BAB I AKUNTANSI DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar Mendeskripsikan Akuntansi sebagai sisten informasi A. SEJARAH AKUNTANSI Sejarah akuntansi dimulai dari proses pencatatan yang dilakukan oleh para pedagang dari Genoa, untuk menghitung berapa keuntungan/kerugian dalam berdagang, mereka akan membendingkan jumlah harta pada waktu berangkat dengan jumlah harta pada waktu pulang. Itulah awal mula perkembangan timbulnya akuntansi, yang prosesnya bersamaan dengan perkembangan bisnis. Pada tahun 1494 lahirlah buku pertama “SUMMA DE ARITHMETICA GEOMETRICA, PROPORTIONI ET PROPORTIONALITE” yang salah satu babnya memuat akuntansi yaitu TRACTATUS DE COMPUTIS ET SCRIPTORIS, dibuat oleh Lucas Pacioli yang kemudian dikenal sebagai bapak akuntansi. Pada abad ke 15 romawi jatuh, pusat perdagangan pindah kebelanda, sehingga perkembangan akuntansi memakai system kontinental. Setelah belanda meninggalkan Indonesia, maka pada zaman jepang terdapat kekosongan tenaga akuntansi. Oleh sebab itu kursus akuntansi mulai ditingkatkan, dan disinilah awal mulanya keberadaan akuntan di Indonesia. Pada zaman kemerdekaan dimulai pengiriman akuntan dari Indonesia keluar negri (AS), dan sejak itu pula system akuntansi bergeser dari system kontinental ke system Anglo Saxon (AS). Perguruan tinggi mulai berlomba-lomba membuka jurusan akuntansi, dan berawal tahun 1952. seiring dengan perkembangan akuntansi, maka pada tahun 1953 berdirilah Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan lembaga pengembangan akuntansi di Indonesia B. PENGERTIAN Istilah akuntansi yang merupakan terjemahan bebas dari Accountancy, mempunyai pengertian yang menurut ahli yang satu dengan yang lain tidak sama. Walaupun demikian pada prinsipnya mempunyai pengertian yang sejenis. Menurut American Accounting Association, yaitu lembaga yang bertugas memberikan gelar Akuntan di AS, mendefinisikan sebagai berikut : Proses pengidentifikasian, pengukuran dan pelaporan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas, bagi pihak pemakai informasi. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa : a. Akuntansi merupakan proses identifikasi/pengenalan, pengkuran dan pelaporan ekonomi. b. Informasi yang di hasilkan oleh akuntansi diharapkan berguna untuk penilaian dan pengambilan keputusan bagi pihak yang memerlukannya. C. AKUNTANSI SEBAGAI SUATU SISTEM INFORMASI Akuntansi harus dilaksanakan dalam berbagai organisasi mengingat semakin rumitnya variabel-variabel yang harus dihadapi walaupun pada perusahaan yang kecil.Karena kerumitan-kerumitan tersebut menyebabkan para pengambil keputusan menjadi semakin tergantung pada akuntansi. Dalam akuntansi,transaksi-transaksi keuangan diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan laporan yang siap digunakan untuk pengambilan keputusan manajemen. Dengtan demikian, akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sangat diperlukan oleh perusahaan. D. PEMAKAI AKUNTANSI Tujuan akuntansi adalah memberikan informasi keuangan kepada pemakai/pihak-pihak lain yang memerlukan : Pihak-pihak yang memerlukan akuntansi antara lain : a. Pihak intern Manajemen berkepentingan langsung dan sangan membutuhkan informasi keuangan pengendalian/controlling, pengkoordinasian/coordinating dan perencanaan/planning suatu perusahaan. untuk tujuan b. Pihak extern a. Pemilik/investor dan calon pemilik Pemilik memerlukan akuntansi untuk memenuhi posisi maju/mundurnya perusahaan, sehingga ia dapat menentukan apakah akan mempertahankan perusahaannya, menjual atau menanam modalnya di perusahaan lain. Calon pemilik dapat menentukan apakah dia akan menanamkan modalnya pada perusahaan itu. b. Kreditor dan calon kreditor Informasi akuntansi berguna untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mengembalikan pinjaman, sehingga dapat dijadikan pedoman apakah akan di tambah pinjamannya atau justru akan ditarik pinjaman yang telah diberikan. Bagi calon kreditor berguna untuk menilai resiko yang akan terjadi sebelum pinjaman diputuskan ataru diberikan. 1 c. Pemerintah Informasi akuntansi bai pemerintah sangan berguna untuk tujuan pajak dan pengaturannya, pemeriksaan terhadap kebenaran jumlah pajak yang dilaporkan, dan sebagai lat penilai apakah perusahaan mematuhi peraturan yang telah ditetapkan, serta pemantauan perkembangan perusahaan melalui Biro Pusat Statistik. c. Karyawan Informasi ekonomi bagi karyawan akan berguna untuk mengetahui kelangsungan hidupnya, maju mundurnya perusahaan yang berguna untuk kemantapan kerja, pertimbangan naik turunnya gaji dan jaminan social. d. Pelanggan Informasi ekonomi berguna untuk mengevaluasi hubungan usaha hubungan usaha dengan perusahaan, dan menentukan kelanjutan hubungan di masa mendatang. E. BIDANG-BIDANG AKUNTANSI a. Akuntansi Keuangan Adalah akuntansi yang berhubungan dengan pencatatan transaksi keuangan. Hasil akhir akuntansi keuangan adalah Laporan Laba/rugi, Laporan perubahan modal, neraca, Laporan perubahan posisi keuangan, catatan atas laporan keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan harus sesuai dengan prisip akuntansi yang berterima umum. b. Akuntansi manajemen Adalah akuntansi yang memberikan informasi baik keuangan (kuantitatif) maupun bukan keuangan(kualitatif), untuk kepentingn manajemen perusahaan. Bidang ini bermanfaat untuk pengambilan keputusan dan pengendalian operasi perusahaan. c. Akuntansi Biaya Akuntansi biaya berhubungan dengan perencanaan, penetapan dan pengendalian biaya produksi.Kegiatan utama akuntansi biaya ditujukan untuk menghitung biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk pembuatan dan pendistribusian produk. Akuntansi biaya digunakan oleh perusahaan manufaktur atau pabrikasi sebagai alat pengendalian tas kegiatan yang telah dilakukan. Selain itu akuntansi biaya juga digunakan oleh perusahaan untuk membuat rencana dimasa yang akan dating. d. Akuntansi Pemeriksaan/Auditing Kegiatan utama pada bidang ini adalah membahas prinsip prosedur, metode dan teknik pemeriksaan untuk menentukan kewajaran suatu laporan keuangan. Adapun tujuan dari pemeriksaan/audit ini yaitu untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan yang disusun mencerminkan data-data yang layak, tepat waktu, relevan, dan dapat dipercaya sesuai dengan prinsip-prinsip dan standar akuntansi yang berlaku. e. Akuntansi Anggaran Bidang ini mencakup perencanaan keuangan untuk jangka waktu yang akan dating sebagai pelaksanaan operasi perusahaan secara umum dan diakhir periode bertugas untuk membandingkan anggaran dengan realisasi sebagai eveluasi perusahaan. Akuntansi Anggaran merupakan bagian dari akuntansi manajemen. f. Akuntansi Pemerintah Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi pada lembaga-lembaga pemerintah. Adapun tujuan dari akuntansi pemerintah yaitu menyediakan laporan keuangan mengenai aspek kepengurusan administrasi Negara dan untuk proses pengawasan atas pengeluaran anggaran Negara. g. Akuntansi perpajakan Bidang ini membahas berbagai transaksi perusahaan yang bersangkutan dengan berbagai peraturan perpajakan. Laporan akuntansi perpajakan meliputi: persiapan untuk pelaporan, pembayaran pajak, ataupun pengembalian pajak. h. Akuntansi Perbankan Akuntansi ini merupakan akuntansi yang proses pencatatannya seperti akuntasi perusahaan jasa. Akan tetapi inti pokok dari bahasan ini mencakup akuntansi keuangan, akuntansi manajemen ,audit dan system akuntansi. i. Akuntansi Pendidikan Akuntansi pendidikan berhubungan dengan kegiatan pengembangan dan penyebaran pendidikan akuntansi. j. Sistem Akuntansi Sistem akuntansi adalah bidang akuntansi yang mengkhususkan diri dalam perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan, serta pelaporan data keuangan. F. PROFESI AKUNTANSI Macam-macam akuntan dan tugasnya, menurut UU No.34 th. 1945 : a. Akuntan Privat/Intern/Manajemen Adalah akuntan yang bekerja dalam suatu perusahaan/ organisasi tertentu, bertugas menjalankan fungsi akuntansi keuangan maupun akuntansi manajemen. 2 b. Akuntan Publik (Extern) Adalah akuntan yang menjalankan fungsi pemeriksaan secara bebas (indepeden) terhadap laporan keuangan perusahaan dan organisasi lain. Hasil laporan keuangan dinyatakan dalam laporan akuntansi yang berisi pendapat tentang kewajaran atau kelayakan laporan keuangan yang diperiksanya. Tugas selain pemeriksaan adalah : - Konsultasi perencanaan dan pelaporan pajak - Penyusunan anggaran - Penyusunan system akuntansi - Penyusunan system akuntansi - Penyusunan laporan keuangan c. Akuntan Pemerintah Adalah akuntan yang bekerja di lembaga pemerintahan, misalnya : di BPK, Dirjen pajak, BPKP, Departemen keuangan dan lain-lain. Tugasnya adalah mengawasi keuangan dan kekayaan negara sampai pengelolaan keuangan dan kekayaayn negara. d. Akuntan Pendidik Akuntan yang bekerja di lembaga pendidikan untuk mengajarkan, melakukan riset dan mengembangakan pengetahuan akuntansi. G. KUALITAS INFORMASI AKUNTANSI Informasi keuangan akan bermanfaat bila memenuhi ketujuh kualitas sebagai berikut : 1. Relevan Suatu informasi harus bisa dihubungkan dengan tujuan penggunaaanya. 2. Dapat dimengerti Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya yang dinyatakan dalam bentuk dan dengan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai. 3. Daya Uji Pengukuran tidak dapat sepenuhnya lepas dari pertimbangan dan pendapat yang subyektif . Untuk meningkatkan manfaatnya, informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independent dengan metode mpengukuran yang sama. 4. Netral Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak tergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak tertentu. 5. Tepat waktu Informasi harus disampaikan secepat mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar dalampengambilan keputusan dan digunakan untuk membantu dalam pengambilan keputusan ekonomi serta untuk menghindari tertundanya pengambilan keputusan tersebut. 6. Daya banding Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan periode sebelumnya dari perusahaan yang sama atau dengan laporan keuangan perusahaan-perusahaan lainnya pada periode yang sama. 7. Lengkap Informasi keuangan baru dikatakan lengkap jika memenuhi keenam tujuan kualitatif diatas dan dapat memenuhi standar pengungkapan dalam laporan keuangan. Standar ini menghendaki pengungkapan seluruh fakta keuangan yang penting dan penyajian fakta tersebut secara jelas dan tidak menyesatkan bagi pemakainya. Pilihlah jawaban yang paling tepat ! 