keanekaragaman morfologi pohon

advertisement
KEANEKARAGAMAN MORFOLOGI POHON
DAN STOMATA DAUN UNTUK MENGABSORPSI
KARBON DIOKSIDA DI HUTAN KOTA UNHAS
TAMALANREA MAKASSAR
BIODIVERSITY OF TREES MORPHOLOGY AND
LEAVES STOMATAL FOR CARBON DIOXIDE ABSORPTION
IN URBAN FOREST UNHAS TAMALANREA MAKASSAR
Elis Tambarua*, Andi Ilham Latunraa dan Sri Suhadiyaha
Biologi, FMIPA, Universitas Hasanuddin, Makassar 90245
*Email: [email protected]
aJurusan
ABSTRACT
The aim of this research was to analyzed biodiversity of trees morphology for
carbon dioxide absorption in Urban Forest UNHAS Tamalanrea Makassar. The research
conducted using identification of canopy structure and leaves morphology. For leaves
stomatal analysis, the aceton method and data analysis was used descriptif. Result
showed that the canopy trees form was horizontal, semiglobular, the branches type was
sympodial, leaves characteristic was wide, thin leaves, leaves surface was laevis, bright,
hairy, leaves edge was smooth and weavy. Paracytic type stomatal were found in:
Gmelina elliptica J.E. Smith.; Flacourtia inermis Roxb.; Cassia fistula L.; and Vitex
copassus Reinw. Anisocytic type in: Bauhinia acuminata L. The highest carbon
dioxide absorption was found in trees specimen that had the highest stomatal density.
Key words: Biodiversity trees morphology, leaves stomatal and Urban Forest.
PENDAHULUAN
Kota Makassar merupakan pusat berbagai kegiatan diantaranya perekonomian
dan pendidikan, sehingga penduduknya semakin terus bertambah jumlahnya.
Pertambahan jumlah penduduk di kota Makassar mengakibatkan aktifitas masyarakat
juga meningkat. Hal itu dapat dilihat dari padatnya kendaraan bermotor di jalan,
sehingga terjadi peningkatan emisi CO2 di udara. Respon tumbuhan terhadap
peningkatan CO2 yang tinggi di atas ambang batas, dapat menyebabkan perubahan
morfologi, anatomi, biokimia, dan fisiologi pada tanaman (Singsaas et al., 2003), juga
menyebabkan stomata daun menutup, sehingga respirasi berkurang pada daun
(Gohil et al. 2010). Karbon dioksida sangat dibutuhkan untuk fotosintesis
(Watanabe et al. 2010; Nonhebel dalam Dolman et al. 2003) akan tetapi jika
konsentrasi melampaui ambang batas di atas 318 ppm (Wardhana, 2004; Larcher, 1995)
akan memengaruhi kecepatan fotosintesis. Ketahanan setiap jenis tanaman dapat
dipengaruhi oleh morfologi daun, permukaan daun, anatomi daun, kerapatan stomata,
dan letak stomata (Tambaru, 2012; Fakuara, 1998 dalam Widagdo, 2005). Hutan Kota
merupakan ruang terbuka hijau yang didominasi oleh pohon dengan luas minimal
0,25 ha. Persentase luas Hutan Kota paling sedikit 10 % dari wilayah perkotaan. Luas
Hutan Kota Kampus UNHAS Tamalanrea + 20 ha sesuai Surat Keputusan Walikota
Makassar No: 522.4/807/Kep/XI/2008 (Tambaru, 2012). Vegetasi untuk perkotaan
berfungsi memberi nilai estetika, mengabsorpsi karbon dioksida, meminimalkan polutan
di udara, menghasilkan oksigen, penyatu ruang, dan mengurangi kebisingan (Grey dan
Deneke, 1978; Zhao et al., 2010). Berdasarkan uraian di atas maka dilakukan penelitian
sejauh mana morfologi pohon dan karakter stomata daun jenis pohon berperan dalam
remediasi lingkungan khususnya polusi udara di Hutan Kota Kampus UNHAS
Tamalanrea Makassar.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni-September 2013. Lokasi pengambilan
sampel jenis pohon di Hutan Kota UNHAS Tamalanrea Makassar.
