SIFILIS

advertisement
SIFILIS
Dr. dr. Maya Devita L, SpKK
SIFILIS
SINONIM
Lues
Raja Singa
PENDAHULUAN
Sifilis : peny akb. Hubungan seksual (PHS) yg dpt
menimbulkan komplikasi luas
Sejak Penisilin (+)  insidens sifilis ↓
Peny ini dpt  kelainan sistemik & kongenital
(bawaan)  menarik perhatian para dokter
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
DIFINISI
Sifilis : PHS, menahun, remisi eksaserbasi yg 
semua organ tubuh termasuk kardiovaskular,
otak & SSP
Sifilis disbbkan oleh Treponema pallidum
Ciri penyakit
Penyakit sgt kronis
Menyerang semua organ tubuh
Kuman penybb dpt menembus plasenta & 
kelainan kongenital
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
EPIDEMIOLOGI
Eropa - Abad ke 15  wabah sifilis
Sth 1860, perbaikan sosioekonomi 
morbiditas penyakit me↓
Selama PD II, insidens penyakit me↑,
mencapai puncak pd a1946.
Ditemukan penisilin  insidens penyaki me↓
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
ETIOLOGI
Treponema pallidum ditemukan oleh
SCHAUDINN dan HOFFMAN (1905)
Kuman ini termasuk :
Ordo
: Spirochaetalis
Famili
: Spirochaetaceae
Genus
: Treponema
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
Jenis-jenis dan sifat Treponema :
 Patogen
–
–
–
T. pallidum
T. pertenue
T. carateum
 Non Patogen
–
–
–
–
T. buccalis
T. macrodentium
T. microdentium
T. genitalis balanitidis
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
Ciri-ciir Treponema pallidum
 Berbentuk spiral
 Berukuran panjang : 6 – 15 m, tebal 0,25 m
 Terdiri dari 8 – 24 kumparan
 Dapat bergerak maju mundur, berotasi, undulasi dari sisi yang
satu ke sisi yang lain
 Berkembang biak dengan cara membelah secara melintang
 Stadium aktif berlangsung setiap 30 jam
 Tidak dapat bertahan di udara kering, suhu panas,
desinfektans, sabun
 Tidak dapat dibiak di media buatan, namun dapat diinokulasi
pada hewan percobaan
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
KLASIFIKASI
Klasifikasi menurut WHO berdasarkan faktor
epidemiologi
Sifilis dini
Sifilis lanjut
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
Sifilis dini
– Perjalanan penyakit < 2 tahun
– Bersifat menular
– Masih ditemukan kuman Treponema pallidum di lesi kulit
Sifilis lanjut
– Perjalanan penyakit > 2 tahun
– Bersifat tidak menular
– Tidak ditemukan kuman di lesi kulit, kecuali ibu hamil
yang menderita stadium lanjut,  Treponema pallidum
dapat melalui plasenta masuk ke tubuh janin.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
Secara klinis, Sifilis terbagi
 Sifilis kongenita (bawaan)
 Sifilis akuisita (didapat)
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK)
Infeksi  janin, didpt dr ibu hamil yg menderita
sifilis
Infeksi  sth bln ke 4 kehamilan – plasenta sdh
terbentuk lengkap
Penularan paling srg (+) pd bln ke 6 – sel
Langerhans sdh  atrofi sempurna
Ibu hamil sifilis dini (std 1 / 2) srg  melahirkan
bayi mati
Ibu hamil sifilis lanjut  melahirkan bayi SK /
bayi sehat tanpa terinfeksi
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK)
Pengobatan tepat & dini ibu hamil – sifilis  hindari
infeksi janin
Pengobatan adekuat  menyembuh janin yg tlh
terinfeksi
SK – T. pallidum lsg msk tbh janin via peredaran darah,
mk  stadium I (-)
SK terbagi
SK dini - (+) < 2 tahun
SK lanjut – (+) > 2 tahun
Stigmata
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI
SK DINI
G/ (+) beb mgg (3 mgg) sth lahir
Mkn dini timbul G/  P/ mkn buruk
SIMTOMATOLOGI
Keln klt : vesikel, bula  telapak tangan & telapak kaki
