BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi

advertisement
 BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Sistem Informasi Geografis (SIG)
2.1.1
Pengertian Sistem
Pengertian dan definisi sistem pada umumnya adalah suatu
kesatuan yang terdiri atas komponen atau elemen yang saling
berinteraksi,
saling
terkait,
atau
saling
bergantung
membentuk
keseluruhan yang kompleks. Menurut menurut O’Brien (2003,p8), sistem
adalah kumpulan elemen yang saling terhubung atau berinteraksi
membentuk suatu kesatuan atau sekumpulan komponen yang saling
terhubung dan bekerja sama untuk mencapai sasaran dengan menerima
input dan menghasilkan output dalam sebuah proses transformasi yang
terorganisir.
Sedangkan pendapat menurut Connolly dan Begg (2005, p283),
sistem adalah suatu cara untuk mengumpulkan, mengatur, mengendalikan
dan menyebarkan informasi keseluruh organisasi.
2.1.2
Pengertian Informasi
Pengertian Informasipada umumnya adalah data yang telah
diproses menjadi bentuk yang memiliki arti bagi penerima dan dapat
berupa fakta, suatu nilai yang bermanfaat.Ada suatu proses transformasi
data menjadi suatu informasi yaituinput- proses -output.
8 9 Menurut Jogiyanto H.M (1999, p8), informasi adalah data yang
diolah menjadi suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi
penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian (event) nyata
yang digunakan untuk pengambilan suatu keputusan.
2.1.3 Pengertian Geografi
Pengertian geografi pada umumnya adalah ilmu yangmempelajari
tentang lokasi serta persamaan dan perbedaan variasi keruangan atas
fenomena fisik dan manusia di atas permukaanbumi.Geografi lebih dari
sekedarkartografi (studi tentangpeta). Geografi tidak hanya menjawab apa
dan dimana yang ada di atas muka bumi, tetapi juga diartikan dengan
lokasi pada ruang.
Menurut John Mackinder (1861-1947) seorang pakar geografi
memberi definisi geografi sebagai satu kajian mengenai kaitan antara
manusia dengan alam sekitarnya.Suatu definisi yang lain adalah hasil
semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi
adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena
geosfer dengan sudut pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam
konteks keruangan.
2.1.4 Pengertian Sistem Informasi
Pengertian sistem informasi pada umumnya adalahsuatu sistem
terintegrasi yang mampu menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
penggunanya, untuk menyediakan informasi untuk mendukung operasi,
10 manajemen dalam suatu organisasi. Sistem ini memanfaatkan perangkat
keras dan perangkat lunak komputer, prosedur manual, model manajemen
dan basis data.
Sistem informasi menurut Robert A. Leitch dan K. Roscoe Davis
adalah suatu sistem didalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.
2.1.5
Pengertian Sistem Informasi Geografis
Sistem
Informasi
Geografis
(GIS)
pada
umumnya
adalahsisteminformasikhusus yang mengelola data yang memiliki
informasi spasial. SIG juga merupakan sejenis perangkat lunak yang
dapat
digunakan
untuk
pemasukan,
penyimpanan,
manipulasi,
menampilkan, dan keluaran informasi geografis berikut atribut –
atributnya (Prahasta, 2005, p49).
SIG digunakan untuk memberi nilai, dengan melakukan
pengaturan dan memperlihatkan data secara tepat, menggabungkannya
dengan data lain, melakukan analisis terhadap data, dan menghasilkan
data baru yang berguna, pada gilirannya SIG dapat membantu untuk
pengambilan keputusan (Heywood , 2002, p12).
Teknologi
Sistem
Informasi
Geografi
dapat
digunakanuntukinvestigasi ilmiah,pengelolaan sumberdaya,perencanaan
pembangunan,kartografi dan perencanaan rute. Misalnya dalam kasus ini
11 SIG yang dirancang dapat membantu menampilkan informasi BTS PT.
Indosat Tbk dan merencanakan lokasi baru potensial yang belum
terjangkau oleh jaringan PT. Indosat Tbk. Dan selain itu informasi seperti
masa kontrak, status kepemilikan lahan dan kerusakan BTS juga dapat
ditampilkan.
Sistem Informasi Geografi dibagi menjadi dua kelompok yaitu
sistem manual (analog), dan sistemotomatis (yang berbasis digital
komputer).
Perbedaan
yang
paling
mendasarterletakpada
cara
pengelolaannya. SistemInformasi manual biasanya menggabungkan
beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang
susun (overlay),
foto
udara,
laporan
statistikdan laporan survey
lapangan.Semua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual
dengan alat tanpakomputer. Sedangkan Sistem Informasi Geografis
otomatis telah menggunakan komputer sebagai sistem pengolah data
melalui proses digitasi. Sumber data digital dapat berupa citra satelit atau
foto udara digital serta foto udara yang terdigitasi. Data lain dapat berupa
peta dasar terdigitasi.
SIG juga merupakan hasil dari perpaduan disiplin ilmu didalam
beberapa proses data spasial. Hal ini dapat dilihat dari gambar berikut ini:
12 Gambar 2.1Proses data spasial
Berdasarkan pengertian-pengertiandiatas, maka Sistem Informasi
Geografis (SIG) dapat berfungsi sebagai bank data terpadu, yaitu dapat
memandu data spasial dan non spasialdalam suatu basis data
terpadu.Sistem modelling dan analisa, yaitu dapat digunakansebagai
sarana evaluasi potensi wilayah dan perencanaan spasial.Sistem
pengelolaan
yang
bereferensi
geografis,
yaitu
untuk
mengelola
operasional dan administrasi lokasi geografis.Dan sebagai sistem
pemetaan komputasi, yaitu sistem yang dapat menyajikan suatu peta yang
sesuai dengan kebutuhan.
2.1.6
Subsistem Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografimempunyai beberapa subsistem, yaitu :
a.
Data Input
Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan data dan
mempersiapkan data spasial dan atribut dari berbagai sumber dan
bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan
13 format data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh
SIG.
b.
Data output
Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran
seluruh atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy
maupun bentuk hardcopy seperti: tabel, grafik dan peta.
c.
Data Management
Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun
data atribut ke dalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga
mudah dipanggil, di-update dan di-edit.
d.
Data Manipulation & Analysis
Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat
dihasilkan oleh SIG dan melakukan manipulasi serta pemodelan
data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.
14 Gambar 2.2Subsistem SIG
Jika subsistem SIG tersebut diperjelas berdasarkan uraian
jenis masukan, proses, dan jenis keluaran yang ada didalamnya,
maka subsistem SIG dapat juga digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.3 Subsistem SIG
15 2.1.7
Komponen Sistem Informasi Geografi
Menurut John E. Harmon dan Steven J. Anderson (2003) bahwa
SIG beroperasi dengan membutuhkan komponen-komponen sebagai
berikut:
1. Sumber Daya Manusia
Teknologi GIS tidaklah bermanfaat tanpa manusia yang
mengelola sistem dan membangun perencanaan yang dapat
diaplikasikan sesuai kondisi nyata. Suatu proyek SIG akan
berhasil jika di-manage dengan baik dan dikerjakan oleh orangorang yang memiliki keakhlian yang tepat pada semua tingkatan.