Alat yang digunakan: roll meter, meteran, gunting tanaman, loupe glass, hand counter,
thermo-hygrometer, jangka sorong, selotif, soil tester, kamera, objek glass, mikroskop
binokuler, skala micrometer, mikroskop Bino & Photo model DS. Fil Nikon Eclipse
80i, kantong plastik, tempat preparat, kertas grafik, label, dan alat tulis menulis.
Bahan yang digunakan: Daun dari jenis pohon Hutan Kota UNHAS Tamalanrea
Makassar yaitu: bunga kupu-kupu Bauhinia acuminata L.; jati putih Gmelina elliptica
J.E. Smith; lobi-lobi Flacourtia inermis Roxb.; tengguli Cassia fistula L.; dan bitti Vitex
copassus Reinw. Zat kimia yang digunakan dalam pembuatan cetakan stomata pada
penelitian ini.
Cara Kerja:
Identifikasi
struktur
tajuk
pohon
penelitian
menggunakan
metode
(Suryowinoto, 1997) untuk menggambarkan secara visual keseluruhan bentuk tajuk.
Bentuk
karakter
morfologi
daun
diidentifikasi
menggunakan
metode
(Tjitrosoepomo,1990; Dasuki, 1991). Analisis stomata daun pohon penelitian (Tambaru,
2012) dengan metode pengolesan aceton selama 3 menit selanjutnya diletakkan pada
objek glass dan diamati di bawah mikroskop binokuler. Kemudian preparat anatomi
stomata difoto dengan mikroskop Bino & Photo. Analisis data morfologi daun dan
karakter
stomata
secara
deskriptif
(Tambaru,
2012;
Sunarti
et
al.,
2008;
Nugroho et al., 2006).
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
1. Identifikasi Jenis-jenis Pohon Penelitian di Hutan Kota UNHAS Tamalanrea
Makassar
a. Bunga Kupu-kupu Bauhinia acuminata L.
Habitus pohon, sistem perakaran tunggang, tinggi pohon rata-rata 10,67 m, batang bulat,
rata- rata diameter pohon 21,66 cm, tinggi bebas cabang 2,13 m, lebar penutupan tajuk
10,63 m, bentuk tajuk horizontal (menyebar) dan sistem percabangan simpodial. Daun
tunggal tersebar mirip sayap kupu-kupu, duduk daun pada batang rumus 1/3. Bangun
daun membulat, ujung daun terbelah, pangkal daun membulat, pertulangan daun
menjari, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan atas daun licin dan
berwarna hijau tua, permukaan bawah daun berbulu dan berwarna hijau muda. Bunga
majemuk tandan muncul di dekat
tangkai daun berwarna putih kemerahan. Buah
polong-polongan berbentuk pipih dengan panjang 18,30-22,50 cm dan lebar 1,80 cm.
Pohon bunga kupu-kupu termasuk Classis Dicotyledoneae dan Familia Caesalpiniaceae.
b.
Jati putih Gmelina elliptica J.E. Smith
Habitus pohon, sistem perakaran tunggang, tinggi pohon rata-rata 21,67 m, batang bulat,
rata- rata diameter pohon 41,81 cm, tinggi bebas cabang 4,07 m, lebar penutupan tajuk
11,85 m, bentuk tajuk horizontal (menyebar) dan sistem percabangan simpodial. Daun
tunggal berhadapan berseling, ada bekas tangkai daun pada ranting atau cabang.
Bangun daun delta, ujung daun meruncing, pangkal daun membulat, pertulangan daun
menyirip, tepi daun rata, daging daun seperti kertas, permukaan atas daun licin dan
berwarna hijau tua, permukaan bawah daun berwarna hijau kuning kecoklatan dan
berbulu. Bunga majemuk tandan, sedangkan buahnya berbentuk seperti bola kecil
bewarna hijau sampai kekuningan. Pohon jati putih termasuk Classis Dicotyledoneae
dan Familia Verbenaceae.
c.
Lobi-lobi Flacourtia inermis Roxb.
