Albert Einstein and the Theory of Relativity 1 KU1101 Konsep Pengembangan Ilmu Pengetahuan Bab 07 Great Idea: Semua pengamat, tidak peduli apa kerangka referensinya, mengamati hukum alam yang sama Outline 2 1. Pendahuluan 2. Teori Relativitas Khusus 3. Teori Relativitas Umum 1. Pendahuluan 3 Relativitas Dalam Ruang? 4 Ketika anda sedang naik kendaraan, siapa yang bergerak, anda atau tiang listrik di tepi jalan? Ketika anda mengukur kemiringan jalan dengan penggaris, mana yang lebih tepat dibandingkan dengan orang mengukur dengan theodolit? Seberapa tinggi meja di rumah ketika anda berusia 2 tahun dengan sekarang anda telah berusia 19 tahun? Kerangka Referensi 5 Kerangka referensi adalah lingkungan fisik sekitar dari mana kita mengamati atau mengukur dunia sekitar kita. Pengamat dari dua kerangka referensi yang berbeda boleh jadi memberikan gambaran yang berbeda dari sebuah kejadian yang sama Peristiwa Yang Sama Dari Dua Kerangka Referensi 6 Peristiwa Yang Sama Dari Dua Kerangka Referensi 7 Kedua pengamat mengamati event yang sama, tapi memberikan mendeskripsikan yang berbeda. Keduanya benar relatif terhadap kerangka referensinya masing-masing. Pertanyaan: Apakah ini berarti kita hidup di dunia yang tidak ada hukum yang tetap? Jawab: Tidak! Kedua pengamatan mungkin memberikan deskripsi lintasan koin yang berbeda, tapi keduanya sepakat bahwa dalam masingmasing kerangka referensinya, hukum gerak Newton dan hukum gravitasi Newton berlaku. Hukum Gerak Newton 8 Hukum Gerak Newton: 1. Inersial (benda diam atau bergerak dengan kecepatan konstan) 2. Dinamika 3. Aksi = - Reaksi Gravitasi 9 Hukum Gravitasi Newton: 𝑀1 𝑀2 𝐹=𝐺 2 𝑟 𝐺 = 6,67 × 10−11 𝑁 ∙ 𝑚2 /𝑘𝑔2 Massa M1 Massa M2 Jarak r Listrik Dan Magnet 10 Hukum Coulomb: 𝑞1 𝑞2 𝐹=𝑘 2 𝑟 𝑘 = 8,9875517873681764 × 109 𝑁 ∙ 𝑚2 /𝐶 2 Muatan q1 Muatan q2 Jarak r Persamaan Maxwell 11 Mengatur perilaku medan listrik dan medan magnet. Menyatakan medan listrik yang berubah terhadap waktu akan menghasilkan medan magnet, demikian juga medan magnet yang berubah terhadap waktu juga akan menghasilkan medan listrik. Persamaan Maxwell 12 Meramalkan bahwa kecepatan gelombang EM adalah konstan, c 𝑐 = 1 𝜇0 𝜀0 = 𝑚 299.792.458 𝑠 0: permeabilitas vakum / konstanta magnet: ukuran kemampuan material untuk mendukung terbentuknya medan magnetik di dalam material tersebut 0 : permitivitas vakum / konstanta listrik: ukuran hambatan yang dihadapi ketika terbentuknya medan listrik Kontradiksi Fundamental Hukum Newton & Persamaan Maxwell 13 1. Dalam kereta yang bergerak maju dengan kecepatan x, seseorang melemparkan bola dengan kecepatan y a. b. Searah gerak kereta Berlawanan arah gerak kereta Bagi pengamat yang berada di luar kereta, berapa kecepatan bola? Kontradiksi Fundamental Hukum Newton & Persamaan Maxwell 14 2. Dalam kereta yang bergerak maju dengan kecepatan x, seseorang menyorotkan senter a. b. Searah gerak kereta Berlawanan arah gerak kereta Bagi pengamat yang berada di luar