SIFILIS Dr. dr. Maya Devita L, SpKK SIFILIS SINONIM Lues Raja Singa PENDAHULUAN Sifilis : peny akb. Hubungan seksual (PHS) yg dpt menimbulkan komplikasi luas Sejak Penisilin (+) insidens sifilis ↓ Peny ini dpt kelainan sistemik & kongenital (bawaan) menarik perhatian para dokter MDL/S/Peb/2006 SIFILIS DIFINISI Sifilis : PHS, menahun, remisi eksaserbasi yg semua organ tubuh termasuk kardiovaskular, otak & SSP Sifilis disbbkan oleh Treponema pallidum Ciri penyakit Penyakit sgt kronis Menyerang semua organ tubuh Kuman penybb dpt menembus plasenta & kelainan kongenital MDL/S/Peb/2006 SIFILIS EPIDEMIOLOGI Eropa - Abad ke 15 wabah sifilis Sth 1860, perbaikan sosioekonomi morbiditas penyakit me↓ Selama PD II, insidens penyakit me↑, mencapai puncak pd a1946. Ditemukan penisilin insidens penyaki me↓ MDL/S/Peb/2006 SIFILIS ETIOLOGI Treponema pallidum ditemukan oleh SCHAUDINN dan HOFFMAN (1905) Kuman ini termasuk : Ordo : Spirochaetalis Famili : Spirochaetaceae Genus : Treponema MDL/S/Peb/2006 SIFILIS Jenis-jenis dan sifat Treponema : Patogen – – – T. pallidum T. pertenue T. carateum Non Patogen – – – – T. buccalis T. macrodentium T. microdentium T. genitalis balanitidis MDL/S/Peb/2006 SIFILIS Ciri-ciir Treponema pallidum Berbentuk spiral Berukuran panjang : 6 – 15 m, tebal 0,25 m Terdiri dari 8 – 24 kumparan Dapat bergerak maju mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang satu ke sisi yang lain Berkembang biak dengan cara membelah secara melintang Stadium aktif berlangsung setiap 30 jam Tidak dapat bertahan di udara kering, suhu panas, desinfektans, sabun Tidak dapat dibiak di media buatan, namun dapat diinokulasi pada hewan percobaan MDL/S/Peb/2006 SIFILIS KLASIFIKASI Klasifikasi menurut WHO berdasarkan faktor epidemiologi Sifilis dini Sifilis lanjut MDL/S/Peb/2006 SIFILIS Sifilis dini – Perjalanan penyakit < 2 tahun – Bersifat menular – Masih ditemukan kuman Treponema pallidum di lesi kulit Sifilis lanjut – Perjalanan penyakit > 2 tahun – Bersifat tidak menular – Tidak ditemukan kuman di lesi kulit, kecuali ibu hamil yang menderita stadium lanjut, Treponema pallidum dapat melalui plasenta masuk ke tubuh janin. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS Secara klinis, Sifilis terbagi Sifilis kongenita (bawaan) Sifilis akuisita (didapat) MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS KONGENITA (SK) Infeksi janin, didpt dr ibu hamil yg menderita sifilis Infeksi sth bln ke 4 kehamilan – plasenta sdh terbentuk lengkap Penularan paling srg (+) pd bln ke 6 – sel Langerhans sdh atrofi sempurna Ibu hamil sifilis dini (std 1 / 2) srg melahirkan bayi mati Ibu hamil sifilis lanjut melahirkan bayi SK / bayi sehat tanpa terinfeksi MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS KONGENITA (SK) Pengobatan tepat & dini ibu hamil – sifilis hindari infeksi janin Pengobatan adekuat menyembuh janin yg tlh terinfeksi SK – T. pallidum lsg msk tbh janin via peredaran darah, mk stadium I (-) SK terbagi SK dini - (+) < 2 tahun SK lanjut – (+) > 2 tahun Stigmata MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI SK DINI G/ (+) beb mgg (3 mgg) sth lahir Mkn dini timbul G/ P/ mkn buruk SIMTOMATOLOGI Keln klt : vesikel, bula telapak tangan & telapak kaki Vesikel pecah erosi + krusta – Pemfigus sifilitika Cairan dlm vesikel/bula banyak T. pallidum Bl keln (+) sth > 1 – 2 bln G/ = sifilis std II didapat MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI Keln kulit, mukosa, kelenjar, hepar, lien, ginjal, paru, mata, tulang & SSP Kulit : Papel + skuama dg konfigurasi spt S II – anular, sirsiner, polisiklik & kondilomata lata Selaput lendir : sekret hidung srg campur darah & banyak T. pallidum