Vesikel pecah  erosi + krusta – Pemfigus sifilitika
Cairan dlm vesikel/bula  banyak T. pallidum
Bl keln (+) sth > 1 – 2 bln  G/ = sifilis std II didapat
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI
Keln  kulit, mukosa, kelenjar, hepar, lien, ginjal, paru,
mata, tulang & SSP
Kulit : Papel + skuama dg konfigurasi spt S II – anular,
sirsiner, polisiklik & kondilomata lata
Selaput lendir : sekret hidung srg campur darah &
banyak T. pallidum
Tulang : osteokondritis, srg menyerang tulang panjang
 Rontgen
Sekitar 60 %  hepatomegali
Paru-paru : pneumonia alba
MDL/S/Peb/2006
Sifilis Kongenita
Keratitis interstisialis
Sifilis Kongenita
Sunffle nose, crusting, nasal discharge
MDL/S/Peb/2006
Sifilis Kongenita
Periostitis
Sifilis Kongenita
MDL/S/Peb/2006
Early Congenital Syphilis
Sifilis Kongenita
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - SK DINI
Penengakkan diagnosis
Pemeriksaan mikroskop lapangan gelap - bahan
pemeriksaan : cairan vesikel atau bula, lesi
kondilomata, sekret hidung.
Pemeriksaan serologi - bahan pemeriksaan : darah
atau cairan serebrospinalis
Pemeriksaan foto roentgen - tulang-tulang panjang
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - SK LANJUT
SK LANJUT
Keln (+) sth usia > 2 tahun  usia 7 – 9 tahun
Kelainan klinik – Trias Hutchinson :
Mata - keratitis interstisialis  buta
Ketulian nervus VIII
Gigi Hutchinson – gigi insisivus I atas kanan & kiri –
gigi tetap – btk spt obeng / gergaji
Keln tulang tibia, frontal, palatum durum  perforasi,
sendi, kardiovaskular & SSP – paresis
Penegakkan D/ - pem klinis & serologi
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS KONGENITA (SK) - STIGMATA
STIGMATA
Keln = G/ sisa & deformitas akb Std dini & lanjut
KELAINAN KLINIK
 Garis-garis radiar – sudut mulut,
 Gigi Hutchinson,
 Gigi molar pertama berbentk spt murbei
 Penonjolan tulang frontal – Frontal Bossing
DIAGNOSIS
Kelainan klinis & serologi
MDL/S/Peb/2006
Hutchinson’s teeth
Sifilis Kongenita
Snuffle nose, Rhagades, Ulcerated Syphilid on
the fore head
MDL/S/Peb/2006
Sifilis Kongenita
Hepato-splenomegali
Sifilis Kongenita, bullous lesion
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA
PEMBAGIAN – KELAINAN KLINIS






Stadium I
Stadium II
Stadium laten : - Dini : bersifat menular
- Lanjut : bersifat tidak menular
Stadium III
Stadium kardiovaskular dan neurosifilis
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA
PATOGENESIS
Kuman
Masuk
PA Pk
StadiumI
S t a d i u m III
MDL/S/Peb/2006
Std dini Rekuren
< 2 tahun
Std Lanjut
> 2 tahun
S t a d i u m II
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA
Infeksi (+) – kontak langsung dg lesi kulit /
selaput lendir yg mengdg T. pallidum
Penularan dpt melalui darah – transfusi
Penularan – transfusi / plasenta  sifilis
bawaan  disebut Sifilis d’emblee
Kuman masuk kulit melalui port d’entrée :
mikor / makrolesi
Kuman masuk selaput lendir melalui /
tanpa lesi
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA
10 – 90 hari (umumnya 3 – 4 mgg) sth infeksi tempat masuk kuman  kuman berkembang biak
& tbh pasien bereaksi btk infiltrat (terdiri dr sel
limfosit & plasma)  papel – lesi primer
Lesi primer bertahan 1 – 5 mgg, dpt sembuh
spontan (tanpa pengobatan)
Tes serologi u sifilis (Serologic Test for Syphillis =
STS) std ini masih negatif & baru (+) sth 1 -4 mgg
kemudian
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA
 6 mgg (antara 2 – 6 mgg) sth lesi primer (+) 
kelainan kulit & selaput lendir – generalisata
Kdg2 kelainan klt hny sedikit & dpr sembuh dlm
wkt 2 – 6 mgg. Masa tanpa kelainan : sifilis laten –
adanya penyakit dibuktikan dg hasil STS
¼ kasus  mengalami 1 x kekambuhan
Diperkirakan : ⅓ ps tanpa th/  sifilis lanjut, ⅔ tdk
/ mengalami kelainan
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I
SIMPTOMATOLOGI
STADIUM DINI (MENULAR)
STADIUM I (S I)
Antara 10 – 90 hari (2 – 4 mgg) sth kuman msk 
lesi – kulit tempat msk kuman
Umumnya lesi hanya 1 – AFEK PRIMER : papel yg
kemudian  papel erosi / ulkus : ULKUS
DURUM
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I
Ciri khas ULKUS DURUM
• Biasanya soliter
• Berbentuk bulat atau lonjong
• Berukuran beberapa mm sampai 1 atau 2 cm
• Tepi ulkus teratur, berbatas tegas dengan tanda-tanda
radang negatif
• Dinding ulkus tegak
• Permukaan dasar ulkus bersih, berwarna merah
• Isi ulkus berupa cairan serus
• Pada perabaan terdapat indurasi (durum) dan tidak
nyeri tekan (indolen)
MDL/S/Peb/2006
Small chancre of the prepurce
Chancre of the sulcus corona
MDL/S/Peb/2006
Large chancre of the vulva
Typical chancre – clean surface and an
infiltrated base
MDL/S/Peb/2006
Chancre of the anus
Ulkus durum di lidah
Ulkus durum
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I
Umumnya lokasi afek primer – genital, jg dpt ekstra
genital
Dpt sembuh sendiri tanpa pengobatan dlm 3 – 10 mgg
1 mgg sth afek primer (+)  penjalaran infeksi ke
kelenjar gth bening (KGB) regional : regio inguinal
medial – KGB membesar, soliter, padat kenyal,
indolen, tidak supuratif, periadenitis (-) & dpr digerak
scr bebas dr jaringan sekitarnya  KOMPLEKS
PRIMER
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S I
DIAGNOSIS
 Mikroskop lapangan gelap atau
 Pewarnaan Burri
Bahan pemeriksaan diambil dr :
 Dasar ulkus
 Pungsi kelenjar getah bening
Hasil pemeriksaan tergtg : pengobatan lokal / sistemik
Secara akademik : Bl hasil (-), pemeriksaan diulang 3 hari
berturut-turut
STS pd S I
 Seronegatif bl kompleks primer (-)
 Seropositif bl kompleks primer (+)
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II
STADIUM II
Umumnya Std II (+) sth 6 – 8 mgg
S II srg disebut : the Greatest Imitator of all the skin
diseases. Penting – tanpa G/ rasa gatal
Kelainan – sistemik, didahului G/ prodromal :
- Nyeri otot, sendi, suhu subfebril, sukar menelan
(angina sifilitika), malaise, anoreksi & sefalgia
- Kelainan  kulit, selaput lendir, kelenjar & organ
tubuh lain
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II
Kelainan kulit

Makula eritem, bulat lonjong (roseola sifilitika) t u  dada, perut,
punggung, lengan, tangan  ke seluruh tubuh

Transien dan berakhir  hipopigmentasi (leukoderma sifilitika)

Papel - batas kulit rambut kepala (korona veneris)
 Papula arsiner, sirsiner dan polisiklik
 Papula diskret - telapak tangan dan telapak kaki
 Papula korimbiformis
 Kondiloma lata - kulit lipatan-lipatan yang lembab & hangat
 Papula + folikulitis yang dapat  alopesia sifilitika

Papuloskuamosa - mirip psoriasis (psoriasis sifilitika),
papulokrustosa - mirip frambusia (sifilis frambusiformis)

Pustula, - bersifat destruktif  pd KU buruk (rupia sifilitika = lues
maligna)
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II
Kelainan selaput lendir
Mucous patch - banyak mengandung T pallidum,
Bentuk bulat, kemerahan  ulkus
Kelainan  mukosa bibir, pipi, laring, tonsil dan
genital.