kereta, berapa kecepatan foton dari senter? Einstein & Solusi 15 Albert Einstein memikirkan hal ini, dan menyadari bahwa ada tiga kemungkinan solusinya: 1. Hukum alam tidak sama dalam semua kerangka referensi (ide yang tidak bisa diterima Einstein atas dasar filosofi); atau, 2. Persamaan Maxwell bisa saja salah, dan kecepatan cahaya bergantung pada kecepatan sumber cahaya (meskipun ada begitu banyak eksperimen yang mendukung persamaanpersamaan tersebut); atau, 3. Intuisi kita tentang penjumlahan kecepatan bisa jadi salah. Einstein memfokuskan dirinya pada kemungkinan ketiga Prinsip Relativitas 16 Ide bahwa hukum alam adalah sama untuk semua kerangka referensi, disebut prinsip relativitas, dan bisa diformulasikan sebagai berikut: Setiap pengamat haruslah mengalami hukum-hukum alam yang sama. Prinsip relativitas adalah asumsi sentral dari teori relativitas Einstein Dibalik pernyataan prinsip relativitas yang terlihat sederhana, tersembunyi pandangan tentang alam semesta yang aneh tapi juga indah. Einstein banyak menghabiskan waktunya didekade pertama abad 20 untuk mengerti konsekuensinya. Relativitas Einstein 17 Eintein mengembangkan relativitas dalam dua bagian: Relativitas Khusus Berurusan dengan semua kerangka referensi yang bergerak seragam relatif satu sama lainnya. Atau kerangka referensi yang tidak mengalami akselerasi Relativitas Umum Berurusan dengan semua kerangka referensi baik yang mengalami akselerasi satu sama lain, maupun yang tidak 2. Teori Relativitas Khusus 18 Teori Relativitas Khusus 1905 19 Percobaan Michelson dan Morley (1887) Kecepatan cahaya c konstan, tidak bergantung pengamat yang mengukur dari kerangka acuan inersia. Karena informasi disampaikan melalui gelombang elektromagnetik dengan kecepatan cahaya c, maka segala pengukuran harus “dibandingkan” dengan c, apalagi jika pengukur bergerak dengan kecepatan tinggi, mendekati kecepatan cahaya. Postulat Relativitas 20 Kecepatan cahaya c tetap, tidak bergantung kerangka acuan yang inersial. Hukum fisika tidak berubah (invarian) terhadap kerangka acuan inersia Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 21 Roket bergerak dengan kecepatan v Cermin B Cahaya v D Cermin A Δt0 Pengamat di roket mengukur pantulan cahaya dalam waktu Δt0 Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 22 B B B A A L D A vt Δt Pengamat di Bumi mengukur pantulan cahaya dalam waktu Δt Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 23 Pengamat di roket: waktu yang diperlukan cahaya dari ABA (0) ∆𝑡0 = 2𝐷 𝑐 Pengamat di Bumi: waktu yang diperlukan cahaya dari ABA (1) ∆𝑡 = (2) 𝐿2 = 2𝐿 𝑐 ⟹ 𝐿 = 12𝑐Δ𝑡 1 𝑣∆𝑡 2 2 + 𝐷2 = 1 𝑣∆𝑡 2 2 + 1 𝑐∆𝑡0 2 2 = 1 𝑐∆𝑡 2 2 Relativitas Waktu (Dilasi Waktu) 24 Sehingga persamaan (0), (1) dan (2): Δ𝑡 = Δ𝑡0 1− 𝑣 𝑐 2 = 𝛾Δ𝑡0 > Δ𝑡0 t: waktu relatif t0: waktu wajar (proper time) Faktor Lorentz: 𝛾 = 1 1− 𝑣 2 𝑐 Faktor Lorentz > 1, karena v < c, Pengukuran waktu bersifat relatif, bergantung pengamat (pada kerangka acuan