Tulang : osteokondritis, srg menyerang tulang panjang Rontgen Sekitar 60 % hepatomegali Paru-paru : pneumonia alba MDL/S/Peb/2006 Sifilis Kongenita Keratitis interstisialis Sifilis Kongenita Sunffle nose, crusting, nasal discharge MDL/S/Peb/2006 Sifilis Kongenita Periostitis Sifilis Kongenita MDL/S/Peb/2006 Early Congenital Syphilis Sifilis Kongenita MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI Penengakkan diagnosis Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap - bahan pemeriksaan : cairan vesikel atau bula, lesi kondilomata, sekret hidung. Pemeriksaan serologi - bahan pemeriksaan : darah atau cairan serebrospinalis Pemeriksaan foto roentgen - tulang-tulang panjang MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS KONGENITA (SK) - SK LANJUT SK LANJUT Keln (+) sth usia > 2 tahun usia 7 – 9 tahun Kelainan klinik – Trias Hutchinson : Mata - keratitis interstisialis buta Ketulian nervus VIII Gigi Hutchinson – gigi insisivus I atas kanan & kiri – gigi tetap – btk spt obeng / gergaji Keln tulang tibia, frontal, palatum durum perforasi, sendi, kardiovaskular & SSP – paresis Penegakkan D/ - pem klinis & serologi MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS KONGENITA (SK) - STIGMATA STIGMATA Keln = G/ sisa & deformitas akb Std dini & lanjut KELAINAN KLINIK Garis-garis radiar – sudut mulut, Gigi Hutchinson, Gigi molar pertama berbentk spt murbei Penonjolan tulang frontal – Frontal Bossing DIAGNOSIS Kelainan klinis & serologi MDL/S/Peb/2006 Hutchinson’s teeth Sifilis Kongenita Snuffle nose, Rhagades, Ulcerated Syphilid on the fore head MDL/S/Peb/2006 Sifilis Kongenita Hepato-splenomegali Sifilis Kongenita, bullous lesion MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA PEMBAGIAN – KELAINAN KLINIS Stadium I Stadium II Stadium laten : - Dini : bersifat menular - Lanjut : bersifat tidak menular Stadium III Stadium kardiovaskular dan neurosifilis MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA PATOGENESIS Kuman Masuk PA Pk StadiumI S t a d i u m III MDL/S/Peb/2006 Std dini Rekuren < 2 tahun Std Lanjut > 2 tahun S t a d i u m II SIFILIS SIFILIS AKUISITA Infeksi (+) – kontak langsung dg lesi kulit / selaput lendir yg mengdg T. pallidum Penularan dpt melalui darah – transfusi Penularan – transfusi / plasenta sifilis bawaan disebut Sifilis d’emblee Kuman masuk kulit melalui port d’entrée : mikor / makrolesi Kuman masuk selaput lendir melalui / tanpa lesi MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA 10 – 90 hari (umumnya 3 – 4 mgg) sth infeksi tempat masuk kuman kuman berkembang biak & tbh pasien bereaksi btk infiltrat (terdiri dr sel limfosit & plasma) papel – lesi primer Lesi primer bertahan 1 – 5 mgg, dpt sembuh spontan (tanpa pengobatan) Tes serologi u sifilis (Serologic Test for Syphillis = STS) std ini masih negatif & baru (+) sth 1 -4 mgg kemudian MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA 6 mgg (antara 2 – 6 mgg) sth lesi primer (+) kelainan kulit & selaput lendir – generalisata Kdg2 kelainan klt hny sedikit & dpr sembuh dlm wkt 2 – 6 mgg. Masa tanpa kelainan : sifilis laten – adanya penyakit dibuktikan dg hasil STS ¼ kasus mengalami 1 x kekambuhan Diperkirakan : ⅓ ps tanpa th/ sifilis lanjut, ⅔ tdk / mengalami kelainan MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I SIMPTOMATOLOGI STADIUM DINI (MENULAR) STADIUM I (S I) Antara 10 – 90 hari (2 – 4 mgg) sth kuman msk lesi – kulit tempat msk kuman Umumnya lesi hanya 1 – AFEK PRIMER : papel yg kemudian papel erosi / ulkus : ULKUS DURUM MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I Ciri khas ULKUS DURUM • Biasanya soliter • Berbentuk bulat atau lonjong • Berukuran beberapa