Kelainan kelenjar
Pembesaran kelenjar  seluruh tubuh
(limfadenopati generalisata) - sifat = S I
Kelenjar - kelenjar getah bening superfisialis  t
u suboksipital, sulkus bisipitalis & inguinal. Pada
aspirasi kelenjar akan ditemukan T. pallidum.
MDL/S/Peb/2006
Sifilis Std II, makulopustula
Sifilis Std II, Papuloskuama
MDL/S/Peb/2006
Sifilis std II, Mucous patch - tongue
Sifilis II, Interstitial glossitis
MDL/S/Peb/2006
Sifilis II, palm & sole
Sifilis II, Palmar
MDL/S/Peb/2006
Sifilis II, Palmar
Sifilis II, Lesi Psoriasiformis
MDL/S/Peb/2006
Kondiloma lata, perianal
Kondilomata lata, perivulva / perianal
MDL/S/Peb/2006
Sifilis II, Penis
Kondiloma akuminata
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM DINI – S II
Kelainan tubuh lain
Kuku : onikia, rapuh dan kabur
Mata : uveitis anterior, korioretinitis
Tulang : periostitis
Hepar : hepatomegali, hepatitis
Ginjal, meningen
Diagnosis : STS – selalu (+)
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LATEN DINI
Stadium ini (+) < dari 2 tahun setelah infeksi.
Tanda-tanda klinis (-), bersifat menular.
Penegakkan diagnosis  STS yang positif.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM REKURENS
Kelainan klinis seperti kelainan stadium II,
namun kelainan bersifat setempat.
Kadang-kadang dapat juga timbul kelainan
seperti stadium I.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT
(TIDAK MENULAR)
STADIUM LATEN LANJUT
Disebut laten lanjut > 2 tahun setelah infeksi.
Kelainan klinis (-) dan hanya dapat diketahui
berdasarkan hasil pemeriksaan STS yang
positif.
Lamanya masa laten ini dapat berlangsung
bertahun-tahun, bahkan dapat berlangsung
seumur hidup.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT
(TIDAK MENULAR)
STADIUM III
Kelainan timbul 3 – 10 tahun sesudah stadium I
Kelainan khas – guma : infiltrat berbatas
tegas, bersifat kronis, cenderung mengalami
perkejuan (perlunakan) & pecah  ulkus
Ulkus : dinding curam, dasar : jaringan nekrotik
berwarna kuning keputihan (ulkus gumosum) &
bersifat destruktif & serpiginosa.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT
(TIDAK MENULAR)
STADIUM III
• Guma soliter - dapat multipel
• Ukuran : milier - beberapa cm.
• Guma  di semua jaringan &  merusak
semua jenis jaringan : tulang rawan hidung,
palatum atau organ dalam tubuh :
lambung, hepar, lien, paru-paru, testis dan
lain-lain.
Diagnosis pasti hasil STS.