1. Berikut ini yang dimaksud pihak intern perusahaan adalah…. a. karyawan d. pemilik perusahaan b. pimpinan e. semua yang ada dalam perusahaan c. pemerintah 2. Seorang biarawan Italia yang hidup di abad ke-15 dan disebut sebagai Bapak Akuntansi adalah…. a. Adam Smith d. J.M. Keynes b. David Ricardo e. Robert Maltu c. Luca Pacioli 3. Buku pertama yang memuat dasar-dasar akuntansi yang ditulis oleh Bapak Akuntansi berjudul …. a. An esay on the Nature and Significance of Economic Science b. Tractatus de Computies et scriptoria c. La Scoula Perfecta de Mercanti d. Summa de Arithmatica, Geometrica, Proportioni, et Proportionalita e. An Inquiry in the Nature and Causes of the Wealth of Nation 3 4. Kegunaan laporan keuangan perusahaan bagi calon kreditor adalah…. a. Sebagai pertimbangan dalam menanam modal b. Untuk mengetahui pembagian laba bagi para pemegang saham c. Untuk mengetahui besarnya modal perusahaan d. Sebagai pertimbangan dalam memberikan kredit e. Untuk mengetahui besarnya keuntungan perusahaan 5. Kegunaan laporan keuangan perusahaan bagi pemegang saham adalah…. a. untuk mengetahui jumlah utang perusahaan b. sebagai pertimbangan dalam pemilikan saham c. sebagai pertimbangan dalam perhitungan pajak d. untuk mengetahui perkembangan perusahaan e. sebagai pertimbangan dalam mengusahakan pinjaman 6. Bidang khusus akuntansi yang bertugas memeriksa akuntansi keuangan disebut…. a. Akuntansi umum (general accounting) b. Akuntansi Manajemen (manajerial accounting) c. Akuntansi pemeriksaan (auditing) d. Akuntansi Sistem (accounting system) e. Akuntansi pemerintah (governmental accounting) 7. Akuntan yang bekerja pada Badan Pengawas Keuangan (BPK) disebut…. a. Akuntan umum d. Akuntan pengawas b. Akuntan pemerintah e. Akuntan ekstern c. Akuntan intern 8. Akuntan yang bekerja pada badan penelitian dan pengembangan ilmu akuntansi disebut…. a. akuntan Negara d. akuntan pendidik b. akuntan intern e. akuntan publik c. akuntan peneliti 9. Bidang khusus akuntansi yang berkaitan dengan penetapan dan pengendalian biaya disebut…. a. akuntansi biaya (cost accounting) b. akuntansi keuangan (financial accounting) c. akuntansi anggaran (budget accounting) d. akuntansi pemeriksaan (auditing) e. akuntansi manajemen (managerial accounting) 10. Akuntan yang bertugas melakukan pemeriksaan secara bebas terhadap akuntansi keuangan adalah…. a. Akuntan manajemen d. Akuntan public b. Akuntan umum e. Akuntan pemerintah c. Akuntan intern Soal esay Jawablah dengan jelas dan singkat ! 1. Sebut dan jelaskan pihak ekstern pemakai informasi Akuntansi! 2. Sebut dan jelaskan profesi Akuntansi! 4 BAB II PERSAMAAN AKUNTANSI Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar Menafsirkan persamaan akuntansi AKUN-AKUN DALAM AKUNTANSI Akun adalah nama satuan yang harus dicatat akibat transaksi/kejadian yang terjadi pada suatu perusahaan. Akun digolongkan menjadi dua kelompok: A. Akun Riil /Akun dalam Neraca 1. Harta/aktiva Adalah daftar kekayaan yang dimiliki perusahaan baik yang berwujud mempunyai nilai uang. Harta dapat dibagi menjadi: maupun yang tida berwujud dan a. Harta lancar Adalah kekayaan perusahaan yang berupa Kas/Bank dan kekayaan lain yang dapat diharapkan dicairkn menjadi kas Bank, dijuaal atau dipakai habis dlam satu tahun atau daalaam siklus kegiatan normal perusahaaan, jika melampaui satu tahun. Yang termasuk dalam harta laancar antara lain : Kas/Bank Ketersediaan uang tunai yang siap bebas digunakan untuk membiayai kegiatan umum perusahaan Surat Berharga Adalah saham/obligasi dan sejenisnya yang dapat segera untuk dicairkan/diuangkan baik di Bank maupun di bursa Piutang usaha Adalah tagihan kepada pihak lain tanpa disertaibukti tertulis piutang ini timbul karena penjualan barang/jasa secara kredit Persediaan Dalam perusahaaan dagang barang-barang yang dibeli untuk dijual kembali, sedang dalam perusahaan industri , barang dalam proses, persediaan bahan pembantu dan persediaan barang jadi. Beban dibayar di muka Adalah beban yang telah dilakukan pembayarannya untuk digunakan dalam aktifitas perusahaan dimana yang akan tiba Perlengkapan/Bahan habis pakai (supplies) Adalah barang atau bahan yang sengaja diperoleh dan disediakan dalam rangka operasi umum perusahaan. b. Investasi jangka panjang Adalah investasi /penyertaan /penaanaman modal yang dilakukan untuk jangka panjang dengan tujuan untuk mengontrol perusahaan dan untuk mendapatkan pendapatan tetap. Termasuk di dalamnya antara lain : - Inventasi dalam saaham dan obligasi - Dana yang dicadangkan untuk pelunasan utang jangka panjang - Aktiva lain-lain untuk dimanfaatkan dimasa yang akan datang c. Aktiva tetap Adalah aktiva berwujud yang diperoleh dalm bentuk siap pakai atau lebih dahulu, digunakan untuk operasi perusahaan dan tak dijual sertai mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, antara lain : Peralatan, mesin mesin,kendaraan, gedung, tanah. d. Aktiva tidak berwujud Adalah hak istimewa atau posisi yang menguntungkan perusahaan dalam memperoleh pendaapatan. Aktiva tidak berwujud antara lain : Hak Paten Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah melalui Direkorat Paten Kepada perseorangan /badan usaha untuk menggunakan penemuan baru. Hak Cipta Adalah hak yang diberikan oleh pemerintahh kepada badan usaha/perseorangan untuk memperbanyak/memperjuallkan barang-barang hasil karya seni/tulisan. Merk Dagang Adalah hak yang diberikan oleh pemerintah kepada baddan usaha untuk menggunkan nama, cap atau lambang baggi usahanya.. Franchese 5 Adalah hak istimewa yang diperoleh perusahaan/perseorangan dari pihak lain untuk mengkomersilkann produk, tehhnik atau formula. Good Will Adalah keistimewaan yang diimiliki perusahaan karena letak strategis, nama baik perusahaan, personalia yang baik, sehingga memperoleh pendapatan yang lebih besar dibanding dengan perusahaan yang sejenis. Hak Sewa (Leasing) Adalah hak untuk menggunakan aktiva tetap dari pihak lain. e. Aktiva lain-lain Adalah aktifa yang tidak dapat secara layak dterhadap keempat aktifa di atas Misalnya : Mesin yang tidak dipakai Biaya pendirian Biaya emisi saham 2. Utang/Kewajiban Kewajiban merupakan pengorbanan ekonomi yang wajib dilakukan oleh perusahaan dimasa yang akan datang dalam bentuk penyerahan aktiva atau pemberian jasa yang disebabkan oleh tindakan atau transaksi sebelumnya. Berdasarkan jangka waktu pelunasannya maka kewaajiban dapat dibagi menjadi : a. Kewajiban lancar adalah kewajiban yang harus dilunasi tidak lebih dari satu tahun atau satu siklus normal operasi perusahaan. Termasuk kewajiban lancar : Utang Usaha Utang Wesel Utang biaya/biaya yang masih harus dibayar Utang bunga Utang pendapatann/pendapatan yang diterima di muka b. Kewajiban jangka panjang Adalah kewajibann yang harus dilunassi dalam jangka waktu lebih dari satu tahun/satu siklus normal operassi perusahaan. Yang termasuk dalam utang jangka panjang : - Utang hipotik Adalah pinjaman jangka panjang dari Bak dengan jaminan aktiva tetap, jika pada saatnya pinjaman tidak dilunasi maka bannk akan menjuall jaminannya dan diperhitungkan dengan jumlah pinjaman. - Utang Obligasi Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan menjual/mengeluarkann surat-surat obligassi. Obligassi merupakan janji tertulis untuk membayar pinjaman pada saat pelunasannya dan memberikan bunga tetapp yang dibayarkan secara berkala. - Kredit Investasi Adalah pinjaman jangka panjang yang timbul karena perusahaan memperoleh pinjaman dari Bank untuk pembayaran atau perluassan perusahan. c. Kewajiban lain-lain Utang ini meliputi semua utang yang tidak diklasifikasikan sebagai kewajiban lancar maupun kewajiban jangka panjaang.. Misalnya : Utang kepada direksi Jaminan yang diterima dari langganan 3. Modal Adalah hak pemmilik atas aktiva perusahaan. Dari segi perusahaan modal adalah utang perusahaan kepadda pemilik. Besarnya modal pemilik sama dengan akktiva dikurangi utang. Modal terdiri dari setoran pemilik dan sisa laba yang belum dibagi. Pemberian nama modal tergantung dari jenis perusahaan. Sebagai contoh : Bentuk perusahaan Nama Modal - Perseroan - Modal Pemilik - Persekutuan - Modal Sekutu - Perseroan Terbatass - Modal Saham - Koperasi - Modal Anggota b. Akun Nominal/Akun dalam Rugi laba Elemen atau unsur rekening Rugi Laba antara lain : 1. Pendapatan Adalah penambahan terhadap moddal sebagai hassil operasi perusahaan. Pendapatan timbul dari penyerahan barang dagangan//jassa atau aktivitass lainnya dalam satu periode. Contoh rekening pendapatan sebagai berikut : - pendapatan jasa angkutan - pendapatan servis - pendapan komisi - pendapan bunga 6 2. Beban Adalah pengorbanan yang dikeluarkan dalam memperoleh pendapatan. Contoh : Beban Gaji, Beban Sewa, Beban Bunga I. KODE AKUN Untuk mempermudah identifikasi dan pengelompokan rekening, mka perlu dibuatkan pedoman akuntansi yang memuatt daftar rekening beserta nomor kodenya. Banyak sedikitnya angka/nomer/digit tergantung dari besar/kecilnya jenis usaha. pemberian nomer kode rekening tergantung pada manajemen perusahaan. MACAM-MACAM KODE REKENING 1. Sistem Numeralia Adalah cara pemberian namer kode rekening dengan mengggunakan angka/nomer. Pemberian nomer sebaiknya urut, agar mudah dimengerti hubungan yang satu dengan lainnya.. Sistem nomeralia terbagi atas : a.Kode Kelompok Adalah pemberian nomor kode dengan memberikan angka tertentu pada kelompok, golongan dan jenis rekenning. Jika rekening diberi kode 3 angka, maka angka kesatu menunjukkan kelompok, angka kedua menunjukkan golongan dan angka ketiga menunjukkann jenis rekening. Contoh : Kas dengan nomer 1 1 1 Kelompok Golongan Jenis Contoh nomor kode kelompok : Kelompok Nomer Kode Harta 1 Utang 2 Modal 3 Pendapatan 4 Beban 5 Masing-masing kelompok dibagi menjadi beberapa golongan. Contoh : Kelompok Harta dibagi menjadi golongan : Golongan : Harta Lancar Investasi Jangka Panjang Harta Tetap Harta Tak Berwujud Harta Lain – lain Masing – masing golongan dibagi menjadi beberapa jenis rekening. Contoh pembagian Harta Lancar menjadi rekkening : Jenis Rekening : Kas Surat Berharga Piutang Wesel Piutang Dagang Persediaan Barang Dagangan Beban dibayar dimuka Nomor Kode 11 12 13 14 15 Nomor Kode : 111 112 113 114 115 116 b. Kode Blok Adalah cara pemberian nomor rekening dengan cra menyediakan satu blok angka setiap kelompok perkiraan. Contoh Kode Blok : Kelompok : Nomor Kode Harta 100 – 199 Utang 200 – 299 Modal 300 – 399 Pendapatan 400 – 499 Beban 500 – 599 7 A. PERSAMAAN AKUNTANSI Persamaan akuntansi adalah catatan perubahan unsur dasar posisi keuangan (harta, kewajiban, modal) akibat adanya transaksi keuangan. Harta = Modal Dengan adanya pandangan konsep kesatuan usaha yang menyatakan bahwa perusahaan itu menyaatakan bahwa perusahaan itu merupakan unit organisasi yang terpisah baik dari pemilik maupun kreditornya, maka segala kekayaan perusahaan diperoleh dari pihak luar perusahaann. Kekayaan atau harta perusahaan yang diperoleh dari pihak luar adalah merupakan kewajiban atau utang. Kekayaan perusahaan yang pertama kali diperoleh