mm sampai 1 atau 2 cm • Tepi ulkus teratur, berbatas tegas dengan tanda-tanda radang negatif • Dinding ulkus tegak • Permukaan dasar ulkus bersih, berwarna merah • Isi ulkus berupa cairan serus • Pada perabaan terdapat indurasi (durum) dan tidak nyeri tekan (indolen) MDL/S/Peb/2006 Small chancre of the prepurce Chancre of the sulcus corona MDL/S/Peb/2006 Large chancre of the vulva Typical chancre – clean surface and an infiltrated base MDL/S/Peb/2006 Chancre of the anus Ulkus durum di lidah Ulkus durum MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I Umumnya lokasi afek primer – genital, jg dpt ekstra genital Dpt sembuh sendiri tanpa pengobatan dlm 3 – 10 mgg 1 mgg sth afek primer (+) penjalaran infeksi ke kelenjar gth bening (KGB) regional : regio inguinal medial – KGB membesar, soliter, padat kenyal, indolen, tidak supuratif, periadenitis (-) & dpr digerak scr bebas dr jaringan sekitarnya KOMPLEKS PRIMER MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I DIAGNOSIS Mikroskop lapangan gelap atau Pewarnaan Burri Bahan pemeriksaan diambil dr : Dasar ulkus Pungsi kelenjar getah bening Hasil pemeriksaan tergtg : pengobatan lokal / sistemik Secara akademik : Bl hasil (-), pemeriksaan diulang 3 hari berturut-turut STS pd S I Seronegatif bl kompleks primer (-) Seropositif bl kompleks primer (+) MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II STADIUM II Umumnya Std II (+) sth 6 – 8 mgg S II srg disebut : the Greatest Imitator of all the skin diseases. Penting – tanpa G/ rasa gatal Kelainan – sistemik, didahului G/ prodromal : - Nyeri otot, sendi, suhu subfebril, sukar menelan (angina sifilitika), malaise, anoreksi & sefalgia - Kelainan kulit, selaput lendir, kelenjar & organ tubuh lain MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II Kelainan kulit Makula eritem, bulat lonjong (roseola sifilitika) t u dada, perut, punggung, lengan, tangan ke seluruh tubuh Transien dan berakhir hipopigmentasi (leukoderma sifilitika) Papel - batas kulit rambut kepala (korona veneris) Papula arsiner, sirsiner dan polisiklik Papula diskret - telapak tangan dan telapak kaki Papula korimbiformis Kondiloma lata - kulit lipatan-lipatan yang lembab & hangat Papula + folikulitis yang dapat alopesia sifilitika Papuloskuamosa - mirip psoriasis (psoriasis sifilitika), papulokrustosa - mirip frambusia (sifilis frambusiformis) Pustula, - bersifat destruktif pd KU buruk (rupia sifilitika = lues maligna) MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II Kelainan selaput lendir Mucous patch - banyak mengandung T pallidum, Bentuk bulat, kemerahan ulkus Kelainan mukosa bibir, pipi, laring, tonsil dan genital. Kelainan kelenjar Pembesaran kelenjar seluruh tubuh (limfadenopati generalisata) - sifat = S I Kelenjar - kelenjar getah bening superfisialis t u suboksipital, sulkus bisipitalis & inguinal. Pada aspirasi kelenjar akan ditemukan T. pallidum. MDL/S/Peb/2006 Sifilis Std II, makulopustula Sifilis Std II, Papuloskuama MDL/S/Peb/2006 Sifilis std II, Mucous patch - tongue Sifilis II, Interstitial glossitis MDL/S/Peb/2006 Sifilis II, palm & sole Sifilis II, Palmar MDL/S/Peb/2006 Sifilis II, Palmar Sifilis II, Lesi Psoriasiformis MDL/S/Peb/2006 Kondiloma lata, perianal Kondilomata lata, perivulva / perianal MDL/S/Peb/2006 Sifilis II, Penis Kondiloma akuminata MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II Kelainan tubuh lain Kuku : onikia, rapuh dan kabur Mata : uveitis anterior, korioretinitis Tulang : periostitis Hepar : hepatomegali, hepatitis Ginjal, meningen Diagnosis : STS – selalu (+) MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM LATEN DINI Stadium ini (+) < dari 2 tahun setelah infeksi. Tanda-tanda klinis (-), bersifat menular. Penegakkan diagnosis STS yang positif. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM REKURENS Kelainan klinis seperti kelainan stadium II, namun kelainan bersifat setempat. Kadang-kadang dapat juga timbul kelainan seperti stadium I. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT (TIDAK MENULAR) STADIUM LATEN LANJUT Disebut laten lanjut > 2 tahun setelah infeksi. Kelainan klinis (-) dan hanya dapat diketahui berdasarkan hasil pemeriksaan STS yang positif. Lamanya masa laten ini dapat berlangsung bertahun-tahun, bahkan dapat berlangsung seumur hidup. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT (TIDAK MENULAR) STADIUM III Kelainan timbul 3 – 10 tahun sesudah stadium I Kelainan khas – guma : infiltrat berbatas tegas, bersifat kronis, cenderung mengalami perkejuan (perlunakan) & pecah ulkus Ulkus : dinding curam, dasar : jaringan nekrotik berwarna kuning keputihan (ulkus gumosum) & bersifat destruktif & serpiginosa. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT (TIDAK MENULAR) STADIUM III • Guma soliter - dapat multipel • Ukuran : milier - beberapa cm. • Guma di semua jaringan & merusak semua jenis jaringan : tulang rawan hidung, palatum atau organ dalam tubuh : lambung, hepar, lien, paru-paru, testis dan lain-lain. Diagnosis pasti hasil STS. MDL/S/Peb/2006 Nasal perforation ec nasal gumma MDL/S/Peb/2006 Sifilis Stadium III, Large gumma Sifilis III, Gumma on lower lip Saddle Nose, Destruction nasal bone MDL/S/Peb/2006 Kelompok noduldi skrotum, lesi khas ulkus punch-out Lesi plak di lengan dengan nudul multipel & ulkus yang khas MDL/S/Peb/2006 Lesi multipel dg pola sirsiner Nodul multipel dg lesi krusta Lesi di garis scalp MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT (TIDAK MENULAR) SIFILIS KARDIOVASKULAR • Manifestasi klinik baru (+) 10 – 40 tahun setelah infeksi primer. • Sekitar 10 % penderita sifilis akan mengalami fase ini & dapat (+) bersamaan dengan neurosifilis (40 %). • Pasien pria > wanita. • Pasien bangsa kulit berwarna > kulit putih • Kelainan jantung, p.d. besar (aneurisma) dan p.d. sedang. Diagnosis pasti - gejala klinis, hasil foto toraks, EKG & STS. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT (TIDAK MENULAR) NEUROSIFILIS • Treponema pallidum sudah dapat SSP pada stadium dini, tetapi kelainan baru (+) secara perlahan-lahan & bermanifestasi 10 – 20 tahun sth infeksi. • Kelainan > sering kulit putih. • Tidak dapat diramalkan ps sifilis tabes dorsalis / paresis generalisata. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT (TIDAK MENULAR) Diagram kemungkinan terjadinya neurosifilis Sifilis dini Asimtomatik Neurosifilis Invasi sistim otot dan urat saraf Meningitis sifilitika akut MDL/S/Peb/2006 Sifilis lanjut Asimtomatik Neurosifilis Tabes dorsalis Regresi Sifilis meningeal Paresis generalisata SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Pemeriksaan pembantu - diagnosis sifilis • Pemeriksaan Treponema pallidum • Tes Serologik Sifilis (STS) • Pemeriksaan pembantu lain MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS 1. Pemeriksaan Treponema pallidum • Pemeriksaan - mikroskop lapangan gelap melihat pergerakkan Treponema • Pewarnaan Burri (tinta hitam) tidak adanya pergerakan Treponema, - T. pallidum telah mati kuman berwarna jernih dikelilingi oleh lapangan yang berwarna hitam. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS 2. Serologi Tes sifilis (STS) • STS penting u diagnosis dan pengamatan hasil pengobatan. • Prinsip pemeriksaan STS - mendeteksi bermacam antibodi yang berlainan akibat infeksi T. pallidum. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Klasifikasi STS • Tes Non Treponema : kardiolipin, lesitin dan kolesterol • Tes Treponema : Treponema pallidum hidup / mati / fraksi Treponema pallidum • Ketepatan hasil STS dinilai berdasarkan : – Sensitivitas : % individu yang terinfeksi yang memberi hasil positif – Spesifivitas : % individu yang tidak infeksi yang memberikan hasil negatif MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Non Treponema Jenis-jenis STS non Treponema • Rx Komplemen : Wasserman dan Kolmer • Flokulasi / aglutinasi – V.D.R.L. (Venereal Disease Research Laboratory) – R.P.R (Rapid Plasma Reagen) – A.R.T. (Automated Reagen Test) – Kahn MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Non Treponema • Hasil STS non Treponema (-) dalam 3 – 8 bln sth • • pengobatan adekuat. Penilaian -`kualitatif & kuantitatif Hasilnya (+) dalam 2 minggu I sth ulkus durum (+) Titer pada berbagai stadium : • SI : Negatif / positif rendah sampai tinggi • S II : Positif tinggi • S III : Positif tinggi • S kardiovaskular : Dapat non reaktif • Neurosifilis: Dapat non reaktif MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Non Treponema Pengaruh pengobatan terhadap kuantitas STS SI : Bila Th/ sudah mulai pd saat hasil STS non reaktif, tetap non reaktif : Bila Th/ mulai pd saat hasil STS reaktif non reaktif sth 1½ tahun S II : Hasil STS akan (-) dalam waktu 2 tahun Laten dini : Hasil STS akan (-) dalam waktu 2 tahun Laten lanjut : 20 – 30 % kasus akan (-) dalam 5 tahun Sifilis lanjut False negative : < 20 – 30 % kasus akan (-) dalam 5 tahun : Bs (+) – 1 – 2 % S II, disebut Prozone reaction False positive : (+) akb salah teknik,ps penyakit Treponema lain MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Non Treponema Biologic False Positif Akut • Titer non reaktif dalam waktu < 6 bulan • Titer biasanya ↓ (< 1/8) • Titer tidak bertendensi meningkat • Bisa (+) - kehamilan, pasca vaksinasi / imunisasi, infeksi virus, bakteri, plasmodium, protozoa dan obat-obat narkoba MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Non Treponema Biologic False Positif Kronik : • Titer (+) bertahan > 6 bulan. • Dapat (+) pd orang lanjut usia, ps peny. kronik TBC, lepra, autoimmune diseases (SLE, poliarteritis nodosa, rematoid artritis, tiroiditis, anemi hemolitik), malnutrisi, keganasan, sirosis hepatik, adiksi obat & obat antihipertensi ttt. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema Tes Treponema berguna pada keadaan : • Pd keadaan false positive pd tes Non Treponema • Tes Non Treponema berulang kali (+), dicurigai adanya sifilis laten • Tes Non Treponema (-), dicurigai adanya sifilis lanjut MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema Tes Treponema digolong 4 kelompok, 1. Tes Imobilisasi • Treponema Pallidum Immobilization (TPI) Tes Treponema yang paling spesifik • Hasil positif pada Treponematosis • Kekurangannya – – – – Rx lambat, baru (+) pd akhir stadium I, Tidak dapat - untuk menilai hasil pengobatan, Teknik sulit dan Biayanya mahal MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema 2. Tes imunofluoresensi a. Fluorecent Treponemal Antibody Absorption Test (FTA-Abs) • Tes ini paling sensitif (90 %), bisa u deteksi Ig G • False (+) pada Keganasan Anemia hemolitik Lupus eritematosus Sirosis hepatik Rheumatoid arthritis Kehamilan Skleroderma Infeksi virus, vaksinia Drug induced LE Orang normal < 18 % S I & < 5 % S laten false (+) MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema b. FTA Abs Ig M • Tes ini u deteksi Ig M • Bersifat sgt reaktif pd sifilis dini & paling penting u sifilis kongenita. • Pada pengobatan yang berhasil, titer Ig M cepat menurun, sedangkan Ig G lambat. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema 3. Tes Hemanglutinasi : • • • Treponema Pallidum Haemagglutination Assay (TPHA). Bersifat cukup spesifik & sensitif, reaktif cukup dini Merupakan tes yg dianjurkan teknik dan pembacaan hasil mudah. False positif dapat terjadi pada Kehamilan Lepra MDL/S/Peb/2006 Connective tissue diseases Infeksi momonukleosis SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema 4. Tes Fiksasi komplemen Reiter Protein Complement Fixation Test (RPCF) • Protein Reiter merupakan ekstrak protein T. pallidum - bersifat non patogen. • Sensitivitas tidak melebihi VDRL • False positive (+) akibat adanya antibodi terhadap polisakarida dlm ekstrak protein. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema Neurosifilis perlu pem cairan serebrospinalis u menilai • Jumlah sel PMN : > 4/mm • Total protein : > 40 mg/dl • Tes Non Treponema (VDRL) • Titer Ig G cairan serebrospinalis dan Ig M serum meningkat MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Tes Treponema Hasil STS setelah pengobatan • Sel PMN normal dlm waktu 6 bulan • Kadar protein normal dlm waktu 2 tahun • STS normal dlm waktu > dari 2 tahun. STS cairan serebrospinalis false positive pada keadaan • Neoplasma serebral / medula • Meningitis tuberkulosa • Kontaminasi cairan serebrospinalis dengan darah MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS Pemeriksaan lain Pem sinar Rontgen u melihat kelainan khas pd tulang, kelainan sistim kardiovaskular Pem EKG u menilai kelainan sistim kardiovaskular Pem USG u menilai kelainan organ tubuh lain Pem lab darah lain untuk menilai fungsi hepar, ginjal MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PENGOBATAN Obat pilihan u Th/ sifilis : Penisilin • Tidak dianjurkan pemb penisilin oral • Prinsip Th/ sifilis : kadar obat harus dapat bertahan dalam serum selama 10 – 14 hari u sifilis dini & lanjut, 21 hari u neurosifilis dan sifilis kardiovaskular. • Kadar penisilin yg diperlukan cukup 0,03 unit/ml selama 10 – 14 hari. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PENGOBATAN Cara & dosis pemberian penisilin dlm kepustakaan masih berbeda. Dosis total yang dianjurkan : • SI : 4,8 juta unit • S II : 6 juta unit • S III : 9 juta unit MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PENGOBATAN Cara Th/ tgt lama kerjanya penisilin Aqueous Procain Penicillin G Procain Penicillin + 2 % Aluminium Monostearate (PAM) Benzathine Pecillin G Golongan Short acting Intermediate acting Long acting Lama kerja obat 24 jam 72 jam 2 – 3 minggu Cara pengobatan Setiap hari Setiap 3 hari Seminggu sekali MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PENGOBATAN Pd Th/ sifilis dg penisilin rx Jarish-Herxheimer Ini (+) akibat - hipersensitivitas akb toksin kuman T. pallidum yg mati. Rx ini biasanya (+) 2 – 12 jam sth inj penisilin pertama Gejala : febris, nyeri kepala, malaise, keringat banyak, menggigil, kemerahan pd kulit & kelainan kulit yg ada + hebat / + merah. Ps harus diberitahu kemungkinan terjadinya rx ini. Bila febrisnya hebat, Th/ : antipiretik. Pasien yg alergi thd penisilin, Th/ dg AB lain : Tetrasiklin, Eritromisin. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PENGOBATAN Dosis yang dianjurkan oleh WHO (1982) Stadium dini (menular) : Dosis total 30 gram/15 hari Stadium lanjut (tidak : Dosis total 60 gram/30 hari menular) Sebelum Th/, harus pem STS Pem STS ini diulang kembali sth Th/ selesai Pem STS pasca Th/ dilakukan secara cermat 1, 3, 6, & 12 bln sp 2 tahun sth Th/ selesai Pem ini dilakukan dg tujuan u menilai hasil Th/ & kemungkinan adanya Th/ tidak adekuat / adanya relaps penyakit. MDL/S/Peb/2006 SIFILIS PROGNOSIS Sulit diramalkan MDL/S/Peb/2006 MDL/S/Peb/2006