Pelayanan Kesehatan yang Islami

advertisement
Nuansa Pelayanan Kesehatan yang Islami
di Rumah Sakit Islam
Oleh
Prof.Dr.dr.H. Rusdi Lamsudin, M.Med.Sc, SpS(K)
PENDAHULUAN
Isyu pelayanan kesehatan yang Islami sampai saat ini terus saja bergulir. Hal ini
disebabkan ratusan rumahsakit telah didirikan oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan
Islam. Sampai saat ini belum ada formulasi yang sempurna tentang pelayanan kesehatan
yang Islami di rumahsakit-rumahsakit Islam tersebut. Beberapa pertanyaan yang
mendasar yang perlu dicarikan jawabannya, yaitu: (1) apakah yang dimaksud dengan
pelayanan kesehatan yang Islami di rumahsakit-rumahsakit Islam?, (2) bagaimana
pelaksanaan pelayanan kesehatan yang Islami tersebut dalam proses pelayanan kesehatan
di rumahsakit-rumahsakit Islam?, (3) siapa saja yang terlibat dalam mewujudkan
pelayanan kesehatan yang Islami itu di rumahsakit-rumahsakit Islam? dan (4) bagaimana
organisasi manajemen rumahsakit yang Islami itu?
PEMBAHASAN
Pelayanan kesehatan yang Islami di rumahsakit
Tidak mudah untuk memberikan definisi pelayanan kesehatan yang Islami di
rumahsakit Islam. Pengertian sederhana tentang pelayanan kesehatan yang Islami adalah
segala bentuk kegiatan asuhan medik dan asuhan keperawatan yang dibingkai dengan
kaidah-kaidah Islam. Islam telah mengajarkan praktek hubungan sosial dan kepedulian
1
terhadap sesama dalam suatu ajaran khusus, yakni akhlaq, yang diamalkan/dipraktekkan
harus mengandung unsur aqidah dan syari’ah. Praktek pelayanan kesehatan di rumahsakit
merupakan bagian kecil dari pelajaran dan pengalaman akhlaq. Karena asuhan medik dan
asuhan keperawatan merupakan bagian dari akhlaq, maka seorang muslim
yang
menjalankan fungsi khalifah harus mampu berjalan seiring dengan fungsi manusia
sebagai hamba Allah sehingga dengan demikian melaksanakan pelayanan kesehatan
adalah bagian dari ibadah. Profesi dokter dan keperawatan bagi umat Islam diyakini suatu
profesi yang bernilai ibadah, mengabdi kepada manusia dan kemanusiaan (humanistik),
mendahulukan kepentingan kesehatan dari individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
di atas kepentingan sendiri dengan menggunakan pendekatan holistik. Dengan demikian
paradigma pelayanan kesehatan Islam memiliki komponen utama, yaitu; manusiakemanusiaan, lingkungan, sehat-kesehatan, medis dan keperawatan.
Islam telah mengajarkan tentang pelayanan kesehatan yang memberikan
pelayanan komprehensif baik bio-psiko-sosio-kultural maupun spritual yang ditujukan
kepada individu maupun masyarakat.
Pelaksanaan pelayanan kesehatan yang Islami tersebut dalam proses pelayanan
kesehatan di rumahsakit-rumahsakit Islam
Kegiatan medis dan keperawatan dalam Islam merupakan manifestasi dari fungsi
manusia sebagai khalifah dan hamba Allah dalam melaksanakan kemanusiaannya,
menolong manusia lain yang mempunyai masalah kesehatan dan memenuhi kebutuhan
dasarnya baik aktual maupun potensial. Permasalahan klien (pasien) dengan segala
keunikannya tersebut harus dihadapi dengan pendekatan silaturrahmi (interpersonal)
2
dengan sebaik-baiknya didasari dengan iman, ilmu dan amal. Untuk dapat memberikan
asuhan medik dan asuhan keperawatan kepada pasien, dokter dan perawat dituntut
memiliki ketrampilan intelektual, interpersonal, tehnikal serta memiliki kemampuan
berdakwah amar ma’ruf nahi mungkar.
Melaksanakan pelayanan kesehatan profesional yang Islami terhadap individu,
keluarga, kelompok maupun masyarakat dengan berpedoman kepada kaidah-kaidah
Islam, medik dan keperawatan yang mencakup: (1) menerapkan konsep, teori dan prinsip
dalam keilmuan yang terkait dengan asuhan medik dan asuhan keperawatan dengan
mengutamakan pedoman pada Al-Qur’an dan Hadits, (2) melaksanakan asuhan medik
dan asuhan keperawatan dengan menggunakan pendekatan Islami melalui kegiatan
kegiatan pengkajian yang berdasarkan bukti (evidence-based healthcare), (3)
mempertanggungjawabkan atas segala tindakan dan perbuatan yang berdasarkan bukti
(evidence-based healthcare), (4) berlaku jujur, ikhlas dalam memberikan pertolongan
kepada pasien baik secara individu, keluarga, kelompok maupun masyarakat dan sematamata mengharapkan ridho Allah, (5) bekerjasama dengan tenaga kesehatan lainnya untuk
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan menyelesaikan masalah pelayanan
kesehatan yang berorientasi pada asuhan medik dan asuhan keperawatan yang
berdasarkan bukti (evidence-based healthcare).
Praktek pelaksanaan evidence-based healthcare adalah integrasi kemampuan
klinis individual dengan bukti klinis eksternal yang terbaik dan yang tersedia dari
penelitian klinis yang sistematis (akurasi dan presisi tes diagnostik, kekuatan tanda-tanda
prognosis, kemangkusan serta keamanan terapi, rehabilitasi dan tindakan prevensi).