bersumber dari pemilik, maka pada saat itu pula peusahaan mempunyai kewajiban atau utang kepada pemilik yang kemudian disebut sebagai modal pemilik. Misalnya pada tanggal 16 Maret 2012 Tuan Ahmad hendak mendirikan sebuah bengkel motor yang diberi nama Bengkel PUAS. Pada tanggal tersebut Tuan Ahmad menyerahkan uang tunai sebesar Rp. 2.000.000,00 ke dalam bengkel tersebut. Akibat transaksi ini pengaruhnya dapat digambarkan sebagai berikut : BENGKEL PUAS Kas Rp. 2.000.000,- Pemilik Utang Rp. 2.000.000,- ( Tuan Ahmad ) Transaksi tersebut diatas dapat diartikan bahwa Tuan Ahmad meminjamkan uang kepada perusahaannya.Peristiwa tersebut sebenarnya dapat digambarkan sebagai berikut : Jenis harta (aktiva) Kas Sumber Dananya Rp. 2.000.000,- Utang Tuan Achmad Rp.2.000.000,- Karena utang kepada pemilik merupakan modal pemilik maka dari persamaan tersebut diatas dapat dijabarkan lebih lanjut menjadi : Jenis harta (aktiva) Kas Sumber Dananya Rp. 2.000.000,- Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,- Dengan demikian dapatlah disimpulkan bahwa besrnya harta = modal atau H = M Harta = Utang + Modal Karena dengan kekayaan perusahaan yang bersumber dari pemilik saja masih dirasakan kurang, maka pimpinan perusahaan dapat mencari tambahan kekayaan ( harta) perusahaan yang bersumber bukan dari pemilik misalnya dari kreditor. Sebaggai misal Bengkel Puas pada tanggal 25 Maret 2008 meminjam uang kepada Bank Niaga sebesar Rp.3.000.000,-. Akibat transaksi tersebut maka harta Bengkel Puas berupa kas akan bertambah menjadi Rp. 5.000.000,yang bersumber dari Modal Tuan Achmad Rp. 2.000.000,- dan utang Bank sebesar Rp. 3.000.000,-. Akibat transaksi ini dapat digambarkan sebagai berikut : Jenis harta (aktiva) Kas Sumber Dananya Rp. 5.000.000,- Utang Bank Modal Tuan Ahmad Rp. 3.000.000,Rp. 2.000.000,- Sehingga dalam persamaan akuntansi hal tersebut diatas dapat digambarkan bahwa Harta = Utang + modal atau dinotasikan H = U + M BAB III SIKLUS AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar 8 Mencatat transaksi berdasarkan mekanisme debet dan kredit Mencatat transaksi/dokumen ke dalam jurnal umum A. PENDAHULUAN Pencatatan transaksi secara langsung dari transaksi ke laporan keuangan akan menimbulkan kesalahan besar yang berakibat fatal. Apabila pencatatan terjadi kesalahan sulit untuk menemukan kembali. Oleh karena itu pencatatan transaksi dilakukan secara bertahap. Prosedur pencatatan bertahap mulai dari pencatatan transaksi sampai menjadi laporan keuangan disebut peoses akuntansi atau tahap-tahap akuntansi atau siklus akuntansi. B. PENCATATAN Siklus akuntansi dimulai dari adanya suatu transaksi dan kejadian yang harus dicatat. Transaksi (transaction) adalah tindakan yang mengakibatkan perubahan harta, utang dan modal yang berhubungan dengan pihak luar misalnya setoran modal keperusahaan, pembelian barang, pembayaran utang. Kejadian (Event) adalah tindakan yang terjadi di dalam perusahaan, misalnya: penyusutan aktiva, pemakaian perlengkaan kantor. Sebelum transaksi dicatat harus dibuatkan bukti transaksi yang disebut dokumen sumber atau bukti transaksi. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan (bukti jurnal). Dokumen sumber atau bukti transaksi baik yang diterima dari pihak luar (kwitansi, nota, faktur) maupun pihak intern (bukti kas masuk atau keluar) harus diteliti lebih dahulu keabsahannya. Setelah bukti transaksi dicatat maka langkah berikutnya dicatat dalam jurnal, secara kronologis atau urutan waktu. Langkah berikutnya adalah memindahkan jurnal ke buku besar. Tahap pencatatan dapat dilihat dibawah ini: Bukti pembukuan Pengidentifikasian Dan Pengukuran Jurnal Pencatatan Buku Besar Penggolongan Tahap Pencatatan C. PENGIKHTISARAN Dari tahap pencatatan (bukti pembukuan-jurnal-buku besar) maka prosedur berikutnya adalah tahap pengikhtisaran yang terdiri dari: a. Neraca saldo Adalah daftar yang berisi saldo-saldo dari rekening buku besar. b. Kertas kerja atau neraca lajur Neraca saldo adalah merupakan bahan utama penyusunan laporan keuangan tetapi ternyata tidak semuanya rekening yang ada di neraca saldo langsung dapat digunakan, namun masih ada yang belum menunjukkan posisi atau keadaan yang sebenarnya. Untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan karena adanya hal-hal di atas maka perlu dibuat kertas kerja atau neraca lajur. Kertas kerja adalah daftar yang berlajur-lajur yang dipergunakan untuk mempermudah penyusunan laporan keuangan. c. Laporan keuangan Berdasarkan kertas kerja atau neraca lajur lajur di atas maka dapat dibuat laporan keuangan. d. Jurnal Penutup Untuk menutup rekening sementara atau rekening nominal maka beban dan Pendapatan dipindahkan ke rekening laba/rugi melalui jurnal penutup yang dibuat di jurnal umum. Secara formal jurnal penyesuaian dn jurnal penutup dipindahkan ke buku besar untuk menutup rekening sementara. e. Neraca saldo penutupan Setelah buku besar ditutup maka dapat dihitung saldo dalam buku besar dan dapat disusun neraca saldo setelah penutupan, sekaligus berfungsi untuk mengontrol kebenaran jumlah debet dan kredit. f. Jurnal Pembalik Ayat pembalik merupakan alternatif. Artinya boleh dibuat boleh tidak, tergantung ayat penyesuaian sebelumnya. Jika ayat sebelumnya misalnya: mendebit rekening biaya dan mengkredit aktiva, maka sesuai dengan azas konsistensi maka perlu dibuat jurnal pembalik setelah buku besar ditutup, tetapi jika sebaliknya maka tidak perlu dibuat jurnal pembalik. Tahap pengikhtisaran dapat dilihat sebagai berikut: Neraca Jurnal Saldo Penyusuaian Jurnal Penutup Neraca Saldo Penutupan 9 Kertas Kerja Tahap Pengikhtisaran D. PELAPORAN Sebagai hasil akhir dan tujuan akutansi adalah menghasilkan informas ekonomi, untuk mengambil keputusan bagi pihak yang memerlukannya. Agar hasil akhir mudah dimengerti dan mudah memberikan gambaran yang jelas maka data perusahan perlu diproses melalui tahap-tahap dalam siklus akutansi, berdasarkan suatu prinsip yang berterima umum. Laporan keuangan dibuat pada akhir periode kutansi misalsetiap 3 bulan, persemester atau setahun sekali dan sebagainya. Laporan keuangan terdiri dari: 1. Neraca 2. Laporan rugi/laba 3. Laporan perubahan modal 4. Laporan perubahan posisi keuangan. 5. Catatan atas laporan keuangan 6. Laporan atau informasi lain sebagai pelengkap Didalam buku ini hanya akan dibahas naraca, laporan rugi/laba dan laporan perubahan modal. Ad. 1. Neraca adalah daftar yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan pada saat tertentu, meliputi harta, utang dan modal. Ad. 2. Laporan rugi/laba adalah laporan yang menggambarkan hasil usaha suatu perusahaan pada periode tertentu. Dalam laporan rugi/laba disajikan semua penghasilan dan beban. Ad. 3. Laporan perubahan modal adalah laporan yangmenunjukan perubahan modal selama satu periode. Dalam perubahan laporan modal disajikan modal awal, rugi/laba, prive dan modal akhir. Proses lengkap siklus akutansi dapat digambarkan sebagai berikut: Tahap Pengikhtiaran Bukti Pembukuan Identifikasi & Pengukuran Jurnal Pencatatan Buku Besar Jurnal Penutup Neraca Jurnal Saldo Penyesuaian Penggolongan Neraca Saldo Penutupan Kertas Kerja Tahap Pencatatan Laporan Keuangan E. BUKTI PEMBUKUAN Setiap transaksi yang terjadi tidak begitu saja dicatat dalam catatan perusahaan, tetapi harus didasarkan bukti pencatatan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. 1. Bukti Transaksi Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi dan sah, karena itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah pula. Adapun macamnya bukti transaksi antara lain : a. Kwitansi Kwitansi adalah tanda bukti pembayaran sejumlah uang yang dibuat oleh pihak penerima uang dan diberikan kepada pihak yang membayar. Kwitansi harus dibubuhi materai pada jumlah-jumlah tertentu sesuai aturan yang berlaku. Kwitansi ada yang memakai sus ada piula yang tidak memakai sus. Jika kwitansi tersebut tidak memakai sus maka harus dibuat rangkap dua, yang aslinya di serahkan kepada pihak yang membayar dan rangkapnya disimpan pihak yang menerima sebagai bukti transaksi terhadap uang masuk. Bentuk kwitansi adalah sebagai berikut: Edy membayar sebuah mobil Terios seharga Rp. 151.000.000,00 Type standar, kepada dealer mobil “ Jaya” di jalan Maju Gang Mundur No. 20 Jakarta, pada tanggal 22 Januari 2007. Pembayaran telah diterima Kasir ani dengan nomor 007/CB/07. Dari data di atas buatlah kuitansi No 007/cb/07 Sudah diterima dari : Edy Uang Sebanyak : Seratus Lima Puluh Satu Juta Rupiah 10 Guna membayar : Pembayaran sebuah mobil Terios type standar Jakarta, 22 Januari 2007 Materai Rp.6.000,00 Rp. 151.000.000,00 Ani b. Nota Nota adalah tanda bukti pembelian suatu barang secara tunai yang dibuat pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli. Nota minimal dibuat rangkap dua, aslinya diserahkan kepada pihak pembeli dan rangkapnya disimpan penjualnya sebagai bukti transaksi penjualan barang secara tunai. Nota bentuknya adalah sebagai berikut: Toko RATNA Jl. Mahakam No.2 Jakarta Jakarta, 20 Maret 1991 Kepada Yth. Tn. Toko Nota Kontan Jumlah 2 buah 2 buah Nama Barang Mesin ketik merk Olmp. Kalkulator merk ………. Harga Satuan Rp. 175.000,00 Rp. 25.000,00 Jumlah Jumlah Harga Rp. 350.000,00 Rp. 50.000,00 Rp. 400.000,00 Stempel c Faktur Faktur adalah perhitungan penjualan secara kredit yang dibuat oleh pihak penjual dan diberikan kepada pihak penjual dan diberikan kepada pihak pembeli . Faktur umumnya dibuat rangkap tiga, yang asli ( lembar pertama ) setelah ditanda tangani oleh pemebeli disimpan oleh penjual yang kelak akan digunakan sebagai bukti penagihan. Lembar kedua diserahkan kepada pihak pembeli dan lembar ketiga tertinggal pada buku faktur yang digunakan sebagai bukti transaksi penjualan secara kredit. Bentuk faktur adalah sebagai berikut CV. RATNA Jl. Otista No. 14 Jakarta Timur No. Faktur : 103 Kepada Toko Merapi Jl. A. Yani Bogor FAKTUR Jumlah 2 buah Nama Barang Mesin tik merk Olimpia Harga Satuan Rp. 175.000,00 Jumlah Barang Rp..1.750.000,00 Jumlah Rp. 1.750.000,00 Barang tersebut telah kami terima Tgl. 15 – 3 – 1991 Yang menerima Jakarta, 15 Maret 1991 Risti Sukma Handayani Retno Endrawati Bagian Penjualan d. Bukti Memo Bukti memo yaitu bukti transaksi yang dibuat oleh pimpinan perusahaan untuk bagian pembukuan yang berisikan perintah pencatatan suatu kejadian. Bentuk memo adalah sebagai berikut : CV. RATNA Jl. Mahakam no. 2 11 Jakarta Memo antar bagian Kepada : Bagian Pembukuan Hal. : Penyusutan Dari : Pimpinan Tanggal 31 Desember 1991 Harap disusutkan : 1. Bangunan gedung sebesar 5 % 2. Peralatan kantor sebesar 10 % 3. Peralatan toko sebesar 20 % 2. Bukti Pencatatan Bukti pencatatan ini uga sering disebut bukti jurnal. Bukti – bukti transaksi tidak langsung dicatat kedalam jurnal tetapi