PENDIDIKAN YANG HUMANIS Mengembangkan sebuah temamenjadi tulisan bukan sekedar proses naratif. Sebagai penulis, juga tidak boleh menjelaskan suatu tema secara berlebihan, apalagi dengan mendramatisir fakta tertentu, tetapi kita juga tidak boleh sekedar mendiskripsikannya. Dalam melakukan penelitian ilmiah terhadap realitas, kita tidak sekedar mendasarkan diri pada prosedur epistimologis dengan standar kebenaran kita sendiri, tetapi kebenaran yang didukung oleh fakta yang riil. Tema Sikap dan dedikasi kita yang tidak netral terhadap suatu realitas ini, harus dilandaskan bahwa pengetahuan merupakan suatu proses aksi dan refleksi manusia di dunianya. melalui hal ini manusia berusaha merubah dunia- manusia pada gilirannya akan dapat mempertahankan semangat untuk bersikap kritis dan ilmiah. Ketepatan kita dalam mengangkat isu dapat di ukur dengan sejauh mana kekuatan kontra argumen membantah tema yang kita kembangkan. Semakin besar perbedaan di antara keduanya, berarti semakin kontraslah tema tersebut. Dehumanisasi dan pendidikan yang humanis tidak terjadi di luar sejarah umat manusia, atau di luar struktur sosial paling awal yang sudah kita bentuk dan telah mengkondisikan kita seperti saat ini. Model Pendidikan Dehumanisasi Humanis Bentuk ungkapan kenyataan dari Proses aleienasi dan dominasi. Sebuah proyek utopia (dalam arti Positif) untuk kaum tertindas dan Terjajah. Jelas keduanya mengimplikasikan sebuah aksi yang di lakukanoleh mereka sendiri dalam kehidupan sosial untuk melanggengkan status quo atau untuk mengubah dunia secara radikal. Selain mengisyaratkan munculnya ancaman dehumanisasi, usaha kearah pendidikan yang humanis tersebut juga mengimplikasikan praktikpraktik pendidikanyang berkebalikan. Perbedaan utama antara pendidikan sebagai sebuah kewajiban humanis dan liberal, PERBEDAAN UTAMA ANTARA PENDIDIKAN SEBAGAI KEWAJIBAN HUMANIS DAN LIBERALIS, DENGAN DOMINASI DAN DEHUMANISASI Merupakan proses pemedihan ilmu pengetahuan PERBEDAAN DEHUMANISASI HUMANISASI Sedangkan humanisasi merupakan proses pemberdayaan masyarakat melalui ilmu pengetahuan Masyarakat & Pendidikan Sudah menjadi pengetahuan kita bersama bahwa pendidikan yang humanis itu memberikan kebebasan yang luas untuk berfikir kritis, dan semakin banyak dilontarkan kritik, maka kelompok yang dominan akan semakin memperketat penjagaan terhadap keamanan dirinya. DALAM PENDIDIKAN SISWA Selalu resah atau keras kepala dan bengal ; Menampakkan keraguannya atau ingin mengetahui alasan di balik fakta; Selalu melanggar aturan atau mencela birokrasi; Menolak dijadikan objek pendidikan Penurut; Berfikir kritis; Mematuhi aturan yang sudah ada PERGURUAN TINGGI WADAH ILMU PENGETAHUAN MURNI UNIVERSAL BEBAS NILAI MEMBUTUHKAN ILMU PENGETAHUAN ungkapan kosong OBJEK HUMANIS MANUSIA KARENA banyak orang membicarakan kepentingan umat manusia, namum tidak mengerti bahwa kenyataannya dimensi humanis manusia hanya di jadikan objek penderita.