MDL/S/Peb/2006
Nasal perforation ec nasal gumma
MDL/S/Peb/2006
Sifilis Stadium III, Large gumma
Sifilis III, Gumma on lower lip
Saddle Nose, Destruction nasal bone
MDL/S/Peb/2006
Kelompok noduldi skrotum, lesi
khas ulkus punch-out
Lesi plak di lengan dengan nudul multipel
& ulkus yang khas
MDL/S/Peb/2006
Lesi multipel dg pola sirsiner
Nodul multipel dg lesi krusta
Lesi di garis scalp
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT
(TIDAK MENULAR)
SIFILIS KARDIOVASKULAR
• Manifestasi klinik baru (+) 10 – 40 tahun setelah
infeksi primer.
• Sekitar 10 % penderita sifilis akan mengalami fase ini
& dapat (+) bersamaan dengan neurosifilis (40 %).
• Pasien pria > wanita.
• Pasien bangsa kulit berwarna > kulit putih
• Kelainan  jantung, p.d. besar (aneurisma) dan p.d.
sedang.
Diagnosis pasti - gejala klinis, hasil foto toraks, EKG &
STS.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT
(TIDAK MENULAR)
NEUROSIFILIS
• Treponema pallidum sudah dapat  SSP pada
stadium dini, tetapi kelainan baru (+) secara
perlahan-lahan & bermanifestasi 10 – 20
tahun sth infeksi.
• Kelainan > sering  kulit putih.
• Tidak dapat diramalkan ps sifilis  tabes
dorsalis / paresis generalisata.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
SIFILIS AKUISITA – STADIUM LANJUT
(TIDAK MENULAR)
Diagram kemungkinan terjadinya neurosifilis
Sifilis dini
Asimtomatik
Neurosifilis
Invasi sistim
otot dan urat saraf
Meningitis
sifilitika akut
MDL/S/Peb/2006
Sifilis lanjut
Asimtomatik
Neurosifilis
Tabes dorsalis
Regresi
Sifilis
meningeal
Paresis
generalisata
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Pemeriksaan pembantu - diagnosis sifilis
• Pemeriksaan Treponema pallidum
• Tes Serologik Sifilis (STS)
• Pemeriksaan pembantu lain
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
1. Pemeriksaan Treponema pallidum
• Pemeriksaan - mikroskop lapangan gelap
melihat pergerakkan Treponema
• Pewarnaan Burri (tinta hitam)  tidak adanya
pergerakan Treponema, - T. pallidum telah
mati  kuman berwarna jernih dikelilingi oleh
lapangan yang berwarna hitam.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
2. Serologi Tes sifilis (STS)
• STS penting u diagnosis dan pengamatan hasil
pengobatan.
• Prinsip pemeriksaan STS - mendeteksi
bermacam antibodi yang berlainan akibat
infeksi T. pallidum.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Klasifikasi STS
• Tes Non Treponema : kardiolipin, lesitin dan
kolesterol
• Tes Treponema : Treponema pallidum hidup / mati
/ fraksi Treponema pallidum
• Ketepatan hasil STS dinilai berdasarkan :
– Sensitivitas : % individu yang terinfeksi yang memberi
hasil positif
– Spesifivitas : % individu yang tidak infeksi yang
memberikan hasil negatif
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Non Treponema
Jenis-jenis STS non Treponema
• Rx Komplemen : Wasserman dan Kolmer
• Flokulasi / aglutinasi
– V.D.R.L. (Venereal Disease Research
Laboratory)
– R.P.R (Rapid Plasma Reagen)
– A.R.T. (Automated Reagen Test)
– Kahn
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Non Treponema
• Hasil STS non Treponema  (-) dalam 3 – 8 bln sth
•
•
pengobatan adekuat.
