PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN

advertisement
 PERAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI PERUSAHAAN.
Organisasi ialah suatu wadah atau tempat untuk melakukan kegiatan bersama, agar dapat mencapai tujuan
yang telah ditetapkan bersama. Ciri-ciri organisasi ialah:
1) terdiri daripada dua orang atau lebih
2) ada kerjasama
3) ada komunikasi antar satu anggota dengan yang lain
4) ada tujuan yang ingin dicapai.
Menurut Moore (1988:89) pada pokoknya komunikasi adalah: pusat dan minat dari suatu situasi perilaku
dimana suatu sumber menyampaikan suatu pesan kepada seorang penerima dengan tujuan mempengaruhi
perilaku si penerima. Di dalam suatu organisasi ternyata komunikasi sangat memegang peranan penting,
karena komunikasi adalah alat yang dapat digunakan oleh semua pihak. Tinggal bagaimana suatu pihak
mempergunakan dengan tepat , jika komunikasi yang disampaikan tidak tepat maka akan terjadi
kesalahpahaman antara pemberi dan penerima pesan. Komunikasi di dalam perusahaan atau organisasi
terdiri dari:
 Komunikasi Vertikal
Yaitu komunikasi dari atas ke bawah, dan dari bawah ke atas. Yaitu komunikasi dari pimpinan ke bawahan
dan dari bawahan ke pimpinan. Atasan memberi instruksi-instruksi kepada karyawan baik secara formal dan
non formal, dalam hal ini bawahan memberikan laporan-laporan , saran-saran dan pengaduan-pengaduan
kepada pimpinan.
 Komunikasi Horizontal
Komunikasi ini sifatnya mendatar, yang terjadi antar anggota, staf, karyawan dengan karyawan, mahasiswa
dengan mahasiswa. Komunikasi ini sifatnya lebih non formal, meski ada yang formal juga.
 Komunikasi Diagonal
Komunikasi ini menunjukkan hubungan-hubungan dengan orang-orang yang mempunyai status lebih tinggi
atau lebih rendah.
 DEFINISI KOMUNIKASI.
Komunikasi adalah Suatu proses penyampaian pesan atau informasi dari suatu pihak ke pihak yang lain
dengan tujuan tercapai persepsi atau pengertian yang sama. Komunikasi adalah salah satu fungsi dasar dari
manajemen dalam organisasi dan pentingnya hampir tidak bisa terlalu ditekankan. Ini adalah proses transmisi
informasi, gagasan, pikiran, pendapat dan rencana antara berbagai bagian organisasi.
Komunikasi dalam organisasi sangat penting karena dengan adanya komunikasi maka seseorang bisa
berhubungan dengan orang lain dan saling bertukar pikiran yang bisa menambah wawasan seseorang dalam
bekerja atau menjalani kehidupan sehari-hari. Maka untuk membina hubungan kerja antar pegawai maupun
antar atasan bawahan perlulah membicarakan komunikasi secara lebih terperinci.
Hal ini tidak mungkin untuk memiliki hubungan manusia tanpa komunikasi. Namun, komunikasi yang baik dan
efektif diperlukan tidak hanya untuk hubungan manusia yang baik tetapi juga untuk bisnis yang baik dan
sukses.( Siti Amilda Nadiyya,TGL 6 DESEMBER 2012,8:29 AM).
 PROSES KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.
Yang dimaksud dengan proses komunikasi adalah proses yang menggambarkan kegiatan komunikasi antar
manusia yang bersifat interaktif, relasional, dan transaksional dimana komunikator mengirimkan pesan kepada
komunikan melalui media tertentu dengan maksud dan tujuan tertentu. Sejalan dengan pendapat Gibson
(1994) proses komunikasi terdiri dari lima unsur yakni: Komunikator, pesan, perantara, penerima, dan balikan.
Adapun Lasswell (1984), yaitu orang pertama yang mengajukan model proses komunikasi membuat formula
sebagai berikut: Siapa, mengatakan apa, bagaimana caranya, kepada siapa, dan apa hasilnya. Sementara
Berlo (1960) menggambarkan proses komunikasi terdiri dari tujuh elemen yakni:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Sumber komunikasi
Pengkodean
Pesan
Saluran
Pendekodean
Penerima
Umpan balik.
Untuk lebih jelasnya model Berlo ini dapat dilihat pada gambar di bawah ini:
Dalam konteks organisasi, proses komunikasi di atas yang digambarkan lewat model dapat disimpulkan
bahwa, komunikasi merupakan aktivitas yang menghubungkan antarmanusia dan antar kelompok dalam
sebuah organisasi. Komunikasi antar individu dan kelompok/tim dalam organisasi menciptakan harapan.
Harapan ini kemudian akan menghasilkan peranan-peranan tertentu yang harus diemban untuk mencapai
tujuan bersama/ organisasi. Agar pimpinan dapat mempengaruhi dan memotivasi para pekerja/karyawan agar
secara bersama-sama mewujudkan tujuan organiasasi maka perlu dikembangkan system komunikasi yang
efektif. Apabila komunikasi efektif, ia dapat mendorong timbulnya prestasi kerja dan kemudian akan
memunculkan kepuasan kerja.
Terdapat 2 proses komunikasi dalam organisasi, yaitu proses komunikasi internal dan proses komunikasi
eksternal.
a)
Komunikasi Internal
Merupakan pertukaran gagasan di antara para administrator dan karyawan dalam suatu perusahaan dalam
struktur lengkap yang khas disertai pertukaran gagasan secara horisontal dan vertikal di dalam perusahaan,
sehingga pekerjaan berjalan (operasi dan manajemen).