2. Aplikasi Sistem Informasi Geografi
Merupakan
kumpulan
dari
prosedur-prosedur
yang
digunakan untuk mengolah data menjadi informasi. Misalnya
penjumlahan, klasifikasi, rotasi, koreksi geometri, query, overlay,
buffer, jointable dan sebagainya.
Aplikasi-Aplikasi yang dapat ditangani oleh SIG sangat
banyak, antara lain:
1.
Aplikasi SIG dibidang sumber daya alam (inventarisasi,
management dan kesesuaian lahan untuk pertanian,
perkebunan, kehutananan perencanaan tataguna lahan,
analisis daerah rawan bencana alam dan sebagainya).
2.
Aplikasi
SIG
dibidang
perencanaan
(perencanaan
pemukimantransmigrasi, perencanaan tataruang wilayah,
16 perencanaan kota, perencanaanlokasi dan relokasi industri
dan sebagainya).
3.
Aplikasi SIG dibidang kependudukan (penyusunan data
pokok, penyediaan informasi kependudukan dan sosial
ekonomi).
4.
Aplikasi SIG dibidang lingkungan berikut pemantauannya
(pencemaran sungai, pencemaran laut, pencemaran danau,
evaluasi pengendapan Lumpur baik di sungai, danau atau
pantai, pemodelan pencemaran udara, limbah berbahaya
dan sebagainya).
5.
Aplikasi
SIG
dibidang
Utility
(inventarisasi
dan
manajemen informasi jaringan pipa air minum, sistem
informasi pelanggan air minum, perencanaan perluasan
pipa air minum, demikian juga untuk listrik, gas dan
fasilitas umum lainnya).
6.
Aplikasi
SIG
pertanahan,sistem
dibidang
informasi
pertanahan
pertanahan
(manajemen
dan
lain
sebagainya).
7.
Aplikasi SIG dibidang pariwisata (inventarisasi daerah
wisata, analisis potensi untukpariwisata).
8.
Aplikasi SIG dibidang ekonomi, bisnis dan marketing
(penentuan lokasi-lokasi bisnis yang prospektif untuk
bank, supermarket, mesin ATM, kantor cabang, outlet,
gudang dan sebagainya).
17 9.
AplikasiSIG
dibidang
telekomunikasi
(inventarisasi
jaringan telekomunikasi, sistem informasi pelanggan,
perencanaan pemeliharaan dan analisis perluasan jaringan
komunikasi, inventarisasi jaringan pelanggan tv kabel dan
sebagainya).
10. Aplikasi SIG dibidang transportasi dan perhubungan
(inventarisasi jaringan transportasi, analisis kesesuaian dan
penentuan rute-rute alternatif transportasi, analisis rawan
kemacetan dan bahaya kecelakaan, alternatif rute jalan
tersingkat untuk berbagai kebutuhan dan sebagainya).
Ada beberapa alasan yang menyebabkan aplikasi-aplikasi
SIG menjadi menarik untuk digunakan diberbagai disiplin ilmu,
antara lain:
1.
SIG dapat digunakan sebagai alat bantu utama yang
interaktif, menarik dan menantang dalam usaha untuk
meningkatkan pemahaman, pengertian, pembelajaran dan
pendidikan.
2.
SIG menggunakan data spasial maupun data atribut secara
terintegrasi
sehingga
sistemnya
dapat
menjawab
pertanyaan spasial maupun non-spasial dan memiliki
kemampuan analisis spasial maupun non-spasial.
3.
SIG dapat memisahkan dengan tegas antara bentuk
presentasi dengan data-datanya (basisdata) sehingga
18 memiliki
kemampuan-kemampuan
untuk
merubah
presentasi dalam berbagai bentuk.
4.
SIG memiliki kemampuan untuk menguraikan unsur-unsur
yang terdapat dipermukaan bumi ke dalam beberapa
layeratau data spasial. Dengan layar ini permukaan bumi
dapat direkonstruksi kembali atau dimodelkan dalam
bentuk nyata dengan menggunakan data ketinggian
sertalayer thematic yang diperlukan.
5.
SIG memiliki kemampuan yang sangat baik dalam
memvisualisasikan data spasial berikut atribut-atributnya.
Seperti modifikasi warna, bentuk dan ukuran simbol yang
diperlukan
untuk
mempresentasikan
unsur-unsur
permukaan bumi agar dapat dilakukan dengan mudah.
3.
Data
Data SIG atau disebut data geospasial dibedakan menjadi
data grafis (geometris) dan data atribut (data tematik). Data grafis
mempunyai tiga elemen yaitu titik (node), garis(arc), dan
luasan/area(poligon), dalam bentuk vektor ataupun raster yang
mewakili geometri topologi, ukuran, bentuk, posisi, dan arah.
Tujuh fenomena geografis yang dapat diwakili dalam bentuk titik,
garis, dan poligon, yaituadalah data kenampakan, unit area,
jaringan topologi, catatan sampel, data permukaan bumi, label/teks
pada data, dan simbol data.
19 INPUT DATA
PROSES DATA
- Data Spatial
- Data Tabular
- Data Raster
- Pengolahan
- Analisis
OUTPUT DATA
- Tabel
- Grafik
- Peta
Gambar 2.4 Sumber data Sistem Informasi Geografis
Data-data pada Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat
diperoleh dari beberapasumber yaitu:
1. Peta
Peta merupakan wahana bagi penyimpanan dan
penyajian data kondisi lingkungan, merupakan sumber
informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan
pada tahapan dan tingkatan pembangunan.
a.
Menunjukkan posisi atau lokasi relatif (letak suatu
tempat dalam hubungannya dengan tempat lain) di
permukaan bumi.
b.
Memperlihatikan ukuran, karena melalui peta dapat
diukur luas daerahdan jarak di atas permukaan
bumi.
c.
Memperlihatkan atau menggambarkan bentukbentuk permukaan bumi.
d.
2.
Menyajikan data tentang potensi suatu daerah.
RemoteSensing(PenginderaanJauh)
20 Remote Sensing adalah suatu teknologi untuk
memperoleh data atau informasi tentang suatu obyek tanpa
harus melakukan kontak langsung dengan yang obyek
yang
dimaksud.Contoh
penginderaan
jauh
dengan
mengunakan satelit SIG yang adasekarangyaitu:
a.
Satelit Telekomunikasi diantarannya yaitu Satelit
Palapa B1 dan satelit Palapa B2.
b.
Satelit Observasi sumber daya alam yaitu Satelit
Lansat, SPOT, SAR1, SAR2, JERS1.
c.
3.
Satelit NOAA, GSM, GPS.
AtributSosialEkonomi
Sumber data sosial ekonomi dapat diperoleh dari
terbitan
resmi
maupun
catatan
oleh
badan
resmi
pemerintahan maupun swasta, yang meliputi sumber data
sensus, surveyatausampel,registrasi.
4.
AtributSumberDayaAlam
Sumber data pada atribut sumber data alam dapat
diperoleh dari tanah, geologi, vegetasi,penggunaantanah.
5.
SistemManajemenDataDasar
21 Sumber data pada sistem manajemen data dasar
diperoleh dari menggabungkan data grafik dan data
statistik dalam Sistem Informasi Geografi (SIG).Sistem
manajemen data dasar digunakan untuk menyimpan data
atribut maupun data grafis.