Penilaian -`kualitatif & kuantitatif
Hasilnya  (+) dalam 2 minggu I sth ulkus durum (+)
Titer pada berbagai stadium :
• SI
: Negatif / positif rendah sampai tinggi
• S II
: Positif tinggi
• S III
: Positif tinggi
• S kardiovaskular : Dapat non reaktif
• Neurosifilis: Dapat non reaktif
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Non Treponema
Pengaruh pengobatan terhadap kuantitas STS
SI
: Bila Th/ sudah mulai pd saat hasil STS non reaktif,
 tetap non reaktif
: Bila Th/ mulai pd saat hasil STS reaktif  non
reaktif sth 1½ tahun
S II
: Hasil STS akan (-) dalam waktu 2 tahun
Laten dini
: Hasil STS akan (-) dalam waktu 2 tahun
Laten lanjut
: 20 – 30 % kasus akan (-) dalam 5 tahun
Sifilis lanjut
False negative
: < 20 – 30 % kasus akan (-) dalam 5 tahun
: Bs (+) – 1 – 2 % S II, disebut Prozone reaction
False positive
: (+) akb salah teknik,ps penyakit Treponema lain
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Non Treponema
Biologic False Positif
Akut
• Titer  non reaktif dalam waktu < 6 bulan
• Titer biasanya ↓ (< 1/8)
• Titer tidak bertendensi meningkat
• Bisa (+) - kehamilan, pasca vaksinasi / imunisasi,
infeksi virus, bakteri, plasmodium, protozoa dan
obat-obat narkoba
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Non Treponema
Biologic False Positif
Kronik :
• Titer (+) bertahan > 6 bulan.
• Dapat (+) pd orang lanjut usia, ps peny. kronik TBC, lepra, autoimmune diseases (SLE,
poliarteritis nodosa, rematoid artritis, tiroiditis,
anemi hemolitik), malnutrisi, keganasan, sirosis
hepatik, adiksi obat & obat antihipertensi ttt.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
Tes Treponema berguna pada keadaan :
• Pd keadaan false positive pd tes Non
Treponema
• Tes Non Treponema berulang kali (+),
dicurigai adanya sifilis laten
• Tes Non Treponema (-), dicurigai adanya
sifilis lanjut
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
Tes Treponema digolong 4 kelompok,
1. Tes Imobilisasi
• Treponema Pallidum Immobilization (TPI)
Tes Treponema yang paling spesifik
• Hasil positif pada Treponematosis
• Kekurangannya
–
–
–
–
Rx lambat, baru (+) pd akhir stadium I,
Tidak dapat - untuk menilai hasil pengobatan,
Teknik sulit dan
Biayanya mahal
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
2. Tes imunofluoresensi
a. Fluorecent Treponemal Antibody Absorption Test (FTA-Abs)
• Tes ini paling sensitif (90 %), bisa u  deteksi Ig G
• False (+) pada
Keganasan
Anemia hemolitik
Lupus eritematosus
Sirosis hepatik
Rheumatoid arthritis
Kehamilan
Skleroderma
Infeksi virus, vaksinia
Drug induced LE
Orang normal
< 18 % S I & < 5 % S laten  false (+)
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
b. FTA Abs Ig M
• Tes ini u deteksi Ig M
• Bersifat sgt reaktif pd sifilis dini & paling
penting u sifilis kongenita.
• Pada pengobatan yang berhasil, titer Ig M
cepat menurun, sedangkan Ig G lambat.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
3. Tes Hemanglutinasi :
•
•
•
Treponema Pallidum Haemagglutination Assay (TPHA).
Bersifat cukup spesifik & sensitif, reaktif cukup dini
Merupakan tes yg dianjurkan teknik dan pembacaan
hasil mudah.
