I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di daerah khatulistiwa yang beriklim tropis lembab seperti di Indonesia, matahari memang hadir dalam suasana yang “mendua”. Matahari dicintai karena memberikan energi (panas atau cahaya) berlimpah, namun juga dibenci karena menyebabkan ketidak nyamanan. Dalam banyak kesempatan matahari lebih dilihat sebagai gangguan. Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup, ternyata juga memberikan efek yang merugikan, antara lain menyebabkan terbakarnya selsel kulit manusia, pigmentasi, dan penuaan dini pada paparan yang berlebihan Terjadinya pemanasan global memungkinkan intensitas sinar UV yang sampai ke bumi menjadi bertambah karena rusaknya lapisan ozon. Matahari dianggap sebagai gangguan yang harus diminimalkan dampaknya. Dengan anggapan seperti itu maka manusia harus mengingat kembali bahwa bagaimanapun matahari adalah sumber energi yang sangat besar dan gratis. Hanya kecerdikan manusia yang akhirnya dapat menentukan apakah energi dahsyat dari matahari yang akan menjadi gangguan ataukah berkah. Untuk mengetahui apa itu sinar matahari, rumus fisika yang terkait dengan sinar matahari, bagian-bagian, fungsi, dan prinsip kerja alat ukur yang terkait dengan sinar mataari, serta dampak positif dan negatif dari sinar matahari maka ditulislah makalah ini. 2 B. Rumusan Masalah Adapun pembatasan masalah dari makalah ini yaitu: 1. Apakah definisi dari sinar matahari? 2. Bagaimana rumus fisika yang terkait dengan sinar matahari? 3. Apakah bagian-bagian dan fungsi dari alat ukur lux meter ? 4. Apakah prinsip kerja alat ukur lux meter? 5. Apakah dampak positif dan negatif dari sinar matahari? C. Tujuan Adapun tujuan dari makalah ini adalah: 1. Mengetahui definisi sinar matahari 2. Mengetahui rumus fisika yang terkait dengan sinar matahari 3. Mengetahui Bagian-bagian alat ukur lux meter dan fungsinya 4. Mengetahui prinsip kerja lux meter 5. Mengetahui dampak positif dan negatif dari sinar matahari II. PEMBAHASAN A. Definisi Sinar Matahari Sinar matahari dalam arti luas adalah spektrum total radiasi elektromagnetik yang dilepaskan oleh matahari. Cahaya merupakan salah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh benda atau sumber cahaya dalam bentuk gelombang eletromagnetik. Dalam hal ini cahaya atau sinar matahari adalah salah satu bentuk energi yang dipancarkan oleh matahari dalam bentuk gelombang eletromagnetik. Gelombang elektromagnetik dapat merambat di dalam ruang hampa udara (vakum). Menurut James Maxwell (1831-1897), cahaya adalah gelombang elektromagnetik, sehingga cepat rambat cahaya sama dengan cepat rambat gelombang elektromagnetik, yaitu 3.10¬8 m/s. Cahaya merupakan pancaran elektromagnetik yang terlihat oleh mata telanjang manusia. Cahaya adalah energi berbentuk gelombang elekromagnetik yang kasat mata dengan panjang gelombang sekitar 380–750 nm. Pada bidang fisika, cahaya adalah radiasi elektromagnetik, baik dengan panjang gelombang kasat mata maupun yang tidak. Selain itu, cahaya adalah paket partikel yang disebut foton. Kedua definisi tersebut merupakan sifat yang ditunjukkan cahaya secara bersamaan sehingga disebut "dualisme gelombang-partikel". Paket cahaya yang disebut spektrum kemudian dipersepsikan secara visual oleh indera penglihatan sebagai warna. Bidang studi cahaya dikenal dengan sebutan optika, merupakan area riset yang penting pada fisika modern. 