3
SDM yang terlibat dalam pelayanan kesehatan yang Islami
Seperti diketahui dalam pelayanan kesehatan terdapat asuahan medis dan asuhan
keperawatan. Asuhan medis dilaksanakan oleh dokter dan asuhan keperawatan dilakukan
oleh perawat. Sebagai hamba Allah para dokter dan perawat yang bekerja di rumahsakit
Islam adalah seorang muslim yang mempunyai tujuan hidup Hasanah Fid-dunya dan
Hasanah Fil-akhirah. Ia semata-mata mengabdi kepada Allah (Al-An’am, 112) dengan
cara menjauhi semua larangan Allah (Ali Imron, 110) dan mematuhi semua perintah
Allah, Rasul-Nya dan Ulil Amri. Dokter dan perawat muslim harus menyadari dan
menginsyafi bahwa mengobati orang sakit karena Allah, adalah suatu amal yang amat
tinggi nilainya. Dengan demikian, mereka telah melaksanakan dakwah Islam, bahwa
Allah-lah yang telah menurunkan penyakit dan Dia pulalah yang menurunkan obatnya.
Dokter dan perawat hanya dapat mengenali jenis penyakit dan mengobati dan merawat
pasien, namun hanya Allah jualah yang menyembuhkan. Dokter dan perawat muslim
harus menghilangkan angggapan bahwa dialah yang menyembuhkan pasiennya. Dengan
demikian para dokter dan perawat muslim harus menyadari mereka adalah khalifah Allah
dalam pelayanan kesehatan.
Dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang Islami di rumahsakit, para dokter
dan perawat muslim haruslah mencerminkan pada pengetahuan, sikap dan ketrampilan
professional.
Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh dokter dan perawat muslim
Islam telah menetapkan beberapa sifat-sifat terpuji bagi manusia. Sifat-sifat itu
harus dimiliki oleh dokter dan perawat Muslim. Secara khusus, dokter dan perawat yang
4
melaksanakan pelayanan kesehatan harus mempunyai sifat-sifat sebagai berikut: (1) tulus
ikhlas karena Allah (Al Bayyinah, 5), (2) penyantun (Al-A'raf, 56; Al-Baqarah, 263); (3)
ramah ( Ali Imron, 159,); (4) sabar (Asy-Syura, 43), (5) tenang (Hadits, riwayat Ibnu
Sa'ad), (6) tegas (Hadits, riwayat Ahmad dan Buchari), (7) patuh pada peraturan (Riwayat
Buchari, Muslim dan Abu Daud), (8) bersih (At-Taubah, 108, Al-Muddattsir, 4; Hadits,
riwayat Abu Daud), (9) penyimpan rahasia (An-Nisa, 148, An-Nur, 19, Hadits, riwayat
Ibnu Majjah, Abu Daud, Muslim, Abu Hurairah), (10) dapat dipercaya (Al Mukminun, 111, al Anfal, 27, An-Nisa, 58, Hadits, riwayat Ahmad), (11) bertanggungjawab (Al Isra',
36, Hadits, riwayat Ibnu Hibban, Anas bin Malik, dan Ahmad).
Organisasi manajemen rumahsakit yang Islami
Secara umum organisasi manajemen rumahsakit yang Islami mencakup kegiatan
sebagai berikut: (1) menerapkan teori manajemen dan kepemimpinan berdasarkan
kaidah-kaidah Islam, (2) melakukan fungsi manajemen (perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan pengawasan) dengan berpedoman kepada syariah Islam serta
menerapkan akhlakul karimah, (3) pimpinan rumahsakit bertindak sebagai ulama dan
umara untuk meningkatkan motivasi dan kinerja pelayanan kesehatan, (4) pimpinan
rumahsakit menjadi contoh yang baik (uswatun hasanah) dalam berperan sebagai tenaga
medis dan perawat profesional Islam.
Lingkungan yang Islami di rumahsakit Islam
Lingkungan yang Islami di rumahsakit Islam tentu akan terlihat adanya suasana
keagamaan (ada mesjid, shalat jama'ah, hiasan-hiasan dinding yang ada kaitannya
5
kesehatan dan Islam), kenyamanan, kebersihan, ketenangan, kesejukan, ketertiban,
disiplin, mudah mendapatkan informasi, cepat mendapatkan pelayanan dan keramahtamahan seluruh karyawan yang bekerja di rumahsakit.
Kalau kita pelajari dan hayati satu persatu segala aspek pelayanan kesehatan,
syarat-syarat dan sifat-sifat yang dipunyai oleh individu yang terlibat dalam pelayanan
kesehatan, lingkungan yang Islami dan manajemen rumahsakit Islam, dapat dipastikan
pelayanan prima akan dapat diwujudkan di rumahsakit-rumahsakit Islam, sehingga
pasien-pasien, kelompok-kelompok dan masyarakat yang berobat di rumahsakit Islam
akan mendapatkan kepuasan dan kebahagiaan baik selama dirawat di rumahsakit maupun
setelah pulang dari rumahsakit.
SIMPULAN
Dengan pemikiran yang hipotetik tentang pelayanan kesehatan yang Islami dapat
mewujudkan pelayanan prima di rumahsakit-rumahsakit Islam.Menjadi kewajiban bagi
semua individu-individu, kelompok-kelompok, net-work rumahsakit-rumahsakit Islam
yang memikirkan dan bekerja untuk mengembangkan pelayanan kesehatan yang Islami di
rumahsakit-rumahsakit Islam untuk mulai membuat guideline pelayanan kesehatan yang
Islami liwat lokakarya-lokakarya, temu pakar, yang akan menjadi tuntunan bagi semua
rumahsakit-rumahsakit Islam.
Sumber:
Suara Muhammadiyah
Edisi 20-02
6
Download