4. Perangkat keras (hardware)
Perangkat keras untuk SIG meliputi perangkat keras yang
bekerja sebagai:
a.
Pemasukan data.
b
Pemrosesan data.
c.
Penyajian hasil.
d.
Penyimpanan (storage).
Perangkat keras yang sering digunakan antara lain adalah
Digitizer, scanner, Central Procesing Unit (CPU), mouse,
printer, plotter.
5. Perangkat lunak (software)
Software SIG harus memiliki spesifikasi sebagai :
a.
Merupakan Database Management System (DBMS).
b.
Fasilitas untukinput dan manipulasi data geografi.
c.
Fasilitas untuk query, analisis, dan visualisasi.
d.
GraphicalUser
Interface
(GUI)
yang
mempermudah akses fasilitas yang ada.
baik
untuk
22 (Misalnya yaitu Arcview, Idrisi, ARC/INFO, ILWIS,
MapInfo, dan lain-lain).
2.1.8
Kemampuan Sistem Informasi Geografi
Kemampuan
GIS
saat
ini
mencakup
kemampuan
untuk
menampilkan, mencetak dan memanipulasi berbagai lapisan data
termasuk gambar foto udara, informasi keselamatan demografi dan
publik, kepemilikan properti, pajak, penggunaan lahan, dan informasi
zonasi, lokasi utilitas, jalan, fitur alam, topografi dan banyak fitur buatan
manusia dan lingkungan lainnya.
Dalam Goochland County sistem GIS yang terus berkembang.
Sistem ini menjadi alat yang semakin signifikan yang membantu banyak
dari operasional kebijakan County, dan proses perencanaan strategis.
Karena terus tumbuh dalam kemampuan dan manfaat untuk Goochland
County, komponen tertentu akan dapat diakses untuk warga dan
masyarakat umum melalui web.
Pada dasarnya, dengan memperhatikan, definisi, dan cara
kerjanya, kemampuan suatu SIG sudah dapat dikenali. Berikut ini
merupakan beberapa kemampuan dari SIG berdasarkan beberapa aspek
acuan.
1.
Aspek Definisi
Secara eksplisit, kemampuan SIG juga dapat dilihat dari
pengertian
ataudefinisinya.
Berikut
adalah
kemampuan-
23 kemampuan SIG yang diambil dari beberapa definisi-definisi SIG
yang telah dituliskan diatas :
1.
Memasukkan dan mengumpulkan data geografis (spasial
dan atribut).
2.
Mengintegrasikan data geografis (spasial dan atribut).
3.
Memeriksa
dan
meng-update
(meng-edit)
data
geografisspasial dan atribut).
4.
Menyimpan dan memanggil kembali data geografis
(spasial dan atribut).
5.
Mempresentasikan atau menampilkan data geografis
(spasial dan atribut).
6.
Mengelola data geografis (spasial dan atribut).
7.
Memanipulasi data geografis (spasial dan atribut).
8.
Menganalisa data geografis (spasial dan atribut).
9.
Menghasilkan keluaran (output) data geografis dalam
bentuk-bentuk petatematik (view dan layout), tabel, grafik
(chart),
laporan
(report),
dan
lainnya baik
dalam
bentuk hardcopymaupun softcopy
.
2.
Aspek Analisa
Kemampuan SIG dapat juga dikenali dari fungsi-fungsi
analisa yang dapatdilakukannya.Secara umum, terdapat dua jenis
fungsi analisa yaitu fungsianalisa spasial dan atribut (basisdata
24 atribut).Fungsi analisa atribut terdiri dari operasi dasar sistem
pengelolaan basisdata (DBMS) yang mencakup:
a.
Membuat basisdata baru (create database).
b.
Menghapus basisdata (drop database).
c.
Membuat tabel basisdata (create table).
d.
Menghapus tabel basisdata (drop table).
e.
Mengisi dan menyisipkan data (record) dalam tabel
(insert).
f.
Membaca dan mencari data (fieldataurecord) dari tabel
basisdata (seek, find, search, retrieve).
g.
Mengubah dan mengedit data yang terdapat dalam tabel
basisdata (update,edit).
h.
Menghapus data dari tabel basisdata (delete,zap,pack).
i.
Membuat indeks untuk setiap tabel basisdata.
Fungsi analisa spasial terdiri dari:
a.
Klasifikasi (reclassify)
Fungsi ini mengklasifikasikan kembali suatu data
spasial (atau atribut)menjadi data spasial yang baru dengan
menggunakan kriteria tertentu.
b.
Jaringan (Network)
Fungsi ini merujuk data spasial titik-titik (point)
atau garis–garis (line)sebagai suatu jaringan yangtidak
terpisahkan. Fungsi ini sering digunakan didalam bidang
bidang transportasi danutility.
25 c.
Overlay
Fungsi ini menghasilkan data spasial baru dari
minimal dua data spasial yangmenjadi masukannya.
d.
Buffering
Fungsi ini akan menghasilkan data spasial baru
yang berbentuk poligon atau zonadengan jarak tertentu dari
data spasial yang menjadi masukkannya. Dataspasial titik
akan menghasilkan data spasial baru yang berupa
lingkaran-lingkaran yang mengelilingi titik-titik pusatnya.
Untuk data spasialgaris akanmenghasilkan data spasial
baru yang berupa poligon-poligon yang melingkupigarisgaris. Demikian pula untuk data spasial poligon, akan
menghasilkan dataspasial baru yang berupa poligonpoligon yang lebih besar dan konsentris.
e.
Analisa3 dimensi (3D analysis)
Fungsi ini terdiri dari sub-sub fungsi yang
berhubungan dengan presentasidata spasial dalam ruang 3
dimensi. Fungsi analisa spasial ini banyak menggunakan
fungsi interpolasi.
f.
Pengolahan Citra Digital (Digital Image Processing)
Fungsi ini dimiliki oleh perangkat SIG yang
berbasiskanraster.Karena dataspasial permukaan bumi
(citra digital) banyak didapat dari perekaman datasatelit
26 yang berformat raster, maka banyak SIGraster yang juga
dilengkapidengan fungsi analisis ini.
Dari uraian diatas diketahui bahwa SIG bukan
sebagai toolspembuat petasaja. Walaupun produk SIG
sering disajikan dalam bentuk peta, kekuatan SIGyang
sebenarnya terletak pada kemampuannya dalam melakukan
analisa sepertiyang telah dibahas diatas.
2.2
Peta Sistem Informasi Geografi
2.2.1
Pengertian Peta
Pengertian peta menurut Badan Koordinasi Survei dan Pemetaan
Nasional (Bakosurtanal)pada tahun 2005 adalah peta merupakan wahana
bagi penyimpanan dan penyajian data kondisi lingkungan, merupakan
sumber informasi bagi para perencana dan pengambilan keputusan pada
tahapan dan tingkatan pembangunan.
Jadi dengan menggunakan peta, kita dapat mengetahui segala hal
yang berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak
antarkota, lokasi pegunungan, sungai, danau, lahan persawahan, jalan
raya, bandara, dan sebagainya. Ketampakan yang digambar pada peta
dapat dibagi menjadi dua yaitu ketampakan alami dan ketampakan buatan
manusia (budaya).
