JURNALISTIK NON BERITA Produk Jurnalistik Non-Berita, Susunan Tulisan dan Jenis-Jenis Produk-Produk Jurnalistik Non Berita NON-BERITA Jurnalistik dipahami sebagai pengetahuan tentang penulisan, penafsiran, proses dan penyebaran informasi secara sistematik dan dapat dipercaya untuk diterbitkan kepada masyarakat umum melalui media massa. Pengertian ini memberi pemahaman kalau sebuah tulisan tidak akan disebut karya jurnalistik jika tidak disajikan kepada publik atau masyarakat melalui media massa. Kemudian dalam kajian jurnalistik, tulisan dalam media massa selama ini dikenal dalam dua bentuk, yakni berita dan non berita. Jurnalistik non berita adalah opini, profil dan sebagainya yang mencakup artikel, opini, kolom, essai, resensi, tajuk rencana, karikatural, dan pojok. A. Artikel Artikel didefiniskan sebagai "pemikiran, pendapat, ide dan opini seseorang tentang berbagai tema dan peristiwa".Menulis artikel tidak jauh beda dengan bentuk tulisan lain, susunannya adalah: 1. Menentukan tema Tema sebaiknya aktual atau mengangkat topik yang sedang hangat diperbincangkan. Inspirasi dapat berasal dari ide yang diperoleh dari proses berpikir, pendapat orang lain atau dari peristiwa yang kita ketahui baik secara langsung maupun tidak langsung. 2. Sudut pandang penulisan Sudut pandang dapat ditinjau dari aspek politik, ekonomi, hukum, budaya, agama, dan sebagainya. Artikel dapat pula dibuat dengan menggabungkan berbagai sudut pandang tersebut.Jika berita manyajikan hanya fakta tentang apa yang telah terjadi, artikel memuat ulasan tentang fakta yang telah terjadi itu dan dapat memuat apa yang bakal terjadi (prediksi) secara, ulasannya tentu mesti diperkuat dengan berbagai argumentasi dan dapat didukung dengan data yang akurat. 3. Topik bahasan Judul dalam artikel biasanya tidak sama persis dengan topik yang dibicarakan, semisal topik tentang "Kenaikan Harga BBM" judul artikel dapat saja menjadi "Aksi Menolak Kenaikan Harga BBM Mulai Marak". Judul ini sebaiknya dibuat singkat, namun mesti menjiwai seluruh isi tulisan dan dapat menggelitik orang untuk pembacannya. Patut dipahami, kalau artikel merupakan karya jurnalisik yang mempunyai nilai ilmiah bahkan merupakan karya ilmiah. Karena dalam artikel susunan penulisannya mengikuti kaidah karya ilmiah: ada batasan-batasan permasalahan yang diungkapkan untuk selanjutnya diurai dalam tulisan, bahasa yang digunakan adalah bahasa ilmiah-baku yang tidak kaku. B. Opini Dalam pemahaman sederhana, opini adalah sebagai sebuah tulisan yang memuat pendapat atau pandangan penulis. Opini bukan merupakan konstruksi peristiwa, tetapi lebih pada penilaian terhadap peristiwa (fakta), jadi dalam opini terdapat unsur-unsur subyektifitas penulis dalam penyajiannya. Dalam hal penulisan, opini tidak mesti berdasar pada rumus 5W+IHsebagaimana berita. Opini adalah artikel yang mengandung subjektivitas, bukan hanya fakta. Menulis sebuah opini sama halnya dengan menulis artikel, perlu menentukan tema dan kerangka karangan. Namun biasanya untuk opini (semisal dalam bentuk surat pembaca) hanya mengungkapkan satu tema khusus yang sifatnya lebih menyoroti topik tertentu yang lebih sempit. Sedangkan opini dalam bentuk artikel mengulas suatu hal lebih luas dan mendalam meski tetap pada satu tema tertentu. Dalam jurnalistik, ada beberapa bentuk penulisan opini, yakni artikel, kolom, esai, resensi. C. Kolom dan Essai Kolom dimaksudkan untuk mengurai permasalahan menjadikan