terlebih dahulu dicatat dalam bukti pencatatan. Dari bukti pencatatan itulah suatu transaksi dicatat dalam jurnal. Bukti pencatatan memperlihatkan nama – nama rekening yang di debit dan di kredit berikut nomor rekening serta jumlahnya. Dalam bukti pencatatan dicantumkan nama dan tanda tangan yang membuat dan menyetujui, dengn demikian akan terlihat siapa yang bertanggung jawab atas kebenaran pencatatan tersebut. Tanggal yang tercantum dalam bukti pencatatan harus sama dengan tanggal yang terdapat dalam bukti transaksi. Tidak semua perusahaan menggunakan bukti pencatatan atau bukti jurnal sebagai bukti pembukuannya. Bentuk bukti pencatatan adalah sebagai berikut : CV. RATNA Jl. Mahakam nomor 2 Jakarta No : ………… ( Lampiran bukti transaksi ) Tanggal 13 Febuari 1991 BUKTI PENCATATAN Uraian Bukti Transaksi Pembelian perlengkapan kantor secara tunai Kwitansi Harap dicatat / digunakan sebagai berikut : Tanggal 13 Febuari 1991 Rekening / Keterangan Perlengkapan kantor Kas Debet Rp. 50.000,00 - Dibuat oleh : Kredit Rp. 50.000,00 Diperiksa / disetujui oleh : F. KONSEP DEBIT DAN KREDIT Sebelum kita mempelajari jurnal maka terlebih dahulu harus mengetahui tentang koonsep mendebit dan mengkredit suatu rekening. Rekening berarti tempat yang digunakan untuk mencatat dan menggolongkan transaksi yang sejenis. Bentuk rekening yang paling sederhana adalah rekening bentuk T yang bentuknya sebagai berikut : ( Sisi Debet ) ( Sisi Kredit ) Mendebit rekening adalah mengadakan pencatatan suatu transaksi sebealah kiri ( debet ) pada rekening yang bersangkutan. Mengkredit rekening adalah mngadakan pencatatan suatu transaksi disebelah kanan ( kredit ) pada rekening yang bersangkutan . Dalam neraca rekening ( harta ) berada kedudukan setiap rekening dalam neraca dapat digambarkan sebagai berikut : 12 Debet Neraca Debet Aktiva Kredit + Kredit Debit - Utang Kredit Debet + Modal Kredit - + D Beban K + - D + Prive D Pendapatan K - + K - Penjelasan : 1. Kelompok rekening neraca ( riil ) terdiri dari harta, utang dan modal. Penambahan dan pengurangannya ketiga rekening tersebut berbeda pencatatannya sesuai dengan posisinya dalam neraca. Rekening harta dalam neraca berada disisi debit maka penambahannya juga pda sisi debit sedangkan pengurangannya pada sisi kredit. Rekening utang dan modal dalam neraca berada di sisi kredit maka penambahannya juga pada sisi kredit sdangkan pengurangannya pada sisi debit. 2. Kelompok rekening nominal ( pendapatan dan beban ) dan rekening prive. Rekening beban dan prive jika bertambah dicatat di sisi debit sebab rekening tersebut akan mengurangi modal. Jika berkurang dicatat sebab rekening tersebut akan mengurangi modal. Jika berkurang dicatat dikredit. Rekening pendapatan jika bertambah dicatat di kredit sebab akan menambah modal, jika berkurang dicatat di debit. Misalnya terdapat transaksi sebagai berikut : Tuan Budi menyetorkan uang tunai ke dalam kas perusahaan sebesar Rp. 200.000,00. Dari transaksi tersebut berarti kita akan mendebit rekenign kas sebesar Rp. 200.000,00 dan mengkredit rekening Modal Tuan Budi sebear Rp. 200.000,00 . Dalam hal ini berarti kita mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 ke dalam rekening kas sebelah debit dan mencatat uang sejumlah Rp. 200.000,00 kedalam rekening Modal Tuan Budi sebelah kredit. Jika kita gambarkan ke dalam dua rekening tersebut tampak sebagai berikut . Debet Kas Kredit Debet Rp. 200.000,00 Modal Tuan Budi Kredit Rp. 200.000,00 Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rekening Aktiva / Harta Utang Modal Prive Pendapatan Beban Penambahan Di debet Di kredit Di kredit Di debet Di kredit Di debet Pengurangan Di kredit Di debet Di debet Di kredit Di debet Di kredit G. JURNAL 13 Jurnal merupakan pencatatan yang di dasarkan pada bukti pembukuan. Bukti pembukuan terdiri dari bukti transaksi dan bukti pencatatan. Bukti transaksi merupakan dokkumen sumber seperti kwitansi, faktur, nota dan lain-lain. Sedangkan bukti pencatatan merupakan bukti yang sudah di sahkan oleh pihak yang berwenang untuk di catat pada proses selanjutnya Sebenarnya pembukuan dapat dilakukan dari bukti pencatatan langsung ke rekening buku besar. Pencatatan secara langsung memungkinkan banyak terjadi kesalahan. Untuk menghindari hal itu maka bukti pencatatan dicatat terlebih dahulu kedalam jurnal. 1. Fungsi Jurnal Adapun fungsi jurnal adalah sebagai berikut : a. Fungsi Analisa Fungsi ini berarti bahwa sebelum dicatat transaksi di analisa, dalam rekening apa yang didebet dan rekening apa yang dikredit, beserta jumlah uangnya. b. Fungsi Historis Fungsi ini berarti bahwa jurnl menggambarkan transaksi – transaksi yang telah terjadi secara kronologis. c. Fungsi Informatik Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal. d. Fungsi mencatat Fungsi ini berarti bahwa setiap transaksi yang ada dalam perusahaan harus dicatat dalam jurnal. e. Instruktif Fungsi ini berarti merupakan perintah untuk memindahkan kedalam rekening buku besar sesuai dengan posisi debet dan kredit dalam jurnal. 2. Bentuk Jurnal Bentuk jurnal yang umum digunakan oleh perusahaan – perusahaan adalah sebagai berikut : Jurnal Halaman Tanggal Rekening / Keterangan Ref. Debet Kredit Keterangan : a. Kolom tanggal untuk mencatat tanggal, bulan, dan tahun terjadinya transaksi. Tahun dicantumkan paling atas kemudian diikuti bulan, tanggal dicantumkan pada kolom disebelahnya. b. Kolom rekening/keterangan untuk mencatat rekening – rekening yang akan kita debet dan rekening – rekening yang akan kita kredit serta keterangan seperlunya dari taransaksi tersebut. Untuk rekening yang kita kredit penulisannya akan menjorok kedalam. c. Kolom Ref. ( Referensi ) untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan jika sudah di vosting ke rekening buku besar. d. Kolom debet untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita debet. e. Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang dari rekening yang kita kredit. 1. Perusahaan akan melakukan pencatatan kalau suatu transaksi benar-benar terjadi dan sah, karena itu bukti pencatatan harus didukung oleh bukti transaksi yang sah pula,antara lain kuitansi, faktur,nota debet, nota kredit. 2. No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Rekening Aktiva / Harta Utang Modal Prive Pendapatan Beban Penambahan Di debet Di kredit Di kredit Di debet Di kredit Di debet Pengurangan Di kredit Di debet Di debet Di kredit Di debet Di kredit 14 Biro Reklame Budi didirikan oleh Tuan Budi pada tanggal 1 Agustus 2008 bergerak dalam jasa periklanan. Transaksi – transaksi yang terjadi selama bulan Agustus sebagai berikut : Tgl. 1 Tgl. 4 : : Tuan Budi menyetorkan uang tunai sebesar Rp. 500.000,00 ke dalam kas perusahaan. Perusahaan membayar sewa ruangan untuk kegiatan bulan pertama usahanya sebear Rp. 50.000,00 Tgl. 8 : Dibeli perlengkapan kantor secara kredit seharga Rp. 100.000,00. Tgl. 12 : Diterima dari langganan jasa pasang iklan sebesar Rp. 75.000,00. Tgl. 18 : Dibayar rekening listrik untuk bulan Agustus 2008 sebesar Rp. 5.000,00. Tgl. 25. : Tuan Budi mengambil uang dari perusahaannya untuk keperluan pribadi sebesar Rp. 25.000,00 Tgl. 28.. : Di pinjam dari Bank Rakyat Indonesia untuk memperbesar usahanya sebesar Rp. 500.000,00. Transaksi - transaksi tersebut diatas dicatat dalam jurnal sebagai berikut : Jurnal Halaman : 1 Tanggal 2008 Agt. 1. 4. 8. 12. 18. 25. 28. Rekening / Keterangan Kas Modal Tuan Budi ( Setoran modal / investasi modal ) Beban Sewa Kas ( Membayar sewa bulan pertama ) Perlengkapan Kantor Utang Usaha ( Pembelian perlengkapan kantor ) Kas Pendapatan Jasa ( Penerimaan Uang Jasa ) Beban Listrik Kas ( Pembayaran beban listrik bln. Feb ) Prive Tuan Budi Kas ( Pengambilan prive ) Kas Ref. Debet Kredit 500.000,00 - 500.000,00 50.000,00 - 50.000,00 100.000,00 - 100.000,00 75.000,00 - 75.000,00 5.000,00 - 5.000,00 25.000,00 - 25.000,00 500.000,00 - 500.000,00 15 Utang Bank ( Pinjaman Bank Rakyat Indonesia ) 1.225.000,00 1.225.000,00 Jumlah BAB IV BUKU BESAR DAN NERACA SALDO Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar Melakukan posting dari jurnal ke Buku Besar A. PENDAHULUAN Bukti pencatatan pertama – tama akan dicatat dalam sebuah buku yang dinamakan jurnal. Catatan dalam jurnal tersebut secara kronologis dipindahkkan ke rekening buku besar. Setelah akhir periode akuntansi maka saldo rekening – rekening buku besar tersebut disusun ke dalam suatu daftar yang dinamakan neraca saldo. Neraca saldo disini berfungsi sebagai alat pengontrol catatan dalam rekening buku besar. B. BUKU BESAR 1. Pengertian Buku Besar Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal ) akan dicatat dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam rekening. Kumpulan dari rekening tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar dinamakan posting. 2. Bentuk Rekening Ada beberapa bentuk rekening diantaranya : a. Rekening berbentuk T (T account ) Bentuk ini berbentuk bentuk yang paling sederhana yang menyerupai huruf T. Bentuk ini mempunyai dua sisi yaitu sisi debit dan sisi kredit. Bentuknya adalah seagai berikut : Nama Akun No ( Sisi debet ) ( Sisi kredit ) b. Rekening bentuk T disempurnakan ( bentuk dua kolom ) Bentuk ini adalah merupakan penyempurnaan dari rekening bentuk T , dimana sisi debit maupun sisi kredit masing – masing dibagi menjadi kkolom tanggal, keterangan, ref ( referensi ) dan jumlah. Bentuknya adalah sebagai berikut : Nama akun: Tanggal Kode akun Keterangan Ref Jumlah Tanggal Keterangan Ref Jumlah c. Rekening berbentuk tiga kolom Bentuknya adalah sebagai berikut : Nama Akun Tanggal Kode akun Keterangan Ref Debet Kredit D/K Saldo 16 Keterangan : Kolom tanggal utnuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom keterangan untuk mencatat keterangan/uraian yang terdapat dalam jurnal. Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halamn jurnal. Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit. Kolom kredit untuk mencatat jumllah uang yang kita kredit. Kolom D / K untuk mencatat macamnya saldo dari rekening yang bersangkutan. Jika rekening tersebut bersaldo debit maka ditulis D dan sebaliknya jika rekening tersebut bersaldo kredit ditulis K. Kolom saldo untuk mencatat jumlah saldodari rekening tersebut. d. Rekening berbentuk empat kolom Bentuknya hampir sama dengan rekening berbentuk tiga kolom hanya bedanya dalam kolom saldo terbagi dua yaitu kolom debit dan kolom kredit. Bentuknya adalah sebagai berikut : Nama akun Kode akun Saldo Tanggal Keterangan Ref Debet Kredit Debet Kredit Keterangan : - Kolom tanggal untuk mencatat tanggal terjadinya transaksi. Kolom keterangan utnuk mencatat keterangan /uraian yang terdapat dalam jurnal.. Kolom ref ( referensi) untuk mencatat nomor halaman jurnal. Kolom debit untuk mencatat jumlah uang yang kita debit. Kolom kredit untuk mencatat jumlah uang yang kita kredit.Kolom saldo untuk mencatat saldo dari rekening tersebut. Jika bersaldo debit dicatat pada kolom debit dan sebaliknya jika bersaldo kerdit dicatat pada kolom kredit. Pada umumnya perusahaan menggunakan rekenign yang berbentuk tiga kolom maupun empat kolom, karena kedua bentuk tersebut setiap saat dapat diketahui saldonya sehingga mempermudah pemeriksaan. 