Dewasa ini sudah dikenal adanya peta digital (digital map), yaitu
peta yang berupa gambaran permukaan bumi yang diolah dengan bantuan
media komputer. Data yang diperoleh berupa data digital dan hasil dari
27 gambaran tersebut dapat disimpan dalam suatu media seperti disket, CD,
maupun media penyimpanan lainnya, serta dapat ditampilkan kembali
pada layar monitor komputer. Biasanya peta digital ini dibuat dengan
menggunakan software GIS (Geographic Information system).Ilmu yang
mempelajari tentang peta dan pemetaan disebut dengan kartografi dan
orang yang ahli dalam bidang peta dan pemetaan disebut kartograf.
2.2.2
Jenis-Jenis Peta
Peta dapat diklasifikasi menjadi 2 jenis, yakni :
1.
Peta Umum
Peta umum adalah peta yang manampilkan bentuk fisik
permukaan bumi suatu wilayah.Contohnya adalah peta jalan dan
gedung wilayah DKI Jakarta.
2. Peta Khusus
Peta khusus adalah peta yang menampakkan suatu keadaan
atau kondisi khusus suatu daerah tertentu atau keseluruhan daerah
bumi.Contohnya adalah peta persebaran hasil tambang, peta curah
hujan, peta pertanian perkebunan, peta iklim, dan lain sebagainya.
2.2.3
Jenis Skala Pada Peta
Skala peta adalah perbandingan jarak di peta dengan jarak
sesungguhnya dengan satuan atau teknik tertentu.
28 1.
Skala angka / skala pecahan
Contohnya seperti 1 : 1000 yang berarti 1 cm di peta sama
dengan 1000 cm jarak aslinya di dunia nyata.
2.
Skala Satuan
Misalnya seperti 1 inchi to 5 miles dengan arti 1 inch di
peta adalah sama dengan 5 mil pada jarak sebenarnya.
3.
Skala Garis
Skala garis menampilkan suatu garis dengan beberapa
satuan jarak yang menyatakan suatu jarak pada tiap satuan jarak
yang ada.
2.3
Data
2.3.1
Pengertian Data
Data adalah fakta-fakta yang dikumpulkan, dicatat, disimpan dan
diproses oleh sistem informasi.Menurut Indrajani (2009, p2), data adalah
fakta atau observasi mentah yang biasanya mengenai fenomena fisik atau
transaksi bisnis atau secara lebih khusus lagi data adalah ukuran objektif
dari atribut (karakteristik) dari entitas seperti orang, tempat, benda atau
kejadian.
2.3.2 Jenis – Jenis Data dari Sistem Informasi Geografis
Untuk mengelola informasi geografis, SIG mempuyai beberapa
proses, salah satu prosesnya adalah input data. Semua data-data di dalam
geografis diubah terlebih dahulu menjadi data digital yang dapat dikenali
29 oleh komputer. Pada dasarnya ada 2 jenis data geografis, data spasial dan
data atribut:
a.
Data lokasi (spasial)
Data yang menunjukan (references) informasi mengenai
ruang, lokasi, atau tempat-tempat di permukaan bumi. Data spasial
berasal dari peta analog, foto udara, dan penginderaan jauh dalam
bentuk nyata.Pada saat ini data spasial menjadi media penting
untuk perencanaan pembangunan dan pengelolaan sumber daya
alam yang berkelanjutan pada suatu daerah tertentu.
Dalam SIG, data spasial dapat direpresentasikan dalam dua
format, yaitu:
a.
Data raster
Data raster merupakan jenis gambar digital yang
direpresentasikan
dengan
pixel-pixel
sebagai
unit
terkecil.Foto digital seperti foto satelit merupakan bagian
dari data raster pada peta. Data raster terdiri dari kolom
dan baris, dimana tiap cell menyimpan nilai warna. Data
raster disimpan dalam berbagai format seperti TIF, JPEG,
BMP dan sebagainya.
30 Gambar 2.5Data raster
b.
Data vektor
Data vektor adalah struktur data yang digunakan
untuk menyimpan data spasial. Pada data vektor biasanya
terdiri dari titik, garis (arch) dan poligon. Titik bisa
digunakan sebagai lokasi sebuah kota atau posisi tower
radio. Garis bisa digunakan untuk menunjukkan rute suatu
perjalanan atau menggambarkan batasan daerah.Poligon
bisa digunakan untuk menggambarkan sebuah danau atau
sebuah Negara pada peta dunia.Contoh penggunaan data
vektor misalkan jaringan jalan, pipa air minum, pola air
sungai, dan garis kontur.
Gambar 2.6 Data vektor
31 b.
Data deskriptif (atribut)
Data yang terdapat pada ruang atau tempat.Atribut
menjelaskan suatu informasi.Biasanya data atribut diperoleh dari
statistik, sensus, catatan, lapangan dan data tabular.Data atribut
bisa dilihat berdasarkan kualitas (misalkan tinggi pohon) dan
kuantitasnya(misalkan
jumlah
pohon).Contoh
data
atribut
misalkan jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos, dan
sebagainya.
2.4
Basis data
2.4.1
Pengertian Basis Data
Dari sisi sistem, basis data merupakan kumpulan tabel-tabel atau
dokumen yang saling berelasi. Sementara dari sisi manajemen, basis data
dapat dipandang sebagai kumpulan data-data non-redudant yang saling
terkait satu sama lainnya (dinyatakan oleh atribut-atribut kunci dari tabeltabelnya atau struktur data dan relasi-relasinya) didalam usaha untuk
membentuk bangunan informasi yang penting (enterprise) (Prahasta,
2005, p189).
Ada beberapa pengertian lain dari basis data yang dikembangkan
atas dasar sudut pandang yang berbeda dan diambil dari pustaka [Fathan
99]:
1.
Himpunan kelompok data (file/arsip) yang saling berhubungan
dan
diorganisasikan
sedemikian
rupa
agar
dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
kelak
dapat
32 2.
Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan dan disimpan
di dalam media penyimpanan elektronik.
Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basisdata adalah
kumpulan-kumpulan data logis, merupakan deskripsi dari data tersebut,
dan dirancang untuk menemukan serta memenuhi kebutuhan informasi
yang
dibutuhkan
dari
suatu
organisasi
atau
perusahaan
yang
bersangkutan.
2.4.2
Sistem Basisdata
Sistem basis data adalah kumpulan program-program aplikasi
yang
menyediakan
layanan
kepada
pengguna
seperti
laporan
produksi.Setiap program mendefinisikan dan mengatur datanya sendiri
(Connolly dan Begg, 2005, p7).
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sistem basis data adalah
sekumpulan file yang saling berhubungan dan dihubungkan oleh
sekumpulan program (DBMS) sehingga memungkinkan beberapa
pemakai atau program untuk mengakses atau memanipulasi file-file
tersebut.
2.4.3 Komponen Sistem Basisdata
Sebagai suatu sistem, sistem basisdata terdiri dari komponenkomponen yang membentuknya (Prahasta, 2005, p196). Komponenkomponen tersebut adalah:
a.
Perangkat keras.
33 b. Pengguna (user).
c.
Sistem operasi, bersifat optional (tidak harus ada).
d. Sistem pengelolaan basisdata (DBMS).
e.
Program aplikasi lain.
f.
Basisdata.