lebih terarah. Dalam penulisannya, kolom tidak ketat seperti artikel, bahasa yang digunakan lebih lentur, mudah dipahami, serta terkesan santai. Sementara bentuk tulisan essai lebih longgar dan lebih pendek dari kolom.Dalam essai, kekhasan personal penulisnya lebih ditonjolkan dalam mengurai permasalahan.Sehingga biasanya karakter penulis akan tercermin saat memaparkan idenya dalam essai yang ditulisnya. D. Resensi Resensi merupakan bentuk tulisan dalam hal pengambaran atau analisa terhadap sebuah teks. Teks dimaksud dapat berupa buku, film, pertunjukan teater, pameran seni maupun lagu. Sebagian orang menyebut resensi sama dengan sinopsis, pengambaran secara global tentang teks.Namun sebenarnya tidaklah sama, karena dalam resensi ada sentuhan analisa penulis. Seorang resensor juga harus berlaku subyektif mungkin dalam menggambarkan atau menganalisa teks. E. Tajuk Rencana Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual , fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat Tajuk rencana memuat fakta dan opini yang disusun secara ringkas dan logis. Biasanya judul editorial sifatnya meghimbau pembaca dengan menggunakan kalimat untuk paragraf awal (lead) yang tidak terlalu panjang. Editorial yang baik mengandung keseimbangan antara menentukan dan menganalisa problema dengan logis dengan penyajian hasil analisa dalam bentuk tulisan yang enak dibaca. Kalau artikel, opini dan surat pembaca dalam surat kabar merupakan pendapat seseorang pembaca terhadap suatu masalah, peristiwa atau kejadian tertentu. Tajuk Rencana atau editorial adalah opini atau pendapat redaksi media massa bersangkutan. F. Karikatural Secara etimologis, karikatur berasal dari bahasa Italia, caricare, yang artinya melebihlebihkan. Karikatur merupakan representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebih-lebihkan sehingga melahirkan kelucuan.Karikatur juga sering dipakai sebagai sarana kritik sosial dan politik. G. Pojok Pojok adalah kutipan pernyataan singkat narasumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversial untuk kemudian dikomentari pihak redaksi dengan katakata atau kalimat yang mengsuik , menggelitik, dan ada kalanya reflektif. Ciri-ciri pojok : a. Berisi dua alinea. Alinea pertama menyajikan suntingan berita atau peristiwa. Alinea kedua menyajikan opini atau pandangan-pandangan dari media massa tersebut sebagai respon terhadap isi yang tersaji dalam alinea pertama. b. Isi yang disajikan baik dalam alinea pertama maupun dalam alinea kedua , biasanya terangkai dalam kalimat-kalimat pendek. Opini atau pendangan-pandangan dari lembaga surat kabar disajikan dalam kalimatkalimat bernada sinis dan humoris. Karena keberadaan jurnalistik non berita ini, maka media massa terutama media cetak menjadi pilihan bagi penulis untuk menyampaikan ide, gagasan, pendapat, fakta, data atau informasi lain agar diketahui publik. FEATURE Feature adalah tulisan hasil reportase (peliputan) mengenai suatu objek atau peristiwa yang bersifat memberikan informasi, mendidik, menghibur, meyakinkan, serta menggugah simpati atau empati pembaca. Penulisan ini tidak terikat oleh 5W + 1H dan tidak terikat waktu, jadinya lebih awet. Penulisan feature itu lebih santai dan fleksibel. Selain itu, feature lebih bersifat subyektif (tersirat opini atau sudut pandang penulis) sehingga opini itu tersamar dalam pelukisan suasana, penggunaan contoh-contoh, serta penyertaan nara sumber pilihan yang dapat