3. Pencatatan Dalam Rekening Buku Besar. Langkah – langkah pencatatan dalam rekening buku besar adalah sebagai berikut : a. Mencatat saldo awal dari data neraca awal. Rekening yang ada di isi debit neraca dicatat sebagai saldo debit dan rekening yang ada diisi kredit neraca dicatat sebagai saldo kredit. b. Mencatat tanggal terjadinya transaksi yang diambilkan dari tanggal transaksi pada jurnal ke kolom tanggal rekening buku besar yang bersangkutan. c. Mencatat keterangan yang diambilkan dari keterangan/uraian dalam jurnal ke kolom keterangan pada rekening buku besar yang bersangkutan. d. Mencatat jumlah debit dalam jurnal ke kolom debit rekening yang bersangkutan, dan mencatat jumlah kredit dalam jurnal ke kolom kredit yang bersangkutan. e. Mencatat nomor halaman jurnal ke kolom referensi (ref) rekening buku besar yang bersangkutan. f. Jika rekening dalam jurnal sudah dibukukan ke dalam rekening buku besar maka di kolom referensi jurnal dicatat nomor kode rekening yang bersangkutan. g. Jika digunakan rekening yang berbentuk tiga kolom atau empat kolom maka carilah saldonya dengan cara membandingkan antara jumlah saldo dengan pencatatan transaksi tersebut. Pencatatan debit akan menambah saldo debit atau mengurangi saldo kredit, sedangkan pencatatan kredit akan mengurangi debit atau menambah saldo kredit. Agar lebih jelasnya pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar maka perhatikanlah bagan di bawah ini: Jurnal Umum: Tanggal 2006 Feb. 1 Hal : 1 Kas Rekening/keterangan Ref Debet Kredit Modal Tuan Budi 101 301 Rp. 500.000,00 - Rp. 500.000,00 17 ( setoran modal ) Nama : Kas No : 101 Tanggal 2006 Feb. Nama Keterangan 1 Satuan modal 1 Debet Rp. 500.000,00 Kredit - Saldo Debet Kredit Rp.500.000, 00 - : Modal Tuan Budi Tanggal 2006 Feb. Ref Keterangan 1 Satuan modal No : 301 Ref 1 Debet - Kredit Rp. 500.000,00 Saldo Debet Kredit - Rp.500.000 ,00 C. NERACA SALDO Keseimbangan antara jumlah debit dan jumlah kredit dalam rekenig buku besar harus diperiksa. Pemerikasaan keseimbangan sebaiknya dilakukan tiap – tiap akhir bulan. Alat yang digunakan untuk memeriksa atau mengontrol adalah neraca saldo. Neraca saldo dapat diartikan suatu data yang memuat daftar – daftar nomor, nama dan saldo dari masing – masing rekening buku besar. Sumber pencatatan neraca saldo diambilkan dari saldo – saldo rekening buku bear yang ada dalam perusahaan tersebut. Jika perusahaan menggunakan bentuk rekening tiga kolom atau empat kolom maka penyusunan neraca saldo tinggal mencatat jumlah saldo dari masing – masing rekening yang terlihat dalam neraca saldo. Rekening yang bersaldo debit maka kita catat saldo tersebut pada kolom debit dan sebaliknya rekening yang bersaldo kredit kita catat saldo tersebut pada kolom kredit. Tapi bila perusahaan menggunakan bentuk rekening T ( T account ) atau rekening T account yang disempurnakan ( dua kolom ) maka penyusunan neraca saldo terlebih dahulu harus menghitung dari masing – masing rekening yang ada dalam perusahaan. Cara mencari saldonya dengan jalan menjumlahkan sisi debit dan menjumlahkan sisi kredit dari setiap rekening. Kemudian kita bandingkan antara jumlah debit dan jumlah kredit, jika jumlah debit lebih besar dari jumllah kredit maka selisihnya merupakan saldo debit. Sebaliknya jika jumlah kerdit lebih besar dari umlah debit maka selisihnya merupakan saldo kredit. Dalam neraca saldo jumlah debit akan sama besarnya dengan jumlah kredit. Bentuk neraca saldo adalah sebagai berikut : No Nama Rekening Debet Kredit Keterangan : 1. Kolom nomor untuk mencatat nomor kode rekening yang bersangkutan. 2. Kolom nama rekening untuk mencatat nama – nama rekening yang ada dalam perusahaan tersebut. 3. Kolom debit untuk mencatat jumlah saldo uang dari rekening yang besaldo debit. 4. Kolom kredit untuk mencatat jumlah saldo uang dari rekening yang bersaldo kredit. Saldo normal setiap rekening sama dengan sisi penambahan dari rekening yang bersangkutan. Agar jelasnya di bawah ini adalah tabel saldo normal dari setiap rekening : No Nama Rekening Saldo Normal 18 1. 2. 3. 4. 5. 6. Harta Utang Modal Prive Pendapatan Beban Debet Kredit Kredit Debet Kredit Debet 1. Setiap bukti transaksi yang sudah dibuatkan bukti pencatatannya ( bukti jurrnal ) akan dicatat dalam jurnal , selanjutnya secara kronologis dibukukan kedalam akun. Kumpulan dari rekening tersebut dinamakan buku besar. Pencatatan dari jurnal ke rekening buku besar dinamakan posting. 2. Neraca saldo dapat diartikan suatu data yang memuat daftar – daftar nomor, nama dan saldo dari masing – masing akun buku besar. Sumber pencatatan neraca saldo diambilkan dari saldo – saldo akun buku bear yang ada dalam perusahaan tersebut. Perusahaan Angkutan Aman yang bergerak dalam bidang jasa angkutan menunjukkan neraca per 1 Januari 2006 sebagai berikut: Perusahaan Angkutan Aman Neraca Per 1 Januari 2006 Kas Piutang usaha Perlengkapan Kendaraan Rp. Rp. Rp. Rp. 10.000.000,00 15.000.000,00 2.500.000,00 50.000.000,00 Utang usaha Modal Budi Jumlah aktiva Rp. 77.500.000,00 Rp. 15.000.000,00 Rp 62.500.000,00 Jumlah pasiva Rp. 77.500.00,00 Data Jurnal selama bulan Januari 2006 adalah berikut: Jurnal umum Tanggal 2006 Jan 5 “ 10 “ 15 “ 25 Halaman 4 Rekening/keterangan Perlengkapan Kas (pembelian perlengkapan) Uang Usaha Kas (pembayaran utang) Kas Piutang usaha (penerimaan piutang) Kendaraan Utang usaha (Pembelian kendaraan kredit) Ref. Debet Kredit 113 111 Rp. 2.000.000,00 - Rp.2.000.000,00 211 111 Rp. 5.000.000,00 - Rp. 5.000.000,00 111 112 Rp.10.000.000,00 - 121 211 Rp.5.000.000,00 - Rp. 10.000.000,00 Rp. 22.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 Rp. 22.000.000,00 Dari data neraca dan jurnal tersebut diatas setelah di bukukan ke rekening buku besar terlihat sbb: 19 Kas 111 Tanggal 2006 Jan. “ “ “ 1 5 10 15 Keterangan Saldo Pembayaran Perlengkapan Pembayaran Utang Penerimaaan Piutang Ref Debet Kredit V 4 4 4 10.000.000,0 0 2.000.000,00 5.000.000,00 - Saldo Debet Kredit 10.000.000,0 0 - 8.000.000,00 3.000.000,00 13.000.000,0 0 Piutang Usaha 112 Saldo Tanggal 2006 Jan. “ 1 5 Keterangan Saldo Penerimaan Piutang Ref Debet Kredit V 4 - 10.000.000,00 Debet Kredit 15.000.000,0 0 - 5.000.000,00 Perlengkapan 113 Saldo Tanggal 2006 Jan. “ 1 5 Keterangan Saldo Pembelian Perlengkapan Ref Debet Kredit V 4 2.000.000,00 - Debet Kredit 2.500.000, 00 4.500.000, 00 - Kendaraan Tanggal 2006 Jan. “ 1 25 114 Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Pembelian Kendaraan V 4 5.000.000,00 - Saldo Debet Kredit 50.000.000,0 0 55.000.000,0 0 Utang Usaha Tanggal 2006 Jan. “ “ 1 10 25 211 Keterangan Ref Debet Kredit Saldo Pembayaran Utang Pembelian Kendaraan V 4 4 5.000.000,00 - 5.000.000,00 Saldo Debet - Kredit 15.000.000, 00 10.000.000, 00 15.000.000, 00 20 Modal Budi Tanggal 2006 Jan. 311 Keterangan 1 Saldo Ref Debet Kredit - - - Saldo Debet Kredit - 62.000.000, 00 Pada contoh rekeing buku besar Perusahaan Angkutan Aman tersebut di atas jika dibuat neraca saldonya terlihat sebagai berikut : Perusahaan Angkutann Aman Neraca Saldo Per 31 Januari 2006 No 101 102 103 111 201 301 Nama Rekening Kas Pitang Usaha Perlengkapan Kendaraan Utang Usaha Modal Budi Debet Kredit Rp. 13.000.000,00 Rp. 5.000.000,00 Rp. 4.500.000,00 Rp. 55.000.000,00 - Rp. 15.000.000,00 Rp. 62.500.000,00 Rp. 77.500.000,00 Rp. 77.500.000,00 BAB V JURNAL PENYESUAIAN DAN KERTAS KERJA Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar Membuat Ikhtisar Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa A. PENDAHULUAN Neraca saldo merupakan bahan pokok untuk menyusun laporan keuangan Rekening yang sudah menunjukkan keadaan yang sebenarnya digunakan untuk menyusun laporan keuangan, sedangkan yang belum menunjukkan keadaaan sebenarnya harus disesuaikan lebih dahulu dengan jurnal penyesuaian. Jurnal penyesuaian adalah ayat atau jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi secara berangsur-angsur selama satu periode yang terjadi pada akhir periode akuntansi dan sekaligus mengadakan penyesuaian terhadap neraca saldo Pembuatan jurnal penyesuaian mempunyai dua tujuan yaitu : 1. Agar setiap akun riil/akun neraca khususnya akun harta dan utang dapat menunjukkan keadaan yang sesungguhnya. 2. Agar setiap akun nominal /akun rugi-laba menunjukkan pendapatan dan beban yang seharusnya diakui. B. REKENING YANG PERLU DISESUAIKAN Rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain : 1 Perlengkapan / Bahan habis pakai ( Supplies ) 2. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expense ) 3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue ) 4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense ) 5. Pendapatan yang masih harus diterima//piutang pendapatan ( Accrued Income ) 6. Penyusutan aktiva tetap ( Depreciation ) Contoh data penyesuaian dan jurnalnya. 