Komponen perangkat keras yang digunakan untuk sistem basisdata
meliputi CPU (processor), memori (RAM), storage (harddisk, disket, CD,
dll), keyboard, monitor, mouse, media pendukung jaringan (jika
komputernya merupakan bagian dari suatu network, maka memerlukan
kabel-kabel jaringan beserta card pendukungnya), beserta pheripherals
lainya.
Komponen pengguna sistem basisdata terbagi ke dalam beberapa
kelompok seperti berikut:
1.
Database administrator
Pengguna memiliki kewenangan sebagai pusat pengendali
seluruh sistem baik basisdata maupun program-program yang
mengaksesnya.
2.
Application programmes
Pengguna
ini
merupakan
para
programer
aplikasi
profesional berinteraksi dengan sistem melalui pemanggil DML
(Data Manipulation Language) yang dimasukkan (embedded) ke
34 dalam program yang ditulis dalam program yang ditulis dalam
bahasa pemograman dasarnya (cont, C, pascal, Cobol, dll).
3.
Sophisticated users
Pengguna ini berinteraksi dengan sistem tanpa harus
menuliskan sendiri programnya.
4.
Specialized users
Pengguna ini termasuk dari sophisticated user yang
menuliskan program aplikasi basisdata yang tidak sesuai dengan
framework proses data tradisional.
5.
Naive users
Pengguna ini merupakan kebanyakan pengguna yang
berinteraksi dengan sistem, dengan cara memanggil salah satu
program aplikasi yang telah disediakan.
2.4.4
Model Basisdata Relasional
Sebagai model basisdata yang paling terkenal di dalam DBMS,
model relasional sangat sering dan banyak digunakan di dalam SIG.
Beberapa DBMS yang menggunakan model basisdata relasional adalah:
a.
Dbase (*.dbf) – digunakan oleh ArcView GIS.
b. Dbase (*.dbf) – digunakan oleh PC Arc/Info dan SIG lain yang
berbasiskan PC.
c.
INFO – digunakan di dalam Arc/Info.
35 d. Oracle – digunakan oleh Arc/Info, Geovision, dan lainya.
e.
2.4.5
Empress – digunakan oleh System/9.
Terminologi didalam Model BasisData Relasional
Terdapat 3 macam terminologi pada model basis data relasional
yaitu:
1.
Relasi
Di dalam konteks model basisdata relasional, istilah tabel
atau relasi sering digunakan secara bergantian dan sering tertukar.
Kedua istilah ini mengandung makna yang sama karena suatu
tabel, sebenarnya, juga mempresentasikan relasi yang ada.
Definisi relasi yang lain adalah setiap baris data (record)
memiliki beberapa atribut (fields). Jangkauan nilai-nilai atribut
yang mungkin (domain) untuk suatu field juga didefinisikan.
2.
Kunci
Kunci sering disebut juga sebagai super key atau key dari
suatu relasi adalah bagian (subset) dari atribut-atribut dengan ciriciri berikut:
a.
Dapat didefinisikan secara unik: nilai pada setiap field
kunci tidak ada yang sama untuk setiap tuple-nya. Atau,
dengan kata lain, atribut ini dapat mengindentifikasikan
secara unik suatu kejadian tertentu dari suatu entitiy.
36 b.
Non-redudancy adalah tidak adanya satu atribut-atribut
kunci-pun yang dapat dihapus tanpa merusakkan keunikkan atribut kunci.
Atribut yang memiliki ciri-ciri diatas disebut juga
candidate key (atribut yang berpotensi menjadi kunci).Candidate
key yang dapat mewakili setiap kejadian dari suatu entity disebut
juga primary key. Sedangkan foreign key adalah primary key yang
ditempatkan pada tabel-tabel lain untuk menyatakan hubungan
antar tabel yang bersangkutan.
3.
Queries
Data Definition Language (DDL) digunakan untuk
menentukan data-data mana saja yang akan disimpan di dalam
basisdata
dan
menentukan
bagaimana
data-data
tersebut
direalisasikan. Data Manipulation Language (DML) digunakan
untuk
menambah,
memanggil
kembali,
mengubah,
dan
menghapus data di dalam DBMS. Query sering diambil sebagai
pernyataan (statement) atau sekumpulan pernyataan baik pada
DDL, DML, atau keduanya.
2.4.6
Database Management System (DBMS)
Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), DBMS adalah sebuah
sistem perangkat lunak yang memperbolehkan user untuk mendifinisi,
37 membuat, memelihara, dan mengendalikan akses terhadap sebuah sistem
basis data.
Fasilitas-fasilitas yang diberikan oleh suatu DBMS adalah sebagai
berikut (Connolly dan Begg, 2005, pp16-17) :
1. Pendefisinian suatu basis data menggunakan Data Definition
Language (DDL).
2. Penambahan, pengubahan, penghapusan, serta pengambilan data
dari basisdata menggunakan Data Manipulation Language
(DML).
3. Penyediaan akses yang terkontrol ke basisdata, contohnya dapat
memberikan:
a.
Sistem keamanan (security system), mencegah pengguna
yang tidak berhak mengakses basisdata.
b. Sistem integritas (integrity system), memelihara konsistensi
data yang disimpan.
c.
Sistem kontrol akses yang bersamaan (concurrency control
system), mengijinkan akses basisdata secara bersamaan.
d. Sistem kontrol perbaikan (recovery control system),
mengembalikan basisdata ke kondisi konsisten yang
sebelumnya setelah terjadi kegagalan perangkat keras atau
perangkat lunak.
e.
Katalog
pengguna
(user-accessible
deskripsi data dalam basisdata.
catalog),
berisi
38 DBMS mempunyai beberapa komponen utama seperti (Connolly
dan Begg, 2005, pp18-21):
a.
Perangkat keras (Hardware)
Untuk menjalankan sebuah DBMS dan aplikasi-aplikasi,
membutuhkan perangkat keras.Perangkat keras dapat berupa
komputer pribadi, mainframe tunggal, sampai jaringan komputer.
b.
Perangkat lunak (software)
Komponen perangkat lunak mengandung perangkat lunak
DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersama dengan sistem
oprasi, termasuk perangkat lunak jaringan jika DBMS digunakan
melalui jaringan.
c.
Data
Komponen paling penting dari DBMS yaitu data.Data
bertindak sebagai jembatan antara komponen mesin dan
komponen manusia.Basisdata terdiri dari data operasional metadata, data mengenai data sendiri.Struktur basisdata ini disebut
skema.
d.
Prosedur
Prosedur menunjuk pada instruksi dan aturan yang
mempengaruhi desain dan kegunaan basisdata.Penggunaan sistem
dan staf yang mengatur basisdata membutuhkan prosedur yang
didokumentasikan mengenai bagaimana menggunakan atau
menjalankan sistem.
39 e. Pengguna
Komponen terakhir adalah pengguna yang dilibatkan
dalam sistem.
2.4.7
Entity Relationship Modeling (ER Model)
ER Model dibagi menjadi 3, yaitu :
a.
Entity Type
Entity type merupakan kumpulan objek-objek dengan sifat
(property) sama yang diidentifikasi oleh enterprise yang
mempunyai ekssistensi independen. Keberadaannya dapat berupa
fisik ataupun abstrak (Indrajani,2009, p149).
Menurut Connoly dan Begg (2005, p345), entity
occurrence adalah sebuah objek dari suatu tipe entity yang dapat
diidentifikasi secara unique.
