MANAJEMEN KEUANGAN KEPUTUSAN PEMBELANJAAN JANGKA PANJANG Definisi Pembelanjaan Jangka Panjang Pendanaan jangka panjang: pendanaan > satu tahun. Bentuknya hutang jangka panjang (istillah “Loan”) yang dinegosiasi dari lembaga keuangan atau melalui penjualan obligasi (bond). Pada umunya perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk membiayai pengeliaran jangka panjangnya., seperti pembelian aktiva tetap. Agar bisa memulai usahanya, perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan. [email protected] Definisi Obligasi Ketika sebuah perusahaan atau pemerintah ingin meminjam uang dari publik dalam basis jangka panjang, perusahaan atau pemerintah tersebut biasanya akan melakukannya dengan menerbitkan atau menjual sekuritas utang yang umumnya disebut sebagai obligasi. Obligasi merupakan suatu jenis hutang atau surat kesanggupan membayar jangka panjang, dikeluarkan oleh peminjam, yang berjanji untuk membayar pemegangnya sejumlah bunga yang tetap tiap tahun yang sudah ditentukan sebelumnya. Obligasi adalah surat hutang jangka panjang yang diterbitkan oleh perusahaan atau pemerintah dengan nilai nominal (nilai pari / par value) dan waktu jatuh tempo tertentu. [email protected] Jenis-jenis Obligasi Surat Hutang (Debenture) : Segala bentuk hutang tanpa jaminan. Surat Hutang Subordinasi : Suatu surat hutang yang pembayarannya menjadi subordinat atas surat hutang lain pada kasus ketidakmampuan membayar hutang. Obligasi Hipotek : Suatu obligasi yang dijamin oleh hak gadai atas properti riil. Obligasi Euro : Obligasi yang dikeluarkan oleh negara yang berbeda mata uangnya yang digunakan untuk menyatakan nilai obligasi tersebut. Obligasi Tanpa Bunga & Nilai Bunga yang Rendah : Obligasi yang diterbitkan dengan diskon substansial atas nilai nominal obligasi $1.000 atau tanpa membayar bunga yang sangat rendah. Obligasi Junk Bond : Obligasi atau hutang berisiko tinggi dengan peringkat BB ke bawah oleh Moody dan Standard & Poor’s. Semakin rendah tingkatannya, maka semakin tinggi terjadi peluang kegagalan, kelas terendah adalah CC bagi Standard & Poor’s dan Ca untuk Moody. [email protected] Karakteristik & Terminologi Obligasi Klaim terhadap aset-aset & Penghasilan perusahaan : Secara umum, jika bunga obligasi tidak dibayar, badan pengawas obligasi dapat menggolongkan perusahaan tersebut sebagai perusahaan yang tidak mampu membayar hutang dan terpaksa perusahaan tersebut menjadi bangkrut. Nilai Nominal : Nilai yang tertera pada lembar obligasi yang akan dikembalikan ke pemegang obligasi pada saat jatuh tempo, umumnya $1.000. Suku Bunga Kupon : Menunjukkan besarnya presentase bunga terhadap nilai nominal obligasi yang akan dibayar setiap tahun. Periode Jatuh Tempo / Batas Waktu (Maturity) : Menunjukkan lamanya waktu sampai penerbit obligasi mengembalikan nilai nominal obligasi ke pemegang obligasi dan berakhirya atau ditebusnya obligasi tersebut. Indenture (Surat Perjanjian Penerbit dan Perwalian Obligasi) : Persetujuan legal atau kontrak antara perusahaan dalam mengeluarkan obligasi dan badan perwalian obligasi yang menghadirkan pemegang obligasi. [email protected] Tingkat Penghasilan Lancar : Perbandingan pembayaran bunga tahunan terhadap harga obligasi sekarang di pasaran. Peringkat Obligasi. Secara umum dipengaruhi oleh : 1) Proporsi modal terhadap hutang perusahaan, 2) Tingkat profitabilitas perusahan, 3) Tingkat kepastian