21 1. Perlengkapan ( Supplies ) Perlengkapan di neraca saldo memperlihatkan jumlah Rp. 900.000,00 . Setelah dihitung secara phisik persediaan perlengkapan pad tanggal 31 Desember Rp. 700.000,00. Ini berarti perlengkapan yang telah dipakai untuk kegiatan perusahaan berjumlah Rp. 400.000,00. Jurnal Penyesuaian : Beban Perlengkapan Perlengkapan Rp. 400.000,00 Rp. 400.000,00 2.Beban dibayar dimuka ( Prepaid Expense ) Ada dua cara pencatatan pada waktu melakukan pembayaran beban ( biaya ) : a.Pendekatan Neraca, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban dibayar di muka “ b.Pendekatan Rugi Laba, yaitu pembayaran beban dicatat dalam rekening “ Beban….” Contoh : Pada Tanggal 1 April 2008 membayar premi asuransi untuk satu tahun Rp. 240.000,00. a. Jika menggunakan pendekatan neraca, transaksi tersebut dicatat dalam rekening : Asuransi dibayar dimuka ( Debet ) Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00 Rp. 240.000,00 Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada akun asuransi dibayar di muka di neraca saldo 31 Desember 2008 Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 tersebut sebenarnya asuransi yang sudah dimanfaatkan adalah 9 bulan ( 1 April 2008– 31 Desember 2009 ). Ini berarti sejumlah Rp. 180.000,00 ( 9/12 x Rp. 240.000,00 ) sudah menjadi beban tahun 1990. Maka jumlah tersebut harus dipindahkan dari akun “ Asuransi dibayar dimuka “ ke rekening “ Beban Asuransi “ dengan jurnal penyesuaian : Beban Asuransi Asuransi dibayar di muka b. Rp. 180.000,00 Rp. 180.000,00 Jika menggunakan Pendekatan Rugi Laba , transaksi pada contoh di atas pada tanggal 1 April 2008, dicatat dalam akun : Beban Asuransi ( debet ) Kas ( Kredit ) Rp. 240.000,00 Rp. 240.000,00 Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 sebenarnya yang sudah menjadi beban baru 9 bulan ( Rp. 180.000,00 ). Sedangkan sisanya ( Rp. 60.000,00 ) bukan merupakan beban tahun 2008 Maka jumlah yang belum merupakan beban tersebut harus di pindahkan dari akun” Biaya Asuransi “ ke akun“Asuransi dibayar di muka “ , dengan jurnal penyesuaian : Asuransi dibayar di muka Beban Asuransi Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00 Untuk lebih jelasnya, perhitungan mana yang sudah, dan mana yang belum menjadi beban dapat dilukiskan dalam gambar ( garis waktu ) berikut ini : 1 April 08 31 Des 08 8 Bulan Sudah menjadi beban 31 maret 09 3 bulan Belum menjadi beban Dari contoh dan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa : c. Jika pada saat pembayaran belum dicatat dalam akun asuransi dibayar di muka, maka penyesuaiannya : Akun Asuransi dibayar di muka di kredit sebesar yang sudah menjadi beban, dan akun Beban asuransi di debet sejumlah itu . d. Jika pada saat pembayaran dicatat dalam akun beban Asuransi, maka penyesuaiannya : Akun Beban asuransi dikredit sebesar yang belum menjadi beban, dan akunAsuransi dibayar dimuka di debet sejumlah itu. 3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue ) Pada waktu menerima pendapatn pada umumnya dicatat dalam akun pendapatan ( Pendekatan Rugi – Laba ), tetapi kadang – kadang pendapatan yang diterima untuk lebih dari satu periode dicatat dalam akun Pendapatan diterima di muka ( Pendekatan neraca ). Contoh : 22 Pada tanggal 1 Juli 2008 diterima sewa untuk 2 tahun Rp. 2.000.000,00. a. Jika mengunakan pendekatan neraca transaksi tersebut di catat dalam akunrekening : Kas ( debit ) Sewa diterima di muka ( kredit ) Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Jumlah tersebut akan tetap terlihat pada akun sewa diterima di muka di neraca saldo 31 Desember 2008. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008 tersebut, sebenarnya yang sudah merupakan pendapatan tahun 2008, adalah 6 bulan ( 1 Juli 2008 – 31 Desember 2008) = 6/24 x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 ) belum merupakan pendapatan tahun 2008 Karena pada saat penerimaan sewa dicatat dalam rekening sewa diterima di muka maka untuk jumlah yang sudah merupakan pendapatan tahun 2008 harus dipindahkan ke akun Pendapatan Sewa dengan jurnal Penyesuaian sebagai berikut : Sewa diterima di muka Pendapatan sewa Rp. 500.000,00 Rp. 500.000,00 b.Jika menggunakan pendekatan Rugi – Laba, transaksi di atas dicatat dalam akun : Kas ( debit ) Pendapatan sewa ( kredit ) Rp. 2.000.000,00 Rp. 2.000.000,00 Sampai dengan tanggal 31 Desember 2008, sebenarnya yang sudah merupakan pendapatan tahun 2008 adalah Rp. 500.000,00. Sedang selebihnya ( Rp. 1.500.000,00 ) belum merupakan pendapatan. Jumlah ini harus dipindahkan ke akun Pendapatan Sewa diterima di muka dengan jurnal penyesuaian : Pendapatan sewa Sewa diterima di muka Rp. 1.500.000,00 Rp. 1.500.000,00 4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense ) Perusahaan membayar gaji pegawai mingguan tiap hari sabtu. Tarif gaji Rp. 40.000,00 per hari. Pembayaran gaji terakhir tanggal 27 Desember dengan demikian gaji karyawan tanggal 29, 30, dan 31 Desember belum di bayar karena baru akan di bayar pada hari Sabtu tanggal 3 Januari tahun berikutnya. Ini berarti sampai akhir periode akuntansi terdapat gaji yang belum di bayar 3 hari @ Rp. 40.000,00 = Rp. 120.000,00. Jurnal penyesuaiannya: Beban gaji Rp. 120.000,00 Utang gaji Rp. 120.000,00 5. Pendapatan yang harus di terima/piutang pendapatan (Accrued Income) Suatu perusahaan menyimpan uang di Bank Pasifik, Rp. 1.000,000,00 pada tangggal 1 September 2008. Suku bunga 18%, bunga di terima 6 bulan sekali (tiap 1 Maret – 1 September). Ini berarti bunga 6 bulan pertama baru akan di terima tanggal 1 Maret 2009 sehingga sampai akhir periode akuntansi, terdapat bunga yang di tunda penerimaannya selama 4 bulan (1 September – 31 Desember) yaitu 4/12 x 18% x Rp. 1.000.000,00 = Rp. 60.000,00. Jurnal penyesuaiannya: Piutang bunga Pendapatan bunga Rp. 60.000,00 Rp. 60.000,00 6. Penyusutan Aktiva Tetap (depreciation) Dineraca saldo rekening peralatan kantor memperlihatkan jumlah Rp. 1.000.000,00 di putuskan untuk mengadakan penyusutan 10% per tahun. Ini berarti penyusutan tiap tahun = 10% x Rp 1.000.000,00 = Rp. 100.000,00. Jurnal pnyesuaiannya: beban pnyusutan peralatan Rp. 100.000,00 Akumulasi penyusutan peralatan Rp. 100.000,00 C. KERTAS KERJA Tahap akhir siklus Akuntansi adalah menyusun laporan Keuangan yang dibuat sebagai Laporan Pertanggungjawaban pimpinan Perusahaan kepada pemilik, dan juga disajikan kepada pihak luar yang memerlukan. Untuk itu diperlukan alat bantu yang dapat mempermudah penyusunan Laporan Keuangan. Alat bantu tersebut adalah Kertas Kerja ( Work Sheet ) yang disebut juga Neraca Lajur. 1. Bentuk Kertas Kerja 23 Sesuai dengan sifatnya kertas kerja yaitu konsep untuk menyusun Laporan Keuangan, maka belum ada keseragaman dalam pemakaian bentuk. Pada umumnya Kertas Kerja berbentuk 10 kolom , tetapi dapat juga dibuat dengan 8 kolom , 12 kolom , sesuai dengan kebutuhannya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar di bawah ini . Kertas Kerja 10 Kolom No Rekening Neraca Saldo D K Penyesuaia n D K Ns. Disesuaikan D K Rugi/Laba Neraca Saldo D K Penyesuaia n D K Rugi/Laba Neraca D K Neraca D K Kertas Kerja 8 Kolom No Rekening D K D K Kertas Kerja 12 Kolom No Rekening Neraca Saldo D K Penyesuai an D K Ns. Disesuaikan D K Rugi/Laba D K Modal Neraca D D K K 2. Penyusunan Kertas kerja Langkah – langkah penyusunan Kertas Kerja 10 Kolom : 1. Menyiapkan Kertas Kerja dan mengisi kolom neraca saldo berdasarkan neraca salso yang telah disiapkan atau dari saldo yang ada di Buku Besar. 2. Memindahkan jurnal penyesuaian kedalam kolom penyesuaian. Apabila nama rekening yang harus disesuaikan belum ada di neraca saldo, maka akun tersebut dicantumkan di bawahnya. 3. Mengisi kolom neraca saldo disesuaikan dengan jumlah – jumlah yang diperoleh dari penggabungan neraca saldo dengan jurnal penyesuaian untuk masing – masing akun : a. Jika letaknya sama dijumlahkan kemudian dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan pada sisi yang sama. b. Jika letaknya berlawanan diselisihkan, hasilnya dipindahkan ke kolom neraca saldo disesuaikan, pada sisi yang lebih besar. 4. Memindahkan jumlah – jumlah yang ada pada neraca saldo disesuaikan ke dalam kolom Rugi laba atau neraca, pada sisi yang sama dengan cara : a. Untuk rening Riil, yaitu Harta , Utang, dan Modal ( termasuk akun Prive ) dipindahkan ke kolom neraca. b. Untuk rekening Nominal, yaitu Pendapatan dan Beban dipindahkan ke kolom Rugi – Laba. 5. Menjumlahkan angka – angka dalam koom Rugi Laba, kemudian menuliskan selisih antara umlah debet dan kredit disisi jumlah yang lebih kecil, sehingga jumlah debet dan kredit sama. 6. Menuliskan kata “ Laba Bersih “ atau “Rugi Bersih “ dalam kolom rekening dengan ketentuan : a. Jika jumlah debet lebih besar dari jumlah krediit ( kolom Rugi Laba ) , sehingga selisihnya ditulis di Kredit, berarti “ Rugi Bersih “. b. Jika jumlah kredit lebih besar dari jumlah debet ( koom Rugi Laba ), sehingga selisihnya ditulis di debet berarti “ Laba Bersih “. 7. Memindahkan laba Rugi bersih ke kolom neraca pada sisi yang berlawanan. 8. Menjumlah kolom neraca sehingga jumlah debet dan kredit menjadi sama, kemudian seluruh jumlah yang ada di Kertas Kerja di garis dua. 24 D. JURNAL PENUTUP Rekening buku besar yang sudah diisi selama periode akuntansi, tapi akhir periode harus ditutup dan kemudian dibukukan kembali pada awal periode berikutnya.Menutup buku adalah memindahkan saldo –saldo akun nominal atau sementara akun Modal menunjukan saldo akhir sesuai dengan yang tercantum dalam Neraca (Laporan Keuangan) dan akun nominal bersaldo nol, sehingga dineraca akhir tidak tampak lagi. Untuk akun nominal perlu dibuat jurnal penutup. Jurnal Penutup adalah jurnal yang digunakan untuk menutup akun-akun perantara (pendapatan , beban, dan pengambilan prive). Tujuan dibuatnya jurnal penutup adalah untuk memindahkan saldo – saldo akun nominal dan pengambilan pribadi ke akun modal. Langkah – langkah dalam penyusunan jurnal penutup : 1. Menutup akun Pendapatan : Mendebet akun pendapatan sebesar saldonya ( yang terdapat disisi kredit kolom rugi laba pada kertas kerja ) dan mengkredit akun ikhtisar rugi laba. 2. Menutup akun Beban : Mengkredit akun beban sebesar saldo masing – masing ( sisi debit kolom Rugi Laba ) dan mendebet akun ikhtisar Rugi Laba. 3. Menutup akun Rugi/Laba, dengan cara : a. Jika laba, dengan mendebet akun ikhtisar Rugi Laba dan mengkredit akun modal. b. Jika rugi, dengan mengkredit akun ikhtisar Rugi Laba dan mendebet akun modal. 4. Menutup akum Prive : Mengkredit akun prive sebesar saldonya ( sisi debit neraca akhir ) dan mendebet akun modal. E.MENUTUP BUKU BESAR Pada akhir periode pembukuan , seluruh akun sementara ditutup. Tujuan dari tutup buku adalah membuat akun yang bersangkutan tidak bersaldo atau bersaldo nol Langkah – langkah selanjutnya dalam menutup buku besar adalah : a. Memindahkan ( posting ) jurnal penyesuaian ke akun-akun buku besar yang bersangkutan. b. Memindahkan ( posting ) jurnal penutup ke akun buku besar yang bersangkutan. Setelah jurnal penyesuaian dan jurnal penutup dipindahkan ke buku besar, maka rekening nominal dan pengambilan pribadi akan bersaldo nol dan akun modal jumlahnya sesuai dengan yang ada di neraca ( laporan keuangan ) F. NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN Setelah buku besar ditutup, tahap berikutnya adalah menyusun neraca saldo setelah penutupan.Tujuan penyusunan Neraca Saldo Penutupan adalah untuk memastikan bahwa sebelum mulai pencatatan data akuntansi periode berikutnya, rekening-reekening buku besar dalam keadaan balance (seimbang). Neraca saldo setelah penutupan berisi perkiraan riel (harta, uang, dan modal), yang jumlahnya diambil dari saldo-saldo rekening buku besar. G. JURNAL PEMBALIK (Reversing Entries) Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk mengembalikan akun-akun riil yang timbul akibat adanya jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi menjadi akun nominal lagi. Jurnal pembalik disusun dengan cara membalik jurnal penyesuaian yang menimbulkan rekening riil yang baru, sehingga saldonya menjadi nol dan timbul kembali rekening nominal yang sesuai dengan rekening yang terdapat pada neraca saldo sebelumnya. Tidak semua jurnal penyesuaian perlu dibalik. Transaksi-transaksi yang memerlukan jurnal pembalik adalah sebagai berikut: 1. Transaksi pembayaran beban dimuka yang dicatat sebagai beban Misalnya: beban sewa untuk mencatat sewa dibayar dimuka, beban asuransi untuk mencatat asuransi dibayar dimuka 2. Transaksi penerimaan pendapatan dimuka yang dicatat sebagai pendapatan Misalnya: pendapatan sewa untuk mencatat sewa diterima dimuka 3. Transaksi pembayaran beban di belakang Misalnya: utang gaji untuk mencatat gaji yang masih harus dibayar dan utang bunga untuk mencatat bunga yang masih harus dibayar 4. Transaksi penerimaan pendapatan dibelakang Misalnya: piutang pendapatan untuk mencatat pendapatan yang masih harus ditagih/belum diterima 25 1. Jurnal penyesuaian adalah ayat atau jurnal yang diperlukan untuk mencatat transaksi2. 