4 Studi mengenai cahaya dimulai dengan munculnya era optika klasik yang mempelajari besaran optik seperti: intensitas, frekuensi atau panjang gelombang, polarisasi dan fase cahaya. Sifat-sifat cahaya dan interaksinya terhadap sekitar dilakukan dengan pendekatan paraksial geometris seperti refleksi dan refraksi, dan pendekatan sifat optik fisisnya yaitu: interferensi, difraksi, dispersi, polarisasi. Masing-masing studi optika klasik ini disebut dengan optika geometris (en:geometrical optics) dan optika fisis (en:physical optics). Cahaya penting dalam kehidupan, sebab tanpa adanya cahaya tidak mungkin ada kehidupan. Jika bumi tidak mendapat cahaya dari Matahari, maka bumi akan gelap gulita dan dingin sehingga tidak mungkin ada kehidupan. Para ahli telah meneliti cahaya untuk mengetahui sifat-sifat dan karakteristik cahaya. Ada dua pendapat mengenai cahaya, yaitu cahaya dianggap sebagai gelombang dan cahaya dianggap sebagai partikel. Setiap pendapat ini mempunyai alasan masing-masing dan keduanya telah dibuktikan secara eksperimen. Cahaya merupakan salah satu bentuk gelombang elektromagnetik. Jarak antara puncak gelombang elektromagnetik disebut panjang gelombang. Panjang gelombang berkisar antara kurang dari 1 nanometer hingga lebih dari 1 kilometer. Cahaya ultraviolet (UV) berada pada daerah panjang gelombang dari 100 sampai 380 nm. Keseluruhan kisaran radiasi ini dikenal sebagai spektrum elektromagnetik. Berikut merupakan gambar yang menunjukkan spektrum cahaya dalam spektrum gelombang elektromagnetik secara keseluruhan. Gambar 1. Spektrum Cahaya Elektromagnetik 5 Berikut ini adalah tabel warna cahaya tampak dan panjang gelombangnya Warna Panjang Gelombang merah 625-740 jingga 590-625 kuning 565-590 hijau 520-55 biru 435-520 nila 400-435 ungu 380-400 Tabel 1. Warna dan Panjang Gelombang Spektrum Cahaya Tampak B. Rumus Fisika yang Terkait dengan Sinar Matahari Ada banyak sekali rumus fisika yang terkait dengan sinar matahari, diantaranya adalah intensitas cahaya, pancaran radiasi sinar matahari, dan polarisasi cahaya. Intensitas cahaya adalah fluks cahaya persatuan sudut yang dipancarkan ke suatu arah tertentu dengan satuan candela (cd), dimana 1 cd merupakan lumen per steradian. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut: 𝐼= ∅ 𝜔 𝐼 = intensitas cahaya (cd) ∅ = lumen atau fluks 𝜔 = satuan sudut Setiap benda dialam yang bersuhu permukaan lebih besar dari 0˚K (atau 273˚C) memancarkan radiasi yang berbanding lurus dengan pangkat empat suhu permukaannya. (hukum Stefan-Boltzman). Pancaran radiasi ini dapat di jabarkan sebagai berikut: 6 𝐹 = 𝜀 𝜎 𝑇4 F ∶ pancaran radiasi (Wm−2 ) ε ∶ emisivitas permukaan berkisar antara 0,9 − 1,0 σ ∶ tetapan stefan − boltzman 5,67 10−8 Wm−2 T ∶ suhu permukaan (K) sinar matahari memerlukan waktu pancaran perharinya. Berikut adalah tabel waktu pemancaran radiasi matahari per harinya Tabel 2. Waktu Radiasi Sinar Ultraviolet Dalam bidang optika dan fotometri (fotografi), kemampuan mata manusia hanya sensitif dan dapat melihat cahaya dengan panjang gelombang tertentu (spektrum cahaya nampak). Secara matematis rumus intensitas polarisasi cahaya di tuliskan dengan: 𝐼2 = 𝐼1 𝑐𝑜𝑠 2 𝜃 𝐼1 = 1 𝐼 2 0 Keterangan : 𝐼2 : Intensitas cahaya setelah melewati analisator 𝐼1 : Intensitas cahaya setelah melewati polarisator 7 𝐼0 : Intensitas cahaya mula-mula 𝜃 : sudut antara polarisator dan analisator Gambar 2. Polarisasi Cahaya C. Bagian-Bagian dan Fungsi dari Lux Meter 1. Definisi dan Pengkalibrasian Lux Meter Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat. Besarnya intensitas cahaya ini perlu untuk diketahui karena pada dasarnya manusia juga memerlukan penerangan yang cukup. Untuk mengetahui besarnya intensitas cahaya ini maka diperlukan sebuah sensor yang cukup peka dan linier terhadap cahaya. Sehingga cahaya yang diterima oleh sensor dapat diukur dan ditanpilkan pada sebuah tampilan digital ataupun non