Pengetahuan Lingkungan

advertisement
Silabi
1. Pengertian Lingkungan Hidup (Ekologi) dan Masalahnya
2. Ekologi sebagai dasar Pengetahuan Lingkungan
3. Asas-Asas Lingkungan
4. Pencemaran Lingkungan
-. Pencemaran Udara
-. Pencemaran Tanah
-. Pencemaran Air
-. Masalah Sampah dan Limbah B3
5. Penanggulangan Dampak Pencemaran Lingkungan
6. Konsep AMDAL
7. E-Waste
8. Sistem Standarisasi Lingkungan : ISO 14000
E-Waste
Management
E-Waste
• Limbah elektronik atau e-waste : sampah perangkat
listrik atau elektronik.
• Komponen elektronik seperti CRT, bisa mengandung
kontaminan seperti timbal, kadmium, berilium, atau
brominated.
• Pembuangan dan/atau pendaur-ulangan mengandung
risiko yang besar bagi pekerja dan masyarakat sekitar.
• Di negara maju, proses ini dilakukan dengan sangat
hati-hati dan aturan yang ketat, sementara di negaranegara berkembang bisa menyebabkan masalah
kesehatan dan polusi yang serius karena negara-negara
ini pada umumnya tidak memiliki pengawasan dan
peraturan yang baik.
Definisi
• Limbah elektronik didefinisikan sebagai komputer
bekas/dibuang, peralatan elektronik kantor, perangkat
elektronik hiburan, ponsel, televisi, dan lemari es.
 Termasuk perangkat elektronik yang bisa digunakan
kembali, dijual kembali, didaur ulang, atau dibuang.
 Juga termasuk residu dari penggunaan kembali dan
operasi daur ulang.
• Tabung sinar katoda (CRT) dianggap salah satu jenis
yang paling sulit untuk didaur ulang.
 CRT memiliki konsentrasi timbal dan fosfor yang
relatif tinggi.
 Environmental Protection Agency (EPA) memasukkan monitor CRT dalam kategori "limbah rumah
tangga berbahaya“.
Beberapa Fakta
• Tahun 1997: masa pakai CPU komputer rata-rata 4 ~ 6
tahun & monitor 6 ~ 7 tahun.
• Tahun 2004: di AS terdapat 315 juta komputer yang
tidak terpakai sehingga menjadi sampah elektronik.
• Estimasi Badan Program Lingkungan Hidup PBB (UNEP)
e-waste yang dihasilkan sekitar 50 juta ton per tahun,
peningkatan volume limbah elektronik mencapai 3 ~ 5
% pertahun  3x lebih cepat dibanding limbah umum.
• Hanya sekitar 6~10% e-waste yang mampu di daur
ulang, lainnya dibuang di TPA & dibakar di insenator.
• E-waste mengandung sekitar 1000 material yang
sebagian dikategorikan sebagai B3.
• E-waste dari negara Eropa diekspor ke negara lain,
khususnya negara berkembang & negara miskin.
Risiko
• Sampah yang mengandung B3 bersifat karsinogenik
dan berpotensi membahayakan kesehatan manusia.
• Jika dibakar, sampah yang mengandung logam berat
akan menimbulkan polusi udara (pencemaran timbal)
yang sangat berbahaya.
• Jika dibuang ke tanah akan menghasilkan lindi
beracun (cairan yang berasal dari dekomposisi
sampah dan infiltrasi air eksternal dari hujan).
EPR (Extended Producer Responsibility)
• EPR : program di mana produsen barang (elektronik)
bertanggung jawab mengambil kembali (take back) produkproduk yang sudah tidak terpakai.
• Tujuan : mendorong produsen meminimalisasi pencemaran
dan mereduksi penggunaan sumber daya alam dan energi
dari setiap tahap siklus hidup produk dan teknologi proses.
• Produsen membantu menciptakan barang elektronik yang
mudah diperbaiki, di up-grade, re-use, dan aman ketika
didaur ulang.
• Produsen alat elektronik perlu berperan serta dengan
memproduksi produk ramah lingkungan dan menjalankan
program daur ulang produk yang mereka hasilkan.
• Konsumen juga bisa berperan serta dengan memakai produk
multifungsi dan mendaur ulang peralatan elektronik bekas.
Tugas E-Waste
• Buat inovasi pemanfaatan perangkat elektronik bekas
yang dimanfaatkan kembali (re-use) sehingga berguna.
• Jenis perangkat dan aplikasi re-use-nya bebas.
• Tulis tangan (bukan diketik), cukup 1 (satu) halaman.
• Dikumpulkan minggu depan (22-12-2015).
Pencegahan
• Legal formal :
 Hukum/peraturan yang jelas tentang e-waste dan
kaitannya dengan produsen.
 Hukum/peraturan yang jelas tentang retribusi
membuang sampah oleh korporasi maupun
masyarakat perorangan.
• Penggunaan kembali (re-use) perangkat elektronik
tanpa menimbulkan masalah baru.
• Daur ulang :
 Mengekstrak bahan dasar yang digunakan dalam
pembuatan perangkat elektronik misalnya plastik,
logam (tembaga, perak, emas, nikel, dlsb), dst.
Illegal export
• Mengingat risiko dan sulitnya mendaur ulang sampah
elektronik, beberapa negara maju membuang barang
elektronik yang sudah “kadaluwarsa” sebelum menjadi
sampah, seperti computer, ke negara miskin/sedang
berkembang atas nama barang elektronik bekas.
• Bagi negara pengimpor untuk sementara memang
diuntungkan dengan barang elektronik murah meriah,
tapi dalam jangka panjang harus menanggung beban
pencemaran lingkungan B3 dari komponen-komponen
rongsokan elektronik.
• Bagi negara pengekspor mendapat keuntungan lingkungan
terbebas dari sampah dan penghematan anggaran karena
biaya ekspor lebih murah 10 kali lipat daripada mendaurulangnya.
Download