Gambar 2.7 Entity type
Entity type bisa dikelompokkan menjadi :
1.
Strong Entity
40 Entity yang keberadaannya tidak tergantung pada
entity lain. Terkadang disebut parent, owner dominant.
2.
Weak Entity
Entity yang keberadaannya bergantung pada entity
lain. Disebut juga child dependent, subordinate.
Gambar 2.8 Strong dan weak entity
b. Relationship Type
Menurut Indrajani (2009, p150), relationship type adalah
kumpulan keterhubungan yang mempunyai arti tipe entity yang
ada.
Menurut Indrajani (2009, p150), relationship occurance
merupakan keterhubungan yang diidentifikasikan secar unik yang
meliputi keberadaan setipa tipe entity yang berpartisipasi.
41 Menurut Indrajani (2009, p151), relationship type memiliki
derajat, yaitu jumlah entity yang berpartisipasi dalam suatu
relationship. Derajat relationship terdiri dari:
1.
Binary Relationship, merupakan keterhubungan antara dua
tipe entity.
Gambar 2.9Binary Relationship
2.
Ternary Relationship, merupakan keterhubungan antara
tiga tipe entity.
Gambar 2.10Ternary Relationship
3.
Quartenary Relationship, merupakan keterhubungan antara
empat tipe entity.
42 Gambar 2.11Quartenary Relationship
4.
Unary relationship, merupakan keterhubungan antara satu
tipe entity, dimana tipe entity tersebut berpartisipasi lebih
dari satu kali dengan peran yang berbeda. Kadang-kadang
disebut sebagai recursive relationship. Relationship dapat
diberi role names untuk mengidentifikasikan keterkaitan
tipe entity dalam relationship.
c.
Atribut
Menurut Indrajani (2009, p153), atribut merupakan sifatsifat dari sebuah entity atau tipe relationship.Selain itu atribut
domain adalah himpunan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau
lebih atribut.
Atribut domain terdiri atas :
43 1.
Simple attributeadalah atribut yang terdiri atas satu
komponen tunggal dengan keterbatasan yang independen
dan tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil
lagi. Dikenal juga dengan nama Atomic Attribute.
2.
Composite attributeadalah atribut yang terdiri atas
beberapa komponen, dimana masing-masing komponen
memiliki keberadaan yang independen
3.
Singe – Valued Attirbuteadalah atribut yang mempunyai
nilai tunggal untuk setiap kejadian
4.
Multi – Valued attributeadalah atribut yang mempunyai
beberapa nilai untuk setiap kejadian.
5.
Derived attributeadalah atribut yang memiliki nilai yang
dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya dan tidak
harus berasal dari satu entity.
Sedangkan key pada sistem basis data meliputi :
1.
Candidate Keyadalah jumlah minimal atribut-atribut yang
dapat mengidentifikasikan setiap kejadian atau record
secara unik. (Indrajani, 2009, p154).
2.
Primary
keyadalahcandidate
key
yang
dipilihuntuk
mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu
entity secara unik (Indrajani, 2009, p154).
3.
Composite keyadalahcandidate key yang terdiri atas satu
atau lebih atribut. (Indrajani, 2009, p154).
44 4.
Alternate keyadalahcandidate key yang tidak terpilih
menjadi primary key atau biasa disebut secondary key.
(Connoly, 2005, p79).
5.
Foregin Keyadalah sebuah primary key pada suatu entity
yang
digunakan
pada
entity
lainnya
untuk
mengidentifikasikan sebuah relationship. (Connoly, 2005,
p79).
2.4.8
Data Flow Diagram
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p334),Data Flow
Diagram (DFD) merupakan model proses yang digunakan untuk
menggambarkan suatu aliran data melalui sebuah sistem dan tugas atau
sebuah proses yang dilakukan oleh sistem.
Sedangkan, menurut McLeod (2004, p171-172) merupakan
representasi berupa gambar dari suatu sistem yang menggunakan empat
buah simbol untuk mengilustrasikan aliran data melalui proses yang
saling terkait.
Tabel 2.1Simbol-simbol DFD
Nama
External
Agent
Keterangan
Elemen Lingkungan
Elemen lingkungan yang dihadapi oleh sistem.
Elemen ini memberikan data input untuk sistem
dan menerima data output dari sistem. Untuk
mendeskripsikan elemen lingkungan, sering
45 digunakan
nama
terminator.
Terminator
menandakan tempat dimana sebuah sistem
berakhir. Teminator dilambangkan dengan
sebuah persegi atau kotak dengan label nama
dari elemen lingkungan tersebut. Sebuah
terminator dapat berupa orang, organisasi atau
sistem lainnya.
Proses
Nama
Proses
Proses adalah kerja yang dilakukan oleh sistem
sebagai respons terhadap aliran data masuk
atau kondisi. Proses mengubah masukan
menjadi keluaran. Proses dapat digambarkan
dengan sebuah linkaran atau persegi panjang
atau sebuah persegi dengan sudut yang
membentuk bulatan dengan label nama dari
proses
tersebut.
Penamaan
proses
pada
umumnya menggunakan kata benda dan objek.
Aliran Data
nama
Sebuah aliran data terdiri dari sekelompok
aliran data
elemen data yang terhubung dan bergerak dari
suatu titik atau proses ke titik atau proses
lainnya. Digambarkan dengan simbol panah.
46 Data Store
Data Store
Penyimpanan data merupakan tempatdata yang
digunakan dalam sistem untuk disimpan.
Penyimpanan
data
dilambangkan
dengan
persegi yang terbuka
Proses penggambaran DFD adalah dengan mengidentifikasi
proses, menghubungkan mereka dengan aliran data, mengidentifikasi
terminator yang menyediakan masukan dan menghasilkan keluaran dan
menambahkan penyimpanan data bila diperlukan.
Tingkatan dalam DFD, yaitu :
1.
Diagram konteks, merupakan level tertinggi dari DFD yang
menggambarkan seluruh input atau output ke sisi sistem.
2.
Diagram Nol, merupakan penggambaran diagram konteks yang
lebih rinci. Hal-hal yang harus diperhatikan:
a.
Perlihatkan data store yang digunakan.
b.
Untuk prosesn aygn lebih rinci lagi pada level selanjutnya,
tambahkan tanda * pada akhir nomor proses.
c.
Keseimbangan input dan output antara diagram konteks
dan diagram nol harus diperlihara.
3.
Diagram rinci, merupakan rincian dari diagram no dan diagram
level diatasnya.
47 2.5
State Transition Diagram
Menurut Whitten, Bentley, dan Dittman (2004, p673), State-Transition
DiagramAdalah model atau alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan
dari variasi screen yang dapat terjadi selama datu sesi pengguna.
Komponen State transition diagram yaitu:
1.
State, digambarkan dengan persegi panjang yang menunjukkan state dari
sistem.
Gambar 2.12Simbol state dalam STD
2.
Transition, digambarkan dengan arrows (panah) yang menunjukkan
transisi antar state. Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan label
yang diatas menunjukkan kejadian yang menyebabkan transisi yang
terjadi. Sedangkan label yang dibawah menunjukkan aksi yang terjadi
akibat dari kejadian tadi.
condition
action
Gambar 2.13Simbol transisi dalam STD
48 2.6
Meto
odologi Peraancangan Database
D
(Database Liffecycle)
Gam
mbar 2.14Database Lifeccycle (DBLC
C)
Penjelasaan dari tahap-tahap siklus diatas adallah:
1.