False positif dapat terjadi pada
Kehamilan
Lepra
MDL/S/Peb/2006
Connective tissue diseases
Infeksi momonukleosis
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
4. Tes Fiksasi komplemen
Reiter Protein Complement Fixation Test
(RPCF)
• Protein Reiter merupakan ekstrak protein
T. pallidum - bersifat non patogen.
• Sensitivitas tidak melebihi VDRL
• False positive (+) akibat adanya antibodi
terhadap polisakarida dlm ekstrak
protein.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
Neurosifilis perlu pem cairan serebrospinalis
u menilai
• Jumlah sel PMN : > 4/mm
• Total protein : > 40 mg/dl
• Tes Non Treponema (VDRL)
• Titer Ig G cairan serebrospinalis dan Ig M
serum meningkat
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Tes Treponema
Hasil STS setelah pengobatan
• Sel PMN  normal dlm waktu 6 bulan
• Kadar protein  normal dlm waktu 2 tahun
• STS  normal dlm waktu > dari 2 tahun.
STS cairan serebrospinalis  false positive pada keadaan
• Neoplasma serebral / medula
• Meningitis tuberkulosa
• Kontaminasi cairan serebrospinalis dengan darah
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PEMERIKSAAN untuk DIAGNOSIS
Pemeriksaan lain
 Pem sinar Rontgen u melihat kelainan khas
pd tulang, kelainan sistim kardiovaskular
 Pem EKG u menilai kelainan sistim
kardiovaskular
 Pem USG u menilai kelainan organ tubuh lain
 Pem lab darah lain untuk menilai fungsi
hepar, ginjal
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PENGOBATAN
Obat pilihan u Th/ sifilis : Penisilin
• Tidak dianjurkan pemb penisilin oral
• Prinsip Th/ sifilis : kadar obat harus
dapat bertahan dalam serum selama 10 –
14 hari u sifilis dini & lanjut, 21 hari u
neurosifilis dan sifilis kardiovaskular.
• Kadar penisilin yg diperlukan cukup 0,03
unit/ml selama 10 – 14 hari.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PENGOBATAN
Cara & dosis pemberian penisilin dlm kepustakaan
masih berbeda.
Dosis total yang dianjurkan :
• SI
: 4,8 juta unit
• S II
: 6 juta unit
• S III : 9 juta unit
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PENGOBATAN
Cara Th/ tgt lama kerjanya penisilin
Aqueous
Procain
Penicillin G
Procain Penicillin + 2
% Aluminium
Monostearate (PAM)
Benzathine
Pecillin G
Golongan
Short acting
Intermediate acting
Long acting
Lama kerja
obat
24 jam
72 jam
2 – 3 minggu
Cara
pengobatan
Setiap hari
Setiap 3 hari
Seminggu sekali
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PENGOBATAN
Pd Th/ sifilis dg penisilin  rx Jarish-Herxheimer
Ini (+) akibat - hipersensitivitas akb toksin kuman T.
pallidum yg mati.
Rx ini biasanya (+) 2 – 12 jam sth inj penisilin pertama
Gejala : febris, nyeri kepala, malaise, keringat banyak,
menggigil, kemerahan pd kulit & kelainan kulit yg ada +
hebat / + merah.
Ps harus diberitahu kemungkinan terjadinya rx ini. Bila
febrisnya hebat, Th/ : antipiretik.
Pasien yg alergi thd penisilin,  Th/ dg AB lain : Tetrasiklin,
Eritromisin.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PENGOBATAN
Dosis yang dianjurkan oleh WHO (1982)
Stadium dini (menular)
: Dosis total 30 gram/15 hari
Stadium lanjut (tidak
: Dosis total 60 gram/30 hari
menular)
 Sebelum Th/, harus pem STS
 Pem STS ini diulang kembali sth Th/ selesai
 Pem STS pasca Th/ dilakukan secara cermat 1, 3, 6, &
12 bln sp 2 tahun sth Th/ selesai
 Pem ini dilakukan dg tujuan u menilai hasil Th/ &
kemungkinan adanya Th/ tidak adekuat / adanya relaps
penyakit.
MDL/S/Peb/2006
SIFILIS
PROGNOSIS
Sulit diramalkan
MDL/S/Peb/2006
MDL/S/Peb/2006
Download