digital. Pengkalibrasian alat ukur ini dilakukan dengan menekan tombol zero adjust atau dengan meletakkan alat tersebut pada jarak antara sumber cahaya ke sensor sebesar 100 cm dan dalam posisi tegak lurus. Untuk mendapatkan sumber cahaya digunakan sebuah lampu dan pengkalibrasian ini dilakukan dalam sebuah ruangan dengan kondisi ruangan gelap dapat dilihat pada gambar: 8 Gambar 3. Pengkalibrasian Lux Meter Lux meter memperlihatkan hasil pengukurannya menggunakan format digital. Alat ini terdiri dari rangka, sebuah sensor dengan sel foto dan layar panel. Sensor tersebut diletakan pada sumber cahaya yang akan diukur intenstasnya. Cahaya akan menyinari sel foto sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. 2. Bagian-bagian Lux Meter dan Fungsinya Alat ukur lux meter ini terdiri dari tombol-tombol, sensor, dan layar display. Adapun bagian-bagian dari lux meter antara lain: 1. Layar panel atau layar display berfungsi untuk menampilkan hasil pengukuran. 2. Tombol on-off berfungsi untuk menghidupkan atau mematikan alat 3. Tombol Range berfungsi untuk mengatur kisaran daerah 4. Zero adjus berfungsi untuk pengkalibrasi alat 5. Sensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya 9 Gambar 4. Lux Meter dan Bagian-bagiannya D. Prinsip Kerja Lux Meter Prinsip kerja dari lux meter adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. Idealnya satu foton dapat membangkitkan satu elektron. Cahaya akan menyinari sel foto yang kemudian akan ditangkap oleh sensor sebagai energi yang diteruskan oleh sel foto menjadi arus listrik. Makin banyak cahaya yang diserap oleh sel, arus yang dihasilkan pun semakin besar. Di dalam perangkat lux meter ini terdapat suatu penguat yang berfungsi memperkuat arus yang masuk sehingga arus dapat terbaca. Tanpa penguat arus ini, arus yang dihasilkan oleh cahaya tidak mungkin terbaca karena arus yang dihasilkan sangat kecil. Untuk lux meter digital hasilnya akan ditampilkan pada layar panel sedangkan untuk lux meter analog arus akan menggerakkan jarum penunjuk skala. Sensor cahaya yang digunakan pada lux meter adalah Photo dioda. Photo diode digunakan sebagai komponen pendeteksi ada tidaknya cahaya maupun dapat digunakan untuk membentuk sebuah alat ukur akurat yang dapat mendeteksi intensitas cahaya dibawah 1W/cm2 sampai intensitas diatas 10 W/cm2. Photo dioda mempunyai resistansi yang rendah pada kondisi forward bias, kita dapat memanfaatkan photo dioda ini pada kondisi reverse bias dimana resistansi dari photo dioda akan turun seiring dengan intensitas cahaya yang masuk. Berbagai jenis cahaya yang masuk pada lux meter baik itu cahaya alami 10 atapun buatan akan mendapatkan respon yang berbeda dari sensor. Berbagai warna yang diukur akan menghasilkan suhu warna yang berbeda, dan panjang gelombang yang berbeda pula. Oleh karena itu pembacaan hasil yang ditampilkan oleh layar panel adalah kombinasi dari efek panjang gelombang yang ditangkap oleh sensor photo diode. Lux meter merupakan alat yang dapat digunakan untuk mengukur kuat atau lemahnya cahaya yang terdapat pada suatu ruangan atau tempat tertentu. Apabila kita telah mengetahui intensitas cahaya pada suatu ruangan, kita dapat menentukan lampu yang tepat untuk dipasang pada setiap ruangan. Sehingga, dihasilkan tingkat pencahayaan yang sesuai standar agar tingkat pencahayaan ruangan sesuai dengan fungsi ruangan. Fungsi ruangan yang dimaksud adalah jenis aktifitas yang dilakukan di dalam ruangan tersebut. Biasanya alat ini banyak digunakan pada arsitektur, penelitian, fotografi,. Dalam aplikasi penggunaannya dilapangan alat ini lebih sering digunakan pada bidang arsitektur, industri, dan lain-lain. Dengan