3. 4. 5. transaksi yang terjadi secara berangsur-angsur selama satu periode yang terjadi pada akhir periode akuntansi dan sekaligus mengadakan penyesuaian terhadap neraca saldo Rekening yang memerlukan penyesuaian antara lain : 1 Perlengkapan / Bahan habis pakai ( Supplies ) 2. Beban dibayar di muka ( Prepaid Expense ) 3. Pendapatan diterima di muka ( Deffered Revenue ) 4. Beban yang masih harus dibayar ( Accrued Expense ) 5. Pendapatan yang masih harus diterima//piutang pendapatan ( Accrued Income ) 6. Penyusutan aktiva tetap ( Depreciation ) Diperlukan alat bantu yang dapat mempermudah penyusunan Laporan Keuangan. Alat bantu tersebut adalah Kertas Kerja ( Work Sheet ) yang disebut juga Neraca Lajur. Menutup buku adalah memindahkan saldo –saldo rekening nominal atau sementara rekening Modal menunjukan saldo akhir sesuai dengan yang tercantum dalam Neraca (Laporan Keuangan) dan rekening nominal bersaldo nol, sehingga dineraca akhir tidak tampak lagi. Jurnal pembalik adalah jurnal yang dibuat pada awal periode akuntansi untuk mengembalikan akun-akun riil yang timbul akibat adanya jurnal penyesuaian pada akhir periode akuntansi menjadi akun nominal lagi. 1. Neraca saldo Perusahaan Angkutan “Nyaman”. Pada tanggal 31 Desember 2008 adalah sebagai berikut: No . 10 1 10 2 10 3 10 4 12 1 12 2 20 1 30 1 30 2 40 1 50 1 50 2 50 3 50 Nama Rekening Kas Piutang usaha Perlengkapan Sewa di bayar dimuka Kendaraan Akumul;asi penyusutan Kendaraan Utang usaha Modal H. Ahmad Prive H. Ahmad Pendapatan angkutan Beban gaji Beban bunga Beban asuransi Beban lain-lain Debet Rp. 1.800.000,00 Rp. 1.500.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 2.000.000,00 Rp. 100.000.000,00 Rp. 600.000,00 Rp. 16.000.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 1.800.000,00 Rp. 100.000,00 Kredit Rp. Rp. Rp. Rp. 40.000.000,00 5.000.000,00 50.000.000,00 30.000.000,00 - 26 9 Rp. 125.000.000,00 Rp. 125.000.000,00 Data Penyesuaian: a.Persediaan perlengkapan pada tanggal 31 Desember Rp. 200.000,00. b.Sewa di bayar tanggal 1 April 2008 untuk 1 tahun. c.Kendaraan di susutkan 20% setahun. d.Pendapatan angkutan yang masih harus diterima Rp. 1.500.000,00. e.Gaji karyawan yang masih harus di bayar Rp. 300.000,00. f.Bunga yang masih harus di bayar Rp. 50.000,00. g.Asuransi dibayar tanggal 1 September 2008 untuk 1 tahun. Berdasarkan Neraca saldo dan data penyesuaian di atas, buatlah jurnal Penyesuaian! Jawab: Tanggal 2008 Des. 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 Uraian Beban Perlengkapan Perlengkapan Beban Sewa Sewa dibayar di muka Beban Penyusutan Kendaraan Akumulasi Penyusutan Kendaraan Piutang Pendapatan Angkutan Pendapatan Angkutan Beban Gaji Utang Gaji Beban Bunga Utang Bunga Asuransi dibayar di muka Beban Asuransi Ref. Debet Kredit 300.000,00 1.500.000,00 20.000.000,00 1.500.000,00 300.000,00 50.000,00 1.200.000,00 24.850.000,00 3 00.000,00 1.500.000,00 20.000.000,00 1.500.000,00 300.000,00 50.000,00 1.200.000,00 24..850.000,,00 3 1 Penjelasan : a. Perlengkapam yang sudah di pakai = Rp. 500.000,00 – Rp. 200.000,00 = Rp.300.000,00. b. Sewa yang sudah menjadi beban tahun 2008, 9 bulan ( 1 April – 31 April Desember2008 = 9/12 x Rp. 2.000.000,00 = Rp. 1.500.000,00. c. Penyusutan kendaraan 1 tahun = 20 % x Rp. 100.000.000,00 = Rp. 20.000.000,00. d. Pendapatan Angkutan yang masih harus diterima sudah merupakan pendapatan tetapi belum diterima pembayarannya. e. Gaji yang masih harus dibayar merupakan utang perusahaan kepada karyawan yang sebenarnya sudah menjadi beban tahun 2008 f. Bunga yang masih harus dibayar merupakan bunga yang sudahh menjadi beban tahun 2008 tetapi masih ditangguhkan pembayarannya. g. Asuransi yang sudah menjadi beban tahun 2008 adalah 4 bulan ( 1 September – 31 Desember 2008) = 4/12 x Rp. 1.800.000,00 = Rp. 600.000,00. Sisa ( Rp. 1.200.000,00 ) belum merupakan beban tahun 2008, maka harus dipindahkan ke rekening Asuransi di bayar di muka. 2. Bengkel mobil Perkasa pada tanggal 31 Desember 2006 mempunyai data Akuntansi sebagai berikut : 27 No . 11 1 11 2 11 3 11 4 11 5 12 1 12 2 21 1 31 1 31 2 41 1 41 2 51 1 51 2 51 3 Nama Rekening Kas Piutang usaha Perlengkapan / Supplies Asuransi dibayar di muka Sewa di bayar di muka Peralatan Servis Akumulasi penyusutan peralatan Utang Usaha Modal H. Ali Prive H. Ali Pendapatan Servis Pendapatan Komisi Beban Gaji Beban Iklan Beban Bunga Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Debet Kredit 1.400.000,00 700.000,00 500.000,00 600.000,00 1.200.000,00 2.000.000,00 300.000,00 - 600.000,00 500.000,00 3.000.000,00 6.800.000,00 400.0000,00 - Rp. 3.700.000,00 Rp. 750.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 11.300.000,00 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 11..3000.000,00 Data untuk penyesuaian : a. b. c. d. e. f. g. h. Persediaan perlengkapan tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp. 200.000,00 Asuransi yang telah kadarluwarsa Rp. 400.000,00 Sewa dibayar tanggal 1 Agustus 2006 untuk 1 tahun Penyusutan peralatan 10 % 1 tahun Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp 350.000,00 Persekot gaji untuk bulan Januari 2006 Rp. 150.000,00 Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00 Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00 Rekening baru yang harus dibuka : 514 Beban perlengkapan, 515 Beban asuransi , 516 beban sewa, 517 Beban penyusutan peralatan, 116 Piutang pendapatan, 117 Gaji dibayar dimuka, 118 Iklan dibayar dimuka, 212 Utang bunga. Berdasarkan data akuntansi di atas, susunlah kertas kerja dan jurnal penyesuaian. Jawab : a. Jurnal Penyesuaian : Tanggal Uraian Ref. Debet Kredit 28 1990 Des. 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 3 1 Beban Perlengkapan Perlengkapan Beban Asuransi Asuransi dibayar di muka Beban Sewa Sewa dibayar di muka Beban Penyusutan Peralatan Akumulasi Penyusutan Peralatan Piutang Pendapatan Pendapatan Servia Gaji dibayar di muka Beban Gaji Iklan dibayar di muka Beban Iklan Beban Bunga Utang Bunga 300.000,00 400.000,00 500.000,00 200.000,00 350.000,00 150.000,00 250.000,00 100.000,00 2.250.000,00 3 00.000,00 400.000,00 500.000,00 200.000,00 350.000,00 150.000,00 250.000,00 100.000,00 2..250.000,,00 3 1 Penjelasan : b. Perlengkapan yang terdapat dalam neraca saldo Rp. 500.000,00. Pda tanggal 31 Desember 1991 persediaan perlengkapan yang ada Rp. 200.000,00 berarti yang telah di pakai seharga Rp. 300.000,00. Jumlah tersebut dipindahkan sebagai beban tahun 1990, dengan cara mendebet rekening beban perlengkapan dan mengkredit rekening perlengkapan. c. Asuransi tersebut yang kadarluwarsa Rp. 400.000,00 berarti sudah menjaddi beban tahun 1990, maka harus dipindahkan dari rekening asuransi dibayar di muka ke rekening beban asuransi dengan cara mendebet rekening Beban asuransi dan mengkredit rekening Asuransi dibayar di muka. d. Sewa Rp. 1.200.000,00 untuk 1 tahun dibayar tanggal 1 agustus 1990, berarti yang telah menjadi beban tahun 2006 dalam 5 bulan ( 1/8 – 31/21 2006 ) = 5/12 x Rp. 1.200.000,00 = Rp. 500.000,00. Jumlah ini harus di pindahkan dari rekening Sewa dibayar di muka ke rekeing Beban sewa dengan cara mendebet rekening beban sewa dan mengkredit rekening sewa dibayar di muka. e. Penyusutan peralatan Rp. 200.000,00 ( 10 % dari Rp. 2.000.000,00 ) dicatat dengan cara mendebet rekening Beban penyusutan Peralatan dan mengkredit rekning Akumulasi Penyusutan peralatan. f. Pendapatan servis yang masih harus diterima Rp. 350.000,00 merupakan piutang , maka harus dicatat dengan cara mendebet rekening. Piutang pendapatan dan mengkredit rekening Pendapatn Servis. g. Beban gaji Rp. 3.700.000,00 termasuk gaji untuk bulan Januari 2006 Rp. 150.000,00. Jumlah ini sebenarnya bukan merupakan beban tahun 2006, maka harus di pindahkan dari rekening beban gaji ke rekening gaji di bayar di muka, dengan cara mendebet rekening gaji dibayar di muak dan megkredit rekening Beban gaji. h. Iklan yang telah diterbitkan Rp. 500.000,00 berarti jumlah tersebut yang sebenarnya sudah menjadi beban tahun 1990, selebihnya sebenarnya Rp. 250.000,00 ( Rp. 750.000,00 – Rp. 500.000,00 ) harus dipindahkan dari rekening beban Iklan ke rekening iklan dibayar dimuka dengan cara mendebet rekening ikalan di bayar di muka dan mengkredit rekening Beban Iklan. i. Bunga yang masih harus dibayar Rp. 100.000,00 sebenarnya sudah menjadi beban tahun 2006, tetapi belum dibayar maka harus dicatat sebagai beban dengan cara mendebet rekening Beban bunga dan mengkredit Utang bunga. CONTOH JURNAL PENUTUP Berdasarkan Kertas Kerja “ Bengkel Mobil Perkasa “ dapat dibuat jurnal penutup sebagai berikut : Tanggal De s “ 31 31 Uraian Pendapatan servis Pendapatn Komisi Ikhtisar Rugi – Laba Ikhtisar Rugi – Laba Beban gaji Beban Iklan Beban Bunga Re f Debet Rp. 7.150.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 5.700.000,00 - Kredit Rp. Rp. Rp. Rp. 7.550.000,00 3.550.000,00 500.000,00 250.000,00 29 31 “ 31 “ Beban Perlengkapan Beban Asuransi Beban Sewa Beban Penyusutan Peralatan Ikhtisar Rugi Laba Modal H. Ali Modal H. Ali Prive H. Ali Rp. 1.850.000,00 Rp. 300.000,00 - Rp. Rp. Rp. Rp. 300.000,00 400.000,00 500.000,00 200.000,00 Rp. 1.850.