inersial) yang mengukurnya Waktu Paruh Muon 25 Di laboratorium (pengamat diam terhadap muon) Δt0: Muon diproduksi dan meluruh menjadi setengah jumlah muon yang diproduksi = 2,2 × 10-6 s Δt: Muon diproduksi dari sinar kosmis (di luar angkasa) dan bergerak dengan kecepatan v = 0,9994 c, sehingga v/c = 0,9994 Muon Waktu Paruh Muon 26 𝛾= 1 𝑣 1− 𝑐 2 = 1 1 − 0,9994 2 = 28,87 Sehingga Δ𝑡 = 𝛾Δ𝑡0 = 28,87 2,2 × 10−6 𝑠 = 63,51 × 10−6 𝑠 Jadi waktu paruh muon dari sinar kosmis menjadi lebih besar dibandingkan dengan di laboratorium. Dengan kata lain, waktu relatif t bergerak lebih lambat dibanding waktu wajar t0 Waktu Paruh Muon 27 Akibat lain: Peristiwa atau kejadian yang diamati serentak pada suatu kerangka acuan, bisa menjadi tidak serentak jika diamati oleh kerangka acuan yang lain Relativitas Ruang (Kontraksi Lorentz) 28 Orang di Bumi: Jarak Bumi – Neptunus = L0 Jika kecepatan v, waktu tempuh: 𝐿0 Δ𝑡 = ⇒ 𝐿0 = 𝑣 Δ𝑡 𝑣 v Bumi L0 Neptunus Relativitas Ruang (Kontraksi Lorentz) 29 Orang di roket: Jarak Bumi – Neptunus = L Waktu tempuh: 𝐿 Δ𝑡𝑜 = ⇒ 𝐿 = 𝑣 Δ𝑡0 𝑣 sehingga 𝐿0 𝑣Δ𝑡 Δ𝑡 = = =𝛾 𝐿 𝑣Δ𝑡0 Δ𝑡0 𝐿0 = 𝛾𝐿 atau 𝐿 = 1− 𝑣 2 𝐿0 𝑐 < 𝐿0 Apa Konsekuensinya? 30 Pada contoh di atas, kita ambil kesimpulan berikut: Diukur oleh orang di Bumi, “jarak” tempuh cahaya adalah 𝑐Δ𝑡0 2 Diukur oleh orang di dalam pesawat, “jarak” tempuh cahaya adalah 𝑐Δ𝑡 2 − Δ𝑥 2 tanda minus di atas adalah yang membuat “jarak” invarian Sehingga “jarak” tempuh cahaya di dalam pesawat dan di Bumi adalah sama (invarian) 𝑐Δ𝑡 2 − Δ𝑥 2 2 1 𝑣Δ𝑡 2 𝑐Δ𝑡0 2 =4 = + 2 1 𝑐Δ𝑡 0 2 − 𝑣Δ𝑡 2 Ruang Dalam Teori Relativistik 31 Newton: Ruang relatif Waktu mutlak Jarak (secara umum): Δ𝑠 Δ𝑡 2 2 = Δ𝑥 =0 Einstein: Ruang relatif Waktu relatif Jarak (secara umum): Δ𝑠 2 = 𝑐Δ𝑡 2 2 + Δ𝑦 − Δ𝑥 2 2 + Δ𝑧 − Δ𝑦 2 2 − Δ𝑧 2 Ruang Dalam Teori Relativistik 32 Diagram Ruang-Waktu dalam relativitas Einstein (di gambar 1 koordinat waktu dan 1 koordinat ruang) (s)2 > 0 (Time-like) V<c Ruang x (s)2 = 0 (Null-like) V=c (s)2 < 0 Waktu ct Diambil koordinat y=z=0 (Space-like) V>c Twin Paradox 33 Ada dua orang saudara kembar berumur 20 tahun, Dino dan Fikri. Keduanya membawa jam yang telah di sinkronisasi (serentak). Dino pergi ke planet X (jarak 10 tahun cahaya) dengan pesawat kecepatan v = 0,5 c. Setelah sampai di planet X, Dino ingin pulang ke Bumi. Ketika kembali ke Bumi, Dino mendapati kembarannya Fikri berumur 60 tahun (umurnya bertambah 40 tahun), sedangkan umur Dino bertambah 34,6 tahun. Apa yang terjadi? Bukankah sebaliknya pun terjadi? Paradoks? Pembahasan Twin Paradox 34 Kerangka acuan Fikri dan Dino tidak simetris. Dino bergerak dari satu kerangka acuan (inersial) ke kerangka acuan (inersial) yang lain, sedangkan Fikri tetap pada kerangka acuan yang sama. Dino TIDAK berada dalam kerangka acuan inersial yang sama, berubah-ubah sedangkan Fikri SELALU berada dalam kerangka acuan inersial yang sama. Akibatnya, Fikri dapat menggunakan dilasi waktu, tetapi Dino tidak. Jadi tidak ada paradoks pada