Daatabase plannning.
Database planningg atau perenncanaan basiss data meruppakan
akktivitas
maanajemen
u
utuk
mereaalisasikan
tahapanDataabase
Appplication Lifecycle secaara efektif dan
d efisien, menurut
m
Indrrajani
49 (2008,
p80).Perencanaan
basis
data
terintegrasi
dengan
keseluruhan strategi sistem informasi organisasi.
Terdapat 3 hal yang berkaitan dengan strategi sistem
informasi, yaitu:
1.
Identifikasi rencana dan sasaran dari organisasi termasuk
mengenai sistem infomasi yang dibutuhkan.
2.
Evaluasi sistem informasi yang ada untuk menetapkan
kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh sistem.
3.
Penaksiran kesempatan teknik informatika yang mungkin
memberikan keuntungan kompetitif.
Metodologi untuk mengatasi hal tersebut terbagi atas:
a.
Mendefinisikan mission statement untuk sistem basis data.
Dalam mission statement didefinisikan tujuan
utama pembuatan basis data.Mission statement membantu
menjelaskan tujuan proyek basis data dan memberikan
tahapan yang jelas, efektif, dan efisien dari aplikasi basis
data.
b.
Mendefinisikan mission objective.
Setiap objek menidentifikasikan kembali tugas-tugas
tertentu yang harus didukung basis data dan berserta
informasi tambahan yang menjelaskan pekerjaan yang
harus diselesaikan, sumber daya yang digunakan.
50 2.
System Definition
System Definition atau definisi sistem bertujuan untuk
mendeskripsikan batasan dan ruang lingkup aplikasi basis data
serta sudut pandang user yang utama, menurut Indrajani (2008,
p81).Aplikasi data seharusnya memiliki satu atau lebih user.
Mengidentifikasi user membantu untuk memastikan agar tidak
ada pengguna basis data yang terlupakan dan mengetahui apa
yang diinginkan pengguna saat aplikasi baru akan dibuat. Selain
itu, user juga membantu dalam mengembangkan aplikasi basis
data yang rumit dan dapat menguraikannya menjadi subbagiansubbagian yang lebih sederhana.
3.
Analisis dan Pengumpulan Kebutuhan
Analisis dan pengumpulan kebutuhan merupakan proses
mengumpulkan dan menganalisis informasi tentang organisasi
yang akan didukung oleh aplikasi basis data dan menggunakan
informasi untuk mengidentifikasi kebutuhan user terhadap sistem
yang baru, menurut Indrajani (2008,p82).
Infomasi yang dikumpulkan dapat berupa deskripsi data
yang digunakan atau dihasilkan, detail dari data tersebut, dan
beberapa kebutuhan tambahan untuk aplikasi basis data yang
baru.Informasi tersebut dianalisis utnuk menidentifikasikan
kebutuhan user dan diharapkan tersedia pada aplikasi basis data
51 yang baru. Ada 3 macam pendekatan yang bisa digunakan dalam
hal ini:
a.
Pendekatan Terpusat
Kebutuhan untuk setiap pengguna dibuat dalam satu
set of Requirement dan model data global dibuat
berdasarkan hal itu. Setiap user memiliki kebutuhan yang
berbeda
di
mana
seluruh
kebutuhan
tersebut
akan
dikumpulkan dan dibuat menjadi suatu global data model
yang nantinya diperlukan dalam pembuatan basis data.
b.
Pendekatan View Integration
Kebutuhan untuk setiap user dibuat dalam model
data yang terpisah. Model data yang menggambarkan single
user disebut model data lokal, disusun dalam bentuk
diagram, dan dokumentasi yang mendeskripsikan kebutuhan
user basis data. Model data lokal ini kemudian digabungkan
utnuk
menghasilkan
model
data
global
yang
menggambarkan seluruh user utnuk basis data.
c.
4.
Gabungan antara kedua pendekatan itu
Database Design
Database design atau desain basis data adalah proses
membuat desain yang mendukung operasional dan tujuan
perusahaan, menurut Indrajani (2008, p84). Tujuan desain basis
data adalah:
52 a.
Menggambarkan relasi data antara data yang dibutuhkan
oleh aplikasi dan user.
b.
Menyediakan model data yang mendukung seluruh transaksi
yang diperlukan.
c.
Menspesifikasi desain dengan struktur yang sesuai dengan
kebutuhan sistem.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan dalam
mendesain basis data, yaitu:
1.
Top-Down
Diawali dengan membuat data model. Pendekatan
top-down dapat diilustrasikan dengan menggunakan entityrelationship (ER) model yang high level, kemudian
mengidentifikasi entity, dan relationship antar entity
organisasi. Pendekatan ini sesuai dengan basis data yang
kompleks.
2.
Bottom-Up
Dimulai dari level dasar atribut (propertyentity dan
relationship),
menganalisis
mengelompokkannya
dalam
hubungan
antara
atribut,
suatu
relasi
yang
menggambarkan tipe entity dan relasi antara entity.
Pendekatan ini sesuai dengan basis data yang jumlahnya
sedikit.
53 5.
DBMS Selection
DBMS selection adalah kegiatan memilih DBMS yang akan
digunakan dalam pembuatan basis data. Pemilihan DBMS yang
tepat sangat mendukung aplikasi basis data, menurut Indrajani
(2008, p87).
Langkah utama dalam pemilihan DBMS:
a.
Definisikan waktu untuk melakukan studi referensi.
b.
Catat dua atau tiga produk yang akan dievaluasi untuk
digunakan.
c.
Evaluasi produk tersebut.
d.
Rekomendasikan produk yang akan dipilih dan buat laporan
yang mendukungnya.
6.
Desain Aplikasi
Desain aplikasi merupakan perancangan user interface dan
program aplikasi yang menggunakan dan melakukan proses
terhadap basis data, menurut Indrajani (2008, p87). Perancangan
basis data dan perancangan aplikasi dilakukan secara paralel. Ada
dua aktivitas penting di dalamnya, yaitu transaction design dan
interface design:
1.
Transaction design
Transaction
design
merupakan
tindakan
atau
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh single user atau
54 program aplikasi yang mengakses atau mengubah isi basis
data.
2.
Interface design
Beberapa aturan pokok dalam pembuatan user
interface antara lain adalah:
a. Pemberian nama suatu form atau report cukup jelas
dan menerangkan fungsi dari suatu form atau report.
b. Pesan kesalahan jika memasukan data yang salah.
c. Field yang saling berhubungan ditempatkan pada form
atau report yang sama dengan urutan yang logis dan
konsisten.
7.
Prototyping
Prototyping fungsinya adalah membuat model kerja suatu
aplikasi basis data, menurut Indrajani (2008, p90). Tujuan utama
dari tahapan ini adalah:
1.
Untuk mengidentifikasi fitur sistem yang sedang berjalan.
2.
Untuk memberikan perbaikan atau penambahan fitur baru.
3.
Untuk klarifikasi kebutuhan user.
4.
Untuk evaluasi kelayakan dan kemungkinan apa yang terjadi
dari desain sistem.
55 Terdapat 2 macam prototype yang dapat digunakan saat ini, yaitu:
a.