Adapun Empat Dimensi Komunikasi dalam organisasi, yaitu :
1.
Downward communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung ketika orang-orang yang berada pada tataran manajemen mengirimkan
pesan kepada bawahannya. Fungsi arus komunikasi dari atas ke bawah ini adalah:
•
Pemberian atau penyimpanan instruksi kerja (job instruction)
•
Penjelasan dari pimpinan tentang mengapa suatu tugas perlu untuk dilaksanakan (job retionnale)
•
Penyampaian informasi mengenai peraturan-peraturan yang berlaku (procedures and practices)
•
Pemberian motivasi kepada karyawan untuk bekerja lebih baik.
2.
Upward communication
Yaitu komunikasi yang terjadi ketika bawahan (subordinate) mengirim pesan kepada atasannya. Fungsi arus
komunikasi dari bawah ke atas ini adalah:
•
Penyampaian informai tentang pekerjaan pekerjaan ataupun tugas yang sudah dilaksanakan
•
Penyampaian informasi tentang persoalan-persoalan pekerjaan ataupun tugas yang tidak dapat
diselesaikan oleh bawahan
•
Penyampaian saran-saran perbaikan dari bawahan
•
Penyampaian keluhan dari bawahan tentang dirinya sendiri maupun pekerjaannya
Komunikasi ke atas menjadi terlalu rumit dan menyita waktu dan mungkin hanya segelintir kecil manajer
organisasi
yang
mengetahui
bagaimana
cara
memperoleh
informasi
dari
bawah.
Sharma (1979) mengemukakan 4 alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit:
•
Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka
•
Perasaan bahwa atasan mereka tidak tertarik kepada masalah yang dialami pegawai
•
Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan pegawai
• Perasaan bahwa atasan tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada apa yang disampaikan pegawai.
3.
Horizontal communication
Yaitu komunikasi yang berlangsung di antara para karyawan ataupun bagian yang memiliki kedudukan yang
setara.
Fungsi arus komunikasi horisontal ini adalah:
•
Memperbaiki koordinasi tugas
•
Upaya pemecahan masalah
•
Saling berbagi informasi
•
Upaya pemecahan konflik
•
Membina hubungan melalui kegiatan bersama
4.
Interline communication
Yaitu tindak komunikasi untuk berbagi informasi melewati batas-batas fungsional. Spesialis staf biasanya
paling aktif dalam komunikasi lintas-saluran ini karena biasanya tanggung jawab mereka berhubungan dengan
jabatan fungsional.
b
b)
Komunikasi Eksternal
Adalah komunikasi antara pimpinan organisasi (perusahaan) dengan khalayak audience di luar organisasi.
Contoh dari komunikasi eksternal, yaitu :
·
Komunikasi dari organisasi kepada khalayak yang bersifat informatif. Contohnya adalah Majalah, Press
release/media release, Artikel surat kabar atau majalah, Pidato, Brosur, Poster, Konferensi pers, dll.
·
Komunikasi dari khalayak kepada organisasi.
 FUNGSI KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI.
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
a)
Fungsi informatif
Organisasi dapat dipandang sebagai suatu sistem pemrosesan informasi. Maksudnya, seluruh anggota dalam
suatu organisasi berharap dapat memperoleh informasi yang lebih banyak, lebih baik dan tepat waktu.
b)
Fungsi regulatif
Fungsi ini berkaitan dengan peraturan-peraturan yang berlaku dalam suatu organisasi. Terdapat dua hal yang
berpengaruh terhadap fungsi regulatif, yaitu:
·
Berkaitan dengan orang-orang yang berada dalam tataran manajemen.
·
Berkaitan dengan pesan. Pesan-pesan regulatif pada dasarnya berorientasi pada kerja.
c)
Fungsi persuasif
Dalam mengatur suatu organisasi, kekuasaan dan kewenangan tidak akan selalu membawa hasil sesuai
dengan yang diharapkan. Adanya kenyataan ini, maka banyak pimpinan yang lebih suka untuk mempersuasi
bawahannya dari pada memberi perintah. Sebab pekerjaan yang dilakukan secara sukarela oleh karyawan
akan menghasilkan kepedulian yang lebih besar dibanding kalau pimpinan sering memperlihatkan kekuasaan
dan kewenangannya.
d) Fungsi integratif
Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang memungkinkan karyawan dapat melaksanakan
tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu:
§ Saluran komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin, newsletter) dan
laporan kemajuan organisasi.
§ Saluran komunikasi informal seperti perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan
olahraga, ataupun kegiatan darmawisata.
DAFTAR PUSTAKA
1. Widy Krisna Y,Peran organisasi dalam perusahaan,
http://cimuncangcoorp.blogspot.com/2011/01/peran-organisasi-dalam-perusahaan.html,
(SABTU,22 JANUARI 2011).
2. Indah Amalia,Peran Komunikasi Dalam Perusahaan,
http://indahdear.blogspot.com/2010/11/peran-komunikasi-dalam-perusahaan.html,
(SENIN, 15 NOVEMBER 2010).
3. Siti Amilda Nadiyya,Komunikasi dalam organisasi,
http://amildanadiyyas1.blogspot.com/2012/12/komunikasi-dalam-organisasi.html,
(TGL 6 DESEMBER 2012,8:29 AM).
Download