twin paradoxs! Fikri Bumi Dino Diagram Ruang Waktu Untuk Twin Paradox 35 Fikri: Δ𝜏 𝐴𝐵𝐶 = Δ𝑡 = 40 𝑡𝑎𝑢𝑛 C Dino: 1 Δ𝜏 𝐴𝐷𝐶 = 𝑐Δ𝑡 2 − Δ𝑥 2 𝑐 1 = 𝑐Δ𝑡 2 − 𝑣Δ𝑡 2 𝑐 𝑣 = Δ𝑡 1 − 𝑐 = 40 2 < Δ𝑡 1 − 0,5 2 = 34,6 𝑡𝑎𝑢𝑛 B A D Diagram Ruang Waktu Untuk Twin Paradox 36 Umur Fikri bertambah t = 40 tahun (20 tahun cahaya/0,5 c), sehingga menjadi (20 + 40) = 60 tahun. Karena Dino tidak dapat menggunakan dilasi waktu, maka pertambahan umur Dino adalah t0 1 40 Δ𝑡 = 𝛾Δ𝑡0 ; 𝛾 = = 1,15; Δ𝑡0 = = 34,6 1,15 2 0,5𝑐 1− 𝑐 Jadi umur Dino menjadi (20 + 34,6) tahun = 54,6 tahun Relativitas Massa 37 Selain relativitas waktu dan relativitas ruang, Eintein menunjukkan juga relativitas massa sebagai konsekuensi dari teori relativitas Massa: M(v=0) = M0 M(v) = ·M0 M0 disebut sebagai massa diam Massa - Energi 38 Einstein berhasil menunjukkan bahwa jumlah energi yang terkandung dalam massa adalah sebesar massa tersebut dikali dengan sebuah konstanta 𝐸 = 𝑚𝑐 2 Semua objek memiliki energi diam (sebagai tambahan dari energi kinetik dan energi petensial) Reaksi Fisi Nuklir 39 Inti Uranium: 236 92𝑈 → Uranium diam 90 37𝑅𝑏 1 + 145 𝐶𝑠 + 3 0𝑛 55 Rubidium Cessium neutron bergerak Δ𝑀 = 𝑀𝑢 − 𝑀𝑅𝑏 + 𝑀𝐶𝑠 + 𝑀𝑛 = 2,95 × 10−28 𝑘𝑔 Reaksi Fisi Nuklir 40 Energi disintegrasi pada proses fisi E = (M)c2 = 264,6 × 10-13 J Untuk tiap 1 kg Uranium E = 1,68 × 106 MeV, ekivalen dengan daya listrik = 7,48 × 106 kWh (kilowatt hour) dapat menyalakan lampu listrik 100 Watt selama 8500 tahun Aplikasi Reaktor Nuklir Bom Nuklir Reaksi Fusi Nuklir 41 Pembentukan molekul air H2O dari inti Hidrogen dan inti Oksigen: 2H + 1O H20 Energi yang dilepaskan pada pembentukan 1 gram air: E = (M)c2 = 16 kJ Terjadi reaksi fusi di Matahari dan bintangbintang Bom hidrogen 3. Teori Relativitas Umum 42 Teori Relativitas Umum (1915) 43 Gaya gravitasi adalah yang paling lemah diantara 4 gaya (interaksi) dasar. Sebagai contoh, perbandingan besar gaya gravitasi dengan gaya coulomb antara dua buah proton: 𝐹𝑔𝑟𝑎𝑣 = 𝐺 2 𝑚𝑝 𝑟2 ; 𝐹𝐶𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏 = 𝑒2 𝑘 2 𝑟 maka 𝐹𝑔𝑟𝑎𝑣 𝐹𝐶𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏 𝐺𝑚𝑝2 −36 ⟺ 𝐹 −36 𝐹 = = 10 = 10 𝑔𝑟𝑎𝑣 𝐶𝑜𝑢𝑙𝑜𝑚𝑏 𝑘𝑒 2 mp = 1,67 × 10-27 kg, e = 1,6 × 10-19 C Berlaku di seluruh alam semesta, tidak dapat ditiadakan Teori Relativitas Umum (1915) 44 Prinsip Ekivalensi 45 Hukum 2 Newton: 𝐹 = 𝑚𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑎 Hukum Gravitasi Newton: 𝑚𝑔𝑟𝑎𝑣 𝑀 𝐺𝑀 𝐹𝑔𝑟𝑎𝑣 = 𝐺 = 𝑚𝑔𝑟𝑎𝑣 = 𝑚𝑔𝑟𝑎𝑣 𝑔 2 2 𝑟 𝑟 Prinsip Ekivalensi 46 a Daun Bola g Bumi Bola dan daun jatuh dengan percepatan yang sama, a = g 𝑚𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 = 𝑚𝑔𝑟𝑎𝑣 Prinsip Ekivalensi Prinsip Ekivalensi 47 a Cahaya “melengkung” Prinsip ekivalensi mInersial = mgrav. Massa bergerak (cahaya), bukan massa diam, mdiam= 0 = foton (cahaya) Cahaya “jatuh” atau “melengkung” atau “ditarik” oleh bumi Bumi Defleksi Cahaya 48 Sudut defleksi (deflection angle) = Matahari Lengkungan lintasan cahaya = Distribusi