Requirements prototyping
Menggunakan prototipe untuk menentukan kebutuhan
dari aplikasi basis data yang diinginkan dan ketika
kebutuhan tersebut terpenuhi maka prototipe akan dibuang.
b.
Evolutionary prototyping
Digunakan untuk tujuan yang sama. Perbedaannya
adalah prototipe ini tidak dibuang, tetapi dikembangkan
lebih lanjut menjadi aplikasi basis data yang digunakan.
8.
Implementation
Implementation merupakan realisasi fisik dari basis data dan
desain aplikasi, menurut Indrajani (2008, p91). Implementation
basis data dicapai dengan menggunakan:
1.
DDL untuk membuat skema basis data dan database file
yang kosong.
2.
DDL untuk membuat user view yang diinginkan.
3.
3GL atau 4GL untuk membuat program aplikasi termasuk
transaksi basis data yang menggunakan DML atau
ditambahkan pada bahasa pemograman.
9.
Data Conversion and Loading
Data conversion and loading adalah tahap pemindahan
data yang ada ke dalam basis data yang baru dan mengkonversi
56 aplikasi yang ada agar data menggunakan basis data yang baru,
menurut Indrajani (2008, p91).Tahapan ini dibutuhkan ketika
sistem basis data baru menggantikan yang lama. DBMS biasanya
memiliki fitur untuk memanggil ulang file yang telah ada ke
dalam
basis
data
baru.
Dapat
juga
mengkonversi
dan
menggunakan program aplikasi dari sistem yang lama untuk
digunakan oleh sistem yang baru.
10.
Testing
Testing adalah suatu proses eksekusi program aplikasi
dengan tujuan untuk menemukan kesalahan dengan skenario tes
yang direncanakan dan data yang sesungguhnya, menurut
Indrajani (2008, p91). Pengujian hanya akan terjadi jika terjadi
kesalahan pada software.
11.
Operational Maintenance
Operational maintenance adalah proses pengawasan dan
pemeliharaan sistem setelah instalasi, menurut Indrajani (2008,
p91). Operational maintenance mencakup:
1.
Pengawasan
kinerja
sistem.
Jika
kinerja
menurun,
diperlukan perbaikan atau pengaturan ulang basis data.
2.
Pemeliharaan dan pembaharuan aplikasi basis data jika
dibutuhkan.
3.
Penggabungan kebutuhan baru ke dalam aplikasi basis data.
57 2.7
Metode Perancangan Aplikasi (SDLC)
Padaawalpengembanganperangkatlunak,para
programmer
langsung
melakukan pengkodean perangkat lunak tanpamenggunakan prosedur atau
tahapan pengembangan perangkat lunak.Dan ditemuilah kendala - kendala
seiring dengan perkembangan skala sistem - sistem perangkat yang semakin
besar.SDLC dimulai dari tahun 1960 -an, untuk mengembangkan sistem
skalausaha
besar
secara
fungsional
untuk
para
konglomerat
pada
zamanitu.Sistem-sistem yang dibangun untuk mengelola informasi kegiatan dan
rutinitas dari perusahaan - perusahaan yang berpotensimemilikidata yang besar
dalam perkembangannya.
SDLC atau Software Development Life Cycle atau sering disebut juga
dengan System Development Life Cycle adalah proses mengembangkan
ataumengubah suatu sistem perangkat lunak dengan menggunakan modelmodel dan metodologi yang digunakan orang untuk mengembangkan sistemsistem perangkat lunak sebelumnya (berdasarkan best practice atau cara-cara
yang sudah teruji baik).
Model rekayasa piranti lunak salah satunya adalah waterfall model.Model
ini
memberikan
pendekatan-pendekatan
sistematis
dan
berurutan
bagi
pengembangan piranti lunak.
Berikut adalah gambar pengembangan sistem perangkat lunak dengan
prosesSDLC (System Development Life Cycle) dengan waterfal model.
1.
Definisi kebutuhan.
Untuk mengumpulkan kebutuhan user yang berkaitan dengan
perangkat lunak yang dibangun, melakukan perincian mengenai apa saja
58 yang dibutuhkan dalam pengembangan sistem, membuat perencanaan
yang berkaitan dengan proyek sistem, penjembatan antara keinginan user
dengan programmer,mampu melihat konsekuensi dari kebutuhan user,
kemudian kebutuhan tersebut di dokumentasikan.
2.
Desain sistem dan software.
Desain perangkat lunak adalah proses multilangkah yang fokus
pada
desain
pembuatan
strukturdata,arsitektur
program
perangkat
perangkat
lunak
lunak,representasi
termasuk
antarmukadan
prosedur pengodean.Tahap inimentranslasi kebutuhan perangkat lunak
dari tahap analisis kebutuhan kerepresentasi desain agar dapat
diimplementasikan menjadiprogram dalam tahap yang selanjutnya yaitu
programmer menerjemahkan desain ke dalam bahasa pemrograman.
Desain perangkat lunak
yang dihasilkan pada tahap ini juga perlu
didokumentasikan.
3.
Implementasi dan testing unit.
Pada tahap ini adalah untuk menerapkan dan menguji perangkat
lunak yang sudah dikerjakan.Perangkat lunak yang telah lolos uji di
Implementasi.Pengujian
fokus
sampai
memastikan
fungsionaldan
pada
perangkat
bahwa
lunakdarisegilogik
semua
bagian
sudah
diuji.Hal inidilakukanuntukmeminimalisir kesalahan (error)
memastikankeluaran yang dihasilkansesuai dengan yang diinginkan.
dan
59 4.
Integrasi dan testing sistem.
Setelah tahap – tahap yang di atas telah dilaksanakan, maka pada
tahap ini adalah tahap penyatuan perangkat lunak yang sudah dikerjakan
lalu selanjutnya melakukan pengujian terhadap sistem yang telah dibuat.
5.
Operasi dan maintenance.
Tidakmenutupkemungkinansebuahperangkatlunak
mengalamiperubahan
karena
adanya
ketikadikirimkankeuser. Perubahanbisa
kesalahan
yang
muncul
dan
terdeteksisaat pengujianatauperangkat lunak harusberadaptasi
terjadi
tidak
dengan
lingkungan baru. Tahap pendukung ataupemeliharaan dapat mengulangi
proses pengembangan mulaidari analisis spesifikasi untuk perubahan
perangkat lunak yangsudah ada, tapi tidak untuk membuat perangkat
lunak baru.
Gambar 2.15Waterfall model
60 Model air terjun sangat cocok digunakan kebutuhan pelanggan
sudahsangatdipahamidankemungkinanterjadiperubahankebutuhanselamapengem
banganperangkat lunak kecil.Hal positif dari model air terjun adalah struktur
tahap pengembangan sistem jelas, dokumentasi dihasilkan di setiap tahap
pengembangan dan sebuah tahap dijalankan setelah tahap sebelumnya selesai
dijalankan (tidak ada tumpah tindih pelaksanaan tahap).
2.8
Base Transceiver Station (BTS)
2.8.1
Pengertian BTS
BTS
adalah
kependekan
dari
Base
Transceiver
Station.Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming
seluler saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi
pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran
BTS dapat disebut Cell.Komunikasi seluler adalah komunikasi modern
yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian
dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan
dengan koneksi microwave ataupun serat optik.
Download