alat ini, kita dapat mencegah pemborosan ketika akan memilih lampu. Dengan alat ini pula kita memiliki alasan yang tepat untuk mengganti lampu yang terlalu terang atau terlalu redup. E. Dampak Positif dan Negatif dari Sinar Matahari 1. Dampak Positif Sinar Matahari Matahari adalah sumber cahaya bagi dunia ini dan merupakan sumber energi bagi kehidupan baik bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Matahari memiliki banyak manfaat dan peran yang sangat penting bagi kehidupan yaitu : Panas yang dipancarkan dari cahaya matahari memberikan suhu yang pas untuk keberlangsungan hidup organisme di muka bumi ini. Bumi ini menerima sinar matahari yang pas, sehingga dapat menjaga air tetap 11 berbentuk cair, sehingga makluk yang ada di muka bumi dapat memanfaatkan air untuk kehidupannya. Gambar 5. Air sebagai Kebutuhan Hidup Matahari memungkinkan adanya siklus hujan, penentu cuaca dan iklim. Cahaya matahari dapat dimanfaatkan secara langsung oleh tumbuhan yang berklorofil untuk froses fotosintesis, sehingga tumbuhan dapat tumbuh serta menghasilkan oksigen dan berperan sebagai sumber pernapasan bagi hewan dan manusia. Gambar 6. Fotosintesis tumbuhan Matahari dimanfaatkan untuk Pembangkit listrik tenaga matahari contohnya Panel surya yang dipasang di atap bangunan dan rumah di daerah perkotaan untuk mendapatkan listrik dengan gratis. 12 Gambar 7. Panel Surya Sinar matahari sangat bermanfaat sebagai sumber energi utama untuk mengubah provitamin D yang terdapat pada jaringan kulit menjadi vitamin D. Pembentukan vitamin D pada manusia memang sebagian besar difasilitasi oleh sinar matahari. Vitamin D juga tak hanya sangat baik untuk tulang saja, namun juga sangat berperan untuk mencegah bebagai macam penyakit yang mematikan seperti vein thromboses atau penggumpalan darah di kaki. Salah satu cara untuk mendapatkan sinar matahari yang cukup ialah dengan berjemur selama kurang lebih 30 menit dalam setiap hari. Dan berikut ini merupakan beberapa manfaat yang akan diperoleh dari berjemur di bawah sinar matahari pagi. Sinar matahari dapat menurunkan kadar gula darah. Sinar matahari akan memberikan kemudahan proses penyerapan glukosa masuk ke dalam selsel tubuh. Hal ini akan merangsang tubuh untuk mengubah gula darah menjadi gula yang tersimpan (glycogen) pada hati dan otot. Dengan demikian gula darah akan turun. Pancaran sinar matahari yang mengenai tubuh akan menambah sel darah putih terutama limfosit yang digunakan untuk menyerang penyakit. Antibodi juga akan (gamma globulins) bertambah. Pengaruh ini akan bertahan sampai 3 minggu. Nitrofil membunuh kuman-kuman lebih cepat setelah pernapasan dengan sinar matahari. Sepuluh menit di bawah sinar ultraviolet satu atau dua kali setiap minggu dapat mengurangi flu sebesar 30-40 %. 13 Sinar matahari sebagai penawar infeksi dan pembunuh bakteri. Sinar matahari membantu membunuh bakteri penyakit, virus, dan jamur. Hal itu berguna untuk perawatan TBC, erysipelas, keracunan darah, peritonitis, pneumonia, mumps, dan asma. Beberapa dari virus penyebar kanker ditaklukkan oleh sinar ultraviolet (UV) ini. Infeksi jamur akan bereaksi terhadap sinar matahari. Dalam waktu 10 menit saja bakteri yang berterbangan di udara dapat dilumpuhkan oleh sinar matahari. Dapat meningkatkan kebugaran pernapasan. Sinar matahari dapat meningkatkan kapasitas darah untuk membawa oksigen dan menyalurkannya ke jaringan-jaringan. Faktor lain yang bisa membantu meningkatkan kebugaran pernapasan ialah bahwa glikogen bertambah di hati dan otot setelah berjemur matahari. Sinar matahari membantu pembentukan dan perbaikan tulang. Dengan bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, otomatis dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium dan sangat menolong pembentukan dan perbaikan tulang dan mencegah penyakit tulang. Mendapatkan sinar matahari di negeri tropis seperti di Indonesia tidaklah sulit. Sinar matahari memiliki banyak manfaat kesehatan untuk tubuh. Mendapatkannya secara rutin harus diprioritaskan. Mulai saat ini, rajin-rajinlah untuk memanaskan tubuh Anda terutama di bawah sinar matahari pagi yang sangat berperan dalam mengubah provitamin D menjadi vitamin D untuk kebaikan tubuh Sinar matahari dapat membunuh mikroba. Itulah sebabnya kita harus menjemur karpet atau kasur yang susah untuk dicuci. Paparan sinar matahari membuat kulit tampak cerah dan meningkatkan elastisitas. Sinar matahari terbukti dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh. Sinar matahari meningkatkan suasana hati dan mood. Sinar matahari juga membantu dalam kasus depresi kronis dan akut dengan cara merangsang sintesis endorfin. Itulah sebabnya kita merasa takut dalam suasana gelap. Sinar matahari mengurangi insomnia, paparan sinar matahari meningkatkan produksi hormon melatonin di malam hari, hormon ini membantu kita tidur lelap. Kulit mensintesa vitamin D dengan bantuan sinar matahari, vitamin D membantu penyerapan kalsium dalam usus yang membuat tulang menjadi kuat. 14 Sinar matahari mencegah rachitis pada anak-anak dan osteoporosis pada lanjut usia Dengan vitamin D dan beberapa senyawa lainnya yang dapat menghambat pengembangan sel kanker, paparan sinar matahari yang teratur dan terkontrol dapat melawan penyakit kanker usus, payudara, lukemia. Paparan sinar matahari memperkuat sistem kardiovaskuler, meningkatkan sirkulasi darah, denyut nadi, tekanan arteri dan menormalkan kadar kolesterol Sinar matahari menigkatkan fungsi hati, yang efektif dalam mengobati penyakit kuning. Membantu kerja ginjal, saat matahari panas tubuh mengeluarkan air melalui keringat. Matahari juga membantu menurunkan berat badan dengan meningkatkan tingkat metabolik melalui stimulasi tiroid. Sinar matahari juga menolong meringankan radang sendi dalam kasus arthritis. 2. Dampak Negatif Sinar Matahari Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari, frekuensi paparan sinar matahari, intensitas sinar matahari yang dipaparkan, dan sensitivitas masing-masing individu. Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah, sinar tampak, dan sinar ultraviolet. Tabel 3. Spektrum Warna Sinar Ultaviolet 15 Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis, yaitu UV A (320-400 nm), UV B (290-320 nm), dan UV C (200-290 nm). Beberapa efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain : Tanning Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal, sehingga menyebabkan pigmentasi. Mekanismenya dibedakan menjadi tiga, yaitu : Immediate tanning Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis, yaitu pada 300-660 nm (UV A). Dalam waktu yang singkat, radiasi tersebut menyebabkan kulit menjadi gelap dan pucat. Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian. Delayed tanning Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal dengan erythemogenic radiation. Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai bermigrasi menuju permukaan kulit. Akibatnya, warna kulit menjadi lebih gelap 1 jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar UV. Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian. True tanning (melanogenesis) Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B. Sinar UV B akan mengaktifkan enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin. Pigmentasi muncul dua hari setelah terpapar sinar 16 ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga hari kemudian. Eritema Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema. Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian. Tahapan eritema dibagi dalam tiga fase, yaitu memerahnya kulit, pengerutan kulit, dan pelepasan sel epidermis Kanker kulit Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran, protein, DNA) secara terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit. Jenis kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC), Squamos Cell Carcinoma (SCC), dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM). Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi seperti mutiara. Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus. Kanker BCC paling sering ditemukan di daerah wajah. Kanker SCC terjadi pada selsel skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2%. Baik BCC maupun SCC dapat disembuhkan hingga 98%, sedangkan CMM merupakan jenis tumor ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis. Untuk meminimalisir dampak negatif dari pancaran radiasi sinar matahari, kita dapat menggunakan sunsreen atau sunblock untuk kulit kita. Sinar ultra violet (UV) berbahaya bagi mata. UV dapat meneyebabkan katarak. Penderita katarak bola matanya ditutupi selaput. Penderita katarak tidak bisa melihat dengan jelas. Jagalah matamu dari sinar matahari agar tidak sakit. Memakai kaca mata adalah cara mudah untuk melindungi matamu dari sinar matahari yang menyilaukan. Kamu juga dapat memakai topi saat berolah raga di lapangan. Setelah berolah raga di lapangan tubuhmu merasa panas. Tubuhmu banyak mengeluarkan 17 keringat, kamu merasa haus. Kamu juga bisa memakai payung pada siang hari yang terik. Payung dapat melindungi kamu dari teriknya sinar matahari. Gambar 8. Mata Katarak V. PENUTUP A. Kesimpulan Adapun kesimpulan yang diperoleh dari makalah ini yaitu: 1. Sinar matahari dalam arti luas adalah spektrum total radiasi elektromagnetik yang dilepaskan oleh matahari. 2. banyak sekali rumus fisika yang terkait dengan sinar matahari, diantaranya adalah intensitas cahaya, pancaran radiasi sinar matahari, dan polarisasi cahaya. 3. Lux meter adalah alat yang digunakan untuk mengukur besarnya intensitas cahaya di suatu tempat, yang terdiri dari tombol on-off, range, zore adjust, layar display, dan sensor. 4. Prinsip kerja dari lux meter adalah mengubah energi dari foton menjadi elektron. 5. Sinar matahari selain merupakan sumber energi bagi kelangsungan hidup semua makhluk hidup tetapi juga memberikan efek yang merugikan. B. Saran Cahaya atau sinar matahari merupakan suatu bentuk energi yang sangat penting yang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup yang ada di bumi. Tanpa adanya cahaya kehidupan di bumi pun dipastikan tidak dapat berjalan sempurna. Semua makhluk hidup menggantungkan hidupnya baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap keberadaan cahaya. Meskipun begitu, banyak sekali dampak negatif dari sinar matahari itu sendiri. Untuk itu kita harus dapat menjaga serta mencegah dari efek negatif yang ditimbulkan oleh matahari tersebut demi kenyamanan hidup kita. DAFTAR PUSTAKA Alif H dan H. Aziz.1993.Pengukuran Fluktuasi Intensitas Radiasi Matahari di Kawasan Limau Manis Padang.Padang:Proyek SPP-DPP Unand Anonim.2005. di unduh dari http://eprints.uny.ac.id/9544/3/bab%201%20%2005307144032.pdf Anonim. Diunduh dari http://prudentschool.sch.id/239:10-manfaat-sinarmatahari-untuk-kesehatan Jurnal Fakultas Tekhnik Universitas Brawijaya,2006 Lakitan,Benyamin. 2002.Dasar-Dasar Klimatologi.Jakarta:PT RajaGrafindo persada Supamo,dkk.1999.Analisis Radiasi Ultraviolet di Indonesia.Bandung:LAPAN