dipertanggungjawabkan kredibilitasnya. Sebuah feature hendaknya ditulis dengan gaya bertutur, deskriptif, sedemikian rupa sehingga susunan kata dan kalimatnya mampu menggambarkan atau melukiskan suatu profil atau peristiwa tertentu. Oleh karena itu, feature sesungguhnya sebuah “cerita”, tapi bukan cerita mengenai fiksi melainkan mengenai fakta. Perbedaan feature dengan straight news : Feature: - Informasi yang disajikan ringan - Emosional penonton - Nilai kemanusiaan - Tidak terikat waktu - Bersumber dari berita News: - Fakta - Tidak rekayasa - Penulisan lebih mendalam - Penyelidikan data mendalam - Dikupas secara mendalam - Informasi yang disajikan berat Persamaan feature dengan straight news: Persamaan straight news dan feature terletak pada penulisannya yang menggunakan piramida terbalik. Piramida terbalik sendiri adalah menempatkan sesuatu dari yang terpenting mencakup 5W + 1H di atas hingga mengerucut ke bawah pada suatu yang tidak penting atau hanya sebagai pelengkap berita. Hal ini dimaksudkan agar saat proses editing, tidak ada info penting yang terpotong. A. Cirri umum feature: 1. Lengkap Sebuah feature disebut lengkap bila menyatukan bagian-bagian fakta dari suatu peristiwa, dan memadukan jalan pikiran penulisnya dalam bagian pendahuluan, rincian atau uraian , dan kesimpulan atau penutup (punch). 2. Melawan Kebasian Feature dapat menjadi alat ampuh melawan kebiasaan berita. berita hanya berumur 24 jam. Dengan feature, sebuah berita dapat dipoles menjadi menarik kembali dan tetap aktual. 3. Non Fiksi Feature merupakan pengungkapan fakta-fakta yang dirangkai menjadi satu kesatuan dan memebrikan gambaran yang jelas dan utuh kepada pembaca mengenai suatu peristiwa atau suatu objek. 4. Bagian Dari Media Massa Sebuah feature harus disajikan dalam media massa, baik cetak (surat kabar, majalah dan buletin) maupun elektronik (televisi dan radio, web dan blog) 5. Panjang tak Tentu Belum ada ketentuan mengenai panjang pendeknya sebuah feature, sehingga tulisanfeature sangat bervariasi tergantung penulisnya. Panjang pendeknya sebuah featuretergantung pada penting-tidaknya peristiwa, menariknya aspek yang diungkap, dan bagaimana penulis berusaha mewarnai feature sehingga memikat dari awal sampai akhir. B. Ciri khas feature: 1. Mengandung segi human interest. Tulisan feature memberikan penekanan pada fakta-fakta yang dianggap mampu menggugah emosi-menghibur, memunculkan empati dan keharuan. Dengan kata lain, sebuah feature juga harus mengandung segi human interest atau human touch-menyentuh rasa manusiawi. Karenanya, feature termasuk kategori soft news (berita ringan) yang pemahamannya lebih menggunakan emosi. Berbeda dengan hard news (berita keras), yang isinya mengacu kepada dan pemahamannya lebih banyak menggunakan pemikiran. 2. Mengandung unsur sastra. Satu hal penting dalam sebuah feature adalah ia harus mengandung unsur sastra. Feature ditulis dengan cara atau gaya menulis fiksi. Karenanya, tulisan feature mirip dengan sebuah cerpen atau novel-bacaan ringan dan menyenangkan-namun tetap informatif dan faktual. Karenanya pula, seorang penulis feature pada prinsipnya adalah seorang yang sedang bercerita. C. Jenis Jenis Feature 1. Feature kepribadian Profil mengungkap manusia yang menarik. Misalnya, tentang seseorang yang secara dramatik, melalui berbagai liku-liku, kemudian mencapai karir yang istimewa dan sukses atau menjadi terkenal karena kepribadian mereka yang