Habitus pohon, sistem perakaran tunggang, tinggi pohon rata-rata 8,50 m, batang bulat
kulitnya terkelupas, rata- rata diameter pohon 23,36 cm, tinggi bebas cabang 1,98 m,
lebar penutupan tajuk 10,14 m, bentuk tajuk semiglobular-horizontal dan sistem
percabangan simpodial, ranting-ranting membengkok, ada duri dengan ukuran panjang
1,40-3,50 cm. Daun tunggal tersebar, duduk daun pada batang rumus 2/5. Bangun daun
oval-lanset, ujung daun meruncing, pangkal daun tumpul, pertulangan daun menyirip,
tepi daun bergelombang, beringgit-bergerigi, daging daun seperti kertas, daun muda
berwarna merah kecoklatan-hijau muda. Daun dewasa permukaan atas licin mengkilap
dan berwarna hijau tua, permukaan bawah daun licin berwarna hijau. Bunga majemuk
tandan muncul di ketiak tangkai daun. Buah berbentuk seperti bola, panjang buah
2,00-2,50 cm dan lebar buah 2,00-3,00 cm, berwarna hijau-kemerahan, dan rasanya
masam. Pohon lobi-lobi termasuk Classis Dicotyledoneae dan Familia Flacourtiaceae,
jenis pohon yang populasinya semakin berkurang, sehingga keberadaanya di Hutan
Kota UNHAS sebagai sumber keanekaragaman hayati perlu dilestarikan.
d.
Tengguli Cassia fistula L.
Habitus pohon, sistem perakaran tunggang, tinggi pohon rata-rata 13,83 m, batang bulat,
rata- rata diameter pohon 32,91 cm, tinggi bebas cabang 2,20 m, lebar penutupan tajuk
13,68 m, bentuk tajuk horizontal (menyebar) dan sistem percabangan simpodial. Daun
majemuk, duduk ibu tangkai daun tersebar, duduk daun pada batang rumus 3/8, Bangun
daun bulat memanjang-bulat telur, ujung daun runcing, pangkal daun runcing,
pertulangan daun menyirip, tepi daun agak bergelombang, daging daun seperti kertas,
permukaan atas daun licin dan berwarna hijau tua, permukaan bawah daun licin dan
berwarna hijau muda. Bunga majemuk berbentuk tandan muncul dari ketiak ibu tangkai
daun, bunganya sangat indah dan
berwarna kuning keemasan. Berbuah polong-
polongan, buah berbentuk bulat memanjang 34,00-60,00 cm dengan diameter
1,75-2,20 cm. Pohon tengguli termasuk Classis Dicotyledoneae dan Familia
Caesalpiniaceae.
e. Bitti Vitex copassus Reinw.
Habitus pohon, sistem perakaran tunggang, tinggi pohon rata-rata 8,67 m, batang bulat,
rata- rata diameter pohon 18,91 cm, tinggi bebas cabang 1,76 m, lebar penutupan tajuk
9,19 m, bentuk tajuk horizontal (menyebar) dan sistem percabangan simpodial. Daun
tunggal berhadapan, bangun daun bulat memanjang, ujung daun meruncing, pangkal
daun membulat, pertulangan daun menyirip, tepi daun bergelombang, daging daun
seperti kertas, permukaan atas daun licin dan berwarna hijau tua, permukaan bawah
daun scaber (kasap) berwarna hijau muda. Bunga majemuk di ujung tangkai
cabang/ranting berwarna keungu-unguan. Buah berbentuk seperti bola kecil bewarna
hijau sampai kehitaman. Pohon bitti termasuk Classis Dicotyledoneae dan Familia
Verbenaceae, jenis pohon endemik di Sulawesi Selatan.
2. Karakter Stomata Daun Pohon Penelitian
Tabel 1. Karakter Stomata Daun Penampang Membujur Pohon Penelitian Di Hutan
Kota UNHAS Tamalanrea Makassar
Karakter
Bunga kupu-Kupu
Letak Stomata
Jati Putih
Lobi-Lobi
Adaxial (atas), Abaxial
Adaxial (atas), Abaxial
(bawah)
(bawah)
Tipe Stomata
Anisositik
Parasitik
Parasitik
Tipe Penyebaran Stomata
Tipe potato, amfistomatik
Tipe potato, amfistomatik
Tipe apel,hipostomatik
Jumlah Stomata Abaxial/mm2
188
489
517
Karakter
Tengguli
Abaxial (bawah)
Bitti
Letak Stomata
Adaxial (atas), Abaxial (bawah)
Adaxial (atas), Abaxial (bawah)
Tipe Stomata
Parasitik
Parasitik
Tipe potato, amfistomatik
Tipe potato, amfistomatik
399
352
Tipe Penyebaran Stomata
2
Jumlah Stomata Abaxial/mm
B. PEMBAHASAN
Data hasil identifikasi terhadap kelima jenis pohon penelitian yaitu: Bunga
Kupu-kupu bentuk tajuk horizontal (menyebar), permukaan daun licin, bangun daun
tipis, ciri khas keindahan terletak pada daun berbentuk seperti kupu-kupu. Jati putih
struktur tajuk horizontal (menyebar), ukuran daun lebar, permukaan atas daun licin, dan
permukaan bawah berbulu, pertumbuhan pohon cepat, sehingga mampu mengabsorpsi
CO2 yang lebih tinggi. Lobi-lobi struktur tajuk semiglobular-horizontal, daun muda
bewarna merah kehijauan, daun dewasa berwarna hijau, permukaan daun atas
mengkilap, tepi daun bergelombang, batang berduri, dan buahnya dapat dimakan.
