yg dibutuhkan u memperbanyak diri sebanyak 2 kali lipat Misal: jumlah sel awal 105 / ml setelah 10 jam jumlah selnya 109 / ml. Hitung brp n dan g? n = 3,33 (9-5) 3,33 . 4 = 13,2 generasi g = waktu penggunaan g = t/n = (10 x 60 menit )/ 13,2 = 600 / 13,2 = 45 mnt laju pertumbuhan = k= k = 1/g = n/t = 1/45 menit PERHITUNGAN JUMLAH SEL A. Langsung : mikroskop B. Tak langsung – plate count pour plate dan spread plate - turbidimetri - berat kering sel Pour plate metode tuang Spread plate metode sebar 1. Cara Langsung; Mikroskop: Haemocytometer darah yeast Petroff hauser bacteria counter bakteri Sampel susu : 0,01 ml sebar pd 1 cm2 mikroskop Mikrometer glas objek : skala terkecil 0,01 mm, 1 areal pandang mikroskop 14-16 skala = 0,14 – 0,16 Luas areal pandang mikroskop π r2 mm2 = π r2 / 100 cm2 r = jari-jari (mm), volume setiap areal pandang mikroskop = π r2 / 100 x 0,01 ml = (π r2 / 10.000) ml Jumlah bakteri per 1 ml = 10.000 / (π r2) x jumlah bakteri per areal pandang Faktor Mikroskopik (FM): Jumlah rata-rata bakteri / areal pandang Jumlah areal pandang yg hrs diambil < 0,5 50 0,5- 1 25 1-10 10 10 – 30 5 > 30 - Metode Haemacytometer : 1 mm2 25 buah kotak besar , tiap kotak dibagi lagi menjadi 16 kotak kecil. Tiap kotak kecil memilki luas 1/400 mm2, kedalamaan 1/50 mm, isi=1/ 20.000 mm3 Atau isi = 1/ 20.000.000 ml atau cm3, maka jika 1 kotak kecil berisi 20 sel berarti = 20.000.000 x 20 = 4 10 8 sel Bahan antimikrobia : bhn kimia yg membunuh (akhiran – sidal) atau menghambat (akhiran – statik) pertumbuhan mikrobia Batasan antara – sidal dan –statik tidak jelas: konsentrasi rendah : -sidal Konsentrasi tinggi : - statik Jenis bhn pembunuh mikrobia: Bakterisidal : membunuh bakteri fungisidal : membunuh jamur Algasidal : membunuh alga Jenis bhn penghambat mikrobia: Bakteriostatik : fungistatik : Algastatik : Dengan mengukur MIC (Minimum Inhibitory Concentration): jumlah terkecil dr bhn antimikrobia yg dibutuhkan untuk menghambat pertumbuhan mikrobia yg diuji. Cara Pengukuran MIC: 1. Teknik pengenceran dg tabung reaksi: 1. Seri pengenceran media cair konsentrasi terkecil dimana tdk ada pertumbuhan (tidak keruh) adalah MIC 2.2. Teknik difusi pd medium agar (agar diffusion Methods Medium agar dlm petridish antimikrobia diteteskan pd paper disc yg tlh diletakkan pd media agar Antimikrobia terdifusi kedalam agar shg agar terbentuk zone penghambatan. 1. Macam mikrobia yg di-tes 2. Jumlah inokulum yg dipakai 3. Lamanya inkubasi 4. Kondisi lingkungan untuk inkubasi (suhu, pH, aerasi) PENGHAMBATAN PERTUMBUHAN 1. Kerusakan pd struktur dan membran sel - alkohol 70% : koagulasi proteinat semiper - phenol (sabun yg netral) dan cresol (detergent); menyerang membran sel, merusak sifat semipermiabelitas membran sitopasma 2. Merusak enzim dan proses penting pd metabolisme: - logam berat (Hg, perak): berikatan dg organik berikatan dg gugus SH protein struktur (tertiary dan quarternary) – nya berubah - Sianida : racun respirasi (ngikat gugus Fe dan memblok ujung enzim cytochrome oxydase) 3. Penghambatan kompetitif -Perubahan suksinat ke fumarat dihambat oleh malonat 4. Penghambatan sintesa protein oleh antibiotik: - streptomicin dan neomicin: menghambat penggabungan asam amino menjadi polipeptidaRNA 5. Penghambatan sintesa asam nukleat: - actinomicin D : menghambat sintesa RNA 6. Penghambatan sintesa dinding sel: - penicilin: menghambat sintesa peptidoglikan GERMISIDA : bhn kimia yg dpt membunuh mikrobia, macamnya: Antiseptik : digunakan untuk kulit : misal: alkohol 70% (mendenaturasi protein), detergent cation (berinteraksi dg membran fosfolipid) Disinfektan : digunakan untuk peralatan atau barang, misal; merkuri klorida (berikatan dg gugus SH) untuk meja, lantai; komponen klorin (reagent pengoksidasi) alat-alat industri makanan. PROSES STERILISASI: Sterilisasi: perlakuan menghilangkan semua mikrobia dr bahan Prosedur sterilisasi: 1. Secara fisika: dg panas dan radiasi 1. Secara fisika: dg panas dan radiasi a. dry oven (pemanasan kering) dg oven, 170 C, 90 menit, alat gelas, bhn tahan pana b. Sterilisasi dg steam dg autoclave, 120 C 20 menit, bhn larutan 2. Secara kimia : dg bhn kimia Untuk bhn yg labil panas, etilen oksida cairan yg mendidih pd suhu 10,7 C. jumlah yg ditambahkan dalam lautan 0,5 – 1% (dalam bntuk cair) pd suhu 0-4 C atau dlm bentuk gas. Kelemahan : tak stabil berubah jd etilen glikol (tak menguap), eksplosif dan beracun juga pd manusia. 3. Filtrasi : dg filter untuk bhn cair kertas, asbes, fiber glass, disc dg penyususn selulosa asetat atau selulosa nitrat, filter nucleopore (film polikarbonat- tebal 10 um.