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. Rp. 15.400.000,00 15.400.000,00 CONTOH MENUTUP BUKU BESAR Dari Buku Besar Bengkel Mobil Perkasa ( data diambil dari kertas kerja ) setelah posting jurnal penyesuaian dan jurnal penutup, akan tampak sebagai berikut : Nama Rekening : Kas Tanggal Keterangan No : 101 Ref Debet Kredit Saldo Debet De s 31 Saldo - - - Rp. 1.400.000,00 Nama Rekening : Piutang Usaha Tanggal De s 31 Keterangan Saldo No : 102 Ref Debet Kredit - - - Saldo Debet Rp. 700.000,00 Kredit - Nama Rekening : Perlengkapan Tanggal De s 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian No : 103 Ref Js.0 8 Debet Kredit - Rp. 300.000,00 Saldo Debet Rp. 500.000,00 Rp. 200.000,00 Nama Rekening : Asuransi dibayar di muka Tanggal Keterangan Ref 31 31 Saldo Penyesuaian Js.0 8 Debet Kredit Saldo - Rp. 400.000,00 Kredit - Rp. 600.000,00 Rp. 200.000,00 Nama Rekening : Sewa dibayar di muka Tanggal De s 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian Ref Js.0 8 No : 105 Debet Kredit - Rp. 500.000,00 Saldo Debet Rp. 1.200.000,00 Rp. 700.000,00 Nama Rekening : Peralatan Servis Tanggal Keterangan Kredit - No : 104 Debet De s Kredit - Kredit - No : 151 Ref Debet Kredit Saldo Debet Kredit 30 De s 31 Saldo - - - Rp. 200.000,00 - Nama Rekening : Akumulasi Penyusutan Peralatan Tanggal De s 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian Ref Js.0 8 Debet - No : 152 Kredit Rp. 200.000,00 Saldo Debet - Kredit Rp.600.000, 00 Rp.800.000, 00 Nama Rekening : Utang Usaha Tanggal De s 31 Keterangan No : 201 Ref Saldo Debet - Kredit - Saldo Debet - Kredit Rp. 500.000,00 Nama Rekening : Modal H. Ali Tanggal De s 31 31 31 Keterangan Saldo Penutupan Penutupan No : 301 Ref Jt.0 9 Jt.0 9 Debet Rp.300.000,0 0 Kredit Rp1.850.000, 00 - Saldo Debet - Kredit Rp.3.000.000,0 0 Rp.4.850.000,0 0 Rp. 4.550.000,00 Nama Rekening : Prive H. Ali Tanggal De s 31 31 Keterangan Saldo Penutupan No : 302 Ref Jt.0 9 Debet - Kredit Rp. 300.000,00 Saldo Debet Rp. 300.000,00 - Nama Rekening : Pendapatan Servis Tanggal De s 31 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian Penutupan Ref Js.0 8 Jt.0 9 No : 401 Debet Rp.7.150.000 ,00 Kredit Rp. 350.000,00 - Saldo Debet - Kredit Rp.6.800.000,0 0 Rp.7.150.000,0 0 - Nama Rekening : Pendapatan Komisi Tanggal De s 31 31 Keterangan Saldo Penutupan Nama Rekening : Beban Gaji Ref Js.0 9 Kredit - No : 451 Debet Rp.400.000,0 0 Kredit - Saldo Debet - Kredit Rp.400.000, 00 No : 501 31 Tanggal De s 31 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian Penutupan Ref Debet Kredit - Rp. 150.000,00 Rp.3.550.000 ,00 Js.0 8 Jt.0 9 Saldo Debet Rp. 3.700.000,00 Rp. 3.550.000,00 - Nama Rekening : Beban Iklan Tanggal De s 31 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian Penutupan No : 502 Ref Debet Kredit - Rp. 250.000,00 Rp. 500.000,00 Js.0 8 Jt.0 9 Saldo Debet Rp. 750.000,00 Rp. 500.000,00 - Nama Rekening : Beban Bunga Tanggal De s 31 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian Penutupan De s 31 31 Keterangan Saldo Penyesuaian Ref Js.0 8 Jt.0 9 Debet Kredit Rp. 100.000,00 - Rp. 250.000,00 Saldo Debet Rp. 150.000,00 Rp. 250.000,00 - Ref Js.0 8 Jt.0 9 De s 31 31 Keterangan Penyesuaian Penutupan Debet Rp. 300.000,00 - Kredit Rp. 300.000,00 Saldo Debet Rp.300.000,00 - De s 31 31 Keterangan Penyesuaian Penutupan Ref Js.0 8 Jt.0 9 Debet Rp. 400.000,00 - Kredit Rp. 400.000,00 Saldo Debet Rp.400.000,00 - Keterangan Kredit - No : 506 Ref Js.0 8 Jt.0 9 Debet Rp. 500.000,00 - Kredit Rp. 500.000,00 Saldo Debet Rp.500.000,00 - Nama Rekening : Beban Penyusutan Peralatan Tanggal Kredit - No : 505 Nama Rekening : Beban Sewa Tanggal Kredit - No : 504 Nama Rekening : Beban Asuransi Tanggal Kredit - No : 503 Nama Rekening : Beban Perlengkapan Tanggal Kredit - Ref Debet Kredit - No : 507 Kredit Saldo Debet Kredit 32 De s 31 31 Penyesuaian Penutupan Js.0 8 Jt.0 9 Rp. 200.000,00 - Rp. 200.000,00 Rp.200.000,00 - - Nama Rekening : Piutang Pendapatan Tanggal De s 31 Keterangan Penyesuaian Ref Js.0 8 No : 106 Debet Rp. 350.000,00 Kredit - Saldo Debet Rp.350.000,00 Kredit - Nama Rekening : Gaji Dibayar di muka Tanggal De s 31 Keterangan Penyesuaian Ref Js.0 8 No : 107 Debet Rp. 250.000,00 Kredit Saldo Debet Rp. 250.000,00 - Kredit - nama Rekening : Iklan dibayar di muka Tanggal De s 31 Keterangan Penyesuaian Ref Js.0 8 No : 108 Debet Rp. 250.000,00 Kredit - Saldo Debet Rp.250.000,00 Kredit - Nama Rekening : Utang Bunga Tanggal De s 31 Keterangan Penyesuaian No : 202 Ref Js.0 8 Debet - Kredit Rp.100.000,0 0 Saldo Debet - Kredit Rp.100.000, 00 Nama Rekening : Ikhtisar Rugi Laba Tanggal De s 31 31 31 Keterangan Penutupan Penutupan Penutupan No : 303 Ref Debet Kredit Jt.0 9 Jt.0 9 Jt.0 9 Rp. 5.700.000,00 Rp. 1.850.000,00 Rp. 7.550.000,00 - Saldo Debet - Kredit Rp. 7..550.000,00 Rp. 1.850.000,00 - CONTOH NERACA SALDO SETELAH PENUTUPAN Berdasarkan buku besar “Bengkel Mobil Perkasa” per 31 Desember, dapat dibuat Neraca Saldo setelah penutupan sebagai berikut: “BENGKEL MOBIL PERKASA” Neraca Saldo Setelah Penutupan 31 Desember 2006 No Nama Perkiraan Debet Kredit 33 . 10 1 10 2 10 3 10 4 10 5 10 6 10 7 10 8 15 1 15 2 20 1 20 2 30 1 Kas Piutang Usaha Perlengkapan(persedioaan BHP) Asuransi dibayar dimuka Sewa di bayar dimuka Piutang Pendapatan Gaji diobayar dimuka Iklan dibayar dimuka Peralatan servis Akumulasi Penyusutan Peralatan Utang Usaha Utang Bunga Modal H.Ali Rp. 1.400.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 350.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 2.000.000,00 - 800.000,00 500.000,00 100.000,00 4.550.000,00 Rp. Rp. Rp. Rp. Rp. 5.950.000,00 Rp. 5.950.000,00 CONTOH JURNAL PEMBALIK Dari kertas kerja dan jurnal penyesuaian “” Bengkel Mobil Perkasa “ di muka dapatlah dibuat jurnal pembalik berikut ini : Jurnal Pembalik : Tangg al Ja 1 n 1 1 1 Uraian Pendapatan Servis Piutang Pendapatan Beban Gaji Gaji dibayar di muka Beban Iklan Iklan dibayar di muka Utang Bunga Beban Bunga Ref Debet Rp. 350.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 850.000,00 Kredit Rp. 350.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 100.000,00 Rp. 850.000,00 34 BAB VI LAPORAN KEUANGAN . Standar Kompetensi Memahami Penyusunan Siklus Akuntansi perusahaan jasa Kompetensi Dasar Menyusun Laporan Keuangan Perusahaan Jasa A. PENDAHULUAN Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu siklus akuntansi. Untuk perusahaan perseorangan dan Firma, laporan keuangan yang dibuat terdiri dari neraca, laporan Rugi Laba dan Perubahan Modal. Sumber data untuk menyusun ketiga jenis laporan keuangan tersebut adalah kertas kerja pada kolom Laba Rugi dan Neraca B. LAPORAN RUGI LABA Laporan rugi laba menyajikan pendapatan dan beban suatu perusahaan pada periode tertentu. Langkah-langkah penyusunan laporan rugi laba dengan menggunakan kertas kerja: 1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Perhitungan Rugi Laba”) dan periode Akuntansi. 2. Menuliskan rekening-rekening pendapatan yang ada dikertas kerja, kemudian di jumlah. 3. Menuliskan rekening-rekening beban yang ada di kertas kerja, kemudian di jumlah. 4. Menyelisihkan jumlah pendapatan dengan jumlah beban. Jika jumlah pendapatan > jumlah beban, berarti laba. Jika jumlah pendapatan < jumlah beban, berarti rugi. C. LAPORAN PERUBAHAN MODAL Laporan perubahan modal menyajikan sebab-sebab terjadinya perubahan modal perusahaan. Langkah-langkah penyusunan laporan perubahan modal: 1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Laporan Perubahan Modal”) dan periode Akuntansi. 2. Menuliskan modal awal, dari jumlah modal yang terdapat pada kertas kerja sisi kredit kolom neraca. 3. Menuliskan Laba atau Rugi bersih, dan rekening pengambilan prive, kemudian menghitung Modal akhir, dengan ketentuan: Jika laba > Prive akan menambah modal Jika laba < prive akan mengurangi modal Jika rugi akan mengurangi modal. D. NERACA Neraca yang terdiri dari tiga komponen (unsur) yaitu Aktiva (harta), Utang dan Modal, sebaiknya disusun secara sistematis, yaitu: 1. Harta lancar disusun sesuai dengan urutan likuiditasnya. 2. Harta tetap disusun sesuai dengan sifat kekekalannya. 3. Utang disusun sesuai dengan jangka waktu pelunasannya. 4. Modal disusun sesuai dengan sifat kekekalannya. Langkah-langkah penyusunan Neraca: 1. Menuliskan nama perusahaan, jenis laporan (“Neraca”), tanggal penyusunan neraca. 2. Menuliskan rekening-rekening serta jumlahnya yang ada kolom neraca. Untuk rekening Prive dan laba/rugi bersih digabungkan engan rekening Modal. 3. Menjumlahkan aktiva dan pasiva, sehingga keduanya menunjukkan jumlah yang sama. 35 1. Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu siklus akuntansi. Untuk perusahaan perseorangan dan Firma, laporan keuangan yang dibuat terdiri dari neraca, laporan Rugi Laba dan Perubahan Modal. 2. Sumber data untuk menyusun ketiga jenis laporan keuangan tersebut adalah kertas kerja pada kolom Laba Rugi dan Neraca Dari kertas kerja Bengkel Perkasa dibab sebelumnya, dapat disusun laporan keuangan sebagai berikut : 1. Laporan Rugi Laba BENGKEL PERKASA Perhitungan Rugi Laba Untuk Periode Yang Berakhir 31 Desember 2006 Pendapatan 1. Pendapatan 2. Pendapatan Komisi Rp. 7.150.000,00 Rp. 400.000,00 + Rp. 7.550.000,00 Beban – beban 1. Beban Gaji 2. Beban Iklan 3. Beban Bunga 4. Beban Perlengkapan//Supplies 5. Beban Asuransi 6. Beban Sewa 7. Beban Penyusutan Peralatan Rp. 3.550.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 250.000,00 Rp. 300.000,00 Rp. 400.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 5.750.000,00 - Laba bersih Rp. 1.850.000,00 2. Laporan Perubahan Modal BENGKEL PERKASA Laporan Perubahan Modal Untuk Periode yang berakhir 31 Desember 2006 Modal; H. Ali (1 Januari 2006) Laba bersih Prive H. Ali Rp. 3.000.000,00 Rp. 1.850.000,00 Rp. 300.000,00 - 36 Penambahan Modal……………………………………………………………………………………… Rp. 1.550.000,00 Modal 1 Desember 2006…………………………………………………………………………………. Rp. 4.550.000,00 3. Neraca a. Bentuk Skontro BENGKEL PERKASA Neraca 31 Desember 2006 Aktiva Aktiva lancar Kas Piutang Usaha Perlengkapan/Supplies Ass. Dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka Piutang Pendapatan Gaji dibayar dimuka Ikan dibayar dimuka Passiva Uang Jangka Pendek Rp. 1.400.000,00 Rp. 700.0000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 350.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 250.000,00 Jumlah Harta lancar Utang Usaha Utang Bunga Rp. Rp. 500.000,00 100.000,00 Jumlah utang jangka pendek Rp. 600.000,00 Modal Modal H. Ali Rp 4.550.000,00 Rp. 3.950.000,00 Aktiva Tetap Peral . Servis Rp. 2.000.000,00 Akum .Penyusutan Peralatan Rp. 800.000,00 Rp. 1.200.000,00 Jumlah Ativa Rp. 5.150.000,00 Jumlah Passiva Rp. 5.150.000,00 b. Bentuk Laporan BENGKEL PERKASA Neraca 31 Desember 2006 Ativa Aktiva lancar Kas Piutang Usaha Perlengkapan/Supplies Asuransi dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka Piutang Pendapatan Gaji dibayar dimuka Ikaln dibayar dimuka Rp. 1.400.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 200.000,00 Rp. 700.000,00 Rp. 350.000,00 Rp. 150.000,00 Rp. 250.000,00 Jumlah Harta Lancar…………………………………………………………………………. Rp. 3.950.000,00 37 Ativa tetap Peralatan Servis Akumulasi Penyusutan Peralatan Rp. 2.000.000,00 Rp. 800.000,00 Rp. 1.200.000,00 + Jumlah Aktiva…………………………………………………………………………………. Passiva Utang Jangka Pendek Utangn Usaha Utang Bunga Rp. 5.150.000,00 Rp. 500.000,00 Rp. 100.000,00 Jumlah Utang Jangka Pendek………………………………………………………………….. Rp. 600.000,00 Modal Modal H. Ali Rp. 4.550.000,00 Jumlah Passiva………………………………………………………………………………… Rp. 5.150.000,00 38