massa matahari Bumi Pada saat gerhana matahari di Afrika (1919), diamati deflection angle Δ = 1,75 menit busur Cahaya melengkung disekitar benda bermassa atau cahaya mengikuti lintasan lengkung Disekitar benda bermassa terjadi lengkungan ruang waktu (Persamaan Medan Einstein) Gerhana Matahari Total 1919 49 Bintang-bintang yang digunakan Eddington untuk menguji Relativitas Umum, lewat defleksi cahaya. Mengukur Foton (Cahaya) “Jatuh” 50 A: Sumber foton, frekuensi fA H = 50 m B: Detektor foton, frekuensi fB Foton: 𝐸 = 𝑚𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑐 2 = 𝑓 𝐸 𝑓 𝑚𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 = 2 = 2 𝑐 𝑐 Hukum Kekekalan Energi 51 Energi di A: 𝐸𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 + 𝐸𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 = 𝑓𝐴 + 𝑚𝑔𝑟𝑎𝑣 𝑔 = 𝑓𝐴 + 𝑚𝐼𝑛𝑒𝑟𝑠𝑖𝑎𝑙 𝑔 𝐻 𝑓𝐴 = 𝑓𝐴 + 𝑔𝐻 2 𝑐 Energi di B: 𝐸𝑘𝑖𝑛𝑒𝑡𝑖𝑘 + 𝐸𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖𝑎𝑙 = 𝑓𝑏 Hukum Kekekalan Energi 52 Energi di A = Energi di B 𝑓𝐴 𝑓𝐵 = 𝑓𝐴 + 𝑔𝐻 2 𝑐 𝑓𝐵 − 𝑓𝐴 Δ𝑓 𝑔 𝐻 9,8 𝑚 𝑠 2 50 𝑚 = = 2 = 𝑓𝐴 𝑓𝐴 𝑐 3 × 108 𝑚 𝑠 −1 2 = 5,4 × 10−15 Diukur oleh R.V. Pond C. A. Rebka, Phys. Rev. Lett. 4:337 (1960) Presesi Perihelion Merkurius 53 Perihelion Planet Merkurius diamati mengalami presesi. Urbain Le Verrier menggunakan data pengamatan 1697-1848 dan menemukan orbit Merkurius bergeser 43”/tahun (1,2/abad) Planet Merkurius, planet paling dekat Matahari, sehingga mengalami efek lengkungan ruangwaktu yang lebih besar dibandingkan Bumi Lubang Hitam (Black Hole) 54 Bintang yang bermassa besar mengakhiri hidupnya dengan menjadi black hole. Karena rapat massa black hole sangat besar, maka cahaya yang dipancarkan keluar akan “ditarik” kembali oleh black hole (lengkungan ruang waktu disekitar black hole tertutup). Di pusat galaksi (supermassive black hole) Cygnus X1 The Global Positioning System (GPS) 55 Untuk menentukan posisi di permukaan Bumi digunakan satelit Saat ini, ada 24 satelit yang mengorbit Bumi untuk menjalankan tugas GPS Dari relativitas khusus, koreksi masalah keserentakan (simultan) sebesar ≈ 1 𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 2 𝑐 2 Dari relativitas umum, koreksi karena hadirnya medan gravitasi bumi sebesar ≈ 𝑅𝐺𝑀𝐵𝑢𝑚𝑖𝑐2 𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 The Global Positioning System (GPS) 56 Jika diambil: 𝑅𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 ≈ 2,7 × 104 𝑘𝑚 ≈ 4,2𝑅𝐵𝑢𝑚𝑖 𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 ≈ 3,9𝑘𝑚/𝑠 dan 𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 maka koreksi di atas menjadi 𝑣𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 2 𝑐 1 2 𝐺𝑀𝐵𝑢𝑚𝑖 𝑅𝑠𝑎𝑡𝑒𝑙𝑖𝑡 𝑐 2 𝑐 ≈ 1,3 × 10−5 ≈ 0,84 𝑛𝑎𝑛𝑜 ≈ 1,6 𝑛𝑎𝑛𝑜 Koreksi ini nampak kecil. Tetapi untuk aplikasi GPS, yang sinyalnya bergerak dengan kecepatan sejauh 30 cm setiap nanodetik, sangatlah signifikan. Ini berarti dalam 6 nanodetik, melesetnya posisi akibat teori relativitas sejauh 2 meter. Terima Kasih 57