penuh warna. Agar efektif, profil seperti ini harus lebih dari sekadar daftar pencapaian dan tanggal tanggal penting dari kehidupan si individu. Profil harus bisa mengungkap karakter manusia itu. Untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan, penulis feature tentang pribadi seperti ini seringkali harus mengamati subyek mereka ketika bekerja; mengunjungi rumah mereka dan mewawancara teman-teman, kerabat dan kawan bisnis mereka. Profil yang komplit sebaiknya disertai kutipan-kutipan si subyek yang bisa menggambarkan dengan pas karakternya. Profil yang baik juga bisa memberikan kesan pada pembacanya bahwa mereka telah bertemu dan berbicara dengan sang tokoh. 2. Feature sejarah Feature sejarah memperingati tanggal-tanggal dari peristiwa penting, seperti proklamasi kemerdekaan, pemboman Hiroshima atau pembunuhan jenderal-jenderal revolusi. Koran juga sering menerbitkan feature peringatan 100 tahun lahir atau meninggalnya seorang tokoh. Kisah feature sejarah juga bisa terikat pada peristiwa-peristiawa mutakhir yang memangkitkan minat dalam topik mereka. Jika musibah gunung api terjadi, koran sering memuat peristiwa serupa di masa lalu. Feature sejarah juga sering melukiskan landmark (monumen/gedung) terkenal, pionir, filosof, fasilitas hiburan dan medis, perubahan dalam komposisi rasial, pola perumahan, makanan, industri, agama dan kemakmuran. 3. Feature petualangan Feature petualangan melukiskan pengalaman-pengalaman istimewa dan mencengangkan mungkin pengalaman seseorang yang selamat dari sebuah kecelakaan pesawat terbang, mendaki gunung, berlayar keliling dunia pengalaman ikut dalam peperangan. 4. Feature musiman Reporter seringkali ditugasi untuk menulis feature tentang musim dan liburan, tentang Hari Raya, Natal, dan musim kemarau. Kisah seperti itu sangat sulit ditulis, karena agar tetap menarik, reporter harus menemukan angle atau sudut pandang yang segar. 5. Feature Interpretatif Feature dari jenis ini mencoba memberikan deskripsi dan penjelasan lebih detil terhadap topik-topik yang telah diberitakan. Feature interpretatif bisa menyajikan sebuah organisasi, aktifitas, trend atau gagasan tertentu. Misalnya, setelah kisah berita menggambarkan aksi terorisme, feature interpretatif mungkin mengkaji identitas, taktik dan tujuan terorisme. Berita memberikan gagasan bagi ribuan feature semacam ini. Setelah perampokan bank, feature interpretatif bisa saja menyajikan tentang latihan yang diberikan bank kepada pegawai untuk me-nangkal perampokan. 6. Feature kiat (how-to-do-it feature) Feature ini berkisah kepada pembacanya bagaimana melakukan sesuatu hal: bagaimana membeli rumah, menemukan pekerjaan, bertanam di kebun, mereparasi mobil atau mempererat tali perkawinan. Kisah seperti ini seringkali lebih pendek ketimbang jenis feature lain dan lebih sulit dalam penulisannya. Reporter yang belum berpengalaman akan cenderung menceramahi atau mendikte pembaca — memberikan opini mereka sendiri bukannya mewawancara sumber ahli dan memberikan advis detil dan faktual. LANGKAH MENULIS FEATURE 1. Pilih kasus yang sangat menarik, yang menyangkut kepentingan banyak orang yang menarik untuk ditulis. 2. Cari kaitan dengan news peg (gantungan cerita). 3. Cari tau kasus yang di tulis apakah memenuhi kriteria sebagai kepentingan public. 4. Kuasai bahan dengan lengkap dan akurat. 