TEKNIK DIGITAL Submitted by Dadiek Pranindito ST, MT,. SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TELEMATIKA TELKOM PURWOKERTO LOGO Review Perkuliahan Sebelumnya Keterbatasan penyajian data menggunakan sistem bilangan Penyajian data Sistem bilangan Sistem kode • Operasi Sistem kode dapat menampilkan berbagai jenis data yaitu bilangan, simbol maupun huruf ke dalam besaran digital Review Perkuliahan Sebelumnya • Dalam proses pengolahan, pengiriman dan penerimaan data, perekaman dan pembacaan data, informasi seringkali dibawa (dikodekan) dalam bentuk biner / bilangan biner berpola / bit patterns • Ada beberapa sistem pengkodean yang sering digunakan yaitu : 1. Sistem kode BCD 2. Sistem kode Excess-3 3. Sistem kode Gray 4. Sistem kode ASCII, dll Contoh Latihan Kerjakan operasi sistem kode berikut 1. 6839 (10) =.......................(2)=....................... BCD (8421) 2. 137(10) =.......................(2)=....................... BCD (8421) 3. Tulis dalam bentuk kode XS-3 bilangan desimal 0 ? 4. Ubah kode XS-3 0111 0001 1010 (XS-3) ke sistem desimal ! 5. Ubah biner 1111 ke dalam gray code? 6. Ubah desimal 10 ke dalam gray code? 7. Dengan menggunakan Tabel ASCII, tentukan kode ASCII untuk “65-M” 8. Dengan menggunakan Tabel ASCII, tentukan kode ASCII untuk “st3telkom” Tujuan Perkuliahan Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang : • Analogi Fungsi Logika • Macam – macam Gerbang Logika • Penggunaan Tabel Kebenaran • Penggunaan Rangkaian Logika Agenda Chapter 1 – Fungsi Logika 1. Analogi Fungsi Logika 2. Macam – Macam Gerbang Logika Chapter 2 – Tabel Kebenaran Chapter 3 – Rangkaian Logika Analogi Fungsi Logika (1) Latar Belakang Fungsi Logika Seperti kita ketahui, mesin-mesin digital hanya mampu mengenali dan mengolah data yang berbentuk biner. Dalam sistem biner hanya di ijinkan dua keadaan yang tegas berbeda. Misal : • Elemen biner paling sederhana adalah sebuah saklar yang mempunyai 2 keadaan • x mewakili keadaan dari saklar (s) • x = 0 saat saklar terbuka/terputus x = 1 saat saklar tersambung Analogi Fungsi Logika (2) Variabel dan Fungsi Logika Contoh kontrol lampu : • Keluaran didefinisikan sebagai keadaan dari lampu L menyala (hidup) / tidak menyala (mati) • Keadaan L, sebagai fungsi dari x, yaitu L(x) = x • Lampu menyala L=1, lampu mati L=0 • L(x) x adalah fungsi logika, adalah sebuah variabel masukan Fungsi Logika AND Ekspresi dan Operator AND • Misalnya terdapat 2 saklar untuk mengontrol lampu • Menggunakan hubungan seri, lampu hanya akan menyala hanya jika kedua saklar terhubung Ekspresi fungsi logika AND dari variabel x1dan x2 adalah x1 . x2 L = 1 jika dan hanya jika x1 DAN x2 adalah 1 Operator AND ( . ) x1 . x2 = x1 x2 Rangkaian mengimplementasikan fungsi logika AND Gerbang Logika AND Gerbang AND akan mempunyai output bernilai 1 apabila semua inputnya bernilai 1, Selain itu outputnya akan bernilai 0. A Z Z = A.B B Tabel Kebenaran : Diagram Venn : S A.B A B A B A.B 0 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 1 Fungsi Logika OR Ekspresi dan Operator OR • Menggunakan hubungan paralel, lampu hanya akan menyala hanya jika salah satu atau kedua saklar terhubung Ekspresi fungsi logika OR dari variabel x1dan x2 adalah x1 + x2 L = 1 jika x1 ATAU x2 adalah 1 ( atau keduanya ) Operator OR ( + ) x1 + x2 Rangkaian mengimplementasikan fungsi logika OR Gerbang Logika OR Gerbang OR akan mempunyai output bernilai 0 apabila semua inputnya bernilai 0, Selain itu outputnya akan bernilai 1 A Z Z = A+B B Tabel Kebenaran : Diagram Venn : S A B A+B A B A+B 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 Fungsi Logika NOT Ekspresi dan Operator NOT • Sebelumnya, lampu menyala saat saklar terhubung. Bagaimana kalau sebaliknya? Lampu menyala saat saklar terputus ‒ Ekspresi fungsi logika NOT dari variabel x adalah x , x’ L = 1, merupakan invers (komplemen) dari x ‒ Ekspresi : x, x’, NOT x Rangkaian mengimplementasikan fungsi logika NOT Gerbang Logika NOT