BAB 5 - Widyatama Repository

advertisement
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada
bab IV, maka dapat ditarik suatu simpulan sebagai berikut :
1.
Penerapan prinsip-prinsip GCG di Tiga BUMN yaitu PT. PLN (Persero),
PT. Telkom (Persero), Tbk dan PT. Inti sudah memadai. Hal ini dapat dilihat
dari:
a. Telah dipenuhinya prinsip transparansi, yaitu keterbukaan dalam
melaksanakan proses pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai perusahaan,
secara lebih jelasnya pada tiap BUMN tersebut telah tersedia suatu
informasi yang terbuka, tepat waktu, jelas, dan dapat diperbandingkan
yang menyangkut :
i) Keadan keuangan, dimana dalam hal ini adalah adanya pencatatan
dan pelaporan hingga pengauditan semua transaksi keuangan
berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku umum yang berguna
untuk memonitor kinerja keuangan perusahaan, didukung oleh
penyajian informasi secara tepat waktu, akurat, relevan, dan dapat
dipertanggungjawabkan.
ii) Pengelolaan perusahaan, dalam hal ini adalah telah adanya
accounting policy dan accounting procedure, dan adanya proses
perumusan manajemen resiko sejalan dengan tujuan perusahaan
iii) Pemilikan perusahaan, dalam hal ini
adalah adanya informasi
tentang struktur kepemilikan perusahaan, hingga hak-hak pemilik
perusahaan
b. Telah dipenuhinya prinsip kemandirian, dapat dilihat dari adanya suatu
keadaan di tiap BUMN tersebut, dimana perusahaan dikelola secara
profesional tanpa benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari
pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan
72
Bab V Kesimpulan dan Saran
73
dan prinsip- prinsip korporasi yang sehat, aktivitas perusahaan
dijalankan dengan baik dan dinamis, tidak adanya benturan kepentingan
antara direksi dan perusahaan, dan adanya kebijakan intern perusahan
yang sesuai dengan peraturan hukum yang berlaku. Namun berdasarkan
hasil kuesioner yang telah disebarkan dapat disimpulkan 2 hal sebagai
berikut:
i) Dalam hal adanya tenaga ahli di setiap divisi perusahan, hanya 2
BUMN yang menyatakan telah dipenuhinya hal tersebut yaitu PT.
PLN (Persero) dan PT. Telkom (Persero), Tbk
ii) Dalam hal tidak adanya keterlibatan suatu lembaga tertentu dalam
kegiatan operasional perusahan, ketiga BUMN tersebut menyatakan
ragu-ragu bahkan tidak setuju
c. Telah dipenuhinya prinsip akuntabilitas, yaitu adanya kejelasan fungsi
pelaksanan dan pertanggungjawaban organisasi, sehingga pengelolaan
perusahan terlaksana secara efektif, hal ini dapat dilihat dari adanya
komite audit dan sistem pengendalian internal yang memadai di
perusahaan, dan dalam sistem penilaian kinerjanya perusahaan
menggunakan key performace indicator yang sudah disosialisasikan
kepada seluruh karyawan
d. Telah dipenuhinya prinsip pertanggungjawaban yaitu kesesuaian didalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat. Dimaksudkan untuk
memastikan dipenuhinya peraturan serta ketentuan yang berlaku sebagai
cerminan dipenuhinya nilai nilai sosial, inti dari prinsip ini adalah bahwa
selain bertanggung jawab untuk menjalankan perusahaan kepada
pemegang saham, direksi, dan komisaris serta jajarannya, perusahaan
juga harus bertanggung jawab kepada stakeholder lainnya, termasuk
karyawan dan masyarakat. Perusahaan memiliki tanggung jawab untuk
mematuhi hukum dan ketentuan atau peraturan yang berlaku termasuk
tanggap lingkungan dimana perusahaan berada, Selain itu perusahaan
memiliki tanggung jawab kepada masyarakat umum misalnya adanya
Bab V Kesimpulan dan Saran
74
kegiatan sosial secara rutin, dan adanya anggaran perbaikan lingkungan
dengan jumlah signifikan di tiap periode. Selain itu berdasarkan hasil
kuesioner yang telah disebarkan di tiap perusahaan dapat diketahui
bahwa tidak adanya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme di tiap
perusahaan serta diterapkan pula standar profesional etika di perusahaan
e. Telah dilaksanakannya prinsip kewajaran yaitu keadaan dan kesetaraan
dalam memenuhi hak-hak karyawan, pemegang saham dan stakeholder
lainnya yang timbul berdasarkan perjanjian dan perundang-undangan
yang berlaku, pelaksanaannya meliputi adanya visi, misi, tujuan
perusahan dan strategi untuk mencapainya yang dipahami oleh seluruh
karyawan, adanya komposisi komisaris dan dewan direksi yang sudah
mewakili pemegang saham, dan adanya rapat antar manajemen secara
berkala untuk merumuskan segala kebijakan perusahaan
2. Penerapan prinsip GCG sangat berperan dalam meningkatkan kinerja
keuangan perusahaan. Hal ini dapat dilihat dari pembahasan dan hasil
pengolahan jawaban kuesioner serta dari neraca dan laporan laba rugi masingmasing perusahaan yaitu perusahaan dengan penerapan prinsip GCG yang
paling memadai memiliki kinerja keuangan yang paling baik.
5.2
Saran
Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan serta kondisi yang ada di
perusahaan, maka penulis memberikan beberapa saran-saran sebagai berikut :
1. Perusahaan sebaiknya lebih meningkatkan lagi penerapan prinsip GCG,
karena pada masa sekarang ini peningkatan GCG adalah hal yang penting
dan merupakan bagian dari pembaharuan-pembaharuan ekonomi yang
mutlak untuk mengatasi krisis ekonomi,
2. Dengan adanya sistem GCG yang baik akan memberikan keuntungan bagi
perusahan yaitu dengan adanya premium untuk saham-saham dengan
sistem GCG yang baik dibandingkan untuk saham-saham perusahaan
dengan sistem GCG yang meragukan, maka setiap perusahaan di
Indonesia diwajibkan menerapkan sistem GCG ini sehingga Indonesia
Bab V Kesimpulan dan Saran
75
tidak menjadi negara dengan standar corporate governance yang rendah
yang sering dikucilkan dari daftar negara-negara dimana dana-dana
internasional diinvestasikan
3. Dengan semakin maraknya praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme,
diharapkan agar BUMN di Indonesia menyadari bahwa praktik-praktik
tersebut sangatlah bertentangan dengan prinsip korporasi yang sehat dan
tentu saja dengan prinsip-prinsip GCG. Oleh karena itu penerapan prinsip
GCG di masa perekonomian modern seperti sekarang ini adalah sesuatu
yang wajib.
Download