5. Mulai menulis feature. KESIMPULAN Jurnalistik nonberita adalah opini, profil dan sebagainya yang mencakup artikel, opini, kolom, essai, resensi, tajuk rencana, karikatural, dan pojok. Artikel didefiniskan sebagai "pemikiran, pendapat, ide dan opini seseorang tentang berbagai tema dan peristiwa". opini adalah sebagai sebuah tulisan yang memuat pendapat atau pandangan penulis. Kolom dan essai untuk mengurai permasalahan menjadikan lebih terarah. Resensi merupakan bentuk tulisan dalam hal pengambaran atau analisa terhadap sebuah teks. Tajuk rencana atau editorial adalah opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual , fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat Tajuk rencana memuat fakta dan opini yang disusun secara ringkas dan logis. Karikatur merupakan representasi sikap atau karakter seseorang dengan cara melebihlebihkan sehingga melahirkan kelucuan. Pojok adalah kutipan pernyataan singkat narasumber atau peristiwa tertentu yang dianggap menarik atau kontroversial untuk kemudian dikomentari pihak redaksi dengan kata-kata atau kalimat yang mengsuik , menggelitik, dan ada kalanya reflektif. Soal 1. Opini berisi pendapat dan sikap resmi suatu media sebagai institusi penerbitan terhadap persoalan aktual, fenomenal, dan atau kontroversial yang berkembang dalam masyarakat adalah? 2. Tujuan penulisan feature adalah? 3. Produk-produk jurnalistik di bagi menjadi beberapa bagian termasuk Featur. Sebutkan 3 jenis-jenis Featur yang anda ketahui! 4. Sebutkan macam-macam Resensi yang ada di produk-produk jurnalistik! 5. Sebutkan perbedaan Feature dan News! 6. Sebutkan contoh jurnalistik non-berita pada media massa televisi! 7. Jelaskan pengertian dari tajuk rencana! 8. Dalam jurnalistik, ada beberapa bentuk penulisan opini? Jawab 1. Tajuk rencana atau editorial. 2. Untuk mengunggah perasaan pembacanya selain memberikan informasi lebih mendalam mengenai sesuatu dibalik peristiwa. 3. Jenis-jenis Featur adalah 1) Bright, tulisan pendek dengan human interest yang menonjol dari suatu kejadian, biasanya menggelitik atau mengandung unsur humor. 2) Feature Berita (news feature), feature tentang peristiwa aktual. Biasanya merupakan pengembangan dari sebuah straight news, dengan membuka informasi latar belakang masalahnya agar pembaca mendapatkan pemahaman lebih jelas tentang unsur how da why atau duduk perkara sebuah peristiwa. 3) Feature Artikel , yaitu feature yang berisi tentang pemikiran, gagasan, atau ilmu pengetahuan yang dikemas secara ringan dan menghibur. 4. Macam-macam resensi adalah 1) Resensi suatu pagelaran 2) Resensi musik 3) Resensi film 5. Perbedaanya adalah Feature : • Informasi yang di sajikan soft ( ringan ). • Emosional penonton • Fakta • Human interest ( nilai kemanusiaan ) • Tidak terikat waktu ( menguasai ruang dan waktu ) • Bersumber dari berita News : • Fakta • Tidak di rekayasa • Penulisan lebih mendalam • Penyelidikan data mendalam • Di kupas secara mendalam • Informasi yang disajikan hard ( berat ) 6. contoh jurnalistik non-berita pada media massa televisi adalah gelarwicara (talk show), dokumenter, film, kuis, musik, instruksional, dll. 7. Tajuk Rencana atau disebut juga editorial adalah suatu karya tulis yang merupakan pandangan redaksi terhadap suatu fakta atau realitas, karena merupakan pandangan redaksi, maka tulisan ini bersangkutan dengan penilaian redaksi. Tajuk rencana memuat fakta dan opini yang disusun secara ringkas dan logis. 8. Dalam jurnalistik terdapat empat bentuk penulisan opii, yaitu: artikel, kolom, esai, resensi.