Output gerbang NOT adalah kebalikan dari inputnya. Jika input HIGH, maka output LOW, dan kebalikannya. Gerbang NOT sering disebut INVERTER A Z Diagram Venn : S A A ‒ Z=A Tabel Kebenaran : A A 0 1 1 0 Gerbang Logika NAND Gerbang NAND merupakan gabungan gerbang AND dan gerbang NOT. Keluaran gerbang NAND adalah keluaran gerbang AND yang diinversikan (di-NOT-kan). A Z Z = A.B B Diagram Venn : S Tabel Kebenaran : A.B A B A B A.B A.B 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 Gerbang Logika NOR Gerbang NOR adalah gabungan gerbang OR dan gerbang NOT. Keluaran Gerbang NOR adalah keluaran gerbang OR diinversikan (di-NOT-kan). A Z Z = A+B B Diagram Venn : S A B A+B Tabel Kebenaran : A B A+B A B 0 0 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 0 Gerbang Logika XOR Gerbang XOR akan mempunyai nilai output 0 apabila nilai inputnya sama. A Z Z = AB B Diagram Venn : S A B Tabel Kebenaran : A B AB 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 0 Agenda Chapter 1 – Fungsi Logika Chapter 2 – Tabel Kebenaran 1. Tabel Kebenaran variabel 2 2. Tabel Kebenaran variabel N Chapter 3 – Rangkaian Logika Tabel Kebenaran (1) (Review) Cara merepresentasikan fungsi logika : Dengan ekspresi fungsi • Misalnya : A . B adalah ekspresi fungsi AND 2 masukan • Dua ekspresi yang bernilai sama membentuk persamaan logika • Misal : z = A . B Dengan menggunakan tabel kebenaran • Daftar tabular yang berisi nilai keadaan fungsi untuk semua kombinasi nilai masukan (perolehan nilai, valuation) A B AND OR XOR 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 Tabel Kebenaran (2) Tabel kebenaran dengan 3 variabel • Tabel kebenaran fungsi AND dan OR 3 variabel : AND-3, OR-3 • Untuk fungsi 3-variabel, terdapat 8 kombinasi masukan • Untuk fungsi n-variabel, terdapat 2n kombinasi masukan A B C A.B.C A+B+C 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 Tabel Kebenaran (2) – Gerbang Logika Gerbang Dasar dengan Input Lebih Dari 2 • Gerbang AND, OR, NAND dan NOR bisa mempunyai input lebih dari 2 (3,4, dst) • Sifat yang dimiliki tetap. A B C A.B.C A B C A+B+C 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tabel Kebenaran (3) Tabel kebenaran suatu fungsi • Jika Z( A ; B ; C ) = A + BC , maka tabel kebenaran untuk Z adalah A B C BC A + BC 0 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 Agenda Chapter 1 – Fungsi Logika Chapter 2 – Tabel Kebenaran Chapter 3 – Rangkaian Logika 1. Rangkaian Logika Sederhana 2. Analisis Pewaktuan Rangkaian Logika (1) Definisi Rangkaian Logika Rangkaian logika tersusun atas gerbang-gerbang logika yang saling terhubung • Disebut juga sebagai jaringan logika ( logic network ) • Rangkaian logika ini merupakan bentuk representasi fungsi logika, selain ekspresi dan tabel kebenaran Contoh : Gambarkan rangkaian logika untuk fungsi logika L(x1,x2,x3) = (x1+x2).x3 Contoh Kasus Gambar rangkaian logika dan isi tabel kebenaran untuk fungsi berikut Z ( a ; b ; c ) = ac + bc’ Soal Latihan Gambarkan rangkaian logika dan isi tabel kebenaran dari persamaan logika 1. Z = ab’ + a’b + ab 2. Z = ac + bc’ + a’bc 3. Z = a’bc + ab’c + abc’ Rangkaian Logika (2) Analisa Pe-waktu-an • Cara penganalisaan response output terhadap kombinasi input-inputnya pada periode waktu tertentu • Peralatan yang digunakan disebut : Timing Diagram (Diagram pe-waktu-an) Bentuk Timing Diagram : Contoh Kasus Buatlah timing diagram untuk mendapatkan output dari gerbang AND berikut ini : Jawab : Soal Latihan Buatlah timing diagram untuk mendapatkan output dari gerbang Ex-OR berikut ini Penutup Perkuliahan Mahasiswa telah dapat memahami dan menjelaskan tentang : • Analogi Fungsi Logika Fungsi Logika Dengan 2 Masukan • Macam – macam Gerbang Logika Gerbang Logika AND, OR, dan NOT • Penggunaan Tabel Kebenaran Tabel Kebenaran 2 Masukan, Tabel Kebenaran n Masukan • Penggunaan Rangkaian Logika Rangkaian Logika Sederhana, Analisis Pewaktuan Thank You Dadiek Pranindito ST. MT. [email protected] LOGO [email protected]