dalam menghasilkan pendapatan, 4) Besar kecilnya perusahaan, 5) Sedikit penggunaan hutang subordinat. [email protected] Definisi dari Nilai Nilai Buku (Book Value): Nilai dari aktiva yang ditunjukkan pada laporan neraca perusahaan. Nilai Likuiditas : Sejumlah uang yang dapat direalisasikan jika aset dijual secara individual dan bukan sebagai bagian dari keseluruhan perusahaan. Harga Pasar dari suatu aset : Nilai yang teramati untuk aktiva yang ada di pasaran. Nilai Intrinsik atau Nilai Ekonomi : Nilai sekarang dari arus kas masa depan yang diharapkan dari suatu aktiva. Pasar Efisien : Suatu pasar di mana nilai setiap waktu yang secara penuh mencerminkan semua informasi yang tersedia, yang mengakibatkan harga pasar dan nilai intrinsik menjadi sama. [email protected] Faktor Penentu Nilai Nilai dipengaruhi oleh tiga elemen : (1) Besar dan waktu dari arus kas aktiva yang diharapkan, (2) Risiko dari arus kas tersebut, (3) Tingkat pengembalian yang diinginkan investor untuk melakukan investasi. Dua faktor pertama merupakan karakteristik aktiva; sedangkan yang ketiga, tingkat pengembalian minimum yang penting untuk menarik investor agar mau membeli atau memiliki surat berharga, yang ditentukan oleh tingkat pengembalian yang tersedia pada investasi yang serupa, atau yang biasa disebut biaya peluang dana. [email protected] Penilaian Obligasi Nilai dari suatu obligasi merupakan nilai sekarang dari bunga masa depan yang akan diterima dan nilai perusahaan atau nilai jatuh tempo obligasi. Proses untuk menilai obligasi membutuhkan 3 pengetahuan penting : 1) jumlah dan pemilihan waktu dari arus kas yang diterima oleh investor, 2) tanggal jatuh tempo obligasi, dan 3) tingkat pengembalian yang diinginkan investor. [email protected] Lima Hubungan Penting dalam Penilaian Obligasi Penurunan tingkat bunga (tingkat pengembalian yang diinginkan) akan menyebabkan nilai obligasi meningkat; suatu peningkatan tingkat bunga akan menyebabkan penurunan bunga yang disebut dengan risiko tingkat bunga. Jenis tingkat pengembalian yang diinginkan pemegang obligasi (tingkat bunga sekarang: a) sama dengan suku bunga kupon, maka obligasi akan dijual pada nilai nominal atau nilai jatuh tempo, b) bila melebihi kupon obligasi, obligasi akan dijual di bawah nilai nominal, atau pada obligasi diskonto, c) jika kurang dari tingkat kupon obligasi, maka obligasi akan dijual di atas nilai nominal, atau pada obligasi premium. Ketika obligasi mendekati jatuh tempo, harga pasar obligasi akan mendekati nilai nominalnya. Pemegang obligasi yang memiliki obligasi jangka panjang akan menghadapi risiko tingkat bunga lebih besar dibanding seseorang yang memiliki obligasi jangka pendek. Sensitivitas nilai obligasi terhadap perubahan tingkat bunga tidak hanya dipengaruhi oleh jangka waktu jatuh tempo, tetapi juga oleh waktu penerimaan arus kas sementara, atau jangka waktunya. Perubahan Harga Obligasi Perubahan harga obligasi di pasar sangat dipengaruhi oleh perubahan suku bunga dan persepsi terhadap resiko. Harga-harga obligasi dapat berfluktuatif oleh karena beberapa hal, seperti : tingkat bunga yang dibayar obligasi, tingkat kepastian pembayaran kembali atau kondisi ekonomi secara keseluruhan terutama tingkat inflasi yang mempengaruhi tingkat suku bunga bank. Umumnya nilai kupon obligasi akan lebih tinggi dibandingkan dengan bunga deposito, tetapi lebih rendah dari suku bunga pinjaman (kredit) bank. Harga obligasi akan berfluktuasi, besarnya fluktuasi tergantung kepada permintaan, penawaran dan suku bunga yang terjadi di pasar. Harga obligasi berkorelasi negative dengan tingkat suku bunga. Faktor lain penurunan harga dari obligasi dapat berasal dari peningkatan resiko perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut. Resiko gagal bayar pada sebuah obligasi tercermin dalam peringkat (rating) dari obligasi tersebut. [email protected] Obligasi Opsi Beli (Callable Bond ) Obligasi opsi beli atau juga dikenal dengan nama callable bond adalah suatu obligasi yang dapat dilunasi lebih awal oleh penerbit obligasi sebelum masa jatuh tempo obligasi. Tanggal opsi beli atau opsi pelunasan ini telah ditetapkan terlebih dahulu pada obligasi tersebut dengan suatu harga pelunasan awal yang ditentukan. Pada obligasi jenis ini, penerbit memiliki hak (opsi) namun bukan kewajiban untuk membeli kembali obligasinya dari pemegang obligasi dengan harga yang telah ditetapkan sebelumnya. Harga pelunasan atau pembelian kembali ini biasanya berada di atas nilai pari atau harga penawaran perdana obligasi. Pasar terbesar dari obligasi opsi beli ini adalah obligasi yang diterbitkan oleh lembaga yang dijamin oleh pemerintah. Seperti misalnya yang diterbitkan oleh U.S. Agencies , dimana mereka memiliki sejumlah besar Kredit Pemilikan Rumah [email protected] dan Efek Beragun Aset. Pada callable bond, perusahaan dapat melakukan pelunasan (redemption) setiap waktu pada harga yang ditetapkan dalam prospectus. Perusahaan ingin mempunyai hak ini karena menyadari bahwa dimasa datang nanti sebelum maturity date tingkat bunga di pasar bisa turun menjadi dibawah tingkat kupon obligasi. Perusahaan yang ingin melunasi obligasi sebelum maturity biasanya memberikan premium diatas nominal bond. Harga pelunasan ini biasanya disebut regular atau general redemption prices. Sering juga disebut call price. Untuk obligasi yang tidak diproteksi terhadap early call maka obligasi ini disebut currently callable issue. [email protected] Kelebihan & Kekurangan Berinvestasi Pada Obligasi Korporasi Kelebihan berinvestasi pada obligasi korporasi dibandingkan saham adalah: Pertama, dari segi risiko, bond lebih unggul dibandingkan saham preferen atau saham biasa. Bunga dibayar lebih dahulu dari pendapatan emiten dan jika ada sisa setelah pajak baru dibayar kepada pemegang saham. Maturity bond juga terbatas dan bondholders diproteksi dengan covenants yang dimuat dalam indenture. Dalam hal ini bond lebih aman dibanding saham. Kedua, dari sisi pendapatan (income), bondholders mendapatkan fixed income (kecuali dalam floating rate bond). Bunga yang dibayar ini tetap jumlahnya, tidak tergantung kepada jumlah laba perusahaan atau perobahan dalam tingkat bunga dipasar. Kekurangan : Ada tiga kekurangan berinvestasi pada surat hutang korporasi ini yaitu: Pertama, bondholder tidak mendapatkan extra payment bila laba perusahan meningkat. Kedua, jika terjadi inflasi, bondholder akan rugi karena purchasing power of coupon and face value akan berkurang. Ketiga, dari sisi kendali atas prusahaan, bondholder tidak punya hak suara dalam RUPS. Namun jika emiten dinyatakan default maka bondholder akan mengambil alih control perusahaan. [email protected] Referensi Financial Management, Keown, Martin Myer & Scott, 2005. Corporate Finance, Ross, Westerfield, 2005. [email protected]