Tengguli merupakan jenis pohon berbunga indah dengan warna kuning keemasan,
bentuk tajuk horizontal (menyebar), jika pohon ini berbunga daun yang dihasilkan
sedikit, sehingga dapat mengurangi absorpsi CO2 dari udara. Bitti merupakan jenis
pohon endemik Sulawesi Selatan struktur tajuk horizontal (menyebar), permukaan daun
atas licin mengkilap, tepi daun bergelombang, kayunya sangat kuat (Suryowinoto, 1997;
Dasuki, 1991; Tjirosoepomo, 1990). Menurut hasil penelitian (Tambaru, 2012; Faridah,
2004) bahwa morfologi daun memengaruhi setiap jenis pohon dalam mengabsorpsi
CO2. Karakter daun licin mengkilap, permukaan daun berbulu dan tepi daun
bergelombang mampu menjerap debu dari udara (Tambaru, 2012). Data hasil penelitian
yang disajikan pada Tabel 1 jenis pohon yang kedua sisi permukaan daunnya dijumpai
stomata terdapat pada bunga kupu-kupu, jati putih, tengguli, dan bitti, sedangkan lobilobi stomata hanya dijumpai pada bagian bawah daun. Menurut Pandey dan Chandha
jika stomata dijumpai pada permukaann daun disebut tipe potato sedangkan jika
stomata hanya dijumpai pada permukaan bawah daun disebut tipe apel, jumlah stomata
lebih banyak pada permukaan bawah daun, hal tersebut merupakan suatu mekanisme
adaptasi pohon terhadap lingkungan darat (Campbell et al., 2003), untuk mengurangi
transpirasi (Taiz dan Zeiger, 2002). Menurut Sulistiarini 1989 dalam Sunarti et al., 2008
menyatakan bahwa penciri anatomi bersifat konstan untuk membedakan setiap jenis
pohon. Jati putih, lobi-lobi, tengguli, dan bitti tipe stomatanya parasitik sedangkan
bunga kupu-kupu anisositik. Menurut Nugroho et al. 2006; Pandey dan Chadha, 1996,
bahwa tipe parasitik sel penutup diiringi sebuah sel tetangga atau lebih dengan sumbu
panjang sel tetangga sejajar dengan sumbu sel penutup dan celah. Tipe anisositik sel
penutup dikelilingi oleh tiga buah sel tetangga yang tidak sama besar. Permukaan atas
daun bunga kupu-kupu tidak dijumpai trikoma. Trikoma pada epidermis daun berfungsi
untuk mengurangi penguapan (Salisbury dan Ross, 1992; Pandey dan Chadha, 1996 ).
KESIMPULAN
Indikator dalam pemilihan jenis pohon untuk remediasi lingkungan yaitu
struktur tajuk rimbun, percabangan kuat, daun berukuran luas/lebar, permukaan daun
licin, mengkilap, berbulu, dan tepi daun bergelombang. Tipe stomata terbanyak yang
dijumpai pada penelitian ini yaitu tipe parasitik (jati putih, lobi-lobi, tengguli, dan bitti)
dan tipe anisositik (bunga kupu-kupu). Kerapatan stomata tertinggi dengan absorpsi
CO2 terbanyak dijumpai pada lobi-lobi, jati putih dan tengguli.
UCAPAN TERIMA KASIH
Terima kasih kepada Dekan Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
atas bantuan dana dari BOPTN Nomor: 110/UN4-42/LK.26/SP-UH/2013, penelitian
Posdoctoral, melalui Lembaga Penelitian Universitas Hasanuddin untuk terlaksananya
penelitian ini.
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N.A., J.B. Reece dan L.G. Mitchell, 2003. Biologi. Edisi Kelima - Jilid 2.
Penerbit Erlangga, Jakarta, hal. 309-310.
Dasuki, U.A., 1991. Sistematik Tumbuhan Tinggi. Pusat Antar Universitas Bidang Ilmu
Hayati Institut Teknologi Bandung, 272 hal.
Dolman, A..J., A. Verhagen and C.A. Rovers, 2003. Global Environmental Change and
Land Use. Kluwer Academic Publishers Dordecht/ Boston/ London.
Farida, 2004. Pencemaran Udara dan Permasalahannya. Sekolah Pascasarjana S3
Institut Pertanian Bogor, hal.1-16.
Gohil, H.l., M.J. Correl and T. Sinclair, 2010. Predicting the Effects of Gas Diffusivity
on Photosynthesis and Transpiration of Plants Grown Under Hypobaria.(Online)
www.sciencedirect.com. 12 August 2010. Department of Agricultural and
Biological Engineering, University of Florida. Published by Elsevier Ltd.on
Behalf of COSPAR.
Grey, G. and F. Deneke, 1978. Urban Forestry. Copy Editing was Supervised by
Eugene Patty, 279 pp.
Larcher, W., 1995. Physiological Plant Ecology Ecophysiology and Stress Physiology
of Functional Groups. Third Edition. Springer-Verlag Berlin Heidelberg. Printed
in Berlin, 506 pp.
Nugroho, L.H., Purnomo dan I. Sumardi, 2006. Struktur & Perkembangan Tumbuhan.
Penerbit Peneber Swadaya. Jakarta, hal. 84-119.
Pandey, S.N. and A. Chandha,1996. A Texbook of Botany Plant Anatomy and Economic
Botany Volume III. Vikas Publishing House PVT LTD New Delhi, pp. 96-103.
Salisbury, F.B. and C.W. Ross, 1992. Plant Physiology. Wardsworth Publishing
Company Belmont California, 682 pp.
Singsaas, E.L., D.R. Ort and E.H. Delucia, 2003. Elevated CO2 Effects on Mesophyll
Conductance and Its Consequences for Interpreting Photosynthetic Physiology.
Plant, Cell and Environment 27: 41-50.
Sunarti, S., Rugayah, E.F. Tihurun, 2008. Studi Anatomi Daun Jenis-jenis Averrhoa di
Indonesia untuk Mempertegas Status Taksonominya. Berita Biologi
9(3): 253-257.
Suryowinoto, S.M.,1997. Flora Eksotika Tanaman Peneduh. Penerbit Kanasius,
Yogyakarta, 220 hal.
Taiz, L. and E. Zeiger, 2002. Plant Physiology. Third Edition. Sinauer Associates . Inc.
Publishers, Sunderland, Massachusetts, pp. 111-192.
Tambaru, E., 2012. Potensi Absorpsi Karbon Dioksida pada Beberapa Jenis Pohon
Hutan Kota di Kota Makassar. Disertasi Pascasarjana Universitas Hasanuddin
Makassar. 197 hal.
Tjitrosoepomo, G., 1990. Morfologi
Press.Yogyakarta, 256 hal.
Wardhana, W.A., 2004.
Yogyakarta, 459 hal.
Dampak
Tumbuhan.
Pencemaran
Gadjah
Lingkungan.
Mada
Universiy
Penerbit
Andi,
Watanabe,Y., H. Tobita, M. Kitao, Y. Maruyama, D. Choi, K. Sasa, R. Funaada, and
T. Koike, 2008. Effects of Elevated CO2 and Nitrogen on Wood Structure Related
to Water Transport in Seedling of Two Deciduous Broad-leaved Tree Species
Springer-Verlag. Trees 22, 403-411.
Widagdo, S., 2005. Tanaman Elemen Lansekap Sebagai Biofilter untuk Mereduksi
Polusi Timbal (Pb) di Udara. Institut Pertanian Bogor, hal. 1-8.
Zhao, M.,Z.K., F.J. Escobedo and J. Gao, 2009. Impacts of Urban Forests on Offsetting
Carbon Emissions from Industrial Energy Use in Hangzhou, China. Elsevier Ltd.
All rights reserved. Journal of Environmental Management 91: 807-813.
Download